ETIKA HUKUM ATURAN DALAM PENGGUAAN IT.docx

13
ETIKA HUKUM ATURAN DALAM PENGGUAAN IT Disusun oleh: 1. Wirawan Jiwandana 2. Miftakhul Nikmah 3. Helga Cahyaning Kusuma 4. Ira Santha D 5. Amalia Rosihana D 6. Wahya Wisma Sari 7. Karunia Agustina 8. Anggit Purna N 9. M. Shofaul Q 10. Ade Putra Kusuma W POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG PROGRAM DIII KEPERAWATAN BLITAR

Transcript of ETIKA HUKUM ATURAN DALAM PENGGUAAN IT.docx

ETIKA HUKUM ATURAN DALAM PENGGUAAN IT

Disusun oleh:1. Wirawan Jiwandana2. Miftakhul Nikmah3. Helga Cahyaning Kusuma4. Ira Santha D5. Amalia Rosihana D6. Wahya Wisma Sari7. Karunia Agustina8. Anggit Purna N9. M. Shofaul Q10. Ade Putra Kusuma W

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANGPROGRAM DIII KEPERAWATAN BLITAR

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam dunia Teknologi Informasi (atauIT/Information Technology), masalah yang berhubungan dengan etika dan hukum bermunculan, mulai dari penipuan, pelanggaran, pembobolan informasi rahasia, persaingan curang sampai kejahatan yang sifatnya pidana sudah sering terjadi tanpa dapat diselesaikan secara memuaskan melalui hukum dan prosedur penyidikan yang ada saat ini, mengingat kurangnya landasan hukum yang dapat diterapkan untuk perbuatan hukum yang spesifik tersebut seperti pembuktian dan alat bukti.Terdapat dua jenis peraturan, yaitu peraturan tidak tertulis berupa norma yang berlaku, dan peraturan tertulis berupa perundang-undangan yang secara resmi disahkan oleh suatu lembaga yang berwenang. Norma yang berlaku sebenarnya tidak ada kepastian secara hukum, namun masyarakatlah yang dapat menilai apakah prilaku seseorang sesuai dengan norma atau tidak. Sedangkan undang-undang jelas mengatur apa saja yang harus dan tidak boleh dilakukan. Begitu pula dalam teknologi informasi, terdapat norma yang membatasi seseorang dalam menghadapi teknologi ini berupa etika dan moral, dan terdapat pula hukum dan perundang-undangan yang mengatur dengan jelas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan etika?2. Apa yang di maksud dengan Hukum?3. Apa yang dimaksud dengan IT?4. Bagaimana hukum aturan penggunaan IT?

1.3 Tujuan1. Mampu menjelaskan pengertian etika.2. Mamapu menjelaskan pengertian tentang hukum.3. Mamapu menjelaskan pengertian IT.4. Mengerti hukum aturan pengungaan IT.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian EtikaEtika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,dan tanggung jawab. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, WJS Poerwodarminto:2003). Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethikos , yang berarti timbuldari kebiasaan. Etika merupakan satu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok, atau masyarakat. Etika danmoral sangat diperlukan dalam menggunakan perangkat teknologi informasidan komunikasi.2.2 Pengertian Hukum2.3 Pengertian ITTeknologi Informasi(TI) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilahInformation technology(IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).Teknologiadalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnyaInformasiadalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanyaPengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :1. Teknologi Informasiadalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar(kamus Oxford, 1995)2. TeknologiInformasiadalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi(Haag & Keen, 1996)3. TeknologiInformasitidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi(Martin, 1999)4. TeknologiInformasiadalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis(Lucas, 2000)5. TeknologiInformasiadalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video(William & Sawyer, 2003)Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi TelekomunikasiTeknologi Informasiadalah suatuteknologiyang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkaninformasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadiinformasi yang bermanfaat.2.4 Etika Hukum Penggunaan ITTeknologi informasi (IT), erat kaitannya dengan teknologi komputer (sebagai perangkat keras/hardware), dan program aplikasi (sebagai perangkat lunak/software). Keduanya berkembang begitu pesat akhir-akhir ini. Barang siapa menguasai teknologi informasi, maka dia tidak akan ketinggalan. Permasalahan yang ada, di satu sisi kebutuhan akan sistem komputer terus bertambah, di sisi lain daya beli terhadap perangkat baru semakin menurun, terutama dengan nilai tukar rupiah yang terus merosot. Sebagiansoftwarebaru cenderung membutuhkan spesifikasihardwareyang lebih tinggi dari sebelumnya. Kondisi demikian memancing masyarakat yang gemarngutak-atikteknologi informasi untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma dan hukum untuk mendapatkan keuntungan dari tindakannya tersebut.Tindakan penggunaan teknologi informasi yang bertentangan dengan moral dan undang-undang yang berlaku dan banyak dibicarakan saat ini, antara lain:1. Hacking/crackingTindakan pembobolan data rahasia suatu institusi, membeli barang lewat internet dengan menggunakan nomor kartu kredit orang lain tanpa izin (carding) merupakan contoh-contoh dari tindakan hacking. Orang yang melakukan hacking disebut hacker. Begitu pula dengan membuka kode program tertentu atau membuat suatu proses agar beberapa tahap yang harus dilakukan menjadi terlewatkan (contoh:cracking serial number) apabila dilakukan tanpa izin juga merupakan tindakan yang menyalahi hukum.2. PembajakanMengutip atau menduplikasi suatu produk, misalkan program komputer, kemudian menggunakan dan menyebarkan tanpa izin atau lisensi dari pemegang hak cipta merupakan pembajakan, dan masuk kategori kriminal. Contohnya, ketika seseorang menduplikasi program Microsoft Office, kemudian diinstalasi tanpa membeli lisensi yang sah. Walaupun memang harga lisensi program tersebut relatif mahal untuk ukuran rata-rata pendapatan per kapita di Indonesia, namun apabila tindakan tersebut dituntut oleh pemegang hak cipta, maka pelaku pembajakan yang dalam posisi lemah akan dikenai sanksi dan konsekuensi sesuai hukum yang berlaku.3. Browsing situs-situs yang tidak sesuai dengan moral dan etika kitaMembuka situs dewasa bagi orang yang belum layak merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan etika. Teknologi internet yang dapat memberikan informasi tanpa batas akan mengakibatkan tindakan yang beragam, mulai dari tindakan-tindakan positif sampai negatif. Orang yang tahu akan manfaat internet dan memanfaatkan secara positif akan mendapatkan hasil yang positif pula, dan begitu juga sebaliknya.

Untuk menanggulangi perilaku di atas, maka dikeluarkanlah undang-undang. Bagi yang melanggar akan mendapatkan konsekuensi sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya. dan tidak kalah pentingnya dukungan segenap masyarakat baik itu keluarga, teman, serta lingkungan masyarakat lainnya untuk mendukung dan menyadari akan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dengan benar.Pembajakansoftwareyang sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia ini harus mulai disapu bersih karena akan menyebabkan hasil karya produk Teknologi Informasi Indonesia tidak diakui dunia internasional. Demikian salah satu kesimpulan National Open Source Workshop and Conference (Noswoc) di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta 25-26 September 2000 (www.detik.com, Kamis (28/9/2000).Untuk menghadapi masalah seperti ini, tergantung kita sebagai pengguna yang harus pintar-pintar mengatur pengeluaran disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak ada salahnya membelisoftwareyang membutuhkan biaya lisensi tinggi apabila diperlukan. Namun dengan adanya kemajuan teknologisoftwareyang tidak terbatas di seluruh penjuru dunia memicu kita untuk mencari dan terus mencarisoftwaredengan biaya murah tapiperformance/kinerja yang tidak kalah dengansoftwaremahal. Bahkan sekarang ini banyaksoftwareyangfreeatau bebas digunakan tanpa diharuskan membeli lisensi yang cukup mahal, mengingat keadaan perekonomian kita yang belum begitu membaik.Oleh karena itu, jalan keluarnya jika merasa berat untuk membeli lisensi program yang komersil, gunakanlah program yang open source atau free yang memiliki lisensi murah atau bahkan gratis. Banyak produsen atau komunitas pengembang software yang mengedarkan produknya secara gratis/free, tergantung kejelian kita dalam memilih barang. Misalnya, program yang setara dengan Microsoft Office yaitu Open Office.org. Open Office.org merupakan program yang dijalankan pada platform Linux, dan Linux pun merupakan Operating System yangopen sourcejuga.

2.5 Undang-undang Hak Cipta dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

Di awal pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri telah disahkan dua buah undang-undang, yaitu tentang Paten dan Merek pada tahun 2001 yang telah disahkan pada tanggal 1 Agustus 2001. Kemudian pada tanggal 29 Juli 2002 kembali disahkan Undang-undang mengenai Hak Cipta. Dengan demikian, Undang-undang Perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) meliputi UU RI No. 14 Tahun 2001 tentang Paten, UU RI No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, dan UU RI No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Semua perundang-undangan tersebut ditujukan untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual. Pada materi kali ini akan dikhususkan pada pembahasan mengenai Undang-undang Hak Cipta dalam menghadapi teknologi informasi.Perlindungan Hak Cipta tidak diberikan kepada ide atau gagasan karena karya cipta harus memiliki bentuk yang khas, bersifat pribadi dan menunjukkan keaslian sebagai Ciptaan yang lahir berdasarkan kemampuan, kreativitas, atau keahlian sehingga Ciptaan itu dapat dilihat, dibaca, dan didengar.Undang-undang No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta terdiri, dari 15 bab, 78 pasal. Adapun inti dari tiap bab, antara lain:Bab I : Ketentuan UmumBab II : Lingkup Hak CiptaBab III : Masa Berlaku Hak CiptaBab IV : Pendaftaran CiptaanBab V : LisensiBab VI : Dewan Hak CiptaBab VII : Hak TerkaitBab VIII : Pengelolaan Hak CiptaBab IX : BiayaBab X : Penyelesaian SengketaBab XI : Penetapan Sementara PengadilanBab XII : PenyidikanBab XIII : Ketentuan PidanaBab XIV : Ketentuan PeralihanBab XV : Ketentuan PenutupUntuk lebih jelas lagi sebaiknya langsung bereferensi pada buku Undang-undang Perlindungan HaKI yang memuat juga penjelasannya. Buku undang-undang tersebut yang sudah tersebar di mana-mana.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasihttp://jurnaltik.wordpress.com/tik-kelas-x/etika-dan-moral-dalam-menggunakan-teknologi-informasi-dan-komunikasi/http://www.teknologibagus.com/2012/03/pengertian-teknologi-informasi.html

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iDAFTAR ISIiiBAB I. PENDAHULUAN1.1. LatarBelakang1.2. Rumusan masalah1.3. Tujuan

BAB II. PEMBAHASAN2.1 Pengertian

BAB III. PENUTUP1. 2. 3. 3.1. Kesimpulan3.2. SaranDaftarPustaka