Etika Dalam Pasar Modal

6
Sophia Ririn Kali ETIKA DALAM PRAKTIK INVESTASI DAN PASAR MODAL A 32112045 Etika Dalam Praktik Investasi Pengertian Investasi adalah kegiatan menanam modal baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan pada waktunya pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modalnya. Adapun tujuan investasi itu seperti menghasilkan sejumlah uang untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa datang, mengurangi tekanan inflasi, dan dorongan untuk menghemat pajak. Dalam dunia usaha, investasi merupakan unsur penting yang tidak bisa dipisahkan, karena investasi tersebut adalah salah satu unsur penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara tersebut. Etika dalam praktik investasi didasarkan pada nilai-nilai dasar yang mendorong proses investment. Investasi bukan hanya sarana untuk memaksimalkan keuntungan saja, tetapi dapat juga sebagai alat untuk melayani masyarakat dalam hal mencari pekerjaan yang menghasilkan keuntungan, melindungi lingkungan, mempromosikan hak asasi dan demokratisasi. Investasi yang etis memerlukan transparansi, tanggung jawab sosial yang sesungguhnya, dan dalam proses mencari yang adil kembali pada investasi tersebut. Secara umum investasi yang etis itu melakukan alokasi atau investasi uang yang memberikan kontribusi positif kepada dunia dan meninggalkan perusahaan yang merusak dunia. Perusahaan yang mengelola investasi etis akan lebih mengutamakan pendekatan yang proaktif seperti dengan memilih investasi yang terlibat dengan masalah perbaikan lingkungan atau bisnis yang mengutamakan hubungan sosial masyarakat. Investasi etis lebih banyak dikategorikan sebagai “art1

Transcript of Etika Dalam Pasar Modal

Page 1: Etika Dalam Pasar Modal

Sophia Ririn Kali ETIKA DALAM PRAKTIK INVESTASI DAN PASAR MODALA 32112045

Etika Dalam Praktik Investasi

Pengertian Investasi adalah kegiatan menanam modal baik langsung maupun tidak

langsung dengan harapan pada waktunya pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan

dari hasil penanaman modalnya. Adapun tujuan investasi itu seperti menghasilkan sejumlah

uang untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa datang, mengurangi tekanan inflasi,

dan dorongan untuk menghemat pajak. Dalam dunia usaha, investasi merupakan unsur

penting yang tidak bisa dipisahkan, karena investasi tersebut adalah salah satu unsur penting

dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara tersebut.

Etika dalam praktik investasi didasarkan pada nilai-nilai dasar yang mendorong

proses investment. Investasi bukan hanya sarana untuk memaksimalkan keuntungan saja,

tetapi dapat juga sebagai alat untuk melayani masyarakat dalam hal mencari pekerjaan yang

menghasilkan keuntungan, melindungi lingkungan, mempromosikan hak asasi dan

demokratisasi. Investasi yang etis memerlukan transparansi, tanggung jawab sosial yang

sesungguhnya, dan dalam proses mencari yang adil kembali pada investasi tersebut.

Secara umum investasi yang etis itu melakukan alokasi atau investasi uang yang

memberikan kontribusi positif kepada dunia dan meninggalkan perusahaan yang merusak

dunia. Perusahaan yang mengelola investasi etis akan lebih mengutamakan pendekatan yang

proaktif seperti dengan memilih investasi yang terlibat dengan masalah perbaikan lingkungan

atau bisnis yang mengutamakan hubungan sosial masyarakat. Investasi etis lebih banyak

dikategorikan sebagai “art” daripada “science”. Karena masalah terbesar dalam menentukan

etis tidaknya sebuah investasi sangat dipengaruhi oleh pandangan individunya. Etis lebih

didasari oleh perilaku atau prosfektif seseorang terhadap sebuah investasi. Sehingga hal inilah

yang menjadikan beberapa perusahaan lebih suka memakai sebutan “socially responsible

investing”.

Etika Dalam Praktik Pasar Modal

Pasar modal adalah pasar yang memperjual-belikan berbagai instrument keuangan

jangka panjang, baik berupa surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrument

derivatif, maupun instrument lainnya. Dalam pasar ini terdapat dua pelaku utama yang

terlibat, yaitu investor sebagai pihak yang menanamkan dana dan emiten sebagai pihak yang

menerima dan mengelola dana investor.

Etika Bagi Emiten

Dalam menanamkan dana, investor menilai kondisi dan kinerja perusahaan. Dengan

posisinya sebagai pihak yang pasif dan tidak mengetahui secara detail seluk-beluk

1

Page 2: Etika Dalam Pasar Modal

Sophia Ririn Kali ETIKA DALAM PRAKTIK INVESTASI DAN PASAR MODALA 32112045

perusahaan, investor berpotensi menjadi pihak yang dirugikan dalam kaitannya dengan

keandalan informasi. Untuk itulah, pemerintah melalui Bapepam-LK melindungi kepentingan

investor melalui aturan-aturan, salah satunya adalah Undang-Undang yang mengatur

mengenai pasar modal di Indonesia adalah UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Meskipun telah dilindungi dengan aturan, investor masih merupakan pihak yang

berpotensi dirugikan. Hal ini disebabkan karena banyak celah yang belum diatur oleh

peraturan dan sifat dari akuntansi yang memiliki berbagai alternatif dalam menyajikan

kondisi atau aktivitas ekonomi emiten. Emiten sebagai pengelola dana tidak boleh sekedar

memenuhi batasan-batasan yang tertuang dalam aturan. Emiten harus mengutamakan

kepentingan investor meskipun tidak diatur dalam aturan.

Terkait dengan penyajian laporan keuangan, Bapepam-LK mewajibkan emiten untuk

menyerahkan laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan triwulanan. Laporan keuangan

tahunan wajib diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Bapepam-LK. Setiap upaya

emiten untuk menyajikan informasi yang bersifat menyesatkan akan diminimalisir dan

dikoreksi oleh akuntan publik, sehingga investor dapat menggunakan informasi tersebut

untuk membuat keputusan investasi. Karena hanya laporan keuangan tahunan yang

diwajibkan untuk diaudit, maka terdapat celah bagi emiten untuk menyajikan informasi yang

tidak semestinya dalam laporan triwulanan. Dalam periode tiga triwulan tersebut, investor

berpotensi membuat keputusan yang tidak efisien terkait alokasi modal yang dimiliki sebagai

akibat dari laporan keuangan triwulanan yang disajikan oleh emiten.

Beberapa macam praktik penyimpangan yang terjadi pada pasar modal:

1. Penipuan

2. Manipulasi Pasar. Manipulasi pasar yang terjadi di pasar modal antara lain, Insider

Trading, Marking the close, Painting the tape, Cornering the market, Pools, dan

Wash Sale.

Contoh dari perilaku tidak etis emiten terkait laporan keuangan kuartalan adalah PT

Indofarma Tbk (Bloomberg: INAF.JK) pada tahun buku 2002. INAF membukukan laba

hingga kuartal ketiga tahun 2002 sebesar Rp 80 miliar. Akan tetapi setelah laporan keuangan

diaudit oleh KAP Hans Tuanakota Mustofa (Afiliasi Deloitte Touche Tohmatsu), laporan

keuangan INAF menunjukan rugi sebesar Rp 59 miliar. Kondisi tersebut sangat

membingungkan investor karena dalam kurun waktu satu kuartal, kondisi dan kinerja

perusahaan mengalami perubahan yang sangat tragis. Setelah diusut oleh otoritas pasar

modal, ditemukan bahwa manajemen INAF tidak melaporkan secara benar kondisi

perusahaan dalam laporan kuartal dengan tidak menghapus persediaan yang telah usang.

2

Page 3: Etika Dalam Pasar Modal

Sophia Ririn Kali ETIKA DALAM PRAKTIK INVESTASI DAN PASAR MODALA 32112045

Permasalah tersebut mengantarkan manajemen puncak INAF kepada hukuman pengadilan.

Di sisi lain, investor mengalami kerugian yang cukup besar. Pasalnya, setelah melangsungkan

IPO, harga saham INAF melonjak hingga Rp 300. Akan tetapi setelah kasus ini terungkap,

harga saham INAF turun hingga menyentuh titik terendah yang diijinkan BEI, yaitu Rp 50.

Itu artinya investor mengalami kerugian 83,33%.

Etika Bagi Investor

Dalam melakukan investasi di pasar modal kebanyakan investor mencari dan

memfokuskan perhatiannya terhadap investasi yang aman dan menjanjikan keuntungan yang

tinggi, hanya sedikit yang memperhatikan investasi yang beretika. Apabila investor akan

melakukan investasi yang berdasar etika, hendaklah perhatian utamanya ditujukan kepada

produk dan jasa perusahaan tersebut. Selanjutnya, memperhatikan bagaimana dana yang

diperoleh perusahaan tersebut disalurkan. Bagi investor yang tidak aktif menjalankan bisnis

itu sendiri terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan yaitu, Pendekatan Negatif,

Pendekatan Positif, dan Pendekatan Aktif.

Praktik-praktik tidak terpuji di industri pasar modal memiliki sejumlah konsekuensi:

a) Kerugian pemodal atau investor, terutama investor berskala menengah ke bawah,

yang dirugikan dengan aksi manipulatif.

b) Jika praktik-praktik tidak terpuji tersebut berlangsung terus menerus tanpa ada sistem

yang mampu mendominasi dan membongkarnya, penetrasi industri pasar modal akan

semakin lamban.

Contoh kasus yang menjadi perhatian publik adalah produk investasi reksadana fiktif

yang menyeret tiga institusi, PT Antaboga Delta Sekuritas, PT Bank Century Tbk (BCIC),

dan PT Signature Capital Securities. Investasi reksadana fiktif tersebut menyebabkan nasabah

mengalami kerugian. Produk investasi fiktif yang dijual melalui Bank Century ini

menunjukkan bahwa ada unsur ketidakjujuran yang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, etika dalam

berbisnis telah ditinggalkan hanya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan

menghalalkan segala cara bahkan cara yang tidak jujur dan tidak memperdulikan pihak-pihak

yang dirugikan akibat tindakan mereka. Kasus pelanggaran etika tersebut tidak hanya terjadi

sekali saja tetapi sudah berulang kali dan tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di

negara-negara lain. Selain itu, adanya aksi penggelapan dana nasabah PT Sarijaya Permana

Sekuritas semakin menyita perhatian publik. Kasus-kasus ini belum termasuk aksi

penggorengan saham dan naked short selling yang diduga menyebabkan bursa saham minus

besar-besaran hingga perdagangannya sempat dihentikan sementara pada tahun lalu.

3