Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

18
ETIKA BISNIS & E-COMMERCE Jika kita melihat teknologi informasi secara utuh, tentunya tidak akan terlepas dari aspek “bisnis” sebagai bagian yan tidak terpisahkan dari perkembangan teknologi. Dalam perkembangannya, teknologi informasi telah menjadi suatu raksasa industry yang dalam menjalankan kegiatannya tidak akan lepas dari tujuan pencarian keuntungan. Kegiatan industry adalah kegiatan melakukan bisnis, yaitu dengan memproduksi, mengedarkan, menjual dan membeli produk-produk yang dihasilkan dari perkembangan teknologi tersebut, baik yang berupa barang maupun jasa. Dalam kaitannya dengan etika bisnis menjadi topic yang cukup ramai diperdebatkan. Sebagian orang berpendapat bahwa “bisnis tetap bisnis” dengan memfokuskan pada tujuan pencarian keuntungan dan sangat sulit untuk dicampuradukkan dengan etika. Sementara pihak menganggap bahwa bisnis perlu dilandasi pertimbangan-pertimbangan yang etis karena disamping mencari keuntungan juga bertujuan memperjuangkan nilai-nilai yang bersifat manusiawi. Beberapa alasan yang membuat bisnis perlu dilandasi oleh suatu etika antara lain adalah sebagai berikut : · Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri dan bahkan nasib umat manusia didalamnya. · Bisnis adalah bagian penting dari masyarakat yang terjadi didalam masyarakat. Bisnis dilakukan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya dan menyangkut hubungan antara manusia tersebut. Sebagai hubungan antara manusia, bisnis juga

Transcript of Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

Page 1: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

ETIKA BISNIS & E-COMMERCE

Jika kita melihat teknologi informasi secara utuh, tentunya tidak akan terlepas dari aspek “bisnis”

sebagai bagian yan tidak terpisahkan dari perkembangan teknologi. Dalam perkembangannya,

teknologi informasi telah menjadi suatu raksasa industry yang dalam menjalankan kegiatannya

tidak akan lepas dari tujuan pencarian keuntungan. Kegiatan industry adalah kegiatan melakukan

bisnis, yaitu dengan memproduksi, mengedarkan, menjual dan membeli produk-produk yang

dihasilkan dari perkembangan teknologi tersebut, baik yang berupa barang maupun jasa.

      Dalam kaitannya dengan etika bisnis menjadi topic yang cukup ramai diperdebatkan.

Sebagian orang berpendapat bahwa “bisnis tetap bisnis” dengan memfokuskan pada tujuan

pencarian keuntungan dan sangat sulit untuk dicampuradukkan dengan etika. Sementara pihak

menganggap bahwa bisnis perlu dilandasi pertimbangan-pertimbangan yang etis karena

disamping mencari keuntungan juga bertujuan memperjuangkan nilai-nilai yang bersifat

manusiawi. Beberapa alasan yang membuat bisnis perlu dilandasi oleh suatu etika antara lain

adalah sebagai berikut :

·         Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga

mempertaruhkan nama, harga diri dan bahkan nasib umat manusia didalamnya.

·         Bisnis adalah bagian penting dari masyarakat yang terjadi didalam masyarakat. Bisnis

dilakukan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya dan menyangkut hubungan

antara manusia tersebut. Sebagai hubungan antara manusia, bisnis juga membutuhkan etika yang

setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya.

·         Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya maka

suatu kegiatan bisnis akan berkembang karena memiliki relasi yang dapat dipercaya dan bisa

mempercayai. Disini, etika dibutuhkan untuk semakin menumbuhkan dan memperkuat rasa

saling percaya tersebut.

Dengan alasan-alasan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa sudah selayaknya jika sebuah

bisnis juga mengenal etika. Bisnis jangka panjang akan berhasil jika pelaku mematuhi etika-etika

dalam berbisnis. Hal itu dikarenakan masyarakatlah yang akan menilai siapa pelaku bisnis yang

benar dan layak diberi dukungan.

Page 2: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

1. CAKUPAN ETIKA BISNIS

Masalah etika bisnis atau etika usaha akhir-akhir ini semakin banyak dibicarakan. Hal ini tidak

terlepas dari semakin berkembangnya dunia usaha diberbagai bidang. Kegiatan bisnis yang

makin merebak baik di dalam maupun diluar negeri, telah menimbulkan tantangan baru, yaitu

adanya tuntutan praktik bisnis yang baik, yang etis, yang juga menjadi tuntutan kehidupan bisnis

dibanyak Negara didunia. Transparansi yang dituntut oleh ekonomi global menuntut pula praktik

bisnis yang etis. Dalam ekonomi pasar global, kita hanya bisa survive jika mampu bersaing.

Untuk bersaing harus ada daya saing yang dihasilkan oleh produktivitas dan efisiensi. Untuk itu

pula, diperlukan etika dalam berusaha atau dikenal dengan etika bisnis karena praktik berusaha

yang tidak etis dapat mengurangi produktivitas dan mengekang efisiensi dalam berbisnis.

   Richard T. de George (1986), dalam buku Business Ethics memberikan empat macam kegiatan

yang dapat dikategorikan sebagai cakupan etika bisnis,

a.   Penerapan prinsip-prinsip etika umum pada praktik-praktik khusus dalam bisnis

b.   Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan bisnis, tetapi

merupakan “meta-etika” yang juga menyoroti apakah perilaku yang dinilai etis atau tidak secara

individu dapat diterapkan pada organisasi atau perusahaan bisnis.

c.   Bidang penelaahan etika bisnis menyangkut asumsi mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis

juga menyoroti moralitas system ekonomi pada umumnya serta system ekonomi suatu Negara

pada khususnya.

d.   Etika bisnis juga menyangkut bidang yang biasanya sudah meluas lebih dari sekedar etika,

seperti misalnya ekonomi dan teori organisasi.

Pada keempat bidang tersebut, etika bisnis membantu para pelaku bisnis untuk melakukan

pendekatan permasalahan moral dalam bisnis secara tepat dan sebaliknya mendekati

permasalahan yang terjadi pada bisnis dengan pendekatan moral yang mungkin sering diabaikan.

Etika bisnis akan membuat pengertian bahwa bisnis tidak sekedar bisnis, melainkan suatu

kegiatan yang menyangkut hubungan antara manusia sehingga harus dilakukan secara

“manusiawi” pula.

   Etika bisnis akan memberikan pelajaran kepada para pelaku bisnis bahwa bisnis yang

“berhasil”, tidak hanya bisnis yang menuai keuntungan secara material saja melainkan bisnis

yang bergerak dalam koridor etis yang membawa serta tanggung jawab dan memelihara

Page 3: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

hubungan baik antarmanusia yang terlibat didalamnya. Jika disimpulkan, etika bisnis memiliki

tujuan yang paling penting yaitu menggugah kesadaran tentang dimensi etis dan kegiatan bisnis

dan manajement. Etika bisnis juga menghalau pencitraan bisnis sebagai kegiatan yang “kotor”

penuh muslihat dan dipenuhi oleh orang-orang yang menjalankan usahanya dengan licik.

2. PRINSIP – PRINSIP ETIKA BISNIS

Sony Keraf (1991) dalam buku Etika Bisnis ; Membangun Citra Bisnis sebagai Profesi Luhur,

mencatat beberapa hal yang menjadi prinsip dan etika bisnis. Prinsip – prinsip tersebut dituliskan

dengan tidak melupakan kekhasan system nilai dari masyarakat bisnis yang berkembang. Prinsip

– prinsip tersebut antara lain adalah :

a.   Prinsip otonomi

Prinsip ini mengandung pengertian bahwa manusia dapat bertindak secara bebas berdasarkan

kesadaran sendiri tentang apa yang dianggap baik untuk dilakukan, tetapi otonomi juga

memerlukan adanya tanggung jawab. Artinya, kebebasan yang ada adalah kebebasan yang

bertanggung jawab. Orang yang otonom adalah orang yang tidak saja sadar akan kewajibannya

saja, tetapi juga orang yang mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya, mempu

bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya serta dampak dari keputusan tersebut.

b.   Prinsip kejujuran

Kejujuran adalah prinsip etika bisnis yang cukup penting karena menjamin kelanggengan sebuah

kegiatan bisnis. Beberapa contoh aspek kejujuran dalam kegiatan bisnis antara lain :

·         Kejujuran dalam menjual atau menawarkan barang dengan harga yang sesuai dengan kualitas

barang yang dijual atau ditawarkan tersebut. Dalam hal ini, bisnis adalah kegiatan simbolis

mutualisme atau kegiatan yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan antara pihak

penjual dan pembeli.

·         Kejujuran dalam kegiatan perusahaan menyangkut hubungan kerja antarpimpinan dengan

pekerja. Jadi, pimpinan perusahaan akan berlaku jujur terhadap tenaga kerja yang ada pada

perusahaannya, baik secara material maupun mental.

·         Kejujuran dalam melakukan perjanjian-perjanjian baik perjanjian kontrak, jual-beli maupun

perjanjian-perjanjian yang lain.

Page 4: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

c.   Prinsip berbuat baik dan tidak berbuat jahat

Berbuat baik (beneficence) dan tidak berbuat jahat (non-maleficence) merupakan prinsip modal

untuk bertindak baik kepada orang lain dalam segala bidang. Dasar prinsip tersebut akan

membangun prinsip-prinsip hubungan dengan sesama yang lain seperti kejujuran, keadilan,

tanggung jawab dan lain sebagainya.

d.   Prinsip keadilan

Prinsip keadilan merupakan prinsip yang menuntu bahwa dalam hubungan bisnis, seseorang

memperlakukan orang lain sesuai haknya. Didalam prinsip tersebut, tentunya keseimbangan

antara hak dan kewajiban menjadi bagian terpenting dalam sebuah bisnis.

e.   Prinsip hormat pada diri sendiri      

Prinsip ini sama artinya dengan prinsip menghargai diri sendiri, bahwa dalam melakukan

hubungan bisnis, manusia memiliki kewajiban moral untuk memperlakukan dirinya sebagai

pribadi yang memiliki nilai sama dengan pribadi lainnya.

3. BISNIS DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Bisnis dibidang teknologi informasi memiliki tujuan dan format yang sama dengan bisnis-bisnis

dibidang lainnya. Yang berbeda hanyalah obyek bisnisnya, yaitu teknologi informasi. Sesuai

dengan kegiatan dalam dunia teknologi informasi maka bisnis dibidang ini dapat dibagi menjadi

beberapa kategori sebagai berikut :

a.   Bisnis di bidang industry perangkat keras

Bisnis dibidang ini merupakan bisnis yang bergerak dibidang rekayasa perangkat-perangkat

keras pembentuk komputer.

Contohnya, IBM, Compag, Seagate, Cannon, Hewlet Packard dll.

b.   Bisnis di bidang industry perangkat lunak

Bisnis ini bergerak dibidang rekayasa perangkat lunak atau perangkat lunak komputer. Teknik

rekayasa yang dimaksud adalah kegiatan engineering yang meliputi analisis, desain, spesifikasi,

implementasi, dan validasi untuk menghasilkan produk berupa perangkat lunak yang digunakan

untuk memecahkan masalah pada berbagai bidang.

Contoh lainnya dalam lingkup yang lebih besar, bisnis rekayasa  perangkat lunak ini seperti yang

dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak raksasa Microsoft, Corel Corporation, Adobe, dll.

Page 5: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

c.   Bisnis di bidang distribusi dan pejualan barang

Setelah bisnis dibidang industry menghasilkan suatu produk, dalam hal ini adalah produk

komputer, maka bagian bisnis ini bertugas menjual dan mendistribusikan produk-produk

industry tersebut. Bisnis teknologi informasi dibidang penjualan dilakukan oleh vendor-vendor

komputer dan atau individu-individu yang melakukan tugas sebagai salesman produk tersebut.

d.   Bisnis di bidang pendidikan teknologi informasi

Bisnis dibidang pendidikan dilakukan mulai dari lembaga-lembaga kursus komputer sampai pada

perguruan tinggi dibidang komputer. Pedidikan dibidang TI bukan hanya berorientasi pada

bagaimana mengoperasikan produk-produk hasil TI, tetapi juga bagaimana menciptakan,

memelihara dan mengembangkan produk-produk tersebut.

e.   Bisnis di bidang pemeliharaan teknologi informasi

Banyak pelaku bisnis yang bergerak dibidang pemeliharaan produk-produk TI. Pemeliharaan

tersebut bisa saja dilakukan oleh pengembang melalui divisi technical supportnya atau ada juga

yang dilakukan oleh lembaga-lembaga bisnis yang memang spesialisasi dibidang maintenance

dan teknisi.

4. Tantangan Umum Bisnis di Bidang TI

Seperti juga bisnis-bisnis yang lain, bisnis dibidang teknologi informasi juga bertujuan

mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dari kegiatan yang dilakukan. Hal itu berarti

pula bahwa sebuah bisnis yang berorientasi pada pencarian keuntungan yang sebesar-besarnya,

juga harus memperhatikan dinamika perkembangan yang ada pada masyarakat.

Tantangan pelaksanaan etika bisnis dalam dunia teknologi informasi seiring dengan perubahan

dan perkembangan yang sering kali terjadi secara revolusioner :

a.   Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat

Mengingat perubahan yang begitu cepat dalam bidang teknologi informasi, sering kali perubahan

yang terjadi memberikan “tekanan” bagi masyarakat atau perusahaan untuk mengikuti perubahan

tersebut. Perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi tersebut biasanya mengalami

ancaman yang cukup besar sehingga memperkuat alasan untuk melakukan perubahan.

Dampak inovasi dari perubahan tersebut kerap menimbulkan banyak masalah menyangkut

tenaga kerja dan sumber daya manusia dibandingkan dengan manfaat pembangunannya.

Page 6: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan menyediakan lapangan kerja dan menciptakan

tenaga kerja yang mampu bekerja dalam masa peralihan. Termasuk didalamnya, mendukung,

melatih, dan mengadahkan sumber daya untuk menjamin orang-orang yang belum bekerja

memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.

b.   Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi

Globalisasi menciptakan apa yang disebut lingkungan vertical dimana setiap perusahaan

diibaratkan sebagai pemain yang harus bertanding diatas tanah yang terus bergoyang. Tanah

yang terus bergoyang, berarti pula sebuah ketidakpastian. Hal itu akan membuat pemanfaatan

peluang usaha semakin sulit dan kemungkinan gagal dalam berbisnis akan semakin besar.

Persaingan yang ketat diera globalisasi tersebut menimbulkan banyak alasan bagi pelaku bisnis

untuk melakukan konsentrasi industry, misalnya dengan meningkatkan kemampuan saing,

memudahkan permodalan sehingga semboyan “yang terkuat adalah yang menang” akan berlaku

didalam persaingan tersebut. Selanjutnya yang terkuat didalam persaingan pasar akan menjadi

pemegang kunci permainan dan sering kali menimbulkan distorsi dan tujuan semula dari sebuah

pemasaran. Monopoli adalah contoh yang paling ekstrim dari distorsi dalam pasar tersebut.

Penyalahgunaan kekuatan pasar dalam bentuk monopoli merupakan perhatian klasik terhadap

bagaimana pasar dan pemasaran dilaksanakan. Contoh paling jelas adalah keberhasilan

Microsoft dalam menguasai sebagian besar pemakai perangkat lunak didunia.

c.   Tantangan pergaulan internasional

Sering terjadi bahwa perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima

secara local disuatu Negara. Dalam praktiknya, perusahaan internasional memengaruhi

perkembangan ekonomi social masyarakat suatu Negara. Hal ini meningkatkan kewajiban bagi

perorangan maupun industry untuk melaksanakan aturan kode etik secara internal maupun

eksternal.

d.   Tantangan perkembangan sikap dan tanggung jawab pribadi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat, memberikan tantangan penegakan

nilai-nilai etika dari moral setiap individu guna mengendalikan kemajuan dan penerapan

teknologi tersebut bagi kemanusiaan. Dunia etika adalah dunia filsafat, nilai dan moral. Dunia

bisnis adalah dunia keputusan dan tindakan. Etika bersifat abstrak dan berkenan dengan

Page 7: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

persoalan baik dan buruk, sedangkan bisnis adalah kongkret dan harus mewujudkan apa yang

telah diputuskan.

Sebenarnya inti etika bisnis yang pantas dikembangkan adalah pengendalian. Dalam hal ini

semua perlu menyadari bahwa keuntungan adalah motivasi bisnis dan yang ingin diatur oleh

etika bisnis adalah bagaimana memperoleh keuntungan itu.

Etika bisnis juga membatasi besarnya keuntungan, sebatas tidak merugikan masyarakat.

Meskipun merupakan hak, penggunaan keuntungan harus pula memperhatikan kebutuhan dan

keadaan masyarakat sekitar.

e.   Tantangan pengembangan sumber daya manusia 

Sebuah institusi bisnis, tidak hanya memiliki uang untuk kepentingan bisnis, tetapi juga sumber

daya manusia yang berguna bagi pengembangan bisnis tersebut. Sumber daya yang ada harus

diberdayakan sekaligus dikembangkan agar dapat mengikuti perkembangan masyarakat dan

teknologi yang selalu berubah.

Kesimpulannya, bisnis memang berorientasi kepada keuntungan secara ekonomi. Namun,

tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban social memiliki nilai yang tinggi pula untuk

keberhasilan sebuah bisnis. Dengan tanggung jawab dan keterlibatan social maka akan tercipta

citra positif dari bisnis dimata masyarakat.

Sebuah bisnis akan bertahan lama jika memperhatikan juga kepentingan social, baik konsumen,

karyawan maupun mitra bisnisnya.

5. E-Commerce : Era Baru Bisnis TI dan Tantangannya

Teknologi informasi melahirkan internet. Perkembangan pemakaian internet yang sangat pesat,

salah satunya menghasilkan sebuah model perdagangan elektronik yang disebut Electronic

Commerce (E-Commerce).

Secara umum, dapat dikatakan bahwa e-commerce adalah sistem perdagangan yang

menggunakan mekanisme elektronik yang ada  dijaringan internet. Contohnya,

www.amason.com, salah satu situs e-commerce terbesar didunia.

Salah satu definisi e-commerce yang sering digunakan adalah definisi dari Electronic Commerce

Exprert Group (ECEG) Australia sebagai berikut;

Page 8: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

“Electronic commerce is broad concept that covers any commercial transaction that is effected

via electronic means and would include such means as facsimile, telex, EDI, internet, and

telephone.

Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa e-commerce tidak hanya digunakan dalam hal “jual-

beli” saja, tetapi semua jenis  transaksi komersial. Tetapi e-commerce sudah lebih jauh

menjangkau bidang-bidang lain seperti perbankan dan jasa asuransi.

Kehadiran e-commerce diawali munculnya teknologi Electronic Data Interchange (EDI) dan

Electronic Fund Transfer (EFT) pada akhir tahun 1970-an. Selanjutnya pada awal tahun 1980-an,

muncul teknologi yang mendukung pemakaian Electronic Credit Card, Automated Teller

Machine dan Telephone Banking yang merupakan bentuk-bentuk e-commerce. E-commerce

merupakan bidang multidisipliner yang mencakup bidang teknik, multimedia serta bidang-

bidang bisnis seperti pemasaran, pembelian, penjualan, penagihan, pembayaran, dll.

Perkembangan yang sangat pesat dari sistem perdagangan elektronik tersebut antara lain

disebabkan oleh :

a.   Proses transaksi yang singkat

Proses-proses dalam sistem transaksi tradisional seperti pembuatan nota, kuitansi, faktur dan

sebagainya tidak perlu dilakukan secara manual dan dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem.

b.   Menjangkau lebih banyak pelanggan

Sebagai sistem yang berada didalam jaringan global internet, e-commerce memiliki kemampuan

untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

c.   Mendorong kreativitas penyedia jasa

e-commerce mendorong kreativitas dari pihak penjual untuk menciptakan informasi dan promosi

secara inovatif serta dapat secara cepat melakukan update data secara berkesinambungan.

d.   Biaya operasional lebih murah

e-commerce dapat menekan operational cost karena dapat dilakukan dengan biaya murah dan

efektif dalam penyebaran informasi.

e.   Meningkatkan kepuasan pelanggan

e-commerce dapat meningkatkan kepuasan-kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang cepat

dan mudah serta akurat.

Terdapat beberapa permasalahan, antara lain :

Page 9: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

a.   Prinsip yurisdiksi dalam transaksi

Prinsip-prinsip yuridiksi dalam sebuah transaksi, yaitu menyangkut tempat transaksi, hukum

kontrak dan sebagainya. Tempat transaksi dan hukum kontrak harus ditetapkan secara lintas

batas, baik regional maupun internasional, mengingat sifat cyberspace yang borderless atau tidak

mengenal batas-batas suatu Negara.

b.   Kontrak dalam transaksi elektronik

Kontrak dalam hal ini merupakan bukti kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan

transaksi komersial. Transaksi komersial sebagai suatu yang valid, berkekuatan penuh, dan tanpa

syarat yang spesifik untuk direduksi kedalam bentuk tertulis atau juga dikenal dengan istilah

paper based transaction. Document yang digunakan adalah digital document, bukan paper 

document.

c.   Perlindungan konsumen

Masalah perlindungan konsumen merupakan factor utama dalam keberhasilan sebuah e-

commerce. Hal

Masalah yang terjadi dalam kaitannya dengan perlindungan konsumen ini adalah kecurangan

yang sering dilakukan oleh penjual mengingat keberadaannya.

Masalah lainnya terjadi adalah kondisi barang yang dibeli, misalnya barang yang dikirimkan

dalam kondisi rusak, adanya keterlambatan pengiriman/bahkan barang yang telah dibeli tidak

dikirimkan kepada pembeli.

d.   Permasalahan pajak (taxation)

Permasalahan pajak dalam transaksi e-commerce ini muncul ketika transaksi dihadapkan pada

batas Negara.

Berbagai permasalahan dibidang pajak ini menyebabkan prinsip-prinsip perpajakan internasional

harus ditinjau kembali. Demikian juga dengan sistem perpajakan nasional juga harus ditinjau

ulang untuk dapat mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia perdagangan tersebut.

e.   Pemalsuan tanda tangan digital

Didalam transaksi tradisional, kita mengenal adanya tanda tangan. Tujuan suatu tanda tangan

dalam suatu document adalah memastikan otentisitas document tersebut.

Transaksi electronic juga menggunakan tanda tangan digital atau yang dikenal dengan digital

signature ( suatu tanda tangan menggunakan cara berbeda untuk menandai suatu document/data

Page 10: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

sehingga tidak hanya mengidentifikasi dari pengirim, tapi memastikan keutuhan dari document

selama proses transmisi.

Selanjutnya, untuk mengatasi atau setidaknya memperkecil munculnya beberapa permasalahan

seperti tersebut diatas, sebelumnya harus disadari bahwa perusahaan yang melangsungkan

kegiatan e-commerce tidak berlangsung sebatas tempat perusahaan tersebut didirikan, tetapi akan

melakukan usaha melewati batas Negara/benua.

6. Model Hukum Perdagangan Elektronik

Salah satu acuan internasional yang banyak digunakan adalah Uncitral Model Law on Electronic

Commerce 1996. Acuan yang berisi model hukum dalam transaksi e-commerce tersebut

diterbitkan oleh UNCITRAL sebagai salah satu komisi internasional yang berada di bawah PBB.

Model terrsebut telah disetujui oleh General Assembly Ressolution No 51/162 tanggal 16

desember 1996.

Beberapa point penting didalam Uncitral Model Law on Electronic Commerce tersebut antara

lain :

a.   Pengakuan secara yuridis terhadap suatu data messages.

Pasal 5 dari model hukum ini menyatakan bahwa suatu informasi mempunyai implikasi hukum,

validasi, dan dapat dijalankan (enforceability) meskipun bentuknya berupa data messages.

Hal itu diperkuat dengan pasal 6 yang menyatakan bahwa apabila terdapat suatu peraturan yang

menghendaki/mensyaratkan suatu informasi harus berbentuk tertulis maka persyaratan tersebut

dapat dipenuhi oleh suatu data messages, dengan catatan, informasi yang terkandung didalamnya

dapat diakses/dibaca sehingga dapat digunakan sebagai bahan rujukan.

b.   Pengakuan tanda tangan digital

Pasal 7 model hukum ini menyatakan bahwa apabila terdapat peraturan yang membutuhkan

tandatangan seseorang maka persyaratan tersebut  dapat dipenuhi oleh suatu data messages

apabila:

·         Terdapat suatu metode yang dapat mengidentifikasikan seseorang dan dapat memberikan

indikasi bahwa informasi yang terdapat dalam suatu data messages telah disetujui olehnya ; dan

·         Metode tersebut dapat diandalkan atau dapat digunakan dalam membuat atau

mengomunikasikannya dalam berbagai situasi, termasuk berbagai perjanjian.

Page 11: Etika Bisnis & E-Commerce Dalam Dunia Teknologi

c.   Adanya pengakuan atas orisinilitas data message

Salah satu point penting dalam model hukum ini terdapat suatu peraturan yang mensyaratkan

suatu informasi disampaikan/diwujudkan dalam bentuk asli (original), persyaratan tersebut dapat

dipenuhi oleh suatu data messages apabila :

·         Terdapat jaminan yang dapat diandalkan terhadap keutuhan informasi sejak pertama dibuat,

dalam bentuk akhirnya sebagai suatu data messages atau dalam bentuk lainnya.

·         Pada saat informasi itu perlu ditunjukkan, informasi tersebut dapat ditunjukkan/diperlihatkan

kepada orang yang membutuhkannya.

d.   Data message dapat memenuhi syarat pembuktian hukum (admissibility and evidential weight)

Pasal 9 dalam model hukum ini menyatakan bahwa dalam setiap peristiwa hukum (legal

proceeding), informasi dalam bentuk data messages mempunyai kekuatan dalam pembuktiannya.

Pembuktian suatu data messages :

·         Hanya didasarkan pada bentuknya yang berupa data messages, atau

·         Apabila hal ini merupakan bukti terbaik yang dapat diajukan, berdasarkan kenyataan bahwa

hal tersebut bukan dalam keadaan yang asli (original).

e.   Pengakuan atas dokumentasi dalam data message

Salah satu point penting dalam model hukum ini juga menyatakan bahwa apabila terdapat

peraturan yang mengharuskan berbagai document, records atau informasi

didokumentasikan/disimpan, aturan tersebut dapat dipenuhi dengan mendokumentasikan data

messages.

Aturan-aturan yang terdapat dibawah ini harus dapat dipenuhi :

·         Setiap informasi yang terkandung  didalamnya dapat diakses atau digunakan sebagai referensi

·         Informasi tersebut tetap dipertahankan dalam format yang sama dengan format pertama pada

saat ia diciptakan, dikirim atau diterima atau dalam suatu format yang sudah dapat dibuktikan

keandalannya dalam membuat, mengirim  dan menerima

·         Setiap informasi,jika ada, sebisanya dipertahankan untuk mempermudah identifikasi terhadap

asal dan tujuan data messages serta waktu (hari & tanggal) pada saat ia dikirim dan diterima.

Model hukum ini telah digunakan oleh banyak Negara untuk menjadi dasar pembuatan undang-

undang dibidang e-commerce, misalnya Electronic Transaction Acr of Singapore, undang-

undang transaksi elektronik di Malaysia dan banyak lainnya(di Indonesia sendiri belum memiliki

perundangan yang mengatur secara khusus perdagangan e-commerce).