Etika Bisnis

48
WUJUD KOMITMEN Good Corporate Governance Anggaran Dasar Perusahaan Board Policy Manual (BPM) Corporate Policy Manual (CPM) Pedoman Perilaku Bisnis (PPB) Pedoman Manajemen Risiko (PMR) Sistem Manajemen State of Corporate Intent (SCI) Contract Management ( KPI) Internal Audit Charter (IAC) Committee Audit Charter (CAC) Risk Based Audit RJP, RKAP, SK M.BUMN NO.100/MBU/2002 Hubungan Anak Perusahaan, Anggota Holding Corporate Social Responsibility (CSR) Peraturan & Perundang-Undangan yang berkaitan dengan penerapan GCG Shareholder Value KESEIMBANGAN KEPENTINGAN STAKEHOLDERS P E D O M A N G C G

description

 

Transcript of Etika Bisnis

Page 1: Etika Bisnis

WUJUD KOMITMENWUJUD KOMITMEN

Good Corporate Governance

• Anggaran Dasar Perusahaan• Board Policy Manual (BPM)• Corporate Policy Manual (CPM)• Pedoman Perilaku Bisnis (PPB)• Pedoman Manajemen Risiko (PMR)• Sistem Manajemen• State of Corporate Intent (SCI)• Contract Management ( KPI)• Internal Audit Charter (IAC)• Committee Audit Charter (CAC)• Risk Based Audit• RJP, RKAP, SK M.BUMN NO.100/MBU/2002• Hubungan Anak Perusahaan, Anggota Holding • Corporate Social Responsibility (CSR)• Peraturan & Perundang-Undangan yang berkaitan dengan penerapan GCG

ShareholderValue

KESEIMBANGAN

KEPENTINGANSTAKEHOLDER

S

PEDOMAN

GCG

Page 2: Etika Bisnis

PENGERTIAN GCG

Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik( Good Corporate Governance ) adalah :Suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, yang diselenggarakan secara sehat dan nilai-nilai etika, berlandaskan peraturan perundangan

Page 3: Etika Bisnis

PENGERTIAN GCGPENGERTIAN GCG

Good Corporate Governance

SHAREHOLDERVALUE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

SCIBest PracticesCode of CGCode of Conduct

• Committees• Corporate Secretary• Auditor

Manajemen&

KaryawanRUPS KOMISARIS DIREKSI

KESEIMBANGANKEPENTINGANSTAKEHOLDERS

ORGAN UTAMA

+

Corporate Governance Infrastructures

ATURAN / PEDOMAN ORGAN PENDUKUNG

Page 4: Etika Bisnis

MANFAAT TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG

BAIK

1. Citra perusahaan yang baik

* Meningkatkan kepercayaan stakeholders ( investors, karyawan, pelanggan )

2. Terciptanya kinerja yang tinggi

* Memaksimalkan nilai perusahaan* Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efektif

Good Corporate Governance

Page 5: Etika Bisnis

PRINSIP-PRINSIP GCGSK MEN BUMN NO. 117 / TH 2002

1. Transparansi :Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan kepada stakeholders

2. Akuntabilitas :Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban organ perusahaan. Masing-masing mempunyai wewenang dan tanggung-jawab yang jelas dan wajib melaporkan pelaksanaan wewenang dan tanggung-jawab dimaksud, sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif

Good Corporate Governance

Page 6: Etika Bisnis

PRINSIP-PRINSIP GCG SK MEN BUMN NO. 117 / TH 2002

3. Responsibilitas (Pertanggung-jawaban) :Pengelolaan perusahaan secara profesional berdasarkan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan dan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku baik peraturan internal perusahaan maupun peraturan perundang-undangan terkait

4. Independensi (Kemandirian) :Suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh / tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat

Good Corporate Governance

Page 7: Etika Bisnis

PRINSIP-PRINSIP GCG SK MEN BUMN NO. 117 / TH 2002

5. Fairness (Kewajaran) :Perlakuan yang adil dan setara terhadap hak-hak semua pihak (stakeholders), yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta tanggung jawab sosial dari perusahaan

Good Corporate Governance

Page 8: Etika Bisnis

PENGERTIAN RUPS

1. Pemegang Saham :Pemegang Saham adalah pemegang / pemilik surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor

2. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) :RUPS adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris

Good Corporate Governance

Page 9: Etika Bisnis

KOMISARIS

Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan / atau khusus, serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan perusahaan

Good Corporate Governance

Page 10: Etika Bisnis

TUGAS DAN WEWENANG KOMISARIS

1. Melakukan Pengawasan atas kepengurusan perusahaan2. Memasuki tempat-tempat di perusahaan, memeriksa buku-buku surat-surat bukti, persediaan barang, keadaan uang kas, dll3. Bisa meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugas4. Berhak meminta penjelasan tentang segala hal kepada Direksi5. Memberhentikan anggota Direksi untuk sementara waktu, jika Direksi melanggar ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan6. Memperoleh akses atas informasi perusahaan secara tepat waktu dan lengkap

Good Corporate Governance

Page 11: Etika Bisnis

KOMISARIS

Jumlah dan Komposisi Komisaris :

• Komposisi Komisaris harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen.

• Komisaris Independen, paling sedikit 20 % (dua puluh) persen dari anggota Komisaris harus berasal dari kalangan di luar perusahaan, yang bebas

Good Corporate Governance

Page 12: Etika Bisnis

KOMISARIS

Larangan Rangkap Jabatan dan Mengambil Keuntungan Pribadi :

Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai

•anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan BUM Swasta

•Jabatan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau

•Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan

Good Corporate Governance

Page 13: Etika Bisnis

KOMISARIS

Komite-komite Komisaris :

• Komite Audit bertugas memastikan efektifitas pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor

• Komite Nominasi bertugas menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Komisaris, Direksi dan para Eksekutif lainnya

• Komite Remunerasi bertugas menyusun sistem penggajian dan pemberian tunjangan

• Komite Asuransi dan Risiko Usaha bertugas melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha, jenis serta jumlah asuransi dalam hubungannya dengan risiko usaha

Good Corporate Governance

Page 14: Etika Bisnis

DIREKSI

Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan / pengelolaan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan, serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan

Good Corporate Governance

Page 15: Etika Bisnis

DIREKSIKontrak Manajemen :Kontrak Manajemen adalah kesepakatan antara Pemegang Saham dengan Direksi dan Komisaris yang berisikan :1. Pernyataan bahwa RKAP tahun operasional saat menjabat telah

disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian dan mempertimbangkan semua risiko secara terukur.

2. Upaya pencapaian target Key Performance (KPI).

3. Bertanggung jawab secara penuh terhadap pencapaian target RKAP sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya, dan bersedia menerima sanksi bila target KPI tidak terpenuhi.

4. Direksi bersedia mematuhi arahan dan kebijakan yang disampaikan secara tertulis oleh Pemegang Saham dengan tujuan untuk mencapai Kinerja PT Pusri Holding secara keseluruhan, dan bersedia menerima sanksi bila tidak melaksanakannya.

5. Pemegang Saham (PT Pusri Holding) mendukung sepenuhnya PT Petrokimia Gresik dalam rangka melaksanakan kegiatan untuk mencapai target yang disepakati sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6. Pemegang Saham (PT Pusri Holding) memberikan penghargaan kepada PT Petrokimia Gresik atas pencapaian target yang disepakati berdasarkan ketentuan yang berlaku di lingkungan Kementerian BUMN.

Page 16: Etika Bisnis

DIREKSI

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :

• Mematuhi Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku

• Mengelola perusahaan dan wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham

• Memastikan agar informasi mengenai perusahaan diberikan kepada Komisaris secara tepat waktu dan lengkap

• Memastikan agar perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial serta memperhatikan kepentingan dari berbagai stakeholders

Good Corporate Governance

Page 17: Etika Bisnis

DIREKSI

Jumlah dan Komposisi Direksi :

• Paling sedikit 20 % (dua puluh persen) dari jumlah anggota Direksi harus berasal dari kalangan di luar perusahaan, yang bebas dari pengaruh anggota Komisaris dan anggota Direksi lainnya serta Pemegang Saham

• Dalam proses pencalonan dan pengangkatan Direksi dari kalangan di luar perusahaan, harus diupayakan agar pendapat pemegang saham minoritas diperhatikan sebagai wujud perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders.

Good Corporate Governance

Page 18: Etika Bisnis

DIREKSI

Larangan mengambil keuntungan pribadi :

Para anggota Direksi dilarang melakukan transaksi yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari kegiatan perusahaan yang dikelolanya selain gaji dan fasilitas sebagai anggota Direksi, yang ditentukan oleh RUPS

Good Corporate Governance

Page 19: Etika Bisnis

DIREKSISistem Pengendalian Internal oleh Direksi :

• Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan

• Aktifitas pengendalian yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi perusahaan

• Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial, dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan

• Monitoring

Good Corporate Governance

Page 20: Etika Bisnis

DIREKSIRangkap Jabatan Direksi :Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagai :

Good Corporate Governance

Anggota Direksi perusahaan dilarang menjadi pengurus partai politik dan/ atau

calon/ anggota legislatif

• Anggota Direksi pada BUMN lain, BUMD dan BUM Swasta

• Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi/ lembaga Pemerintah Pusat dan Dearah dan/ atau

• Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan• Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan

kepentingan

Page 21: Etika Bisnis

KOMITE AUDIT

Komite Audit adalah komite yang bertugas membantu Komisaris dalam memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor

( Komite : sejumlah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tertentu )

Good Corporate Governance

Page 22: Etika Bisnis

KOMITE AUDIT

Peran dan Tanggung Jawab :

• Pengendalian Internal• Audit Internal• Audit Eksternal• Kepatuhan terhadap hukum dan perundang-

undangan• Tanggung jawab lainnya

Good Corporate Governance

Page 23: Etika Bisnis

EKSTERNAL AUDITOR

Auditor Eksternal adalah institusi independen yang ditunjuk oleh RUPS untuk melaksanakan fungsi audit (pemeriksaan) terhadap semua catatan akuntansi dan data penunjang perusahaan, yang akan memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-azasan, dan kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan standar Akuntansi Indonesia

Good Corporate Governance

Page 24: Etika Bisnis

EKSTERNAL AUDITORTugas dan Tanggung Jawab Eksternal Auditor

:Melaksanakan audit umum atas laporan keuangan

perusahaanakhir tahun buku, yang meliputi :

• Melakukan audit umum atas laporan keuangan perusahaan dan laporan konsolidasi perusahaan

• Melaksanakan audit tentang kepatuhan (compliance) perusahaan terhadap berbagai kewajiban perusahaan, sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik, Pernyataan Standar Auditing (PSA) 62 dan Standar Audit Pemerintah

• Melaksanakan evaluasi kinerja perusahaan, sesuai dengan pedoman penilaian tingkat kesehatan BUMN

• Memberikan opini atau pendapat atas kewajaran penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi perusahaan

• Memberikan pertimbangan-pertimbangan, komentar, serta saran-saran perbaikan

Good Corporate Governance

Page 25: Etika Bisnis

SATUAN PENGAWASAN INTERN

Satuan Pengawasan Intern (SPI) adalah Unit Kerja yang melaksanakan fungsi pengawasan / audit internal berdasarkan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dari Direksi

Good Corporate Governance

Audit Internal merupakan suatu kegiatan audit dan konsultansi yang dilaksanakan dengan

prinsip-prinsip independensi, profesionalisme, integritas, obyektifitas,dan kemitraan oleh aparat SPI

guna memberikan nilai tambah (added value) bagi organisasi dalam pencapaian tujuan perusahaan

secara keseluruhan

Page 26: Etika Bisnis

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

Tugas SPI :• Membantu Direktur Utama dalam melaksanakan pemeriksaan

operasional dan keuangan perusahaan, menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikannya

• Memberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud di atas

• Memonitor tindak lanjut atas hasil pemeriksaan yang telah dilaporkan

• Pelaksanaan audit oleh SPI dalam melaksanakan tugas operasionalnya berdasarkan Pokok-pokok Audit Internal (Internal Audit Charter) didasarkan pada prinsip-prinsip independensi, profesionalisme, integritas, obyektifitas dan kemitraan

• Dalam melaksanakan tugasnya SPI wajib menjaga kelancaran tugas unit kerja dalam perusahaan

Good Corporate Governance

Page 27: Etika Bisnis

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

Pelaksanaan Audit Internal :a) Pengawasan langsung :

Pengawasan yang terprogram dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), Non PKPT maupun Audit Khusus

b) Pengawasan tidak langsungc) Konsultasi Sistem Pengendalian Internd) Memfasilitasi pelaksanaan Control Risk Self

Assessmente) Sebagai counterpart bagi pemeriksa eksternalf) Penugasan khusus sesuai kebutuhan

Good Corporate Governance

Page 28: Etika Bisnis

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

Norma Pelaporan Pemeriksaan :a) Harus melaporkan hasil pemeriksaanb) Laporan dibuat tertulis dan dilaporkan kepada

pejabat yang berwenang secara tepat waktuc) Laporan pemeriksaan memuat ruang lingkup

dan tujuan pemeriksaan disusun dengan baik, menyajikan informasi yang layak dan menyatakan bahwa pemeriksaan dilaksanakan sesuai norma pemeriksaan

Good Corporate Governance

Page 29: Etika Bisnis

SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI)

Good Corporate Governance

Norma Pelaporan Pemeriksaan :d) Setiap Laporan harus :

* Memuat temuan dan kesimpulan pemeriksaan secara obyektif

serta saran tindak lanjut yang konstruktif

* Utamakan usaha perbaikan dari pada kritik

* Ungkapkan hal-hal yang masih merupakan masalah yang belum

dapat diselesaikan sampai akhir pemeriksaan

* Kemukakan pengakuan atas prestasi atau tindakan perbaikan

yang telah dilaksanakan, terutama yang bisa diterapkan

di bagian lain

* Kemukakan pendapat pejabat obyek yang diperiksa

mengenai hasil pemeriksaan

Page 30: Etika Bisnis

SEKRETARIS PERUSAHAANSekretaris Perusahaan adalah pejabat / petugas perusahaan yang diangkat oleh Direksi, yang bertindak sebagai :

pejabat penghubung ( Liaison Officer )

yang bertugas menata-usahakan serta menyimpandokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbataspada daftar Pemegang Saham, daftar khusus danrisalah rapat Direksi maupun RUPS / RUPS LBserta harus memastikan bahwa perusahaanmematuhi peraturan tentang persyaratanketerbukaan yang berlaku dan wajib memberikaninformasi yang berkaitan dengan tugasnya kepadaDireksi secara berkala dan kepada Komisarisapabila diminta oleh Komisaris

Good Corporate Governance

Page 31: Etika Bisnis

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Good Corporate Governance

•Fungsi Pokok Sekretaris Perusahaan.Bertanggung jawab terhadap unit kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya dalam pengelolaan bidang hukum, kehumasan, kesekretariatan dan pelayanan umum untuk membangun citra perusahaan yang positif bagi stakeholders.

Page 32: Etika Bisnis

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Good Corporate Governance

a) Bertanggung jawab atas penetapan kebijakan pengelolaan di bidang hukum, kehumasan, kesekretariatan dan pelayanan umum (perlengkapan dan transportasi)

b) Pembuatan laporan secara periodik (setiap bulan) kepada Direktur SDM & Umum atas bantuan pembinaan wilayah yang telah disetujuinya.

c) Melaksanakan, memantau, dan melakukan perbaikan terus menerus terhadap penerapan Pengelolaan Mutu Terpadu (PMT) meliputi SMM, SML, SMK3, Sistem Manajemen Risiko, dan Sistem Manajemen lainnya yang berlaku di Perusahaan.

d) Mengkoordinasikan dengan Staf Pemegang Saham dalam penyelenggaran/pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik RUPS Hasil Kerja/kinerja dan RUPS Perusahaan, maupun RUPS Luar Biasa.

e) Bertanggung jawab atas penyusunan rencana kerja/anggaran tahunan dan rencana jangka panjang unit kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya

f) Bertanggung jawab atas penetapan sasaran/target di bidang hukum, kehumasan, kesekretariatan dan pelayanan umum.

g) Bertanggung jawab atas realisasi pencapaian target yang telah ditetapkan dalam KPI, serta memberikan alternatif pemecahan masalah atas hambatan/ancaman terhadap pencapaian target.

Tugas dan Tanggung Jawab :

Page 33: Etika Bisnis

MANAJEMEN RISIKO

Good Corporate Governance

Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengelola risiko, meliputi proses identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian risiko dan pemantauan risiko yang ada dan / atau yang akan timbul dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja

Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan untuk mengelola risiko, meliputi proses identifikasi risiko, pengukuran risiko, pengendalian risiko dan pemantauan risiko yang ada dan / atau yang akan timbul dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja

Page 34: Etika Bisnis

MANAJEMEN RISIKO

• Risiko Produksi• Risiko Pemasaran• Risiko Keuangan• Risiko Pengadaan• Risiko Sumber Daya Manusia ( SDM )• Risiko Pengembangan• Risiko Hukum dan Reputasi• Risiko Sistem Informasi• Risiko Pengawasan

Good Corporate Governance

Risiko

Page 35: Etika Bisnis

MANAJEMEN RISIKO

• Proses Identifikasi Risiko (Risk Identification)• Proses Pengukuran Risiko (Risk Measurement)• Proses Pengendalian Risiko (Risk Treatment)• Proses Pemantauan Risiko (Risk Monitoring and

Control)

Good Corporate Governance

Tahapan Dalam Manajemen Risiko

Page 36: Etika Bisnis

ETIKA BERUSAHA DAN ANTI KORUPSI

• STAKEHOLDERS

• ELEMEN PERUSAHAAN

• ANTI KORUPSI

Good Corporate Governance

Page 37: Etika Bisnis

ETIKA BERUSAHA DAN ANTI KORUPSI

STAKEHOLDERSStakeholders adalah seluruh pihak yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kesinambungan perusahaan, termasuk di dalamnya pemegang saham, karyawan, pemerintah, pelanggan, pemasok, kreditor, dan masyarakat

Perusahaan harus menghormati hak Stakeholders yang timbul berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan / atau perjanjian yang dibuat oleh perusahaan dengan karyawan, pelanggan, pemasok dan kreditur serta masyarakat sekitar tempat usaha perusahaan dan Stakeholders lainnya

Good Corporate Governance

Page 38: Etika Bisnis

ETIKA BERUSAHA DAN ANTI KORUPSI

ELEMEN PERUSAHAANElemen Perusahaan terdiri dari anggota Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan dan diharapkan agar segenap elemen perusahaan memahami prinsip-prinsip yang terdapat di dalam Pedoman Perilaku Bisnis dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

Good Corporate Governance

Page 39: Etika Bisnis

ETIKA BERUSAHA DAN ANTI KORUPSI

Ruang Lingkup Pedoman Perilaku Bisnis :

• Hubungan dengan Pemegang Saham• Hubungan dengan Elemen Perusahaan• Hubungan dengan Konsumen dan Pelanggan• Hubungan dengan Pemasok• Hubungan dengan Pesaing• Hubungan dengan Masyarakat dan kepedulian

terhadap Lingkungan Hidup• Benturan Kepentingan

Good Corporate Governance

Page 40: Etika Bisnis

ETIKA BERUSAHA DAN ANTI KORUPSI

ANTI KORUPSI Anggota Komisaris / Direksi, dan karyawan

perusahaan dilarang untuk memberikan atau menawarkan, atau menerima baik langsung maupun tidak langsung sesuatu yang berharga kepada pelanggan atau seorang pejabat Pemerintah untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukannya dan tindakan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

Suatu tanda terima kasih dalam kegiatan usaha, seperti hadiah, sumbangan atau “entertainment”, tidak boleh dilakukan pada suatu keadaan yang dapat dianggap sebagai perbuatan yang tidak patut (korupsi, kolusi dan nepotisme)

Good Corporate Governance

Page 41: Etika Bisnis

BENTURAN KEPENTINGAN

Benturan Kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi Direktur, Komisaris, atau Pemegang Saham utama perusahaan

Good Corporate Governance

Page 42: Etika Bisnis

BENTURAN KEPENTINGAN• Apabila terjadi sesuatu hal di mana

kepentingan perusahaan berbenturan dengan kepentingan salah seorang anggota Direksi, maka dengan persetujuan Komisaris, perusahaan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnyaApabila benturan kepentingan tersebut menyangkut semua anggota Direksi, maka perusahaan akan diwakili oleh Komisaris atau oleh seorang yang ditunjuk oleh Komisaris

• Dalam hal tidak ada Komisaris, maka Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili perusahaan dalam menjalankan tugas tersebut

Good Corporate Governance

Page 43: Etika Bisnis

TAHAP PENILAIANTATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Pengertian :Penilaian terhadap penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan gambaran umum mengenai sejauh mana penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik di perusahaan tersebut

Good Corporate Governance

Page 44: Etika Bisnis

ASSESSMENTTATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

A. Assessment Tata Kelola Perusahaan Yang BaikRuang Lingkup :1. Komitmen Perusahaan dalam penerapan2. Struktur dan Proses yang mendukung penerapan3. Indikator dan Parameter4. Predikat penerapan, dengan menyebutkan skor

Langkah-langkah :1. Perencanaan2. Pengumpulan Data3. Analisa Data4. Benchmarking

Good Corporate Governance

Page 45: Etika Bisnis

ASSESSMENTTATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Good Corporate Governance

Perbandingan Ruang Lingkup Assessment

RUANG LINGKUP

BOBOT2004 - 2005 2006

BPKP Score Card

CapaianNew BPKP Score card

KOMITMEN 15 % 11,62 % 10 %ORGAN UTAMA 70 % 52,86 % 63 %

- Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS

20 % 13,53 % 9 %

- Komisaris 25 % 18,29 % 27 %

- Direksi 25 %(53)

21,04 % 27 %ORGAN PENDUKUNG 10 % 7,69 12 %

- Komite Komisaris 2 % 1,28 % 6 %

- Eksternal Auditor 2 % 2 % -

- SPI 4 % 2,96 % 3 %

- Sekretaris Perusahaan 2 % 1,45 % 3 %

PENGELOLAAN STAKEHOLDERS LAINNYA

5 % 4,52 % -

KEBIJAKAN GCG - - 8 %

No

I

II

III

IV

V

VI PENGUNGKAPAN INFORMASI (DISCLOSURE)

- - 7 %

7,98 %

51,74%

6,14 %

22,24 %

23,35 %

9,76%

4,83%

-

2,35%

2,59 %

-

6,75 %

6,86 %

JumlahINDIKATORPARAMETER

100 % 76,72 %86228

100 %

50160

83,09 %

Capaian

Page 46: Etika Bisnis

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (tambahan)

• KRITERIA PENILAIAN ASSESSMENT 90-100 : SANGAT BAIK

75-89 : BAIK60-74 : CUKUP50-59 : KURANG

>50 : SANGAT KURANG

• APAKAH SISTEM MANAJEMEN SUDAH SESUAI DG PRINSIP GCG.

• HARUS ADA EVIDENT PENDUKUNG GCG. • APAKAH NILAI DIATAS 90 BEBAS KKN ?

Page 47: Etika Bisnis

ASSESSMENTTATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

B. Review Tindak Lanjut Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Penilaian terhadap tingkat kemajuan dari upaya penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik di perusahaan setelah dilakukannya Assessment Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Good Corporate Governance

Page 48: Etika Bisnis

PENUTUP

Semoga harapan perusahaan, dalam upaya mengembangkan iklim kerja yang baik ini, mendapat sambutan yang hangat untuk dapat diterapkan secara berkelanjutan di unit kerja kita

Kami menyadari bahwa penyusunan pedoman ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami senantiasa berharap beberapa masukan lebih lanjut sehingga pedoman ini dapat lebih bermanfaat bagi kita semua . . .

Good Corporate Governance

Terima KasihTerima Kasih