Ethylene Oxide production

download Ethylene Oxide production

of 13

Transcript of Ethylene Oxide production

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    1/13

    1. Etilen OksidaEtilen oksida merupakan suatu bahan kimia yang digunakan untuk membuat etilen

    glikol. Selain itu, etilen oksida juga digunakan untuk membuat polietilen oksida yang

    biasa diaplikasikan sebagai bahan aditif dalam proses pembuatan detergent. Etilen oksidaini memiliki kereaktifan yang tinggi sehinggga sering digunakan sebagai reaktan. Karena

    kereaktifan etilen oksida yang tinggi ini memungkinnkan terjadinya ledakan dan sangat

    berbahaya karena memiliki toksisitas yang tinggi pula. Sehingga untuk penggunaan etilen

    oksida ini untuk diolah sebagai bahan baku pembuatan etilen glikol atau yang lainnya

    biasanya dilakukan dalam plant yang berdekatan. Sehingga untuk proses transportasinnya

    hanya dilakukan dengan mengalirkannya dengan menggunakan pipa. Etilen oksida dapat

    dibuat melalui oksidasi etilen. Etilen merupakan hidrokarbon oleofin yang paling

    sederhana dan merupakan bahan baku yang penting dalam industry kimia. Erilen

    dihasilkan dari minyak bumi dan gas alam, namun bahan baku etilen diindustri biasanya

    diperoleh dari cracking hidrokarbon rantai panjang.

    2. Deskripsi Proses Sintesa Etilen OksidaAdapun pada proses pembuatan etilen oksida ini, dilakukan dengan cara

    mengoksidasi etilen. Dimana, etilen direkasikan dengan oksigen sehingga membentuketilen oksida. Berikut adalah reaksi kimianya :

    C2H4+ 0,5O2 C2H4O

    C2H4+ 3O2 2CO2+ 2H2O

    C2H4O + 2,5O2 2H2O + 2CO2

    Proses flow diagram pembuatan etilen oksida PT. Stratos Engineering ini

    ditunjukkan pada Gambar 1. berikut. Dimana proses pembuatan etilen oksida terbagi

    menjadi beberapa tahap diantaranya adalah tahap persiapan umpan, tahap reaksi dan

    tahap purifikasi.

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    2/13

    2 | P a g e

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    3/13

    3 | P a g e

    2.1. Persiapan umpanPada proses pembuatan etilen oksida, dibutuhkan umpan berupa etilen dan

    udara kering.

    2.1.1.EtilenAliran 2 ini merupakan aliran umpan etilen yang akan digunakan untuk

    pembuata etilen oksida. Etilen yang diumpankan melalui aliran 2 ini memiliki

    temperature 25oC dan tekanan 50 bar. Kemudian etilen ini melewati throttling

    valve sehingga akan keluar sebagai aliran 8. Pada Aliran 8 ini temperaturnya

    mengalami perubahan yaitu dari 250C menjadi -6,300C, tekanannya juga

    mengalami perubahan yaitu dari 50 bar menjadi 27 bar. selanjutnya dari aliran ini

    dicampur dengan hasil recycle ethylene pada aliran 27 yang telah di blower danmasuk melalui throttling valve sehingga dihasilkan aliran 28. Pada aliran 9 ini

    komposisinya adalah ethylene 1047,95 kmol/h , ethylene oside 6,48 kmol/h ,

    carbon dioxide 31,71 kmol/h , oxygen 3050,14 kmol/h , nitrogen 14.093,02 km

    ol/h , dan water 20,99b kmol/h. temperature pada aliran ini adalah 26,34 0C ,

    tekanan 27 bar.

    2.1.2.Udara KeringUdara kering yang akan digunakan untuk pembuatan etilen oksida ini dimulai

    dari aliran 1, dengan temperature 25oC dan tekanan 1,01325 bar dimana

    komposisi udara ini mengandung oksigen dan nitrogen. Udara ini akan melewati

    compressor dan kemudian dihasilkan aliran ke 3. Aliran ke 3 merupakan keluaran

    dari aliran 1 yaitu udara yang telah melalui compressor dimana, temperature dari

    udara ini telah berubah menjadi 159,19oC dan tekanannya 3 bar dengan komposisi

    oksigen dan nitrogen yang tetap. Setelah itu udara masuk kedalam intercooler

    sehingga akan mengalami perubahan temperature dan tekanan. Keluaran dari

    intercooler ini adalah aliran 4, dimana komposisinya adalah oxygen dan nitrogen

    dengan temperature 450C, tekanan 2,70 bar. selanjutnya dari aliran ke 4 ini udara

    kembali diumpankan ke dalam air compressor sehingga udaranya akan mengalami

    perubahan temperature dan tekanan, yaitu pada aliran 5. Aliran kelima merupakan

    udara keluaran hasil dari air compressor, dimana temperaturnya mengalami

    kenaikan menjadi 206,110C dan tekanan 9 bar. Selanjutnya dari aliran 5 akan

    diumpankan kembali kedalam intercooler, hal ini dilakukan karena temperature

    yang dihasilkan masih terlalu tinggi, sedangkan tekanan yg diinginkan belum

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    4/13

    4 | P a g e

    tercapai, hasil dari intercooler ini adalah aliran 6, dimana temperature dan

    tekanannya mengalami perubahan, yaitu temperaturnya menjadi 450C dan

    tekanannya mengalami kenaikan menjadi 8,70 bar. Dikarenakan tekanan udara

    yang diinginkamn belum tercapai , maka dari aliran 6 ini akan diumpan kan

    kembali kedalam air compressor sehingga akan dihasilkan aliran 7, dimana

    temperaturenya 195,210C dan tekanannya mengalami kenaikan menjadi 27 bar,

    komposisinya tidak mengalami perubahan yaitu tetap oxygen dan nitrogen.

    Tujuan pemasangan air compesor dan intercooler yang dipasang berselang seling

    bertujuan agar dalam tekanan yang diharapkan tercapai namun temperaturnya

    tidak terlalu tinggi, sebab jika temperaturnya terlalu tinggi memungkinkan

    terjadinya perubahan fase.

    2.2. ReaksiPada proses pembuatan etilen oksida ini, etilen yang telah diperoleh dari aliran

    9 dicampur dengan udara kering yang telah di buat dari proses sebelumnya yaitu

    dari aliran 7. Hasil pada campuran ini mengandung ethylen, ethylene oxide,

    carbon dioxide, oxygen , nitrogen , dan water . Setelah terjadi pencampuran

    tersebut, temperatur pada aliran ini naik menjadi 106,740C , tekanannya 26,80 bar.

    Selanjutnya dari aliran ini dimasukan terlebih dahulu kedalam reactor preheater,

    tujuannya adalah untuk menaikan suhu nya agar temperature nya sesuai dengan

    temperature operasi yang diinginkan yaitu sebesar 240oC. Aliran keluaran dari

    hasil reactor preheater ini, komposisinya mengandung ethylene , ethylene oxide,

    carbon dioxide, oxiygen , nitrogen, dan water. Dari aliran ini kemudian

    diumpankan kedalam reactor pertama, dimana didalam reactor ethylene di

    oksidasi dengan menggunakan oksigen, dalam reactor ini reaksi nya berlangsung

    secara eksoterm sehingga akan dihasilkan panas dari reaksi, kemudian panas yang

    dihasilkan akan digunakan untuk membuat steam dengan cara memasukkan boiler

    feed water kebagian shell dalam reactor tersebut. Pada aliran keluaran dari reactor

    yang pertama ini, etilen oksida yang terbentuk memiliki konversi yang cukup

    kecil untuk menghasilkan selektivitas terhadap produk yang diinginkan. Pada

    aliran ini telah diperoleh etilen oksida. Dan kemudian effluent dari reactor yang

    pertama ini akan memasuki cooler karena suhu yang keluaran dari reactor ini

    adalah cenderung tinggi yaitu sekitar 240oC. Setelah masuk kedalam cooler

    tersebut, suhu effluent tersebut turun menjadi 45oC. Selanjutnya effluent tersebut

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    5/13

    5 | P a g e

    masuk kedalam blower sehingga tekanan dan temperature effluent tersebut naik

    menjadi 30,15oC dan 63,72oC. Setelah masuk kedalam kompresor tersebut

    kemudian effluent tersebut masuk ke dalam scrubber untuk mengabsorbsi etilen

    oksida yang telah terbentuk dari hasil pada reactor 1. Etilen oksida tersebut di

    absorb dengan menggukan air. Air yang dimasukkan kedalam scrubber tersebut

    sebanyak 20 kmol/jam dengan temperature 25 oC dan tekanan 30 bar. Hasil

    keluaran scrubber tersebut terdiri dari produk bawah (aliran 17) yang kemudian

    masuk kedalam proses purifikasi, dan aliran atas (aliran 16) yang terdiri dari

    ethylene, etilen okside yang tidak terabsorb, carbon dioxide, oksigen , nitrogen

    dan air sebanyak. Kemudian aliran tersebut masuk ke dalam reactor preheater

    untuk menaikkan temperaturnya agar sesuai dengan temperature operasi yang

    diinginkan yaitu 240oC. Aliran keluaran dari hasil reactor preheater ini kemudian

    diumpankan kedalam reactor kedua, dimana prosesnya sama seperti pada proses

    dalam reactor pertama. Akan tetapi, pada reactor kedua ini, konversi yang tercapai

    lebih besar dibandingkan dengan pada reactor pertama. Effluent yang keluar dari

    reactor kedua ini terdiri dari etilen, dan etilen yang bersisa sebesar, oksigen dan

    karbon dioxide. Sama seperti reactor yang pertama, pada reactor kedua ini reaksi

    nya berlangsung secara eksoterm dan panas yang dihasilkan dari reaksi tersebut,

    kemudian digunakan untuk membuat steam dengan cara memasukkan boiler feed

    water kebagian shell dalam reactor tersebut. Kemudian effluent tersebut masuk

    kedalam rangkaian seri yang terdiri dari cooler, compressor dan Etilen oksida

    absorber dengan kondisi operasi yang sama seperti pada rangkaian pertama.

    Produk atas dari etilen oksida absorber ini yang mengandung etilen, Etilen oksida,

    karbon dioksida, oksigen, Nitrogen dan air dengan temperature produk tersebut

    adalah 30.0851 oC dan tekanan 30 bar. Kemudian senywa tersebut sebagian

    direcycle kembali pada fresh etilen sebagai umpan dan sebagian lagi dikeluarkan

    sebagai fuel gas.

    2.3. PurifikasiProses purifikasi dilakukan untuk mencapai spesifikasi produk , sehingga

    sesuai dengan yang diingkan, pada proses pembuatan ethylene oxide ini proses

    purifikasi dimulai dari aliran 17 dimana aliran ini merupakan keluaran hasil dari

    absorber 1 dimana kandungannya adalah ethylene, ethylene oxide, carbon dioxide,

    oxygen, nitrogen dan water. Dimana temperature nya adalah 51,920C, tekanan 30

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    6/13

    6 | P a g e

    bar. Kemudian dari aliran ini dicampur dengan aliran 25 dimana komposisi pada

    aliran 25 ini mengandung ethylen , ethylene oxide, oxygen, carbon dioxide,

    nitrogen, dan water, pada aliran 25 ini merupakan hasil keluaran dari absorber 2,

    temperature pada aliran ini adalah 52,260C , tekanan 30 bar. Kedua aliran tersebut

    bercampur menghasilkan aliran 29 dengan komposisi ethylene, ethylene oxide,

    oxygen, carbon dioxide, nitrogen, dan water. Sedangkan untuk kondisi operasi

    yang terjadi dialiran 29 dengan temperature 52,08 oC , tekanan 30 bar. Sebelum

    masuk ke dalam kolom destilasi didinginkan terlebih dahulu di distillation

    precooler (E-707) dan menghasilkan aliran 30 dengan komposisi ethylene,

    ethylene oxide, carbon dioxide, oxygen, nitrogen , dan water. Sedangkan untuk

    kondisi operasinya, temperature yangdihasilkan menjadi 45 oC sedangkan tekanan

    29,70 bar dan laju alir tetap. Aliran tersebut melewati valve menjadi aliran 31

    dengan komposisi tetap dengan kondisi operasi , temperature 45,02 oC , tekanan

    10 bar dan laju alir tetap. Destilasi tersebut dilengkapi oleh kondensor, level

    indicator control (LIC), reflux drum, reboiler (E-709), pompa (P-701A/B), valve

    dan flow indicator control (FIC). Kondensor berfungsi memaksimalkan konversi

    di destilasi tersebut, LIC berfungsi untuk mengkontrol tinggi cairan yang terdapat

    di kolom destilasi, sedangkan FIC berfungsi untuk mengkontrol laju alir dari

    kolom destilasi, sedangkan reflux drum buat memaksimalkan kemurnian dari

    ethylene oxide. Hasil dari bottom produk menhasilkan aliran 33 dengan komposisi

    ethylene oxide dan water dengan kondisi operasi, temperatur 182,3 oC , tekanan

    10,5 bar. Sedangkan top product menhasilkan 2 aliran. Aliran 32 dan aliran 34,

    aliran 32 mengandung ethylene oxide dan water memiliki kandungan 99,5wt % ,

    sedangkan kondisi operasinya temperatur 86,4 oC, tekanan 10 bar. Sedangkan

    untuk aliran kedua dari top product adalah aliran 34 dengan komposisi ethylene,

    carbon dioxide, oxygen, dan nitrogen. Sedangkan untuk temperature operasi 86,4oC, tekanan 10 bar, vapor mole fraction 1.

    3. Spesifikasi AlatBerdasarkan deskripsi proses pembuatan etilen oksida yang telah dipaparkan

    diatas, adapun spesifikasi dari masing-masing alat yang digunakan adalah sebagai

    berikut :

    3.1. Kompresor

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    7/13

    7 | P a g e

    Kompresor yang digunakan pada pabrik ini memiliki spesifikasi sebagai

    berikut :

    a. K-100Bahan : Carbon steel

    Jenis : Sentrifugal

    Power : 19 MW

    Adiabatic efficiency : 80%

    b. K-101Bahan : Carbon steel

    Jenis : Sentrifugal

    Power : 23 MW

    Adiabatic efficiency : 80%

    c. K-102Bahan : Carbon steel

    Jenis : Sentrifugal

    Power : 21,5 MW

    Adiabatic efficiency : 80%

    d. K-103Bahan : Carbon steel

    Jenis : Sentrifugal

    Power : 5,5MW

    Adiabatic efficiency : 80%

    e. K-104Bahan : Carbon steel

    Jenis : Sentrifugal

    Power : 21,5 MW

    Adiabatic efficiency : 80%

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    8/13

    8 | P a g e

    3.2. Heat Exchangera. E-100

    Luas : 5553m3

    Q : 58.202 MJ/hJenis proses : Stream in tubes

    b. E-101Luas : 6255m3

    Q : 83.202 MJ/h

    Jenis proses : Stream in tubes

    c. E-102Luas : 12.062 m3

    Q : 147.566 MJ/h

    Jenis proses : Stream in tubes

    d. E-103Luas : 14.110 m3

    Q : 209.607 MJ/h

    Jenis proses : Stream in tubes

    e. E-104Luas : 14.052 m3

    Q : 229.890 MJ/h

    Jenis proses : Stream in tubes

    f. E-105Luas : 13.945 m3

    Q : 207.144 MJ/h

    Jenis proses : Stream in tubes

    g. E106Luas : 1478 m3

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    9/13

    9 | P a g e

    Q : 21.493 MJ/h

    Jenis proses : Stream in tubes

    3.3.

    Reaktora. PFR -100

    Bahan : Carbon steel

    Diameter : 9 mm

    Void fraction : 0,4

    Volume : 202 m3

    Tinggi : 10 m

    Diameter tube : 7,38 cm

    Jumlah tube : 4722

    Active catalyst : 100 %

    Q : 33.101 MJ/h

    b. PFR-101Bahan : Carbon steel

    Diameter : 9 mm

    Void fraction : 0,4

    Volume : 202 m3

    Tinggi : 10 m

    Diameter tube : 9,33 cm

    Jumlah tube : 2954

    Active catalyst : 100 %

    Q : 26.179 MJ/h

    3.4. Absorbera. T-101

    Bahan : Carbon steel

    Sieve trays : 20 SS

    Efficient trays : 25 %

    Feed on tray : 1 dan 20

    Spacing : 24 in

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    10/13

    10 | P a g e

    Tinggi : 12,2 m

    Diameter : 5,6 m

    b. T-102Bahan : Carbon steel

    Sieve trays : 20 SS

    Efficient trays : 25 %

    Feed on tray : 1 dan 20

    Spacing : 24 in

    Tinggi : 12,2 m

    Diameter : 5,6 m

    3.5. Distilasia. T-103

    Bahan : Stainless steel

    Sieve trays : 70 SS

    Efficient trays : 33%

    Feed on tray : 36

    Reflux ratio : 0,89

    Spacing : 12 in

    Tinggi : 43 m

    Diameter : 8 m

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    11/13

    11 | P a g e

    4. Simulasi Pada HysysBerdasarkan spesifikasi alat tersebut dan kondisi operasi yang telah diuraikan

    pada deskripsi proses. Berikut ini contoh beberapa alat pada proses pembentukan etilen

    oksida hasil simulasi beberapa alat dengan menggunakan program hysis yaitu :a) Kompresor

    Sebagai contoh yaitu pada kompresor K-101 sebagai berikut

    Pada hasil simulasi menggunakan hysys ini dapat dilihat bahwa terdapat

    sedikit perbedaan pada bagian tekanan produk. Diamana, pada textbook telah

    tercantum bahwa nilai tekanan yang diharapkan adalah 9 bar dan temperature

    206.11oC.

    b) Heat ExchangerBerikut ini diambil contoh heat exchanger (alat penukar panas) pada proses

    pembentukan etilen oksida saat pemanasan awal sebelum bahan baku masuk

    kedalam reactor (reactor preheater). Berikut hasil simulasi yang dilakukan

    dalam hysys :

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    12/13

    12 | P a g e

    Profil heatflow terhadap temperature yang dihasilkan :

    Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa seiring dengan naiknya temperature

    produk atau temperature keluaran heater maka laju panas yang dibutuhkan

    dalam heater tersebut akan semakin benyak pula, karena untuk memanaskan

    suatu zat membutuhkan energi (Cp) yang berbeda-beda. Dimana kapasitas

    panas ini merupakan banyaknya energy yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk

    menaikkan suhunya sebesar 1oC sebanyak 1 Kg.

    c) ReaktorReaktor yang digunakan pada proses pembuatan etien oksida ini adalah

    reaktor jenis PFR (Plug Flow Reactor). Pemutusan penggunaan reaktor jenis

    ini kareana dalam spesifikasi alat telah tersedia bahwa reaktornya tersiri dari

    4722 tube dan informasi lainnya. Sedangkan jenis reaksi yang digunakan juga

    merupakan reaktor kinetika dengan basis konversi yaitu fase vapor karena

    umpan dan produk dari reaktor ini dalam fase vapor (gas). Produk yang

    dihasilkan hasil simulasi menggunakan hysys ini memiliki jumlah yang lebih

    banyak atau konversi yang terjadi lebih besar. Peningkatan ini terjadi karena

    persamaan kinetika yang masukkan kedalam hysys tidak dimasukkan secara

    lengkap. Karena persamaan kinetika yang tersedia berbeda dengan persamaan

    kinetika yang digunakan pada program hysys.

  • 8/13/2019 Ethylene Oxide production

    13/13

    13 | P a g e

    d) AbsorberPada proses pembuatan etilen oksida ini, absorber digunakan untuk

    memisahkan etilen oksida yang telah terbentuk dari reaktor. Dengan

    menggunakan absorber berupa air (Processed Water) etilen oksida yang

    terbentuk akan terlewatkan melalui aliran 17, sedangkan untuk komponen lain

    yang belum terkonversi menjadi etilen oksida akan keluar melalui aliran 16

    untuk dimasukkan kedalam reaktor ke 2, agar tercapai konversi yang lebih

    maksimal.

    Secara keseluruhan, plant produksi etilen oksida pada PT.Stratos Engineering dengan

    menggunakan aplikasi hysys yaitu ditunnjukkan pada gambar berikut ini :