ETHAMBUTOL

2
ETHAMBUTOL Komposisi : Indikasi : pengobatan pada infeksi jamur kronis, penyakit gatal, penyakit kurap, kandidiasis kulit, dan panu (A TO Z DRUG FACTS) terapi awal TBC paru atau terapi ulang, digunakan bersama obat anti-TBC lain (PEDOMAN PRAKTIS OBAT INDONESIA; 297) dosis & aturan pakai : DEWASA & ANAK: topikal Terapkan jumlah yang cukup untuk menutupi daerah yang terkena sekali sehari. Perlakukan panu, tinea cruris dan tinea corporis selama 2 minggu dan tinea pedis selama 1 mo. (A TO Z DRUG FACTS) 15-25 MG/kgBB per hari dosis tunggal (PEDOMAN PRAKTIS OBAT INDONESIA; 297) Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap etambutol atau komponen dari formulasi; neuritis optik; menggunakan pada anak- anak, pasien tidak sadar, atau pasien lain yang mungkin tidak dapat membedakan dan melaporkan perubahan visual (DRUG INFORMATION HANDBOOK, 17 TH ED) Efek samping : Neuritis retrobulber disertai menurunnya penglihatan, skotoma sentral, buta warna hijau merah. Ruam alergi. Gangguan saluran cerna. Jaundise dan neuritis prifer. Efek SSP, hiperurikemia (PEDOMAN PRAKTIS OBAT INDONESIA; 297)

Transcript of ETHAMBUTOL

ETHAMBUTOL

ETHAMBUTOLKomposisi :Indikasi : pengobatan pada infeksi jamur kronis, penyakit gatal, penyakit kurap, kandidiasis kulit, dan panu (A TO Z DRUG FACTS)terapi awal TBC paru atau terapi ulang, digunakan bersama obat anti-TBC lain (PEDOMAN PRAKTIS OBAT INDONESIA; 297)dosis & aturan pakai : DEWASA & ANAK: topikal Terapkan jumlah yang cukup untuk menutupi daerah yang terkena sekali sehari. Perlakukan panu, tinea cruris dan tinea corporis selama 2 minggu dan tinea pedis selama 1 mo. (A TO Z DRUG FACTS)15-25 MG/kgBB per hari dosis tunggal (PEDOMAN PRAKTIS OBAT INDONESIA; 297)Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap etambutol atau komponen dari formulasi; neuritis optik; menggunakan pada anak-anak, pasien tidak sadar, atau pasien lain yang mungkin tidak dapat membedakan dan melaporkan perubahan visual (DRUG INFORMATION HANDBOOK, 17TH ED)Efek samping : Neuritis retrobulber disertai menurunnya penglihatan, skotoma sentral, buta warna hijau merah. Ruam alergi. Gangguan saluran cerna. Jaundise dan neuritis prifer. Efek SSP, hiperurikemia (PEDOMAN PRAKTIS OBAT INDONESIA; 297)

Perhatian : Kategori C. Laktasi: belum ditentukan (A TO Z DRUG FACTS) Memasuki ASI / penggunaan hati-hati (AAP menganggap kompatibel) . Payudara-Feeding produsen ConsiderationsThe menyarankan gunakan selama menyusui hanya jika manfaat bagi ibu lebih besar daripada risiko yang mungkin untuk bayi. Beberapa referensi menunjukkan bahwa paparan bayi yang rendah dan tidak menghasilkan toksisitas, dan menyusui tidak perlu berkecil hati. Referensi lain menyarankan jika menyusui, memantau bayi untuk ruam, malaise, mual, atau muntah. (DRUG INFORMATION HANDBOOK, 17TH ED)gangguan ginjal berat, gout, menurunkan penglihatan (PEDOMAN PRAKTIS OBAT INDONESIA; 297)Interval pemberian : Pengobatan TB dibagi dalam 2 tahap yaitu tahap awal/intensif (2 bulan pertama) dan sisanya sebagai tahap lanjutan. Prinsip dasar pengobatan TB adalahminimal 3 macam obat pada fase awal/intensif (2 bulan pertama) dan dilanjutkan dengan 2 macam obat pada fase lanjutan (4 bulan, kecuali pada TB berat). OAT pada anak diberikan setiap hari, baik pada tahap intensif maupun tahap lanjutan. (INTERNATIONAL CHILD HEALTH, 2ND ED)