ESTER.rangkuman

11
KAPASITAS BELAJAR METODE PENGAJARAN BAYI Bayi mengandalkan orang tua untuk pemenuhan kebutuhan dasar. Bayi belajar untuk mempercayai orang dewasa ketika orang tersebut menunjukkan perhatian dan kasih sayang. Bayi memahami lingkungan melalui perasaan. Pertahankan rutinitas (mis. Pemberian makanan,mandi) secara konsisten. Gendong bayi dengan lembut sambil tersenyum dan bicara dengan lembut untuk menumbuhkan rasa percaya. Buat bayi menyentuh tekstur benda yang berbeda (mis. Kain,plastik) BALITA Balita belajar untuk memahami kata – kata dan ekspresi perasaan secara verbal. Balita belajar dengan mengasosiasikan kata dengan benda. Balita gemar memahami lingkungan dengan bermain. Gunakan permainan untuk mengajarkan prosedur atau aktivitas (mis. Memberikan perlengkapan pemeriksaan,membalut boneka) Tawarkan buku bergambar yang memuat cerita anak di rumah sakit atau di klinik. Gunakan kata – kata yang sederhana untuk memudahkan pemahaman. PRASEKOLAH Kosa katanya meningkat Anak prasekolah menggunakan bahasa tanpa memahami makna kata (mis. Kiri atau kanan,waktu) Selama bermain, anak – anak prasekolah akan lebih Gunakan metode simulasi, peniruan dan permainan untuk membuat pembelajaran menjadi menyenangkan bagi anak prasekolah Dorong anak untuk mengajukan pertanyaan dan tawarkan

Transcript of ESTER.rangkuman

Page 1: ESTER.rangkuman

KAPASITAS BELAJAR METODE PENGAJARAN

BAYI

Bayi mengandalkan orang tua untuk

pemenuhan kebutuhan dasar.

Bayi belajar untuk mempercayai orang

dewasa ketika orang tersebut menunjukkan

perhatian dan kasih sayang.

Bayi memahami lingkungan melalui perasaan.

Pertahankan rutinitas (mis. Pemberian

makanan,mandi) secara konsisten.

Gendong bayi dengan lembut sambil

tersenyum dan bicara dengan lembut untuk

menumbuhkan rasa percaya.

Buat bayi menyentuh tekstur benda yang

berbeda (mis. Kain,plastik)

BALITA

Balita belajar untuk memahami kata – kata

dan ekspresi perasaan secara verbal.

Balita belajar dengan mengasosiasikan kata

dengan benda.

Balita gemar memahami lingkungan dengan

bermain.

Gunakan permainan untuk mengajarkan

prosedur atau aktivitas (mis. Memberikan

perlengkapan pemeriksaan,membalut boneka)

Tawarkan buku bergambar yang memuat cerita

anak di rumah sakit atau di klinik.

Gunakan kata – kata yang sederhana untuk

memudahkan pemahaman.

PRASEKOLAH

Kosa katanya meningkat

Anak prasekolah menggunakan bahasa tanpa

memahami makna kata (mis. Kiri atau

kanan,waktu)

Selama bermain, anak – anak prasekolah

akan lebih mengekspresikan perasaannya

dengan tindakan daripada ucapan.

Anak prasekolah mengajukan pertanyaan

dan mengikuti gaya orang dewasa

Gunakan metode simulasi, peniruan dan

permainan untuk membuat pembelajaran

menjadi menyenangkan bagi anak prasekolah

Dorong anak untuk mengajukan pertanyaan

dan tawarkan penjelasan. Gunakan penjelasan

dan demonstrasi sederhana.

Mendorong anak untuk belajar bersama

melalui gambar dan cerita pendek tentang

bagaimana cara melakukan kesehatan

ANAK USIA SEKOLAH

Anak berinteraksi dengan orang dewasa dan

teman sebaya di luar keluarga.

Anak mulai mendapatkan kemampuan untuk

merangkaikan sejumlah kejadian dan

tindakan untuk menunjukkan gambaran

mental yang dapat diekspresikan baik secara

verbal maupun simbolis

Anak mampu membuat persepsi

Anak menjadi dewasa secara fisik

Ajarkan kemampuan psikomotor yang

dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan (

ketrampilan kompleks seperti belajar

menggunakan jarum suntik mungkin akan

membutuhkan latihan yang cukup )

Tawarkan kesempatan untuk mendiskusikan

masalah kesehatan dan menjawab pertanyaan

Page 2: ESTER.rangkuman

Permainan lebih formal dan imajinatif

Anak menjadi ingin tahu dan banyak

bertanya mengenai kesehatan

REMAJA

Remaja mengalami konflik antara perasaan

kekanak – kanakan tentang ketergantungan

dan kebebasan sebagai orang dewasa

Remaja ingin menguasai, namun selama

masa sakit, menjadi takut tentang konsep

diri atau penampilan tubuh

Remaja mampu mengatasi masalah abstrak

Remaja paling baik belajar jika keberhasilan

belajarnya segera dapat dirasakan

Bantu remaja untuk belajar mengenal perasaan

dan kebutuhan untuk mengekspresikan diri

Izinkan remaja untuk mengambil keputusan

mengenai kesehatan dan peningkatan

kesehatan (mis. Keamanan,pendidikan

seks,ketergantungan obat)

Gunakan pendekatan pemecahan masalah

untuk membantu remaja dalam mengambil

keputusan

ORANG DEWASA

Orang dewasa menuruti pengajaran

kesehatan karena klien takut tentang

akibatnya

Pengajaran berjalan ketika orang dewasa

menilai informasi yang diajarkan bermanfaat

Dorong partisipasi dengan menetapkan target

keberhasilan yang menguntungkan

Dorong belajar mandiri

Tawarkan informasi sehingga orang dewasa

dapat memahami dampak dari masalah

kesehatan

LANSIA

Seringkali terdapat penurunan dalam

kepekaan visual dan auditori, seperti

ketidakseimbangan persepsi stimuli

Perubahan sensori,keterbatasan mobilitas

dan masalah koordinasi fisik mempengaruhi

kapasitas belajar

Siklus tidur - bangun menjadi terpecah –

pecah

Tidak terjadi penurunan intelegensia seiring

dengan penambahan usia

Ajarkan ketika klien siap dan santai

Libatkan orang dewasa dalam diskusi atau

aktivitas

Fokuskan pada kesehatan dan kekuatan klien

Gunakan pendekatan yang menguatkan

gangguan sensorik resepsi klien akan stimuli

Berlakukan durasi pengajaran yang pendek

PROSES BELAJAR MENGAJAR

TUJUAN PENDIDIKAN KLIEN

Page 3: ESTER.rangkuman

Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Perbaikan Kesehatan

Koping terhadap gangguan fungsi

PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN

Pengajaran merupakan proses interaktif yang mendorong terjadinya pembelajaran. Pembelajaran

merupakan upaya penambahan pengetahuan baru, sikap dan keterampilan melalui penguatan praktik dan

pengalaman tertentu.

Peran Perawat dalam Pengajaran dan Pembelajaran

Tanggung jawab perawat adalah memberikan informasi yang diperlukan oleh klien dan keluarga.

Perawat mengklarifikasi informasi yang diberikan oleh dokter dan mungkin menjadi sumber

informasi utama untuk mengatasi masalah kesehatan.

Pengajaran sebagai komunikasi

Dalam pengajaran, referen adalah kebutuhan untuk memberikan klien sejumlah informasi. Klien

mungkin meminta informasi tersebut, tetapi perawat mungkin menilai adanya kebutuhan informasi.

Perawat lalu mengidentifikasi tujuan pengajaran secara spesifik. Objektif pengajaran

menggambarkan apa yang peserta didik akan mampu lakukan setelah menyelesaikan instruksi

dengan baik.

DOMAIN PENGAJARAN

Pembelajaran kognitif meliputi semua perilaku intelektual.

- Pengetahuan ( pengetahuan mendapatkan informasi baru dapat diingat kembali)

- Pemahaman ( kemampuan memahami materi yang dipelajari)

- Aplikasi ( penerapan secara nyata ide-ide abstrak yang baru dipelajari)

- Analisis (mengaitkan ide yang satu dengan yang lain secara benar)

- Sintesis (kemampuan memahami sebagian informasi yang diterimanya)

- Evaluasi (penilaian terhadap sejumlah informasi yang diberikan)

Pembelajaran afektif berkaitan dengan ekspresi perasaan dan menerima suatu sikap.

- Penerimaan (sikap terbuka untuk mengikuti petunjuk)

- Menanggapi (melibatkan partisipasi aktif melalui proses mendengarkan)

- Menilai (memberikan nilai pada suatu objek atau perilaku)

- Pengorganisasian (mengembangkan sistem nilai melalui identifikasi dan pengorganisasian

nilai,serta penyelesaian kembali konflik)

- Pengkarakterisasian (meliputi tindakan dan respon terhadap sistem nilai yang konsisten)

Pembelajaran psikomotor meliputi pembelajaran pencapaian keterampilan yang membutuhkan

keutuhan mental dan aktivitas otot.

- Persepsi (keadaan yang menyadari suatu objek atau kualitas melalui seluruh organ indra)

Page 4: ESTER.rangkuman

- Perangkat (kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu)

- Respons terbimbing (kinerja suatu tindakan di bawah bimbingan seorang instruktor)

- Mekanisme (tingkat perilaku yang lebih tinggi dimana seseorang telah memiliki kepercayaan

diri dan keterampilan dalam melakukan perilaku tertentu)

- Respons kompleks terbuka (mencakup pelaksanaan ketrampilan motorik)

- Adaptasi (terjadi bila seseorang mampu mengubah respons motorik ketika muncul masalah

yang tidak diduga)

- Keaslian (aktivitas motorik paling kompleks yang mencakup penciptaan pola gerakan yang

baru)

PRINSIP PEMBELAJARAN DASAR

Motivasi untuk belajar

Perangkat Perhatian (status mental untuk memahami materi)

Motivasi (dorongan untuk mengambil tindakan)

Adaptasi Psikososial terhadap penyakit

Partisipasi aktif (keikutsertaan klien)

Kemampuan untuk belajar

Kemampuan Perkembangan

Kelompok umur (menunjukkan perkembangan kemampuan untuk belajar dan bentuk

perilaku pengajaran yang dibutuhkan)

Kemampuan Fisik

Ukuran (tinggi dan lebar sesuai dengan tugas yang harus dilakukan atau perlengkapan

yang digunakan {mis. Penopang kaki})

Kekuatan (kemampuan klien untuk mengikuti program latihan yang melelahkan)

Koordinasi (pengaturan sangat dibutuhkan dalam kemampuan motor yang rumit, seperti

penggunaan peralatan atau mengganti perban)

Ketajaman sensor (visual,auditori,taktil,pengecap,penciuman; sensorik harus lengkap

untuk menerima dan berespons terhadap pesan yang diberikan)

Lingkungan Belajar

Merupakan faktor dimana pengajaran dilakukan sehingga membuat proses belajar tersebut

menjadi menyenangkan atau menjadi suatu pengalaman yang menyulitkan.

PENGGABUNGAN PROSES KEPERAWATAN DAN PROSES PENGAJARAN

PENGKAJIAN

Kebutuhan Pembelajaran

Page 5: ESTER.rangkuman

Suatu pengkajian yang efektif menjadi dasar dimana instruksi dapat bersifat individual yang

diberikan pada masing – masing klien. Perawat mengkaji hal-hal berikut:

Pertanyaan yang diajukan oleh klien atau keluarga mengenai masalah kesehatan.

Tingkat pemahaman klien tentang status kesehatan terkini

Informasi atau keahlian yang dibutuhkan klien untuk melakukan perawatan diri dan untuk

memahami implikasi masalah kesehatan

Pengalaman klien yang mempengaruhi kebutuhan untuk belajar

Informasi yang dibutuhkan oleh anggota keluarga untuk mendukung kebutuhan klien.

Motivasi untuk belajar

Perawat mengkaji faktor motivasi di bawah ini:

Tingkah laku klien

Pandangan tentang kesehatan klien serta persepsi tentang keparahan masalah kesehatan.

Sikap klien terhadap pemberi asuhan kesehatan

Pengetahuan klien tentang informasi yang akan dipelajari

Rasa sakit, kepenatan,kecemasan, atau gejala fisik lainnya yang dapat mempengaruhi

kemampuan untuk hadir dan berpartisipasi.

Latar belakang sosio – kultural klien

Pilihan gaya belajar klien

Kemampuan untuk belajar

Perawat mengkaji faktor di bawah ini yang berhubungan dengan kemampuan untuk belajar:

Kekuatan fisik, pergerakan dan koordinasi.

Kurangnya fungsi sensorik yang dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk memahami

atau mengikuti instruksi

Tingkat baca klien.

Tingkat perkembangan klien

Fungsi kognitif klien

Lingkungan pengajaran

Perawat mengkaji faktor berikut ini ketika mencari tempat untuk mengajar klien:

Gangguan suara atau kebisingan.

Kenyamanan ruang

Fasilitas ruangan dan perlengkapan yang tersedia

Sarana untuk belajar

Perawat mengkaji sumber berikut untuk pengajaran:

Persepsi anggota keluarga dan pemahaman tentang penyakit klien serta implikasinya.

Page 6: ESTER.rangkuman

Keinginan klien agar anggota keluarga dilibatkan dalam rencana pengajaran dan memberikan

perawatan kesehatan

Keinginan keluarga berpartisipasi dalam perawatan.

Sumber dalam lingkungan rumah

Perlengkapan pengajaran.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Beberapa diagnosa keperawatan mencukupi kebutuhan pengajaran.Setiap pernyataan diagnosa

menunjukkan tipe khusus dari kebutuhan pengajaran dan penyebabnya. Melakukan klasifikasi

diagnosa dengan tiga domain pengajaran akan membantu perawat untuk dapat secara spesifik

memfokuskan pada masalah subjek dan metode pengajaran.

PERENCANAAN

Pengembangan tujuan pembelajaran

Tujuan jangka pendek berhubungan dengan kebutuhan belajar klien yang segera.

Tujuan jangka panjang berhubungan dengan kemahiran pengetahuan dan kemampuan yang

dibutuhkan secara permanen untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan.

Integrasi Prinsip dan pengajaran dasar

Penetapan prioritas

Waktu

Menyusun materi pengajaran

Mempertahankan perhatian dan partisipasi pengajaran

Membangun bedasarkan Pengetahuan yang ada

Pemilihan Metode Pengajaran

Penulisan Rencana Pengajaran

Rencana pengajaran meliputi topik untuk instruksi,sumber elektif, rekomendasi untuk

melibatkan keluarga dan tujuan rencana pengajaran. Sebuah rencana dapat berupa ragangan

atau rencana lengkap.

IMPLEMENTASI

Pendekatan Pengajaran

Bercerita

Menjual

Partisipasi

Kepercayaan

Penekanan

Menggabungkan pengajaran dengan asuhan keperawatan

Banyak perawat menyadari bahwa mereka dapat mengajar lebih efektif ketika mereka

memberikan asuhan keperawatan. Gaya informal dan tidak terstruktur mengandalkan hubungan

Page 7: ESTER.rangkuman

terapiutik positif antara perawat dan klien,yang memacu spontanitas dalam proses belajar

mengajar.

Metode Instruksional

Diskusi satu lawan satu

Instruksi pendahuluan

Demonstrasi

Analogi

Bermain peran

Penemuan

Berbicara dengan bahasa klien

Penggunaan alat bantu pengajaran

Kebutuhan khusus anak – anak dan lansia

EVALUASI

Dokumentasi Pengajaran klien

Karena mengajarkan klien seringkali terjadi secara informal antara perawat dan klien, sangat

sulit untuk mendokumentasikannya secara konsisten. Perawat seringkali gagal menyediakan

waktu untuk menulis materi yang diajarkan. Namun,karena perawat secara legal bertanggung

jawab untuk memberikan informasi yang akurat pada klien,sangat penting untuk mencatat hasil

dari pengajaran.

Baron (1987) menyarankan hal – hal di bawah ini untuk mencatatkan penyuluhan pada klien :

Isi yang spesifik

Evaluasi belajar

Metode pengajaran