ESTER.rangkuman
-
Upload
david-love-futsal -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
Transcript of ESTER.rangkuman
KAPASITAS BELAJAR METODE PENGAJARAN
BAYI
Bayi mengandalkan orang tua untuk
pemenuhan kebutuhan dasar.
Bayi belajar untuk mempercayai orang
dewasa ketika orang tersebut menunjukkan
perhatian dan kasih sayang.
Bayi memahami lingkungan melalui perasaan.
Pertahankan rutinitas (mis. Pemberian
makanan,mandi) secara konsisten.
Gendong bayi dengan lembut sambil
tersenyum dan bicara dengan lembut untuk
menumbuhkan rasa percaya.
Buat bayi menyentuh tekstur benda yang
berbeda (mis. Kain,plastik)
BALITA
Balita belajar untuk memahami kata – kata
dan ekspresi perasaan secara verbal.
Balita belajar dengan mengasosiasikan kata
dengan benda.
Balita gemar memahami lingkungan dengan
bermain.
Gunakan permainan untuk mengajarkan
prosedur atau aktivitas (mis. Memberikan
perlengkapan pemeriksaan,membalut boneka)
Tawarkan buku bergambar yang memuat cerita
anak di rumah sakit atau di klinik.
Gunakan kata – kata yang sederhana untuk
memudahkan pemahaman.
PRASEKOLAH
Kosa katanya meningkat
Anak prasekolah menggunakan bahasa tanpa
memahami makna kata (mis. Kiri atau
kanan,waktu)
Selama bermain, anak – anak prasekolah
akan lebih mengekspresikan perasaannya
dengan tindakan daripada ucapan.
Anak prasekolah mengajukan pertanyaan
dan mengikuti gaya orang dewasa
Gunakan metode simulasi, peniruan dan
permainan untuk membuat pembelajaran
menjadi menyenangkan bagi anak prasekolah
Dorong anak untuk mengajukan pertanyaan
dan tawarkan penjelasan. Gunakan penjelasan
dan demonstrasi sederhana.
Mendorong anak untuk belajar bersama
melalui gambar dan cerita pendek tentang
bagaimana cara melakukan kesehatan
ANAK USIA SEKOLAH
Anak berinteraksi dengan orang dewasa dan
teman sebaya di luar keluarga.
Anak mulai mendapatkan kemampuan untuk
merangkaikan sejumlah kejadian dan
tindakan untuk menunjukkan gambaran
mental yang dapat diekspresikan baik secara
verbal maupun simbolis
Anak mampu membuat persepsi
Anak menjadi dewasa secara fisik
Ajarkan kemampuan psikomotor yang
dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan (
ketrampilan kompleks seperti belajar
menggunakan jarum suntik mungkin akan
membutuhkan latihan yang cukup )
Tawarkan kesempatan untuk mendiskusikan
masalah kesehatan dan menjawab pertanyaan
Permainan lebih formal dan imajinatif
Anak menjadi ingin tahu dan banyak
bertanya mengenai kesehatan
REMAJA
Remaja mengalami konflik antara perasaan
kekanak – kanakan tentang ketergantungan
dan kebebasan sebagai orang dewasa
Remaja ingin menguasai, namun selama
masa sakit, menjadi takut tentang konsep
diri atau penampilan tubuh
Remaja mampu mengatasi masalah abstrak
Remaja paling baik belajar jika keberhasilan
belajarnya segera dapat dirasakan
Bantu remaja untuk belajar mengenal perasaan
dan kebutuhan untuk mengekspresikan diri
Izinkan remaja untuk mengambil keputusan
mengenai kesehatan dan peningkatan
kesehatan (mis. Keamanan,pendidikan
seks,ketergantungan obat)
Gunakan pendekatan pemecahan masalah
untuk membantu remaja dalam mengambil
keputusan
ORANG DEWASA
Orang dewasa menuruti pengajaran
kesehatan karena klien takut tentang
akibatnya
Pengajaran berjalan ketika orang dewasa
menilai informasi yang diajarkan bermanfaat
Dorong partisipasi dengan menetapkan target
keberhasilan yang menguntungkan
Dorong belajar mandiri
Tawarkan informasi sehingga orang dewasa
dapat memahami dampak dari masalah
kesehatan
LANSIA
Seringkali terdapat penurunan dalam
kepekaan visual dan auditori, seperti
ketidakseimbangan persepsi stimuli
Perubahan sensori,keterbatasan mobilitas
dan masalah koordinasi fisik mempengaruhi
kapasitas belajar
Siklus tidur - bangun menjadi terpecah –
pecah
Tidak terjadi penurunan intelegensia seiring
dengan penambahan usia
Ajarkan ketika klien siap dan santai
Libatkan orang dewasa dalam diskusi atau
aktivitas
Fokuskan pada kesehatan dan kekuatan klien
Gunakan pendekatan yang menguatkan
gangguan sensorik resepsi klien akan stimuli
Berlakukan durasi pengajaran yang pendek
PROSES BELAJAR MENGAJAR
TUJUAN PENDIDIKAN KLIEN
Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Perbaikan Kesehatan
Koping terhadap gangguan fungsi
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
Pengajaran merupakan proses interaktif yang mendorong terjadinya pembelajaran. Pembelajaran
merupakan upaya penambahan pengetahuan baru, sikap dan keterampilan melalui penguatan praktik dan
pengalaman tertentu.
Peran Perawat dalam Pengajaran dan Pembelajaran
Tanggung jawab perawat adalah memberikan informasi yang diperlukan oleh klien dan keluarga.
Perawat mengklarifikasi informasi yang diberikan oleh dokter dan mungkin menjadi sumber
informasi utama untuk mengatasi masalah kesehatan.
Pengajaran sebagai komunikasi
Dalam pengajaran, referen adalah kebutuhan untuk memberikan klien sejumlah informasi. Klien
mungkin meminta informasi tersebut, tetapi perawat mungkin menilai adanya kebutuhan informasi.
Perawat lalu mengidentifikasi tujuan pengajaran secara spesifik. Objektif pengajaran
menggambarkan apa yang peserta didik akan mampu lakukan setelah menyelesaikan instruksi
dengan baik.
DOMAIN PENGAJARAN
Pembelajaran kognitif meliputi semua perilaku intelektual.
- Pengetahuan ( pengetahuan mendapatkan informasi baru dapat diingat kembali)
- Pemahaman ( kemampuan memahami materi yang dipelajari)
- Aplikasi ( penerapan secara nyata ide-ide abstrak yang baru dipelajari)
- Analisis (mengaitkan ide yang satu dengan yang lain secara benar)
- Sintesis (kemampuan memahami sebagian informasi yang diterimanya)
- Evaluasi (penilaian terhadap sejumlah informasi yang diberikan)
Pembelajaran afektif berkaitan dengan ekspresi perasaan dan menerima suatu sikap.
- Penerimaan (sikap terbuka untuk mengikuti petunjuk)
- Menanggapi (melibatkan partisipasi aktif melalui proses mendengarkan)
- Menilai (memberikan nilai pada suatu objek atau perilaku)
- Pengorganisasian (mengembangkan sistem nilai melalui identifikasi dan pengorganisasian
nilai,serta penyelesaian kembali konflik)
- Pengkarakterisasian (meliputi tindakan dan respon terhadap sistem nilai yang konsisten)
Pembelajaran psikomotor meliputi pembelajaran pencapaian keterampilan yang membutuhkan
keutuhan mental dan aktivitas otot.
- Persepsi (keadaan yang menyadari suatu objek atau kualitas melalui seluruh organ indra)
- Perangkat (kesiapan untuk melakukan tindakan tertentu)
- Respons terbimbing (kinerja suatu tindakan di bawah bimbingan seorang instruktor)
- Mekanisme (tingkat perilaku yang lebih tinggi dimana seseorang telah memiliki kepercayaan
diri dan keterampilan dalam melakukan perilaku tertentu)
- Respons kompleks terbuka (mencakup pelaksanaan ketrampilan motorik)
- Adaptasi (terjadi bila seseorang mampu mengubah respons motorik ketika muncul masalah
yang tidak diduga)
- Keaslian (aktivitas motorik paling kompleks yang mencakup penciptaan pola gerakan yang
baru)
PRINSIP PEMBELAJARAN DASAR
Motivasi untuk belajar
Perangkat Perhatian (status mental untuk memahami materi)
Motivasi (dorongan untuk mengambil tindakan)
Adaptasi Psikososial terhadap penyakit
Partisipasi aktif (keikutsertaan klien)
Kemampuan untuk belajar
Kemampuan Perkembangan
Kelompok umur (menunjukkan perkembangan kemampuan untuk belajar dan bentuk
perilaku pengajaran yang dibutuhkan)
Kemampuan Fisik
Ukuran (tinggi dan lebar sesuai dengan tugas yang harus dilakukan atau perlengkapan
yang digunakan {mis. Penopang kaki})
Kekuatan (kemampuan klien untuk mengikuti program latihan yang melelahkan)
Koordinasi (pengaturan sangat dibutuhkan dalam kemampuan motor yang rumit, seperti
penggunaan peralatan atau mengganti perban)
Ketajaman sensor (visual,auditori,taktil,pengecap,penciuman; sensorik harus lengkap
untuk menerima dan berespons terhadap pesan yang diberikan)
Lingkungan Belajar
Merupakan faktor dimana pengajaran dilakukan sehingga membuat proses belajar tersebut
menjadi menyenangkan atau menjadi suatu pengalaman yang menyulitkan.
PENGGABUNGAN PROSES KEPERAWATAN DAN PROSES PENGAJARAN
PENGKAJIAN
Kebutuhan Pembelajaran
Suatu pengkajian yang efektif menjadi dasar dimana instruksi dapat bersifat individual yang
diberikan pada masing – masing klien. Perawat mengkaji hal-hal berikut:
Pertanyaan yang diajukan oleh klien atau keluarga mengenai masalah kesehatan.
Tingkat pemahaman klien tentang status kesehatan terkini
Informasi atau keahlian yang dibutuhkan klien untuk melakukan perawatan diri dan untuk
memahami implikasi masalah kesehatan
Pengalaman klien yang mempengaruhi kebutuhan untuk belajar
Informasi yang dibutuhkan oleh anggota keluarga untuk mendukung kebutuhan klien.
Motivasi untuk belajar
Perawat mengkaji faktor motivasi di bawah ini:
Tingkah laku klien
Pandangan tentang kesehatan klien serta persepsi tentang keparahan masalah kesehatan.
Sikap klien terhadap pemberi asuhan kesehatan
Pengetahuan klien tentang informasi yang akan dipelajari
Rasa sakit, kepenatan,kecemasan, atau gejala fisik lainnya yang dapat mempengaruhi
kemampuan untuk hadir dan berpartisipasi.
Latar belakang sosio – kultural klien
Pilihan gaya belajar klien
Kemampuan untuk belajar
Perawat mengkaji faktor di bawah ini yang berhubungan dengan kemampuan untuk belajar:
Kekuatan fisik, pergerakan dan koordinasi.
Kurangnya fungsi sensorik yang dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk memahami
atau mengikuti instruksi
Tingkat baca klien.
Tingkat perkembangan klien
Fungsi kognitif klien
Lingkungan pengajaran
Perawat mengkaji faktor berikut ini ketika mencari tempat untuk mengajar klien:
Gangguan suara atau kebisingan.
Kenyamanan ruang
Fasilitas ruangan dan perlengkapan yang tersedia
Sarana untuk belajar
Perawat mengkaji sumber berikut untuk pengajaran:
Persepsi anggota keluarga dan pemahaman tentang penyakit klien serta implikasinya.
Keinginan klien agar anggota keluarga dilibatkan dalam rencana pengajaran dan memberikan
perawatan kesehatan
Keinginan keluarga berpartisipasi dalam perawatan.
Sumber dalam lingkungan rumah
Perlengkapan pengajaran.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan mencukupi kebutuhan pengajaran.Setiap pernyataan diagnosa
menunjukkan tipe khusus dari kebutuhan pengajaran dan penyebabnya. Melakukan klasifikasi
diagnosa dengan tiga domain pengajaran akan membantu perawat untuk dapat secara spesifik
memfokuskan pada masalah subjek dan metode pengajaran.
PERENCANAAN
Pengembangan tujuan pembelajaran
Tujuan jangka pendek berhubungan dengan kebutuhan belajar klien yang segera.
Tujuan jangka panjang berhubungan dengan kemahiran pengetahuan dan kemampuan yang
dibutuhkan secara permanen untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan.
Integrasi Prinsip dan pengajaran dasar
Penetapan prioritas
Waktu
Menyusun materi pengajaran
Mempertahankan perhatian dan partisipasi pengajaran
Membangun bedasarkan Pengetahuan yang ada
Pemilihan Metode Pengajaran
Penulisan Rencana Pengajaran
Rencana pengajaran meliputi topik untuk instruksi,sumber elektif, rekomendasi untuk
melibatkan keluarga dan tujuan rencana pengajaran. Sebuah rencana dapat berupa ragangan
atau rencana lengkap.
IMPLEMENTASI
Pendekatan Pengajaran
Bercerita
Menjual
Partisipasi
Kepercayaan
Penekanan
Menggabungkan pengajaran dengan asuhan keperawatan
Banyak perawat menyadari bahwa mereka dapat mengajar lebih efektif ketika mereka
memberikan asuhan keperawatan. Gaya informal dan tidak terstruktur mengandalkan hubungan
terapiutik positif antara perawat dan klien,yang memacu spontanitas dalam proses belajar
mengajar.
Metode Instruksional
Diskusi satu lawan satu
Instruksi pendahuluan
Demonstrasi
Analogi
Bermain peran
Penemuan
Berbicara dengan bahasa klien
Penggunaan alat bantu pengajaran
Kebutuhan khusus anak – anak dan lansia
EVALUASI
Dokumentasi Pengajaran klien
Karena mengajarkan klien seringkali terjadi secara informal antara perawat dan klien, sangat
sulit untuk mendokumentasikannya secara konsisten. Perawat seringkali gagal menyediakan
waktu untuk menulis materi yang diajarkan. Namun,karena perawat secara legal bertanggung
jawab untuk memberikan informasi yang akurat pada klien,sangat penting untuk mencatat hasil
dari pengajaran.
Baron (1987) menyarankan hal – hal di bawah ini untuk mencatatkan penyuluhan pada klien :
Isi yang spesifik
Evaluasi belajar
Metode pengajaran