ESSAY LK 2

6
ESSAY MENGENAI FILM “PATCH ADAMS” Patch Adams merupakan sebuah film biografi mengenai Hunter “Patch” Adams, seorang dokter lulusan dari Medical College of Virginia, Health Science Divisions of Virginia Commonwealth University, yang berusaha mengubah dan mencerahkan model pemikiran dari dunia kedokteran yang menyatakan bahwa kemampuan seorang doker untuk menguasai segala macam diagnosa dan metode pengobatan secara sempurna adalah faktor penentu kesembuhan dari seorang pasien dan kemampuan tersebut harus dibayar sesuai dengan standar yang mereka miliki tanpa perlu memperhatikan bagaimana kebutuhan spiritual dari pasiennya, adanya praktek secara langsung untuk datang mendekati dan mengenal pasien serta penyakitnya serta kemampuan ekonomi dan rohaniah mereka. Film ini merupakan sebuah film yang memberikan sebuah makna penting bagi dunia kesehatan. Dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya bukan merupakan seorang “dewa” ataupun manusia super yang bisa secara langsung menyelamatkan nyawa pasien hanya dengan ilmu teoritis yang mereka miliki tanpa memerlukan praktek tatap muka langsung kepada pasien hanya untuk sekedar menanyakan kabar ataupun keluhan mereka dan memberikan dukungan moral. Patch adams memberikan sebuah gambaran bahwa suatu persoalan janganlah hanya dipandang dan berfokus pada satu sisi saja melainkan harus dilihat juga dari berbagai sisi lainnya yang untuk membantu memecahkan persoalan tersebut. Melalui film ini, kita sebagai seorang tenaga kesehatan diajarkan untuk dapat berfikir terbuka, luas, dan kreatif dalam menghadapi

description

LK smt 7 2011

Transcript of ESSAY LK 2

Page 1: ESSAY LK 2

ESSAY MENGENAI FILM “PATCH ADAMS”

Patch Adams merupakan sebuah film biografi mengenai Hunter “Patch” Adams,

seorang dokter lulusan dari Medical College of Virginia, Health Science Divisions of

Virginia Commonwealth University, yang berusaha mengubah dan mencerahkan model

pemikiran dari dunia kedokteran yang menyatakan bahwa kemampuan seorang doker untuk

menguasai segala macam diagnosa dan metode pengobatan secara sempurna adalah faktor

penentu kesembuhan dari seorang pasien dan kemampuan tersebut harus dibayar sesuai

dengan standar yang mereka miliki tanpa perlu memperhatikan bagaimana kebutuhan

spiritual dari pasiennya, adanya praktek secara langsung untuk datang mendekati dan

mengenal pasien serta penyakitnya serta kemampuan ekonomi dan rohaniah mereka. Film ini

merupakan sebuah film yang memberikan sebuah makna penting bagi dunia kesehatan.

Dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya bukan merupakan seorang “dewa” ataupun manusia

super yang bisa secara langsung menyelamatkan nyawa pasien hanya dengan ilmu teoritis

yang mereka miliki tanpa memerlukan praktek tatap muka langsung kepada pasien hanya

untuk sekedar menanyakan kabar ataupun keluhan mereka dan memberikan dukungan moral.

Patch adams memberikan sebuah gambaran bahwa suatu persoalan janganlah hanya

dipandang dan berfokus pada satu sisi saja melainkan harus dilihat juga dari berbagai sisi

lainnya yang untuk membantu memecahkan persoalan tersebut. Melalui film ini, kita sebagai

seorang tenaga kesehatan diajarkan untuk dapat berfikir terbuka, luas, dan kreatif dalam

menghadapi pasien, dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan lebih menekankan

adanya caring atau perhatian dan kepedulian pada pasien untuk membantu mengatasi

permasalahnnya, memperlakukan mereka secara lebih manusiawi, memberikan kebahagiaan

dan ketenangan selama mereka menghadapi penyakitnya, tidak hanya dengan memberikan

suatu obat atau metode pengobatan untuk menyembuhkan penyakitnya, memandang mereka

sbegai suatu objek yang hanya menunggu keputusan untuk dirinya tanpa tahu apa yang

sebenarnya mereka ingin ketahui dan mereka inginkan dalam pengobatan tersebut, meminta

biaya dari pengobatan tersebut, dan setelah itu selesai. Film ini membantu memberitahukan

dan mengajarkan kepada teknisi kehatan bahwa langkah awal dalam merawat dan mengobati

pasien adalah dengan lebih dahulu mengenal pasien dan memperlakukan mereka secara lebih

hangat agar para pasien bisa merasa lebih nyaman dan bisa terbuka, mengetahui dan

menganalisis permasalahan serta penyakit yang dihadapinya, lalu melakukan proses

penanganan penyakit, dan memberikan obat. Terakhir, baru memutuskan kondisi pasien,

apakah sudah sembuh atau tidak punya harapan sembuh (kritis). Melalui proses ini, maka

Page 2: ESSAY LK 2

pasien akan lebih nyaman dalam menghadapi penyakit dan proses penyembuhan serta tenaga

kesehatan juga akan semakin mudah memberikan terapi pada pasien dan dapat membantu

meningkatkan kualitas hidup pasien. Secara tidak langsung maka bentuk representasi

komunikasi tenaga kesehatan dan pasien dalam Film Patch Adam menggambarkan proses

komunikasi yang akrab antara dokter ataupun tenaga kesehatan lain dan pasien tidak kalah

penting dengan proses medis itu sendiri.selain itu, melalui film ini para tenaga kesehatan juga

belajar bahwa tugas mereka tidak hanya mengobati dan menunda kematian pasien, tetapi

seharusnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien. Secara keseluruhan,

film ini ingin mengajak pelaku dunia pelayanan kesehatan untuk kembali kepada akarnya,

yaitu untuk membantu orang dengan ikhlas dan penuh kasih sayang dengan segala cara tanpa

perlu memperhatikan biaya ataupun hal yang harus mereka tanggung dikemudian hari demi

kesembuhan pasiennya.

Relevansi film ini kepada dunia pelayanan kefarmasian dapat dilihat dari cara dokter

melakukan pekerjaannya dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Pada awalnya para

dokter di rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien dengan berdasar pada money and

knowledge oriented. Mereka hanya memperhatikan bahwa pasien butuh untuk dirawat dan

disembuhkan dari penyakitnya dengan pengetahuan yang mereka miliki dan metode

pengobatan yang selama ini mereka pelajari dikampus. Setelah itu, pasien hanya tinggal

menunggu bagaimana hasil dari pengobatannya. Hal ini jugalah yang dilakukan oleh apoteker

selama beberapa tahun kemarin. Pekerjaan mereka tertuju pada drug oriented. Apoteker

hanya bertugas untuk datang ke apotek dan menjalankan pekerjaan mereka sesuai dengan

waktu kerjanya, menjaga apotek yang menjadi tempat kerja mereka, mengatur manajemen

obat di apotek, termasuk menetapkan keuntungan masing-masing obat dan menjual obat

kepada pasien. Padahal pada dasarnya pekerjaan mereka tidaklah hanya sebagai dokter yang

bertugas untuk mengoperasi pasien ataupun apoteker yang harus menjualkan obat di apotek

kepada pembeli. Pekerjaan mereka sebagai seorang tenaga kesehatan adalah membantu orang

yang sedang sakit, dengan tidak harus selalu beorientasi pada pengetahuan dan kepintaran

mereka. Cukup dengan memberikan sebuah kebahagiaan dan mau mendengarkan keluh kesan

mereka sudah bisa membantu para pasien tersebut untuk mengurangi beban penyakit yang

mereka tanggung. Hal ini pulalah yang dilakukan oleh Hunter “Patch” Adams kepada para

pasien. Dengan adanya pendekatan dan mencoba untuk mengenal pasien lebih baik, Patch

Adams menggeser paradigma para dokter zaman dulu yang lebih mengarah pada money and

knowledge oriented menjadi patient oriented. Dr. Patch Adams menyembuhkan pasiennya

tidak hanya dengan memberikan obat, tetapi juga dengan melakukan pengenalan dan

Page 3: ESSAY LK 2

pendekatan serta memberi kebahagiaan pada pasien sehingga penyakit mereka bisa terobati.

Hal ini ternyata membantu proses penyembuhan pasien menjadi lebih baik dan cepat.

Pergeseran paradigma ini juga berlaku dalam pelayanan kefarmasian. Para apoteker yang

tadinya bertugas dengan lebih mengacu pada paradigma drug oriented sekarang sudah

bergeser menjadi patient oriented. Mereka tidak lagi hanya melakukan pekerjaan kefarmasian

mereka dengan menjual obat tetapi lebih mengedepankan pada patient care. Para apoteker

sudah banyak yang memberikan konseling, mendengarkan keluhan mereka (baik yang

berkaitan dengan penyakitnya ataupun masalah lain yang menjadi faktor pemicu dari

penyakitnya) dan melakukan pencatatan medis ketika ada pasien yang datang ke apotek untuk

membeli obat ataupun berkonsultasi mengenai pengobatan untuk penyakitnya ataupun saat

apoteker melakukan visite ke bangsal pasien di rumah sakit. Dalam memilihkan terapi,

apoteker juga melihat dari segi ekonomi dan kemampuan pasien selain dari segi efikasi dan

manfaat obat tersebut. Sehingga, obat yang dipilihkan tidak hanya bermanfaat bagi

penyakitnya namun juga tidak menimbulkan beban ekonomi yang tidak sesuai dengan

kemampuan pasien. Dengan adanya pergeseran paradigma ini, akan membantu apoteker

memperkaya ilmu pengetahuannya agar dapat menolong pasien serta membantu mereka

untuk memberikan terapi secara lebih tepat dan detail sehingga kepercayaan masyarakat,

terutama pasien, kepada apoteker dapat terwujud dan akhirnya dapat terbangun suatu

hubungan yang baik antara apoteker dengan masyarakat.

Berdasarkan adanya paradigma patient oriented yag digunakan oleh Dr Hunter “Patc”

Adams dalam menangani pasiennya, merupakan suatu terobosan yang sangat baik dan juga

mulai merubah orientasi yang selama ini apoteker gunakan untuk melayai pasien. Adanya

paradigma patient oriented yang digunakan oleh tenaga kefarmasian dalam melayani pasien

merupakan suatu hal yang sangat baik untuk dapat membantu keberhasilan jalannya terapi

pengobatan. Melalui pergeseran paradigma ini, kita sebagai seorang apoteker diminta untuk

bisa memiliki sikap empati, tulus, ikhlas, peduli, perhatian dan memandang kebutuhan dan

keinginan pasien sebagai hal yang penting dan perlu diperhatikan untuk bisa mendukung

pemberian terapi. Sehingga adanya pelayanan kefarmasian yang lebih berorientasi pada

pasien ini, akan dapat membantu memunculkan terjalinya hubungan emosional tidak hanya

dari apoteker dengan pasienya, namun juga terciptanya hubungan emosional antara paisen

kepada apoteker, yang akhirnya hal ini akan mempermudah apoteker untuk dapat membantu

masyarakat dalam mengatasi penyakitnya. Seorang apoteker yang baik adalah apoteker yang

mampu memberikan kenyamanan kepada pasien saat pasien tersebut sedang mengalami

Page 4: ESSAY LK 2

kebingungan dalam menghadapi penyakitnya serta dapat memberikan keputusan yang tepat,

berimbang dan bijaksana dalam menangani masalah pasien.