Essay Bidikmisi ITB 2014

2
  Nama saya Muhammad Faiz Mustain. Lahir pada tanggal 13 April 1996 di Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Nama ibu saya Siti Aminah. Ibu asli orang Ponorogo. Nama ayah saya Khoirul Bakti. Ayah asli orang Tegal. Saya merupakan anak tunggal. Sejak dulu, ayah bekerja sebagai wiraswasta yang memiliki usaha sendiri berupa  bengkel. Ayah bekerja tergantung pada pelanggan yang datang. Detail pekerjaan ayah adalah wiraswasta reparasi onderdil ringan sepeda motor yang memperbaiki permasalahan-  permasalahan onderdil sesuai permintaan pelanggan. Ayah tidak pernah mempekerjakan karyawan karena penghasilan yang pas-pasan. Menurutnya, pekerjaan itu masih bisa ditangani sendiri. Bengkel ayah ada di belakang rumah, tidak terlalu luas, dan hanya menggunakan peralatan perbengkelan sederhana warisan dari kakek saya. Ayah tidak mampu membeli peralatan reparasi sendiri karena harganya mahal. Melalui usaha tersebut, ayah mendapatkan penghasilan kotor dalam satu bulan kurang lebih Rp 1.500.000,00. Penghasilan ayah sebagai wiraswasta tidak tentu dalam satu hari karena bergantung pada permintaan  pelanggan. Pendidikan t erakhir ayah adalah Seko lah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) at au setara SMA. Pada saat saya SD dan SMP, kegiatan ibu hanyalah Ibu Rumah Tangga yang bertugas mengurus rumah tangga. Namun, karena mulai mahalnya biaya pendidikan SMA, ibu memutuskan untuk bekerja sebagai wiraswasta dengan membuka warung makan kecil di depan rumah. Warung makan ibu tidak begitu luas. Setiap hari, ibu membuat dan menjual  berbagai macam lauk pauk dan makanan dalam porsi yang kecil. Dalam memasak ibu melakukannya sendiri dan tidak mempekerjakan orang karena penghasilan yang minim. Penghasilan ibu sebagai wiraswasta juga tak menentu tergantung pada pelanggan yang datang. Rata-rata penghasilan ibu dalam sebulan mencapai Rp 500.000,00. Pendidikan terakhir ibu adalah Madrasah Aliyah (MA) setara SMA. Rumah keluarga saya termasuk masih rumah warisan dari kakek buyut. Semua saudara kandung ayah sudah memiliki rumah sendiri sehingga rumah kakek buyut ditempati oleh ayah. Rumah saya cukup luas, dan termasuk bangunan bergaya kuno karena sudah dibangun sejak masa kolonial Belanda. Rumah saya terletak di jalan kecil dekat pusat kota yang bukan kompleks perumahan. Tetangga saya lebih banyak bekerja sebagai wiraswasta kecil-kecilan dan bukan PNS. Tetangga saya bisa digolongkan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Sewaktu SD dan SMP, saya tidak dipusingkan dengan biaya pendidikan karena adanya program pemerintah Wajib Belajar 9 tahun sehingga bebas biaya pendidikan. Kalaupun ada biaya, sangat ringan dan terjangkau. Namun, karena saya memutuskan untuk

Transcript of Essay Bidikmisi ITB 2014

7/21/2019 Essay Bidikmisi ITB 2014

http://slidepdf.com/reader/full/essay-bidikmisi-itb-2014 1/2

   Nama saya Muhammad Faiz Mustain. Lahir pada tanggal 13 April 1996 di Kabupaten

Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Nama ibu saya Siti Aminah. Ibu asli orang Ponorogo. Nama

ayah saya Khoirul Bakti. Ayah asli orang Tegal. Saya merupakan anak tunggal.

Sejak dulu, ayah bekerja sebagai wiraswasta yang memiliki usaha sendiri berupa

 bengkel. Ayah bekerja tergantung pada pelanggan yang datang. Detail pekerjaan ayah adalah

wiraswasta reparasi onderdil ringan sepeda motor yang memperbaiki permasalahan-

 permasalahan onderdil sesuai permintaan pelanggan. Ayah tidak pernah mempekerjakan

karyawan karena penghasilan yang pas-pasan. Menurutnya, pekerjaan itu masih bisa

ditangani sendiri. Bengkel ayah ada di belakang rumah, tidak terlalu luas, dan hanya

menggunakan peralatan perbengkelan sederhana warisan dari kakek saya. Ayah tidak mampu

membeli peralatan reparasi sendiri karena harganya mahal. Melalui usaha tersebut, ayah

mendapatkan penghasilan kotor dalam satu bulan kurang lebih Rp 1.500.000,00. Penghasilan

ayah sebagai wiraswasta tidak tentu dalam satu hari karena bergantung pada permintaan

 pelanggan. Pendidikan terakhir ayah adalah Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) atau

setara SMA.

Pada saat saya SD dan SMP, kegiatan ibu hanyalah Ibu Rumah Tangga yang bertugas

mengurus rumah tangga. Namun, karena mulai mahalnya biaya pendidikan SMA, ibu

memutuskan untuk bekerja sebagai wiraswasta dengan membuka warung makan kecil di

depan rumah. Warung makan ibu tidak begitu luas. Setiap hari, ibu membuat dan menjual

 berbagai macam lauk pauk dan makanan dalam porsi yang kecil. Dalam memasak ibu

melakukannya sendiri dan tidak mempekerjakan orang karena penghasilan yang minim.

Penghasilan ibu sebagai wiraswasta juga tak menentu tergantung pada pelanggan yang datang.

Rata-rata penghasilan ibu dalam sebulan mencapai Rp 500.000,00. Pendidikan terakhir ibu

adalah Madrasah Aliyah (MA) setara SMA.

Rumah keluarga saya termasuk masih rumah warisan dari kakek buyut. Semua

saudara kandung ayah sudah memiliki rumah sendiri sehingga rumah kakek buyut ditempati

oleh ayah. Rumah saya cukup luas, dan termasuk bangunan bergaya kuno karena sudah

dibangun sejak masa kolonial Belanda. Rumah saya terletak di jalan kecil dekat pusat kota

yang bukan kompleks perumahan. Tetangga saya lebih banyak bekerja sebagai wiraswasta

kecil-kecilan dan bukan PNS. Tetangga saya bisa digolongkan masyarakat ekonomi

menengah ke bawah.

Sewaktu SD dan SMP, saya tidak dipusingkan dengan biaya pendidikan karena

adanya program pemerintah Wajib Belajar 9 tahun sehingga bebas biaya pendidikan.

Kalaupun ada biaya, sangat ringan dan terjangkau. Namun, karena saya memutuskan untuk

7/21/2019 Essay Bidikmisi ITB 2014

http://slidepdf.com/reader/full/essay-bidikmisi-itb-2014 2/2

melanjutkan ke SMA N 1 Tegal yang dulunya masih berstatus RSBI, saya mulai mengalami

kesulitan pembiayaan terutama dengan adanya uang gedung (SOP) dan uang bulanan (BOP).

Sekolah saya memang menyediakan beasiswa yang dinamakan Bantuan Siswa Miskin (BSM)

yang diperuntukkan untuk golongan menengah ke bawah dengan syarat Surat Keterangan

Tidak Mampu (SKTM). Selama 3 tahun, saya selalu mengajukan beasiswa BSM dan dan

semua pengajuan diterima sehingga saya hanya perlu membayar uang BOP per bulan sebesar

Rp. 80.000,00 per bulan dari Rp 250.000,00 per bulan yang ditagihkan dan diberi jangka

waktu dalam pelunasan uang pangkal sebesar Rp 2.500.000,00. Beasiswa lain yang pernah

saya terima adalah beasiswa BOS yang besarnya Rp 1.000.000,00 dan beasiswa dari Bank

BNI dan pembukaan rekening beasiswa gratis di Bank BRI.

Saya merasa di perguruan tinggi saya layak mendapatkan subsidi biaya pendidikan

karena prestasi akademik saya yang baik. Selama SMA, berdasarkan nilai rapor sejak

semester 1 hingga 6 saya selalu mendapat ranking 1 di kelas dan selalu masuk 3 besar pararel.

Selain prestasi di kelas, saya juga aktif mengikuti berbagai kejuaraan atau perlombaan

dimulai dari tingkat sekolah hingga tertinggi tingkat nasional. Prestasi perlombaan tertinggi

yang saya peroleh di SMA adalah Juara III Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI)

Pekan Ilmiah Fsika (PIF) XXIV UNNES tahun 2013.

Kegiatan saya selama SMA adalah aktif di kegiatan ekstrakurikuler Karya Ilmiah

Remaja (KIR) dan beberapa kali mengikuti lomba LKTI dari berbagai tingkat hingga

memperoleh juara. Saya juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Olimpiade Sains Nasional

(OSN) di mata pelajaran Biologi dan Sejarah hingga saya pernah mengikuti berbagai

kompetisi olimpiade di berbagai tingkat hingga saya memperoleh juara. Saya juga aktif

dalam tim Lomba Cerdas Cermat (LCC) di sekolah saya dan sering menang dalam kejuaraan

lomba cerdas cermat di kota saya dan di berbagai lomba mandiri yang diikuti. Saya

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler KIR, OSN, dan LCC karena sesuai dengan bakat dan

minat saya dan telah berhasil mengantarkan saya ke pintu gerbang Institur Teknologi

Bandung (ITB).

Cita-cita saya adalah seorang ilmuwan dan peneliti yang bisa berkontribusi untuk

memecahkan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat dan bumi. Saya ingin dengan

 bekal keilmuwan saya nanti bisa menyelesaikan masalah lingkungan, sosial, dan pencemaran

yang sangat sering terjadi di Tegal. Saya juga ingin menggali ilmu pengetahuan yang

 berhubungan dengan bidang yang saya minati yaitu Teknik Kimia agar dapat menemukan

 bahan-bahan di alam yang dapat dipergunakan secara mudah oleh manusia dan tentunya

 bermanfaat besar bagi kehidupan manusia.