Esd

12

Click here to load reader

Transcript of Esd

Page 1: Esd

ESD : satu program aksi untuk mensikapi secara luas dan kaya akan kehidupan melalui pemahaman dalam menghadapi tantangan-tantangan kehidupan esok sebagai kegiatan sehari-hari yang dapat kita semua jalani dan miliki (atau menjadi tidak kita miliki) semuanya, baik secara individual, institusi ataupun kelompok masyarakat.

Page 2: Esd

Konsep sustainable development adalah pola pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap memelihara lingkungan, sehingga kebutuhan itu bukan hanya terpenuhi hari ini tetapi juga untuk generasi mendatang.

Pembangunan/pengembangan berkelanjutan adalah pembangunan/pengembangan yang mampu memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. EfSD adalah pendidikan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, yaitu pendidikan yang memberi kesadaran dan kemampuan kepada semua orang terutama generasi mendatang untuk berkontribusi lebih baik bagi pengembangan berkelanjutan pada masa sekarang dan yang akan datang.

Page 3: Esd

Pembangunan berkelanjutan bisa terjadi jika proses tersebut memenuhi kebutuhan manusia, generasi saat ini dan generasi-generasi yang akan datang. Hal yang menarik di sini bukan generasi, tetapi generasi-generasi yang akan datang. Konsep ini mengajak untuk berpikir tentang keberlangsungan planet bumi. Pembangunan itu pun harus menjamin kesehatan lingkungan dengan cara menjaga keberlangsungan fungsi-fungsi ekosistem, melestarikan komponen-komponen dalam ekosistem, dan menjaga interaksi antarkomponen dalam ekosistem. Selain itu, proses itu harus dilakukan dalam batas daya dukung lingkungan; tidak mengancam keberlanjutan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan menghemat sumberdaya alam yang tak dapat diperbaharui. Sedangkan kriteria penilaian keberlanjutan menyangkut lima aspek. Kelima aspek itu adalah lingkungan, ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

Page 4: Esd

Pengelolaan Sumberdaya Alam Berbasis Masyarakat

Sumberdaya alam itu batasan harus jelas. Artinya komunitas itu mengelola sumberdaya alam yang mana. Batas-batas itu sekarang sering dipersengketakan. Misalnya batas kawasan lindung, kawasan taman nasional, dan masyarakat. Sengketa itu sering terjadi ketika batas-batas itu dilihat sebagai alat-alat kekuasaan, dan bukan sebagai alat kelola. Batas-batas itu menunjukkan adanya otoritas pemeritah.

Page 5: Esd

Pendidikan & Pembangunan Berkelanjutanalam pembangunan berkelanjutan, peranan

pendidikan menjadi salah satu faktor penting. Keberadaannya bisa menjadi bagian dari masalah, bisa juga menjadi solusi. Pendidikan bisa menjadi masalah jika proses tersebut tidak mempertanyakan paradigma pertumbuhan, bahkan memperkuatnya. Ia juga akan menjadi masalah jika pengembangan sistem kurikulumnya mendorong usaha tanpa keberlanjutan.

Page 6: Esd

Pendidikan itu juga perlu menumbuhkan pemahaman tentang lingkungan. Yaitu pemahaman bahwa lingkungan adalah ekosistem, dan manusia adalah bagian dari ekosistem. Karena itu apapun yang dilakukan terhadap ekosistem pasti akan ada akibatnya. Pada akhirnya muncul kesadaran bahwa bumi merupakan satu sistem yang “tertutup”. Ketika sumberdaya alam habis, maka sumberdaya alam itu tidak akan bisa diperoleh dari planet lain.

Pesan lain yang harus ada dalam pendidikan adalah pandangan dan kepercayaan terhadap masa depan. Seringkali ditemukan orang-orang yang tidak percaya kepada masa depan. Pejabat itu hanya berpikir lima tahun, dan tidak berpikir jangka panjang. Untuk melakukan itu harus ada kepercayaan bahwa siapa pun bisa merubah sesuatu. Selain itu, untuk masa depan, investasi di masa sekarang patut dilakukan.

Page 7: Esd

Pembelajaran Pembangunan Berkelanjutanada tiga aspek dalam pembelajaran pembangunan

berkelanjutan. Aspek pertama adalah pembelajaran individual. Pembelajaran individual ini menyangkut wawasan, nilai-nilai, dan kemampuan individual. Aspek kedua adalah pembelajaran sosial. Pembelajaran dilakukan dalam dan dari konteks sosial. Pembelajaran ini menyangkut pengembangan modal sosial (social capital) dan masyarakat belajar (learning society). Dengan demikian, pembelajaran akan menumbuhkan kemampuan kerjasama pada berbagai skala ekosistem, sehingga bisa melakukan adaptasi berlanjut pada skala ekosistem. Pembelajaran tentang pembangunan berkelanjutan juga menyangkut pembelajar aksi.

Page 8: Esd

Pembelajaran tersebut tidak terpisahkan dari aksi dan dari aksi untuk aksi. Pembelajaran aksi ini dilakukan dengan metode belajar untuk bertindak dan belajar dari tindakan. Karena itu kegiatan-kegiatan pengelolaan lingkungan atau sumberdaya alam diposisikan sebagai ajang pembelajaran. Pembelajaran itu bisa digunakan sebagai sarana untuk merefleksikan keberadaan diri dan lingkungan, baik lingkungan sosial, politik, ekonomi maupun biofisik. Dengan demikian pembelajaran tersebut berujung kepada munculnya sebuah penyadaran (concientizacao), dan mendorong individu bertindak untuk mengubah keadaan. Tindakan itu kemudian direfleksikan, dan dilakukan secara terus-menerus.

Page 9: Esd

EfSD menekankan pada 3 pilar yaitu ekonomi, ekologi atau lingkungan, dan sosial.  Ketiga aspek tersebut saling beririsan, tidak terpisah-pisah. Contohnya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat tergantung pada  lingkungan yang bersih sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan mereka seperti mendapatkan makanan dan sumber daya, air bersih, dan udara bersih. Berkelanjutan  berarti berpikir  tentang masa mendatang, di mana lingkungan, masyarakat dan ekonomi menjadi pertimbangan sehingga diperoleh keseimbangan dalam pengembangan dan upaya meningkatkan kualitas hidup.

Page 10: Esd

Fungsi dan manfat EfSD; Terbangun kapasitas komunitas/bangsa yang mampu

membangun, mengembangkan, dan mengimplementasikan rencana kegiatan yang mengarah kepada sustainable development, yaitu kegiatan yang mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan ekosistem.

Mendidik manusia agar sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggungjawab, dan mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata.

Menumbuhkan komitmen untuk berkontribusi dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik, dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di masa mendatang.

Page 11: Esd

Tahap 1: Start Up (2006)• Identifikasi masalah ESD dan publisitas posisi kesiapan (readiness) Indonesia

• Menyusun konsep DESDI, penetapan prioritas dan rencana strategi serta menyusun kelembagaan

• Penyusunan Promotion/Publication Kit dan Launching ESD Nasional – DESDI(ndonesia)• Merancang atau memberdayakan prototipe program ESD (yang baru atau sudah ada) dan

uji cobaTahap 2: Post Launch and Partnership (2007 – 2008)

• Monitor dan Evaluasi program prototipe• Publisitas, Gerakan Awal ESD Nasional dan Kampanye Citra ESD

• Merumuskan program kemitraan berbasis kepentingan stakeholder• Pengembangan prototipe sampai mencapai produk yang realistik serta layak direplikasi dengan merekayasa konsepnya untuk daerah atau kelompok masyarakat lain melalui jalur

kemitraanTahap 3: Success Story and Inovation (2009 – 2010)

• Menciptakan cerita keberhasilan (success story) • Pengembangan Inovasi program/ produk ESD berbasis Kearifan Lokal (Local Genius):

Konsep, pendekatan, metode, teknik, saran/prasarana pendidikan, dll• Publisitas dan Kampanye Program ESD: pendekatan testimonial (success story)

Tahap 4: Good to Great (2011 – 2013)• Peningkatan ketersediaan Materi/Modul-modul ESD untuk seluruh Stakeholder

• Peningkatan kapasitas organisasi (Organization Capacity enhancement) dan program legislasi

•Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan (Leadership enhancement); menumbuhkembangkan sejumlah superleaderships per lokasi (Local Champion)

• Pemberdayaan Kapasitas Lokal• Membentuk discipline people discipline thought discipline action

• Publisitas dan Kampanye: “ESDI in Progress” Tahap 5: Indonesia: The New Achievers for Sustainable Development Country

(2014)• Pembuatan film dokumenter “The Indonesian Way in Achieving SD’s State”

• Promosi/ publisitas/kampanye intensif (ATL/ BTL; off-air /on-air): “We (Indonesian) are Ready”

• Memantabkan jejaring ESDI dan memposisikan ESDI sebagai Acuan Utama ESD di Indonesia

• Gerakan Nasional ESD