ERUPSIO DIFFICILIS

4
ERUPSIO DIFFICILIS Definisi Erupsio Difficilis atau impaksi adalah kesulitan gigi untuk erupsi dikarenakan jalur erupsi gigi tersebut terhalang. Gigi impaksi dapat berupa impaksi penuh (completed impacted) apabila seluruh gigi tertutupi oleh jaringan lunak dan sebagian atau seluruhnya tertutup oleh tulang dalam alveolus. Erupsi sebagian bila gigi tidak dapat erupsi sempurna dalam posisi normal fungsionalnya. Ankilosis bila menyatu dengan tulang alveolar. Gigi yang sering mangalami impaksi adalah gigi molar (geraham) ketiga. Gigi ini memiliki berbagai macam nama antara lain wisdom tooth dalam bahasa inggris, bam wekas dalam bahasa jawa, dll. Hal ini tentu dikarenakan gigi tersebut normal erupsi pada umur 18-25 tahun yaitu saat seseorang menjadi dewasa. Gigi molar ketiga mengalami kalsifikasi (pembentukan kalsium) awal usia 8-10 tahun dan mahkotanya terbentuk lengkap pada usia 12-16 tahun. Gigi ini akan mengalami erupsi pada usia 17-21 tahun dan akarnya terbentuk dengan sempurna pada usia 18-25 tahun. Etiologi Secara prinsip masalah impaksi timbul karena ketidaksesuaian antara ukuran bentuk gigi dan rahang. Hal ini kemungkinan dikarenakan yang pertama bahwa sejalan dengan evolusi primata terjadi peningkatan ukuran otak dengan mengorbankan ukuran rahang yang tidak selalu disertai oleh reduksi sepadan ukuran atau jumlah gigi. Hasilnya adalah banyak individu yang mengalami gigi

description

Erupsio Difficilis

Transcript of ERUPSIO DIFFICILIS

Page 1: ERUPSIO DIFFICILIS

ERUPSIO DIFFICILIS

Definisi

Erupsio Difficilis atau impaksi adalah kesulitan gigi untuk erupsi dikarenakan jalur erupsi

gigi tersebut terhalang. Gigi impaksi dapat berupa impaksi penuh (completed impacted) apabila

seluruh gigi tertutupi oleh jaringan lunak dan sebagian atau seluruhnya tertutup oleh tulang

dalam alveolus. Erupsi sebagian bila gigi tidak dapat erupsi sempurna dalam posisi normal

fungsionalnya. Ankilosis bila menyatu dengan tulang alveolar.

Gigi yang sering mangalami impaksi adalah gigi molar (geraham) ketiga. Gigi ini

memiliki berbagai macam nama antara lain wisdom tooth dalam bahasa inggris, bam wekas

dalam bahasa jawa, dll. Hal ini tentu dikarenakan gigi tersebut normal erupsi pada umur 18-25

tahun yaitu saat seseorang menjadi dewasa. Gigi molar ketiga mengalami kalsifikasi

(pembentukan kalsium) awal usia 8-10 tahun dan mahkotanya terbentuk lengkap pada usia 12-16

tahun. Gigi ini akan mengalami erupsi pada usia 17-21 tahun dan akarnya terbentuk dengan

sempurna pada usia 18-25 tahun.

Etiologi

Secara prinsip masalah impaksi timbul karena ketidaksesuaian antara ukuran bentuk gigi

dan rahang. Hal ini kemungkinan dikarenakan yang pertama bahwa sejalan dengan evolusi

primata terjadi peningkatan ukuran otak dengan mengorbankan ukuran rahang yang tidak selalu

disertai oleh reduksi sepadan ukuran atau jumlah gigi. Hasilnya adalah banyak individu yang

mengalami gigi yang sangat berjejal dan pada keadaan yang ekstrim tidak tersedia ruang sama

sekali bagi gigi yang erupsi. Yang kedua dikarenakan peradaban manusia modern yang terjadi

perubahan pola makan selama kira-kira 2000 tahun terakhir dan hal ini menyebabkan

penggunaan gigi kurang maksimal. Perubahan pola makan yang semula berupa makanan yang

padat dan membutuhkan pengunyahan lebih banyak berkembang dan menyebabkan proses

pengunyahan kurang dibutuhkan terutama dikarenakan proses pemasakan . selain itu nilai kalori

makanan produksi pabrik menjadi semakin terkonsentrasi dan gula halus tersedia secara luas.

Hasilnya adalah ukuran gigi tidak berubah seperti seharusnya oleh efek atrisi dan inilah yang

menyebabkan meningkatnya impaksi. Aktivitas otot juga berperan untuk menstimulasi

pertumbuhan rahang.

Page 2: ERUPSIO DIFFICILIS

Benih gigi yang miring dapat menjadi penyebab dalam terjadinya impaksi dan hal ini

dapat dilihat sejak mahkotanya terbentuk lengkap. Infeksi kronis pada ginggiva dapat

menyebabkan ginggiva menebal dan gigi sukar menembus ginggiva.

Gejala dan Tanda

Gejala dapat tanpa keluhan hingga rasa sakit atau kaku pada rahang di area gigi molar

tiga yang impaksi; sakit kepala, sakit pada telinga atau leher; bau mulut akibat adanya infeksi.

Gigi impaksi seringkali tidak sakit dan tidak memperlihatkan persoalan. Akan tetapi gigi impaksi

dapat mendorong gigi tetangganya sehingga menyebabkan misalignment of bite. Gigi yang

tumbuh sebagian dapat menyebabkan timbunan makanan, plak dan debris lain pada jaringan

sekitar gigi sehingga menyebabkan inflamasi dan tenderness pada ginggiva yang disebut

perikoronitis. Perikoronitis juga dapat disebabkan hubungan gigi molar ketiga atas dan bawah

dimana terjadi trauma bila gigi molar tiga tas sudah tumuh namun gigi molar tiga bawah belum

tumbuh.

Komplikasi

Perikoronitis biasanya menunjukkan gejala-gejala seperti rasa sakit pada ginggiva atau

tulang, rasa yang tidak enak pada waktu menggigit. Pada gigi yang tidak tumbuh tampak celah,

nafas yang tidak enak, ginggiva di sekitar gigi impaksi berwarna merah dan bengkak, kadang-

kadang terjadi pembesaran limfonodi, dan kesulitan membuka mulut. Penampakan klinis

perikoronitis dan komplikasi yang ditimbulkan menunjukkan bahwa bakteri terlibat dalam

patologi perikoronitis yang paling banyak dijumpai adalah Streptococcus mutans dan oralis.

Nodus limfatikus dapat mengalami pembengkakan dan nyeri pada submandibula dan submental.

Trismus dan gerakan rahang dapat terganggu, rasa nyeri menyebar secara radial dan timbul

kesulitan untuk makan makanan padat.

Dapat terjadi kista pada gigi yang terbentuk saat gigi masih berada dalam ginggiva,

Ameloblastoma, hingga fraktur mandibula terutama pada angulus.

Page 3: ERUPSIO DIFFICILIS

Penanganan

Sebelum dilakukan pembedahan untuk mengexpose gigi impaksi, sangat penting

untuk mengetahui posisi gigi tersebut secara tepat. Radiografi panoramik biasanya dilakukan

untuk mengetahui letak gigi impaksi. Radiografi oklusal dan periapikal terbukti lebih

membantu dalam menentukan posisi gigi impaksi dengan tepat, yang mungkin posisi gigi

impaksi dapat overlap terhadap akar gigi yang sudah erupsi.

Pngambilan gigi yang erupsi dapat dilakukan dengan odontektomi dan odontotomi.

Odontektomi adalah pencabutan dengan pembukaan flap, kemudian diambil gigi yang impaksi

secara utuh. Sedangkan Odontotomi adalah pencabutan dengan pembukaan flap, kemudian

diambil gigi yang erupsi dengan cara dipotong-potong terlebih dahulu.