ERITROBLASTOSIS FETALIS

2
ERITROBLASTOSIS FETALIS Eritroblastosis fetalis merupakan komplikasi hemolitik karena Rh isoimunisasi, ibu yang mengandung mempunyai Rh negatif, sedangkan suaminya Rh positif. Setiap invasi eritrosit janin ke dalam darah ibunya, selalu menimbu reaksi untuk membentuk anti-Rh. Kelahiran anak pertama, beelum memberikan akibat yang serius, tetap kehamilan berikutnya menimbulkan komplikasi klinis yang dapat menyebabkan: • Kematian intrauterin. • Serebral palsi. • Ikterus neonatorum. • embesaran pada lever dan limpa. !andstein dan "iener #$%&, menemukan bah'a terjadi reaksi positif d negatif terhadap serum kero (a)a)a, rhesus yang merupakan subsistem golongan darah. *apat dirin)i bah'a reaksi rhesus negatif dijumpai pada: • (asyarakat +ropa : # egro : /-0 Sedangkan 1sia #&& rhesus positif. *engan meningkatnya hubungan antarbangsa, perka'inan makin tinggi jumlahnya dan memberi peluang makin besar terjadi 2eritroblastosis fetalis3. Kematian janin dan neonatus pada eritroblastosis fetalis: a. Kerusakan organ vital. b. *ekompensasio kordis. ). erdarahan dan nekrosis: aru-paru, !ien dan ginjal,!ever, 4tak. d. Kernikterus.

description

ERITROBLASTOSIS FETALIS

Transcript of ERITROBLASTOSIS FETALIS

ERITROBLASTOSIS FETALIS

Eritroblastosis fetalismerupakan komplikasi hemolitik karena Rh isoimunisasi, ibu yang mengandung mempunyai Rh negatif, sedangkan suaminya Rh positif.Setiap invasi eritrosit janin ke dalam darah ibunya, selalu menimbulkan reaksi untuk membentuk anti-Rh.Kelahiran anak pertama, beelum memberikan akibat yang serius, tetapi kehamilan berikutnya menimbulkan komplikasi klinis yang dapat menyebabkan: Kematian intrauterin. Serebral palsi. Ikterus neonatorum. Pembesaran pada lever dan limpa.

Landstein dan Wiener 1940, menemukan bahwa terjadi reaksi positif dan negatif terhadap serum kero Macaca, rhesus yang merupakan subsistem golongan darah.Dapat dirinci bahwa reaksi rhesus negatif dijumpai pada: Masyarakat Eropa : 15% Negro : 7-8%Sedangkan Asia 100% rhesus positif.

Dengan meningkatnya hubungan antarbangsa, perkawinan makin tinggi jumlahnya dan memberi peluang makin besar terjadi eritroblastosis fetalis.Kematian janin dan neonatus pada eritroblastosis fetalis:a. Kerusakan organ vital.b. Dekompensasio kordis.c. Perdarahan dan nekrosis: Paru-paru, Lien dan ginjal,Lever, Otak.d. Kernikterus.

Observasi dan pemeriksaan ulang titer Rh antibodi pada ibu hamil dengan Rh negatif, dilakukan pada umur kehamilan 20, 28, dan 34 minggu.

Profilaksis dengan RhoGam diberikan dalam waktu 48 jam pada:- Abortus.- Hamil ektopik.- Persalinan.- Setiap perdarahan saat hamil.Indonesia memerlukan persediaan RhoGam untuk protilaksis deniran menitnikatkan perkawinan antarbangsa.

Sumber : http://obstetriginekologi.com/eritroblastosis-fetalis