Eritema Multiforme.docx
-
Upload
davina-amalia -
Category
Documents
-
view
5 -
download
3
Transcript of Eritema Multiforme.docx
Eritema Multiforme
Definisi
Eritema multiforme (EM) adalah suatu kondisi kulit akut, self-limited, dan kadang-kadang
rekuren karena reaksi hipersensitivitas tipe IV yang berhubungan dengan infeksi, medikasi,
dan berbagai pemicu lain.
Etiologi
Infeksi
o Virus:
Adenovirus, coxsackievirus, cytomegalovirus, echoviruses,enterovirus, Epstein-
Barr virus, hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, herpes simplex,influenza, measles,
mumps, paravaccinia, parvovirus, poliomyelitis, vaccinia,varicella-zoster, variola
o Bakteri:
Vaksinasi BCG, borreliosis, catscratch disease, diphtheria,hemolytic streptococci,
legionellosis, leprosy, Neisseria meningitidis, pneumococcus, Proteus species,
Pseudomonas species, Salmonella species, Staphylococcus species, Treponema
pallidum, tuberculosis,Vibrio parahaemolyticus, Yersinia species, rickettsial
infections, Mycoplasma pneumoniae
o Mycoplasma:
Coccidioidomycosis, dermatophytosis, histoplasmosis
Obat-obatan
o Antibiotics:
Penicillin, ampicillin, tetracyclines, amoxicillin, cefotaxime,cefaclor, cephalexin,
ciprofloxacin, erythromycin, minocycline, sulfonamides,trimethoprim-
sulfamethoxazole, vancomycin
o Antikonvulsan:
Golongan barbiturat, carbamazepine, hydantoin, phenytoin, asam valproat
o Antipiretik/analgesik:
o Lain-lain:
Rifampicin, isoniazid, thiacetazone, pyrazinamide, albendazole, allopurinol,
arsenic, bromofluorene, quinine, cimetidine, corticosteroids, diclofenac,
didanosine,dideoxycytidine, diphosphonate, estrogen, etretinate, fluconazole,
griseofulvin, gabapentin, granulocyte-macrophage colony-stimulating factor,
hydralazine,indapamide, indinavir, lamotrigine, methazolamide, mefloquine,
methotrexate,meprobamate, mercurials, minoxidil, nifedipine, nevirapine,
pyritinol, progesterone, potassium iodide, sulindac, suramin, saquinavir,
thiabendazole, thiouracil, terbinafine, theophylline, verapamil, nitrogen
mustard,nystatin, phenolphthalein, piroxicam
Lain-lain:
o Kontak dengan bahan - bahan kimia ataupn tumbuh – tumbuhan
o Imunologi: defisiensi C4 selektif temporer pada bayi
o Faktor fisik: paparan cahaya matahari, cuaca dingin
Klasifikasi
Berdasarkan gejala klinis eritema multiforme dibedakan menjadi tipe makula -
eritema dan vesikulobulosa
a. Tipe makula – eritema
Erupsi timbul mendadak, simetris dengan tempat predileksi di punggung tangan,
telapak tangan, bagian ekstensor ekstremitas,dan selaput lender. Pada keadaan berat
dapat juga mengenai badan. Lesi terjadi tidak serentak,tetapi berturut-turut daalm 2-3
minggu.
Gejala khas ialah bentuk iris (target lesion) yang terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian
tengah berupa vesikel atau eritemayang keungu-unguan, dikelilingi oleh lingkaran
konsentris yang pucat dan kemudian lingkaranyang merah.
b. Tipe vesikulobulosa
Lesi mula-mula berupa macula, papul, dan urtika yang kemudaian timbul lesi
vesikobulosa ditengahnya.Bentuk ini dapat juga mengenai selaput lendir.
Berdasarkan tingkat keparahan eritema multiforme dibagi menjadi minor, mayor,
sindrom steven johnson, dan nekrolisis epidermal toksik.
Kategori Gambaran
EM minor Lesi target yang khas, target lesi atipikal yang meninggi /
membentuk bentolan, keterlibatan membranemukosa
minimal dan, ketika muncul, hanya pada satu sisi(paling
umum di mulut.
Lesi oral; erythema ringan sampai berat, erosi danulserasi.
Kadang-kadang dapat berefek hanya pada mukosa oral.
< 10% permukaan tubuh yang terlibat.
EM mayor Lesi kutaneus dan setidaknya 2 sisi mukosa (biasanya
mukosa oral) yang terkena.
Target lesi yang terdistribusi secara simetris, tipikal (khas)
maupun atipikal.
Lesi oral biasanya menyebar dan berat.
Steven johnson
syndrome
(SJS)
Perbedaan utama dari erythema multiforme mayor adalah
berdasarkan typology dan lokasi lesi dan adanyagejala
sistemik.
< 10% permukaan tubuh yang terlibat.
Terutama lesi berupa lesi target datar atipikal danmakula
daripada lesi target klasik.
Secara umum menyebar daripada hanya melibatkanarea
akral. Adanya keterlibatan mukosa yang multiple dengan
scar pada lesi mukosa.
Disertai gejala konstitusi atau gejala sistemik mirip-flu
prodromal (prodromal flu-like systemic symptoms) juga
umum.
Overlapping SJS dan
NET
Tidak ada target tipikal; muncul target atipikal yangdatar.
Sampai dengan 10% – 30% permukaan tubuh terlibat.
Disertai gejala konstitusi atau gejala sistemik flu like
syndrome
Nekrolisis epidermal
toksik
(NET)
Pada kasus di mana muncul spot muncul, ditandai oleh
epidermal detachment dari > 30% permukaan tubuh dan
macula purpuric yang menyebar (widespread
purpuricmacules) atau target atipikal yang datar.
Pada kasus di mana tidak ada spot yang muncul,ditandai
oleh epidermal detachment > 10% permukaantubuh, large
epidermal sheets dan tidak ada maculaataupun lesi target.
Gambaran fisik
Gambaran fisik dinilai berdasarkan gambaran lesi kulit, penyebaran dari lesi
kulit, dan gambaran lesi mukosa, jika menyerang mukosa.
a. Lesi kulit
Bentuk lesi awal berupa makula merah atau plak urtikaria yang meluas sedikit
demisedikit menjadi ukuran maksimumnya 2 cm dalam 24 – 48 jam. Di bagian
tengahnya berkembang papula, vesikel, atau bulla kecil, mendatar dan kemudian
hilang. Berkembang suatu area berbentuk lingkaran dan meninggi, pucat dan
edematosa. Sisi tepinya sedikitdimi sedikit berubah menjadi kebiruan atau keunguan
dan membentuk lesi target yangkonsentrik. Beberapa lesi hanya tersusun atas 2 area
konsentris (lihat Gambar 1). Lesi polisiklik atau arkuata dapat juga terjadi. Beberapa
lesi muncul padaarea trauma yang sebelumnya (fenomena Koebner). Nikolsky sign
negative.
b. Penyebaran lesi kulit
Lesi berbentuk simetris, sebagian besar pada permukaan akral ekstensor ekstremitas,
danmenyebar secara sentripetal. Telapak tangan, leher, dan wajah sering juga terkena.
Lesi pada telapak kaki dan aspek fleksural ekstremitas lebih jarang. Penyebaran
seperti padaherpes zoster (zosteriform distribution) dapat juga terjadi.
c. Lesi mukosa
Keterlibatan mukosa terjadi pada 70% pasien dengan erythema multiforme.
Derajatnya biasanya ringan dan terbatas pada satu permukaan mukosa. Lesi oral
adalah yang palingsering, dengan bibir, palatum dan gusi yang paling sering terkena.
Erosi yang lebih parah pada setidaknya 2 permukaan mukosa terlihat pada erythema
multiforme mayor danditandai dengan kerak hemoragik (hemorrhagic crusting) pada
bibir dan ulserasi padamukosa nonkeratinized. Biasanya, lesi mukosa yang sangat
nyeri inicukup luas, dengan sedikit atau tanpa lesi kulit.
Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap; kadar elektrolit; determinasi BUN (BUN determination);
lajuendap darah (LED; erythrocyte sedimentation rate [ESR]); tes fungsi hati; dan
kultur daridarah, sputum dan area erosive diindikasikan pada kasus parah erythema
multiforme mayor.Pada kasus yang parah, peningkatan ESR, leukositosis moderat,
dan sedikit peningkatan kadar transaminase hati mungkin ditemukan.
b. Pemeriksaan histologis
Pemeriksaan histopatologik biopsy kulit dapat digunakan untuk memastikan diagnosis
dan menyingkirkan diagnosis diferensial. Secara histologis, erythema multiforme
adalah prototypical vacuolar interface dermatitis yang memperlihatkan infiltrate
limfositik di sepanjang dermoepidermal junction yang berhubungan dengan
perubahan hidropik dan diskeratosis dari keratosit basal. Infiltrate inflamasi dermal
terdiri atas makrofag dan limfosit (CD4+ lebih mendominasi daripadaCD8+), dengan
sedikit neutrofil dan kadang-kadang eosinofil (terutama pada kasus yang berkaitan
dengan obat-obatan).
Penatalaksanaan
Penyebab erythema multiforme (EM) harus diidentifikasi terlebih dahulu,
jikamemungkinkan. Jika ada suatu obat-obatan yang dicurigai, maka harus dihentikan
sesegera mungkin. Infeksi harus diobati menurut penyakitnya masing-masing setelah
dilaksanakankultur dan/atau tes serologic. Supresi herpes simplex virus (HSV) dapat
mencegah erythema multiforme yang berkaitan dengan HSV, tetapi pengobatan antiviral
dimulai setelah erupsi erythema multiforme tidak memiliki efek terhadap keadaan erythema
multiforme.Untuk semua bentuk erythema multiforme, penatalaksanaan yang paling penting
biasanya bersifat simptomatik, termasuk antihistamin oral, analgesic, perawatan kulit local,
obat kumur penenang. Steroid topical juga dapat dipertimbangkan.Penggunaan cairan
antiseptic, seperti chlorhexidine 0,05%, selama mandi membantu mencegah superinfeksi
(infeksi lebih lanjut).