Erike Yani

79
KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI YANG BEKERJA DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KENDALSARI MALANG Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan tinggi Diploma III Kebidanan OLEH : ERIKE YANI S 0302.13 1

description

gfhxfghxg

Transcript of Erike Yani

BAB I

PAGE 51

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI YANG BEKERJA DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KENDALSARI MALANGDiajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan tinggi Diploma III Kebidanan

OLEH :

ERIKE YANI S0302.13

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA-MALANG

MALANG

2006ABSTRACT

Yani, Erike S. 2006. Picture Knowledge of Mothers Suckle Laboring In Giving ASI Exclusive in Puskesmas Kendalsari Malang, Masterpiece Write Eruditely, Midwifery Academy of Widyagama Husada-Malang. Ms. Patemah, S.Sit (Counsellor of I), Ms. Dra. Nurul Hakimah, S.St M. Kes (Counsellor of II).

ASI Exclusive is do not give beverage or food besides the ASI at 0 up to 6 months (Ramaiah, 2005). In the year 2005 coverage number of ASI exclusive in Puskesmas Kendalsari Malang is 0%. However expected goals equal to 80% (Hartini, 2005). Antecedent study from 12 mothers suckle laboring only 6 peoples (50%) giving ASI exclusive, and 6 peoples (50%) do not give ASI exclusive. The give ASI exclusive is an behavioral form, behavioral indicator one of them is knowledge beside 2 other matter (action and attitude) (Notoatmodjo, 2003). There for this research aim to know the image of knowledge of mother suckle laboring in giving ASI exclusive.

This Research desain is descriptive study with approach of cross secsional. Population in this research counted 200 mothers suckle laboring with 40 as the sample. That taken by quota sampling.

Result of research show knowledge of old age respondent 21 - 30 year with good category equal to 50%, from education and knowledge which is finish of SMA with good category that is 30%, from laboring work and knowledge as PNS/ employees with good category that is 30%, from religion and knowledge believing in Islam with good category that is 60%, from residence and knowledge residing in countrified with good category that is 70%.

Conclusion of this research that picture knowledge of mothers suckle laboring in giving ASI exclusive show good with young adult age, higher education, work as PNS/ employees, believing in Islam, residing in countrified.

Bibliography : 13 Bibliography ( year 1997 - 2005)

Keyword : knowledge, mothers suckle laboringly, ASI exclusiveABSTRAK

Yani, Erike S. 2006. Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Yang Bekerja Dalam Memberikan ASI Eksklusif di Puskesmas Kendalsari Malang, Karya Tulis Ilmiah, Akademi Kebidanan Widyagama Husada-Malang. Ibu Patemah, S.SiT (Pembimbing I), Ibu Dra. Nurul Hakimah, S.ST, M. Kes (Pembimbing II)

ASI eksklusif adalah tidak memberikan makanan atau minuman lain selain ASI pada umur 0 sampai dengan 6 bulan (Ramaiah, 2005). Tahun 2005 angka cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kendalsari Malang adalah 0%. Sedangkan target yang diharapkan sebesar 80% (Hartini, 2005). Studi pendahuluan dari 12 ibu menyusui yang bekerja hanya 6 orang (50%) yang memberikan ASI eksklusif, dan 6 orang (50%) tidak memberikan ASI eksklusif. Pemberian ASI eksklusif merupakan suatu bentuk perilaku, indikator perilaku salah satunya adalah pengetahuan disamping 2 hal yang lain (sikap dan tindakan) (Notoatmodjo, 2003). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu menyusui yang bekerja dalam memberikan ASI eksklusif.

Desain penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross secsional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 200 ibu menyusui yang bekerja dengan sampel 40 ibu menyusui yang bekerja dan cara pengambilan sampel menggunakan quota sampling.

Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden yang berumur 21 30 tahun dengan kategori baik sebesar 50%, dari pengetahuan dan pendidikan yang tamat SMA dengan kategori baik yaitu 30%, dari pengetahuan dan pekerjaan yang bekerja sebagai PNS/ karyawan dengan kategori baik yaitu 30%, dari pengetahuan dan agama yang beragama Islam dengan kategori baik yaitu 60%, dari pengetahuan dan tempat tinggal yang bertempat tinggal di perkampungan dengan kategori baik yaitu 70%.

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa gambaran pengetahuan ibu menyusui yang bekerja dalam memberikan ASI eksklusif menunjukkan baik dengan usia dewasa muda, pendidikan tinggi, bekerja sebagai PNS/ karyawan, beragama Islam, bertempat tinggal di perkampungan.

Kepustakaan : 13 Kepustakaan (tahun 1997 2005)

Kata kunci : Pengetahuan, ibu menyusui yang bekerja, ASI eksklusif

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga dapat terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Yang Bekerja Dalam Memberikan ASI Eksklusif Di Puskesmas Kendal Sari Malang.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Patemah, S. SiT dan Ibu Dra.Nurul Hakimah, S.ST, M. Kes. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk, koreksi dan saran sehingga terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini.

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan pula kepada yang terhormat :

1. Yuliyanik, S. KM, selaku Direktur Akademi kebidanan Widyagama Husada Malang.

2. Ibu drg. Erlina Ernawati, Kepala Puskesmas Kendalsari Malang, selaku Pembimbing Lapangan

3.Endah Tri Agustin, S. SiT, selaku Penguji I Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang

4.Bapak, Ibu dan adik-adikku yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang.

5. Seluruh teman-teman di Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang.

6. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkannya.

Malang, September 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN iiHALAMAN PENGESAHANiiiHALAMAN PERSEMBAHANivKATA PENGANTARv

ABSTRACTvi

ABSTRAKvii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABELx

DAFTAR GAMBARxiDAFTAR LAMPIRAN xii

BAB1 PENDAHULUAN

11.1 Latar Belakang

1

1.2 Rumusan Masalah

3

1.3 Tujuan Penelitian

3

1.4 Manfaat Penelitian

3

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

52.1 Konsep Pengetahuan

5

2.1.1 Pengertian

5

2.1.2 Cara Memperoleh Pengetahuan

5

2.1.3 Tingkat Pengetahuan

6

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

8

2.1.5 Kategori

9

2.2 Konsep ASI Eksklusif

9

2.2.1 Pengertian

9

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komposisi ASI

9

2.2.3 Manfaat ASI Eksklusif

10

2.2.4 Kapan Sebaiknya Mulai Menyusui

10

2.2.5 Langkah-langkah Menyusui yang Benar

11

2.2.6 Pemerasan ASI

12

2.2.7 Penyimpanan ASI Perah

14

2.2.8 Kontra Indikasi dari Menyusui

14

2.2.9 Ibu Bekerja

14

BAB3METODOLOGI PENELITIAN

173.1 Desain Penelitian

17

3.2 Kerangka Konsep

17

3.3 Populasi dan Sampel

18

3.4 Variabel Penelitian

19

3.5 Definisi Variabel

19

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

19

3.7 Teknik Pengumpulan Data

20

3.8 Teknik Analisa Data

20

3.9 Etika Penelitian

21

BAB4HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN234.1 Hasil Penelitian23

4.1.1 Data Umum23

4.1.2 Data Khusus27

4.2 Pembahasan30

4.3 Keterbatasan Penelitian35

BAB5PENUTUP365.1 Kesimpulan36

5.2 Saran36

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul Tabel

Halaman

Tabel 3.5Definisi Variabel

19

Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Di Puskesmas Kendalsari Malang

24

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan

Di Puskesmas Kendalsari Malang

25

Tabel 4.3Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Di Puskesmas Kendalsari Malang

25

Tabel 4.4Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama

Di Puskesmas Kendalsari Malang

26

Tabel 4.5Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Di Puskesmas Kendalsari Malang

26

Tabel 4.6Distribusi Responden Pengetahuan Dan Umur

27

Tabel 4.7Distribusi Responden Pengetahuan Dan Pendidikan

28

Tabel 4.9Distribusi Responden Pengetahuan Dan Pekerjaan

28

Tabel 4.10Distribusi Responden Pengetahuan Dan Agama

29

Tabel 4.11Distribusi Responden Pengetahuan Dan Tempat Tinggal

29

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Judul Gambar

Halaman

Tabel 3.1Kerangka Konsep Penelitian

17

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Judul Lampiran

1. Master Sheet

2. Permohonan Menjadi Responden

3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

4. Kuesioner Penelitian

5. Kunci Jawaban Kuesioner

6. Surat Balasan Dari Dinas Kesehatan Kota Malang

7. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

8. Data Hasil Pencapaian Program Perbaikan Gizi Kota Malang Tahun 2005

9. Jadwal Penelitian

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ASI (Air Susu Ibu) menurut Soetjiningsih (1997) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu dan diberikan sebagai makanan utama bayi sampai berumur 2 tahun. Sedangkan ASI eksklusif adalah tidak memberikan makanan atau minuman lain selain ASI pada umur 0 sampai dengan 6 bulan (Ramaiah, 2005).

ASI banyak mengandung zat-zat yang diperlukan yaitu mineral dan vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan si bayi, juga merupakan makanan bayi yang paling aman, tidak memerlukan biaya tambahan dan tidak kalah pentingnya ASI mengandung zat-zat kekebalan/ anti infeksi yang tidak terdapat pada susu botol. Selain itu ASI juga dapat membantu mencegah terjadinya alergi semasa bayi (Soetjiningsih, 1997 : 29). Penelitian telah membuktikan kalau bayi nol sampai enam bulan diberikan ASI saja pertumbuhannya jauh lebih baik dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI. ASI mengandung zat kekebalan dan apabila diberikan kepada bayi akan mempunyai daya tahan terhadap penyakit yang cukup baik.

Menurut Hartini (2005) journal yang diambil dari internet (www. Ilmu Kebidanan. info.ASI eksklusif, Maret 2005)hanya 52% ibu memberikan pelayanan pemberian ASI eksklusif empat bulan. Dengan prosentase tersebut memberikan gambaran bila ASI eksklusif ditingkatkan dari 4 bulan menjadi 6 bulan prosentasenya akan menjadi semakin kecil. Sehingga semakin jauh dari target yang diharapkan yaitu sekurang-kurangnya 80% ibu di Indonesia dapat memberikan ASI eksklusif.

Berdasarkan fakta penyebab dari pemberian ASI eksklusif di Indonesia yang masih rendah antara lain adalah tingkat pengetahuan ibu yang kurang, mereka beranggapan bahwa dengan memberikan ASI kecantikannya akan menjadi berkurang. Cara berpikir seperti ini tidak benar, karena tidak ada hubungan antara penurunan kecantikan dengan aktivitas memberikan ASI.

Menurut survei dinas Kesehatan Kota Malang tahun 2005 hasil cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kendalsari Malang sebanyak 0%, sedangkan target yang ingin dicapai 80% (Dinkes Malang, 2005). Hal ini memberikan gambaran bahwa cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kendalsari Malang sangat rendah sehingga perlu diadakan penelitian untuk mengetahui penyebab dari rendahnya cakupan ASI eksklusif.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 17 dan 18 April 2006 dengan cara wawancara terhadap 20 ibu menyusui yang berkunjung di Puskesmas Kendalsari Malang diketahui bahwa 60% (12 orang) ibu menyusui bekerja dan 40% (8 orang) ibu menyusui tidak bekerja. Dari 12 ibu menyusui bekerja terdapat 50% (6 orang) tidak memberikan ASI eksklusif dan 50% (6 orang) memberikan ASI eksklusif.

Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa suatu perilaku dapat dilihat dari beberapa hal yaitu pengetahuan, sikap, dan tindakan. Pemberian ASI eksklusif merupakan suatu bentuk perilaku, dimana indikatornya dapat dilihat dari 3 hal tersebut diatas.

Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk meneliti gambaran pengetahuan ibu menyusui yang bekerja dalam memberikan ASI eksklusif di Puskesmas Kendal Sari Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu menyusui yang bekerja dalam memberikan ASI eksklusif di Puskesmas Kendal Sari Malang ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu menyusui yang bekerja dalam memberikan ASI eksklusif di Puskesmas Kendal Sari Malang

1.3.2 Tujuan khusus

1.Mengidentifikasi karakteristik gambaran pengetahuan ibu menyusui yang bekerja dalam memberikan ASI eksklusif, meliputi umur ibu, pendidikan, pekerjaan, agama dan tempat tinggal. 2.Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu menyusui yang bekerja dalam memberikan ASI eksklusif mengenai faktor-faktor dilihat dari usia, pendidikan, lingkungan, dan pekerjaan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi peneliti

1.Menambah pengetahuan peneliti tentang ASI eksklusif.

2.Menambah pengalaman peneliti dalam hal penerapan riset.

3.Sebagai penerapan dari ilmu yang sudah didapat selama di bangku kuliah. Terutama mengenai pemberian ASI eksklusif pada ibu menyusui yang bekerja.

1.4.2 Bagi institusi

Pengembangan ilmu pengetahuan, misalnya dengan masukan ASI eksklusif dalam mata kuliah yang memberikan tentang ASI eksklusif.

1.4.3 Bagi profesi

1.Sebagai dasar masukan atau informasi bagi tenaga kesehatan dalam hal perencanaan usaha memperlancar ASI eksklusif.

2.Sebagai tambahan pengetahuan bidan dilahan praktek dalam hal menentukan kebijakan.

3.Bahan masukan dalam memperbaiki kebijakan pelayanan kesehatan bagi ibu menyusui.

1.4.4 Bagi masyarakat

Memberikan gambaran atau informasi pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif, sehingga diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan tentang ASI eksklusif.

1.4.5 Bagi pembaca

1.Penulis berharap hasil penelitian dapat menambah pengetahuan bagi pembaca terutama mengenai gambaran pengetahuan ibu menyusui yang bekerja dalam memberikan ASI eksklusif.

2.Sebagai data awal yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, mengenai gambaran pengetahuan ibu menyusui yang bekerja dalam memberikan ASI eksklusif.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penerimaan rasa dan raba (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (oven behaviour) (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2 Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005) cara untuk memperoleh pengetahuan dibagi menjadi 2 yakni :

1. Cara tradisional atau non ilmiah

1)Cara coba- salah (trial and error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradapan. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila cara tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan dengan cara yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka di coba kembali dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal di coba, kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

2)Cara otoritas atau kekuasaan

Para pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama, maupun ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.

3)Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

4)Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berfikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya.

2. Cara modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populernya disebut metodologi penelitian.

2.1.3 Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan memiliki 6 tingkatan yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Dan merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh mengumpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya)

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja yang dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Misalnya dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi obyek. Misalnya dapat membandingkan antara anak yang kurang gizi dengan anak yang cukup gizi.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukurkan subyek penelitian atau responden kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas.

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Usia

Dengan bertambahnya seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap pengetahuan seseorang yang berpendidikan tinggi pengetahuannya akan berbeda dengan orang yang hanya berpendidikan SD.

2. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang sangat besar pengaruhnya terhadap pengetahuan seseorang yang berpendidikan tinggi pengetahuannya akan berbeda dengan orang yang hanya berpendidikan SD.

3. Lingkungan

Lingkungan juga berpengaruh terhadap pengetahuan, jika orang hidup dalam lingkungan yang berpikiran luas maka tingkat pengetahuannya akan lebih baik daripada yang tinggal di lingkungan orang yang berpikiran sempit.

4. Intelegensi

Pengetahuan yang dipengaruhi intelegensi adalah pengetahuan intelegen dimana seseorang dapat bertindak secara tepat, cepat dan mudah dalam mengambil keputusan. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang rendah akan bertingkah laku lambat dalam pengambilan keputusan.

5. Pekerjaan

Seseorang yang bekerja pengetahuannya akan lebih luas daripada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan bekerja seseorang akan punya banyak informasi.

2.1.5 Kategori

Menurut Arikunto (1998) mengetahui secara kuantitatif tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dibagi menjadi 4 tingkatan.

1. Tingkat pengetahuan baik, bila skor atau nilai 76% - 100%

2. Tingkat pengetahuan cukup, bila skor atau nilai 56% - 75%

3. Tingkat pengetahuan kurang, bila skor atau nilai 40% - 55%

4. Tingkat pengetahuan tidak baik, bila skor atau nilai