Eric Toussaint dan Damien Millet

534
Eric Toussaint dan Damien Millet Diterjemahkan oleh Alexander Jebadu 2019 MAFIA BANK DUNIA & IMF Alat Penjajahan Baru Negara Insdustri Terhadap Negara Berkembang Sejak Akhir Perang Dunia II

Transcript of Eric Toussaint dan Damien Millet

Page 1: Eric Toussaint dan Damien Millet

Eric Toussaint dan Damien Millet

Diterjemahkan oleh Alexander Jebadu

2019

M A F I A

BANK DUNIA & IMFAlat Penjajahan Baru Negara Insdustri

Terhadap Negara Berkembang Sejak Akhir Perang Dunia II

Page 2: Eric Toussaint dan Damien Millet

MAFIABANK DUNIA & IMF Alat Penjajahan Baru Negara Insdustri Terhadap Negara Berkembang Sejak Akhir Perang Dunia II

Penulis : Eric Toussaint dan Damien Millet Penterjemah : Alexander Jebadu Lay Out & Sampul : Moya Zam Zam

Hak cipta 2010 dipegang oleh Eric Toussain dan Damien Millet.

Hak cipta dilindungi oleh undang undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit Ledalero Cetakan 1, Februari 2019

Penerbit LedaleroAnggota IKAPISeminari Tinggi Santo Paulus LedaleroMaumere 86152, Flores-NTTTelp./Fax (0382) 242 6535e-mail : [email protected]

Eric Toussaint dan Damien Millet MAFIABANK DUNIA & IMF Alat Penjajahan Baru Negara Insdustri Terhadap Negara Berkembang Sejak Akhir Perang Dunia IICet. 1 – Maumere : Penerbit Ledalero, 2019, xxviii + 506 hlm, 155 x 230 mm

ISBN: 978-602-1161-69-21. Mafia Bank Dunia & IMF I. Judul II. Eric Toussaint dan Damien Millet

Dicetak oleh:Moya Zam Zam Jl. Bugisan Selatan No. 15 YogyakartaTelp/Fax : (0274)367302; e-mail : [email protected]/[email protected]

Page 3: Eric Toussaint dan Damien Millet

iiiEric Toussaint dan Damien Millet

INTRODUKSI

Banyak negara di belahan Bumi Selatan memiliki sumber daya alam yang kaya dan sumber daya manusia yang besar, namun

karena krisis utang luar negeri sejak tahun 1982, negara-negara ini telah menjadi seperti sapi perah yang susunya dihisap hingga kering. Membayar utang luar negeri yang terus meningkat tanpa ada akhir membuat mereka tidak berdaya untuk membiayai pembangunan dalam negeri sendiri termasuk untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok warga negara mereka. Utang telah dijadikan [oleh negara-negara industri, negara-negara kreditor di belahan Bumi Utara ] sebagai instrumen yang sangat halus dan licik untuk menguasai ekonomi negara-negara berkembang yang masih miskin di belahan Bumi Selatan. Tak pelak lagi, utang ini merupakan sebuah penjajahan dalam bentuk baru [neokolonialisme]. Kebijakan-kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh negara-negara debitor di Selatan terlalu sering diputuskan oleh negara-negara kreditor di Utara dan bukan oleh pemerintah negara-negara Selatan yang telah memilih mereka melalui pemilu. Program pengurangan utang yang terakahir, yang diumumkan dengan semangat dan gegap gempita pada pertemuan tingkat tinggi negara-negara G8 di Gleneagles pada tahun 2005, tetap tidak mengubah keadaan utang negara-negara miskin yang semakin menumpuk tak terbayar. Karena itu, sebuah kebijakan radikal mesti segera dilakukan: yaitu PENGHAPUSAN secara total – tidak lebih dan tidak kurang – semua utang publik luar negeri sifatnya tidak bermoral (immoral debts) dan tidak sah (odious debts).

Page 4: Eric Toussaint dan Damien Millet

iv MAFIA BANK DUNIA & IMF

Buku ini melawan sejumlah keberatan [mengenai masalah utang luar negeri nega-negara berkembang]. Apakah negara-negara ini akan mengalami sebuah risiko kambug masalah utang semakin buruk setelah utang eksternal mereka dihapus secara total? Apakah rezime pemerintah mereka yang diktator akan mendapatkan keuntungan dari dari kebiajakan penghapusan utang ini? Apakah para pembayar pajak di negara-negara Utara akan harus menanggung beban biaya karena penghapusan utang dari negara-negara miskin di Selatan? Bagian mana dari kebijakan penghapusan utang ini akan dimanfaatkan oleh para protagonis baru, seperti China, Amerika Latin, dana berdaulat (sovereign funds), dan dana vulture? Apakah masalah beban utang bisa diatasi dengan menggantikan utang publik luar negeri (external public debt) dengan utang publik dalam negeri (internaal public debt)?Apakah hubungan antara utang publik luar negeri dengan krisis pangan global yang terjadi mulai tahun 2007?

Buku ini akan mendemostrasikan bahwa penghapusan utang publik luar negeri dari negara-negara berkembang di belahan Bumi Selatan merupakan sebuah kebijakan ekonomi dunia yang harus ditempuh. Tapi dalam rangka kebijakan ini, masalah-masalah lain juga harus segera ditangani seperti pemulihan barang-barang yang telah diperoleh secara tidak benar. Selain itu mesti ditegakkan distribusi kekayaan dunia secara adil pada tingkat global, dan dicarikan pendekatan alternatif lain untuk membiayai pembangunan di negara-negara berkembang [Biaya pembangunan tidak harus selalu dicapai dengan meminjam pada negara-negara industri Utara]. Hal ini tentu menimbulkan sebuah pertanyaan: Siapa yang berutang kepada siapa (Who owes whom?).Buku ini jugaa mendukung klaim kompensasi yang dituntut oleh pelbagai gerakan sosial di negara-negara Selatan.

Page 5: Eric Toussaint dan Damien Millet

vEric Toussaint dan Damien Millet

60 jawaban atas 60 pertanyaan menjelaskan dengan sangat jelas dan tepat bagaimana dan mengapa kita telah mengalami jalan buntu sehbungan dengan masalah utang lua rnegeri negara-negara miskin di Selatan. Tabel-tabel dan grafik dalam buku ini akan memperlihatkan bahwa para pendukung sistem ekonomi neoliberal seperti lembaga keuangan internasional [IMF, Bank Duni, WTO], negara-negara industri di Utara [dan korporasi transnational bertanggungjawab] atas masalah utang ini. Tapi yang jelas para pemimpin di negara-negara Selatan juga terlibat dalam membiarkan diri mereka terus dibebani Utang [karena, seperti yang akan diuaraikan oleh Eric Toussain dan Damien Millet dalam buku ini, pemerintah negara-negara berkembang yang korup juga ingin mendapat keuntungan pribadi terhadap mekanisme utang luar negara negara mereka].

Enam tahun setelah publikasi Who Owes Who? 50 Questions about the World Bank (Siapa Berutang kepada Siapa: 50 Pertanyaan tentang Bank Dunia), yang aslinya ditulis dalam bahasa Prancis dan diterjemahkan ke dalam delapan bahasa (Inggris, Arab ,Korea, Spanyol, Italia, Jepang, Portugis, dan Turki), Damien Millet dan Toussaint Éric telah menerbitkan versi baru yang telah direvisi yang isinya membongkar masala hutang dan menawarkan alternatif-alternatif baru supaya bisa keluar dari beban utang tak berhingga ini. Dalambukuini, merekajuga mengajurkanalasan moral, politik, ekonomi, hukum, dan crisis lingkungan hidup sebagai dasar atas tuntutan penghapusan secara total utang luar negeri negara-negara berkembang.§§§

Time Penerbit Montly Press New York, 2010

Page 6: Eric Toussaint dan Damien Millet

vi MAFIA BANK DUNIA & IMF

PENGANTAR TERJEMAHAN INDONESIA:PENJAJAHAN BARU TANPA TANK SEJAK AKHIR PERANG DUNIA IIoleh Alexander Jebadu

Anda yang sedang memegang buku ini tentu tahu bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat besar dan kaya di

dunia. Sejak merdeka pada tahun 1945 dari eksploitasi ekonomi oleh pelbagai bangsa selama 450 tahun, Indonesia telah menjadi sebuah negara terbesar di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayah (tak terhitung wilayah perairan) dan negara keempat terbesar di dunia dari segi jumlah penduduk (sekitar 250.000.000 jiwa pada tahun 2018) dan negara terbesar ke 19 di dunia secara teritorial (1.919.440 km20) setelah Russia (17.098.242 km2), Canada (9.984.670 km2), USA (9.826.675km2), China (9.596.961 km2), Brazil (8.514.877km2), Australia (7.741.220 km2), India (3.287.263 km2), Argentina (2.780.400 km2), Kazakhstan (2.724.900km2) and Algeria (2.381.741 km2), sekedar hanya menyebut 10 negara dengan wilayah daratan atau teritorial paling tuas.

Dengan posisinya yang demikian, Indonesia mempunyai potensi besar untuk menjadi sebuah negara maju dan makmur. Kekayaan alamnya, baik yang terkandung di bawah laut nan luas maupun yang terdapat di atas tanah yang beriklim tropis nan sejuk.Tanah pertaniannya disuburi secara berkala oleh abu letusan barisan gunung api. Tak terhindarkan lagi, kekayaan melimpah bumi pertiwi telah memikat banyak bangsa untuk berdagang dengan suku-suku

Page 7: Eric Toussaint dan Damien Millet

viiEric Toussaint dan Damien Millet

di kepulauan Nusantara sejak berabad-abad lamanya.Tanah tropis Indonesia bisa menumbuhkan hampir semua jenis tanaman, entah tanaman pangan (padi,jagung, kacang dan umbi-umbian) maupun tanaman perdagangan (kopi, kelapa, sawit, pala, lada, cengkeh, vanili, coklat – yang semuanya tak bisa tumbuh di negara empat musim seperti Eropa dan Amerika Utara) – dan pelbagai macam buah-buahan yang bisa berbuah sepanjang tahun. Bumi pertiwi juga mengandung mineral-mineral penting seperti bauxite, emas, batubara, besi, mangan, nikel, iodine, perak, fosfat, sulfur, minyak bumi dan timah.

Tapi sayang seribu sayang. Oleh karena penjajahan berbentuk baru (neocolonization) dan pengelolaan yang tidak arif dari pihak pemerintah Indonesia sendiri dari waktu ke waktu sejak merdeka tahun 1945 hingga hari ini, kekayaan alam berlimpah ruah bumi pertiwi belum membawa kemanjuan ekonomi dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia seperti yang diimpi-impikan falsafah Pancasila dan UUD45. Bahkan bisa dikatakan, kekayaan alam Indonesia telah menjadi sebuah kutukan bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Kemajuan, kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bahkan tampaknya semakin jauh panggang dari api.

Kekakayaan alam melimpah tanah Papua Barat, sebuah pulau seluas Perancis, misalnya, telah diexploitasi secara massif selama lima dasarwarsa (sejak Freeport 1967) oleh perusahaan-perusahaan transnasional,tapi hingga hari ini sebagian besar penduduk asli pulau besar ini masih miskin dan hidup sangat sederhana.Tak terhitung penduduk asli Papua yang telah dibantai oleh aparat militer Indonesia dengan tuduhan Gerakan Papua Merdeka. Padahal mereka sebenarnya berjuang mempertahankan hak-haknya atas tanah melawan perusahaan-perusahaan pertambangan transnasional dari negara-negara industri yang mengeksploitasi kekayaan alam mereka

Page 8: Eric Toussaint dan Damien Millet

viii MAFIA BANK DUNIA & IMF

dengan tanpa ampun menghancurkan sumber-sumber hidup mereka: lahan pertanian, sawah, air, sungai dan hutan. Hal yang sama terjadi juga di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia. Sumatra, misalnya, sebuah pulau yang besarnya seluas negara Italia, juga telah diexploitasi secara masif. Sulawesi dan Kalimantan telah mengalami tragedi tak jauh berbeda. Pada tahun 1980an 75% Kalimantan masih ditutupi hutan tropis. Kini hutannya yang lebat hanya tinggal 40%.

Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa bagi sebahagian besar rakyat Indonesia, susu dan madu kekayaan bumi pertiwi yang tersebar di 17.000 pulau telah menjadi facta contra factum– sebuah fakta yang bertentangan dengan fakta yang lain. Fakta menunjukkan bahwa sumber daya alam Indonesia melimpah ruah, baik yang ada di atas tanah maupun di bawah tanah. Tapi pada saat yang sama Indonesia juga dihadapkan oleh fakta lain yang menunjukkan bahwa mayoritas warga yang merupakan pemilik dan pewaris susu kekayaan bumi pertiwi ini tetap miskin. Menurut pelbagai sumber, sekitar 190 juta dari 240 penduduk Indonesia masih hidup dengan nilai kurang dari US$2 per hari (sektiar Rp26.000 per hari kalau nilai tukar dollar Amerika dan Rupiah: US$1 = Rp13.000). Indonesia kaya tapi miskin. Indonesia benar-benar hidup dalam facta contra factum.

Sebahagian besar kekayaan alam Indonesia tidak dinikmati oleh mayoritas rakyat Indonesia. Mengapa? Karena sebagian besar kekayaan bersama penghuni 17.000 pulau di Indonesia ini telah dinikmati segelintir orang kaya baik yang merupakan warga Indonesia sendiri maupun segelintir orang kaya di negara-negara industri. Khususnya eksploitasi ekonomi Indonesia oleh orang-orang kaya dari negara-negara industri, mekanisme utama yang telah dipakai secara licik selama ini adalah jeratan utang luar negeri (the trap of external public debt). Bersama dengan beberapa negara berkembang lainnya di Asia

Page 9: Eric Toussaint dan Damien Millet

ixEric Toussaint dan Damien Millet

Selatan, Afrika dan Amerika Latin, Indonesia telah dijerat utang luar negeri sejak akhir tahun 1967, yaitu sejak orde sistem ekonomi liberal alias sistem kapitalisme liberal di bawah pimpinan Suharto merebut kekuasaan melalui kudeta misterius pada tanggal 30 September 1965.

Kalau sejarah Indonesia dibuka kembali seluruhnya secara transparan, orang akan bisa lihat dengan jelas bahwa ternyata hampir semua kekacauan politik di negeri ini berkisar pada persoalan kedaulatan ekonomi Indonesia yang digadai dan dicaplok melalui mekanisme utang luar negeri. Demokrasinya terpasung dan pemilu-pemilunya telah menjadi ritual sandiwara belaka akibat dari perusahaan-perusahaan nasional dan transnasional (national and transnational corporations) yang bermain sebagai ATM bagi partai-partai politik dan kampanye pemilihan umum entah dalam rangka pilpres (pemilihan presiden), pilgub (pemilihan gubernur), pilbub (pemilihan bupati) atau pileg (pemilihan legislative, DPR).

Taruhannya adalah ekonomi Indonesia. Kekayaan alam dari Sabang sampai Marauke digadai para elite Indonesia secara cepat dan dijual murah kepada korporasi-korporasi asing. Logikanya jelas. Korporasi pada gilirannya mengakumulasi kekuasaan yang tiada taranya sebagai imbalan membayar biaya kegiatan politik para politisi dan pemerintah Indonesia. Akibatnya, perencanaan pembangunan diarahkan sebahagian besar hanya untuk melayani keuntungan mereka – pemerintah plus politisi Indonesia dan korporasi yang kemudian melahirkan kekuasaan tak kelihatan yang disebut korporatrokrasi. Undang-undang dirancang untuk mengamankan bisnis perusahaan swasta nasional dan swasta transnational. Hukum dan sistem peradilan dijinakkan. Akademisi dan para nabi dari pelbagai agama dihipnotis oleh ilusi program tanggungjawab sosial korporasi (corporatte social responsibity atau CSR).Tak pelak lagi, sila kedua Pancasila (Bangsa

Page 10: Eric Toussaint dan Damien Millet

x MAFIA BANK DUNIA & IMF

Indonesia harus menjadi manusia-manusia yang adil dan beradab) dan sila kelima (Keadilan Social bagi Seluruh Rakyat Indonesia) menjadi semakin jauh dari kenyataan.

Tanpa disadari banyak orang di negeri ini, pembangunan model kapitalistik telah lama menjadi tirani yang menindas bangsa Indonesia. Kekayaan alam milik rakyat 17.000 pulau dihisap oleh segelintir orang kaya baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari pelbagai manca negara. Protagonists utamanya adalah negara-negara industri kapitalist (G7/8), lembaga keuangan internasional (IMF, Bank Dunia dan GATT/WTO) yang dieksekusi oleh korporasi-korporasi transnasional, korporasi nasional dan para elite Indonesia (Indonesia’s ruling class) sejak tahun 1967 hingga era otonomi daerah saat ini.

Buku dari Eric Toussaint dan Damien Millet di tangan Anda ini diterbitkan pertama kali di Lèite, Belgia, tahun 2008 oleh Penerbit Syllepse dan CADTM dalam Bahasa Perancis dengan judul 60 Questions 60 Résponses sulla dette, le FMI et la Banque mondiale dan telah diterjemahkan ke dalam tujuh bahasa (Inggris, Arab, Spanyol, Portugis, Jepang, Korea dan Italia). Terjemahan Indonesia di tangan Anda didasarkan pada terjemahan Inggris dari buku ini oleh Penerbit Monthly Review Press di New York, Amerikat Serikat pada tahun 2010 dengan judul Debt, the IMF and the World Bank: Sixty Question Sixty Answers atau Utang, IMF dan Bank Dunia: Enampuluh Pertanyaan Enampuluh Jawaban.

Sesuai dengan judulnya, buku ini membongkar politik ekonomi global tidak adil sejak berakhirnya Perang Dunia II tahun 1945 hingga puncaknya pada krisis ekonomi global saat ini termasuk yang dialami bangsa Indonesia sejak tahun 1997. Tousaint and Millet mendemonstrasikan data dan fakta sejarah yang menunjukkan

Page 11: Eric Toussaint dan Damien Millet

xiEric Toussaint dan Damien Millet

bahwa Tata Ekonomi Dunia Baru (New World Economic Order) yang dipartuskan pada akhir Perang Dunia Kedua, yang ditandai dengan berdirinya IMF dan Bank Dunia pada tahun 1944, sesungguhnya dirancang oleh negara-negara industri untuk melanggengkan pejajajahan mereka atas bangsa-bangsa Asia dan Afrika yang baru merdeka dari penjajahan selama 5 abad sebelumnya. Dari tahun 1960-an hingga tahun 1970-an, negara-negara berkembang telah secara licik dibujuk untuk meminjam sejumlah besar uang milik negara-negara industri yang terlebih dahulu disimpan di Bank Dunia dan IMF dengan dalih untuk membiayani pembangunan, dengan terlebih dahulu membagi dunia atas tiga: 1) Dunia Pertama (First World) yaitu bagian dunia yang paling maju (most developed countries) yang meliputi semua negara ekonomi industri kapitalist Amerika Utara plus Eropa Barat, 2) Dunia Kedua (Second World) yaitu semua negara ekonomi sosialist/kommunist Eropa Timur) dan 3) Dunia Ketiga (Third World) yaitu bagian dunia yang masih sangat terbelakang atau paling miskin (underdeveloped or developing).

Seturut kategori yang dibuat sepihak ini, semua negara Asia, Afrika dan Amerika Latin, termasuk yang dalam kenyataannya sangat kaya raya akan sumber daya alam, dipaksa menerima cap atau nama baru sebagai kelompok negara miskin dan terbelakang (underdeveloped) dan kemudian diperhalus sebagai negara sedang berkembang (developing countries). Lalu sejak akhir tahun 1950-an dan 1960an digulirkan pelbagai konsep pembangunan (concepts of development). Tujuannya tak main-main: membantu negara-negara di bawah kategori Dunia Ketiga, yang umumnya barusan bebas dari kuk penjajahan selama 5 abad, supaya bisa mencapai kemajuan sama persis seperti yang telah dinikmati oleh negara-negara industri kapitalist kala itu. Tapi tanpa disadari banyak orang, sejak awal ada banyak hal yang aneh tersembunyi.

Page 12: Eric Toussaint dan Damien Millet

xii MAFIA BANK DUNIA & IMF

Negara-negara yang diberi pinjaman, misalnya,diseleksi secara teliti seperti Zaire di bawah J. Mobutu (1965-1997), Indonesia di bawah Suharto (1965-1998), Filipina di bawah F. Marcos (1965-1986), Brazil di bawah sejumlah diktator (1965-1980), Chile di bawah A. Pinochet (1973-1990) dan Argentina di bawah Videla dan Viola (1976-1983).

Motivasi pemilihan negara-negara ini sangat jelas. Mereka diseleksi berdasarkan jumlah penduduk mereka yang tinggi, secara teritorial luas dan kekayaan alamnya melimpah ruah. Pinjaman ini diberi sebagai investasi untuk mendulang kembali keutungan berganda dengan mengeksploitasi sumber daya alamnya. Selain itu, pinjaman ini diberi dengan agenda geopolitik tersembunyi (hidden geopolitical agenda) yakni untuk mengikat negara-negara yang kaya akan sumber daya alam ini untuk tidak bergabung dengan negara-negara ekonomi sosialis/komunis blok timur kala itu.

Apakah ide pembangunan yang digulirkan tahun 1950an dan pinjaman dari Bank Dunia dan IMF yang dialirkan pada tahun 1960-an dan 1970an mencapai tujuan suci seperti yang digembar-gemborkannya? Umumnya tidak. Panggang malahan semakin jauh dari api. Negara-negara yang diberi cap sepihak sebagai Dunia Ketiga malah umumnya semakin miskin dan ada banyak negara yang malahan mundur ke belakang dan tak layak disebut sebagai negara berkembang.1 Gap kaya miskin antara negara industri dan non-industri menganga semakin lebar, sementara kekayaan alam mereka semakin habis dieksploitasi. Lebih neraka lagi, sebagian besar pinjaman dari Bank Dunia dan IMF tahun 1960-an dan 1970-an tidak digunakan

1 Untuk mendapat informasi lengkap tentang ini, Anda bisa baca karya dari Oswaldo Rivero, The Myth of Development: The Non-Viable Economies of the 21st Century (London & New York: Zed Book, 2003)

Page 13: Eric Toussaint dan Damien Millet

xiiiEric Toussaint dan Damien Millet

sebagai mana mestinya karena sejumlah alasan. Sebagian pinjaman ini dialihkan untuk membiayai pemadaman perang pemberontakan dalam negeri. Sebagian lagi dikorupsi oleh pemerintah diktator dan disimpan kembali di bank-bank negara industri dengan bunga relative lebih rendah atas nama sang diktator. Antara tahun 1970 hingga 2002, misalnya, total pinjaman yang didiberikan Bank Dunia dan IMF kepada Indonesia adalah $232 milliar dan diperkirakan sekitar $35 milliar dari jumlah ini telah diraip oleh regim Suharto.

Tak terhindarkan lagi, mulai tahun 1980-an negara-negara Dunia Ketiga mulai menderita beban utang dan gagal untuk membayar bunga hutang mereka. Kegagalan membayar utang ini kemudiaan menjadi alasan negara industri via IMF dan Bank Dunia untuk mendikte ekonomi mereka melalui apa yang disebut Structural Adjustment Programs (SAPs). SAPs pada intinya merupakan seperangkat kebijakan-kebijakan ekonomi neoliberal yang dipaksakan untuk diimplementasikan oleh negara-negara industri yang sekaligus berperan sebagai negara-negara kreditor melalui IMF dan Bank Dunia kepada negara-negara berkembang yang dililit beban utang luar negeri tak terbayar. Kebijakan ekonomi neoliberal itu antara lain: 1) devaluasi nilai mata uang seperti yang menimpa rupiah Indonesia sejak tahun 997; 2) penghapusan subsidi dan anggaran untuk transportasi umum dan bantuan sosial; 3) liberalisasi pasar modal; 4)liberalisasi perdagangan dengan mengeliminasi aturan pemungutan bea dan cukai; 5) privatisasi aset-aset negara seperti BUMN; 6) harus ramah terhadap investasi langsung dari TNCs dari negara-negara industri; 7) modifikasi Undang-Undang tenaga kerja untuk menekan gaji buruh serendah mungkin, dan masih ada kebijakan neoliberal lainnya.

Sekarang semua kebijakan ekonomi neoliberal ini dikritik oleh pelbagai ahli ekonomi dan pelbagai pihak lainnya yang masih

Page 14: Eric Toussaint dan Damien Millet

xiv MAFIA BANK DUNIA & IMF

mempunyai hati nurani suci, termasuk oleh Eric Toussain dan Millet dalam buku di tangan Anda ini. Mereka mengatakan bahwa kebijakan-kebijakan ekonomi neoliberal di atas merupakan taktik tak terpuji negara-negara industri untuk membuka dan melicinkan jalan bagi perusahaan-perusahaan swasta transnasional untuk mengeksploitasi tanpa hambatan atas kekayaan alam dari negara-negara Dunia Ketiga karena negara-negara ini telah gagal membayar utang luar negeri.

Padahal dalam kenyataannya, negara-negara Dunia Ketiga telah membayar utang luar negeri ini dalam jumlah tak kurang dari 10 kali lipat besar pinjaman pokok yang diterima pada tahun 1960-an and 1970an. Bagian utang luar negeri dari negara-negara Dunia Ketiga yang tidak bisa dibayar hingga saat ini adalah bunga di atas bunga dari utang lama. Lebih celaka lagi, negara-negara Dunia Ketiga dalam satu dua dekade belakangan ini telah dipaksa untuk membuat pinjaman baru untuk membayar utang pinjaman lama. Dengan kata lain, mereka dipaksa membuat utang baru dengan bunga baru untuk membayar utang lama. Hal itu sama dengan orang yang melempar bola salju pada salju (to throw a snowball on snow or with snow), sehingga bola salju bukannya menjadi lebih kecil tapi malah menjadi semakin lebih besar.

Atas dasar ini, sistem ekonomi neoliberal yang dipaksakan kepada negara-negara Dunia Ketiga saat ini merupakan sebuah bentuk penjajahan baru yang sangat sistematis dan kejam. Menurut Toussaint dan Millet penjajahan baru ini telah dirancang melalui mekanisme jeratan utang (mechanism of debt trap). Mekanisme inilah yang telah menyanggupkan lembaga-lembaga keuangan internasional, negara-negara industri di belahan bumi Utara dan perusahaan-perusahaan swasta transnasional (TNCs) untuk mendikte, mengontrol, menguasai dan mengeksploitasi sumber-sumber ekonomi dari negara-negara Dunia Ketiga dengan mengorbankan kepentingan hidup

Page 15: Eric Toussaint dan Damien Millet

xvEric Toussaint dan Damien Millet

rakyat negara-negara Dunia Ketiga. Keputusan-keputusan mengenai ekonomi negara-negara Dunia Ketiga dibuat di Washington, DC, yaitu di kantor-kantor Bank Dunia, di kantor IMF, di Paris Club (kelompok negara-negara kreditor di belahan bumi Utara) atau di London Club (kelompok yang mewakili bank-bank besar dari negara-negara industri).

Berbeda dengan orang Samaria yang baik hati dalam Kitab Injil (bdk Luk 10:25-37), negara-negara industri yang meminjamkan uang mereka kepada negara-negara berkembang termasuk kepada Indonesia sejak pertengahan tahun 1960-an – sejak Sukarno digulingkan dari kekuasaan secara misterius pada tahun 1965) telah berlaku sebagai orang-orang Samaria yang jahat (bad Samaritans). Mereka meminjamkan uangnya kepada negara-negara miskin tidak dimotivasi oleh kemurahan hati. Sebaliknya mereka memberi uang pinjaman ini untuk mendapatkannya kembali (investasi) secara berlipatganda sambil menguasai sumber-sumber hidup negara-negara miskin.

Senada dengan Erict Toussaint dan Damien Millet dalam buku di tangan Anda ini, Sankaran Krisna dalam bukunya Globalization and Postcolonialism: Hegemony and Resistance in the Twenty-first Century (2009) juga menandaskan bahwa globalisasi ekonomi kapitalis liberal yang berkuasa sejak seperempat abad terakhir ini merupakan sebuah bentuk kolonialisme baru atas negara-negara Dunia Ketiga. Kalau tahun-tahun sesudah Perang Dunia kedua (1945) ada gerakan dekolonisasi (yaitu proses pemerdekaan bangsa-bangsa Asia dan Afrika dari eksploitasi ekonomi dan perbudakan selama 5 abad – 1500-1945), maka sekarangpun gerakan dekolonisasi yang serupa masih tetap relevan dan urgen. Saat ini negara-negara Asia dan Afrika mesti berani membebaskan diri dari kuk penjajahan sistem ekonomi neoliberal yang dipaksakan negara-negara industi dengan mesin utamanya IMF,

Page 16: Eric Toussaint dan Damien Millet

xvi MAFIA BANK DUNIA & IMF

Bank Dunia dan WTO dan eksekutor lapangannya TNCs.

Menurut Eric Toussaint dan Damien Millet dalam buku di tangan Anda ini, usaha pemerdekaan diri negara-negara Dunia Ketiga dari belenggu neokolonialisme dalam bentuk regim ekonomi neoliberal alias ekonomi pasar bebas ini mesti dimulai dengan usaha penolakan pembayaran utang luar negeri yang tidak sah (odious debt) yang dipinjam pada tahun 1960-an dan 1970-an. Selain itu, negara-negara Dunia Ketiga mesti berani membangun negara mereka tanpa melalui pinjaman. Kalaupun harus dibutuhkan pinjaman baru, maka setiap pinjaman baru mesti dibuat setelah mendapat persetujuan yang luas dari rakyat melalui debat publik di parlement dan di media masa. Alasan sangat sederhana. Setiap pinjaman utang oleh pemerintah negara dibuat atas nama rakyat, digunakan untuk kepentingan rakyat dan akan dibayar kembali oleh negara dari pajak yang dikumpulkan dari rakyat.

Kami berharap buku Eric Toussaint dan Damien Milet ini bisa mengobarkan api perjuangan bagi bangsa Indonesia untuk merebut kembali kedautatan ekonominya dari regim ekonomi neoliberal saat ini dan kembali membangun ekonomi bangsa secara arif, adil, jujur (transparent), demokratis, berkelanjutan (sustainable), ramah lingkungan (ecologically friendly) dan menghargai martabat kemanusiaan dari setiap warga Indonesia seperti yang dicita-citakan oleh falsafah Pancasila, UUD45 pasal 33 dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Dalam menerjemahkan buku ini, kami berusaha setia pada apa yang dimaksudkan Eric Toussaint dan Damien Millet. Namun kami berpikir, buku ini juga akan dibaca oleh pembaca di Indonesia yang barangkali tidak terlalu mengerti jargon-jargon ilmu ekonomi. Karena itu, di mana perlu, kami menambahkan di sana sini apa yang disampaikan secara

Page 17: Eric Toussaint dan Damien Millet

xviiEric Toussaint dan Damien Millet

implisit oleh Eric Toussain dan Damien Millet dengan menempatkannya di dalam tanda [...] ini. Kata, frase atau kalimat yang berada dalam tanda ini [....] berasal dari kami sebagai penerjemah. Apa yang ditambahkan dalam tanda ini [...] tidak menambah hal-hal essential dan juga tidak mengurangi apa yang sebenarnya mau disampaikan pengarang Eric Toussaint dan Damien Millet. Dalam beberapa kasus, sejumlah istilah dalam bahasa asli (Inggris) di pertahankan dan dicetak huruf miring. Nama-nama perusahaan asing tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Nama organisasi diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sejauh dapat dan versi Inggris ditempatkan di dalam kurung.Selain itu, angka-angka uang dalam dollar ($) Amerika Serikat, Euro (€) Europa, dan poundsterlling (£) Inggris, dipertahankan nominal aslinya tanpa mengalihkannya ke nominal rupiah. Akhirnya, selamat membaca! Semoga kesejatheraan dan jati diri bangsa Indonesia tetap dibangun secara beradab, jujur, adil dan penuh persaudaraan seperti dicita-citakan Pancasila yang melampaui perbedaan agama, suku, ras, pulau, daerah atau budaya.

Dr Alexander Jebadu SVD

Meraih Gelar Doktor di bidang Misiological Sciences di Universitas Urbaniana Roma, Italia, 16 Mei 2014, dengan judul dissertasi The

Impact of Ecological Exploitation on People and Nature: A Missiological Investigation on Extractive Industry with A Case Study in Flores Island

Indonesia. Saat ini mengajar di STFK (Sekolah Tinggi Filsafat Katolik) Ledalero, Maumere, Flores, NTT.

Roma, 6 Maret 2014

Ledalero, 16 Agustus 2018

Page 18: Eric Toussaint dan Damien Millet

xviii MAFIA BANK DUNIA & IMF

DAFTAR SINGKATAN

ATTAC : Asosiasi Pajak Transaksi Kekuangan untuk Bantuan Masyarakat (Association for the Taxation of Financial Transactions for the Aid of Citizens).

BIS : Bank Settlement Internasional (Bank of International Settlements).

CADTM : Komisi Penghapusan Utang Negara-negara Dunia Ketiga (asli Bahasa Perancis: Comité pour l’Annulation de la Dette du Tiers Monde atauBahasaInggris: Committee for the Abolition of the Third World Debt).

FAO : Organisasi Pangan dan Pertanian Sedunia (Food and Agriculture Organization).

G7 : Kelompok 7 negara industri paling maju (Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Jerman, Inggris dan Italia).

G8 : G7 + Russia GATS : Perjanjian Perdagangan Dunia di Bidang Pelayanan Jasa

(General Agreement in Trade on Services)GDP : Pendapatan Domestik Brutto (Gross Domestic Product) GMO : Organisme yang Diubah Secara Genetik (Genetically

Modified Organism) HIPC : Kelompok Negara Miskin yang Sangat Dililiti Utang

Luar Negeri (Heavily Indebted Poor Countries)IBRD : Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan

Pembangunan (International Bank for Reconstruction

Page 19: Eric Toussaint dan Damien Millet

xixEric Toussaint dan Damien Millet

and Development – merupakan satu dari lima cabang Bank Dunia: IBRD, IDA, IFC, MIGA, ICSID).

IDA : Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association)

IFIs : Institusi Keuangan Internasional (International Financial Institutions – yang dimaksudkan adalah Bank Dunia dengan kelima cabangnya dan IMF).

IMF : Institusi Moneter Internasional (International Monetary Fund)

MDRI : Program Peringanan Utang Multinasional (Multinational Debt Relief Initiative)

NEPAD : Kerjasama Baru untuk Pembangunan Afrika (New Partnership for Africa’s Development)

OAU : Organisasi Persatuan Afrika yang kemudian diganti pada tahun 2002 dengan Uni Afrika (Organization of African Unity dan pada tahun 2002 diganti dengan African Union).

ODA : Pinjaman Ringan untuk Pembangunan (Official Development Aid)

OECD : Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organization of Economic Cooperation and Development)

OPEC : Organisasi Negara-negara Pengexpor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries)

PSRH : Program Strategi Pengentasan Kemiskinan (Poverty Reduction Strategy Paper)

SAP : Program Restrukturasi Struktural Ekonomi (Structural Adjustment Program)

TRIPS : Aspek yang Berhubungan dengan Perdagangan dari

Page 20: Eric Toussaint dan Damien Millet

xx MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pemegang Hak Paten (Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights)

UN : Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations)UNCTAD : Konferensi PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan

(United Nations Conference for Trade and Development) UNDP : Program Pembangunan PBB (United Nations

Development Program)USSR : Uni Republik Soviet Socialis (Union of Soviet Socialist

Republics) WHO : Organisasi Kesehatan Dunia (World Health

Organization) WTO : Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade

Organization) ****

Page 21: Eric Toussaint dan Damien Millet

xxiEric Toussaint dan Damien Millet

DAFTAR ISI

INTRODUKSI .................................................................. iii

PENGANTAR TERJEMAHAN INDONESIA: PENJAJAHAN BARU TANPA TANK SEJAK AKHIR PERANG DUNIA II

oleh Alexander Jebadu................................................................... vi

DAFTAR SINGKATAN .................................................... xviii

BAB 1 HAK ASASI MANUSIA, PEMBANGUNAN DAN HUTANG .................................................. 1PERTANYAAN 01 Apakah yang dimaksudkan dengan negara-negara sedang berkembang? ................................................................... 1

PERTANYAAN O2 Mengapa arti kata “pembangunan”itu ambigu? ................ 7

PERTANYAAN 03 Apa hubungan antara utang dan kemiskinan? .................... 13

PERTANYAAN 04 Apa saja yang merupakan “Target-target Pembangunan Millennium” (MDG)? ....................................................................... 21

PERTANYAAN 05 Apa saja jenis utang negara-negara berkembang? ............ 47

BAB 2 ASAL-USUL UTANG NEGARA-NEGARA BERKEMBANG ................................................. 50PERTANYAAN 6: Bagian mana dari bank-bank swasta yang berperan dalam pembengkakan utang luar negeri dari negara-negara berkembang pada tahun 1960-an dan 1970-an? 50

Page 22: Eric Toussaint dan Damien Millet

xxii MAFIA BANK DUNIA & IMF

PERTANYAAN 7: Bagian mana dari Bank Dunia yang berperanan dalam pembengkakan utang luar negeri negara-negara berkembang pada tahun 1960-an-1970-an? ........................ 53

PERTANYAAN 8: Bagaimana Cara Bank Dunia berfungsi? ................................. 59

PERTANYAAN 9: Bagian mana dari pemerintah negara-negara Utara yang berperan dalam evolusi utang luar negeri negara-negara berkembang pada tahun 1960-an hingga 1970-an? ............ 69

PERTANYAAN 10: Bagaimanakah dana-dana yang dipinjam itu digunakan di negara-negara berkembang? ................................................ 73

BAB 3 KRISIS UTANG .................................................. 83PERTANYAAN 11 Bagaimana persis harga komoditas mengalami evolusi selama kuartal terakhir abad kedua puluh? .......................... 83

PERTANYAAN 12: Peran apa yang dimainkan oleh evolusi suku bunga [Bank Dunia dan IMF] dalam krisis utang tahun 1982? .... 86

PERTANYAAN 13: Apakah Bank Dunia, IMF, dan bank-bank swasta lainnya di negara-negara Utara mesti bertanggung jawab atas krisis utang? ....................................................................................... 92

PERTANYAAN 14: Bagaimana negara-negara kreditor menanggapi krisis utang ini? ............................................................................................. 98

PERTANYAAN 15: Apakah ada kesamaan dengan krisis subprime 2007? ..... 109

BAB 4 IMF, BANK DUNIA DAN LOGIKA PENYESUAIAN STRUKTURAL ......................... 116PERTANYAAN 16: Bagaimanakah cara IMF menjalankan fungsinya? .............. 116

PERTANYAAN 17: Apa saja kebijakan jangka pendek atau kebijakan yang

Page 23: Eric Toussaint dan Damien Millet

xxiiiEric Toussaint dan Damien Millet

megejutkan dari program penyesuaian struktural [SAPs] yang diberlakukan oleh IMF dan Bank Dunia, dan apa konsekuensinya? .............................................................................. 130

PERTANYAAN 18: Apa saja yang jenis-jeni kebijakan jangka panjang yang dipaksakan oleh program penyesuaian struktural dari IMF/Bank Dunia dan apa konsekuensinya? ........................... 136

PERTANYAAN 19: Apa saja dampak dari logika kebijakan ekonomi yang diberlakukan Bank Dunia / IMF pada krisis pangan dunia pada tahun 2007? ................................................................ 151

BAB 5: PEMAIN-PEMAIN INTERNASIONAL LAINNYA - PARIS CLUB DAN WTO ................ 160PERTANYAAN 20: Apa itu Paris Club? ........................................................................... 160

PERTANYAAN 21: Apakah semua negara berkembang diperlakukan secara sama dan dengan cara yang sama oleh Paris Club? .......... 168

PERTANYAAN 22: Apa yang merusakkan Organisasi Paris Club? ...................... 175

PERTANYAAN 23: Apa saja peranan dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)? .................................................................................................. 181

BAB 6 STRUKTUR UTANG NEGARA-NEGARA BERKEMBANG ................. 189PERTANYAAN 24: Apa saja jenis-jenis utang luar negeri negara-negara berkembang? ..................................................................................... 189

PERTANYAAN 25: Bagaimana sampai utang luar negeri berubah sejak tahun 1970? ........................................................................................ 194

PERTANYAAN 26: Apakah negara-negara berkembang tetap membayar utang secara rutin? .......................................................................... 196

Page 24: Eric Toussaint dan Damien Millet

xxiv MAFIA BANK DUNIA & IMF

PERTANYAAN 27: Bagaimana dengan utang publik luar negeri dari negara-negara berkembang? ...................................................... 199

PERTANYAAN 28: Bagaimana keuangan yang berhubungan dengan utang dialirkan? ............................................................................................. 204

PERTANYAAN29: Bagaimana dengan utang dalam negeri dari negara-negara berkembang? ..................................................................... 208

BAB 7 ULASAN RESMI TENTANG MASALAH PERINGANAN UTANG .................................... 218Pertanyaan 30: Bagaimana persis terjadi program penghapusan utang itu? .. 218

PERTANYAAN 31: Apa yang dimaksudkan dengan Program HIPC? ................ 223

PERTANYAAN 32: Apakah Program HIPC telah berhasil mencapai tujuannya?........................................................................................... 229

PERTANYAAN 33: Apakah isi dari janji penghapusan utang paling akhir yang diumumkan oleh G8 di tahun 2005?............................ 243

BAB 8 KEPURA-PURAAN DARI MODEL DOMINAN 251PERTANYAAN 34: Apakah Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) sungguh membantu mengurangi dampak utang? ................................ 251

PERTANYAAN 35: Apakah kredit-mikro merupakan sebuah solusi bagi utang yang berlebihan dari negara-negara berkembang? ..................................................................................... 263

PERTANYAAN 36: Apakah kebijakan-kebijakan ekonomi yang dipromosikan oleh Bank Dunia dan IMF telah memberikan kontribusi untuk memerangi perubahan iklim? ..................................................................................................... 267

Page 25: Eric Toussaint dan Damien Millet

xxvEric Toussaint dan Damien Millet

PERTANYAAN 37: Apa itu NEPAD? ................................................................................ 276

BAB 9 PENGHAPUSAN HUTANG & SKORSING PEMBAYARAN UTANG LAMA ........................ 282PERTANYAAN 38: Apakah menghapuskan hutang itu merupakan sesuatu yang tak mungkin? .......................................................................... 282

PERTANYAAN 39: Mengapa pemerintah Selatan terus membayar utang? ... 299

PERTANAYAAN 40: Apa itu dana vulture? .................................................................... 303

BAB 10 ALASAN-ALASAN TUNTUTAN UNTUK MENGHAPUSN UTANG NEGARA-NEGARA BERKEMBANG ................................................. 314PERTANYAAN 41: Apakah alasan moral yang mendukung idea penghapusan utang negara-negara berkembang? ............ 314

PERTANYAAN 42: Apa alasan politik yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang? ........................................ 317

PERTANYAAN43: Apa alasan ekonomi yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang? ........................................ 323

PERTANYAAN 44: Apa alasan hukum yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang? ........................................ 325

PERTANYAAN 45: Apa alasan ekologis yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang? ........................................ 339

PERTANYAAN 46: Apa alasan agama yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang? ........................................ 344

PERTANYAAN 47: Siapa sebenarnya yang berutang apa dan kepada siapa? .................................................................................................... 348

Page 26: Eric Toussaint dan Damien Millet

xxvi MAFIA BANK DUNIA & IMF

PERTANYAAN 48: Siapa yang memiliki hak untuk memaksakan syarat penghapusan utang? ...................................................................... 351

PERTANYAAN 49: Dapatkah pembangunan dari negara-negara berkembang dapat dipastikan Bisa berjalan hanya dengan menghapus utang mereka?......................................... 354

BAB 11 ISSUE-ISSUE YANG DIANGKAT SEHUBUNGAN DENGAN PENGHAPUSAN UTANG NEGARA BERKEMBANG .................... 357PERTANYAAN 50: Apakah penghapusan utang negara-negara berkembang akan menyebabkan krisis keuangan global? .................................................................................................. 357

PERTANYAAN 51: Jika utang negara-negara berkembang dibatalkan, apakah hal ini akan menyebabkan warga masayrakat Utara memebayar pajak tambahan untuk menutup utang yang dibatalkan? ................................................................. 362

PERTANYAAN 52: Apakah penghapusan bantuan utang memperkuat rezim diktator yang ada? .............................................................. 368

PERTANYAAN 53: Apakah pinjaman luar negeri sedapat-dapatnya harus dihindari? ............................................................................................. 375

BAB 12 MEMBANGUN ALTERNATIF-ALTERNATIF RADIKAL ........................................................... 381PERTANYAAN 54: Alternatif pembangunan apa saja yang bisa ditempuh di negara-negara berkembang? ................................................ 381

PERTANYAAN 55: Jika dan ketika utang lama dihapuskan, bagaimana caranya supaya beban utang baru hutang bisa dihindari? ............................................................................................. 406

PERTANYAAN 56: Apa itu audit utang? ....................................................................... 408

Page 27: Eric Toussaint dan Damien Millet

xxviiEric Toussaint dan Damien Millet

PERTANYAAN 57: Apakah Cina, dana suku cadang atau Bank Selatan merupakan alternatif-alternatif yang baik? ........................... 414

PERTANYAAN 58: Dapatkah utang publik eksternal negara-negara berkembang dibandingkan dengan utang publik dari negara-negara Utara? .................................................................... 426

BAB 13 KAMPANYE INTERNASIONAL UNTUK PENGHAPUSAN UTANG ................................. 432PERTANYAAN 59: Kapan kampanye internasional untuk penghapusan hutang dimulai dan bagaimana hal ini dilakukan selama ini? .......................................................................................................... 432

PERTANYAAN 60: Apa itu CADTM dan mengapa organisasi ini didirikan? ... 437

LAMPIRAN 1 .................................................................. 441

LAMPIRAN 2 .................................................................. 480

DAFTAR ISTILAH (GLOSARIUM) .................................. 483

Page 28: Eric Toussaint dan Damien Millet

xxviii MAFIA BANK DUNIA & IMF

Page 29: Eric Toussaint dan Damien Millet

1Eric Toussaint dan Damien Millet

BAB 1HAK ASASI MANUSIA, PEMBANGUNAN DAN HUTANG

PERTANYAAN 01 Apakah yang dimaksudkan dengan negara-negara sedang berkembang?

Pertama-tama kita perlu mendefinisikan kosa kata. Yang dimaksudkan dengan istilah Utara, negara-negara kaya, negara-

negara industri, atau negara-negara Triad adalah semua negara Eropa Barat, Amerika Utara [Amerika Serikat dan Kanada, tidak termasuk Mexico], Jepang, Korea Selatan1, Australia, Selandia Baru, dan sejumlah negara berpenghasilan tinggi lainnya (lihat daftar dalam Lampiran).

Walaupun sistem pengelompokan ini masih diperdebatkan, mengingat berbagai negara seperti Thailand, Haiti, Brazil, Niger, Rusia, atau Bangladesh dapat saja dibuat pengelompokan lain, kami telah memilih untuk mengadopsi terminologi yang sudah dibuat oleh statistik Bank Dunia dan IMF, serta OECD, UNDP, dan badan-badan

1 Sejak buku kami Siapa Berhutang kepada Siapa? 50 Pertanyaan Tentang Utang Dunia diterbitkan, Bank Dunia telah telah mengubah pengelompokan negara-negara ini. Misalnya, Korea Selatan telah diambil dari kategori sebagai negara berkembang dan ditempatkan ke dalam kategori negara-negara maju. Meskipun keputusan ini masih bisa diperdebatkan, kita mematuhi klasifikasi baru ini sehingga perhitungan kami akan berdasarkan pada data Bank Dunia. Ada perubahan serupa tentang Republik Ceko dan Estonia.

Page 30: Eric Toussaint dan Damien Millet

2 MAFIA BANK DUNIA & IMF

PBB lainnya. Jadi seturut data Bank Dunia, kita mengelompokkan semua negara di luar Triad sebagai negara-negara yang sedang berkembang (developing countries atau DCs). Masih menurut statistik Bank Dunia, hingga tahun 2008 ada 145 DCs di dunia. Dalam kategori ini kami membuat perbedaan, karena alasan historis, antara kelompok negara yang disebut Eropa Tengah dan Eropa Timur, Turki, dan Asia Tengah, dan Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, Afrika Sub-Sahara, Asia Selatan, Asia Timur, dan Pasifik – yang diklasifikasikan diklasifikasikan sebagai negara-negara DuniaKetiga atau Selatan (lihat daftar dalam Lampiran).

Pada tahun 1951, saya berbicara dalam sebuah jurnal di Brasil tentang tiga dunia, meskipun saya sungguh tidak menggunakan istilah “Dunia Ketiga.” Saya ciptakan dan gunakan ekspresi itu [tiga dunia] untuk pertama kalinya ketika menulis dalam Surat Khabar Mingguan Perancis l’Observateur, pada 14 Agustus 1952. Artikel itu berakhir: “Karena akhirnya Dunia Ketiga ini – diabaikan, dieksploitasi dan dibenci seperti Estate Ketiga – juga ingin menjadi sesuatu.” Sebenarnya, saya hanya meminjam kata-kata terkenal Sieyes tentang Estate Ketiga selama Revolusi Perancis.

ALFRED SAUVY, ekonom dan demografer Perancis

Penyebaran negara-negara berkembang atau DCs adalah sebagai berikut:

Page 31: Eric Toussaint dan Damien Millet

3Eric Toussaint dan Damien Millet

Dari total penduduk dunia sekitar 6,5 miliar orang [tahun 2012 jumlahnya sudah 7,077 milliar], sekitar 84% hidup di negara-negara berkembang:

Sumber: Bank Dunia, Indikator-indikator Pembangunan Dunia 2008.2

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah indikator konvensional yang sudah diterima secara umum yang digunakan oleh banyak ahli ekonom untuk mengevaluasi produksibarang dan jasa di dunia (lihat daftar istilah dan singkatan). Namun, informasi yang diberikan PDB umumnya tidak lengkap, berat sebelah, dan dipertanyakan sekurang-kurangnya karena empat alasan berikut:

1. PDB tidak memperhitungkan pekerjaan-pekerjaan yang tidak diupah secara resmi yang umumnya dilaksanakan oleh kaum perempuan oleh perempuan [misalnya pekerjaan rumah tangga dan didik anak oleh kaum ibu yang memutuskan hanya suami

2 Sepanjang buku, sumber-sumber dari World Development Indicators 2008 and Global Development Finance 2008 mengacu pada website Bank Dunia bulan Agust 2008 menjadi .

Page 32: Eric Toussaint dan Damien Millet

4 MAFIA BANK DUNIA & IMF

yang berkarir di luar rumah untuk mencari nafkah bagi seluruh keluarga].

2. Kerusakan lingkungan tidak diperhitungkan sebagai kerugian atau utang.

3. Faktor yang menjadi dasar perhitungan PBD adalah harga dari sebuah komoditas atau sebuah pelayanan jasa, dan bukan jumlah pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendapatkan PDB.

4. Ketimpangan atau jurang perbedaan antara orang kaya dan miskin dalam suatu negara tidak masuk ke dalam perhitungan [misalnya dari 100 penduduk di desa A: 20 orang berpendapatan Rp10 juta/bulan, sedangkan 80 lainnya menganggur.Perkapita desa ini tergolong tinggi: Rp200 juta/100 penduduk = Rp2 juta/bulan. Tapi dalam kenyataannya, desa A secara keseluruhan tetap miskin karena yang kaya hanya 20 orang sedangkan 80 orang lainnya miskin tak bepenghasilan].

Meskipun ada kekurangan ini, PDB merupakan indikator ketidakseimbangan ekonomi antara Utara dan Selatan. PDB dan semua angka keuangan lain yang muncul dalam buku ini dinyatakan dalam dolar AS, karena 60% dari cadangan mata uang, pinjaman internasional, dan pertukaran keuangan masih ditransaksikan dalam mata uang dollar Amerikat Serikat.

Produksi kekayaan harta dunia sebagian besar terkonsentrasi di Utara, dan hampir berbanding terbalik dengan distribusi penyebarang tempat tinggal penduduk bumi:

Page 33: Eric Toussaint dan Damien Millet

5Eric Toussaint dan Damien Millet

Sumber:Bank Dunia, Indikator-indikator Pembangunan Dunia 2008.

Kalau kedua bagan di atas digabungkan maka gambaran ketakadilan distribusi kekayaan planet bumi di antara penduduk dunia adalah sebagai berikut:

Globalisasi neoliberal telah dipromosikan secara aktif oleh para pemerintah negara-negara kaya, yang menikmati sebagian besar dari keuntungannya, meskipun ini sungguh merugikan miliaran penduduk

Page 34: Eric Toussaint dan Damien Millet

6 MAFIA BANK DUNIA & IMF

di negara-negara berkembang serta juga sejumlah besar penduduk negara-negara industri sendiri.

Data PDB per penduduk berikut mengperlihatkan jurang ekonomi yang memisahkan Utara dan Selatan:

28,600

2,7001,520

0

10000

20000

30000

Triad Central and EasternEurope + Turkey and

Central Asia

Third World

GDP per inhabitant in 2006($ 5,800 at global level)

Namun, data ini tidak memberikan gambaran situasi ekonomi dunia secara lengkap karena iamengabaikan perbedaan pendapatan yang sering cukup mencolok dalam kategori dari setiap negara tertentu. Menurut UNDP:

Pendapatan dari 500 orang terkaya di dunia melebihi pendapatan kumulatif dari 416 juta penduduk termiskin di seluruh dunia.3

Akibatnya, hampir selalu tidak ada gunanya mempertentangkan Utara dan Selatan secara keseluruhan. Angka-angka ini digunakan hanya untuk mengekspresikan keadaan geografis dari masalah: sebagian besar kebijakan ekonomi dunia dibuat di Utara dan memiliki

3 UNDP, Human Development Report 2006.

Page 35: Eric Toussaint dan Damien Millet

7Eric Toussaint dan Damien Millet

konsekuensi serius bagi negara-negara berkembang di Selatan. Namun demikian, di setiap wilayah, mekanisme dominasi yang sama tetap ada. Dalam analisis akhir – dan ini merupakan hal yang fundamental – yang menjadi masalah utama adalah hal ini merupakan penindasan terhadap sebagian dari umat manusia (tidak harus secara eksklusif berdiam di Selatan) oleh sebagian umat manusia lain, yang jumlahnya jauh lebih kecil tetapi jauh lebih kuat berkuasa.Dengan kata lain, kepentingan-kepentingan yang sangat berbeda memisahkan mereka yang mengalami sistem sekarang (mayoritas penduduk dunia baik yang di Utara maupundi Selatan) dari relatif segelintir individu yang mendapatkan keuntungan dari system ini, baik yang berdiam di Utara maupun di Selatan.Segelintir individu ini merupakan kelas kapitalis yang hidupnya selalu didorong oleh keinginan untuk mencapai keuntungan maksimum.Oleh karena itu,pembuatan distingsi yang sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman tentang sejumlah masalah mendasar dan gagal untuk mengidentifikasi alternatif yang menarik.

Anda berkeinginan membantu orang miskin, sedangkan saya menginginkan kemiskinan dihapuskan.

VICTORHUGO, Ninety-Three

PERTANYAAN O2 Mengapa arti kata “pembangunan”itu ambigu?

Istilah negara-negaraberkembang menyiratkan sebuah makna bahwa negara-negara ini sedang memacu kemajuan dan “mengejar” tahap kemajuan yang telah dicapai negara-negara industri – seolah-olah hanya ada satu cara untuk “berkembang,” seolah-olah negara-negara industri adalah model multlak dari sebuah kemajuan, dan seolah-olah

Page 36: Eric Toussaint dan Damien Millet

8 MAFIA BANK DUNIA & IMF

beberapa negara telah berangkat jauh dalam perjalanan menuju sebuah perkembangan daripada negara-negara lain dan seolah mereka harus berlomba untuk menebus waktu yang hilang untuk mencapai kemajuan yang sama. Tujuan penggunaan istilah yang merusak ini adalah untuk membuat dunia percaya bahwa hanya ada satu bentuk kemajuan, dan untuk melegitimasi kebijakan-kebijakan yang dibuat negara-negara besar dan lembaga-lembaga internasional yang mempunyai logika cara berpikir yang sama, sementara mengabaikan argumen dari kelompok lain yang menegaskan bahwa ada kemungkinan kemajuan lain dan bahkan alternatif-alternatif yang lebih essensial.

Ide pembangunan konvensional adalah jauh dari netral: ia memiliki konotasi ideologis yang kuat dan menyembunyikan pilihan-pilihan dipertanyakan secara syah. Istilah ini digunakan untuk pertama kalinya pada tahun 1948 oleh Presiden AS Harry Truman:

Kita harus memulai sebuah program baru yang berani untuk memanfaatkan kemajuan ilmiah dan perkembangan industri yang ada untuk peningkatan dan pertumbuhan wilayah-wilayah yang terberlakang.... Kemiskinan mereka adalah sebuah cacat dan ancaman baik bagi mereka sendiri maupun bagi wilayah negara-negara lain yang sudah lebih makmur... Sumber daya material yang kita milikiuntuk digunakan bantuan masyarakat negara-negara lain terbatas.Namun sumber daya dalam pengetahuan teknis terus berkembang dan tak habis-habisnya...... Kita harus mendorong penanaman modal di negara-negara yang membutuhkan pembangunan. Tujuan kita seharusnya membantu membebaskan bangsa-bangsa di dunia melalui usaha mereka sendiri, untuk menghasilkan lebih banyak makanan, lebih banyak pakaian, perumahan, dan lebih banyak kekuatan mekanik untuk meringankan beban mereka. ... Semua negara, termasuk negara kita sendiri, akanmendapat keuntungan sangat besar dari

Page 37: Eric Toussaint dan Damien Millet

9Eric Toussaint dan Damien Millet

program pembangunan untuk penggunaan yang lebih baik dari sumber dayamanusia dan sumber daya alam. Pengalaman menunjukkan bahwa perdagangan kita dengan negara-negara lain berkembangan ketika mereka juga mengalami kemajuan di bidang industri dan ekonomi.Produksi yang lebih besar merupakan kunci untuk kemakmuran dan perdamaian.

HARRY TRUMAN, Pidato Kenegaraan Presiden AS, 1948

Aime Cesaire merumuskan kembali pidato ini jelas dan padat:

Dengan kata lain, kekuatan keuangan Amerika yang besar berpendapat bahwa sudah tiba saatnya untuk merampas semua koloni dunia.

Aime Cesaire, Wacanatentang Kolonialisme, 1950

Selain itu, perlu diingat bahwa jenis pembangunan macam begini mengabaikan dua aspek penting: kondisi kehidupan penduduk dan krisis ekologi yang disebabkan oleh sumber daya alam yang terbatas dari planet kita. Enam puluh tahun setelah pidato Harry Truman, istilah pertumbuhan(growth) dan pembangunanberkelanjutan(sustainable development) telah menggantikan istilah «pembangunan.» Pers ekonomis penuh dengan analisis yang membela sebuah pembangunanyang disajikan sebagai yang sehat dan layak dari setiap jenis pengorbanan. Pemodal-pemodal dunia menunjuk China dan India sebagai model – negara-negara yang menjadi tempat perpindahan dari perusahaan-perusahaan makan pertumbuhan ekonominya kuat, tenaga kerja kasar murah, dan kondisi kerja memprihatinkan. Jadi apa yang sesungguhnya ada di balik pertumbuhan tersebut?

Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau wilayah secara langsung berkaitan dengan kebijakan yang dipraktekkan di sana. Walaupun

Page 38: Eric Toussaint dan Damien Millet

10 MAFIA BANK DUNIA & IMF

angka-angka barangkali sama, namun realitas situasi dapat sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Pertumbuhan ekonomi harus mencerminkan kondisi kehidupan yang semakin membaik, khususnya kehidupan orang miskin, yang memungkinkan mereka untuk mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi negara dan dengan demikian mendorong pembangunan bisnis lokal yang akan memproduksi barang-barang dan layanan jasa pertama-tama untuk kepentingan pasar domestik. Tapi persis bukan hal ini yang terjadi saat ini. Pertumbuhan ekonomi saat ini merupakan sebuah proses yang tidak adil karena perekonomian global saat ini berada dalam genggaman tangan perusahaan-perusahaan transnasional besar yang sering omsetnya bisa melebihi produk domestik bruto dari beberapa negara tertentu, atau bahkan melebihi produk domestik bruto dari seluruh benua. Perusahaan-perusahaan ini boleh beroperasi di mana-mana di seluruh dunia, tetapi di negara dari mana mereka berasal mereka sangat berhati-hati untuk mempertahankan kekuatan bisnis, di mana mereka umumnya bergantung pada negara untuk melindungi kepentingan-kepentingan bisnis mereka (misalnya ExxonMobil dan Boeing didukung oleh pemerintah Washington dan Total oleh pemerintah Perancis).

Bersama dengan perusahaan-perusahaan transnasional dari negara-negara industri maju, sekarang kita juga sedang menyaksikan munculnya perusahaan transnasional besar yang berbasis di negara-negara berkembang (seperti Lenovo di Cina, Petronas di Malaysia, Petrobras di Brazil, Celtel di Afrika, Techint di Argentina, Anglo-Amerika di Afrika Selatan, Tata di India, dan sebagainya). Para kapitalis dan elit politik tradisional di Selatan dengan nyaman mendulang keuntungan dari keadaan ini, sementara ekonomi negara mereka sebenarnya secara terpaksa masuk ke dalam pasar global. Dalam model ekonomi yang

Page 39: Eric Toussaint dan Damien Millet

11Eric Toussaint dan Damien Millet

sedang berjalan hingga saat ini, pertumbuhan bisnis mereka sebagian besar bertumpu pada sektor ekspor. Yang berarti bahwa harga komoditas dan pasar-pasar tempat pelemparang dari barang-barang pabrik mereka pada dasarnya ditentukan sebahagian besar oleh negara-negara industri. Krisis ekonomi di Amerika Serikat, Eropa, atau Jepang dapat memiliki konsekuensi yang serius terhadap perekonomian dari negara-negara berkembang karena mereka sangat bergantung pada ekspor ke negara-negara tersebut. Lebih parah lagi, model pertumbuhan ekonomi yang bertumpu pada ekspor sama sekali tidak ada itikat untuk memenuhi hak-hak asasi manusia atau tidak membebaskan penduduk negara-negara Selatan. Memang, para pendukung pertumbuhan ekonomi yang tak terkendali ini biasanya sangat berhati-hati dalam menyembunyikan potensinya yang membuat masyarakat justeru semakin miskin.Dalam kenyataannya, model pertumbuhan ekonomi ini selalu menyebabkan kerusakan lingkungan, kesenjangan melebar, dan akumulasi kekayaan alam secara tak terbatas untuk kepentingan eksklusif dari sekelompok kecil orang kaya, sementara mayoritas penduduk hidup dalam kondisi-kondisi ekonomi semakin buruk.

Pembangunan modelapa yang sedang kita bicarakan? Apakah kita berbicara tentang model pembangunan neoliberal yang berarti bahwa 17 orang meninggalsetiap menit karena kelaparan? Apakah model pembangunan neoliberal berkelanjutan atau tidak berkelanjutan? Neoliberalisme harus dipersalahkan atas bencana-bencana yang menimpa dunia kita. Kita tidak bisa memadamkan kebakaran, sementara pelaku yang menyulutkan api kita biarkan hidup dalam damai.

HUGO CHAVEZ, presiden Venezuela, World Summit on Sustainable

Development, di Le Monde, September 4, 2002

Page 40: Eric Toussaint dan Damien Millet

12 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pertumbuhan ekonomi bebas tak terbatas seperti yang dipropagandakan oleh sistemneoliberal saat ini tidak membuat dirinya sendiri bertahan lama – stabil dan abadi. Karena untuk bertahan, ia harus terus-menerus menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru bagi konsumen, mencemari duli laku kemudian murnikan (misalnya air), danhancurkan dulu laku kemudian bangun kembali (misalanya masalah Irak). Tsunami Desember 2004 merupakansesuatu yang “positif” bagi pertumbuhan ekonomi Asia (walaupun ia menyebabkan kematian 200.000 orang), karena kawasan industri tidak terpengaruh dan pembangunan kembali cukup lama dan mahal. Untuk mempertahankan laju pembangunan mobil, sektor agro-fuel (yang menggoda kami untuk menyebutnya necro-fuel atau minyak kematian karena sebagian besar lahan luas diberikan untuk proyek ini ketimbang untuk memproduksi tanaman pangan poko masyarakat setempat) booming, yang pada gilirannya akan menyebabkan kenaikan harga produk makanan dan gizi meningkat secara tajam di banyak negara berkembang.

Jika tidak ada yang berubah, pada saat kita berdiri di ambang krisis ekologi gravitasi yang bersejarah, maka hal itu terjadi karena orang-orang yang berkuasa di dunia ini tidak menginginkannya demikin.... Bagi para oligarti, pengejaran akan pertumbuhan kekayaan material erupakan satu-satunya cara untuk membuat masyarakat menerima kesenjangan ekstrim [antara kaya dan miskin] tanpa mempertanyakannya. Pertumbuhan ekonomi menciptakan surplus kekayaan yang melumasi sistem tanpa harus mengubah strukturnya.

HERVE KEMPF, How the Rich Are Destroying the Earth, 2008

Namun, semua orang memiliki hak untuk memutuskan masa depan mereka sendiri dan untuk memiliki cara mereka sendiridalam

Page 41: Eric Toussaint dan Damien Millet

13Eric Toussaint dan Damien Millet

melakukannya. Namun, hal ini tidak akan mungkin bis mereka lakukan selama pertumbuhan ekonomi tetap menjadi indikator mutlak untuk mengukurnya.

Tidak hanya sekedar membangun tetapi membangun diri sendiri.

JOSEPH KI-ZERBO, A quand l’Afrique, 2003?

Meskipun kita menyadari semua kekurangan dan manipulasi semantik, kita akan menggunakan pengertian “negara-negara berkembang” di seluruh uraian buku ini untuk memungkinkan kita bisa merujuk pada statistik dari lembaga-lembaga internasional dan memberikan catatan-catatan kritis atas data-data statistik ini. Dengan demikian pembaca dapat memeriksa data-data yang kita sendiri sajikan di sini dengan data yang disajikan pada website lembaga-lembaga internasional ini dan dalam publikasi terbitan mereka.

PERTANYAAN 03 Apa hubungan antara utang dan kemiskinan?

Kondisi hidup dari orang-orang yang sangat miskin di seluruh dunia telah semakin memburuk selama dua puluh lima tahun terakhir, meskipun terjadi pada waktu yang berbeda, pada derajat dan tingkat yang berbeda-beda dari satu negara ke negara lain. Beberapa negara berkembang mendapat terkena pukulan krisis ekonomi sangat awal pada tahun 1980 (misalnya di Amerika Latin, Afrika, dan beberapa negara-negara bekas blok Soviet), dan sejumlah negara berkembang yang lain dihantam krisis ekonomi hanya baru pada paruh kedua tahun 1990-an (misalnya Asia Tenggara – Indonesia, Malaysia, Thailand dan Korea Selatan). Lembaga-lembaga keuangan internasional tetap

Page 42: Eric Toussaint dan Damien Millet

14 MAFIA BANK DUNIA & IMF

bertahan sikapnya dalam menuntut [negera-negera berkembangan yang ditimpak krisis ekonomini] untuk membayar utang luar negeri mereka. Mereka membuatnya [tuntutan bayar utang luar negeri]sebagai prioritas utama dalam dialog mereka dengan pemerintah negara-negara berhutang. Namun kita akan melihat bahwa sebenarnya ada banyak alasan bagi pemerintah negara-negara di Selatan untuk menolak membayar apa yang lasim disebut utang tak bermoral dan tidak sah (immoral and illegitimatedebt). Alasan-alasan politik, ekonomi, sosial, moral, hukum, ekologi, dan agama memiliki tempat teresendiri dalam perdebatan ini. Namun yang menjadi masalah adalah bahwa tekanan yang diberikan oleh negara-negara kreditor besar dunia dan kolusi antara para penguasa dari Utara dan Selatan begitu kuat, sehingga sebagian besar pemimpin negara-negara berkembang tidak mempunyai rasa prihatin dalam menyaksikan penduduk negara mereka yang dihancurkan oleh beban utang.

Dalam kepemerintahan, anda hanya bisa menghabiskan apa yang dapat anda peroleh. Saya mewarisi sebuah utang sangat besar yang sedang kita usahakan untuk kurangi, sambil mematuhi surplus utama sebesar 4,25%, karena penting untuk ditunjukkan kepada negara kreditor bahwa saya bertanggung jawab, dan bahwa saya membayar utang saya.

LUIS INACIO LULA DA SILVA, presiden Brazil, dalamLe Monde, 25 Mei 2006

Beban utang [luar negeri] di negara-negara berkembang telah menjadi terlalu berat bagi ekonomi mereka yang rapuh dan telah menghancurkan semua usaha pembangunan. Menurut Kofi Annan, Sekretaris Jenderal PBB pada tahun 2000, pembayaran hutang (lihat Daftar Istilah) pada tahun 2000 mencapai 38%dari rata-rata anggaran [APBN]semua

Page 43: Eric Toussaint dan Damien Millet

15Eric Toussaint dan Damien Millet

negara Afrika Sub-Sahara. Pada tahun 2006, pemerintah Ekuador menganggarkan 38% dari anggarannya untuk pembayaran kembali utang luar negeri dah hanya mengalokasikan 22% untuk anggaran belanja sosial seperti kesehatan, pendidikan dan sebagainya [berarti untuk belanjar rutin dan pembangunan Ekuador tahun 2006 hanya sebesar 40% dari total APBN]. Bahkan di sejumlah negara, anggarang pembayaran utang luar negeri bisa mencapai setengah dari APBN.

Jika negara-negara berkembang harus mengikuti arahan dari IMF (lihat Pertanyaan 16), Bank Dunia (lihat Pert.8) dan lembaga kreditor lainnya, maka mereka biasanya tidak mempunyai pilihan lain kecuali harus mematuhi perintah [IMF, Bank Dunia] untuk menerapkan kebijakan penghematan anggaran sosial yang lasim disebut austeritymeasures. Itu berarti mereka harus mengurangi pengeluaran publik di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, pemeliharaan infrastruktur, investasi publik untuk proyek-proyek yang pada gilirannya bisa menyebabkan bertumbuhnya angka pengangguran, dan di bidang perumahan, serta di bidang penelitian ilmiah dan kebudayaan. Bidang yang tidak mendapat potongan anggaran adalah bidang pertahanan, keamanan dan hukum.

Page 44: Eric Toussaint dan Damien Millet

16 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Dalam rangka untuk membayar utang luar negeri dalam jumlah yang besar ini, pemerintah negara berkembang harus mendapatkan mata uang asing (terutama, misalnya, dolar AS, euro, yen, sterling, atau frank Swiss). Dan agar bisa memperoleh mata uang asing, prioritas pembangunan diarahkan pada program ekspor: eksploitasi sumber-sumber kekayaan alam ditingkatkan (seperti tambang mineral, minyak, dan gas) dan pengembangan yang dicentang dari tanaman-tanaman perdagangan (seperti kopi, kakao, kapas, teh, kacang tanah, dan gula) .Tanaman moonokultur [tanaman sejenis/seragama], yang biasanya sangat berbahaya karena mereka menciptakan keadaan ketergantungan para petani pada sejumlah perusahaan transnasional yang mengendalikan pasar, menjadi kebijakan umum. Tanaman-tanaman subsisten justeru ditinggalkan, yang yang pada akhirnya menyebabkan negara-negara yang dulu mengekspor hasil-hasil pertanian kini harus mengimpor bahan makanan dari luar negeri untuk memenuhi kebutusan dasar mereka.Negara Madagaskar, misalnya,mengekspor beras kelas mewah ke luar negeri dan dipaksa untuk mengimpor lagi beras kelas miskin untuk memberi makan kepada rakyatnya sendiri.

Dengan kenaikan dramatis dari harga produk-produk makanan pokok (seperti gandum, padi, jagung) yang dimulai pada tahun 2006, negara-negara berkembang yang meninggalkan kedaulatan pangannya karena tekanan perintah dari Bank Dunia dan sektor agribisnis berbasis ekspor tiba-tiba telah menjadi semakin miskin. Ini merupakan masalah yang telah dihadapi sebagian besar oleh negara-negara Afrika, tetapi juga oleh negara Pilipina, Bangladesh, dan negara-negara Amerika Latin, termasuk Meksiko.

Dalam pertarungan untuk memproduksi barang-barang ekspor semurah mungkin, pemerintah negara berkembang hampir tidak

Page 45: Eric Toussaint dan Damien Millet

17Eric Toussaint dan Damien Millet

berpikir bagaimana rakyat mereka harus mengelola atau bertahan hidup. Keuntungan sosial yang ada, biar sekecil apapun, sering ing ditempatkan pada tingkat risiko tertentu, dan kondisi lapangan kerja sangat menyedihkan.

Selain itu, sumber kekayaan alam melimpah dan beragam dari negara-negara berkembang sering dieksploitasi secara berlebihan – yang kemudian menjadi penyebab kerusakan lingkungan yang serius. Menurut beberapa perkiraan para ahli, sumber-sumber kekayaan alam utama dari sejumlah negara tertentu akan habis dalam beberapa tahun ke depan ini. Produksi minyak di Gabon, Kolombia, dan Ekuador, misalnya, sudah mulai menurun. Banyak negara di Selatan yang khawatir akan kerusakan linkungan alam mereka yang diakibatkan oleh deforestasi karena pembalakan yang intensif terhadap kayu keras tropis atau penambahan perluasan areal pertanian untuk tanaman perdagangan.

Menurut banyak ilmuwan yang ahli di bidang keanekaragaman hayati (biodiversity), planet kita saat ini sedang menghadapi krisis besar keenam yang bisa mengancam kepunahan spesies sejak awal munculnya kehidupan di Bumi. Dikatakan bahwa proses lima krisis sebelumnya terjadi dalam jangka waktu yang sangat panjang dan sangat lama, sedangkan krisis menuju kepunahaan dan kehancuran keenam ini akan berlansung sangat cepat karena peran yang dimainkan oleh aktivitas manusia. Daftar merah yang diterbitkan oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN) menyebutkan lebih dari 16.000 spesies kehidupan yang akan terancam punah pada tahun 2006: satu dari 4 jenis hewan mamalia, satu dari 8 jenis burung, satu dari d tiga hewan amfibi akan punah.4

4 Lihat www.iucnredlist.org.

Page 46: Eric Toussaint dan Damien Millet

18 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Dalam upaya untuk mengatasi ancaman-ancaman yang mengerikan ini, PBB pada musim panas tahun 2002 menyelenggarakan KTT Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan di Johannesburg, Afrika Selatan. Presiden Perancis, Jacques Chirac, berbicara dengan penuh emosi: “Rumah kitakebakaran dan kitatidak perhatikan. Alam, yang terus dibantai dan dieksploitasi secara berlebihan, tidak bisa lagi memulihkan dirinya sendiri dan kita menolak untuk mengakuinya”.5Tapi di pihak lain, Jacques Chirac juga merupakan salah satu pembela yang paling kuat dari model ekonomi neoliberal dan sistem pertanian intensif.

Hubungan antara utang dan pembangunan manusia mesti diperjelas. Mekanisme utang telah memungkinkan lembaga-lembaga keuangan internasional, negara-negara Utara, dan perusahaan-perusahaan multinasional mengontrol ekonomi negara-negara berkembang dan mengincar untuk meletakkan tangan mereka pada sumber-sumber kekayaan alam mereka, yang merugikan penduduk setempat. Ini jelas merupakan sebuah bentuk penjajahan baru yang diatur pelaksanaannya oleh Program Penyesuaian Struktural (lihat Pert.17 dan 18). Keputusan mengenai Selatan tidak dibuat oleh Selatan tetapi di Washington DC (yaitu Departemen Keuangan AS atau di kantor pusat Bank Dunia atau IMF), di Paris (yaitu di kantor utama dariParisClub – kelompok negara-negara kreditor Utara (lihat Pert.20) atau di LondonClub (kelompok yang mewakili bank-bank besar dari negara Utaradan pertemuannya tidak selamanya harus diadakan di London). Inilah sebabnya mengapa perjuangan pemenuhan hak-hak asasi manusia tidak mendapat prioritas utama. Karena prioritas dari negara-negara Utara ini adalah untuk memenuhi kepuasan ekonomi,

5 www.elysee.fr section “Archives.”

Page 47: Eric Toussaint dan Damien Millet

19Eric Toussaint dan Damien Millet

keuangan, dan kriteria geopolitik seperti pembayaran utang, membongkar semua batas-batas yang menghalangi pemasaran modal dan barang mereka, dan pemberian perlakuan istimewa terhadap negara-negara yang bersekutu dengan kekuatan besar [ekonomi mereka].

Angka-angka terbaru yang dipublikasikan menunjukkan bahwa jumlah yang dibayar kembali oleh negara-negara berkembang untuk pembayaran utang publik eksternal dan uatang swasta mencapai $520 milliar pada tahun 2006. Jika kita mengambil hanya pembayaran utang publik eksternal, yang berada di bawah anggaran negara-negara berkembang, maka angkanyamencapai sekitar $190 milliar pada tahun 2007.6Jika sekarang kita tambahkan lagi pembayaran utang publik internal, yang juga lasim dibayar dari anggaran negara [APBN] dan setidaknya tiga kali lebih banyak daripada pembayaran utang publik eksternal menurut Bank Dunia, maka total jumlahnya mencapai $800 milliar yang harus dilunasi setiap tahun oleh para pemerintah negara-negara berkembang baik untuk utang publik eksternal dan untuk publik internal.7

Secara komparatif, bantuan pembangunan resmi dari negara-negara kaya (yang merupakan masalah probematik dalam dirinya sendiri, lihat Pert.34) hampir mencapai $104 milliar pada tahun 2007. Pembayaran-pembayaran utang yang sangat mahal ini memaksa negara-negara berkembang memeras sumber-sumber daya alam mereka yang berharga untuk memerangi kemiskinan mereka secara efisien.

6 LihatWorld Bank, Global Development Finance, 2008. Kami masukan di sini pembayaran kepada IMF yang Bank Dunia masukkan dalam sebuah kategori yang terpisah.

7 Ini kalkulasi kami sendiri. Bank Dunia dan berbagai lembaga internasional tidak memberikan data yang tepat tentang pembayaran utang publik internal.

Page 48: Eric Toussaint dan Damien Millet

20 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Karena itu kita lihat bahwa pembayaran utang sungguh melukai perekonomian negara-negara berkembang dan peminjaman utang baru luar negeri [$104 milliar menurut tabel di atas]tidak cukup untuk menutup arus uang keluar untuk bayar utang [$800 milliar]. Sebagai contoh, pada tahun 2007 pemerintah negara-negara berkembang membayar kembali sebesar $19 milliar lebih dari jumlah yang mereka terima dalam bentuk pinjaman tahun itu. Sehingga transfernya8 menjadi negatif dan mencapai $760 milliar untuk periode 1985-2007, sedangkan untuk periode yang sama utang publik eksternal membengkak menjadi lebih dari dua kali lipat – utang luar negeri bertumbuh dari $600 miliar menjadi $1,35 trilliun!

Jika sekarang kita mengambil periode tahun 1970-2007 sebagai acuan, maka kita bisa melihat bahwa utang publik eksternal dari

8 Transfer bersih merupakan selisih antara jumlah pinjaman yang diterima selama satu periode waktu tertentu dan jumlah pembayaran selama periode yang sama. Transfer bersih adalah positif ketika negara atau benua bersangkutan menerima lebih daripada membayar kembali dalam bentuk pembayaran utang. Ianegatif jika jumlah yang dibayar lebih tinggi dari jumlah dana yang memasuki negara itu.

Page 49: Eric Toussaint dan Damien Millet

21Eric Toussaint dan Damien Millet

negara-negara berkembang telah meningkat dari $46 milliar menjadi $1,35 triliun dan bahwa selama ini, pemerintah negara-negara berkembang telah membayar kembali utang itu sebesar $460 milliar lebih dari yang mereka telah diterima dalam bentuk pinjaman baru.

Dewasa ini, utang merupakan salah satu hambatan utama pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok manusia, karena sistem dominasi oleh negara-negara kaya terhadap ekonomi semua negara berkembang.

Sama seperti orang-orangPrancis tahu baik apa pasukan mereka lakukan di Vietnam dan Aljazair, orang-orang Rusia tahu baik apa yang pasukan mereka lakukan di Afghanistan, dan orang-orang Afrika Selatan dan Amerika Serikat tahu apa yang pasukan mereka lakukann di Mozambik dan Amerika Tengah,maka dewasa ini juga orang-orang Eropa tahu baik bagaimana anak-anak [di wilayah-wilayah ini] meninggal ketika cambuk utang menghantam negara-negara miskin.

SVEN LINDQVIST, Exterminate All the Brutes, 1997

PERTANYAAN 04 Apa saja yang merupakan “Target-target Pembangunan Millennium” (MDG)?

Pada tahun 2000, pada kesempatan KTT Milenium PBB, para pemimpin dunia menjanjikan komitmen mereka untuk sejumlah target yang menjadi tujuannya (lihat di bawah), lengkap dengan angka-angka, yang disebut “Millenium Development Goals,” (Target Pembangunan Milllenium) dengan maksud untuk mencari solusi terhadap masalah kemiskinan hingga sebelum tahun 2015. Tapi apa yang terjadi selanjutnya sejak tahun 2000 itu?

Page 50: Eric Toussaint dan Damien Millet

22 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Setelah sudah setengah rentang waktu yang diberikan itu telah berjalan, tampak jelas bahwa proyek yang dicanangkan [PBB tahun 2000] ini pasti akan gagal. Mengapa?Pertama, karena prinsip-prinsip yang salah telah digunakan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Bagaimana tujuan utama mengentas kemiskinan dan tidak memberantasnya ketika umat manusia masih memiliki lebih dari cukup sumber makanan untuk membebaskan orang-orang miskin dari kekurangan? Selain itu, tujuan pembagunan millennium yang secara jelas tidak sehat dan tidak memadai sangat mungkin tidak akanpernah tercapai, karena wilayah-wilayah di beberapa negara dalam kenyataannya telah jauh lebih buruk keadaannya. Meskipun ada banyak manipulasi statistik yang dirancang untuk menyembunyikan kenyataan ini,9 kebijakan PBB untuk mengentas kemiskinan dunia saat ini telah terbukti menjadi sebuah kegagalan yang menyedihkan.

Dalam Laporan Pemantauan Global 2007 (GlobalMonitoringReport), Bank Dunia menyediakan laporan yang terdokumentasi dengan baik.10 Meskipun Bank Dunia agak puas melaporkan kemajuan kecil dalam bidang ini atau itu, data-data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa masalah hak-hak asasi manusia di seluruh negara-negara berkembang sebagian besar diabaikan [dan tidak dilaporkan oleh Bank Dunia].

Kombinasi antara sumber daya dan teknologi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang kita miliki saat ini

9 Sebagai contoh, angka tahun 1990 yang digunakan sebagai dasar perhitungan pada tahun 2000 untuk menciptakan sebuah “pele-pele angina”, karena target akan mudah dicapai ketika seseorang mememperhatikan evolusi demofrafis dan keuangan. Jika, misalnya, jumlah penduduk miskin tetap tak berubah, proporsi pendudukyang miskin menurun secara mekanis dari tahun ke tahun.

10 Kecuali dinyatakan lain, kutiban dari Bank Dunia mengenai pernyataan ini diambil dari publikasi ini.

Page 51: Eric Toussaint dan Damien Millet

23Eric Toussaint dan Damien Millet

menujukkan bahwa target-target tahun 2015 berada di luar jangkauan kita dan secara intelektual dan moral tidak dapat dipertahankan.Kita tidak boleh puas dengan kemajuan yang ditetapkan – atau dengan ukuran setengah-setengah yang meninggalkan sebagian terbesar umat manusia ke belakang.

UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAM, 200611

TARGET 1-MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN

• Setengah, antara 1990 dan 2015, proporsi penduduk yang tingkat pendapatannya kurang dari $1 per hari.

Sungguh ini sebuah ukuransimbolis, tapi pilihan ambang batas secara tidak tepat ($1 per hari) merupakan sebuah masalah.Dapatkah seseorang mengklaim telah memberantas kemiskinan jika pendapatan seseorang mencapai ambang batas ini?Standar hidup macam apa yang mau dierminkan dengan ukuran ini [1$ per hari]? Selain itu, tujuannya adalah bukan untuk mengurangi separuh jumlah penduduk miskin tetapi proporsi penduduk miskin. Mengingat faktor pertumbuhan demografi, jumlah orang miskin yang ditargetkan olehprogram ini akan meningkat seiring dengan berjalannya waktu dan target akan lebih mudah tercapai daripada yang tampak pada pandangan sekilas.

Menurut Bank Dunia, pada tahun 1990 terdapat 1,247 milliar orang yang hidup dengan kurang dari $1 per hari. Pada tahun 2004, ada 986 juta dan perkiraan untuk tahun 2015 – tampaknya sangat optimis terutama dalam hubungan dengan krisis internasional yang dimulai pada tahun 2007 jumlahnya turun menjadi angka 721 juta orang.

11 UNDP, Human Development Report, 2006,Economica, p. 5.

Page 52: Eric Toussaint dan Damien Millet

24 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Jadi, siapa yang mengatakan bahwa program PBB ini gagal?Karena dalam kenyataannya Bank Dunia menyatakan kesuksesannya dengan proporsinya(tentang angka kemiskinan dunia) yang terkenal turun dari 28,7% menjadi 11,7%.

Pada tingkat global, jika tujuan yang dicanangkan masih bisa dicapai, maka hal itu terjadi terutama karena Cina, di mana saat ini di antara 5 orang penduduk dunia satu adalah orang Cina.Ironi dari situasi ini adalah bahwa China tidak peduli persyaratan-persyaratan yang ditetapkan Bank Dunia. Menurut pemerintah China dan Bank Dunia, angka kemiskinan memang menurun sedikit tetapi kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin semakin melebar secara dramatis. Bank Dunia mengakui bahwa orang-orang paling miskin di Cina telah menyaksikan bahwa keadaan hidup mereka semakin buruk selama sepuluh tahun terakhir. Hal ini antar lain disebabkan olehbantuan sosial negara berkurang dan pembayaran biaya kesehatan dan pendidikan. Di bagian dunia lainnya, negara-negara yang telah lebih siap menerima rekomendasi dari lembaga-lembaga internasional (aturan IMF & Bank Dunia) dan resep-resep mereka yang meragukan sudah sering melihat adanya peningkatan kemiskinan di negara mereka: Africa Sub-Sahara, Amerika Latin, dan Asia Selatan masih sangat jauh dari target millenium PBB untuk memerangi kemiskinan yang telah dicanangkan pada tahun 2000 yang silam.

Jumlah penduduk dunia yang pendapatannya kurang $1.00 per hari (dalam jutaan)Kawasan Wilayah 1981 1990 2004 2015 (estimate)Afrika Sub-Sahara 168 240 298 326Amerika Latin danKepulauan Karibia 39 45 47 38Asia Selatan 473 479 462 430

Source: World Bank

Page 53: Eric Toussaint dan Damien Millet

25Eric Toussaint dan Damien Millet

Juga harus diingat bahwa angka-angka ini tidak mencerminkan faktor tanpa jaminan. Misalnya, jumlah orang yang hidup dengan kurang dari $2 per hari akan berkembang jauh lebih lambat: 2,647 milliar pada tahun 1990, 2,556 milliar pada tahun 2004, dan diperkirakan jumlahnya 2,095 milliar pada tahun 2015. Iaturun menjadi seperti ini: beberapa ratus juta orang miskin telah melihat pendapatan mereka merayap lebih dari ambang batas kemiskinan $1 per hari, sementara ratusan juta orang lainnya situasi kehidupan ekonominya telah menjadi semakin buruk.

Akhirnya, metode perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia untuk sampai pada angka-angka ini juga dipertanyakan. Pertama, Bank Dunia mendefinisikan kemiskinan dengan didasarkan pada daya beli seseorang yang menghasilkan $1 per hari selama tahun tertentu.Kemudian Bank Dunia mengubah ambang batas garis kemiskinan ini ke dalam mata uang lainnya dan untuk tahun-tahun lainnya. Menurut beberapa ahli, termasuk Thomas Pogge, saat ini profesor filsafat di Universitas Yale, “Metode yang digunakan Bank Dunia dalam melaksanakan konversi ganda inisangat bermasalah.”12

Pada bulan September 2008, Bank Dunia mengakui bahwa ada kesalahan besar dalam perhitungannya mengenai situasi kemiskinan di seluruh dunia.13 Bahkan, “meskipun “perkiraan kemiskinan yang dibuat Bank Dunia diperkuat dengan data biayahidup yang lebih baik,” hasilnya tetap merupakan tantangan buruk bagi statistik yang dihasilkan oleh sebuah lembaga (Bank Dunia) yang telah mengalami krisis legitimasi yang serius selama beberapa tahun. Tiba-tiba Bank

12 Thomas Pogge, “Un dollar par jour. Que savons-nous de la pauvreté dans le monde?”January 2006, www.mondialisations.org/php/public/art.php?id=22324&lan=FR.

13 Lihat http://go.worldbank.org/

Page 54: Eric Toussaint dan Damien Millet

26 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Dunia menemukan bahwa “400 juta lebih orang hidup dalam kemiskinan daripada yang diperkirakan sebelumnya.” Angka ini merupakan lebih dari separuh penduduk Afrika Sub-Sahara!

Menurut informasi yang disiarkan Bank Dunia, “1,4 miliar orang di negara berkembang (1 di antara 4 orang) yang hidup dengan kurang dari $1,25 per hari pada tahun 2005,” padahal perkiraan sebelumnya adalah sekitar 1 miliar orang. Dengan kesalahan seperti ini dalam perhitungan kemiskinan yang dilakukan Bank Dunia, maka seluruh bangunan rencana internasional untuk mengentas angka kemiskinan dunia saat ini menjadi berantakan. Program Penyesuaian Struktural (pemotongan anggaran sosial, biaya pemulihan di bidang kesehatan dan pendidikan, kebijakan pertanian yang berorientasi pada ekspor dan pengabaian tanaman pangan pokok, hilangnya kedaulatan pangan, dan sebagainya) yang dikenakan oleh IMF dan Bank Dunia sejak awal tahun 1980-an telah memperburuk kondisi kehidupan bagi ratusan juta orang di seluruh dunia.

Metode perhitungan Bank Dunia sangat diragukan.Ada kemungkinan bahwa dengan metode yang lebih masuk akal, kita akan menyaksikan kecenderungan yang lebih negatif dan kemiskinan semakin meluas lagi... Penentuan konsep yang masuk akal tentang kemiskinan harus dimulai dari konsepsi kebutuhan dasar manusia, dan kemudian kita melihat produk-produk apa saja yang akan membantu kita untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Karena itu kita harus menganggap sebagai orang-orang miskin semua mereka yang tidak mampu membayar sejumlah produk ini... Sebuah konsep kemiskinan yang demikian akan sesuai dengan pengertian yang biasa dari istilah “kemiskinan” dan lebih dari itu ia dapat memastikan bahwa ambang batas kemiskinan yang dihitung atas dasar ini selama beberapa tahun yang berbeda dan tempat yang berbeda memiliki arti yang seragam. Hanya dengan mengembangkan sebuah metode alternatif yang demikian kita dapat secar pasti

Page 55: Eric Toussaint dan Damien Millet

27Eric Toussaint dan Damien Millet

mempelajari dimensi kuantitatif dari masalah kemiskinan dunia. Selama metode Bank Dunia saat ini dan data yang dihasilkan terus mempertahankan monopoli mereka dalam organisasi internasional dan dalam penelitian akademis tentang kemiskinan, kita tidak bisa mengatakan bahwa kita serius dalam usaha mengentas angka kemiskinan dunia.

THOMAS POGGE, Yale Columbia University, 2006

Kita bisa simpulkan bahwa optimisme Bank Dunia mengenai pengurangan angka kemiskinan tidak mempunyai dasar yang sehat.

• Setengah, antara 1990 dan 2015, proporsi penduduk yang menderita kelaparan.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, 848 juta orang menderita kelaparan antara tahun 2003 dan 2005, sebuah angka yang sebanding dengan 842 juta orang antara tahun 1990 dan 1992.14 Tapi situasi ini sesungguhnya telah menjadi semakin buruk karena ledakan kenaikan harga pangan (lihat Pert.19), dan pada bulan September 2008 FAO merevisi estimasi mereka ke atas dan menilai hal ini menjadi “mengkhawatirkan”: 923 juta orang kekurangan gizi pada tahun 2007, termasuk 907 juta orang di negara berkembang. Dari jumlah tersebut, 583 juta jiwa tinggal di Asia, 273 juta jiwa di Afrika dan Timur Tengah, dan 51 juta jiwa di Amerika Latin.15

Keadaan persdiaan makanan dunia yang dramatis mengingatkan kita akan keseimbangan yang rapuh antara pasokan pangan dunia di satu pihak dan kebutuhan penduduk

14 FAO, Briefing paper,“Hunger on the rise,” www.fao.org/newsroom/common/ecg/1000923/fr/hungerfigs.pdf.

15 Ibid.; FAO, “Soaring prices add 75 million people to global hunger rolls,” press release, September 18, 2008.

Page 56: Eric Toussaint dan Damien Millet

28 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dunia di pihak lain, dan fakta menunjukkan bahwa komitmen selama ini untuk mempercepat pemberantasan kelaparan belum tercapai.

JACQUES DIOUF, Direktur Jenderal FAO, Mei 2008

Menurut Bank Dunia, “Hampir sepertiga dari semua anak di negara berkembang diperkirakan akan terhambat pertumbuhannya atau kurus, dan diperkirakan 30% dari total penduduk negara-negara berkembang menderita kekurangan gizi. Kekurangan gizibukan hanya merupakan ancaman yang terhadap kemajuan dengan pengurangan kemiskinan, tapi ia merupakan penyebab lebih dari 55% dari semua kematian anak “.

Dalam konteks ini, kenaikan tajam harga sereal di pasar dunia sejak tahun 2006 ini sangat mengkhawatirkan. FAO telah membentuk “daftar 22 negara yang cukup kritis karena tingkat kekurangan gizi yang kronis (lebih dari 30 persen), yang dikombinasikan dengan ketergantungan tinggi pada gandum dan produk impor minyak.” Negara-negara tertentu menunjukkan persentase yang mengkhawatirkan: jumlah orang yang menderita kelaparan adalah 73% di Eritrea, 72% di Republik Demokratik Kongo, dan 67% di Burundi.16

TARGET 2 – MENGENYAM PENDIDIKAN DASAR UNIVERSAL

• Memastikan bahwa, hingga tahun 2015, anak-anak di mana-mana, baik laki-laki maupun perempuan, akan bisat menyelesaikan sebuah pendidikan dasar yang penuh.

Organisasi PBB di Bidang Pendidikan, Penelitian dan Budaya (UNESCO) melaporkan tingkat keparahan kemajuan pendidikan untuk semua anak: “Kemajuan yang mantap telah dicapai sejak

16 State of Food and Agriculture 2007, [AU: italics or style as 14 and 15?]www.fao.org/docrep /010/a1200e/a1200e00.htm.

Page 57: Eric Toussaint dan Damien Millet

29Eric Toussaint dan Damien Millet

tahun 1998 ... tapi kemajuan tidak cukup untuk tujuan yang harus dipenuhi dalam sepuluh tahun yang tersisa hingga 2015”.17 Dalam kenyataannya, sekitar 100 juta anak masih belum mengenyam pendidikan dasar: 55% dari mereka adalah anak perempuan. Tingkat sekolah bahkan merosot di dua puluh tiga negara.

Di luar angka-angka, Laporan PBB pada tahun 2005 tentang Tinjauan Proyek Millenium menyatakan bahwa “kebanyakan anak-anak miskin yang masuk sekolah dasar di Negara-negara berkembang belajar sangat sedikit.”18 UNESCO melaporkan bahwa “ di 41 negara berkembang, kurang dari dua-pertiga dari murid sekolah dasar bisa ikut sekolah hingga kelas terakhir. “Jadi ada kesenjangan antara fakta mengenyam pendidikan di sekolah dan akuisisi keterampilan dasar.

Bank Dunia telah berhasil menjadi mitra wajib dalam kebijakan pendidikan, dan menyaingi UNESCO dengan memanfaatkan statusnya sebagai kreditor dan sponsor.19 Poin ini penting. Karena Bank Dunia pada dasarnya menentang gagasan layanan publik secara gratis termasuk di bidang pendidikan. Bank Dunia sendiri ingin melihat pendidikan diprivatisasi: sekolah umum murah untuk anak-anak masyarakat kelas miskin dan sekolah swatas berkualitas untuk kalangan masyarakat kelas menengah ke atas dan kelas orang kaya.

17 UNESCO, Education for All, Global Monitoring Report, 2006, http://unesdoc.unesco.org/images/0014/001416/141639e.pdf. Kecuali dinyatakan lain, kutipan-kutipan dari Unesco pada pertanyaan ini diambil dari publikasi ini.

18 UN Millennium Project, Overview 2005: Investing in Development: A Practical Plan to Achieve the Millennium Development Goals, yang diarahkan oleh Jeffrey Sachs, www.unmillenniumproject.org/reports/index_overview.htm. Keculai dinyatakkan lain, kutipan-kutipan di sini diambil dari publikasi ini.

19 UNESCO telah secara sistematis tidak dipedulikan oleh Bank Dunia dan pemerintah AS. Amerika Serikat menarik diri dari UNESCO antara tahun 1984 dan 2003 untuk memprotes arah kebijakan-kebijakan yang diambil oleh organisasi ini.

Page 58: Eric Toussaint dan Damien Millet

30 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Jalan menuju kegagalan program di bidang pendidikan, karenanya, sudah dipetakan terlebih dahulu. Menurut Bank Dunia, “38% dari negara-negara berkembang tidak mungkin mencapai target 100%hingga tahun 2015 dan 22% dari negara-negara berkembang, yang kekurangan data yang memadai untuk melacak kemajuannya, juga cenderung keluar jalur.” Namun sistem pendidikan yang gratis dan berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan jika negara serius membuat perubahan struktural yang diperlakukan agar kemiskinan menjadi masa.

TARGET 3- MENDORONG KESETARAAN GENDER DAN MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN

• Menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan menengah hingga tahun 2005, dan di semua jenjang pendidikan hingga tahun 2015.

Untuk UNESCO, “Target paritas tahun 2005 tidak didapat oleh 94 negara dari 149 149 yang telah ditargetkan dengan data sebagai berikut: 86 negara beresiko tidak mencapai paritas gender hingga tahun 2015; 76 dari 180 negara belum mencapai paritas gender pada tingkat paling dasar, dan kesenjangan ini hampir selalu mengorbankan anak-anak perempuan.”

UNESCO lanjutkan dengan mengatakan: “Para kaum perempuan kurang buta huruf dari laki-laki: di seluruh dunia, hanya 88 wanita dewasa dianggap melek huruf di antara setiap 100 laki-laki dewasa dan angkanya jauh lebih rendah di negara-negara berpenghasilan rendah seperti Bangladesh (62 wanita melek huruf per 100 laki-laki dewasa) dan Pakistan (57wanita melek huruf per 100 laki-laki). “

Namun pendidikan bagi anak perempuan akan memiliki dampak positif di banyak bidang dalam kehidupan sehari-hari.

Page 59: Eric Toussaint dan Damien Millet

31Eric Toussaint dan Damien Millet

Ketidaksetaraan gender masih mencolok pada berbagai tingkat pembangunan manusia. Perjuangan untuk kesetaraan gender harus menjadi prioritas, pertama-tama soal prinsip, tapi juga karena wanita memainkan peran utama dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan dalam perkembangan umum masyarakat dan negara.

TARGET 4-MENGURANGI TINGKAT KEMATIAN ANAK

• Mengurangi dua pertiga, antara 1990 dan 2015, angka kematian balita.

Untuk Bank Dunia, “Kemajuan pada kematian anak ketinggalan dibandingkan dengan MDGs (Millenium Development Goals) lainnya, meskipun ketersediaan intervensi yang sederhana dan murah sebenarnya dapat mencegah kematian jutaan anak setiap tahun. Terapi terapi rehidrasi oral, insektisida kelambu, program menyusui (ASI), dan antibiotik umum untuk penyakit pernapasan dapat mencegah sekitar 63%dari kematian anak. Namun pada tahun 2005 hanya ada 32 dari 147 negara yang bisa target MDG soal usaha menurunkan jumlah angka kematian anak. Selain itu, 23 negara menunjukkan angka kematian anak memburuk.”

Bank Dunia menahan diri untuk menyatakan bahwa dengan krisis utang dan kebijakan penyesuaian struktural (lihat Pert.17-18), ia telah sesungguhnya telah memberlakukan secara merata program privatisasi sistem kesehatan, pemulihan biaya, pengurangan tenaga kesehatan, dan tanpa jaminan karyawan. Semua kebijakan Bank Dunia ini sesungguhnya telah memperburuk situasi yang pernah mengalami kemajuan besar selama periode tahun 1950-1970.

Jadi setiap hari lebih dari 30.000 anak meninggal dunia karena penyakit yang sebenarnya mudah untuk disembuhkan. BagiProgram

Page 60: Eric Toussaint dan Damien Millet

32 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pembangunan PBB (UNDP), anak-anak yang meninggal ini merupkan merupakan “korban tak kelihatan dari kemiskinan.”20 Padahal untuk mengcegah kematian anak-anak ini tidak sulit: perbaikan gizi, kesehatan, sanitasi dan kesehatan ibu dan pendidikan.

TARGET 5 – MENINGKATKAN KESEHATAN IBU

• Mengurangi sampai tiga perempat, antara 1990 dan 2015, rasio kematian ibu.

Setiap tahun lebih dari 500.000 ibu meninggal dunia akibat komplikasi kehamilan atau terkait proses melahirkan anak. Di Afrika Sub-Sahara, satu di antara enam belas wanita meninggal karena komplikasi yang timbul dari kehamilan atau proses melahirkan, dibandingkan dengan satu dari 3.800 di negara-negara maju. Menurut Bank Dunia, walaupun data yang akurat amat sedikit, tetapi di mana kemajuan telah tempak, angka kematian satu di antara 3.800 “sangat terkonsentrasi pada rumah tangga masyarakat kaya.”

Dengan menegakkan kebijakan menegakkan biaya di bidang perawatan kesehatan, dan terutama pada masa perawatan prenatal dan persalinan, IMF dan Bank Dunia bertanggungjawab terhadap angka kematian ibu yang tetap tinggi. Karena banyak perempuan miskin tidak lagi memiliki akses terhadap perawatan kehamilan dan persalinan yang dibantu oleh staf medis yang terlatih, hanya karena mereka tidak sanggup membayarnya. Pemerintah negara-negara berkembang yang mengangguk setuju terhadap kebijakan kebijakan pemotongan bantuan sosial dan kesehatan yang diterapkan IFM dan Bank Dunia ini seharusnya merasa bersalah karena dengan itu mereka tidak bisa melayani rakyatnya yang sedang dalam keadaaan bahaya.

20 UNDP, Human Development Report, 2002.

Page 61: Eric Toussaint dan Damien Millet

33Eric Toussaint dan Damien Millet

TARGET 6 –MEMERANGI HIV / AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT LAINNYA

• Mengendalikannya hingga batas 2015 dan mulai membalikkan penyebaran HIV / AIDS.

Pada akhir tahun 2006, 39,5 juta orang telah terinfeksi virus AIDS (dua-pertiga dari mereka bearda di Afrika Sub-Sahara), yang merupakan pertumbuhan dari lebih dari 2,6 juta orang pada tahun 2004 dan 6,1 juta jiwa lebih pada tahun 2001. Wabah ini menyebar cepat di Asia dan di negara-negara bekas Uni Soviet, sedangkan jumlah penderita AIDS di Afrika Sub-Sahara saat ini tetap tak berubah. Sekitar tiga juta orang meninggal karena AIDS pada tahun 2003, meningkat lebih dari sepertiga dibandingkan dengan 2,2 juta pada tahun 2001.

Situasi ini semakin memburuk, dan dunia sebenarnya memiliki sarana dana, pengetahuan teknis, dan terapi untuk memberantas penyakit ini. Sangat sedikit penderita AIDs memiliki akses kepada obat anti-virus: hanya 700.000 yang mampu mendapatkan obat anti-virus HIV untuk pertama kalinya pada tahun 2006, padahal ada 4,3 juta kasus HIV/AIDs baru.

Jika hanya sedikit orang yang mendapat keuntungan dari pengobatan HIV ini, maka sebabnya adalah karena laboratorium farmasi sangat hati-hati menjaga hak paten mereka untuk menjamin keuntungan busines pengobatan yang berlimpah bagi mereka sendiri tapi dengan mengorbankan orang sakit, dan menolak untuk mengizinkan replikas molekul-molekul yang telah dikembangkan oleh lembaga penelitian mereka. Replikasi ini akan memungkinkan pasien-pasien di negara-negara Dunia Ketiga untuk mendapat pengobatan dengan harga yang lebih yang terjangkau. Untuk memblokir inisiatif-inisiatif pemerintah di negara-negara Selatan untuk memproduksi

Page 62: Eric Toussaint dan Damien Millet

34 MAFIA BANK DUNIA & IMF

obat-otaban generik, perusahaan multinasional di bidang farmasi pertama-tama mengambil langkah hukum. Pada tahun 1997, pemerintah Afrika Selatan-mensyahkan undang-undang kesehatan yang memberi kuasa kepada perusahaan-perusahaan lokal untuk memproduksi obat-obat anti-AIDS, atau untuk mengimpornya, sehingga melangkahi hak paten dari perusahaan-perusahaanbesar di bidang farmasi. Apa yang terjadi? Pada tahun yang sama, 39 perusahaan besar transnasional di bidang farmasi mengajukan keluhan melawan Afrika Selatan.21 Mantan wakil presiden AS Al Gore, saat itu menjabat sebagai kepala Komisi Hubungan Bilateral antara Amerika Serikat dan Afrika Selatan, mengambil tindakan atas masalah ini untuk membela kepentingan industri farmasi AS.22 Tapi akhirnya, oleh tekanan opini publik internasional dan protes yang diselenggarakan di kampus-kampus universitas di Amerika Serikat, para perusahaan multinasional menarik pengaduan mereka. Tapi perjuangan mereka tidak berhenti di sini. Mereka membawa dan melaporkan kasus ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO, lihat Pert.23). Pada tanggal 14 November 2001, selama KTT Doha di Qatar, WTO memberikan kuasa kepada

21 Jeffrey Trewhitt, jurubicara dari IFPMA (International Federation of Pharmaceutical Manufacturers), mengecam undang-undang Afrika Selatan sebagai menciptakan "preseden yang sangat, sangat buruk yang bisa merusak perlindungan sah yang diberikan oleh paten-aten di dunia. Kita akan melihat potensi bahaya ini menyebar ke banyak negara berkembang."Dikutip oleh Mike McKee, “Tripping Over Trips”, IP Magazine (September 1999); www.ipmag.com. Untuk informasi lebih lanjut mengenai keluhan ini, lihat Martine Bulard, “Les firmes pharmaceutiques organizent l’apartheid sanitaire,” Le Monde diplomatique, January 2000.

22 Pada waktu itu, Al Gore menjabat sebagai wakil presiden AS di bawah Presiden Bill Clinton. Pada tahun 2000 ia maju sebagai calon president AS dari Partai Demokrat tetapi akhirnya kalah dari George W. Bush. Beberapa tahun kemudian, Al Gore menempatkan kembali dirinya sebagai seorang advokat masalah perlindungan iklim.

Page 63: Eric Toussaint dan Damien Millet

35Eric Toussaint dan Damien Millet

sebuah negara untuk memberikan kepada sebuah perusahaan nasional sebuah “lisensi wajib” untuk menyalin sebuah pengobatan dalam kasus situasi kesehatan darurat. Tapi masalahnya adalah bahwa hanya beberapa negara (India, Brasil, dan Thailand, misalnya) yang memiliki industri farmasi dengan kapasitas untuk memproduksi perawatan tersebut. Beberapa hari sebelum KTT WTO berikutnya di Cancún, Meksiko, pada tahun 2003, sebuah perjanjian lain ditandatangani yang isinya: mengizinkan negara-negara Selatan – setelah memenuhi syarat yang keras – untuk mengabaikan hukum hak paten dan mengimpor obat-obat generik untuk AIDS. Namun dalam kenyataannya, impor obat-obat AIDS terbukti tidak mudah dan tidak efektif: empat tahun kemudian, pada bulan Juli 2007, hanya Rwanda, dan Rwanda saja, yang berhasil melakukannya. Dengan kata lain, WTO – sebagai kakitangan perusahaan-perusahan transnational – berhasil memenuhi misinya atas perintah perusahaan-perusahaan obat multinasional: Ia (WTO) harus memastikan keuntungan besar untuk perusahaan multinasional dengan memperlambat akses terhadap obat-obatan generik untuk pasien di negara-negara Selatan. Melihat semua masalah ini, apakah kita terkejut kalau kita mengatakan Tujuan Pembangunan Milenium untuk memberantas penyakit AIDS tidak akan dapat dicapai?

Saya tidak melihat mengapa industri farmasi harus diharapkan untuk melakukan upaya khusus. Tidak ada yang meminta Renault untuk memberikan mobil kepada mereka yang tidak memiliki mobil.

BERNARD LEMOINE, direktur jenderal, Syndicat nasional de l’industrie pharmaceutique

(Union Industri Farmasi Perancis), 2000

Page 64: Eric Toussaint dan Damien Millet

36 MAFIA BANK DUNIA & IMF

• Menghentikan Malari pada 2015 dan mulai membalikkan tingkat penyebarannya dan penyakit utama lainnya.

Pada tahun 1970, jumlah kematian tahunan karena malaria telah turun menjadi 500.000 orang. Akan tetap sebuah tren terbalik terjadi: menurut Bank Dunia, malaria sekarang menganggu kesehatan antara 300 juta dan 500 juta orang per tahun dan menyebabkan sekitar 1,2 juta kematian, terutama anak-anak dan sebagian besar dari mereka di Afrika. Malaria bahkan telah muncul kembali di daerah di mana ia pernah benar-benar hilang, seperti Timur Tengah dan Turki.23 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa seorang anak meninggal akibat malaria setiap tiga puluh detik.24 Konsekuensi ekonomisnya bias dibayangkan.

Namun solusi sebetulnya ada. Penggunaan kelambu insektisida25 dan kobinasi artimisine yang berbasis terapi (Artimisine-based Combinationa Therapy atau ACT) sesungguhnya telah menjadi sebuah langkah maju, karena dalam sebuah lingkungan “agresif ” kombinasi tindakan adalah cara yang paling efektif supaya tidak tertular malaria. Tapi itu tetap tidak alam pernah cukup karena tetap harus disertai dengan kebijakan publik yang dirancang untuk membersihkan lingkungan seperti mengurangi tempat-tempat genangan air, yang merupakan tempat berkembang biak yang ideal bagi nyamuk. Karena masalah sitem perumahan dan drainase merupakan masalah yang

23 Lihat Julie Castro and Damien Millet, “Malaria and Structural Adjustment: Proof by Contradiction,” in Christophe Boëte, Genetically Modified Mosquitoes for Malaria Control (Eurekah/Landes Bioscience, 2005).

24 Lihatwww.who.int/mediacentre/factsheets/fs094/fr/ et www.rollbackmalaria.org.

25 Namun pemakaian insektisida sendiri selalu bermasalah karena ia dapat menyebabkan iritasi (gatal) pada mata dan kulit. Karena alasan ini pemasangan kelambu ini terbatas. Selain itu, kelambu-kelambu berinsektisida ini mengalami penguapan waktu ke waktu dan kelambu jarang diganti.

Page 65: Eric Toussaint dan Damien Millet

37Eric Toussaint dan Damien Millet

berkaitan erat dengan masalah malaria.

Tuberkulosis juga merupakan penyebab utamakematian, yang mengorbankan sekitar 1,6 juta kematian per tahun, terutama di antara yang paling miskin, yang tidak memiliki akses terhadap pengobatan (195.000 orang dari mereka HIV-seropositif ). Untuk PBB, jumlah kasus ini terus meningkat: 8,8 juta pada tahun 2005 termasuk 7,3 juta di Afrika Sub-Sahara dan Asia.26

Menyimak semua masalah ini, kita perlu belajar dari kegagalan kebijakan kesehatan internasional sekarang ini. Penting bagi kita untuk mempertanyakan struktur kelembagaan baru di sektor perawatan kesehatan (kemitraan publik-swasta, munculnya “pemerintahan kesehatan global” di mana kemitraan dan yayasan swasta mengambil bagian terbesar). Tetapi di atas semua itu, sangat penting untuk memahami bahwa kesehatan terutama ditentukan oleh faktor-faktor social. Selain itu sangat penting mencela sebab-sebab struktural dari kegagalan program kesehatan dunia: penyebaran malaria dan TBC berkaitan erat dengan kekurangan gizi, penghasilan ekonomi tidak cukup, tidak adanya alat-alat kesehatan dan Staf yang terlatih, bersama-sama dengan kebijakan-kebijakan neoliberal yang didikte oleh Bank Dunia dan IMF dan dilaksanakan dengan patuh oleh mayoritas pemerintah negara-negara berkembang. Karena itu, perbaikan kesehatan masyarakat harus disertai dengan anggaran yang meningkat untuk sector perawatan kesehatan (pelayanan meningkat, kualitas membaik, lebih banyak staf, upah yang lebih tinggi, pelatihan yang lebih baik), investasi dalam layanan sanitasi (air limbah drainase dan pemurnian), dan reformasi

26 UN, Millennium Development Goals Report, 2007, www.un.org/millenniumgoals/reports.shtml. Kecuali dinyatakan lain, pernyataan-pernyataan tentang UN menyangkut pertanyaan ini diambil dari publikasi ini.

Page 66: Eric Toussaint dan Damien Millet

38 MAFIA BANK DUNIA & IMF

menyeluruh model neoliberal yang telah membawa runtuhnya sistem kesehatan dunia. Kerusakan yang ditimbulkan terhadap kesehatan masyarakat adalah hanya sebagian kecil dari kerusakan sosial secara keseluruhan yang diakibatkan oleh model ekonomi neoliberal ini.

Ini merupakan indikasi dari dunia kocar-kacir di mana kita hidup bahwa dokter, guru atau perawat merasa lebih terancam oleh konservatisme keuangan daripada terhadap jenderal tentanra dan polisi.

AMARTYA SEN, pemenang hadiah Nobel Ekonomi, “Kesehatan dan Pembangunan,” keynote address kepada

Majelis Kesehatan Dunia ke-52, Jenewa, Mei 1999

TARGET 7 – MEMASTIKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN.

• Memadukan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dengan kebijakan dan program nasional serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang telah hilang.

Masalah penangkapan ikan sangat penting karena ikan menyediakan sekurang-kurangnya 20% protein hewani yang dibutuhkan setiap hari untuk 2,6 miliar penduduk manusia. Tapi masalahnya telah menjadi kritis. FAO mengatakan: “Secara keseluruhan, lebih dari 75% dari stok ikan dunia dilaporkan telah sepenuhnya dieksploitasi atau dieksploitasi secara berlebihan (atau habis sama sekali), yang memperkuat pengamatan sebelumnya bahwa maksimum penangkapan ikan liar dari lautan dunia mungkin telah mencapai puncaknya.”27

Selain itu, masih menurut FAO, “dunia kehilangan sekitar 3% dari luas hutan dari tahun 1990 hingga 2005,” yang berarti bahwa

27 FAO, The State of World Fisheries and Aquaculture 2006, www.fao.org/docrep/009/a0699e/a0699e00.htm.

Page 67: Eric Toussaint dan Damien Millet

39Eric Toussaint dan Damien Millet

yang 105 juta hektar (satu hektar sama dengan sekitar 2,47 acres) hutan telah hilang dalam lima belas tahun.28 Kesenjangan antar daerah cukup besar: deforestasi hampir secara eksklusif membawa dampak negative bagi negara-negara yang digolongkan ke dalam “negara-negara berkembang dan berekosistem tropis,” dan beberapa populasi yang sangat rentan bergantung pada hutan untuk keberadaan mereka.

Deforestasi tidak hanya menyebabkan hilangnya sumber keanekaragaman hayati dan makanan untuk banyak orang, tetapi juga merupakan faktor utama dalam proses perubahan iklim saat ini. Menurut PBB, “Antara 18 dan 25% dari emisi gas rumah kaca disebabkan oleh deforestasi setiap tahun.” Dalam hal ini, emisi CO2 adalah ancaman utama: mereka masih sedang meningkat, dan bahkan dua kali lipat di Asia Tenggara dan Afrika Utara antara tahun1990 dan 2004. Pada tahun 2006, China untuk pertama kalinya menjadi penyebab terkemuka dunia dari emisi CO2 dalam angka mutlak. Tapi mari kita tak boleh dikecohkan oleh fakta ini. Emisi karbon dioksida, yang pada 2004 mencapai jumlah pada skala global menjadi 29 miliar ton, pada prinsipnya merupkan konsekuensi dari kegiatan negara-negara kaya jika dihubungan dengan jumlah penduduk.

Pada tahun 2004, tingkat di daerah yang dikembangkan adalah rata-rata 12 ton per orang. Asia Barat, yang merupakan di antara negara-negara berkembang memiliki emisi tertinggi per penduduk, menghasilkan kurang dari setengah jumlah ini. Tingkat per penduduk di Afrika Sub-Sahara mencapai jumlah kurang dari sepersepuluh dari emisi CO2 yang dihasilkan oleh satu orang di negara maju.

PBB

28 FAO, State of the World’s Forests 2007, www.fao.org/docrep/009/a0773e/a0773e00.htm.

Page 68: Eric Toussaint dan Damien Millet

40 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Menurut UNDP, kita mesti mengalokasikan 1,6% dari GDP global (sekitar $720 milliar pada tahun 2008) hanya untuk program menghentikan laju kecepatan perubahan iklim, tapi yang mengherankan adalah Amerika Serikat tetap menentang setiap usaha dunia untuk mengatasi masalah perubahan iklim ini. Tanggung jawab dari model ekonomi yang berlaku saat ini kurang mendapat penekanan. Sebagaimana diyatakan UNDP dalam laporannya tentang Pembangunan Manusia, “Salah satu pelajaran paling beharga yang diajarkan oleh masalah perubahan iklim adalah bahwa model ekonomi yang mendorong pertumbuhan, dan gaya hidup konsumtif yang memboroskan di negara-negara kaya yang menyertainya, secara ekologis tidak berkelanjutan.”

• Hingga tahun 2015, setengah proporsi penduduk tanpa akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar.

Akses kepada air memiliki makna simbolis yang penting dalam konteks target milenium. UNDP menjadikannya sebagai tema dalam laporannya tentang Pembangunan Manusia. Di balik masalah vital,orang bisa merasakan kegagalan dan sikap kecut dari kreditor besar dunia.

Situasi saat ini hampir tak pernah kekurangan bencana. Menurut UNDP: “Dewasa ini, sekitar 1,1 miliar jiwa di negara-negara berkembang memiliki akses yang cukup memadai terhadap air, dan 2,6 miliar manusia tidak memiliki perlengkapan sanitasi dasar.” Konsekuensi kemanusiaannya, tentu saja, tidak bisa ditolerir. Laporan UNDP menyatakan bahwa tidak adanya kebersihan dan kurangnya air minum “menyebabkan sekitar 88% kematian karena diare – lebih dari 1,5 jiwa anak balita. Infestasi oleh cacing usus yang disebabkan oleh buang air besar di tempat terbuka mempengaruhi ratusan juta

Page 69: Eric Toussaint dan Damien Millet

41Eric Toussaint dan Damien Millet

anak berusia sekolah, sehingga menyebabkan pertumbuhan mereka lambat, kelemahan fisik dan penurunan daya ingatan mereka.” Dengan kata lain, semuanya ada kaitan satu sama lain.

Sebagian besar dari 1,1 miliar orang yang dikategorikan kekurangan akses untuk mendapatkan air bersih menggunakan air sekitar 5 liter sehari atau 1/10 dari jumlah air rata-rata yang digunakan setiap hari oleh orang di negara-negara maju untuk menyiram toilet.... Keran air di negara-negara kaya menghilangkan air lebih banyak dari air yang tersedia setiap hari untuk lebih dari 1 miliar orang.

UNDP

Skala ketidaksetaraan dalam hal akses terhadap air sangat besar. Namun masalahnya adalah bukan karena tak ada jalan keluar, karena masala ini berakar “di lembaga-lembaga dan pilihan politik, dan bukan soal ketersediaan air.” Untuk menjamin akses umum terhadap air minum dan sanitasi dasar (limbah drainase air sangat penting untuk secara radikal mengurangi jumlah nyamuk pembawa virus malaria) oposisi yang kuat harus dilancarkan terhadap privatisasi perusahaan air yang diberlakukan oleh Bank Dunia demi kepentingan besar dari perusahaan-perusahaan transnasional yang mengontrol sektor ini(khususnya Suez Ondeo, Veolia Water, dan Saur). Dan protes juga harus dilakukan terhadap masuknya air dalam Perjanjian Umum WTO tentang Perdagangan Jasa (GATS). Syukur bahwa beberapa protes di akar rumput yang cukup berhasil telah terjadi (misalnya di Bolivia di Cochabamba pada tahun 2000 dan di El Alto di 2003-2004) yang menuntut bahwa air harus dikembalikan ke atau tetap berada di bawah kontrol perusahaan publik.29 Hak terhadap air

29 Lihat Éric Toussaint, Your Money [or] Your Life: the Tyranny of Global Finance

Page 70: Eric Toussaint dan Damien Millet

42 MAFIA BANK DUNIA & IMF

minum harus dibuat nyata dengan memastikan bahwa setiap orang memiliki lima puluh liter air minum per hari. Air merupakan salah satu barang publik dunia, dan merupakan bagian penting dari warisan dunia kita.

• Hingga tahun 2020 mencapai perbaikan yang signifikan hidup dari sekitar 100 juta penghuni kawasan kumuh.

Menurut definisi, sebuah daerah kumuh adalah sebuah tempat tingga di mana sekurang-kurangnya salah satu dari tiga kondisi dasar bagi perumahan kurang: kebersihan yang memadai, pasokan air yang memadai, struktur rumah tetap atau ruang tamu yang cukup. Migrasi ke kota dan peningkatan pertumbuhan penduduk telah sangat memperburuk masalah tempat kumuh. Pada tahun 2005, menurut PBB, 37% dari penduduk kota tinggal di daerah kumuh, tapi dari angka itu 62% diAfrika Sub-Sahara dan bahkan 80% di Chad, Republik Afrika Tengah, dan Ethiopia.

Hingga tahun 2008, lebih dari setengah penduduk dunia hidup di lingkungan perkotaan, dan di negara-negara berkembang mayoritas masyarakat ini hidup dalam masyarakat perkotaan dengan kondisi hidup tidak layak. Untuk Mike Davis, situasi ini mencerminkan kekerasan penjarahan kapitalistik yang diorganisir pada tingkat planet: gubuk adalah satu-satu cakrawala yang mungkin bagi masyarakat miskin karena “dengan tembok besar dari para penguasa dunia berteknologi tinggi mencegah migrasi untuk negara-negara kaya, tempat kumuh

(Mumbai: Vikas Adhyayan Kendra, 2006), p. 374. Lihat juga presentasi tentang penggunaan senjata utang oleh Bank Dunia untuk memaksasa privatiasi perusahaan air di Bolivia dalam Éric Toussaint, The World Bank, A Never-Ending Coup d’Etat: The Hidden Agenda of the Washington Consensus (Mumbai: Vikas Adhyayan Kendra, 2006), p. 310. Lihat juga kerja dan proporsal dari The Assembly for a World Water Contract, www.acme-eau.org.

Page 71: Eric Toussaint dan Damien Millet

43Eric Toussaint dan Damien Millet

tetap merupakan satu-satunya solusi yang dapat diakses terhadap masalah jumlah manusia yang berlebihan pada abad ini.”30

TARGET 8 – MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

Target terakhir ini adalah penyimpangan dari target-target sebelumnya dan memberikan wawasan yang bagus ke dalam logika di balik Tujuan Pembangunan Milenium. Ia menjelaskan cara-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuh target pertama. Pembohongan menjadi jelas: negara-negara berkembang digiring sekian rupa sehinga mereka tidak ikut berbicara untuk menentukan cara yang harus ditempuh dan tidak ada hak untuk mempertanyakan pilihan-pilihan makroekonomik yang diputuskan oleh negara-negara besar.

Mari kita melihat lebih dekat. Target yang ditetapkan ada dua macam:

1. Mereka adalah deklarasi niat yang baik seperti “Memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari negara-negara berkembang yang terkurung daratan dan negara-negara berkembang di pulau kecil”; “Dalam kerjasama dengan negara-negara berkembang, keembangkan dan terapkan strategi untuk pekerjaan yang layak dan produktif bagi kaum muda”; atau “Menangani masalah utang negara-negara berkembang melalui upaya nasional maupun internasional agar pengelolaan hutang berkesinambungan dalam jangka panjang.”

2. Mereka membawa batasan-batasam yang keras yang bertentangan dengan perbaikan dari situasi kemanusian di negara berkembang. “Kembangkan terus sistem perdagangan dan keuangan yang terbuka,

30 Mike Davis, Planet of Slums (New York: Verso Books, 2007).

Page 72: Eric Toussaint dan Damien Millet

44 MAFIA BANK DUNIA & IMF

berbasis peraturan, dapat diprediksi dan non-diskriminatif.” Ini berarti negara-negara berkembang harus mencabut semua bentuk perlindungan terhadap ekonomi dari negara-negara Selatan dan anehnya hal ini mengingatkan orang pada “persaingan bebas dan tidak terdistorsi” yang menyebabkan sebagian besar warga Perancis dan Belanda untuk memilih tidak terhadap referendum pada perjanjian konstitusional Eropa pada musim semi 2005.

Teks itu sendiri menyatakan demikian: “Memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari Negara Terbelakang (termasuk akses tarif dan kuotabebas untuk ekspor negara-negara terkebelakang, peningkatan pembebasan utang untuk negara-negara miskin dan pembatalan utang bilateral resmi, dan bantuan pembangunan resmi yang lebih murahbagi negara-negara yang berkomitmen untuk mengentaskan kemiskinan).”Teks ini mengusulkan melepaskan kuota dan tarifbagi negara-negara termiskin, sebuah tindakan amal, tetapi tidak mempertanyakan peraturan komersial yang tidak menguntungkan bagi negara-negara miskin, demikian juga sejarah utang dan juga mengenai apa yang akan terkandung dalam bantuan pembangunan.

Sumber: Forbes, 2008

Page 73: Eric Toussaint dan Damien Millet

45Eric Toussaint dan Damien Millet

Kalimat “Dalam kerjasama dengan perusahaan farmasi, menyediakan akses terhadap obat-obatanpenting dengan harga terjangkau di negara-negara berkembang” berarti mencari solusi terhadap masalah kesehatan, termasuk masalah AIDS, berdasarkan persyaratan dari perusahaan-perusahaan multinasional di bidang farmasi, yang menetukan setiap solusi yang dapat diterima!

Akhirnya, “Dalam kerjasama dengan sektor swasta, dalam memanfaatkan teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.” Sekali lai, pernyataan ini sangat menyenankan perusahaan swasta di sektor ini, padahal target-target millinium PBB ini menyangkut kebijakan publik yang padanya segala sesuatu bergantung [Tapi malah berujung bekerjsama atau dikelola oleh perusahaan swasta transnazional yang kerjanya hanya memburu keuntungan pribadi].

Jad Target Pembangunan Millennium tidak hanya kekurangan daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan memenuhi hak-hak dasar bagi semua orang, tapi lebih malah lebih buruk lagi, mereka diam-diam menerapkan aturan ekonomi yang telah terbukti tidak berdaya untuk mengurangi kemiskinan di mana saja kebijakan ekonomi telah diterapkan. Selain kegagalan yang jelas, juga terselubung pembohongan halus: MDG tidak akan berhasil karena mereka menolak untuk mempertanyakan konteks ekonomi saat ini.

PENEMUAN-PENEMUAN MENARIK LEBIH BANYAK DI BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA.

Menurut angka yang dipublikasikan oleh majalah Forbes pada Maret 2008, jumlah miliarder dunia pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 1.125 orang (dibandingkan dengan hanya 946 orang pada tahun sebelumnya dan 497 orang pada tahun 2001.) Kekayaan

Page 74: Eric Toussaint dan Damien Millet

46 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kumulatif dari semua miliarder iniadalah $ 4,4 triliun, padahal totalnya “hanya” $ 1,5trilliun enam tahun sebelumnya.

Kita hanya membutuhkan $80 milliar setiap tahun selama sepuluh tahun sehingga totalnya bisa mencapai jumlah sebesar $ 800 miliar untuk mememuhi kebutuhan masyarakat dunia di bidang layanan sosial yang pokok seperti akses kepada layanan kesehatan dasar, air minum, sanitasi, dan pendidikan dasar.31 Ini akan menjadi langkah fundamental ke depan bagi sebagian besar penduduk dunia.

Penarikan pajak khusus sebesar 20% selama sepuluh tahun terhadap kekayaan para miliarder di atas dapat menghasilkan jumlah dana yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial dasar bagi semua orang.

Contoh ini hanya mau menunjukkan bahwa sebenarnya solusi itu ada. Untuk mengidentifikasinya, kita perlu memahami mekanisme permainannya.

Ketika saya memberikan makanan kepada orang miskin, saya disebut orang suci. Tapi ketika saya bertanya mengapa orang miskin tiak punya apa-apa untuk dimakan, saya disebuat sebagai tukang ciptakan masalah.

DOM HELDER CAMARA, Uskup Brazil, Uskup Agung Recife 1964-1985.

31 Kalkulasi dibuat secara bersama oleh lembaga-lembaga khusus PBB seperti Banak Dunia, WHO, UNDP, UNESCO, UNFPA, UNICEF dan diterbitkan dalam Implementing the 20/20 Initiative: Achieving Universal Access to Basic Social Services, 1998, www.unicef.org/ceecis/pub_implement2020_en.pdf. Lembaga-lembaga PBB yang disebut di atas memperkirakan bahwa $80 milliar adalah jumlah tambahan yang harus digunakan setiap tahun untuk kepentingan pelayanan sosial yang sungguh fundamental, mengingat bahwa saat sekitar $ 136 milliar dialokasikan setiap tahun. Jumlah total tahunan yang harus dijamin berfluktuasi antara $206 dan $216 miliar.

Page 75: Eric Toussaint dan Damien Millet

47Eric Toussaint dan Damien Millet

PERTANYAAN 05 Apa saja jenis utang negara-negara berkembang?

Sebelum meneliti dampak dari utang, isitilah utang perlu diklarifikasi. Total utang suatu negara terdiri dari utang internal (utang yang dipinjam dari kreditor dalam negeri) dan utang luar negeri (utang negara yang dipinjam dari kreditor luar negeri). Utang internal sebuah negara dinyatakan dalam mata uang negara bersangkutan.32 Utang ini telah meningkat tajam sejak paruh kedua tahun 1990-an dengan dorongan dari Bank Dunia dan IMF. Pada tahun 2007, utang publik internal adalah tiga kali jumlah utang publik eksternal. Kita akan kembali ke pokok ini kemudian (lihat Pert.29). Untuk saat ini, kita akan memberikan perhatian kepada utang publik luar negeri.

32 Namun demikian, ada beberapa pengecualian. Di beberapa negara, utang internal, meskipun dinyatakan dalam mata uang nasional, diindeks dengan dolar. Kalau mata uang nasional harus didevaluasi, seperti yang terjadi dengan Brasil pada tahun 2002, utang internal otomatis meningkat secara proporsional.

Page 76: Eric Toussaint dan Damien Millet

48 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Saya tidak mengatakan bahwa kami harus mengisolasi diri seperti yang kami lakukan pada masa lalu, tapi kami tidak mencoba mencari tahu bagaimana mengembangkan negara kami. Kami coba menjual negara kamikepada orang asing untuk mengembangkannya sebagai ganti diri kami. Kami masih berada sebuahrelasi kolonial dimana di tanah kami sendiri, kami orang Afrika kami tidak memiliki apa-apa, tidak menguasasi apapun, dan tidak mengelola apa-apa pun. Dalam waktu tak lama lagai, kami kan menjadi orang asing di di tanah kami sendiri.

FRED M’MEMBE, editor, The Post (Zambia), di WashingtonPost, April 22, 2002

Utang eksternal negara-negara berkembang dapat dipecah menjadi utang publik eksternal dan utang swasta eksternal.Utangpublikeksternal adalah utang negara yang dikontrak oleh pemerintah negara-negara berkembang, pemerintah daerah atau badan publik, atau badan swasta yang hutangnya dijamin oleh negara. Sedangkan utang swasta eksternal adalah utang yang dikontrak oleh perusahaan swasta, misalnya, anak perusahaan dari sebuah perusahaan multinasional Utara, sebuah bank lokal, atau perusahaan industri lokaldan tidak dijamin oleh negara.

Selanjutnya, utang publik eksternal dapat dibagi menjadi tiga bagian tergantung pada sifat dari kreditor.Utang bagian multilateraladalah utang yang dipinjam pada lembaga multilateral seperti IMF, Bank Dunia, atau lembaga internasional lainnya.33 Utang Bagianbilateraladalah utang negara yang dipinjamkan pada negara lain, dan Utang bagian swata adalah utang negara yang dipinjamkan

33 Bank Pembangunan Afrika, Bank Pembangunan Asia, Bangk Pembangunan Antar-Amerik, Bank Investasi Eropa dan sekitar 20 badan-badan internasional lainnya.

Page 77: Eric Toussaint dan Damien Millet

49Eric Toussaint dan Damien Millet

dari bank swasta di negara lain atau berasal dari surat utang yang diterbitkan oleh negara pada pasar keuangan internasional.

Dua kategori utang lebih lanjut adalah utang berdasarkan lamanya jangka pinjaman:

Perlu dicatat bahwa utang jangka pendek adalah sebagian besar merupakan utang swasta. Sebagian besar utang publik eksternal negara berkembang adalah utang jangka panjang.§§§

Page 78: Eric Toussaint dan Damien Millet

50 MAFIA BANK DUNIA & IMF

BAB 2ASAL-USUL UTANG NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

PERTANYAAN 6: Bagian mana dari bank-bank swasta yang berperan dalam pembengkakan utang luar negeri dari negara-negara berkembang pada tahun 1960-an dan 1970-an?

Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat secara sepihak mendirikan Program Pemulihan Eropa (European Recovery Program atau ERP)

untuk membangun kembali Eropa setelah mengalami kehancuran karena Perang Dunia II. Progam pemulihan ini lebih dikenal dengan nama Marshall Plan karena diusulkan oleh George C. Marshall pada tahun 1947 sewaktu menjabat sebagai sekretaris negara AS. Program Marhall Plan memungkinkan Amerika Serikat untuk berinvestasi secara besar-besaran di dalam ekonomi Eropa, dengan tujuan ganda: membantu negara-negara Eropa pulihkan kembali ekonomi mereka ke posisi yang sehat sehingga bisa tetap menjadi mitra dagang Amerika Serikat, dan kedua mencegah jatuhnya ekonomi Eropa yang membendung kemungkinan mereka bergabung dengan blok Soviet. Sekitar US$13 miliar (setara dengan US$100 miliar dewasa ini) dipinjamkan ke negara-negara Eropa, termasuk lebih dari $11 miliar dalam bentuk hadiah.1 Enam belas negara-negara Eropa Barat

1 Setelah Perrang Dunia Kedua, Pemerintah Amerika Serikat menerapkan kebijakan-kebijakan yang berbeda-beda: bantuan diberikan kepada Negara-

Page 79: Eric Toussaint dan Damien Millet

51Eric Toussaint dan Damien Millet

mendapat manfaat dari paket pinjaman AS melalui Marshall Plan (Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur tidak memenuhi syarat):

Negara-negara yang mendapat bantuan dari Marshal Plan (dalam jutaan US$ )Negara Total Hadiah PinjamanTotal (dalam $ milliar) 13,325.8 11,820.7 1,505.1Austria 677.8 677.8 --Belgium - Luxembourg 559.3 491.3 68.0Denmark 273 239.7 33.3Perancis 2,713.60 2,488.00 225.6Jerman 1,390.60 1,173.70 216.9Yunani 706.7 706.7 --Iceland 29.3 24 5.3Irlandia 147.5 19.3 128.2Italia 1,508.80 1,413.20 95.6Belanda (dan Indonesia) 1,083.5 916.8 166.7Norwegia 255.3 216.1 39.2Portugal 51.2 15.1 36.1Swedia 107.3 86.9 20.4Turki 225.1 140.1 85Inggris 3,189.80 2,805 384.8Regional 407.0 407.0 --

Sumber: The Marshall Plan: Fifty Years After, 2001

Akibatnya, semakin banyak dollar yang dikirim keluar dari Amerika Serikatdan mulai beredar di seluruh dunia. Sesuai dengan kesepakatan yang ditandatangani di Bretton Woods tahun 1944, yang berlaku sampai Agustus 1971, dolar ini dapat diubah menjadi emas. Tetapi otoritas monoter AS tidak berminat unutk menukar emas dalam jumlah yang besar di brankas mereka yang berarti melawan dolar yang mereka telah mereka edarkan sendiri, terutama karena terlalu

negara Eropa Barat ( juga Turki dan Korea Selatan, sedangkan ke Negara-negara Afrika, Amerika Latin dan sebagian besar negara-negara Asia. Lihat Éric Toussaint’s explanation in The World Bank Bab 4 dan 11.

Page 80: Eric Toussaint dan Damien Millet

52 MAFIA BANK DUNIA & IMF

banyaknya uang dolar yang kembali ke Asa bisa menyebabkan inflasi melonjak. Dari paruh kedua tahun 1960-an mereka berusaha untuk menahan tuntutan konversi dolar ke dalam emas dan melakukan segala upaya agar uang dolar yang sudah beredar di Eropa tidak keluar dari Eropa. Itulah sebabnya pada tahun 1960an bank-bank Eropa Barat penuh dengan uang dolar yang disebut “eurodollar”.

Untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari uang dollar ini, bank-bank swasta Eropalalu meminjamkannyadengar persyaratan yang lunak kepada negara-negara Selatan yang sedang membutuhkan dana untuk membiayai pembangunan mereka, khususnya negara-negara yang baru merdeka di Afrika, negara-negara Asia dan dengan cepat mengindustrialisasi Amerika Latin. Mereka juga menutup – atau bahkan secara sistematis mendorong – penggelapan uang pinjaman ini, sehingga mempertahankan kontrol atas keputusan yang dibuat oleh para pemimpin negara-negara peminjam, di mana motivasi mereka sebenarnya bukan untuk mengembangkan negara-negara Selatan. Bank-bank Eropa Barat menawarkanpara pemimpin negara Selatan untuk membuka nomor-nomor rekening untuk menyembunyikan dengan aman yang uang disalahgunakan ini. Kalau negara-negara Selatan ini mengancam untuk menangguhkan pembayaran utang, maka bank akan menghadapi ancaman ini dengan memblokir nomor rekening mereka. Keterlibatan bank-bank swasta ini memungkinkan mereka untuk membangun loyalitas kuat dari pelanggan terhadap para pimpinannegara Barat.

Perjuangan kemerdekaan harus melalui dekolonisasi pemimpin Afrika.

René Dumont

Dari tahun 1973 dan beberapa tahun sesudahnya, kenaikan harga minyak, yang lasim disebut “oil shock” pertama,memberikan

Page 81: Eric Toussaint dan Damien Millet

53Eric Toussaint dan Damien Millet

penghasilan yang tinggibagi negara-negara produski minyak bumi. Uang hasil minyak ini disimpan lagi di bank-bank negara Barat, sehingga menmbah persoalan. Sekali lagi, waktu itu bank-bank Barat menawarkan pinjaman petrodollar yang sangat menggoda dengan tingkat bungan yang rendah kepada negara-negara Selatan (termasuk negara-negara pengekspor minyak seperti Meksiko, Aljazair, dan Venezuela yang pada waktu sebetulnya tidak membutuhkan pinjaman tapi [karena tergiur tawaran bungan rendah] tetap menandatangani kontrak pinjaman utang yang besar). Semua uang pinjaman dari bank-bank swasta Barat ini merupakanutang external negara-negara berkembang yang dipinjam pada bank-bank swasta Barat. Pada tahun 1960-an negara-negara berkembang hampir tidak mempunyai utang luar negeri pada bank-bank swasta asing, tapi pada tahun 1970 jumlahnya sudah mencapai $36 miliar dan pada tahun 1980 $380 milyar.

PERTANYAAN 7: Bagian mana dari Bank Dunia yang berperanan dalam pembengkakan utang luar negeri negara-negara berkembang pada tahun 1960-an-1970-an?

Pemain kedua yang berkontribusi dalam menciptakan utang bagi negara-negara berkembang selama dua dekade itu – 1960an hingga 1980an – adalah Bank Dunia yang didirikan dalam Konferensi di Bretton Woods tahun 1944. Bank Dunia meningkatkan pinjamannya secara drastiske negara-negara Dunia Ketiga sejak tahun 1968 dan seterusnya, ketika Robert McNamara menjabat sebagai direkturnya.

Sangat menarik untuk melihat lebih jauh latar belakang pribadi McNamara. Ia merupakan CEO pertama diPerusahaan Mobil Ford yang bukan anggota keluarga Ford. Tetapi setelah lima minggu bekerja, dia meninggalkan posisi ini dan menjadi menteri pertahanan AS dalam

Page 82: Eric Toussaint dan Damien Millet

54 MAFIA BANK DUNIA & IMF

pemerintahan John F. Kennedy (1961-1963) di mana ia pertahankan tugas ini hingga Presiden Lyndon Johnson (1963-1968). Dengan demikian, McNamara merupakan salah satu otak utama agresi militer AS di Vietnam. Dia berulang-ulang mendesak untuk mengirim lebih banyak pasukan AS ke sana hingga total jumlahnya mencapai lebih dari 500.000 tentara. Sekitar satu juta pejuang komunis Vietnam dan empat juta warga sipil tewas antara tahun 1961 dan 1975. Beberapa tahun kemudian, McNamara mengakui kesalahannya: “Kami dari administrasi Presiden Kennedy dan Johnson yang berpartisipasi dalam keputusan mengenai perang Vietnam ...salah, sangat salah.”Dia menambahkan:”....Saya belum pernah menginjakkan kaki di Indochina dan tidak memahmi sejarahnya, bahasa, budaya, dan nilai-nilai budayanya. Saya waktu itu sama sekali tidak sensitif terhadap semua faktor ini.... Ketika memutuskan tentang Vietnam kami menghadapi incognitaterra – sebuah tanah yang tidak dikenal.”2Pada tahun 1968, pemerintah Amerika Serikat mengangkat McNamara menjadi kepala Bank Dunia.3Nah, dalam jabatannya yang baru ini, dia bertindak bagaikan seorang misionaris yang mempropagandakan warta antikomunis.4Dalam hidupnya, McNamare melihat periode ini dalam hidupnya sebagai sebuah periode kebangkitan.5

2 Robert S. McNamara &Brian Vandemark, In Retrospect: The Tragedy and Lessons of Viernam (New York: Random House, 1995).

3 Bandingkan penempatan Paul Wolffowitz, otak perang Iraq dan Afganistan pada tahun 2005, di mana strategi politik dan militer Washington terbukti gagal.

4 Paul Wolfowitz mencoba kebijakan yang sama tetapi gagal dan kemudian didera oleh skandal pada tahun 2007.Informasi lebih lanjut, lihat Damien Millet and Éric Toussaint, Banque mondiale,du plomb dans l’aile, www.cadtm.org/spip.php?article2660.

5 Kami tidak bisa menahan keinginan untuk berbagi beberapa gosip yang pedas: dalam sebuah kunjungan resmi ke Paris pada saat masih menjabat

Page 83: Eric Toussaint dan Damien Millet

55Eric Toussaint dan Damien Millet

Munculnya McNamara pada tahun 1968 menandai perubahan dalam kebijakan Bank Dunia. Bank Dunia mulai menggunakan utang sebagai senjata geopolitik. Dari tahun 1968 sampai 1973 (lima tahun), Bank Dunia memberikan pinjaman lebih banyak dari tahun 1945-1968 (dua puluh tiga tahun). Bank Dunia juga mengundang negara-negara Selatan untuk membuat kontrak pinjaman yang massif untuk membiayai modernisasi industri ekspor mereka dan mendekatkan mereka kepada pasar dunia. Sesungguhnya, McNamara mendorong negara-negara Selatan untuk menerima syarat-syarat pinjaman, infrastruktur tak berujung, anggaran sosial tidak cukup, dan bendungan-bendungan mahaldan utang yang menghancurkan. Umpannya sederhana saja waktu itu: dana pinjaman tersedia bagi pemerintah negera-negara Selatan tanpa adanya usaha memberantas korupsi dan penyalahgunaan dana pinjaman dari Bank Dunia. Sebagai gantinya, para pemimpin menerima rekomendasi lebih dari Bank Dunia.

Dukungan Bank Dunia yand diarahkan ke negara-negara Selatan saatitu berkaitan dengan kepentingan geopolitik dari blok Barat. Setelah tahun 1945, selama periode Perang Dingin, kedua negara adidaya, Amerika Serikat dan Uni Soviet, mengakumulasi senjata dan secara tidak langsung berkonfrontasi satu sama lain melalui perluasan zona pengaruh masing-masing.

sebagai Menteri Luar Negeri AS, McNamara makan siang dengan Perdana Menderi Jenderal de Gaulle, Michel Debre. Setelah itu, kepala pelayan menemukan bahwa McNamara telah mengambil garpu Vermeil. Isteri Michele Debre menulis sebuah surat untuk menanyakan apakah dia bersedia mengembalikannya dan jawabannya ya [ia kembalikan]! Setelah perdagangan, perang, dan pembangunan – curi! Peristiwa ini diungkapkan oleh Bernard Debre, anak Michel Debre dan Menteri Perancis untuk Kerjasama dari 1993-1995. Ceritera ini bisa lihat di Libération, September 16, 2005.

Page 84: Eric Toussaint dan Damien Millet

56 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, banyak negara memulai eksperimen politik mereka sendiri. Setelah perjuangan tanpa henti, maka pertama negara-negara Asia lalu kemudian Afrika pertama berhasil memerdekakan diri mereka dari kolonisasi Barat. Beberapa dari negara-negara tersebut ingin menjauh dari kekuasaan bekas penguasa kolonial. Mereka menyelenggarakan sebuah konferensi untuk pertama kalinya pada tahun 1955 di Bandung (Indonesia). Konferensi ini menandai munculnya negara Dunia Ketiga di kancah politik internasional dan merupakan awal dari gerakan nonblok yang diluncurkan secara resmi pada tahun 1961 di Beograd (Yugoslavia).

Bank Dunia aktif dalam melawan setiap pengaruh Uni Soviet dan berbagai gerakan nasionalis dan anti-imperialis [di negara-negara berkembang yang barusan meredeka dari kolonialisme Eropa]. Dan Bank Dunia melakukan ini melalui bidang keuangan. Seperti Perancis yang dikatakan oleh MP Yves Tavernier dalamLaporan Majelis Nasional Perancis Komisi Keuangan tentang Kegiatan dan Pengendalian IMF dan Bank Dunia, peran Bank Dunia pada waktu itu [1968-1973] ”adalah berusaha memenangkan Dunia Ketiga ke pangkuan keuntungan dari dunia Barat.”6Apa yang dilakukan Bank Dunia waktu itu merupakan sebuah strategi bermata dua: pinjaman dana yang diberikan akan digunakan baik untuk mendukung sekutu-sekutunya dan untuk memaksa negara-negara yang bandel berada di bawah kekuasaan kontrolnya.

Di satu sisi, Bank Dunia mendukung sekutu-sekutu strategis Amerika Serikat di berbagai kawasan di dunia (Joseph Mobutu di Zaire 1965-1997, Mohamed Suharto di Indonesia 1965-1998,

6 French National Assembly Finance Commission’s Report on the Activities and Control of the IMF and the World Bank, 2000.

Page 85: Eric Toussaint dan Damien Millet

57Eric Toussaint dan Damien Millet

Ferdinand Marcos di Filipina 1965-1986, diktato Brasil 1965-1980, Augusto Pinochet di Chili 1973-1990, para jenderal Videla dan Viola di Argentina 1976-1983, dan masih ada banyak banyak lainnya) untuk memperkuat zona pengaruh AS di seluruh dunia.

Saya tidak bisa melihat alasan mengapa kita harus membiarkan sebuah negara menjadi Marxis hanya karena paraa pendudukanya tidak bertanggung jawab.

HENRY Kissinger, sebagai Salvador Allende digulingkan oleh kudeta Pinochet di Chile, 1973

Di sisi lain, Bank Dunia memberikan pinjaman bersyarat kepada negara-negara yang berusaha untuk menerapkan kebijakan yang tidak sesuai dengan model kapitalis yang dominan. Bank Dunia waktu itu akan menawarkan modal yang dibutuhkan negara-negera berkembang, sambil mengatakan kepada negara-negara bahwa ekspor bahan baku yang mereka hasilkan akan cukup untuk menutupi pembayaran kembali uatang dan untuk memodernisasi basis industri mereka. Dengan cara ini, Bank Dunia memperoleh hak untuk memeriksa kebijakan ekonomi dari negara-negara peminjam ini, dan berusaha menghentikan usaha mereka untuk membangun ekonomi yang independen dan membawa sejumlah pemimpin negera berkembang yang membannngkang kembali bawah naungan kekuasaan negera-negara industri (misalnya, Gamal Abdel Nasser di Mesir dari 1954-1970 dan Kwame N’Krumah di Ghana 1960-1966). Ketika para pemimpin Selatan menolak untuk mematuhinya, penguasa-penguasa Utara tidak ragu menggulingkan dan menggantikan mereka dengan diktator-diktator (bdk. pembunuhan Patrice Lumumba di Kongo di bekas ekploitasi Belgia tahun 1961, Sylvanus Olympio di Togo pada tahun 1963, dan Salvador Allende di Cile 1973 – dan kemudian,

Page 86: Eric Toussaint dan Damien Millet

58 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Thomas Sankara di Burkina Faso pada tahun 1987) atau berusaha mengatur intervensi militer (intervensi AS di Santo Domingo pada tahun 1965, di Vietnam, di Kuba melalui perantaraan tentara bayaran pada tahun 1961; intervensi Prancis di Gabon pada tahun 1964 untuk memulihkan kekuasaan Léon M ‘ba; beberapa kali Kamerun pada 1960-an dalam rangka mendukung pemerintahan Ahmadou Ahidjo; di kali Chad beberapa sejak tahun 1960, di Republik Afrika Tengah pada tahun 1979 untuk menginstal David Dacko setelah kudeta, serta banyak tokoh lainmys). Ketika tindakan seperti jatuh tak membuahkan hasil, seperti yang terjadi dengan Fidel Castro, yang telah berkuasa di sana sejak 1959, maka negara-negara ini akan dikucilkan dari komunitas bangsa-bangsa, yang berarti harganya sangat mahal untuk dibayar.

Dengan demikian data geopolitik ini merupakan bagian dari latar belakang yang menjelaskan proses bagaimana negara-negara Selatan dibelenggu kontrak utang luar negeri. Pinjaman-pinjaman dari Bank Dunia ini, yang ditambahkan lagi dengan pinjaman dari beberapa lembaga multilateral lainnya, yang berfungsi menurut logika yang sama, dan juga pinjaman dari IMF, merupakan bagian multilateral dari utang publik eksternal negara-negara Selatan.7 Dari jumlahnya yang sangat sedikit pada awal tahun 1960-an, utang publik eksternal bagian multilateral ini telah meningkat menjadi $8 miliar pada tahun 1970, kemudian menjadi $58 milyar pada tahun 1980, termasuk $32 miliar berutang kepada Bank Dunia dan $12 miliar kepada IMF.

Dalam banyak kasus, pinjaman-pinjaman [dari Bank Dunia] diberikan untuk menyogok pemerintahan-pemerintah [negara Selatan] selama masa Perang Dingin. Yang menjadi

7 Khususnya bank pembangunan regional.

Page 87: Eric Toussaint dan Damien Millet

59Eric Toussaint dan Damien Millet

issue waktu bukan terutama apakah dana pinjaman itu akan meningkatkan kesejahteraan sebuah negara, tetapi apakah dana pinjaman itu dapat membantu sebuah negara untuk mencapai kestabilan politik, mengingat realitas geopolitik dunia pada saat itu.

Joseph Stiglitz, ahli ekonom pada Bank Dunia dari 1997 sampai 1999, Pemenang Nobel Ekonomi pada tahun 2001,

tampil di TV PerancisL’Autre mondialisation (Globalisasi Alternatif ), padaArte, 7 Maret 2000

PERTANYAAN 8: Bagaimana Cara Bank Dunia berfungsi?

Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (The International Bank for Reconstruction and Development atau IBRD) didirikan di Bretton Woods, Amerika Serikat, pada bulan Juli 1944, atas inisiatif dari 45 negara yang berkumpul untuk sebuah konferensi moneter dan keuangan pertama dari PBB. Pada tahun 2010, keanggotannya menjadi 186 negara, dengan Kosovo sebagai negara anggota terbaru (ia bergabung pada bulan Juni 2009).8

Tujuan awal pendirian IBRD adalah untuk membantu pembangunan kembali ekonomi Eropa Barat setelah hancur oleh Perang Dunia II sehingga tetap menjadi sekutu yang stabil dari Amerika dan pasar ekonomi untuk pelemparan barang-barangg yang diproduksikan Amerika Serikat. Tapi tak lama kemudian, perhatiannya bergeser ke negara-negara Selatan, menjadi – menggunakan kata-kata Bank Dunia sendiri, “sumber penting dari bantuan keuangandan

8 Untuk menjadi anggota Bank Dunia atau IBRD setiap negara pertama-tama harus menjadi anggota IMF.

Page 88: Eric Toussaint dan Damien Millet

60 MAFIA BANK DUNIA & IMF

teknis untuk negara-negara berkembang di seluruh dunia.”9Tapi strategi di balik bantuan ini tidak netral dan sangat kontroversial.

Tigainstitusi keuangan lainnya kemudian dibentuk dan secara bersama-sama mereka lasim dikenal dengan nama Kelompok Bank Dunia. Keempat cabang Bank Dunia ini merupakan Korporasi Keuangan Internasional yang didirikan pada tahun 1956 dengan tujuan untuk membiayai sektor swasta di negara-negara berkembang: 1) Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association atau IDA) yang didirikan tahun 1960 dengan misi khusus memberi pinjaman kepada negara-negara yang paling miskin, 2) Pusat Internasional untuk Penyelesaian Sengketa Investasi pada tahun 1966 (yaitu sebuah pengadilan di mana perusahaan swasta dapat mengajukan perkara jika mereka menganggap bahwa kepentingan mereka dirugikan oleh kebijakan publik sebuah negara, bahkan jika kebijakan itu dibuat secara demokratis oleh pemerintah yang peduli akan kepentingan hidup rakyat), dan 3) Badan Penjamin Investasi Multilateral (Multilateral Invesment Guarantee Agency atau MIGA) pada tahun 1988 untuk mendorong investasi di negara-negara berkembang.

Bank Dunia meliputi IBRD dan IDA. Pada tahun 2008, bank ini memiliki sekitar 7.000 karyawan di Washington, DC, dan 3.000 di sekitar 30 kantor cabangnyadi seluruh dunia. Dari tahun 1945 sampai 2007, IBRD telah meminjamkan $433 milliar kepada pelbagai peminjam sedangkan IDA meminjamkan $181 milliar. Pada akhir tahun 2005, Bank Dunia memiliki $200 milyar kredit yang sedang beredar.10

9 Lihat http://go.worldbank.org/J4OW7MGS80.

10 Lihat, Bank Dunia, AnnualReport, 2007.

Page 89: Eric Toussaint dan Damien Millet

61Eric Toussaint dan Damien Millet

Setiap negara anggota mengankat seorang gubernur sebagai wakilnya, umumnya menteri keuangan, dan dalam beberapa kasus tertentu bia menteri urusan pembangunan. Secara bersama-sama mereka menjadi Dewan Gubernur (Council of Governors atau CG) yang merupakan komisi exekutif Bank Dunia. CG bersidang setahun sekali (pada musim gugur – Oktober hingga November menjelang akhir tahun, dua kali dalam tiga tahun harus bertempat sidang di Washington DC) dan mereka membutus sejumlah kebijakan-kebijakan umum. CG diberi kekuasaan untuk menentukan keputusan-keputusan besar seperti menerima sebuah negara menjadi anggota baru atau menyusun anggaran tahunan. Pertemuan pada musim semi (diadakan bersama-sama dengan IMF di Washington DC) mengevaluasi dampak dari program-program Bank Dunia dan IMF. Kedua sidang ini telah menjadi kesempatan bagipara aktivis melalukukan demonstrasi-demonstrasi protes terhadap kebijakan Bank Dunia dan IMF dan frekuensinya semakin meningkat dalam setiap KTT.

Untuk menjalankan fungsi operasional harianBank Dunia, Dewan Gubernur mendelegasikankekuasaannya kepada Dewan Direksi Eksekutif yang terdiri dari 24 anggota. Masing-masing dari delapan negara berikut memiliki hak istimewa untuk mengangkat seorang direktur: Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis, Inggris, Arab Saudi, Cina, dan Rusia. Enam belas direktur lainnya ditunjuk oleh kelompok-kelompok negara yang kerap kali kriterianya mengherankan: sebuah negara yang kaya biasanya dikaitkan dengan kelompok negara-negara yang sedang berkembang, dan tentu sajanegara kaya yang yang mesti menduduki di Dewan Direksi Eksekutif dan ia bersuara atas nama semua negara berada di dalam kelompoknya. Misalnya, seorang direktur Austria mewakili kelompok negera yang terdiri

Page 90: Eric Toussaint dan Damien Millet

62 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dari Austria, Belarus, Belgia, Hongaria, Kazakhstan, Luksemburg, Slowakia, Republik Ceko, Slovenia, dan Turki.11 Demikian pula, Swiss adalah ketua kelompok negara yang kerap disebut kelompok negara Switzistan karena terdiri dari negara-negara seperti Azerbaijan, Kyrgyzstan, Polandia, Serbia, Swiss, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Dewan Direksi Eksekutif, yang bersidang sekurang-kurangnya tiga kali dalam seminggu, memilih presiden yang masa jabatannya berlangsung selama lima tahun. Bertentangan dengan semua prinsip demokrasi, menurt aturan umum yang berlaku secara diam-diam selama ini – tahu sama tahu –jabatan Direktur Bank Dunia harus diberikan kepada perwakilan Amerika Serikat yang telah ditunjuk sendiri secara langsung oleh presiden AS. Dewan Direksi Eksekutif hanya menyetujui saja penuntuan Kepala Rirektur Bank Dunia oeh presiden AS. Dari tahun 1995 hingga 2005, presiden kesembilan Bank Dunia adalah James D. Wolfensohn. Sebelumnya ia bekerja sebagai direktur sektor Bank Komersial dari Salomon Brothers di New York dan lahir di Australia. Karena soal terakhir ini, ia harus terlebih dahulu menjadi warga negara AS supaya bisa diangkat menjadi Kepala Direktur Bank Dunia.

Pada bulan Maret 2005, Presiden AS George W. Bush menunjuk Paul Wolfowitz sebagai Presiden Bank Dunia. Sebagai mantan petinggi Pentagon, Wolfowitz adalah salah satu pemrakarsa invasi ke Irak pada Maret 2003 oleh sebuah koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Pada bulan April 2007, sementara ia digambarkan sebagai seorang pemimpin yang berjuang melawan korupsi, Wolfowitz dikritik keras karena telah diberikan secara substansial menaikan gaji partner,

11 Hingga 1 November 2008, jabatan ini diduduki oleh Belgia.

Page 91: Eric Toussaint dan Damien Millet

63Eric Toussaint dan Damien Millet

Shaha Riza yang juga bekerja di Bank Dunia. Wolfowitz, yang telah tertangkap basah karena tindakannya ini, tidak mempunyai pilihan lain selain untuk mengundurkan diri dari jabatannya, meskipun Presiden George W. Bush tetap mendukungnya. Menurut aturan yang berlaku secara diam-diam juga, ia digantikan oleh seorang lain yang diangkat Bush, yaitu Robert Zoellick, yang secara berturut-turut telah bekerja sebagai kepala kabinet Presiden Bush pada awal tahun 1990-an, sekretaris perdagangan di awal 2000-an, dan menjadi orang nomor dua di Departemen Luar Negeri setelah Condoleeza Rice dari Januari 2005 sampai Juni 2006. Setelah itu, ia bekerja di Goldman Sachs, salah satu bank terbesar di dunia investasi.

Sesungguhnya masih ada ruang cukup untuk membuat lembaga-lembaga global menjadi lebih demokratis. Banyak proposal telah dibuat untuk menghapus praktek terang-terangan tidak demokratis seperti veto di Dewan Keamanan PBB dan cara para pemimpin IMF dan Bank Dunia dipilih.

UNDP, Global human Development Report, 2002.

Setiap negara anggota di Bank Dunia diberikan kuota yang menentukan pengaruh apa yang dapat (atau tidak dapat)ia miliki di dalam bank. Dari kuota ini (yang ditentukan berdasarkan kekuatan ekonominya), sebuah perhitungan yang rumit menentukan hak suara dari negara bersangkutan: bagian tetap dari 250 suara dan sebuah bagian lain yang dicapai secara proporsional menurut kuota. Tidak seperti praktek yang biasa dibuat di Majelis Umum PBB, di mana setiap negara memiliki satu hak suara (dengan pengecualian utama dari Dewan Keamanan di mana lima negara memegang hak veto), sistem Bank Dunia dihitung $1=satu hak suara. Praktek pemungutan suara di Bank Dunia ini juga berbeda dengan praktek yang lasim

Page 92: Eric Toussaint dan Damien Millet

64 MAFIA BANK DUNIA & IMF

terjadi dengan pemegang sahamdari perusahaan, yaitu bahwa sebuah negara tidak bisa meningkatkan kuotanya di Bank Dunia [misalnya dengan menanam modal lebih banyak] dalam rangka memiliki kuota lebih banyak. Di Bank Dunia kemungkinan ini tertutup sama sekali.

Distribusi hak suara di antara para direktur Bank Dunia pada tahun 2008Negara % Ketua grup % Ketua grup %

Amerika Serikat 16.41 Austria 4.81 Malaysia 2.54Jepang 7.87 Belanda 4.47 Kuwait 2.91Jerman 4.49 Mexico 4.50 Swiss 3.04Perancis 4.31 Italia 3.51 Brazil 3.56Inggris 4.31 Kanada 3.85 India 3.40

Arab Saudi 2.79 Norwegia 3.34 Pakistan 3.19Cina 2.79 Australia 3.45 Argentina 2.32

Russia 2.79 Ethiopia 3.36 Mauritius 2.00Source: World Bank

Mari kita lihatperbedaan-perbedaannya:

0

9

18

AmerikaSerikat

Jepang Austria(10

negara)

Jerman Belanda(12

negara)

Perancis Inggris Mauritius(24

negaraAfrika)

16.41

7.874.81 4.49 4.47 4.31 4.31

2.00

Hak suara dari para direktur Bank Dunia tahun 2008

Source: World Bank

Seperti dapat dilihat pada table ini, jelas negara-negara berkembang tidak dapat melawan kekuatan suara negara-negara Triad, yang menguasai sebagian besar hak suara dan dengan demikian dapat menjadi sebuah cara sistematis untukmemaksakan kebijakan mereka.

Page 93: Eric Toussaint dan Damien Millet

65Eric Toussaint dan Damien Millet

Source :World Bank(dalam kurung adalah negara-negara anggota grup).

Perbedaan antara bobot demografis suatu negara dan pengaruhnya dalam Bank Dunia juga jelas seperti ditunjukkan bagan berikut.

Jumlah penduduk masing-masing group dan Quota hak suara di Bank Dunia

Negara atau Group Negara Penduduk tahun2005(dalam jutaan)

Hak suara di Bank Dunia (%)

Cina 1,313 2.79

India 1,134 2.79

Amerika Serikat 300 16.41

Negara-negara diketuai Mauritius 225 2.00

Russia 144 2.79

Japan 128 7.87

Perancis 61 4.31

Arab Saudi 24 2.79Source: World Bank; UNDP, Global Human Development Report, 2007

Kalau dalam grafik, maka data di atas menjadi sebagai berikut:

Page 94: Eric Toussaint dan Damien Millet

66 MAFIA BANK DUNIA & IMF

0

500

1.000

1.500

2.000

Cina India AS Kel Mauritius Rusia Jepang

Penduduk dalam jutaan Hak Suara

Skandal ini tidak hanya terbatas pada distribusi ketakadilan hak suara. Amerika Serikat menyisati lembaga ini menurut keinginannya dan mengelolanya sekian rupa untukmenegakkan aturan bahwa semua keputusan penting dapat diambil hanya dengan mayoritas 85 persen suara. Karena ia merupakan satu-satunya negara dengan lebih dari 15 persen dari hak suara, maka de facto, Amerika Serikat dapat memblokir setiap perubahan besar di Bank Dunia[yang tidak sesuai dengan keinginannya]. Negara-negara Uni Eropa, yang juga bisa mencapai hak suara bersamasebesar15 persen, umumnya puas dengan mendukung posisi istimewa AS. Pada beberapa kesempatan ketika kekuatan negara-negara Eropa bergabung dan mengancam akan menggunakan blok minoritas, umumnya setiap negera Eropa hanya ingin mempertahankan kepentingannya sendiri.12 Di masa depan, kita bisa membayangkan sebuah koalisi negara-negara berkembang bisa mencapai blok minoritas untuk menentang pemilihan calon AS sebagai presiden Bank Dunia. Untuk sementara, hingga saat ini Departemen Keuangan AS merupakan kapten tak terlawankan dan

12 Lihat misalnya koalisi yang terancam antara Belgia, Belanda, Swisss dan Norwegia pada Juni 2005, www.cadtm.org/spip.php?article1545 and www.cadtm.org/spip.php?article1546.

Page 95: Eric Toussaint dan Damien Millet

67Eric Toussaint dan Damien Millet

ia dapat membekukan setiap perubahan yang tidak sesuai dengan kebijakannya. Lokasi fisik dari markas Bank Dunia di Washington DC, yang jauhnya hanya sepelempar batu dari Gedung Putih, juga membahasakan sesuatu yang signifikan. Selama bertahun-tahun, perubahan hak suara menyebabkan munculnya negara-negara anggota baru. Tapi meskipun Amerika Serikat setuju untuk mengurangi sahamnya, tapi Amerika Serikat tetep pastikan bahwa hak suaranya harus tetap berada di atas ambang batas 15 persen.13

Beberapa pihak menyalahkan dispersi Bank Dunia pada negara pemegang saham utama (Amerika Serikat), yang, dalam hubungan dengan pengurangan program bantuan bilateral, menganggap institusi ini sebagai instrumen yang sangat berguna untuk mengerahkan pengaruhnya di negara-negara berkembang. Bank Dunia dapat digunakannya sebagai sumber dana untuk diberikan kepada negara-negara sahabatnya dan akan menentang untuk dipinjamkan kepada negara-negara musuhnya.

YVES TAVERNIER, Perancis MP, Laporan Nasional Perancis Majelis Komisi Keuangan pada Kegiatan dan

Pengendalian IMF dan Bank Dunia, 2001

Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) merupakan sebuah asoasiasi semata-mata. Agar berfungsi, IDA terikat dengan IBRD yang menjalankannya. Pada tahun 2008, jumlahnya mencapai 167 negara anggota, di mana 78 (39 dari jumlah ini adalah dari Afrika) dari negara-negara ini memenuhi persyaratan untuk mendapatkan keuntungan dari pinjamannya, yaitu, pendapatan tahunan per penduduk kurang dari $1.095 (sebuah angka yang harus diperbarui

13 Informasi detail tentang pengaruh AS di Bank Dunia, lihat Eric Tossain, The World Bank, Chapts. 5 to 9.

Page 96: Eric Toussaint dan Damien Millet

68 MAFIA BANK DUNIA & IMF

setiap tahun ). Negara-negara ini meminjam untuk jangka waktu lama (biasanya antara 35 tahun hingga 40 tahun, dengan penangguhan awal sepuluh tahun) dan dengan tingkat suku bunga sangat rendah (sekitar 0,75 persen). Uang itu berasal baik dari negara-negara kaya, yang mensuplai kembali dana IDA setiap tiga tahun, atau dari keuntungan yang IBRD peroleh dari pembayaran kembali utang oleh negara-negara berpenghasilan menengah. Perhatikan prinsip-prinsip IDA yagng cenderung bisa berubah ketika halitu sesuai dengan keinginan Bank Dunia: China dapat meminjam baik dari IBRD maupun dari IDA meskipun pendapatan per kapitanya lebih dari $ 1.095.

Negara-negara berkembang lainnya meminjam dari IBRD dengan harga mendekati harga pasar. IBRD sangat hati-hati dalam memilih proyek-proyek yang menguntungkan – tak berbeda dengan sebuah bank biasa. Bank Dunia mendapatkan uang yang dibutuhkannya untuk diinvestasikan ini dari dengan meminjam dari pasar uang. Sesungguhnya, Bank Dunia, yang dijamin oleh negara-negara kaya yang menjadi pemegang saham terbesar, cukup sanggup untuk mendapatkan uang dengan harga yang sangat baik. Kemudian IBRD meminjamkannya lagikepada negara-negara anggota, yang harus membayar pinjaman ini dalam waktu lima belas sampai dua puluh tahun.

Posisi istimewa istimewa untuk meminjam uang dari pasar modal ini memungkinkan IBRD untuk menyisihkan uang untuk biaya operasional dan bahkan untuk mendulang keuntungan: antara $1 miliar hinhhs $3 miliar per tahun. Dari $24, 7 milliar nilai pinjaman Bank Dunia pada tahun 2007, lebih dari setengah dilakukan melalui IBRD: $12,8 miliar, dibandingkan dengan $ 11,9 milliarmelalui IDA.14

14 Lihat, htt://go.worldbank.org/K40JW6O1P0.

Page 97: Eric Toussaint dan Damien Millet

69Eric Toussaint dan Damien Millet

Pada saat utang negara-negara berkembang bertumbuh, Bank Dunia bersama dengan IMF telah mengalihkan peranannya untuk menghasilkan efek makroekonomi dan memberlakukan semakin banyak kebijakan penyesuaian struktural (lihat Pert.17 dan Pert.18). Bank Dunia tidak ragu-ragu untuk “menyarankan” negara-negara yang menjadi terapi ekonomi dari IMF dengan cara yang menurutnya terbaik untuk mempromosikan jenis pertumbuhan ekonomi paling kontroversial melalui pengurangan defisit anggaran, menarik investor asing, liberalisasi ekonomi, dan pasar bebas (dan mencabut semua regulasi yang melindungi ekonomi nasional setiap negara). Bahkan Bank Dunia bisa berpartisipasi secara langsung dalam pembiayaan reformasi ekonomi melalui paket-paket pinjaman tertentu.

Apakah masuk akal bahwa Bank Dunia harus memberikan dukungan kepada proyek-proyek bisnis berskala kecil untuk mendapatkan akses kepada air dan listrik, ketimbang memberikan kontribusi bagi pembangunan sistem publik? Haruskah Bank Dunia akan mendanai sistem kesehatan dan pendidikan swasta?

YVES TAVERNIER, MP Perancis, Laporan Komisi Keuangan Majelis Nasional Perancis tentang Kegiatan dan

Kontrol IMF dan Bank Dunia, 2001

PERTANYAAN 9: Bagian mana dari pemerintah negara-negara Utara yang berperan dalam evolusi utang luar negeri negara-negara berkembang pada tahun 1960-an hingga 1970-an?

Meskipun merupakan penyebab langsung dari krisis ekonomi global pada tahun 1973-1975, shok minyak pada tahun 1973 menandai akhirnya masa pertumbuhan berkelanjutan ekonomi

Page 98: Eric Toussaint dan Damien Millet

70 MAFIA BANK DUNIA & IMF

negara-negara Utara yang dimulai sejak Perang Dunia Kedua selesai. Antara 1973 dan 1975, negara-negara Utara dilanda resesi ekonomi yang besar, yang ditandai dengan angka pengangguran yang besar pula. Negara-negara kaya kemudian memutuskan untuk mendistribusikan daya beli (purchasingpower) ke negara-negara Selatan, dengan tujuan menarik mereka untuk membeli barang-barang dari Utara. Hal ini menyebabkan peminjaman dari negara ke negara, yang kerap kali berkedok kredit ekspor – apa yang disebut pinjaman bersyarat (tiedaid). Misalnya, Perancis bisa meminjamkan sepuluh juta franc dengan tingkat bunga rendah ke sebuah negara di Afrika tapi dengan syarat bahwa negara itu dana pinjaman senilai sepuluh juta franc harus digunakan untuk membeli barang-barang buatan Perancis dengan total nilai sepuluh juta franc juga. Hal ini sama dengan sebuah subsidi kepada perusahaan-perusahaan dari negara kreditor, sementara itu para penduduk dari negara debitor secara rutin membayar bunga utang! Ini merupakan proses bagaimana bagian bilateral utang luar negeri negara-negara berkembang terjadi. Meskipun jumlahnya masih sangat sedikit pada awal tahun 1960-an, jumlah utang luar negeri negara-negara berkembang bagian bilateral mencapai $ 26 milyar pada tahun 1970-an, kemudian menjadi $103 miliar pada tahun 1980.

Hingga pada akhir tahun 1970-an, utang tetap ditolerir bagi negara-negara Selatan karena suku bunganya yang rendah dan pinjaman ini memungkinkan mereka untuk memproduksikan dan dengan demikian mengekspor lebih barang, yang berarti semakin mendapat banyak valuta asing (dari penjualan ekspor) untuk membayar kembali utang luar negeri dan menginvestasikan kembali sisanya. Namun utang luar negeri negara-negara berkembang terus naik eksponensial: meskipun sangat rendah jumlahnya pada awal tahun1960-an, utang ini mencapai jumlah $70 miliar pada 1970, dan

Page 99: Eric Toussaint dan Damien Millet

71Eric Toussaint dan Damien Millet

$540 miliar pada tahun 1980. Utang bilateral naik delapan kali lipat dalam waktu sepuluh tahun.

(Kesaksian) John Perkins di Ekuador

Dalam bukunya, Confessions of anEconomic Hit-Man, John Perkins menceritakan peran yang dimainkannya pada tahun 1970-an ketika ia menjabata sebagai kepala dari sebuah perusahaan teknik elektro AS yang memiliki jaringan rahasia dengan CIA dan Pentagon.15 Misinya saat itu adalah “mendorong para pemimpin negara di seluruh dunia untuk menjadi bagian dari jaringan kersama yang luas yang mempromosikan kepentingan komersial AS. Tapi pada akhirnya, para pemimpin negara yang telah terjaring dijerat dengan jaringan hutang untuk menjamin loyalitas mereka. Kita dapat bersandar pada mereka setiap kali kita dada kebutuhan –untuk memenuhi kebutuhan politik, ekonomi atau militerkita. Pada gilirannya, mereka memperkuat posisi politik mereka dengan mengembangkan industri, pembangkit listrik, dan bandara udari bagi kesejahateran negara mereka. Pemilik dari perusahaan-perusahaan konstruksi AS menjadi sangat kaya.”

Tapi Perkins juga bekerja dengan pemimpin-pemimpin progresif seperti Presiden Jaime Roldós di Ekuador: “Jaime Roldós adalan seorang yang berpikiran maju. Dia memenuhi janji-janji kampanyenya secara serius dan ia melancarkan serangan habis-habisan terhadap perusahaan-perusahaan minyak....Perusahan-perusahaan minyak seperti diduga langsung bereaksi dengan menghentikan busines mereka....

15 John Perkins, Confessions of an Economic Hit-Man (San Francisco:Berrett-Koehler Publishers, 2004). Lihat juga kesaksiannya dalam documenter Philippe Diaz The End of Poverty?, www.cadtm.org/spip.php?article3175.

Page 100: Eric Toussaint dan Damien Millet

72 MAFIA BANK DUNIA & IMF

[Mereka] lalu melukiskan presiden Ekuador pertama yang dipilih secara demokratis ini sebagai Fidel Castro baru. Tapi Roldós tidak menyerah kalah terhadap intimidasi korporasi-korporasi minyak ini...Ia menyampaikan pidato besar di Stadion Olimpiade Atahualpa di Quito dan kemudian menuju ke sebuah komunitas kecil di selatan Ekuador. Dia meninggal di sana dalam sebuah kecelakaan helikopter pada tanggal 24 Mei 1981.” Demikian juga Presiden Panama, Omar Torrijos, yang pada waktu yang hampir bersamaan ingin menegosiasikan perjanjian yang isinya menyerahkan kepada Amerika Serikat daerah sepanjang Terusan Panama, juga menjadi korban kecelakaan. Perkins yakin bahwa kematian kedua pemimpin ini mestinya tidak terjadi secara kebetulan. “Mereka dibunuh karena mereka menentang persaudaraan korporasi, pemerintah, dan kepala-kepala bank yang tujuannya untuk membentuk imperium global. Kami para Bandit Ekonomi gagal membawa Roldós dan Torrijos, hit-man tipe lain, yaitu CIA selalu berada persis i belakang kami, melangkah masuk. “

Keseimbingan neracajelas: “Ekuador ini dibanjiri utang luar negeri dan harus menggunakan sebagian besar anggaran nasionalnya untuk melunasi ini....Satu-satunya cara bagi Ekuador mengurangi utang luar negerinya adalah dengan menjual hutan tropisnya kepada perusahaan-perusahaan minyak.” Singkatnya, dengan menginjak-injak kedaulatan Ekuador yang seharusnya tidak dapat dicabut,”imperium global menuntutnya untuk membentuk konsesi minyak. “

John Perkins kembali di Ekuador pada 22 Mei 2007 untuk meminta maaf kepada rakyat Ekuador. Kelompok yang bertanggungjawab telah menjerat Ekuador dengan tidak sah seharusnya juga mengikuti teladan yang sama.

Page 101: Eric Toussaint dan Damien Millet

73Eric Toussaint dan Damien Millet

PERTANYAAN 10: Bagaimanakah dana-dana yang dipinjam itu digunakan di negara-negara berkembang?

Para penduduk umumnya tidak menikmati keuntungkan dari pinjaman-pinjamanyang dikontrak oleh para pemimpin negara-negara Selatan. Sebagian besar pinjaman ini dikontrak oleh para diktator yang merupakan sekutu-sekutu strategis dari kekuatan besar negara-negara Utara. Orang bisa mempelajari daftar negara-negara yang paling dililit utang pada tahun 1980 untuk menemukan proporsi para pemimpin negara-negara ini yang yang memiliki hubungan politik yang baik dengan negara-negara Triad, padahal seringkali mereka bersifat otoriter.

Sebagian besar dari dana pinjaman initelah digelapkan oleh rezim-rezim yang korup. Mereka semua lebih memilih memimpin negara mereka ke dalam utang karena mereka mampu memilih komisi untuk diri mereka sendiri dengan keterlibatan dari penghasut penghutang lain. Coba bayangkan. Bagaimana mungkin Mobutu Sese Seko, yang telah memerintah Nigeria selama lebih dari tiga puluh tahun, memiliki kekayaan dalam bentuk uang sekitar $8 miliar ketika meninggal dunia, setara dengan dua pertiga dari utang negara? Belum lagi akumulasi kekayaan dari orang-orang yang pernah dekat dengannya. Dan bagaimana bisa terjadi di Haiti, pada tahun 1986, utang luar negerinya bisa mencapai $750 juta ketika keluarga Duvallier, yang telah memerintah selama tiga puluh tahun (pertama François yang dikenal sebagai Papa Doc, lalu Jean-Claude yang dikenal sebagai Baby Doc) melarikan diri ke Riviera diPerancis dengan kekayaan diperkirakan lebih dari $900 juta? Bagaimana lagi kita dapat menjelaskan kekayaan baru yang diraup oleh keluarga Soeharto di Indonesia, ketika mereka [Suharto dan kroninya]lengser pada tahun 1998 setelah memerintah selama tiga puluh dua tahun,

Page 102: Eric Toussaint dan Damien Millet

74 MAFIA BANK DUNIA & IMF

jumlah kekayaannya diperkirakan sebesar US $40 miliar, pada waktu negerinya mengalami krisis ekonomi yang parah?

Kadang-kadang, seperti dalam kasus kediktatoran Argentina (1976-1983), situasi saat itu menggelikan. Selama masa itu, utang luar negeri Argentiana naik lebih dari lima kali lipat, hinga mencapai total $45 miliar pada tahun 1983, tyang umumnya dikontrak dengan bank-bank swasta tapi dengan persetujuan pemerintah AS. Pada tahun 1976, sebuah pinjaman IMF memberikan sinyal yang jelas kepada bank-bank Utara: kediktatoran Argentina mesti didukung. Junta yang berkuasa memaksa perusahaan publik untuk berutang, seperti perusahaan minyak YPF yang utang eksternalnyamembengkak 16 kali lipat dalam waktu tujuh tahun, yaitu naik dari $372 juta menjadi $6 miliar. Tapi dalam kenyataannya hampir tidak ada satu senpun yang dipinjam saat itu pernah tiba di pundi-pundi perusahaan publik. Uang-uang yang dipinjam dari bank-bank AS itu sebagian besar disimpan kembali di bank-bank yang sama di AS dalam bentuk deposito dengan tingkat bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan bunga pinjaman pertama kepada Argentina. Komisi-komisi besar karenanya berkontra dalam memperkaya pribadi-pribadi tertentu yang dekat dengan para penguasa diktator. Misalnya, antara Juli dan November 1976, Bank Manhattan Chase menerima setoran depositor [dari Argentina] sebesar $22 juta setiap bulan dan membayar bunga sebesar 5,5%. Pada saat yang sama, Bank Sentral Argentinal telah meminjam $30 juta setiap bulan dari bank yang sama pada tingkat 8,75%. Dan semua ini telah berlangsung dengan dukungan aktif dari IMF dan Amerika Serikat, yang mempertahankan rezim teror, sementara Argentina dan Amerika Serikat mendekat setelah percobaan nasionalis Peron dan penerusnya.16

16 Untuk informasi lebih detail, lihat Éric Toussaint, Your Money or Your Life. The Tyranny of Global Finance, (Chicago: Haymarket, 2005), chap. 16, “Argentina: The Tango of the Debt.”

Page 103: Eric Toussaint dan Damien Millet

75Eric Toussaint dan Damien Millet

Dari tahun 1976 sampai 1983, kebijakan utang dan pinjaman [luar negeri] benar-benar sewenang-wenang. Ini berimplikasi pada staf dan Dewan Eksekutif dari lembaga-lembaga publik dan swasta. Keberadaan dari sebuah link yang eksplisit antara utang luar negeri, aliran modal asing dalam jangka pendek, tingginya suku bunga di pasar internal, dan pengorbanan yang sepadan dari anggaran nasional setelah tahun 1976 tidak bisa luput dari perhatian penguasa IMF yang yang mengawasi perundingan-perundingan ekonomi pada waktu itu.

KEPUTUSAN PENGADILAN FEDERAL ARGENTINA, 14 Juli 2000

Jadi utang luar negeri Argentina waktu itu meningkat sangat cepat. Hal yang sama juga terjadi dengan kekayaan pribadi dari mereka yang dekat dengan para diktator. Korupsi para diktator ini juga turut menguntungkan bank-bank dari negara Utara. Bagian dari uang yang kembali lagi kepada bank-bank mereka, lalu uang itu mereka pinjamkan lagi kepada orang lain, begitu seterusnya siklus bisa berjalan terus tanpa akhir. Selain itu, kekayaan para diktator itu negara berkembang yang didepositokan kembali di bank-bank negara Utara itu dijadikan sebagai jaminan oleh bank-bank negara Utara pada masa itu. Jika pemimpin negara berkemban yang diktator itu tiba-tiba tidak setia dan menolak pembayaran utang yang telah dikontrak atas nama negara, maka bank-bank negara Utara bisa mengancam untuk membekukan aset-aset pribadi mereka yang rahasia, atau bahkan bank-bank negara dapat menyita semuanya. Jelas di sini, korupsi dan penggelapan dana telah memainkan peran utama.

Di negara-negara miskin sebuah kasta dikembangkan dalam lingkup yang lebih tinggi dari negara yang berkolusi dengan negara-negara Barat: kelas penguasa lokal menegosiasikan

Page 104: Eric Toussaint dan Damien Millet

76 MAFIA BANK DUNIA & IMF

partisipasi mereka dalam perampasan bumi untuk membuat sumber daya alam tersedia bagi perusahaan-perusahaan multinasional atau untuk memastikan tatanan sosial .

HERVE KEMPF, How Are the Rich Destroying the Earth, 2008

Sebagian pinjaman yang akhirnya mencapai negara peminjam digunakan sedemikian rupa sehingga sebagaian besar warga negara tidak menikmati manfaat apapun dari pinjam pada masa itu. Prioritas biasanya diberikan untuk membiayai proyek-proyek besar energi atau infrastruktur (seperti bendungan besar, pembangkit listrik tenaga air, pipa, pelabuhan laut, kereta api, dan sejenisnya) yang seringkali tidak tepat, hanya sekedar gila-gilaan dengan proyek besar (megalomaniac) dan dijuluki proyek”gajah putih” (whiteelephants). Tujuan dari proyek besar ini sering bukan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan sehari-hari warga negara setempat, tapi sebenarnya mengeruk sumber daya alam dari negara-negara Selatan dan mengangkutnya dengan mudah dan dengan biaya sangat murah ke pasaran dunia. Bendungan Inga di Zaire, misalnya, dibangun dari tahun 1972 untuk menghasilan listeri tegangan tinggi yang harus disalurkan melalui kabel listrik sepanjang 1.900 km untuk keperluan eksploitasi mineral di provinsiKatanga. Waktu itu tidak ada satu trafo pun yang dipasang di sepanjang jalan dari bendungan Inga ke Katanga untuk memasok listrik bagi orang-orang desa masih menggunakan lampu minyak. Proyek-proyek bendungan besar lain pada zaman itu telah dimungkinkan oleh keuangan dari negara-negara Utara: Kariba antara Zambia dan Zimbabwe, Katse dan Mohale di Lesotho, Sardar Sardovar di India, Tarbela di Pakistan, Arun di Nepal, Yaceryta di sungai antara Argentina dan Paraguay, Chixoy di Guatemala, Nam Theun di Laos, dan masih ada banyak bendungan lainnya.

Page 105: Eric Toussaint dan Damien Millet

77Eric Toussaint dan Damien Millet

Di banyak negara utang [luar negeri]mencekik anggaran publik dan seringkali dipakai untuk membayar kembali pinjaman yang digunakan tidak secara produktif tempo dulu oleh rezim-rezim otoriter.

UNDP, Global Human Development Report 2002

Bahkan hal yang sama tetap terjadi belum lama ini, seperti pembangunan pipa Chad-Kamerun yang dimulai pada 1990-an untuk membawa minyak dari wilayah Doba, sebuah enklave di Chad, ke terminal laut Kribi (Kamerun) yang jaraknya mencapai 1.000 km. Konsorsiumnya, yang terdiri dari ExxonMobil, Chevron (Amerika Serikat), dan Petronas (Malaysia) berhasil menyelesaikan proyek ini dengan total biaya $3,7 milliar berkat dukungan strategis dan keuangan yang kuat dari Bank Dunia.

Pembangunan pipa, yang selesai pada tahun 2004 ini, dilakukan dengan sama sekali mengabaikan kepentingan para penduduk setempat. Sebagai contoh, menurut kesepakan awal kompensasi yang diberikan kepada warga masyarakat setempat yang tinggal di jalur pipa diproyeksikan sebesar hanya 3.000 franc CFA (€4.60) per pohon mangga yang dipotong, padahal menurut PM ChadNgarléjy Yorongar, panenan pertama dari sebuah pohon mangga saja bisa mencapai 1.000 buah mangga dengan harga sekitar 100 franc CFA (€00.15) atau €150 per pohon mangga.17Hanya setelah dilancarkan banyak protes dan tekanan, baru jumlah kompensasinya ditambah.

Seorang perwira Perancis terlatih, Presiden Chad Idriss Deby Itno merebut kekuasaan pada tahun 1990 setelah menggulingkan Habre Hissene.Dia menikmati dukungan lama dari Perancis dan

17 Lihat Agir Ici-Survie, « Dossiers noirs de la politique africaine en France, ”, L’Harmattan 13 (1999).

Page 106: Eric Toussaint dan Damien Millet

78 MAFIA BANK DUNIA & IMF

jaringan Perancis-Afrika.Catatan reputasinya hingga saat ini: pemilu tetap dengan suara isian dan kecurangan, penindasan segala bentuk oposisi demokratis dan pers yang bebas, dan revisi konstitusi untuk membuka jalan bagi presiden untuk memaku masa jabatan ketiga kalinya. Kegagalan dari gugatan yang dibuat oleh Deby terhadap François-Xavier Verschave, penulis NoirSilence,sebuah buku yang telah menceritakan semua hal itu, dilaporkan secara luas.

Bank duniawaktu itu tidak bisa secara terbuka menyetujui rezim yang demikian. Karena itu Bank Dunia berusaha membenarkan dirinya dengan mempromosikan proyek percontohan yang akan memungkinkan penduduk negara Chad menikmatimanfaat dari keuntungan yang akan dicapai. Setelah menginvestasikan lebih banyak di Chad daripada di tempat lain di negara-negara Afrika Sub-Sahara, Bank Dunia mengharuskan Deby untuk mendepositokan lagi 10% dari uang yang diperoleh dari penjualan minyak dalam sebuah rekening yang diblokir di Citibank, London, di bawah kendali Bank Dunia, dan mengamankan uang ini bagi generasi depan. Untuk mengelola simpanan ini, Bank Dunia menganjurkan gagasan dari Komite Pengendalian dan Pengawasan Sumber Daya Minyak (CCSRP) yang terdiri dari sembilan anggota.18 Namun lima dari anggotanya dicalonkan oleh Deby sendiri. Sedangkan sisa 90% dari pendapatan minyak akan didistribusikan sebagai berikut: 80%[75%] untuk proyek-proyek sosial yang Bank Dunia telah setujui, 10% untuk biaya operasional negara, dan 5% untuk investasi di daerah Doba.

Para pemenang utama dalam proyek minyak Chad adalah konsorsium, tapi terhadap hal ini pemerintah dan kroni-kroninya tidak mengajukan keberatan.Pembagian pendapatan antara

18 Lihat Jeune Afrique/L’Intelligent, December 19, 2004.

Page 107: Eric Toussaint dan Damien Millet

79Eric Toussaint dan Damien Millet

negara Chad dan konsorsium minyak tampaknya sangat tidak menguntungkan negara [Chad], yang seharusnya hanya memperoleh 12,5% dari royalti atas penjualan minyak langsung. Terhadap hal ini harus ditambahkan berbagai jenis pajak dan bonus, yang dibayarkan langsung ke departemen keuangan Chad. Bonus pertama, yang dibayar di muka, bukanlah merupakan sebuah contoh yang baik: $7.400.000 digelapkan pada kesempatan itu. Seorang anak putra Presiden Chad menyalahgunakan lagi dana sebesr $4,5 juta untuk pembelian beberapa helikopter.19 Bank Dunia, yang sangat terlibat dalam proyek ini, menutup matanya terhadap masalah ini agar tidak merugikan kredibilitasnya.

Bagi Deby, itu belum cukup. Ia memperebutkan angka yang diberikan oleh ExxonMobil dan konsorsium yang digunakan untuk menghitung bagaimana pendapatan minyakakan didistribusikan. Itu sebabnya mengapa pada tanggal 7 Oktober 2004, kantor presiden Chad menerbitkan sebuah pernyataan yang sangat tidak biasa dengan judul „Pembohongan Konsorsium, Penggelapan dan Penipuan,” yang mencela fakta bahwa perusahaan-perusahaan multinasional meraup semua pendapatan minyak dan negara Chad tidak dapat mengendalikan deklarasi konsorsium yang meragukan. Mekanisme yang dibuat oleh Bank Dunia berantakkan: hingga akhir tahun 2005, Presiden Deby telah menggelapkan $27 juta dana yang sebenarnya dimaksudkan untuk investasi bagi generasi mendatang. Selain itu, ia telah mengubah aturan main di manaia memasukkan pengeluaran bagi bidang keamanan dalam definisi sektor-sektor yang mendapat prioritas untuk dibiayai dengan pendapatan minyak. Karena dilemahkan oleh ketegangan-ketegangan sosial yang mendalam,

19 L’Humanité, September 20, 2003.

Page 108: Eric Toussaint dan Damien Millet

80 MAFIA BANK DUNIA & IMF

percobaan kudeta, dan ditinggalkan oleh tentara angkatan darah, Deby mencoba membangun kekuatan represif militer. Bank Dunia bereaksi dengan membekukan dana sebesar $124 jutayang sedianya untuk dipinjamakan kepada Chad. Beberapa bulan kemudian, di bawah tekanan dari Washington DC dalam mendukung Deby, sebuah kesepakatan dicapai antara Chad dan Bank Dunia. Dibuat resmi pada bulan Juli 2006 dan dipublikasikan sebagai sebuah kemenangan, perjanjian menggambarkan kinerja Bank Dunia yang tidak terpuji. Deby berkomitmen untuk mendedikasikan 70% dari pendapatan minyak untuk program penanggulangan kemiskinan, di mana jumlahnya lebih kurang dari 80% yang telah diumumkan sebelumnya.

Semua ini menunjukkan bahwa wacana ahli-ahli Bank Dunia soal kepemerintahan yang baik, korupsi, dan pengentasan kemiskinan hanya meruapakan sebuah lelucon. Sejak awal sudah bisa dilihat bahwa proyek ini hanya akan membuat diktator tersohor semakin lebih kaya. Bahkan, masing-masing pihak melakukan apa yang diharapkan dari proyek ini. Bank Dunia membangun pipa agar perusahaan minyak bisa mendapatkan minyak Chad dengan biaya murah dan sehingga mereka dapat memberikan dividen yang tinggi kepada para pemegang saham mereka. Presiden Chad menjual kekayaan bangsanya yang masih menderita dalam banyak hal.

Berikut ini adalah sebuah contoh lain. Pada tahun 1994, Cina mulai membangun tiga bendungan Gorges besar, yang permukaannya melebihi 1.000 kilometer persegi – dua kali ukuran luas Danau Jenewa! Bendungan ini menyebabkan 1,9 juta penduduk setempat mengungsi dan mengganggu ekosistem setempat. Pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia dan lingkungan sama sekali tidak menghalangi perusahaan dari negara Utara seperti Alstom, Hydro-Québec, atau

Page 109: Eric Toussaint dan Damien Millet

81Eric Toussaint dan Damien Millet

BNP Paribas untuk berpartisipasi dalam proyek ini.

Pembelian senjata dan peralatan militer untuk menindas rakyat merupakan penyebab lain dari utang. Banyak diktator mempertahankan kekuasaan mereka berkat peralatan militer yang mereka beli secara kredit dengan keterlibatan aktif atau pasif negara kreditor. Sehingga sekarang ini, rakyat di negara-negara miskin membayar hutang luar negeri yang dulu digunakan untuk membeli senjata yang membunuh kaum kerabat mereka seperti 30.000 orang hilang di Argentina di bawah kediktatoran (1976-1983), represi kekerasan di Chile di bawah Pinochet (1973 - 90), para korban rezim Apartheid di Afrika Selatan (1948-1994), atau genosida di Rwanda (1994). Uang yang dipinjam itu juga digunakan untuk berkompromi dengan partai-partai oposisi, bahkan kadang-kadang untuk membuat partai oposisi palsu atau untuk membiayai kampanye pemilu yang mahal.

Pinjaman juga digunakan untuk bantuan yang bersyarat (tiedaid), yaitu, dana yang dipinjam itu harus digunakan kembaliuntuk membeli barang-barang yang diproduksi di negara kreditor,sekalipun barang-barang itu sebenarnya tidak terlalu perlu dan harganya juga tidak murah. Kebutuhan yang sebenarnya dari penduduk di negara berkembang malahah tidak dipedulikan. Yang paling penting adalahpenjualan barang perdagangan. Ada beberapa kejadian di mana barang-barangyang diimpor itu ditemukan dalam keadaan belum terbungkus baik hingga tiba di negara debitor. Biarpun begitu, saja pinjaman harus tetap dibayar

Mega proyek (while elephant), bantuan bersyarat (tied aid), dan pembelian senjata yang digunakan untuk menindas rakyat, penggelapan uang dan korupsi merupakan beberapa bentuk penggunaan uang pinjaman dari Bank Dunia pada masa lalu. Dewasa

Page 110: Eric Toussaint dan Damien Millet

82 MAFIA BANK DUNIA & IMF

ini penduduk negara-negara berkembang harus membayar kembali dengan pajak keringat utang-utang masa lalu yang mereka sendiri tidak pernah nikmati manfaatnya.

Bankir-bankir mana yang mengedipkan mata ketika mereka melihat bahwa pinjaman yang ditujukan untuk sebuah perusahaan Negara Meksiko atau Filipina dalam kenyataanya dibayarkan langsung ke rekening di Boston atau Jenewa milik seorang pejabat negara berpangkat tinggi dai negara-negara berkembang?

PHILIPPE NOREL dan ÉRIC SAINT-ALARY, L’endettement du Tiers Monde – (Hutang Dunia Ketiga),

1988

Page 111: Eric Toussaint dan Damien Millet

83Eric Toussaint dan Damien Millet

BAB 3KRISIS UTANG

PERTANYAAN 11 Bagaimana persis harga komoditas mengalami evolusi selama kuartal terakhir abad kedua puluh?

Sejak akhir tahun 1970-an hingga awal tahun 2000, negara-negara Selatan dihadapkan dengan sebuah perubahan besar: ekspor bahan

baku dan komoditi hasil pertanian, yang telah terus meningkat, kini mulai menurun.

Sebagian besar pinjaman luar negeri didasarkan pada mata uang luar negeri yang kuat seperti dolar AS. Selain itu, dan ini sangat penting, pembayaran kembali harus dilakukan dalam mata uang yang sama seperti pada saat pinjaman awal, karena para pemberi pinjaman yang, misalnya, meminjamkan uang dalam bentuk dolar mengharapkan pembayaran kebamli dalam bentuk uang. Negara kreditor sama sekali tidak mau mendapat pembayaran kembali utang dalam mata uang franc Kongo dari DRC atau mata uang dari negara berkembang lainnya. Sepanjang tahun 1970-an, dengan utang mereka yang semakin berada di luar kendali, negara-negara berhutang harus mendapatkan uang lebih banyak untuk dibayar kepada kreditor mereka. Untuk melakukan hal ini mereka tidak punya pilihan selain menjual kepada siapa saja yang memiliki uang dollar ini. Negara-negara berkembang karenanya harus terpaksa menata kembali kebijakan-kebijakan ekonomi mereka seturun keinginan para pelaku

Page 112: Eric Toussaint dan Damien Millet

84 MAFIA BANK DUNIA & IMF

ekonomi asing – terutama pelaku ekonomi di negara-negara industri.

Hasilkan apa yang kita butuhkan dan konsumsikan apa yang kita hasilkan, daripada dengan mengimpor dari luar.

Thomas Sankara, Presiden Burkina Faso, 1983-1987

Agar bisa membayar kembali utng luar negeri, maka negara-negara berkembang harus mengekspor lebih banyak dari produk-produk daerah “tropis” mereka atau sumber daya alam berupa pertambangan mineral. Mereka memperkuat spesialisasi mereka pada komoditas-komoditas tertentu, di mana mereka menjadi begitu bergantung pada komoditas bersangkutan, seperti mineral tembaga untuk Zambia dan Chile, atau bauksit untuk Guinea dan Jamaika. Pada saat yang sama, negara-negara ini meningkatkan kuantitas ekspor bahan baku mereka ke pasar dunia, sementara permintaan bahan baku ini dari negara-negara Utara, yang sedang menghadapi krisisnya sendiri, tidak meningkat sejalan dengan peningkatan kuantitas esport bahan mentah dari negara-negara berkembang. Akibatnya, negara-negara berkembang harus berkompetisi di antara mereka sendiri dan melihat bahwa harga semua bahan baku mereka, termasuk minyak bumi yang harganya meningkat sejak tahun 1973, kini ambruk. Titik balik yang paling fundamental terjadi pada tahun 1981 ketika harga minyak turun drastis, memprovokasi krisis utang di Meksiko sebagai salah satu pengkspor minyak utama. Harga bahan-bahan baku tertentu telah jatuh beberapa tahun sebelumnya, seperti yang terjadi dengan tembaga, yang harganya ambruk pada tahun 1976, memicu krisis pembayaran kembali utang luar negeri untuk Zaire dari Presiden Mobutu.1

1 Lihat CADTM pamphlet, « A qui profitent toutes les richesses du peuple congolais? Pour un audit de la dette congolaise, » 2007, p. 15.

Page 113: Eric Toussaint dan Damien Millet

85Eric Toussaint dan Damien Millet

Dari sudut pandang global, penurunan harga bahan baku waktu itu tidak teratur, dengan periode resesi harga komuniti yang diikuti oleh masa-masa puncak yang pendek. Namun, gerakan keseluruhan antara tahun 1977 dan 2001 adalah penurunan harga semua bahan baku, yang jatuh sekitar 2,8% setiap tahun.2 Kejatuhan harga bahan mentah ini juga mempengaruhi pasar harga mineral dan logam, hingga turun 1,9% setiap tahun, terutama perak, timah dan tungsten yang harganya jatuh lebih dari 5%. Antara tahun 1997, tahun ketika Asia Tenggara mengalami resesi ekonomi yang besar, dan pada tahun 2001 harga dipotong hingga setengah, “53% secara riil.... Yaitu, komoditas bahan mentah kehilangan daya tarik belinya hingga setengah dibandingkan barang-barang jadi yang dihasilkan pabrik-pabrik.”3 Selain itu, sebuah studi tentang keadaan ekspor di seluruh dunia menunjukkan bahwa, dari segi nilai, negara-negara kaya mengekspor lebih dari 2/3 dari semua barang manufaktur yang tersedia dalam pasar dunia, sedangkan negara-negara berkembang mengekspor lebih dari ½ dari komoditas bahan mentah di pasar dunia. Meskipun demikian, negara-negara berkembang tetap menjadi tempat untuk panen dan ekstraksi, yang menyediakan bahan-bahan baku sangat diperlukan bagi ekonomi industri, namun mereka hanya menerima sebagian kecil dari keuntungan sebagai imbalannya.

Dengan pembalikan tren harga pada awal tahun 1980-an, situasi keuangan negara-negara berhutang telah menjadi semakin sulit. Tidak hanya peningkatan produksi yang tidak lagi memadai, tapi hal ini juga telah memperburuk fenomena sehubungan pasokan barang di

2 Dalam dollar yang constan tahun 1985. See UNCTAD, Commodity Yearbook, 2003, http://r0.unctad.org/infocomm.

3 UNCTAD, Economic Development in Africa. Commercial Results and Dependence on Commodities, Geneva, 2003.

Page 114: Eric Toussaint dan Damien Millet

86 MAFIA BANK DUNIA & IMF

pasar dunia yang sudah berlebihan. Program Penyesuaian Struktural [yang diberlakukan IMF dan Bank Dunia] sejak tahun 1980-sn (lihat Pert17 &18) telah membuat negara-negara berkembang kehilangan setiap bentuk proteksi ekonomi yang mereka miliki sebelumnya.

Permainan bebas dari kekuatan-kekuatan pasar melalui liberalisasi dan deregulasi harga diperlihatkan sebagai yang menjanjikan alokasi sumberdaya alam and pencapaian kesejahteraan yang paling efisien. Konsep tentang stabilisasi harga komoditas internasional karenanya mengalami kemunduran besar.

UNCTAD, 20034

PERTANYAAN 12: Peran apa yang dimainkan oleh evolusi suku bunga [Bank Dunia dan IMF] dalam krisis utang tahun 1982?

Pada akhir tahun 1979, untuk keluar dari krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat (serta sebagian besar negara-negara industri lainnya) dan memulihkan kembali peran mereka sebagai pemimpin setelah serangkaian kegagalan yang memalukan di Vietnam pada tahun 1975, di Iran (penggulingan Shah pada bulan Februari 1979), dan diNikaragua (penggulingan diktator Anastasio Somoza pada bulan Juli 1979), pemerintah mulai meninggalkan kapitalisme liberal Keynesian. Gerakan ini mendapat aksentuasinya ketika ketika Ronald Reagan mengambil alih kepresidenan sebagai Presiden AS pada bulan Januari 1981. Selama beberapa bulan sebelumnya, Inggris, yang diperintah dengan tangan besi oleh pemerintah Margaret Thatcher, telah memulai perubahan besar ke arah neoliberal. Paul Volcker,

4 Ibid.

Page 115: Eric Toussaint dan Damien Millet

87Eric Toussaint dan Damien Millet

Ketua Dewan Gubernur Sistem Cadangan Pemerintah Federal AS, memutuskan untuk menaikan secara tajam suku bunga pinjaman AS. Untuk seseorang sedang memilik modal, perubahan ini berarti menanam modal di Amerika Serikat akan mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi. Tujuan Volcker memang demikian: untuk menarik investasi dan menghidupkan kembali ekonomi AS (khususnya, dengan meluncurkan program industri besar untuk militer). Maka para investor bergegas masuk ke ASi dari seluruh dunia. Para pemerintah negara Eropa satu sesudah yang lain mengikuti kebijakan menaikkan suku bunga ini untuk menjaga modal lari ke luar negeri.

-4

0

4

8

12

16

20

Evolusi Suku Bunga utama (Suku Bunga Amerika Utara) antara tahun1970 dannd 1981

bunganominal

bunga riil(minus inflasi)

Page 116: Eric Toussaint dan Damien Millet

88 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Di AS Suku Bunga Utama adalah suku bunga yang bank-bank kenakan satu terhadap yang lain untuk pinjaman semalam yang dibuat untuk memenuhi persyaratan cadangan. Suku Bunga Utama biasanya sekitar 3% poin lebih tinggi dari Suku Cadang Federal, yaitu suku bunga yang ditetapkan oleh Cadangan Federal.

Evolusi Suku Bunga Utama AS 1970-1981:

Tahun Bunga Nominal Bunga Riil(minus inflasi)

19701975197919801981

7.9 %7.9 %12.7 %15.3 %18.9 %

2.0 %-1.3 %1.4 %1.8 %8.6 %

Jelaslah bahwa selama tahun 1970, suku bunga riil sangat rendah, dan bahkan pernah mencapai angka negatif. Saat itu sebenarnya merupakan kesempatan yang tepat untuk melakukan pinjaman: ketika suku riil adalah negatif, maka inflasi lebih tinggi dari tingkat bunga nominal, dan dengan demikian biaya pinjaman sangat rendah atau bahkan tidak sama sekali.

Selama periode ini, pengeluaran karena pembayaran utang oleh negara-negara berkembang masih stabil, terutama jika pendapatan dari sektor ekspor tinggi dan meningkat.

Pada awal tahun 1980-an, situasi berubah secara drastis. Tingkat suku bunga pinjaman bank yang diberikan kepada negara-negara Selatan sangat rendah selama dua dekade sebelumnya, tetapi bervariasi dan berhubungkan dengan suku bunga Anglo-Saxon (suku bunga utama dan LIBOR, yang ditetapkan masing-masing di New York dan London, pada dasarnya merupakan suku bunga pinjamannya terendah yang dikenakan oleh bank-bankbesar bagi negara-negara besar yang

Page 117: Eric Toussaint dan Damien Millet

89Eric Toussaint dan Damien Millet

menjadi pelanggan mereka). Dari hanya sekitar 4 sampai 5% pada tahun 1970-an, suku bunga pinjaman naik drastis menjadi 16 hingga 18% pada tahun 1980-an dan naik menjadi lebih tinggi pada masa puncak krisis ekonomi, karena premi risiko telah menjadi sangat besar. Jadi praktisnya, dalam waktu begitu singkat negara-negara Selatan melihat peningkatan suku bunga pinjaman mereka hinga tiga kali lipat [dari besar bunga yang ditetapkan sewaktu kontrak peminjaman tahun 1970-an], sementara di pihak lain pedapatan mereka dari sektor ekspor juga jatuh (lihat Pert.11). Tampak jelas bahwa negara pemberi pinjaman telah secara sepihak mengubah dan menaikan aturan [suku bunga]. Di satu sisi, pihak-pihak yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga secara sepihak ini adalah bank-bank sentral dari negara-negara industri yang diketuai Federal Reserve dari AS. Pada saat yang sama, negara-negara industri ini memaksa [negara-negara berkembang di Selatan] untuk menurunkan harga bahan-bahan baku yang diekspor dari negara mereka. Langkah pertama yang mereka tempuh adalah melemahkan organisasi OPEC dengan menarik Arab Saudi menjadi sekutu ekonomi negara-negara industri dan dengan mengakhiri kartel perdagangan kopi. Waktu itu, “perangkap” ini yang dibuat untuk menjerat negara-negara yang memiliki utang. Efek dari hal ini jelas: sejak saat itu, negara-negara berutang dari negara Dunia Ketiga mendapatkan diri mereka berada di bawah telapak kaki dari negara-negara kreditor.

Akibatnya sungguh mengerikan. Negara-negara Selatan harus membayar lebih banyak dengan pendapatan negara yang sedikit. Dalam cengkraman utang, negara debitor tidak mungkin bisa memenuhi pembayaran utang pada saat jatuh tempo. Negara-negara Selatan bahkan harus membuat pinjaman baru untuk membayar utang lama, tapi kali ini dengan tingkat bungan yang tinggi. Dengan cepat situasi semakin memburuk.

Page 118: Eric Toussaint dan Damien Millet

90 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pada bulan Agustus 1982, Meksiko adalah negara pertama di Selatan yang mengumumkan bahwa ia tidak lagi mampu membayar utang luar negerinya. Negara-negara lain yang juga dililit utang seperti Argentina dan Brazil menyusul. Ini merupakan awal dari krisis utang yang mengguncang semua negara di Selatan – satu demi satu. Bahkan negara-negara Eropa Timur mendapat hantaman krisis yang sama terutama Polandia dan kemudian Yugoslavia dan Rumania.

Krisis utang luar negeri ini bergema seperti gemuruh tepukan tangan. Lembaga-lembaga internasional, yang tugasnya adalah untuk mengatur sistem dan mencegah krisis ini, tidak memberikan alarm peringatan sebelum krisis ini terjadi dan mereka malah bertindak seolah-olah semuanya baik-baik saja.

Negara-negara berkembang akan semakin sulit mengelola utang mereka, kendatipun [kecenderungan saat ini] tidak menunjukkan masalah umum.

BANK DUNIA, Laporan Pembangunan Umum, 1981

Meskipun Bank Dunia dan IMF tahu bahwa awan mendung dan tanda-tanda angin topan krisis utang akan datang terjadi, tapi kedua

Page 119: Eric Toussaint dan Damien Millet

91Eric Toussaint dan Damien Millet

lembaga ini tidak mau menyampaikan prakiraan ekonomi secara nyata. Mereka malahan ingin memberikan waktu secukupnya kepada bank-bank besar untuk menarik keluar tanpa harus menanggung resiko besar [untuk diri mereka sendiri].5 Hal ini masuk akal, karena presiden baru Bank Dunia tidak lain merupakan seorang mantan pejabat teras atas dari salah satu bank swasta AS yang paling penting, yaitu Bank of America, yang telah pernah bekerja di Meksiko dan di beberapa negara Amerika Latin lainnya.

Singkatnya, krisis utang waktu itu disebabkan oleh dua fenomena yang terjadi secara berurutan:

• peningkatan secara drastis jumlah utang yang harus dibayar karena kenaikan suku bunga secara tiba-tiba dan diputuskan secar sepihak di pemerintahanWashington DC.

• penurunan harga bahan mentah secara sangat drastis yang diekspor oleh negara-negara berhutang ke pasar dunia, yand hasilnya diharapkan untuk membayar utang pinjaman mereka dan pembekuan pinjaman baru [pada Bank Dunia atau IMF].6

Semua negara berhutang di Afrika dan Amerika Latin, dan beberapa negara Asia (seperti Korea Selatan), apapun bentu pemerintahannya, tingkat korupsi atau demokrasi mengalami krisis utang.

5 Lihat bab 12 dari Tossain, The World Bank....

6 Ada dua alasan pembekuan pinjaman baru pada bank-bank Utara:1) bank-bank [negara Selatan ] lebih suka menyimpan kembali uang pinjaman mereka di AS dan di beberapa negara industri Utara lainnya karena didorong kenaikan suku bungayang tinggi. 2) bank-bank [negara industri] mulai kuatir bahwa uang-uang yang mereka pinjamkan kepada negara-negara selatan tidak akan bisa dibayar kembali karena masalah ekonomi negara-negara Selatan yang semakin memburuk. Tapi sesungguhnya dengan menghentikan pinjaman baru, mereka justru memancing krisis yang mereka kuatirkan.

Page 120: Eric Toussaint dan Damien Millet

92 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Tanggungjawab besar ada di tangan negara-negara industri, Bank Sentral mereka, bank-bank swasta mereka, dan pasar bursa mereka (di Chicago dan London) yang memegan kuasa mematok harga bahan baku [yang dieskport negara-negara berkembang]. Tentu saja korupsi, gila akan kemuliaan (megalomania), dan demokrasi yang belum berjalan baik di negara-negara Selatan (lihat Pert.10) tentu saja membuat krisis utang ini semakin buruk, tetapi faktor-faktor tersebut bukan merupakan pemicu dari timbulnya krisis utang.

Krisis utang Amerika Latin pada 1980-an disebabkan oleh kenaikan suku bunga pinjam yang besar, sebagai akibat dari kebijakan keuangan yang ketat dari Federal Reserve Chairman Paul Volcker di Amerika Serikat.

JOSEPH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002.

PERTANYAAN 13: Apakah Bank Dunia, IMF, dan bank-bank swasta lainnya di negara-negara Utara mesti bertanggung jawab atas krisis utang?

Ya, tentu. Pada tahun 1960 Bank Dunia sudah tahu sejak awal bahwa cepat atau lambat di masa depan krisis utang akan melanda negara-negara berkembang karena karena pembayaran jumlah utang yang terus meningkat. Tanda-tanda krisis itu sebetulnya sudah mulai kelihatan sepanjang tahun 1960-an dan mencapai puncaknya krisis energi tahun 1973 [yang kemudian berbuntut dengan jatuhnya OPEC]. Beberapa pemimpin Bank Dunia, bank swasta, dan Kantor Akuntansi Umum (GAO) menerbitkan laporan yang isinya menyoroti bahaya risiko krisis yang sedang terjadi saat itu. Namun,

Page 121: Eric Toussaint dan Damien Millet

93Eric Toussaint dan Damien Millet

arahnya kemudiaan berubah secara radikal ketika harga minyak meroket pada tahun 1973 dan, pada saat yang sama, bank-bank besar di negara industri melakukan daur ulang petrodolar secara besar-besaran. Menghadapi krisis karena harga minyak yang meroket, Bank Dunia berhenti berbicara tentang krisis [uatang]. Namun masalah krisis utang tetap menjadi masalah yang tidak bisa dikendali. Masalah ini akhirnya menjadi kesempatan untuk berkompetisi antara Bank Dunia dan bank-bank swasta negara industri untuk melihat siapa dari keduanya [Bank Dunia versus bank-bank swasta negara industri] yang bisa mengalokasikan pinjaman paling besar dalam waktu singkat untuk negara-negara Selatan. Hingga ledakan krisis pada tahun 1982, Bank Dunia mempertahankan wacana ganda: satu, secara resmi meyakinkan negara-negara berhutang bahwa tidak ada alasan cukup untuk memberikan alarm untuk mengingatkan bahaya krisis utang dan bahwa setiap masalah hanya bersifat sementara; kedua, semua diskusi tentang krisis utang ini dibuat secara rahasia yang tertutup bagi publik [termasuk media].

Mari kita lihat beberapa contoh yang menunjukkan bahwa krisis utang tidak terjadi secara tiba-tiba seperti sambaran petir dari langit biru tanpa awan.

Pada tahun 1969, Nelson Rockefeller, saudara dari presiden Chase Manhattan Bank, menjelaskan dalam sebuah laporan kepada presiden AS masalah yang Amerika Latin harus hadapi: "Pemberian pinjaman yang besar oleh beberapa negara-negara Utara untuk mendukung pembangunan telah mencapai titik di mana pembayaran bunga tahunan dan amortisasi telah menyerap sebagian besar penerimaan devisa.... Sejumlah negara berkembang, sebagai akibatnya, malah harus membuat pinjaman baru untuk mendapatkan devisa asing untuk membayar bunga dan amortisasi pinjaman berupa utang lama

Page 122: Eric Toussaint dan Damien Millet

94 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dan dengan tingkat suku bunga baru yang lebih tinggi."7

Banyak negara-negara miskin telah mengadakan utang yang jumlahnya melampau kemungkinan untuk dibayar kembali.

General Accounting Office, 1969.8

Beberapa waktu kemudian, pada tahun 1970, dalam sebuah laporan kepada presiden AS, Rudolph Peterson, presiden dari Bank of America, disampaikan sebuah alarm peringatan: "Beban utang banyak negara berkembang sekarang telah menjadi masalah yang urgent. Masalah ini telah diketahui satu dekade lalu tapi tidak ditangani. Masalah ini berawal dari kombinasi penyebab..., pendapatan ekspor masa depan beberapa negara berkembang digadaikan sekian berat sehingga bisa membahayakan impor yang berkelanjutan, investasi dan pembangunan."9

Singkatnya, dari akhir tahun 1960-an, sumber-sumber berpengaruh dan aneka jaringan pemerintah di Amerika Serikat tahu bahwa krisis utang akan meledak pada tahun-tahun berikutnya.

Sementara itu, Robert McNamara juga melihat peningkatan utang Dunia Ketiga sebagai masalah. Tentang hal ini ia pernah menyatakan: "Pada akhir tahun 1972, utang [negara-negara berkembang] telah mencapai $75 miliar dan jumlah utang tahunan melebihi $7 miliar. Jumlah pembayaran hutang telah meningkat sebesar 18% pada 1970

7 Nelson Rockefeller, Report on the Americas( Chicago: Quadrangle Books, 1969), p. 87, dikutip dalam Cheryl Payer, Lent and Lost. Foreign Credit and Third World Development (London: Zed Books, 1991), p. 58.

8 Banking, November 1969, p. 45, quoted in Payer, Lent and Lost, p. 69.

9 Lihat Task Force on International Development, “U.S. Foreign Assistance in the 1970s: A New Approach,” Report to the President (Washington: Government Printing Office, 1970), p.10.

Page 123: Eric Toussaint dan Damien Millet

95Eric Toussaint dan Damien Millet

lalu menjadi 20% pada tahun 1971. Rata-rata peningkatan utang sejak dekade 1960-an hampir dua kali lipat tingkat pertumbuhan pendapatan ekspor yang digunakan negara-negara berhutang untuk membayar utang mereka. Situasi ini tidak bisa berjalan terus tanpa batas."10

Akan tetapi Bank Dunia di bawah pimpinan McNamara terus menekan negara-negara berkembang untuk membuat mereka semakin dililit utang.

Kenaikan harga bahan bakar minyak dan bahan baku lainnya pada tahun 1973 menyebabkan negara-negara berkembang seakan-seakan semakin menceburkan diri ke dalam utang yang lebih besar. Perkiraan pesimis tampaknya menipis.

Investasi dari surplus minyak negara-negara pengekspor minyak di pasar keuangan nasional dan internasional bersama-sama dengan ekspansi pembiayaan internasional (baik melalui pengaturan bilateral maupun multilateral fasilitas) telah mengakibatkan penyaluran dana yang memuaskan ke dalam defisit neraca dari negara-negara pengimpor minyak.

IMF, Annual Report, 1975

Robert McNamara menunjukkan rasa kepercayan yang besar pada 1970-an. Pada tahun 1977 ia menyatakan dalam sebuah pidato tahunannya bahwa "bank-bank pemberi pinjaman utama dan negara-negara penerima pinjaman utama beroperasi dengan asumsi-asumsi yang konsisten satu sama lain" dan dia menyimpulkan, "Kami lebih percaya diri saat ini daripada setahun yang lalu, yaitu bahwa masalah utan ini dapat diatasi."11

10 Lihat Robert McNamara, Cien países, dos mil millones de seres (Madrid,:Tecnos, 1973), p. 94.

11 Dikutip oleh Nicholas Stern dan Francisco Ferreira, “The World Bank as

Page 124: Eric Toussaint dan Damien Millet

96 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pada bulan Oktober 1978, salah satu wakil presiden Bank Dunia, Peter Cargill, yang bertanggung jawab bagian keuangan, menyampaikan sebuah memorandum kepada presiden, Robert McNamara, yang berjudul "Risiko dari Portofolio Pinjaman IBRD." Di momerandum ini, Cargill mendesak McNamara dan seluruh Bank Dunia untuk memberi perhatian lebih banyak pada penyelesaian masalah utang negara-negara berhutang.12 Cargill menyatakan bahwa jumlah negara-negara berhutang memiliki tunggakan pembayaran utang kepada Bank Dunia dan/atau berusaha untuk menegosiasikan kembali utang multilateral mereka meningkat 3 hingga 18 negara antara tahun 1974 dan 1978! McNamara sendiri melepaskan keprihatinannya, meskipun secara internal, dalam beberapa kesempatan, khususnya dalam sebuah memorandum tertanggal September 1979. Sebuah memorandum internal berbunyi bahwa jika bank-bank melihat risiko terus meningkat, mereka akan mengurangi jumlah pinjaman dan "kami dapat mencari sejumlah besar negara yang berada dalam situasi sangat sulit."13

Laporan Pembangunan Dunia yang diterbitkan oleh Bank Dunia pada tahun 1980 menunjukkan sebuah pandangan optimis tentang masa depan, yang memprediksikan bahwa suku bunga pinjaman uang akan stabil pada tingkat yang sangat rendah hingga 1%. Apa yang diramalkan ini benar-benar realistis, seperti kemudian dibuktikan sejarah. Menurut para sejarawan Bank Dunia, dalam Laporan Pembangunan Dunia versi yang tidak diterbitkan, ada hipotesis kedua

‘Intellectual Actor,’” dalam D. Kapur, J. Lewis, R. Webb, eds., The World Bank, Its First Half Century, 1997, vol. 2 (1997) p. 558.

12 D. Kapur, J. Lewis, R. Webb, The World Bank, vol. 1. p. 598.

13 Ibid., p.599.

Page 125: Eric Toussaint dan Damien Millet

97Eric Toussaint dan Damien Millet

yand didasarkan pada tingkat suku bunga riil sebesar 3% [bukan 1% seperti dalam laporan resmi yang diterbitkan]. Proyeksi itu menunjukkan bahwa situasi pada akhirnya akan menjadi memburuk bagi negara-negara yang dibebani hutang. Robert McNamara berhasil mengeluarkan skenario buruk ini keluar dari versi akhir dari Laporan Pembangunan Dunia!14

Laporan Pembangunan Dunia Tahun 1981 oleh Bank Dunia menyebutkan bahwa ada kemungkinan besar di mana para negara debitor dan negara kreditor akan menyesuaikan diri dengan keadaan yang terus berubah tanpa harus dimulai dengan sebuah krisis kepercayaan umum.15

Pada tanggal 19 Maret 1982, enam bulan sebelum krisis, presiden baru Bank Dunia, Alden W. Clausen, yang menggantikan McNamara, mengirim surat berikut kepada José López Portillo Presiden Meksiko yang isinya antara lain:16 "Pertemuan kami di Kota Mexico dengan wakil-wakil pemerintahan Anda memperteguh kepercayaan saya akan para pemimpin ekonomi di negara Anda. Anda, Pak Presiden, patut berbangga dengan prestasi yang telah dicapai selama lima tahun terakhir ini. Tidak banyak negara di dunia yang telah mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti ini atau yang telah menciptakan begitu banyak lapangan kerja..... Saya ingin mengucapkan selamat atas keberhasilan yang telah dicapai. Seperti yang saya nyatakan dalam pertemuan kami, kemunduran terakhir yang menimpa perekonomian Meksiko hanya bersifat sementara, dan kami

14 Skenario ini, walau lebih dekat dengan apa yang terjadi, masih terlalu opimistis.

15 Dikutip oleh Stern dan Ferreira, “The World Bank as ‘Intellectual Actor’” p. 559.

16 Jose Lopez Portillo adalah presiden dari tahun 1977 hingga 1982.

Page 126: Eric Toussaint dan Damien Millet

98 MAFIA BANK DUNIA & IMF

akan dengan senang hati membantu selama proses konsolidasi" ( penekanan penulis).17 Padahal kurang dari setahun sebelumnya, Alden W. Clausen masih memimpin Bank of America dan sibuk memberikan pinjaman demi pinjaman kepada Meksiko.

Pada tanggal 20 Agustus 1982, Meksiko, yang sebelumnya telah membayar kembali utang pinjamannya selama tujuh bulan pertama tahun itu, menyatakan bahwa negara Meksiko sudah tidak sanggup lagi membayar utang luar negerinya. Maka sejak itu krisis utang luar negeri [dari negara-negara berkembang] menjalar seperti api yang tak terkendali.

Kesimpulannya, negara pemberi pinjaman di Utara sesungguhnya tahu betul bahwa krisis utang sedang menghantui negera-negara Selatan, tetapi negara-negara kreditor di Utara bersikap pura-pura tidak tahu akan masalah bakal menimpa. Waktu krisis utang berlangsung, negara-negara Utara justeru mendapat keuntungan karena dengan krisis ini mereka bisa mengatur negara-negara berkembang yang selumnya ingin membangun ekonomi mereka secara mandiri. Selain itu negara-negara Utara semakin meningkatkan eksploitasi mereka atas semua negara berkembang dan penduduknya.

PERTANYAAN 14: Bagaimana negara-negara kreditor menanggapi krisis utang ini?

Ketika krisis utang mulai menghantam Meksiko pada tahun 1982 yang kemudian disusul oleh negara-negara Amerika Latin lainnya, para negara kreditor di Utara menyadari bahwa negara-negara sedang

17 A. W. Clausen kepada Jose López Portillo, Presiden Mexico, suara 19 Maret 1982, dalam D. Kapur, J. Lewis, R. Webb, The World Bank, vol. 1, p. 603.

Page 127: Eric Toussaint dan Damien Millet

99Eric Toussaint dan Damien Millet

berada di jalan buntu dan sistem keuangan dunia bergolak. Bank-bank di Utara berada dalam bahaya karena banyaknya pinjaman uang yang telah mereka berikan kepada negara-negara Selatan. Sebagai contoh, pada tahun 1982 utang dari negara Brasil, Argentina, Venezuela, dan Chile mewakili 141% dari modal pinjaman yang diberikan oleh Morgan Guaranty Bank, 154% oleh Chase Manhattan Bank, 158% oleh Bank of America, 170% oleh Chemical Bank, 175% oleh Citibank, dan 263% oleh Produsen Hanover. Para bankir saat itu berada dalam situasi kritis.

Begitu sebuah negara diketahui tidak mampu membayar utang (seperti yang menimpa sebagian besar negara-negara Amerika Latin dan Afrika pada tahun 1980-an, dan untuk negara-negara Asia pada akhir tahun 1990-an), maka biasanya lembaga dunia yang pertama-tama tampik ke depan adalah selalu IMF, yang datang untuk menyelamatkan masalah keuangan sebuah negara seakan-akanseperti petugas pemadam kebakaran, tetapi petugas pemadam kebakaran yang aneh, yang memperburuk perbuatan jahat pyromaniac (pyromanica’s evildoing), memadamkan api utang yang justeru disulut oleh negara-negara kreditor dengan investasi yang sangat banyak, dan pada saat yang sama memicu api yang sama pada orang lain [Atau perbuatan IMF itu sama dengan A menjual alkohol kepada B hingga B mabuk, B lalu diberi obat penolong oleh A dengan menyuruh B membeli tambah alkohol baru lagi dan minum. Jelas B tambah mabuk. D A lakukan hal yang sama kepada C, D, E etc].

Menyusul tuntutan-tuntutan pemerintah dari perusahaan-perusahaan kaya, IMF mengijinkan negara-negara yang ditimpa krisis utang untuk meminjam utang baru lagi untuk menghindari kegagalah untuk membayar utang lama mereka. Jadi karena terperangkap oleh spiral utang itu, maka negara-negara berkembang tidak mempunyai

Page 128: Eric Toussaint dan Damien Millet

100 MAFIA BANK DUNIA & IMF

pilihan lain selain membuat pinjaman utang baru untuk melunasi utang lama. Sebelum memberikan pinjaman baru kepada negara-negara berkembang yang sudah dibebani utang lama ini, yang tentu dengan suku bunga yang lebih tinggi dari sebelumnya, bank-bank di Utara sebagai pemberi pinjaman baru biasanya meminta IMF untuk memberi jaminan pengganti tersembunyi (ulterior reimbursemen) dan meminta sebuah kontrak utang ditandatangani dengan oleh peminjam (debitor). IMF lalu merestui untuk memulai kembali aliran "pompa keuangan" (finance pump) dengan syarat bahwa negara-negara yang bersangkutan akan menggunakan uang pinjaman baru ini pertama-tama untuk mengganti uang pinjaman pada bank-bank dan pemberi pinjaman swasta lainnya, dan pada saat yang sama negara-negara berhutang ditutntut untuk merestrukturisasi ekonomi mereka seturut instruksi dari IMF: maka di sini lahirlah persyaratan yang terkenal dari IMF yang disebut Program Penyesuaian Struktural (Struktural Adjustment Program atauSAP: lihat Pert. dan 18). Melalui SAPs, IMF dan ahli-ahli ultra-liberal menguasai kebijakan-kebijakan ekonomi negara-negara yang dibebani krisis utang. Maka sebuah bentuk baru dari penjajahan /kolonisasi telah lahir dan dilembagakan secara sistematis. Kolonisasi baru ini tidak membutuhkan kehadiran sebuah lembaga administratif dari penjajah atau militer. Utang itu sendiri bisa membuat negara jajahan – negera berhutang – untuk tetap tunduk [dan menyerah diri untuk dijajah, dirampok dan dieksploitasi secara ekonomis].

Pada bulan Agustus 1982 pemerintah Meksiko mengumumkan bahwa mereka tidak bisa lagi membayar utang eksternal. IMF lalu mengorganisir dan mengawasi administrasi dari sebuah rencana untuk menjadwal ulang utang komersial swasta yang pemerintah Meksiko telah terima selama dekade sebelumnya. Pinjaman dari IMF kali ini tidak menyalurkan dana baru yang bersih ke Meksiko. Melainkan IMF meminjamkan dana baru

Page 129: Eric Toussaint dan Damien Millet

101Eric Toussaint dan Damien Millet

kepada Meksiko yang mesti dipakai untuk membayar hutang lama. Sebabai akibatnya, utang Meksiko justeru semakin meningkat hanya supaya Meksiko terhindar dari kegagalah membayar utang pada waktunya (default). IMF memberikan persyaratan pinjaman baru ini dengan meminta Meksiko mengimplementasikan paket reformasi ekonomi jangka panjang. Beberapa point dari persyaratan itu menuntut pengorbanan yang harus dibebankan kepada penduduk setempat, kehilangan pekerjaan dan penuruan secara drastis dalam standar hidup mereka. Negara-negara berkembang lainnya, khususnya di Amerika Latin, menyaksikan bahwa arus masuk modal swasta menurun atau menjadi negatif.

IFI ADVISORY COMMISSION, juga dikenal sebagai The Meltzer Commission, 2000.18

Apa tujuan yang ingin dicapai negara-negara kaya di Utara dalam menempatkan IMF dengan posisi yang sedemikian penting? Jawabannya adalah untuk memaksakan disiplin keuangan yang ketat kepada negara-negara berhutang. Membangun kembali keseimbangan sistem keuangan adalah hal yang paling penting bagi lembaga-lembaga keuangan internasional. Dan untuk mencapai keseimbangan yang dituntut negara-negara Utara ini, maka negara-negara di Selatan yang

18 Lihat, www.house.gov/jec/imf/meltzer.pdf. Komisi Meltzer adalah komisi bipartit dari Kongres AS, yang dipimpin oleh Profesor Allan Meltzer. Komisi terdiri dari 6 orang dari Partai Republikan dan 6 orang dari Partai Demokrat. Ia bekerja untuk lembaga keuangan internasional dan menyampaikan laporan kritis pada Maret 2000. Setelah krisis ekonomi Asia Tenggara yang parah pada tahun 1997-1998, Kongres prihatin dengan frekuensi dan biaya krisis keuangan dan menunjukkan adanya gangguan fungsi lembaga multilatereral. Konteks politik internal di Amerika Serikat, dengan mayoritas Partai Republik di Kongres dan pemerintahan demokratis yang dipimpin oleh Bill Clinton, memainkan peranan dalam keputusan Kongres untuk meminta reorganisasi menyeluruh dari lembaga Bretton Woods, di mana Departemen Keuangan AS memiliki pengaruh yang amat banyak.

Page 130: Eric Toussaint dan Damien Millet

102 MAFIA BANK DUNIA & IMF

berhutang jelas: mereka mengekspor bahan-bahan mentah lebih banyak [ke negara-negara Utara] dan mereka harus belanja sedikit mungkin [potong anggaran APBN/APBD]. Program Penyesuaian Struktural atau SAPs dari IMF dan Bank Dunia juga telah dikenal sejak tahun 1990 sebagai “Konsensus Washington”. Dengan mengutamakan aspek statistik di atas aspek manusia kemanusiaan, SAPs yang diberlakukan kedua lembaga keuangan internasional memiliki dampak yang mengerikan bagi kehidupan masyarakat dan ekonomi neegara-negara di Selatan. Selama beberapa puluhan tahun, orang-orang miskin di Selatan telah melakukan pengorbanan besar untuk membayar kembali utang yang sebagian besar dari mereka tidak pernah nikmati manfaatnya. Pada saat yang sama, kriteria-kriteria makroekonomi yang dimotori oleh IMF dan Bank Dunia membawa dampak besar yang merusakkan kondisi hidup ratusan juta manusia di seluruh dunia. Dari sudut pandang pembangunan manusia, hal ini merupakan sebuah kegagalan besar dari kedua lembaga keuangan ini, ketika keduanya melihat posisi mereka semakin melemah dari waktu ke waktu.

Peran modern berteknologi tinggi telah dirancang untuk menghindari kontak fisik [dalam pertempuran]: menjatuhkan bom dari langit dengan ketinggian 50.000 kaki (sekitar 15.240 meter) memastikan bahwa orang yang melakukannya tidak "merasakan" apa yang sedang ia lakukan. Manajemen ekonomi modern juga mirip demikian: dari dalam sebuah hotel mewah, orang tanpa perasaan apapun bisa memaksakan kebijakan-kebijakan, yang sebenarnya orang akan berpikir dua kali sebelum melakukannya, kalau orang tahu orang-orang lain di tempat jauh yang hidupnya akan hancur oleh kebijakan-kebijakan bersangkutan.

JOSEPH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002.

Page 131: Eric Toussaint dan Damien Millet

103Eric Toussaint dan Damien Millet

Ketika krisis utang yang akut terjadi (seperti di Meksiko pada tahun 1982 dan 1994, di Asia Tenggara pada tahun 1997, Rusia pada tahun 1998, Brasil pada tahun 1999, Ekuador pada tahun 1999-2000, Turki pada tahun 2000, Argentina pada 2001-2002, Brasil lagi di 2002) , IMF kemudian menolongnya dengan memberikan pinjaman baru dalam jumlah yang cukup besar. Pinjaman baru ini bukan untuk membantu penduduk sebuah negara yang tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka setiap bulan tetapi untuk membantu kreditor-kreditor kaya supaya tidak bangkrut, padahal krisis utang ini dipicu oleh invetasi-invetasi spekulatif mereka. Sebagai contoh, IMF dan G7 meminjamkan $105 milliar kepada negara-negara Asia dan Asia Tenggara pada tahun 1997 (di mana krisis utang, yang diperburuk oleh SAPs yang dikenakan oleh IMF, menyebabkan dua puluh juta orang kehilangan pekerjaan mereka). IMF meminjamkan $31 miliar kepada Turki antara akhir tahun 1999 dan 2002 ( ingat: Turki, sebuah sekutu geo-strategis dari Amerika Serikat, berada dekat dekat dengan sumber minyak dan gas dari Asia Tengah, dan di samping Irak dan Iran). Lebih dari $21 milliar dipinjamkan ke Argentina pada tahun 2001 sebelum negara ini tenggelam lagi dalam krisis dan gagal membayar utang pada kreditor-kreditor swasta, dan $30 miliar dijanjikan untuk Brasil pada tahun 2002-003 (untuk menghindari kontaminasi oleh krisis Argentina dan untuk mengikat ke Presiden Lula yang terpilih pada bulan Oktober 2002). Namun, semua miliaran dollaryang disuntikkan ini tidak pernah digunakan untuk memberikan subsidi kebutuhan-kebutuhan dasar untuk membantu orang-orang miskin atau untuk menciptakan lapangan kerja dan melindungi produsen-produsen lokal. IMF menuntut bahwa uang dari para kreditor swasta harus dibayar sebagai suatu hal yang mendesak. Padahal kreditor-kreditor ini juga merupaka para kreditur swasta yang sama yang

Page 132: Eric Toussaint dan Damien Millet

104 MAFIA BANK DUNIA & IMF

membuat investasi spekulatif di negara-negara berkembang dan kemudian mereka tiba-tiba menarik diri investasinya dari negara bersangkutan, yang pada gilirannya menyebabkan krisis ekonomi semakin buruk. Lebih buruk lagi, pada saat badan-badan keuangan swast ini menunda pembayaran utang, IMF dan Bank Dunia kerap malah mewajibkan negara untuk membayar utang atas nama mereka, yang artinya dibayar dengan pajak keringat rakyat termasuk pajak rakyat yang miskin.

Dengan demikian, pinjaman baru justeru meningkatkan utang dari negara-negara peminjam di Selatan, yang kemudian harus dibayar kembali para kreditor di Utara. Karena IMF biasa memainkan peran ini, maka bank-bank kreditor siap untuk mengambil risiko yang lebih besar dalam operasi keuangan mereka karena mereka mengetahui bahwa dalam kasus di mana negara negara peminjam tidak bayar utang pada waktunya, IMF akan membantu mereka keluar keluar dari masalah (bailout), sebagai penjamin paling akhir. Tindakan IMF ini justeru menambah utang luar negeri dari negara berkembang yang bersangkutan. IMF bekerja melawan kepentingan banyak negara anggota yang seharusnya ditolong. Pengkhianatannya terhadap prinsip-prinsipnya sendiri tampaknya sedikit tidak membuatnya ragu: ketika krisis utang menimpa sebuah negara berkembang, IMF tidak pernah mempertanyakan kamanjuran resep ekonomi yang diberlakukannya, tidak pernah bertanya kalau kebijakan mungkin tidak tepat, tetapi sebaliknya malah selalu menuduh bahwa negara-negara berhutang tidak menerapkan rekomendasi ekonomi yang diberikannya secara baik dan ketat.

Semua hambatan terahadap perdagangan bebas akan dihapus, dan membiarkan perusahaan-perusahaan masuk dengan bebas untuk memproduksi dan mengekspor produk mereka

Page 133: Eric Toussaint dan Damien Millet

105Eric Toussaint dan Damien Millet

seperti yang mereka inginkan dan sesaui dengan yang pasar putuskan.

MICHEL CAMDESSUS, direktur pelaksana IMF, 1987-2000,

L'Autre mondialisation (Globalisasi yang lain), pada Arte, 7 Maret 2000.

IMF cukup pintar untuk mengendalikan para pemerintah negara Selatan untuk mengikuti kebijakan-kebijakannya. Secara teratur, setiap negara harus menandatangani surat perjanjian (letter of intent), pada dasarnya didikte oleh IMF, di mana rencana ekonomi ditujukan pada tindakan ekonomi masa depan. Pinjaman baru dan penjadwalan ulang pembayaran utang hanya bisa diberikan ketika perundingan-perundingan ini, yang diverifikasi secara personal oleh para ahli dari Bank Dunia dan IMF, berlangkah maju "ke arah yang benar." Jika masalah baru muncul, maka para emerintah negara-negara berhutang akan dianggap bersalah karena menurut perjanjian, merekalah yang mengusulkan kebijakan tersebut, sedangkan IMF dinyatakan hanya setuju untuk mendampingin negara berhutang bersangkutan dalam menjalakan resep kebijakan ekonomi yang diberikan IMF.19

19 Program penyesuaian struktural atau SAPs memiliki padanannya dengan yang diterapkan di negara-negara Utara hanya dengan istilah yang berbeda seperti “kebijakan penghematan” (austerity policies) atau “kriteria stabilitas keuangan” (financian stability criteria) sebagaimana diputuskan dalam Perjanjian Maastricht. Juga di Utara, rencana bailout (penyelamatan bank yang bermasalah/bangkrut) untuk organisasi-organisasi yang melakukan investasi berbahaya sangat mahal untuk warga masyarakat: misalnya untuk menyelamatkan investasi dan dan pinjaman AS di bawah kepemerintahan Reagan dan Bush pertama, dan $18 miliar diperlukan untuk menyelamatan Crédit Lyonnais Perancis agar bisa beroperasi kembali. Warga Korea Utara juga tidak luput dari bahaya. Krisis utang sektor swasta yang dimulai di Amerika Serikat pada tahun 2007, setelah terjadi peledakan spekulatisi di pasar

Page 134: Eric Toussaint dan Damien Millet

106 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Kita diciptakan setelah sejumlah peristiwa tahun 1929 dengan maksud membangun kembali kepercayaan dengan merumuskan kebijakan pembaharuan dan dengan melahirkan kerjasama antara masyarakat komunitas internasional. Kita berusaha sebisa mungkin untuk menghindari perilaku yang tidak bertanggung jawab dari pemerintah dan atau dari pemberi pinjaman. Program-program IMF dinegosiasikan dengan negara-negara berdaulat yang akan mengeksekusinya dan dengan demikian mereka yang berhak menentukan. Langkah-langkah yang diadopsi memiliki biaya paling sedikit dari sebuah perspektif kemanusiaan, dan merupakan jalan terpendek untuk mengatasi bencana, di mana masyarakat miskin yang selalu biasanya menjadi korbannya yang pertama.

MICHEL CAMDESSUS, Direktur Pelaksana IMF, 1987-2000.

Kegagalan IMF dalam hal pembangunan manusia bukanlah merupaka sebuah bentuk kemalangan atau ketidakpahaman, tetapi merupakan akibat dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang diberlakukannya. Tapi mengapa langkah-langkah ekonomi yang diberlakukan IMF begitu keras? Sungguh tidak masuk akal untuk percaya bahwa IMF dan negara-negara ekonomi maju di Utara mempunyai itikat untuk memerangi kemiskinan dan memberikan menolong masyarakat di Selatan dengan sarana yang diperlukan

perumahan, telah lebih merugikan keuangan negara daripada bailout simpanan dan pinjaman, dan ini baru merupakan awal dari sebuah krisis panjang. Krisis serupa yang mengguncang Inggris disebakan oleh tindakan departeman keuangan yang menghadapi tagihan untuk nasionalisasi Northern Rock bank.Tampaknya, hal serupa akan terjadi di Irlandia, Spanyol, dan negara-negara lainnya. Pergulatan untuk keluar dari beban utang karenanya bukan hanya merupakan sebuah masalah antara Utara dan Selatan, melainkan merupakan sebuah usaha pembebaskan warga masyarakat negara, baik di Utara maupun Selatan.

Page 135: Eric Toussaint dan Damien Millet

107Eric Toussaint dan Damien Millet

untuk membangun masa depan mereka sendiri. Justru sebaliknya: di atas semuanya IMF mengutama keuangan internasional dengan maksud untuk meyakinkan para kreditor bahwa semua pembayaran utang akan dilakukan pada waktu yang diharapkan.

Ideologi pasar bebas yang simplistik merupakan latar belakang dari transaksi mandat "baru". Perubahan mandat dan tujuan-tujuannya, walaupun hal itu mungkin telah tenang, sangat kejam: dari melayani kepentingan ekonomi global menjadi melayani kepentingan keuangan global. Liberalisasi pasar modal tidak mungkin berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi global, tapi lebih membuka pasar baru yang luas bagi bisnis uang Wall Street...Melihat IMF yang seolah-olah mengejar kepentingan masyarakat keuangan memungkinkan orang untuk memahami apa yang sebenarnya tampaknya bertentangan dan perilaku yang tidak koherent secara intelektual

JOSEPH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002.

Negara-negara kaya, di bawan pimpinan Amerika Serikat, mengambil serangkaian strategi untuk mencegah negara-negara berhutang membentuk koalisi perlawanan terhadap mereka. Ini sebuah tindakan terakhir yang negara-negara kaya lakukan. Sebelum sebuah perundingan bisa dimulai, negara-negara biasanya menuntut bahwa bahwa negosiasi dengan negara-negara berhutang harus dibuat kasus per kasus. Taktik ini bertujuan untuk mengisolasi setiap negara berhutang persoalan-persoalan lain dan membuat mereka tetap tunduk dan angkat tangan taruh di atas kepala [sebagai tanda menyerah kalah].

Negara-negara berhutang betul-betul berada pada posisi lemah dan tersudut. Organisasi lembaga keuangan internasional betul-betul

Page 136: Eric Toussaint dan Damien Millet

108 MAFIA BANK DUNIA & IMF

membuat mereka tidak berdaya dan berada pada posisi yang tidak tertolong:

• Di Bank Dunia dan IMF, sistem kuota [yang sangat tidak adil. Lihat subtopik Pertanyaan No.8 tentang cara kerja Bank Dunia. Bank Dunia berbentuk perusahaan di mana pemegang saham tertinggi – Amerika Serikat dan beberapa negara industri – mempunyai kuasa tertinggi dalam menentukan segala kebijakan perusahaan.] memberikan negara-negara kaya hak mayoritas nyaman untuk memaksakan pandangan mereka.

• Selain itu, negara-negara kreditor membentuk organisasi sikretif Paris Club di mana melalui pertemuan-pertemuan rahasia antara menteri keuangan negara-negara industri menjadwal ulang bagian bilateral dari utang luar negeri dari negara-negara yang krisis dalam pembayaran utang [Tentang organisasi Paris Club yang sekretif itu, lihat subtopik Pertanyaan No.20-22].

• Strategi ketiga dari negara-negara Barat adalah bank-bank negara industri maju membentuk organisasi London Club yang mempunyai fungsi yang sama yaitu merancang pengaturan kebijakan utang dari negara-negara berhutang.

Dengan demikian, ketidakseimbangan kekuasaan telah dibentuk sedari awal [sejak pendirian Bank Dunia dan IMF pada tahun 1944 oleh segelintir negara Barat dengan berbentuk korporasi – sistem saham – yang sangat tidak demokratis] tanpa disadari oleh negara-negara berkembang yang dilililiti utang [yang umumnya baru merdeka dari perbudakan Eropa pada tahun 1945 sampai 1970-an]. Selama dua puluh tahun terakhir, IMF, Bank Dunia, Paris Club, dan London Club melihat bahwa kebijakan-kebijakan lembaga keuangan internasional ini akan tetap dipertahankan demi keuntungan kepentingan negara-negara kaya.

Page 137: Eric Toussaint dan Damien Millet

109Eric Toussaint dan Damien Millet

Berikan saya kuasa untuk mengontrol keuangan dari sebuah bangsa, maka saya tidak akan peduli siapa yang membuat hukum.

AMSCHEL ROTHSCHILD, seroang bankir Jerman, 1743-1812.

Tapi sejak tahun 2000, kekuasaan mereka telah mendapat resistensi yang semakin meningkat. Banyak negara yang pada satu waktu mempunyai kontrak dengan IMF telah mengambil langkah-langkah untuk membebaskan diri dari gertakannya. Beberapa di antara mereka telah mempercepat pembayaran utang mereka untuk memutuskan semua hubungan dengan IMF: Brasil, Argentina, Uruguay, Indonesia, Filipina, dan Turki menjadi yang paling baru. IMF (buku keuangannnya cukup banyak dibersihkan dalam beberapa tahun terakhir, jatuh dari $107 milyar pada tahun 2003 menjadi $16 miliar pada tahun 2007) tidak bisa menarik pelanggan baru dan diam-diam menanti krisis ekonomi baru yang besar untuk mengguncang negara-negara berkembang untuk sehingga IMF bisa kembali mengendalikan roda perekonomian mereka dan menjadi aktor utama lagi di dalamnya. Krisis keuangan dan ekonomi yang telah melanda dunia dunia telah secara dramatis mengubah tata ekonomi dunia dan, seharusnya membuat IMF menata diri lagi secara baru [menjadi lembaga keuangan dunia yang lebih manusiawi, adil dan demokratis].

PERTANYAAN 15: Apakah ada kesamaan dengan krisis subprime 2007?

Sejak Agustus 2007, bank-bank Amerika Serikat dan Eropa terus membuat berita utama mengenai krisis ekonomi mendalam yang mereka akan alami dan pengaruh negatifnya terhadap sistem

Page 138: Eric Toussaint dan Damien Millet

110 MAFIA BANK DUNIA & IMF

ekonomi neoliberal secara keseluruhan. Menurut perkiraan IMF, total jumlah penurunan aset yang ditanggung oleh bank-bank dan lembaga keuangan lainnya untuk 2007-2010, “termasuk sekitar $1 triliun yang sudah diambil, bisa mencapai hampir $4,1 tirlliun.. aset-aset yang berasal dari Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.”20

Bagaimana bank bisa membangun sebuah sistem peminjaman irasional yang demikian? Karena dimotivasi untuk mendulang keuntungan, perusahaan-perusahaan hipotek (mortgages) memberikan pinjaman kepada warga masyarakat yang sebetulnya sudah sedang dililit hutang. Kondisi-kondisi yang dilekatkan pada hipotek-hiptek ini, yang sangat menguntungkan bagi para kreditor – sama dengan sebuah bentuk pencurang yang terang-terangan bagi peminjam: tingkat bunga sudah ditentukan secara pasti dan cukup murah untuk dua tahun pertama tetapi tingkat bungan kemudian meningkat tajam pada tahun-tahun selanjutnya. Pare kreditor meyakinkan para debitor bahwa barang yang mereka beli dan yang berfungsi sebagai jaminan atas pinjaman akan meningkatkan pertumbuhan sektor real estate. Masalahnya adalah bahwa sejak mula ini merupakan argumen para spekulan, padahal orang-orang yang membeli dalam kondisi dimaksudkan untuk tetap menetap pada properti mereka. Guncangan real estate meletus pada tahun 2007, dan harga rumah mulai merosot secara drastis. Jumlah orang yang gagal untuk membayar sewa rumah melonjak, dan makelar-makelar hipotek mengalami kesulitan membayar pinjaman mereka sendiri. Untuk melindungi diri mereka sendiri, bank-bank besar menolak kredit tambahan kepada kreditor hipotek atau menyetujui

20 IMF, Global Financial Stability Report, April 2009, www.imf.org/external/pubs/ft/survey/so/2009/RES042109C.htm. Untuk analisis yang detail tentang krisis subprime ini, lihat Éric Toussaint, Banque du Sud et nouvelle crise internationale (CADTM-Syllepse, 2008), chap. 9.

Page 139: Eric Toussaint dan Damien Millet

111Eric Toussaint dan Damien Millet

pinjaman baru dengan bunga yang jauh lebih tinggi. Tapi lingkaran setan ini tidak berhenti di situ, karena bank-bank besar telah membeli sejumlah besar pinjaman asli sebagai operasi-operasi yang tidak dicantum dalam neraca pembukuan bank tapi dengan menciptakan perusahaan-perusahaan khusus yang disebut Structural Investment Vehicles (SIV), yang membiayai pembelian hipotek yang dikonversikan menjadi obligasi (CDO atau Collateralized Debt Obligation).

Hingga Agustus 2007, para investor berhenti membeli surat berharga tak bergaransi yang diterbitkan oleh SIVs, yang tampaknya bukan lagi merupakan sebuah pilihan pilihan yang aman atau terpecaya. Akibatnya, para SIVs tidak memiliki likuiditas yang dibutuhkan untuk membeli semua hipotek dan akhirnya krisis memburuk. Bank-bank besar yang telah menciptakan SIVs, karenanya, harus memberi bantuan (bail out) supaya mereka akan bangkrut. Hingga saat itu, operasi-operasi SIV tidak muncul dalam rekening-rekening bank (sehingga memungkinkan mereka untuk menyembunyikan risiko yang terjadi), tapi sekarang utang SIV harus keluar dari persembunyian ini dan harus masuk ke catatan pembukuan.

Hasilnya adalah kepanikan umum. Beberapa segmen pasar utang runtuh, bersama dengan sejumlah bank kuat, hedge fund, dan dana investasi yang telah menciptakannya. Kelompok lembaga keuangan swasta diselamatkan hanya melalui intervensi publik secara besar-besaran. Privatisasi keutungan dan sosialisasi kerugian sekali lagi menjadi hal biasa.

Hal ini menghantar kita kepada pertanyaan kunci: Bagaimana mungkin bank dapat dengan mudah membebaskan kredit macet yang berjumlah puluhan miliar dolar, tetap pada saat yang sama menolak untuk menghapus utang negara-negara berkembang? Buktinya menunjukkan bahwa opsi terakhir ini layak dan sangat diperlukan. Pada

Page 140: Eric Toussaint dan Damien Millet

112 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tahun 2007, utang jangka panjang yang harus dibayar oleh pemerintah negara-negara berkembang kepada bank-bank internasional mencapai jumlah sebesar $201,4 milliar.21 Sejak Agustus 2007, bank-bank ini telah menghapus utang-utang ini dalam jumlah cukup inggi.

Jelas terlihat bahwa bank-bank swasta besar telah gagal dalam tiga hal:

1. Mereka telah membangun struktur pinjaman swasta yang telah menyebabkan krisis.

2. Mereka telah membriksn pinjaman dana kepada sejumlah rezim diktator /kejam dan memaksa pemerintahan demokratis yang menggantikan mereka kemudian untuk membayar utang “amoral” (odious debt) ini hingga sen yang paling akhir.

3. Mereka menolak untuk menghapus utang negara-negara berkembang, di mana pembayaran kembali utang berarti memperburuk kondisi hidup bagi rakyat negara-negara berhutang.

Alih-alih mengakui kesalahan mereka dan menerima akibat-akibatnya, bank-bank besar meminta bantuan dari sebuah organisasi yang kebijakan-kebijakannya mereka telah rendahkan sejak lama, yaitu negara. Mereka tidak ragu-ragu untuk meminta tindakan publik yang kuat dari negara, yang sebelumnya mereka anggap negara terlalu ikut campur tangan urusan mereka. Bagi bank, administrasi publik harus tunduk pada hukum pasar, yaitu hukum satu-satunya yang memungkinkan alokasi sumber daya alam secara efisien dan dengan harga tetap pada tingkat yang benar.

Seperti anjing yang setia, pemerintah AS dan Eropa patuh: tidak menolak para pemimpin bank-bank besar yang mendukung calon

21 Bank Dunia, Global Development Finance, 2008.

Page 141: Eric Toussaint dan Damien Millet

113Eric Toussaint dan Damien Millet

presiden yang kuat dan yang dibesarkan dalam lingkungan elit yang sama. Pemerintah, kerenanya, selalu bersemangat untuk menerima bantuan dari sektor swasta. Solusi yang ditempuh: nasionalisasi bank yang sekarat, pembelian yang disusutkan pada nilai nominal (di mana lebih dari $200 miliar di Amerika Serikat), suntikan kas, rencana bailout, menurunkan suku bunga, dan kebijakan-kebijakan lainnya.

Di Amerika Serikat, delapan puluh empat perusahaan hipotek bangkrut atau untuk sementara berhenti melakukan bisnis dari 1 Januari hingga 17 Agustus 2007, dibandingkan hanya tujuh belas kasus serupa yang terjadi sepanjang tahun 2006. Di Jerman, BANK IKB dan Sachsen LB diselamatkan selamat dari bahaya serupa. Baru-baru ini, Northern Rock diselamatkan dengan menazionalisasikannya [bank]. Pada tanggal 13 Maret 2008, Carlyle Capital Corporation (CCC) Fund, yang dikenal dekat dengan keluarga Bush, bangkrut dengan utang 32 kali jumlah modal awal. Keesokan harinya, Bank bergengsi As bernama Bear Stearn Bank (bank investasi kelima terbesar di AS) meminta Federal Reserve AS untuk memberikan batas kredit darurat. Bear Stearns dihentak oleh JPMorgan Chase dengan harga yang sangat murah.

Pengelolaan ekonomi global berdasarkan logika kejar profit yang maksimal telah menimbulkan beban biaya yang sangat besar bagi masyarakat. Bank-bank bermain dengan uang tabungan dan kas deposito dari ratusan juta orang. Salah langkah dalam kalkulasi keuangan mereka telah menyebabkan kerugian yang sangat besar. Ini jelas merupakan tragedi kemanusiaan.

Pasar selalu benar.

MICHEL CAMDESSUS, Direktur Pelaksana IMF, 1987-2000.

Page 142: Eric Toussaint dan Damien Millet

114 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Kesamaan antara Utara dan Selatan mencolok. Di Selatan, krisis utang pada awal tahun 1980-an dipicu oleh tindakan Amerika Serikat untuk secara sepihak menaikkan tingkat suku bunga. Akibatnya, negara-negara Dunia Ketiga, yang waktu itu diyakinkan oleh bank-bank Utara untuk meminjam dengan tingkat suku bunga yang bervariasi, didesak untuk membayar utang (lihat Pert.12). Pada saat yang sama, runtuhnya harga bahan baku, yang merupakan andalah export mereka, membuat negara-negara di Selatan tidak mampu menghadapi tuntutan untuk pembayaran utang ke negara-negara Utara, sehingga dengan kejam menghempaskan mereka ke dalam krisis yang besar. IMF, yang dikendalikan oleh Amerika Serikat dan beberapa negara kuat lainnya, kemudian memaksa negra-negara berhutang di Selatan untuk melakukan reformasi fundamental ekonomi secara drastis: pengurangan anggaran sosial, liberalisasi ekonomi secara menyeluruh, mengakhiri kontrol pergerakan modal, pembukaan pasar bebas secara penuh, dan privatisasi secara besar-besaran (lihat Pert.17 dan 18). Bertentangan dengan apa yang dipraktekkan di Utara pada tahun 2008, negara-negara Selatan tidak diperbolehkan untuk menurunkan suku bunga bank yang lebih rendah atau memberikan bank dengan uang tunai, yang memicu kebangkrutan dan resesi merugikan. Akhirnya, seperti yang terjadi di Utara pada tahun 2008, negara-negara berkembang dipaksa untuk menyelamatkan bank-bank yang sekarat sebelum mereka diprivatisasi, yang banyak menguntungkan bank-bank Amerika atau Eropa di Utara. Di Meksiko, biaya penyelamatan bank dalam paruh kedua tahun 1990-an mencapiai nilai sebesar 15% dari PDB. Di Ekuador, operasi yang sama pada tahun 2000 mencapai nilai sebesar 25% dari PDB. Dalam setiap kasus, utang publik internal meningkat secara signifikan karena negara merupakan lembaga menyelamatkan bank-

Page 143: Eric Toussaint dan Damien Millet

115Eric Toussaint dan Damien Millet

bank dari kebangkrutan dengan memberikannya dana talangan (bail out) (lihat Pert.29).

Krisis keuangan internasional ini menyebabkan biaya yang sangat besar. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan April 2008, IMF memperkirakan biaya krisis ini sebesar $945milliar untuk sistem keuangan tinkat internasional, di mana $565 milllar dari jumlah itu mempengaruhi sektor pinjaman hipotek. Menteri-menteri keuangan dari Utara dengan cepat memeberikan reaksi, seolah-olah memperlihatkan akibat dari krisis ini merupakan sesuatu yang tidak baik.22 Pada bulan April 2009, IMF mengevaluasi kembali biaya sebesar $4,1 triliun. Namun, di negara-negara Utara, entah mereka yang konservatif atau sosial demokrat, pemerintah memberlakukan kebijakan eknonomi neoliberal yang sangat keras bagi mayoritas sesama warga mereka. Karena tidak dapat memenuhi kebutuhan mayoritas penduduk mereka, pemerintah-pemerintah dari negara Utara yang sama tanpa ragu-ragu meneolong perusahaan swasta mereka meminta bantuan.

Deregulasi ekonomi selama beberapa dekade terakhir telah terbukti gagal total. Satu-satunya solusi adalah kebalikan dari prioritas saat ini: pengaturan yang ketat terhadap perusahaan swasta, investasi publik besar-besaran di sektor-sektor yang akan menjamin hak-hak dasar manusia dan melindungi lingkungan hidup, dan kembalikan otoritas publik untuk menyelenggarakan kepentingan umum. Kita harus mulai bergerak dengan memilih arah yang benar, sehingga keuangan dapat dikembalikan perannya sebagai alat untuk melayani kepentingan semua umat manusia.§§§

22 AFP, “Rich Countries Criticize the IMF for Its Exaggerated Assessment of the Crisis,” April 10, 2008.

Page 144: Eric Toussaint dan Damien Millet

116 MAFIA BANK DUNIA & IMF

BAB 4IMF, BANK DUNIA DAN LOGIKA PENYESUAIAN STRUKTURAL

PERTANYAAN 16: Bagaimanakah cara IMF menjalankan fungsinya?

IMF, seperti Bank Dunia lembaga kembarannya, didirikan pada tahun 1944 di Bretton Woods. Tujuannya adalah untuk menstabilkan

sistem keuangan internasional dengan mengatur aliran modal. Pada tahun 2010, anggota IMF mencapati 186 negara (sama seperti jumlah negara anggota Bank Dunia). Organisasinya mirip dengan Bank Dunia: setiap negara anggota menunjuk seorang gubernur untuk mewakilinya, biasanya Menteri Keuangan atau Gubernur bank sentral dari negara bersangkutan. Dewan Gubernur, yang merupakan badan tertinggi IMF, bertemu sekali setahun pada bulan Oktober. Sidang ini membicarakan berbagai keputusan penting seperti penerimaan sebuah negara sebagai anggota baru atau mengentai penyusunan anggaran.

Untuk pekerjaan administratif sehari-hari dari IMF, Dewan Gubernur mendelegasikan wewenang kepada Dewan Eksekutif, yang terdiri dari dua puluh empat anggota. Masing-masing dari delapan negara berikut menikmati hak istimewa mengangkat seorang direktur: Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis, Inggris, Arab Saudi, Cina, dan Rusia. Enam belas direktur lainnya diangkat oleh kelompok-kelompok negara yang sedikit berbeda dari yang dipraktekkan di Bank Dunia, dan mereka bisa memutuskan untuk memilih wakil dari negara

Page 145: Eric Toussaint dan Damien Millet

117Eric Toussaint dan Damien Millet

yang berbeda. Perlu dicatat bahwa Perancis dan Inggris telah berhasil secara mengagumkan untuk mengangkat orang yang sama sebagai direktur mewakil masing-masing negara mereka baik untuk duduk pada Dewan Eksekutif IMF baik maupun untuk Dewan Eksekutif Bank Dunia, yang menunjukkan bahwa kedua lembaga keuangan ini dekat satu sama lain dan bersifat komplementer – saling melengkapi.

Badan ketiga adalah Komite Moneter dan Keuangan Internasional (IMFC) yang terdiri dari dua puluh empat gubernur dari negara-negara di Dewan Gubernur. IMFC bertemu dua kali setahun (pada musim semi dan musim gugur). Lembaga ini mempunyai peran konsultatif, yaitu memberi saran kepada IMF dalam menjalankan kebijakan sistem moneter internasional.

Dewan Gubernur memilih seorang Director Manajemen yang berkarya selama lima tahun. Aturan yang sama ini berlaku sebagai kebiasaan di Bank Dunia di mana posisi jabatan ini selalu diberikan kepada Eropa. Michel Camdessus dari Perancis menduduki posisi ini dari 1987-2000, dan mengundurkan diri setelah krisis ekonomi Asia. Peran IMF, dalam membantu negara-negara kreditor yang terlibat dalam investasi bermasalah dan menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi kepada negara berhutang yang mengakibatkan pengangguran lebih dari dua puluh juta orang, telah menuai protes masyarkat luas dan mengguncang stabilitas politik dan ekonomi beberapa negara berkembang. Horst Köhler dari Jerman mengganti Michel Camdessus sebagai kepala IMF hingga pengunduran dirinya pada Maret 2004 karena terpilih sebagai presiden Republik Jerman. Ia digantikan oleh Rodrigo Rato, yang adalah menteri keuangan Spanyol dalam pemerintahan konservatif José Maria Aznar, hingga kekalahannya dalam pemilu pada bulan Maret 2005. Rato secara mengejutkan mengundurkan diri pada bulan Juni 2007 dan sejak saat

Page 146: Eric Toussaint dan Damien Millet

118 MAFIA BANK DUNIA & IMF

itu ia bekerja pada beberapa bank raksasa internasional. Pada bulan November 2007, ia digantikan oleh seorang sosialis liberal Perancis, Dominique Strauss-Kahn, mantan menteri keuangan yang menerima dukungan dari Nicolas Sarkozy presiden konservatif Perancis.

Pada bulan Juli 2008, Direktur Manajer mengatur sebuah tim yang terdiri dari 2.596 pejabat tinggi dari 146 negara, meskipun semuanya berbasis di Washington. Orang “Nomor Dua” dari IMF selalu merupakan wakil dari Amerika Serikat, yang pengaruhnya signifikan. Selama krisis Asia 1997-1998, Stanley Fischer, yang menduduki posisi ini pada waktu itu, agak keras terhadap Michel Camdessus pada beberapa kesempatan dan hal ini pada akhirnya menjadi salah satu alasan pengunduran diri Camdessus. Dalam krisis Argentina dari 2001-2002, Anne Krueger, yang diangkat oleh George W. Bush, memainkan peran yang lebih aktif daripada Horst Köhler. Sejak September 2006, posisi ini telah dipegang oleh John Lipsky, mantan kepala ekonom dari JPMorgan, salah satu bank komersial utama AS.

Sejak tahun 1969, IMF memiliki unit akuntansi sendiri, yang mengatur aktivitas keuangan dengan negara-negara anggotanya, yang disebut Special Drawing Rights (SDR). SDR diciptakan pada saat ketika Institusi Bretton Woods, yang didasarkan kurs tetap, terombang-ambing, sehingga harus dijaga dengan kredit cadangan, yaitu emas dan dolar. Tapi hal ini tetap tidak mencegah institusi Bretton Woods dari krisis,yang kemudian diusul oleh keputusan Presiden Nixon untuk menghentikan konvertibilitas langsung dari dolar AS ke emas pada tahun 1971. Dengan tingkat bunga yang mengambang, SDR telah secara efektif menjadi satu cadangan kredit. Menurut IMF: “SDR ini bukan merupakan mata uang atau sebuah tagihan pada IMF. Sebaliknya, ia adalah tagihan pada mata uang yang

Page 147: Eric Toussaint dan Damien Millet

119Eric Toussaint dan Damien Millet

digunakan anggota-anggota IMF. “Pada mulanya sama dengan $1, sekarang ia dievaluasi kembali setiap hari dari pilihan mata uang yang kuat (dollar, yen, euro, dan pound sterling). Pada tanggal 12 April 2010, 1SDR itu bernilai sekitar $ 1,53.

Tidak seperti lembaga-lembaga demokratis, IMF telah beroperasi sama seperti sebuah korporasi atau perusahaan. Setiap negara yang mau menjadi anggota IMF harus membayar biaya masuk yang merupakan proporsional saham. Dengan demikian negara menjadi pemegang saham di IMF karena ia telah ikut memberikan kontribusi bagi modalnya. Besarnya saham ini tidak diputuskan secara bebas oleh negara anggota tetapi dihitung sesuai dengan kekuatan ekonomi [dengan tolok ukur kemanjuan teknologi] dan geopolitik. Secara teoritis, 25 persen dari saham yang diinvestasikan harus dibayar dalam bentuk SDR atau salah satu mata uang yang kuat (atau dalam bentuk emas sampai tahun 1978), dan 75 persen sisanya dalam bentuk mata uang lokal negara bersangkutan. Hal ini menyebabkan IMF mempunyai cadangan emas yang besar (pemegang cadangan/stock emas terbesar ketiga di di dunia hingga Maret 2008 setelah Amerika Serikat dan Jerman), karena negara-negara anggotanya membayar biaya lamaran keanggotaan mereka kepada IMF dalam bentuk logam mulia emas. Selanjutnya, pada 1970-1971, Afrika Selatan, yang dihargai dan disegani oleh IMF meskipun ada pelanggaran berat atas hak asasi manusia di bawah rezim Apartheid, menjual emas dalam jumlah besar kepada IMF. Pada akhir Maret 2008, cadangan emas IMF telah mencapai nilai sebesar 103 juta ons (3.217 ton), dengan nilai pasar sebesar $103 milliar. Anehnya, jumlah yang muncul pada rekening IMF ini didasarkan pada nilai emas dalam mata uang dollar pada tahun 1970, yaitu diperkirakan kurang dari $9 miliar. Hal ini dibuat untuk menciptakan kesan bahwa IMF memiliki cadangan

Page 148: Eric Toussaint dan Damien Millet

120 MAFIA BANK DUNIA & IMF

emas yang tak seberapa, setidaknya sampai hal ini diangkat sebagai perdebatan internal, diselesaikan pada bulan April 2008, seperti yang akan kita lihat nanti, untuk mengurangi defisit mengkhawatirkan. Meskipun cadangan tidak masuk ke dalam pinjaman IMF, mereka memberikan kepada lembaga IMG stabilitas dan situasi yang penting di mata para pemain keuangan internasional.

Pada bulan Februari 2008, total kekayaan IMF setara dengan $362 milliar, di mana $95 miliar tidak digunakan untuk dipinjamankan (emas, mata uang yang lemah) dan $267 milliar yang dapat digunakan (terutama mata uang dari negara-negara Triad).1 Namun, kredit dari IMF untuk negara-negara anggota telah mulai menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir dan IMF dengan cemas menunggu peminjam baru datamg mengetuk pintunya. Krisis ekonomi dan keuangan yang meletus pada tahun 2008 telah membuat IMF untuk tampil lagi di medan laga. Kapasitas pemberian pinjamannya meningkat lagi sejak tahun 2008.

Setelah pertemuan IMF dan Bank Dunia pada musim semi 2010, kapasitas pemberian pinjaman IMF naik lagi tiga kali lipat hingga menjadi US$750 miliar. Negara-negara kontributor utamanya adalah: Jepang ($100 milyar), Uni Eropa ($178 miliar), Amerika Serikat ($100 miliar), Brasil ($10 miliar), Rusia ($10 miliar), China ($50 miliar) dan India ($10 miliar).2 Kredit yang luar biasa besar ini (lihat tabel di bawah) berjumlah hanya sebesar $33,1 milliar pada akhir tahun 2008, lalu bertumbuh dua kali lihat menjadi sebesar $66,3 milliar pada akhir tahun 2009 dan menjadi $70,2 milliar pada tanggal 31 Maret 2010.

1 Lihat www.imf.org/external/np/exr/facts/finfac.htm

2 Daftar lengkap dari negara dan perjanjian mereka dapat ditemukan di: http://www.imf.org/external/np/exr/faq/contribution.htm

Page 149: Eric Toussaint dan Damien Millet

121Eric Toussaint dan Damien Millet

Kenaikan drastic pemberian pinjaman IMF (dalam $ milliar)

Tanggal /Tahun Jumlah31 Desember 1998 94.031 Desember 1999 78.931 Desember 2000 64.231 Desember 2001 75.331 Desember 2002 95.831 Desember 2003 106.931 Desember 2004 96.531 Desember 2005 49.631 Desember 2006 20.531 Dessember 2007 15.531 Desember2008 33.131 Desember 2009 66.3

31 Maret 2010 70.2Sumber : IMF http://www.imf.org/external/np/fin/tad/extcred1.aspx (Konversi dari SDR ke US$ dibuat dengan menggunakan nilai tukar uang yang berlaku pada setiap akhir tahun)

Berbeda dengan Bank Dunia, yang meminjam uang pada pasar keuangan, asset keuangan IMF berasal dari kontribusi negara-negara anggotanya, lalu IMF meminjamkannya kepada Negara-negara berkembang yang mengalami defisit sementara. Pinjaman-pinjaman ini diberikan dengan pemerintah Negara penerima harus menandatangani perjanjian untuk merestrukturisasi ekonomi mereka seturut keinginan IMF [seperti antara lain pemotongan anggaran social, pasar bebas, privatisasi], yang dikenal dengan nama Program Penyesuaian Struktural (Structural Adjustment Programs atau SAPs). Uang yang dipinjam ini juga tidak diberikan sekaligus sebagai sebuah paket tapi sedikit-sedikit secara berangsur, setelah negera penerima pinjaman memberi verifikasi bahwa SAPs yang diinginkan IMF benar-benar telah dilaksanakan.

Page 150: Eric Toussaint dan Damien Millet

122 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Sebagai aturan praktis, sebuah negara yang berada dalam kesulitan dapat melakukan pinjaman tahunan hingga 100% dari nilai sahamnya di IMF dan hingga maksimal 300% secara total, kecuali dalam keadaan darurat. Ini merupakan pinjaman jangka pendek yang negara bersangkutan mesti kembalikan pinjaman ini segera setelah situasi keuangannya membaik lagi. Semakin besar nilai sahamny semakin besar pula jumlah yang dapat dipinjamkan.

Tingkat suku bunga dana yang diberikan oleh IMF untuk negara-negara anggota dapat dihitung dari tingkat bunga SDR (senilai 0,26% pada tanggal 12 April 2010). Pada saat itu, suku bunga negara-negara berkembang yang terperngkap krisis utang meminjam dari IMF dengan tingkat suku bunga 1,27%. Padahal pada saat yang sama, IMF membayar kembali pinjamannya pada negara-negara industry maju dengan tingkat bunga hanya 0,25%.3 Keuntungan ini dipkai IMF untuk membiayai kegiatan operasionalnya setiap hari.

Seperti di Bank Dunia, berbagi suatu negara menentukan jumlah kantor suara di IMF, yang sesuai dengan 250 suara ditambah satu suara per 100.000 porsi SDR saham. Begitulah Dewan Eksekutif IMF mengalokasikan tempat yang menonjol ke Amerika Serikat (lebih dari 16 persen dari hak suara), diikuti oleh Jepang, Jerman, kelompok yang dipimpin oleh Belgia, kemudian Perancis dan Inggris. Sebagai perbandingan, kelompok yang dipimpin oleh Rwanda, termasuk dua puluh empat Sub-Sahara Afrika (Perancis dan Portugis berbahasa) dan mewakili 225 juta orang, hanya memiliki 1,39 persen dari hak suara.

Ketidaksetaraan yang terang-terangan seperti ini telah menyebakan ketidakpuasan banyak kalangan negara-negara berkembang dan menuntut peninjauan kembali hak suara di IMF. Pada tahun 2006,

3 Lihat http://www.ifm.org/external/np/exr/facts/finfac.htm

Page 151: Eric Toussaint dan Damien Millet

123Eric Toussaint dan Damien Millet

keadaan yang semakin genting di IMF mendorong director manajer untuk mengusulkan sebuah reformasi. Akan tetapi alih-alih reformasi secara menyeluruh dari sebuah organisasi keuangan sedang kehilangan kpercayaan anggotanya, petinggi IMF hanya memutuskan bahwa perubahan akan dibuat bertahap ganda dan akan terjadi dalam waktu beerapa tahun ke depan. Tahap pertama menyangkut empat negara berkembang yang dekat dengan Amerika Serikat dan merupkan pembeli terbesar dari obligasi Departemen Keuangan AS: China, Korea Selatan, Meksiko, dan Turki. Negara-negara yang dipilih ini juga mesti puas dengan beberapa persepuluhan persentase pada alokasi masing-masing, tapi tidak memadai untuk melepaskan diri dari cengkeraman negara-negara besar, tetapi hanya pas cukup untuk memuaskan ego dari negara-negara industri maju, di mana Amerika Serikat dan Wall Street dianggap sangat penting dari segi strategi. Selama masa jabatannya Dominique Strauss Kahn usaha reformasi IMF menjadi organisasi yang demokratis telah menjadi fokus prhatiannya. Tapi pelaksanaan proyek reformasi badan keuangan ini sangat pelan ibarat orang melakukan perjalanan jauh dengan jalan kaki. Dari semua perkembangan ini, satu hal tetap pasti: pembagian kekuasaan di IMF merupakan sebuah akal-akalan saja dan hal ini akan tetap demikian.

Distribusi hak suara antara 24 Direktur IMF tahu 2008Negara % Grup yang diketuai % Grup yang diketua %

Amerika Serikat 16.77 Belgi 5.14 Indonesia 3.11Jepang 6.02 Belanda 4.76 Mesir 3.20

Jermany 5.88 Venezuela 4.45 Swiss 2.79Prancis 4.86 Italia 4.10 Brazil 2.42Inggris 4.86 Kanada 3.64 India 2.35

Arab Saudi 3.16 Swedi 3.44 Iran 2.42Cina 3.66 Australia 3.85 Peru 1.96

Russia 2.69 Kenya 3.01 Rwanda 1.39Source : IMF

Page 152: Eric Toussaint dan Damien Millet

124 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Ketidakseimbangan ini sangat mencolok:

Dengan sistem seperti itu, jelaslah bahwa negara-negara Triad dengan mudah berhasil mendapatkan mayoritas hak suara dan karena itu di kursi pengemudi di IMF.

Sumber: IMF; (kel) menunjukkan bahwa directur dari negara bersangkutan mengepalai sekolompok negara.

Kekuatan mereka sama sekali tidak proporsional jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang, yang hak suara sangat kecil bila dikaitkan dengan jumlah penduduk yang mereka wakili.

Page 153: Eric Toussaint dan Damien Millet

125Eric Toussaint dan Damien Millet

Negara atau GrupPenduduk

tahun 2005(dalam jutaan)

Hak suara di IMF (%)

Cina 1,313 3.66India 1,134 2.35

Amerika Serikat 300 16.77Grup diketuai Rwanda 225 1.39

Russia 144 2.69Jepang 128 6.02

Perancis 61 4.86Arab Saudi 24 3.16

Sumber: IMF; UNDP Global Human Development Report, 2007/2008

Seperti di Bank Dunia, 85% ambang batas kekuatan suara negara triad memungkinkan Amerika Serikat untuk menguasai IMF. Dan sesungguhnya, mayoritas suara 85% inilah yang diperlukan untuk semua keputusan penting mengenai masa depan IMF, seperti alokasi dan pembatalan SDR, kenaikan atau penurunan jumlah direktur yang terpilih, keputusan yang mempengaruhi operasi tertentu atau transaksi yang menyangkut emas, evaluasi SDR, modifikasi saham, penghentian sementara tindakan tertentu atau berbagai operasi dan transaksi dengan SDR, dan lain-lain. Seperti di Bank Dunia, Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara yang memiliki lebih dari 15% hak suara, yang secara otomatis dapat memblokir setiap perubahan di IMF. Semua ambang batas kekuatan suara di IMF adalah 80%, tetapi dengan peningkatan negara-negara independen, Amerika Serikat mulai melihat hak suaranya melemah. Amerika Serikat hanya mau setuju terhadap setiap kepakatatan di IMF kurang dari 20 persen suara jika ambang batas itu dinaikkan menjadi 85%.

Page 154: Eric Toussaint dan Damien Millet

126 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Hak Suara di IMF dari tahun 1945 hingga 2000 (in %)Negara 1945 1981 2000

Negara-negara Industri 67.5 60.0 63.7 - Amerika Serika t 32.0 20.0 17.7 - Jepang - 4.0 6.3 - Jerman - 5.1 6.2 - Prancis 5.9 4.6 5.1 - Inggris 15.3 7.0 5.1Negara2 Penghasil minyak 1.4 9.3 7.0 Arab Saudi - 3.5 3.3Negara2 berkembang 31.1 30.7 29.3 - Russia - - 2.8 - Cina 7.2 3.0 2.2 - India 5.0 2.8 2.0 - Brazil 2.0 1.6 1.4

Sumber: Yves Tavernier, French National Assembly Finance Commission’s Report on the Activities and Control of the IMF and the World Bank, 2000.

Misi IMF secara dirumuskan sangat bagus dalam statutanya:

1. Untuk mempromosikan kerjasama moneter internasional melalui lembaga permanen yang menyediakan perangkat untuk konsultasi dan kolaborasi pada masalah moneter internasional.

2. Untuk memfasilitasi perluasan dan pertumbuhan perdagangan internasional yang seimbang, dan dengan demikian memberikan kontribusi untuk promosi dan pemeliharaan tingkat tinggi kerja dan pendapatan riil dan pengembangan sumber daya produktif dari seluruh negara anggota sebagai tujuan utama dari kebijakan ekonomi.4

3. Untuk mempromosikan stabilitas nilai tukar uang, untuk mempertahankan pengaturan pertukaran uang yang teratur antara negara anggota, dan untuk menghindari depresiasi nilai kompetitif.

4 Penekanan dari pengarang.1

Page 155: Eric Toussaint dan Damien Millet

127Eric Toussaint dan Damien Millet

4. Untuk membantu pembentukan sistem pembayaran utang multilateral sehubungan dengan transaksi saat ini antara negara anggota dan dalam penghapusan pembatasan valuta asing yang menghambat pertumbuhan perdagangan dunia.

5. Untuk memberikan kepercayaan kepada setiap negara anggota dengan mengadakan sumber Dana umum sementara yang tersedia bagi mereka di bawah perlindungan yang memadai, sehingga memberikan mereka kesempatan untuk memperbaiki ketakseimbangan neraca pembayaran mereka tanpa menggunakan langkah-langkah yang destruktif terhadap kemakmuran nasional atau internasional.

6. Sejalan dengan hal-hal di atas, untuk mempersingkat durasi dan mengurangi tingkat ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran internasional dari setiap negara anggota.

Tapi dalam prakteknya, kebijakan-kebijakan yang ditempuh IMF bertentangan dengan statutanya sendiri. Bertentangan dengan statuta point kedua, IMF tidak mengutamakan kerja yang penuh, baik di negara-negara industri maju atau di negara-negara berkembang. IMF, di bawah pengaruh Departemen Keuangan AS dan dengan dukungan dari negara-negara industri maju lainnya di Utara, telah menjadi aktor utama yang mempengaruhi orientasi politik dan ekonomi dari negara-negara anggotanya. Untuk mencapai maksud, IMF dengan sadar melakukan tindakan yang sebenarnya berada di luar di luar haknya.

Dengan demikian IMF sangat mendudkung liberalisasi arus kapital secara total. Liberaliasi kapital merupakan salah satu penyebab utama dari krisis keuangan yang menghantam keras negara-negara berkembang. Penghapusan aturan-aturan yang menghambat arus kapital telah mendorong meningkatnya spekulasi para pemilik modal

Page 156: Eric Toussaint dan Damien Millet

128 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dan hal ini jelas bertentangan dengan apa yang ditetapkan dalam bagian 3 Pasal 6 dari statuta IMF, dengan judul “Pengendalian Transfer Kapital,” yang menyatakan: “Negara anggota dapat melaksanakan kontrol yang ditetapkan ini jika dipandang perlu untuk mengatur pergerakan kapital internasional.” Tapi disilaukan oleh agenda ekonomi neoliberalnya, pada bulan April 1997 manajemen IMF mencoba mengubah bagian dari statutanya untuk memberikan kerangka hukum bagi agenda deregulasi ekonomi dunia yang dipropagandakannya. Rencana buruk ini gagal karena waktu nya yang tidak tampan: pertemuan yang diselenggarakan di Hong Kong dan krisis keuangan negara-negara Asia Selatan baru saja mulai. Oposisi dari sejumlah pemerintah negara berkembang akhirnya menguburkan proyek buruk IMF untuk mengubah statutanya. Akibatnya, penghapusan kontrol terhadap arus kapital yang tetap berjalan terus atas ketetapkan IMF jelas merupakan pelanggaran kasat mata dari misi lembaga IMF sendiri.

IMF melihat berakhirnya resesi ekonomi Asia Selatan sebagai bukti dari kebenaran kebijakannya. Ini sebuah analisa keliru. Karena setiap resesi ekonomi selalu ada akhirnya. Semua hal yang telah dilakukan IMF justeru sebaliknya yaitu membuat resesi ekonomi Asia lebih lama dan lebih menyakitkan.

JOSEPTH STIGLITZ, dalam The New Republic, April 2000

Pengawasan, bantuan keuangan, dan bantuan teknis merupakan tiga bidang intervensi strategis dari IMF. Akan tetapi ketika orang mengambil salah satu stok situasi, maka ia berubah menjadi sebuah kegagalan total. Konsultasi tahunan dengan negara-negara anggota IMF dan rekomendasi ekonomi dari para ahlinya tidak banyak membantu IMF untuk meramalkan atau menghindari krisis ekonomi

Page 157: Eric Toussaint dan Damien Millet

129Eric Toussaint dan Damien Millet

yang besar setelah tahun 1994. Sejumlah kritikus menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan IMF justeru memperburuk krisis krisis ekonomi negara-negara berkembang.

Pemerintah G7, khususnya Amerika Serikat, menggunakan IMF sebagai sarana untuk mencapai tujuan politik mereka. Sejumlah penelitian tentang efek dari pinjaman IMF tidak berhasil menemukan hubungan yang signifikan antara keterlibatan IMF dan peningkatan kekayaan atau penghasilan. Dana talangan yang dibantu IMF bagi beberapa kreditur dalam krisis baru-baru ini memiliki efek sangat buruk bagi negara-negara berkembang. Orang-orang yang selama ini telah bekerja keras melawan kemiskinan sekarang menyaksikan prestasi ekonomi yang mereke telah capai malah hancur lagi, kekayaan dan simpanan hilang, dan bisnis berskali kecil milik mereka jatuh bangkrut. Kaum buruh kehilangan pekerjaan, sering tanpa jaringan pengaman untuk melindungi kerugian yang menimpa mereka. Para pemilik domestik dan pemilik asing dari aset riil mengalami kerugian besar, sementara di pihak lain bank-bank dari kreditor asing dilindungi. Bank-bank kreditor asing menerima kompensasi dalam bentuk suku bunga yang tinggi sebagai imbalan atas kesedian menghadapi resiko krisis ekonomi, tapi tidak harus menanggung secara penuh kerugian terkait dengan pinjaman berisiko tinggi. Bantuan yang menolong bank-bank asing juga melindungi debito dalam negeri yang mempunyai pengaruh secara politis, mendorong pinjaman dalam jumlah besar dan rasio utang yang besar terhadap ekuitas.

Lembaga Keuangan Internasional Komisi Penasihat (Kongres AS), yang dikenal sebagai Komisi Meltzer, 2000.

Pada awal abad kedua puluh satu ini, IMF tidak berada dalam kondisi yang baik. Direktur-direktur yang mengelolanya telah mengundurkan diri sebelum akhir masa jabatan kerja mereka, segera setelah pekerjaan

Page 158: Eric Toussaint dan Damien Millet

130 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kurang berisiko telah tersedia [bagi mereka]. Tantangan terhadap kekuasaan IMF terus bertumbuh, baik dari gerakan keadilan global maupun dari banyak pemerintah negara-negara berkembang. Semua negara peminjam utama IMF telah lunas membayar utang mereka. Sejumlah negara lain memilih berhenti meminjam dana pada IMF.

Hal ini bukan tanpa menimbulkan akibat pada keuangan dari IMF, karena pembayaran kembali utang secara cepat oleh negara berhutang menyiratkan sebuah kemunduran utama bagi IMF. Itulah sebabnya pada bulan April 2008 Dewan Eksekutif IMF menyetujui penjualan 403 ton emas, dengan nilai sebesar US$11 miliar. Investasi hasil penjualan emas ini memungkinkan IMF untuk mengisi kembali pundi-pundinya.

Selama tahun 1970-an, menyusul keputusan Presiden Nixon untuk secara efektif mengakhiri perjanjian Bretton Woods dengan membatalkan konvertibilitas dolar ke dalam emas, IMF mengalami destabilisasi yang serius dan hanya pulih kembali hanya berkat krisis utang yang melanda negara-negara di Selatan pada 1980-an. Dalam konteks yang agak berbeda, krisis keuangan internasional tahun 2007 ini sekali lagi telah memberikan IMF peran yang penting yang selama ini sebenarnya perannya sudah merosot.

PERTANYAAN 17: Apa saja kebijakan jangka pendek atau kebijakan yang megejutkan dari program penyesuaian struktural [SAPs] yang diberlakukan oleh IMF dan Bank Dunia, dan apa konsekuensinya?

• Penghapusan subsidi dari negara untuk produk dan layanan jasa kebutuhan pokok seperti roti, susu, beras, gula, bahan bakar dan listrik

Di negara-negara berkembang, untuk mengimbangi pendapatan minimum yang tak terjamin, pemerintah biasanya membantu agar

Page 159: Eric Toussaint dan Damien Millet

131Eric Toussaint dan Damien Millet

sektor [kelompok masyarakat] miskin masih bisa memperoleh sembako dan barang penting lainnya dan memiliki akses ke layanan penting seperti listrik. IMF dan Bank Dunia melalui SAPs menuntut supaya subsidi seperti ini harus dihapus dan diakhiri. Efek dari kebijakan ini langsung dirasakan masyarakat miskin. Biaya bahan makanan pokok naik secara tiba-tiba, dan bahan bakar minyak yang digunakan antara lain untuk menyiapkan makanan, menjadi langka. Akibatnya orang-orang alami kesulitan besar untuk memasak makanan dan menjerang air suapay aman diminum, yang pada gilirannya menyebabkan konsekuensi lebih lanjut seperti wabah kolera dan disentri. Selain itu, biaya angkutan umum melonjak tinggi dengan dampak langsung pada pasar produk pertanian berskala kecil. Para petani kecil yang harus membawa jualannya sendiri ke pasar tak mendapat keuntungan cukup karena tingginya biaya angkutan umum. Bahkan sejumlah dari mereka tidak sanggup pergi ke pasar lagi, karena mereka tidak memiliki uang untuk membayar transportasi. Kalori harian tersedia dalam jumlah tak memadai, harga alami inflasi. Program SAPs dair IMF dan Bank Dunia menyebabkan ekonomi lokal terkena anemia (kurang darah) yang akut.

Masyarakat kerap bereaksi sangat keras terhadap penghapusan anggaran publik di bidang sosial ini karena mengancam kelangsungan hidup mereka. Ada banyak contoh kerusuhan yang terjadi karena SAPS yang diberlakukan IMF. Kerusuhan-kerusuhan ini lasim disebut “kerusuhan kelaparan”(hunger riots) atau “kerusuhan anti-IMF.” Dua contoh di antaranya adalah yang terjadi pada tahun 1989 di Venezuela, setelah implementasi SAPs. Kerusahan yang berlangsung selama tiga hari (el Caracazo) menyebabkan ratusan warta meninggal (menurut laporan resmi sebanyak 300 meninggal, tetapi sumber-sumber tidak resmi melaporkan lebih dari 4.000 orang meninggal). Kedua pada

Page 160: Eric Toussaint dan Damien Millet

132 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tahun 1991 di Peru, harga bensin meningkat dan roti naik drastis dalam semalam, dan upah minimum turun lebih dari 90 persen dalam lima belas tahun.

Pada tahun 2008, kerusuhan karena kelaparan melanda berbagai penjuru planet bum: Haiti, Pantai Gading, Kamerun, Mesir, Bangladesh, Maroko, Filipina (lihat Pert.19). Para perusuh menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan pangan. Menghadapi protes masyarakat yang besar-besaran, sejumlah pemerintah meninggalkan perintah IMF dan mengadopsi kebijakan intervensionis dari negara dan bahkan melarang ekspor bahan makanan yang dibutuhkan penduduk. Namun, di banyak negara, pemerintah memilih opsi untuk mengurangi tarif impor, yang akan membawa konsekuensi baruk bagi anggaran nasional di masa depan (gaji pegawai negeri sipil, kesehatan dan anggaran pendidikan) dan produsen lokal.

• Pemotongan aggaran negara untuk sektor sosial

Untuk menyeimbangkan anggaran, negara-negara merespon kebijakan-kebijakan IMF dan Bank Dunia dengan memberlakukan pemotongan drastis terhadap pengeluaran untuk sektor publik, yaitu anggaran disebut non-produktif (pendidikan, kesehatan, perumahan, infrastruktur). Selain itu, IMF dan Bank Dunia menuntut pembekuan gaji PNS dan redudansi di sektor publik. Semua kebijakan yang diberlakukan kedua lembaga ini sangat membawa dampak buruk bagi kehidupan banyak orang dan bertanggungjawab terhadap masalah-masalah sosial yang mengkhawatirkan di negara-negara berkembang.

Dana tersebut telah berulang kali menentang penerapan upah minimum dan telah membuat dirinya pengacara terhadap fleksibilitas pasar, yang mengabaikan konvensi internasional

Page 161: Eric Toussaint dan Damien Millet

133Eric Toussaint dan Damien Millet

mengenai norma-norma sosial dasar atau, setidaknya, penerapan norma-norma nasional.

FELISA MICELI, Menteri Keuangan, Argentina, April 13, 2007

• Devaluasi mata uang lokal

Tujuan utama dari devaluasi adalah untuk membuat harga produk ekspor lokal dari negara-negara berkemang lebih murah sehingga lebih kompetitif di pasar global. Secara teoritis, memang mereka betul kompetitif dan mudah menjual produknya. Untuk mendapatkan jumlah mata uang asing dalam jumlah yang sama, volume barang eksport untuk dijual harus semakin besar. Sebaliknya, produk yang diimpor dari luar negeri menjadi lebih mahal dibeli dengan mata uang domestik. Biaya hidup meningkat, karena di banyak negara, sebagian besar dari kebutuhan poko masyarakat harus diimpor.

Misalnya, pada bulan Januari 1994, IMF dan Perancis membuat pemerintah Afrika dari zona CFA Franc (CFA franc digunakan di bekas-bekas jajahan Prancis di Afrika Barat) mendevaluasi mata uang sebesar 50% terhadap franc Perancis. Langkah ini dirancang sekian untuk menguntungkan sektor ekspor: bagi para pembeli asing di luar zona CFA, sebua produk dari CFA, yang pada umumnya merupakan bahan baku yang belum diolah, seharga FCFA100 di bila dijual di zona CFA tapi hanya sebesar FF2 di Perancis. Namun, dalam waktu singkat, nilainya dalam franc Perancis (atau mata uang lain yang kuat) berkurang setengahnya, yaitu menjadi hanya FF1 (French Franc).

Namun, di negara-negara Afrika, efeknya merupakan sebuah bencana: daam waktu semalam, sebuah produk manufaktur yang diimpor dari Prancis yang sebelumnya seharga FCFA100, setelah

Page 162: Eric Toussaint dan Damien Millet

134 MAFIA BANK DUNIA & IMF

devaluasi harganya melompat menjadi FCFA200. Maka untuk mendapatkan 100 franc Perancis, Anda harus menjual barang dagangan dalam jumlah dua kali volume sebelumnya. Daya beli penduduk dari zona CFA franc jatuh secara dramatis. Hal ini terjadi karena gaji-gaji telah dibekukan. Sementara itu, utang dari negara-negara Afrika ini, dalam mata uang asing, sekarang membengkak dua kali lipat. Sehingga jumlah uang lokal harus dua kali lebih banyak agar bisa membeli mata uang asing yang diperlukan untuk pembayaran utang.

Pengaruh devaluasi itu tidak sama bagi semua warga negara dari negara-negara yang terkena dampaknya. Orang miskin melihat daya beli mereka jatuh dalam waktu singkat, dan orang-orang kaya yang telah menyimpan uangnya di luar negeri dalam bentuk mata uang keras (logam emas atau perak) kini, setelah devaluasi, memulangkan uang mereka ke dalam negeri dan memperoleh dua kali lipat jumlah franc CFA untuk jumlah yang sama dari mata uang asing. Para penguasa setempat tahu bahwa devaluasi terbentang ke depan dan telah mengambil tindakan pencegahan perubahan CFA Franc mereka ke dalam mata uang asing terlebih dahulu.

• Suku bunga yang tinggi

Ini adalah kebijakan yang diprakarsai oleh Amerika Serikat pada tahun 1979: suku bunga yang tinggi akan menarik modal asing. Masalahnya adalah bahwa ketika negara berada dalam krisis, dua kemungkinan bisa terjadi: modal asing tidak masuk ke dalam negeri atau modal asing bisa masuk tapihanya atas dasar spekulasi jangka pendek. Kalau ini yang terjadi, maka kebijakan ini tidak ada gunanya bagi perekonomian lokal dan bahkan bisa sangat berbahaya, karena dapat mengganggu kestabilan mata uang pergerakan keluar dari asing

Page 163: Eric Toussaint dan Damien Millet

135Eric Toussaint dan Damien Millet

yang cepat atau dapat menyebabkan peningkatan harga tanah dan perumahan.

Selain itu, pinjaman produsen berskala kecil di pasar lokal untuk membeli benih, pestisida, dan alat-alat pertanian, dan kenaikan suku bunga secara radikal dapat melemahkan kemampuan mereka untuk meminjam. Akibatnya, penanaman bahan pangan menjadi kurang dan hasil produksi pertanian bisa menurun. Perusahaan-perusahaan yang berhutang harus mencari uang tambahan untuk pembayaran utang yang semakin berat persis ketika pasar berada dalam situasi tertekan.

Akhirnya, kenaikan suku bunga akan meningkatkan beban utang publik internal bagi negara, yang mengarah kepada sebuah anggaran publik yang lebih tinggi ketika negara sebenarnya justeru bertujuan untuk menguranginya. Negara kemudian merasa berkewajiban untuk memotong anggaran belanja sosial secara semakin lebih brutal.

Langkah-langkah yang drastis ini menyebabkan kebangkrutan banyak perusahaan kecil dan menengah, serta bank-bank lokal. Negara kemudian merasa berkewajiban untuk menasionalisasinya dan mengambil alih utang mereka. Negara bereaksi dengan membekukan tabungan-tambungan yang sedikit dari para penabung kecil. Dengan demikian, sebuah utang swasta kini telah menjadi sebuah utang publik, dan pembayarannya dibebankan kepada kepada seluruh rakyat yang membayar pajak. Masyarakat kelas menengah mendapat hantaman dampaknya yang paling parah.

Page 164: Eric Toussaint dan Damien Millet

136 MAFIA BANK DUNIA & IMF

PERTANYAAN 18: Apa saja yang jenis-jeni kebijakan jangka panjang yang dipaksakan oleh program penyesuaian struktural dari IMF/Bank Dunia dan apa konsekuensinya?

• Pengembangan ekspor

Untuk mendapatkan mata uang asing yang diperlukan untuk membayar utang luar negeri, negara-negara berkembang harus meningkatkan volume ekspor. Hal ini menyebabkan negara-negara berkembang mesti mengurangi tanaman pangan bagi kebutuhan penduduk lokal (seperti singkong atau millet).

Sangat sering, negara mengkhususkan diri pada salah satu atau beberapa tanaman ekspor, satu atau beberapa bahan baku untuk ditambang, atau kegiatan primer seperti perikanan. Mereka kemudian menjadi sangat bergantung pada sumber daya bersangkutan atau pada sebuah tanaman perdagangan monokultur, seperti yang ditunjukkan tabel berikut:

Negara Produk Export Utama

Saham dari Produk Utama dalam Income Export, 2000 (%)

Benin kapas 84

Mali kapas 47

Burkina Faso kapas 39

Chad kapas 38

Uganda kapas 56

Rwanda kapas 43

Ethiopia kopi 40

Nicaragua kopi 25

Honduras kopi 22

Tanzania kopi 20

São Tomé & Príncipe cocoa 78

Guyana gula 25

Page 165: Eric Toussaint dan Damien Millet

137Eric Toussaint dan Damien Millet

Malawi tembakau 61

Mauritania perikanan 54

Senegal perikanan 25

Guinea bauxite 37

Zambia tembaga 48

Niger uranium 51

Bolivia gas alam 18

Cameroon minyal 27 Source: IMF, The Enhanced HIPC Initiative and the Achievement of Long-Term External Debt Sustainability, April 15, 2002

Semua ekonomi tidak stabil karena harga di pasar global tiba-tiba berubah. Sebagian besar bahan baku yang diekspor saja demikian dan diolah di negara-negara kaya, yang kemudian mendapatkan sebagian besar nilai tambahnya. Misalnya, kakao diproduksikan di Pantai Gading tapi gula-gula cokelat dibuat di Perancis, Belgia dan Swiss.

Pada skala global, sudah ada 1,3 miliar orang yang hidup di tanah yang rapuh – zona yang kering, lahan rawa dan hutan – yang tidak memungkinan mereka untuk bisa mendapatkan nafkah.

JAMES WOLFENSOHN, Presiden, Bank Dunia, «Une chance pour le Développement durable»

(Sebuah kesempatan untuk pembangunan berkelanjutan), Le Monde, 23 Agustus 2002

• Pembukaan pasar bebas seluas-luasny dengan menghapus hambatan pabean

Tujuan utama pembukaan pasar bebas adalah untuk memungkinkan para konsumen untuk menikmati harga-harga barang yang lebih rendah di pasar lokal. Namun, di atas semua itu, ia

Page 166: Eric Toussaint dan Damien Millet

138 MAFIA BANK DUNIA & IMF

membuat perusahaan multinasional asing dapat menaklukkan pangsa pasar yang cukup besar di banyak sektor ekonomi, untuk menjatuhkan perusahaan atau produsen lokal, dan begitu mereka memiliki kuasa monopoli, perusahaan multinasional asing dapat menaikkan harga pada produk impor mereka. Secara lokal, inflasi dan pengangguran yang meningkat menghancurkan kehidupan masyarakat banyak. Apa gunanya bagi konsumen untuk melihat harga ayam atau tomat jatuh jika, setelah kehilangan pekerjaan mereka, mereka tidak memiliki uang?

Membuka pasar bebas sering mengarah ke produk asing yang disubsidi masuk ke pasar lokal tanpa hambatan dan bersaing secara bebas dengan produsen lokal, sehingga benar-benar mendestabilisasi ekonomi lokal. Kompetisi ini tidak adil. Produsen lokal sering kurang terlatih, kurang dilengkapi dengan peralatan yang baik, dan tidak sanggup membuat investasi yang baik. Di sisi lain, perusahaan multinasional memiliki kekuatan keuangan dan teknologi yang signifikan, dan negara-negara Utara yang murah hati mensubsidi produksi mereka, khususnya di bidang pertanian. Jumlah total subsidi yang dikeluarkan oleh negara-negara Utara untuk industri pertanian mereka diperkirakan sebesar $1 milyar per hari (atau sekitar $350 miliar per tahun).5 Sementara itu, negara-negara Selatan tidak lagi diizinkan untuk mengenakan pajak atas barang impor untuk melindungi produk-produk mereka sendiri. Itulah sebabnya, walaupun biaya produksi yang lebih tinggi dan biaya transportasi yang cukup besar, barang-barang produk dari Utara sering lebih murah daripada barang-barang yang sama yang diproduksi secara lokal. Ini juga mengapa, di

5 Lihat Les Echos, November 17, 2007, www.lesechos.fr/info/reperes/echosup20071117_05-les-subventions-agricoles.htm.

Page 167: Eric Toussaint dan Damien Millet

139Eric Toussaint dan Damien Millet

Jamaika, susu bubuk yang diimpor dari Amerika Serikat lebih murah daripada susu segar yang diproduksi oleh peternakan Jamaika.6 Hal ini merupakan kejadian umum dengan berbagai barang produksi di semua negara berkembang.

Aku bertekad untuk mengejar strategi agresif membuka pasar di semua wilayah di dunia.

BILL CLINTONn, presiden AS, kata sambutan di WTO, 18 Mei 1998

Apakah mengejutkan bahwa, dengan kompetisi yang tidak adil seperti itu, para petani dari Negara-negara Dunia Ketiga tidak sanggup memenuhi kebutuhan akan pangan bagi keluarga mereka sendiri secara baik dan bermigrasi ke daerah kumuh di kota-kota besar dengan harapan mereka menemukan sumber hidup baru untuk menggantikan sumber hidup yang mereka gunakan sebelumnya yakani tanah pertanian mereka? Bagaimana bisa mungkin pengusaha-pengusaha lokal berskala kecil yang berjuang untuk bertahan dalam bisnis mereka dipaksa berkompetisi dalam kondisi yang sama dengan perusahaan multinasional dari Negara-negara Utara? Dalam dunia olahra seperti tinju, seorang petinju kelas terbang tidak akan pernah bertarung melawan petinju kelas berat! [Sebuah kesebelasan sepakbola grup C tidak bias bertanding melawan salah satu kesebelasan dari Grup A. Karena selain pertandingan tidak fair dan kekuatan tidak seimbang, oran tahu hasil akhir pertandingan: Grup A akan menang dengan mudah]. Tapi dalam ekonomi perusahaan, prinsip yang berlaku adalah “no holds barred” (pihak yang tak bisa bertahan dalam kompetisi harus out – keluar / menyerah kalah).

6 Lihat misalnya, film yang sangat bagus dari Stèphanie Black, Life and Debt.

Page 168: Eric Toussaint dan Damien Millet

140 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Perlu diingat bahwa negara-negara maju bertindak sangat berhati-hati ketika kebijakan untuk membuka pasar bebas di negara mereka merupakan giliran mereka. Sebelum melakukannya, mereka menerapkannya secara perlahan-lahan dan metodis, sehingga kebijakan-kebijakan pasar bebas akan diterapkan dalam suasana yang baik dan menguntungkan mereka. Amerika Serikat dan negara-negara lain Triad, misalnya, akan melindungi industri mereka tidak hanya dengan subsidi tetapi juga dengan langkah-langkah proteksionis [kebijakan yang negara-negara industri via IMF/Bank Dunia larang untuk dilakukan oleh negara-negara berkembang]. Sebagai contoh, pada tahun 2000, pemerintahan George W. Bush memutuskan untuk melindungi industri besi dan baja dengan mengenakan pajak terhadap baja yang diimpor dari Eropa dan Asia. Padahal, kebijakan seperti ini dilarang keras untuk negara-negara berkembang.

Sebagian besar negara-negara industri maju, termasuk Amerika Serikat dan Jepang, telah membangun ekonomi mereka dengan secara bijak dan selektif melindungi beberapa industri mereka sampai mereka merasa cukup kuat untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan asing. ... Memaksa negara-negara berkembang untuk membuka diri mereka terhadap produk-produk impor yang akan bersaing dengan yang produk-produk yang dihasilkan oleh industri tertentu dalam negeri, yaitu industri-industri yang belum cukup kuat untuk bersaing dengan industri-industri yang lebih kuat dari negara-negara lain, dapat menyebabkan bencana sosial dan ekonomi. Lapangan-lapangan kerja telah secara sistematis dihancurkan – para ni miskin di negara berkembang praktisnya tidak bisa bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan dengan subsidi pemerintah dari Eropa dan Amerika Serikat – sebelum sektor ‘pertanian dan industri negara-negara berkembang mampu bertumbuh kuat dan menciptakan

Page 169: Eric Toussaint dan Damien Millet

141Eric Toussaint dan Damien Millet

lapangan-lapangan kerja baru. Lebih buruk lagi, desakan IMF pada negara-negara berkembang yang mempertahankan kebijakan moneter yang ketat telah menyebabkan suku bunga yang menyulitkan penciptaan lapangan kerja. Dan karena liberalisasi perdagangan terjadi sebelum jaring pengaman ekonomi pulih kembali, orang-orang yang kehilangan pekerjaan seakan dipaksa menjadi miskin. Liberalisasi ekonomi ini, karenanya, terlalu sering tidak diikuti oleh pertumbuhan ekonomi seperti yang dipropagandakan, tetapi malah justeru meningkatkan penderitaan.

JOSEPH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002

Sebuah contoh yang paling mencolok adalah kapas, di mana subsidi pertanian dari Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memicu apa yang disebut “race to the bottom” (prinsip menaikan keuntungan dengan memotong tenaga kerja dan menekan gaji buruh). Menurut UNCTAD, “Amerika Serikat merupakan eksportir kapas terbesar dunia karena industri disubsidi secara signifikan pemerintah Amerika Serikat yang mencapai jumlah sebesar $3,9 miliar pada 2001-2002, sebuah jumlah dua kali lipat dari subsidi pada tahun 1992 dan yang lebih besar dari nilai produksi kapas seluruh Amerika Serikat yang hanya mencapai nilai sebesar $1 miliar.” Namun, menurut Komite Penasihat Internasional di bidang industri kapas: “Biaya produksi satu pon kapas adalah $0,21 di Burkina Faso dibandingkan $0,73 per pon di Amerika Serikat.”

Selain itu, negara-negara kaya hampir tidak mengenakan tariff bea cukai terhadap bahan-bahan baku industri, yang mendorong negara-negara Dunia Ketiga untuk melakukan diversifikasi ekonomi mereka dan tidak bergantung pada sejumlah kecik produk dasar. Tapi

Page 170: Eric Toussaint dan Damien Millet

142 MAFIA BANK DUNIA & IMF

sebaliknya, ketika negara-negara Selatan ingin mengekspor produk-produk manufaktur mereka ke negara-negara maju, mereka dihadapkan dengan tariff bea cukai yang tinggi. Dengan demikian, pemerintah negara-negara Utara memberlakukan kebijakan yang menuntut negara-negara berkembang untuk meninggalkan kedaulatan pangan mereka (lihat Q19) dan harus mengekspor lebih banyak bahan-bahan baku industri ke negara-negara maju.

Gagasan bahwa negara-negara berkembang harus memberi makan untuk dirinya sendiri adalah sebuah anakronisme dari zaman dulu yang telah berlalu. Mereka lebih bisa menjamin keamanan pangan mereka dengan mengandalkan produk pertanian AS, yang tersedia di pasar dengan harga yang yang lebih rendah.

JOHN BLOCK, Sekretaris Pertanian AS, 1986

Pembukaan batas-batas pemasaran negara untuk produk-produk di bidang pangan telah menyebabkan kebangkrutan banyak produsen lokal. Bagitu logika kehancuran ini dimainkan dan negara berkembang menjadi bergantung pada bahan-bahan pangan yang diproduksi negara asing, maka mereka masuk dalam perangkap. Lagi-lagi pengembangan biofuel, spekulasi, dan pengurangan areal pertanian sejak tahun 2006 oleh perusahaan-perusahaan utama sereal telah mengurangi jumlah persediaan pangan local dan menyebabkan kenaikan harga sembako dan hal ini berlangsung hingga krisis yang dimulai pada tahun 2008.7

Logika yang menyatakan bahwa akses kepada pasar bebas berarti sebuah kemajuan sama sekali tidak benar. Liberalisasi [pasar dan ekonomi] bukan merupakan kunci [kemajuan].

7 Kegitan mambudidayakan tanaman cerials.

Page 171: Eric Toussaint dan Damien Millet

143Eric Toussaint dan Damien Millet

Buktinya: kami telah membuka dari bagi pasar [dan perdagangan bebas dunia], tapi situasi [ekonomi negara kami] malah semakin buruk.

SHREE BABOO CHEKITAN SERVANSING, perwakilan permanen Mauritius untuk PBB, di Jenewa.8

• Liberalisasi ekonomi, khususnya penghapusan kontrol arus modal dan devisa.

Tujuan dari ide ini adalah membuka perekonomian negara-negara berkembang secara total terhadap arus investasi, produk, dan jasa perusahaan multinasional dari negara-negara yang paling maju demi kepentingan perusahaan-perusahaan multinasional: mereka bisa menghasilkan barang apa saja yang mereka sukai, di mana saja mereka suka, di dalam situasi dan kondisi tertentu yang mereka rancang sendiri, dengan gaji mereka telah tentukan.

Liberalisasi ekonomi juga bertujuan untuk menghilangkan semua hambatan yang menyulitkan perusahaan-perusahaan multinasional dari Utara yang beroperasi di negara-negara berkembang untuk membawa pulang ke negeri mereka semua keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan multinasional mereka. Sebagai sebuah perbandingan, pada tahun 2006 keuntungan yang dibawa pulang oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang ditanamkan di negara-negara berkembang mencapai nilai sebesar $238 milliar, sebuah jumlah lebih dari dua kali jumlah total ODA yang diberikan oleh negara-negara Utara (kadang-kadang dalam bentuk pinjaman, yang selanjutnya justeru semakin meningkatkan stok utang).9 Dengan

8 Lihat Libèration, June 24, 2006.

9 Lihat World Bank, Global Development Finance, 2008.

Page 172: Eric Toussaint dan Damien Millet

144 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kata lain, negara-negara industri Utara memberikan sedikit dengan satu tangan dari apa yang telah diambil dengan sangat banyak dengan tangan yang lain. Karena kita sedang membandingkan transfer macam-macam keuangan, perhatikan bahwa ODA lebih rendah daripada uang yang disimpan setiap bulanoleh para pekerja migran dan yag dikirim ke negara asal mereka, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup keluarga mereka di sana: jumlahnya diperkirakan $251 milliar kepada negara-negara berkembang pada tahun 2007.10 Angka ini diperkirakan merupakan sebuah perkiraan paling rendah karena jumlah-jumlah transfer informal di luar badan-badan khusus seperti Western Union, yang mengenakan potongan yang cukup besar, sulit dihitungan secara penuh.

-300

-150

0

150

300

ODA Kiriman uangpara mingrant

Keuntunganperusahaan

negara industridari negaraberkembang

Pembayaranutang LN oleh

negaraberkembang

104

251

-238-190

Perbadingan transfer keuangan yang berbeda dari negara berkembang pada 2007 (dalam $ milliar)

Sumber: OECD; World Bank

10 Lihat World Bank, Migration and Development Brief, July 5, 2008.

Page 173: Eric Toussaint dan Damien Millet

145Eric Toussaint dan Damien Millet

Akhirnya, liberalisasi arus pergerakan modal memungkinkan orang-orang kaya dari negara-negara berkembang untuk menyimpang modal “mereka” di negara-negara Utara, ketimbang diinvestasikan untuk kepentingan ekonomi nasional mereka. Liberalisasi transaksi neraca modal karena sungguh merugikan ekonomi nasional negara-negara berkembang (lihat Pert.52).

UNCTAD mencatat bahwa reformasi ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar negara berkembang pada 1980-an dan 90-an, yang dibuat atas perintah organisasi keuangan internasional dan negara-negara pemberi pinjaman di Utara, tidak memberikan hasil seperti yang dijanjikan. Reformasi mengandaikan stabilitas makroekonomi yang lebih besar, kebergantungan yang lebih besar pada kekuatan pasar dan pembukaan yang segera dari kompetisi ekonomi internasional. Namun dalam banyak kasus investasi swasta tidak naik seperti yang diperkirakan. Banyak ekonomi stagnan atau bahkan ditarik mundur, dan banyak negara berkembang yang sudah bergulat dengan masalah meningkatnya kemiskinan pada akhirnya sadar bahwa kebijakan liberalisasi ekonomi dunia justeru membuat jurak ketakadilan antara kaya dan miskin semakin melebar.

UNCTAD, Perdagangan dan Development Report, 2006

Di negara-negara berkembang yang sedang bertubuh, ada sebuah konsekuensi negatif yang lain. Modal asing yang mereka bujuk untuk masuk ke dalam negeri seringkali sangat fluktuatif. Begitu ada tanda-tanda ada kesulitan atau krisis ekonomi pada sebuah negara, atau begitu sebuah negara lain menawarkan perspektif yang lebih baik, investasiasing akan ditarik, yang menyebabkan destabilisasi ekonomi negara yang mereka tinggalkan. Kedatangan modal asing seperti ini menyebabkan gelombang spekulasi pada pasar saham dan harga barang

Page 174: Eric Toussaint dan Damien Millet

146 MAFIA BANK DUNIA & IMF

di Asia Tenggara pada 1990-an. Pada 1997-98, modal yang fluktuatif ini ditarik lagi secara besar-besar yang pada gilirannya menyebabkan krisis ekonomi yang sangat parah bagi negara-negara Asia Selatan.

Keluar dan masuknya uang panas ke dalam dan ke luar negeri yang begitu sering setelah liberalisasi pasar modal menimbulkan banyak kekacauan ekonomi. Negara-negara berkembang yang kecil sama seperti sebuah perahu kecil. Liberalisasi pasar modal yang cepat, yang diberlakukan oleh IMF, sama dengan memaksa mereka untuk melakukan pelayaran di laut lepas yang ganas berkelombang, sebelum lubang di lambung badan kapal telah diperbaiki, sebelum kapten kapal telah memperoleh pelatihan memadai tentang pelayaran di laut lepas, sebelum alat-alat pelampung keselamatan darurat dinaikan ke atas kapal atau perahu. Bahkan dalam situasi yang tak berbahaya sekalipun, tetap ada kemungkinan besar bahwa mereka akan bisa tenggelam ketika mereka dihantam terpaan gelombang yang besar.

JOSEPTH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002

• Sistem perpajakan yang memperburuk ketidaksetaraan, dengan prinsip pajak pertambahan nilai (PPN) dan perlindungan pendapatan modal

Penghapusan tarif bea cukai mengurangi penerimaan pajak dari sebuah negara yang bersangkutan, yang mengarah kepada penerapan suatu sistem perpajakan yang lebih luas yang pada tempat pertama amat merugikan orang-orang miskin. Prinsip pajak progresif penghasilan ditinggalkan dan diganti dengan PPN. Namun, PPN adalah bentuk pajak yang paling tidak adil, karena secara tidak proporsional merugikan kelompok masyarakat yang miskin. Misalnya, di Afrika Barat, besaar PPN adalah 18%. PPN berlaku secara sama bagi siapa

Page 175: Eric Toussaint dan Damien Millet

147Eric Toussaint dan Damien Millet

saja membeli satu kilo beras, entah dia kaya atau miskin. Jika orang miskin mengabdikan seluruh pendapatan mereka untuk membeli bahan kebutuhan pokok supaya bisa bertahan hidup, dengan PPN sebesar 18%, maka hal itu seakan-akan mereka yang membayar 18% pajak tambahan atas seluruh pendapatan mereka. Di sisi lain, orang dengan pendapatan tinggi, yang menggunakan, katakanlah, 10% untuk membeli bahan kebutuhan pokok dan jasa, hanya membayar hanya 1,8% dari total pendapatan mereka pada PPN. Itu sebabnya mengapa peningkatan PPN secara teratur dipromosikan oleh mereka yang menginginkan pengurangan pajak penghasilan.

• Privatisasi BUMN secara besar-besaran dan selanjutnya kemunduran negara dari sektor-sektor ekonomi produksi yang kompetitif

Privatisasi terhadap BUMN yang dipaksakan sering dibuat dengan menjual BUMN begitu murah, baik kepada perusahaan multinasional swasta dari negara-negara Utara (dalam banyak kasus) atau kadang-kadang juga kepada beberapa perusahaan multinasional dari berapa negara Selatan dan yang kemudian memberikan keuntungan bagi mereka. Lalu uang hasil penjualan BUMN umumnya tidak dipakai untuk pembangunan tapi langsung dikirim untuk membayar utang luar negeri [termasuk utang yang dipinjam pada Bank Dunia dan IMF pada tahun 1960an hingga 1970an). Menurut IMF, negara harus hengkan dari urusan ekonomi di sektor-sektor produktif yang kompetitif, walaupun di sektor-sektor ini negara memiliki kepentingan yang sangat strategis secara nasional (sepert air, telekomunikasi, transportasi, kesehatan, pendidikan, dan sejenisnya). Negara, menurut IMF, harus membatasi dirinya pada tugas pengawasan (polisi, keadilan) dan pertahanan.

Page 176: Eric Toussaint dan Damien Millet

148 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Misalnya, rel kereta api Dakar-Bamako-Nigeria, yang telah meransang perkembangan ekonomi rakyat berskala kecil cukup signifikan di daerah-daerah yang dilintasinya, diprivatisasi pada tahun 2003 atas permintaan Bank Dunia.11 Sejumlah orang mengeritik bahwa jalur rel kereta api ini sengaja diabaikan untuk membuka jalan bagi proses privatisasi yang tak terelakkan. Konsesi selama 25 tahun telah diberikan kepada kelompok perusahaan yang dibentuk oleh Perusahaan Canac Kanada (sejak dibeli oleh American Savage) dan Perusahaan Getma Perancis (sekarang berada di bawah kendali kelompok Perusahaan Jean Lefebvre, yang juga meliputi Vinci multinasional) . Dengan demikian, kelompok Perusahaan Rel Kereta Api Transnasional telah didirikan khusus untuk mengelola lintasan rel kereta api ini. Akan tetapi, hingga kini investasi yang dijanjikan belum juga direalisasikan, dan sejak lintasan rel kreta api ini diprivatisasi, 24 dari 36 stasiun telah ditutup: ekonomi rakyat di sekitar stasiun-stasiun kreta api, yang umumnya digunakan kaum perempuan, telah lenyap. Lebih dari 1000 tenaga kerja kereta api telah diberhentikan, termasuk pejabat rel kreta api sendiri. Para redudansi telah dibiayai oleh pinjaman utang dari Bank Dunia. Penurunan mutu rel dan fasililitas lainnya telah menjadi sedemikian parah sehingga jarak sejauh 1.200 kilometer antara Dakar dan Bamako ditempuh kreta api selama 3 hari. Kecepatan maksimum hanya 30km/jam. Kreta api keluar dari rel sering terjadi. Layanan penumpang telah terbengkelai, dan bahan baku harus diangkut ke pasar dunia oleh layanan angkutan biasa lainnya. Orang-orang Senegal atau Mali sekarang hanya memiliki kreta api mingguan, yang sering tiba terlambat hingga beberapa hari kemudiaan, sementara itu harga tiket melangit.

11 Lihat Vincent Munié, «Bataille syndicale autour du rail sénégalais,» Le Monde diplomatique, February 2007. See also www.cocidirail.info; and Survie, Billets d’Afrique, July–August 2007, www.survie-france.org.

Page 177: Eric Toussaint dan Damien Millet

149Eric Toussaint dan Damien Millet

Dalam kondisi seperti itu, masyarakat setempat tidak mendapat layanan yang yang memadai atas kebutuhannya seperti pada masa-masa sebelumnya, dan angka pengangguran meningkat. Di Nikaragua, sejak negara ini berkiblat ke arah neoliberalisme pada tahun 1990, tuntutan-tuntutan IMF telah menyebabkan 260.000 pekerja diberhentikan pada tahun 1994 (dari total penduduk kurang dari 4 juta jiwa).

Sebagai konsekuensi dari semua ini, negara ini kehilangan kendali dari unsur-unsur strategis untuk pengembangan negara, dan pelayanan di sektor-sektor yang essensial telah dipaksa untuk digadaikan sektor swasta [perusahaan swasta asing]. Sebagai contoh, di sektor pendidikan lembaga pendidikan swasta telah berkembang baik, kerap kali dengan kualitas yang biasa-biasa saja, karena persyaratan dalam hal pelatihan guru dan gaji telah dipotong.

Transformasi dari IMF menjadi pinjaman utang berjangka panjang yang bersyarat telah membuat negara-negara miskin semakin bergantung pada IMF dan telah memberikan IMF sebuah pengaruh atas kebijakan negara-negara anggotanya yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh sebuah lembaga multilateral. Beberapa kesepakatan antara IMF dan negara-negara anggotanya menentukan sejumlah kebijakan yang diperlukan sebagai syarat pinjaman selanjutnya. Program-program IMF ini dalam kenyataan tidak mmebawa kemajuan ekonomi negara-negara miskin. Kebijakan-kebijakan IMF malah telah merusak kedaulatan nasional dan sering menghambat pengembangan lembaga-lembaga negara yang bertanggungjawab dan demokratis yang bisa memperbaiki kesalahan mereka sendiri dan menanggapi dengan tetap setiap perubahan eksternal.

KOMISI PENASIHAT LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONALt (Kongres AS), yang dikenal sebagai

Komisi Meltzer, 2000

Page 178: Eric Toussaint dan Damien Millet

150 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Perjanjian yang ditandatangi dengan IMF untuk mendapatkan pinjaman utang biasanya berlaku selama tiga tahun. Setelah itu, negara berhutang harus melakukan reformasi ekonomi yang sangat spesifik seturut keinginan IMF, dan jumlah pinjaman utang yang telah disepakati diberikan secara berangsur-angsur sesuai pelaksanan reformasi ekonomi yang dituntut. Sehingga di Madagaskar, misalnya, tuntutan privatisasi perusahaan minyak milik negara /Pertamina (Solima) tidak segera direalisasikan seperti yang direncanakan oleh IMF. Privatiasi direncanakan untuk tahun 1999, tapi tetap belum terlaksana hingga Juni 2000. Maka pada bulan Juli 2000, angsuran pertama dari pinjaman baru diberikan IMF, sebagai hadiah untuk seorang murid yang baik yang bisa maju untuk tahap reformasi ekonomi berikutnya. Hasilnya: sebuah perusahaan dijual setelah dipotong harga dan kepemilikannya dialihkan kepada perusahaan swasta dan utang negara meningkat. Manfaat penjualan Pertamina ini untuk rakyat tidak ada alias nol besar.

Pada setiap penilaian obyektif dari dua setengah dekade dari paket standar “stabilisasi, standardisasi dan privatisasi,” pertumbuhan ekonomi yang dipropagandakan dalam kenyataannya telah gagal terwujud di sebagian besar belahan dunia....Hal ini menunjukkan bahwa lembaga-lembaga keungan internasional di Washington DC tidak memiliki monopoli atas kompetensi teknis.

UNCTAD, Pembangunan Ekonomi di Afrika, 2006

Pada dasarnya, program penyesuaian struktural (SAPs) dari IMF bertujuan untuk membela dengan gigih kepentingan lembaga keuangan internasional [IMF dan Bank Dunia] dan kepentingan perusahaan multinasional dari negara-engara Utara. Tapi untuk

Page 179: Eric Toussaint dan Damien Millet

151Eric Toussaint dan Damien Millet

masyarakat di negara-negara berkembang yang harus menanggung konsekuensinya, SAPS identik dengan kemiskinan dan penderitaan.

Karena ilmu ekonomi bukanlah ilmu pasti, maka jumlah contoh contrak tidak relevan. Jika saya mengajukan sebuah hipotesis dalam ilmu fisika yang kemudian terbukti salah oleh sebuah ujia coba lapangan, maka saya harus mempertanyakan teori itu. Dan sebuah teori akan berkembang melalui perbaikan hipotesi sebelumnya yang terbukti salah. Dalam ilmu ekonomi, Anda dapat merusak kehidupan jutaan orang, tetapi tidak ada bukti kemanusiaan yang ada akan mempengaruhi ideologi SAPs.

SUSAN GEORGE, wakil presiden ATTAC Perancis, 6 Desember 2000

PERTANYAAN 19: Apa saja dampak dari logika kebijakan ekonomi yang diberlakukan Bank Dunia / IMF pada krisis pangan dunia pada tahun 2007?

Pasal 25 dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menyatakan: “Setiap orang berhak atas taraf hidup yang menjamin kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk pangan, pakaian, perumahan dan perawatan kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan.” The Kenaikan tajam harga makanan pokok, terutama pada semester pertama tahun 2008, telah mengancam kelangsungan hidup ratusan juta manusia di seluruh dunia. Hak atas pangan, yang sudah dirusakkan oleh sejumlah kebijakan neoliberal selama beberapa dekade, sedang berada dalam ancaman yang serius.

Setelah penurunan harga yang signifikan selama lebih dari 20 tahun (lihat Pert.11), pemulihan tren ini terjadi pada paruh kedua

Page 180: Eric Toussaint dan Damien Millet

152 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tahun 2001. Pertama, krisis penurunan harga ini menghantam sektor energi dan logam, dan kemudian menghantam sektor pangan. Tren kenaikan harga bahan pokok ini cenderung semakin berbahaya. Dalam satu tahun, harga beras dan gandum misalnya bisa naik dua kali lipat, dan jagung naik lebih dari sepertiga.

Lonjakkan harga yang menggila ini adalah akibat langsung dari liberalisasi pasar yang diberlakukan oleh lembaga-lembaga keuangan internasional sejak tahun 1980-an. Kebijakan menghapus hambatan bea cukai terhadap barang-barang import bertanggung jawab atas peningkatan fluktuasi harga bahan baku pertanian dunia. FAO, misalnya, mencatat peningkatan ketidakstabilan harga selama dua dekade terakhir, ketidakstabilan sebelumnya tidak ada, tapi sekarang tampaknya karakter permanen dari pasar.12 Menurut FAO, “Kebijakan pertanian negara-negara berkembang telah diliberalisasi dan struktur pendukung petani (ekstensi, input, penyimpanan, pemasaran, stabilisasi harga) telah secara bertahap dieliminasi (manajemen yang lebih baik dari struktur-struktur akan melindungi petani dari kekuatan pasar internasional yang tidak seimbang). Apakah FAO yang menekan negara-negara berkembang untuk menerapkan kebijakan-kebijakan neoliberal ini?”13

Dengan demikian, kenaikan harga terjadi terutama akibat spekulasi. Dalam satu sesi, pada tanggal 27 Maret 2008, harga beras, yang merupakan makanan pokok bagi setengah dari penduduk dunia, naik sebesar 31%. Konsekuensinya bagi negara-negara yang secara ekonomis paling rentan sangat mengkhawatirkan. Akibatnya, kebijakan yang dipaksakan oleh IMF dan Bank Dunia bagi sebagian besar negara miskin telah menciptakan

12 Lihat FAO, Food Outlook, Global Market Analysis, June 2008.

13 FAO, “FAO Director General responds to criticism by Senegalese President,” May 15, 2008, www.fao.org/newsroom/en/news/2008/1000840/index.html

Page 181: Eric Toussaint dan Damien Millet

153Eric Toussaint dan Damien Millet

ketergantungan struktural pada impor pangan, karena ideologi yang dominan memaksakan pengembangan ekspor melalui produksi pangan dalam negeri. Menurut FAO: “Total pengeluaran negara-negara miskin dan negara-negara berpenghasilan rendah di bidang pangan [akan] meningkat sebesar 37 sampai 40% dibanding pada tahun 2007, jumlah ini sudah meningkat sebesar 30 dan 37% tahun lalu [2009].” Oleh karena itu, tagihan dari negara-negara berpenghasilan rendah di bidang pangan akan mencapai $169 milliar pada tahun 2008.

Harga minyak mencapai $145 pada bulan Juli 2008, satu ons emas $1.000 pada bulan Maret 2008 dan sebuah gantang jagung $7,5 pada bulan Juni 2008. Semuanya menunjukkan kurva kenaikan harga dari hampir semua bahan baku. Cadangan cereal berada pada tingkat terendah dalam 25 tahun ini. Beberapa negara produsen bahkan berkurang atau menghentikan ekspor mereka, seperti Rusia untuk sereal dan Thailand untuk beras, sehingga produk-produk mereka akan cukup tetap untuk memenuhi kebutuhan pasar pasar dalama negeri. Harga makanan telah meningkat secara tajam. Di lebih dari 30 negara, dari Filipina ke Mesir, Burkina Faso, Haiti, Yaman, dan Senegal, penduduk turun ke jalan-jalan untuk memprotes, dan pemogokan umum telah sering terjadi.

Menurut beberapa perkiraan, dana investasi kini menguasai 50-60% dari gandum yang diperdagangkan di pasar komoditas terbesar dunia. Sebuah perusahaan menghitung bahwa jumlah uang spekulatif dalam komoditas masa depan – pasar di mana investor tidak membeli atau menjual komoditas fisik, seperti beras atau gandum, tetapi hanya bertaruh pada pergerakan harga – telah menggelembung dari $5 miliar pada tahun 2000 menjadi $175 miliar pada tahun 2007. “

GRAIN, “Making a Killing from Hunger, ‘” April 200814

14 Lihat www.grain.org/articles/?id=39 . GRAIN adalah sebuah organisasi kecil

Page 182: Eric Toussaint dan Damien Millet

154 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Setelah krisis hebat di Amerika Serikat pada musim panas tahun 2007, investor institusional15 perlahan-lahan melepaskan diri dari pasar utang, yang telah dibangun di atas spekulasi di sektor perumahan AS, dan mengidentifikasi produk pertanian dan hidrokarbon sebagai bidang-bidang yang berpotensi untuk keuntungan yang tinggi. Mereka mencapai tujuan ini dengan membeli penen mendatang dari bursa saham Chicago dan Kansas City, yaitu bursa utama untuk spekulasi perdagangan sereal. Hal yang sama mereka juga baut spekuasi terhadap bahan baku hidrokarbon di bursa saham lainnya. Orang-orang yang sama, yang karena ingin mendulang keuntungan yang lebih tinggi, telah menyebabkan krisis ekonomi di Amerika Serikat dengan memanfaatkan kenaifan keluarga-keluarga Amerika Utara yang berharap untuk memiliki properti, sangat terlibat dalam menaikkan harga hidrokarbon dan produk pertanian secara tajam. Oleh karena itu kekuatan pasar keuangan perlu dipertanyakan.

Namun argumentasi-argumentasinya disajikan sebagai fakta: perubahan iklim menyebabkan penurunan produksi sereal di Australia dan Ukraina, kenaikan harga bensin menyebabkan biaya transportasi menjadi semakin mahal dan peningkatan permintaan dari Cina dan India (yang menjelaskan mengapa produk-produk yang permintaannya yang lebih rendah – seperti kakao – oleh kedua negara Asia ini membuat kedua komunidi ini tidak mengalami kenaikan harga). Banyak komentator telah menolak untuk memeriksa kerangka ekonomi di

internasional non-profit yang mendukung para petani kecil dan gerakan-gerakan sosial yang memperjuangkan system makanan yang dikuasai masyarakat dan berbasis keanekaan hayati atau biodiversitas.

15 Para investor institusionsl utama adalah dana pensiun, kelompok-kelompok asuransi, dan bank-bank. Mereka memiliki akses kepsfs $60 triliun yang mereka menempatkan di mana pun mereka bisa mendapatkan remunerasi maksimal. Juga hedge fund aktif yang dapat memobilisasi $1,5 trilliun.

Page 183: Eric Toussaint dan Damien Millet

155Eric Toussaint dan Damien Millet

mana fenomena-fenomena ini sedang terjadi. Dengan demikian, Louis Michel, Komisaris Eropa untuk Bantuan dan Pengembangan, memiliki ketakutan terhadap “sebuah tsunami ekonomi dan kemanusiaan” di Afrika. Pernyataan itu ambigu karena citra tsunami mengingatkan orang akan bencana alam, yang berada di luar kemampuan kita dan dengan demikian membebaskan kita dari tanggung jawab. Penjelasan-penjelasan yang lain juga sama-sama berlebihan.

Pertama, dengan harga sereal paling rendah dalam sejarah hingga tahun 2005, perusahaan-perusahaan besar di bidang agribisnis memperoleh subsidi untuk kebutuhan biofuel dari pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa. Perusahaan-perusahaan multinasional ini ingin mendapat kemenangan di dua front: menjual sereal mereka dengan harga yang lebih mahal dan membuat produksi biofuel menguntungkan mereka. Dan mereka berhasil.

Bagaimana mereka meneruskan business ini? Mereka mempropagandakan hipotesis berikut: dalam dekade-dekade yang mendatang minyak bumi akan harus diganti (karena menurunnya cadangan) dan dengan demikian kedelai, bit (berubah menjadi biodiesel), sereal, atau tebu (seperti etanol) harus berperan barang-barang pengganti. Jadi mereka meminta otoritas publik untuk mensubsidi biaya besar biofuel untuk membuatnya menguntungkan. Washington, Komisi Eropa di Brussels, dan beberapa ibukota negara Uni Eropa lainnya menerima hal ini demi keamanan suplai energi bagu negara atau wilayah mereka.16

16 Perhatikan lagi sifat bermuka dua kebijakan ini: pemerintah negara-negara Utara tidak malu-malu memberi subsidi kepda industri-industri swasta dan produsen pertanian mereka, untuk memastikan pengembangan sektor biofuel, padahal pada saat yang sama Bank Dunia, IMF, dan WTO melarang pemerintah negara-negara Selatan untuk mensubsidi produsen-produsen lokal mereka, entah itu di sektor pertanian atau sektor industri.

Page 184: Eric Toussaint dan Damien Millet

156 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Kebijakan subsidi ini telah mengalihkan sejumlah besar produk pertanian, yang pada dasarnya sangat esensial untuk makanan, kepada industri biofuel. Sebagai contoh, seratus juta ton sereal dikeluarkan dari sektor pangan pada tahun 2007. Karena produksi pangan menurun secara signifikan, maka harga bahan makanan naik. Lahan-lahan yang dulu diolah untuk produksi bahan makanan sekarang harus dikonversi untuk produksi hasil pertanian bagi bahan bakar. Tindakan ini juga telah menurunkan hasil bahan pangan dan menyebabkan kenaikan harga pangan di pasar. Bahkan, demi kepentingan perusahaan-perusahaan swasta besar yang membutuhkan pengembangan produksi pertanian untuk bahan bakar, pemerintah sejumlah negara harus mengambil beberapa produk pertanian yang masyarakat dunia perlu untuk kebutuhan makanannya sendiri.

Bahkan lembaga-lembaga internasional diingatkakan tentang situasi ini. Sebuah laporan oleh Bank Dunia memperkirakan bahwa fenomena [masalah perubahan] iklim dan meningkatnya permintaan Asia merupakan faktor minor. Sebaliknya, menurut laporan ini, pengembangan biofuel telah menyebabkan kenaikan harga pangan 75% antara tahun 2002 dan Februari 2008 (dari kenaikan global 140%, sedangkan kenaikan harga energi dan pupuk hanya mencapai 15%).

Perkiraan ini jauh lebih tinggi daripada angka 3% yang dipertahankan oleh pemerintah AS. Menurut Bank Dunia, kenaikan harga pangan telah merugikan konsumen sebesar $324 milliar di negara-negara miskin dan bisa membuat 105 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan.17 Agar tidak mengecewakan Presiden Bush, Bank Dunia tidak mempublikasikan laporan ini. Hanya karena berkat adanya

17 Lihat www.cadtm.org/spip.php?article3518.

Page 185: Eric Toussaint dan Damien Millet

157Eric Toussaint dan Damien Millet

kebocoran ke dalam dunia pers, maka informasi ini bisa mencapai masyarakat umuml.18

Ini analisis Bank Dunia secara ideologis tetap dinodai oleh neoliberalisme. Pengembangan pertanian untuk bahan bakar tidak bertanggung jawab atas “disorganisasi pasar”, tetapi mengungkapkan kebijakan-kebijakan mereka yang irasional dan konsekuensi-konsekuensinya yang buruk. Antara makan, minum, atau menyetir, pasar bebas tidak akan mengisinkan kita untuk membuat pilihan.

Mengalihkan lahan-lahan pertanian produktif menjadi lahan yang akan digunakan untuk menghasilan produk pertanian bagi bio-ful merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

JEAN ZIEGLER, Pelapor Khusus PBB tentang Hak atas Pangan, Oktober 2007

Beberapa hari kemudian, OECD mempunyai giliran untuk menerbitkan laporan, yang mempersoalkan moratorium bahan bakar dari bahan pertanian dan peninjauan kembali secara lengkap semua kebijakan terkait dan mengkritik tingginya biaya bahan bakar nabati dan keraguan akan manfaatnya terhadap lingkungan.19 OECD bahkan mencatat bahwa “inisiatif kebijakan baru ini memperberat masalah yang sudah ada” karena harga hasil pertanian menjadi naik dan risiko kelaparan bagi masyarakat miskin di negara-negara berkembang meningkat.20 Namun angka-angka yang diproyeksikan

18 “Secret Report: Biofuel Caused Food Crisis,” Guardian, July 4, 2008, www.guardian.co.uk/environment/2008/jul/03/biofuels.renewableenergy.

19 OECD, “Economic Assessment of Biofuel Support Policies,” July 16, 2008, www.oecd.org/dataoecd/20/14/41008804.pdf.

20 AFP, “OECD Issues Report Critical of Biofuels, Favors Moratorium,” July 16, 2008.

Page 186: Eric Toussaint dan Damien Millet

158 MAFIA BANK DUNIA & IMF

justeru menunjukkan penggandaan produksi bahan bakar nabati dalam sepuluh tahun ke depan.

Pengembangan lebih lanjut dan perluasan sektor bahan bakar nabati (biofuel) akan menyebabkan kenaikan harga pangan yang lebih tinggi dalam jangka menengah dan kerawanan pangan bagi kelompok penduduk yang paling rentan di negara-negara berkembang.

OECD, 2008

Kedua, negara-negara berkembang telah semakin dipermiskin oleh krisis pangan, sementara di pihak lain mereka tidak memiliki perlindungan yang diperlukan karena kebijakan yang dipaksakan oleh IMF dan Bank Dunia akibat krisis utang (lihat Pert.17 dan 18): pengurangan lahanpertanian dan penekanan sektor ekspor, berakhirnya stabilitas harga dan swasembada sereal, pengurangan cadangan sereal, melemahnya ekonomi karena ketergantungan yang ekstrim pada fluktuasi pasar, pengurangan besar-besaran terhadap anggaran sosial, berakhirnya subsidi terhadap komoditas pokok, pembukaan pasar, dan persaingan tidak adil bagi produsen lokal dengan perusahaan multinasional. Pandai dalam seni penipuan, lembaga-lembaga yang dituduh sebagai penyebab dari semua krisis ini mengakui beberapa kesalahan agar tetap di di pusaran urusan masalah internasional. Sama sekali jauh dari rasa khawatir akan peningkatan kemiskinan yang disebabkannya, Bank Dunia tampaknya lebih peduli terhadap masalah sosial yang menyababkan globalisasi neoliberal berada dalam bahaya. Dalam sebuah laporan semi-rahasia, di bawah kedok mea culpa (salahku), Bank Dunia terus membantah bahwa model ekonomi yang dipromosikannya mempermiskin masyarakat miskin. Mulai sekarang, bangunan baru ekonomi dunia yang menjamin perluasan model

Page 187: Eric Toussaint dan Damien Millet

159Eric Toussaint dan Damien Millet

pertanian kapitalis meliputi pemberian akses terhadap lahan pertanian dan sumber-sumber daya air bagi kekuatan pasar, yang berarti sama dengan privatisasi terhadap kehidupan biologis. Yang terakhir, Bank Dunia mempromosikan konsentrasi sumber daya pertanian pada segelintir kekuatan pasar dan mendorong spekulasi.

Para staf ahli IMF menyatakan pada bulan September 2006: “Ke depan, harga logam diharapkan untuk turun dari harganya yang tinggi saat ini... Dalam skenario dasar, harga riil dari aluminium dan tembaga diperkirakan menurun sebesar 35 dan 57% pada tahun 2010.”21 Pada tanggal 8 Juli 2008, Le Figaro menulis:” Pada harganya yang tertinggi sejak 2006, berada di atas $3.310 saat itu, harga aluminium kemarin telah mencapai rekor tertinggi di Bursa Logam London (London Metal Exhange) yaitu $3.317.” Empat hari sebelumnya, sebuah laporan mengumumkan: “Harga tembaga dan aluminium meledak pekan ini di London Metal Exhange (LME ), logam merah mencapai rekor tertinggi... Harga tembaga telah menetapkan harga rekor baru pada hari Rabu pada $8.940 per ton, yang dipicu oleh naiknya dolar dan kekhawatiran para investor atas kemungkinan pemogokan di Chili dan Peru. Dengan demikian ia melampaui harga tertinggi terbaru $8.880, yang ditetapkan pada tanggal 17 April.22” Sejak saat itu harga tinggi bahan logam tidak menurun. Kita tidak sulit untuk menjadi lebih akurat daripada staf-staf ahli dari IMF.§§§

21 IMF, press points for chap. 5 of World Economic Outlook, September 2006, www.imf.org/external/pubs/ft/weo/2006/02/pdf/c5sum.pdf.

22 AWP/AFX, press points for «Métaux de base/Revue hebdo: record du cuivre, aluminium en hausse,» July 4, 2008.

Page 188: Eric Toussaint dan Damien Millet

160 MAFIA BANK DUNIA & IMF

BAB 5:PEMAIN-PEMAIN INTERNASIONAL LAINNYA - PARIS CLUB DAN WTO

PERTANYAAN 20: Apa itu Paris Club?

Pada tahun 1955, setelah kudeta militer yang menggulingkan Presiden Argentina Juan Domingo Perón, rezim baru sebagai

penggantinya ingin diakui oleh masyarakat internasional. Untuk maksud itu, ia dengan cepat minta untuk diterima oleh IMF dan Bank Dunia. Namun, agar hal ini bisa dilakukan, ia harus terlebih dahulu membenahi masalah utang dan bertemu dengan negara-negara yang mempunyai utang banyak terhadap Argentina. Pada tanggal 16 Mei 1956, sebuah pertemuan berlangsung di Paris atas saran Menteri Ekonomi Perancis. Maka lahirlah apa yang hingga kini disebut Paris Club.

Lima puluh tahun kemudian, Paris Club, bersama dengan IMF dan Bank Dunia, telah menjadi sebuah instrumen penting dalam strategi yang dikembangkan oleh negara-negara kreditor untuk menguasai ekonomi dunia. Tujuan dari Paris Club – yang masih bertemu di Departemen Keuangan Prancis, rue de Bercy, tempat sekretarisnya berdiam – adalah untuk menegosiasikan kembali utang publik bilateral dari negara-negara Selatan yang mengalami kesulitan pembayaran hutang mereka. Pada mulanya Paris Club terdiri dari

Page 189: Eric Toussaint dan Damien Millet

161Eric Toussaint dan Damien Millet

sebelas negara, sekarang anggotanya menjadi sembilan belas negara.1

Antara tahun 1956 dan akhir tahun1980, hanya tiga puluh perjanjian yang ditandatangani oleh klub ini. Sebelum tahun 1976, klub biasanya menolak pertemuan-pertemuan yang berbicara bagi negara-negara yang utang dianggap terlalu kecil. Hanya Argentina, Brazil, Chili, Indonesia, Peru, Kamboja, Pakistan, dan Zaire yang dipanggil selama periode awal ini. Setelah krisis utang pada awal tahun 1980-an, frekuensi pertemuan Club ini sangat tinggi. Antara tahun 1981 dan September 2008, ada 373 perjanjian yang ditandatangani oleh 83 negara yang dibebani utang. Rekor yang memalukan dipegang oleh Senegal (yang dipanggil untuk menghadap Paris Club sebanyak 14 kali sejak 1982)dan diikuti oleh Madagaskar (12 kali),lalu Niger dan Republik Demokratik Kongo (11 kali). Volume utang baik dijadwal ulang pembayarannnya maupun yang dibatalkan oleh Paris Club mencapai jumlah sebesar lebih dari $500 miliar.

Pertemuan pleno Paris Club, yang umumnya dibuat setiap bulan, selalu sama.2 Para delegasi dari negara miskin yang berhutang dan utusan negara kreditor duduk dengan urutan menurut abjad di sekitar meja konferensi yang besar. Lembaga multilateral (seperti IMF, Bank Dunia, UNCTAD, Bank Pembangunan Daerah) juga hadir. Presiden dari Paris Club – yang kerapkali adalah MenteriDepartemen Keuangan Perancis atau stafnya – membuka pertemuan. Pemimpin delegasi negara berhutang, biasanya Menteri Keuangan atau Gubernur

1 Australia, Austria, Belga, Kanada, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Belanda, Irelanda, Italia, Jepang, Norwegia Rusia, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris dan Amerika Serikat. Beberapa Negara kreditor lain dari bergabug dengan mereka sewaktu-waktu.

2 David Lawson, Le Club de Paris. Sortir de l’engrenage de la dette (L’Harmattan, 2004).

Page 190: Eric Toussaint dan Damien Millet

162 MAFIA BANK DUNIA & IMF

bank sentralnya, menyajikan secara resmi alasan kehadiran mereka. Selama bulan-bulan sebelum pertemuan berlangsung, pemerintah negara mereka telah melakukan kontak dengan Paris Club dan telah setuju untuk menerima dua syarat yang sangat ketat: pertama untuk meminta pertemuan dengan Paris Club karena telah terbukti tak sanggup lagi membayar utangdan yang kedua siapa menandatangani perjanjian ekonomi dengan IMF untuk memastikan bahwa kegagalan membayar utang di depan tidak akan terjadi lagi. Sebelum pertemuan dengan negara kreditor, negara berhutang sudah terlebih dahulu harus menerima syarat yang akan dikenakan oleh negara-negara kreditor, yang berarti bahwa pada hari yang telah ditentukan untuk pertemuan di Paris Club, delegasi negara miskin yang berhutang tidak punya ruang lagi untuk bernegosiasi.

Setelah pertemuan pembukaan ini, IMF memaparkan rincian rencana reformasi ekonomi untuk menyelamatkan negara berhutang tersebut dari krisis ekoniminya yang membuatnya gagal membayar hutang luar negeri dan kemudian Bank Dunia dan UNCTAD menyajikan kesimpulan mereka, setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Jika sesi yang terakhir –secara halus “negosiasi” – selesai, kemahakuasaan negara-negara kreditor kelihatan jelas ketika para delegasi dari negara berhutang diminta untuk meninggalkan ruang pertemuan, sementara para anggota Paris Club masih melanjutkan negosiasi di antara mereka sendiri. Begitu mereka sudah memutuskan apa yang akan mereka lakukan, President Paris Club memberitahu para delegasi dari negara-mana Selatan yang berhutang hasil dari pertemuan tertutup negara-negara Paris Club. Jika delegasi negara berhutang tidak puas dengan keputusan Parish Club, maka hal itu dapat didiskusikan lagi. Namun kemungkinan perundingan baru sangat kecil karena negara berhutang meminta renegosiasi utang,

Page 191: Eric Toussaint dan Damien Millet

163Eric Toussaint dan Damien Millet

dan fakta bahwa masalah utang ini sudah adai di meja Parish Club merupakan indikator yang jelas bahwa rinegosiasi tidak akan bisa merubah system yang sudah berjalan.

Setelah hasil notulen dari pertemuan ditandatangani, maka satu-satunya hal yang tersisa yang harus dilakukan oleh para delegasi negara berhutang adalah menyampaikan kepada media bahawa negaranya anthusias terhadap kesepakatan yang telah dicapai dan berterima kasih kepada negara-negara kreditor.

Kalau sebuah negara berhutang menghadap untuk pertama kali, maka biasanya Paris Club yang harus menentukan waktu pertemuannya yang tepat. Lasimnya, hanya pinjaman yang dibuat sebelum tanggal pertemuan tersebut saya yang dibicarakan dalam pertemuan penjadwalan ulang atas hutang. Hutang yang didapat sesudahnya biasanya tidak memenuhi syarat untuk restrukturisasi. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan pasar modal dan lembaga donor bahwa setiap pinjaman yang diberikan akan dapat dibayar kembali. Untuk Madagaskar, Niger, dan Pantai Gading, tanggal yang ditetapkan Paris Club adalah tanggal 1 Juli 1983, yang sangat mengurangi volume utang karena kemungkinan adanya pemotongan.

The Paris Club membedakan dua jenis utang: Pinjaman ODA (Official Development Aid) yang dipinjamkan dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari bungan pinjaman di pasar pada umumnya, yang diharapkan dapat mendongkrak kemajuan pembangunan,3 dan pinjaman non-ODA (atau lasim juga disebut pinjaman komersial),

3 Pada prinsipnya, lebih sering kredit dari ODA ditakdirkan hanya untuk mendukung kebijakan penyesuaian struktural (SAPs) yang menghambat kemajuan pembangunan nyata. Sebaliknya, kredit ODA umumnya hanya memelihara kemiskinan yang ada, seandainya ia tidak menciptakan kemiskinan yang baru.

Page 192: Eric Toussaint dan Damien Millet

164 MAFIA BANK DUNIA & IMF

yang merupakan satu-satunya pinjaman yang ada kemungkinan memenuhi syara pengurangan bungan pinjaman (reduction). Umumnya, pengurangan utang oleh Paris Club diperuntukan bagi negara-negara yang sangat miskin dan yang paling dililit beban hutang (lihat Pert.31). Bagi kebanyakan negara berkembang yang mengalami kesulitan dengan pembayaran hutang, Paris Club biasanya menanggapinya dengan membuat penjadwalan ulang atas pembayaran hutang, yang artinya hanya menunda masalah hutang untuk ditangani pada kesempatan lain.

Keadaan kehidupan penduduk miskin di negara-negara berkembang sama sekali tidak masuk dalam pertimbangan, karena Paris Club bertujuan untuk menjadi sebuah lembaga yang mengumpulkan utang. Lembaga ini (Paris Club) dikelola oleh Departemen Keuangan (Perancis) dan bukan oleh Departemen Luar Negeri. Tujuannya adalah untuk membuat negara-negara berhutang membayar kembali utang mereka sebanyak mungkin. “Negara kreditor Paris Clubr berusaha untuk memaksimalkan pembayaran utang oleh negara-negara berhutang. Mereka biasanya mewajibkan pembayaran seluruh utang sebesar pinjaman awal. Jumlah sisa utang yang tidak dapat dilunasi (pada tahun tagihan bersangkutan) akan dibuat janji pembayarannya pada tahun berikut untuk meminimalkan kemungkinan negara debitor akan datang kembali ke Paris Club.”4 Kronisme antara Paris Club dan bank-bank besar tampaknya berjalan efektif. Jean-Pierre Jouyet meninggalkan jabatan sebagai presiden Paris Club pada bulan Juli 2005 untuk menjadi presiden non-eksekutif dari anak perusahaan

4 Lihat, www.clubdeparis.org/sections/principes-et-regles/principes/53-comparabilite-de.

Page 193: Eric Toussaint dan Damien Millet

165Eric Toussaint dan Damien Millet

Barclays Bank Perancis.5 Emmanuel Moulin, sekretaris jenderal dari Paris Club, menerima tugas baru di Citibank, kelompok perbankan besar internasional, pada bulan Januari 2006.

Paris Club dalam kenyataannya memperlihatkan dirinya sebagai sebuah organisasi informal – “bukan sebuah institusi” (non-instituion) karena ia tidak mempunyai dasar hukum atau status [tidak Anggaran Dasar Rumah Tangga seperti lasim ada pada setiap institusi resmi]. Maka secara teoritis, semua hasil pertemuan dari Paris Club yang tidak lebih hanya sebagai saran yang hanya bisa berlaku jika negara-benar berhutang memutuskannya secara bebas dalam perjanjian bilateral. Karena hanya perjanjian bilateralt mempunyai kekuatan hukum lebih resmi dan mengikat.

Namun, ada tertulis dalam Prinsip Solidaritas bahwa “para negara kreditor setuju untuk mengimplementasikan syarat-syarat yang telah disepakati dalam pertemuan dengan Paris Club.” Persis ini merupakan cara yang baik mengurangi rasa tanggung – Paris Club tidak bertanggungjawab sedikitpun karena ia bukan merupakan sebuah lembaga yang memiliki badan hukum, tapi anehnya negara-negara anggotanya tetap menghormati setiap keputusannya. Keuntungan terbesar dari Paris Club adalah bahwa ia memungkinkan para negara kreditor untuk bertindak sebagai satu kekuatan untuk memulihkan pinjaman bilateral setiap negara secara individual, sedangkan negara-negara Selatan sering tidak bersatu dalam menghadapi para negar kreditor di Utara. Keadaan [utang, ekonomi] dari setiap negara debitor

5 Ia memangku jabatan di Bank Barclay ini hanya beberapa bulan sebelum ia menjadi Kepala Menteri Keuangan Perancis pada akhir tahun 2005, dan akhirnya setelah pemilihan Presiden Nicolas Sarkozy, ia menjadi anggota pemerintahan Perancis dengan menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Masalah Eropa.

Page 194: Eric Toussaint dan Damien Millet

166 MAFIA BANK DUNIA & IMF

diperiksa secara terpisah oleh Paris Club dengan menggunakan data yang diberikan oleh IMF, yang memiliki kecenderungan kuat untuk menjadi terlalu optimis dalam proyeksi masa depan.6

Paris Club menuntut “good governance” dari negara-negara lain yang berhutang, tapi ia tidak mempraktekkan apa yang tuntutnya pada negara-negara lain, karena agenda rapat dengan Paris Club tidak pernah dipublikasikan sebelum pertemuan. Tidak ada seorang pun di luar Paris Club biasa tahu apa yang akan menjadi materi diskusi, maupun posisi masing-masing negara anggota. Pertemuan Paris Club berlangsung secara tertutup tanpa kehadiran pengamat

Oraganisasi-organisasi sosial Baik dari Utara maupun dari Selatan. Karena demi politik kepentingan, Paris Club mengisolasi negara-negara debitor satu dari yang lain. Dengan demikian, jelas bahwa pertemuan-pertemua mereka hanya didasarkan atas kepentingan keuangan dari negara-negara kreditor.

Hal ini juga perlu dicatat bahwa Paris Club selalu mengkapitalisasi suku bunga, yaitu bahwa suku bunga yang jatuh tempo pada pinjaman Paris Club dikapitalisasi. Lalu suku bunga yang telah dikapitalisasi ini ditambahkan ke dalam jumlah utang awal, sehingga dengan demikian ia menghasilkan bunga masa depan bagi negara anggota Paris Club

6 Misalnya pada bulan Agustus 1997, sebuah laporan IMF/Bank Dunia tentang Burkina Faso mengklaim pertumbuhan pendapat dari ekspor sebesar 8% per tahun selama periode 2000 hingga 2019. Pada bulan Juni tahun 2000, setelah kegagalan panenan kapas, prediksi IMF berubah: pertumbuhan pendapatan eksport diturunkan menjadi 7.6% per tahun dari tahun 2000 hingga 2007, lalu 5% dari tahun 2008 hingga 2018. Setelah harga kapas jatuh hingga 35% pada tahun 2001, laporan IMF yang diterbitkan tahun 2003 menunjukkan bahwa pendapatan export telah menjadi 14% antara tahun 1998 dan 2002. Informasi lebih lanjut, Damien Millet, L’Afrique sans dette (CADTM/Syllepse), p. 175.

Page 195: Eric Toussaint dan Damien Millet

167Eric Toussaint dan Damien Millet

sendiri!7 Namun, kebanyakan konstitusi negara-negara Amerika Latin, dan bahkan beberapa konstitusi negara-negara Eropa, seperti di Italia, tidak memungkinkan seperti mekanisme pinjaman utang demikian. Paris Club sebenarnya mengelola tour de force untuk mendapatkan perwakilan dari negara-negara berutang tertentu untuk menyetujui keputusan yang sebenarnya bertentangan dengan konstitusi mereka sendiri!

Selain itu, ada sebuah bentuk pemerasan yang sangat jelas dari negara-negara kreditor yang menghalangi negara-negara berhutang untuk bersatu membentuk “barisan penolakan” utang luar negeri secara bersama-sama. Dalam website Paris Club ada sebuah pernyataan berbunyi: “Untuk mencapai sebuah status sebagai kreditor yang dapt dipercaya (creditworthiness) dibutuhkan waktu cukup lama untuk membangunya, karena para negara pemberi pinjaman cenderung menilai dari waktu ke waktu kapasitas negara debitor untuk membayar kembali utangnya sebelum melakukan sebuah pinjaman baru yang besar. Sebaliknya, kegagalan untuk memenuhi kewajiban membayar utang dapat dengan cepat merusak status sebagai kredit yang dapat dipercaya (creditworthiness). Dalam keadaan di mana restrukturisasi utang tidak dapat dihindari, negara-negara yang tidak menumpuk tunggakan dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencapai solusi yang terkoordinasi dengan negara kreditor, terutama dalam pertemuan dengan Paris Club, dapat mengembalikan status kredit layak (creditworthiness) mereka dengan lebih cepat. Sebaliknya, negara debitor yang mendeklarasikan moratorium sepihak atas hutangnya cenderung akan kehilangan akses untuk peminjaman baru sampai beberapa jangka waktu. “

7 Istilah teknis yang sesuai adalah “anatocism”.

Page 196: Eric Toussaint dan Damien Millet

168 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Akhirnya, penting untuk dicatat bahwa setelah menghadap Paris Club, negara berhutang kemudian baru dapat menghadap lembaga kreditor bank swatas dari negara anggota Paris Club, yang dikelompokkan oleh organisasi lain yang disebut London Club. Di London Club, negosiasi berlangsung hampir sama seperti di Paris Club tetapi bahkan lebih suram.

Saat ini, pasar ekonomi yang sedang berkembang tidak dipaksa tuntuk membuka dirinya dengan ancaman penggunaan kekuatan militer, tetapi melalui kekuatan ekonomi, melalui ancaman sanksi ekonomi atau melaui pemotongan bantuan yang sangat diperlukan sebuah negara dalam waktu krisis.

JOSEPH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002

Pada dasarnya, Paris Club merupakan sebuah anomali institusional yang serius, di mana semua kreditor yang kuat dan kompak bertemu secara diam-diam.8 Karena semua alasan ini, tidak ada pilihan lain, Paris Club harus dibubarkan.

PERTANYAAN 21: Apakah semua negara berkembang diperlakukan secara sama dan dengan cara yang sama oleh Paris Club?

Tak bisa dipungkiri bahwa negara-negara berkembang sangat berbeda satu sama lain, masing-masing dengan sejarahnya sendiri dan dengan aset-asetnya yang spesifik. Dari sudut pandang ekonomi, tidak mungkin Brasil dan Bangladesh, India, dan Kongo, Thailand

8 Teks ini didasarkan pada artikel pengarang sendiri “Des créanciers unis, discrets et tout puissants,” dalam Le Monde Diplomatique, June 2006. Lihat juga The Paris Club website www.clubdeparis.org.

Page 197: Eric Toussaint dan Damien Millet

169Eric Toussaint dan Damien Millet

dan Maroko ditempatkan dalam satu perahu yang sama. Masing-masing negara ini mengalami krisis utang dengan alasannya sendiri tetapi semua orang harus menerima kenyataan ini.

Amerika Latin telah menjadi tempat latihan percobaan bagi ultra-neoliberalisme, dimulai dengan diktator Augusto Pinochet di Chili pada bulan September 1973. Pinochet secara brutal dan melalui pertumpahan darah menerapkan model ekonomi menurut teori dari Chicago Boys (lihat Daftar Istilah). Bank Dunia dan IMF secara aktif mendukung rezim Pinochet. Namun, krisis utang yang terjadi di Meksiko pada tahun 1982 dan kemudian menyebar ke sejumlah besar negara berkembang dijadikan IMF dan Bank Dunia untuk memaksakan model ekonomi ini [pasar bebas atau neoliberalisme] tanpa mempedulikan kediktatoran militer. Pada akhir abad kedua puluh model ekonomi alternatif mulai bermunculan di Amerika Latin seperti di Venezuela, di Bolivia dan di Ekuador. Tapi mereka akan bertahan hingga beberapa lama Seberapa jauh mereka akan berjalan?

Macan-macam Asia Timur (Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina) berhasil mencapai posisi ekonomi yang kuat yang memungkinkan mereka mencapai sebuah masa untuk melalukan manuver hingga pertengahan tahun 1990-an. Namun, krisis tahun 1997 memaksa mereka ambruk dan kemudian berakhir dengan situasi yang brutal. Malaysia menolak perjanjian dengan IMF pada tahun 1997-1998 dengan alasan ia mau melindungi pasar domestiknya. Dam, setelah krisis ekonomi meledak, Malaysia mengambil tindakan kontrol yang ketat terhadap arus modal dan pertukaran uang asing, dan menghabiskan anggaran negara untuk memberikan dorongan baru bagi sektor produksi. Meskipun IMF meramalkan bencana krisis ekonomi yang lebih besar bakal terjadi atas Malaysia, tapi Malaysia tidak bergeming dan hasilnya ia berhasil bangkit kembali dari krisis

Page 198: Eric Toussaint dan Damien Millet

170 MAFIA BANK DUNIA & IMF

ekonomi sebelum negara-negara lain di Asia pulih kembali dari krisis ekonmi mereka.

Selama berabad-abad, dan lebih dari tempat-tempat lain di dunia, Afrika menderita sangat hebat karena perdagangan budak, oleh kolonialisme dan oleh penjarahan atas kekayaan alamnya secara besar-besar. Beberapa generasi orang Afrika telah dikorbankan, warisan budaya mereka dicuri atau dihina. Dekolonisasi pada tahun 1960-an hanya merupakan sebuah penguduran para penjajah secara fisik (dalam kenyatannya memang meninggalkan wilayah jajahan) dan bagi banyak negara Afrika kemerdekaan tahun 1960an itu hanya merupakan sebuah ilusi. Segera setelah krisis utang mulai, hampir semua negara Afrika berbondong-bondong datang bersimpuh di hadapan lembaga IMF, Bank Dunia, dan negara-negara anggota Paris Club. Beban utang luar negeri merupakan landasan dari neo-kolonialisme yang tetap berlangsung hingga saat ini.

Beberapa negara Eropa Timur dililit utang besar menjelang akhir tahun 1970-an. Pada awal tahun 1990-an, setelah Uni Soviet bubar dan Tembok Berlin runtuh, semua negara ini dengan cepat dicaplok oleh proces liberalisasi ganas dan cepat, dan kondisi sosial dengan cepat memburuk. Rusia merosot tajam ketika terjadi krisis pada tahun 1998, di mana akan harapan hidup (life expectancy) jatuh sekitar empat tahun selama tahun 1990-an dan produksi industri turun sebesar 60% dan PDB turn sebesar 54%.

Beberapa contoh ini menunjukkkan bagiaman kepatuhan terhadap mekanisme pembayaran utang luar negeri itu berbeda-beda dari satu negara ke negara yang lain. Kepatuhan pembayaran utang selanjutnya difasilitasi oleh korupsi yang dilakukan para elite politik negara-negara berkembang, yang mejanjikan kesempatan membayar

Page 199: Eric Toussaint dan Damien Millet

171Eric Toussaint dan Damien Millet

utang luar negeri sebagai kesempatan untuk berselingkuh dengan lembaga-lembaga keuangan internasional.

Paris Club menanggapi secara berbeda masalah utang negara-negara paling miskin dari masalah utang negara-negara yang situasi ekonominya tidak terlalu kritis. Paris Club hanya bisa mengurangi utang negara-negara yang sangat miskin dan paling banyak berutang (Inisiatif HIPC mengeneralisir soal-soal peringanan utang, lihat Pert.31), sedangkan negara-negara lain yang ekonominya tidak terlalu kritis harus puas dengan kebijakan penjadwalan ulang utang mereka (rescheduling of debt).

Akan tetapi pemeriksaan yang lebih dekat terhadap logika sistem ini tampaknya menunjukkan beberapa pengecualian yang sangat mengejutkan. Beberapa negara yang dipilih secara cermat mendapat perlakuan istimewa dari Paris Club. Negara-negara berhutang yang mempunyai kedudukan strategis untuk ambisi geopolitik negara-negara Utar telah dinegosiasikan untuk menjadi sekutu mereka dengan dengan perjanjanjian penghapuasan utang.

Polandia

Pada bulan April 1991, Polandia menghadap Paris Club yang telah memutuskan untuk menjadwal ulang semua hutangnya pada negara-negara anggotanya (Paris Club) yang jumlahnya hampir $30 miliar. Lalu sebagai balasannya, Polandia harus membuka dirinya terhadap liberalisasi ekonomi, menjadi negara Eropa Timur pertama yang bergabung dengan kubu Eropa Barat dengan meninggalkan Pakta Warsawa. Namun demikian, Polandia memperhatikan bahwa pelayanan utang publik bilateralnya terus meningkat dari $183 juta pada tahun 1990 menjadi $353 juta pada tahun 1991, $755 juta di tahun 1992, $779 juta pada tahun 1993, dan seterusnya.

Page 200: Eric Toussaint dan Damien Millet

172 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Hal ini menyebabkan Presiden Polandia, Lech Walesa, memprotes bahwa pembukaan negaranya terhadap Eropa Barat tidak mendapat keuntungan yang memadai.

Mesir

Pada bulan Mei 1991, $21 miliar utang bilateral Mesir dijadwal ulang sebagai penghargaan atas kerjasamanya selama perang Teluk pertama melawan Irak. Dengan demikian layanan hutang publik bilateral dibagi dua: dari $1,14 milliar pada tahun 1990 menjadi $555 juta pada tahun 1991, sebelum kemudiaan naik kembali menjadi lebih dari $800 juta pada tahun 1992 dan 1993. Tapi stok utang publik bilateral Mesir terus meningkat.

Rusia

Sejumlah deklarasi besar yang dibuat Paris Club kerap kali bertentangan dengan fakta-fakta yang sebenarnya. Pada tahun 1998, Rusia memutuskan untuk melakukan moratorium [pembayaran utang]secara sepihak dan sama sekali tidak mendapat sanksi [dari Paris Club] karena tindakan sepihak ini. Sebaliknya, tindakan moratorium sepihak ini diuntungkan memberikan keuntungan baginya berupa suspensipembayaran utang secara sepihak. Apa sebenarnya yang sedang terjadi?

Dihadapkan dengan penurunan pendapatannya dari sektor ekspor (penurunan harga minyak pada tahun 1998) dan pendapatan dari sektor pajak, Rusia secara sepihak menghentikan pembayaran utang selama tiga bulan, mulai bulan Agustus 1998. Hal ini memodifikasi keseimbangan kekuasaan yang mendukungnya, terutama berkaitan dengan negara-negara kreditor Paris Club dan London Club. Berkat penangguhan pembayaran ini, Rusia memperoleh pembatalan sekitar

Page 201: Eric Toussaint dan Damien Millet

173Eric Toussaint dan Damien Millet

30% dari utangnya kepada dua kelompok kreditor ini [Paris Club dan London Club]. Statusnya sebagai mantan negara adidaya yang memilki senjata nuklir tanpa ragu membantu Rusia untuk memaksa bernegosiasi. Adapun IMF, lembaga ini terus memberikan pinjaman ke Rusia walaupun ada suspensi ini ( yang pada dasarnya bertentangan dengan deklarasi sendiri), sementara beberapa miliar dolar telah digelapkan di tempat-tempat tax havens di Eropa Barat oleh sejumlah Rusia yang telah bertobat memeluk kapitalisme.

Kita tidak simpatik terhadap para pemimpin Rusia karena melakukan perang kejam terhadap rakyat Chechnya dan karena menerapkan kebijakan antisosial dan kebijakan-kebijakan yang lebih menguntung korporasi di seluruh Rusia. Biarpun demikian, ada sebuah pelajaran yang bisa dipetik dari penangguhan pembayaran utang oleh Rusia: sebuah sikap membangkang yang terbuka kepada para negara kreditor bisa memberikan sebuah hasil tersendiri.

Mantan Yugoslavia

Pada bulan November 2001, bekas negara Yugoslavia menikmati perlakuan murah hati atas utangnya dari Parish Club yang memberikannya syarat-syarat yang biasanya hanya diberikan untuk negara-negara paling miskin. Kemurahan hati Paris Club ini diberikan sebagai imbalan dari kesediaan pemerintah baru Serbia untuk menyerahkan mantan pemimpinnya Slobodan Milosevic ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag pada tanggal 29 Juni 2001.

Pakistan

Pada bulan Desember 2001, Pakistan didoberi penghargaan [oleh Paris Club] karena kesediaanya untuk menyerahkan kaum Taliban

Page 202: Eric Toussaint dan Damien Millet

174 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Afghanistan di negaranya dan atas kesediaannya berkoalisi dengan Amerika Serikat selama operasinya di Afghanistan sejak serangan 9/11. Paris Club merestrukturisasi hampir seluruh hutang Pakistan padanya di Islamabad.

Laporan Anda menunjukkan bahwa persyaratan kerapkali berarti memaksakan garis perilaku yang telah mapan pada negara yang memperoleh manfaat dari intervensi IMF. Perilaku ini jarang disesuaikan dengan realitas struktur ekonomi dan sosial mereka, tetapi sering dibuat dengan menjadikan ekonomi negara maju sebagai modelnya. Mesti diingat, pembangunan ekonomi negara maju dicapai dengan menempuh waktu beberapa dekade dan evolusi ekonomi yang memakan waktu hinga bahkan berabad-abad lamanya.

YVES TAVERNIER, Anggota Parlemen, Laporan Nasional Prancis Majelis Komisi Keuangan pada Kegiatan dan

Pengendalian IMF dan Bank Dunia, 2001

Ini merupakan beberapa kasus yang menunjukkan sejauh mana keputusan tentang utang berkaitan dengan keadaan geopolitik pada saat tertentu. Negara-negara Utara yang bertemu Utara di Paris Club menggunakan pemeberian utang sebagai alat untuk menguasai negara-negara berkembang. Begitu mereka mempunyai kepentingan tertentu, begitu mereka memiliki kepentingan politik untuk memenangkan koalisi sementara, mereka tahu bagaimana memanipulasi pengurangan utang atau pembatalan sebagian dari utang sebagai sarana untuk mencapai tujuan mereka. Peningkatan jumlah kasus-kasus jenis ini selama beberapa tahun terakhir ii telah membuat Paris Club menjadi sorotan publik.

Page 203: Eric Toussaint dan Damien Millet

175Eric Toussaint dan Damien Millet

PERTANYAAN 22: Apa yang merusakkan Organisasi Paris Club?

Karena selalu berusaha memelihari etosrahasia, maka Paris Club dengan hati-hati menghindari liputan media. Namun dalam beberapa tahun terakhir Parish Club susah tiga kali menjadi berita utama media.

Pada bulan November 2004, utang Irak menjadi topik diskusi yang sangat panjang di antara para negara kreditor. Diskusi Paris Club ini merupakan yang kali terjadi yang berakhir pada hari Minggu. Selama invasi militer Maret 2003, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya menyerukan penghapusan 95% dari utang Irak pada negara-negara anggota Paris Club. Perancis, Rusia, dan Jerman, yang menentang perang Irak, tidak menyetuji penghapusan utang Irak melampaui 50%. Akhirnya kesepakatan dicapai pada penghapusan utang tiga fase dari total penghapusan 80$, yaitu, $31 milliar dari $39 miliar yang dimiliki oleh Paris Club.9 Catatan, untuk membenarkan penghapusan utang Iraq ini, pada tanggal 7 April 2003, pemerintah Washington mendasarkan keputusannya dengan memakai doktrin utang tak hala (odious debt). Namun, pemerintah US kemudiaan cepat-cepat menarik kembali argumen yang dipakainya ini, karena kuatir bahwa negara-negara berkembang lainnya akan menuntut agar doktrin yang sama dipakai juga untuk menghapus utang mereka (lihat Pert.44).

Pada bulan Januari 2005, setelah tsunami di Aceh,Indonesia, yang menewaskan lebih dari 220.000 orang, sejumlah organisasi internasional menuntut penghapus utang negara-negara yang

9 Seperti biasa para kreditor selalu cerdik. Setengah dari $39 miliar dalam tunggakan sejak perang Teluk pertama. Sebuah embargo keuangan telah mencegah Saddam Hussein dari pembayaran utang dan sebagian besar dari utang yang dibatalkan berhubungan dengan tunggakan yang belum terbayar tersebut.

Page 204: Eric Toussaint dan Damien Millet

176 MAFIA BANK DUNIA & IMF

terkena dampak tsunami.10 Dampak media dari tuntutan, ditambah dengan kehadiran seorang menteri keuangan Perancis pada salah satu pertemuannya, mendorong Paris Club untuk mengumumkan moratorium satu tahun pembayaran utang oleh Indonesia dan Sri Lanka. Hasilnya adalah bahwa kedua negara tersebut di atas harus membayar antara tahun 2007 dan 2010 utang yang seharusnya mereka bayar pada tahun moratorium 2005. Tapi biasanya, begitu perhatian publik telah tidak ada, Parish Club tetap kembali menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya: tidak ada kemurahan hati, tidak keperihatinan. Waktu itu, bukan hanya tidak ada penghapusan utang sama sekali, tapi karena kedua negara di atas – Indonesia dan Sri Lanka – tidak membayar utang pada tanggal jatuh tempo pada tahun moratorium 2005 karena tsunami, negara-negara kreditor Eropa tetap ingin kedua negara ini untuk membayar utang beserta bunga selama tahun moratorium.

Sesuai dengan prinsip moratorium utang non-konsesional, saat penjadwalan ulang tanggal jatuh tempo, beberapa kreditor menagih bunga selama masa moratorium pada harga pasar yang sesuai. Tapi ada negara kreditor lainnya, seperti Perancis, yang memutuskan untuk tidak menagih bunga utang selama tahun moratorium.

RAMON FERNANDEZ, ketika menjabat sebagai wakil presiden Paris Club11

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diumumkan kepada publik.

10 Lihat,Damien Millet and Eric Toussaint, Tsunami Aid or Debt Cancellation (CADTM, 2005); www.cadtm.org/texte.php3?id_article=2306

11 Terjemahan email yang dikirim oleh Ramòn Fernàndeez, wakil presiden Paris Club, 7 April 2006 kepada salah satu dari kami sebagai pengarang. Ia sekarang menjadi salah satu staf penasihat Nikolas Sarkozy di Istana Elysè.

Page 205: Eric Toussaint dan Damien Millet

177Eric Toussaint dan Damien Millet

Pada bulan Oktober 2005, Paris Club sepakat untuk membatalkan dua-pertiga dari utang minyak Nigeria – negara penghasil minyak terbesar Afrika – pada negara-negara anggota Paris Club: $18 miliar dari $30 miliar. Ini adalah sebuah contoh berita palsu dari Paris Club. Pertama-tama, karena kenyataannya adalah Nigeria tetap harus membayar semua tunggakan utangnya yang luar biasa dalam waktu enam bulan untuk satu-sepertiga dari jumlah yang akan dibatalkan, dan kemudian, supaya bagian ketiga yang lain juga dihapus, Nigeria harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan IMF tentang kebijakan ekonominya dan juga berjanji untuk membuat pembayaran lanjutan. Karena persyaratan ini, maka Nigeria hanya dalam beberapa bulan membayar utangnya pada IMF sebesar$12,4 miliar, meskipun tunggakan utang ini merupakan utang yang dipinjam diktator militer Nigeria tahun 1990-an dan tergolong utang tak syah (odious debt). Waktu itu tidak semua politisi Nigeria setuju dengan keputusan ini: karena itu sebuah gerakan disepakati pada Maret 2005 oleh Majelis Perwakilan Rakyat yang isinya menuntut pemerintah Niegeria agar pembayaran utang luar negeri dihentikan. Farouk Lawan, presiden Komisi Keuangan Nigeria, menyatakan, “Tindakan Nigeria yang telah membayar utang sebesar £3.5 milliar selama dua tahun terakhir ini sangat tidak masuk akal, karena dalam kenyataannya utang luar negeri malahan meningkat menjadi $3,9 miliar tanpa ada pinjaman baru. Kami tidak bisa teruskan hal ini. Kita harus menolak utang ini.”12

Itu hanya puncak dari gunung es. Sama seperti dengan IMF, tuntutan untuk pembayaran awal kepada Paris Club jumlahnya tebal dan cepat.

12 Lihat, www.guardian.co.uk/business/2005/apr/26/westafrica.debt; and Courrier international, April 27, 2005.

Page 206: Eric Toussaint dan Damien Millet

178 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pada musim panas 2005, Rusia menandatangani cek sebesar $15 miliar, dari total utang sebesar $40 miliar kepada negara-negara anggota Parish Club dan kemudian, pada tahun 2006, sebuah check lagi sebesar $22,6 miliar. Pelunasan utang ini membuka jalan bagi Rusia untuk menjadi negara kreditor baru, setelah sebelumnya ia memiliki status yang sangat khusus, antara lain karena ia merupakan anggota terbaru dari Paris Club dan mempunyai beban utang pinjaman pada negara anggota Paris Club lainnya. Rusia bahkan berani mengusulkan bahwa dana ini digunakan oleh para negara kreditor untuk pengembangan negara-negara miskin, sebuah usulan yang akhirnya menyebabkan kemarahan beberapa negara anggota Parish Club yang tidak mau didikte bagaimana seharusnya menggunakan dana tersebut.

Beberapa negara lain mengikuti jalan yang sama. Pada bulan Juni 2005, Peru menegosiasikan untuk membayar lebih awal utangnya sebesar $2 milyar dari total utang sebesar $4,2 miliar. Pada bulan Desember 2005, Brazil juga mengumumkan pelunasan utangnya lebih kepada negara anggota Paris Club sebesar $2,6 miliar. Pada bulan Maret 2006, Aljazair juga melunasi seluruh utang kepada Paris Club sebesar $8 miliar, dan pada bulan Januari 2007 Macedonia sebesar $104 juta, Mei 2007 Peru sebesar $2.5 dan pada bulan Juli 2007, Gabon miliar sebesar $2,2 miliar.

Kasus Gabon layak untuk dilihat lihat secara rinci. Negara ini telah dipimpin oleh Omar Bongo – “teman setia Perancis” – selama 40 tahun. Karena persahabatan ini, Nicolas Sarkozy mengucapkan terima kasih atas Omar Bongo selama kampanye sukses pemilihan presiden Prancis pada bulan Mei 2007, dan menerima Omar Bongo di Istana Elysee setelah kemenangan N. Sarkozy. Bongo, yang merupakan pilar kepentingan ekonomi Perancis di Afrika selama beberapa dekade dan yang terkenal karena kemenangan pemilu melalui cara tidak bersih,

Page 207: Eric Toussaint dan Damien Millet

179Eric Toussaint dan Damien Millet

sedang diselidiki karena penggelapan uang publik mengenai properti di Paris. Menurut penyelidikan Senat AS yang dikutip oleh Survie asosiasi, setiap tahun O. Bongo mengambil sekitar 8,5% dari anggaran negara kecil penghasil minyak ini yang membuat Perusahaan Elf mendulang profit dan mengisi kantungnya dengan dana gelap.13 Pada tahun 2000 Perusahaan Elf diserap oleh atau merger (bergabung) dengan Perusahaan Total – perusahaan besar minyak Perancis lainnya.

Ketika pemerintah Gabon pergi menhadap Paris Club, negara ini diperlakukan dengan baik penuh keramahan karena relasinya dengan Perancis. Hasilnya adalah bahwa Gabon bisa melunasi utangnya dengan mengikuti standar nilai pasar yang berlaku saat itu, yakni 15% lebih kurang dari nilai nominal yang sebenarnya. Beberapa hari kemudian, persisnya pada tanggal 27 Juli 2007, ketika presiden Perancis berada di Gabon, ia mengumumkan penurunan nilai nominal lebih dari 20% khususnya untuk bagaian beban utang Gabon pada Perancis. Selisih nominal [sebesar 20%] yang dihapus ini diinvestasikan untuk kemudian dipakai menyelamatkan hutan, yang merupakan sumber utama kekayaan orang-orang kaya di Gabon, yang keuntungannya dimonopoli oleh suku yang berkuasa di Gabon.

Selain kayu, Gabon juga kaya akan sumber daya mineral seperti minyak, besi, dan mangan. GNP per penduduknya merupakan salah satu yang tertinggi di Afrika, namun dalam kenyataannya penduduk Gabon hampir mendapatkan apa-apa dari kekayaan alam ini, dan 62% dari standar hidup penduduk Gabon berada di bawah garis kemiskinan. Sejak akhir masa penjajahan, para pemimpin Perancis tidak pernah mengendurkan cengkeramannya terhadap perekonomian Gabon. Presiden Omar Bongo selam kepemerintahaanya berusaha

13 Survie, Billets d’Afrique, April 2007.

Page 208: Eric Toussaint dan Damien Millet

180 MAFIA BANK DUNIA & IMF

supaya relasi Gabon dan Perancis tetap terpelihara demikian.

Negara-negara lain berperilaku sangat lain. Mengikuti jejak Kuba pada tahun 1980-an dan 1990-an, Argentina berhenti membayar utang keapda Paris Club pada akhir tahun 2001, namun akibat tindakannya ini Argentian tidak dikucilkan oleh negara-negara penguasaa ekonomi. Tapi pada tahun 2007, negosiasi baru dimulai lagi dengan tunjuan mendesak Argentina untuk membayar utangnya. Paris Club yang tidak memberikan suara terhadap soal ini telah membuat orang seakan-akan telinga pekak. Adapun para negara kreditor, Norwegia pada tahun 2006 Norwegia, meskipun merupakan anggota negara-negara Paris Club, secara independen menghapuskan hutang-utangnya yang seharusnya dibayar oleh lima negara (lihat Pert.44). Pada saat yang sama ia mengambil tindakan pencegahan untuk mengatakan bahwa diskusi berikutnya pada pengurangan utang Norwegia akan berlangsung dalam sidang Paris Club. Bisa dilihat bahwa Paris Club takut bahwa apa yang dilakukan Norwegia ini akan menular dan karena itu dalam sidang mereka memilih untuk tidak menarik perhatian pada negara-negara lain yang yang tidak membayar atau yang membatalkan utangnya tanpa melalui sidang Paris Club. Ruang gerak Paris Club untuk bergerak selanjutnya dikurangi oleh peran yang semakin aktif dari China, yang bukan merupakan anggota Paris Club, tapi sebagai negara pemberi pinjaman internasional baru.

Daripada melakukan kompromi dengan organisasi negara-negara kreditor [Paris Club], mengambil sikap yang tegas dan bermartabat dengan menolak semua perintah Paris Club dan mengakhir semua dialogue dengan organisasi yang tidak mempunyai status hukum ini merupakan sebuah tindakan yang sangat mungkin.

Page 209: Eric Toussaint dan Damien Millet

181Eric Toussaint dan Damien Millet

PERTANYAAN 23: Apa saja peranan dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)?

Pada akhir Perang Dunia Kedua, selain IMF dan Bank Dunia masih ada satu organisasi lain yang dibentuk untuk membangun ekonomi dunia pasca perang. Para negara sekutu, terutama Amerika Serikat dan Inggris, telah memutuskan untuk menciptakan Organisasi Perdagangan Internasional [International Trade Organization atau ITO]. Tapi meskipun telah dirancang, tapi ITO tidak pernah terealisir menjadi sebuah kenyataan karena Amerika Serikat meninggalkan begitu saja rencana mendirikan organisasi ini. Lima puluh tiga negara menandatangani piagam pendirian ITO di Havana, Kuba, pada Maret 1948, namun Kongres AS tidak mau meratifikasi dokumen ini.14 Hal yang masih bermafaat dari dari piagam ITO Havana pada waktu itu adalah penurunan hambatan tarif dagang, yang telah disepakati dan ditandatangani pada awal tahun 1948. Panitia yang telah dibentuk untuk mengatur negosiasi, dan yang seharusnya menjadi badan organisasi sementara dan yang memiliki status kelembagaan sangat terbatas, tetap eksis dengan sebuah nama “perjanjian,” yaitu GATT [General Agreement on Tarrifts and Trade atau Perjanjian Umum mengenai Tarif dan Perdagangan].

Pada dasarnya selama 50 tahun sejak pembentukannya, GATT menyelenggarakan delapan kali putaran perundingan (8 rounds of negations), di mana setiap perundingan melakukan sebuah liberalisasi pasar satu langkah lebih maju dari langkah perundingan sebelumnya. Putaran terakhir adalah Putaran Uruguay (Uruguay Round) yang

14 Lihat Susan George, « Alternative Finances, » Le Monde diplomatique, January 2007; http://mondediplo.com/2007/01/03economy.

Page 210: Eric Toussaint dan Damien Millet

182 MAFIA BANK DUNIA & IMF

berlaku dari 1986 hingga 1994. Putaran Uruguay berakhir dengan pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada bulan April 1994 pada Konferensi GATT di Marrakech. “Aksi Final“ dari negosiasi Marrakech adalah, dalam bahasa WTO, sebuah „payung kesepakatan“ yang memperluas lingkup negosiasi perdagangan hingga sektor-sektor yang sebelumnya belum merupakan bagian dari GATT, seperti sektor pertanian, tekstil, dan layanan jasa.15 Pada Konferensi Marrakech, masalah hak kekayaan intelektual atau hak paten dibahas dibahas untuk pertama kali dalam konteks perdagangan internasional. WTO diberi mandat untuk mengatur negosiasi perdaganan yang luas ini dan untuk mengintensifkan liberalisasi perdagangan dunia. Perdagangan bebas merupakan cakrawala yang ditempuh WTO, meskipun perdagangan bebas ini sama artinya „mempercayakan rubah yang bertanggung menjaga kandang ayam.“

Perdagangan bebas dalam kenyatannya merupakan strategi yang diterapkan oleh negara-negara yang telah mencapai perekonomian yang kuat untuk memastikan bahwa mereka tetap berada pada posisi kuat. Begitu mereka telah mencapai puncak, maka demi kepentingannya mereka mulai katakan, „Sekarang kita harus membiarkan kekuatan pasar bekerja sendiri secara bebas.“ Untuk WTO, liberalisasi pasar/perdagangan dunia berarti mewajibkan negara-negara berkembang mencabut segala bentuk aturan yang melindungi [proteksi] perdagangan nasional dan membuka pintu ekonomi mereka untuk diserbu nafsu eksploitasi dari korporasi-korporasi transnasional.

Setiap bangsa yang dengan tugas proteksi dan pembatasan navigasi telah meningkatkan daya manufaktur dan navigasi ke suatu tingkat perkembangan, di mana tidak ada bangsa lain

15 Lihat www.wto.org/english/docs_e/legal_e/legal_e.htm#finalact.

Page 211: Eric Toussaint dan Damien Millet

183Eric Toussaint dan Damien Millet

yang dapat mempertahankan persaingan bebas dengannya, tidak bisa melakukan apa-apa yang lebih bijaksana daripada membuang kesuksesan besar yang telah dicapainya, dan menyatakan dengan nada menyesal bahwa selama ini mereka berjalan di jalan ekonomi yang salah, dan sekarang untuk pertama kali berhasil menemukan jelan yang benar [ekonomi pasar dan perdagangan bebas].

FRIEDRICH LIST, ekonom, Sistem Nasional Ekonomi Politik, 1841

Pada abad kesembilan belas, Inggris merupakan kekuatan yang dominan, dan juga Inggris saat itu jua menggunakan argumen ini, sebagaimana Ulysses Grant, presiden Amerika Serikat 1868-1876, pahami baik sekali: „Selama berabad-abad Inggris telah melakukan proteksi perdagangan, telah meberlakukan kebijakann inisecara ekstrem, dan telah memperoleh keuntungan yang sangat memuaskan dari kebijakan ini. Tanpa ragu, Inggris mencapai perkembangan ekonomi yang besar karena kebijakan proteksi perdagangan yang telah diterapkannya. Setelah dua abad, Inggris berpendapat bahwa saatnya sudah cukup aman baginya untuk mengadopsi perdagangan bebas karena Inggris melihat kebijakan proteksi ekonomi tidak lagi bisa membawa keuntungan apa-apa bagi ekonominya. Baiklah, saudara-saudara sekalian, pengetahuan saya tentang negara kita mendorong saya untuk percaya bahwa dalam dua ratus tahun, ketika Amerika telah berhasil mendapat keuntungan dari kebijakan proteksi ekonomi kita, maka Amerika juga akan mengadopsi kebijakan perdagangan bebas. Persis inilah yang merupakan tujuan dari WTO.

Setiap negara di WTO memiliki satu hak suara, dan setiap keputusan WTO dicapai melalui konsensus. Biasanya banyak tekanan diarahkan pada negara-negara yang tidak bersedia mengikuti

Page 212: Eric Toussaint dan Damien Millet

184 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kebijakan WTO, dan negara-negara adidaya berpendapat bahwa ini merupakan langkah yang ditempuh agar negara-negara bersangkutan mau menerima liberalisasi ekonomi. Syukur, yang terjadi tidaklah demikian. Itulah sebabnya direktur jenderal WTO, Pascal Lamy, mantan komisaris Eropa di bidang perdagangan dan karena itu ia biasa menjadi negosiator yang mewakili Uni Eropa di WTO, telah sering mengungkapkan keinginannya untuk mereformasi WTO sehingga reformasi ekonomi neoliberal yang ia pertahankan bersama para negara adidaya tidak bisa lagi diblok oleh koalisi informal negara-negara anggota lainnya.16

WTO memiliki pengadilan internalnya sendiri, Badan Penyelesaian Sengketa (DSB/Dispute Settlement Body), yang arbitratornya (semacm hakim) berkuasa penuh untuk membuat keputusan final ketika sebuah negara anggota menggugat sebuah kesepakatan WTO. Semua keputusan dari arbitrator bersifat mengikat untuk semua negara anggota. Meskipun perjanjian Havana (1948) secara khusus mengacu pada PBB dan mengumumkan pembentukan Organisasi Perdagangan Internasional (ITO/International Trade Organization) yang harus tunduk kepada undang-undang PBB (seperti Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia), akan tetap negara-negara adidaya di bidang ekonomi telah membuat sekian rupa sehingga WTO tidak memiliki hubungan kelembagaan dengan PBB [Dengan kata lain, negara-negara industri Utara telah berusaha sekian selama ini sehingga WTO independen dari PBB, tidak tunduk dan tidak bertanggungjawab kepada PBB].

WTO menjadi berita utama menjelang akhir tahun 1999, ketika para menteri perdagangan dari setiap negara anggotanya mengadakan konferensi di Seattle. Sebagian besar masyarakat dunia sudah sangat

16 Mandatnya berakhir 1 September 1, 2009.

Page 213: Eric Toussaint dan Damien Millet

185Eric Toussaint dan Damien Millet

cepat menyadari ancaman dari sebuah penguasa internasional baru, yang memiliki kekuasaan yang sangat besar dan tidak terkendali. Demonstrasi di Seattle begitu besar sehingga mampu mencegat pertemuan WTO ini, dan para perwakilan dari berbagai negara harus meninggalkan Seattle tanpa mencapai kesepakatan bersama.

Serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat akhirnya memungkinkan negara-negara adidaya ekonomi, yang sempat diblokir selama dua tahun, untuk memaksa WTO untuk memindahkan konferensinya di Doha yang kemudian berhasil menelurkan negosiasi baru tentang percepatan liberalisasi perdagangan dunia. Konterensi ini tidak dibuat secara kebetulan di Qatar, sebuah negara dengan keamanan sangat baik dan jauh dari potensi demonstrasi massa yang besar. Di Doha, diputuskan bahwa putaran baru perundingan daganga harus sudah selesai sebelum akhir tahun 2004, tapi setelah konferensi Doha perpecahan antara negara-negara industri, negara-negara berkembang, dan negara-negara miskin tetap kuat. Pada konferensi berikutnya, yang berlangsung di Cancun, Meksiko, pada tahun 2003, negara-negara berkembang membentuk aliansi yang disebut G20, dan berdiri menentang kekuatan-kekuatan ekonomi besar dari Utara.17 Kekerasan pendirian dari negara-negara kaya, khususnya dalam negosiasi mengenai pertanian, telah membuat Meksiko mogok dan keluar meninggalkan arena konferensi. Setelah Seattle, konferensi Cancun merupakan sebuah kemunduran kedua bagi WTO.

Sejumlah negosiasi masih tetap menemui jalan buntu pada bulan Agustus 2008. Amerika Serikat dan Uni Eropa telah

17 Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, China, Cuba, Egypt, India, Indonesia, Mexico, Nigeria, Pakistan, Paraguay, Philippines, South Africa, Thailand, Tanzania, Venezuela, Zimbabwe.

Page 214: Eric Toussaint dan Damien Millet

186 MAFIA BANK DUNIA & IMF

bernegosiasi terutama dengan Brazil dan India untuk mencoba mencapai kesepakatan bersama. Kedua negara ini – India dan Brazil – masing-masing berharap untuk bisa diterima menjadi salah satu negara adidaya ekonomi baru, sekalipun hal itu harus ditempuh dengan mengorbankan kepentingan rakyat mereka sendiri. Namun, negosiasi-negosiasi ini pun belum bisa menghasilkan kesepakatan. Sesungguhnya, ini merupakan satu hal yang baik, karena saat ini usaha untuk menghentikan proses privatisasi atas kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat umum dasar seperti air, pendidikan, kesehatan, dan akses kepada benih pertanian melalui elaborasi perjanjian seperti perjanjian di bidang jasa dan hak atas kekayaan intelektual/hak paten (TRIPS/intellectual property rights) merupakan sebuah usaha yang sangat mendesak.

Bersama dengan IMF dan Bank Dunia, WTO melengkapi mesin perang yang dibentuk untuk mencegah negara-negara Selatan dari usaha mereka untuk melindungi perekonomian mereka terhadap nafsu ganas dari perusahaan multinasional yang sekarang ini begitu penting bagi mereka. Misalnya, Pasal III dari perjanjian WTO di Marrakech mengatakan: „Dengan maksud untuk mencapai koherensi yang lebih besar dalam pembuatan kebijakan ekonomi global, WTO harus bekerjasama, sebagaimana mestinya, dengan Dana Moneter Internasional alias IMF dan dengan Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan alias Bank Dunia dan badan-badan organisasi afiliasi lainnya“ [seperti korporasi transnasional].

Bagaimana kerjasama ini berjalan? IMF dan Bank Dunia menerapkan kebijakan ekonomi neoliberal yang sangat ketat yang memaksa negara-negara berhutang untuk membuka ekonomi mereka ke pasar dunia yang didominasi oleh negara-negara yang paling maju dan perusahaan multinasional yang biasanya memiliki

Page 215: Eric Toussaint dan Damien Millet

187Eric Toussaint dan Damien Millet

kantor pusat di dalamnya. Cara-cara bagaimana perekonomian negara-negara berkembang dimasukkan ke dalam pasar dunia selalu merugikan produsen-produsen lokal, pasar lokal, dan kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan hubungan ekonomi di antara sesama negara-negara Selatan.

Bertentangan dengan apa yang yang dipropagandakan oleh para pendukun ekonomi neoliberal, sebuah perekonomian yang lebih terbuka dan dengan koneksi yang lebih banyak ke pasar dunia pada dasarnya merupakan sebuah pembangunan ekonomi yang cacat, dengan beberapa pengecualian misalnya China.18 Mengintegrasikan sebuah negara berkembang ke pasar dunia mengakibatkan defisit struktural dalam neraca pembayaran negara, karena impor akan meningkat lebih cepat daripada ekspor, dan defisit ini cenderung ditutup dengan membuat peminjaman utang baru dari luar negeri, yang akibatnya membuat utang luar negeri meningkat dan semakin menumpuk.19 Sebagian besar negara-negara berkembang telah masuk dalam perangkap spiral utang dan ketergantungan.

Sepak terjang kebijakan-kebijakan WTO lebih dari hanya sekedar mengurusi perdagangan. WTO merupakan elemen kunci dalam sistem yang sangaja dibentuk untuk memberikan kekuasan bebas yang besar kepada kepentingan regim ekonomi neoliberal. Kebijakan-kebijakan ekonomi yang dimotori oleh trio Bank Dunia, IMF, dan WTO saling melengkapi dan mengikuti agenda yang jelas dengan

18 Kelemahan dari keberhasilan Cina adalah eksploitasi berlebihan dari tenaga kerja dan model produksi yang menghancurkan lingkungan dan merugikan penduduk manusia.

19 Contoh di mana China tidak bertentangan argumen ini adalah bahwa Cina menduduki tempat khusus di pasar dunia karena proteksinya yang kuat dan pasar dalam negerinya yang cukup besar.

Page 216: Eric Toussaint dan Damien Millet

188 MAFIA BANK DUNIA & IMF

banyak sisi (politik, ekonomi, keuangan, dan geo-strategis), yang gerakan-gerakan sosial harus tetap terus lawan.

Negara-negara yang mencari perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat harus memenuhi kriteria yang melampaui kriteria ekonomi dan perdagangan yang alamiah. Sekurang-kuranganya, negara-negara ini harus bekerjasama dengan Amerika Serikat dalam kebijakan lur negeri dan tujuan keamanan nasionalnya.

ROBERT ZOELLICK, Perwakilan Dagang AS 2001-200520

20 Pada bulan Juni 2007, George W. Bush mengangkatnya menjadi presiden Bank Dunia.

Page 217: Eric Toussaint dan Damien Millet

189Eric Toussaint dan Damien Millet

BAB 6STRUKTUR UTANG NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

PERTANYAAN 24: Apa saja jenis-jenis utang luar negeri negara-negara berkembang?

Pada tahun 2007, total utang luar negeri (external debt) dari negara-negara berkembang diperkirakan berjumlah sekitar $3.36 trilliun. Untuk para negara peminjam, stok utang ini terdiri dari utang publik dan utang swasta.

Para pemegang utang luar negeri dapat dibagi lagi menjadi: pemegang utang multilateral sebesar $380 billiun, pemegang utang bilateral, $280 billiun, dan pemegang utang swasta, $2,7 triliun.

Page 218: Eric Toussaint dan Damien Millet

190 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Jadi dapat dilihat bahwa sebagian besar utang luar negeri negara-negara berkembang yang dipinjam dari bank-bank swasta luar negeri menduduki tempat paling besar.

sw asta 80.4%

bilateral8.3%

multilateral11.3%

Utang Luar Negeri negara-negara berkembang tahun 2007

Sumber: Dikalkulasi oleh pengarang yang didasarkan pada laporan Bank Dunia Global Development Finance 2008.

Distribusi geografis dari utang luar negeri dari negara-negara berkembang adalah sebagai berikut:1

1 Lihat appendix untuk mengetahui dafa Negara menurut wilayah.

Page 219: Eric Toussaint dan Damien Millet

191Eric Toussaint dan Damien Millet

Sumber: Bank Dunia, Global Development Finance 2008

Negara-negara berkembang dengan industri paling maju memiliki utang paling besar:2

Sumber: Bank Dunia, Global Development Finance 2008

2 Untuk China dan Rusia, tingkat utang luar negeri relatif cukup rendah, terutama karena kedua negara ini pada umumnya merupakan negara kreditor. Sebagai contoh, China memiliki lebih dari $400 miliar dari utang AS setelah membeli obligasi Departemen Keuangan AS.

Page 220: Eric Toussaint dan Damien Millet

192 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Jenis kreditor bervariasi dari satu negara ke negara lain. Negara-negara yang memiliki sumber daya alam strategis atau yang telah mencapai kemajuan industri hingga tingkat tertentu memiliki peringkat utang yang lebih tinggi. Lembaga-lembaga keuangan swasta (bank, dana pensiun, perusahaan asuransi, berbagai dana spekulatif ) karenanya sangat dengan senang hati meminjamkan uang kepada negara-negara ini, dan sebagian besar utang dari negara-negara berkembangan ini dipegang oleh lembaga keuangan swasta.Kasus ini yang terjadi pada negara-negara seperti Brazil, Argentina, Chile, Venezuela, Meksiko, Afrika Selatan, China, India, Malaysia, dan Turki.

Namun, beberapa negara yang sangat miskin dengan sumber daya mineral juga mendapatkan pinjaman yang cukup besar dari lembaga keuangan swasta luar negeri, namun persentase total umumnya tidak menempati bagian utama. Hal ini misalnya terjadi untuk Bolivia, Pantai Gading, Kongo-Brazzaville, Mauritius, dan Sudan.

Sebaliknya, negara-negara sangat miskin kekayaan alam mineral hanya sedikit menarik minat para lembaga kreditor swasta luar negeri. Para lembaga kreditor swasta telah menarik diri dari negara-negara miskin pada awal krisis utang yang dimulai tahun 1980an setelah menerima pelunasan pinjaman utang lama tanpa memberikan pinjaman utang yang baru, kecuali untuk pinjaman jangka pendek dengan bunga yang sangat tinggi. Para kreditor publik (bilateral dan multilateral) mengambil alih situasi ini dengan meminjamkan uang kepada negara-negara miskin ini untuk membantu mereka membayar utang kepda para kreditor swasta luar negeri.

Lembaga-lembaga kreditor multilateral, khususnya Bank Dunia dan bank-bank pembangunan regional, telah mencapai titik di mana mereka menjadi kreditor utama dari beberapa negara yang paling

Page 221: Eric Toussaint dan Damien Millet

193Eric Toussaint dan Damien Millet

miskin yang paling dililit banyak hutang. Jadi kedua lembaga ini memegang lebih dari 75% dari utang Burkina Faso, Chad, Gambia, Madagaskar, Niger, Mali, Malawi, Uganda, Haiti, dan Nepal.

Negara-negara Utara merupakan kreditor utama dari negara-negara berhutang lainnya, seperti misalnya Kamerun, Republik Demokratik Kongo, Mesir, Gabon, dan Vietnam. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa, untuk alasan historis, sebagian besar dari utang bilateral ini adalah uang yand dipinjamkan oleh perusahaan-perusahaan swasta dari pemerintah bekas negara penjajah, perusahaan swasta yang pinjamannya dijamin oleh pemerintah mereka, yang pada dasarnya melalui badan-badan kredit ekspor, seperti Coface di Perancis atau Ducroire di Belgia.

Contoh berikut menggambarkan struktur utang yang berbeda:

Sumber: Bank Dunia, Global Finan Development 2007

Page 222: Eric Toussaint dan Damien Millet

194 MAFIA BANK DUNIA & IMF

PERTANYAAN 25: Bagaimana sampai utang luar negeri berubah sejak tahun 1970?

Sebelum krisis utang mulai meletus, utang eksternal dari semua negara membengkak delapan kali lipat antara tahun 1970 dan 1980.

Sumber: Bank Dunia, Global Development Finance 2008

Sejak tahun 1980, utang luar negeri negara-negara berkembang terus meningkat:

Sumber: Bank Dunia, Global Development Finance, 2008

Page 223: Eric Toussaint dan Damien Millet

195Eric Toussaint dan Damien Millet

Sebuah analisis pendahuluan menunjukkan bahwa utang telah sangat meningkat untuk semua negara-negara berkembang di enam kawasan dunia sejak 1970.

Sumber: Bank Dunia, Global Development Finance 2008.

Grafik ini sangat instruktif.

Pertama, kita dapat melihat bahwa Amerika Latin memiliki utang luar negeri yang sangat besar sejak awal dan dengan demikian bukan merupakan sebuah kebetulan bahwa krisis utang tahun 1982 sebenarnya telah mulai sejak lama. Meskipun tidak dapat dilihat pada grafik di atas (lihat Pert.29), utang public dalam negeri negara-negara Amerika Latin juga telah sangat meningkatkan mereka selama beberapa tahun terakhir,sedangkan utang publik luar negeri telah turun sedikit sebagai akibat dari pelunasan pembayaran utang secara dini.

Pada sebuah skala yang berbeda, negara-negara Africa Sub-Sahara telah mengikuti pola yang sama, yaitu sejumlah utang luar

Page 224: Eric Toussaint dan Damien Millet

196 MAFIA BANK DUNIA & IMF

negeri yang besar di awal 1980-an (sama seperti yang menimpa Asia Timur), sebuah krisis utang yang telah melanda benua ini, dan tingkat pengembalian Bungan pinjaman yang melumpuhkan negara-negara ini. Kemudian, pada pertengahan 1990-an, pengurangan utang yang dipublikasikan secara luas, meskipun mengakibatkan peningkatan jumlah stok utang terhenti, hanya berhasil mengurangi total saham sedikit di bawah $200 billiun.

Untuk Asia Timur, perubahannya sangat berbeda. Utang luar negeri selama tahun 1980an masih rendah, namun kemudian tumbuh pesat selama paruh pertama tahun 1990-an. Hal ini menyebabkan krisis tahun 1997-98, yang diikuti oleh pembayaran yang sangat besar oleh negara-negara yang bersangkutan.

Setelah runtuhnya Tembok Berlin pada bulan November 1989, negara-negara bekas blok Soviet jatuh ke dalam cengkraman neoliberal etos dan utang mereka melonjak naik. Ini merupakan kawasan dunia yang mengalami peningkatan utang public luar negeri terbesar pada tahun 2007.

PERTANYAAN 26: Apakah negara-negara berkembang tetap membayar utang secara rutin?

Meskipun masalah-masalah ekonomi yang serius kadang menghambat kelancaran pembayaran utang beberapa negara berkembang selama periode tertentu, tapi mayoritas dari mereka tetap memenuhi komitmennya untuk membayar utang luar negeri tersebut. Total jumlah utang luar negeri mereka yang dibayar untuk tahun 2007 saja misalnya berjumlah $520 billiun yang didistribusikan oleh oleh enam kawasan negara berkembang sebagai berikut:

Page 225: Eric Toussaint dan Damien Millet

197Eric Toussaint dan Damien Millet

Sumber: Dikalkulasi oleh pengarang berdasarkan laporang Bank Dunia, Global Development Finance 2008

Jumlah yang dibayarkan dalam melayani utang selama periode 1970-2007 meningkat sejajar dengan utang itu sendiri:

Sumber: Bank Dunia, Global Development Finance 2008

Jumlah total yang dilunasi oleh negara-negara berkembang antara 1970 dan 2007 adalah astronomic $7,15 trilliun yang didistribusikan ke wilayah-wilayah sebagai berikut:

Sumber: Dikalkulasi pengarang berdasarkan pada laporan Bank Dunia Global Development Finance 2008

0 300 600

197019751980198519901995200020042007

6 / 313 / 8

5592125165

210220

188

3127

2155

161217

335

Peningkatan pembayaran utang luar negeri sejak 1970 (in $ billion)

External public debt Private public debt

Page 226: Eric Toussaint dan Damien Millet

198 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pada dasarnya, utang merupakan pungutan yang luar biasa yang dikenakan kepada perekonomian negara-negara berkembang:

Sumber: Dikalkulasi oleh pengarang berdasarkan laporan Bank Dunia Global Development Finance 2008.

Apa yang mau ditunjukkan oleh grafik di atas? Antara 1970 dan 2007, total utang luar negeri dari negara-negara berkembang dikalikan dengan 48 – selama waktu di mana mereka bayar 102 kali lipat dari total jumlah yang mereka pinjam pada tahun 1970.

Selama puluhan tahun sejak itu (tahun 1970), jumlah utang yang harus dibayar telah menjadi begitu besar sehingga ia menjadi seperti efek bola salju [semakin dilempar salju baru semakin ia menjadi tebal], di mana negara-negara berkembang membuat pinjaman baru hanya untuk membayar utang lama tapi pada saat yang sama menciptakan utang baru yang malahan semakin besar. Hal ini jelas dilihat dalam grafik utang jangka panjang untuk tahun 2007.3 Pemerintah negara-negara berkembang membayar $123 billiun dari saldo pokok dan $65 billiun beserta bunganya. Selama waktu

3 Perlu dicatat bahwa ekspresi “jangka panjang” mencakup pinjaman lebih dari satu tahun dan pinjaman dari IMF, yang dianggap terpisah oleh Bank Dunia. Hutang jangka panjang adalah besar utang terbesar: $2,57 trilliun dari $3,36 trilliun total utang luar negeri dari negara-negara berkembang. Ini adalah satu-satunya jenis utang yang tersedia dalam data berikut ini.

Page 227: Eric Toussaint dan Damien Millet

199Eric Toussaint dan Damien Millet

yang sama, mereka menerima $169 billiun pinjaman utang baru, yang mereka akan harus bayar, baik pokok maupun bunganya, di tahun-tahun mendatang. Sejak tahun 1970, angka-angka utang luar negeri ini bahkan lebih spektakuler: pemerintah negara-negara berkembang telah menerima $3,89 trilliun pinjaman, tetapi pembayaran kembali pokok berjumlah $2,83 trilliun dan bunga yang dibayar, $1,52 trilliun, di mana negara-negara berkembang telah melunasi total pembayaran kembali sebesar $4,35 triliun, yang berarti negara-negara kreditor Utara telah memperoleh laba sebesar $460 billiun sejak tahun 1970,4 dan jumlah ini belum ditambah lagi dengan jumlah utang baru yang masih harus dibayar.

Dengan kata lain, utang yang sedang harus dibayar oleh negara-negara berkembang saat ini tidak ada hubungannya dengan uang yang te lah disuntikkan ke dalam perekonomian negara-negara tersebut. Ini ada lah sebuah Pedang Damocles yang bergantung terus di sana (di negara-ne-gara debitor), yang mewajibkan mereka untuk mentransfer sebagian be sar kekayaan alam mereka kepada negara-negara kreditor dan memaksa mere-ka mereformasi ekonomi mereka secara unik [harus terima SAPs/economi neoliberal dari IMF dan Bank Dunia] dalam rangka melayani beban hutang.

Pembayaran utang adalah tanda yang kelihatan dari kesetiaan.

JEAN ZIEGLER, L’empire de la honte, 2005

PERTANYAAN 27: Bagaimana dengan utang publik luar negeri dari negara-negara berkembang?

Kita sekarang lihat utang publik luar negeri, yaitu utang yang harus dibayar atau dijamin oleh pemerintah negara-negara berkembang.

4 Terutama sejak awal tahun 1980-an.

Page 228: Eric Toussaint dan Damien Millet

200 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Berbeda dengan utang dari perusahaan-perusaha swasta pada lembaga-lembaga bank asing, hutang publik luar negeri merupakan beban yang dipikul langsung oleh penduduk negara-negara Selatan, karena pemerintah mereka harus menarik dana dari anggaran negara (APBN) untuk membayarnya kembali. Ini adalah bagian dari utang yang kami sangat prihatin, terutama ketika ada tuntutan untuk membatalkan utang (lihat bab 10).Pertanyaan ini menyangkut utang public luar negeri jangka panjang – sekitar $1,35 trilliun. Jika utang ini didistribusikan per jenis kreditor sebagai berikut:

Kredidor Swasta51% Kredior bilateral

21%

Kredior mulilateral

28%

Pembagian utang publik luar negeri jangka panjang than 2007 menurut jenis kretornya

Sumber: Bank Dunia, Global Development Finance 2008

Kalau distribusi utang luar negeri menurut wilayah, maka tampanya sebagai berikut:

0

250

500

LatinAmerika &

Karibia

TimurTengah &

AfrikaUtara

Afrika Sub-Sahara

AsiaSelatan

Asia Timur& Pasifik

EropaTengah &Timur +Turki &

AsiaTengah

400

110 130 160

260290

Utang publik luar negeri jangka panjang menurut wilayah pada 2007(dalam $ billiun)

Sumber: Dikalkulasi oleh pengarang berdasarkan laporan Bank Dunia, Global Development Finance 2008.

Page 229: Eric Toussaint dan Damien Millet

201Eric Toussaint dan Damien Millet

Negara-negara yang dililit utang paling banyak dalam angka absolut adalah:

0

50

100

Mexico Cina Brazil Turki IndonesiaArgentina India Russia

96

86 8578

67 6560

50

Stok utang publik luar negeri jangka panjang: negara-negara berkembang yang berutang paling banyak tahun 2006 (dalamn $ billiun)

Sumber: Dikalkulasi oleh pengarang berdasarkan laporan Bank Dunia, Global Development Finance 2008.

Dalam angka relatif, sangat menarik untuk membandingkan stok total utang dengan jumlah penduduk pada tiap negara. Utang publik luar negeri per penduduk memberikan gambaran yang sangat berbeda:5

Sumber: Dikalkulasi pengarang berdasarkan laporang Bank Dunia, Global Development Finance 2008 and World Development Indicators 2008

5 Untuk alasan koherensi kami hanya melaporkan negara-negara dengan jumlah penduduk lebih besar dari 300.000.

Page 230: Eric Toussaint dan Damien Millet

202 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Antara tahun1970 dan 1995, jumlah stok utang melonjak, sebelum meningkat lebih bertahap dan kemudian mulai sedikit menurut pada tahun 2005:

Sumber: Bank Dunia, Global Development finance 2008

Pada tahun 2007, pembayaran total hutang public luar negeri sebesar $ 188 billiun didistribusikan sebagai berikut untuk enam kawasan dunia:

0 40 80

Amerika Latin

Timur Tengah & Afrika Utara

Afrika Sub-Sahara

Asia Selatan

Asia Timur & Pasifik

Eropa Tengah & Tumur + Turki & Asia Tengah

Pembayaran utang publik luar negeri jangka panjang menurut wialayah (Total : $ 188 billiun pada tahun 2007)

Series1

Sumber: Dikalkulasi pengarang berdasarkan laporan Bank Dunia, Global Development Finance 2008.

Page 231: Eric Toussaint dan Damien Millet

203Eric Toussaint dan Damien Millet

Perubahan dalam jumlah utang yang dilunasi selama periode 1970-2006 secara langsung mencerminkan perubahan dalam utang luar negeri itu sendiri:

0

250

1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2004 2007

613

55

92

125

165

210 220

188

Evolusi pembayaran utang publik luar negeri jangka panjang sejak tahun 1970 (dalam $ billiun)

Sumber: Dikalkulasi oleh pengarang berdasarkan laporan Bank Dunia, Global Development Finance 2008.

Selama periode antara tahun 1970 hingga 2007, yang diperkirakan merupakan sebuah “siklus wakttu cukup panjang” untuk suatu perekonomian, utang publik jangka panjang luar negeri dari negara-negara berkembang telah naik dari $46 billiun menjadi US$1,35 triliun, sementara negara-negara berkembang telah melunasi utang mereka sebesar $ 4,35 trilliun. Itu artinya:

Antara tahun 1970 dan 2007, utang publik luar negeri dari negara-negara berkembang telah bertumbuh menjadi 29 kali lipat. Selama periodo ini, mereka membayar utang 94 kali jumlah total pokok pinjaman mereka pada tahun 1970.

Page 232: Eric Toussaint dan Damien Millet

204 MAFIA BANK DUNIA & IMF

PERTANYAAN 28: Bagaimana keuangan yang berhubungan dengan utang dialirkan?

Pembayaran utang dalam jumlah yang besar harus seimbang dengan pinjaman baru yang cukup untuk mengetahui apakah, pada akhirnya, pemerintah negara-negara berkembang menerima pinjaman utang baru lebih banyak daripada jumlah uang yang mereka harus bayar untuk melunasi hutang lama. Dengan kata lain, apakah keuangan yang berhubungan dengan utang ini mengalir dari Utara ke Selatan atau justru dari Selatan ke Utara?

Untuk menjawab pertanyaan ini, transfer bersih pada utang diambil dari perbedaan antara jumlah dana yang diberikan sebagai pinjaman baru dan jumlah dana yang harus dibayar untuk melunasi utang luar negeri. Jika hasilnya positif, maka itu artinya negara telah menerima pinjaman lebih banyak daripada jumlah dana ke luar negeri untuk melunasi utang, bahkan jika hal itu berarti bahwa di masa depan negara akan melakukan pembayaran kembali utang dalam jumlah yang jauh lebih beesar. Sebaliknya, jika hasilnya negatif, maka itu artinya bahwa utang luar negeri telah secara langsung menguras kekayaan negara-negara berkembang untuk memperkaya para para negara atau lembaga kreditor.

Tidak mengherankan, pada tahun 2007 transfer bersih utang public luar negeri jangka panjang menunjukkan hasil negatif: yaitu minus $18,9 billiun. Tapi dengan perbedaan yang jelas: hasilnya positif untuk Asia Selatan dan Sub-Sahara Afrika, praktisnya nol untuk negara-negara Eropa Tengah dan Timur, Turki dan Asia Tengah, dan hasilnya negatif bagi negara-negara di kawasan lainnya.

Page 233: Eric Toussaint dan Damien Millet

205Eric Toussaint dan Damien Millet

Sumber: Dikalkulasi oleh pengarang berdasarkan laporan Bank Dunia, Global Development Finance 2008.

Hal itu terjadi seolah-olah penduduk negara-negara berkembang telah langsung dikirim $18,9 billiun kepada para kreditor mereka pada tahun 2007! Meskipun tidak ditampilkan dalam grafik, jumlah transfer negatif yang besar kepada IMF sangat tanpak menonjol ; IMF sendiri saja telah menerima $5billiun.

Ini merupakan sebuah contoh sempurna dari apa yang disebut “spiral utang.” Setelah krisis utang, pemerintah negara-negara berkembang harus membuat pinjaman baru untuk membayar utang besar lama secara cicil. Transfer bersih pada utang luar negeri tetap positif, asalkan pinjaman baru tetap masuk dan tingkat pembayaran tetap sampai pada tingkat wajar, sedangkan aliran dana bersih menjadi negatif sejak tahun 1985, ketika tingkat pembayaran utang luar negeri melonjak, kecuali dua periode yang menonjol: yaitu tahun 1993 ketika uang mulai mengalir ke Amerika Latin, persis setahun sebelum

Page 234: Eric Toussaint dan Damien Millet

206 MAFIA BANK DUNIA & IMF

krisis utang meletus di Meksiko pada tahun 1994, dan kemudian pada tahun 1998, ketika IMF dan G8 mengalirkan uang ke Asia, yang katanya, untuk melawan krisis ekonomi Asia:

Sumber: World Bank, Global Development Finance 2008

Tetapi angka-angka dalam frafik inipun tidak bis mengungkapkan semua apa yang terjadi di balik itu, karena estimasi aliran dana ke luar negeri yang sebenarnya tidak hanya menghitung pembayaran utang publik luar negeri tetapi harus mencakup semua hal berikut: pelarian modal ke luar negeri (capital flight) ketika orang-orang kaya di negara-negara berkembang berinvestasi atau menyimpan uangnya

Page 235: Eric Toussaint dan Damien Millet

207Eric Toussaint dan Damien Millet

di luar negeri, repatriasi keuntungan oleh perusahaan multinasional (termasuk transfer yang tak kelihatan, terutama yang menggunakan metode tagihan harga “lebih tinggi” atau “lebih rendah” (over or undercharging). Menurut apa yang lebih menguntungkan dan tergantung pada berbagai faktor, sebuah perusahaan transnasional dapat memilih untuk mengumumkan besarnya keuntungan bisnis di salah satu negara di mana ia menjalankan operasi bisnisnya. Pengenaan harga komoditas “lebih atau kurang” di antara sesama anak-anak perusahaan dari sebuah perusahaan induk yang sama merupakan salah satu teknik umum yang banyak digunakan selama ini: 1) misalnya harga barang impor dan ekspor antara sesame anak perusahaan dari perusahaan induk yang sama dapat mereka tetapkan di atas atau di bawah harga pasar yang sebenarnya sehingga dengan demikian membantu memindahkan keuntungan bisnis mereka dari satu tempat ke tempat lain secara tidak kentara [dan luput dari penggenaan pajak kuntungan penghasilan]; 2) akuisisi bisnis di negara-negara berkembang dengan harga yang sangat rendah (rock-botttom prices) oleh masyarakat social kelas dominan dari negara-negara industri yang dibuat melalui kebijakan privatisasi; 3) pembelian dengan harga murah atas bahan-bahan pokok yang dihasilkan oleh penduduk negara-negara berkembang (dan masih lagi diperburuk dengan nilai tukar mata uang asing yang sangat buruk), 4) “pengurasan otak” (brain drain), 5) dan pencurian sumber daya genetic (the theft of genetic resources).

Antara tahun 1985 dan 2007, total nilai kekayaan yang dikirim oleh negara-negara berkembang kepada negara-negara kreditor mereka di

Utara adalah 7,5 kali total Marshall Plan.

Pada akhir Perang Dunia Kedua, Marshall Plan untuk rekonstruksi Eropa yang dibiayai oleh Amerika Serikat mempunyai nilai sebesar sekitar $100 billiun dengan nilai uang saat ini. Antara tahun 1985

Page 236: Eric Toussaint dan Damien Millet

208 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dan 2007, pemerintah negara-negara berkembang membayar kembali $759 billiun lebih dari pinjaman baru yang mereka terima, yaitu, $ 759 billiun total transfer modal bersih selama jangka waktu ini.

Jadi hal itu sama dengan warga negara-negara berkembang seakan-akan telah mengirim kekayaan mereka kepada para negara kreditor mereka di Utara setara dengan 7,5 total dana yang dialokasikan oleh Marshall Plan untuk membangun kembali Eropa Barat dari kehancuran ekonomi oleh Perang Dunia II, di mana para elit kapitalis lokal juga mengambil bagian keuntungan di dalamnya. Ini merupakan sebuah mekanisme yang sengaja dibuat dan dipelihara baik (a well-oiled mechanism / bagai mesin yang dipelihara dengan dilumasi minyak), di mana sebagian dari keuntungan yang diterima oleh negara-negara Utara dikembalikan lagi ke Negara Selatan dalam bentuk pinjaman baru untuk memastikan bahwa transfer kekayaan ini tetap berlangsung terus. Sehingga dengan demikian, perangkap beban utang tetap berjalan terus tanpa akhir. Oleh perangkap utang, kekayaan penduduk negara-negara Selatan sedang ditransfer di depan mata kita kepada orang-orang kaya di Utara melalui kerjasama dengan para elit di negara-negara Selatan.

PERTANYAAN29: Bagaimana dengan utang dalam negeri dari negara-negara berkembang?

Statistik Bank Dunia memberikan data yang rinci mengenai utang luar negeri, tetapi informasi mengenai utang publik dalam negeri sangat minim. Padahal utang publik dalam negeri juga telah menjadi semakin menjadi masalah selama beberapa tahun terakhir.

Utang publik dalam negeri negara-negara berkembang meningkat tajam dari tahun 1995 dan tahun-tahun seterusnya. Kenaikan utang

Page 237: Eric Toussaint dan Damien Millet

209Eric Toussaint dan Damien Millet

dalam publik dalam negeri in dalam jumlah besar di sejumlah negara berkembangan yang berpenghasilan sedang sangat mengkhawatirkan. Meskipun sejumlah negara sangat miskin belum terpengaruh oleh fenomena ini, tapi yang jelas adalah bahwa ada tren peningkatan utang publik internal [utang dalam negeri atau utang publik domestik] di negara-negara berkembang.

Menurut Bank Dunia, total hutang publik domestik dari negara-negara berkembang telah naik dari $300 billiun pada tahun 1997 mencapai $3,5 triliun September 2005 (dua setengah kali jumlah utang publik eksternal, yang pada tahun 2005 mencapai angka $1,415 trilliun).6 Apa yang lebih, pada pembayaran utang publik internal pada tahun 2007, sama dengan sekitar tiga kali jumlah utang publik eksternal, yakni $600 billiun. Ini berarti bahwa pembayaran dari semua utang publik negara, (baik internal/domestik/dalam negeri maupun eksternal/luar negaeri), yang dibayarkan setiap tahun oleh pemerintah negara-negara berkembang, telah mencapai jumlah lebih dari $800 billiun.

Ambil contoh Kolombia. Seperti negara-negara Amerika Latin lainnya, Kolombia dilanda krisis utang sejak tahun 1980-an, tetapi “mengalami keuntungan” dari investasi modal besar jangka pendek yang terjadi pada awal tahun 1990-an. Tampaknya di sini, seolah-olah model ekonomi neoliberal telah menunjukkan kesuksesannya, namun ternyata ia menggiring Kolombia menuju kebuntuan finansial dan utang publik [utang negara/pemerintah] yang berlebihan. Utang publik domestik/dalam negeri meningkat sangat drastis.

6 Lihat, Bank Dunia, Global Development Finance, 2006, p.44.

Page 238: Eric Toussaint dan Damien Millet

210 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Utang Publik Domestik dan Utang Publik di Kolombia Tahun Domestik

(% of GDP) External

(% of GDP)Total

(% of GDP)Utang Publik Domestik

dalam % dari Total Utang Publik

1990 1.90 12.87 14.76 12.91991 1.55 12.48 14.03 11.01992 2.93 12.06 14.99 19.51993 4.47 10.08 14.55 30.71994 4.58 8.08 12.66 36.21995 5.75 8.14 13.89 41.41996 6.62 7.81 14.43 45.91997 8.83 8.93 17.76 49.71998 10.60 11.51 22.11 47.91999 14.45 15.07 29.52 48.92000 18.65 18.25 36.90 50.52001 22.02 22.14 44.16 49.92002 24.97 25.35 50.32 49.62003 25.63 25.09 50.72 50.52004 25.73 20.70 46.43 55.42005 29.90 16.68 46.57 64.22006 28.48 16.38 44.85 63.5

Sumber: Banco de la República de Colombia and Ministerio de Hacienda y crédito público

Utang publik domestik Kolombia yang dinyatakan sebagai persentase dari PDB meningkat 15 kali lipat antara 1990 dan 2006. Utang luar negeri Kolombia juga meningkat selama periode yang sama ini, tetapi peningkatannya hanya 1 ½ kali.

Kebijakan-kebijakan ekonomi yang sama juga diterapkan di Brasil, Argentina, Venezuela, dan Meksiko. Di negara-negara berkembang di mana-mana, ada peningkatan besar utang publik, terutama bagian utang publik internal. Angka-angka yang dipublikasikan pada bulan April 2005 oleh Bank Dunia memperlihatkan hal ini.7 Mengambil negara-negara berkembang secara keseluruhan, baik utang publik

7 Lihat, Bank Dunia, Global Development Finance, 2005, p.70.

Page 239: Eric Toussaint dan Damien Millet

211Eric Toussaint dan Damien Millet

eksternal maupun utang publik domestik, yang menyumbang 46% dari PDB pada tahun 1990, meningkat menjadi 60% dari PDB keseluruhan pada tahun 2003. Namun, utang publik eksternal sebagai persentase dari PDB sedikit menurun antara tahun 1990 dan 2003, dari 31% menjadi 26%. Di sisi lain, utang publik domestik berlipat ganda pada bagiannya dari total utang secara keseluruhan, yang meningkat dari 15% menjadi 34% dari PDB.

Krisis keuangan yang melanda negara-negara berkembang antara 1994 dan 2002, sebagai akibat dari deregulasi pasar dan sektor keuangan swasta yang direkomendasikan oleh Bank Dunia dan IMF, menyebabkan peningkatan besar utang publik internal. Singkatnya, dengan mengikuti Konsensus Washington, pemerintah negara-negara berkembang harus mengorbankan nilai mata uang mereka dan hak untuk mengontrol aliran modal entah keluar atau masuk ke dalam negeri. Hal ini dikombinasikan dengan deregulasi sektor perbankan di beberapa negara berkembang. Bank swasta harus mengambil risiko semakin banyak, yang akhirnya melahirkan sejumlah krisis, yang diawali dengan krisis ekonomi Meksiko pada bulan Desember 1994. Pada waktu itu, para pemodal asing menarik modalnya secara besar-besaran dari Meksiko, yang kemudian mengakibatkan kegagal beruntun pada bank-bank di Meksiko. Pemerintah Meksiko, yang didukung oleh Bank Dunia dan IMF, mengubah utang bank-bank swasta menjadi utang publik internal. Hal yang sama ini persis terjadi atas cara yang sama di beberapa negara lain seperti Indonesia (tahun 1998) dan Ekuador (tahun 1999/2000).

Selain itu, bahkan di negara-negara berkembang lain yang sektor perbankannya tidak mengalami badai krisis, Bank Dunia menyarankan pemerintah mereka untuk meningkatkan utang internal mereka. Meskipun sulit untuk dipercaya, Bank Dunia pada dasarnya menganggap

Page 240: Eric Toussaint dan Damien Millet

212 MAFIA BANK DUNIA & IMF

bahwa ini merupakan sebuah kebijakan pembangunan yang positif, dan menyarankan para investor asing untuk berinvestasi di pasar utang domestik negara-negara berkembang yang sedang membengkak naik. Bank Dunia menyarankan pemerintah negara-negara yang dibebani hutang untuk mendorong bank-bank asing datang mengambil alih –bank-bank swasta di negara mereka – sebuah kebijakan yang sudah sangat lazim terjadi di Amerika Latin. Bank-bank besar dari Spanyol, misalnya, telah secara besar-besaran menyerbu sektor perbankan di Amerika Latin, dan bank-bank AS mendominasi perbankan di Meksiko.8 Bank Dunia juga mendukung privatisasi program dana pensiun dan mendorong penggunaan tabungan pekerja (yang merupakan dana pensiun masa depan mereka) untuk membeli saham-saham di utang publik domestik dari negara-negara berkembang. Pemerintah Brazil, Chile, dan Argentina menerapkan kebijakan privatisasi parsial dari program dana pensiun, dan dana pensiun telah menjadi pembeli yang signifikan atas saham dari hutang domestik negara-negara berkembang.

Perkembangan ini tidak hanya menimpa Amerika Latin. Utang publik domestik telah meningkat sangat drastis di Asia dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama sebagai akibat dari krisis ekonomi Asia tahun 1997-98 dan akibat dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang dipaksakan oleh IMF dan Bank Dunia.

Bukannya diinvestasikan secara produktif, di bawah pengawasan baik oleh entah otoritas publik atau sektor swasta, tabungan yang disimpan di bank-bank telah secara sistematis dialihkan penggunaannya untuk melayani model investasi yang parasit. Bank-bank meminjamkan dana kepada pemerintah negara berkembang yang harus dibayar kembali dengan angat bunga tinggi yang berlebihan. Menurut perhitungan

8 Lihat, Bank Dunia, Global Development Finance, 2008, bab 3.

Page 241: Eric Toussaint dan Damien Millet

213Eric Toussaint dan Damien Millet

bisnis mereka, pemberian pinjaman kepada pemerintah negara mengandung resiko kerugian lebih kecil dibandingkan kalau mereka memberi pinjaman kepada kepada perusahaan swasta yang biasanya berukuran kecil atau menengah. Bank-bank tahu bahwa pemerintah jarang gagal membayar utang utang dalam negeri. Setelah diidorong oleh Bank Dunia, bank-bank sentral dari negara-negara berkembang sering mematok suku bunga yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan bank-bank lokal cenderung melakukan peminjaman jangka pendek, dengan tingkat suku bunga yang cukup rendah, di pasar keuangan asing (Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa) dan kemudian mereka memberikan pinjaman jangka panjang uang ini di negara mereka dengan tingkat bunga yang tinggi. Bank-bank lalu menuai keuntungan yang memuaskan hingga tingkat suku bunga mulai naik lagi di negara-negara Utara, yang bisa saja menyebabkan kebangkrutan. Dan selalu ada risiko bahwa negara akan mengambil alih pembayaran utang pribadi bank-bank swasta, yang pada gilirannya membuat utang publik domestik pemerintah negara meningkat. Jadi kita memiliki lingkaran setan utang publik internal/domestik, yang bebannya ditambah lagi oleh utang publik eksternal/luar negeri.

Apa yang dialami Brasil merupakan contoh yang idean. Utang publik internal Brazil 8 kali lebih lebih tinggi daripada utang publik luar negeri Brazil. Pada tahun 2008, utang publik internal Brazil mencapai $869 billiun (=$1,4 trilliun reals), sebuah peningkatan dari 40% dalam tempo dua tahun.9 Sementara pembayaran utang domestik Brazil mencapai jumlah 12 kali lebih tinggi dari jumlah pembayaran utang publik eksternal. Prosentase anggaran Brasil yang digunakan untuk pembayaran utang (internal dan eksternal secara bersama-sama) mencapai jumlah 4

9 US$1.00 = 1.61 Real Brazilia pada 10 Agustus 2008.

Page 242: Eric Toussaint dan Damien Millet

214 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kali lebih besar daripada prosentase anggaran yang dibelanjakan untuk pendidikan dan kesehatan.10 Utang publik internal Guatemala berjumlah 4 kali lebih tinggi dari total jumlah utang luar negerinya.

Di Argentina, meskipun pemerintah berhasil mengurangi utang publik luar negeri pada tahun 2005, dengan menangguhkan pembayaran kepada kreditor swasta selama tiga tahun, utang publik domestik tetap meningkat, dan sebagai akibatnya ada peningkatan dramatis dari total uUtang publik dari negara Argentina.11

Hutang Publik Argentina (dalam $ billiun)

Total Utang Utang External yang dipinjam di Luar Negeri

Utang Domestik yang dipinjam dalam negeri

Dec-94 80.7 60.9 19.8Dec-95 87.1 66.4 20.7Dec-96 97.1 72.9 24.2Dec-97 101.1 72.9 28.2Dec-98 112.4 81.2 31.2Dec-99 121.9 82.5 39.4Dec-00 128.0 81.4 46.6Dec-01 144.5 84.6 59.9Dec-02 137.3 87.6 49.7Dec-03 178.8 102.0 76.8Dec-04 191.3 111.6 79.7Dec-05 128.6 60.9 67.7Dec-06 136.7 56.2 80.5Dec-07 144.7 62.1 82.6

Sumber: Ministerio de economia y producción, subsecretaria de financiamiento

10 Lihat Rodrigo Vieira de Ávila, “ Brésil : La dette publique est toujours bien là,” www.cadtm.org/spip.php?article3155; and “ Brazilian public debt: who owes who,” www.cadtm.org/spip.php?article3596.

11 Pada negosiasi peringanan utang pada tahun 2005, pemerintah secara keliru menyetujui untuk menghubungkan tingkat bunga yang dibayar atas utang terhadap inflasi dan pertumbuhan PDB, dengan akitbat bahwa situasi keuangan menjadi tidak berkelanjutan lagi. Lihat Eduardo Lucita, “Otra vez la deuda argentina,” www.cadtm.org/spip.php?article3517.

Page 243: Eric Toussaint dan Damien Millet

215Eric Toussaint dan Damien Millet

Fenomena lain yang memicu peningkatan utang publik domestik adalah akumulasi besar cadangan devisa oleh negara-negara berkembang yang mengekspor minyak, gas, mineral, dan produk-produk pertanian tertentu yang harganya telah meningkat sejak tahun 2004. Fenomena ini juga mempengaruhi China, yang mengumpulkan sejumlah besar cadangan devisa karena Cina membanjiri pasar dunia dengan barang-barang yang diproduksikannya, sehingga menimbulkan surplus perdagangan secara permanen. Bank-bank sentral dari negara-negara ini menginvestasikan sebagian besar cadangan mereka dalam bentuk obligasi di Bank Sentral AS (atau dalam bentuk obligasi di bank central dari negara-negara lain, terutama di Eropa). Dengan kata lain, mereka meminjamkan uang mereka kepada pemerintah AS sehingga defisit besar dari Amerika Serikat dapat diserap.

Paradoksnya, meskipun beberapa negara berkembang memiliki banyak cadangan devisa, kebijakan mentransformasika candangan devisa ini menjadi cadangan devisa internasional umumnya mengakibatkan timbulnya pinjaman utang baru. Sungguh hal ini memang terasa aneh dan tampkanya konyol. Meskipun sebahagian cadangan mata uang nasional diinvestasikan dalam bentuk obligasi di bank central negara-negara industri (seperti yang direkomendasikan oleh Bank Dunia dan IMF), pemerintah negara-negara berkembang tetap harus membuat pinjaman baru untuk membayar kembali utang publik. Dan pengembalian cadangan devisia yang diinvestasikan dalam bentuk obligasi di bank central negara-negara industri biasanya selalu lebih rendah dari besar bunga yang harus dibayar ketika pemerintah negara berkembang meminjam pada bank negara industri, sehingga menyebabkan kerugian besar akan kekyaaan dari dari negara berkembang yang bersangkutan.

Selain itu, esistensi jumlah mata uang asing yang tinggi di suatu negara sering menyebabkan bank sentral negara itu dibebani hutang.

Page 244: Eric Toussaint dan Damien Millet

216 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Lonjakan aliran modal dalam bentuk mata uang asing berada di tangan para broker (calo) setempat yang menukarnya dengan mata uang domestik di bank mereka. Hal ini bisa menimbulkan pembengkakan volume mata uang domestik dan menjadi pemicu potencial untuk terjadinya inflasi. Untuk mencegah hal ini terjadi, para otoritas negara di bidang moneter melakukan intervensi untuk “mensterilkan” cadangan-cadangan devisa ini, baik dengan meningkatkan pesyaratan cadangan wajib, yaitu, proporsi aset bank komersial yang harus berpegang pada deposito pada bank sentral, yang dalam hal ini, kenaikan suku bunga pinjaman pada bank membuat pinjaman menjadi lebih mahal dan memperlambat penciptaan uang dalam bentuk pinjaman bank – atau dengan menerbitkan saham utang publik. (Penjualan obligasi ini harus memungkinkan bank sentral untuk memulihkan sebagian dari mata uang domestik yang berlebihan dan dengan demikian menariknya dari peredaran.)12

Sebagian besar pemerintah lebih memilih kebijakan neoliberal ini, dan karena itu utang publik domestik meningkat untuk mengimbangi cadangan devisa asing yang tinggi.13 Hal ini berlaku untuk Cina, Amerika Latin, Asia, dan negara-negara Afrika.

Alih-alih mengumpulkan cadangan devisa asing dan sekaligus meningkatkan utang publik domestik mereka, akan lebih baik bagi pemerintah negara-negara berkembang untuk 1) melakukan kontrol atas modal dan valuta asing (yang akan menjadi sarana yang sangat efisien untuk melindungi diri mereka terhadap spekulasi dan juga untuk mencegah pelarian modal ke luar negeri); 2) menggunakan sebagian

12 Untuk penjelas atas operasi seperti ini, lihat Eric Toussaint, Bank of the South: An Alternative to IMF-World Bank (Mumbai: Vikas Adyayan Kendra, 2007), p. 23: www.cadtm.org/texte.php3?id_article=3293.

13 Lihat Bank Dunia, Global Development Finance, 2006, p. 154

Page 245: Eric Toussaint dan Damien Millet

217Eric Toussaint dan Damien Millet

besar dari cadangan devisa mereka untuk melakukan investasi secara produktif di bidang industri, di bidang pertanian (reformasi pertanian, pengembangan ketahanan pangan), di bidang infrastruktur, di bidang perlindungan lingkungan, di bidang tata perkotaan (reformasi tata kota, renovasi, dan pembangunan perumahan), di bidang layanan kesehatan, pendidikan, kebudayaan, dan penelitian; 3) menyatukan sebagian cadangan devisa mereka untuk menciptakan satu atau lebih organissi keuangan bersama (misalnya Bank of the South atau Southern Monetary Fund); 4) membentuk sebuah koordinasi negara-negara berhutang untuk sepakat berhenti membayar utang kepada negara-negara industri; 5) memperkuat dan membangun jaringan kerjasama negara-negara yang menghasilkan bahan-bahan pokok dasar sehingga harganya dapat stabil pada tingkat yang lebih tinggi daripada harga sekarang; 6) mengembangkan perjanjian barter yang serupa dengan yang dibuat oleh Venezuela dan Kuba dan baru-baru ini diperluas ke Bolivia dan Nikaragua.14 Alternatif-alternatif akan dianalisis lebih lanjut.§§§

14 Perjanjian ALBA (akronim berarti «fajar» dalam bahasa Spanyol) ditandatangani oleh Venezuela, Kuba, Bolivia, Nikaragua, dan mencakup beberapa kesepakatan barter, misalnya, 20.000 dokter Kuba menyediakan layanan kesehatan gratis bagi penduduk Venezuela dan 50.000 operasi mata telah dilakukan tanpa biaya di tanah Kuba sebagai pengganti minyak.

Page 246: Eric Toussaint dan Damien Millet

218 MAFIA BANK DUNIA & IMF

BAB 7ULASAN RESMI TENTANG MASALAH PERINGANAN UTANG

Pertanyaan 30: Bagaimana persis terjadi program penghapusan utang itu?

Para kreditor pada dasarnya tidak mempunyai kebiasaan menghapuskan utang. Karena tidak ada dalam kamus mereka

untuk memberikan sesuatu secara gratis. Namun dalam media kita secara berkala membaca berita peringanan utang dan penghapusan utang. Nah, bagaimana kenyataan yang sebenarnya tentang hal ini?

Konferensi Tinggat Tinggi (KTT) Negera G7 tahun 1988 di Toronto merupakan sebuah titik balik: untuk pertama kali utang akhirutang diakui lebih sebagai sebuah masalah struktural daripada sebagai sebuah masalah ekonomi. KTT ini tidak hanya membantu negara-negara berkembang yang telah mengelola keuangannya secara salah tetapi mereka juga mulai mencari solusi terhadap model ekonomi mereka secara keseluruhan. Waktu itu, ada risiko yang cukupnyata – yang juga ada hingga sekarang – bahwa masalah utang bisa menyebabkan seluruh sistem ekonomi runtuh. Dan yang jelas, hal ini, yaitu keruntuhan sistem ekonomi, amat ditakuti para negara kreditor, karena bagi mereka utang juga mempunyai kekuatan. Oleh karena itu mereka menyetujui untuk menghapus sejumlah utang jika dengan penghapusan utang itu negara peminjam (kreditor) bisa mempertahankan dan bahkan malah bisa meningkatkan dominasi

Page 247: Eric Toussaint dan Damien Millet

219Eric Toussaint dan Damien Millet

ekonomi mereka di negara berkembang yang hutangnya dihapus atau diringankan.

Karena itu, sejak tahun 1988 para rentenir utama mulai menempuh tujuan ganda: mempertahankan kontrol yang ketat terhadap perilaku dari negara-negara berhutang dan membiarkan negara-negara berhutang yang menerima kebijakan ekonomi neoliberal untuk mendapatkan keuntungan dari restrukturisasi secara sistematis dari utang mereka. Namun persyaratan-persyaratan yang mendasari restrukturisasi utang ini sangat tidak tampan dari segi waktu sehingga keadaan malah semakin memburuk. Oleh karena paradoksnya sekarang terletak di sini: penghapusan utang terus menjadi berita utama di media massa sementara masalah utang tetap tidak mengalami perubahan.

Apakah kita harus membiarkan anak-anak kita mati kelaparan karena harus membayar utang yang kita ciptakan sekarang?

JULIUS NYERER, presiden Tanzania, 1964-1985

Sampai tahun 1996, IMF dan Bank Dunia, dalam peran mereka sebagai kreditur utama, bersembunyi di balik anggaran dasar mereka untuk menolak semua kebijakan peringanan utang. Menurut kedua lembaga ini, anggaran dasar mereka melarang kedua lembaga ini untuk melakukan hal demikian – menghapus utang dari para peminjam uang mereka.

Adapun Paris Club, organisasi ini (Paris Club) diberi tugas untuk merancang kebijakan-kebijakan yang berbeda dari KTT G7 setelah tahun 1988. Pada KTT Toronto, diputuskan bahwa 33% dari utang non-ODA yang dikontrak sebelum tanggal jatuh tempo1 akan

1 Tanggal yang diputuskan pada waktu kapan pertama kali dibawa ke hadapan

Page 248: Eric Toussaint dan Damien Millet

220 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dibatalkan bagi negara-negara yang sangat miskin. Dengan berlalunya waktu, prosentase utang yang harus dihapuskan direvisi secara berkala, karena angka aslinya tidak memungkinkan negara-negara berkembang untuk keluar dari spiral utang yang jumlanya berlebihan. Karena itu, jumlahnya dinaikkan menjadi 50% di London pada tahun 1991 dan menjadi 67% di Naples pada tahun 1994. Tapi kita tidak boleh membiarkan diri kita disilaukan oleh kegemerlapan prosentase-prosentase ini – karena mereka tidak berhubungan dengan total utang negara-negara berkembang tetapi hanya menyangkut utang dari non-ODA yang dikontrak sebelum tanggal jatuh tempo. Karena kenyataan yang sebenarnya tidaklah demikian dan utang publik negara-negara berkembang telah semakin menggunung.

Pada KTT negara G7 tahun 1996 di Lyo, dalam konteks skala krisis utang dan di bawah tekanan dari banyak organisasi dalam rangka gerakan Perayaan Tahun 2000 (lihat Pert.59), lembaga-lembaga kreditor utama dunia didesak untuk memprakarsi penghapusan utang, yang mendapat banyak perhatian media massa tapi pada saat yang sama tetap dengan agenda tersembunyi: yaitu apa yang disebut inisiatif HIPC (Heavily Indebted Poor Countries). Karena sangat sedikit negara yang berhasil untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan, maka inisiatif awal ini ditingkatkan lagi pada KTT negara G7 tahun 1999 di Cologne.

Secara resmi, inisiatif ini merupakan sebuah revolusi. Inisiatif ini akan memungkinkan negara-negara bersangkutan untuk memenuhi “kewajiban membayar utang luar negeri mereka saat ini dan masa depan secara penuh, tanpa harus dibuat penjadwalan utang atau

Paris Club. Secara teoretis, pinjaman yang diberikan setelah tanggal ini tidak memenuhi syarat untuk pembatalan.

Page 249: Eric Toussaint dan Damien Millet

221Eric Toussaint dan Damien Millet

akumulasi tunggakan, dan tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi mereka.” Hal baru di sini adalah keterlibatan IMF dan Bank Dunia untuk pertama kali: “Inisiatif ini menunjukkan sebuah praktek yang tidak lasim pada masa lalu, di kedua lembaga ini – Bank Dunia dan IMF – selalu menolak setiap desakan pengurangan atau penghapusan utang negara-negara berkembang pa lembaga-lembaga keuangan multilateral dengan alasan bahwa kebiajakan ini akan melemahkan status mereka sebagai kreditour.”2

Akan tetapi dalam kenyataannya, ini inisiatif ini tidak sesuai dengan harapan negara-negara berkembang. Inisiatif ini pada dasarnya menegaskan satu hal saja: kebijakan ini hanya diberlakukan untuk negara-negara berkembang yang sangat miskin (yan pendapatan per kapita tahunannya kurang dari $865), dan hal ini harus mendapat akses ke pembiayaan yang konsesional dari IDA (salah satu cabang dari Bank Dunia) dan Program Pengentasan Kemiskinan dan Fasilitas Pertumbuhan (PRGF/Poverty Reduction and Growth Facility) dari IMF. Hanya ada 81 negara berkembang yang bisa memenuhi kriteria PRGF dari IMF ini.

Tapi hal itu seakan-akan belum cukup, larema dua persyaratan lain masih ditambahkan lagi pada program itu: yaitu beban utang negara bersangkutan harus dianggap sudah sangat berat dan menurut Bank dunia, negara-negara bersangkutan harus berjanji untuk menerapkan “strategi-strategi pembangunan yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan telah meletakkan dasar kebijakan pembangunan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.” Kriteria yang terakhir ini

2 UNCTAD, Economic Development in Africa. Debt Sustainability, Oasis or Mirage?, 2004. Di dalam seluruh bahan bab ini, semua pertanyaan tentang UNCTAD didasarkan pada terbitan ini.

Page 250: Eric Toussaint dan Damien Millet

222 MAFIA BANK DUNIA & IMF

saat itu masih diperdebatkan, karena kebijakan-kebijakan neoliberal yang diberlakukan oleh lembaga-lembaga internasional (IMF dan Bank Dunia) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam kenyataanya justeru bertentangan dengan program pengentasan kemiskinan. Akibatnya, hanya 42 negara yang lolos seleksi untuk berpartisipasi dalam inisiatif HIPC: Angola, Benin, Bolivia, Burkina Faso, Burma, Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, Komoro, Kongo, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Guyana, Honduras, Kenya, Laos, Liberia, Madagaskar, Malawi, Mali, Mauritania, Mozambik, Nikaragua, Nigeria, Rwanda, Sao Tome dan Principe, Senegal, Sierra Leone , Somalia, Sudan, Tanzania, Togo, Uganda, Vietnam, Yaman, dan Zambia.3

Inisiatif HIPC sama sekali tidak meringankan beban utang negara-negara berkembang, di balik tujuan yang diumumkan ada hal lain lain lagi yang tersembunyi: inisiatif HIPC hanya membuat utang luar negeri dari negara-negara ini tetap langgeng berkelanjutan. Dengan kata lain, para kreditor resmi menyetujui pengurangan sedikit beban utang untuk mengatasi keterlambatan pembayaran dan aplikasi untuk restrukturisasi utang. Tetapi di atas semua itu, mereka mengambil keuntungan dari program inisiatif ini untuk memaksakan lagi logika penyesuaian struktural –sebuah kebijakan yang banyak mendiskreditkan negara-negara yang berhutang sejak tahun 1980-an. Dengan inisiatif HIPC, lembaga Bretton Woods dan negara G7 berusaha mencari legitimasi baru bagi kebijakan ekonomi neoliberal dan dominasi mereka di bidang ekonomi global dengan memberi

3 Pada mulanya ada 41 negara tetap Malawi kemudian mengantikan Nigeria. Komoro ditambahkan kemudian.

Page 251: Eric Toussaint dan Damien Millet

223Eric Toussaint dan Damien Millet

minyak pelumas pada roda-roda penggerak globalisasi [antara lain perangkap utang terhadap negara miskin].

PERTANYAAN 31: Apa yang dimaksudkan dengan Program HIPC?

Untuk mendapatkan keuntungan dari keringanan utang dalam krangka program HIPC, sebuah negara harus melalui sejumlah proses yang melelahkan dan memakan waktu lama. Proses yang ditempuh itu begitu berat sama seperti orang bertempur melawan musuh dengan harus mendakit gunung karena pogram HIPC dimotivasi oleh sersan-serasan neoliberal ekonomi.

Pertama-tama, menurut IMF, negara yang dianggap memenuhi syarat “dtidak menghadapi kemungkinan beban utang yang berkelanjutan” dan “telah menerapkan kebijakan reformasi ekonomi yang sehat yang didukung oleh IMF dan Bank Dunia.” Negara bersangkutan harus terlebih dahulu menandatangani perjanjian dengan IMF untuk menerapkan kebijakan ekonomi yang disetujui oleh Washington selama jangka waktu tiga tahun. Kebijakan ini didasarkan pada ketentuan dari Strategi Penanggulangan Kemiskinan (SPK/Poverty Reduction Strategy Paper-PRSP). Dokumen ini, yang membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mempersiapkannya, baru merupakan sebuah tahap pertama yang juga bersifat sementara. Negara bersangkutan harus mempresentasikan situasi ekonominya dan daftar secara rinci dari semua asset yang diprivatiasasi dan kibijakan deregulasi ekonomi yang menurut IMF akan memacu negara bersangkutan untuk menghasilkan keuntungan untuk pembayaran utang luar negeri. Selain itu pemberintah negara bersangkutan juga harus menjelaskan bagaimana dana yang berasal dari pengurangan beban utang itu akan digunakan, khususnya dalam usaha mengentas

Page 252: Eric Toussaint dan Damien Millet

224 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kemiskinan. Dengan demikian, dalam menyusun laporan ini, negara bersangkutan dipaksa untuk menerima sebuha kontradiksi, karena kebijakan-kebijakan yang diberlakukan ini jelas-jelas akan membuat kemiskinan semakain merajalela bagi sebahagian besar penduduk negara bersangkutan.

Seharusnya, PRSP dibuat “melalui sebuah proses partisipatif yang luas,” dalam kekerjasama dengan masyarakat sipil setempat. Namun, banyak kasus menunjukkan bahwa kerjasama dengan masyarakat sipil telah sangat parsial dan selektif, karena banyak organisasi tidak memiliki sarana teknis atau keuangan untuk menyelenggarakan diskusi, terutama dengan masyarakat yang tinggal di luar ibukota negara. Selain itu, biasanya sering ada tekanan agar perjanjian itu ditandatangi cepat-cepat, dan pada umumnya proses konsultasi diperpendek sehingga lembaga-lembaga internasional dan para pemimpin Afrika bisa memiliki cara mereka sendiri, seperti yang ditegaskan UNDP: “Ambillah Burkina Faso, di mana partisipasi dalam proses HIPC/PRSP dibuat hanya sebuah pertemuan yang berlangsung 1 ½ jam dari negara asing pemberi dana pinjaman dan masyarakat sipil.”4

Dengan cara ini proses penyesuaian struktural ekonomi negara bersangkutan seakan telah mendapat persetujuan dari masyarakat sipil, sehingga kritik terhadap kebijakan ekonomi yang diberlakukan negara asing sebagai persayaratan atas pinjaman utang menjadi lemah. Dengan demikian, musyawarah palsu dengan masyarakat sipil ini bertujuan hanya mengundangkan gerakan-gerakan sosial dalam masyarakat untuk menyatakan sikap mereka tentang bagaimana dana pinjaman yang amat sedikit itu akan digunakan, sementara pada saat yang sama para promotor inisiatif HIPC merancang sedikian rupa

4 Lihat UNDP, Human Development Report, 2002.

Page 253: Eric Toussaint dan Damien Millet

225Eric Toussaint dan Damien Millet

sehingga mereka tidak bisa bersuara mengenai kebijakan perekonomian secara keseluruhan. Sehingga menjadi jelas, pengambilan keputusan tentang kebijakan ekonomi negara bersangkutan tetap sepenuhnya berada di tangan lembaga-lembaga keuangan internasional, di mana hak ini – biar hanya satu inci sekalipun – mereka tidak akan berikan [kepada pemerintah dan rakyat negara yang dibebani utang].

Sebuah pengamatan langsung terhadap isi kebijakan penyesuaian makroekonomi dan struktural dari PRSP menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan fundamental dengan kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai Konsensus Washington.

UNCTAD, “Adjustment Poverty Reduction: What is New?”

September 26, 2002

Setelah tiga pengimplementasian dari reformasi rekonomi yang diinspirasi oleh penyesuaian struktural ini, maka tahap berikut adalah sebuah keputusan yang menentukan apakah utang negara bersangkutan tidak berkelanjutan. Bagaimana hal ini dilakukan? Biasanya, bembaga-lembaga keuangan internasional memutuskan saja secara sewenang-wenang dengan sebuah kriteria yang tidak berkelanjutan. Dikatakan sewenang-wenang, karena kriteria utama untuk menentukan apakah bisa maju ke tahap berikut cukup tidak masuk akal secara matematis! Kriteriayang dipakai, yaitu rasio dari nilai utang yang sekarang5

5 Net present value (NPV) dari utang adalah jumlah stok utang yang dihitung ulang untuk memperhitungkan fakta bahwa sejumlah pinjaman tertentu dikontrak pada tingkat yang sudah dikurangi. Lebih rendah dari nilai nominalnya, NPV ini menghitung nilai yang utang miliki jika semua itu telah dikontrakkan dengan harga pasar sementara pada saat yang sama ia memiliki dampak yang sama pada keuangan negara.

Page 254: Eric Toussaint dan Damien Millet

226 MAFIA BANK DUNIA & IMF

terhadap nilai ekspor tahunan harus melebihi 150%, sangat tidak masuk akal karena hal itu sama artinya membandingkan sebuah stok utang (yang terakumulasi selama beberapa tahun) dengan sebuah aliran modal tahunan yang didasarkan pada nilai ekspor yang tidak menguntungkan semua negara yang bersangkutan.6

Pada tahap “keputusan akhir”, IMF dan Bank Dunia menggunakan kriteria ini untuk memutuskan apakah utang negara bersangkutan akan berkelanjutan (sustainable) atau tidak. Empat negara (Angola, Kenya, Vietnam, dan Yaman) kemudian menyadari bahwa belajar bahwa mereka sebenarnya tidak masuk dalam kategori program HIPC: utang mereka dianggap berkelanjutan, dan karena itu mereka tidak memenuhi syarat untuk mendapat bantuan peringanan beban utang HIPC. Jikakalau Laos dan Burma, yang menolak untuk bergabung dalam program HIPC, juga dihapuskan dari daftar, maka hanya sisa 36 negara yang memenuhi syarat peringanan hutang seturut program HIPC.

Ke-36 negara yang memenuhi syarat ini karenanya harus terus melakukan reformasi ekonomi yang diinginkan oleh IMF dan Bank Dunia selama jangka waktu satu sampai tiga tahun. PRSP harus diselesaikan dan harus memenuhi persyaratan-persyaratan

6 Kita harus menambahkan bahwa beberapa negara yang sangat miskin sangat terbuka dan memiliki tingkat ekspor tahunan yang tinggi. Meskipun tingkat beban utangnya cukup tinggi, namun utang mereka dapat dianggap sehat (sustainable) bergantung pada kriteria yang dipilih. Untuk meningkatkan inisiatif untuk negara-negara ini, ditabahkan kriteria yang: yaitu negara-negara yang memiliki ekspor PDB lebih dari 30 persen dan pendapatan fiskal / rasio PDB lebih dari 15 persen (untuk memastikan bahwa tingkat pendapatan yang dimobilisasi memuaskan), kriteria yang dipilih untuk utang yang tidak berkelanjutan adalah NPV utang terhadap rasio pendapatan lebih dari 250 persen. Inilah kriteria yang memungkinkan Mauritania, Senegal, dan Ghana untuk dinyatakan layak untuk masuk kelompok negara inisiatif HIPC.

Page 255: Eric Toussaint dan Damien Millet

227Eric Toussaint dan Damien Millet

dari lembaga-lembaga keuangan internasional. Biasanya lembaga-lembaga ini mengumumkan kapan “batas waktu penyelesaian akhir” dari program tersebut, saat di mana bantuan peringananan utang akan diberikan. Bantuan peringanan utang ini akan dihitung sekian rupa sehingga utang akhirnya akan tetap berkelanjutan lagi. Pada prinsipnya, NPV dari rasio hutang terhadap ekspor harus berada di bawah ambang batas 150%.

Utang sesungguhnya telah diciptakan oleh iblis. Berjalan-jalanlah Anda di Afrika dan tanya di mana utang tersebut! Tidak ada orang yang tahu dari mana asal utang yang diperintahkan kepada kami untuk bayar. Sesungguhnya, utang itu lebih buruk daripada AIDS. Setidaknya dengan AIDS tidak ada harapan untuk masa depan, sedangkan dengan utang ... Generasi yang mendatang dipastikan akan menjadi generasi terkutuk karena harus membayarnya, bukan hanya utang pinjaman pokok, tapi utang berupa bunga dari utang pijaman pokok juga. Saya tidak berbicara tentang utang karena saya tahu kita tidak bisa menghindarinya. Mereka mengacaukannya, mereka lakukan penjadwalan ulang atas ulang, mereka melemparkan remah-remah sedikit kepada kita sama seperti orang memberikan aspirin kepada pasien yang menderita kanker.

ABDOULAYE WADE, Presiden Senegal, di Libération, 24 Juni 2002

Porsi utang sebagai akibat dari adanya organigasi negara-negara Paris Club berkurang dengan cara berikut:7 pinjaman pada ODA (yang dipinjam dengan bungan lebih rendah dari bunga di pasar perbankan yang sedang berlaku) dijadwalkan ulang pembayarannya

7 Lihat, www.clubdeparis.org.

Page 256: Eric Toussaint dan Damien Millet

228 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dalam waktu lebih dari 40 tahun, termasuk 16 tahun berahmat,8 pinjaman “komersial” atau “non-ODA” dihapus hingga 90%, lalu sisa utang itu dijadwal ulang dengan mengikut tingkat suku bunga pasar yang berlaku selama lebih dari 23 tahun, termasuk tenggang waktu berahmat 6 tahun. Lalu para lembaga / negara kreditor bilateral yang lain (yaitu negara-negara kreditor di luar Paris Club, seperti Serikat Negara Timur Tengah atau negara-negara industri baru yang sedang berkembang [seperti Cina, India, Taiwan dan Korea Selatan]) dan lembaga kreditor multilateral (seperti IMF, Bank Dunia, dan bank pembangunan reginonal) harus memenuhi prosedur ini dengan tujuan membuat utang tetap berkelanjutan. Beberapa negara industri maju, termasuk misalnya Perancis, telah memberikan bantuan tambahan, bahkan penghapusan 100% terhadap utang dari pinjaman komersial. Setelah mengikuti seluruh proses ini, diharapkan masalah utang akhirnya selesai.

Tapi kenyataan yang sebenarnya cukup jauh dari kebenaran. Program HIPC terbukti telah menjadi proyek yang gagal. Sebuah audit yang lengkap mesti segera dilakukan, karena banyak penduduk dunia terutama di negara-negara Selatan berpikir bahwa program HIPC mempunyai lebih banyak masalahnya daripada sebagai sebuah solusi dari masalah yang dipikul negara-negara yang berkembang yang dililiti utang.

8 Ini berarti bahwa pembayaran akan dilakukan selama dua puluh empat tahun, antara tahun ketujuh belas dan keempat puluh. Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah yang tahu bahwa dalam enam belas tahun yang akan datang mereka tidak menjabat sebagai pemerintah lagi.

Page 257: Eric Toussaint dan Damien Millet

229Eric Toussaint dan Damien Millet

PERTANYAAN 32: Apakah Program HIPC telah berhasil mencapai tujuannya?

Jika tujuannya adalah untuk memberikan sebuah solusi yang luas, adil dan langgeng untuk masalah utang yang besar, maka HIPC telah gagal dan gagal total secara menggenaskan.

SEBUAH KEGAGALAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN SKALA WAKTU

Pada prinsipnya, program HIPC seharusnya diselesaikan dalam tempo enam tahun: tiga tahun untuk mencapai target keputusan (decision point), tiga tahun lagi untuk mencapai titik penyelesaiannya (completion point). Menurut logika ini, pada bulan Juli 2008, dua belas tahun setelah diluncurkan, segala sesuatu seharusnya telah selesai sejak. Akan tetapi, kenyataanya tidak demikian, karena program HIPC telah mengalami sejumlah penundaan. Beberapa negara belum mencapai decision point, sementara bebrapa negara lain telah mencapainya dalam waku tujuh tahun tapi tanpa bisa sampai completion point! Program ini begitu jauh tertingal di belakang dari waktu penutupannya yang telah direncanakan dan telah diperpanjang hingga beberapa kali.

Namun kadang-kadang terjadi bahwa tahap tertentu dari pogram HIPC dapat diselesaikan dengan sangat cepat. Misalnya, pada bulan April 2006, sadar bahwa negara-negara lain, yang juga sebenarnya “layak” untuk masuk dalam program HIPC ini, IMF dan Bank Dunia mengusulkan untuk menambahkan tujuh negara ke dalam daftar, yaitu, Afghanistan, Bhutan, Eritrea, Haiti, Kyrgyzstan, Nepal, dan Sri Lanka. Haiti mencapai decision point akhir tahun 2006, yang diikuti oleh Afghanistan pada bulan Juli 2007. Hal ini terjadi karena dua negara ini merupakan dua negara di mana Amerika Serikat memiliki

Page 258: Eric Toussaint dan Damien Millet

230 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kepentingan: AS memiliki pangkalan militer di Haiti pada Februari 2004 yang bertugas mempercepat proses pencopotan Presiden Jean-Bertrand Aristide dari kekuasaan di Haiti. Selain itu As memiliki basis militer di Afghanistan, sebuah negara itu didudukinya dengan dalih sebagai balasan atas serangan 9/11 dan di sana AS telah mendirikan sebuah pemerintahan boneka. Dimana ada kemauan, di situ ada jalan.

Melihat semua kesulitan ini, Bhutan dan Sri Lanka telah menyampaikan sikap menolak untuk bergabung dengan program HIPC. Setelah Laos dan Burma yang akhirnya menjadi 4 dari 49 negara yang telah menolak tawaran program ini, program HIPC lalu dibuat sebagai sebuah program kedermawan hati. Jika kita menghapus keempat negara ini dari grup, maka hal itu berarti hanya sisa 41 negara yang memenuhi syarat program HIPC dari total 145 negara berkembang [yang seharusnya dibebaskan utangnya yang tidak halal]. Kesimpulannya, program HIPC tidak bisa dikatakan sebagai sebuah program yang berhasil.

Pada akhir Juli 2008, ada 31negara yang telah mencapai decision point, di mana 23 di antaranya telah mencapai completion point (tahap penyelesaian):

Page 259: Eric Toussaint dan Damien Millet

231Eric Toussaint dan Damien Millet

Status Pelaksanaan Program HIPC pada bulan Juli 2008:Pencapaian Completion Point Pencapaian Decision Point PenundaanUganda Mey 2000 Guinea-Bissau Des 2000 Côte d’IvoireBolivia Juni 2001 Guinea Des 2000 ComorosMozambique Sept 2001 Chad Mei 2001 EritreaTanzania Nov 2001 D R Congo Juli 2003 KyrgyzstanBurkina Faso April 2002 Burundi Ag 2005 NepalMauritania Juni 2002 Congo Maret 2006 SomaliaMali Maret 2003 Haiti Nov 2006 SudanBenin Maret 2003 Afghanistan July 2007 TogoGuyana Des 2003 C. African Rep. Jan 2008Nicaragua Jan 2004 Liberia Maret 2008

Niger April 2004 Negara-negara yang tolak HIPC

Senegal April 2004 LaosEthiopia April 2004 MyanmarGhana Juli 2004 Sri LankaMadagascar Okt 2004 BhutanHonduras April 2005Zambia April 2005

Rwanda April 2005 Negara-negara yang ditolak:

Cameroon April 2006 AngolaMalawi Sept 2006 KenyaSierra Leone Des 2006 VietnamSão Tomé and Príncipe Marey 2007 Yemen

Gambia Des 2007Note: Negara yang huruf miring ditambahkan ke dalam daftar pada tahun 2006.

SEBUAH KEGAGALAN YANG BERHBUNGAN DENGAN RUANG LINGKUP

Kriteria yang digunakan dalam membuat seleksi negara tidak meliputi (exclude) negara-negara berkembang yang padat penduduknya (misalnya, Nigeria – yang penduduknya berjumlah120 juta jiwa – berada dalam daftar utama pada tahun 1996). Sebaliknya, kreteria seleksi program HIPC hanya utamakan hanya negara kecil yang sangat miskin dan juga dililit utang negeri. Bahkan setelah penambahan

Page 260: Eric Toussaint dan Damien Millet

232 MAFIA BANK DUNIA & IMF

beberapa negara tertentu ke dalam daftar porgram HIPC pada bulan April 2006, negara-negara besar di mana mayoritas penduduknya masih miskin tidak masuk ke dalam daftarnya: seperti Cina, India, Indonesia, Brasil, Argentina, Meksiko, Filipina, Pakistan, Nigeria, dan masih ada beberapa negara lainnya. Kenyataan menunjukkan bahwa program HIPC hanya memusatkan perhatiannya kepada hanya sekitar 11% dari total penduduk negara-negara berkembang. Berkah apa yang negara-negara berkembang bisa peroleh dari program HIPC seperti ini untuk keluar dari masalah kebuntuan keuangan karena utang luar negerinya?

Sumber: Banak Dunia, World Development Indicators 2007

SEBUAH KEGAGALAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BANTUAN

IMF dan Bank Dunia secara berkala mempublikasikan laporan perkembangan program HIPC. Menurut laporannya pada September 2007, hanya 31 negara yang telah mencapai decision point. Statistik pembayaran utang luar negeri dari negara-negara ini menunjukkan

Page 261: Eric Toussaint dan Damien Millet

233Eric Toussaint dan Damien Millet

ada sedikit penurunan pada tahun-tahun pertama, tetapi sejak tahun 2002 telah meningkat lagi (statistik tahun 2006 akan dibahas di bawah ini).

Sumber: IMF and IDA, HIPC Initiative and MDRI—Status of Implementation, September 27, 2007. Dalam $ jutaan; yang dalam warna orange, perkiraan yang menunjukkan hanya program HIPC.

Supaya analisis menjadi lengkap, harus dicatat bahwa untuk mendapatkan keuntungan program HIPC, maka negara-negara tersebut tidak boleh ada tunggakan utang pada IMF dan Bank Dunia. Oleh karena itu, supaya memenuhi syarat untuk masuk program HIPC, mereka harus terlebih dahulu melunasi semua tunggakan utang pada sebelum menerima program HIPC. Persis kasus ini yang terjadi dengan DRC setelah Joseph Kabila terpilih sebagai Presiden pada tahun 2001. Negara ini tiba-tiba harus terpaksa meminjam uang untuk melunasi tunggakan utang kepada lembaga Kedua Lembaga Bretton Woods sebelum ia mencapai decision point dari program

Page 262: Eric Toussaint dan Damien Millet

234 MAFIA BANK DUNIA & IMF

HIPC. Penurunan yang terkait program HIPC tidak ada hubungannya dengan prosentasi yang berlebihan yang diramaikan oleh media massa.

Apakah Program HIPC cukup untuk membuat utang tetap berkelanjutan bagi negara-negara bersangkutan? Pada tahun 2004, UNCTAD yakin justeru terjadi sebaliknya:

Sekarang tampaknya tampaknya ada sebuah konsensus yang menunjukkan bahwa banyak negara Afrika terus menderita digantung oleh utang meskipun Program HIPC dan berbagai kebijakan dari Paris Club telah dibuat. Kenyataan menunjukkan bahwa bahkan negara-negara yang telah mencapai (atau hampir mencapai) apa yang disebut complettion point dari Program HIPC menemukan diri mereka berada dalam situasi utang tidak berkelanjutan dan memberikan kepercayaan kepada argumen yang dikemukakan oleh para kritikus sehubungan dengan ketidaktepatan kriteria yang diterapkan dalam analisis utang keberlanjutan. Dan fakta bahwa beberapa negara-negara Afrika yang sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk mendapat peringanan utang dari Program HIPC mencerminkan kurang objektivnya kriteria kelayakan yang ditetapkan... Menurut analisis IMF dan Bank Dunia sendiri, beberapa negara yang telah mencapai completion point (terutama Uganda) saat ini malah memiliki rasio utang yang melebihi tingkat utang yang didefinisikan oleh Program HIPC. Ada berbagai alasan mengapa hal ini sampai terjadi demikian, termasuk alasan karena penurunan drastis dari harga komoditas mereka mulai dari akhir thaun 1990-an sampai akhir tahun 2002, optimisme berlebihan terhadadap perkiraan pertumbuhan ekonomi dan ekspor, dan dalam beberapa kasus karena ada pinjaman utang baru.

UNCTAD Pembangunan, Ekonomi di Afrika. Utang Keberlanjutan: Oasis atau Mirage?

September 2004

Page 263: Eric Toussaint dan Damien Millet

235Eric Toussaint dan Damien Millet

Sebagai contoh, menurut angka yang dipublikasikan pada tahun 2007, enam negara yang telah mencapai compoletion point masih memiliki utang yang sebagian besar tidak berkelanjutan, sedemikian rupa sehingga bantuan tambahan baru mesti disediakan. Mari kita lihat NPV dari utang /rasio ekspor dari negara-negara ini, mengingat bahwa tujuan dari Program HIPC adalah untuk membawanya di bawah ambang batas 150%.

Negara Tahun Completion

Point

Target Rasio pada Decision

Point

Rasio yang diobservasi pada Completion Point

Burkina Faso 2002 185.5% 207.5%Ethiopia 2004 173.5% 218.4%

Niger 2004 184.8% 208.7%Rwanda 2005 193.2% 326.5%Malawi 2006 169.0% 229.1%

São Tomé dan Príncipe 2007 139.7% 298.7%Sumber: FMI, HIPC Initiative and MDRI—Status of Implementation, 27 September 2007

Mengapa ada perbedaan begitu besar? Seperti yang dinyatakan oleh UNCTAD di bawah ini, IMF menggunakan statistik pertumbuhan ekonomi dan ekspor yang sifatnya terlalu optimis. Sambil dengan sengaja mengabaikan dampak negatif dari dari Program Penyesuaian Struktural (Structural Adjustment Programs /SAPs) sejak tahun 1980, IMF tetap berpikir bahwa dengan menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang dipaksakannya, pertumbuhan ekonomi dapat terjadi secara ajaib bagai disentuh tongkat sihir. Sekali lagi, pengalaman membuktikan bahwa hal ini tidak benar.

Sekarang ini secara luas diakui bahwa, dalam sejumlah kasus, analisis awal tentang beban utang meremehkan potensi HIPC dalam hal pendapatan dari bidang ekspor dan pertumbuhan ekonomi.

KOFI ANNAN, Laporan Sekretaris Jenderal PBB mengenai Krisis Utang Luar Negeri, 2 Agustus 2001

Page 264: Eric Toussaint dan Damien Millet

236 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Itu berarti bahwa bahkan negara-negara yang memenuhi persyaratan IMF dan Bank Dunia secara serius tetap gagal untuk menahan lajut utang pada akhir proses. Program HIPC belum mampu meringankan utang-utang negara miskin , meskipun hal ini yang merupakan tujuan dari program ini.

SEBUAH KEGAGALAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TUJUAN

Tujuan keberlanjutan (sustainability objective) sangat dipertanyakan. Tujuan Program HIPC bukan untuk tidak menjamin hak-hak asasi manusia, bukan untuk memberantas kemiskinan, atau memberdayakan penduduk di belahan bumi Selatan untuk memiliki kedaulatan mereka yang penuh. Sebaliknya, tujuan Program HIPC sederhana saja: yaitu membantu negara-negara berkembang supaya mereka dapat membayar utangnya secara lancar dan secara teratur, dengan kemampuan finansial mereka yang maximum. Para negara kreditor Utara ingin memastikan bahwa mereka menerima pembayaran utang tanpa risiko kemacetan yang mendadak pada dari pihak negara-negara berkembang yang berhutang.

Untuk seubah klub kreditor’, keberlanjutan utang merupakan tujuan yang essensial, karena hal tersebut akan memaksimalkan probabilitas jangka panjang bahwa utang pada akhirnya tetap akan dilunasi dan bahwa hubungan yang normal dan saling menguntungkan [antara kreditor dan debitor] dapat dibangun dan dikembangkan terus. Oleh karena itu, hal ini bukan merupakan soal kemurahan hati tetapi bisnis kepentingan yang didukung oleh solidaritas.

MICHEL CAMDESSUS, deklarasi pada kesempatan ulang tahun ke-50 Paris Club, 14 Juni 2006

Page 265: Eric Toussaint dan Damien Millet

237Eric Toussaint dan Damien Millet

Ambang batas yang ditentukan oleh Program HIPC sesuai dengan ambang yang diperkirakan di bawah ini yang sebuah negara HIPC tidak akan mampu membuat pembayaran secara rutin. Oleh karena, ia sesuai dengan utang maksimum yang sebuah negara dapat tanggung tanpa memerlukan proses restrukturisasi ekonominya [oleh IMF via SAPs]. Program HIPC hanya membuat utang di bawah jumlah maksimum ini, dan seperti yang telah kita lihat, biasanya program ini bahkan bisa gagal untuk mencapai target yang direncanakannya! Program HIPC, karenanya, bertujuan untuk menghapus utang yang sebenarnya sudah tidak dapat dibayar kembali oleh sebuah negara berhutang dan dengan demikian ia negara-negara ini menghindari penundaan pembayaran hutang mereka.

Mayoritas negara-negara bersangkutan tidak membayar lebih dari 50% dari utang mereka sebelum Program HIPC mulai dilaksanakan. Sebagian dari utang yang dikontrak oleh HIPC dalam kenyataannya tidak dibayar. Oleh karena itu penghapusan utang hanya regularizes-pada rata-rata secara-situasi yang sudah ada. Dalam konteks ini, program pengentasan utang dari HIPC membuat pembayaran utang berjalan lacar dan regular – teratur – seperti biasanya. Dalam konteks ini, pengurangan beban utang yang telah diprogramkan tampaknya mengabaikan dampak-dampak negatif dari progrm tersebut. Itulah mengapa pengurangan pada tingkat pembayaran yang efektif oleh HIPC sedikit dibaandingkan dengan pengurangan uttang yang diumumkan dalam stok utang.... Selain itu, pengurangan utang atas ekspor tetap berhubungan erat dengan hipotesis IMF mengenai pertembuhan ekspor, yaitu, sebuah pertumbuhan tahunan rata-rata 10% antara tahun 2005 dan 2007.

STEPHANE ALBY dan GAELLE LETILLY, BNP Paribas, «Les annulations de dette des membayar pauvres: tuangkan

résultats quels?» Di konjungtur, Maret 2006

Page 266: Eric Toussaint dan Damien Millet

238 MAFIA BANK DUNIA & IMF

SEBUAH KEGAGALAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN TRANSPARANSI DAN

KEJUJURAN

Dalam konteks ini, wajar untuk bertanya bagaimana utang negara-negara HIPC telah bervolusi. Kami telah membuat observasi atas beberapa fakta yang mengkhawatirkan: untuk beberapa negara ini, utang akan tetap berkelanjutan [artinya tidak mendapat penghapusan atau keringan apa-apa seperti yang dipropagandakan]. Pogram HIPC ternyata hanya menegaskan bahwa negara-negara HIPC yang gagal membayar utang diwajibkan untuk membuat pinjaman baru – artinya buat utang baru – saupaya bisa dipakai untuk membayar utang lama. Anehnya, laporan yang diterbitkan oleh IMF dan IDA justru memperlihatkn evolusi kelancaran pembayaran utang saja, tetapi sama sekali tidak melaporkan evolusi stok utang yang sebenarnya. Laporan IMF dan IDA hanya menyatakan bahwa Program HIPC seharusnya mengarah pada pengurangan utang sebesar $63 miliar untuk 31 negara yang telah mencapai decision point pada bulan September 2007. Kami berpikir, hal ini membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, dan terima kasih atas angka-angka dari negara demi negara yang diterbitkan oleh Bank Dunia, kami bisa menyusun kembali stok utang publik external jangka panjang dari kelompok 31 negara ini. Jelas, itu tidak dapat dikatakan bahwa pengurangan signifikan dan abadi.

Page 267: Eric Toussaint dan Damien Millet

239Eric Toussaint dan Damien Millet

Sumber: Dikalkulasi pengarang berdasarkan laporan Bank Dunia,Global Development Finance 2008. Dalam milliard $.

SEBUAH KESUKSESAN NEOLIBERAL REGIM

Bagi para ahli yang merancang Program HIPC, pengentasan beban utang dari sebuah negara yang dililit utang bukanlah merupakan tujuan akhirnya, tetapi hanya sebagai sebuah sarana. Tujuan dari program HIPC yang sebenarnya adalah untuk menjamin kelancaran pembayaraan utang oleh negara-negara berhutang menjauhkan tabir kemurahan hati atas tindakan penyesuaian struktural ekonomi yang tinggi.

Negara-negara yang melamar untuk mendapat Program HIPC harus menerima dokumen Strategi Pengentasan Kemiskinan (PRSP/Poverty Reduction Strategy Paper), di bawah naungan IMF dan Bank Dunia. Dokumen ini harus menunjukkan

Page 268: Eric Toussaint dan Damien Millet

240 MAFIA BANK DUNIA & IMF

penggunaan dari semua sumber daya yang disediakan oleh Porgram HIPC, dan mengandung sejumlah komitmen yang berkaitan dengan pelaksanaan langkah-langkah penyesuaian struktural klasik yaitu: privatisasi perusahaan umum milik negara, pengurangan jumlah tenaga kerja yang digaji, pengurangan hibah, penghapusan program subsidi pemerintah, dan deregulasi pasar tenaga kerja. Dengan kata lain, seluruh arsenal langkah-langkah kebijakan ekonomi ultra-liberal telah menyebakan pemiskinan penduduk Afrika, degradasi pelayanan sosial, penurunan harapan hidup selama lebih dari tujuh tahun terakhir ini, kembalinya sejumlah penyakit yang kita pikir telah diberantas untuk selama-lamatnya, pengangguran meningkat gagi lulusan-lulusan muda, penetapan kembali industrialisasi, dan menyebabkan bahanya kronis pangan terulang kembali.

MOUSSA TCHANGARI, “Un projet neoliberal pour l’Afrique” (Sebuah Proyek Neoliberal untuk Afrika),

di Alternatif (Niger), 24 Juli 2002.

Inti pesannya adalah kurang lebih demikian: “Jika Anda mengadopsi kebijakanyang kami minta supaya anda lakukan, maka anda tidak akan lagi dibebani utang berkepanjangan. Lebih dari itu, kami akan meminjamkan uang sehingga Anda dapat mengimplementasikan kebijakan ekonomi kami rancang dan sarankan. Uang pinjaman ini juga akan akan memungkinkan anda untuk membeli produk-produk buatan kami dan modal serta layanan-layanan jasa yang anda butuhkan dari negara-negara kreditor.” Dengan demikian, program HIPC merupakan bagian dari senjata utang yang dipakai oleh para kreditor, dengan keterlibatan pemerintah negara-negara bersangkutan, dengan agenda tersembunyi untuk mempertahankan dan meningkatkan dominasi mereka. Selain itu, program HIPC menempatkan semua

Page 269: Eric Toussaint dan Damien Millet

241Eric Toussaint dan Damien Millet

tanggung jawab atas masalah utang berlebihan pada negara-negara Selatan: sementara para pemberi pinjaman tidak bertangungjawab sedikit pun, karena dalam keranka Program HIPC hal itu terserah kepada negara-negara yang disarankan oleh dua perusahaan kreditor utama (IMF dan Bank Dunia) untuk mereformasi ekonomi mereka agar diizinkan untuk mencapai completion point. Hal ini menyiratkan bahwa solusi-solusi yang diprediksikan harus datang dari dalam negara-negara yang berhutang itu sendiri, bersama-sama dengan semua kewajibannya. Namun logika program penyesuaian struktural dari IMF, yang berakar pada logika penjarahan, perbudakan dan kolonialisme, yang membuat negara-negara tetap berada di bawah kuk kemiskinan.

Setelah setelah hampir dua dekade penerapaan Program Penyesuaian Struktural [SAPs dari IMF & Bank Dunia], kemiskinan di Afrika justeru telah meningkat, pertumbuhan ekonomi yang lambat dan tidak menentu tampaknya seudah menjadi norma, krisis kehidupan di pedesaan telah semakin menjadi-jadi dan proses deindustrialisasi telah merusak prospek pertumbuhan ekonomi di masa depan. [Selama dua tahun terakhir penanggulangan kemiskinan telah merupakan tujuan utama dari program dan kegiatan-kegiatan lembaga-lembaga keuangan internasional di Afrika dan negara-negara lain yang mempunyai pendapatan rendah].

UNCTAD, Press release, September 26, 2002

IMF dan Bank Dunia telah mengubah istilah, mengubah singkatan, mengubah metode konsultasi mereka, tetapi mereka tetap tidak mengubah keyakinan mereka sedikitpun.

DETLEF KOTTE, UNCTAD, di Libération, «FMI et Banque mondiale: le fiasco africain,» September 27, 2002

Page 270: Eric Toussaint dan Damien Millet

242 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Untuk membuat negara-negara ini mau menerima resep-resep ekonomi mreka yang meragukan, IMF dan Bank Dunia telah menunjukkan resep-resep strategi pengentasan kemiskinan. Mereka telah memberikan diri mereka alibi (sejumlah kecil ditaburkan di atas sebuah proyek sosial yang sangat sedikit) sementara pada saat yang sama mereka menyembunyikan efek sekunder yang sangat parah: misalnya, di negara-negara di mana lebih dari 40% dari anggarannya (APBN-nya) dipakai untuk membayar utang utang luar negeri, maka pemerintah negara-negara ini tidak diperbolehkan untuk merekrut dan melatih cukup banyak guru, para perawat kesehatan, dokter, dan para pegawai penting lainnya dengan dalil suci perampingan dan anggaran yang seimbang. Sejumlah kecil anggaran dibebaskan oleh Program HIPC tidak hanya sekadar kain hias jendela: sejumlah sekolah atau apotik dibangun, tetapi karena negara tidak diperbolehkan untuk merekrut staf pegawai yang diperlukan, selain para pegawai pengganti kerap tidak memenuhi syarat dan digaji di bawah standard, maka pemerintah negara berkebang diwajibkan untuk menerapkan kebijakan pemulihan biaya (cost recovery): setiap keluarga harus membayar sumbangan untuk gaji kepala sekolah, untuk obat-obatan, makanan untuk orang sakit di rumah sakit, dan semacamnya. Dengan demikina, hak atas pendidikan dan kesehatan selalu dilupakan paling pertama.

Program HIPC telah mencapai tujuannya yang tersembunyi: negara telah terus membuka ekonomi mereka, privatisasi perusahaan publik mereka, mengurangi anggaran di sektor sosial mereka, tetap membayar utang mereka, dan menunjukkan kepatuhan yang sesuai. Para pemimpin mereka telah dibuat sekian sehingga mereka mendukung lembaga-lembaga keuangan internasional dan membuat pernyataan pers bahwa pembatalan utang akan mengentas kemiskinan.

Page 271: Eric Toussaint dan Damien Millet

243Eric Toussaint dan Damien Millet

Mereka juga terpaksa menerima hal ini karena fakta menunjukkan bahwa negara mereka miskin yang cukup miskin dan berhutang untuk memenuhi persyaratan dari Program HIPC ini.

Dilihat dari sudut pandang ini, Program HIPC memang telah memenuhi misinya.

PERTANYAAN 33: Apakah isi dari janji penghapusan utang paling akhir yang diumumkan oleh G8 di tahun 2005?

Pada tahun 2005 hanya 18s negara yang menjadi perhatian Program HIPC telah menyelesaikan programnya (dengan kata lain, kurang dari ½ negara-negara yang memenuhi syarat), dan banyak dari mereka masih memiliki utang. Lebih dari 20 negara lainnya masih terjebak dalam proses yang rumit. Namun, asalkan pembayaran oleh negara-negara yang mengikuti Program HIPC tetap berjalan lancar, maka para negara kreditor enggan untuk melangkah lebih jauh.

Rencana penghapusan utang internasional bagi negara-negara miskin di dunia telah gagal membabaskan negara-negara ini dari beban utang karena dalam perencanaannya terlalu optimis, demikian pengakuan IMF dan Bank Dunia... Dewan Direktur Bank Dunia, yang telah mengadakan pertemuan belum lama ini, menunjukkan bahwa bank ini tidak mempunyai antusiasme untuk membuat rencana penghapusan utang ini secara sungguh-sunguh meskipun ada tekanan dari pelbagai LSM, demikian kata pejabat bank tersebut.

FINANCIAL TIMES, «Debt Skema Bantuan Hilang Target, kata IMF,» September 5, 2002

Page 272: Eric Toussaint dan Damien Millet

244 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Namun pada tahun 2005 perubahan dalam situasi internasional mengubah hal ini: harga minyak mulai melonjak, karena kenaikan permintaan minyak oleh Cina, dengan kesulitan yang dialami oleh perusahaan minyak dari Mikhail Khodorkovski, Yukos, di bawah tekanan dari Vladimir Putin, dan keadaan politik tidak stabil di negara-negara penghasil minyak seperti Irak dan Nigeria. Barel minyak mentah Brent naik dari rata-rata $29,4 pada bulan Agustus 2003 menjadi $ 49,8 pada bulan Oktober 2004 dan menjadi $ 55 di bulan Maret 2005.9

Mayoritas negara-negara yang memenuhi syarat untuk Program HIPC adalah negara miskin, bukan negara penghasil minyak, sehingga peningkatan besar dalam harga minyak ini akan menjadi sebuah pukulan besar bagi mereka. Peringanan utang yang seedikit diberikan keapda mereka oleh Program HIPC ternyata sering lebih rendah daripada biaya tambahan yang dikeluarkan oleh karena harga barang-barang impor yang lebih tinggi.

Negara-negara besar kemudian terpaksa melakukan upaya tambahan. Pada tahun 2005, pertemuan tingkat tinggi negara G8 diselenggarakan oleh Inggris di mana perdana menteri Tony Blair menghadapi masalah dalam negeri karena beberapa masalah memalukan yang melibatkan beberapa teman dekatnya dan pemimpin Partai Buruh. Situasi internasional akan menjadi kesempatan baginya untuk kembali mendapat rasa hormat, dan hubungannya yang dekat dengan Presiden AS George W. Bush akan membantunya dalam hal ini.

9 Ini akan mencapai $70 di Agustus 2005 setelah badai Katrina di Amerika Serikat, mencapai $ 100 pada akhir Februari 2008, dan rekor $145 pada bulan Juli 2008.

Page 273: Eric Toussaint dan Damien Millet

245Eric Toussaint dan Damien Millet

Pada tanggal 7 Juni 2005, menyusul pertemuan dengan Blair, Bush menyatakan: «Negara kami [USA & Inggris] akan menyusun sebuah recana kerjasama untuk menghapus utang dari negara-negara miskin hingga 100%.» Ini adalah benar-benar sebuah pernyataan bohong, karena hanya empat hari kemudian, para menteri keuangan dari negara-negara G8 mengumumkan di London yang pembatalan “bersejarah” utang dari 18 negara miskin yang berutang kepada 3 kreditur: IMF, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Afrika (ADB) dengan jumlah yang diperkirakan mencapai $40 miliar. Akhirnya, 20 negara-negara lain mendapat manfaat dari program ini hingga total menjadi US $55 miliar. Pertemuan tingkat tinggi negara-negara G8, yang diadakan di Gleneagles, Skotlandia, pada bulan berikutnya, meratifikasi keputusan ini yang dikenal sebagai Prakarsa Penghapusan Utang Multinasional (MDRI).

Negara mana saja yang termasuk dalam bilangan 18 negara ini? Tidak ada hadiah kalau dijawab benar: tentu saja ke-18 negara HIPC in yang telah mencapai completion point pada waktu itu. Sedangkan 20 negara yang berikut adalah negara-negara HIPC yang masih berusaha mencapai completion point. Sejak awal, para MDRI menyelinap begitu rapi ke dalam Program HIPC: negara-negara yang bersangkutan harus tunduk pada semua persyaratan dari Program HIPC.

Sangat menarik bahwa hal ini menyebabkan sejumlah perubahan suasana di ruang pertemuan resmi. Para pemimpin dari sekelompok «kecil» negara-negara kaya tidak menghargai sebuah fait accompli yang diberikan oleh G8. Pengumuman yang dikeluarkan pada tanggal 11 Juni 2005 sungguh merupakan sebuah kecongkakan: 8 negara telah memutuskan untuk menempatkan utang pada IMF dan Bank Dunia di belakang mereka dan berjalan tanpa konsultasi dengan negara-negara kecil, padahal setiap keputusan seharusnya dibuat berdasarkan

Page 274: Eric Toussaint dan Damien Millet

246 MAFIA BANK DUNIA & IMF

persetujuan semua negara anggota.

Pada tanggal 22 Juni 2005, Willy Kiekens, direktur eksekutif IMF dari Belgia, menelurkan gagasan yang menunjukkan kemungkinan penghapusan utang tanpa syarat oleh negara G8 bisa dicapai. Kiekens akan terus menuntut pembayaran utang: IMF hanya akan mengembalikan jumlah utang yang dihapus tersebut ke negara berhutang jika negara bersangkutan bersedia menerima dan melaksanakan sejumla kebijakan ekonomi dari IMF dan Bank Dunia – yang disebut SAPs. Seminggu kemudian, perwakilan IMF dari Belgia, Swiss, Norwegia, dan Belanda menyampaikan sebuah memorandum yang menuntut kelanjutan dari persyaratan-persyaratan kebijakan ekonmi sebagai jaminan dari penghapusan utang, karena menurut mereka persyarakatan (conditionality) merupakan syarat untuk penggunaan yang efektif dari sumber daya alam yang dibebaskan oleh penghapusan utang. Proposal semacam ini sesungguhnya bertentangan sekali dengan pengumuman dari G8 sebelumnya dan bisa menyebabkan mereka kehilangan muka.

Hasil dari gerakan yang dipimpin oleh Belgia, Swiss, Norwegia, dan Belanda tidak sia-sia, karena 4 dari negara ini, yang masing-masing merupakan ketua dari setiap sepuluh negara, menguasai 16,32% hak suara di IMF dan Bank Dunia, sebuah angka yang cukup kuat untuk bisa memblokir IMF karena setiap keputusan penting memerlukan 85% suara. Biasanya, jumlah hak suara sebesar ini biasa digunakan oleh Amerika Serika seorang diri untuk memblokir setiap perkembangan atau keputusan di tubuh IMF yang tidak disetujuinya. Pada bulan September 2005, selama sidang umum IMF dan Bank Dunia, negara-negara G8 harus menyetujui untuk membayar biaya MDRI dalam rangka memadamkan pemberontakan. Perlu diingat bahwa IMF memasukkan ke dalam daftar dua negara yang bukan

Page 275: Eric Toussaint dan Damien Millet

247Eric Toussaint dan Damien Millet

anggota HIPC, yaitu Kamboja dan Tajikistan – dua negara yang sudah menerima kebijakan reformasi ekonomi dari IMF.

Hal ini penting pada saat ini untuk memeriksa hasil nyata dari MDRI bagi negara-negara yang bersangkutan. Angka-angka yang dipublikasikan oleh IMF dan Bank Dunia adalah sebagai berikut:

0

2

4

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

3.80

2.873.00

3.29

3.693.88

3.29

2.44 2.41 2.482.33

2.57

Pembayaran utang dari 31 negara HIPC yang telah mencapai decision pointpada bulan September 2007 (dalam $ milliar)

Sumber: IMF dan IDA, HIPC Initiative and MDRI—Status of Implementation, September 27, 2007. Dalam $ milliar; yang warna orange, perkiraan memperhitungkan Program HIPC dan MDRI.

Dengan asumsi bahwa prakiraan ini akan dikonfirmasi pada tahun-tahun mendatang (kami telah melihat kenyataan yang berhubungan dengan Program HIPC bahwa perkiraan IMF sering tidak dapat diandalkan dan kerap kali hanya dirancang untuk memenuhi ideologi yang didukung para ahlinya), grafik ini membutuhkan dua komentar. Pertama, kita mengamati variasi yang sebanding dengan yang terlihat pada awal Program HIPC: penurunan ketika program ini diluncurkan, dan kemudian ada kenaikan kembali. Dengan demikian menharapkan kesuksesan yang sama merupakan sebuah godaan. Kedua, perekonomian yang terkait dengan MDRI bagi 31 negara

Page 276: Eric Toussaint dan Damien Millet

248 MAFIA BANK DUNIA & IMF

HIPC tampaknya mencapai $1,2 dan $1,8 miliar per tahun, yaitu kurang dari $60 juta per negara. Jumlah tersebut sengat menggelikan, terutama karena jumlah ini dapat dikurangkan dari bantuan yang akan mereka terima jika mereka tidak memenuhi kriteria yang diberlakukan oleh negara-negara kaya yang akan membayar atas nama mereka. Sebagai sebuah perbandingan, pada tahun 2007 negara-negara G7 mengalokasikan $790 milliar untuk anggaran militer (termasuk $550 milliar oleh Amerika Serikat) dan $350 miliar untuk subsidi pertanian yang sangat berdampak buruk bagi produsen kecil dari negara Dunia Ketiga.10 Perang yang dilancarkan di Irak oleh Amerika Serikat dan sekutunya sejak tahun 2003 telah menelang biaya sekitar US $20 miliar per bulan pada 2008. Total angaran tahunan MDRI bagi negara-negara kaya karenanya kurang jumlah pengeluaran selama tiga dari AS selama perang Irak.11

Untuk negara-negara bersangkutan, MDRI bukan sebuah hadiah yang turun dari surga. Program MDRI diperkenalkan setelah bertahun-tahun reformasi neoliberal yang dipaksakan oleh IMF dan Bank Dunia. Negara-negara ini telah membayarnya dengan harga mahal. Logika Program HIPC telah diperpanjang ke MDRI: karena kekurangan-kekurangan sebelumnya, para kreditur telah meningkatkan proses ini untuk menutup kesenjangan-kesenjangan yang sngat parah.

Kungkungan program penyesuaian struktural (SAPs) dari IMF dan Bank Dunia merupakan tuntutan yang tidak bisa dikompromikan bagi setiap negara yang dibebani utang. Kegagalan dari logika program ini

10 Lihat SIPRI Yearbook 2008, http://yearbook2008.sipri.org.

11 Lihat Joseph Stiglitz, The Three Trillion Dollar War: The True Cost of the Iraq Conflict (New York: W. W. Norton, 2008),, p. 311. Lihat juga Stiglitz, “Le coût de la guerre en Irak,” La Croix, March 18, 2008.

Page 277: Eric Toussaint dan Damien Millet

249Eric Toussaint dan Damien Millet

jelas: sejak tahun 1988 setiap rencana penghapusan utang bagi negara miskin hampir selalu ada hambatan, seperti implementasinya selalu sangat terlambat dan selalu disertai persyaratan yang menyakitkan. Mesti diingat bahwa masalah utang lebih dari sekadar masalah keuangan: utang merupakan instrument yang sangat ampuh yang telah digunakan selama puluhan tahun oleh para pemerintah dan pebisnis besar negara-negara kaya, dengan kerjasaman kelas penguasa di negara-negara Selatan, untuk memaksakan sebuah sistem ekonomi yang bisa melayani kepentingan mereka.

Dengan sengaja menyampaikan pesan yang membingungkan, para kreditor besar dunia berusaha untuk memadamkan protes mengenai masalah utang dan menciptakan kesan bahwa maalah utang negara-negara berkembang telah menjadi perkara masa lalu. Keputusan Gleneagles merupakan bukti kegagalan Program HIPC: jika tidak demikian, utang dari 18 negara miskin tidak perlu dihapus lebih lagi [Note: Maksudnya, kalau program HIPC berhasil tentu ke 18 negara ini sudah bebas dari utang tapi kenyataannya, setelah sekitan tahun ikut program ini ke ke18 negara ini tetap berutang).

Namun, sebuah hal baru telah muncul untuk mengacaukan mesin utang. Sampai saat ini, hanya negara-negara G7 dan lembaga-lembaga keuangan multilateral yang mendukung Program HIPC dan MDRI tersebut. Tapi sekarang China telah ikut mengambil bagian. Menurut penafsiran yang diberikan dari lembaga Bretton Woods dan G7, China telah mengambil keuntungan dari kegagalan Program HIPC dan meminjamkan negara-negara HIPC uang untuk membeli barang-barang murah buatanCina (ketimbangan membeli produdk-produk dari perusahaan negara-negara G7). Pada saat yang sama, Cina dijamin oleh negara-negara miskin untuk mendapat pasokan bahan baku penting untuk pertumbuhan ekonominya. Oleh karena

Page 278: Eric Toussaint dan Damien Millet

250 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tidak termasuk anggota negara Paris Club, Cina tidak terikat oleh perjanjian masalah utang yang dinegosiasikan di Paris Club. Cina memberikan pinjaman baru kepada negara-negara berkembang tanpa syarat-syarat politik apapun, seperti yang oleh lembaga-lembaga Bretton Woods – IMF dan Bank Dunia – dan oleh anggota Paris Club. Karena alasan-alasan ini, negara-negara Selatan yang yang mendapatkan sumber pinjaman keuangan baru untuk pembiayaan pembangunannya semakin mengurangi permintaan ke IMF dan Bank Dunia. Masa tenggang yang diberikan untuk pembayaran ulang dalam konteks Program HIPC (lihat Pert.31) memungkinkan negara-negara HIPC untuk masuk ke dalam perjanjian perdagangan dengan China segera setelah mereka mencapai completion point dan utang mereka mulai meningkat lagi. Ketika periode tenggang waktu yang diberikan berakhir dan pinjaman yang dikontrak dengan China mulai dibayar, ada kemungkinan bahwa negara-negara HIPC sekali lagi tidak sanggup melunasis utangnya dan karena itu fase utang baru akan dimulai lagi. Khawatir akan kehilangan manfaat dari program HIPC yang mereka telah rencanakan, negara-negara G7 telah berusaha untuk melibatkan Cina dalam prosesnya tetapi sejauh ini China telah menolaknya dengan tegas. Negara-negara industri maju memiliki pengaruh yang sedikit atas Cina – sebuah fakta yang sangat menjengkelkan mereka. §§

Page 279: Eric Toussaint dan Damien Millet

251Eric Toussaint dan Damien Millet

BAB 8KEPURA-PURAAN DARI MODEL DOMINAN

PERTANYAAN 34: Apakah Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) sungguh membantu mengurangi dampak utang?

Sejak tahun 1970, sebagian besar pemerintah negara-negara kaya tidak pernah memenuhi komitmennya untuk mengalokasikan

0,7% dari Pendapatan Nasional Bruto mereka (PNB) untuk Bantuan Pembangunan Resmi (ODA – Official Development Assistance) bagi negara-negara di Selatan. Tapi hal ini tidak menghentikan mereka untuk tetap mengumbar janji kosong pada setiap kesempatan, seperti selama KTT G8 tahun 2005, di mana janji ini diperbaharui sampai tahun 2015. Namun sesungguhnya, ide tentang ODA sangat dipertanyakan. Karena tanpa sadar, program ODA bisa digunakan oleh negara-negara donor yang agenda politik dan ekonominya dalam kenyataan menghambat setiap upaya pengembangan kemajuan secara independen dari negara yang dibantu?

Tampaknya bahwa tren menurunnya ODA secara drastis selama tahun 1990-an terulang lagi. Angka-angka yang dipublikasikan oleh Komite Bantuan Pembangunan (DAC), yang menfokuskan perhatiannya pada informasi program ODA bagi OECD, menunjukkan bahwa setelah penurunan sebesar sepertiga untuk PNB (Product National Brutto) bagi negara-negara anggota DAC

Page 280: Eric Toussaint dan Damien Millet

252 MAFIA BANK DUNIA & IMF

(dari 0,33%n pada tahun 1990 menjadi 0,22% pada tahun 2001), ODA memang sempat meningkat menjadi 0,33% pada tahun 2005 tetapi kemudian jatuh lagi menjadi 0,28%n pada tahun 2007, ketika totalnya berjumlah sebesar $103,7 milliar. Target sebesar 0,7% telah dicapai hanya oleh sejumlah kecil negara Eropa Utara seperti: Norwegia, Swedia, Luksemburg, Denmark, dan Belanda. Di sisi lain, lima negara memutuskan untuk memberi kurang dari 0,2% dari PNB mereka untuk ODA: Italia, Portugal, Jepang, Yunani dan Amerika Serikat. Semua ini menunjukkan sebuah kegagalah komitmen pada tingkat internasional. Apakah janji bantuan sebesar 0,7% akan mempunyai peluang yang lebih baik untuk dilaksanakan pada tahun 2015 dibandingkan yang dijanjikan pada tahun 1970?

Komitmen yang dibuat pada pertemuan puncak negara G8 pada tahun 2005 jelas: yaitu peningkatan yang signifikan bantuan untuk program ODA, dan secara khusus peningkata 2 kali lipat ODA untuk Afrika hingga tahun 2010. Menurut OECD, ini mengurangi bantuan sebesar US $80 miliar pada tahun 2004 menjadi $130 miliar pada tahun 2010 (pada harga yang konstan pada 2004).” Putusan ini pada dasarnya tidak dapat dipercaya: kebanyakan negara donor tidak bisa dipegang kata-kata janjinya. Mereka akan tetap lakukan peningkatan tak terduga untuk mencapai target mereka pada tahun 2010.1 “Dengan kata lain, target mereka tidak akan pernah terpenuhi dan ini yang telah terjadi selama hampir empat puluh tahun. Tampaknya bahwa anda dan saya tidak dapat percaya kata-kata janji manis dair para pemimpin negara G8.

Namun, hakekat ODA sesungguhnya sangat dipertanyakan. Definisi yang diberikan oleh DAC jelas menggambarkan batas-batas ODA, dan akar pelanggaran masa depan sudah terkandung dalam

1 OECD press release, April 4, 2008.

Page 281: Eric Toussaint dan Damien Millet

253Eric Toussaint dan Damien Millet

definisi ini. ODA terdiri dari “hibah atau pinjaman ke negara-negara dan wilayah di Bagian 1 dari daftar DAC [...] dilakukan oleh sektor resmi, dengan promosi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sebagai tujuan utama.” DAC menyimpan daftar yang diperbarui yang disebut “Bagian 1”, yang terdiri dari 150 negara dan wilayah dari berpendapatan rendah atau menengah, yang merupakan penerima program ODA. Kelompok negara yang lain adalah negara-negara “dalam transisi” dan menjadi “Bagian 2,” termasuk di balam negara-negara bekas blok Uni Soviet dan negara-negara lebih maju lainnya: hibah dan pinjaman ke negara-negara ini tidak dihitung sebagai program ODA, tetapi sebagai Bantuan Resmi (OA – Offical Aid).

Pemberian pinjaman dikategori sebagai program ODA sejauh pinjaman ini diberikan kepada negara-negara yang memenuhi persyaratan pada tingkat yang diinginkan, yaitu kurang dari 25% dari harga pasar umum. Besar pinjaman ODA tidak dapat dianggap sesuatu yang sepele: pada akhir tahun 2007 negara-negara Selatan membuat kontrak utang dengan sebuah harga khusus bagisejumlah negara lain sebesar $230 miliar.2 Dengan fakta ini dapat dikatakan bahwa ODA juga ternayata menciptakan utang.

Akibatnya, cicilan pembayaran utang berikutnya menyebabkan aliran modal keluar dari negara-negara Selatan. Sehubungan dengan utang bilateral dengan harga preferensial, antara akhir 1994 dan akhir 2007, pemerintah negara-negara berkembang telah membayar utang pinjsmsn mereka sebesar $82,4 milliar lebih daripada jumlah dana yang mereka telah terima sebagai pinjaman baru.3 Transfer negatif ini

2 Bank Dunia, Global Development Finance, 2008 .

3 Perkiraan kami sebagai pengarang didasarkan pada Bank Dunia, Global Development Finance, 2008.

Page 282: Eric Toussaint dan Damien Millet

254 MAFIA BANK DUNIA & IMF

mengungkapkan aspek tersembunyi dari proram ODA yang selama ini dipropagandakan sebagai “bantuan asing” (foreign aid): dalam analisis akhir, program ODA juga membantu negara-negara kreditor untuk semakin memperkaya diri mereka sendiri dengan mengorbankan negara-negara yang mereka klaim mereka bantu.

Selain itu, definisi tujuan dari hibah dan pinjaman ini cukup samar-samar alias tidak jelas untuk memberi ruang terbuka bagi terciptanya manipulasi statistik. Dengan akibat, proyek-proyek utama yang dibiayai sama sekali bukan menjadri prioritas kebutuhan utama penduduk negara yang diklaim untuk dibantu.

Perkiraan terhadap angka yang dipublikasikan oleh OECD pada 2008 menunjukkan bahwa pada tahun 2007, total program ODA turun sebesar 8,4% . Dari $103.7 millist ODA pada tahun 2007, $8,7 milliar dialokasikan untuk remisi utang, yang tidak menimbulkan fluks keuangan yang positif bagi negara-negara berhutang. Peningkatan ODA antara 2001 dan 2005 terjadi berkat remisi utang bilateral yang kemudian berkurang. Untuk Irak dan Nigeria, remisi utang telah berkurang, dan Program HIPC kehabisan kekuatannya. Menghitung remisi utang di ODA merupakan sebuah skandal. Seringkali, utang yang dibatalkan adalah utang lama, mahal, dan meragukan yang bisa mengacaukan rekening negara-negara kreditor. Pembatalan utang-utang lama ini hanyalah sebuah upaya pembersihan rekening mereka, dan negara-negara kreditor benar-benar membuat bonus PR ganda daripadanya, karena mereka dapat dengan suara nyaring mengumumkan pengurangan utang pada satu tahun, sebelum kemudian mereka meungumumkan kenaikan ODA mereka pada tahun berikutnya, meskipun dalam kenyataannya hal itu menyangkut sebuah operasi keuangan yang sama saja. Dengan demikian, angka-angkat ODA sangat mudah dimanipulasi. Dengan cara ini, kenyataan

Page 283: Eric Toussaint dan Damien Millet

255Eric Toussaint dan Damien Millet

bahwa lebih dari 40% dari OADA Perancis pada tahun 2003 diambil oleh remisi utang berarti bahwa pemerintah bisa mengumumkan kenaikan ODA, sedangkan di luar remisi utang, yaitu ODA, benar-benar menurun.4 Demikian pula, penghapusan utang dari Republik Demokratik Kongo memungkinkan Belgia mengumumkan kenaikan bersih ODA pada tahun 2003, ketika Belgia mengaku telah mencapai 0,6% PNB, dibandingkan dengan 0,43% pada tahun 2002, tetapi kemudian pada tahun 2004 angka itu segera jatuh kembali ke 0,41%. Hal ini benar-benar menyingkapkan sebuah topeng. Rekor untuk tahun 2004 dipegang oleh Portugal, yang ODAnya melonjak 187,5% karena adanya remisi utang yang luar biasa ke Angola.5

Selain itu, akuntansi atas remisi-remisi cukup dipertanyakan. Menurut OECD, sehubungan dengan soal penghapusan utang, hanya kepentingan negara-negara kreditor ODA yang harus dimasukkan ke dalam ODA (karena utang/pinjaman pokok sudah dihitung sebagai ODA selama tahun pinjaman), yang bertentangan dengan utang non-ODA yang totalnya (pokok dan bunga) dimasukkan sebagai ODA pada saat penghapusannya. Pada dasarnya, hal ini berarti bahwa pinjaman komersial yang dibuat pada tahun 1990 dan dibatalkan pada tahun 2006 dapat diberikan sebagai peningkatan ODA pada pinjaman pokok dan bunga potensial pada sisa pokok. Di atas kertas, tampak seolah-olah dana tersebut didistribusikan lagi, padahal dalam kenyataan yang sebenarnya tidaklahh demikian.

Selain itu, nilai nominal dari utang yang dihapus yang dimaksukan ke dalam faktur. Namun, dengan melihat kesulitan yang dihadapi

4 Debt and Development, Rapport 2003-2004: La dette face à la démocratie, 2004; www.dette2000.org.

5 OECD, www.oecd.org/dataoecd/34/24/34732766.pdf.

Page 284: Eric Toussaint dan Damien Millet

256 MAFIA BANK DUNIA & IMF

oleh negara-negara berhutang ini, nilai riil dari hutang ini sebenarnya jauh lebih rendah karena jika kreditor mencoba untuk menjual utang demikian saat ini, maka ia harus menurunkan harganya agar bisa menemukan pembeli yang bersedia. Padahal, “Pemerintah Amerika Serikat – yang dimandatkan oleh kongres untuk memperkirakan nilai dari pinjaman portofolionya – memberlakukan diskon sebesar 92% terhadap utang dari negara-negara HIPC.”6 Karena hal ini jelas, maka nominal utang yang dihapus ODA, seperti yang dilakukan oleh pemerintah negara-negara industri (termasuk Amerika Serikat), merupakan sebuah penggelapan uang yang disengaja. The Financial Times melukiskannya secara tepat: “Bantuan yang sebenarnya bukan bantuan (Aid that isn’t). Penghapusan utang komersial resmi tidak bisa dihitung sebagai bantuan.”7 ODA merupakan sebuah permainan akuntansi yang kreatif.

Lebih lanjut, kerjasama teknis, yang besarnya mencapai seperempat dari ODA, meliputi “hibah kepada warga negara dari negara-negara penerima bantuan yang mendapatkan manfaat pendidikan di negara mereka atau di tempat lain” dan “pembayaran terhadap biaya konsultasi, penasihat, dan petugas-petugas lain yang serupa, serta para guru dan administrator yang ditugaskan secara khusus di negara-negara penerimaan bantuan.” Namun, sudah umum juga diketahui bahwa guru-guru yang melepaskan kewargaan negaranya dari pekerjaan Utara bekerja di sekolah-sekolah yang sebagian besar muridnya juga adalah anak-anak ekspatriat dari negara lain.

Selain itu, beberapa negara memasukan biaya pendidikan dalam rekening ODA mereka, yaitu, dana pembiayaan pendidikan sekoleh

6 UNCTAD, Economic Development in Africa.

7 Financial Times, title of editorial, April 12, 2005.

Page 285: Eric Toussaint dan Damien Millet

257Eric Toussaint dan Damien Millet

menengah pertama (SMP) dan tersier (SMA) dari negara-negara penerima pprogram ODA. Pada awalnya, DAC mentolerir pemasukkan anggaran biaya pendidikan ini sejauh bidang-bidang studi yang digeluti berhubungan dengan isu-isu pembangunan dan setelah tamat sekolah para siswa akan kembali bekerja di negara mereka. Namun, dalam kenyataannya hal ini tidak terjadi, karena di satu sisi, biaya sudah diintegrasi sebelum mereka dapat memverifikasi apakah akan mendapat pengembalian yang efektif, dan, di sisi lain, hal itu juga menyangkut mahasiswa-mahasiwa asing yang lahir di negara-negara Utara yang kemungkinan besar akan tinggal tetap di negara Utara setelah tama sekolah. Jumlsh pindikan cukup signifikan: sekitar €900 juta untuk Perancis pada tahun 2006 – jumlsh ini dua kali lipat jumlah tahun 2001.8

Biaya untuk “bantuan bagi para pengungsi” juga menjadi bagian dari program ODA. Namun, menurut anggota parlemen Perancis Henri Emmanuelli, “Perancis menyatakan hampir semua biaya timbul di negara-negara penerima. Dengan mempertimbangan oraganisasi mana yang menerima bantuan pembiayaan, terutama “L’Offie français de protecion des des réfugiés et apatrides (OFPRA) [Kantor perlindungan pengungsi dan yang mempunya status warga negara], dana ini terutama digunakan untuk membiayai pengaturan migrasi dan urusan pencarian suaka di tanah Perancis, sehingga dana ini praktisnya tidak digunakan untuk membantu para pengungsi. Argumen bahwa negara penapung para pengungsi memberikan bantuan kepada negara-negara tetangga yang menjadi korban krisis atau zona konflik tidak meyakinkan Pelapor Khusus Anda bahwa dana ini dapat dianggap sebagai bantuan

8 Lihat Coordination Sud, « L’APD réelle de la France ou le gonflement statistique de l’aide française, Bilan 2001–2006 », www.coordinationsud.org/IMG/pdf/Note_APD_francaise_-_Evolution_2001-2006.pdf.

Page 286: Eric Toussaint dan Damien Millet

258 MAFIA BANK DUNIA & IMF

pembangunan.”9 Ini adalah kelompok orang yang mencari suaka di negara-negara Utara untuk menghindari penindasan atau untuk menjamin kelangsungan hidup keluarga mereka yang mereka tinggalkan di negara asal mereka dan hal ini telah mendorong ODA Perancis untuk menaikkannya sebesar €450 juta pada tahun 2006.

Menurut OECD, hampir tiga perempat dari ODA bilateral dibuat sebagai sebuah “hibah dengan tujuan khusus,” seperti kerjasama di bidang teknis, remisi utang, bantuan darurat dan biaya administrasi. Bank Dunia menambahkan: “Meskipun hibah-hibah dengan tujuan khusus ini merupakan sebuah elemen penting dari proses pembangunan dan memiliki konsekuensi anggaran bagi negara-negara kreditor, mereka tetap tidak menjadi sumber dana tambahan bagi negara-negara penerimanya untuk mendukung program-program yang diperlukan dalam rangka mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs – Milllennium Development Goals).”10 Tapi sesungguh, sebahagian dari dari dana bantuan ODA ini hanya fiktif atau pulang kembali ke negara “donor” “ (karena dipakai untuk memberi makanan, obat-obatan, peralatan dan sewa tenaga ahli), sebagaimana diakui Robert McNamara, Presiden Bank Dunia 1968-1981: “Porsi bantuan (ODA) yang sungguh-sungguh sampai di tangan negara-negara berkembang sangat kecil. Praktisnya, semua uang yang disumbangkan kepada negara berkembang pulangkembali dengan cepat ke negara-negara kaya dalam bentuk barang-barang yang

9 Assemblée nationale, Rapport de la Commission des Finances, de l’Économie générale et du Plan sur le Projet de loi de finances pour 2008, Annexe n°4, Aide publique au développement et prêts à des États étrangers, special rapporteur Henri Emmanuelli, October 11, 2007; www.assemblee-nationale.fr/13/budget/plf2008/b0276-a4.asp.

10 Bank Dunia, Global Development Finance, 2005.

Page 287: Eric Toussaint dan Damien Millet

259Eric Toussaint dan Damien Millet

diimpor.”11 Menurut James Wolfensohn, Bank Dunia presiden dari 1995 sampai 2005, ada lebih dari 63.000 proyek yang sedang berjalan di semua negara berkembang, tetapi biaya studi-studi kelayakan, biaya perjalanan dan penginapan dari para ahli dari negara-negara industri untuk proyek-proyek ini telah menelan antara 20 dan 25% dari total bantuan pembangunan ODA.12

Dikatakan juga, bahwa Prancis memasukkan ke dalam ODA mereka sejumlah biaya yang dikeluarkan di Mayotte dan Wallis-et-Futuna, dua wilayah di luar negeri yang berada di bawah kekuasaan Perancis, yang totalnya mencapai €200 juta pada 2006. Begitu remisi utang (€2,5 miliar pada 2006), sekolah, biaya akomodasi pengungsi dan biaya untuk wilayah kekuasaaan di luar negeri dihapus, ODA Perancis berkurang setengah hingga €4,2 milliar (0,24% PNB) dan bukan €8,3 miliar (0,47% dari GNI) yang diumumkan pada tahun 2006.

Jumlah yang diumumkan telah sekali lagi digelembungkan dengan memasukkan pembatalan-pembatalan utang yang bahkan belum pasti apakah akan menjadi efektif dalam waktu dekat, serta termasuk biaya yang tidak berkontribusi terhadap pengembangan, seperti biaya pendidikan bagi mahasiswa asing, hibah untuk lembaga penelitian atau biaya akomodasi pengungsi. Lebih dari itu, bagian yang dialokasikan ke biaya tersebut bahkan lebih besar tahun ini dibandingkan tahun lalu.

HENRI EMMANUELLI, Anggota Parlemen Perancis13

11 Robert McNamara, pidato di hadapan para gubernur dari Banak Dunia pada 30 September, 1968, dikutip dalam Toussaint, Your Money or Your Life. The Tyranny of Global Finance ...ibid.

12 Lihat, James Wolfensohn, “Help the poor by cutting red tape,” Daily Mirror (Sri Lanka), February 26, 2003; www.dailymirror.lk/2003/02/26/opinion/3.html.

13 Assemblée nationale, Rapport de la Commission des Finances.

Page 288: Eric Toussaint dan Damien Millet

260 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Oleh karena itu, bagian dari program bantuan pembangunan ODA yang benar-benar mencapai penduduk negara-negara berkembang sangat kecil. Bahkan dalam kasus bantuan kemanusiaan yang sifatnya darurat [seperti bantuan penanggulangan bencana alam], di mana kebutuhan mendesak sangat jelas, ODA masih mengembungkan bantuan yang diterima. Ketika sebuah negara industri Utara memutuskan untuk mengirim sebuah pesawat yang penuh dengan makanan dan obat-obatan ke sebuah negara yang sedang ditimpa bencana alam, biaya carter pesawat, beli makanan dan obat-obatan, gaji dari petugas yang menyiapkan atau pergi dengan pesawat kargo semuanya diambil atau dibebankan ke dalam anggaran bantuan ODA yang telah diberikan oleh negara Utar, lalu jumlah bantuan ODA yang sesungguhnya tetap aman tinggal di negara Utara. Satu-satunya hal yang mungkin, harap saja demikian, tiba sampai ke tempat tujuan adalah produk-produk itu sendiri (makanan dan obat-obatan), tetapi bantuan ODA sudah terhitung semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengiriman bantuan tersebut ke negra yang dituju, yang jumlahnya jauh lebih besar daripada jumlah bantuan yang akan diterima oleh negara tujuan yang dibantu [Jadi sebagian besar dari setiap anggran bantuan ODA tetap dinikmati kembali oleh negara-negara utara sendiri dan bukan oleh negara yang mereka ingin bantu]. Sebaliknya, ketika utang didibayar oleh negara berkembang, hampir tidak ada potongan dan semuanya dikirim ke negara Utara.

Oleh karena itu, serangkaian manipulasi statistik dipakai untuk menutupi kelemahan dari bantuan (program ODA) yang diberikan oleh negara-negara kaya. Selain itu, bantuan ini tidak selalu mengutamakan negara-negara berekembang yang sungguh-sungguh membutuhkan bantuan pembangunan, tapi itu mereka akan pilih negara-negara berkembang yang secara gepstrategis melayani

Page 289: Eric Toussaint dan Damien Millet

261Eric Toussaint dan Damien Millet

kepentingan negara-negara kaya yang memberikan bantuan tersebut. Jadi pemberian bantuan ODA sering tidak berhubungan dengan kebutuhan riil dari negara-negara di Selatan. Dengan demikian, selain Irak dan Afghanistan, penerima utama bantuan (ODA) dari Amerika Serikat adalah Sudan, Kolombia, dan Israel. Pada tahun 2002-2003, hanya 41% dari global ODA ditujukan kepada 50 negara paling terkebelakang (Least Developed Countries/LDCs),14 yang berarti bahwa adalah “kepentingan strategis terus memainkan peran utama dalam alokasi ODA ke negara-negara penerima.”15 Tujuan utama dari negara pemberi bantuan adalah untuk memperkuat zona-zona pengaruh mereka dengan memberikan dukungan politik kepada pemerintah yang menjadi sekutu mereka di Selatan, sehingga mereka dapat memaksakan kebijakan-kebijakan ekonomi pada pemerintah negara-negara Selatan ini dan mengendalikan posisi tawaran politik mereka pada pertemuan-pertemuan tingkat tinggi internasional.16

(side bar) Kritikan Keras terhadap ODA oleh UNDP

Laporan tahun 1994 dari UNDP sangat keras kritiknya terhadap ODA dan isinya seharusnya disebarluaskan lebih banyak. Tidak hanya bantuan diberikan tanpa syarat apapun mengenai penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia, tetapi menurut UNDP (1994), tampaknya secara sistematis bantuan ODA diarahkan kepada negara-negara yang

14 Lihat OECD, Development Cooperation Directorate (DCD-DAC), Statistical Annex, Development Cooperation Report, 2004.

Bank Dunia, Global Development Finance, 2005.

15 Bank Dunia, Global Development Finance, 2005.

16 Posisi ini didasarkan pada artikel pengaran sendiri “Les faux-semblants de l’aide au développement,» Le Monde diplomatique, July 2005.

Page 290: Eric Toussaint dan Damien Millet

262 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tidak mempunyai catatan yang memuaskan di bidang ini. ”Sungguh, untuk Amerika Serikat pada 1980-an, hubungan antara bantuan ODA dan pelanggaran hak asasi manusia telah melenceng. Para pemberi donor multilateral juga tampaknya tidak merasa terganggu dengan ketimpangan ini. Mereka tampaknya lebih memilih rezim darurat militer, yang diam-diam berpikir bahwa rezim-rezim ini akan meningkatkan stabilitas politik dan meningkatkan manajemen ekonomi. Setelah Bangladesh dan Filipina menghentikan UU darurat militer, porsi pemberian pinjaman untuk mereka dari Bank Dunia menurun.”

Hal yang sama berlaku untuk anggaran militer. ”Sampai tahun 1986, para donor bilateral rata-rata memberi lima kali lebih banyak bantuan per kapita untuk kepada negara berkembangan yang anggaran untuk keperluan militernya tinggi dibandingkan kepada negara berkembang yang anggaran militernya rendah. Dan bahkan pada tahun 1992, negara-negara yang anggaran militernya tinggi masih mendapatkan dua setengah kali lebih banyak per kapita dibandingan dengan negara berkembang yang anggaran militernya rendah.”

Jadi kriteria geopolitik memainkan peran yang menentukan dan bahkan bisa melenceng jauh dair makna bantuan [ODA] yang sebenarnya. ”Jika bantuan [ODA] secara langsung bertujuan untuk mencapai prioritas pembangunan tertentu dan ancamana global keamanan manusia, maka bantuan [ODA] akan memiliki dampak besar dalam pendistribusiannya. Alokasi-olokasi ODA akan ditentukan oleh berapa banyak masing-masing negara dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Ketimbang hanya membagi-bagikannya kepada klien favorit, ODA seharusnya diberikan ke negara-negara yang sungguh membutuhkannya. UNDP menulis: ”Fakta menunjukkan bahwa rata-rata,

Page 291: Eric Toussaint dan Damien Millet

263Eric Toussaint dan Damien Millet

[negara-negara donor] mengalokasikan hanya 7% dari bantuan ODA mereka untuk prioritas masalah-masalah kemanusiaan.”

Sehubungan dengan bantuan teknis dari ODA, yang seharusnya memperkuat kemandirian negara-negara berkembang, situasinya tidak lebih menggembirakan. ”Mungkin yang paling mengkwatirkan adalah bahwa, setelah 40 tahun, 90% dari $12 miliar per tahun dalam bentuk bantuan teknis ODA masih dihabiskan untuk keperluan-keperluan para tenaga ahli asing – meskipun fakta menunjukkan bahwa sudah ada banyak ahli di negara berkembang sudah tersedia di berbagai bidang.” The UNDP menyesalkan bahwa ”hanya kalau sikap dan lembaga ini [ODA] berubah, bantuan [ODA] ’tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.” Sebagai contoh, sekitar seperempat dari total bantuan ODA tahunan yang diperuntukkan bagi negara-negara Afrika Sub-Sahara ditelan /dihabiskan untuk membiayai kunjungan-kunjungan para ”ekonom yang gagal.” Tidak ada contoh penyalahan bantuan ODA yang lebih jelas daripada kasus penyalahgunaan seperti ini!

UNDP, Human Development Report, 1994

PERTANYAAN 35: Apakah kredit-mikro merupakan sebuah solusi bagi utang yang berlebihan dari negara-negara berkembang?

Ketika Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2006 diberikan kepada Muhamma Yunus, pendiri Bank Grameen di Bangladesh, kredit mikro menjadi sebuah berita hangat. Apakah mungkinkan jika kredit mikro bisa menyelamatkan dunia? Pemberian pinjaman uang dalam jumlah kecil, yang targetnya terutama wanita-wanita miskin atau pengrajin kecil yang tidak menjadi target klien dari sistem perbankan klasik,

Page 292: Eric Toussaint dan Damien Millet

264 MAFIA BANK DUNIA & IMF

akan menyediakan sumber daya untuk memulai atau mengembangkan usaha. Jumlah pinjaman yang diperlukan sering sangat kecil, hanya puluhan atau ratusan dolar, dan bank yang mapan biasanya menolak untuk memberi pinjaman dengan jumlah tersebut, karena di satu sisi jumlah terlalu kecil, dan di sisi lain karena para calon debitor potensial dianggap gampang bangkrut.

Uang yang disuntikkan dengan cara ini telah terbukti memiliki dampak lokal, karena peminjam menggunakannya untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan sosial dasar (yaitu melalui sistem lokal tentang perlindungan sosial seperti program saling bantu antara desa) atau untuk mengembangkan kerajinan tangan atau kegiatan di bidang pertanian yang amat penting untuk ekonomi lokal. Selain itu, pengalaman menunjukkan bahwa bentuk pinjaman seperti ini memiliki tingkat kemungkinan pengembaliannya sangat tinggi: peminjam mampu mengumpulkan modal yang cukup untuk membayar kembali uang pinjaman mereka. Lebih dari itu, posisi perempuan sering ditingkatkan oleh kredit mikro karena mereka adalah penerima manfaat utama dari pinjaman dalam keluarga. Tapi berapa taruhannya?

Dan di sinilah halangannya: organisasi kredit mikro memberlakukan suku bunga yang tinggi pada masyarakat penduduk lokal sepert kaum wanita dalam contoh tadi. Seringkali tingkat bunga tahunan bisa mencapai lebih dari 20%. Dengan demikian, organisasi-organisasi ini mendulang keuntungan yang signifikan dan mengakumulasi sebagian besar kekayaan bantu untuk ciptakan. Umumnya, kegiatan ekonomi dibuat hampir tidak pernah meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat: pinjaman ini hanya membantu agar masyarakat lokal yang miskin terorganisir dan tetap bertahan dalam penderitaan mereka, sedangkan para pihak yang memberi mereka pinjaman

Page 293: Eric Toussaint dan Damien Millet

265Eric Toussaint dan Damien Millet

uang mendulang keuntungan. Hal ini yang menjadi alasan mengapa banyak organisasi di negara-negara Utara, termasuk bank-bank yang sudah mapan, telah mencoba untuk meraih pangsa pasar, yang mereka anggap menguntungkan. Ini kasus, misalnya, dari Jacques Attali, mantan penasihat dari François Mitterran presiden Prancis dan mantan presiden Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD), yang harus mengundurkan diri di tengah skandal yang disebabkan oleh pengeluaran yang berlebihan untuk belajan di pusat bank ini. Pada tahun 1998, dia menciptakan Finance PlaNet, dengan pijakannya di 60 negara, yang mendanai dan menjadi penasihat dari lembaga-lembaga keuangan mikro di negara-negara Selatan. Ini sama sekali bukan merupakan sebuah perbuatan yang menunjukan kedermawan hati, melainkan sebuah pencarian untuk ketenaran termasuk mencari keuntungan dan bonus tambahan yang tampaknya seperti sikap bermurah hati. Bank Dunia juga tertarik dengan bisnis ini, tanpa harus dijelaskan panjang lebar mengapa.

(sidebar) Bank dan Dana Hedge Memfokuskan Keuangan Mikro

di India

Awal tahun 2007, pameran investasi pertama internasional untuk keuangan mikro diadakan di ibukota India. Pameran ini mempertemukan 40 lembaga keuangan mikro India (termasuk Keuangan Mikro SKS, Share, Spandana, Basix) dan lembaga besar keuangan internasional swasta.17 Sektor keuangan mikro berkembang pesat dan semakin menarik investor asing, bank-bank besar dan hedge fund. Di India sendiri ada 36,8 juta orang yang menggunakan keuangan mikro untuk pinjaman tidak melebihi $100 rata-rata. Total

17 Lihat Financial Times, October 12, 2007.

Page 294: Eric Toussaint dan Damien Millet

266 MAFIA BANK DUNIA & IMF

volume kredit telah meningkat sebesar 76% pada tahun 2006-2007, yang mencapai $ 766,000,000. Tingkat kegagalan membayar kembali utang hanya 2%. Beberapa perusahaan seperti Sequoia (sebuah perusahaan AS yang berinvestasi di Google) atau Unitus Equity Fund (perusahaan AS lainnya yang berinvestasi dalam eBay) telah membeli saham di Keuangan Mikro SKS. Bank-bank Barat seperti Citibank dan Fortis-ABN Amro telah mengumumkan bahwa mereka juga akan berinvestasi di SKS dan perusahaan keuangan mikro lainnya. Menurut direktur SKS, beberapa hedge fund juga telah menunjukkan minat mereka untuk berinvestasi di sektor ini. Semua orang yang telah mempromosikan keuangan mikro sebagai alternatif yang nyata, mulai dari Lula presiden Brazil ke mantan presiden Jacques Chirac, Bill Clinton, dan George W. Bush kepada perdana menteri Spanyol José Luis Zapatero dan Kofi Annan, dengan pasti membayangkan investasi yang menguntungkan bagi para bankir dan lembaga-lembaga investasi swasta. Para direktur dari perusahaan keuangan mikro Compartamos Meksiko menjadi jutawan pada tahun 2007.

Dalam konteks sebuah sistem yang sekeras dan sekejam seperti globalisasi neoliberal, kredit mikro tentu memainkan sebuah peran yang halus, tetapi ia bukan merupakan sebuah alternatif. Usaha ini ibarat menempel perban darurat pada luka-luka tentara sementara peperangan besar masih sedang berlangsung [Artinya: usaha atasi krisis ekonomi skala kecil tak ada banyak gunannya, kalau akar masalah ekonomi global neoliberal yang kejam tidak disentuh]. Meskipun dampaknya yang nyata sulit untuk dievaluasi, gagasan kredit mikro direkuperasi oleh pembentukan keuangan. Menurut definisi, kredit mikro menggunakan mekanisme yang sama dengan logika hutang dan mengatur dan mentransfer kekayaan dari penduduk-penduduk negara di Selatan ke para kreditur di negara-negara Utara. Jauh dari

Page 295: Eric Toussaint dan Damien Millet

267Eric Toussaint dan Damien Millet

memodifikasi hubungan sosial, kredit mikro mengartikulasi dengan sistem kapitalis, di mana hal tersebut terintegrasi dengan sempurna.18

PERTANYAAN 36: Apakah kebijakan-kebijakan ekonomi yang dipromosikan oleh Bank Dunia dan IMF telah memberikan kontribusi untuk memerangi perubahan iklim?

Untuk mengatasi masalah pemanasan global, para pemimpin dunia berusaha untuk merencana sebuah pengurangan yang teratur dari produksi gas rumah kaca pada tahun 1997, yang kemudian dikenal dengan nama Kyoto Protokol. Tapi fakta menunjukkan bahwa Amerika Serikat menarik kembali tanda tangan yang sudah dibubuhkannya setelah George W. Bush terpilih sebagai presiden pada tahun 2000 dan dengan demikin proyek ini ditakdirkan untuk gagal. KTT Bali pada bulan Desember 2007 berusaha untuk menghidupkan kembali yayasan baru pasca-Kyoto Protokol, tapi sekali lagi usaha ini menemui jalan buntu karena Amerika Serikat menolak untuk berkomitmen terhadap perjanjian yang disepakati bersama. Dengan demikian, para pemimpin negara-negara kaya sama sekali tidak peduli dengan kegentingan masalah pemanasan global. Perdagangan emisi tetap berjalan terus, yang berarti bahwa gas rumah kaca tetap

18 Judul dari edisi berbahasa Perancis dari buku paling terakhir dari Muhammad Yunus, yang juga menjadi pangarang dari Creating a World Without Poverty : Social Business and the Future of Capitalism (Public Affairs, 2007), adalah: Towards a New Capitalism (Vers un nouveau capitalisme). Buku ini, dari penerbit Jean-Claude Lattès, mulai dengan sebuah bagian yang disusun dalam rangka menghormati Franck Riboud, bos dari Danone, yang merupakan rekan Muhammad Yunus uang berpartisipasi dalam binis yang ia sebut bisnis sosial. Pada cover buku bagian belakang kita dapat membaca kalimat ini: “Can the power of capitalism contribute to the eradication of poverty and the reduction of inequalities? For many this seems impossible. But not for Muhammad Yunus.”

Page 296: Eric Toussaint dan Damien Millet

268 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dapat dijual seperti komoditas lainnya, tapi sejauh tujuannya adalah untuk menemukan mekanisme yang tidak akan memaksa negara-negara industri untuk mengurangi emisi mereka sendiri, sementara itu mereka berusaha memberikan kesan bahwa masalahnya berada di bawah kontrol.

Pada akhir Oktober 2006 Nicholas Stern, penasehat pemerintah mengenai ekonomi perubahan iklim dan pembangunan, menyerahkan kepada perdana menteri Tony Blair laporan setebal 500-halaman tentang konsekuensi dari perubahan iklim saat ini dan langkah-langkah untuk untuk menanggulanginya. Dalam laporannya Nicholas Stern menulis: “Perubahan iklim akan mempengaruhi unsur-unsur dasar kehidupan bagi semua manusia di seluruh dunia: akses terhadap air minum, kesehatan, produksi pangan, dan lingkungan. Ratusan juta manusia bisa menderita kelaparan, kekurangan air dan abrasi atau kenaikan permukaan air laut di pinggir pantai sebagai akibat dari semakin panasnya planet bumi.”19 Secara implisit, diagnosis yang disarankan dalam laporan adalah sebuah kritikan terhadap kebijakan economi neoliberal yang diterapkan oleh IMF dan Bank Dunia di mana Nicholas Stern waktu itu merupakan ketua para ahli ekonomi bagi IMF dan Bank Dunia.

Hingga awal 2000-an, meskipun banyak suara telah mengingatkan bahaya pengejarang pertumbuhan ekonomi yang tak terbatas sehingga sumber daya alam habis, para pemimpin Bank Dunia dan IMF tetap mengklaim bahwa awasan tersebut sama sekali tidak tidak benar. Lawrence Summers, ekonom dan wakil presiden Bank

19 Nicholas Stern, Stern Review on the Economics of Climate Change, October 2006. Kutiban berikut diambil dari kesimpulan riview dari Stern, liaht www.hm-treasury.gov.uk/independent_reviews/stern_review_economics_climate_change/sternreview_index.cfm.

Page 297: Eric Toussaint dan Damien Millet

269Eric Toussaint dan Damien Millet

Dunia dari 1991 sampai 1996, kemudian menjadi Menteri Keuangan di bawah William Clinton, menyatakan pada tahun 1991: “Planet bumi mempunyai kemampuan tidak terbatas untuk menyerap [emissi karbondioksida dan lain-lain] yang yang menghentikan kita untuk maju ke masa depan. Bahaya kiamat akibat pemanasan global tidak benar dan tidak akan pernah terjadi. Pendapat bahwa bahwa dunia sedang berjalan menuju ke dalam jurang adalah pendapat yang sama salah. Gagasan bahwa kita harus membatasi pertumbuhn ekonomi karena kemampuan alam terbatas adalah sebuah kesalahan serius; memang, kerugian sosial dari gagasan yang keliru ini akan sangat besar jika gagasan yang salah ini harus diterima dan ditindaklanjuti.”20

Argumen bahwa sebuah kewajiban moral terhadap generasi mendatang menuntut perlakuan khusus terhadap investasi lingkungan dilihat sebagai sebuah kebodohan.

LAURENCE SUMMERS, 199121

Anne Krueger, kepala ekonom di Bank Dunia selama pemerintahan Reagan, sebelum mengambil posisi nomor dua di IMF dari 2000 hingga 2006, juga berpandangan yang sama seperti Lawrence Summers. Pada bulan Juni 2003, selama Pertemuan Ekonomi Internasional Ketujuh di St Petersburg, ia berkata: “Juga hingga saat ini, [kegiatan ekonomi] kita belum sampai merusakkan terhadap lingkungan. Bukti menunjukkan secara cukup meyakinkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahap awal memang menyebabkan penurunan beberapa hal, tapi penurunan

20 Lawrence Summers, Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF, Bangkok, 1991, wawancara dengan Kirsten Garrett, « Background Briefing, » Perusahaan Siaran Australia.

21 Lawrence Summers, “Summers on Sustainable Growth,” letter in The Economist, May 30, 1992.

Page 298: Eric Toussaint dan Damien Millet

270 MAFIA BANK DUNIA & IMF

ini diikuti oleh fase berikutnya yang membaik. Titik balik di mana orang mulai memilih untuk berinvestasi dalam secara sehat dan mencegah pencemaran lingungan terjadi pada PDB per kapita sekitar US $5.000.” Banyak negara-negara telah membuktikan sebaliknya; Mereka telah melampaui batas PDB per kapita $5.000, namun sebagian besar dari mereka masih menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang diikuti oleh peningkatan polusi lingkungan.

Lawrence Summers memprediksi bahwa pemanasan global akan mengurangi pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1% selama dua abad berikutnya. Nicholas Stern, sebaliknya, mengatakan: “Jika kita tidak bertindak sekarang jug, keseluruhan biaya dan risiko perubahan iklim ini akan setara dengan kehilangan paling kurang 5% dari PDB global setiap tahun, sekarang dan selamanya. Jika resiko dan dampak perubahan iklim dihitung secara lebih luas, maka perkiraan kerusakan bisa meningkat menjadi 20% dari PDB atau lebih.”

Kebijakan penyesuaian struktural (SAPs) dari IMF dan Bank Dunia telah melemahkan kemampuan negara-negara berkembang untuk merespon bencana alam.22 Bank Dunia dan IMF telah memberlakukan kebijakan ekonomi yang telah menyebabkan deforestasi dan pengembangan mega-proyek yang sangat merusak lingkungan. Bank Dunia telah mendukung proyek-proyek yang merusak pelindung alamiah dari wilayah tepi pantai, seperti hutan bakau, yang peranannya sangat vita untuk menahan gelombang pasang air laut yang mengikis wilayah pantai. Ia telah menolak untuk menghentikan pinjaman kepada sektor industri ekstraktif, seperti yang direkomendasikan oleh sebuah laporan tahun 2003

22 Lihat Damien Millet and Éric Toussaint, Tsunami Aid or Debt Cancellation (Mumbai: Vikas Andyayan Kendra, 2005).

Page 299: Eric Toussaint dan Damien Millet

271Eric Toussaint dan Damien Millet

tentang evaluasi dampak sosial dan lingkungan dari proyek-proyek Bank Dunia, yang ditugaskan oleh Bank Dunia sendiri [Di bawah pimpinan Mantan Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Prof. Dr. Emil Salim]. Bank Dunia bertanggung jawab atas pengelolaan dana global untuk perlindungan lingkungan alam, tapi hal ini sama seperti mempercayakan rubah untuk menjaga kandang ayam.

Sejak George W. Bush mengingkari Kyoto Protokol mengenai pengurangan emisi gas rumah kaca oleh Amerika Serikat, para pemimpin dunia telah berbicara lintas kepentingan sehubungan dengan perubahan iklim. Bagi negara-negara berkembang, negara-negara Utara merupakan penghasil emisi utama karbon dioksida, dan demi hak atas pembangunan, mereka menolak kendala ekologis selama negara-negara Utara tidak mengurangi gas emisi oleh aktivitas industri mereka. Sebaliknya, para pemimpin negara-negara kaya di Utara menuding meningkatnya emisi karbon dari negara-negara berkembang, terutama China dan India, sebagai alasan untuk menolak berkomitmen untuk target kuantitatif, yang tidak meliputi negara-negara berkembang. Tapi apa yang mereka pura-pura untuk abaikan adalah bahwa masalah pemanasan global disebabkan oleh akumulasi karbon dioksida di atmosfer sejak Revolusi Industri pada abad kesembilan belas, padahal karbon yang dihasilkan saat ini belum memiliki efek langsung. Dan akumulasi karbondioxida yang ada di atmosfir sekarang secara eksklusif merupakan akibat dari aktivitas ekonomi industri dari negara-negara industri.

Penduduk negara-negara miskin, yang sampai sekarang memberikan kontribusi sangat sedikit terhadap akumulasi polusi udara (kurang dari 20%), tidak memiliki sarana untuk memerangi dampak perubahan iklim dan mmmmereka menjadi kelompok pertama yang memikul dampaknya.

Page 300: Eric Toussaint dan Damien Millet

272 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Tanggung jawab negara maju dalam perubahan iklim akan tetap tinggi untuk waktu yang datang bahkan jika negara-negara berkembang akhirnya harus menghasilkan karbon lebih banyak dari negara-negara industri kaya seperti yang akan terjadi tak lama lagi.

JEAN-PASCAL VAN YPERSELE, Climatolist Belgia23

Dengan demikian masalah perubahan iklim memberikan kontribusi ketimpangan yang lebih besar, yang mengungkapkan hubungan erat antara masalah lingkungan dan masalah sosial.24 Untuk soal ini, mari kita perhatikan analogi yang dibangun oleh Wally Broecker, seorang profesor di Columbia University, konsep kue karbon.25 Menurut teori yang dikembangkan Broecker ini, untuk membatasi peningkatan suhu menjadi rata-rata 2°C, konsentrasi karbon di atmosfer harus dibatasi dua kali jumlah karbon yang ada di atmosfer sebelum Revolusi Industri. Itu berarti bahwa usaha kita tidak hanya sampai pada pengurangan emisi karbon ke atmosfer, tetapi juga bahwa ada “modal karbon” (carbon capital) yang tidak boleh lebih penggunaannya, kue “karbon” terkenal yang mewakili total 1.025 gigaton (Gt C). Ini sebuah perbedaan yang cukup berarti!

Namun, sejak awal Revolusi Industri, manusia telah memakan kue karbon ini dalam jumlah yang besar: kita umat manusia telah

23 Lihat wawancara dengan majalah Oxfam Solidarité, “Les changements climatiques, une injustice globale,” Globo,. 17 (March 2007). Lihat juga, “Changements climatiques: Impasses et perspectives,” Alternatives Sud 13/2 (2006). .

24 Lihat Damien Millet, Olivier Ragueneau, “ Dette écologique et dette financière“, L’Humanité, January 19, 2008; www.humanite.fr/2008-01-19_Tribune-libre_Dette-ecologique-et-dette-financiere and www.cadtm.org/spip.php?article3035.

25 Lihat “CO2 Emissions: A Piece of the Pie,” Science, May 11, 2007.

Page 301: Eric Toussaint dan Damien Millet

273Eric Toussaint dan Damien Millet

melepaskan sekitar 305 Gt C (di mana negara-negara industri di Utara bertanggungjawab atas 80% dari 305Gt C atau 245 Gt C ini) dan sisanya hanya 720 Gt C.26 Pertanyaannya adalah bagaimana kita umat manusia membagi sisa kue karbon yang masiah sisa itu. Dalam sebuah dunia yang ideal, pembagiannya mesti sebanding dengan penduduk. Negara-negara Utara harus berhak untuk memiliki sekitar 20% dari total kue karbaon, yaitu 205 Gt C, tetapi angka ini telah melewati kelebihan 40 GtC. Satu-satunya solusi adalah negara-negara Utara harus membeli kembali bagian dari kue karbon yang telah mereka habiskan dengan sangat rakus dikonsumsi. Pada tahun 2006, pada tingkat rata-rata kuota karbon, di pasar Eropa, 40 Gt C ini harga/biayanya mencapai sekitar $, 2,86 triliun – sebuah jumlah dua kali total utang publik eksternal dari semua negara berkembang. Dan ini tanpa anjak bahwa Utara harus membeli bagian dari kue karbon yang akan dikonsumsikan di masa depan – sebuah jumlah yang tidak sedikit – jika dilihat dari segi tingkat pengeluaran emisi saat ini ke atmosfer.

Menurut Nicholas Stern, negara-negara bukan industri, meskipun tidak bertanggung jawab atas masalah pemanasan global, akan terkena dampak pemanasan global paling buruk: “Semua negara akan terkenak dampaknya [nya=pemanasan global]. Kelompok yang paling rentan – negara-negara miskin dan para penduduknya – akan menderita paling awal dan paling buruk, meskipun mereka telah memberikan kontribusi yang sangat sedikit terhadap perubahan iklim.” Dia menambahkan, bertentangan dengan filosofi globalisasi neoliberal, “perubahan iklim adalah kegagalan ekonomi pasar bebas yang paling besar yang pernah dialami dunia, dan berhubungan erat dengan ketidakberesan-ketidakberesan sistem ekonomi pasar bebas lainnya.”

26 Lihat CDIAC, http://cdiac.ornl.gov.

Page 302: Eric Toussaint dan Damien Millet

274 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Itu artinya, kita tidak sedangberada dalam sebuah ilusi: Nicholas Stern tidak mengusulkan alternatif model productivist ataupun kapitalisme pasar. Dia hanya membunyikan alarm untuk mempertahankan sistem yang sekarang. Dia menegaskan bahwa manusia dapat menjadi “pro-hijau” dan “pro-pertumbuhan ekonomi”. Dia mengingatkan bahwa usaha pemeliharaan dan perlindungan lingkungan hidup akan menjadi proyek bisnis baru bagi segelintir kapitalis untuk mendulang keuntungan pribadi. Akhirnya, ia berpendapat bahwa karena negara-negara berkembang kurang memberi kontribusi terhadap pencemaran atmosfer dibandingkan dengan negara-negara industri tapi justeru paling menderita akibat dari pemanasan global, ma mereka akan berhak menjual hak mereka untuk mencemari alam kepada negara-negara industri. Dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan hak-hak ini, mereka akan mampu memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan global terhadap penduduk mereka.

Sekali lagi, para pendukung model productivist yang dominan mulai dengan menyangkal adanya masalah krusial kerusakan lingkungan dan pemanasan global – dan secara agresif terus mempromosikan kebijakan-kebijakan ekonomi yang membuat masalah ini semakin parah. Kemudian, ketika situasi menjadi tidak bisa dipertahankan, setelah publik memperlihatkan sikap penyesalan, mereka mengatakan bahwa tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya telah diidentifikasi. Dalam kenyataannya tidak ada perubahan yang berarti.

Dalam kenyataannya, Program Penyesuaian Strukturan Ekonomi (SAPs) yang yang diberlakukan oleh para negara kreditor secara kosisten menyangkut kebijakan-kebijakan yang pada hakekatnya menyebabkan kerusakan lingkungan oleh negara-negara yang seharusnya bertanggungjawab tanggung jawabuntuk mengelola

Page 303: Eric Toussaint dan Damien Millet

275Eric Toussaint dan Damien Millet

wilayah-wilayah mereka sendiri, sumber daya alam mereka dan keseimbangan ekologis untuk kepentingan bersama umat manusia [common good]. Kebijakan penyesuaian struktural dari IMF dan Bank Dunia mengalihkan tanggung jawab perlindungan terhadap lingkungan ini kepada sektor swasta, dalam banyak kasus kepada perusahaan multinasional yang sama sekali tidak memiliki minat untuk memperjuangkan kepentingan bersama umat manusia [the common good)]. Mereka hanya berusaha untuk mendulang keuntungan sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin.

Jelas, analisis tidak boleh terbatas hanya pada persoalan kontradiksi Utara / Selatan. Kapitalisme, yang mendominasi planet ini, didorong oleh pemburuan keuntungan yang cepat dan segera tanpa mempertimbangkan dampak negatifnya terhadap lingkungan alam di mana manusia hanya merupakan salah satu unsur di dalamnya. Kapitalisme yang tidak mempertimbangan keseimbangan alam ini berlaku untuk semua perusahaan multinasional, baik di Utara maupun Selatan. Logika kapitalistik yang sama berlaku dalam kebijakan yang dianut oleh sebagian besar pemerintah, baik di Selatan maupun di Utara. Perusahaan multinasional dari Selatan (Petrobras Brasil atau Petronas Malaysia di sektor minyak, AngloGold Ashanti Afrika Selatan di sektor pertambangan, perusahaan multinasional China) menghancurkan biotope dari penduduk bumi bagian Selatan sama seperti yang dilakukan oleh penduduk negara-negara Utara. Penjelasannya terletak pada logika kapitalis productivist yang melandasi tindakan mereka. Menentang kapitalisme yang destruktif merupakan jantung dari setiap usaha serius untuk mengatasi krisis ekologi. Satu-satunya solusi yang adil dan tahan lama adalah mempertanyakan kembalik sistem kapitalis productivist, yang secara struktural menyebabkan kerusakan lingkungan dan jurang antara

Page 304: Eric Toussaint dan Damien Millet

276 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kaya dan miskin yang semakin melebar. Kita bukan tidak mampu untuk tidak mempertimbangkan hal ini.

PERTANYAAN 37: Apa itu NEPAD?

Dekolonisasi negara-negara Afrika dulu memberikan sebuah harapan baru yang besar. Waktu itu, [sejak tahun 1960an], benua ini akhirnya dapat mulai mengembangkan dirinya. Namun, kondisi-kondisi untuk pembangunan yang dicita-citakan tersebut belum terpenuhi, dan situasi sosial dan ekonominya hingga kini belum membaik, masih sangat jauh dari yang diharapkan. Judul-judul buku oleh ahli anti-kolonialis ekologi asal Perancis, René Dumont, yang berkata: dari L’Afrique noire mal est partie (Afrika Hitam Melakukan Star awal yang buruk) pada tahun 1960an menjadi L’Afrique étranglée (Afrika yang Dicekik) pada tahun 1980an, menunjukan bahwa benua ini telah semakin tenggelam jauh ke dalam kemiskinan.

Pada tahun 1980, Rencana Lagos disusun atas prakarsa para pemimpin Afrika di dalam Organisasi Persatuan Afrika (OAU/Organization for African Unity). Organisasi bertujuan untuk mempromosikan pengembangan dan industrialisasi yang endogen di Afrika. Sayangnya, orangisasi ini kemudian mati karena dirusakkan oleh lembaga Bretton Woods yang meluncurkan kebijakan penyesuaian struktural yang tujuannya bertentangan dengan program pembangunan Africa seturut Rencana Lagos (lihat Pert.15 dan 16).

Pada akhir tahun 1990-an, dua rencana pembangunan Afrika dirancang oleh pemerintah negara-negara Afrika, yang mendapat anggukan tanda setuju dari pemerintah negara-negara di Utara. Di satu sisi, Rencana Pembangunan Milenium Afrika ini diprakarsai oleh

Page 305: Eric Toussaint dan Damien Millet

277Eric Toussaint dan Damien Millet

presiden Thabo Mbeki dari Afrika Selatan, Olusegun Obasanjo dari Nigeria, dan Abdelaziz Bouteflika Aljazair, dengan tema renaissance Afrika. Di sisi lain, Presiden Senegal, Abdoulaye Wade, meluncurkan Rencana Omega, yang didasarkan pada penciptaan pasar bebas bersama Afrika. Pada awalnya, rencana ini mendapat simpati dari beberapa kalangan Pan-Afrika.

Kedua rencana ini kemudian digabung pada tahun 2001 menjadi Kemitraan Baru untuk Pembangunan Afrika (NEPAD/New Partnership for African Development). Program organisasi ini bertujuan untuk memberikan dinamika yang diperlukan untuk menutup jurang yang memisahkan negara-negara Afrika dari negara-negara industri. Dengan kata lain, orginisasi ini ingin membangun Afrika dengan menggunakan prinsip-prisip pembangunan seturut terori pertumbuhan ekonomi modern. Program pokoknya dalam bidang perdagangan adalah mempromosikan investasi swasta untuk mengintegrasikan benua Afrika ke dalam pasar dunia. Jadi Afrika, yang hanya mewakili 2,3% dari impor dunia, dibandingkan 4,5% pada tahun 1980,27 dianggap sebagai medan ekonomi pasar terbuka untuk inisiatif pribadi dari sektor swasta. Pada KTT Dakar pada April 2002 tentang bagaimana membiayani program NEPAD, perusahaan-perusahaan multinasional Utara, seperti Microsoft, Hewlett Packard, Unilever, atau TotalFinaElf, hadir sangat banyak.

NEPAD menetapkan sepuluh program yang menjadi prioritasnya, mulai dari tata kelola pemerintahan yang baik hingga bagaimana mengakses ke pasar internasional, dari pembangunan manusia hingga pembangunan infrastruktur. Para pemimpin negara-negara Afrika juga bersepakat untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan

27 UNCTAD, Manual of Statistics 2006–7, www.unctad.org.

Page 306: Eric Toussaint dan Damien Millet

278 MAFIA BANK DUNIA & IMF

negara-negara Afrika mundur ke belakang dan menjadi sangat hati-hati (meskipun ketidakstabilan dan konflik ssering juga terjadi karena perilaku perusahaan-perusahaan multinasional di negara-negara ini), dan berharap untuk menarik minat serta berkat yang baik baik dari pemberi pinjaman uang dari negara-negara Utara.

Para pendiri NEPAD diterima dan didorong beberapa kali oleh para pemimpin G8 pada tahun 2001 dan 2002. Inisiatif Afrika ini untuk menarik modal dan perusahaan-perusahaan multinasional, yang telah mendapat dukungan dari negara-negara besar, jesteru mengakibatkan percepatan pengimplementasian kebijakan ekonomi liberal (SAPs) dari IMF dan Bank Dunia di seluruh benua ini. Bukan suatu kebetulan bahwa perwakilan Perancis untuk berurusan dengan organisasi NEPAD adalah Michel Camdessus, mantan Direktur Jenderal IMF.

Persyaratan-persyaratan eksternal yang dipaksakan oleh IMF melalui Program Penyesuaian Struktural (SAPs), uang diulas secara rinci oleh pers, disambut dengan sikap enggan oleh sebagian besar penduduk benua Afrika. Gagasan pembentukan NEPAD yang pada awalnya murni untuk kemajuan Afrika akhirnya ditransformasi ke mengadopasi kebijakan-kebijakan ekonomi neoliberal yang seakan-akan sekarang diusulkan oleh para negara Afrika sendiri [dan bukan oleh IMF/Bank Dunia dan G7]. Sekali lagi, iden pembentukan NEPAD justeru telah menjadi bentuk penerahanan ekonomi Afrika di bawah kuasa kebijakan ekonomi neoliberal IMF dan Bank Dunia/G7.

Proyek-proyek yang sedang dipertimbangkan dalam kerangka baru masih ini tetap tunduk pada logika yang sama (lihat Pert.10): sebuah pipa gas dari Afrika Barat atau antara Aljazair dan Nigeria, sebuah jalan raya toll yang disebut transahelian dari Dakar ke

Page 307: Eric Toussaint dan Damien Millet

279Eric Toussaint dan Damien Millet

N’Djamena, kereta api yang menghubungkan Benin, Niger, Burkina Faso, dan Togo (proyek Geftarail), rehabilitasi kilang minyak di Mombasa (Kenya) dan pipa di Eldoret, Proyek Grand Inga di DRC untuk mengekspor energi di seluruh benua Afrika dan banyak masih ada banyak proyek lainnya.

Di balik inisiatif NEPD ini ada upaya dari empat pemimpin negara Afrika yang ambisius untuk menemukan tempat bagi diri mereka sendiri dalam rencana pengembangan ekonomi seluruh Afrika yang sedang berlangsung ini. Jauh dari menuntut pembatalan utang negara-negara Afrika atau mengklaim kompensasi atas penjarahan dan perbudakan selama berabad-abad oleh negara Eropa, aktor utama NEPAD, terutama Abdoulaye Wade, sedikit terlalu cepat untuk mengesampingkan aspirasi-aspirasi penting ini. Sebaliknya, ia lebih memilih untuk membahas investasi masa depan di Afrika.

Kami tidak datang ke sini untuk ditawarkan uang. Ide ini tidak pernah terlintas di di dalam benak saya. Yang penting adalah komitmen yang dibuat oleh negara-negara G8, yang telah menerima kemitraan baru yang kami sedang usulkan. Anda tahu, mereka tidak harus menerima kami.

ABDOULAY WADE, Presiden Senegal, pada KTT negara-negara G8, Juni 2002

Tetapi walaupun perhitungan NEPAD didasarkan pada $64 milyar investasi per tahun dan tingkat pertumbuhan ekonomi diproyeksikan dari 7% dari sekarang hingga 2015, angka-angka ini memiliki tingkat kemungkinan untuk terealisir cukup kecil. Sesungguhnya, pada prinsipnya modal swasta asing umumnya lebih memilih untuk berinvestasi – [untuk gandakan uang] – di wilayah di mana pertumbuhan ekonomi dimotori oleh oleh kebijakan-kebijakan

Page 308: Eric Toussaint dan Damien Millet

280 MAFIA BANK DUNIA & IMF

publik. Akan tetapi, pemerintah negara-negara Afrika menderita ketidadaan dana pembangunan justru karena dibebani masalah utang luar negeri.

Ketika modal asing mengalir masuk, maka hal itu terjadi karena pemilik modal ini terpikat untuk menggali bahan mineral yang berada di bawah tanah Afrika. Sejak tahun 2005, Cina telah menjadi salah satu investor utama di Afrika. Ketika mereka diundang, para presiden dari negara-negara Afrika cepat-cepat bergegas ke Beijing, yang membuat cemas London, Paris, dan Washington. Kita sangat jauh dari sebuah proyek pengembangan yang sungguh-sungguh murni.

Strategi NEPAD bukan untuk mengangkat isu-isu tentang pengembalian uang yang digelapkan oleh penguasa Afrika dan yang sekarang disimpan di rekening-rekening luar negeri, atau pembatalan utang luar negeri yang pembayarannya kembali menelan sebagian besar APBN beberapa negara tertentu.[...] Sehubungan dengan situasi sulit yang sedang dihadapi negara-negara Afrika saat ini, tanpa ragu alternatifnya adalah menuntut pembatalan utang luar negeri secara total tanpa syarat untuk semua negara Afrika, dan memanfaatkan semua sumber daya di dalam negera-negara Afrika sendiri, terutama dengan memobilisasi tabungan. Dokumen NEPAD tidak memberikan informasi banyak tentang hal ini dan tidak membuat rencana strategis baru yang tujuan akhirnya bisa mengakhiri kebeergantungan Afrika pada kekuatan eksternal [di negara-negara industri di Utara].

[...] Ini merupakan sebuah skandal di mana para pemimpin Afrika bros tidak mulai dengan mempertanyakan reformasi lembaga-lembaga keuangan internasional, yang memberlakukan kebijakan-keibjakan ekonomi [neoliberal] tanpa mempedulikan hak-hak sosial dan ekonomi negara-negara Afrika. Mereka juga tidak mempertanyakan modifikasi

Page 309: Eric Toussaint dan Damien Millet

281Eric Toussaint dan Damien Millet

aturan-aturan perdagangan dunia yang tidak adil, yang mempunyai dampak negatif terhadap ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. [...] NEPAD seharusnya menimba inspirasi dari pengalaman perjuangan delegasi Afrika dalam perundingan di Seattle yang gagal, dan bergabung dengan negara-negara Dunia Ketiga lainnya untuk membendung kecenderungan negatif dari globalisasi ekonomi yang dipimpin oleh kepentingan korporasi.

MOUSSA TCHANGARI, «Un projet neoliberal pour l’Afrique,» Alternatif (Niger), 24 Juli 2002

Dengan dalih bahwa sudah waktunya untuk beraksi, bukan hanya berhenti pada teori atau rencana, para penduduk negara-negara Afrika juga tidak ditanyai pendapatnya. Hak-hak ‘sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Afrika, terutama hak-hak perempuan, belum masuk agenda [NEPAD] untuk dipertimbangkan. Masyarakat sipil benua Afrika, yang tidak bisa diabaikan begitu saja, belum dianggap baik sebagai kekuatan yang menentukan proposal-proporsal NEPAD (dalam mendefinisikan alternatif ) atau sebagai kekuatan oposisi yang patut diperhitungkan dalam melawan kecenderungan yang mengarah kepadaa otoritarianisme atau mengabaikan proses demokrasi. Menurut pendapat kebanyakan orang, NEPAD sudah menjadi bagian dari sejarah masa lalu. [Dengan kata lain, NEPAD sudah tidak relevan lagi].##

Page 310: Eric Toussaint dan Damien Millet

282 MAFIA BANK DUNIA & IMF

BAB 9PENGHAPUSAN HUTANG & SKORSING PEMBAYARAN UTANG LAMA

PERTANYAAN 38: Apakah menghapuskan hutang itu merupakan sesuatu yang tak mungkin?

Sudah ada banyak pembatalan utang dalam sejarah masa lalu. Beberapa di antaranya terjadi dalam perundingan unilateral,

sebagian terjadi melalui keputusan atas dasar pertimbangan keadilan, dan sebagian lagi terjadi karena dibobol oleh negara-negara adidaya. Kami akan tampilkan di sini beberapa kasus yang signifikan saja.

PENOLAKAN-PENOLAKAN ATAS UTANG

Amerika Serikat

Pada tahun 1776 tiga belas koloni Inggris di Amerika Utara memutuskan untuk membentuk Amerika Serikat, dan mau mengakhiri ketergantungan mereka pada Kerajaan Inggris. Negara baru ini secara sepihak membebaskan diri mereka dari beban utang dengan mengumumkan semua utangnya dibatalkan hingga kosong dan nol terhadap pemerintah Kerajaan Inggris di London.

Pada abad kesembilan belas, setelah pemilihan Abraham Lincoln sebagai presiden, negara-negara bagian USA di wilayah selatan memisahkan diri dan membentuk Konfederasi Negara-

Page 311: Eric Toussaint dan Damien Millet

283Eric Toussaint dan Damien Millet

negara Amerika.1 Perang pemisahan diri [AS sendiri menggunakan istiliah Perang Saudara]yang terjadi pada 1861-1865 dimenangkan oleh negara-negara bagian USA di wilayah utara, yang menentang perbudakan dan dalam proses industrialisasi. Pada titik ini, penolakan terhadap utang selanjutnya terjadi, dan keputusan ini merugikan penduduk kaya di negara-negara bagian di selatan. Pemberian pinjaman-pinjaman mereka telah dikontrak pada tahun 1830-an, yang dilakukan terutama dalam rangka mendirikan bank-bank (seperti Planter’s Bank diMississippi dan Union Bank di North Carolina) atau untuk membiayani pembangunan kereta api.

Di Mississippi, misalnya, sejumlah pembayaran awal dibuat, tapi kemudian pada tahun 1852 sebuah Undang-Undang disahkan yang mengisinkan sebuah referendum, yang memberikan rakyat USA kesempatan untuk memilih atau menolak pelunasan obligasi dari Baml Planters Bank. Dalam referendum meereka melilih untuk menentang. Setelah Perang saudara ini, pada tahun 1876, Konstitusi AS diubah dengan klausul khusus melarang untuk membayar obligasi Bank Planters. Karena itu, keputusan ini kemudian disyahkan oleh pemerintahan baru AS untuk menghentikan pembayaran terhadap obligasi bank ini. Total obligasi di delapan negara bagian yang dihapus itu mencapai $75 juta.

Uni Soviet

Pada bulan Januari 1918, pemerintahan baru komunis yang dibentuk setelah Revolusi tahun 1917, menolak untuk bertanggung jawab atas utang pinjaman yang dibuat oleh Pemerintah Tsar Rusia dan secara sepihak membatalkan tanpa syarat apapun semua hutang

1 Abraham Lincoln (1809–1865), presiden As dari 1860, merupakan seorang yang berjasa dalam memperjuangkan berakhirnya perdagangan budak.

Page 312: Eric Toussaint dan Damien Millet

284 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tersebut. Negara baru Uni Soviet, sebagai buah dari revolusi tahun 1917 yang tujuannya adalah untuk mengakhiri perang saat itu dan ingan mendistribusikan tanah kepada para petani, menolak untuk membayar pinjaman sebelumnya yang sebagian besar dipakai untuk membiayai pembantaian manusia pada Perang Dunia Pertama. ”Obligasi-obligasi Rusia” ini kemudian menjadi hampir mempunyai nilainya dan sertifikat-sisa-sisa sertifikatnya yang terukir indah lakau dijual setelah bertahun-tahun dipajang di pasar loak.

Meksiko dan Negara-negara Amerika Latin lainnya

Pada tahun 1867, Benito Juárez2 menolak untuk bertanggungjawab atas utang pinjaman yang dibuat oleh pemerintahan rezim Maximilianus dua tahun sebelumnyabank Perancis, Société Générale de Paris, untuk membiayai penguasaan atas Meksiko oleh pasukan tentara Perancis.

Pada tahun 1914, pada saat revolusi berlangsung, ketika Emiliano Zapata3 dan Pancho Villa4 berada pada posisi ofensif, Meksiko membatalkan seluruh pembayaran utang eksternalnya. Dengan demikian, antara tahun 1914 dan 1942, negara yang paling dililit

2 Benito Juàrez (1806-1872) adalah seorang negarawan Mexico dari suku asli Indian. Pada tahun 1861 ia terpilih sebagai presiden dan melakukan reformasi yang sifatnya liberal dan anti-klerikal. Dari tahun 1863, ia melawan intervensi Perancis di Mexico dan membuat Emperor Maximilianus tertembak pada tahun 1867.

3 Emiliano Zapata (1879-1919) adalah seorang revolusioner Meksiko. Pemimpin petani ini memimpin perjuangan petani radikal dan pada tahun 1911 ia membantu menyusun sebuah program perubahan sosial yang luas, yang dikenal sebagai Proyek Ayala. Pada tahun 1914, sebagai sekutu Pancho Villa, ia mendominasi arena revolusioner Meksiko dan menduduki ibukota Meksiko. Ia dibunuh pada tahun 1919.

4 Pancho Villa (1878–1920) adalah seorang revolusioner Mexico yang Divisi Utara (Angkatan Bersenjata Utara). Ia dibunuh pada tahun 1920.

Page 313: Eric Toussaint dan Damien Millet

285Eric Toussaint dan Damien Millet

hutang di benua membayar kembali utangnya hanya dalam jumlah simbolik. Antara 1922 dan 1942 (20 tahun!), negosiasi-negosiasi yang panjang berlangsung dengan sebuah konsorsium para negara kreditor yang dipimpin oleh salah satu direktur Bank JPMorgan dari Amerika Serikat. Antara 1934 dan 1940, Presiden Lázaro Cárdenas5 menasionalisasikan industri minyak dan kereta api tanpa kompensasi, yang sebelumnya berada di tangan perusahaan-perusahaan Inggris dan Amerika Utara. Ia juga mengambil kembali lebih dari 18 juta hektar perkebunan besar (latifundias), yang dimiliki baik oleh pihak asing maupun nasional dan membagikannya ke dalam bentuk “milik bersama” (ejido). Dia juga merombak sistem pendidikan publik.

Yang jelas, para negara kreditor (terutama Inggris dan Amerika Serikat) melolong keras sebagai protes terhadap kebijakan-keibjakan yang anti-imperialis, radikal dan popular in. Tapi kegigihan Meksiko terbayar. Pada tahun 1942 para negara kreditor meninggalkan sekitar 80% dari nilai utang (mereka juga menangguhkan tunggakan bunga sebelumnya) dan puas dengan penawaran kompensasi kecil untuk perusahaan yang telah diambil alih. Negara-negara lain, seperti Brasil, Bolivia, dan Ekuador, juga menghentikan sebagian atau seluruh pembayaran utang mereka dari tahun 1931. Dalam kasus Brazil, suspensi selektif dari pembayaran utang berlangsung hingga tahun 1943, ketika sebuah kesepakatan mengurangi utang sebesar 30%. Ekuador juga berhenti membayar utang mereka dari 1931 sampai 1950.

Pada 1930-an, 14 negara menangguh pembayaran utangnya dalam jangka waktu lama. Hanya Argentina, salah satu negara

5 Làzaro Càrdenas (1895-1970) adalah seorang jenderal dan terpilih sebagai presiden pada tahun 1934.

Page 314: Eric Toussaint dan Damien Millet

286 MAFIA BANK DUNIA & IMF

debitor terbesar, mempertahankan pembayaran kembali utangnya tanpa interupsi. Tapi itu juga merupakan negara Amerika Latin yang memiliki catatan ekonomi terburuk setelah melewati masa-masa itu.

PEMBATALAN UTANG MELALUI ARBITRASE YANG MENGUNTUNGKAN

Kuba

Kuba adalah salah satu negara pertama yang berhasil menolak utang tak syah (odious debt). Pada tahun 1898, Amerika Serikat telah memenangkan perang melawan Spanyol dan menguasai Kuba (yang hingga saat itu merupakan sebuah koloni Spanyol). Kuba dipisahkan dari Kerajaan Spanyol, seperti halnya Puerto Rico dan Filipina, dan menjadi wilayah protektorat AS. Setelah perang, Spanyol menuntut supaya Kuba membayar hutangnya, tetapi Amerika Serikat menolak permintaan ini.

Pada tahun yang sama, sebuah konferensi diselenggarakan di Paris untuk menyelesaikan masalah tersebut, di mana Amerika Serikat menyatakan bahwa utang tidak syah (odious debt), karena utang itu telah dipinjamkan Spanyol kepada Kuba karena ada kepentingan tertentu tanpa persetujuan rakyat Kuba. Konferensi ini menerima pendapat Amerika Serikat. Spanyol menerima argumentasi Amerika Serikat dan Kuba tidak harus membayar kembali utangnya kepada Spanyol.

Turki

Antara 1889 dan 1902, Turki mengalami krisis keuangan yang serius yang membuatnya tidak mampu membayar utang kepada Tsar Rusia. Pada tahun 1912 Arbitrase Mahkamah Internasional di Den Haag setuju bahwa permintaan pemerintah Turki dibenarkan.

Page 315: Eric Toussaint dan Damien Millet

287Eric Toussaint dan Damien Millet

Costa Rica

Pada bulan September 1919, pemerintah Frederico Tinoco di Kosta Rika, yang dianggap tidak syah oleh Amerika Serikat namun diakui sebagai pemerintah yang syah oleh negara-negara lain seperti Inggris, digulingkan. Pada bulan Agustus 1922 pemerintah baru baru negara itu memutusan semua kontrak yang ditandatangani oleh pendahulunya, terutama kontrak-kontrak dengan para negara kreditor utama seperti Royal Bank di Canada. Hakim Taft, presiden Mahkamah Agung Amerika Serikat, yang ditengarainya pada tahun 1923, setuju dengan penghapusan utang yang diminta oleh pemerintahan baru Kosta Rika.

Transaksi tersebut disimpulkan pada saat popularitas rezim Tinoco telah menghilang, dan gerakan politik dan militer untuk mengakhiri rezim tersebut semakin menunjukkan kekuatannya. Skandal Royal Bank tidak bergantung pada bentuk transaksi, melainkan menyangkut tidak baik dari Bank. Itu terpegantung pada Bank untuk membuktikan bahwa bank ini harus memberikan pemerintah uang untuk sebuah tujuan yang benar-benar sah. Tapi hal ini telah gagal dilakukan. Kita tidak bisa menganggap bahwa Royal Bank dari Kanada telah membuktikan bahwa uang yang telah dibayar ditujukan untuk penggunaan yang sah pula oleh pemerintah. Akibatnya, tuntutannya harus ditolak.

MAHKAMAH AGUNG AS, William Howard Taft, 1923

PEMBATALAN UTANG OLEH KEBOBOLAN KEKUASAAN

Polandia

Pada tahun 1919, Perjanjian Versailles pada akhir Perang Dunia Pertama beramggapan bahwa utang yang dikontrak oleh Jerman untuk

Page 316: Eric Toussaint dan Damien Millet

288 MAFIA BANK DUNIA & IMF

menjajah Polandia tidak dapat dibebankan kepada negara Polandia yang baru dibentuk.6 Pasal 255 dari Perjanjian Versailes membebaskan Polandia dari tuntutan membayar bagian utang yang, menurut pendapat Komisi Reparasi, disebabkan oleh kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Jerman dan Prusia untuk kolonisasi Jerman terhadap Polandia.” Sebuah sikap yang serupa dibuat dlam perjanjian damai antara Italia dan Perancis, yang menyatakan bahwa “ ketidakmungkinan Ethiopia memikul beban utang yang dikontrak oleh Italia dalam rangka untuk menguasai Ethiopia.”

Jerman

Pada tahun 1953, Perjanjian London membatalkan 51% dari utang perang Jerman. Idenya waktu itu adalah bahwa jumlah pembayaran utang tidak boleh melebihi 3,5% dari pendapatan ekspornya, sebuah prosentase yang jauh melebihi jumlah yang saat ini dipikul oleh negara-negara berkembang. Pada tahun 2006 rata-rata jumlahnya lebih dari 12%! Namun Jerman tidak memenuhi salah satu kriteria yang diperlukan saat ini untuk memenuhi syarat bagi pengurangan hutang dan kediktatorannya pada tahun-tahun sebelumnya yang telah menaburkan kematian dan kehancuran di sebagian besar dunia. Pembatalan utang itu sangat menguntungkan Jerman, yang membuatnya kemudian menjadi negara dengan ekonomi terkemuka di Eropa dan kekuatan pendorong di di balik pembangunan kembali Eropa.7

Namibia dan Mozambik

Afrika Selatan sangat menyadari konsekuensi bahwa rezim panjang apartheid telah diderita beberapa negara bagian Selatan Afrika dan

6 Lihat http://avalon.law.yale.edu/imt/partix.asp.

7 Untuk analsis yang terinci mengenai Perjanjian Utang London pada tahun 1953, lihat Toussaint, The World Bank, chap. 4.

Page 317: Eric Toussaint dan Damien Millet

289Eric Toussaint dan Damien Millet

pada tahun 1995 secara sepihak dan tanpa syarat membatalkan semua utangnya pada Namibia dan pada tahun 1999 dengan Mozambik.

PROSEDUR YANG DITEMPUH OLEH NEGARA-NEGARA BERKEMBANG SEJAK TAHUN 1985

Peru

Pada bulan Juli 1985, presiden baru Peru, Alan Garcia, memutuskan untuk membatasi pembayaran utang sampai 10% dari pendapatan ekspor. Hal ini membut Peru didiskredit dari masyarakat internasional oleh IMF dan Bank Dunia atas dorongan Amerika Serikat, yang menyebabkan isolasi dan destabilisasi. Percobaan ini hanya berlangsung beberapa bulan dan tunggakan bunga, yang diperkirakan sebesar US$5 miliar ($1,27 millar dari yang berutang pada Perancis) secara langsung ditambahkan ke stok utang (kapitalisasi bunga).

Kuba (lagi!)

Juga pada bulan Juli 1985, dalam sebuah konferensi di Havana, Fidel Castro melayangkan permohonan untuk tidak membayar utang dan supaya Amerika Latin dan negara-negara Karibia untuk sama-sama bersepaka menolak untuk membayar utang. Gagasan ini sempat didiskuasikan, akan tetapi pemerintah Meksiko, Brasil, dan Kolombia, yang ditekan oleh Amerika Serikat di belakang layar, memilih untuk menghentikan diskusi pembatalan utang ini.

Dari tahun 1986, Kuba memutuskan untuk menunda pembayaran utangnya kepada Paris Club. Pada waktu itu, total utang Kuba adalah sekitar $2,5 miliar. Dua belas tahun kemudian – pada tahun 1998 – sebuah kontak tak resmi dibuat antara pemerintah Kuba dan wakil Paris Club. Negosiasi berlangsung di Havana dan negosiasi berakhir

Page 318: Eric Toussaint dan Damien Millet

290 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dengan kegagalan. Ada tiga faktor yang mencegah untuk mencapai kesepakatan bersama: pemerintah AS menentang setiap kesepakatan yang dicapai selama Fidel Castro tetap berkuasa; Kuba bukan anggota IMF, yang membuat mustahil untuk mencapai sebuah perjanjian yang biasa dipakai Paris Club; dan pemerintah Rusia menentang menyimpulkan kesepakatan, sambil menuntut bahwa Kuba harus membayar utangnya kepada bekas Uni Soviet. Kuba telah menolak untuk membayar utang ini karena sebuah perubahan mendasar telah terjadi: mata uang di mana utang itu dikontrak (rubel konversi) tidak ada lagi dan negara yang memberikan pinjaman tidak ada lagi. Negosiasi tidak resmi diam-diam terjadi pada tahun 1999 di Paris Paris: mereka tetap sia-sia.

Burkina Faso

Pada Juli 1987, dalam sebuah pidato yang diberikan kepada Organisasi Persatuan Afrika (OAU/Organization for African Unity), Thomas Sankara, presiden Burkina Faso, mengumumkan bahwa ia juga mendukung secara sepihak membatalkan pembayaran utang dan mengadakan sebuah gerakan Afrika untuk penolakan pembayaran utang.

Hutang itu tidak dapat dilunasi, pertama-tama karena jika kita tidak membayar, para rentenir tentu akan tidak mati karena keputusan kita untuk tidak membayar; di sisi lain, jika kita membayar, kita akan, dengan kepastian yang sama, mati. ... Mereka yang telah membawa kita ke dalam beban utang telah bermain judi seperti kasino. Ketika mereka menang, tidak ada perdebatan. Sekarang telah kalah dalam perjudian, mereka menuntut supaya kita membayar kepada mereka. Dan ada pembicaraan tentang krisis. Mereka telah berjudi, mereka telah kalah, ini semua adalah aturan permainan.

Page 319: Eric Toussaint dan Damien Millet

291Eric Toussaint dan Damien Millet

Hidup jalan terus. .. Jika Burkina Faso sendirian untuk menolak pembayaran hutang, maka saya tidak akan hadir pada konferensi berikutnya.

THOMAS SANKARA, 1987, pidato di OAU, Addis-Ababa, Ethiopia

Pada tanggal 15 Oktober 1987, Thomas Sankara dibunuh. Sejak itu, tidak ada kepala negara Afrika yang berani menyerukan penolakan pembayaran utang.

Argentina

Sejak Desember 2001, sehubungan dengan masalah utang, Argentina telah menjadi berita utama. Setelah tiga tahun mengalami resesi ekonomi dan berada ambang bencana, Argentina ditolak untuk mendapatkan pinjaman yang sebelumnya telah disetujui oleh IMF. Hal ini terjadi walaupun kenyataan mencatat bahwa para pemimpin negara Argentina selalu menerapkan kebijakan-kebijakan tidak populer yang dituntut oleh IMF. Hal ini menyebabkan negara masuk ke dalam krisis ekonomi yang serius. Presiden Fernando de la Rua bereaksi dengan membekukan rekening-rekening tabungan. Hal ini para pemilik simpanan tersebut, yang telah dengan sabar menabung selama bertahun-tahun, kadang-kadang sepanjang hidup mereka, semakin sulit mengakses uang mereka. Maka secara spontan, masyaraka kelas menengah turun ke jalan, dikuti oleh “masyarakat miskin” (seperti pengangguran, para penghuni kawasan kumuh, dan mayoritas orang miskin).8 Di malam hari pada bulan Desember

8 Pada tanggal 27 Desember 2006, Mahkamah Agung Argentina menuntut bahwa bank memberikan kompensasi kepada para penabung yang dicemooh ini.

Page 320: Eric Toussaint dan Damien Millet

292 MAFIA BANK DUNIA & IMF

19-20, 2001, masyarakat Argentina melancarkan protes kebijakan-kebijakan ekonomi neoliberal dari pemerintah Fernando de la Rua dan Menteri Perekonomiannya, Domingo Cavallo. Aksi rakyat ini berhasil mengubah jalannya sejarah.

Tiga presiden menyusul secara berurutan. De la Rua melarikan diri pada tanggal 21 Desember 2001, dan presiden penggantinya, Adolfo Rodriguez Saa, digantikan oleh Eduardo Duhalde pada tanggal 2 Januari 2002. Duhalde mengumumkan suspensi terbesar atas utang luar negeri dalam sejarah, yang totalnya lebih dari $80 milyar – utang luar negeri pada kreditor-kreditor swasta dan negara-negara Paris Club.

Ratusan pabrik yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya diduduki dan produksi dimulai kembali di bawah pengawasan kaum buruh. Para penganggur memperbaharui aksi mereka dalam gerakan “piqueteros”; peso yang telah berkaitan erat dengan dolar didevaluasi; masyarakat menciptakan mata uang lokal dan mereka meneriaki politisi yang dibenci “Que se vayan todos!” (Harap semuanya akan pergi!).

Setelah dua puluh lima tahun sebuah perjanjian takterputuskan antara IMF dan pemerintah Argentina (dari diktator militer antara tahun 1976 dan 1983 hingga pemerintahan De la Rua, termasuk rezim korup dari Carlos Menem), Argentina bisa menunjukkan bahwa sebuah negara bisa menghentikan pembayaran utang luar negei untuk sebuah jangka waktu yang panjang dan bahwa kreditor tidak akan mampu mengatur pembalasannya. IMF, Bank Dunia, pemerintah negara-negara industri maju dan semua media terkemuka telah mengumumkan bahwa kekacauan akan menyusul. Tapi apa yang terjadi? Alih-alih bankrut, Argentina malau mulai pulih ekonominya. Laju pertumbuhan ekonomi selama bertahun-tahun berikutnya adalah antara 8 hingga 9% per tahun.

Page 321: Eric Toussaint dan Damien Millet

293Eric Toussaint dan Damien Millet

Nestor Kirchner, yang terpilih sebagai presiden pada Mei 2003, menantang kreditor swasta dengan menawarkan untuk menukar obligasi mereka untuk yang baru dari nilai yang lebih rendah. Setelah negosiasi panjang yang berakhir pada Februari 2005, 76 persen dari mereka setuju untuk membebaskan lebih dari 60 persen dari nilai efek mereka. Sekali lagi, perusahaan berdiri telah lunas.

Sayangnya, cerita selanjutnya lebih mengecewakan. Perjanjian ini menandai dimulai kembalinya pembayaran utang kepada kreditor-kreditor swasta. Pada akhir tahun 2005 pemerintah telah membayar kembali lebih awal seluruh utangnya kepada IMF: dengan total jumlah $9,8 miliar. Pelunasan ini memungkinkan Argentina untuk menghemat pembayaran $900.000.000 atas bunga [dari $9,8 milliar kalau mereka tidak bisa membayarnya], tetapi asal-usul utang sebesar ini tidak pernah dibicarakan secara terbuka.

Kediktatoran Jenderal Videla, yang didukung oleh IMF dan negara-negara adidaya, telah menggunakan utang pijaman dari IMF ini untuk memperkuat kekuasaaan di Argentina, untuk memperkaya para penguasa Argentina dan dengan kuat mengikat ekonomi Argentina dengan model ekonomi yang sekarang sedang dominan [system ekonomi neoliberal]. Untuk membayar kembali utang ini, pemerintah Argentina selanjutnya menjual sebagian besar dari harta warisan nasional mereka dan mengadakan kontrak utang baru yang juga merupakan utang tidak syah [odious debt]. Selanjutnya, pinjaman-pinjaman utang baru ini diberikan dengan syarat-syarat bahwa Argentina harus mengimplementasikan liberalisasi ekonominya secara besar-besaran, privatisasi secara sistematis, dan penurunan belanja negara di sektor sosial.

Akibatnya, Kirchner seharusnya memiliki hak untuk mengakhiri perjanjian dengan IMF dan Bank Dunia, dan menyerukan putusan

Page 322: Eric Toussaint dan Damien Millet

294 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Olmos (nama wartawan yang mengajukan gugatan terhadap kediktatoran Jorge Videla) pada Pengadilan Keadilan Federal. Pengadilan ini memberikan alasan hukum yang kuat untuk menyatakan bahwa ini adalah utang tidak syah [odious debt] dan tidak harus dibayar kembali.

Sayangnya, perjanjian yang diajukan kepada kreditor-kreditor swasta pada tahun 2005 lebih merupakan sebuah kemenangan Pyrrhic karena untuk membujuk para kreditor untuk membubuhi tanda tangan, pemerintah Argentina menawarkan untuk menerbitkan sejumlah obligasi baru dengan syarat-syarat yang sangat menguntungkan yang berdampak pada penyesuaian otomatis atas utang.

Menurut Eduardo Lucita, “Ketentuan-ketentuan ini bertanggung jawab atas utang baru yang membebani Argentina. Pertama-tama, lebih dari 40% dari utang baru tersebut terdiri dari obligasi-obligasi yang diterbitkan dalam peso yang tingkat suku bunga ditetapkan secara pasti yaitu sebesar 2% per tahun. Namun modal ini terkait dengan CER (sebuah koefisien yang dihitung dengan tingkat inflasi). Penyesuaian ini berarti bahwa untuk setiap point inflasi, maka utang membengkak menjadi sekitar $600 juta. Juga, obligasi-obligasi yang dikeluarkan dalam mata uang asing biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan PDB. Hal ini merupakan sebuah elemen yang sangat penting dalam perhitungan suka bunga pinjaman karena Argentina mengalami tingkat pertumbuhan ekonomi lebih dari 8% per tahun. Diperkirakan bahwa setiap ketentuan pinjaman mengharuskan pembayaran bunga tambahan sebesar sekitar $1,2 milyar. Akhirnya, karena 20% dari utang Argentina yang diterbitkan dalam euro dan yen – dua mata urang asing yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat – dan karena peso Argentina telah begitu lekat dengan dolar Amerika Serikat dan telah kehilangan nilainya, ada sebuah penyesuaian teknis

Page 323: Eric Toussaint dan Damien Millet

295Eric Toussaint dan Damien Millet

yang disebabkan perbedaan pertukaran yang membuat Argentina merasa dirinya mengalamai peningkatan utang.”9

Argentina sekarang kembali lagi ke dalam sebuah situasi yang mengkhawatirkan karena utangnya. Pendanaan internasional sedang tidak bagus, namun Venezuela sedang membantu untuk membayar utang. Pembayaran utang luar negeri pada masa depan jelas akan terus meningkat. Itulah sebabnya mengapa pemerintahan Cristina Fernandez de Kirchner, istri dariNestor Kirchner dan presiden terpilih pada Oktober 2007, memutuskan pada Maret 2008 untuk meningkatkan pajak ekspor pada kacang kedelai dan kacang-kacangan lainnya. Namun hal ini memicu protes dari para petani dan kemudian krisis politik meluas. Pada bulan Juli 2008, presiden karenanya menarik kembali mundur proposalnya.

Meskipun renegosiasi atas utang mengesankan, tapi hal itu tidak akan pernah bisa memecahkan masalah utang. Utang selalu akan menyebabkan krisis politik dan memperlambat pembangunan nasional. Tidak ada kemungkinan alternatif lain. Satu-satunya solusi yang efisien bagi negara kita adalah kita menolak untuk membayar kembali utang tersebut.

EDUARDO LUCITA

Meskipun film dari Fernando Solanas yang berjudul The Dignities of Nobodies (Martabat dari Kaum Nestapa) memperlihatkan situasi kemiskinan ekstrim yang dihadapi Argentina – sebuah peristiwa yang dengan jelas melambangkan bhawa keteguhan masyarakat Argentina untuk menantang negara-negara kreditor berakhir: pada bulan September 2006 Presiden Nestor Kirchner pergi ke Pasar Saham di

9 Lihat Eduardo Lucita, www.cadtm.org/spip.php?article3517.

Page 324: Eric Toussaint dan Damien Millet

296 MAFIA BANK DUNIA & IMF

New York Stock untuk membunyikan loceng pembukaan. Tidak ada penggandaan tentang hal itu – Argentina telah kembali pada posisinya. Dan pada tahun 2008, Presiden Cristina Kirchner mengumumkan bahwa ia akan membayar kembali di muka utang negaranya kepada Paris Club sebesar $ 6,3 milliar.

Paraguay

Pada 1986-1987, Gustavo Gramont Berres, Konsul Paraguay di Jenewa, mengontrak utang sebesar $85 juta dengan sebuah bank di Jenewa, Overland Trust Bank, atas nama Negara Paraguay meskipun ia tidak memiliki wewenang untuk mewakili Paraguay.10

Pada tahun 1990-an, Overland Trust Bank menjual obligasi-obligasi utang ini kepada 9 bank swasta lainnya yang, pada tahun 1995, menuntut bahwa pinjaman itu beserta bunganya harus segera dilunasi. Paraguay menolak dan akibatnya bank-bank swasta Swiss ini pergi ke pengadilan Swiss untuk memaksa Paraguay dihukum.

Pada bulan Mei 2005, Pengadilan Tinggi Federal Swiss membuat keputusan yang mendukung mereka, namun pada bulan Agustus berikutnya, pemerintah Paraguay menetapkan (SK 6295) bahwa Paraguay membuat penolakan terhadap utang yang diperdebatankan ini secara resmi dan memberikan sejumlah alasan mengapa Paraguay membuat keputusan demikian. Paraguay juga secara resmi menyampaikan keputusannya melalui saluran diplomatik kepada pemerintah Swiss. Pada bulan Oktober 2005, di sidang Majelis Umum PBB, Presiden Republik Paraguay mengggarisbawahi keputusan

10 lihat Hugo Ruiz Diaz, “La décision souveraine de déclarer la nullité de la dette ou la décision de non paiement de la dette: un droit de l’État, » www.cadtm.org/spip.php?article3520. See also Renaud Vivien’s contribution at www.cadtm.org/spip.php?article3133.

Page 325: Eric Toussaint dan Damien Millet

297Eric Toussaint dan Damien Millet

yang dibuat negaranya secara sepihak dan penolakan mereka untuk membayar utang tidak syah ini, dengan menyatakan: “Tindakan ilegal ini dilakukan oleh pegawai dari sebuah pemerintah diktator yang korup, yang, dengan kolusi dengan sekelompok bank internasional, ingin merampok sumber-sumber kekayaan negara kami yang sangat sangat mereka butuhkan.” Selain itu, Paraguay mengajukan perkara melawan Swiss di depan Mahkamah Internasional di Den Haag dan menuntut pemulihan nama baik. Selama tiga belas tahun Paraguay telah menolak untuk membayar utang bermasalah ini dan tidak ada sanksi yang telah dijatuhkan kepadanya [Artinya, odious debt – utang tidak syah – bisa dihapus].

Semua contoh di atas menunjukkan bahwa kasus-kasus langka penuh ketegasan seperti di atas membawa akibat yang sangat positif bagi negara-negara yang dibebani utang. Apa yang akan terjadi jika pemerintah yang terpilih secara demokratis, kemudian didukung oleh gerakan warga masyarakat negara, bersama-sama mendeklarasikan sebuah pembekuan terhadap pembayaran utang luar negeri? Pemerintah Ekuador mungkin bisa memberikan kita sebuah contoh yang baik. Kebutuhan mendesak diperlukan dari warga negara untuk ikut menyuarakan masalah utang sebisa mereka dan mendesak pemerintah untuk bertindak seturut penjuangan mereka.

Sejumlah “Pengadilan Rakyat Terhadap Hutang” telah diselenggarakan dalam beberapa tahun terakhir. Pada bulan Desember tahun 2000 di Dakar, selama pertemuan “Afrika: Dari Resistensi menujut Alternatif,” sebuah organisasi perempuan yang berasal dari pinggiran kota Dakar menulis dan melakukan Le proces de la dette (Pengadilan Utang) di mana IMF, Bank Dunia, G7 dan pemerintah negara-negara Selatan berdiri sebagai yang tertuduh. Kaum perempuan – korban sehari-hari dari program penyesuaian struktural / SAPs dari

Page 326: Eric Toussaint dan Damien Millet

298 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Bank Dunia dan IMF – diperiksa sebagai saksi. Keterlibatan seluruh penduduk – kaum muda, wanita, atlet, anggota serikat buruh – sangat luar biasa sepanjang konferensi ini, dan memberikan peristiwa ini sebuah gema yang mengesankan. Pada bulan Februari 2002, di Forum Sosial Dunia di Porto Alegre, Pengadilan Rakyat Internasional mengadakan pengadilan terbuka soal beban utang, yang diprakarsai oleh jaringan internasional, Jubilee South, dalam bekerjasama dengan CADTM. Berbagai pengadilan utang lainnya telah menyusul sesudahnya. Contoh-contoh ini menunjukkan kebutuhan yang dirasakan oleh penduduk negara-negara Selatan, yang menanggung penderitaan yang disebabkan oleh beban utang luar negeri. Mereka rindu menyaksikan (secara simbolis untuk saat ini) mereka yang bertanggung jawab atas sistem utang yang kejam ini diadili dan dihukum.

Selain itu, beberapa upaya untuk memungkinkan masyarakat warga negara untuk mengekspresikan pendapat mereka secara demokratis tentang mekanisme utang telah dilakukan. Di Spanyol, selama pemilihan umum pada Maret 2000, sebuah “konsultasi sosial” dibuat untuk menyerukan pemungutan suara untuk penghapusan utang luar negeri yang harus dibayar oleh negara-negara berkembang kepada negara Spanyol. Meskipun mengalami kesulitan besar karena otoritas publik menganggap konsultasi rakyat yang dibuat ini ilegal, referendum tetap berhasil mengumpulkan satu juta orang untuk memberikan suaranya, di antaranya lebih dari 95% mendukung penghapusan utang luar negeri negara-negara berkembang.

Kemudian di Brasil, pada September 2000, selama Pekan Nasional yang berakhir dengan Hari Kemerdekaan Nasional Brazil dan “Grito de los excluidos” (Teriakan-terikan dari Mereka yang Ditinggalkan) dengan prosesi dari warga masyarakat tidak memiliki tanah dan para penganggur, enam juta penduduk juga ikut ambil bagian, semua

Page 327: Eric Toussaint dan Damien Millet

299Eric Toussaint dan Damien Millet

berasal dari seluruh negera Brazil, dalam konsultasi serupa, dan 95% memberikan suara yang menuntut supaya berhenti membayar utang luar negeri Brasil.

Inisiatif-inisiatif ini sangat berharga dalam mempopulerkan perjuangan melawan beban utang dan memungkinkan warga masyarakat untuk mengekspresikan kemarahan dan frustrasi mereka.

PERTANYAAN 39: Mengapa pemerintah Selatan terus membayar utang?

Sejak krisis utang pada awal tahun delapan puluhan, negara-negara berkembang telah menjadi bergantung pada pinjaman dari lembaga keuangan internasional. Lembaga-lembaga keuangan internasional ini kemudiaan memiliki cara yang efisien membuat tekanan sehingga tetap melanjutkan pembayaran utang luar negerinya tanpa henti. Itu sebabnya mengapa pemerintah negara-negara Selatan yang ingin menentang konsensus Washington jumlahnya sangat sedikit. Misalnya, ketika Timor Leste merdeka pada Mei 2002, para pemimpinnya merasa didorong untuk membatalkan utang tapi mereka menolak untuk melakukannya.

Tekanan ini, seperti yang telah kita lihat, difasilitasi oleh sistem negosiasi kasus per kasus yang dibuat sekian sehingga shingga negara yang berhutang tetap berada dalam posisi lemah – misalnya tidak bersatu seperti IMF, Bank Dunia, Paris Club, dan London Club, yang bersatu dan terorganisir dengan sangat baik. Karena itu sangat sulit bagi pemerintah sebuah negara berkembang untuk mengatakan tidak terhadap semua yang diputuskan negara-negara kreditor ini selain hanya pasrah menerima pinjaman demi pinjaman baru dari lembaga-lembaga keuangan internasional.

Page 328: Eric Toussaint dan Damien Millet

300 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Namun, apakah para pemimpin negara-negara berkembang memang benar-benar ingin menentang model ekonomi yang dominan sekarang ini?

Selama dua puluh lima tahun terakhir ini, dengan kekecualian yang sangat langka, kebanyakan pemerintah negara-negara berkembang belum bersedia menentang kebijakan ekonomi neoliberal. Hubungan-hubungan antara para pemimpin negara-negara berkembang ini dengan pusat pengambilan keputusan di negara-negara industri beraneka macam. Sejumlah presiden yang berkuasa, khususnya di Afrika, naik ke tahta kekuasaan pada masa Perang Dingin atau karena mereka berutang budi karena sikap mereka selama perang dingin. Beberapa dari mereka berkuasa karena mereka membantu mengeliminasi atau mengizinkan penggulingan kepala negara yang, seperti Thomas Sankara, Presiden Burkina Faso dan dibunuh pada tahun 1987, ingin supaya negara mereka menempuh pembangunan ekonomi alternatif, pembangunan dan keadilan sosial yang didasarkan pada kekuatan lokal sendiri. Para pemimpin negara berkembang lainnya hanya memilih untuk ikut saja model ekonomi neoliberal karena takut nanti ekonomi negaranya tidak stabil atau digulingkan dari kekuasaan.

Bahkan di antara mereka yang dengan keras mengkritik dominasi dari negara-negara G7 dan yang mencoba untuk menerapkan kebijakan ekonomi alternatif, sebagian besar masih percaya bahwa mereka harus tetap kredibel terhadap lembaga-lembaga keuangan internasional, dan bahwa demi pembangunan negara mereka diperlukan pinjaman utang berskala besar, baik utang piman internal maupun eksternal.11 Yang

11 Seperti yang kita jelaskan lebih lanjut dalam Pertanyaan 53, kita tidak melawan segala bentuk pinjaman, tapi kami mendukung batasan yang sangat ketat pada pinjaman.

Page 329: Eric Toussaint dan Damien Millet

301Eric Toussaint dan Damien Millet

jelas, pasti ada tekanan eksternal dari pihak para pemodal di negara-negara industri, dari lembaga-lembaga keuangan internasional dan dari para kreditor swasta di negara-negara Utara.

Tapi ada faktor konservatisme lain yang berperan dalam mendukung utang dalam jumlah besar dan hal ini tidak boleh dianggap remeh. Kebanyakan pemerintah, baik pemerintah sayap kiri maupun sayap kanan, mencoba untuk mendapatkan kehendak baik dari para kapitalis lokal yang memiliki kepentingan terhadap mekanisme utang yang terus berlanjut. Mekanisme ini menjanjikan mereka (seperti halnya bagi para kapitalis di negara-negara Utara) akan aliran keuntungan karena mereka meminjamkan uang kepada pemerintah negara yang kemudian akan membayar kembali kepada mereka dengan harga [tingkat bunga] yang sangat menguntungkan kepentingan mereka. Sangat jarang jarang dijumpaik kasus baru di mana sebuah negara menolak utang publik terhadap bankir-bankir lokal. Jadi sebagian besar bankir lebih suka meminjamkan modal mreka kepada pemerintah negara dan lembaga-lembaga publik lainnya karena pinjaman mereka akan pasti dijamin oleh pemerintah, ketimbang mereka meminjamkan modal produsen-produsen lokal yang ukurannya kecil atau menengah. Pinjaman modal mereka kepada pemerintah negara beresiko jauh lebih sedikit dan sebaliknya jauh lebih menguntungkan. Beberapa presiden di negara-negara berkembang saat ini telah terpilih dengan janji besar bahwa mereka akan berusaha mengurangi kesenjangan sosial. Mereka berjanji untuk mengakhiri prakte sewa-menyewa yang parasit dari para bankir dan ingin membebaskan negara mereka dari penindasan lembaga-lembaga kreditor internasional. Pengalaman Brasil adalah kasus yang bisa dijadikan contoh. Dewasa ini, para bankir dan kelompok kelas kapitalis lokal menggosok tangan mereka di bawah kepemerintahan

Page 330: Eric Toussaint dan Damien Millet

302 MAFIA BANK DUNIA & IMF

yang ramah dari partai yang sedang berkuasa – Partai Buruh! – dan Presiden Inacio Lula Da Silva.

Jika seorang dewasa yang lebih tua menganggap dirinya berada pada sayap politik haluan kiri, maka hal itu terjad karena dia memiliki masalah. Jika seorang muda yang berhaluan politik sayap kanan, maka hal itu terjadi karena dia memiliki masalah juga.....Saya sudah berpindah haluan politik demokrasi sosial. Bila anda berusia 61 tahun anda mencapai sebuah keseimbangan.... Ini adalah bagian dari evolusi spesies manusia. Seseorang yang berhaluan politik sayap kanan menjadi lebih moderat, lebih sosial-demokratis dan kurang berhaluan politik sayap kiri. Hal ini bergantung pada seberapa banyak rambut uban yang anda miliki.... Selama bertahun-tahun saya mengkritik mantan menteri Delfim Neto [yang bertanggung jawab di bidang perekonomian Brazil selama pemerintahan diktator militer, 1964-1985] dan sekarang dia menjadi sahabat saya.

LULA, Presiden Brasil, Desember 2006

Untuk melengkapi apa yang telah dikemukakan, banyak pemimpin tinggi di negara-negara Selatan merupakan lulusan dari sekolah bisnis terkemuka atau universitas di negara-negara Utara (Harvard, Columbia, Princeton, Yale, Stanford, Oxford, Cambridge, HEC Business School di Paris) dan telah dididik dalam format ekonomi liberal.

Sebelum menjadi Gubernur Bank Sentral Brasil, Arminio Fraga Neto, misalnya, mengelola dana investasi untuk spekulan George Soros dari Amerika Serikat. Alassane Ouattara Dramane dari negara Pantai Gading adalah direktur Departemen IMF untuk mewakili Afrika untuk periode 1984-1988 sebelum ia menjadi perdana menteri Pantai Gading tahun 1990-1993 dan kemudian menjadi asisten direktur

Page 331: Eric Toussaint dan Damien Millet

303Eric Toussaint dan Damien Millet

jenderal IMF lagi dari 1994 sampai 1999. Pada saat krisis di Turki pada bulan Februari 2001, gerakan yang paling simbolis dari lembaga keuangan internasional adalah meminjamkan kepada (bersama dengan uang) Dervis Kemal di Turki, yang kemudian menjadi wakil presiden Bank Dunia, yang kemudian menjadi Menteri Keuangan di negara Turki ( sebelum mengelola UNDP). Vicente Fox, presiden terpilih Meksiko pada tahun 2000, juga sebelumnya merupakan manajer anak perusahaan Coca-Cola yang beroperasi di Meksiko. Alejandro Toledo adalah mantan konsultan yang dipekerjakan oleh Bank Dunia sebelum ia menjadi presiden Peru pada tahun 2001. Ellen Sirleaf-Johnson bekerja pada Bank Dunia sebelum ia menjadi presiden Liberia pada Januari 2006. Tidak heran kalau kebijakan-kebijakan ekonomi neolibera yang menyusul di negara mereka sempurna benar sesuai dengan keinginan Washington.

Penduduk di negara-negara Selatan tidak pernah secara serius dimintakan pendapatnya dan secara sistematis diabaikan dalam proses pengabilan kebijakan ekonomi dunia. Tapi pada dasarnya, pemutusan rantai beban utang oleh sebuah pemerintahan negara demokratis merupakan sesuatu yang sangat mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menolak utang yang dipinjamkan secara tidak sah menggunakan mekanisme audit utang. Hukum internasional menyediakan ruang yang efisien bagi pemerintah negara-negara Selatan untuk menolak utang tidak syah. Untuk itu, pemerintah negara-negara Selatan mesti siap untuk memanfaatkan sarana ini.

PERTANAYAAN 40: Apa itu dana vulture?

Negara-negara yang sedang berkembang yang membuat kontrak utang dapat mengubah institusi di mana dan dengan siapa mereka

Page 332: Eric Toussaint dan Damien Millet

304 MAFIA BANK DUNIA & IMF

membuat kontrak utang tersebut, tanpa bisa mengatakan apa-apa dalam proses perubahan ini karena pasar utang sekunder. Ini adalah semacam pasar bekas di mana obligasi utang dibeli dan dijual. Seorang kreditor dapat menjual kembali sebagian obligasi-obligasi yang dimilikinya kepada sebuah investor atau organisasi yang kemudian menjadi kreditor lagi bagi debitor.12 Nilai dari obligasi-obligasi utang yang dijual ini bervariasi dari hari ke hari, dan tingkat bunga pasar harian hanya bergantung pada kepercayaan – atau kurang ada kepercayaan – yang lingkungan keuangan memiliki di negara berkembang yang bersangkutan.

Fenomena ini sedang tumbuh semarak: lembaga-lembaga swasta membeli – dengan harga yang rendah – utang dari negara-negara miskin dari negara atau lembaga kreditor mereka karena negara-negara kreditor ini ingin memperoleh kembali setidaknya sebagian dari uang mereka. Karena didorong semata-mata untuk mengejar keuntungan, maka kreditor swasta (bos baru) yang tidak bermoral menunggu sampai situasi ekonomi negara debitornya meningkat sedikit (misalnya, ketika mereka mencapai titik penyelesaian inisiatif HIPC atau pada waktu ada negosiasi ulang utang mereka Paris Club, atau waktu ekspor mereka mendapatkan sedikit keuntungan dari kenaikan di indeks harga ekspor), maka pada waktu itulah, ibarat secepat kilat petir di cakrawala, para kreditor swasta mulai menggugat

12 [Misalnya negara kaya A (kreditor) meminjamkan uang sebesar $5M kepada negara negara berkembang B (debitor) dengan bunga 15% per tahun. Sekarang A memegang obligasi sebesar $5M plus bunga 15% per tahun. Tapi, katakana saja, setelah dua tahun negara miskin B tidak bisa bayar bunga maupun pokok yang sekarang jumlahnya sudah menjadi $6.612.500. Maka negara kaya A, daparipada uangnya hilang, menjual obligasinya kepada sebuah bank swasta Eropa, misalnya German Bank, dengan harga murah meriah $4,5 M. Sehingga German Bank sekarang menjadi kreditor baru terhadap negara B dan tetap menagih utang pokok $5 M beserta bunga 15% per tahun.

Page 333: Eric Toussaint dan Damien Millet

305Eric Toussaint dan Damien Millet

negara-negara miskin yang berhutang kepadanya, sambil menuntut seupaya segera utang secara total. Tak pelak lagi kreditur baru ini mendulang keuntungan besar karena ia sudah membeli obligasi utang dengan harga yang sangat murah. Lembaga kreditor swasta tidak peduli dengan konsekuensi sosial dari miskin yang dituntut untuk bayar utang. Inilah yang disebut tindakan kejahatan dari “dana vulture” (uang untuk pemakan bangkai) yang juga disesuaikan dengan situasi yang tidak stabil di mana prakte korupsi merajalela. Negara-negara berkembang kadang-kadang harus membayar jauh yang lebih tinggi untuk urusan perkara ini daripada jumlah pengurangan utang yang sangat kecil terima setelah melalui perjuangan berat untuk mendapatkannya.

Mari kita lihat sebuah contoh konkret bagaimana Peru didenda untuk membayar $58 juta untuk utang yang telah dibeli seharga $11 juta.13 Pada tahun 1996 dana vulture Amerika Serikat Elliott Associates membayar $11.400.000 untuk membeli obligasi utang negara Peru (obligasi yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan Peru). Obligasi-obligasi ini memiliki nilai nominal sebesar $20.700.000. Beberapa waktu kemudian, di bawah naungan Paris Club dan London Club dan dengan bantuan dari IMF dan pemerintah AS, sebuah rencana untuk mengurangi dan merestrukturisasi utang Peru disepakati.

Waktu itu, Elliott Associates menolak untuk mengambil bagian dalam kesepakatan di atas. Mereka tidak mau mengakui setiap pengurangan utang negara Peru. Sebaliknya, tak lama setelah itu, mereka menggugat pemerintah Peru di Lima untuk membayar penuh (nilai nominal) utang tersebut dan ditambah dengan bunga dikapitalisasi

13 Lihat Michaël Roy « S’enrichir sur le dos des plus pauvres !” Le Courrier de Genève, December 23, 2000.

Page 334: Eric Toussaint dan Damien Millet

306 MAFIA BANK DUNIA & IMF

hingga mencapai jumlah total sebesar $35 juta. Peru menolak tuntutan itu. Maka Elliott Associates membawa kasus itu ke pengadilan New York, yang membuat keputusan perkara menentang mereka. Akan tetapi, sebuah Pengadilan Banding membatalkan putusan ini pada tahun 2000 dan Elliot Associates mencapai status sebagai “kreditur pilihan” (yaitu bahwa mereka harus dibayar terlebih dahulu!). Peru kemudian diperintahkan untuk membayar utang sebesar $58 juta, karena termasuk bunga yang belum dibayar terus menumpuk selama empat tahun kasus perkara di pengadilan! Tak pelak lagi, Elliott mendulang keuntungan besar sebanyak $38 juta, dengan pengacara berbagi di antara mereka jumlah sehingga masing-masing memperoleh $9 juta. Rupanya Elliott Associates merupakan permain baru dalam kasus seperti ini, karena mereka sudah mempraktekkan trik yang sama di Panama, Ekuador, dan Paraguay dengan meraup keuntungan sebesar $130 juta.

Mari kita lihat contoh lain. Pada tahun 1979 Rumania meminjamkan $15 juta kepada Zambia untuk membeli traktor-traktor buatan Rumania. Namun karena harga tembaga (ekspor utama Zambia) jatuh, Zambia mengalami keterlambatan dalam pembayaran. Pada tahun 1999 utang yang masih tersisa diperkirakan sebesar $30 juta. Pada waktu itu, Donegal International, salah satu dana vulture milik kelompok Hutang Penasehat Internasional dan terdaftar di British Virgin Islands – tax haven sangat tersohor – masuk ke dalam persoalan utang-piutang antara Rumania-Zambia dan menawarkan diri untuk membeli utang Rumania pada Zambia sebesar $ 3,3 juta.

Ketika pada suatu waktu Zambia mendapat keringanan, yaknia utangnya dibatalkan sebagai bagian dari program HIPC, MDRI (lihat Bab7), Donegal Internasional menggugat Zambia dan menuntuk agar membayar seluruh total utangnya ditambah dengan semua bunga yang terlambat dibayar – yang semuanya menjadi $55 juta.

Page 335: Eric Toussaint dan Damien Millet

307Eric Toussaint dan Damien Millet

Utang terakhir yang dituntut ini merupakan pembengkakan 17 kali investasi awal Zambia dan lebih dari jumlah pengurangan utang yang diterima Zambia tahun itu oleh Zambia ($40 juta). Untuk mencapai target yang diinginkannya, Donegal International juga menuntut pembekuan seluruh aset Zambia yang disimpan di Inggris.14

Pada bulan April 2007, Pengadilan Tinggi di London dengan agak ragu memberikan kemenangan Donegal International dan memutuskan bahwa Zambia seharusnya membayar kepada Donegal Internasional sebesar $15,4 juta ditambah dengan biaya perkara sehingga totalnya menjadi sekitar $17 juta – sebuah jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan (obligasi utang Rumania pada Zambia) sebesar $3,3 yang dibeli oleh Donegal. Meskipun Pengadilan Tinggi mengkritik Donegal dan bosnya Michael Sheehan karena sikap “tidak jujur” dan meskipun jumlah ini disadari terlalu berlebihan, tapi pengadilan tetap memutuskan bahwa perjanjian itu sah. Koresponden ekonomi Ashley Seager, dalam sebuah editorial di The Guardian mengatakan bahwa sesungguhnya Sheehan yang sama juga merupakan direktur di Walker International, sebuah perusahaan yang sebelumnya menggugat Kongo-Brazzaville sebesar $13 juta.15 Hingga saat ini, sulit untuk diketahui pasti ada berapa banyak vulture vulture yang sedang aktif karena mereka sering diciptakan atas satu unit dana vulture untuk memangksa setiap negara miskin tertentu yang sedang dililit hutang.

Bank perlu hatihati dalam empertimbangkan implikasi moral etis dari setiap keputusan yang mereka buat dan tidak hanya sekadar mau membersihkan utang dari neraca mereka kemudian mengundang burung pemakan bangkai untuk mengambil alih

14 RFI, April 26, 2007, www.rfi.fr/actufr/articles/088/article_51334.asp.

15 Ashley Seager and James Lewis, “How ‘dana vultures’ are preying on the globe’s poorest countries,” Guardian, October 22, 2007.

Page 336: Eric Toussaint dan Damien Millet

308 MAFIA BANK DUNIA & IMF

utang mereka pada negara miskin.. Dana diinkorporasikan dalam yurisdiksi yang melestarikan anonimitas pemegang saham, yang berarti hampir tidak mungkin bagi kita untuk mengakses para pendukung mereka. Tidak mungkin bagi kita untuk melobi para pemegang saham mengenai kebijakan keuangan sehubungan utang negara miskin.

RONNIE KING, Advokat for International Development, 2007

Poin ini menghantar kita ke soal pokok: dana vulture tidak hanya sekedar sebuah institusi asing, benar-benar asing bagi sistem ini, yang merupakan akibat keserakahan sejumlah spekulan tidak bermoral. Sebaliknya, mereka terlalu sering melakukan pekerjaan kotor atas nama kreditur lain, misalnya bank-bank besar, yang tidak ingin beroperasi secara terbuka karena kuatir akan disorot secara negatif oleh media.

Contoh Kongo-Brazzaville – sebuah negara lain yang diserang oleh dana vulture – sungguh membuat mata orang terbuka. Di bawah pimpinan diktator Denis Sassou Nguesso, yang begitu patuh dan tunduk kepada bisnis minyak dari perusahaan minyak Elf Perancis (sekarang bergabung menjadi bagian dari perusahaan Total), Kongo mencapai tahan decision point dalam program HIPC pada bulan Maret 2006 – yang membuat Kongo layak dipertimbangkan untuk menghapus sebagian dari utang luar negerinya (salah satu negara punya utang luar negeri yang terbesar di dunia per penduduk, lihat Pert.27). Meskipun lembaga keuangan internasional aga ragu karena mereka mencurigai akan kemungkinan terjadinya penggelapan dan penyembunyian dana ini nanti, pemerintah Perancis tetap maju mendudkung untuk menghapus sebagai utang luar negeri Kongo. Dana vulture telah melecehkan Kongo selama beberapa tahun. Kensington International, yang telah membayar $ 1.7 juta untuk

Page 337: Eric Toussaint dan Damien Millet

309Eric Toussaint dan Damien Millet

membeli empat hutang (yang dibuat pada tahun 1980-an) dengan nilai nominal sebesar $32.600.000, memenangkan gugatan mereka di pengadilan Inggris dan negara Kongo diperintahkan untuk membayar mereka lebih dari $121 juta.

Cerita ini menjadi benar-benar menarik ketika para penguasa Kongo bersikap seakan-akan mereka sungguh nasionalistik dan mengakui bahwa meskipun SNPC – Perusahaan Minyak Nasional Kongo – harus mendirikan sebuah perusahaan boneka yang berkantor di tax havens di luar negeri untuk menyembunyikan sebahagian dari uand pendapatan jual minyak mereka, pemerintah Kongo tetap menyangkal bahwa mereka tidak pernah melakukan hal it. Sebaliknya, pemerintah Kongo lakukan itu untuk melindungi pendapatan minyak dari negaranya dari incaran dana vulture yang berusaha membekukan aset di luar negeri Kongo sehingga Kongo akan tetap mempunyai dana yang tersedia bila harus menghadapi keputusan hukum dagang internasional.

Pada bulan Januari 2006, Isidore Mvouba, perdana menteri Kongo, bahkan berani mengatakan: “Negara kita sedang dilecehkan oleh dana vulture yang melakukan segala macam cara untuk mencegah Kongo dari mencapai decision point dari program HIPC. Mereka tidak pernah lelah untuk mengorganisir kampanye misinformasi di Amerika Serikat tentang Kongo. ...Kami harus melindungi uang rakyat Kongo sehingga tidak jatuh ke tangan serakah dari predator asing ini.... Meskipun demikian, sebuah gugatan yang untuk memutuskan melawan Kongo telah mengakibatkan sekurang-kurangnya menarik perhatian dari predator keuangan internasional yang tabiatnya merusakkan negara-negara berkembang.”16

16 Lihat “Le gouvernement congolais dénonce le harcèlement des ‘fonds vautours,’” Panapress, January 23, 2006.

Page 338: Eric Toussaint dan Damien Millet

310 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Dengan demikian, perjuangan rakyat Kongo yang hampir tak berdaya untuk mempertahankan hasil minyak negara mereka berada di antara dua kekuataan: pemerintah Kongo [yang juga ingin korupsi uang hasil minyak] dan dana vulture internasional. Orang tahu bahwa siapa pun yang menang tidak akan mendapatkan keuntungan dari kekayaan yang dimiliki rakyat Kongo. Meminta IMF untuk menghapus atau meringankan sedikit utang luar negeri Kongo juga bukan merupakan sebuah langkah menuju solusi yang adil dan abadi. Dana vulture merupakan katalis yang menjelaskan kepada bahwa model ekonomi yang dipromosikan oleh IMF atas nama negara-negara kreditor utama sejak tahun 1980-an secara struktural menciptakan utang, korupsi dan kemiskinan bagi negara-negara berkembang.

Satu-satunya jalan untuk solusi adalah mendesak supaya dibuatkan perubahan mendasar dalam sistem ekonomi yang sedang berlaku sekarang ini dan menolak, pertama, dominasi yang dipaksakan oleh IMF dan Bank Dunia melalui jerat utang pada rakyat Kongo demi kepentingan negara-negara kreditor kaya dan perusahaan-perusahaan multinasional; kedua, menolakpenolakan program HIPC yang juga turun mempropagandakan model ekonomi ini dan bertujuan mematikan semua bentuk oposisi terhadap model ekonomi yang tidak adil saat ini yang dipaksakan oleh pihak luar; dan ketiga, menolak diktator (dalam hal ini Sassou dan kelompoknya yang didukung oleh Perancis dan Perusahaan Total – pewaris perusahaan korup Elf ) yang ingin memonopoli kekayaan minyak rakyat Kongo. Dalam pertikaian antara klan Sassou, dana vulture, dan IMF, orang tidak bisa mengeritik salah satu dari ketiganya dan membela dua pihak yang lain. Hal itu akan menjadi oposisi palsu karena ketiganya terlibat dan ingin mendapat keuntungan dari kekayaan minyak rakyat Kongo. Dana vulture adalah bukti nyata bahwa model ekonomi yang

Page 339: Eric Toussaint dan Damien Millet

311Eric Toussaint dan Damien Millet

didasarkan pada utang adalah sebuah bagai kretaapi yang sedang lari dan orang tak berdaya menahannya.

Gugatan-gugatan perkara yang dilakukan oleh Kreditor Swasta dari negara-negara Utara terhadap negara-negara berkembang yang terbeban utang pada bulan Agustus 2008

Negara miskin yg dihimpit utang LN

Lembaga Creditor Lokasi Keputusan

hukum

Jumlah awal yang dituntut (tanpa

tunggakan)

Total yang

dituntut

Keputusan akhir

Kameroon Winslow Bank Bahamas Diputuskan 9.0 46.3 46.3Del Favaro Itala Diputuskan 0.8 4.6 4.6

Sconset Virgin Islands (GB) Meleraikan 18.2 53.9

Grace Church (Paris)

Cayman Islands Ditunda 9.5 39.7

Antwerp Virgin Islands (GB) Meleraikan 15.2 196.0

Kongo-B GAT Lebanon Diputuskan 126.0 88.6 92.1NUFI-AIG AS Diputuskan 11.2 24.3 8.3

FG Hemisphere As Diputuskan 35.9 152.0 151.9AF CAP Inc Bermuda Diputuskan 9.6 20,8 10,9

Berrebi Prancis Diputuskan 2.1 13,7 13.7

Kensington Int Cayman Islands Diputuskan 29.6 118.6 118.6

Walker International

Virgin Islands (GB) Diputuskan 20.8 47.8 47.8

Commissimpex Kongo-B Perjanjian Bersahabat 292

Kongo-K (DRC) FG Hemisphere AS Diputuskan 55.8 81.7 81.7

KHD Humboldt Wedag AG

Koln…Germany Diputuskan 67.1 67.1

Ethiopia Kintel Bulgaria Diputuskan 8.7 8.7Yugoimport Serbia Diputuskan 122.8 178.0

Guyana Citizens Bank Guyana Perjanjian bersahabat 24.3 24.7

Booker Inggris Tidak dilanjutkan 4.1 7.5

Export Services AS Diputuskan 14.1 14.1 5.3

Honduras Laboratoires Bago Argentina Pending 1.5 1.5

Page 340: Eric Toussaint dan Damien Millet

312 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Nicaragua LNC Investments AS Diputuskan 26.3 87.1 87.1

Hemisphere AS Diputuskan 30.9 126.0 126.0Greylock Global

OppVirgin Islands

(GB) Diputuskan 10.5 50.9 50.9

Hamsah Investments

Virgin Islands (GB) Diputuskan 2.5 11.6 11.6

Inex, 14 Oct Krusevac, IMT AD, DP FAP, MFK Corp

Serbia Ditunda 9.6 9.6

Uganda Banco Arabe Espanol Spanyol Diputuskan 1.0 2.7 2,7

Transroad Ltd US Diputuskan 4.0 16.7 16.7Industry

Machinery 14 Oktobar

Ex-Yugoslavia Diputuskan 7.0 8.9 8.9

Sour Fap Famous Ex-Yugoslavia Diputuskan 0.3 1.4 1.4Iraq Fund for Int

Development Iraq Ditunda 6.0 6.4

Shelter Afrique Kenya Perjanjian Bersahabat 0.1 0.1

São Tomé and Príncipe

Annadale Associates Inggris Meleraikan 3.0 8.9

Sierra Leone J&S Franklin Ltd Inggris Diputuskan 1.1 3.4 3.4

Umarco Prancis Ditunda 0.6 0.6Executive Outcomes Sierra Leone Diputuskan 19.5 23 23

Chatelet Investment Sierra Leone Ditunda 0.4 0.4

Scancem Int Norwegia Perjanjian Bersahabat 3.7 3.7

ZambiaConnecticut

Bank of Commerce

AS Diputuskan 0.9 0.3 0.3

Donegal Virgin Islands (GB) Ditunda 15.4 55.0 15.4

TOTAL $954.0 $1,606.3 $995.7

Sumber: IMF dan IDA, HIPC Initiative and MDRI—Status of Implementation, September 27, 2007. Dalam $jutaan. Dari 30 negara miskin yang sangat dibeani utang luar negeri yang mencapai decision point dari Program HIPC pada bulan Mei 2007, hanya 24 negara yang memberikan informasi tentang perkembangan ekonomi mereka yang sebenarnya.

Lebih dari 40 proses hukum telah berlangsung atau masih sedang berlangsung, dan semua ini hanya terjadi di negara-negara termiskin

Page 341: Eric Toussaint dan Damien Millet

313Eric Toussaint dan Damien Millet

dan yang paling dililit hutang. Putusan pengadilan telah membuat uang negara-negara miskin sejumlah hampir $1 milliar mengalir ke kantong-kandong dana valture dari negara-negara kaya. Dengan demikian, mekanisma utang-piutang telah enjadi pasar yang sangat menguntungkan bagai negara-negara kaya.

Singkatnya, sebuah negara yang mendapat “keuntungan” karena kesepakatan dengan kreditornya untuk mengurangi utang tanpa disadari justeri akan membuat utangnya membengkak karena, seiring dengan keadaan keuangan yang membaik, kesanggupannya untuk membayar utang meningkat dan nilai komersial dari sahamnya yang masih sisa meningkat pula. Di sisi lain, jika sebuah negara terlambat dalam membayar kembali utangnya, maka nilai komersialnya menurun. Kalau kita ingin menarik sebuah kesimpulan, maka kesimpulannya mestinya ini: dalam sebuah ekonomi pasar, lebih baik memilih untuk membatalkan atau menolak seluruh utang utang luar negeri.§§§

Page 342: Eric Toussaint dan Damien Millet

314 MAFIA BANK DUNIA & IMF

BAB 10ALASAN-ALASAN TUNTUTAN UNTUK MENGHAPUSN UTANG NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

PERTANYAAN 41: Apakah alasan moral yang mendukung idea penghapusan utang negara-negara berkembang?

Meskipun negara-negara Selatan dalam banyak hal dianugerahi dengan sumber daya manusia dan alam yang kaya, tapi

beban utang luar negeri telah menyebabkan mereka menjadi miskin secara umum dan hal ini diperburuk oleh sistem perampokan yang terorganisir [dalam bentuk lembaga-lembaga keuangan internasional dan swasta international seperti dana vulture].

Membayar utang merupakan sebuah kendala sangat essensial untuk memuaskan kebutuhan dasar manusia, seperti akses air bersih, makanan yang layak, pelayanan kesehatan pokok, pendidikan dasar, akomodasi yang layak, dan infrastruktur yang memuaskan. Tanpa ragu, pemenuhan kebutuhan poko manusia harus mendapat prioritas di atas semua pertimbangan lainnya, baik pertimbangan geopolitik maupun keuangan. Dari segi moral, hak-hak para kreditor, pemegang saham atau spekulan tidak signifikan dibandingkan dengan hak-hak dasar lima miliar warga manusia.

Menuntut bahwa negara-negara berkembang mengadaikan sumber daya apa saja yang mereka demi kemakmuran para kreditor (baik di

Page 343: Eric Toussaint dan Damien Millet

315Eric Toussaint dan Damien Millet

negara-negara Utara maupun di Selatan) ketimbang memenuhi kebutuhan pokok mereka merupakan sebuah tindakan tidak bermoral.

Masalah tanggung jawab moral dari para kreditor sangat jelas dalam hubungan dengan kasus pinjaman dana dalam rangka Perang Dingin. Ketika IMF dan Bank Dunia meminjamkan uang kepada Republik Demokratik Kongo di bawah pimpinan Mobutu, mereka tahu (atau seharusnya tahu) bahwa sebagian besar uang itu tidak akan digunakan untuk membantu orang-orang miskin di negara itu, melainkan akan digunakan untuk memperkaya Mobutu. Dana itu diberikan untuk memastikan bahwa pemimpin yang korup ini akan menjaga supaya negaranya tetap bersekutu dengan Barat. Bagi banyak orang, tampaknya tidak adil bagi para pembayar pajak sederhana di negara-negara dengan pemerintahan yang korup harus membayar pinjaman utang luar negeri yang dibuat para pemimpin negara yang dalam kenyataanya yang tidak mewakili kepentingan mereka.

JOSEPH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002

Utang adalah salah satu mekanisme utama yang dipakai dalam penjajahan bentuk baru di bidang ekonomi yang beroperasi dengan merugikan negara-negara berkembang. Ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran dalam sejarah manusia, yang juga dilakukan oleh negara-negara kaya: perbudakan, penjarahan bahan baku dan barang-barang bernilai budaya, pemusnahan penduduk asli, dan penghambaan kolonial. Sekarang sudah saatnya untuk menggantikan logika dominasi oleh logika redistribusi kekayaan atas nama keadilan.

G8, IMF, Bank Dunia, dan Paris Club memaksakan kebenaran mereka sendiri dan keadilan versi mereka sendiri. Waktunya telah tiba untuk mengakhiri keadilan palsu dari para penakluk dan penindas ini.

Page 344: Eric Toussaint dan Damien Millet

316 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Imoralitas mekanisme utang juga merupakan konsekuensi dari kenyataan bahwa utang ini sering dikontrak oleh rezim yang tidak demokratis yang tidak menggunakan uang yang dipinjam itu untuk kepentingan rakyat mereka, dan sering melakukan penggelapan udang negara dalam skala besar, dengan pesetujuan negara-negara Utara, Bank Dunia dan IMF. Para kreditor dari negara-negara industri, yang mengambil keuntungan dari tingkat bunga yang dinaikan pada tahun 1979 dan harga rendah bahan baku di pasar internasional, sering dengan sengaja, dengan tahu dan mau meminjamkan uang kepada rezim-rezim korup di negara-negara berkembang. Sesungguhnya, secara moral mereka sekarang tidak punya hak untuk menuntut rakyat di negara-negara berkembang untuk membayar kembali pinjaman-pinjam luar negeri seperti ini. Biarkan mereka berurusan dengan diktator yang telah jatuh atau juga dengan diktator-diktator yang masih berkuasa.

Mari kita buat perbandingan. Para aktivis yang berjuang melawan perbudakan digerakkan oleh idealisme keadilan dan menentang keras praktek-praktek yang keji. Tibalah waktunya ketika perimbangan kekuasaan bergeser dan penghapusan perbudakan menjadi tidak terhindarkan lagi, meskipun pihak-pihak yang mempertahankan sistem perbudakan meramalkan bahwa hal ini akan menghancurkan perkembangan ekonomi. Dalam kasus utang publik eksternal dari negara-negara berkembang dan sejumlah peristiwa yang terjadi sejak tahun 1980, situasinya kurang lebih sama (meskipun tidak identik). Mekanisme uttang telah menjadi sebuah mekanisme yang dasyat untuk menguasai [negara-negara miskin oleh negara-negara kaya yang meminjamkan uang]. Perjuangan warga masyarakat melawan penindasan karena dominasi ini dan kerusakan-kerusakann yang ditimbulkannya pada manusia harus ditentang dengan keras kalau kita mau penindasan ini berakhir.

Page 345: Eric Toussaint dan Damien Millet

317Eric Toussaint dan Damien Millet

Menuntut pembatalan total utang publik eksternal bagi semua negara berkembang merupakan sesuatu yang sentral dalam gerakan abolisionis dewasa ini. Sama seperti kasus yang terjadi dengan penghapusan perbudakan tempo dulu, pembatalan utang luar negeri ini juga harus total, karena purbudakan tidak bisa hanya diubah-ubah sistemnya [sementara itu perbudakan sendiri ttap dipertahankan] dan juga tidak bisa sekedar dikurangi: itu harus dihapuskan secara total.

Negara-negara di Selatan harus berhenti membayar utang mereka. Bahwa hutang luar negeri ini umumnya adalah utang-utang tidak sah, karena dalam banyak kasus utang-utang luar negeri ini dulu dikontrak oleh pemerintah totaliter dan korup yang menggelapkan sebagian besar uang pinjaman ini untuk keuntungan mereka sendiri. Utang ini juga merupakan hasil dari penjarahan kekayaan kita oleh negara-negara Utara melalu exploitasi yang dilakukan berabad-abad lamanya. Penduduk negara-negara Selatan tidak perlu lagi menanggung suatu beban utang yang mereka tidak pernah nikmati penggunaannya, tapi dalam kenyataan tetap dipakai menjadi instrumen untuk menguasai dan kontrol oleh negara-negara kaya atas negara-negara miskin.

LIDY NAPCIL, koordinator internasional Jubilee South, in Le Monde, “Yobel Sud: les tribunaux de la dette”

(Jubilee South: utang ke pengadilan), 26 Januari 2002.

PERTANYAAN 42: Apa alasan politik yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang?

Mekanisme siklus utang luar negeri membuat negara-negara berkembang tunduk terhadap tuntutan dari Washington (di mana

Page 346: Eric Toussaint dan Damien Millet

318 MAFIA BANK DUNIA & IMF

IMF, Bank Dunia, dan Departemen Keuangan AS memiliki markas mereka). Bagi negara-negara yang yang berhutang, kebijakan-kebijakan fundemental dari ekonomi mereka di putuskan luar wilayah negara mereka. Konkretnya, IMF dan Bank Dunia berperan dalam setiap keputusan ekonomi yang dibuat oleh negara-negara berkembang.Utang memungkinkan negara-negara kreditor untuk memperlihatkan kuasa besar atas negara-negara yang berhutang.

Negara-negara berkembang yang telah jatuh dalam cengkraman negara-negara kreditor, yang pelaksanaaya diwakili oleh IMF dan Bank Dunia, telah secara bertahap dipaksa untuk meninggalkan semua kedaulatan mereka sebagai sebuah negara dan bangsa merdeka. Pemerintah tidak lagi memiliki kekuasan untuk menerapkan kebijakan-kebijakan seperti yang mereka kampanyekan sewaktu pemilihan diri mereka. Di Guyana, misalnya, pemerintah memutuskan, pada awal tahun 2000, untuk menaikkan gaji pegawai negeri sipil sebesar 3,5%, setelah penurunan daya beli dari 30% dalam lima tahun sebelumnya. Sebagai reaksi atas kebijakan nasional ini, IMF langsung mengancam untuk menghapus Guyana dari daftar negara-negara HIPC. Setelah beberapa bulan berlalu, pemerintah Guyana mengalah dan membatalkan kebijakannya ini.

Pada musim panas tahun 2002 Brazil terguncang oleh gejolak keuangan yang sangat parah, karena efek dari krisis ekonomi Argentina dan penurunan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Pemerintah Presiden Cardoso merundingkan sebuah kesepakatan dengan IMF yang memberikan kepada Brazil pinjaman yan besarnya belum pernah terjadi sebelumnya: $30,4 milliar pada akhir tahun 2003. Tentu, hal ini disertai dengan syarat khusus: suapay bisa mendapat pinjaman sebesar ini IMF menuntut supaya Brazil harus melakukan penghematan anggaran yang diikuti secara

Page 347: Eric Toussaint dan Damien Millet

319Eric Toussaint dan Damien Millet

keta hingga tahun 2005. Pinjaman ini, yang direncanakan untuk menenangkan gejolak pasar, juga digunakan sebagai sarana untuk mengontrol President Lula, yang terpilih sebagai kepala negara pada bulan Oktober 2002. IMF menuntut kesepakatan ini, yang pada prinsipnya mempuyai rencana tersembunyi, dari calon utama presiden jauh-jauh hari sebelum pinjaman diberikan. Namun secara luar biasa, IMF mengalah terhadap esakan awal yang dibuatnya dalam sebuah perjanjian tertulis. Direktur IMF pada saat itu, Jerman Horst Köhler, sangat tegas: “Dengan mengurangi kerentanan dan ketidakyakinan, program baru ... memberikan pemerintah baru sebuah bantuan setelah tahun 2003.” Kesimpulannya: IMF secara langsung ikut mencampuri urusan politik internal dari sebuah negara hanya beberapa bulan sebelum pemilihan umum dengan tujuan untuk mempengaruhi pilihan dari warga Brazil. Tindakan ini jelas tidak dapat diterima karena mencemooh demokrasi.

Kami memiliki bendera, sebuah lagu kebangsaan, tetapi segala sesuatu yang lain diputuskan oleh negara-negara Barat. Semua ini dibungkus dalam kata-kata manis, dengan judul bantuan yang diberikan oleh badan-badan seperti Bank Dunia dan IMF, yang tidak lain merupakan sarana yang diciptakan oleh negara-engara Barat untuk melanggengkan dominasi merekaa.

AHMED BEN BELLA, presiden Republik Aljazair, 1963-1965184.1

Warga Selatan mengetahui IMF dan Bank Dunia: mereka merasakan dampak negatif yang menghancurkan dari dari Program Penyesuaian Struktural dalam kehidupan mereka setiap hari. Sangat

1 Lihat Voltaire.net, April 21, 2006, www.voltairenet.org/article138102.html.

Page 348: Eric Toussaint dan Damien Millet

320 MAFIA BANK DUNIA & IMF

sering kebijakan-kebijakan ekonomi dari negara-negara Selatan dibuat di Washington atau kota-kota lainnya dari negara-negara Utara, dan para pemimpin negara-negara di Selatan hanya diharapkan untuk melaksanakannya di negara masing-masing. Namun, rakyat dari negara-negara Selatan berhak menyatakan di depan istana presiden atau Departemen Keuangan di negara mereka karena tekanan rakyat dapat mendorong para pemimpin mereka untuk memikul tanggung jawab mereka dan mengembalikan sedikit martabat mereka. Protes di Bolivia pada April 2000 dan Desember 2004 hingga Januari 2005 melawan privatisasi air berakhir dengan sebuah kemenangan, seperti protest menentang privatisasi gas alam pada bulan September hingga Oktober 2003. Pada tahun 2006, pemerintah baru Evo Morales yang terpilih secara demokratis menasionalisasikan perusahaan hidrokarbon. Mobilisasi rakyat di Niger pada tahun 2005 menyebabkan pemerintah negara ini untuk mencabut undang-undang anggaran yang dipaksakan oleh IMF dan Bank Dunia. Kesuksesan yang sama telah dicapai oleh demonstrasi besar di Conakry (Guinea) pada bulan Desember 2005 hinggaJanuari 2006. Mobilisasi menentang krisis pangan yang yang diorganisur di seluruh dunia pada bulan Maret hingga April 2008 juga telah menyebabkan pemerintah menjauhkan diri mereka dari dogma-dogam kebijakan ekonomi neoliberal dan menghasilkan kesadaran global baru, dan hal ini membuktikan bahwa perjuangan bersama dapat membawa hasil yang positif.

Kedaulatan sejati akan tetap merupakan sebuah mimpi yang mustahil bagi negara-negara berkembang selama mereka tetap berada di bawah kuk IMF / Bank Dunia / WTO, dan secara umum kuk dari semua lembaga kreditor di negara-negara Utara. Terperangkap dalam lingkatan pembayaran utang, kebanyakan negara berkembang telah dipaksa untuk mengorbankan kedaulatan keuangan, ekonomi dan politik mereka.

Page 349: Eric Toussaint dan Damien Millet

321Eric Toussaint dan Damien Millet

Globalisasi, seperti yang telah dipromosikan, sering tampak sebagai kekuatan yang menggantikan pemerintah diktator lama pada setiap negara dengan sebuah kediktatoran baru yang namanya lembaga keuangan internasional. Negara-negara berkembang kerap diberitahu bahwa jika mereka tidak mengikuti syarat-syarat tertentu, maka pasar modal atau IMF akan menolak untuk meminjamkan uang kepada mereka. Negara-negara berkembang pada dasarnya kerap dipaksa untuk menyerahkan sebagian dari kedaulatan mereka untuk memberi ruang kepada pasar modal yang irama bisnisnya berubah-ubah tak tentu, yang meliputi para spekulan yang hanya memikirkan prospek ekonomi jangka pendek dari sebuah negara berkembang dan mengabaikan soal-soal sehubungan pertumbuhan ekonomi jangka panjang dari negara berkembang bersangkutan dan peningkatan standar hidup warga masyrakatnya, “mendisiplinkan” mereka, mengatakan kepada mereka apa yang mereka harus lakuakan dan apa tidak boleh dilakukan.

JOSEPH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002.

Setelah lima abad penjarahan, perbudakan, dan kolonisasi, dan setelah dua puluh lima tahun kebijakan penyesuaian struktural dari IMF and Bank Dunia, penduduk negara-negara Selatan memiliki hak untuk menuntut reparasi bagi semua penderitaan yang telah menimpa mereka, yang disebabkan oleh mekanisme tak kelihatan yang dipasang oleh lembaga-lembaga kreditor dari negara-negara Utara yang didukung para penguasa korup dari negara-negara Selatan. Penghapusan utang luar negeri harus menjadi agenda pertama dari reparasi.

Sangat banyak penduduk dari negara-negara kaya di Utara tidak menyadari adanya mekanisme jahat yang mendorong penduduk negara-

Page 350: Eric Toussaint dan Damien Millet

322 MAFIA BANK DUNIA & IMF

negara berkembang untuk meninggalkan negeri dan anggota keluarga mereka dan coba bertahan hidup di negara-negara Utara. Jumlah bantuan asing (foreign aid) yang diuar-uarkan negara-negara industri terlalu sedikit dan memiliki tujuan untuk kepentingan diri sendiri yakni sebagai jalan untuk semakin leluasa menguras kekayaan alam dan keuangan dari negara-negara Selatan. Kenaikan kepentingan diri sendiri yang tak terbendung, yang secara umum dapat diamati di Eropa, di Amerika Serikat dan bahkan di Afrika Selatan,2 dengan adanya rasisme dan xenophobia, merupakan sebuah konsekuensi dari ketidaktahuan dan itikad buruk dari sejumlah orang. Saat ini, membokar tabir dan menjelaskan bahwa penghapusan utang external dan Kebijakan Penyesuaian Strukturan yang diagendakan IMF dan Bank Dunia merupakan tutuntan bersama baik masyarakat negara-negara di Utara maupun di Selatan dan karena itu tabir mekanisme utang ini harus diangkat dan dibongkar.

Saya harus mengatakan sekali lagi apa yang saya tanpa henti untuk ulang terus sejak tahun 1985. Utang luar negeri negara berkembang sudah dibayar secara cukup, mengingat syarat-syarat bagiamana utang ini dikontrak, kenaikan bunga pinjaman ini dalam dollar yang secara sewenang-wenang selama dekade sebelumnya [sejak tahun 1979] dan penurunan harga bahan-bahan mentah yang merupakan sumber utama pendapatan bagi negara-negara masih perlu dikembangkan. Mekanisme utang ini telah menjadi sebuah lingkaran setan di mana utang baru dikontrak untuk melunasi pembayaran bunga dari utang lama yang masih belum terbayar.

Hal ini menjadi lebih jelas bahwa utang bukan meruapakan masalah ekonomi, tapi sebuah masalah politik, dan karena itu harus diselesaikan juga secara politik. Solusinya harus

2 Di Afrika Selatan, para pendatang dari negara-negara tetangga merupakan target pogrom nyata pada bulan Mei 2008.

Page 351: Eric Toussaint dan Damien Millet

323Eric Toussaint dan Damien Millet

datang terutama dari mereka yang memiliki sumber daya dan kekuatan untuk melakukannya: negara-negara kaya. Hal ini tidak dapat ditawar-tawar lagi.

FIDEL CASTRO, Kuba kepala negara, dalam sebuah pidato di Havana, April 12, 2000

PERTANYAAN43: Apa alasan ekonomi yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang?

Di satu sisi, angka-angka yang diberikan (lihat bab 6) membuktikan bahwa utang sesungguhnya sudah dilunasi beberapa kali: sampai saat ini, otoritas publik negara-negara berkembang telah melunasi utang mereka pada tahu 1970 sebanyak 94 kali, sementara pada saat yang sama utang telah menjadi doble menjadi 29 kali. Utang tidak lagi menjadi alasan untuk pembayaran wajar atas pinjaman yang diperoleh di bawah kondisi biasa, melainkan merupakan sebuah instrumen dominasi yang sangat licik yang berada di balik praktek pemerasan dan penjarahan yang tidak pernah dihukum.

Di sisi lain, transfer bersih pada utang sangat negatif bagi negara-negara Selatan. Antara tahun 1985 dan 2007, para pemerintah dari berbagai negara berkembang di Selatan telah “memberikan” kontribusi dengan total sekitar $750 miliar kepada para pemegang modal di negara-negara Utara, yang berasal dari kerja dari buruh dan produsen lokal. Penyakit keuangan yang melukai dan mengisap habis-habisan harta kekayaan negara-negara di Selatan dan di Timur mesti segera dihentikan.

Sebaliknya, sebuah pembangunan yang secara ekologis dan sosial berkelanjutan harus digalakkan. Utang luar negeri yang jahat dan

Page 352: Eric Toussaint dan Damien Millet

324 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tidak adil mesti dihapus, dan cara-cara baru pendanaan pembangunan alternatif ini mesti diciptakan dan mengurangi kencendurangan untuk membangun dengan meminjam uang pada lembaga-lembaga keuangan.

Perekonomian negara-negara Selatan akan memperoleh banyak kemudahan dan keuntungan pembangunan bila utang publik eksternal dan internal mereka dihapus. Contoh-contoh aktual pembatalan utang publik yang dilakukan di masa lalu telah terbukti sangat bermanfaat bagi perekonomian negara-negara yang bersangkutan (lihat Pert.38).

Perekonomian negara-negara Selatan, misalnya, tidak akan dipaksa, seperti yang terjadi sekarang, untuk mengekspor apa saja apapun yang terjadi demi pembayaran utang publik mereka, yang membuat mereka bergantung pada permintaan eksternal dan fluktuasi pasar dunia.

Negara-negara berkembang juga dapat memberikan prioritas untuk hubungan dagang Selatan-Selatan dan tidak harus selalu mencari pemasaran di negara-negara Utara untuk memperoleh valuta asing, dan membangun sebuah bentuk proteksionisme. Sejak perjanjian San Jose, hal ini telah menjadi praktek sehubungan dengan produk minyak bumi yang Venezuela berikan kepada lebih dari 15 negara Amerika Latin dengan harga yang terjangkau, melalui aliansi minyak Petrocaribe.

Kartel dapat dibangun di antara negara-negara yang memproduksi beberapa jenis komoditas sehingga dapat mempengaruhi harga dan perdagangan dunia, kurang lebih seperti OPEC di bidang produksi minyak bumi. Sehingga negara-negara berkembang akan mampu melestarikan sumber daya mereka tak terbarukan (tambang, minyak, gas, stok ikan, dan sejenisnya).

Page 353: Eric Toussaint dan Damien Millet

325Eric Toussaint dan Damien Millet

Selain itu, infrastruktur dan pelayanan publik yang essensial adalah faktor-faktor penentu bagi pertumbuhan secara endogen. Investasi swasta akan kehilangan kekuatannya jika tidak ada investasi publik yang baik. Pertumbuhan ekonomi merupakan premis yang sangat diperlukan untuk menarik modal swasta. Namun setiap investasi publik yang besar tidak mungkin bisa dibuat jikakalau sebuah negara dililit utang luar negeri yang menumpuk dan diwajibkan untuk menghemat anggaran pembangunan [seperti yang diwajibkan IMF dan Bank Dunia terhadap negara berhutang melalui SAPs]. Karena itu, penghapusan utang luar negeri negara-negara berkembang bisa memainkan peran yang sangat penting dalam membangun kembali perekonomian dunia secara baru.

Mengikut kenaikan harga minyak yang ditentukan oleh OPEC: Seorang pejabat di negara Barat menelepon saya dari jauh untuk mengatakan bahwa ia prihatin dengan harga minyak. Saya menjawab, “Saya juga demikian!” Tapi mengapa kita juga tidak mau membahas utang publik dari negara-negara miskin dan ketidakadilan ketentuan nilai tukar mata uang [US dollar dengan mata uang setiap negara lain]?

HUGO CHAVEZ, presiden Venezuela, di Libération, September 29, 2000

PERTANYAAN 44: Apa alasan hukum yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang?

Ada beberapa argumen dalam hukum internasional yang membenarkan pembatalan utang publik luar negeri secara sepihak. Tiga di antaranya diuraikan di bawah ini, dan yang keempat, yang tidak memiliki definisi hukum yang tepat, juga akan dibahas.:

Page 354: Eric Toussaint dan Damien Millet

326 MAFIA BANK DUNIA & IMF

• Alasan utama dan menurut situasi tertentu ada sebuah perubahan mendasar

Alasan utama (Force majeure) dapat dijadikan sebagai alasan penghapusan utang ketika sebuah pemerintah negara atau badan publik tertentu menemukan dirinya, karena keadaan eksternal yang berada di luar kendalinya, tidak dapat memenuhi kewajiban internasionalnya, termasuk sehubungan dengan pembayaran utang. Ini adalah terjemahan hukum dari fakta bahwa tidak seorangpun yang bisa melakukan hal yang tak mungkin – suatu hal yang sangat jelas baik dari segi hukum internasional dan dari sudut pandang akal sehat. Situasi-situasi eksternal dan yang tak direncanakan ini, misalnya, penurunan harga bahan baku eksport atau sebuah tindakan yang dibuat oleh lembaga kreditor –yang secara hukum bertanggungjawab atas mekanisme utang – atau kasus kenaikan suku bunga pinjaman yang dilakukan secara sepihak oleh pemerintah AS pada tahun 1979. Negara-negara berkembang membuat pinjaman dengan tingkat bunga yang waja pada 1970-an, tetapi tindakan sepihak negara-negara kaya untuk meningkatkan suku bunga dan menurunkan harga bahan baku eksport di pasar dunia secara radikal mengubah kesepakatan pinjaman utang. Tindakan ini sungguh merupakan sebab utama dan perubahan kebijakan yang radikal yang dilakukan oleh negara-negara industri.

• Keadaan yang menuntut

Keadaan ini ditandai dengan situasi yang membahayakan eksistensi negara atau ekonomi atau keberlangsungan politik sebuah negara – seperti gejolak sosial yang parah atau ketidakmungkinan pemerintah negara untuk memenuhi kebutuhan penduduknya (kesehatan dan pendidikan, misalnya). Ini bukan soal bahwa sebuah negara berkembang tidak mau memenuhi kewajiban internasional, tetapi masalahnya adalah

Page 355: Eric Toussaint dan Damien Millet

327Eric Toussaint dan Damien Millet

bahwa dengan memaksa sebuah negara membayar utang dalam keadaan sudah terpuruk makan hal itu mengorbankan kepentingan sebagian besar penduduk negara bersangkutan. Keadaan yang menuntut seperti ini bisa membenarkan tindakan menolak pembayaran utang luar negeri.

Komisi Hak Asasi Manusia PBB telah mengadopsi sejumlah resolusi yang berhubungan dengan masalah utang utang dan program penyesuaian struktural (SAPs). Salah satu dari resolusi tersebut, yang diadopsi pada tahun 1999, menegaskan demikian: “Pelaksanaan hak-hak asasi penduduk dari negara-negara yang berhutang akan makanan, perumahan, pakaian, pekerjaan, pendidikan, pelayanan kesehatan, dan lingkungan yang sehat tidak dapat dikalahkah oleh pelaksanaan kebijakan penyesuaian struktural (SAPs), pertumbuhan program dan reformasi ekonomi yang disebabkan oleh utang. “

Negara-negara berkembang sudah tidak sangguh untuk memenuhi kebutuhan pokok dari penduduk mereka. Ketidakmampuan ini mengancam keberadaan semua negara, sebuah kadaan yang menuntut penghapusan sepihak dari semua utang mereka.

Sebuah negara tidak bisa diharapkan untuk menutup sekolah-sekolahnya, universitas, pengadilan hukum, dan untuk meninggalkan pelayanan-pelayanan publik hingga menciptakan sebuah kekacauan dan anarki di masyarakat, hanya karena kekayaan negara harus dipakai untuk membayar lembaga kreditor asing atau nasional.

Direktori Komisi PBB tentang Hukum Internasional, 1980, vol. 1

• Utang tidak halal (Odious debt)

Dalam hukum internasional ada ruang di mana sifat atau kondisi dari regim pemerintah negara-negara berkembang yang membuat

Page 356: Eric Toussaint dan Damien Millet

328 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kontrak pinjaman utang dan peenggunaan dana pinjaman ini pada masa lalu perlu diperrtimbangkan. Hal ini secara langsung berhubungan dengan tanggungjawab dari para reditor, entah lembaga kreditor swasta atau lembaga keuangan iternational [seperti Bank Dunia dan IMF]. Jika sebuah pemerinthaan diktator diganti oleh sebuah pemerintah yang sah, maka pemerintah yang sah ini dapat menyatakan bahwa sebagai besar utang masa lalu tidak dipinjam untuk kepentingan bangsa atau telah disalahgunakan untuk tujuan-tujuan yang tidak terpuji. Dalam hal ini, utang publik luar negeri seperti ini mesti dinyatakan batal demi hukum, dan pemerintah negara yang baru tidak harus membayarnya. Para lembaga kreditor harus menuntut persoalan utang mereka secara langsung dengan mantan diktator secara pribadi. IMF, Bank Dunia, atau lembaga-lembaga kreditor lainnya diwajibkan secara hukum untuk membuat investagi bahwa pinjaman yang mereka berikan telah digunakan untuk hal-hal yang tidak sah, terutama ketika dana pinjaman ini dalam kenyataannya tidak banyak membantu negara pnerima pinjamaan dan lembaga-lembaga kreditor juga tahu bahwa sesungguhnya mereka memberi pinjaman kepada negara berkembang yang nyata-nyatanya sedang dipimpin oleh sebuah rezim tidak sah – diktator.

Setelah pemerintah diktator yang berakhir pada tahun 1984, Argentina akhirnya mempunyai kesempatan yang sangat baik untuk memperjuangkan hal ini. Putusan Olmos 13 Juli 2000, yang dinyatakan di hadapan Pengadilan Pidana dan Pemasyarakatan No.2, mengakui bahwa kebijakan-kebijakan yang dibuat selama tujuh tahun sebelumnya dapat dikategorikan sebagai penjarahan yang diorganisir secara hukum di mana IMF dan World Bank secara aktif mengambil bagian di dalamnya.3 Tapi hasil dari semua usaha ini sia-sia. Pemerintah

3 Lihat the film Memoria del Saqueo, oleh Direktur Argentina Fernando Solanas.

Page 357: Eric Toussaint dan Damien Millet

329Eric Toussaint dan Damien Millet

Argentina ditekan sampai akhirnya harus setuju untuk membayar seluruh utang publik luar negerinya hingga peso [mata uang Argentina] yang paling akhir, hingga tahun 2001 ketika, setelah resesi ekonomi lebih dari tiga tahun, negara Argentina nyatakan benar-benar tidak sanggup lagi untuk membayar utangnya, yang kemudian diikuti oleh penolakan IMF untuk memberikan pinjaman baru kepada negara ini.

Doktrin ini seharusnya bisa juga digunakan oleh pemerintah negara-negara lain yang memerintah menggantikan rezim-regim tidak sah dan diktator: di Amerika Latin setelah kejatuhan para diktator militer (seperti di Uruguay, Brazil, Chile), di Filipina setelah kepergian Marcos pada tahun 1986, di Rwanda setelah pembunuhana masal (genocide) tahun 1994, di Afrika Selatan pada akhir dari rezim apartheid, di Zaire setelah penggulingan Mobutu pada tahun 1997, atau di Indonesia setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998. Patut disayangkan bahwa pemerintah yang menggantikan diktator-diktator ini menyerah saja kepada negara kreditor untuk memikul terus utang-utang sebelumnya kendatipun utang ini sebenarnya tidak sah, dan mereka menjadi budak utang yang sebenarnya mereka bisa hindari untuk tidak perlu bayar. Dalam melakukan hal ini, para pemerintah baru ini telah membebani rakyat mereka dengan hutang tidak hala yang berat. Keputusan mereka ini jelas memiliki dampak negatif pada kehidupan dari generasi berikut.

Namun ide tentang utang tak halal (odious debt) telah mulai diserukan pada pelbagai kesempatan, seperti di Kuba pada tahun 1898, di Kosta Rika pada tahun 1922, di Namibia pada tahun 1995 dan di Mozambik pada tahun 1999 (lihat Pert.38).

Jika sebuah pemerintahan yang lalim menciptakan utang, yang dibuat bukan untuk kepentingan negara tetapi untuk memperkuat kekuasaan pemerintahan yang lalim atau untuk

Page 358: Eric Toussaint dan Damien Millet

330 MAFIA BANK DUNIA & IMF

menekan rakyat yang menentang kekuasaannyan yang lalim itu, dan sebagainya, maka utang ini dinyatakan sebagai utang tidak hala (odious debt) bagi penduduk negara bersangkutan. Utang seperti bukan merupakan kewajiban bagi bangsa tersebut untuk membayarnya kembali, karena itu adalah utang pribadi pemerintah yang lalim dan karena itu utang ini seharusnya otomatis dibatalkan bersama dengan jatuhnya pemerintah yang lalim ini.

ALEXANDER NAHUM SACK, “Les effets des transformasi des Etats sur leurs dettes publiques et autres

kewajiban financières” (Efek dari transformasi negara pada utang publik dan kewajiban keuangan lainnya),

Recueil Sirey, 1927

Utang luar negeri dari sebuah negara dapat didefinisikan sebagai utang tidak halal (odious debt) jika memenuhi salah satu dari tiga kondisi berikut:

1. Utang itu telah dibuat oleh sebuah pemerintahan diktator dan lalim dengan maksud untuk memperkuat kekuasaannya.

2. Utang itu telah dibuat tidak dalam rangka kepentingan rakyat tetapi malah bertetangan dengan kepentingan raykat dan atau dibuat hanya demi kepentingan pribadi sang penguasa atau orang-orang yang dekat dengan pemimpin diktator bersangkutan.

3. Para negara atau lembaga kreditor tahu (atau berada dalam posisi untuk mengetahui) penggunaan yang tidak terpuji dari pinjaman tersebut.

Ketiga kondisi ini – tak adanya persetujuan, tidak adanya manfaat dan sepengetahuan lembaga kreditur – perlu dikembangkan lebih lanjut.

Page 359: Eric Toussaint dan Damien Millet

331Eric Toussaint dan Damien Millet

Sifat demokratis (atau non-demokratis) dari rezim yang tidak hanya ditentukan oleh cara bagaimana sebuah kepemerintahan diangkat. Sebuah pinjaman yang diberikan kepada pemerintah yang dipilih secara demokratis tapi tidak mematuhi prinsip-prinsip hukum internasional harus dianggap sebagai utang tidak halal (odious debt). Kalau hal itu berhubungan dengan seorang pemimpin diktator yang sudah terkenal, para lembaga kreditor tidak dapat menafikan dan tidak bisa menuntut pembayaran kembali pinjaman yang mereka telah berikan. Dalam hal ini, penggunaan pinjaman tersebut tidak menjadi pertimbangan untuk menentukan utang itu sah atau tidak. Dukungan keuangan yang diberikan kepada pemerintah yang jahat dan lalim, sekalipun uang pinjaman itu digunakan untuk membangun sekolah atau rumah sakit, sama dengan mendukung rezim jahat tersebut.

Selain sifat rezim, penggunaan dana pinjaman harus cukup untuk memenuhi syarat sebagai utang tidak hala ketika dana pinjaman tersebut digunakan untuk melawan kepentingan rakyat atau ketika dana pinjaman itu telah secara langsung dipakai untuk memperkaya kroni-kroni dari pemerintah diktator. Dengan demikian, utang yang dikontrak dalam bingkai penyesuaian struktural dari IMF dan Bank Dunia [SAPs] (lihat Pert.17 dan 18) masuk dalam kategori hutang tidak hala, karena karakter destruktif dari SAPs telah ditunjukkan dengan cukup jelas termasuk oleh badan-badan PBB.4

Akibatnya, semua utang luar negeri yang dikontrak oleh rezim apartheid di Afrika Selatan, misalnya, otomatis masuk dalam kategori utang tidak hala, karena rezim ini melanggar Piagam PBB, yang menetapkan kerangka hukum dari hubungan internasional. Dalam sebuah resolusi yang dibuat pada tahun 1964, PBB telah meminta

4 Lihat Toussaint, Your Money or Your Life.

Page 360: Eric Toussaint dan Damien Millet

332 MAFIA BANK DUNIA & IMF

badan-badan khususnya, termasuk Bank Dunia, untuk menghentikan dukungan keuangan terhadap Afrika Selatan. Bank Dunia menghina hukum internasional dengan mengabaikan resolusi ini dan terus memberikan pinjaman kepada regim apartheid di Afrika Selatan.5

Hukum internasional juga mengatur bahwa utang yand dibuat selama masa penjajahan tidak dapat diwariskan bekas jajahan yang kemudian menjadi negara merdeka, sesuai dengan pasal 16 dari Konvensi Wina tahun 1978, yang menyatakan: “Sebuah negara yang baru merdeka tidak terikat untuk menjaga hal-hal yang berlaku, atau menjadi pihak , setiap perjanjian dengan alasan fakta bahwa pada saat suksesi, perjanjian itu tetap berlaku sehubungan dengan wilayah di mana suksesi dari negara bersangkutan dilakukan.” Pasal 38 tahun 1983 dari Konvensi Wina tentang suksesi negara sehubungan harta benda arsip dan utang negara (yang belum berlaku) dinyatakan secara cukup eksplisit dalam hal ini: “1. Ketika negara penggantinya adalah sebuah negara yang baru merdeka, maka utang negara pendahulunya tidak bisa dibebankan kepada negara baru yang merdeka, kecuali sebuah kesepakatan di antara mereka menyatakan lain yang dibuat atas dasar pertimbangan, misalnya utang yang dibuat negara pendahulu dibuat demi aktivitas pembangunan di wilayah negara baru yang merdeka atau utang itu dipakai untuk membeli properti atau demi kepentingan wilayah yang kemudian menjadi negara merdeka [Contoh, kalau dirundingkan dengan baik maka utang pemerintah RI yang dipinjam untuk membangun Timor Timur seharusnya diwariskan kepada negara baru Timor Leste]. 2. Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak akan melanggar prinsip kedaulatan permanen setiap bangsa atas kekayaan dan sumber daya alam, maupun pelaksanaannya

5 Lihat Toussaint, The World Bank, chap. 3.

Page 361: Eric Toussaint dan Damien Millet

333Eric Toussaint dan Damien Millet

tidak akan membahayakan keseimbangan ekonomi dari Negara yang baru yang merdeka. “

Perlu diingat, Bank Dunia telah secara langsung terlibat dalam meminjamkan uang kepada pemerintah kolonial. Sejak tahun 1950-an dan 1960-an Bank Dunia banyak meminjamkan uang kepada negara-negara kolonial untuk memaksimalkan keuntungan yang mereka peroleh dari eksploitasi di wilayah jajahan mereka [Note: 90% negara-negara Afrika baru merdea tahun 1960an hingga 1970an]. Hal yang juga mesti dicatat adalah bahwa utang yang diberikan oleh Bank Dunia kepada pemerintah Belgia, Prancis, dan Inggris yang digunakan untuk melayani kebijakan kolonial mereka di wilayah jajahan mereka kemudian dialihkan menjadi utang negara-negara yang baru merdeka tanpa persetujuan mereka.6 Selain itu, Bank Dunia membangkang terhadap PBB and tidak mau menerapkan Resolusi PBB tahun 1965 yang memerintahkannya untuk berhenti memberikan dukungan keuangan bagi Portugal selama negara tersebut tetap ngotot mempertahankan jajahan-jajahannya.

Kita juga harus menkategorikan sebagai tidak halal semua utang yang dikeluarkan dalam rangka untuk membayar kembali utang tidak hala, yang seharusnya dapat dianggap sebagai operasi pencucian uang.

Definisi hutang tak sah masih diperdebatkan.Ia masih harus dicarikan bentuknya dan dibicarakan dalam rangka perjuangan keadilan tingkat internasional. Namun pada saat yang sama, para lembaga/negara kreditor sudah berusaha untuk menjinakkan bom potensial dari perjuangan ini. Bank Dunia, misalnya, telah coba membuat semacam serangan balik dengan laporannya pada bulan September 2007 yang berjudul: “Utang Tak Sah: Beberapa Pertimbangan.” Ini jelas sebuah

6 Ibid., chapter 2.

Page 362: Eric Toussaint dan Damien Millet

334 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dokument yang tidak seimbang. Tujuannya tidak lain selain untuk menenggelamkan masalah yang sensitif ini. Hal ini dibuktikan dengan jelas pada bagian terakhir dari laporan Bank Dunia, yang terdiri dari usulan-usulan alternatif terhadap penolakan utang tak sah oleh negara-negara Selatan. Namun usulan-usualan alternatif ini tidak mencakup cara-cari yang meyakinkan untuk memutuskan spiral utang saat ini seperti: memperbaiki tata kepemerintahan, negosiasi dengan lembaga kreditor dan mungkin juga bisa bergabung dengan proram HIPC (lihat Pert.31) supaya negara-negara Selatan bisa memperoleh keuntungan dari keringanan utang.

Bank Dunia mengklaim bahwa penolakan utang tak saha secara sepihak akan mempersulit negara-negara berhutang bersangkutan untuk mengakses pasar modal. Tapi terhadap keberatan ini, kami telah membuktikan (lihat Pert.38) bahwa keputusan sepihak Paraguay untuk menolak utang tak sahnya yang diklaim oleh konsorsium bank Swiss pada tahun 2005 tidak mengakibatkan Paraguay terisolasi dari pasar modal. Dalam kasus apapun, jika negara-negara berkembang di Selatan berkolisi untuk tidak membayar utang tak sah, maka hal itu akan membawa banyak keuntungan karena secara global negara-negara berkembang negara-negara eksportir modal (transfer utang bersih menjadi negatif, lihat bab 6). Mengakhiri pembayaran utang tak sah, bahkan jika hal itu membuat negara bersangkutan tak bisa diberi pinjaman lagi, secara global akan berdampak positif bagi negara-negara berkembang. Jika Bank Dunia tetap mendesak pemerintah negra-negara berkembang untuk tetap membayar utang tak saha ketimbang harus tolak, maka halitu berarti Bank Dunia tetap mau mempertahankan cengkraman kekuasaannya. Tapi biarpun Bank Dunia melakukan berbagai cara untuk meredam masalah ini, gagasan utang tidak halaa tidak mungkin akan hilang [hingga utang tak sah ini benar-benar dihapus].

Page 363: Eric Toussaint dan Damien Millet

335Eric Toussaint dan Damien Millet

Kita masih ingat. George W. Bush menyinggung masalah utang tak sah pada tahun 2003, tak lama setelah agresi militer yang dilancarkannya terhadap Irak. Begitu George W. Bush berhasil menundukkan Iraq, ia tidak bersedia mengalihkan hutang yang dikontrak oleh Saddam Hussein dan menyatakannya sebagai utang tak sah. Tapi, pada waktu itu para lembaga kreditor negara-negara Utara langsung menghentikan langkah G.W. Bush, karena takut bahwa argumen yang sama ini akan diambil di tempat lain untuk membuat pembenaran yang sama. Amerika Serikat kemudian menarik string di Paris Club untuk mendapatkan kesepakatan pembatalan secara luar biasa atas utang Irak. Dan dalam pertemuan itu, Bush tak pernah menyingguh masalah utang tak sah lagi.

Sebagai kesimpulan, hukum internasional mempunyai banyak doktrin dan yurisprudensi yang bisa memberikan alasan, dan sesungguhnya sudah menyajikan banyak alasan, untuk pembatalan atau penolakan terhadap utang publik luar negeri sebuah negara. Gerakan-gerakan sosial serta pemerintahan yang demokratis dan progresif harus menuntut dengan keras bahwa hukum internasional, dan lebih khusus lagi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya, lebih utama daripada hak lebagga kreditor dan para rentenir. Hukum-ukum dasar internasional ini sama sekali tidak dapat memberi ruang untuk pembayaran yang tidak bermoral dan tidak halal.7

• Utang yang tidak sah/haram

Sebuah “utang haram” mempunya definisinya dalam hukum, namun definisinya muncul dari berbagai kasus yang dihadapi dalam

7 Lihat CADTM, Le droit international, un instrument de lutte?,[AU: trans. to Eng.] CADTM/Syllepse, 2004; Frédéric Chauvreau, Damien Millet, Dette odieuse (Odious debt), comic strip, CADTM/Syllepse, 2006.

Page 364: Eric Toussaint dan Damien Millet

336 MAFIA BANK DUNIA & IMF

sejarah utang-piutang.8 Cukup beralasan untuk mengklasifikasikan sebagai utang haram setiap utang bertentangan dengan hukum atau kebijakan publik; sebuah utang yang tidak adil, tidak wajar. Ia adalah sebuah utang yang tidak dapat dipaksakan kepada negara berutang untuk membayarnya karena syarat-syarat yang menyertai pinjaman itu melanggar kedaulatan negara tersebut dan melanggar hak asasi manusia. Utang-utang dari negara-negara Selatan kebanyak berada dalam kategori ini. Pinjaman-pinjaman, yang diberikan oleh IMF dan Bank Dunia dan disertai dengan syarat-syarat rekomendasi kebijakan penyesuaian struktural ekonomi negara debotir, dapat dianggap sebagai utang tidak sah.

Joseph Hanlon menetapkan 4 kriteria untuk mengklasifikasikan sebuah pinjaman luar negeri sebagai tidak sah: 1) pinjaman itu diberikan untuk memperkuat kekuasaan pemerintah diktator (pinjaman yang tak dapat diterima), 2) pinjaman dikontrak dengan suku bunga yang berlebihan (kondisi tidak dapat diterima), 3) sebuah pinjaman diberikan kepada suatu negara padahal lembaga pemberi pinjaman menyadari ketidakmampuan negara bersangkutan untuk membayarnya kembali (kredit tidak pantas), dan 4) pinjaman yang bergantung pada syarat-syarat yang ditetapkan IMF, yang menciptakan situasi ekonomi sedemikian rupa sehingga tetap sulit untuk membayarnya kembali (kondisi tidak pantas).

Karena itu jelas bahwa gagasan utang haram didasarkan pertama-tamapada penilaian moral. Konsep “utang haram” pertama kali disebutkan dalam putusan resmi pada tahun 2000, yaitu Olmos

8 Bagian ini didasarkan pada Dokument CADTM L’Équateur à la croisée des chemins (Ecuador pada persimpangan jalan), www.cadtm.org/spip.php?article2767.

Page 365: Eric Toussaint dan Damien Millet

337Eric Toussaint dan Damien Millet

verdict9 (lihat Pert.38), yang telah berperan dalam mengungkapkan hakekat haram dari utang luar negeri yang dikontrak selama masa kepemerintahan diktator di Argentina (1976-1983) dan tanggungjawab para kreditur dan debitur.

Norwegia pertama kali mengangkat konsep ini utang haram akhir tahun 2006 untuk menolong sejumlah negara debitor bebas dari pembayaran utang tertentu. Pada akhir tahun 1970-an, industri perkapalan Norwegia sedang mengalami masalah, di mana galangan kapalnya menganggur karena ketiaan klien. Supaya bisa keluar dari situasi ini, pemerintah memutuskan pada tahun 1976 untuk meluncurkan Kampanye Ekspor Kapal yang diberikan kredit murah kepada negara-negara Selatan asalkan mereka membeli Norwegia. Hasilnya, tiga puluh enam dari proyek tersebut telah disepakati dengan 21 negara, tetapi pada tahun 1987 hanya tiga telah diselesaikan dengan berhasil dan hanya dua negara yang bisa membayar utangnya.

Salah satu negara yang gagal membayar utang itu adalah Ekuador. Perusahaan milik negara Flota Bananera Ecuatoriana (FBE) membeli empat kapal dari Norwegia antara tahun 1978 dan 1981 dengan total harga $56,9 juta. Pada tahun 1985, FBE bangkrut, dan perusahaan umum negara Ekuador lainya, Transnave, mengambil alih pengoperasian kapal. Lalu utang utang tersebut kemudian dibagi menjadi dua bagian: satu bagian senilai $17,5 juta tetap menjadi tanggung jawab Transnave dan Negara Ekuador, dan bagian lainnya senilai $13,6 juta telah dinegosiasikan lagi dalam sidang Paris Club. Bagian pertama dari utang ini telah berhasil dilunasi, namun utang bagian kedua membengkak secara substansial di tahun-tahun

9 Lihat teks yang penuh dalam bahasa Spanyol: www.cadtm.org/spip.php?article1398.

Page 366: Eric Toussaint dan Damien Millet

338 MAFIA BANK DUNIA & IMF

berikutnya. Pada bulan Maret 2001, jumlah utang bagian kedua ini telah menjadi $49, 6 dan total pembayaran yang telah dilakukan oleh FBE, Transnave dan pemerintah Ekuador mencapai $51,9 juta.

Setelah mendapat tekanan internasional, parlemen dan pemerintah Norwegia akhirnya mengakui bahwa situasi ini tidak dapat diterima. Pada bulan Oktober 2006, Menteri Norwegia di bidang Pembangunan Internasional, Erik Solheim, mengakui bahwa negaranya ikut bertanggung jawab dalam kegagalan bantuan proyek pembangunan yang diselenggarakan dalam rangka Kampanye Ekspor Kapal. Dia lalu mengumumkan pembatalan utang dari negara-negara debitor, seperti Ekuador yang dibebani utang sebesar $36 juta.

Norwegia membuka jalan. Norwegia tidak hanya melakukan keadilan parsial bagi negara-negara yang yang terluka oleh utang, tetapi negara ini juga mulai membuka perdebatan internasional mengenai tanggung jawab lembaga kreditor berkaitan dengan negara-negara peminjam. Pembatalan ini sepenuhnya dibuat secara sepihak dan bukan karena hasil negosiasi dengan para kreditor Paris Club lainnya. Karena itu, hal ini membuktikan bahwa bagi sebuah negara kreditor, menyatakan sikap lain yang berbeda dengan kubu negara kreditor merupakan suatu hal bukan tak mungkin jika ada keinginan dan tekad untuk melakukannya. Selain itu, Norwegia berkomitmen untuk tidak menyertakan pembatalan utang ini ke dalam akun bantuan resmi pembangunan, yang bertentangan dengan apa yang negara lain telah banyak lakukan.

Norwegia dengan tegas mengumumkan bahwa keputusan yang dialkukannya sama sekali tidak melibatkan Paris Club dan selanjutnya tidak akan membuat keputusan seperti ini. Hanya sebuah gerakan popular yang kuat dapat memastikan bahwa inisiatif-inisiatif serupa akan menyusul.

Page 367: Eric Toussaint dan Damien Millet

339Eric Toussaint dan Damien Millet

Manusia itu sama seperti sungai di bawah tanah yang pada saat tertentu naik ke permukaan. Orang-orang sudah memilih untuk berhenti menjadi penonton dan siap menjadi protagonis dari kehidupan dan sejarah mereka sendiri. Inilah apa yang indah dari kehidupan.

ADOLFO PEREZ ESQUIVEL, Pemenang Nobel Perdamaian, 1980

PERTANYAAN 45: Apa alasan ekologis yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang?

Dua penyebab utama dari perusakan lingkungan kita sudah dikenal umum: Salah satu sisi extrimnya adalah akumulasi kekayaan yang menyebabkan penghancuraan sumber daya alam dan ekosistemnya, dan di sisi extrim yang lain adalah kemiskinan yang memaksa masyarakat untuk menjual segala sumber daya alam yang mereka miliki.

Overproduksi dan konsumsi yang berlebihan telaha menjadi pola hidup di negara-negara industri maju. Sumber daya alam dieksploitasi secara berlebihan tanpa dan banyak yan tidak bisa diperbaharui lagi. Dan umat manusia secara keseluruhan mengkonsumsi lebih daripada yang dapat diproduksi secara berkelanjutan oleh alam.

Efek samping dari konsumsi yang berlebihan ini juga sudah dikenal luas: polusi udara dan air, akumulasi limbah beracun, dan hilangnya tempat-tempat pepohonan hijau. Para pemerintah dan –perusahaan-perusahaan multinasional dari negara-negara Utara, yang bertanggung jawab atas kerusakan alami ini, mencoba melemparkan konsekuensi kerusakan alam ini kepada negara-negara

Page 368: Eric Toussaint dan Damien Millet

340 MAFIA BANK DUNIA & IMF

berkembang kapan saja mereka bisa. Sebagai contoh, Amerika Serikat mengirimkan limbah industri yang mengandung logam berat ke India untuk diproses di sana, dan jeratan utang memaksa negara-negara berkembang untuk menerima industri-industri berpolusi dari negara-negara Utara. Sementara model ekonomi global yang ramah polusi menciptakan polusi di Selatan, spriral utang telah menciptakan suasanan sedemikian rupa sehingga negara-negara Selatan juga telah berubah menjadi tempat sampah bagi negara-negara Utara.

Mari kita lihat sebuah contoh konkret. Pada tanggal 19 Agustus 2006, kapal tanker kimia Probo Koala berlabuh di Abidjan (Pantai Gading). Lebih dari 500 ton produk beracun (pada dasarnya sludge dari kilang minyak) yang dibongkar dan kemudian dibuang di empat belas tempat tanpa tindakan pencegahan sedikitpun. Akibat yang sangat serius terjadi. Ribuan penduduk ibukota Pantai Gading mengeluh mual, muntah, dan alami kesulitan pernapasan. Lebih dari sepuluh orang tewas dan ribuan orang harus pergi ke pusat-pusat kesehatan untuk diperiksa. Flora dan fauna dari daerah sekitarnya terkena dampak serius. Ikan ditemukan tewas di pusat-pusat pemeliharaan ikan, dan pasar-pasar terbuka harus ditutup. Pemerintah dipaksa untuk mengundurkan diri, tapi kemudian perdana menteri yang sama, Charles Konan Banny, diminta untuk membentuk sebuah pemerintah yang baru. Dengan mengambil tindakan demikian, Pantai Gading menuntukkan bahwa pemerintah dalam hal ini tidak berdaya mencegah situasi tragis seperti atau tidak bisa memberikan solusi yang memuaskan.

Ini bukan sebuah kecelakaan karena takdir. Dalam rangka restrukturisasi ekonomi, sarana yang pemerintah miliki untuk mengatur ekonomi mereka telah dilucuti. Tindakan-tindakan pencegahan dan pengendaliandan keadaan darurat telah ditinggalkan

Page 369: Eric Toussaint dan Damien Millet

341Eric Toussaint dan Damien Millet

atau dianggap tidak mampu berfungsi secara efisien, khususnya di Sub-Sahara Afrika.

Kehilangan kekayaan yang dihasilkannya – karena juga harus membayar hutang publik luar negeri dan karena penyalahgunaan dana yang dilakukan dengan melibatkan negara-negara adidaya – Afrika hitam telah menjadi tempat fovorit untuk pembuangan limbah beracun dari negara-negara industri. Dan ketika bencana terjadi, kerusakan bahkan lebih buruk. In persis yang terjadi di Abidjan. Seperti sudah diramalkan sebelumnya, apa yang terjadi adalah puncak dari proses logis dari globalisasi keuangan, dan para penggiat globalisasi keuangan sesungguhnya tahu akan konsekuensinya.

Negara-negara masih berpenduduk jarang di Afrika pada umumnya belum tercemar limbah industri. Kualitas udara sama sekali tak dapat dibandingkan dengan udara Los Angeles atau Meksiko. Industri yang berpolusi mesti didorong untuk pindah ke negara-negara berkembang. Sejumlah polusi harus ada di negara-negara di mana gaji masih rendah. Saya berpikir bahwa logika ekonomi di mana berton-ton limbah beracun dapat dibuang di tempat-tempat di gaji rendah tidak dapat disangkal.... Setiap kekhawatiran [tentang produk beracun] tetap akan jauh lebih besar di negara di mana orang hidup cukup lama untuk mengembangkan kanker daripada di sebuah negara di mana angka kematian bayi adalah 200 dari setiap 1.000 bayi pada usia lima tahun.

LAWRENCE SUMMERS, 193 memo internal Bank Dunia, 13 Desember 199110

10 Summers pada waktu itu merupakan kepada urusan bidang ekonomi dan wakil presiden Bank Dunia. Ia kemudian menjadi Sekretaris Menteri Keuangan pemerintahan Presiden Bill Clinton, sebelum menjadi presiden Universitas Harvard hingga Juni 2006. Ekstrasinya diterbitkan dalam The Economist (Februrary 8, 1992) dan oleh The Financial Times (February 10, 1992) dengan judul “Save the Planet from Economists.”

Page 370: Eric Toussaint dan Damien Millet

342 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Mari kita lihat contoh lain. Gelombang pasang yang disebabkan oleh tsunami pada bulan Desember 2004 di pantai Indonesia menyebabkan banyak kerusakan pada beberapa wadah penampungan limbah berbahaya (uranium, timah, kadmium, merkuri) yang tersimpan di pantai Somalia, sebuah negara yang sangat miskin yang telah kehilangan struktur kepemerintahannya sejak awal 1990-an. Menurut Lembaga Program Lingkungan Hidup PBB, “Wadah-wadah limbah radioaktif, kimia dan beberapa limbah berbahaya lainnya yang telah dibuang di sepanjang pantai Somalia rusak akibat tsunami tahun 2004 itu... Akibatnya banyak orang telah mengeluhkan berbagai masalah kesehatan, misalnya pendarahan pada mulut, pendarahan di dalam perut dan penyakit kulit yang tidak ada sebelumnya dan masalah pernapasan”.11 Hal sama terjadi di Pantai Gading, dan tidak diragukan juga di beberapa tempat lainnya.

Singkatnya, “logika ekonomi di mana berton-ton limbah beracun dapat dibuang di tempat-tempat di mana masyarakat bergaji yang rendah,” yang begitu melekat dengan retorika Lawrence Summers, ada benarnya. Contoh limbah di Abidjan adalah sebuah contoh lain yang menjijikkan: Perusahaan Probo Koala terdaftar di negara Panama, memiliki personalia orang Rusia, dijalankan oleh sebuah perusahaan Yunani, Kelautan Perdana (Prime Marine), dan disewapakai oleh sebuah perusahaan yang terdaftar di Belanda.

Dalam rangka untuk mendapatkan valuta asing yang diperlukan untuk membayar utang publik luar negeri atau supaya bisa tetap berkuasa, pemerintah-pemerintah negara berkembang bersedia mengeksploitasi secara berlebihan dan menjual sumber daya alam (mineral, minyak, perikanan) mereka habis-habisan, yang membahayakan keanekaragaman hayati negara mereka (seperti

11 Millet and Toussaint, Tsunami Aid or Debt Cancellation.

Page 371: Eric Toussaint dan Damien Millet

343Eric Toussaint dan Damien Millet

berbagai jenis hewan dan spesies tanaman bisa punah), mempercepat deforestasi, erosi tanah, dan proses jadi padang gurun baru. Di Afrika 65% lahan pertanian telah rusak dalam 50 tahun terakhir – jumlahnya tidak main-main: sekitar 500 juta hektar.

Kurangnya prasarana kesehatan, air minum, dan bahan bakar adalah bahaya yang serius. Sampah sering dibuang ke laut atau sungai tanpa usaha pembersihan kembali. Produk-produk berbahaya seperti merkuri atau sianida yang digunakan, misalnya, ketika memproses mineral di pertambangan emas dibuang sembarangan begitu saja tanpa memberikan peringatan “tanda bahaya” kepada masayarakat setempat, yang kemudian meracuni air minum masyarakat dan juga air dalam tanah.

Kadang-kadang dikatakan: “Negara-negara berkembang segera akan memancarkan lebih banyak CO2 daripada negara-negara industri dan tanggungjawab terahadap masyalaha ini akan berubah secara radikal.” Ini merupakan sebuah analisa yang salah karena CO2 pada dasarnya tetap tinggal di atmosfer selama ratusan tahun. Sebagian besar CO2 yang dipancarkan ke atmostfir sejak revolusi industri [pada abat 18], katakan saja selama sekitar 200 tahun, masih ada [di atmosfir]. Sekitar 80% dari total akumulasi, CO2 tambahan di atmosfer saat ini berasal dari negara-negara industri. Bahkan sekalipun besok-besok negara-negara berkembang juga terpaksa harus memancarkan CO2 dalam jumlah yang sama, rasio 80/20 (yang merupakan indikasi dari tanggung jawab historis negara-negara maju) akan berbeda hanya sedikit selama 40 tahun ke depan. Itulah sebabnya masalah iklim tetap menajdi beban berkepanjangan.

JEAN-PASCAL VAN YPERSELE, climatologist Belgia, 200812.

12 Lihat Dimension 3, bimonthly journal of the Belgian Cooperation, January–February 2008.

Page 372: Eric Toussaint dan Damien Millet

344 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Karena kerusakan permanen yang disebabkan terhadap alam lingkungan, pertanyaan tentang utang ekologis (termasuk hutang masalah iklim) tidak bisa lagi dihindari. Hanya ketika negara-negara kreditor dari hutang negara-negara berkembang sekarang ini bersedia mengakui utang ekologis ini dan mau membuat perbaikan [terhadap kerusakan alam akibat CO2 yang dikeluarkan industri mereka selama 200 tahun hingga saat ini], hanya ketika disediakan investasi besar-besaran dalam rangka efisiensi energi dan teknologi-teknologi baru dan transfer tanpa syarat teknologi-teknologi ini kepada negara-negara berkembang, masalah ekonomi bisa dintegrasikan.

PERTANYAAN 46: Apa alasan agama yang mendukung penghapusan utang negara-negara berkembang?

Berbagai agama telah membahas semua masalah utang dalam ajaran mereka.

Alkitab

Alkitab berisi sebuah gagasan tentang Jubilee, yaitu sebuah tahun istimewa di mana orang yang berhutang mendapat keringanan dari beban pendiritaannya dan utangnya dihapus sebagai tanda kasih dan pengampunan.

Dan biarkanlah tujuh tahun Sabat diberikan lepadamu, tujuh kali tujuh tahun, sehingga masalah tujuh tahun Sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu biarkan sangkakala berbunyi dengan lantang hingga terdengar di tempat jauh dan luas pada hari kesepuluh dari bulan ketujuh; pada hari penghapusan dosa biarkanlah sangkakala dibunyikan di seluruh negerimu. Dan biarkan tahun tahun kelima puluh ini dipelihara seb agai tahun suci, dan dendangkanlah secara terbuka bahwa

Page 373: Eric Toussaint dan Damien Millet

345Eric Toussaint dan Damien Millet

setiap orang di negeri ini dibebaskan dari utangnya: itu adalah Jubilee [khabar baik], dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.

Kitab IMAMAT 25: 8-10

Tahun Jubilee ditandai dengan tindakan sosial dan ekologis seperti tanah pertanian diberi istirahat untuk tidak ditanami hingga beberapa waktu, para budak dibebaskan, dan utang diringankan atau dihapus sama sekali.

Jadi, peminjaman uang hanya sah kalau dibuat dalam rangka alasan yang substansial, dengan syarat bahwa tidak ada pungutan bunga kepada peminjam dan bahwa lama pinjaman tidak lebih dari tujuh tahun. Pada akhir masa tujuh tahun ini, utang tersebut dihapus. Jika situasi hidup seseorang semakin memburuk sehingga ia terpaksa harus menjual dirinya menjadi budak supaya bisa bertahan hidup dan menjadi budak, maka pada tahun ke tujuh ia harus dibebaskan dari semua utangnya.

Alquran

Menurut Kitab Suci Islam, perdagangan dan pertukaran uang harus digardai oleh demensi moral, sosial dan iman agama. Makan riba, yaitu praktek meminjamkan uang dengan tujuan untuk memungut bunga, yang disebut riba, ditolak oleh Al Quran.

Islam menganggap praktek bungan uang sebagai praktik tidak adil, karena kesulitan dari peminjam duit dapat digunakan oleh pemberi pinjaman untuk memperkaya dirinya sendiri tanpa harus bekerja apapun.

Allah telah mengisinkan perdagangan dan riba dilarangNya.

QURAN II, v 275

Page 374: Eric Toussaint dan Damien Millet

346 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Dan jika (debitor) dalam kesulitan, maka berikan dia penundaan sampai dia dalam keadaa baik; dan jika engaku menghapus utangnya sebagai ganti perbuatan sedekah maka itu lebih baik bagimu, jika engaku tahu akan hal ini.

QURAN II, v 280

Jangan makan riba hingga dua kali lipat dan beberapa kali lipat.

QURANKoran III, 130 v

Inilah sebabnya, sekurang-kurangnya dalam teori, bank-bank Islam dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang berbeda dan tidak memasukkan kebiasaan sitem bungan pinjaman uang.

Di Tempat lain

Di Yunani, Yahudi dan Romawi kuno, kebiasaan menghapus utang adalah hal yang lumrah.

Di Yunani Kuno, bahkan semasa Kristus hidup [di Palestina], praktek penghapusan utang merupakan tindakan politik, ditentukan, cerdas, cukup sering, dibuat untuk mencegah perang saudara dan membangun kembali harmoni antara kelas-kelas sosial di dalam masyarakat. Biasanya ada gerakan lingkaran setan dalam hal ini: di mana kesenjangan sosial [yang besar] antara kaya dan miskin bertumbuh, maka satu-satunya cara bagi orang miskin bisa bertahan hidup adalah dengan meminjamkan uang dari orang kaya, yang secara tak langsung menjadikan dirinya diperbudak, atau hal ini bisa menimbulkan perang saudara dan penghancuran kota. Untuk mengatasi masalah ini, orang tidak cukup dengan mencari penyebabnya saja, yang akan berakibat fatal bagi kota, tapi penyebabnya mesti diberantas, lalu sesudah itu orang baru bisa memulai sesuatu yang baru secara baik. Karena itu, praktek penghapusan utang pada masa itu

Page 375: Eric Toussaint dan Damien Millet

347Eric Toussaint dan Damien Millet

sangat lumrah dan merupakan sebuah praktek politik dalam kebudayaan Yunani dan Yahudi. Dalam tradisi Yahudi, tahun Yobel merupakan tahun istimewa bagi penghapusan utang, yang terjadi setiap seratus tahun, yang memungkinan mayoritas penduduk yang miskin dan berhutang untuk bisa “bergembira” dan membebaskan masyarakat dari perbudakan karena utang.

ALAIN JOXE, L’kerajaan du kekacauan. Les Républiques face à la dominasi américaine

dans l’après-guerre froide (The Empire of Disorder: The Republics vs dominasi

Amerika pada periode pasca Perang Dingin), 2002.

Inisiatif terbaru

Kampanye Jubilee Tahun 2000 untuk penghapusan utang didirikan dari tahun 1996 dan seterusnya di beberapa negara Utara dan Selatan. Kegiatan ini meliputi kampanye internasional yang luas untuk penghapusan utang negara-negara miskin, yang dibuat atas anjuran gereja-gereja dari seluruh dunia – Eropa, Amerika, Afrika dan Asia – bersama-sama dengan gerakan-gerakan sosial dan LSM. Kampanye ini berhasil mengumpulkan 20 juta tanda tangan berkat sebuah mobilisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam dunia opini publik.

Salah satu tanda dari rahmat Allah yang paling diperlukan saat ini adalah karya amal kasih .. Umat manusia sedang dihadapi perbudakan dalam bentuk-bentuk baru dan lebih halus dibandingkan dengan perbukdakan masa lalu. ... Sejumlah negara, terutama negara-negara yang miskin, sedang ditindas oleh utang begitu besar sehingga pembayaran kembali utang ini praktisnya hampir tak mungkin.

YOHANES Paulus II, Bulla Pengampunan dalam rangka Jubileum Agung Tahun 2000.

Page 376: Eric Toussaint dan Damien Millet

348 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Di negara-negara Utara, terutama di Inggris dan Jerman, permohonan untuk pembatalan utang bisa dilakukan hanya menyangkut utang dari negara-negara termiskin. Di negara-negara Selatan, tuntutan penghapusan utang ini lebih radikal dan mesti dibuat untuk semua utang negara-negara Dunia Ketiga. Kekuatan-kekuatan sosial yang terlibat dalam perjuangan penghapusan hutang bergabung pada bulan November 1999 untuk membentuk apa yang diseubt Jubilee Selatan (Jubilee South), yang terdiri dari 85 gerakan sosial dari 42 negara. Pada akhir tahun 2000, ketika tahun Jubilee hampir selesai, kesimpulannya terang benderang: sama sekali tak ada sidang penghapusan utang [dalam sidang para pemimpin dunia]. Selain itu, Gereja Katolik dan Protestan tampaknya menganggap bahwa tampanya Kampanye Jubilee ini sudah berakhir. Kampanye Inggris yang dibuat besar-besaran, Jubilee 2000, semakin dilemahkan oleh pengunduran dukungan dari para pemimpin Gereja sendiri. Di Perancis, platform “dette et Développement” yang dipimpin oleh Comité catholique contre la pour le Développement et faim (CCFD) (Komite Katolik untuk Mengentas Kelaparan dan Pembangunan) dan yang terdiri dari sekitar 30 kelompok serikat buruh dan asosiasi (termasuk CADTM Perancis) menjadikan hal ini sebagai agenda kegiatan mereka dan telah memperoleh pengakuan dalam diskusi dengan pemerintah. Sedangkan mengenai Tahun Jubilee di negara-negara Selatan, diputuskan bahwa perjuangan penghapusan utang publik external dan internal dari negara-negara Dunia Ketiga secara total, segera dan tanpa syarat akan diteruskan

PERTANYAAN 47: Siapa sebenarnya yang berutang apa dan kepada siapa?

Selama beberapa abad, dominasi dari bangsa-bangsa Utara atas bangsa-bangsa Selatan dan pencaplokan terhadap kekayaannya

Page 377: Eric Toussaint dan Damien Millet

349Eric Toussaint dan Damien Millet

bersumber masalah penjarahan kekayaan alam dari negara-negara Selatan, perdagangan budak dan kolonisasi. Berton-ton mineral dan sumber daya alam yang digali di Amerika Latin, Asia, dan Afrika sejak abad ke 16 oleh bangsa-bangsa Utara tidak pernah dibayar kembali. Dominasi negara-negara Eropa saat itu menggunakan kekuatan senjata demi kepentingan mereka yang eksklusif. Misi untuk menignkatkan peradaban dan penginjilan, yang mereka jadikan sebagai pembenaran bagi kedatangan mereka, tidak pernah dibuat dengan meminta persetujuan dari penduduk lokal dan selain itu mereka juga tidak menjalankannya secara baik.

Lebih dari itu, penjarahan besar-besaran selama 500 tahun penjajahan telah disertai dengan penghancuran struktur ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Bangsa-bangsa Selatan tidak memiliki sarana-sarana yang memadai untuk pembangunan diri mereka sendiri. Mereka hanya beperan untuk mensuplai negara jajahan dengan kekayaan alam mereka. Industri tekstil India waktu itu, misalnya, dihancurkan oleh Kerajaan Inggris. Karena itu, cukup beralasan dan dibenarkan secara moral dewasa ini untuk menuntut urang reparasi atas eksploitasi tidak sah ini. Adanya utang dalam sejarah, yang harus dibayar oleh kelompok kelas kaya dari bangsa-bangsa Utara kepada para penduduk di negara-negara Selatan, harus dipertimbangkan.

Kekayaan-kekayaan kebudayaan negara-negara Selatan waktu itu juga dijarah oleh negara-negara penjajah, terutama Eropa Barat. Masyarakat dari negara-negara berkembang, karenanya, telah kehilangan banyak warisan kebudayan dari leluhur mereka. Hasil penjarahan warisan kebudayaan ini sekarang bisa dilihat di Museum Louvre (Paris), Museum Inggris (London), di Royal Museum untuk Afrika Sentral (Tervuren di Belgia), dan di museum-museum di kota Wina, Roma, Madrid, Berlin dan New York. Pada waktu itu,

Page 378: Eric Toussaint dan Damien Millet

350 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kekayaan-kekayaan budaya ini dibuat sekian sehingga tidak secara langsung dilihat sebagai penjarahan tapi pengamanan hasil penggalian arkeologi. Sehingga dengan demikian mereka bisa mengelabui pemerintah lokal pada waktu itu dan mengambil keuntungan lebih besar.

Defisit yang cukup besar dalam pembangunan di negara-negara Selatan di satu sisi, dan konsekuensi ekologis yang sangat besar dari sistem ekonomi neoliberal sekarang ini bagi penduduk negara-negara yang berhutang di sisi lain, dan terakhir, alasan-alasan hukum, politik dan ekonomi yang disebutkan di atas, jelas menunjukkan bahwa sebagai besar utang luar negeri negara-negara Selatan saat ini adalah utang tidak halal dan tidak sah dan bahwa pinjaman dari masyarakat kelas penguasa dari negara-negara Utara kepada negara-negara Selatan adalah utang manusia, hostoris, sosial, budaya, moral, dan ekologis.

Namun demikian, sebagian besar pemerintah di Selatan mengadopsi posisi tunggal. Mereka merangkul logika neoliberal yang pada dasarnya berasal daari sebuah sistem utang yang kejam, meskipun mereka seharusnya bekerja untuk kebaikan negara mereka sendiri. Dengan alasan-alasan inilah kita meminta pemerintah negara-negara Selatan untuk menolak membayar utang yang telah dipinjamkan dari pemerintah negara-negara Utara, tapi kami berpendapat bahwa sebagian besar dari mereka yang saat ini sedang berkuasa merupakan kaki tangan dari sistem ini dan mereka mendapatkan keuntungan pribadi dari utang-piutang ini. Dengan demikian mereka juga bertanggung jawab atas pembengkakan utang publik luar negeri dari negara mereka.

Sehingga dengan demikian, rakyat negara-negara Selatan berhak untuk menuntut ganti rugi secara langsung dari masyarakat kelas

Page 379: Eric Toussaint dan Damien Millet

351Eric Toussaint dan Damien Millet

penguasa, baik dari pemerintah negara-negara Utara maupun dari pemerintah negara-negara Selatan.

Utang eksternal dari negara-negara Selatan telah dilunasi hingga beberapa kali. Utang yang tidak sah, tidak adil dan penuh dengan tipu daya dalam proses peminjamannya merupakan alat untuk menguasai dan merampas hak-hak asasi manusia yang lain dengan satu tujuan utama meningkatkan riba internasional. Kami menuntut pembatalan semua utang luar negeri tanpa syarat dan perbaikan utang sejarah, sosial, dan kerusakan ekologis.

PERMOHONAN DARI GERAKAN SOSIAL, Forum Sosial Dunia, Porto Alegre, 2002

PERTANYAAN 48: Siapa yang memiliki hak untuk memaksakan syarat penghapusan utang?

Istilah “persyaratan” (conditionality) mengacu pada sebuah kendala yang kuat yang dikenakan pada negara-negara berkembang oleh IMF dan Bank Dunia, melalui Program Penyesuaian Struktural (SAPs). Jika sistem dominasi yang diciptakan oleh mekanisme utang harus berakhir, maka logika penyesuaian struktural dari IMF and Bank Dunia dan persyaratan-persyaratan yang menyertainya harus diakhiri pula.

Negara-negara tertentu, yang secara luas diwacanakan oleh LSM-LSM, kini sedang mengusulkan tema tentang pembatalan utang dengan “persyaratan-persyaratan” yang positif. Pengurangan utang bisa terjadi jika suatu proses demokrasi dilakukan, jika proyek yang mempromosikan pembangunan manusia dirancang (seperti membangun sekolah, pusat-pusat kesehatan). Namun betapapun sangat menggiurkan rencana ini, persyaratan-persyarat positif seperti

Page 380: Eric Toussaint dan Damien Millet

352 MAFIA BANK DUNIA & IMF

itu tetap meningkatkan pertanyaan yang tidak dapat dihindari adalah bahwa siapa yang berhak untuk untuk merancang lalu kemudian merekomendasikannya.

Lembaga-lembaga tertentu (seperti IMF, Bank Dunia, G8, dan bahkan beberapa LSM yang sangat aktif di negara-negara Utara) percaya bahwa mereka memiliki hak untuk menentukan apa yang “baik” dan apa yang “buruk.” Tapi oleh karena seluruh situasi sangat berbeda dari satu negara ke negara yang lain, maka sebuah masyarakat negara tertentu terbuka kemungkinan untuk tidak memiliki aspirasi yang sama seperti yang dimiliki lembaga-lembaga dan LSM-LSM dari negara-negaraUtara. Menurut kami, hanya ada satu jalan yang dapat ditempuh, yaitu masyarakat negara bersangkutan di negara-negara Selatan dan pemerintah mereka yang dipilih secara demokratis, dan mereka sendirilah, harus menjadi subyek yang memutuskan soal ini.

Mereka harus menjadi subyek utama menetapkan prioritas pembangunan untuk negara mereka, untuk memilih proyek-proyek mana yang harus diberikan prioritas, untuk mengontrol penggunaan dana yang tersedia, dan bertanggung jawab untuk memantau proyek-proyek bersangkutan. Mereka harus memiliki kontrol penuh dari seluruh proses dari awal sampai akhir. Beberapa keputusan dapat dibuat setelah berkonsultasi dengan sebuah LSM atau lembaga khusus yang mampu memberikan kontribusi yang berguna pada tingkat perencanaan. Mengadakan dialog dengan gerakan-gerakan sosial dari Utara dan Selatan bisa sangat berguna tentunya. Tapi satu hal yang sangat fundamental adalah bahwa kebijakan-kebijakan mengenai Selatan haus dibuat oleh masyarakat di Selatan, bagi rakyat Selatan (dan tidak seperti sistem yang sekarang di mana keputusan dibuat di negara-negara Utara yang dibuat hanya untuk mempromosikan kepentingan lembaga keuangan internasional dan perusahaan multinasional dari negara-negara Utara).

Page 381: Eric Toussaint dan Damien Millet

353Eric Toussaint dan Damien Millet

Rakyat negara-negara berkembang sendri yang menentukan syarat-syarat tertentu bagi ekonomi negara mereka dan bukan bangsa dari negara lain. Untuk memastikan bahwa prinsip kebijakan ekonomi harus dibuat oleh negara-negara Selatan sendiri dan untuk kepentingan negara-engara Selatan dapat diimplementasikan secara sungguh transparan, utang mesti dibatalkan secara total dulu dan sistem pengamanan yang solid dalam pelaksanaannya harus dibangun. Agar rakyat bisa mempengaruhi proses pengambilan kebijakana ekonomi negara sehubungan dengan penggunaan dana pinjaman, maka mereka harus dilibatkan secara aktif di dalam setiap proses pengambilan kebijakan tersebut.

Bagaimana dana yang tersedia dari pembatalan utang dan langkah-langkah inovatif lainnya yang diambil untuk membiayai pembangunan (lihat Q54) yang dialokasikan akan diputuskan oleh rakyat sendiri, menggunakan proses partisipatif seperti yang telah berjalan di Porto Alegre. Proses partisipatif sudah berbuah di kota Brasil, yang berada di ujung tombak dari perjuangan ini, dan praktek yang sama dapat diadaptasi oleh negara-negara berkembang lainnya yang sudah dibebaskan dari utang.

Di Porto Alegre, Brasil, partisipasi warga negara dalam mempersiapkan APBD kotamadya telah membantu merealokasikan pengeluaran untuk prioritas pembangunan manusia yang sangat kritis. Selama tujuh tahun pertama dari percobaan ini bagian dari pengeluran untuk urusan rumah tangga seperti akses ke layanan air minum meningkat (dari 80% menjadi 98%), dan persentase penduduk yang memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan hampir dua kali lipat (dari 46% menjadi 85%).

UNDP, Laporan Pembangunan Manusia global, 2002

Page 382: Eric Toussaint dan Damien Millet

354 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Setiap keputusan untuk meminjam modal dari luar negeri agau dari lembaga swasta mana saja harus diputuskan oleh parlemen setelah melewati debat publik yang menyeluruh dan luas. Demokrasi partisipatif ini, dalam hubungannya dengan pembatalan utang dan penolakan terhadap Program Penyesuaian Struktural (SAPs dari IMF dan Bank Dunia) merupakan satu-satunya jalan untuk mengembalikan kekuasaan keapda negara-negara berkembang atas hidup mereka sendiri. Satu-satunya persyaratan yang bisa diterima adalah persyaratan kebijakan yang dibuat dan berasal dari rakyat negara-negara Selatan sendiri.

Melakukan sesuatu untuk orang lain tanpa keterlibatan mereka sendiri adalah sama dengan menentang mereka sendiri.

PEPATAH TOUAREG , dikutip oleh Daniel Mermet, dalam Agenda, 2001.

PERTANYAAN 49: Dapatkah pembangunan dari negara-negara berkembang dapat dipastikan Bisa berjalan hanya dengan menghapus utang mereka?

Pertama-tama, mesti digarisbawahi bahwa membayar sebuah utang yang telah dikontrak sah secara hukum mempunyai sifat mengikat secara moral. Tapi persoalannya sangat berbeda dengan krisis utang saat ini yang mempunyai dampak sangat negatif bagi negara-negara berkembang. Kewajiban moral biasa untuk membayar utang tidak bisa berlaku karena perangkap utang yang menjerat negara-negara berkembang sejak awal 1980-an sungguh menghancurkan semua harapan untuk pembangunan. Masalahnya bukan menolak kewajiban

Page 383: Eric Toussaint dan Damien Millet

355Eric Toussaint dan Damien Millet

sah secara ilegal atau tidak bermoral, melainkan lebih menyangkut mekanisme dominasi, penjarahan dan kesulitan yang negara-negara berkembang alami ketika mereka menuntut sebuah keadilan.

Para penduduk negara-negara Dunia Ketiga harus membayar sebuah utang yang mereka sendiri tidak menikmati sedikitpun manfaatnya dan yang keuntungannya mereka tidak pernah terima.

ADOLFO PEREZ ESQUIVEL, Pemenang Nobel Perdamaian, 1980

Sistem yang diberlakukan oleh negara-negara industri, IMF dan Bank Dunia telah menjadi instrimen mereka untuk menguasai negara-negara berkembang. Utang adalah pusat dari sistem ini. Selama lebih dari 25 tahun, negara-negara berkembang telah membayar hutang dalam jumlah yang jauh lebih besar dari jumlah uang yang telah dipinjamkan kepada mereka. Dalam mekanisme yang terjadi selama ini, persoalannya bukan lagi soal hubungan antara negara kreditor [pemberi pinjaman] dan debitur [penerima pinjaman] melainkan yang terjadi adalah sebuah hubungan kolonial antara penindas [negra kreditor] dan yang tertindas [negara debitor]. Rakyat di negara-negara berkembang tidak mendapat keuntungan dari uang yang sekarang mereka harus bayar kembali dengan paksa. Dalam situasi seperti ini, maka secara de facto rakyat negara-negara berkembang tidak mempunyai kewajiban moral untuk membayar kembali utang yang mereka sendiri tidak pernah rasakan manfaatnya. Slogal dari Jubilee negara-negara Selatan sangat benar ketika mereka mengumandangkan : “Kami tidak berutang apa-apa, maka kamipun tidak perlu membayar apa-apa (We own nothing, we pay nothing.”

Tapi kita harus berhati-hati supaya tidak berada pada jalur yang salah: Adalah tidaklah cukup untuk sekedar memutar jarum

Page 384: Eric Toussaint dan Damien Millet

356 MAFIA BANK DUNIA & IMF

jam kembali kepada angka nol. Sistem yang telah menyebabkan kebuntuan ini harus diubah agar ia dapat memberikan solusi yang adil dan bertahan lama. Membatalkan utang adalah sebuah syarat yang diperlukan tapi hal ini saja tidak cukup. Mulai sekarang, kebijakan penghapusan utang harus disertai dengan mekanisme keuangan alternatif yang tidak mengakibatkan sebuah penindasan baru lebih lanjut oleh utang dan oleh hal-hal lainnya do berbagai bidang (lihat Pert.54).

Banyak hal telah dikatakan mengenai issue pembatalan utang dan memang demikianlash seharusnya. Jika utang tidak dibatalkan, banyak negara berkembang tidak akan mampu membangun dirinya. Sebagian besar pendapatan ekspor mereka saat ini langsung digunakan untuk membayar kembali utang pinjaman mereka dari negara-negara maju.

JOSEPH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002.§§§

Page 385: Eric Toussaint dan Damien Millet

357Eric Toussaint dan Damien Millet

BAB 11ISSUE-ISSUE YANG DIANGKAT SEHUBUNGAN DENGAN PENGHAPUSAN UTANG NEGARA BERKEMBANG

PERTANYAAN 50: Apakah penghapusan utang negara-negara berkembang akan menyebabkan krisis keuangan global?

Utang publik eksternal dari semua negara berkembang, yang diperkirakan $1,35 trilliun, merupakan sebuah beban yang tak

terkirakan bagi keuangan negara-negara Selatan yang lemah. Namun sebenarnya, utang negara-negara berkembang ini sangat sedikit dibandingkan dengan utang yang besar dari negara-negara Utara.

Pada akhir tahun 2007, utang publik negara-negara Triad mencapai lebih dari $30 triliun, yang berarti lebih dari 22 kali utang publik eksternal dari negara-negara berkembang.1

Total utang luar negeri Amerika Serikat (pemerintah, rumah tangga dan bisnis) mencapai $49 triliun atau sekitar 36 kali utang yang kita tuntut untuk dibatalkan.

Jadi fakta menunjukkan bahwa total utang publik luar negeri negara-negara berkembang kurang berjumlah kurang dari 2% dari

1 Kami berpendapat bahwa langkah-langkah dalam Pertanyaan seharusnya juga diambil untuk menangani utang publik ini, yang umumnya dipegang oleh lembaga keuangan swasta.

Page 386: Eric Toussaint dan Damien Millet

358 MAFIA BANK DUNIA & IMF

seluruh pinjaman global dunia. Karena itu, membatalkan utang publik negara-negara berkembang ini sama sekali tidak alam membahayakan keuangan global.

0

25000

50000

Utang Publik dari beberapa negara kaya yang dibandingkan dengan total utang di USA dan utang publik external dari negara-negara berkembang

(dalam $ milliar)

Total utang (publik& swasta) di USA

Negara-negaraTriad

USA

Zona Euro

Jepang

Inggris

Sumber: Bank Sentral USA; Bank Prancis2

Sangat menarik untuk membandingkan utang publik eksternal dari sekelompoknegara berkembang dengan utang publik negara-negara kaya tertentu yang telah berhasil mempertahankan hubungan ekonomi yang kuat dengan mereka:Negara Utang Publik Wilayah Utang Publik External USA 9,300 Amerika Latin 400Jepang 8,000 Asia Timur dan Pasifik 260Inggris 1,300 Asia Selatan 160Zona Euro 8,700 Afrika Sub-Sahara 130

Perancis 1,800Jerman 2,300

Italia 2,350Belgia 410

Dalam $ milliar. Sumber: Bank Perancis; Bank Dunia

2 Lihat www.banque-france.fr/fr/stat_conjoncture/zoneeuro/zoneeuro.htm.

Page 387: Eric Toussaint dan Damien Millet

359Eric Toussaint dan Damien Millet

Krisis Properti tahun 2007 di Amerika Serikat juga menyajikan beberapa data menarik yang mendukung argumen untuk menghapus utang publik luar negeri dari negara-negara berkembang. Untuk meredam krisis yang mendidih dan untuk membantu bank-bank, maka pada tanggal 9 Agustus 2007 Bank Sentral Eropa [BSE]memutuskan untuk mengembalikan kepercayaan dengan menjadi Lender of Last Resort (sumber kreditor paling akhir dalam situasi genting): dalam waktu dua hari BSE menyuntikkan sebesar 156 miliar euro, yang nilainya lebih dari $200 miliar. Jumlah ini hampir sama dengan utang luar negeri dari negara yang sangat sangat dibebani utang seperti Brazil atau Turki. Sejak Agustus 2007, bank-bank telah menghapus sekitar $1 triliun pinjaman “buruk” (sedang berlangsung pada tanggal publikasi). Dengan melalukan hal demikian, mereka telah dengan jelas menunjukkan kepada dunia bahwa membatalkan seluruh utang publik eksternal dari semua negara berkembang bukan hanya mungkin tapi dapat dilakukan dengan mudah. Jumlah utang kepada nengara-negara kaya oleh pemerintah negara-negara berkembang mencapai total persis $200 miliar, sebuah jumlah 5 kali jumlah yang negara-engara kaya hapus dari buku-buku ban mereka di 2007-2009.

Para kreditur dari utang publik eksternal negara-negara berkembang adalah organisasi-organisasi swasta yang besar, pemerintah negara, dan lembaga-lembaga multilateral. Meskipun jumlahnya mencapai miliaran dolar, utang negara-negara berkembang tidak bermain di divisi yang sama dengan jumlah utang raksasa yang dimanipulasi oleh keuangan internasional. Mereka telah mendapat keuntungan banyak dari utang negara-negara berkembang, dari privatisasi [aset-aset negara] di keempat penjuru dunia, dan dari sistem ekonomi neoliberal yang merugikan para penerima gaji dan produsen-produsen kecil di negara-engera berkembang selama dua puluh tahun terakhir.

Page 388: Eric Toussaint dan Damien Millet

360 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Mereka telah menerima jauh lebih banyak dari jumlah yang mereka pinjamkan. Sekarang saatnya untuk mengatakan, Stop!

Argumen yang mengatakan bahwa pembatalan utang akan menjadi contoh yang buruk untuk semua peminjam saat ini dan masa depan dengan meningkatkan kewaspadaan moral dari pinjaman (katanya para peminjam percaya bahwa setiap utang pada suatu ketika toh akan dibatalkan juga) adalah munafik dan salah. Ini sebuah argument munafik karena pasar keuangan, dengan tingkat spekulasi tanpa henti, tidak pernah menjadi teladan kebajikan, dan sekrang seperti belum pernah terjadi sebelumnya dengan semua skandal selama beberapa tahun terakhir, mulai skandal Enron hingga skandalParmalat, EADS, atau krisis-krisis lain secara keseluruhan. Ini sebuah argumen salah karena jika para calonkreditur tahu bahwa sebuah utang yang tidak sah mempunyai kemungkinan untuk dibatalkan, maka mereka akan berpikir dua kali di masa depan sebelum meminjamkan uang mereka. Mereka akan memastikan bahwa pinjaman mereka benar-benar akan digunakan untuk tujuan yang sah dan bahwa mereka membuat kontrak utang dengan rezim pemerintah yang demokratis. Tentu hal ini akan menjadi sebuah praktek yang baik.

Selain itu, IMF dan Bank Dunia terus memegang sumber-sumber daya yang mereka jarang sebutkan. IMF telah sejak lama menjadi sebuah pengumpul simpan emas terbesar di planet ini yang jumlahnya mencapai 3.200 ton.3 Menurut laporan tahunannya pada tahun 2007, IBRD, cabang terbesar dari lima unit Bank Dunia, telah mendulang keuntungan sekitar US $1,7 miliar setiap tahun sejak 2004 , dan dalam laporan tahunanannya pada tahun 2007 “modal dan cadangan yang tersedia” berjumlah $ 33.7 milyar.

3 Mereka memutuskan untuk menjual 400 ton pada bulan April 2008 untuk membantu mereka mengatasi krisis.

Page 389: Eric Toussaint dan Damien Millet

361Eric Toussaint dan Damien Millet

Jika pembatalan utang, seperti yang kita tuntut, menghambat lembaga-lembaga keuangan ini dalam menjalankan fungsinya seperti saat ini, maka mereka akan hilang. Apakah pembubaran lembaga keuangan internasional ini akan menjadi malapetaka bagi seluruh umat manusia di muka bumi? Ada berapa banyak krisis keuangan dan bencana kemanusiaan yang masiah akan terjadi sebelum Bank Dunia dan IMF akhirnya berhenti membuat banyak kerusakan lebih lanjut? Karena dunia lebih membutuhkan lembaga-lembaga keuangan multilateral, maka kedua lembaga keuangan ini [Bank Dunia dan IMF] harus diganti dengan lembaga-lembaga keuangan baru yang sungguh demokratis dan taat terhadap kewajiban internasional untuk menghormati hak asasi manusia.

Gejolak utang internasional terus membubung sangat besar. Jepang memiliki gejolak utang serupa yang meletus pada akhir tahun 1980-an, dan negara ini barusan saja keluar dari masalah ini. Pada tahun 2002, kami menulis: “Bukan tidak mungkin bahwa Amerika Serikat, yang mencapai kesuksesan pada tahun 1980-an dan 1990-an dengan membebankan pada negara-negara lain defisit anggaran belanja negara dan operasi militer mereka, akan jatuh berantakan karena krisis utang serta krisis perdagangan saham saat ini dan peperangan permanen mereka lancarkan terhadap negara-negara Dunia Ketiga. Biaya untuk menyelamatkan ekonomi diperkirakan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah jumlah utang publik eksternal negara-negara berkembang yang dihimbau untuk dihapus. Antara waktu permulaan penurunan nilai saham pada 2000 dan musim panas 2002, lebih dari $15 trilliun menguap hilang. Jumlah ini hampir 10 kali total hutang publik eksternal dari negara-negara berkembang.” Dan tentu saja, kami memang melihat kemungkinan terjadi krisis ini pada musim panas tahun 2007 (lihat Pert.15).

Page 390: Eric Toussaint dan Damien Millet

362 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Jumlah utang publik eksternal dari negara-negara berkembang yang dihimbau untuk dihapuskan amat kecil dan karena itu sebenarnya tidak akan memicu krisis keuangan internasional. Sebaliknya, mempertahankan utang publik negara-negara berkembang sangat mungkin bisa menyebabkan krisis keuangan internasional.

Negara-negara kaya bisa mengmutihkan utang seluruh negara Afrika bahkan tanpa melihatnya secara ekonomis.

JESSE JACKSON, presiden Koalisi RainbowPUSH, Amerika Serikat

PERTANYAAN 51: Jika utang negara-negara berkembang dibatalkan, apakah hal ini akan menyebabkan warga masayrakat Utara memebayar pajak tambahan untuk menutup utang yang dibatalkan?

Negara-negara berkembang membayar utang mereka kepada negara-negara Utara, kepada lembaga-lembaga multilateral (di mana negara-negara Utara yang sama juga merupakan para pemegang saham utamanya) dan bank-bank swasta di Utara. Kami telah memperlihatkan bahwa yang terjadi selama ini adalah kekayaan alam ditransfer dari Selatan ke Utara (bersama para kelas penguasa di Selatan yang menggelapkan komisi mereka), yang mestipun dalam propaganda mereka bahwa negara-negara utara bermurah hati kepada negara-negara selatan. Tapi sesungguhnya, yang terjadi adalah sebaliknya. Akankah negara-negara Utara kehilangan kekayaannya dan jatuh miskin jika utang negara-negara berkembang kepadanya dibatalkan?

Mungkin ada baiknya kita melihat perbandingan berbagai jumlah pengeluaran besar pada tingkat dunia:

Page 391: Eric Toussaint dan Damien Millet

363Eric Toussaint dan Damien Millet

0

700

1400

BelanjaMiliter

Iklan LayananUtang negara-

negaraberkembang

1,339

486190

Perbandingan Belanja Militer 2007, Periklanan & Pembayaran Utang

(dalam $milliar)

Sumber: SIPRI Yearbook 2008; www.zenithoptimedia.com; Bank Dunia, Global Development Finance 2008

Negara-negara berkembang Pinjaman dari para negara kreditor telah dilunasi hingga beberapa kali jumlah pokok yang dipinjamkan oleh negara-negara berkembang. Dengan demikian, negara-negara kreditor sebenarnya sudah cukup mendulang keuntugnan dari pinjaman modal mereka. Oleh karena itu, petimbangan untuk menghentikan pembayaran utang selanjutnya adalah sah dan masuk akal. Penghapusan pembayaan utang lebih lanjut ini akan sangat membantu anggaran untuk anggaran sosial negara-negara berkembang dalam rangka mengentas kemiskinan. Namun dari sudut pandang negara-negara kreditor, apa yang akan terjadi jika utang itu benar-benar dibatalkan?

Bagi lembaga-lembaga kreditor swasta, yang jelas pendapatan mereka akan menurun, demikian juga dividen yang harus dibayarkan kepada para pemegang saham mereka akan berkurang juga, yang berarti mempengaruhi pendapatan masyarakat kelas atas yang kaya. Lembaga-lembaga kreditor swasta dengan sendirinya harus menghapus aliran uang masuk ke rekening mereka yang sebelumnya datang dari

Page 392: Eric Toussaint dan Damien Millet

364 MAFIA BANK DUNIA & IMF

negara-negara berkembang dan terpaksa harus meneteskan air mata karena kehilangan uang yang selama ini mereka peroleh dengan begitu mudah dari masyarakat miskin di negara-negara berkembang.

Untuk lembaga-lembaga kreditor bilateral, utang negara-negara berkembang pada mereka ($280 miliar, lihat Pert.24) memiliki nilai nominal lebih rendah dan bervariasi pada tiap-tiap negara, tetapi rata-rata sekitar 75% dari nilai nominalnya.4 Dengan demikian, nilai riil dari kredit bilateral adalah lebih kurang dari $70miliar, yakni kurang dari sepersepuluh dari anggaran tahunan untuk militer dari negara-negara G7 ($790 milliar dari $1.339 trilliun dihabiskan untuk biaya pertahanan dan persenjataan di seluruh dunia).5 Dana sebesar $70 miliar di atas hanya 0,26% dari total PDB l Amerika Serikat, ditambah dua dengan belas zona negara-negara bermatang uang Euro, ditambah den gan Inggris dan Jepang, yang secara bersama-sama mereka mengakumulasi dana sebesar $27,3 trilliun (lihat Pert.50). Untuk negara-negara G7, hilangnya pendapatan pada skala ini dapat dengan

4 Negara-negara di Utara tahu bahwa kredit-kredit yang mereka miliki berupa pinjaman-pinjaman yang mereka berikan terutama pada tahun 1970-an dan 1980-an mempunyai nilai nominal yang kurang jika dijual di pasar uang. Itu sebabnya mengapa menteri-menteri keuangan negara-negara anggota Paris Club melaporkan perkiraan pemasukannya dengan tingkat akan yang sangat rendah (to mark down). Dengan demikian negara-negara industri mengakui bahwa nilai utang luar negeri adalah palingt tinggi 25% dari nilai nominalnya. Sebagai contoh, markdown Belgia adalah 75% untuk Vietnam, dan lebih dari 90% untuk Republik Demokratik Kongo (dulu Zaire). Amerika Serikat menerapkan keringanan pajak 92% ke negara-negara yang memenuhi syarat untuk inisiatif HIPC. Perancis, pada pihaknya, tidak menerapkan keringanan pajak dan puas dengan dirinya dengan bertindak seolah-olah utang akan selalu dapat dibayar sampai pada hari ketika utang dibatalkan satu kali dan untuk semua! Perlu dicatat bahwa bagian swasta yang dikontrak pada pasar uang juga secara signifikan di-markdown, seperti yang kita lihat dalam kasus investasi beli utang (vulture funds).

5 Lihat SIPRI Yearbook 2008, http://yearbook2008.sipri.org.

Page 393: Eric Toussaint dan Damien Millet

365Eric Toussaint dan Damien Millet

mudah diasimilasikan tanpa harus mengorbankan kesejahateran penduduk mereka. Mereka bisa membuat sebuah distribusi kekayaan nasional yang lebih adil demikian untuk bangsa mereka sendiri tanpa harus mempengaruhi kondisi kehidupan masyarakat sama sekali.

Selain itu, sejalan dengan analisis kami sepanjang buku ini, usulan supaya negara-negara Utara diwajiban untuk membayar kerugian kemanusiaan, moral, ekologis, sosial dan budaya dari masyarakat negara-negara berkembang di Selatan. Penghapusan utang publik negara-negara Selatan mesti menjadi langkah pertama sebelum dibuatkan pertimbangan untuk membayar kompensasi kerugian yang diderita negara-negara berkembang seperti disebutkan di atas.

Transfer teknologi juga bisa diatur untuk tujuan yang berguna. Mengapa tidak bisa diputuskan sebuah anggaran dengan jumlah bulat bagi para penemu di bidang teknik yang dapat meningkatkan kehidupan umat manusia secara keseluruhan, lalu mereka dipekerjakan untuk kepentingan publik secepat mungkin termasuk bagi kepentingan pendudutk negara-negara Selatan? Di bidang obat-obatan yang sangat penting itu, misalnya, mengapa tidak bisa diputuskan untuk buat penelitian demi pelayanan publik, yang seluruhnya dibiayai oleh pemerintah, tanpa harus diberi hak paten dan semua hasil penelitian dan pengerjaannya langsung digunakan untuk kepentingan publik di seluruh dunia? Sebetulnya, ada banyak kemungkinan tapi masalahnya adalah tidak ada kemauan politik.

Kembali pada soal perbandingan dengan perbudakan (lihat Pert.41). Para aktivis yang berjuang melawan perbudakan sepanjang sejarah tidak pernah bertanya pada diri mereka waktu itu apakah penghapusan perbudakan nanti akan memiskinkan negara-negara kaya atau tidak. Tapi mereka hanya termotivasi oleh idealism yang

Page 394: Eric Toussaint dan Damien Millet

366 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tinggi tentang keadilan. Motivasi ini lebih kuat dari semua semua pertimbangan faktor-faktor lainnya. Akhirnya, alat timbangan bergeser memihak cita-cita mereka dan perbudakan dihapuskan. Negara-negara industri Utara waktu itu tidak jatuh miskin karena penghapusan sistem perbudakan. Sebaliknya mereka dengan cepat menyesuaikan diri dengan situasi dunia internasional yang baru. Untuk dunia kita saat ini, masyarakat harus waspada sehingga setelah nanti pada waktu utang dihapuskan, sistem dominasi dengan menggunakan utang ini tidak justeru diganti oleh sebuah mekanisme dominasi yang baru yang lebih halus tapi kejam.

Itu itu, saangat penting untuk dipikirkan sebuah sistem hukum dan tata dunia baru yang betul-betul didasarkan atas keadilan untuk menjamin penghormatan universal atas hak-hak asasi manusia dan ekologi (alam) yang berkelanjutan (ecological sustainability).

Kami sedang berusaha untuk menemukan sebuah cara untuk membuat Argentina mandiri, yaitu Argentina yang tidak harus meminjamkan uang dari tukang pipa dan tukang kayu Amerika yang berpenghasilan $50.000 per tahun, dan bertanya-tanya entah penghasilan seperti ini mau digunakan untuk apa.

PAUL O’EIL, US Menteri Keuangan, CNN, 18 Agustus 2001

Menteri Keuangan AS Paul O’Neill telah mencoba untuk memberikan kesan bahwa para pembayar pajak Amerikalah, seperti para tukang pipa dan para tukang kayu, yang membayar jutaan milliar dollar dana talangan (bail out), dan karena mereka yang membayar biaya, ma mereka harus memiliki hak suara. Tapi itu tidak benar. Uang-uang ini sesungguhnya berasal dari para pekerja miskin dan para pembayar pajak

Page 395: Eric Toussaint dan Damien Millet

367Eric Toussaint dan Damien Millet

di negara-negara berkembang yang dibayarkan secara rutin kepada IMF dalam rangka pelunasan utang.

JOSEPH STIGLITZ, Globalization and Its Discontents, 2002

Pada dasarnya, prosedur yang sama sedang berjalan di negara-negara Utara, di mana utang publik sangat besar – sekitar $30 triliun – dan di mana uang para pembayar pajak digunakan untuk membayar bank-bank swasta dan institusi-institusi investor lainnya yang pada gilirannya membuat keuntungan yang luar biasa dari warga dari negara-negara Utara. Di sini, juga, mekanismenya sangat halus: sebagian pajak digunakan untuk membayar utang, dan pada saat yang sama negara mengundurkan diri dari sektor-sektor di mana peranan negara sebelumnya sangat sentral untuk waktu yang lama (jaminan sosial, pendidikan, kebudayaan ) dan sekarang sedan g memprivatisasi semua layanan sosial ini.

Dari fakta ini, ada alasan yang cukup baik bagi warga masyarakt negara-negara Utara dan Selatan untuk membuat perlawanan bersama karena kedua-duanya adalah korban dari sistem yang sama. Seandianya hal ini bisa terjadi, maka keseimbangan kekuatan internasional akan berubah secara radikal.

Apakah sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali gaya hidup di Utara?

Dengan menggunakan data yang tersedia oleh lembaga-lembaga internasional, situs www.worldometers.info membuat perbandingan pengeluaran tahunan di berbagai negara di dunia. Situs ini misalnya memperlihatkan bahwa para penduduk Amerika Serikat menghabiskan sekitar $130 miliar per tahun pada alkohol dan tembakau, dan

Page 396: Eric Toussaint dan Damien Millet

368 MAFIA BANK DUNIA & IMF

hampir $5 miliar pada parfum. Dunia menghabiskan sekitar $1 triliun setiap tahun pada narkoba. Semua ini menunjukkan bahwa warga masyarakat Utara belum ada itikat untuk mengubah gaya hidup mereka agar menggunaka sumber-sumber kekayaan alam secara lebih hemat. Apakah masuk akal di mana masyarakat Utara mengkonsumsi kosmetik dan rokok dalam jumlah begitu besar, sementara sebagian besar penduduk dunia yang berada di negara-negara berkembang hanya hidup dengan kurang dari $2 per hari? Sudah saatnya kita harus bangkit. Alokasi sumber daya alam secara lebih baik akan memungkinkan semua orang untuk hidup secara lebih baik, sambil pada saat yang sama tingkat konsumsi dikurangi. Dengan cara ini, penghapusan utang juga akan menjadi sebuah harapan bagi negara-negara Utara, yang akan memaksa sejumlah orang untuk berpikir keras mengenai sebuah redistribusi kekayaan dan debat publik tentang pembangunan dan tentang kualitas / gaya hidup pen duduk dunia di belahan Bumi Utara, baik saat ini maupun di masa depan.

PERTANYAAN 52: Apakah penghapusan bantuan utang memperkuat rezim diktator yang ada?

IMF dan Bank Dunia menggunakan pengurangan utang (debt reduction) sebagai sarana untuk tetap mempertahankan mekanisme ketergantungan negara berhutang pada kedua lembaga ini, sedangkan gerakan sosial seperti CADTM berpendapat bahwa penghapusan total utang dari negara-negara berkembang hanya sebagai langkah pertama. Jika utang negara-negara berkembang benar-benar dihapus, maka hal itu akan mengubah keseimbangan kekuasaan yang pada dasarnya lebih menguntungkan rakyat. Hal ini akan menjadi memungkinkan untuk mengambil sebuah pendekatan yang sungguh berbeda, di mana

Page 397: Eric Toussaint dan Damien Millet

369Eric Toussaint dan Damien Millet

situasi setelah penghapusan utang tidak akan terlihat sama seperti situasi sekarang. Sebagai contoh, argumen bahwa rezim diktator yang sudah ada akan diperkuat oleh penghapusan utang adalah tidak tidak.

Bagaimana mungkin seorang diktator berhasil meraih kekuasaan dan bisa mempertahankannya begitu lama? Mengapa kekuatan demokratis begitu sulit meruntukan sebuah pemerintah diktator? Mengapa para diktator seperti Soeharto di Indonesia, Mobutu Sese Seko di Zaire, Omar Bongo Ondimba di Gabon, Gnassingbe Eyadema di Togo, dan rezim apartheid di Afrika Selatan bisa tetap berkuasa selama lebih dari 30 tahun? Karena mereka melayani kepentingan dari sistem [ekonomi dunia] dan mendapat dukungan dari negara-negara kreditur. Mengapa begitu banyak kudeta negara telah menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis seperti yang terjadi di Salvador, Allende di Chile atau Patrice Lumumba di Kongo bekas jajahan Belgia ketika negara ini memperoleh kemerdekaannya? Alasannya jelas. Para pemerintah yang digulingkan melalui kudeta ini adalah para pemerintah mencoba untuk melepaskan diri dari sistem [ekonomi kapitalis dari negara penjajah mereka].

Pada tahun 1970-an dan 1980-an, para pemimpin neoliberal menyadari bahwa sebuah negara berkembang akan lebih mudah ditundukkan dan dengan demikian lebih mudah mengakses sumber-sumber kekayaan alamnya jika negara berkembang bersangkutan dipimpin oleh seorang diktator yang korup daripada daripada diperintah oleh pemerintah yang terpilih secara demokratis yang kepemerintahannya akan lebih banyak dipengaruhi oleh rakyat yang memilihnya. Tapi pada pertengahan tahun 1980-an, protes demokratis internal rezim diktator sendiri dan tekanan yang dilancarkan oleh opini publik internasional sudah mulai sedemikian kuat sehingga dukungan secara terbuka terhadap rezim-rezim diktoar [oleh negara-negara

Page 398: Eric Toussaint dan Damien Millet

370 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kreditor di Utara] menjadi lebih sulit. Sayangnya, banyak pemerintah yang kemudian terpilih secara demokratis dan telah menggantikan rezim-rezim diktator tersebut tetap melayani kebijakan ekonomi yang sama. Bahkan kadang-kadang para diktator sendiri berhasil mengkampanyekan sekian sehingga mereka “dipilih” lagi melalui cara pemilihan curang yang didukung oleh donor internasional. Kita sebut sebagai contoh Idriss Deby Itno di Chad, Zine el-Abidine Ben Ali di Tunisia dan Paul Biya di Kamerun.

Usulan bahwa perjuangan melawan diktator akan menjadi awal pernjuangan untuk penghapusan utang luar negeri tidak serta merta akan bisa membuahkan hasil. Sebaliknya, yang terjadi adalah kekuasaan rezim diktator sebenarnya justeru diperkuat oleh utang luar neneri. Dukungan dari negaara-negara / lembaga kreditor sering membuat posisi mereka lebih kuat dan juga membuat mereka lebih mudah untuk korupsi sebagian dana itu untuk diri mereka sendiri. Sudah menjadi pengetahuan bahwa sejumlah diktator menggunakan utang publik luar negeri baik untuk keuntungan pribadi mereka sendiri maupun untuk membentuk mekanisme untuk melawan kelompok oposisi mereka di dalam negeri. Sejak neoliberalisme global telah menjadi norma, kita telah melihat utang publik negara-negara berkembang terus membengkak, korupsi merajalela, dan masayrakat miskin menjadi semakin miskin. Hal-hal ini tidak terjadi secara hanya kebetulan. Semua hal ini bertumbuh bersamaan [yang diakibatkan oleh sistem yang sama: mekanism utang publik].

Mari kita perhatikan contoh berikut. Angola, salah satu negara yang paling menjanjikan untuk dekade mendatang dalam hal sumber daya minyak, dilanda perang saudara selama lebih dari 25 tahun. Perang akhirnya berakhir pada tahun 2002 dengan kematian pemimpin salah satu dari kedua belah pihak (Jonas Savimbi, dari UNITA) dan kelaparan

Page 399: Eric Toussaint dan Damien Millet

371Eric Toussaint dan Damien Millet

yang melanda penduduk Angola. Dalam perang saudara ini, perusahaan minyak multinasional Prancis bernama Elf, bantu mempersenjatai kedua kubu yang bersengketa dan hal yang sama juga dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain akibatnya jelas meningkatkan kekerasan dalam perang saudara ini. Para musuh, UNITA dan pemerintah dari Eduardo Dos Santos terpaksa menjual minyak dengan harga sangat murah untuk mendapatkan senjata. Sebuah pemerintah yang peduli terhadap rakyatnya jelas akan berusaha agar kontrak minyak harus dinegosiasi ulang dan bagian yang diriservasi bagi negara mesti dievaluasi kembali. Angola telah menjadi negara yang dililit utang besar karena telah menderita minyak jumlah yang besar yang dijual murah untuk membeli senjata dalam rangka perang saudara.

Di Angola, seperti halnya di tempat-tempat lain juga, selama utang tetap ada, perang melawan korupsi dan otoritarianisme sulit untuk berhasil, sedangkan perjuangan untuk mengakhiri utang merupakan jalan untuk melawan korupsi dan kediktatoran dengan kemungkinan akan berhasil cukup tinggi.

Penghapusan utang akan menjadi sebuah terapi preventif untuk mencegah risiko kemungkinan lahirnya diktator-diktator baru di masa depan. Jika utang tidak halal (odious debt) telah ditandatangani oleh seorang diktator, dan para kreditor tidak dibayar kembali karena utang dihapus begitu utang pokok ini dibuktikan sebagai tidak sah oleh sebuah tim audit, maka para kreditor baru di masa datang tidak akan begitu gampang untuk memberikan pinjaman kepada para diktator. Karena pada prinsipnya, setelah digigit sekali, orang akan malu dua kali (once bitten, twice shy). Ini akan menjadi sarana untuk melawan kediktatoran dan korupsi, karena para kreditur akan membuat skrining sendiri terhadap rezim-rezim tertentu sebelum mereka akan meminjamkan uang.

Page 400: Eric Toussaint dan Damien Millet

372 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pengambilalihan keuntungan yang dicapai dengan cara tidak halal adalah sebuah masalah lain yang perlu dipikirkan. Penggulingan para pemerintahan diktator yang ada melalui penyelidikan peradilan yang menyeluruh terhadap kasus-kasus penggelapan uang negara dan yang telah menjadi aset-aset yang disimpan oleh kelas berduit dari negara-negara berkembang di tax havens dan bank-bank di negara-negara Utara harus dilakukan. Kita telah memperkirakan bahwa, pada tahun 2007, jumlah aset-aset yang disembunyikan ini lebih besar daripada jumlajh utang publik eksternal dari negara-negara berkembang karena ada $2,38 triliun telah disimpan oleh orang kaya dari negara-negara berkembang di bank negara-negara industri.

Sebuah persentase yang signifikan dari uang ini (20%? 30 persen? atau lebih? ) telah diakumulasi secara ilegal. Jika terbukti bahwa dalam prosesnya telah terjadi penggelapan uang, maka bagian yang dinyatakan sebagai keutungan haram harus disita, yang diikuti dengan restitusi kepada rakyat yang telah diperas oleh para pemimpin mereka yang tidak bermoral. Sumber-sumber pendanaan yang tersembunyi harus diblokir, rampasan perang dari sang diktator disita, dan nepotisme tidak akan lagi menjadi begitu mudah diprkatekkan. Ini juga akan menjadi sinyal kuat bagi semua negara demokrasi di negara-negara berkembang, karena akan ada perubahan mendadak dalam sistem geopolitik. Yang jelas, tuntutan hukum sehubungan dengan ini dapat dibuat secara mandiri, tanpa utang harus dibatalkan terlebih dahulu. Sungguh aneh! Masalah ini tidak pernah diaangkat oleh pemerintah, baik di pemerintah di negara-negara Utara maupun di Selatan.

Page 401: Eric Toussaint dan Damien Millet

373Eric Toussaint dan Damien Millet

Sumber: Dihitung oleh pengaran berdasarkan data Bank Dunia dan Bank Settlement Internasional

Begitu harta kekyaaan haram barang telah diambilalih negara secara hukum, maka kekayaan yang disita ini harus dikembalikan kepada rakayat untuk meningkatkan taraf hidup mereka, yakni untuk menjamin taraf hidup mereka dengan hukum hak-hak asasi manusia. Meskipun kekayaan yang disita ini akhirnya dikembalikan kepada, misalnya, yang dilakukan oleh diktator Chili Augusto Pinochet atau President korup Argentina Carlos Menem, tapi ada beberapa kasus dalam beberapa tahun belakang di mana kekayaan yang diperoleh secara haram telah dikembalikan ke rakyat. Uang yang disimpan oleh para diktator di bank Swiss, di mana banyak uang kotor dari seluruh dunia disimpan, telah dikembalikan kepada pemerintah negara-negara berkembang yang menjadi asal dari uang yang diselewengkan itu. Ini hanya mungkin terjadi setelah kerja keras dari beberapa hakim Swiss yang jujur, gerakan sosial (terutama beberapa kelompok gerakan solidaritas Utara-Selatan yang berbasis di Swiss) dan pemerintah dari negara berkembang yang bertekad untuk memulihkan uang yang telah dicuri oleh mantan diktator negara mereka atau oleh pemerintah koruptor sebelumnya. Secara keseluruhan, sejumlah $1,6 miliar telah

Page 402: Eric Toussaint dan Damien Millet

374 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dikembalikan kepada negara-negara tertentu, seperti dari pembekuan rekening milik mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos, dan Sani Abacha (Nigeria) masing-masing sekitar setengah miliar dolllar, dan sisanya dikembalikan dari rekening milik Alberto Fujimori (Peru), dan Vladimiro Montesinos Torres (mantan kepala dinas rahasia Peru), Saddam Hussein (Irak), Nursultan Nasarbáyev (Kazakhstan), dan Moussa Traore (Mali).6 Pada bulan Juni 2008, disepakati bahwa $74 juta aset kotor yang disimpan oleh Raul Salinas, saudara dari Presiden Meksiko Carlos Salinas de mantan Gortari, akan dikembalikan kepada rakyat Meksiko setelah proses hukum yang berlangsung lebih dari 13 tahun. Inggris juga mengembalikan uang kepada Nigeria yang telah disimpan Sani Achaba di sebuah bank di Jersey. Sejumlah pertikaian hukum lainnya sedang berjalan, dan tidak bisa berhenti dengan aset-aset yang sudah dikembalikan di atas. Orang harus sadar dan waspada sehingga uang yang digelapkan oleh keluarga Duvalier (Haiti) dan klan Mobutu (ex-Zaire) tidak dikembalikan kepada mereka, sesuatu yang tentunya sama sekali tidak dapat diterima. Dalam semua kasus ini, gerakan sosial di negara-negara berkembang sangat penting untuk memastikan bahwa uang yang dikembalikan ini benar-benar akan digunakan untuk memperbaiki kondisi kehidupan rakayat.

Kita punya krisis karena mayoritas rakyat tidak lagi menikmati kekayaan yang hanya terkonsentrasi di tangan segelintir orang. Kita punya krisis karena segelintir orang kaya menyimpan uang dalam jumlah yang sangat besar di bank-bank asing negara lain di luar negeri; dana ini sebenarnya bisa membiayai pembangunan dan perkembangan Afrika. Kita punya krisis karena sehubungan dengan kekayaan yang dinikmati oleh segelintir orang yang tentu tidak sulit untuk

6 Lihat www.infosud.org/spip/spip.php?article1256.

Page 403: Eric Toussaint dan Damien Millet

375Eric Toussaint dan Damien Millet

dihitung dan disebutkan nama mereka, mayoritas rakyat kita tidak lagi bersedia untuk tetap tinggal diam dalam sebuah ghetto dan di tempat-tempat kumuh. Kita punya krisis karena di mana-mana orang menolak untuk tinggal di Soweto mengingat kota Johannesburg begitu dekat. Itulah sebabnya mengapa pertarungan telah dimulai, dan ketika pertarungan semakin kuat, mereka yang sedang memegang dompet mulai khawatir.

THOMAS SANKARA, Presiden Burkina Faso, 1983-1987

Utang, korupsi, dan penurunan harga jual sumber-sumber kekayaan alam merupakan tiga sisi dari masalah yang sama. Korupsi (terutama yang terjadi melalui utang-piutang) merupakan instrumen yang digunakan untuk membuat pemerintah negara berkembang menyerahkan perekonomian negara mereka berada di bawah “perlindungan” dari IMF dan Menteri Keuangan AS, di bawah lembaga-lembaga keuangan dan perusahaan-perusahaan multinasional dari negara-negara industri di Utara, yang memberikan mereka akses yang murah mengeksploitasi sumber-sumber kekayaan alam mereka. Dengan demikian, meskipun utang secara konsisten menguntungkan rezim diktator, penghapusan akan membawa banyak perubahan yang mendasar.

PERTANYAAN 53: Apakah pinjaman luar negeri sedapat-dapatnya harus dihindari?

Tujuan kami adalah untuk memberantas prake makan riba (bungan uang), bukan memberantas pinjaman per se. Pinjaman tidak menjadi masalah dalam dirinya sendiri. Selain itu, sangat penting juga untuk

Page 404: Eric Toussaint dan Damien Millet

376 MAFIA BANK DUNIA & IMF

memahami bagaimana argumen kami merupakan hasil dari analisis yang teliti atas krisis utang publik negara-negara miskin saat ini.

Untuk mencegah terulangnya masalah karena dililit utang besar ini, maka untuk masa depan pinjaman perlu dibatasi sedapat mungkin. Kami menyarankan alternatif lain untuk pembiayaan pembangunan yang, jika diimplementasikan, akan berarti bahwa pinjaman bisa saja diterima kembali tapi tanpa tekanan, tanpa dominasi dan penyalahgunaan barang-barang publik seperti yang terjadi hingga saat ini. Setiap keputusan untuk membuat pinjaman lur negeri dalam jumlah yang besar harus dilakukan di bawah pengawasan dari seluruh rakyat negara bersangkutan, dan mesti diperdebatkan di parlemen (badan legislatif apapun yang ada dalam sebuah negara), sebelum keputusan itu disetujui melalui pemungutan suara secara konstitusional di parlemen.

Hal lain juga yang penting adalah bahwa syarat-syrat pinjaman mesti terdiri dari sayarat-syarat yang wajar yang bisa diterima. Pemberian tanda tangan pemerintah pada kontrak pinjaman bersangkutan tidak bisa diartikan bahwa pemerintah negara menyerah kedaulatan negara [kepada lembaga/negara kreditor] dan menerima bahwa kemungkin terjadinya perkara dengan lembaga kreditor bersangtukan pada suatu waktu di masa datang harus dilimpahkan pengadilan New York atau London. Pada prinsipnya, menyerahkan kunci [kedaulatan ekonomi] rumah kepada lembaga/negara kreditur adalah sebuah tindakan yang tidak bisa diterima, seperti yang sering terjadi selama ini. Itu sebabnya mengapa sistem ekonomi dunia saat ini harus direformasi, karena para lembaga/negara kreditur telah menguasai lembaga-lembaga multilateral untuk memenuhi kepentingan mereka (IMF, Bank Dunia, Paris Club, London Club). Para lembaga/negara kreditor membentuk organisasi yang kuat di antara mereka (seperti London Club dan Paris

Page 405: Eric Toussaint dan Damien Millet

377Eric Toussaint dan Damien Millet

Club) dan membangun aliansi yang kuat dengan lembaga-lembaga keuangan international (IMF dan Bank Dunia) lalu kemudian secara bersama-sama mereka menguasai negara debitor secara individual dan membuatnya bertekuk lutut di hadapan mereka.

Dua prinsip baru harus dihargai. Pertama, kewajiban untuk membayar kembali pinjaman pokok dan membayar bunga pinjaman ini hanya sah jika terbukti bahwa utang ini sungguh memungkinkan terciptanya kemajuan yang cukup di negara-negara berhutang yang bersangkutan. Kedua, perlindungan yang kuat dan efisien terhadap negara-negara debitor perlu diorganisir pada skala dunia, sehingga negara-negara ini dapat mempertahankan diri terhadap segala bentuk pelecehan dan perampasan oleh lembaga-lembaga ekonomi seperti bank-bank, investor-investor swasta internasional dan organisasi keuangan internasional.

Konstitusi baru Ekuador yang disetujui oleh Majelis Perwakilan Rakyat pada bulan September 2008 memungkinkan negara ini untuk secara hati-hati mengendalikan prosedur pinjaman luar negeri dan melindunginya terhadap peminjaman yang berlebihan seperti yang telah terjadi banyak kali selama beberapa dekade sebelumnya.

Menurut Artikel 290, misalnya, Hutang publik harus tunduk pada prinsip-prinsip berikut:

1. Pemerintah akan membuat pinjaman publik [buat kontrak utang publik] hanya dalam kasus-kasus ketika pendapatan pajak dan sumber daya dari kerjasama dan pertukaran internasional tidak cukup.

2. Akan dipastikan bahwa pinjaman publik tidak akan mempengaruhi kedaulatan nasional, hak asasi manusia, kesejahteraan negara atau perlindungan atas lingkungan hidup.

Page 406: Eric Toussaint dan Damien Millet

378 MAFIA BANK DUNIA & IMF

3. Utang publik akan digunakan secara eksklusif hanya untuk membiayai rencana dan proyek-proyek investasi di bidang infrastruktur dan proyek-proyek yang akan menghasilkan sumber daya yang dibutuhkan untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Utang publik yang ada sekarang dapat dibiayai asalkan syarat-syarat baru yang diberikan sungguh menguntungkan ke Ekuador.

4. Renegosiasi perjanjian tidak akan mencakup, entah secara eksplisit atau secara diam-diam, segala bentuk anatocism7 atau makan riba.

5. Utang yang dinyatakan tidak sah oleh sebuah lembaga yang kompeten akan ditolak. Dalam kasus-kasus di mana utang dinyatakan batal, negara akan menggunakan haknya untuk restitusi.

6. Tanggung jawab administratif untuk kontrak dan manajemen utang publik, termasuk proses kerugian akhir, adalah tanggungjawab yg tidapat dipisahkan satu dari yang lain.

7. Nasionalisasi utang swasta dilarang.

8. Pemberian jaminan utang oleh negara akan diatur Undang-Undang hukum Rencana Pembangunan Nasional.

9. Eksekutif tidak memiliki kewajiban konstitusional untuk menganggap hutang yang dikontrak oleh daerah otonom atau pemerintah daerah.

KONSTITUSI EKUADOR, 20088

7 Prinsip bunga majemuk, yaitu, menghitung bunga atas bunga.

8 Penekanan dari pengarang.

Page 407: Eric Toussaint dan Damien Millet

379Eric Toussaint dan Damien Millet

Majelis Konstituante Bolivia juga mengadopsi sebuah rancangan konstitusi baru pada bulan Desember 2007 yang secara keras menggarisbawahi syarat-syarat sebelum negara harus membuat pinjaman.

Pasal 322

I. Majelis Legislatif multinasional akan memberikan kewenangan bagi pinjaman publik bila kapasitas untuk menghasilkan pendapatan negara untuk menutupi modal pinjaman bersangkutan dan bunganya telah dibuktikan, dan ketika syarat-syarat yang paling menguntungkan yang berkaitan dengan pajak, periode pelunasan kembali, jumlah pinnjaman, dan kondisi-kondisi lainnya telah benar-benar dipertimbangkan secara teknis.

II. Hutang publik tidak akan meliputi stok pinjaman yang belum diresmikan dan dijamin oleh Majelis Legislatif multinasional.

Pasal 324

Utang terhadap Negara dan prejudis ekonomi yang disebabkan oleh negara tidak akan tunduk pada kebijakan-kebijakan ini.

Pasal 325

Tindakan ekonomi yang melanggar aturan yang berlaku, spekulasi, monopoli, makan riba, penyelundupan, penggelapan pajak dan pelanggaran ekonomi harus dihukum seturut hukum yang berlaku.

Pasal 330

IV. Bank Sentral Bolivia, institusi dan badan-badan publik

Page 408: Eric Toussaint dan Damien Millet

380 MAFIA BANK DUNIA & IMF

lainnya tidak akan memikut tanggungjawab terahdap tidak utang bank-bank atau utang badan-badan keuangan swasta. Lembaga-lembaga keuangan swasta harus merupakan dan mempertahankan dana restrukturisasi keuangan yang akan digunakan dalam kasus kebangkrutan bank.

RAN CANGAN KONSTITUSI BOLIVIA, 2008§§§

Page 409: Eric Toussaint dan Damien Millet

381Eric Toussaint dan Damien Millet

BAB 12MEMBANGUN ALTERNATIF-ALTERNATIF RADIKAL

PERTANYAAN 54: Alternatif pembangunan apa saja yang bisa ditempuh di negara-negara berkembang?

Mengharapkan logika ekonomi pasar untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang esensial hampir tak berguna.

Penduduk dunia sebanyak 2,8 miliar jiwa yang hidup kurang dari $2 per hari tidak memiliki daya beli yang cukup kuat untuk menarik minat dunia pasar. Hanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang bisa menjamin pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Itu sebabnya para pemimpin politik perlu membuka wacana politik dan keuangan yang akan memungkinkan mereka untuk menghormati komitmen dan tugas-tugas mereka bagi sesama warga masyarakat.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya hanya dapat dilaksanakan secara efektif melalui aksi bersama dari gerakan sosial yang kuat dari warga masyarakat. Langkah pertama adalah menghentikan pengurasan sumber daya kekayaan alam yang disebabkan oleh beban utang publik luar negeri. Menunggu lembaga-lembaga internasional untuk membatalkan utang publik negara-negara berkembang merupakan sebuah tanda kelemahan. Hanya tindakan yang tekun dari satu atau beberapa negara dapat menghasilkan tindakan demikian. Para ahli hukum yang bertemu

Page 410: Eric Toussaint dan Damien Millet

382 MAFIA BANK DUNIA & IMF

di Quito pada bulan Juli 2008 sangat benar ketika mereka menyatakan: “Kami mendukung tindakan-tindakan penuh kuasa dari negara-negara yang menyatakan sebagai batal semua instrumen utang publik yang tidak sah, termasuk penangguhan pembayarannya.”1

Begitu langkah pertama ini telah diambil, perekonomian saat ini yang ditandai lilitan utang internasional yang besar harus diganti dengan model pembangunan yang secara sosial adil dan secara ekologis berkelanjutan dan independen dari fluktuasi pasar keuangan dan persyaratan-persyaratan pinjaman yang dibebankan oleh IMF dan Bank Dunia.

Agar penghapusanutang membawa manfaat bagi pembangunan manusia, maka dana uang seharusnya digunakan untuk pelunasan utang itu harus digunakan untuk pembangunan manusia. Karena itu modalitas harus diputuskan secara demokratis oleh semua negara yang bersangkutan.

AKHIRI PROGRAM PENYESUAIAN STRUKTURAL

Program Penyesuaian Struktural (SAP=Structural Adjustment Program), entah yang dikenal dengan nama ini (SAPs) maupun dalam namanya yang baru – Lembara Strategi Pengentasan Kemiskinan (PRSP=Poverty Reduction Strategy Papers), yang diadopsi belum lama ini oleh lembaga-lembaga keuangan internasional yang mendorong liberalisasi total ekonomi negara-negara Selatan – telah berhasil negara-negara Selatan tak berdaya. Program ini – SAPs atau PRSP – telah membuat negara-negara Selatan lebih bergantung pada fluktuasi-

1 Lihat text final dari deklarasi: www.cadtm.org/spip.php?article3616. Untuk argumen rinci yang mendukung kedaulatan secara sepihak dari sudut pandang hukum internasional, lihat Hugo Ruiz Diaz Balbuena, “La décision souveraine de déclarer la nullité de la dette ou la décision de non paiement de la dette : un droit de l’État,” www.cadtm.org/spip.php?article3520.

Page 411: Eric Toussaint dan Damien Millet

383Eric Toussaint dan Damien Millet

fluktuasi eksternal (evolusi pasar dunia, serangan-serangan spekulatif dan sejenisnya) dan mengharuskan mereka untuk menerima persyaratan-persyarakatan yang dikenakan oleh IMF dan Bank Dunia, yang didukung oleh pemerintah negara-negara kreditor yang tergabung dalam Paris Club. Konsekuensi kemanusian SAPs /PRSP yang tragis. Karena itu, program ini mesti dihapus dan diganti dengan kebijakan-kebijakan yang prioritasnya adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, yang memberikan kedaulatan dan keamanan pangan sebagai prioritas utama dan menciptakan kemungkinan komplementaritas wilayah.

Penyesuaian struktural melampaui pemberlakuan sederhana dari serangkaian kebijakan makroekonomi di tingkat domestik. Ini merupakan proyek politik, sebuah strategi transformasi sosial yang dibuat dengan penuh kesadaran di tingkat global, dengan tujuan utama untuk membuat dunia aman bagi sepakterjang bisnis perusahaan-perusahaan transnasional. Singkatnya, Program Penyesuaian Struktural (SAP) berfungsi sebagai sebuah “sabuk transmisi” untuk memfasilitasi proses globalisasi, melalui liberalisasi dan deregulasi [ekonomi], dan meredusir peran negara dalam pembangunan nasional.

KOMISI PBB tentang Hak Asasi Manusia (UNHCR), Pengaruh Kebijakan Penyesuaian Struktural

pada Kenikmatan Penuh Hak Asasi Manusia, laporan independen pakar Fantu Cheru, E/CN.4/1999/50,

24 Februari 1999

Komisi Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) mengadopsi beberapa resolusi mengenai masalah utang dan SAPs.2 Dalam Pasal

2 Mengacu pada investigasi laporan khusus, kelompok kerja ahli dan Sekretaris Jenderal PBB.

Page 412: Eric Toussaint dan Damien Millet

384 MAFIA BANK DUNIA & IMF

5, yang diadopsi pada tahun 1999, CHR menyatakan: “Pelaksanaan hak-hak asasi rakyat di negara-negara debitor atas makanan, pakaian, perumahan, pekerjaan, pendidikan, pelayanan kesehatan, dan lingkungan yang sehat tidak bisa ganggu oleh pemberlakuan SAPS, program pertumbuhan ekonomi dan reformasi ekonomi yang disebabkan oleh masalah utang publik luar negeri.”

MENGEMBALIKAN KEPADA RAKYAT NEGARA-NEGARA BERKEMBANG APA YANG TELAH DICURI DARI MEREKA.

Kekayaan dalam jumlah yang besar, yang dikumpulkan melalui korupsi oleh pejabat pemerintah dan para kapitalis lokal, disimpan dengan aman di bank-bank negara industri, atas kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan swasta di negara-negara Utara dan atas persetujuan pemerintah negara-negara Utara juga. Restitusi membutuhkan penyelesaian prosedur peradilan yang dilakukan baik di Dunia Ketiga maupun di negara-negara industri. Sala satu keuntungan lebih lanjut dari penyelidikan tersebut adalah bahwa koruptor tidak akan lagi lolos dari kejahatan mereka. Ini adalah satu-satunya harapan, jika kita mau agar demokrasi dan transparansi benar-benar bisa memberantas korupsi.

Kita juga harus menuntut reparasi atas penjarahan yang diderita oleh negara-negara Dunia Ketiga selama lima abad terakhir. Hal ini berarti mengembalikan semua aset ekonomi dan budaya yang telah dicuri dari benua Asia, Afrika dan Amerika Latin.

Negara-negara akan melakukan pemulihan melalui mekanisme yang efektif, yang mungkin termasuk restitusi, yang dikembangkan bersama dengan masyarakat adat, dengan rasa hormat pada kekayaan budaya, intelektual, agama dan spiritual yang telah diambil tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan bebas dari mereka, atau yang telah

Page 413: Eric Toussaint dan Damien Millet

385Eric Toussaint dan Damien Millet

diambil dengan melanggara undang-undang, tradisi dan adat istiadat mereka.

DEKLARASI PBB tentang HAK-HAK MASYARAKAT ADAT, 20073

PENGENAAN PAJAK KHUSUS PADA ASET-ASET ORANG YANG SANGAT KAYA

Dalam laporannya pada tahun 1995, UNCTAD mengusulkan menaikan pajak atas aset-aset dari orang-orang yang sangat kaya. Paka seperti itu, yang dikenakan di seluruh dunia, akan membebaskan dana dalam jumlah yang cukup besar. Pajak ini (yang berbeda dari pajak-pajak harta milik orang kaya, yang ada di beberapa tempat di seluruh dunia) dapat dikenakan secara nasional. Pajak solidaritas yang demikian – sekitar 10% dari aset dari orang-orang sangat kaya di setiap negara – bisa menghasilkan sumber dana yang cukup.

Menurut Laporan Kekayaan Dunia Tahun 20084yang diterbikan oleh Merrill Lynch dan Capgemini, 10,1 juta orang di dunia memiliki aset kekayaan lebih dari $1 juta dan total kekayaan mereka mencapai jumlah sekitar $40,7 triliun atau 30 kali jumlah total utang publik eksternal dari semua negara berkembang. Jadi, misalnya, 10% pajak atas asset-asset tersebut akan menghasilkan lebih dari $ 4 trilliun tanpa mengurangi kekayaan para pemiliknya.

Model ekonomi yang dominan mulai memaksakan sistemnya ketika mayoritas negara-negara berkembang masih bergantung dan sebagai akibatnya mereka tidak bisa

3 Article 11, section 2. Deklarasi ini diadopsi pada bulan September 2007. Lihat http://iwgia.synkron.com/graphics/Synkron-Library/Documents/InternationalProcesses/DraftDeclaration/07-09-13ResolutiontextDeclaration.pdf.

4 Lihat www.ml.com/media/100472.pdf.

Page 414: Eric Toussaint dan Damien Millet

386 MAFIA BANK DUNIA & IMF

berpartisipasi dalam pendiriannya; maka suatu hal yang tak dielakkan adalah bahwa, sejak mula berdirinya, keanehan-keanehan akan ditumpukkan pada mereka dan bertentangan dengan kepentingan mereka. ... Ekonomi internasional sekarang ini sungguh-sungguh tidak adil, terutama karena negara-negara “berkembang” tidak ikut dalam mendirikannya [ada tahun 1944 di Bretton Woods] dan sekarang mereka harus menderita banyak kerugian dan dampak negatif dari sistem ekonomi ini. Dengan demikian, adalah penting, demi kepentingan hak asasi manusia, untuk memperbaiki situasi [sistem ekonomi dunia] saat ini.

RAUL FERRERO, Pelapor Khusus untuk PBB tentang Tatanan Ekonomi Dunia Baru

dan Promosi Hak Asasi Manusia, 19835

Sejumlah pertanyaan tetap tak terjawab. Tingkat perpajakan apa yang harus diterapkan? Sebuah tarif tunggal? Sebuah tarif progresif? Berapa proporsi dana yang harus dialokasikan untuk proyek-proyek global? Untuk proyek-proeyk per benua? Apakah harus ada dana untuk program reboisasi? Apakah harus ada dana untuk denuklirisasi secara total? Bagaimana proyek-proyek seharusnya diprioritaskan? Oleh siapa? Oleh Majelis Umum PBB setelah referendum nasional? Atau melalui mekanisme per benua? Berapa proporsi akan pergi ke proyek-proyek lokal? Dalam kasus apapun, ada satu hal yang pasti: jalan ini harus dikejar, dan sebuah sistem yang benar-benar redistributif harus diutamakan, yang memberikan pemerintah sarana untuk memenuhi kewajiban mereka terhadap warga negara dalam hal hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya.

5 Étude sur le nouvel ordre économique international et la promotion des droits de l’Homme (Studi tentang tata ekonomi dunia baru dan promosi hak-hak asasi manusia) E/CN.4/Sub.2/1983/24, par. 10.

Page 415: Eric Toussaint dan Damien Millet

387Eric Toussaint dan Damien Millet

RETRIBUSI KEKAYAAN SECARA MERATA PADA SKALA GLOBAL

Belum pernah terjadi dalam sejarah sebelumnya di mana di mana kekayaan alam didistribusi sangat tidak merasa dalam skala global. Untuk melawan ini ketidakadilan yang merajalela ini, maka perlu diterapkan pajak internasional dalam beberapa bentuk seperti: pajak Tobin-tipy (lihat Daftar Istilah tentang hal ini) untuk jangka pendek yang biasanya spekulatif, transaksi keuangan (ini adalah salah satu tuntutan dari ATTAC), pemungutan pajak terhadap perusahaan-perusahaan transnasional (pada tahun 2006, misalnya, total keuntungan tertinggi yang diraih dalam sejarah ekonomi Perancis adalah €2.58 milliar, yang di mana sepertiga dari jumlah keuntungan ini didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen), pengenaan pajak terhadap industri-industri yang menyebabkan polusi terhadap lingkungan dan sebagainya. Pendapatan-pendapat dari pungutan pajak ini harus digunakan untuk kepentingan pendidikan, kesehatan masyarakat, keamanan pangan, promosi barang-barang publik dan perlindungan lingkungan alam ciptaan.

MENINGKATKAN BANTUAN PEMBANGUNAN RESMI 0,7% DARI PDB

Bantuan pembangunan yang resmi (official development aid) dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi tugasnya sebagaimana diharapkan. Hal ini diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan negara-negara Selatan, tapi diberikan demi kepentingan geopolitik, komersial, dan publisitas kepentingan ekonomi dari para donor. Karena itu mereka hanya memperhatikan hal-hal utama, dan hanya proyek-proyek yang sungguh mendatangkan keuntungan bagi para negara donor yang akan dipilih. Lalu perusahaan-perusahaan yang akan mengerjakan proyek-proyek ini biasanya berasal dari negara-negara

Page 416: Eric Toussaint dan Damien Millet

388 MAFIA BANK DUNIA & IMF

donor juga. Selain itu, statistik-statistik di lapangan sehubungan dengan proyek juga dimanipulasi. Hingga saat ini, definisi bantuan pembangunan (development aid) pada dasarnya kabur (lihat Pert.34). Bantuan pembangunan meliputi pinjaman-pinjaman (loans) berbunga rendah yang kemudian harus tetap dibayar kembali hingga sen yang paling akhir, pengurangan pinjaman, beasiswa mahasiswa (yaitu subsidi untuk biaya pendidikan bagi para mahasiswa dari negara-negara Selatan yang belajar di negara-negara donor di Utara), program bantuan bagi pengungsi (dan sangat terjadi deportasi secara paksa terhadap pengungsi), biaya untuk konsultasi dan keahlian yang manfaatnya diragukan, gaji asisten-asisten teknis dari luar negeri, yang biasanya memberikan kontribusi sangat sedikit terhadap sektor paling miskin dari masyarakat penerima bantuan pembangunan dan lain-lain. Porsi bantuan pembangunan yang benar-benar mencapai negara-negara berkembang dan dinikmati oleh pendududk mereka sering sangat kecil. Tiga bagian dari bantuan pembangunan ini akan disimpan sebagai dana yang tetap tersedia. Akhirnya, sebagai tindakan yang dilatarbelakangi oleh kehendak baik, bantuan pembangunan seharusnya diberikan secara bebas, dan tidak bisa disebut lagi sebagai bantuan (aid) atau sumbangan (donation), melain harus disebut dana reparasi (reparation). Karena dalam kenyataannya, yang terjadi adalah masalah memperbaiki kerugian negara-negara Selatan yang disebabkan oleh penjarahan [colonialisme] selama berabad-abad [oleh negara-negara Utara] dan sistem perdagangan dunia yang tidak adil.

Dalam konteks ini, Piagam Hak Ekonomi dan Tugas Negara yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1974 merupakan sebuah instrumen.6 Bab 1, prinsip (i), menyatakan bahwa hubungan

6 Resolution 3281 (XXIX) of the GA of December 12, 1974.

Page 417: Eric Toussaint dan Damien Millet

389Eric Toussaint dan Damien Millet

antarnegara harus diatur oleh serangkaian prinsip, termasuk prinsip untuk “membayar ketidakadilan yang telah dibuat secara paksa dan yang membuat bangsa bersangkutan kehilangan cara-cara yang alamiah untuk membangun secara normal.” Pasal 17 menetapkan kewajiban umum negara-negara untuk “bekerjasama dengan negara-negara berkembang untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan perkembangan sosial mereka dengan menyediakan kondisi eksternal yang menguntungkan dan dengan memperluas bantuan aktif untuk mereka, yang consiten dengan kebutuhan pembangunan mereka, dengan menjunjung tingga rasa hormat terhadap kedaulatan negara dan bebas dari syarat-syarat yang melecehkan kedaulatan negara mereka.” Pasal 22 menetapkan bahwa semua negara berkewajiban untuk “menanggapi kebutuhan pembangunan yang secara umum diakui atau disepakati bersama tentang pembangunan negara-negara berkembang.”7

MENGEMBALIKAN KE DOMAIN PUBLIK SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS YANG SEBELUMNYA DIPRIVATIASI

Cadangan dan distribusi air, produksi dan distribusi listrik, telekomunikasi, jasa pos, kereta api, perusahaan pertambangan dan pengolahan bahan-bahan baku, sistem kredit, dan beberapa bidang pendidikan dan kesehatan telah atau sedang diprivatisasi secara sistematis. Usaha mengembalikan perusahaan-perusahaan dan pelayanan-pelayanan jasa ini di bawah kontrol publik merupakan sebuah langkah yang penting.

Pasal 2/2: “Setiap Negara memiliki hak untuk menasionalisasi, mengambilalih atau mentransfer properti asing, asalkan sebuah kompensasi yang sesuai harus dibayar oleh negara

7 Lihat CETIM, Quel développement? Quelle coopération internationale? (Apa itu pembangunan? Apa itu kerjasama internasional), 2007.

Page 418: Eric Toussaint dan Damien Millet

390 MAFIA BANK DUNIA & IMF

yang mengadopsi langkah-langkah tersebut, dengan mempertimbangkan undang-undang dan peraturan yang relevant dan semua keadaan yang negara anggap berhubungan dengan hal tersebut.8 Dalam kasus di mana masalah kompensasi menimbulkan kontroversi, maka hal itu harus diselesaikan berdasarkan hukum nasional dari negara yang menasionalisasikan perusahaan swasta tersebut dan oleh pengadilan negara tersebut.”

PBB, Piagam Hak Ekonomi dan Tugas Negara, 1974

MENGADOPSI MODEL-MODEL PEMBANGUNAN YANG TERPUSAT SECARA REGIONAL

Model pembangunan ini menyiratkan penciptaan zona politik dan ekonomi terpadu, munculnya model pembangunan yang endogen, penguatan pasar domestik, penciptaan bank tabungan lokal untuk pendanaan pembangunan lokal (di banyak negara, jumlah uang yang disimpan di bank-bank asing oleh orang-orang kaya lebih besar dari total utang publik luar negeri dari negara bersangkutan), pengembangan kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat, instalasi pajak progresif dan mekanisme redistribusi kekayaan, diversifikasi ekspor, reformasi agraria yang menjamin akses umum terhadap tanah bagi para petani, dan reformasi perkotaan yang menjamin akses universal untuk perumahan.

Arsitektur global saat ini harus diganti oleh kelompok-kelompok ekonomi regional. Hanya model pembangunan seperti ini, setidaknya yang sebagiannya terpusat di daerah sendiri, dapat memungkinkan munculnya hubungan yang koheren antara Selatan-Selatan, sebuah sebuah sine qua non (keharusan) bagi kemajuan ekonomi negara-negara berkembang.

8 Penekanan dari pengarang.

Page 419: Eric Toussaint dan Damien Millet

391Eric Toussaint dan Damien Millet

REFORMASI PERDAGANGAN DUNIA

Peraturan perdagangan dunia harus direformasi secara radikal. Mengenai pertanian, seperti gerakan petani kecil Via Campesina katakan, hak masing-masing negara (atau kelompok negara) atas kedaulatan pangan dan khususnya hak swasembada akan kebutuhan-kebutuhan pokok harus diakui.

Peraturan perdagangan global harus tunduk dan subordinatif terhadap undang-undang lingkungan hidup, sosial, dan budaya secara ketat. Kesehatan, pendidikan, air, atau budaya tida boleh menjadi komuditi dalam arena perdagangan internasional. Pelayanan publik harus menjadi sarana untuk menjamin sektor-sektor ini dan karena itu harus dikecualikan dari Perjanjian Umum tentang Perdagangan Jasa (GATS – General Agreement on Trade Services), yang berarti liberalisasi total terhadap sektor-sektor pelayanan publik. Selain itu, hal-hal yang berhubungan dengan Hak Paten (Trade-Related Intellectual Property Rights -TRIPS) harus dilarang. Karena hak paten mencegah negara-negara Selatan untuk memproduksi barang-barang secara bebas (misalnya, obat-obatan) yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk mereka sendiri.

Pasal 5. Semua negara memiliki hak untuk berserikat dalam organisasi produsen komoditas primer dalam rangka mengembangkan perekonomian nasional mereka.

PBB, Piagam Hak Ekonomi dan Tugas Negara, 1974

Kita saat ini sungguh membutuhkan sebuah mekanisme untuk menjamin harga yang lebih baik dari produk-produk yang diekspor di ke pasar dunia oleh negara-negara berkembang: yaitu sebuah mekanisme yang menjamin kestabilan harga bahan baku pada tingkat yang

Page 420: Eric Toussaint dan Damien Millet

392 MAFIA BANK DUNIA & IMF

memuaskan negara-negara produsen, menjamin pendapatan ekspor mereka, dan membangun peraturan untuk mengatur suku cadang – yang berarti kita harus meninggalkan kebijakan suku cadang zero.

Untuk mewujudkan mekanisme terpadu tersebut, usaha negara-negara berkembang untuk menciptakan kartel negara-negara produsen harus didukung. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) begitu sering direndahkan, meskipun organisasi ini memainkan sejumlah peranan positif.9 Penciptaan kartel tersebut bisa memastikan penurunan volume ekspor (yang, di satu sisi, akan mencegah penipisan sumber daya alam, dan di sisi lain, ia bisa meningkatkan reservasi daerah-daerah tertentu bagi tanaman pangan) dan peningkatan pendapatan ekspor, yang dapat diinvestasikan kembali dalam proyek-proyek pembangunan negara-negara pengekspor. Mengapa, misalnya, tidak bisa dibuatkan sebuah kartel para produsen tembaga? Beberapa waktu yang silam, Chili sendiri sendiri saja bisa menyumbangkan 30% dari ekspor tembaga dunia. Mengapa juga tidak bisa diadakan kartel negara-engara pengekspor kopi? Demikian juga dengan kemungkinan kartel teh? Kemungkinan untuk hal ini sebetulnya ada banyak.

Selain itu, negara-negara berkembang harus membuka jalan untuk langkah-langkah proteksionis yang melindungi produksi lokal, seperti Via Campesina, yakni, seperti yang dituntut menuntut: “Penghapusan semua subsidi ekspor baik langsung maupun tidak langsung,” atau “larangan keras terhadap produksi dan komersialisasi benih tanaman pangan dan produk-produk lain yang dibuat melalui

9 Misalnya, Venezule sebagai anggota OPEC menandatangani perjanjian dengan 15 negara di Amerika Selatan negara-negara Kepulauan Karibia yang isinya adalah bahwa Venezuela akan dapat menjual minyak dengan harga murah (friendly price), lebih rendah dari yang ditawarkan kepada Amerika Serika.

Page 421: Eric Toussaint dan Damien Millet

393Eric Toussaint dan Damien Millet

rekayasa genetik,” dan “larangan membuat hak paten terhadap organisme hidup serta perampasan / monopolo pengetahuan yang berkaitan dengan pertanian dan makanan.”

Untuk menjamin kemerdekaan dan kedaulatan pangan dari seluruh bangsa di dunia, pangan harus diproduksi dalam rangka diversifikasi produksi oleh petani menjadi sangat krusial. Kedaulatan pangan adalah hak setiap orang untuk menentukan kebijakannya pertaniannya sendiri dan, dalam kasus makanan, setiap bangsa berhak untuk melindungi dan mengatur produksi pertanian nasional dan pasar domestik dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang berkelanjutan, dan berhak untuk memutuskan bagaimana mencapai swasembada pangan tanpa harus menyingkirkan surplus mereka ke negara ketiga melalui praktik dumping. .. Kita tidak bisa mendukung perdagangan internasional dengan mengabaikan ketentuan-ketentuan sosial, lingkungan, budaya dan pembangunan lainnya.10

VIA CAMPESINA

MENGADOPSI KEDISIPLINAN KEUANGAN YANG BARU

Krisis keuangan yang berulang-ulang terjadi sejak tahun 1990-an menunjukkan bahwa pembangunan yang stabil dan berkelanjutan tidak akan dapat dicapai tanpa peraturan yang mengontrol secara ketat arus modal keluar-masuk sebuah negara dan penghindaran pembayaran pajak. Karena itu diperlukan beberapa langkah untuk mengenyampingkan (subordinate) pasar keuangan (financial markets) dan utamakan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat:

10 Via Campesina, in Rafael Diaz-Salazar, Justicia Global. Las alternativas de los movimientos del Foro de Porto Alegre (Icaria editorial and Intermón Oxfam, 2002), pp. 87 and 90.

Page 422: Eric Toussaint dan Damien Millet

394 MAFIA BANK DUNIA & IMF

re-regulasi pasar keuangan, kontrol pergerakan modal, hapus tax havens dan cabut peraturan tentang sejumlah kerahasiaan bank supaya usaha melawan penghindaran pajak (tax evasion), penggelapan uang publik dan korupsi bisa dilakukan secara efektif; dan terapkan peraturan yang memastikan perlindungan terhadap negara-negara yang membuat kontrak utang luar negeri. Tampak jelas bahwa saat ini dunia sungguh membutuhkan sebuah arsitektur keuangan yang sama sekali baru. Pembentukan Bank Selatan (Bank of the South) pada bulan Desember 2007 merupakan seubah langkah awal ke arah ini (lihat Pert.57).

MEMBERANTAS TAX HAVENS & PUSAT-PUSAT PERSEMBUNYIAN KEKAYAAN DI LUAR NEGERI

Tax havens termasuk faktor yang meneyebabkan krisis keuangan dunia dan melemahkan ekonomi secara hukum (antara $500 milyar hingga $1,5 triliun dicuci setiap tahun).11 Pusat keuangan lepas pantai Kota London saja mewakili 40% dari pendapatan tax havens. Dalam daftar resmi, negara-negara berikut mewakili 30% dari tax havens: Swiss, Belanda, Irlandia dan Luksemburg. Sedangkan 30% pendapatan tax havens yang lainnya berada di 60 tempat tujuan wisata eksotis seperti Kepulauan Virgin, Cayman Islands, dan Bermuda. Demi pemulihan ekonomi dunia, tak ada pilihan lain, havens-tax haves ini harus dihapus. Pusat pasar keuangan di lepas pantai tersembunyai dan peraturan rasia bank juga harus dihapus supaya usaha emberantas penggelapan pajak, penyalahgunaan dana publik dan korupsi dapat dilakukan secara efektif.

11 Pusat lepas pantai (offshore center) atau tax haven adalah sebuah negara atau wilayah di mana pajak-pajak tertentu ditetap sangat rendah atau dihapus sama sekali. Transaksi yang terjadi di tempat-tempat seperti ini dapat menghindari control dan pembayaran pajak karena dari suduk padangan hukum transaksi demikian terjadi di tempat lain.

Page 423: Eric Toussaint dan Damien Millet

395Eric Toussaint dan Damien Millet

MEMASTIKAN PENGENDALIAN YANG DEMOKRATIS ATAS KEBIJAKAN UTANG

Keputusan sebuah negara untuk membuat pinjaman pada lembaga lain [entah di dalam negeri atau luar negeri, entah pada bank swasta atau negara], dan syarat-syarat peminjamann, hanya dapt dibuat setelah mendapat persetujuan populer seluruh warga n egera (antara lain setelah melaui debat di DPR pusat dan pemungutan suara, berada di bawah kontrol warga negara). Dalam hal ini, rancangan Konstitusi yang baru dari Bolivia memberikan ruang bagi Majelis Legislatif Multinasional untuk memberi kekuasaan kepada negara sehubun gan dengan kontrak pinjaman utang.12 Konstitusi Ekuador juga secara transparan menyatakan bahwa kebijakan-kebijakan untuk membuat pinjaman utang berada di tangan parlemen yang bekerja atas nama rakyat.

Artikel9: Arahan-arahan dan dan batas-batas pinjaman publik negara akan diketahui dan disetujui oleh Majelis Nasional bersama-sama dengan penyusunan anggaran, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

KONSTITUSI EKUADOR, 2008

MEMASTIKAN HAK WARGA MASYARAKAT UNTUK BERMIGRASI DAN BERTEMPAT TINGGAL

Terlepas dari kenyataan bahwa kebebasan untuk bepergian dan bertempat tinggal merupakan salah satu dari hak-hak asasi manusia, kiriman uang dari para migran kepada keluarga mereka yang tinggal di negara-negara berkembang merupakan pendapatan yang signifikan bagi jutaan keluarga mereka. Pada tahun 2007 saja, pengiriman uang

12 Lihat article 322, dikutip pada Pertanyaan 53.

Page 424: Eric Toussaint dan Damien Millet

396 MAFIA BANK DUNIA & IMF

para migran mencapai jumlah sebesar $251 milliar – jumlah ini empat kali lebih banyak dari paket bantuan luar negeri (foreign aid) yang diberikan neggara-negara industri bagi seluruh negara berkembang setiap tahun. Yang jelas, apa yang diuraikan di atas akan menghilangkan tekanan-tekanan migrasi. Persoalan migrasi semestinya ditangani mulai dari sini ini dan bukan dengan menutup perbatasan-perbatasan negara terhadap para migran.

Delapan dari sepuluh orang Haiti dan Jamaika yang memiliki gelar sarjana tinggal di luar negara mereka. Di Sierra Leone dan Ghana, rasionya adalah lima dari sepuluh. Banyak negara di Amerika Tengah dan Afrika Sub-Sahara, serta beberapa negara pulau di Karibia dan Pasifik menunjukkan tingkat migrasi di kalangan profesional lebih dari 50%.

BANK DUNIA, International Migrasi, Remittance dan Brain Drain, 24 Oktober 2005

MEMBANGUN KESETARAAN GENDER

Lebih dari sekedar sebuah kata kunci, kesetaraan gender perlu ditegakkan dalam rangka setiap alternatif yang nyata. Di zaman di mana bahasa seringkali bemakna mendua, perlu ditekankan bahwa yang paling penting adalah soal “kesetaraan” (equality) dan bukan “kewajaran” atau “ekuitas” (equity). Kedua kata ini sering dipakai secara bergantian [seakan-akan mereka sinonim] tapi sesungguhnya keduanya tidak mempunyai maknsa yang sama dan juga tidak memiliki urgensi yang sama. Jika seseorang memiliki enam buah apel dan memutuskan untuk memberikannya kepada dua orang, ia mungkin menganggapnya sebagai keadilan yang wajar untuk memberikan dua buah apel kepada satu orang dan empat buah apel kepada orang yang kedua, sesuai dengan kriterianya sendiri. Pembagian ini adalah bentuk

Page 425: Eric Toussaint dan Damien Millet

397Eric Toussaint dan Damien Millet

ekuitas terbaik yang kaum wanita harapkan – seturut kemungkinan-kemungkinan obyektif, menurut pihak-pihak yang memeang kekuasaan, yaitu pembagian yang diberikan sesuai dengan urutan prioritas. Tidakberlebihan bila dikatakan bahwa sejumlah ideologi banyak, bahkan ideologi-ideology yang progresif, telah meninggalkan perjuangan emansipasi kaum perempuan. Kaum perempuan tidak mempunyai derajat kemanusiaan yang berada pada eselon lebih rendah. Kaum perempuan seharusnya mempunyai hak-hak yang sama seperti laki-laki dalam semua bidang. Pertama, dalam ruang publik, hal ini berarti bahwa wanita harus mendapat hak-hak sipil dan politik yang sama, hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya yang sama. Dengan kata lain, tiga buah apel untuk kaum wanita dan tiga buah apel yang lain untuk kaum pria seperti dalam contoh di atas tadi. Kedua, yan juga tidak kalah penting, dalam ruang urusan hidup pribadi harus ada kesetaraan dalam keluarga, rumah tangga dan masyarakat. Karena biasanya, sistem patriarki biasanya sangat kuat dalam menguasai kaum perempuan dalam ruang lingkup urusan pribadi. Ruang hidup pribadi biasanya menjadi tempat patriarki mempertahankan kekuasaaanya terhadap kaum perempuan, tempat di mana orang dapat melakukan pembalasan terhadap ketidakadilan eksternal. Patriarki memungkinkan budak yang dieksploitasi di tempat kerjanya untuk menjadi tiran di rumahnya sendiri! Gerakan feminisme, sebagai sebuah instrumen emansipasi gender dan perjuangan melawan patriarki, merupakan bagian integral dari pembangunan alternatif dan hal ini merupakan sebuah perjuangan yang tidak dapat dikompromi.

Negara harus melakukan, di tingkat nasional, semua langkah yang diperlukan untuk merealisasikan hak atas pembangunan, dan harus menjamin, antara lain, persamaan kesempatan bagi semua orang [laki dan perempuan] untuk mengakses sumber-

Page 426: Eric Toussaint dan Damien Millet

398 MAFIA BANK DUNIA & IMF

sumber daya kehidupan, pendidikan, pelayanan kesehatan, makanan, perumahan, pekerjaan dan distribusi yang adil dari pendapatan. Tindakan yang efektif harus dilakukan untuk memastikan bahwa perempuan memiliki peran aktif dalam proses pembangunan. Reformasi ekonomi dan sosial harus dilaksanakan dengan tujuan membasmi semua ketidakadilan sosial.

PBB, Deklarasi tentang Hak Pembangunan13

MENJAMIN HAK-HAK PENDUDUK ASLI/MASYARAKAT PEDESAAN UNTUK MENENTUKAN NASIB SENDIRI

Pandangan sejarah dunia hirarkis seringkali menghasilkan sebuah visi yang rasist terhadap relasi-relasi sosial. Ada banyak literatur yang mengulas masalah masyarakat penduduk asli. Penduduk asli yang telah memperoleh status minoritas di negara mereka sendiri sebagai akibat dari peristiwa sejarah masa lalu seperti pembunuhan dan penjarahan harta kekayaan alam mereka selama masa kolonial harus tetap berusaha mempertahankan “hak-hak mereka.” Bahkan dalam kasus di mana kelompok-kelompok pribumi merupakan mayoritas dibandingkan penduuk dari keturunan penjajah berkulit putih, seperti misalnya di negara-negara pegunungan Andean [Amerika Latin], rasisme tetap membalikkan hierarki nilai-nilai budaya dan memberikan semua kepada kelompok masyarakat minoritas yang berkuasa lebih dominan. Dengan demikian, otonomi merupakan sarana politik yang bisa ditempuh untuk menegakkan hak-hak kelompok mayoritas pribumi. Sekali lagi, di sini otonomi dapat dicapai hanya dengan menciptakan

13 Artikel 8, bagian 1. Deklarasi ini diadopsi oleh Majelis Umum PBB dalam Resolusi No. 41/128 pada bulan Desember 4, 1986. Penekanan dari pengarang. Teks lengkap diterbitkan dalam Toussaint, The World Bank, pp. 286–92.

Page 427: Eric Toussaint dan Damien Millet

399Eric Toussaint dan Damien Millet

keseimbangan dalam pembagian kekuasaan politik. Inilah sebabnya mengapa dalam beberapa dekade terakhir ini, di mana-mana di seluruh dunia masyarakat penduduk asli telah menolak untuk tunduk terhadap model ekonomi yang dominan saat ini dan telah bangkit melawan perusahaan-perusahaan multinasional, terhadap pemerintah dan terhadap lembaga-lembaga keuangan internasional, tuntut hak-hak mereka dan ingin menentukan sendiri nasib mereka. Konstitusi baru di Bolivia, Venezuela, dan Ekuador merupakan contoh dari perjuangan-perjuangan tersebut dan membuka jalan untuk otonomi bagi untuk masyarakat penduduk asli, yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan atau merehabilitasi tradisi, adat istiadat, hak, politik, dan demokrasi seturut pandangan mereka. Apakah ini meruapakan sebuah cara terbaik? Apakah ini merupakan satu-satunya jalan? Ini satu dua pertanyaan untuk menjadi bahan pemikiran dan dan perdebatan dalam gerakan-gerakan sosial. Satu hal yang jelas adalah bahwa otonomi akan memungkinkan orang menguji pilihan-pilihan mereka sendiri dan menjumpak kelompok masyarakat lain juga dengan kedudukan yang setara.

Pada bulan September 2007, setelah perundingan selama lebih dari dua puluh, Majelis Umum PBB mengadopsi Deklarasi tentang Hak-Hak Masyarakat Penduduk Asli, mengakui sekitar 370 juta orang “hak untuk menentukan nasib sendiri” dan “hak untuk menentukan dan mengembangkan prioritas-prioritas dan strategi mereka sendiri “untuk melindungi budaya dan integritas tanah mereka, dan bebas dari segala bentuk diskriminasi.14 Selanjutnya, harus dibuat reparasi atas kerusakan yang diderita masyrakat penduduk asli: “Masyarakat

14 Lihat teks lengkap dari deklarasi ini di www.unhchr.ch/html/menu3/b/74.htm.

Page 428: Eric Toussaint dan Damien Millet

400 MAFIA BANK DUNIA & IMF

penduduk asli yang telah kehilangan cara unuk membangun dan mempertahankan hidup mereka berhak untuk memperoleh ganti rugi yang adil dan pantas.” Sekalipun deklarasi PBB ini tidak memiliki tidak mempunyai kekuatan hukum dan tidak memiliki sifat yang mengikat, hal ini toh sudha merupakan langkah maju yang harus dipuji. Perlu dicatat bahwa sebelas negara, termasuk Rusia dan Kolombia abstain, sedangkan e m pat negara lainnya yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru menentang deklarasi ini.15

MELINDUNGI HARTA BERSAMA SELURUH UMAT MANUSIA

Refleksi te n tang harta milik bersama (common goods) umat manusia merupakan jantung dari perdebatan dalam gerakan keadilan global. Gagasan tentang harta milik bersama ini telah dikenal dengan bermacam-m a cama istilah yaitu “barang publik” (public goods) atau “sumber kekayaan alam umum” (common resources) dan ruang lingkupnya menjadi semakin luas. Dengan demikian klasifikasi hal-hal yang menjadi harta umum secara bersama dari seluruh umat manusia hanya dapat dibuat setelah sebuah konsultasi demokratis yang luas dan mempertimbangkan sejarah dan kebudayaan yang berbeda-beda dari setiap bangsa.

Gagasan tentang “harta umum” semua umat manusia mengandung sebuah pen g ertian tentang sebuah “hak”. Mempertahankan harta publik berarti kita ingin menjamin hak dan akses untuk semua atas air, udara yang bersih, energi, makanan, transportasi, dan pendidikan dasar (mes k ipun hal ini juga bisa meliputi pengetahuan dalam pengertian yang lebih luas), hak-hak akan pembangunan, kesetaraan,

15 Lihat “Les Nations unies reconnaissent les droits des peuples indigènes,» Le Monde, September 14, 2007.

Page 429: Eric Toussaint dan Damien Millet

401Eric Toussaint dan Damien Millet

kebebasan – dengan kata lain, hak untuk hidup. Semua hak ini telah megah tercantum dalam piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Dalam skala global, hak-hak lain juga harus dijamin: hak universal untuk memperoleh pekerjaan yang layak melalui pengurangkan jam kerja secar a radikal – yang bertentangan dengan logika sekarang ini di mana para penganggur hidup berdampingan dengan orang-orang yang memiliki pekerjaan tapi stres karena jam kerjanya yang terlalu banyak; hak universal atas pendapatan yang layak bagi semua warga negara ; pembelaan terhadap program pensiunan berdasarkan manfaat yang pasti (defined benefit) ketimbang atas dasar sumbangan pasti (defi n ed contribution) yang menciptakan program manfaat pensiunan y ang sebenarnya tidak ada; pendidikan gratis (termasuk pendidikan lebih tinggi) dan kesehatan; program-program kerja yang beguna secara sosial dan bagi perlindungan lingkungan hidup (misalnya pembangunan perumahan dan rencana perkotaan, renovasi habitat yang sudah ada, dan sistem transportasi kereta api umum); transporta s i umum gratis; kampanye melek huruf dan vaksinas; perawatan k esehatan primer seperti model yang diterapkan secara sukses oleh Nikaragua pada tahun 1980-1983 atau Venezuela antara 2003 dan 2005.

Untuk bisa mewujukan semua proyek ini, maka demokrasi politik (political democracy) merupakan sebuah issue yang sangat penting. Tanpa intervensi dan partisipasi aktif dari warga negara pada semua tingkat pengambilan keputusan sehubungan dengan hal-hal di atas, maka semua usul-usulan di atas tetap tinggal menjadi mimpi belaka.

MEMBANGUN TATA DUNIA SECARA BARU

Kita membutuhkan usulan atau rancangan yang secara radikal menata kem b ali dasar-dasar kehidupan internasional. Sehubungan

Page 430: Eric Toussaint dan Damien Millet

402 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dengan ini, mari kita meninjau tiga organisasi international: WTO, IMF dan Bank Dunia.

Pertma, di bidang perdagangan, tujuan utama dari WTO baru adalah unt u k menjamin pelaksanaan dari serangkaian perjanjian internasional yang fundamental mulai dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dan kemudian semua perjanjian fundamental lannya mengenai hak asasi manusia (individu atau kolektif ) dan perlindungan lingkungan hidup. Fungsinya nanti adalah mengawasi dan mengatur perdagangan internasional sekian rupa sehingga perdagangan mentaati norma-norma lingkungan hidup dan norma-norma sosial seperti yang ditetapkan oleh konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO). Apa yang kita s edang usulkan ini sungguh bertentangan dengan fungsi WTO saat i n i (lihat Pert.23). Ada ada pemisahaan tiga kekuasaan dasar [leg i slaive, executive and yudikatif ]: WTO or organisasi internasio n al apa tiba dibenarkan mempunyai sistem pengadilan sendiri. Fungsi WT untuk menyelesaikan sengketa perdaganan harus dihapus [dan diberikan kepada lembaga lain. WTO selama ini tidak menganut p e misahan kekuasaan Trias Politica: Legislatif/Parlemen/DPR, Execuktif/Pemerintah/Presiden dan Yudikatif/Badan Peradilan].

Kedua, Ban k Dunia harus dibubarkan dan diganti dengan Bank Dunia yang baru. Lalu organisasi baru yang nanti akan menggantik annya sebagian besar harus besifat regional (bank-bank negar Sela t an bisa saling berhubungan). Bank-bank baru akan memberikan pinjaman dengan suku bunga yang sangat rendah atau tanpa bung a sama sekali dengan syarat bahwa uang pinjaman itu sungguh digunakan dengan secara ketat mentaati norma-norma sosial, lingkungan hidup dan hak-hak asasi manusia. Tidak seperti Bank Dunia seka rang ini (lihat Pert.8), bank baru yang dunia butuhkan tidak akan berperan untuk mewakili kepentingan-kepentingan

Page 431: Eric Toussaint dan Damien Millet

403Eric Toussaint dan Damien Millet

ekonomi dari negara kreditor/negara donor, dan tidak akan memaksa negara-negara debitor untuk tunduk pada kekuasaan pasar. Misinya yang palin g utama adalah membela kepentingan masyarakat dari negara yan menerima pinjaman.

Ketiga, IMF yang sekarang juga harus dibubarkan dan diganti dengan sebuah IMF yang baru. IMF yang baru akan kembali kepada mandat asli [pada waktu ia didirikan (1944] yakni: hanya berfungsi untuk menjamin stabilitas mata uang, melawan spekulasi keuangan, mengontroal pergerakan modal [keluar dan masuk di setiap negara di dunia] dan menghapus kejahatan tax havens dan penggelapan pajak. Untuk menc a pai tujuan ini, otoritas nasional dan dana moneter regional b i sa bekerjasama untuk mengumpulkan berbagai bentuk pajak internasional.

Semua proposal ini memerlukan elaborasi dari sebuah tata dunia baru yang koheren, bertingkat (multilevel) dan konsisten dengan sistem pemisahan kekuasaan yang sehat [pemisahan trias politica dalam setiap institusi g lobal]. Landasan utamanya haruslah PBB, asalkan Majelis Umumnya benar-benar menjadi badan yang bisa mengambil keputusan (a decisio n making-body) – yang berarti menghapuskan keanggotaan tetap Dewan Keamanan dan hak veto mereka masing-masing. Majelis Umum PBB, misalnya, dapat mendelegasikan setiap misi khusus kepada badan-badan PBB tertentu dengan berbasis ad hoc.

Ada tiga a l asan mengapa kita PBB perlu direformasi. Pertama, piagamnya sebagian besar progresif dan demokratis. Kedua, prinsip konstituti f yang demokratis (satu negara = satu suara) – bahkan jika perlu dilengkapi dengan sistem perwakilan proporsional secara langsung, seperti yang disarankan di atas. Akhirnya, ketiga, pada1960-an dan 1970-an, Majelis Umum PBB mengadopsi sejumlah resolusi

Page 432: Eric Toussaint dan Damien Millet

404 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dan deklar a si yang sungguh progresif (dan pada prinsipnya tetap berlaku hi n gga kini) dan mendirikan beberapa lembaga yang bermanfaat (ILO, UNCTAD, WHO).

Pertanyaan lain, yang belum sepenuhnya dieksplorasi, adalah pembentuka n sebuah badan hukum internasional, yaitu sebuah sistem per a dilan internasional (yang independen dari kekuatan-kekuatan internasional lainnya), untuk melengkapi sistem tata dunia saat ini seperti Pengadilan Internasional di Den Haag dan Peradilan Pidana Int e rnasional yang dirikan belum lama ini. Di bawah dominasi n e oliberalisme dalam dua puluh tahun terakhir, hukum perdaganga n secara bertahap telah dibayangi-bayangi oleh hukum publik. Le m baga-lembaga yang non-demokratif seperti WTO dan Bank Dunia telah beroperasi selama ini dengan sistem hukum mereka sendiri [yang disusun mereka sendiri dan diberlakukan pada ruang publik masyarakat dunia]: yaitu Badan Penyelesaian Sengketa Dagang Dunia dari WTO dan ICSID (lihat Pert.8), yang peranannya telah meningkat s ecara tidak proporsional selama ini. Piagam PBB telah secara teratur dilanggar oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Ruang-ruang baru di luar aturan hukum yang telah diciptakan, seperti “tawanan musuh” yang ditahan di Teluk Guantanamo oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat, setelah menantang Pengadilan Internasional di Den Haag (yang telah dinyatakan bersalah karena agresso terhadap Nikaragua pada tahun 1985), menolak untuk mengakui Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag. Semua ini sangat mengkhawatirkan dan mendes a k kita untuk melengkapi sistem hukum internasional saat ini.

Sementara itu, lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF harus diusut juga karena sejumlah alasan. Dalam kenyataannya, meskipun pada prinsipnya berada di bawah yurisdiksi

Page 433: Eric Toussaint dan Damien Millet

405Eric Toussaint dan Damien Millet

sistem peradilan internasional dan terikat oleh perjanjian hak-hak asasi manusia, kedua lembaga (bersama-sama dengan bank-bank pembangunan regional) telah sering melanggara atau mengabaikan hukum internasional dan melanggara hak-hak asasi manusia.

Gizi buruk yang terus meningkat, jumlah anak yang mau sekolah menurun dan angka pengangguran yang meningkat merupakan akibat dari kebijakan-kebijakan penyesuaian struktural [SAPs yang diberlakukang IMF dan Bank Dunia]. Namun lembaga-lembaga yang sama [IMF dan Bank Dunia] tetap meresepkan resep yang sama sebagai syarat untuk pembebasan beban utang, dan menolak bukti-bukti nyata bahwa Program Penyesuaian Struktural [SAPs] telah meningkatkan kemiskinan.

FANTU CHERU, UN Independent Expert16

Selain itu, Bank Dunia dan IMF juga telah secara aktif mendukung (dan masih mendukung) rezim-rezim diktator dan telah mengoyahkan (dan terus menggoyakan) pemerintahan-pemeritahan demokratis hanya karena politik mereka tidak menyenangkan Washington dan ibukota-ibukota negara adidaya lainnya. Daftar kejahatan-kejahatan mereka panjang dan kejahatan-kejahatan yang mereka lakukan dan masih terus mereka lakukan adalah serius. Langkah-langkah hukum terhadap mereka harus mulai dibuat oleh lembaga-lembaga baru yang kompeten yang dimulai dengan juridiksi-juridiksi national.17

16 UN-CHR, E/CN.4/2001/56, January 18, 2001, p. 14.

17 Untuk argument yang lebih terinci, lihat Toussaint, The World Bank, chaps. 22–24.

Page 434: Eric Toussaint dan Damien Millet

406 MAFIA BANK DUNIA & IMF

PERTANYAAN 55: Jika dan ketika utang lama dihapuskan, bagaimana caranya supaya beban utang baru hutang bisa dihindari?

Bertentangan dengan IMF dan Bank Dunia, yang setuju dengan agenda peringan utang luar negeri tapi melalui cara-cara yang justeru membuat utang luar negeri negara-negara miskin tetap berkelanjutan sambil tetap mempertahankan mekanisme beban utang terstruktur, penghapusan utang luar negeri yang kita tuntut harus dibuat seiring dengan mengubah secara radikal logika dan jenis-jenis pendanaan baru.

Sumber-sumber baru keuangan, yang seharusnya dikelola dengan melibatkan penduduk lokal secara aktif, tidak bisa dibuat hanya sekedar pinjaman baru.

1. Setelah pembatalan utang luar negeri, maka negara-negara berkembang tidak lagi harus membayar utang. Bahkan sekalipun mereka ditolak untuk mendapat pinjaman baru (karena para negara/lembaga kreditor mungkin tidak akan bersedia lagi untuk memberikan pinjaman baru kepada negara-negara yang tidak sanggup membayar utang masa lalu dan karena itu telah memperoleh penghapusan utang secara total), tapi jumlah dana yang disimpan (lihat Pert.28) dapat didistribusikan lagi untuk kebutuhan pembangunan rumah tangga mereka.

2. Pengambilalihan [penyitaan] keuntungan yang dicapai secara tidak halal, setelah dibuatkan penyelidikan atas korupsi dan penggelapan keuangan negara oleh para penguasa di Selatan, akan memungkinkan kembalinya aliran dana kepada negara-negara berkembang – dalam jumlah puluhan miliar dolar per tahun selama beberapa tahun ke depan.

3. Sebuah evaluasi ulang dan definisi kembali peranan sumbangan pembangunan dari ODA secara eksklusif, sebagai reparasi

Page 435: Eric Toussaint dan Damien Millet

407Eric Toussaint dan Damien Millet

[kompensasi] atas utang sejarah, utang kemanusiaan, utang moral, sosial, ekologi, dan budaya, akan memungkinkan aliran ratusan miliar dolar per tahun [ke negara-negara Selatan].

4. Pajak Jenis-Tobin (Tobin-type tax) dalam spekulasi keuangan berhubungan dengan pasar valuta asing dan pajak atas keuntungan (profit) yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan transnasional juga akan mendatangkan uang bagi negara-negara berkemang dalam jumlah yang signifikan. Memang, menurut angka-angka BIS, transaksi keuangan uang setiap hari mencapai lebih dari $3,2 triliun pada bulan April 2007, belum termasuk hal-hal lain yang jumlahnya diperkirakan mencapai $2,4 trillion.18 Bahkan seandainya sebuah pajak yang akand dikurangi hingga setengah dari total pajak semula, jumlah yang diharapkan akan tetap sekitar $2,8 triliun. Sebuah pajak sebesar 0,1% saja terhadap total dana sekian akan menghasilkan uang masuk sebesar $2,8 milliar per hari ...! [bagi negara-negara di Selatan].

5. Negara-negara berkembang, yang kini tidak lagi dibelenggu oleh kewajiban untuk mendapatkan devisa asing untuk membayar utang luar negeri mereka, bisa mengkonsolidasikan pendapatan ekspor mereka dan pada saat yang sama bisa memastikan kebijakan realokasi pemanfaatan tanah pertanian, yang mengutamakan tanaman pangan, mengurangi jumlah lahan yang ditanami produk-produk untuk kepentingan ekspor dan melestarikan sumber-sumber daya alam, hutan dan lahan pertanian secara lebih baik.

6. Kebijakan-kebijakan pajak redistributive, baik di tingkat global maupun di tingkat nasional di negara-negara berkembang, bisa mengatasi ketidakadilan ekonomi yang diciptakan oleh logika

18 Dikutip di Les Echos, November 28, 2007.

Page 436: Eric Toussaint dan Damien Millet

408 MAFIA BANK DUNIA & IMF

ganda dari sistem utang dan penyesuaian struktural [SAPS dari IMF dan Bank Dunia]. Pajak “satu kali” (“one-shot” tax) atas kekakyaan dari 10% orang-orang kaya di setiap negara negara saja sudah dapat menghasilkan pendapatan fiskal yang cukup besar.

Semua inisiatif ini cocok untuk pembiayaan sebuah “pembangunan alternatif ” dalam konteks “globalisasi alternatif.” Sebuah syarat utama, [agar pembagnunan alternatif ini bisa berjalan], pinjaman dana baru yang tidak perlu harus dibatasi.

Kami tidak bisa melunasi utang luar negeri karena kami tidak punya cukup uang untuk membayarnya. Kami tidak bisa melunasi utang luar negeri karena kamitidak bertanggung jawab atas utang tersebut. Kami tidak bisa membayar utang karena seharusnya orang lain [negara-negara Utara, penjajah Asia, Afrika dan Amerika Latin selama 500 tahun] justeru sebenarnya berutang kepada kami dalam jumlah yang sangat besar tak belum terbayarkan, utang darah. Darah kami telah ditumpahkan.

THOMAS SANKARA, Presiden Burkina Faso,, 1983-1987

Addis Ababa, Juli 1987

PERTANYAAN 56: Apa itu audit utang?

Audit utang [luar negeri] terdiri atas analisis setiap pinjaman, sambil memeriksa situasi dan syarat-syarat pinjaman (kontrak utang), lalu periksa bagaimana dana pinjaman itu digunakan, apa hasil-hasil yang telah dicapai dan kelompok mana saja yang mendapat manfaat dari pinjaman tersebut. Audit utang memberikan informasi yang mendalam tentang jumlah utang dan sistem pelunasannya kembali kepada kreditor,

Page 437: Eric Toussaint dan Damien Millet

409Eric Toussaint dan Damien Millet

siapa yang mengkontrakkannya dan apa syarat-syarat kontraknya. Dalam hal ini, audit utang memungkinkan untuk mengalokasikan tanggung jawab, dan kalau dalam audit itu ditemukan bahwa ternyata utang itu merupakan utang tidak sah atau tak halal (iligitimate debt), maka hal itu bisa membuka jalan untuk mengklaim reparasi (denda) terhadap lembaga-lembaga negara penerima utang yang melangkahi kompetensi mereka sendiri, serta terhadap pihak kreditor yang telah dengan tahu dan sadar melakukan kontrak utang tidak sah tersebut. Terakhir, audit utang juga bertujuan untuk mengetahui adanya utang najis [odious debt] dan kalau ditemukan maka harus dibatalkan.

Dalam hukum internasional, audit publik merupakan instrumen utama untuk menguji kompetensi otoritas publik. Sebagai instrumen, audit publik mengharuskan pemerintah untuk menentukan apakah utang publik eksternal halal atau tidak halal. Di Brazil, audit publik atas utang diatur dan dilegitimasi oleh konstitusi negara. Lalu akhirnya, setiap pemerintah negara yang diaudi utang publiknya harus memutuskan – atas dasar kompetensi internal dan setelah menganalisis legitimasi utang – apakah utang tersebut harus dibayar atau tidak.

Dari sudut pandang masyarakat internasional, utang najis (odious debt) dapat diartikan sebagai setiap utang yang dikontrak untuk tujuan yang tidak sesuai dengan hukum internasional kontemporer dan, secara khusus hal itu tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang terkandung dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

MOHAMMED BEDJOUI, Pelapor Khusus dari Komisi Hukum Internasional, 197719

19 Laporan kesembilan tentang suksesi negara sehubungan dengan dalam hal-hal selain perjanjian, A/CN.4/301 dan Add.l, p. 68.

Page 438: Eric Toussaint dan Damien Millet

410 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Ketika pemerintah sebuah negara menolak untuk membuat audit atas utang negara, maka warga negara berhak untuk menuntutnya. Audit yang dilakukan warga negara seperti ini akan menjadikan masalah utang negara masuk dalam jantung pertimbangan hukum dalam kehidupan bernegara dan politik yang demokratis. Audit yang demikian bisa memberikan perlindungan sosial dan finansial bagi warga negara serta menjadi argumen hukum untuk penghapusan utang.20

Dengan memberikan hak kepada warga masyarakat untuk megetahui bagaimana dana publik digunakan, audit oleh warga negara juga dapat membangun sebuah struktur demokrasi di mana mereka dapat mengelola restitusi pendapatan yang tidak halal (korupsi) dan menggunakannya bagi kelompok masyarakat di dalam negara yang sungguh membutuhkan bantuan. Hal ini bisa membuka jalan bagi pemerintah negara-negara berkemban – yang mempunyai hati untuk memperbaiki kondisi kehidupan rakyat mereka – mengakhiri pelanggaran-pelangara berat terhadap hak asasi manusia yang disebabkan oleh rantai utang luar negeri dan memutuskan bahwa belenggu utang tersebut harus dihapus. Selain itu, warga masyarakat yang telah melakukan atau telah mengawasi proses audit utang luar negeri dari negara mereka juga bisa menuntut restitusi uang yang disalahgunakan (dikorupsi) oleh para pemimpin mereka. Ini akan menjadi salah satu cara yang efisien untuk memerangi korupsi, baik

20 CADTM, CETIM, AAJ, ATTAC Uruguay, COTMEC–AUDITORIA CIDADÃ DA DÍVIDA Brazil, Emmaüs International, Eurodad, Jubilee South and South Center telah menerbikan sebuah buku panduan tentang bagaimana harus mengorganisir sebuah audit dan sekarang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa. Lihat Let’s Launch an Enquiry Into the Debt! A Manual on How to Organize Audits on Third World Debts, www.cetim.ch/en/documents/dette-manuel-ang.pdf or www.cadtm.org/texte.php3?id_article=2296. Lihat juga Hugo Ruiz Diaz Balbuena and Éric Toussaint, in Les Crimes de la dette (CADTM-Syllepse, 2007), part 2, pp. 153–70.

Page 439: Eric Toussaint dan Damien Millet

411Eric Toussaint dan Damien Millet

yang dilakukan oleh para kreditor publik (pemerintah negara asing sebagai pemberi pinjaman) atau oleh lembaga kreditor swasta.

Selama proses audit berlangsung, sebuah pemerintah memiliki hak untuk membekukan pembayaran utang publik. Pada saat yang sama, pelaksanaan Program Penyesuaian Struktural (SAPs yang diberlakukan IMF dan Bank Dunia) harus dihentikan dan diganti dengan kebijakan yang mengutamakan kebutuhan dasar warga masyarakat negara bersangkutan dan memastikan bahwa semua hak budaya, sosial dan ekonomi dihormati.

Audit utang publik karenanya dapat menjadi instrumen yang baik untuk mengidentifikasi dan sekali mengekspo utang publik yang sebenarnya ilegal atau tak halal (odious debt). Selanjutnya proses ini membuka jalan untuk penolakan pembayaran utang publik ilegal tersebut dan menuntut perbaikan-perbaikan atas kerusakan oleh beban utang ini dari badan-badan negara yang telah bertindak melampaui wewenang mereka dan juga dari lembaga-lembaga kreditur yang telah terlibat di dalamnya tahu dan mau serta dengan penuh kesadaran.

Asal-usul utang luar negeri bermula sejak kolonialisme dimulai. Mereka yang meminjamkan uang kepada kami, mereka jugalah orang-orang yang telah menjajah kami. Orang-orang yang mengatur negara-negara kami dan ekonomi negara-negara kami adalah orang-orang yang sama: mereka [peminjam uang, lembaga/negara kreditor]. Para penjajahlah yang menggiring Afrika untuk membuat kontrak-kontrak utang dengan lembaga-lembaga kreditor Utara, para saudara dan sepupu mereka. Saat ini kami merasa asing terhadap utang ini. Oleh karena itu kami tidak bertanggungjawab untuk membayarnya kembali.

THOMAS SANKARA, Presiden Burkina Faso. 1983-1987

Page 440: Eric Toussaint dan Damien Millet

412 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Prinsip Audit telah diterapkan di Brazil, Argentina, dan Peru, dan sejak tahun 2005 dinamika seputar proses audit ini telah semakinintensif. Misalnya, pada bulan Juli 2007 Rafael Correa, Presiden Ekuador, menandatangani keputusan presiden untuk meresmikan sebuah komisi yang berfungsi untuk mengaudit utang publik secara penuh (CAIC). Kenggataan komisi ini terdiri dari perwakilan negara, wakil gerakan-gerakan sosial Ekuador dan wakil dari jaringan internasional yang bekerja seputar isu utang publik (termasuk CADTM). Mandat yang diberikan kepada komisi adalah mengidentifikasi utang-utang publik yang tidak sah yang pada akhirnya bisa memenuhi syarat untuk dibatalkan. Pada tahun 2005, Ekuador menghabiskan lebih dari 40% dari anggarannya untuk pembayaran hutang publik luar negeri, sementara anggaran untuk sektor kesehatan dan pendidikan hanya sebesar 15% dari APBN. Bisa dilihat, masalah utang mempunyai taruhan yang sangat besar.

Artikel 10: - badan-badan yang kompeten, ditentapkan oleh Konstitusi dan Hukum, terlebih dahulu akan melakukan analisis keuangan, sosial dan lingkungan dari dampak proyek-proyek untuk membangun kemungkinan-kemungkinan pendanaan. Lembaga-lembaga ini juga harus bertanggung jawab atas keuangan, pemantauan sosial dan lingkungan dan audit sepanjang siklus hutang publik internal dan eksternal: persyaratan pinjaman, tindak lanjut dari pinjaman dan negosiasi ulang atas utang.

KONSTITUSI EKUADOR, 200821

Perlu dicatat bahwa beberapa negara di belahan bumi Utara mulai mengakui tanggung jawab mereka terhadap beban utang luar negeri

21 Penekanan dari pengarang.

Page 441: Eric Toussaint dan Damien Millet

413Eric Toussaint dan Damien Millet

dari Dunia Ketiga. Pada tahun 2006, Pemerintah Norwegia, misalnya, secara sepihak dan tanpa syarat memutuskan untuk membatalkan sebagian dari utang-utang bilateralnya dengan lima negara debitor (lihat Pert.44) karena utang-utang ini dianggap tidak sah. Demikian pula, pada Maret 2007 senat Belgia menyetujui sebuah resolusi yang meminta pemerintah Belgia untuk menghapus utang luar negeri dari negara-negara paling miskin terkebelakang dan perlu mengadakan sebuah audit terhadap utang-utang haralm (odious debts) dari negara-negara berkembang lainnya.

Didorong oleh keinginan untuk memanfaatkan peluang-peluang gerakaan sosial masyrakat yang kerap memainkan peran yang sangat penting, CADTM berusaha memperkuat kemampuan mitra-mitranya untuk mengadakan aksi yang sama di seluruh dunia. Misalnya, sebuah lokakarya dengan berbagai gerakan sosial di Afrika Tengah diadakan di Republik Demokratik Kongo pada bulan November 2007, persis sebelum pertemuan jejaring CADTM se-Afrika Barat CADTM di negara Pantai Gading. Kedua lokakarya ini bertujuan untuk membangun basis bagi audit yang harus dilakukan warga masyarakat sebuah negara terhadap utang luar negeri di kedua wilayah benua Afrika ini. Audit yang dilakukan warga masyarakat digunakan sebagai alat mendorong dan bahkan memaksa pemerintah untuk benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat mereka, menolak utang tidak sah, merebut kembali kedaulatan negara atas sumber-sumber daya alam dan berjuang untuk mengembalikan seluruh kekayaan negara yang telah digelapkan oleh pemerintahan diktator dan korupt sebelumnya.

Sebuah proyek untuk mengaudit lembaga-lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank telah dilakukan oleh CADTM, oleh Jubilee Negara-negara Selatan dan oleh kelompok-kelompok

Page 442: Eric Toussaint dan Damien Millet

414 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kampanye anti-utang lainnya. Juga di sini, audit merupakan sebuah langkah positif untuk membongkar cara-cara kerja hutang internasional dan untuk memerangi masalah utang secara lebih efektif. Audit merupakan sebuah alat yang sangat efektif ke arah tindakan-tindak nyata yang menjadikan di masa depan jika warga masyarakat bisa belajar untuk menggunakannya secara efektif.

PERTANYAAN 57: Apakah Cina, dana suku cadang atau Bank Selatan merupakan alternatif-alternatif yang baik?

Dalam bebera tahun terakhir ini, sejumlah pemain baru telah muncul sebagai penyedia modal: Cina, dana sukuk (sovereign funds) atau Bank Selatan. Lembaga-lembaga kreditor lama mengerucut oleh kehadiran para pendatang baru ini. Tapi apakah kreditor-kreditor baru ini merupakan kreditor alternatif [ yang dapat dipercaya]?

Sejak tahun 2004, kenaikan harga-harga kebututuhan pokok telah tiga kali lipat suku cadang dari negara-negara berkembang. Pada bulan Juni 2008, Cina sendiri memegang suku cadang sebesar $1,7 triliun, padahal total suku cadang dari egara-negara berkembang mencapai lebih dari $3,5 triliun – sebuah jumlah tiga kali cadangan dari Jepang, Eropa Barat, dan Amerika Utara secara bersama-sama. Ini sebuah fakta tanpa preseden sejarah. Beberapa negara menggunakan sebagian dari suku cadang ini untuk mengantisipasi pembayaran utang kepada Bank Dunia, IMF dan Paris Club, sehingga semakin mengurangi ketergantungan negara-negara berkembang ini pada lembaga-lembaga keuangan international ini. Total pinjaman dari IMF [olen negara-negara berkembang], misalnya, masih sebesar $107 milyar pada tahun 2003, tapi pada tahun 2007 – persis sebelum harga barang kebutuhan pokok mulai naik – jumlah pinjama dari IMF telah turun menjadi hanya $16 miliar.

Page 443: Eric Toussaint dan Damien Millet

415Eric Toussaint dan Damien Millet

CINA

Pinjaman-pinjaman dari China untuk negara-negara berkembang merupakan sebuah alternatif lebih murah dan juga bebas dari macam-macam persyaratan seperti yang dibuat oleh lembaga keungan internasional Bretton Woods – IMF dan Bank Dunia. Negara-negara Afrika yang kaya akan sumber daya alam sudah mulai menggunakan pinjaman dari Cina dan diperkirakan negara-negara berkembang lainnya akan mengikuti langkah serupa yakni berkiblat ke Cina untuk mendapatkan pinjaman dana untuk pelbagai keperluan pembangunan. Namun, kalau dicermati dengan baik, Cina juga sama sekali bukan sebuah alternatif yang baik bagi negara-negara di Selatan. [Coba lihat!] China biasanya berinventasi secara besar-besaran hanya di negara-negara yang mempunyai sumber daya alam yang tidak tersedia di negaranya sendiri. Selain itu, Cina juga sangat berhati-hati untuk tidak berbagi kemajuan yang diraihnya dan rakyat tidak lagi menikmati manfaat dari ekspor seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Tapi para penguasa di negara-negara Selatan seringkali menyukai pinjaman dari Cina karena uang pinjman dari Cina bisa diperoleh tanpa harus kuatir bahwa Cina sebagai negara pemberi pinjaman akan mencampuri pengaturan ekonomi dari negara-negara Selatan yang mendapat pinjaman daripadanya [Jadi tidak seperti dibuat negari Industri Utara yang meminjamkan dana IMF atau Bank Dunia]. Selain itu, China juga tidak mengendurkan niatnya untuk memberi pinjaman dana kepada negara-negara yang pemerintahannya korup dan hak-hak asasi manusia secara rutin dilanggar seperti yang terjadi Gabon atau Sudan. Selain itu, China tidak berminat untuk mendorong kemajuan pembangunan di negara-negara di mana ia berinvestasi. Cina biasanya mengirimkan para pekerja Cina sendiri untuk pelbagai infrastruktur yang diperlukan sehubungan dengan

Page 444: Eric Toussaint dan Damien Millet

416 MAFIA BANK DUNIA & IMF

investasinya di sebuah negara lain dan tidak mau memperkerjakan tenaga kerja lokal. Dan yang terakhir, Cina juga biasanya menuntut bahwa setiap pinjaman yang diberikannya harus dibayar kembali hingga sen yang paling akhir. Sehingga dengan demikian, utang luar negeri negara dari negara-negara peminjam di Selatan akhirnya tetap membengkak secara signifikan.

Kasus Republik Demokratik Kongo memberikan sebuah contoh yang tepat. Pada bulan September 2007, rakyat negara Kongo mengharapkan pemerintah Kongo untuk mempublikasikan sebuah laporan oleh komisi yang dibentuk untuk mengaudit kontrak-kontrak pertambangan di negeri itu dan mengekspos semua usah pertambangan yang tidak mematuhi persyaratan hukum. Tapi sebaliknya yang terjadi. Pemerintah Kongo malah menandatangani kontrak pertambangan dengan sebush konsorsium dari perusahaan-perusahaan Cina untuk jangka waktu tiga puluh tahun. Kontrak ini berbentuk usaha patungan (joint venture): 68% modalnya dimiliki oleh Cina dan 32% oleh perusahaan-perusahaan pertambangan Kongo. Dalam pelaksanaannya, Cina akan berani mengeluarkan modal setelah dibuatkan sebuah studi kelayakan usaha ini, tapi pemerintah Kongo sendiri malah telah menyerahkan deposit mineral lebih dulu sebesar 10,6 juta ton tembaga dan 600.000 ton kobalt [kepada Cina]. Investasi Cina akan dibayar kembali dalam tiga tahap: pada tahap pertama semua keuntungan (profits) usaha akan digunakan Cina untuk membayar kembali investasi yang ditanamnya dalam kontrak pertambangan ini termasuk bunganya. Pada tahap kedua, 66% dari keuntungan juga akan tetap digunakan untuk membayar sisa investasi yang masih sisa, lalu 34%ya akan menjadi pemilik pemegang saham. Pada tahap ketiga, semua keuntungan akan menjadi pemilik pemegang saham sesuai dengan besar saham mereka masing-masing di pasar saham. Selama dua tahap pertama (jangka

Page 445: Eric Toussaint dan Damien Millet

417Eric Toussaint dan Damien Millet

waktunya yang tidak ditentukan), pemerintah negara Kongo akan memberikan keistimewaan-keistimewaan khusus untuk usaha patungan di bidang pertambangan ini, misalnya, “pembebasan dari semua jenis pajak, tarif, royalti langsung atau tidak langsung entah di dalam negeri atau yang berhubungan dengan usaha impor-ekspor, dapat dibayar di Kongo dan semua yang berkaitan dengan usaha pertambangan dan pembangunan infrastruktur.” Tidak akan ada uang yang dialokasikan ke anggaran negara. Itu arti bahwa pada akhirnya rakyat Kongo sedang ditipu oleh perusahaan asing dalam kerjasama dengan para penguasa mereka sendiri, yang tega menjual habis kekayaan alam negara mereka untuk keuntungan sesaat para penguasa sendiri dan keuntungan yang lebih besar yang dinikmati perusahaan-perusahaan China. Kecurangan-kecurangan ini tidak berbeda dengan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan transnasional Eropa sebelumnya dan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kreditor tradisional [seperti IMF dan Bank Dunia] yang posisinya telah melemah sejak tahun 2005 dengan munculnya pemodal-pemodal baru [seperti Cina].

Mari kita perhatikan juga, bahwa di Asia Timur kekuatan ekonomi 13 negara (ASEAN, China, Jepang, dan Korea Selatan) telah menandatangani perjanjian Chiang Mai yang akan membangun kemungkinan kolaborasi antara bank sentral dari ke-13 negara ini, yang bertujuan untuk membangun benteng persatuan melawan kemungkinan krisis moneter atau krisis keuangan. Persis, kesepakatan kerjasama ekonomi seperti ini yang dicegah Washington pada pertengahan krisis ekonomi Asia Selatan pada tahun 1997-1998.

SOVEREIGN WEALTH FUNDS

Untuk menginvestasikan sebagian dari cadangan mata uang mereka, sejumlah pemerintah negara-negara Selatan telah menciptakan

Page 446: Eric Toussaint dan Damien Millet

418 MAFIA BANK DUNIA & IMF

apa yang disebut sovereign wealth funds [SWF]. Dana-dana dalam bentuk seperti ini pertama kali diciptakan pada tahun 1950n ke atas oleh para pemerintah negara yang ingin menyisihkan sebagian dari pendapatan ekspor mereka dari sektor minyak bumi dan barang-barang manufaktur. Pemerintah negara-negara itu antara lain adalah Abu Dhabi, Kuwait, Cina, Singapura, dan Rusia.SWF di Abu Dhabi Investment Agency (ADIA) diperkirakan sebesar $875 milliar. Belum lama ini Libya mengumumkan jumlah dana ini sebesar a $40 miliar. Pada awal tahun 2007 Venezuela mendirikan Fonden, yaitu sebuah dana pembangunan nasional. Aljazair dan Brazil juga merencanakan menciptakan simpan dalam bentuk SWF juga.Secara keseluruhan, SWF mencapai jumlah sebesar hampir $3 triliun.

SWF ini, yang menjadi sumber modal umum untuk perusahaan-perusahaan lokal di negara-negara berkembang, bersaing dengan International Finance Corporation (IFC) dari Bank Dunia yang selama ini berperan menyediakan dana pinjaman arus modal untuk investasi bagi perusahaan-persuaahan swasta di negara-negara Selatan. SWF juga digunakan oleh negara-negara berkembang untuk menarik masuk perusahaan di negara-negara industri. Pada bulan November 2007, ADIA menginvestasikan $7,6 milyar pada Perusahaan Citigroup – sebuah bank terkemuka di dunia. Antara Agustus 2007 dan Juli 2008, SWF memberikan kontribusi lebih dari $90 miliar untuk modal perusahaan-perusahaan swasta yang bergerak di bidang keuangan yang sebelumnya telah mengalami kerugian karena investasi yang tidak arif di pasar mortgate AS. Meskipun beberapa politisi menyampaikan keraguan mereka demi patriotisme ekonomi, tapi CEOs perusahaan negara-negara Barat dan para pemimpin pemerintah negara pada umumnya tetap menyambut mereka. Agar bisa memiliki pijakan istimewa di perusahaan keuangan yang besar, sebagian SWF melakukan transaksi keuangan yang memadai.

Page 447: Eric Toussaint dan Damien Millet

419Eric Toussaint dan Damien Millet

Misalnya, dana Temasek Singapur telah kehilangan dana lebih dari setengah dari jumlah dana yang diinvestasikannya di Merrill Lynch pada Desember 2007 setelah 55% harga sahamnya jatuh dalam jangka waktu tujuh bulan. Karena pengalaman akan kerugian yang pahit ini dana Temasek Singapur kemudian menolak untuk menolong Bear Stearns, yang akhirnya dibeli oleh JPMorgan dengan bantuan dari Federal Reserve. Pada akhir Juli 2008, dalam rangka mendapatkan dorongan modal baru dari Temasek, Merrill Lynch berjanji untuk membayar $2,5milliar sebagai kompensasi atas kehilangan nilai sahamnya.

Kebijakan sovereign fund yang dikembangkan oleh beberapa pemerintah di negara-negara berkembang berbeda dengan kebijakan yang diterapkan pada tahun-tahun setelah ledakan produksi minyak pada tahun 1973. Padaa saat itu, pemerintah negara-negara berkembang penghasil minyak bumi mendaur ulang petrodolar mereka dengan meminjamkannya kepada bank-bank swasta di Utara, lalu kemudian negara-negara berkembang sendiri meminjamkannya lagi dari bank-bank di Utara [artinya negara-negar berkembang miminjam uang yang sebenarnya uang mereka sendiri yang diinvestasikan di Eropa]. Kebijakan para pemerintah saat ini yang meminjam modal pembangunan pada lembaga-lembaga perusahaan keuangan baik di Utara maupun di Selatan tampaknya lebih sehat tetapi masih mengikuti logika dominant kapitalis. Investasi-investasi yang dibuat tidak digunakan untuk mempromosikan proyek alternatif non-kapitalis, padahal mereka mempunyai potensi menjadi tuas yang kuat untuk menerapkan kebijakan-kebijakan yang memperkuat sektor publik, karena hal itu bisa mematahkan cengkraman perusahaan-perusahaan swasta atas alat-alat produksi yang utama untuk mengembangkan solidaritas ekonomi dan untuk meredistribusi kekayaan alam negara dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan dan kesederajatan.

Page 448: Eric Toussaint dan Damien Millet

420 MAFIA BANK DUNIA & IMF

INISIATIF BARU DI AMERIKA LATIN DAN KARIBIA

Di Amerika Latin sejumlah gebrakan baru juga mengkhawatirkan pemerintah negara-negara industri di Utara, tapi di Amerika Latin konteksnya sangat lain. Gebrakan-gebrakan baru di Amerika Latin di antaranya adalah Petrocaribe, Alba dan Bank Negara-negara Selatan. Berkat didirikannya Petrocaribe oleh Venezuela bersama 15 Amerika Latin lainnya, pemerintah Caracas, misalnya, bisa menjual minyaknya di bawah harga pasar minyak dunia dan menandatangani perjanjian untuk membiayai proyek-proyek yang bertujuan meningkatkan proses penyulingan minyak di negara-negara yang sangat membutuhkan minyak. Perjanjian Alba – yang diluncurkan bersama dengan Venezuela, Kuba, Bolivia dan Nikaragua, dan sambil mengandalkan pendapatan minyak Venezuela – beroperasi sebagiannya secara barter: yaitu lebih dari 20.000 dokter Kuba memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk Venezuela yang ditukar dengan minyak Venezuela bagi Kuba. Lebih dari 50.000 operasi mata telah dilakukan secara gratis bagi pasien asal Venezuela di Kuba sebagai bagian dari perjanjian yang sama di atas tadi. Negara-negara lain di Amerika Latin, entah mereka adalah anggota Alba atau tidak, juga menikmati manfaat dari perjanjian tersebut. Bank Alba diluncurkan pada tahun 2008.

Akhirnya, pada tahun 2007, tujuh negara Amerika Latin (Argentina, Bolivia, Brasil, Ekuador, Paraguay, Uruguay dan Venezuela) menciptakan sebuah bank yang disebut Bank Selatan. Akan tetapi divergensi antara pemerintah negara-negara anggota telah menunda peluncuran dair bank baru ini. Brasil – sebuah negara yang merasa tidak terlalu memerlukan seubah bank multilateral baru bagi Amerika Latin karena sudah ada sebuah bank pembangunan umum (BNDES) – mengambil bagian dalam proyek ini tidak dengan sesungguh hati dan berusaha, sama halnya juga Argentina, untuk menggunakan

Page 449: Eric Toussaint dan Damien Millet

421Eric Toussaint dan Damien Millet

Bank Selatan hanya kepentingan perusahaan-perusahaan Brasil dan Argentina dalam rangka mengamankan kepemilikan kontrak dan investasi di negara mereka masing-masing. Kalau divergensi antara negosiasi pemerintah dikesampingkan, ada dua pilihan yang dapat dipertimbangkan:22 Entah mendirikan sebuah bank yang akan mendukung proyek perkembangan baru (dukungan bagi ekspansi usaha kapitalis seperti Techint Argentina, perusahaan teknik sipil Brasil atau Petrobras) yang dibut dengan berpatokkan pada model Uni Eropa – sebuah modal yang pada dasarnya didominasi oleh kepentingan-kepentingan dari para pemodal besar. Opsi kedua adalah mengembangkan sebuah instrumen untuk membiayai kebijakan ekonomi, sosial, dan budaya yang tujuannya adalah melepaskan diri dari logika ekonomi yang hanya mengejar keuntungan maksimal (mega profit) dan memberikan prioritas kepada integrasi ekonomi, sosial, dan budaya dengan menerapkan berbagai perjanjian dan konvensi yang lebih menjamin hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan hak budaya dari rakyat.

Walaupun sudah dideklarasikan tunjuan pendidiran bank ini dan bahkan perjanjian konstitusinya sudah ditandatangi bersama oleh oleh tujuh presiden negara bersangkutan pada akhir tahun 2019, Bank belum bisa beroperasi tahun 2012 hingga parlemen dari semua ketujua negara anggota turut meratifikasinya. Piagam pendiriannya menunjuk Kota Caracas sebagai markas utama Bank Selatan ini. Negara-negara anggota telah sepakat untuk mengadopsi prinsip “satu negara - satu suara” atau one vote – one state ( padahal di Bank

22 Untuk sebuah presentasi mengenai tahap-tahap perkembangan pembangunan Bank Selatan dan debat seputar bank ini, lihat Eric Toussaint, Bank of the South. An Alternative to IMF-World Bank (Munbai: Vikas Adhyayan Kendra, 2007).

Page 450: Eric Toussaint dan Damien Millet

422 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Dunia dan IMF, hak suara negara anggota ditentukan oleh kekuatan ekonomi dan pengaruh politik setiap negara) dan modal awal tiap negara sebesar US$7 miliar (yang bisa meningkat menjadi US$20 juta jika negara-negara lain bergabung dengan bank baru ini).

Kendati perkembangan baik seperti telah dilukiskan di atas, dalam prosesnya telah terjadi sejumlah hal negatif selama bulan-bulan panjang negosiasi sesudah penandatanganan piagam pendirian. Brazil, misalnya, telah berhasil melunakkan prinsip “satu negara - satu suara” dengan membatasi ruang lingkup dari prinsip one state one vote ini pada keputusan-keputusan tertentu saja.

Sehubungan dengan ini, gerakan-gerakan sosial di negara-negara bersangkutan perlu menyerukan kepada pemerintah mereka untuk menerapkan kebijakan ekonomi alternatif pembiayaan secara jujur.

Perjanjian Tingkat Menteri pada Tahun 2009 tentang Bank Selatan

Menurut informasi terbaru yang diterima, pemerintah dari tujuh negara di atas yang telah berkomitmen untuk penciptaan Bank Selatan juga menyetujui hal-hal berikut:

1. Bank Selatan ini akan mampu membiayai perusahaan swasta, perusahaan negara (BUMN) atau perusahaan patungan antara keduanya (perusahaan swasta dan BUMN) untuk proyek-proyek pembangunan di sektor-sektor kunci ekonomi dan sosial, dalam rangka meningkatkan infrastruktur di daerah dan mengurangi ketidakseimbangan pembangunan regional. Perjanjian tersebut menyebutkan pentingnya membanguna kedaulatan pangan dan energi, sumber daya alam, pengetahuan dan kesehatan (proyek-proyek yang dibiayai oleh pinjaman dari Bank Selatan harus berkontribusi

Page 451: Eric Toussaint dan Damien Millet

423Eric Toussaint dan Damien Millet

untuk pembangunan sektor-sektor ini), yang merupakan sebuah langkah positif. Di samping itu, perjanjian tersebut juga menyatakan perlunya peningkatan daya saing – sebuah prinsip yang cocok dengan model yang dikembangkan oleh kontinuitas sosial-liberal.

2. Negara anggota yang mempunyai proyek ekonomi yang dibiayai oleh pinjaman dari Bank Selatan Bank harus memberikan persetujuannya terhadap kelayakan dari proyek tersebut.

3. Bank dapat menerbitkan obligasi dan membiayai dirinya sendiri dengan cara-cara tertentu.

4. Yang bisa menjadi pemegang saham adalah: negara-negara UNASUR (para pemegang saham kategori A), negara-negara lain ( pemegang saham kategori B), bank sentral, badan keuangan publik atau bank campuran negara dan swasta (sekurang-kuranganya 50% dimiliki oleh Negara) dan organisasi kredit multilateral (pemegang saham kategori C) .

5. Jika sebuah negara menambanghkan jumlah sahamnya di Bank Selatan, maka hal itu tidak akan mempengaruhi kekuatan hak suara sebagaimana diatur dalam perjanjian: tetap satu negara satu suara / one state one votie.

Pelbagai macam badan manajemen dari Bank Selatan adalah sebagai berikut:

1. Dewan Para Menteri: bertanggung jawab untuk kebijakan jangka menengah dan jangka panjang. Dewan ini bertemu setiap tahun dan fungsinys yang lain adalah mengangkat para anggota Dewa Direksi (Consejo de administración) dan Dewan Eksekutif (Directorio ejecutivo) dari Bank Selatan dan menerima para pemegang saham baru. Dewan Para Menteri terdiri dari para menteri dari

Page 452: Eric Toussaint dan Damien Millet

424 MAFIA BANK DUNIA & IMF

negara-negara anggota Bank Selatan. Keputusan diambil atas dasar ¾ mayoritas suara dengan mengikuti prinsip “satu negara satu suara” (one country on vote).

2. Dewan Direksi (Consejo de administración): bertemu sekali setiap kuartal dan memastikan pengawasan ekonomi, keuangan dan kredit dan manajemen. Para direktur (satu orang tiap negara anggota) akan ditunjuk untuk masa jabatan 3 tahun. Aturan “satu negara = satu suara” juga berlaku di sini. Sebuah keputusan dinyatakan sah jika dicapai berdasarkan kuota ¾ dari jumlah suara para anggota, dan keputusan ini harus disetujui oleh suara mayoritas mutlak dari para anggota yang hadir.

3. Dewan Eksekutif (Directorio ejecutivo): bersidang setiap minggu dan meliputi satu direktur untuk masing-masing negara anggota UNASUR Bank (pemegang saham kategori A), salah satu direktur untuk seluruh kelompok pemegang saham kategori B dan satu direktur untuk seluruh kelompok pemegang saham kategori C. Para pemegang saham kategori A memilik wewenang agak lebih besar. Direksi diangkat untuj masa bakti selama 3 tahun.

4. Komite Eksekutif terdiri dari presiden Dewan Eksekutif (Directorio ejecutivo) dan tiga direktur.

5. Dewan Audit

6. Brazil, Venezuela dan Argentina (“tiga besar” dari 7 negara anggota) akan dapat meminjam hingga empat kali modal yang mereka simpan di Bank Selatan, Bolivia, Ekuador, Paraguay dan Uruguay (4negara lain yang lebih kecil) dapat meminjam uang sebesar delapan kali lebih besar dari modal yang mereka investasikan di Bank Selatan. Untuk negara-negara anggota lainnya di luar 7 negara anggota utama ini, besarnya pinjaman akan ditentukan kemudian sesuai dengna keperluan.

Page 453: Eric Toussaint dan Damien Millet

425Eric Toussaint dan Damien Millet

7. Kalau ada kasus perselisihan, pengadilan hukum dari negara anggota atau pengadilan hukum lainnya akan dipercayakan untuk menanganinya sesuai dengan keputusan Dewan Eksekutif (Directorio ejecutivo).

8. Staf Bank akan menikmati hak kekebalan hukum dan pembebasan pajak (seperti yang diberlakukan juga di Bank Dunia, IMF, IDB, dll).

Di antara inisiatif-inisiatif ini, kita juga harus menyingggung soal keberhasilan Venezuela, Bolivia, dan Ekuador untuk memperoleh kembali kedaulatan mereka dalam mengontrol kekayaan alam mereka. Bolivia, misalnya, sudah tidak mau mengikatkan diri lagi dengan Pusat Internasional untuk Penyelesaian Sengketa Investasi (lihat Pert.8), yaitu sebuah pengadilan yang dibentuk oleh Bank Dun ia; yang menjadi awal diskusi untuk ICSID dari Selatan.

Meskipun berbagai inisiatif ekonomi baru ini sudah bisa membawa sejumlah perubahan, tetapi hal ini tidak serta merta mengubah aturan permain ekonomi secara radikal. Perjanjian-perjanjian ekonomi yang dibuat antara China dan para negara mitranya, misalnya, tetap lebih banyak membawa keuntungkan bagi Cina. Bank-bank sentral dari negara-negara yang ikut menandatangani perjanjian Chiang Mai (Chiang Mai Agreement) masih meminjamkan sebagian besar cadangan mata uang mereka kepada pemerintah AS dalam bentuk obligasi. Beberapa negara yang menjadi anggota dari Bank Selatan melakukan hal yang sama, meskipun dengan cara yang wajar. Meskipun sejumlah negara berkembang yang kaya telah mengurangi jumlah utang luar negerinya, mereka masih tetap dililiti beban hutang karena utang publik internal (dalam negeri) mereka membengkak secara tajam, di mana sekarang jumlahnya tiga kali lipat jumlah utang publik eksternal (luar negeri). Utang external perusahaan-perusahaan

Page 454: Eric Toussaint dan Damien Millet

426 MAFIA BANK DUNIA & IMF

swasta dari negara-negara berkembang juga meningkat secara tajam. Pada 1990-an, dengan masing-masing krisis keuangan yang besar, utang-utang persuaahan swasta ini disosialisasikan (dinasionalisasikan untuk dibayar oleh negara) dan hal ini menyebabkan peningkatan utang publik. Jika sebuah tata ekonomi internasional yang baru (yang didasarkan pada Kovenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya dan Piagam Hak Ekonomi dan Tugas Negara) tidak diadopsi oleh sejumlah pemerintah yang cukup progresif di negara-negara Selatan, maka bukan tak mungkin Bank Dunia dan IMF akan tetap bisa menggoyang nadi ekonomi negara-negara Selatan lagi dengan menciptakan krisis seperti saat ini dan memanfaatkan guncangan eksternal masa depan yang ditimbulkan oleh kemungkinan jatuhnya harga bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat dan kenaikan suku bunga pinjaman.

PERTANYAAN 58: Dapatkah utang publik eksternal negara-negara berkembang dibandingkan dengan utang publik dari negara-negara Utara?

Meskipun perbedaan dalam jumlah antara keduanya [jumlah utang publik negara-negara Selatan dan utang publik negara-negara Utara] sangat besar, namun kemiripan yang pertama terletak dalam cara bagaimana mereka berkembang dalam waktu. Baik utang publik eksternal dari negara-negara Selatan maupun hutang publik dari negara-negara Utara mulai meletus pada tahun 1970-an. Di negara-negara Utara, resesi umum pada tahun 1973-1975 mengharuskan pemerintah untuk meminjam supaya bisa mulai kembali kegiatan ekonomi mereka: penciptaan lapangan kerja di sektor publik, proyek-proyek yang disponsori oleh negara (misalnya Ariane, Airbus, dan

Page 455: Eric Toussaint dan Damien Millet

427Eric Toussaint dan Damien Millet

Minitel di Perancis) dan kebijakan-kebijakan di bidang industri utama atau sektor militer. Dengan demikian negara dan kolektivitas lokal terjerat oleh kenaikan suku bunga yang terjadi secara tiba-tiba pada awal tahun 1980-an. Utang publik mereka (terutama utang internal) bertumbuh secara sangat cepat karena mereka harus membuat pinjaman-pinjaman baru untuk membayar utang lama, persis seperti yang dilakukan oleh negara-negara Selatan [yaitu berhutang untuk membayar utang atau membuat pinjaman baru untuk membayar pinjaman lama]. Jadi di sini terjadi efek bola salju [Note: kalau bola salju dilempar dengan salju atau diguling-guling pada salju maka ia akan menjadi besar karena salju baru akan terus menempel padanya].

Kemiripan yang kedua adalah soal yang berhubungan dengan pemegang kredit dan arus keuangan yang kedua bank ini terapkan. Porsi dari utang publik negara-negara industri Utara yang berada dalam tangan oleh warga negara sederhana cukup kecil. Ketika sebuah pemerintah negara industri di Utara menawarkan pinjaman melalui obligasi dari Departemen Keuangan, lembaga-lembaga keuangan yang besar (seperti bank, perusahaan asuransi, reksadana atu mutual funds, perusahaan dana pensiun) akan melahapnya hanya dalam tempo beberapa hari. Di negara-negara Utara, lembaga-lembaga keuangan dan sekelompok orang yang sangat kaya inilah yang memegang bagian paling besar dari utang publik. Perbedaannya yang utama dengan negara-negara berkembang terletak di sini: utang publik eksternal negara-negara berkembang wajib dibayar kembali kepada negara-negara Utara dalam bentuk valuta asing (hard currency) yaitu dollar Amerika Serikat. Lalu untuk bisa mengumpulkan dollar Amerika Serikat maka jalan satu-satunya yang bisa ditempuh oleh negara-negara miskin di Selatan adalah mengekspor barang-barang mentah sebanyak-banyak ke negara-negara Utara [atau membiarkan

Page 456: Eric Toussaint dan Damien Millet

428 MAFIA BANK DUNIA & IMF

ekonomi mereka diatur oleh Utara dan mengundang masuk korporasi dari Utara untuk mengeksploitasi kekayaan alam mereka].

Dari sudut pandang negara-negara debitor, negara membayar kembali utang mereka kepada negara kreditor dari pendapatan pajak. Penghasilan warga negara sebagai kelas pekerja yang aktif biasanya lebih tinggi daripada pajak pendapatan terhadap investasi modal [yaittu pajak yang dikenakan atas uang simpanan orang-orang yang sangatt kaya di bank-bank atau perusahaan asuransi – huruf mirik dari penerjemah]. Selain itu, pajak tidak langsung seperti PPN (Pajak Pertambahan Nilai / VAT= Vadue Added Tax) cenderung meningkat, yang umumnya relatif mahal bagi masyarakat kelas menengah. Dengan demikian negara-negara berkembang membayar kembali utang kepada institusi-instusi keuangan swasta di negara-negara industri di Utara dengan menaikkan pajak penghasilan masyarakat sederhana di negara-negara miskin di Selatan. Dengan demikian, telah terjadi proses transfer kekayaan, ke sini – ke negara-negara industri di Utara – dari rakyat miskin di negara berkembang di Selatan kepada para pemegang modal di negara-negara indusri kaya di Utara. Oleh karena itu, kita mempunyai alasan yang obyektif untuk membangun solidaritas yang tinggi antara para korban utang publik di negara-negara berkembang dan korban utang publik di negara-negara Utara.

Terakhir, kemirip ketiga adalah bahwa baik di negara-negara Utara maupun di negara-negara Selatan, beban utang yang berat merupakan senjata yang sering dipakai sebagai dalih memaksakan kebijakan penghematan anggaran biaya publik (APBN9 atau austerity measure dan memodifikasi keseimbangan sosial dalam bunga modal. Kebijakan anggaran mula-mulai dicipatakan pada tahun 1980an dengan nama Program Penyesuaian Struktural bagi ekonomi negara Selatan (SAPs). Lalu kemudian kebijakan yang serupa diterapkan juga secar umum di

Page 457: Eric Toussaint dan Damien Millet

429Eric Toussaint dan Damien Millet

Uni Eropa melalui Perjanjian Maastricht. Prioritasnya adalah dalam rangka mengatasi defisit belanja publik, yang berarti bahwa negara harus hemat, teliti dan ketat dalam penggunaan uang, dan juga harus memprivatisasi aset-aset negara, rombak sistem keamanan dana pensiun dan memotong anggaran belanja negara di bidang kesehatan dan pendidikan. Di Prancis, pemerintah yang secara simbolis ditunjuk oleh Jacques Chirac dan Nicolas Sarkozy mengadopsi dua kebijakan yang sama: pemotongan pajak penghasilan menguntungkan beberapa warga masyarakat berpendapatan rendah dan privatisasi sebagian dari beberapa perusahaan BUMN seperti Air France, Aeroports de France, France Telecom, Electricité de France, Gaz de France, Crédit Lyonnais, Dassault Systèmes, dan berbagai perusahaan jalan tol. Dengan demikian, konsekuensi ekonomis dari beban utang negara bagai rakyat biasa umumnya – program penyesuaian struktural (SAPs) di negara-negara Selatan dan penghematan yang ketat (austerity measure) di negara-negara Utara – memiliki banyak kemiripannya.

Akibatnya, kita dapat mengatakan bahwa masalah utang menghantan baik negara-negara Utara dan maupun negara-negara Selatan dengan dampak yang menakutkan. Sejarah asal-usul utang dan mekanisme kerjanya kurang lebih sama. Batasan apa yang kita bisa berikan untuk mendefinisikan negara-negara berkembang? Dapatkan Cina masuk ke dalamnya juga – sebagai negara berkembang? Apakah Rusia masuk kategori negara berkembang? Atau negara-negara Eropa Timur yang baru saja bergabung dengan Uni Eropa? Pada dasarnya, kita tidak bisa konsisten dan membuat sebuah definisi sesuka hati seperti yang dilakukan IMF dan Bank Dunia lalu sesudah itu memberlakukan kebijakan-kebijakan berbeda bagi ekonomi negara-negara tertentu yang dibuat dengan menggunakan mekanisme logika ekonomi yang sama. Kita harus menuntut solusi yang sama untuk

Page 458: Eric Toussaint dan Damien Millet

430 MAFIA BANK DUNIA & IMF

semua, yaitu pembatalan utang publik secara total yang dikontrak di negara-negara Utara dengan lembaga-lembaga keuangan swasta. Salah satu cara untuk mengimplementasi hal ini bisa dibuat dengan “satu kali pajak” (one-shot tax) atas semua aset dari para kreditur di negara-negara Utara (seperti lembaga-lembaga investor yang meliputi bank-bank, perusahaan asuransi, dan dana pensiun) – jumlah pajak ini akan sama dengan dengan jumlah hutang pinjaman mereka kepada negara-negara berkembang di Selatan. Pajak ini dapat digunakan untuk mengantisipasi pelunasan utang oleh sebuah negara. Dan ini akan menjadi sebuah solusi untuk masalah utang! Untuk warga masyarakat di negara-negara Utara, efek dari kebijakan ini akan cukup jelas: pemerintah, setelah dibebaskan dari beban utang, akan mampu membiayai proyek-proyek sosial, penciptaan lapangan kerja, kompensasi terahdap kerugian yang diderita oleh masyarakat negara-negara Selatan, dan akan bisa bekerja secara lebih efektif bagi kepentingan banyak orang.

Pasar saham utang publik (seperti pasar obligasi pemerintah), yang didirikan oleh negara-negara penerima utama dari globalisasi keuangan dan kemudian dikenakan pada negara-negara lain (biasanya tanpa banyak kesulitan) adalah, menurut IMF, “batu landasan” dari globalisasi keuangan saat ini. Apa artinya ini? Sangat sederhana. Ini adalah sebuah mekanisme yang paling ampuh – yang diciptakan oleh liberalisasi di bidang keuangan – untuk mentransfer kekayaan dari kelas sosial tertentu dan dari negara-negara tertentu kepada sekelompok orang kaya tertentu atau kepada negara tertentu. Melawan kekuasaan pasar keuangan ini mengandaikan pembongkaran mekanisme-mekanisme ini dan karena itu menghapus utang publik secara total – bukan hanya utang publik dari negara-negara paling miskin, tetapi juga bahwa utang publik dari setiap negara yang masyarakatnya menolak

Page 459: Eric Toussaint dan Damien Millet

431Eric Toussaint dan Damien Millet

untuk membiarkan pemerintah mereka terus memaksakan anggaran penghematan (austerity budgets) pada warga wasyarakat mereka dengan alasan karena mau membayar bunga dari utang publik.

FRANCOIS CHESNAIS, Tobin atau tidak Tobin?§§§

Page 460: Eric Toussaint dan Damien Millet

432 MAFIA BANK DUNIA & IMF

BAB 13KAMPANYE INTERNASIONAL UNTUK PENGHAPUSAN UTANG

PERTANYAAN 59: Kapan kampanye internasional untuk penghapusan hutang dimulai dan bagaimana hal ini dilakukan selama ini?

Kampanye internasional untuk penghapusan utang public saat ini sangat sentral dalam gerakan mencari terebosan baru bagi

ekonomi alternatif. Meskipun masalah utang bukan merupakan sebuah issue baru, tapi issue utang telah berjalan selama beberapa tahun untuk membentuk jaringan internasional dalam rangka mencari sebuah jalan keluar yang proporsional.

Di Dunia Ketiga, kampanye untuk pembatalan pembayaran utang luar negeri menjadi sangat masif dan populer antara tahun 1982 dan 1990 di Amerika Latin, benua yang paling terkena dampak dari krisis utang publik. Sejumlah Serikat Buruh Amerika Latin dan organisasi kau petani telah berusaha mempromosikan solidaritas kontinental untuk seluruh Amerika Latin. Kuba telah memainkan peran yang aktif untuk mempersatukan negara-negara Amerika Latin dalam rangka menuntut penghapusan pembayaran utang publik kepada negara-negara di Utara.

Di Utara, beberapa organisasi telah memelopori kampanye penghapusan utang ini, seperti Organisasi International Teknisi, Ahli dan Peneliti atau Association internationale des techniciens, experts and

Page 461: Eric Toussaint dan Damien Millet

433Eric Toussaint dan Damien Millet

chercheurs (AITEC: International Association of Tecnicians Experts and Researchers) di Paris. Asosiasi ini telah mengangkat masalah penghapusan utang luar negeri ini untuk pertama kali pada tahun 1983 sedangkan CADTM sendiri baru mulai mengangkat masalah ini di Belgia sejak tahun 1990. Beberapa buku yang ditulis oleh Susan George juga memiliki pengaruh yang besar dalam memperkuat gerakan penghapusan utang ini pada saat-saat awal.1 Kampanye internasional penghapusan utang kemudian mendapat baru di akhir 1990-an oleh ide kampanye Perayaan Agung 2000 yang didukung oleh Gereja Katolik dan Protestan. Pada bulan Mei 1998, pada KTT G8 di Birmingham (Inggris), 70.000 warga Inggris melakukan demonstrasi dengan tuntutan utama mengapus utang-utang dari negara-negara miskin dalam rangka Perayaan Agung 2000 di Inggris. Pada tahun 1999, sebuah petisi yang sangat besar ( dengan 24 juta tanda tangan yang dikumpulkan antara 1998 dan 2000) dibawa ke pertemuan puncak G8 di Cologne, Jerman.

Akan tetapi Gerakan Perayaang Agung 2000 kemudian terpecah: beberapa LSM besar di Utara memutuskan untuk tidak lagi meneruskan tuntutan penghapusan utang karena tekanan dari Vatikan sementara kelompok-kelompok kampanye di Selatan menciptakan Jubilee Selatan secara tersendiri. Jaringan yang terakhir ini – Jubilee Selatan – menghimpun semua organisasi dari semua benua di Selatan (Asia, Afrika, Amerika Latin), yang dikoordinir menurut negara dan benua. Sedangkan jaringan CADTM, yang benar-benar semakin menjadi internasional, memutuskan untuk masuk ke dalam sebuah aliansi strategis dengan

1 Susan George, A Fate Worse than Debt (Harmondsworth, UK: Penguin Books, 1988); The Debt Boomerang: How Third World Debt Harms Us All (Boulder, CO: Westview Press, 1992). Susan George adalah wakil presiden ATTAC Perancis.

Page 462: Eric Toussaint dan Damien Millet

434 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Jubilee Selatan dan dengan demikian memberikan kontribusi untuk meningkatkan gerakan anti-utang hingga setelah tahun 2000.

Sebuah konsultasi (yaitu sebuah referendum tentang inisiatif masyarakat) yang dilakukan di Spanyol oleh Jaringan Aliansi Rakyat (Citizens’s Network) untuk Pembatalan Utang Luar Negeri (RCADE) pada bulan Maret 2000 dan sebuah referendum lain yang diselenggarakan di Brazil pada bulan September merupakan dua langkah besar untuk gerakan di masa depan

Beberapa jaringan di bidang ini telah melakukan usaha sistematis menuju konvergensi. Akan tetapi, sejumlah perdebatan memecahbelahkan gerakan ini. Beberapa jaringan, seperti RCADE, CADTM, dan Jubilee Selatan, menganggap bahwa perjuangan untuk menghapus utang luar negeri negara-negara berkembang pada akhiarnya menghantar orang untuk mempertanyakan seluruh sistem ekonomi kapitalis. Kelompok yang kedua berpikir bahwa sistem ekonomi kapitalis saat ini tidak boleh atau tidak dapat diubah dan bahwa tugas mereka adalah untuk membantu negara-negara miskin membebaskan dari beban utang. Sehingga dengan demikian, kelompok kedua ini pada dasarnya tetap mendukung kebijakan-kebijakan IMF dan Bank Dunia tanpa menantang dasar-dasar sistem ekonomi kapitalis.

Dari tahun 1999 dan seterusnya, gerakan ini di Selatan telah meningkat secara bertahap. Mobilisasi-mobilisasi besar terjadi di Peru (1999), di Ekuador (1999-2001), di Brazil (September 2000), dan di Afrika Selatan (1999-2000). Forum Sosial Dunia (WSF, The World Social Forum), yang juga telah berkembang pada tingkat benua dan lokal, tampil ke depan. Diselenggarakan pertama kali di Porto Alegre (Brazil), WSF berpindah ke Mumbai, Bamako, Caracas, Karachi, Nairobi, dan Belem pada tahun 2009. Setelah melewati pelbagai

Page 463: Eric Toussaint dan Damien Millet

435Eric Toussaint dan Damien Millet

kesulitan WSF berhasil mempertahankan kekuatannya.

Di dalam debat yang disinggung di atas tadi, sebuah langkah maju yang besar tekag dibuat pada bulan Juni 2005 dan dikukuhkan bulan September pada tahun yang sama di sebuah Dialog Utara-Selatan II yang diselenggarakan di Havana (setelah Dakar pada tahun 2000). Pihak-pihak yang moderat dan radikal dalam dialogue ini sepakat untuk menolak semua persyaratan ekonomi [SAPs] yang dikenakan oleh negara-negara Utara. Selain itu, Jubilee Selatan memberikan kontribusi untuk perkembangan kolektif dari gerakan anti-utang sehubungan dengan masalah utang perspektif historis, sosial, budaya dan ekologis.

Para aktivis juga mulai melihat bubungan utang luar publik negeri dengan masalah-masalah lain: seperti hubungan antara hutang publik dan migrasi, antara kedaulatan pangan dan penolakan terhadap utang dan Program Penyesuaian Struktural (SAPs), antara perjuangan umum menentang IMF/Bank Dunia/WTO, antara gerakan anti-utang dan gerakan melawan proyek pembangunan bendungan-bendungan besar dan proyek-proyek lainnya yang berhubungan dengan mega proyek pembangkit tenaga listrik, dan hubungan masalah utang publik dan gerakan melawan deforestasi.

Sebuah topik baru yang baru telah dikedepankan oleh CADTM: bertentangan dengan pandangan biasa yang selama ini diterima, negara-negara Selatan sesungguh bisa membangun tanpa harus meminjam modal dari negara-negara industri di Utara. Kebijakan-kebijakan ekonomi alternatif, yang tidak harus membuat utang beranak-pianak, sebetulnya dapat ditempuh oleh negara-negara Selatan baik secara nasional maupun internasional.

Pada 2006-2007, tampaknya sempt terjadi jeda soal utang-piutang. Pembayaran yang antisipatif kepada IMF sempat memberi

Page 464: Eric Toussaint dan Damien Millet

436 MAFIA BANK DUNIA & IMF

kesan yang salah bahwa utang telah telah berakhir dan menjadi kenangan masa lalu. Tapi kenyataannya, keadaan yang menunjukkan kesenjangan-kesenjangan finansial yang baru dan krisis-krisis utang tetap berlangsugn dan tetap menjadi masalah utama.

Dalam beberapa tahun, meskipun dihadapakan banyak kendala, banyak keberhasilan telah dicapai menuju sebuah konvergensi antara berbagai gerakan yang berjuang untuk membebaskan rakyat dari beban utang publik luar negeri. Selain itu, gerakan sosial dan kampanye global yang besar telah bergerak semakin maju menuju koordinasi yang lebih baik dan keberhasilan ini terjadi terutama berkat gerakan umum yang dibuat di seluruh dunia. Aksi ini terus meningkat hingga saat ini.

Kita tidak ragu. Masalah utang publik luar negera akan tetap diangkat ke permukaan dalam tahun- tahun mendatang. Kita berharap agar pemerintah di negara-negara Selatan, di bawah desakan rakyat mereka sendiri, akan semakin berani untuk menolak pembayaran kembali utang publik kepada negara-negara Utara [terutama utang publik yang masuk dalam kategori odious debts] dan berani mengimplementasikan alternatif-alternatif ekonomi baru.

Krisis saat ini merupakan sebuah gambaran yang menunjukkan warga masyarakat dunia sebuah jerat atau beban yang kapitalisme global pasang bagi masa depan mereka. Dalam hal ini, pemberontakan Argentina merupakan laboratorium yang melawan cengkraman kekuasaan [kapitalism dari Utara], [dan sayang sekali ] makna penting dari gerakan [Argentina ini] terlalu sering diabaikan. ... Protes publik rakyat Argentina mengingatkan kita bahwa alternatif-alternatif lain memang mungkin, bahwa alaternatif-alternatif ini sudah di tengah kita.

CECILE RAIMBEAU, DANIEL HERARD, Rebelle Argentina, un LABORATOIRE de contre-pouvoirs.

Page 465: Eric Toussaint dan Damien Millet

437Eric Toussaint dan Damien Millet

PERTANYAAN 60: Apa itu CADTM dan mengapa organisasi ini didirikan?

Melihat kerusakan yang diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan neoliberal yang dilandasi kepentingan bisnis korporasi pada tahun 1980-an, semakin banyak warga masyarakat melihat utang publik luar negeri sebagai instrumen utama untuk menguasai negara-negara di Selatan. Di Prancis, ketika negara-negara G7 bersidang bulan Juli 1989, persis saat peringatan dua abad Revolusi Perancis, sebuah kampanye yang disebut «Ça Suffa comme ci» (Yang sudah terjadi ya biarkanlah berlalu!), yang diluncurkan di bawah dorongan dari penulis Gilles Perrault dan penyanyi Renaud, and yang diakhiri dengan menyusun L’Appel de La Bastille (Tuntutal Bastille/Bastille Appeal), menuntut penghapusan seluruth utang dari Dunia Ketiga segera dan tanpa syarat. Meskipun tidak langsung diikuti sebuah tindakan lanjutannya di Prancis, tapi kampanye kemudian diteruskan di Belgia yitu dengan berdirinya Komite untuk Penghapusan Utang Dunia Ketiga (Comité pour l’annulation de la dette du Tiers Monde) atau CADTM.

Jaringan internasional yang berbasis di Liège ini mempromosikan alternatif radikal terhadap berbagai bentuk penindasan di dunia. Utang publik negara-negara Dunia Ketiga dan kibijakan penyesuaian struktural dari IMF dan Bank Dunia (SAPs) merupakan pusat utama yang menjadi perhatinan CADTM. Organisasi CADTM berjuang untuk mengakhiri setiap dikte ekonomi dan politik dari G8, dari perusahaan transnasional, dan Bank Dunia / IMF / WTO terhadap negara-negara berkembang. CADTM berjuang dalam ruang lingkup dan perspektif internasionalis. Karena itu, CADTM telah bersifat pluralis sejak dari awal perjuangannya. Ia menarik para aktivis, organisasi serikat buruh, partai polirik, anggota parlemen, komite kampanye solidaritas dan LSM. Alhasil, boola perjuangan bergulir!

Page 466: Eric Toussaint dan Damien Millet

438 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Sebuah peristiwa besar pertama terjadi pada tahun 1994. Pada tanggal 1 Januari tahun itu, di wilayah Chiapas, Meksiko, kaum Zapatista dan Markos wakil Komandan mereka menimbulkan keributan pada saat implementasi dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA – North American Free Trade Agreement) antara Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko. Berdasarkan klaim dari masyarakat penduduk asli Amerika Utara, menentang setiap bentuk penindasan di dunia dan menentang proses globalisasi yang diinispirasi kepentiangan bisnis korporasiper merupakan bagian dari perjuangan mereka. Tahun 1994 juga merupakan peringantan 50 tahun lembaga-lembaga Bretton Woods (IMF, Bank Dunia), yang hajatannya diselenggarakan di Madrid. Pada kesempatan peringatan ini, CADTM ikut ambil bagian dalam kampanye yang disebut «Les Autres Voix de la Planète» (Suara-Suara Lain dari Penduduk Bumi). Kampanye ini menyelenggarakan sebuah pertemuan puncak yang melawan perayaan 50 tahun lembaga Bretton Woods dan melancarakan demonstrasi di jalan-jalan (yang melibatkan sekitar 15.000 demonstran) dengan tujuan menarik perhatian dunia / lembaga Bretton Woods pada alternatif-alternatif lain soal soal ekonomi dunia. Kampanye ini memberikan namanya kepada jurnal CADTM, yang kemudian diterbitkan setiap tiga bulan.

Selanjutnya, petisi dengan judul: “Bank Dunia, IMF, WTO!: Enough» (Banque mondiale, FMI, OMC ça suffit!») yang diluncurkan oleh CADTM menimbulkan banyak simpatisan dari jaringan yang luas dan menentang logika berpikir dari lembaga keuangan internasional ini. Pada tahun 1996, KTT G7 di Lyon merupakan kesempatan untuk mobilisasi internasional yang besar, sambil tetap mengggunakan tema «Suara lain dari Penduduk Bumi,» yang diikuti oleh «Pertemuan intergalaksi dari Zapatista» di La Realidad (Mexico).

Page 467: Eric Toussaint dan Damien Millet

439Eric Toussaint dan Damien Millet

Pada tahun 1998, Kampaney Jubilee 2000 dan ATTAC meluncurkan lagi tema yang sama di Perancis dan di Eropa pada umumnya. CADTM telah bekerja di di bidang ini sejak dari awal pendiriannya. Sejak itu (2000), jaringan CADTM telah dikembangkan baik di negara-negara Utara (Belgia, Swiss, Perancis, Jepang) dan di negara-negara Selatan (terutama di Amerika Latin, Karibia, Afrika, Suriah, Lebanon, India dan Pakistan).2 Pada tahun 2008, CADTM telah hadir di 25 negara, dan perjuangannya untuk penghapusan utang publik negara-negara berkembang telah disambut dan diteruskan oleh berbagai mitranya di setiap benua.

Dengan demikian CADTM bisa memperluas perjuangannya dengan:

1. pertemuan-pertemuan / seminar internasional tentang hukum, lokakarya pelatihan dan pertemuan jejaringan CADTM.

2. Publikasi issue tentang masalah utang publik (buku, DVD, CD)3. terus menerus memberikan serangkaian kuliah, yang sering

didukung oleh film-film yang membuka perdebatan seperti Bamako, Hidup dan Utang (Life and Debt), Terror dari Darwin (Darwin’s Nightmare), Pengentasan Kemiskinan (The End of Poverty)?

4. meningkatkan liputan media (pers, radio, televisi, internet)5. berbagai aksi yang tujuannya untuk meningkatkan kesadaran/

konsientisasi (seperti teater populer, konser, komik)

CADTM tidak membatasi membatasi perjuangannya hanya pada tuntutan utama untuk penghapusan total dan tanpa syarat utang

2 Lihat Esther Vivas and CADTM, En campagne contre la dette (CADTM/Syllepse, 2008).

Page 468: Eric Toussaint dan Damien Millet

440 MAFIA BANK DUNIA & IMF

publik eksternal dari negara-negara berkembang dan penghapusan Program Penyesuaian Struktural (SAPs dari IMF dan Bank Dunia) yang dikenakan pada negara-negara Dunia Ketiga. CADTM juga mengajukan sejumlah usulan untuk membangun berbagai alternatif lain yang berseberangan dengan logika keuangan saat ini, seperti yang telah dipaparkan di dalam buku ini.

Sebagai sebuah otoritas yang diakui di bidang masalah utang dan sebagai sebuah gerakan populer yang memobilisasi baik negara-negara di Utara maupun negara-negara di Selatan, CADTM melengkapi dirinya dengan baik dalam perjuangannya untuk membangun membangun sebuah dunia dunia yang lain [selain yang telah dibangun oleh lembaga keuangan Bretton Woods selama ini].§§§

Page 469: Eric Toussaint dan Damien Millet

441Eric Toussaint dan Damien Millet

LAMPIRAN 1[CONTOH] UTANG DUNIA TAHUN 2012 DALAM ANGKABy Damien Millet, Daniel Munevar dan Eric Toussaint

PENGANTAR

Untuk membantu pemahaman kita tentang kompleksitas krisis ekonomi saat ini, Damien Mille, Eric Toussain dan Daniel

Munevar (dari CADTM – Komisi Perjuangan Penghapusan Utang Dunia Ketiga) mempresentasikan berbagai statistik tentang utang luar negara-negard di seluruh dunia dan dampak-dampak negatifnya. Krisis ekonomi, krisis keuangan dan krisis ketahanan pangan, dan bagaimana krisis-krisis ini berhubungan satu sama lain, akan jelas terbaca dalam tabel-tabel dan grafik berikut ini.

Mulai dengan analisis terhadap krisis utang tahun 1982 di negara-negara Selatan hingga krisis ekonomi Eropa saat ini, melalui utang tidak sah (odious debt) di seluruh dunia, dan data-data IMF dan Bank Dunia, maka issue-ussue yang sengguhnya akan semakin jelas teridentifikasi.

Damien Millet, Eric Toussain dan Daniel Munevar secara kritis mengamati ekonomi dunia saat ini dan mekanisme-mekanismenya yang sedang berjalan. Mereka memberikan sorotang yang tajam pada angka-angka real tentang ekonomi dunia yang sedang terombang-ambing dengan arah yang tak menentu.

Page 470: Eric Toussaint dan Damien Millet

442 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Ketidakadilan sangat nampak di mana-mana dan semakin terus menganga lebar. Angka-anka utang tahun 2012 bisa berbicara tentang apa sebenarnya yang terjadi dengan ekonomi dunia dan menunjukkan bahwa sebuah reformasi sistem ekonomi yang sekarang ini sungguh-sungguh perlu dan sanga mendesak.

Persis di sinilah letak persoalannya bahwa sebuah horison resinstasi kolektif akan muncul, di mana pihak-pihak yang dikecualikan, dimanapun mereka berada, akan menjadi sadar bahwa semua penderitaan mereka berasal dari kejahatan yang sama, mekanisme, dan penyebab-penyebabnya, dan mereka akan mengidentifikasinya dengan perjuangan yang sama untuk solidaritas, hingga 99%.

1. KETAKSAMARATAAN DI DUNIA

1.2. Penduduk dan Kekayaan Dunia

Tabel 1: Perbandingan Distribusi Penduduk dan Kekayaan Dunia (2011)1

Negara Dunia Ketiga / Negara-negara non-industri

Negara-negara Industri

Total Penduduk Dunia

Penduduk Dunia 80% 20% 6,97 milliar jiwaProduk Domestik Bruto 37% 63% $69.971 milliarPendapatan Per Kapita (dalam $) 1.208 41.144 10.033

1 Bank Dunia 2011. Semua negara industri maju adalah anggota dari Organisasi Kersjasama Ekonomi (OECD) mempunyai pendapatan yang tinggi seperti yang ditunjukkan Bank Dunia. Rasio PDB /penduduk untuk negara-negara berkembang diberikan sebagai: rata-rata penduduk dari kelompok negara berpendapatan rendah dan menengah seperti yang diuraikan oleh Bank Dunia. Sumber: “An update to the World Bank’s estimates of consumption poverty in the developing world”, World Bank (2012), di website bisa diperoleh di website ini: http://siteresources.worldbank.org/INTPOVCALNET/Resources/Global_Poverty_Update_2012_02-29-12.pdf 2 : Source: “An update to the World Bank’s estimates of consumption poverty in the developing world”, World

Bank (2012), available at: http://siteresources.worldbank.org/IN TPOV-CALNET/Resources/Global_Poverty_Update_2012_02-2912.pdf

Page 471: Eric Toussaint dan Damien Millet

443Eric Toussaint dan Damien Millet

1.2. Kesenjangan dan Keterbelakangan Pembangunan2

Table 2: Bagian Pendapatan 10% dari Seluruh Orang Paling Kaya di dunia (2011)3

Negara 1980 2009Kanada 33,5 40,1Prancis 30,6 32,8Irlandia 31,5 36,9

Italia 27,1 33,8Portugal 18,7 38,2Spanyol 32,6 32,3Inggris 31 40,4

Amerika Serika 32,8 46,2

2 Source: “An update to the World Bank’s estimates of consumption poverty in the developing world”, World Bank (2012), bisa diperoleh di web site ini:

http://siteresources.worldbank.org/IN TPOV-CALNET/Resources/Global_Poverty_Update_2012_02-2912.pdf

3 Sumber: “The World Top Incomes Database”, lihat: http://gmond.parisschoolofeconomics.eu/topincomes/# Database statistics for Canada, 1982-2009. Statistics for France, 1980-2006. Statistics for Portugal, 1980 - 2005. Statistics for Spain, 1981-2009. Statistics for the United Kingdom 1981-2009

Page 472: Eric Toussaint dan Damien Millet

444 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pada tahun 2008, total pendapatan dari 500 orang terkaya di planet ini lmelebihi gabunganpendapatan dari 416 juta orang miskin di seluruh dunia.Pada tahun 2008 juga, jumlah orang miskin di dunia yang hidup kurang dari $2 per hari adalah 2,47 miliar jiwa dan 1,29 miliar jiwa yang hidup kurang dari $ 1,25 per hari.Di wilayah-wilayah di mana terdapat angkatan muda paling banyak (sperti Asia Selatan atau Afrika Sub-Sahara), sekitar 70% dari mereka hidup kurang dari $2 per hari.

Krisis keuangan dunia pertama kalai dipicu olehledakan gelembung real estate dan runtuhnyabank-bank di AS pada tahun 2007-2008, yang dengan cepat menyebar mempengaruhi sebagian besar ekonomi dunia. Selama ini, belum pernah terjadi krisis ekonomi seburuk ini Depresi Besar Ekonomipada tahun 1930-an, setidak-tidaknya di negara-negara maju. Pada tahun 2008-2009, pengangguran dan kemiskinan semakin buruk: di seluruh dunia, 34 juta orang mengalami kehilangan pekerjaan dan 64 juta orang lebih hidup di bawah garis kemiskinan $1,25 per hari. Selain itu, sekitar 160 hingga 200 juta orang telah jatuh kekemiskinan karena kenaikan harga pangan tahun-tahun sebelumnya (UNDP 2010). Antara 2009 dan 2012, situasiekonomi dunia terus memburuk, terutama di Afrika, tetapi juga di sebagian besar negara industri.Selain itu, pengaruh perubahan iklim juga sangat dirasakan di daerah-daerah paling sensitif.

Tabel 3: Angka Kemiskinan Dunia4

Jumlah penduduk yang hidup kurang dari $1 per hari (dalam jutaan) 1981 1990 2008

Afrika-Subsahara 214 299 303Amerika Latin dan Kepulauan Karibia 42 43 28Asia Selatan 548 579 315

4 Idem 2.

Page 473: Eric Toussaint dan Damien Millet

445Eric Toussaint dan Damien Millet

Tabel 4: Angka Kelaparan Dunia5

Dalam Jutaan 2005 2007 2007 2010 2011Total penduduk dunia diterpa kelaparan

848 923 1023 925 868

Jumlah terbesar orang yang menderita kelaparanadalah penduduk Afrika Sub-Sahara (30%). Pada tahun 2010, 2/3 dari 925.000.000 penduduk dunia yang menderita kekurangan gizi dapat ditemukan di tujuh negara: Bangladesh, China, Demokrat Republik Kongo, Ethiopia, India, Indonesia dan Pakistan. Rata-rata 7 dari 10 orang yang kekurangan gizi ini adalah perempuan atau anak-anak.

5 Melalui sebuah pernjanjian atas metodologi tertentu, FAO belum meng-update angka-angka kelaparan di seluruh dunia untuk tahun 2011. Data-data tentang yang paling akhir dan actual bisa ditemukan di sini: http://www.fao.org/hunger//en/

Page 474: Eric Toussaint dan Damien Millet

446 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Ada beberapa sebab mengapa angka-angka kekurangan gizi ini terus meningkat:6

1. Sebagian besar tanah-tanah yang sebelumnya merupkan lahan pertanian subur untuk tanaman pangan, khususnya di Afrika, telah disita negara untuk kepentingan produksi agrofuel dan budidaya bunga untuk dieskspor. Semua peralihan fungsi lahan ini telah mengurangi luas tanah yang seharusnya dipakai untuk produksi tanaman pokok rakyat. Dari 665 investasi internasional untuk produk-proudk tertentu, 55% adalah investasi di bidang agrofuel dan 19% di bidang perkayuan, serat, dan produksi bunga. Masyarakat setempat yang sebelumnya memanfaatkan tanah mereka dalam kerangka hukum adat tidak lagi bisa memiliki akses terhadap tanah-tanah ini.

2. Kemerosotan kesuburan tanah menyebabkan hasil panen semakin buruk dan biaya produksi terus meningkat untuk membeli bahan-bahan (seperti pupuk) untuk mengatasi ketaksuburan lahan pertanian.

3. Perubahan iklim, di mana suhu yang semakin tinggi, menyebabkan gagal panen. Bencana banjir yang juga semakin sering dan menghancurkan tanaman pertanian.

6 Index Kelaparan Global Tahun 2012: htt://www.ifpri.org/sites/default/files/publications/ghi12.pdf

Page 475: Eric Toussaint dan Damien Millet

447Eric Toussaint dan Damien Millet

Jumlah dana yang dibutuhkan untuk menjamin pelayanan sosial paling pokok untuk semua penduduk dunia (pendidikan, kesehatan, air bersih, sanitasi) adalah 80 miliar dolar per tahun selama jangka waktu tahun.7

7 Bank Dunia, WHO, UNDP, UNESCO, UNFPA, UNICEF, Pelaksanaan Program 20/20.”Mencapai akses universal terhadap pelayanan sosial dasar, 1998, lihat www.unicef.org/2020/2020.pdfwww.unicef.org/2020/2020.pdfwww.unicef.org/2020/2020.pdfwww.unicef.org/2020/2020.pdf. Organisasi-organisasi yang disebutkan di atas memperkirakan bahwa tambahan anggaran sebesar $80 miliar per tahun harus disediakan, untuk menambah anggaran $136 miliar yang ada saat iniuntuk menjamin pelayanan sosial dasar bagi semua warga dunia. Total jumlah yang diperlukan adalah antara $206 dan $216 milliar per tahun.

Page 476: Eric Toussaint dan Damien Millet

448 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pada tahun 2010, kekayaan dari orang-orang paling kaya melebihi tingkat pra-krisis:Pada tahun 2001 terdapat 497 miliarder di seluruh dunia dengan total kekayaan gabungan mereka sebesar $1.500 miliar.Pada tahun 2007, ada 1.125 bilioner dengan total kekayaan mereka $4.400 miliar.Pada tahun 2008, ada 793 bilioner dengan total kekayaan mereka $2.400 miliar.Pada tahun 2009, ada 1.011 bilioner dengan total kekayaan mereka $3.500 miliar.Pada tahun 2010, ada 1.210 bilioner dengan total kekyaan mereka $4.500 miliar.

GABUNGAN KEKAYAAN DARI 1.210 milyarder MELEBIHI PDB NEGARA JERMAN.

Berdasarkan angka-angka ini, sebuah pajak kekayaan tahunan sebesar 2% yang dibayar oleh 1.210 bilioner tahun 2010 akan meningkatkan lebih dari $80 miliar yang dibutuhkan untuk menjamin kebutuhan dasar dari semua penduduk di planet ini. Proposisi ini tidak restriktif, tapi ia menunjukkan bahwa ini benar-benar seharusnya demikian.

Jumlah milioner di tahun 2010 naik dari 8,3% menjadi 10,9 juta. Kekayaan kumulatif mereka naik dari 9,7% menjadi $ 42.700 miliar. Pajak kekayaan 0,2% pada kekayaan sebesar saja sudah bisa menghasilkan dana sebesar $80 miliar [untuk membiayani kepentingan sosial masyarakat dunia pada catatan kaki nomor 7 di atas tadi].

Page 477: Eric Toussaint dan Damien Millet

449Eric Toussaint dan Damien Millet

2. UTANG NAJIS (Odious Debt) DI DUNIA

Tabel Utang Najis di Dunia8

NegaraUtang Publik Luar Negeri 2010 dalam

milliar dollar

Nama/ Jenis Diktator

Masa Pemerintah Diktator

Utang Najis (Kedikta-toran)

Indonesia 91 Suharto 1965-1998 77Brazil 97 Junta Militer 1965-1985 77

Argentina 67 Junta Militer 1976-1983 27Turki 93 Rezim Militer 1980-1989 23

Pakistan 43 Rezim MiliterPervez Musharaf

1978-19881999-2008

716

Filipina 45 Marcos 1965-1986 21Maroko 21 Hassan II 1961-1999 19Mesir 32 Moubarak 1981-2011 16

Tailand 11 Rezim Militer 1966-1988 14Zaire/RD Kongo 5 Mobutu 1965-1997 10

Chile 13 Pinochet 1973-1990 9Tunisia 15 Ben Ali 1987-2011 9Etiopia 1,5 Mengistu 1977-1991 9

Peru 20 Fujimori 1990-2000 7Sudan 14 Nimeiry 1969-1985 7Kenya 7 Arap Moi 1978-2003 5Kongo 4 Sassou Depuis 1979 4Bolivia 3 Junta Militer 1964-1982 3

Uruguay 10 Junta Militer 1973-1985 2,7Mali 2 Traorè 1968-1991 2,5

Nigeria 5 Buhari/Abacha 1984-1998 2,3Guatemala 6 Rezim Militer 1954-1985 2,3Paraguay 2 Stroessner 1954-1989 2,1Somalia 2 Siad Barre 1969-1991 2,1Malawi 0,7 Banda 1966-1994 2Gabon 2,2 Omar Bongo 1967-2009 2

Mianmar/Birma 4,4 Rezim Militer Depuis 1988 1,7Guinea 2,8 Lansana Contè 1984-2008 1,7Togo 1,5 Eyedema Depuis 1967 1,6

Kamboja 4,4 Khmers Rouges 1976-1989 1,6Chad 1,7 Dèby Depuis 1990 1,3

Liberia 0,2 Doe 1980-1990 0,9Rwanda 0,8 Habyarimana 1973-1994 0,9

8 Sumber: Bank Dunia. Ini adalah utang publik luar negeri pemerintah yang ditambah dengan utang lain yang dijamin oleh pemerintah negara.

Page 478: Eric Toussaint dan Damien Millet

450 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Nikaragua 2,7 Anastasio Somosa 1974-1979 0,8Haiti 0,5 Duvalier 1957-1986 0,7

El Salvador 6,4 Junta Militer 1962-1980 0,5Nepal 3,5 Gyanendra 2001-2006 0,5

Uganda 2,7 Idi Amin Dada 1971-1979 0,4Kamerun 2,2 Paul Biya Depuis 1982 0,2

Niger 1 Barè 1996-19999 0,2Afrika Tengah 0,3 Bokassa 1966-1979 0,1

[Angka-angka dalam daftar ini hanya berhubungan dengan utang najis (odious debt) yang terjadi pada masa kepemerintahan diktator. Utang dalam daftar ini tidak termasuk utang baru yang dipinjam melunaskan utang najis ini. Bank Dunia tidak memberikan informasi detail tentang utang Iran atau Irak dan juga utang dari Afrika Selatan selama kepemerintahan aparheid].

Berikut ini adalah beberapa kriteria yang dipakai untuk menyatakan sebuah itu najis:

• Utang itu dipinjama tanpa persetujuan warga negara dari negara debitor.

• Warga negara dari negara debitor tidak menikmati penggunaan dari pinjaman tersebut.

• Negara kreditor menyadari adanya kedua unsur di atas ketika memberikan pinjaman kepada negara debitor.

Ketiga kriteria ini sesugguhnya berlaku untuk kasus Yunani sejak Troika (IMF, Bank Dunia, dan Komisi Eropa) melanggar hak sosial dan ekonomi dari penduduk negara Yunani. Penduduk Yunani pada dasarnya tidak menyetujui kebijakann-kebijakan ekonomi (dari IMF, Bank Dunia dan Komisi Eropa) dan mereka tidak memperoleh manfaat daripadanya. Pada saat yang sama, para kreditur Yunani sangat

Page 479: Eric Toussaint dan Damien Millet

451Eric Toussaint dan Damien Millet

tahun dan menyadari situasi ini, khususnya para anggota Troika, yang telah mendikte kebijakan-kebijakan ekonomi ini kepada pemerintah Yunani sejak 2010.

Pada 2012, utang najis Yunani yang harus dibayar kepada Troika diperkirakan €150 milliar, dari total utang publik luar negeri Yunani sebesar € 340 miliar. Utang najis yang harus dibayar kepada Troika ini diperkirakan akan terus membengkak pada tahun-tahun mendatang.

3. UTANG PUBLIK DALAM DAN LUAR NEGERI DARI NEGARA BERKEMBANG

Pembayaran hutang berhubungan dengan total modal pinjaman dan pembayaran bunga selama periode waktu tertentu.

Tabel 6: Utang luar negri dari negara-negara berkembang9

Tahun Stok utang(dalam miliar $)

Layanan(dalammiliar $)

BagianUtang Publik

BagianUtang Swasta

1980 516 80 50 301990 870 140 119 211995 1.860 206 154 522000 2.122 345 201 1442005 2.489 438 253 1852010 4.076 583 180 403

Distribusi utang luar negeri di antara negara-negara berkembang saat ini adalah sebagai berikut:

9 Sumber: Bank Dunia, bagi negara-negara berpendapatan rendah dan mengengah seperti yang didefinisikan oleh Bank Dunia.

Page 480: Eric Toussaint dan Damien Millet

452 MAFIA BANK DUNIA & IMF

3.1. Oleh Negara-negara debitor10

3.2. Jenis-Jenis Kreditor Utang Publik Luar Negeri11

(IFIs= International FinanCial Institutions/ Institusi Keuangan Internasional seperti IMF dan Bank Dunia).

10 Sumber: Bank Dunia. Data ini menyangkut utang swasta luar negeri yang merupakan bagian dari utang luar negeri jangka pendek.

11 Sumber: Bank Dunia. Data ini berlaku bagi negara-negara yang berpendapatan rendah dan menengah seperti yang didefinisikan oleh Bank Dunia.

Page 481: Eric Toussaint dan Damien Millet

453Eric Toussaint dan Damien Millet

3.3. Utang Publik Luar Negeri Menurut Wilayah

Tabel 7: Utang Luar Negeri menurut Wilayah12

Dalam milliar dollar: Stock/sisaUtang

Utang Yang Terbayar

Negara-negara Amerika Latin 460 64Negara-negara Afrika Sub-Sahara 149 9Negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara 114 14Negara-negara Asia Selatan 205 12Negara-negara Asia Timur 307 37Negara-negara Eropa Timur, Tengah, Turki dan Asia Tengah

412 48

Total $1.647 $184

4. ANALISIS ALIRAN UTANG

4.1. Pembayaran Utang Publik Luar Negeri sejak Tahun 1985

Transfer Utang Bersih

‘Transfer Bersih atas utang”adalah selisih antara total pinjaman yang diterima dan totaljumlah utang yang dibayar kembali (modal dan bunga) selama periode waktu tertentu. Transfer bersih dikatakan positif bilanegara debitor tersebut menerima lebih banyak pinjaman baru daripada jumlah yang harus dibayar kepada negara atau lembaga kreditor, dan transfer besih bila terjadi sebaliknya.Secara global, sejak tahun 1985, penduduk negara-negara Selatan telah mentransfer sejumlah besar kekayaan mereka dalam bentuk pembayaran kembali utangkepada negara-negara kreditor mereka di Utara.

12 Sumber: Bank Dunia.

Page 482: Eric Toussaint dan Damien Millet

454 MAFIA BANK DUNIA & IMF

4.2. Beberapa ‘Marshall Plan’yang ditransfer dari Selatan ke Utara1314

Tabel 8: Transfer Utang Publik Luar Negeri dan Marshall Plan Marshall Plan untuk Eropa sesudah Perang Dunia II13 $100 milliarJumlah transfer bersih utang publik luar negeri dari tahun 1985 hingga 201014

-$530 milliar

Jumlah dari “Marshal Plan“[kekayaan negara-negara miskin] yang mengalir ke negara-negara kaya di Utara dari tahun 1985 hingga 2010 $ 5.3

4.3. Perbandingan antara beberapa jumlah uang masuk dan keluar dari negara-negara berkembang pada tahun 2010 (dalam miliaran dolar)

Tabel 9: Perbandingan arus uang masuk dan keluar pada tahun 2010.15

Pinjaman untuk Biaya Pembangunan dari ODA + $130 milliarRemitansi Emigrant + $325 milliar Pembayaran kembali Utang Publik Luar Negeri - $180 milliarRepatriasi keuntungan bisnis oleh perusahaan multinacional (dari negara miskin)

- $647 milliar

BANTUAN PEMBANGUNAN RESMI (ODA):

Karena berbagai alasan, sebagian besar ODA tidak sampai ke tangan masyarakat di negara-negara berekembang tersebut: kebijakan peringanan utang (debt relief) sering dihitung sebagai proyek ODA tanpa adanya transfer dana yang riil. Biaya-biaya untuk penanganan “para pengungsi”

13 $1 tahun 1948 =$7,73 pada tahun 2003.Marshal Plan tahun 1948 = $13 milliar x $7,76 = $100 milliar tahun 2013.

14 Sumber: Bank Dunia. Data-data ini adalah data untuk negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah seperti yang didefinisikan Bank Dunia.

15 Sumber: Bank Dunia. Angka-angka pinjaman untuk Pembangunan [Development Aid/ODA] dihitung sebagai transfer bantuan resmi. Angka-angka untuk repatriasi keuntungan bisnis oleh perusahaan multinasional merujuk pada kolom Pembayaran menurut transaksi pendapatan yang sedang berjalan.

Page 483: Eric Toussaint dan Damien Millet

455Eric Toussaint dan Damien Millet

(refugees) yang berasal dari negara-negara miskin di Selatan yang terdampar di negara-negara industri di Utara, termasuk biaya penahanan mereka di penjara-penjaran sementara di negara-negara industri tersebut, juga dihitung sebagai bagian dari bantuan ODA oleh beberapa negara. Selain itu, sebagian besar obat-obatan, makanan, dan pelbagai peralatan yang dikirim ke negara-negara berkembang dibeli secara langsung dari dan diangkut oleh perusahaan-perusahaan transnasional dari negara-negara Utara [Sehingga keuntungan bantuan ODA ini tetap kembali memperkayaan negara-negara Utara: Beri bantuan pakai tangan kanan dan pada saat yang sama ambil lagi pakai tangan kirim – bahkan ambil jauh lebih banyak lagi daripada yang diber].

4.4. Negara-negara berkembang adalah kreditor bersih dari negara-negara maju

Jumlah cadangan devisa16 untuk negara-negara berkembang pada tahun 201: $ 6,309 miliar

Total utang publik asing dari negara yang sama pada tahun 2010: 1 $ 647 miliar

Tabel 10: Perbandingan antara cadangan devisa dan utang publik asing (di $ miliar)17

Negara Cadangan Devisa Asing (Desember 2011)

Utang Publik Luar Negeri(Desember 2011)

China 3.254 90Russia 497 163India 299 106Brasil 352 97Algeria 191 3Peru 49 20

16 Valuta asing yang dipegang oleh sebuah bank sentral.

17 Sumber: Bank Dunia.

Page 484: Eric Toussaint dan Damien Millet

456 MAFIA BANK DUNIA & IMF

5. UTANG DALAM NEGERI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

Utang publik dinternal (dalam negari) di negara berkembang pada tahun 1997: $1.300 miliar.

Utang publik internal di negara berkembang pada tahun 2005: $3.500 miliar.

Utang publik internal di negara-negara berkembang pada tahun 2008: $600 milliar.

Di kebanyakan negara berkembang, kecuali yang sangat miskin, utang publik internal (dalam negeri) telah menjadi lebih besar dari jumlah utang utang publik eksternal (luar negeri).

Page 485: Eric Toussaint dan Damien Millet

457Eric Toussaint dan Damien Millet

6. ANGKA-ANGKA UTANG NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DI AFRIKA DAN TIMUR TENGAH

6.1. Pembayaran Utang

Tabel 11: Pembayaran Utang Negara-negara Afrika dan Timur Tengah18

Dalam milliar $Total

Utang Luar Negeri

TotalUtang Publik Luar Negeri

Negara-Negara Timur Tengah dan Afrika Utara:Stok Utang tahun 1970 5 4 Stok Utang tahun 2010 144 114 Utang terbayar dari 1970 hingga tahun 2009 536 481Negara-Negara Afrika Sub-Sahara: Stok Utang tahun 1970 7 6 Stok Utang tahun 2010 205 149 Utang yang terbayar dari 1970 hingga 2009 391 313

18 Sumber: Bank Dunia. Negara-negara Afrika dan Timur Tengan bagian timur yang mempunyai relasi dengan CADTM adalah Benin, Burkina Faso, Pantai Gading, Guinea, Mali, Mauritania, Niger, Senegal, Togo, Republik Demokrasi Kongo, Kongo Brazzaville, Angola, Moroco, Tunisia, Siria dan Libanon.

Page 486: Eric Toussaint dan Damien Millet

458 MAFIA BANK DUNIA & IMF

6.2. Transfer bersih atas utang

Tabel 12: Transfer bersih pada utang publik luar negeri: Afrika dan Timur Tengah19

Transfer bersih dari utang publik luar negeri tahun 1985-2010:

Dalam milliar $

Negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara -110 Negara-negara Afrika Sub-Sahara 18Total tahun 1985-2010 - 92

6.3. Perbandingan antara beberapa jumlah alirang uang masuk dan keluar

Tabel 13:Perbandingan jumlah aliran uang masuk dan keluar tahun 2010 (dalam milliar $)20

Timur Tengah dan Afrika Utara:Jumlah Pinjaman Bantuan Pembangunan (dari ODA) 12,2Jumlah Remitansi Emigrant 34,6Jumlah Pembayaran Utang Publik Luar Negeri - 14,4Jumlah keuntungan bisnis yang dibawa keluar oleh Perusahan Transnasional

- 25,0

Afrika Sub-Sahara:Jumlah Pinjam Bantuan Pembangunan (dari ODA) 44,5Jumlah Remitansi Emigrant 21,1Jumlah Pembayaran Utang Publik Luar Negeri - 8,6Jumlah keuntungan bisnis yang dibawa keluar oleh Perusahaan Transnasional

- 43,1

19 Sumber: Ban Dunia.

20 Sumber: Angka-angka Pinjaman Pembangunan (ODA) dihitung sebagai bantuan resmi. Angka-angka untuk repatriasi keuntungan bisnis oleh perusahaan multinasional merujuk pada kolom Pembayaran menurut transaksi pendapatan yang sedang berjalan.

Page 487: Eric Toussaint dan Damien Millet

459Eric Toussaint dan Damien Millet

6.4. Export yang bergantung pada bahan-bahan mentah

Tabel 14: Prosentasi export bahan mentah pada tahun 201021

Kelompok Negara

Bahan-bahan

Makanan

Produk Pertanian

non-makanan

Bahan Logam

ProdukMinyak Bumi

Total

Timur Tengah dan Afrika Utara 7,8 0,6 3,4 61,0 72,7

Afrika Sub-Sahara 14,9 3,4 17,0 33,0 68,6

7. PROGRAM KHUSUS UNTUK NEGARA-NEGARA YANG PALING DIBEBANI UTANG (HIPC)

Apa itu Program HIPC (the Highly Indebted Poor Countries Program)?

Ini adalah sebuah program yang bertujuan mengentaskan utang dari beberapa negara berkembang yang sangat miskin dan sangat dibebani utang luar negeri dan diluncurkan pada tahun 1997 oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional berdasarkan mandate yang yang diberikan oleh KTT G7 tahun 1996 ( Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat ) di Lyon.

Meskipun pada awalnya dibentuk hanya untuk jangka waktu selama enam tahun, tapi dalam kenyataannya program ini hingga 15 tahun kemudiaan (tahun 2012) belum juga selesai. Program HIPC telah menjadi sebuah kegagalan global (a global fiasco). Program ini pada dasarnya bertujuan supaya negara-negara yang sangat miskin ini ini tetap pasti dan setia membayar utang luar negeri mereka mereka kepada lembaga kreditor di negar-negara kaya di Utara tanpa kemacetan apapun sesuai dengan kempuan maksimum keuangan

21 Sumber: Bank Dunia. Struktur export dari negara-negara dengan satu atau lebih organisasi yang berafiliasi dengan CADTM diambil sebagai bagian rata-rata dari setiap kategori export dari setiap negara.

Page 488: Eric Toussaint dan Damien Millet

460 MAFIA BANK DUNIA & IMF

negara 0mereka. Bahkan, para lembaga kreditur di negara-negara Utara menginginkan supaya pembayaran lanjutan utang luar negeri dari negara-negara miskin ini tetap lancer tanpa interupsi atau kemacetan yang tiba-tiba dari negara-negara lain. Untuk tujuan ini, batas waktu yang ditetapkan oleh program HIPC sesuai dengan perkiraanambang batas di mana negara-negara peserta Program HIPC tidak sanggup untuk membayar utang pada waktunya. Dengan demikian,program ini dibuat sekian rupa sehingga sesuai dengan jumlah maksimum utang yang negara bersangkutan bisa lunaskan, tanpa harus meminta rencana restrukturisasi utang dengan lembaga-lembaga kreditor. Dengan demikian, Program HIPC hanya mengurangi sedikit beban utang yang seharusnya dibayar secara maximum – dan kita telah menyaksikan dalam kenyataannya program HIPC ini jarang berhasil!

Program HIPC hanya membatalkan utang yang tak terbayar yang bisa membuat negara miskin bersangkutan gagal membayar utangnya. Lebih buruk lagi, semua kebijakan pengurangan utang (all debt forgiveness) selalui disertai dengan pelbagai persyaratan. Misalnya negara peserta HIPC harus menerima dan menerapkan kebijakan-kebijakan ekonomi neoliberal (SAPs dari IMF dan Bank Dunia) yang akibatnya membuat ekonomi negara-negara miskin semakin buruk dan semakin mempermiskin penduduk negara-negara yang sudah miskin, melanggar hak-hak mereka untuk membangun diri sendiri dan melemahkan ekonomidari negara bersangkutan dengan memaksa mereka untuk membuka pasar mereka untuk kompetisi internasional di mana produsen-produsenlocal tidak sanggup untuk memberikan perlawanan.

Page 489: Eric Toussaint dan Damien Millet

461Eric Toussaint dan Damien Millet

7.1. Hanya sejumlah Kecil Negara yang Masuk dalam Program HIPC

Tabel 15:Pogram HIPCJumlah negara yang masuk dalam program ini: 49Jumlah penduduk negara-negara peserta Program HIPCdibandingkan dengan jumlah seluruh penduduk negara-negarar berkembang lainnya

11%

Negara-negara HIPC yang utangnya dinyatakan berkelanjutan 4Negara-negara HIPC yang menolak untuk berpartisipasi dalam program HIPC

6

Negara-negara HIPC yang seharusnya layak untuk berpartisipasi dalam HIPC

39

Jumlah negara HPIC hingga September 2012 36Negara-negara HIPC yang mencapai titik penyelesaian pada September 2012

34

Map negara-negara yang masuk Program HIPC:

7.2. Program HIPC yang Dikritik oleh PBB

Kutipan berikut diambil dari Resolusi Komisi Hak Asasi Manusia PBB22mengenai Program HIPC dan prgram-program lain yang

22 Komisi Hak Asasi Manusia PBB: Resolusi 20/10. Efek dari utang luar negeri berhubungan dengan kewajiban finansial internasional dari negara-negara pada

Page 490: Eric Toussaint dan Damien Millet

462 MAFIA BANK DUNIA & IMF

berkaitan denganya:

Program HIPC pada dasarnya tidak bertujuan untuk memeberi solusi yang komprehensif terhadap beban utang jangka panjang.

Program reformasi penyesuaian struktural [SAPs IMF dan Bank Dunia] dan persyaratan-persyaratannya membatasi belanja publik [dari negara-negara miskin yang dibebani utang luar negeri], memaksakan batas-batas pengeluaran negara miskin, dan membuat negara-negara miskin tidak bisa memberikan pelayanan sosial yang memadai bagi warga negara mreka. Selin itu, dalam kenyataannya hanya sedikit negara yang telah berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan melalui program ini.

Sampai saat ini, hanya ada sedikit kemajuan yang telah dicapai sehubungan dengan masalah ketidakadilan resolusi utang, yang terus lebih mengutamakan kepentingan negara-negara kreditor daripada kepentingan dari negara-negara berhutang dan para penduduknya yang miskin.

Pelaksanaan hak-hak dasar warga negara-negara debitor akan pangan, perumahan, pakaian, pekerjaan, pendidikan, pelayanan kesehatan dan lingkungan yang sehat tidak dapat dikalahkan atau dikesampingkan oleh pelaksanaan kebijakan

semua hak-hak manusia, khususnya di hak-hak social, budaya dan ekonomi (diberlakukan pada 5 Juli 2012). Untuk informasi lengkap lihat: http://search.un.org/search?q=Human%20rights%20res%2020/10&ie=ut8&oe=ut8&output=xml_no_dtd&site=ods_un_org&flter=p&proxystylesheet=UN_ODS_test&client=UN_ODS_test&getfelds=Docu-mentSymbol.itle.Size.PublicationDate&ProxyReload=1&as_q=&as_epq=&as_oq=&as_eq=&lr=&num=10&metaitle=&ie=ut8&oe=ut8&output=xml_no_dt-d&site=ods_un_org&flter=0&q=&proxystylesheet=UN_ODS_test&client=UN_ODS_test&getfelds=DocumentSymbol.itle.Size.PublicationDate&ProxyRe-load=1&partialfelds=DocumentSymbol:A/HRC/ Ten click on: A/HRC/RES/20/10.

Page 491: Eric Toussaint dan Damien Millet

463Eric Toussaint dan Damien Millet

penyesuaian struktural (SAPs) dari IMF and Bank Dunia, yakni reformasi ekonomi yang lahir terutama karena masalah utang luar negeri [dan bukan oleh motivasi untuk menolong penduduk negara-negara miskin].

Tabel 16: (negara yang pada awalnya bukan bagian dari program HIPC tetapi bergabung sejak tahun 2006 dicetak huruf miring)Yang telah mencapai completon point: Yang telah mencapai decision point :Uganda Mei 2000 Chad Mei 2010Bolivia Juni 2001 Comores June 2010Mozambique Sept 2001Tanzania Nov 2001Burkina Faso April 2002Mauritania Juni 2002Mali Maret 2003 Negara-negara yang

tolak Program HIPC :Benin Maret 2003Guyana Des. 2003 LaosNicaragua Jan. 2004 MyanmarNiger April 2004 Sri LankaSenegal April 2004 BhoutanEthiopia April 2004 NepalGhana Juli 2004 Republik KirghizMadagaskar Okt 2004Honduras Aprill 2005Zambia April 2005 Negara-negara yang

ditolak oleh Program HIPC :

Rwanda April 2005Kamerun April 2006Malawi Sept 2006 AngolaSierra Leon Sept 2006 KenyaSao Tomè et Principe Maret 2007 VietnamaGambia Des 2007 YamanBurundi Jan 2009Haiti Juni 2009Afrika Tengah Juni 2009Afganistan Jan 2010Kongo Jan 2010Liberia June 2010Republik Kongo Juli 2010

Page 492: Eric Toussaint dan Damien Millet

464 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Guinea-Bissau Des 2010Togo Des 2010Pantai Gading Juni 2012Guinea Sept 2010

7.3. Fakta Pembayaran Utang Negara-Negara Peserta Program HIPC Belum Berkurang

Tabel 17:

Tahun Pembayaran Utang Luar Negari dari Negara-Negara Peserta Program HIPC (dalam milliar $)

2001 3,272002 2,332003 3,932004 4,142005 4,172006 3,762007 3,132008 3,412009 2,91

7.4. Catatan Pembayaran Utang Palsu (Phoney) untuk negara-negara miskin tertentu

Rasio nilai bersih utang/ekspor saat ini, ketika tujuan dari Program HIPC pada mulanya adalah untuk mengurangi beban utang hingga 150%.

Tabel 18: Negara Tahun

completion pointTarget decision point

Completion point yang diamati

Burkina Faso 2002 185,5% 207,7%Ethiopia 2004 173,5% 218,4%Nieger 2004 184,8% 208,7%Rwanda 2005 193,2% 326,5%Malawi 2006 169,0% 229,1%Sao Tome & Principe 2007 139,7% 298,7%

Page 493: Eric Toussaint dan Damien Millet

465Eric Toussaint dan Damien Millet

8. ANGKA UTANG LUAR NEGERI DARI AMERIKA LATIN8.1. Pembayarannya Tabel 19: Pembayaran Utang Luar Negeri dari Negara-Negara Amerika Selatan, Sentral dan Kepulauan Karibia:23

Dalam milliar $Total Utang Luar Negeri

Total Utang Publik Luar Negeri

Total Utang yang dipinjam tahun1970 32 16Total Utang yang dipinjam tahun2010 1.039 460Total utang yang sudah dibayar 3.180 1.869[Data di atas, antara lan menunjukkan bahwa total pokok utang publik seluruh negara Amerika Latin adalah $476 milliar ($16 + $460 milliar. Tapi hingga tahun 2010, total utang yang sudah dibayar oleh semua negara Amerika Latin adalah $1.869 milliar jauh melebihi pokok utang. Itu artinya semua negara Amerika Latin telah membayar bunga atas utang pokok sebesar $1.393 milliar (yaitu dari $1.869 milliar dikurang utang pokok $476 milliar. Itu artinya lebih lanjut, negara-negara berkembang telah membayar banyak uang kepada negara kaya di Utara] jauh melebih pokok utang yang dipinjam.]

8.2. Transfer Utang Tabel 20: Transfer bersih utang publik luar negeri dari Negara-negara Amerika Latin dalam milliar $:24

Transfer bersih utang publik tahun 1985-2005Negara-negara Amerika Latin - 384

8.3. Perbandingan aliran uang masuk dan keluar Amerika Latin: Tabel 21: Perbandingan aliran uang masuk dan keluar Amerika Latin pada tahun 2010 dalam milliar $:25

Amerika Sentral, Selatan dan Karibia:Total Bantuan Pembagunan (dari ODA) 11Total Remitansi Emigrant 57Total Pembayaran utang publik luar negeri -63Total keuntungan bisnis yang dibawa keluar Amerika Latin oleh perusahaan transnasional -148

23 Sumber: Bank Dunia.Klasifikasi wilayah ini dibuat oleh Bank Dunia. Negara-negara Amerika Latin yang mempunyai relasi dengan CADTM adalah Argentina, Brazil, Kolombia, Ekuador, Haiti, Uruguai dan Venezuela.

24 Source: Bank Dunia

25 Source: Bank Dunia. Angka-angka Pinjaman Pembangunan (ODA) dihitung sebagai bantuan resmi. Angka-angka untuk repatriasi keuntungan bisnis oleh perusahaan multinasional merujuk pada kolom Pembayaran menurut transaksi pendapatan yang sedang berjalan.

Page 494: Eric Toussaint dan Damien Millet

466 MAFIA BANK DUNIA & IMF

8.4. Ketergantungan pada expor bahan-mentah:

Tabel 22: Prosentasi Export bahan mentah pada tahun 2010:26

Bahan Makanan

Non-bahan makanan Logam Minyak

bumi Total

Latin Amerika 16,3 1,4 12,7 14,4 44,8

8.5. Pembayaran Utang dan Anggaran Belanja Negara tahun 2012

Tabel 23: Pembayaran Utang dan Anggaran Belanja Negara tahun 2012:27

% dari PDB (Produk Domestik Bruto) % dari Anggaran Belanja Negara

Pembayaran Utang Publik

Belanja Publik

di sektor Pendidik

Belanja Publik

di sektor Kesehatan

Pembayaran Utang Publik

Belanja Publik

di Sektor Pendidikan

Belanja Publik

di Sektor Kesehatan

Argentina 12 2 1 43,8 7,4 3,6Brazil 24,5 1,7 2,1 47,2 3,2 4

Colombia 6,2 3,8 4,1 23,2 14 15,4Equador 3,7 7,1 3,1 8,3 15,9 6,8

9. UTANG NEGARA-NEGARA EROPA DALAM ANGKA

9.1. Utang Publik dan Utan Swasta Eropa

Jumlah uttang luar negeri swasta biasanya lebih tinggi dari uang publik luar negeri.

26 Source: Bank Dunia. Struktur export dari negara-negara dengan satu atau lebih organisasi yang berafiliasi dengan CADTM diambil sebagai bagian rata-rata dari setiap kategori export dari setiap negara.

27 Sumber: Angka-angka dari Pemerintah Pusat Argentina berasal dari APBN Argentina untuk tahun 2012, sedangkan angka-angka untuk Pemerintah Pusat Brasil diambil dari audit masyarakat Brazil atas utang Brasil. Selanjutnya lihat di: audit http://www.mecon.gov.ar/onp/html/presupresumen/resum12.pdf ; http://www.auditoriacidada.org.br/wp-content/uploads/2012/04/Numerosdivida.pdf ; Columbia central government gures arefrom the nations general budget for 2012 http://www.minhacienda.gov.co/portal/page/portal/HomeMinhacienda/presupuestogeneraldelanacion/LeyPresupuestalPGN/2012/ley1485%2014%2012%202011.pdf

Page 495: Eric Toussaint dan Damien Millet

467Eric Toussaint dan Damien Millet

Tabel 24: Utang menurut sektor dalam prosentasi GDP:28

2000 2007 2011Zona Eropa:

Utang brutto pemerintah 68 66 82Utang rumahtangga 49 54 61

Utang bukan dari perusahaan keuangan 76 87 96Utang dari perusahan keuangan 232 309 333

Spanyol:Utang brutto pemerintah 58 37 62

Utang rumahtangga 46 83 81Utang bukan dari perusahaan keuangan 60 116 118

Utang perusahaan keuangan 137 162 203Portugal:

Utang brutto pemerintah 49 63 96Utang rumahtangga 59 84 93

Utang bukan dari perusahan keuangan 97 112 123Utang dari perusahaan keuangan 349 266 306

Yunani:Utang brutto pemerintah 104 108 162

Utang rumahtangga 14 42 56Utang bukan dari perusahaan keuangan 42 53 58

Utang dari perusahaan keuangan 200 239 311

Bertentangan dengan apa yang diberitakan media garis keras bahwa negara-negara berhutang karena anggaran pengeluaran untuk sektor sosial yang tidak terkontrol, maka pembekakan utang publik negara-negara seperti Belgia, Perancis, Irlandia, dan Italia selama 2000an disebabkan karena karena tiga faktor berikut:

• Pajak yang tidak cukup atas keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahan besar dan atas pendapatan dan kekayaan orang-orang kaya. Kekurangan ini sengaja dipertahankan melalui reformasi pajak berturut-turut yang menguntungkan orang-

28 Sumber: Morgan Stanley research data base http://www.ecb.int/stats/money/aggregates/bsheets/html/outstanding_amounts_index.en.html ;http://www.bankofgreece.gr/Pages/en/Statistics/monetary/nxi.aspx

Page 496: Eric Toussaint dan Damien Millet

468 MAFIA BANK DUNIA & IMF

orang kaya dan perusahaan-perusahaan tapi dengan merugikan masyarakat, yang yang pada akhirnya membuat pinjaman (utang) publik(negara) meningkat.

• Talangan (bailout) bank pada tahun 2008 dan 2011. Oleh kebijakan ini, sejumlah besar utang swasta telah berubah menjadi utang publik.

• Efek dari krisis bank tahun 2008 pada anggaran Negara: Mengurangi pendapatan, di satu sisi, meningkatkan pengeluaran, di sisi lain, untuk menutupi kebutuhan sosial yang dipicu oleh crisis.

9.2. Evolusi Kebijakan Pajak di Eropa

Tabel 25:Tarif pajak atas pendapatan yang sangat tinggi 1986 2002 2007 2012

Prancis 65% 50,1% 40% 41%Jerman 53% 48,5% 47,5% 50%Belgia 72% 55% 50% 50%

Spanyol 66% 48% 43% 43%Italia 62% 45,5% 43% 45%

Belanda 72% 52% 52% 52%Inggris 60% 40% 40% 40%

Tabel 26: Tarif pajak atas keuntungaan perusahaanNagara 1986 2006 2012Prancis 45% 33,33% 33,33%Jerman 56% 26,37% 26,37%Belgia 45% 33,99% 33,99%

Spanyol 50% 12,5% 13%Italia 36% 33% 33%

Belanda 42% 25,5 hinnga 29,6% 29% hingga 34%Inggris 35% 30% 28%Swedia 52% 28% 26,3%

Page 497: Eric Toussaint dan Damien Millet

469Eric Toussaint dan Damien Millet

Di Perancis, tarif pajak penghasilan atas perusahaan telah turun dari 50% sebelum 1985 menjadi hanya 33,3% sejak tahun 1993. Lebih buruk lagi: pajak yang riil sebenarnya hanya sekitar 22%, dan perusahaan-perusahanblue chiphanya membayar sekitar 8%. Berkat mekanisme ‘keuntungan yang terkonsolidasi di seluruh dunia, Perusahaan minya Total Perancis membayar pajak pada tahun 2010, sementara perusahaan ini mendulang keuntungan sebesar €10 milliar dan ½ dari keuntungan ini telah dibagi-bagikan sebagai dividen kepada paara pemegang saham.

In Belgia, 1000 perusahaan, yang menyatakan keuntungan yang sangat tinggi pada 2010, membayar pajak kepada negara hanya sekitar 5.73%, pada angka pajak resmi sebenarnya adalah 33,99%. Pada tahun 2011, 500 perusahaan menghasilkan keuntungan terbesar dalam bisnis mereka hanya membayar pajak sebesar 5.44%. Kelompok Perusahaan AB InBev (pembuat bir multinasional terbesar di Belgia) mengumumkan keuntungan yang dicapainya sebesar €18,5 milliar, tapi perusahaan ini membayar pajak kepada negara 0%.

Tabel 27: Evolusi antara keuntungan yang diumumkan dan pajak sebenarnya yang harus dibayar kepada negara oleh perusahaan-perusahaan swasta Belgia antara tahun 2001 hingga 2009:

TahunJumlah Pajak yang dibayar

(dalam milliar $)

Jumlah Keutungan Perusahaan-Perusahaan

(dalam milliar $)

Tarif pajakeffektif (%)

2001 9,40 47,13 19,942002 9,36 48,03 19,502003 8,86 46,21 19,182004 9,10 51,78 17,582005 9,91 47,13 17,092006 11,03 58,01 16,272007 12,19 67,76 15,452008 12,09 90,08 13,432009 9,01 91,89 9,80

Page 498: Eric Toussaint dan Damien Millet

470 MAFIA BANK DUNIA & IMF

[Tabel di atas (seperti juga tampak pada grafik di bawah ini) menunjukkan bahwa keuntungan bisnis yang dicapai oleh korporasi-korporasi atau perusahan-perusahaan telah semakin meningkat dari tahhun 2001 hingga 2009 tapi jumlah pajak yang mereka bayar kepada negara justeru semakin menurun].

9.3. Biaya Bailout bank di Eropa

Tabel 28: Utang yang diisukan hingga tahun 2011 dalam milliar €29

Negara Komitment Keuangan Pemerintah

Komitment dan Jaminan

Belgia 32 71Jerman 293 364Irlandia 47 177Yunani 4 72

29 Angka-angkat Tahun 2007-2011. Sumber: European Commission, GD dof economic and financial affairs, October 2012, http://epp.eurostat.ec.europa.eu/portal/page/portal/government_finance_sta-tistics/excessive_decit/supplementary_tables_financial_turmoil. Thesefigures do not include recovery plans nor ECB financing. They do refer to debt issued for bank and financialcompany bailouts, and therefore do not integrate capital increases or the buying of stocks or assets by government agencies. The data for Spain does not include the ‘Fund for OrderlyBank restructuring’ (FOBR).

Page 499: Eric Toussaint dan Damien Millet

471Eric Toussaint dan Damien Millet

Spanyol 24 63Prancis - 75Italia 3 44

Belanda 45 78Austria 8 25Portugal 7 23Swedia 6 11Inggris 134 500

Total dari 27 negara UE 603 1.573

0

100

200

300

400

500

600

700

Komitment Keuangan Pemerintah Komitmen dan Jaminan

Tabel 29:Keuntungan dan kerugian yang dialami Bank-bank di Uni Eropa30

Tahun Bank-ban k Swasta di Uni Eropa (dalam milliar €)2011 -12,42010 70,72009 18,02008 -42,02007 54,8

Total dari 2007-2011 89,1

30 Sumber: ECB, Statistical Data Warehouse; http://sdw.ecb.europa.eu/quickview.do?SERIES_KEY=231.CBD.A.V1.11.A.25000.X.4.Z5.0000.Z01.E for bank profits, and http://epp.eurostat.ec.europa.eu/portal/page/portal/government_finance_statistics/excessive_deficit/supplementary_tables_financial_turmoil

Page 500: Eric Toussaint dan Damien Millet

472 MAFIA BANK DUNIA & IMF

9.4. Sistem Finansial dan Ekonomi Nasional

Tabel 30: Bobot bank-bank dalam ekonomi nasional, dalam milliar €31

NegaraAset

Tahun 2000

Aset Tahun 2001

Aset sebagai % PDB Tahun

2000

Aset sebagai PDB Tahun

2011Belgia 700 1.198 277 325Jerman 6.084 8.393 295 326Irlandia 418 1.313 399 839Yunani 207 477 150 222Spanyol 1.153 3.643 183 339Prancis 3.737 8.392 259 420Italia 1.718 4.065 150 257Belanda 1.149 2.429 275 403Austria 528 1.010 253 337Portugal 277 574 218 336Total UE dari 27 22.600 46.30 245 367

31 Sumber: Federasi Perbankan Eropa http://www.ebf-fbe.eu/index.php?page=statistics

Page 501: Eric Toussaint dan Damien Millet

473Eric Toussaint dan Damien Millet

9.5. Pembayaran Utang dan Anggaran Negara

Tabel 31: Dampak dari krisis ekonomi Eropa saat ini terhadap APBN Spanyol32

Spanyol Bunga Utang Publik

Anggaran Publik

di Sektor Pendidikan

Anggaran Publik

di Sektor Kesehatan

Bungan Utang Publik

Anggaran Publik

di Sektor Pendidikan

Anggaran Publik

di Sektor Kesehatan

2008 16,61 11,23 4,43 5,30 3,60 1,402009 17,10 12,92 4,62 5,20 3,90 1,402010 23,20 6,36 4,63 6,60 1,80 1,302011 27,40 7,77 4,25 8,70 2,50 1,302002 28,85 2,22 3,97 9,30 0,70 1,30

10. STATISTIK UTANG LUAR NEGERI DARI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DI ASIA

10.1. Pengembalian/pembayaran utang di Asia

Tabel 32: Data Pembayaran Utang Luar Negeri dari Negara-negara Asia33

Dalam Milliar $ ASTotal Utang Luar Negeri

Bagian Utang Publik Luar Negeri

Negara-negarar Berkembang Asia Timur & Pasifik:Posisi stok utang pada tahun 1970 1 1Posisi stok utang pada tahun 2010 1.069 321Jumlah utang yang terbayar dari tahun 1970 - 2009 1.599 794Negara-negara Berkembang di Asia Selatan:Posisi stok utang pada tahun 1970 0,01 0,01Posisi stok utang pada tahun 2010 404 189Jumlah utang yang terbayar dari 1970-2009 474 310

32 Source: Departemen Keuangan dan Sekretarsi Negara Spanyol http://www.minhap.gob.es/es-ES/Estadistica%20e%20Informes/Presupuesto%20y%20cuentas%20publicas/Paginas/ presupuesto.aspxµ

33 Sumber: Bank Dunia. Tabel di sini menggunakan pembagian wilayah yang dibuat oleh Bank Dunia.

Page 502: Eric Toussaint dan Damien Millet

474 MAFIA BANK DUNIA & IMF

10.2. Transfer Utang

Tabel 33: Transfer bersih utang publik luar negeri Negara-negara Asia34

Transfer Utang Publik Luar Negeri dari tahun 1985 – 2010: Dalam milliar $:Negara-negara berkembang Asia Timur dan Asia Pasifik -73Negara-negara Asia Selatan 29Jumlah total dari tahun 1985 - 2010 -56

10.3. Transfer Sumberdaya Kekayaan

Tabel 34: Transfer Sumberdaya Kekayaan Eksternal di Asia tahun 2010 (dalam milliar $)35

Negara-negara Berkembang Asia Timur dan Pasifik:Bantuan Pembangunan (dari ODA) 9,8Remitansi bagi Tenaga Buruh 75,7Pembayaran Utang Publik Luar Negeri -37,7Pembayaran Keuntungan bisnis oleh korporasi -177,3Negara-negara Asia Selatan:Bantuan Pembangunan (dari ODA) 15,4Remitansi bagi Tenaga Buruh 81,6Pembayaran Utang Publik Luar Negeri -11,5Pembayaran Keuntungan bisnis oleh korporasi -29,3

10.4. Ketergantungan pada Export Komoditas Tabel 35: Pembagian Komiditi Export sebagai % dari Total dalam tahun 2010.36

Kawasaan Wilayah Bahan Makanan

Produk bukan bahan

MakananLogam

Produk Minyak Bumi

JumlahTotal

Negara.negara berkembang Asisa Timur & Pasifik

8,2 2,3 2,6 8,3 21,4

Negarr-negara Asia Selatan 11,6 2,2 5,5 13,3 32,6

34 Ibid.

35 Sumber: Bank Dunia. Data Pinjaman Pembangunan (ODA) sudah dimasukan ke dalam ketegori bantuan (grant). Pembayaran pendapatan oleh korporasi mengacu pada item pembayaran pendapatan dalam Perhitungan Statistik yang sedang berjalan.

36 Sumber: Bank Dunia. Tebel di sini mengunakan pembagian wilayah yang dibuat oleh Bank Dunia.

Page 503: Eric Toussaint dan Damien Millet

475Eric Toussaint dan Damien Millet

11. LEDAKAN UTANG DI UTARA DAN PEMBEKAKAN UTANG DI SELATAN

Tabel 36: Utang Publik di Negara-negara Utara dan Selatan tahun 201037

Dalam milliar $ 2007 2010Total Utang Publik Amerika Serikat 5.054 9.034Total Utang Pubkli Jepang 8.483 9.464Total Utang Publik Zona Euro 9.969 13.338Total Utang Publik Inggris 1.230 2.068Total Utang Publik Luar Negeri Negara-negara berkembang 1.355 1.648

11.1. Utang Negara-negara Utara dan wilayah yang mempunyai relasi erat dengan mereka

Tabel 37: Utang Publik Negara-negara Utara dan beberapa negara di Selatan38

Angka-angka Tahun 2010 Dalam milliar $Utang Publik Luar Negeri semua negara berkembang 1.647Utang Publik Prancis 2.197Utang Publik Spanyol 939Utang Publik Luar Negeri dari semua negara di Afrika-Subsahara 149Utang Publik Amerika Serikat 9.034Utang Publik Luar Negeri semua negara Amerika Latin 460Utang Publik Luar Negeri negara-negara Asia Selatan dan Asia Timur

512

37 Sumber: OECD, Bank Dunia. Angka-angka dari negara-negara anggota OECD, Jepang, UK dan USA hanya meneyebutkan utang pemerintah pusat sehingga tidak termasuk utang publik dari pemberintah level lain dan program social security. Angka-angka utang dari Zona Eropa adalah angka untuk tahun 2011 dan dialihkan ke dollar dengan nilai tukar sekarang €1.00 = $1,28.

38 Sumber: OECD, Eurostat, Bank Dunia. Angka-angka dari negara-negara anggota OECD, Jepang, UK dan USA hanya meneyebutkan utang pemerintah pusat sehingga tidak termasuk utang publik dari pemberintah level lain dan program social security. Angka-angka utang dari Zona Eropa adalah angka untuk tahun 2011 dan dialihkan ke dollar dengan nilai tukar sekarang €1.00 = $1,28.

Page 504: Eric Toussaint dan Damien Millet

476 MAFIA BANK DUNIA & IMF

11.2. Bebera Angka Menarik

Tabel 38: Dalam milliar $ Pengeluaran untuk biaya iklan di seluruh dunia (perkiraan tahun 2012) 470Pengeluaran tahunan untuk biaya kegitan militer di seluruh dunia (2011) 1.740Pembayaran utang publik luar negeridari seluruh negara berkembang (2010) 184Kerugian yan diderita semua negara berkembang karena orang/korporasi hindari pajak (tax evations) (angka perkiraan tahun 2011)

400

Pendaptan bank-bank Komersial seperti Goldman Sachs (tahun 2012) 240Omset tahunan dalam perdagangan narkoba (tahun 2011) 400Pengeluaran tahunan untuk produksi makanan hewan kesayangan di seluruh dunia (kucing, anjing dll) (perkiraan tahun 2012)

67

Biaya pengadaan alat untuk Program Pangan Dunia oleh PBB 3,5Total APBN dari Negara Republik Demokratik Kongo dengan penduduk 74.000.000 jiwa 8Bonus-bonus yang dibayar oleh Goldman Sachs kepada pelbagai pihak (2011) 12Bonus-bonus yang dibayar di kota London (2011) 21Pembayaran & bonus-bonus yang dibayar 5 bank terkemuka di USA (2010) 119

12.3. Deposito-deposito orang kaya dari negara-negara berkembang di bank-bank Utara

Tabel 39: Utang dari negara-negara Selatan, pinjaman dari bank-bank Utara kepada pemerintah negara-negara Selatan dan simpanan-simpanan deposito dari orang-orang kaya dari negara-negara Selatan di bank-bank negara industri di Utara39

Dalam milliar $Utang

Publik Luar Negeri 2010

Pinjaman Bank Utara ke negara Selatan

2010

Simpanan deposit orang kaya di

Selatan di bank-bank Utara

Amerika Latin dan Karibia 460 44 490Timur Tengah dan Afrika Utara 114 7 360Afrika Subsahara 149 17 230Asia Selatan 205 14 190Asia Timur dan Pasifik 307 18 450Eropa Timur, Eropa Tengah, Turki dan Asia Tengah

412 103 660

Total 1.647 203 2.380

39 Sumber: Bank Dunia untuk utang publik luar negeri. Angka-angka kami sebagai pengarang menyangkut simpanan deposito dari para orang kaya didasarkan pada data Bank untuk Masalah International (Bank for International Settlements or BIS).

Page 505: Eric Toussaint dan Damien Millet

477Eric Toussaint dan Damien Millet

UANG YANG DIPEROLEH MELALUI KORUPSI DAN TELAH DIKEMBALIKAN OLEH SWISS KEPADA NEGARA-NEGARA BERKEMBANG (NIGERIA, PHILIPPINES, PERU DLL) ADALAH $1,6 MILLIAR.

12. ANGKA-ANGKA SEHUBUNGAN DENGAN IMF

12.1. Sistem Hak Suara di IMF

Tabel 40: Distribusi hak suara di antara para perwakilan di IMF pada Juli 2012

Negara % Kelompok yang dipimpin oleh: % Kelompok yang

dipimpin oleh: %

Amerika Serikat 16,75 Belgia 4,97 Singapura 3,93Jepang 6,23 Belanda 4,52 Mesir 3,18Jerman 5,81 Mexico 4,64 Lesotho 3,22Prancis 4,29 Italia 4,26 Brazil 2,50Inggris 4,29 Kanada 3,60 India 2,81Cina 3,81 Denmark 3,60 Iran 2,26Arab Saudi 2,80 Australia 3,62 Argentina 1,84Russia 2,39 Swiss 2,77 Togo 1,55

(Guinea, Madagaskar, Somalia and Sudan Selatan tidak ikut memberikan hak suara pada bulan Juli 2012).

12.2. Perbandingan hak suara dari negara-negara anggota IMF dengan jumlah pen duduk masing-masing negara

Tabel 41: Perbadingan hak suara di IMF dan jumlah penduduk

Negara atau Kelompok Negara Penduduk tahun 2010(dalam jutaan)

Hak suara di IMF(dalam %)

Cina 1.354 3,81India 1.215 2,81Amerika Serikat 318 16,75Kelompok yang dipimpin oleh Togo 233 1,55Russia 140 2,39Jepang 127 6,23

Page 506: Eric Toussaint dan Damien Millet

478 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Prancis 63 4,29Arab Saudi 26 2,80Belgia 11 1,86Swiss 8 1,40Luxembourg 0,5 0,20

12.3. Evolusi Perkembangan hak suara di IMF sejak tahun 1945

Tabel 42: Evelosi sejarah perkembangan hak suara di IMF (dalam % tahun 1945, 1981 dan 200.Negara 1945 1981 2000Gabungan semua negara indusri 67,5 60 63,7Amerika Serikat 32 20 17,7Jepang - 4 6,3Jerman - 5,1 6,2Prancis 5,9 4,6 5,1Inggris 15,3 7 5,1OPEC 1,4 9,3 7Arab Saudi - 3,5 3,3Gabungan semua negara berkembang 31,1 30,7 29,3Russia - - 2,8Cina 7,2 3 2,2India 5 2,8 2Brazil 2 1,6 1,4

13. BANK DUNIA

13.1. Sistem and Prosentasi Hak Suara di BankDunia

Tabel 43: Distribusi hak suara antara negara anggota Bank Dunia hingga Juli 2012Negara % Kelompok negara

yang dipimpin oleh:% Kelompok negara

yang dipimpin oleh:%

Amerika Serikat 15,64 Austria 4,83 Brazil 3,37Jepang 9,21 Belanda 4,27 India 3,43Jerman 4,61 Spanyol 4,37 Pakistan 2,99Prancis 4,12 Canada 4,10 Kuwait 2,83Inggris 4,12 Italia 3,26 Indonesia 2,45

Page 507: Eric Toussaint dan Damien Millet

479Eric Toussaint dan Damien Millet

Cina 3,30 Zelandia Baru 3,73 Argentina 2,18Arab Saudi 2,52 Swedia 3,48 Afrika Selatan 1,73Russia 2,52 Swiss 3,16 Sao Tome &

Principe1,87

Sudan 1,81

13.2. Perbandingan hak suara antara beberapa negara anggota Bank Dunia

Tabel 44: Perbandingan hak suara beberapa negara anggota Bank Dunia dengan jumlah penduduk mereka masing-masing

Negara atau Kelompok NegaraJumlah Penduduk tahun 2010 (dalam

jutaan)

Kekuatan hak suara di Bank Dunia

(dalam %)Cina 1.354 3,30India 1.215 3,43Amerika Serikat 318 15,64Kelompok negara dipimpin Togo 223 1,87Russia 140 2,52Jepang 127 9,21Prancis 63 4,12Arab Saudi 26 2,52Belgia 11 1,63Swiss 8 1,61Luxembourg 0,5 0,12

Page 508: Eric Toussaint dan Damien Millet

480 MAFIA BANK DUNIA & IMF

LAMPIRAN145 NEGARA BERKEMBANG PADA 2008

Daftar yang disusun tahun 2009 terdiri atas 144 negara. Negara-negara yang tidak lagi masuk dalam kategori negara berkembang

adalah Kroasia, Equator Guinea, Hongaria, Oman dan Slovakia. Namun, Samoa Amerika, Gaza dan Wilayah Tepi Barat (West Bank), Kosovo dan Mayotte sekarang masuk dalam kategori negara-negara berkembang.1

Afrika Sub-Sahara

Angola, Benin, Botswana, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Campo-Verde, Republik Afrika Tengah, Chad, Kepulauan Komoro, Kongo, Republik Demokratik Kongo, Guinea Equator, Eritrea, Ethiopia, Gabon, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Pantai Gading, Kenya, Lesotho, Liberia, Madagaskar, Malawi, Mali, Mauritania, Mauritius, Mozambik, Namibia, Niger, Nigeria, Rwanda, Sao Tome dan Principe, Senegal, Seychelles [sebuah pulau kecil di lautan di sebelah Madagaskar], Sierra Leone, Somalia, Afrika Selatan, Sudan, Swaziland, Tanzania, Togo, Uganda, Zambia dan Zimbabwe.

1 Hanya negara-negara dengan jumlah penduduknya sekurang-kurangnya 30.000 jiwa yang dihitung di sini. Negara-negara yang penduduknya kurang dari jumlah ini tidak dihitung, misalnya, negara Kepulauan Tavalu [terletak di lautan Pasifik sebelah timur Australia dan Papua New Guinea].

Page 509: Eric Toussaint dan Damien Millet

481Eric Toussaint dan Damien Millet

Amerika Latin dan Kepulauan Karibia

Argentina, Belize, Bolivia, Brazil, Chili, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Dominika (Rep), Dominika, Ekuador, Grenada, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Jamaika, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, St Kitts-Nevis dan St Lucia, St Vincent-Grenadines, Salvador, Suriname, Uruguay, Venezuela.

Asia Timur dan Pasifik

Kamboja, Cina, Fiji, Indonesia, Kiribati, Laos, Malaysia, Marshall (Kepulauan), Micronesia (Federal Serikat), Mongolia, Myanmar, Korea Utara, Palau, Papua New Nugini, Filipina, Solomon (Kepulauan), Samoa, Thailand , Timor Leste, Tonga, Vanuatu dan Vietnam.

Asia Selatan

Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Lanka.

Timur Tengah dan Eropa, Turki, Asia Tengah

Albania, Armenia, Azerbaijan, Belarus, Bosnia Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Georgia, Hongaria, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Latvia, Lithuania, Macedonia, Moldavia, Montenegro, Polandia, Rumania, Rusia, Serbia, Slovakia, Tajikistan, Turki, Turkmenistan, Ukraina , Uzbekistan.

Timur Tengah dan Afrika Utara

Aljazair, Djibouti, Mesir, Irak, Iran, Yordania, Lebanon, Libya, Maroko, Oman, Suriah, Tunisia, Yaman.

Negara-Negara Triad

Andorra [negara kecil di perbatasan Spanyol dan Perancis], Antigua-Barbuda, Australia, Austria, Bahama, Bahrein, Barbados,

Page 510: Eric Toussaint dan Damien Millet

482 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Belgia, Brunei, Kanada, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Islandia, Irlandia, Israel, Italia, Jepang, Kuwait, Liechtenstein, Luksemburg, Malta [dekat P. Sisilia/Italia], Monako, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Qatar, San Marino, Arab Saudi, Singapura, Slovenia, Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Taiwan, Trinidad-Tobago, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat.

Negara-negara yang Dililiti Beban Utang Luar Negeri Sangat Buruk hingga tahun 2008

Afghanistan, Benin, Bolivia, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, Komoro, Kongo, Pantai Gading, Republik Demokratik Kongo, Erythrea, Ethiopia, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Guyana, Haiti, Honduras, Kenya, Kyrgyzstan, Liberia, Madagaskar, Malawi, Mali, Mauritania, Mozambik, Nepal, Nikaragua, Nigeria, Rwanda, Sao Tome dan Principe, Senegal, Sierra Leone, Somalia, Sudan, Tanzania, Togo, Uganda, Zambia.§§§

Page 511: Eric Toussaint dan Damien Millet

483Eric Toussaint dan Damien Millet

DAFTAR ISTILAH(GLOSARIUM)

BALANCE OF PAYMENTS (Neraca Pembayaran):1

Neraca pembayaran ari sebuah negara adalah hasil dari transaksi perdagangan (yaitu dari barang-barang dan jasa yang diimpor dan diekspor) dan pertukaran uang dengan uang negara-negara asing. Neraca pembayaran adalah sebuah ukuran dari posisi keuangan dari sebuah negara di dunia. Sebuah negara dengan posisi neraca surplus dalam pembayarannyamenduduk status sebagai negara yang memberi pinjaman kepada negara-negara lainnya perdagangan dunia. Sebaliknya, kalau saldo atau neraca pembayaran sebuah negara adalah merah[minud atau defisit], maka negara bersangkutan biasanya harus meminta pinjaman internasional untuk memenuhi kekurangan yang dibutuhkannya [dan terjadilah kontrak utang publik luar negeri].

CENTRAL BANK (Bank Sentral):

Bank sentral dari sebuah negara berperang untuk mengatur kebijakan moneter di negara bersangkutan dan memegang hak monopoli untuk pencetakan mata uang nasional. Bank-bank komersial

1 Ini catatan dari penerjemah: ada sejumlah istilah Bahasa Inggris yang terjemahannya dalam Bahasa Indonesia agak janggal atau kadang sulit untuk menemukan padanan Bahasa Indonesia yang baik. Karena itu istilah-istilah Bahasa Inggris daftar ini kami putuskan untuk pertahankan keasliannya dan terjemahannya ditempatkan di dalam kurung. Poin yang lebih penting dari bagian ini untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah ulasan yang menjelaskan penggunaan setiap istilah.

Page 512: Eric Toussaint dan Damien Millet

484 MAFIA BANK DUNIA & IMF

harus mendapatkan mata uang nasional mereka dari Bank Sentral dengan harga penawaran yang ditetapkan sesuai dengan tingkat suku bunga utama dari bank sentral.

CHICAGO BOYS (Gang Chicago):

Ungkapan Chicago Boysmengacu pada sekelompok ekonom beraliran neoliberal di Universitas Chicago yang mengikuti ajaran Milton Friedman (wafat 2007), seorang ekonomi yang memiliki pengaruh yang besar terhadap kebijakan ekonomi rezim Pinochet di Chili, lalu kemudian Thatcher Margaret di Inggris dan Ronald Reagan di Amerika Serikat.

DEVELOPING COUNTRY (DC / Negara Berkembang):

Negara-negara berkembang, menurut terminologi dari Bank Dunia, adalah negara-negara yang memiliki pendapatan rendah atau menengah, seperti yang didefinisikan oleh kriteria pendapatan nasional bruto per kapita. Daftar negara-negara berkembang ditinjau setiap tahun pada tanggal 1 Juli, dan di mana pada tahun 2009 ada 144 negara dinyatakan sebagai negara-negara berkembang (statistik yang digunakan dalam buku ini didasarkan pada daftar tahun 2008 seperti yang disediakan dalam Lampiran). Mengenai keterbatasan dan karakter ideologis dari istilah “negara berkembang” bisa lihat Pert.1 dan Pert.2 dari buku ini.

DEBT RESCHEDULING (Penjadwalan Ulang atas Utang):

Debt rescheduling adalah perubahan ketentuan-kentuan utang yang telah dikontrak, misalnya, dengan mengubah tanggal jatuh tempo atau menunda pembayaran utang pokok dan / atau beserta dengan bunganya. Tujuannya adalah untuk memberikan sedikit keringanan kepada negara yang dibebani utang dengan memperpanjang jatuh tempo pembayaran dan mengurangi jumlah angsuran bayarannya

Page 513: Eric Toussaint dan Damien Millet

485Eric Toussaint dan Damien Millet

masing-masing atau dengan memberikan tenggang waktu tertentu di mana tidak akan perlu ada pembayaran utang.

DEBT SERVICE (Layanan Utang):

Derbt Service adalah total jumlah bunga dan amortisasi dari modal yang dipinjam.

DEBT STOCK – Ini adalah jumlah total utang:

DEVALUATION (Devaluasi):

Devaluasi adalah sebuah kebijakan publik di bidang ekonomi untuk menurunkan nilai mata utang sebuah negara terhadap nilai mata uang asing (umumnya terhadap dollar Amerika Serikat).

EXPORT CREDIT AGENCY (Lembaga Kredit Ekspor)):

Ketika sebuah perusahaan swasta darisebuah negara di Utara memperoleh pasaran bisnis di sebuah negara berkembang, ada kemungkinan bahwa masalah ekonomi atau masalah politik ias menyulitkan pembayaran tagihan transaksi keuangan. Maka untuk melindungi perusahaan dari masalah ini, sebuah perusahaan dapat mengambil asuransi pada Lembaga Kredit Eksporseperti COFACE di Perancis atau Ducroire di Belgia. Jika nanti perusahaan menghadapi masalah, maka Lembaga Kredit Export membayarnya atas nama perusahaan klientnya ketimbang perushaan bersangkutan bangkrut, dan selanjutnya bisnis di Utara tetap yakin bahwa mereka akan mendapatkan kembali apa yang mereka investasikan di sebuah negara berkembang. Salah satu kritik utama yang ditujukan kepada lembaga ini adalah bahwa mereka tidak terlalu rewel sehubungan dengan sifat dari kontrak yang diasuransikan (infrastruktur dan proyek-proyek besar pembangkit tenaga listrik seperti proyek Three Gorges Dam raksasa di Cina) maupun tentang konsekuensi sosial atau lingkungan dari proyek raksasa

Page 514: Eric Toussaint dan Damien Millet

486 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tersebut. Mereka sering memberikan dukungan kepada rezim-regim yang represif dan korup (seperti Perusahaan Total dari Perancis yang di Myanmar, sebelumnya Burma), yang berarti secara implisit mendukungpelanggaran hak-hak asasi manusia.

G7/G8 (Kelompok 7 atau 8 Negara Industri):

Ini adalah kelompoko 7 atau Negara industri terbesar di seluruh dunia dan sejak tahun 1975 mereka telah bertemu secara rutin. Mareka adalah Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. Pada tahun 2002 Rusia diakui sebai negara industri dan diterima menjadi anggota baru sehingga sejak itu kelompok G7 berubah menjadi G8. Akan tetapi menteri keuangan G7 masih tetap bertemu secara rutin untuk membahas masalah keuangan di antara mereka tanpa mengundang Rusia. Kepala negara G8 bertemu setiap tahun yang umumnya dilakukan pada bulan Juni atau Juli. Negara G8 ditantang oleh negara-negara industri baru khususnya Cina dan oleh gerakan-gerakan globalisasi ekonomi alternatif yang biasanya mengadakan pertemuan-pertemuan tandingan pada setiap KTT G7 atau G8.

GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP atau Produk Domestik Bruto atau PDB):

PDB merupakan representasi nilai pasar dari total output barang dan jasa ( tidak termasuk barang setengah jadi seperti kaca jendela untuk mobil) yang diproduksi di dalam sebuah negara dalam kurun waktu satu tahun.

GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP atau Produk Nasional Bruto atau PNB):

PNB merupakan kekayaan yang diproduksikan olesebuah negara. PNB juga meliputi pendapatan warga negara dari negara bersangkutan yang bekerja di luar negeri.

Page 515: Eric Toussaint dan Damien Millet

487Eric Toussaint dan Damien Millet

HIGHLY INDEBTED POOR COUNTRIES(HIPC) INISIATIVE (Kelompok Negara Miskin yang Amat Dliliti Utang Publik Luar Negeri yang Sangat Besar):

Ini merupakan sebuah program yang dirancang untuk meringankan beban utang dari negara-negara yang sangat miskin karena dililit utang, tetapi dibuat sedemikian sehingga tujuannya tetap memperkuat pelaksanaan penyesuaian struktural ekonomi yang diberlakuakan Bank Dunia dan IMF (SAPs). Program ini mulai diperkenalkan pada tahun 1996 dan “disempurnakan” pada tahun 1999, namun pelaksanaannya telah berjalan tersendat-sendat dan hasilnya tidak sesuai seperti yang diharapkan. Pada tahun 2010, hanya 30 lebih negara yang telah berhasil memperoleh pengurangan utangnya melalui program ini, setelah mereka menerapkan reformasi ekonomi sesuai dengan yang diperintahkan oleh para negara kreditor mereka. Syarat-syarat yang dikenakan oleh negara kreditor kepada negara-negara miskin yang berhutang ini sangat kejam dansering kali peringanan utang yang telah direncanakan itu hasilnya malahan sangat kecil. Tentang hal ini, lihat Pert.31 dan Pert.32.

HUMAN DEVELOPMENT RATING (HDR atau Penilaian Pembangunan Manusia):

Ini adalah sebuah instrumen yang digunakan oleh PBB untuk memperkirakan tingkat perkembangan sebuah negara berdasarkan jumlah pendapatan per kapita, tingkat pendidikan dan harapan hidup rata-rata dari penduduk dari negara bersangkutan.

IMF (International Monetary Fund):

IMF didirikan pada tahun 1944 di Bretton Woods, USA, pada sebuah konferensi yangperanannya adalah untuk mengelola stabilitas sistem keuangan internasional. Setelah melewati beberapa tahun

Page 516: Eric Toussaint dan Damien Millet

488 MAFIA BANK DUNIA & IMF

dalam perkembangannya, IMF telah perlahan-lahan menyimpang dari mandat awal yang diberikan kepadanya bersama-sama dengan Bank Dunia, dalam perannya mengelola berbagai krisis utang publik negara-negara di seluruh dunia. Singkat kata dan langsung pada point saja: IMF saat ini telah beralih menjadi promotor utama sistem ekonomi neoliberal saat ini, khususnya sejak awal tahun 1980-an dan terutama dalam rangka krisis keuangan negara-negara berkembang pada 1990-an[termasuk ekonomi Indonesia yang berujung pada devaluasi rupiah dan revolusi tahun 1998]. Sejak krisis yang meletus tahun 2007, mandat dan kapasitasnya untuk memberikan pinjaman telah menguat kembali. IMF saat ini tidak hanya terlibat aktif dalam ekonomi negara-negara di Selatan tapi juga telah menjadi sangat aktif di negara-negara tertentu di Eropa. Lihat Pert.6 Situs web: www.imf.org.

INFLATION (Inflasi):

Kenaikan (biasanya terjadi dengan dasar patokan tahunan) harga-harga barang dan jasa secara keseluruhan daalam sebuah negara. Inflasi menandakan penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa, karena seiring berjalannya waktu, jumlah uang harus diperlukan lebih besar untuk bisa membeli sebuah barang tertentu. Ini meruapakan alasan mengapa kebijakan-kebijakan ekonomi dunia saat ini yang dikemudi oleh korporasi berusaha menekan inflasi serendah mungkin [harga barang tetap murah dan masyarakat/negra penghasil bahan mentah industri harus menjual barang mentah sebanyak-banyaknya untuk mendapat valutas asing].

INTEREST RATE (Suku Bunga Pinjaman Utang):

Ketika A meminjamkan uang kepada B, maka B melunasi jumlah pokok yang dipinjamkan oleh A (modal) serta jumlah tambahan yang

Page 517: Eric Toussaint dan Damien Millet

489Eric Toussaint dan Damien Millet

dikenal sebagai bunga (interest), sehingga A mendapat keuntungan dengan menyetujui bisnis keuangan ini. Bunga ditentukan oleh tingkat suku bunga (interest rate), yang bisa suku bunga tinggi atau suku bunga rendah. Kita buat contoh yang sangat sederhana: jika A meminjam $100 juta dolar selama sepuluh tahun pada tingkat suku bunga tetap sebesar 5%, maka pada tahun pertama ia akan membayar 1/10 dari modal awal yang dipinjam (berarti $10 juta) ditambah 5% dari total uang yang dipinjam yaitu $5 juta, sehinggtotalnya menjadi $15 juta yang harus dibayar pada tahun pertam. Pada tahun kedua, ia akan membayar lagi 10% dari modal yang dipinjam, tetapi 5% bunga sekarang hanya berlaku untuk sisa utang sebesar $90 juta karena yakni $4,5 juta (yaitu dari 5% x $90 juta). Sehingga total ansuran yang dibayar pada tahun kedua adalah $14,5 juta (yaitu $10 juta + 5% x $90 juta). Dan begitu seterusnya, sampai tahun kesepuluh ketika ia akan membayar $10 juta yang terakhir, ditambah 5% bunga dari sisa $10 juta sama dengan$ 0,5 juta. Total pembayaran ansuran tahun kesepuluh atau tahun terakhir adalah $10,5 juta (yaitu dari $10 + 5% x $10 juta). Setelah sepuluh tahun, jumlah total yang dilunasi adalah $127.500.000. Pembayaran kembali modal yang dipinjamkan biasanya tidak dibuat dengan angsuran yang sama. Pada tahun-tahun awal, pembayaran terutama menyangkut bunga pinjaman, dan proporsi modal yang dilunasi meningkat selama beberapa tahun. Dalam hal ini, jika pembayaran terhenti, maka modalnya tetap lebih tinggi. Tingkat bunga nominal adalah tingkatbunga yang ditetapkan pada waktu pinjaman tersebut dikontrak. Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal setelah dikurangi dengan tingkat inflasi.

LEAST DEVELOPED CUNTRIES (LDC atau Negara-negara Yang Paling Terkebelakang):

Ini adalah sebuah gambaran terahadap sejumlah negara yang dinggap sangat miskin dan belum maju yang dibuat oleh Perserikatan

Page 518: Eric Toussaint dan Damien Millet

490 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Bangsa-Bangsa pada tahun 1971. Cirinya negara yang masih sangat terbelakang menurut PBB tahun 1971 itu adalah: pendapat per kapita rendah, sumber daya manusia yang buruk dan diversifikasi dalam perekonomian kecil. Pada tahun 2010, ada 49 negara yang masuk dalam daftar negara paling terbelakang. Padahal 30 tahun sebelumnya (tahun 1980), hanya ada 29 negara yang masuk dalam kategori negara paling terbelakang. Hanya dua negara terbelakang itu berhasil keluar dari naftar ini: yaitu Botswana pada tahun 1984 dan Cap Verde pada tahun 2008.

LONDON CLUD:

London Club adalah organisasi [rahasia, pertemuannya selalu tertutup bagi media] organisasi bank-bank swasta [umumnya di Eropa]yang memberikan pinjaman kepada negara-negara Dunia Ketiga dan perusahaan-perusahaan di negara-negara Dunia Ketiga juga. Organisasiini pertama kali bertemu pada tahun 1976 untuk mencari jalan keluar masalah pembayaran utang publik Zaire. Pada tahun 1970-an, bank-bank deposito telah menjadi sumber kredit utama bagi negara-negara yang sedang berada dalam kesulitan. Pada akhir tahun 1970an, bank-bank tersebut memberikan lebih dari 50% dari total kredit dialokasikan. Pada saat krisis utang pada tahun 1982, London Clubmulai mencari jalur kerjasama dengan IMF untuk mengelola krisis pengembalian pinjaman mereka kepada negara-negara Dunia Ketiga.

Kelompok bank deposito, yang dikenal sebagai komisi penasehat, secara berkala mengadakan pertemuan untuk mengatur penjadwalan pengembalian uang mereka yang dipinjamkan oleh negara-negara peminjam. Tidak seperti Paris Club yang pertemuannya selalu dibuat di Paris, pertemuan-pertemuan London Club bisa diadakan di New

Page 519: Eric Toussaint dan Damien Millet

491Eric Toussaint dan Damien Millet

York, London, Paris, Frankfurt, atau di tempat lain tergantung pada soal kenyamanan negara yang bersangkutan dan kenyaman untuk bank-bank. Komisi-komisi penasihat, yang dimulai pada tahun 1980, selalu menyarankan negara-negara debitor supaya segera mengadopsi kebijakan stabilisasi keuangan negara dan meminta dukungan IMF sebelum mengajukan penjadwalan kembali utang atau sebelum membuat pinjaman utang baru padai bank-bank deposito swasta dari London Club. Hanya pada kesempatan yang sangat langka komisi penasehat London Club bisa mengabulkan sebuah proyek tanpa persetujuan IMF, jika bank-bank ini yakin bahwa kebijakan-kebijakan ekonomi negara debitor cukup baik.

Berikut adalah definisi London Clubyang diberikan oleh IMF: “[London Club adalah] sebuah komite para bankir yang mewakili bank komersial negara debitor pemberi pinjaman – lasim disebut London Club – yang berperan secara paralel dengan Paris Club ketika negara-negara tertentu menghadapi masalah pembayaran kembali utang. Tujuan dari Klub London adalah untuk memastikan perlakuan yang sama diberikan kepada semua bank pemberi pinjaman sambil memberikan waktu penjadwalan ulang untuk membantu negara bersangkutan dipercaya kembali sebagai negara penerima pinjaman utang yang baik.”2

MARSHALL PLAN (Perjanjian Marshall):

Perjanjian Marshal adalah sebuah Program Pemulihan Ekonomi Eropadan lebih dikenal dengan sebutan Perjanjian (Marshall Plan). Ia didirikan pada tahun 1947 oleh pemerintah AS untuk membangun kembali ekonomi Eropa yang hancur oleh Perang Dunia II, dengan

2 IMF, www.imf.org/external/np/exr/ib/2000/092300.htm.

Page 520: Eric Toussaint dan Damien Millet

492 MAFIA BANK DUNIA & IMF

tujuan ganda: membantu negara-negara Eropa kembali ke posisi di mana mereka dapat kembali menjadi mitra dagang dari Amerika Serikat, dan mencegah ekonomi negara Eropa dari situasi yang memburuk yang bisa menyebabkan mereka melilir untuk meminta bantuan blok Soviet dan menjadi anggota blok Uni Soviet. Bantuan tersebut pada dasarnya terdiri dari hadiah ($11 miliar dari total $13 miliar). Enam belas negara Eropa Barat mendapat manfaat dari program ini. Lihat Pert.6.

MONOKULTUR(Pembudidayaan Tanaman Satu Jenis):

Monokultur adalah istilah yang kecenderungan untuk menanam tanaman hanya satu jenis [pada satu lokasi yang sama seperti yang dilakukan oleh perkebunan-perkebunan besar].Sehubungan dengan ini, banyak negara di Selatan telah didorong untuk mengkhususkan diri hanya memproduksikanhanya satu komoditas tertentu untuk kepentingan ekspor [ke negara-negara industri di Utara] seperti perkebunan monokultur kapas, kopi, coklat, cengkeh, kacang tanah, tembakau untuk mendapatkan uang asing [dollar Amerika Serikat] untuk pembayaran utang luar negeri.

MORAL HAZARD (Bahaya Moral):

Ini adalah sebuah argumen yang sering dipakai oleh pihak-pihak yang menentang penghapusan utang dari negara-negara Dunia Ketiga. Hal ini terjadi karena adanya asimetri informasi yang berkaitan dengan negara-negara debitor (penerima pinjaman) dan negara kreditor (pemberi pinjaman). Hanya negara peminjam yang tahu apakah dia benar-benar berniat untuk membayar kembali utangnya kepada negara atau lembaga kreditor. [Para penentang ini] mencurigai bahwa dengan membatalkan utang sekarang ini, maka akan ada resiko bahwa

Page 521: Eric Toussaint dan Damien Millet

493Eric Toussaint dan Damien Millet

mekanisme yang sama bisa saja akan diperluas pemakaiannya di masa depan oleh negara debitor dan hal itu akanmembuat negara/lembaga kreditor untuk memberikan pinjaman modal baru. Karena itu mereka tidak akan memiliki solusi lain selain menuntut tingkat bunga yang lebih tinggi termasuk premi yang berisiko. Yang jelas, istilah “moral” di sini hanya diterapkan kepada para kreditor, sedangkan negara-negara debitor secara otomatis dicurigai sebagai “asusila.” Namun kita dapat dengan mudah tunjukkan bahwa “moral hazard” ini merupakan akibat langsung dari kebijakan liberasi arus modal secara total [Note: liberalisasi arus modal adalah salah satu kebijakan ekonomi neoliberal yang diterapkan via IMF dan Bank Dunia]. Hal ini telah disertai dengan pembukaan pasar bebas keuangan, karena hal ini akan bisa memultiplikasi potensi kontrak pemasaran yang diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan umat manusia, tetapi kenyataanya justeu mengakibatkan peningkatan kontrak-kontrak ekonomi yang berisiko. Jadi para pemodal ingin memperbanyak peluang untuk mendulang uang bagi diri mereka sendiri tanpa banyak risiko di dalam sebuah masyarakat yangkehidupannya penuh dengan risiko yang tinggi[Note: Jadi, orang kaya / pemilik modal takut dan berusaha hindari risiko kerugian dan mereka masyarakat publik untuk menanggungnya]. Jadi, ini benar-benar sebuah kontradiksi.

MUTUAL FUND (Dana Reksa):

Ini adalah dana investasi umum di Amerika Serikat.

NET TRANSFER ON DEBT (Jaringan Transfer Utang):

Ini adalah angka jumlah perbedaan antara jumlah pinjaman baru yang diterima sebuah negara pempinjam dan jumlah utang lama yang dilunasi (baik pokok utang maupun bunganya) selama periode yang

Page 522: Eric Toussaint dan Damien Millet

494 MAFIA BANK DUNIA & IMF

sama. Transfernya positif bila negara bersangkutan menerima lebih dari jumlah yang harus dibayar pada tahun itu. Transfernya negatif bila jumlah uang yang harus dibayar kepada negara/lembaga kreditor lebih tinggi dari jumlah pinjaman baru yang diterima.

NORTH ATHLATIC TREATY ORGANISATION (NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara)

NATO berbasis di Brussels. NATO didirikan untuk menjamin perlindungan militer AS terhadap Eropa kalau tiba-tiba diserang negara lain selain Eropa. Namun di atas semua itu, NATO memberikan supremasi Amerika Serikat atas blok Barat. Negara-negara Eropa Barat sepakat untuk menempatkan angkatan bersenjata mereka dalam sistem pertahanan di bawah komando AS, dan dengan demikian mengakui dominasi militer Amerika Serikat. NATO didirikan pada tahun 1949 di Washington. Hingga tahun 2008 NATO mempunyai 26 anggota: Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat, lalu ditambah dengan Yunani dan Turki pada tahun 1952, Republik Federal Jerman pada tahun 1955 (digantikan oleh Jerman Bersatutahun 1990), Spanyol pada tahun 1982, Hungaria, Polandia, dan Republik Ceko pada tahun 1999, Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Rumania, Slovakia dan Slovenia pada tahun 2004. Alih-alih mengakhiri Perang Dingin, NATO melancarkan beberapa intervensi militer yang berada di luar format tujuan didirikannya yaitu hanya terbatas diwilayah Atlantik Utara. Pasukan NATO, misalnya, telah secara langsung terlibat dalam pendudukan dan perang di Afghanistan karena ada kepentingan trategis dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Lihat situs web: www.nato.int

Page 523: Eric Toussaint dan Damien Millet

495Eric Toussaint dan Damien Millet

OECD (Organization for Economic Cooperation and Development atau Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan):

OECD didirikan pada tahun 1961 dan berbasis di Château de la Muette (Paris). Organisasi ini meliputi 15 negara yang terdiri Uni Eropa sampai tahun 2005 ditambah Swiss, Norwegia, Islandia; lalu di Amerika Utara: Amerika Serikat dan Kanada, dan di Asia dan Pasifik: Jepang, Australia dan Selandia Baru. Antara tahun 1994 dan 1996, tiga negara Dunia Ketiga masuk OECD: Turki, yang juga merupakan calong untuk masuk menjadi anggota Uni Eropa. Meksiko juga merupakan bagian dari NAFTA dengan dua tetangga Amerika Utara yaitu USA dan Kanada; dan Korea Selatan (Desember 1996). Sejak tahun 1995, tiga negara bekas blok Timu telah bergabung: Republik Ceko, Polandia dan Hongaria. Pada tahun 2000, Republik Slovakia menjadi anggota ketiga puluh.

Negara-negara anggota OECD menurut abad adalah: Australia, Austria, Belgia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Irlandia, Italia, Jepang, Luksemburg, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Korea Selatan, Slovakia, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Inggris, Amerika States.Website: www.oecd.org

OFFICIAl DEVELOPMENT ASSISTANCE (ODA atauBantuan Pembangunan Resmi):

ODA atau Bantuan Pembangunan adalah sebuah nama yang diberikan untuk pinjaman (loans) yang diberikan dengan persyaratan yang ringan oleh badan-badan publik [semacam BUMN] dari dari negara-negara industri[Note: istilah yang dipakai “aid atau assistance” yang artinya “bantuan” juga sering menyesatkan. Kebanyakan rakyat

Page 524: Eric Toussaint dan Damien Millet

496 MAFIA BANK DUNIA & IMF

desa di Indonesia memahami “bantuan” (aid, assistance) dari Bank Dunia sebagai pemberian atau sumbangan “gratis”. Kenyataannya, tidak demikian. Ini adalah sebuah pinjaman (loans, credit) lunak yang nanti tetap harus dibayar kembali: pokok dan bunganya!] Sebuah pinjaman dari ODA dapat diberikan dengan tingkat bunga yang lebih rendah daripada bungan pasar bank pada umumn (pinjaman konsesi).Bunga lunak inilah yang menyebabkan pinjaman (credit, loan)dari ODA ini disebut sebagai bantuan (aid, assistance)tapi bukan bantuan dalam pengertian “gratis” atau “pemberian Cuma-Cuma”. Negara peminjam akan tetap membayarnya kembali kepada negara industri hingga uang recehan cent paling akhir.

Pinjaman bilateral terikat (tied bilateral loans)juga masuk dalam kategori ODA. Nah, apa itu pinjaman bilateral terikat (PBT)?PBT adalah sebuah pinjaman yang diberikan dengan persyaratan yang mengikat di mana negara penerima pinjaman (debitor) wajib membeli produk atau jasa dari negara pemberi pinjaman (kreditor) [Misalnya kalau Indonesia dapat ODA sebesar $5M dari Jepang, maka Indonesia wajib belanjakan seluruh atau sebagain dari “bantuan,”ini, oops, yang benar “pinjaman,” dengan membeli, katakan 500 buah mobil Jepang. Dengan demikian, uang ODA $5 M tadi tetap segera kembali ke Jepang. Indonesia gunakan 500 bobil, lalu tetap bayar kembali $5 M beserta bunganya. Dan ini yang disebut negara-negara industri sebagai “bantuan” atau aid]. Utang yang dihapus atau dikurangi juga dihitung sebagai bagian dari ODA. Selain bantuan makanan, ada tiga cara utama menggunakan ODA: untuk pembangunan pedesaan[seperti dana PPK untuk pengerjaan jalan kecamatan atau jalan desa. Orang desa biasanya bersukaria menerima proyek bantuan Bank Dunia dari ODA karena mereka memahaminya sebagai bantuan gratis], infrastruktur, dan bantuan non-proyek (untuk menutup defisit anggaranatau neraca

Page 525: Eric Toussaint dan Damien Millet

497Eric Toussaint dan Damien Millet

pembayaran). ODA jenis untuk tutup defisit anggaran meningkat terus jumlahnya. Pinjaman ODA diberikan dengan “syarat-syarat” seperti: pemerintah negara penerima pinjaman ODA harus mengurangi defisit anggaran publik, privatisasi atau beri aset-aset negara kepada perusahaan swatas entah perusahaan swasta nasional atau perusahaan swasta asing, negara harus tunjukan “kelakuan baik” kepada negara peminjam, tingkatkan proses demokratisasidan sebagainya. Syarat-syarat dan tuntutan-tuntutan ini ditetapkan oleh pemerintah negara-negara Utara, Bank Dunia dan IMF. Pinjaman ODAdiberikan melalui tiga jalur: pinjaman ODA mulltilateral, pinjaman ODA bilateral, dan pinjaman ODA LSM.

OPEC (Organization of Petrolum Exporting Countries atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak):

OPEC didirikan bulan September 1960 dan berkantor di Wina (Austria) sejak tahun 1965. OPEC bertanggung jawab atas koordinasi dan persatuan polisi perdagangan minyak bumi dari para negara anggotanya dengan tujuan untuk menjamin pendapatan mereka dari sektor minyak berjalan stabil. Untuk mencapai tujuan ini, maka produksi minyak bumi diatur dengan memakai sistem kuota. OPEC terdiri dari 12 negara penghasil minyak: lima negara pendiri yakni Arab Saudi, Irak, Iran, Kuwait dan Venezuela, Qatar bergabung pada tahun 1961, Libya pada tahun 1962, Uni Emirat Arab pada tahun 1967, Aljazair pada tahun 1969, Nigeria pada tahun 1971 , Ekuador pada tahun 1972 (meskipun ditangguhkan keanggotaannya dari Desember 1992 sampai Oktober 2007), dan Angola pada tahun 2007. Gabon adalah anggota 1975-1994, Indonesia 1962-2008 (dan Indonesia menarik diri dari anggota OPEC ketikaberubh menjadi pengimpor minyak bumi).

Page 526: Eric Toussaint dan Damien Millet

498 MAFIA BANK DUNIA & IMF

Pada tahun 2005 negara-negara anggota OPEC memiliki 78,4% dari perkiraan cadangan minyak yang ada dalam perut bumiand mensupplai 43% dari produksi global minyak mentah. Setiap negara OPEC, yang diwakili oleh Menteri Energi dan Minya,secara bergilir menjadi Ketua OPEC. Sejak tahun 2007 Abdalla El-Badri dari Libbia telah menjadi Sekretaris Jenderal OPEC.

PARIS Club:

Paris Club adalah kelompok negara pemberi pinjaman (negara-negara kreditor) yang didirikan pada tahun 1956 dan mengkhususkan dirinya dengan urusan masalah pembayaran utang yang tersendat-sendat atau pembayaran yang gagal oleh negara-negara berkembang (negara-negara debitor). Situs web mereka bisa dilihat di sini: www.clubdeparis.org, lihat juga terutama www.clubdeparis.fr.

PENSION FUNDS (Dana Pensiun):

Dana pensiun dikumpulkan dengan memotong sebagian dari gaji bulanan para klien mereka. Para klien ini bisa PNS, pegawai perusahaan, buruh atau warga masyarakat biasa lainnya. Dana yang dikumpulkan oleh Dana Pensiundispekulasi di pasar keuangan untuk diinvestasikan kembali di dibidang-bidang usaha lain untuk mendapat laba keuntungan. Dana Pensiun mempunyai dua tujuan: untuk menabung uang pensiun bagi klien mereka ketika mereka pensiun pada akhir masa kerja mereka dan mencari laba keuntungan ekstra bagi diri perusahaan Dana Pensiun sendiri[dengan menginvestasikan uang ini sebelum kelien mereka pensiun]. Kedua tujuan ini amat bergantung pada kontinjensi dan keberhasilan untuk mencapai target yang direncanakan biasanya tidak pasti. Kadang terjadi hal yang bisa sangat mengecewakan. Misalnya para buruh tidak bisa memperoleh

Page 527: Eric Toussaint dan Damien Millet

499Eric Toussaint dan Damien Millet

kembali dana pensiun mereka karena Perusahaan Dana Pensiun yang menabung uang mereka tiba-tiba bankrut, seperti yang menimpa Perusahaan Enron pada tahun 2001 di Amerika Serikat. Sistem dana pensiun dengan cara kapitalisasi telah menjadi umum di dunia Anglo-Saxon. Pada tahun 2008, beberapa negara di benua Eropa, seperti Perancis, bertahan meskipun semuanya distribusi melalui sistem yang didasarkan pada solidaritas antar generasi.

POVERTY REDUCTION STRATEGY PAPER (PRSP atau Agenda Strategi Pengentasan Kemiskinan):

PRSP diibentuk oleh Bank Dunia dan IMF pada tahun 1999, yang dirancang untuk memerangi kemiskinan di negara-negara berkembang. Tapi dalam pelaksanaannya, program ini justeru merupakan samaran dari Program Penyesuaian Struktural (SAPs) yang lebih ganas. PRSP jugasering disebut Kerangka Strategi Pengentasan Kemiskinan (Poverty Reduction Strategy Framework / PRSF).

RISK PREMIUM (Premi Risiko):

Dalam kontrak utang-piutang, ketika pinjaman diberikan keapada sebuah negara debitor, maka para negara kreditor akan mulai mengawasi situasi ekonomi negara debitor untuk mendapat kepastian akan pembayaran bungan pinjaman yang mereka sudah berikan. Jika tampaknya ada risiko bahwa negara debitor mungkin tidak akan dapat dapat melunasi pembayaran utangnya maka tarif bunga akan dinaikkan. Dengan demikian para lembara atau negara kreditor akan menerima bunga uang mereka semakain lebih banyak lagi, yang seharusnya merupakan kompensasi terhadap risiko karena karena telah meminjamkan uang kepada sebuah negara debitor. Hal ini mengakibatkan biaya bagi negara peminjam (debitor) menjadi menjadi semakin lebih tinggi. Bebabn biaya ini menjadi alat untuk

Page 528: Eric Toussaint dan Damien Millet

500 MAFIA BANK DUNIA & IMF

menekan bagi negera debitor. Sebagai contoh, pada tahun 2002, Argentina dihadapkan dengan premi risiko lebih dari 4.000 poin, yang berarti bahwa untuk tingkat bunga pasar hipotetis dari 5%, Argentina harus meminjam pada tingkat bunga 45%. Tapi hal ini dalam kenyataan justeru menghalanginya untuk mendapat akses kepada kredit danbahkan memaksanya masuk ke dalam krisis yang lebih dalam. Untuk Brasil pada bulan Agustus 2002, premi risiko berada pada 2.500 poin.

SEPARATE FUNDS (Dana Pisahan):

Dana yang dimiliki yang tidak berasal dari utang. Dana seperti ini misalnya modal sosial dan cadangan.

SOVEREIGN WEALTH FUNDS (Dana kekayaan yang berdaulat):

Dana-melalui investasi keuangan saham atau obligasi atau produk keuangan lainnya yang dimiliki oleh negara. Dana ini sering diberi makan oleh pendapatan ekspor, khususnya pendapatan dari minyak. Dana ini membuang bagian dari cadangan mata uang negara dan berinvestasi dalam berbagai cara (saham, obligasi, real estate, dan sebagainya). Lihat Pert. 57.

STRUCTURAL ADJUSTMENT PROGRAMS (SAPs atau Program Penyesuaian Struktural):

SAPs adalahsejumlah kebijakan ekonomi yang diberlakukan oleh IMF bagi negara-negara berkembang yang yang dibebani utang publik luar negeri sebagai syarat bag mereka untuk bisa membuat pinjaman baru atau penjadwalan ulang pembayaran utang lama pada IMF, Bank Dunia atau lembaga-lembaga kredtior lainnya. Lihat Pert.17 danPert.18.

Page 529: Eric Toussaint dan Damien Millet

501Eric Toussaint dan Damien Millet

SUBSISTENCE AGRICULTURE (Pertanian subsisten):

Ini adalah tanaman pangan yang dimaksudkan untuk menjadi konsumsi penduduk lokal di sebuah wilayah atau negara (seperti millet, singkong, sorgum, padi, jagung, ubi-ubian dan sejenisnya) dan lawannya adalah tanaman perdagangan dibudidayakan dengan tujuan ekspor (seperti kopi, kakao, teh, kacang, gula, dan sejenisnya).

TAX HAVENS AND OFFSHORE CENTRES (Tempat Penghindaran Bayar Pajak):

Tax havens pada dasarnya adalah sebuah tempat tersembunyi bagi transaksi keuangan dari perusahaan-perusahaan (seperti investor-investoryang sudah terlembaga, perusahaan transnasional), yang memungkinkan perusahaan-perusahaan ini melalukan transaksi dengan tujuan untuk melarikan diri setiap jenis kontrol dari pemerintah negara asal dan menghindar dari pembayaran pajak atas kekayaannya oleh pemerintah negara asal. Pemerintah asal tidak berdaya untuk mengontrolnya dan tidak bekuasa untuk menarik paja atas kekayaan peursahaan ini karena dianggap transaksi keuangan itu terjadi di wilayah negara lain.

Untuk mendapat informasi lebih lanjut dari sudut pandang pihak-pihak yang ingin mendapatkan keuntungan dari tax havens alias bebas pajak, lihat www.escapeartist.com / Lepas Pantai / Tax_Havens, www.paradisfiscaux.com, www.easyentrepreneur.co.uk.

Untuk informasi tentang memerangi bebas pajak, lihat

www.taxjustice.net/cms/front_content.php?idcat=2.

Untuk teks Perancis platform terhadap tax havens dan hukum, lihat

www.cadtm.org/article.php3?id_article=2582.

Page 530: Eric Toussaint dan Damien Millet

502 MAFIA BANK DUNIA & IMF

TOBIN TAX (Pajak Tobin):

Pajak Tobin adalah pajak atas transaksi valuta asing (semua transaksi keuangan internasional mengharuskan konversi mata uang). Ide ini diusulkan pada tahun 1972 oleh ekonom AS, James Tobin, sebagai sarana untuk menstabilkan sistem keuangan internasional. Ide ini diambilalih oleh ATTAC dan beberapa gerakan lainnya untuk sebuah globalisasi alternatif, termasuk CADTM. Tujuannya adalah untuk mengurangi spekulasi keuangan (yang pada tahun 2002 nilainya pernah sebesar $1.2 trilyun per hari) dan mendistribusikan uang yang dihasilkan dari pajak ini kepada mereka yang paling membutuhkannya. Para spekulan internasional setiap saat kerjanya mengubah uang dolar kepada uang yen, lalu sesudah itu keuang euro, sesudah itu kembali lagi ke uang dolar dan begitu seterusnya. Dalam prosesnya pertukaran ini mereka berspekulasi kira-kira mata uang mana yang akan menguat dan mata uang mana yang akan melemah. Lalu setiap kali melakukan pertukaran mereka harus membayar sebuah pajak kecil, yang berkisar antara 0,1% dan 1% untuk setiap transaksi pertukran uang. Menurut ATTAC, Pajak Tobin bisa meningkatkan $100 milliar untuk sebuah skala global. Para penguasa dunia saat ini menolak iden Pajak Tobin karena dianggap sebagai sesuatu yang tidak realistis. Tapi sebuah analisis yang teliti atas keuangan global yang dilakukan oleh ATTAC dan beberapa organisasi lainyamenunjukkan sebaliknya. Mereka katakan bahwa cara kerja Pajak Tobin sebenarnya sangat sederhana dan merupakan sebuah intrumen yang baik.

TRADE BALANCE (Neraca Perdagangan):

Neraca perdagangan suatu negara adalah perbedaan antara barang-barang dagangan yang dijual (ekspor) dan barang-barang dagangan dibeli (impor). Selisih antara keduanya – selisih barang

Page 531: Eric Toussaint dan Damien Millet

503Eric Toussaint dan Damien Millet

impor dan export – akan menunjukkan apakah perdagangan sebuah negara defisit atau kredit.

UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development atau Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan):

UNCTAD didirikan pada tahun 1964 atas desakan negara-negara berkembang untuk mengimbangi efek GATT. Situs web: www.unctad.org

UNDP (United Nations Development Program atau Program Pembangunan PBB):

UNDP didirikan pada 1965 dan berkantor di New York. Organisasi ini adalah sebuah badan utama PBB untuk pemberianbantuan-bantuan teknis bagi negara-negara berkembang tanpa ada batasan-batasan politis untuk menata pelayanan administrasi dan teknis dasar, melatih staf manajerial, meberusaha menanggapi beberapa kebutuhan penting dari warga masyarakat, mengambil inisiatif dalam program kerjasama regionaluntuk mengkoordirkegiatan-kegiatan lokal dari PBB. UNDP umumnya masih banyak bergantung pada keahlian dan teknik Barat, tetapi sepertiga dari kontingen ahlinya berasal dari Dunia Ketiga. UNDP menerbitkan Laporan Pembangunan setiap tahun yang, antara lain, mengklasifikasikan negara-negara berdasarkan tingkatan Perkembangan Pembangunan mereka.Situs web: www.undp.org

WARSAW PACT (Pakta Warsawa):

Ini adalah sebuah pakta militer antara negara-negara Blok Soviet (USSR, Albania, Bulgaria, Hongaria, Polandia, Republik Demokrasi Jerman Tumur, Rumania, Cekoslowakia). Pakta ini ditandatangani

Page 532: Eric Toussaint dan Damien Millet

504 MAFIA BANK DUNIA & IMF

di Warsawa pada bulan Mei 1955, sebagai reaksi terhadap Republik Federal Jerman yang bergabung dengan NATO. Albania mundur dari Pakta Warsawa pada tahun 1968 setelah intervensi Soviet di Cekoslovakia. Setelah Uni Soviet bubar, pakta militer ini dibubarkan pada bulan April 1991.

WORLD BANK (Bank Dunia):

Bank ini didirikan di Bretton Woods pada tahun 1944. Tujuan awalnya adalah untuk membantu pembiayaan dan rekonstruksi Eropa pada akhir Perang Dunia Kedua, dan kemudiaanuntuk pembiayaan dan pengembangan negara-negara Selatan. Namun, perannya selama ini sangat tidak netral dan telah banyak dikritik karena cara kerjanya yang sangat anti-demokrasi, karena peran aktif bersama dengan IMFsebagai alat dominasi ekonomi dari negara-negara industri dan perusahaan transnasional yang beroperasi di negara-negara berkembang dan karena atas dukungannya pada proyek-proyek yang merusak lingkungan dan melanggar hak asasi manusia. Kelompok Bank Dunia terdiri dari lima badan: International Bank for Reconstruction and Development (IBRD),International Development Association(IDA), International Finance Corporation (IFC), the Multinational Investment Guarantee Agency(MIGA) dan International Pusat Penyelesaian Perselisihan Investasi (ICSID). Lihat Q8. Situs web: www.worldbank.org

WTO (World Trade Organization atau Organisasi Perdagangan Dunia):

WTO didirikan pada tanggal 1 Januari 1995 untuk menggantikan Perjanjian Umum mengenai Tarif dan Perdagangan (GATT/General Agreement on Tariffs and Trade). Unsur baru yang paling utama dari WTO adalah bahwa WTO mendapat status sebagai organisasi

Page 533: Eric Toussaint dan Damien Millet

505Eric Toussaint dan Damien Millet

internasional. Ia berperan untuk memastikan bahwa tidak ada negara anggota perdagangan dunia yang mengadopsi aturan proteksionisme apapun terhadap ekonomi negaranya dengan alasan dalam rangka mempercepat liberalisasi perdagangan global dan untuk memfasilitasi strategi-strategi operasi bisnis dari perusahaan-perusahaan transnasional. WTO memiliki pengadilan internasional sendiri (yang disebut Organ untuk Penyelesaian Sengketa Dagang) yang mengadili setiap pelanggaran perjanjian perdagangan yang ditandatangani di Marrakesh pada tahun 1996. Lihat Pert.23. Situs web: www.wto.org§§§

Page 534: Eric Toussaint dan Damien Millet

506 MAFIA BANK DUNIA & IMF