Eps
-
Upload
ratnantari -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of Eps
PENGERTIAN LABA PER LEMBAR SAHAM ( EARNING PER SHARE/EPS )
Earning Per Share (EPS) merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis
perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap
dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan
berapa besar keuntungan(return) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham
(Tjiptono dan Hendry, 2001 : 139).
Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat
tertarik pada Earning Per Share (EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh
untuk setiap lembar saham biasa dan menggambarkan prospekearningperusahaan. di masa depan.
Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah
satu indikator keberhasilan suatu perusahaan (Lukman Syamsudin, 1992 : 66). Secara singkat dapat
peneliti simpulkan bahwa semakin tinggi nilai EPS tentu saja akan menyenangkan pemegang saham,
karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.
Besarnya Earning Per Share (EPS) suatu perusahaan. bisa diketahui dari informasi laporan keuangan
perusahaan langsung atau dapat dihitung berdasarkan laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan.
Earning per share atau laba per lembar saham adalah suatu analisis yang penting di dalam laporan
keuangan perusahaan. Earning per share memberikan informasi kepada para pihak luar (ekstern) seberapa
jauh kemampuan perusahaam menghasilkan laba untuk tiap lembar yang beredar.
Sebagai indikator keberhasilan di masa yang lalu dan harapan di masa yang akan datang, earning per
share memberikan gambaran yang penting dari keberhasilan itu. Namun demikian earning per share
bukan satu-satunya alat penilai keberhasilan perusahaan. Alat ini masih harur dikombinasikan dengan alat
yang lain dan diinterpretasikan lebih jauh.
Pada umumnya dalam menanamkan modalnya investor mengharapkan manfaat yang akan dihasilkan
dalam bentuk laba per lembar saham (EPS). Sedangkan jumlah laba per lembar saham (EPS) yang
didistribusikan kepada para investor tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal pembayaran
deviden. Laba per lembar saham (EPS) dapat menunjukan tingkat kesejahteraan perusahaan, jadi apabila
laba per lembar saham (EPS) yang dibagikan kepada para investor tinggi maka menandakan bahwa
perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik kepada pemegang saham,
sedangkan laba per lembar saham (EPS) yang dibagikan rendah maka menandakan bahwa perusahaan
tersebut gagal memberikan kemanfaatan sebagaimana diharapkan oleh pemegang saham.
Dengan demikian, laba per lembar saham (EPS) menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham. Laba per lembar saham
(EPS) dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan. Laba per lembar saham (EPS) juga
merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemiliki
saham dalam perusahaan.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
(Meigh, 1999: 646)
Keterangan:
EPS = Earnings Per Share
Net Income = laba bersih setelah pajak
Preferred dividend = dividend saham preferen
Average Number of common share outstanding = rata – rata jumlah saham yang beredar
Rasio laba digunakan untuk meneliti penyebab dasar perubahan EPS. Rasio – rasio laba ini menunjukkan
dampak gabungan dari likuiditas dan manajemen aktiva/ kewajiban terhadap kemampuan perusahaan
menghasilkan laba. Rasio – rasio ini menguraikan EPS ke dalam penentu – penentu dasarnya dalam
rangka menilai faktor – faktor yang mendasari laba perusahaan. Rasio – rasio ini membantu dalam
melakukan penilaian kecukupan laba historis dan memproyeksikan laba di masa depan melalui
pemahaman yang lebih baik terhadap sebab – sebab terjadinya laba.
Laba per saham dapat mengukur perolehan tiap unit investasi pada laba bersih badan usaha dalam satu
periode tertentu. Besar kecilnya laba per saham ini dipengaruhi oleh perubahan variabel-variabelnya.
Setiap perubahan laba bersih maupun jumlah lembar saham biasa yang beredar dapat mengakibatkan
perubahan laba per saham (EPS).
FAKTOR PENYEBAB KENAIKAN DAN PENURUNAN LABA PER SAHAM
1. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap.
2. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
3. Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
4. Persentase kenaikan laba bersih lebih besar daripada persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa
yang beredar.
5. Persentase penurunan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar daripada persentase
penurunan laba bersih.
Sedangkan penurunan laba per saham dapat disebabkan karena :
1. Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
2. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap.
3. Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
4. Persentase penurunan laba bersih lebih besar daripada persentase penurunan jumlah lembar saham
biasa yang beredar.
5. Persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar lebih besar daripada persentase kenaikan
laba bersih.
Jadi bagi suatu badan usaha nilai laba per saham akan meningkat apabila persentase kenaikan laba
bersihnya lebih besar daripada persentase kenaikan jumlah lembar saham biasa yang beredar. (Weston
dan Eugene, 1993 : 23-25)
PENILAIAN LABA PER LEMBAR SAHAM (EPS)
Angka laba per lembar saham (EPS) diperoleh dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
Karena itu langkah pertama yang dilakukan adalah memahami laporan keuangan yang disajikan
perusahaan. Ada dua laporan keuangan yang utama yaitu neraca dan laporan rugi laba.
Neraca menunjukan posisi kekayaan, kewajiban financial dan modal sendiri pada waktu tertentu. Laporan
rugi laba menunjukan berapa penjualan yang diperoleh, berapa biaya yang ditanggung dan berapa laba
yang diperoleh perusahaan pada periode waktu tertentu (biasanya selama 1 tahun).
Alasan mengapa laba per lembar saham (EPS) disajikan di laporan laba rugi menurut Niswonger dkk
( 2000:14 ) adalah : “Jumlah absolute laba bersih sulit untuk dipakai mengevaluasi profitabilitas
perusahaan jika jumlah modal pemegang saham banyak berubah. Dalam kasus seperti itu profitabilitas
perusahaan dapat dinyatakan dengan laba per lembar sahm (EPS).”Sedangkan perhitungan laba per
lembar saham (EPS)
Menurut Niswonger dkk ( 2001:15 ) adalah : “Jika sebuah perusahaan hanya memiliki saham biasa yang
beredar, maka laba per lembar saham biasa ditentukan dengan membagi laba bersih dengan jumlah saham
biasa yang beredar. Jika ada saham preferen sebelum di bagi dengan jumlah saham biasa yang beredar.”
HUBUNGAN LABA PERLEMBAR SAHAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM
Penelitian di Indonesia mengenai factor-faktor yang berhubungan dengan harga saham sudah banyak
dilakukan. Penelitian tentang pentingnya laporan keuangan menghasilkan bahwa 52,86% responden
mengandalkan laporan keuanagn. Hasil yang lain menyatakan bahwa informasi terpenting bagi investor
dan analisis sekuritas adalah laba perlembar saham (Triyono dan Jogiyanto,2004:24).
Triyono (1998) menguji informasi arus kas dari aktivitas pendanaan, investasi, operasi, dan laba
akuntansi dengan harga dan return saham. Sampel pada penelitian yang di lakukan adalah 34 perusahaaan
manufaktur yang Go Public di BEJ, hasil penelitian menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara
arus kas, maupun ketiga komponen adalah return saham.
Dalam prakteknya, para investor di pasar modal mempunyai beberapa motif atau tujuan dalam membeli
saham bank yang telah melakukan emisi sahamnya. Motif-motif tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh deviden berdasarkan keputusan RUPS.
2. Mengejar Capital Gain jika bermain di bursa efek.
3. Menguasai perusahaan melalui pencapaian mayoritas saham.
LABA PERSAHAM : PERHITUNGAN DAN ANALISIS
Laba per saham (earnings per share-EPS) sangat banyak digunakan dalam mengevaluasi kinerja operasi
dan profitabilitas suatu perusahaan. Dilusi (dilution) merupakan pengurangan laba per saham atau
peningkatan kerugian per saham yang berasal dari efek dilutive yang dikonversi menjadi laba per saham,
eksekusi opsi dan waran, atau pengeluaran saham tambahan sesuai dengan kontrak tertentu.
Struktur Modal Sederhana
Struktur Modal Sederhana hanya terdiri atas saham biasa dan efek yang tidak dapat dikonversi dan tidak
memiliki efek dilusi yang potensial. Untuk perusahaan dengan struktur modal sederhana,
diwajibkanpenyajian satu laba per saham yang dihitung sebagai berikut :
Struktur Modal yang Kompleks
Perusahaan dianggap memiliki struktur modal yang kompleks jika perusahaan memiliki efek berpotensi
dilusi seperti efek yang dapat dikonversi, opsi dan waran, dan perjanjian pengeluaran saham sejenisnya.
Lebih dari 25% perusahaan yang sahamnya diperdagangkan untuk umum memiliki efek berpotensi dilusi.
Untuk perusahaan dengan struktur modal yang kompleks, diwajibkan penyajian dua laba per saham yaitu
EPS basic dna EPS diluted. Rumus perhitungan EPS basic sama dengan rumus pada EPS basic struktur
modal sederhana. Sedangkan untuk EPS diluted : Pembilang untuk EPS diluted menyesuaikan laba bersih
terhadap dampak berikutefek yang dapat dikonversi atau opsi dieksekusi :
(1)Jika saham preferen yang dikonversi menjadi saham biasanya, maka dividen saham preferen harus
dikeluarkan karena diasumsikansaham preferen tidak lagi beredar.
(2)Jika obligasi yang dikonversi, beban sahambiasa, maka dividen saham bersih. Ini dilakukan dengan
menambahkan kembali jumlah bunga yang terjadi setelah dikurangi pajak.
Perhitungan Dasar
Earning per share pada dasarnya dihitung melalui perhitungan berikut ini:
Contoh:
Pada tanggal 1 januari 19X1, PT "HISAM" mempunyai saham beredar 10.000 lembar saham biasa dan
2.000 lembar saham prioritas kumulatif, tidak partisipatid 10% nominal Rp 100,00. Setiap tahun
dibayarkan dividen sahan prioritas. Pada tanggal 1 juli 19X1, dijual saham baru 1.500 lembar saham biasa
dan pada 1 oktober 19X1 dibeli sebagai saham treasury 1.000 lembar saham biasa. Laba tahun 19X1
adalah Rp 125.000,00.
Earning per share = Rp 125.000,00 - Rp 20.000,00*)
10.500 lembar **)
EPS = Rp 10,00
*) Rp 100,00 x 2.000 lembar x 10% = Rp 20.000,00.
**) 1 januari - 30 juni = 10.000 X 6/12 = 5.000
1 juli - 30 september = 11.500 x 3/12 = 2.875
1 oktober - 31 desember = 10.500 x 3/12 = 2.625
Rata-rata saham beredar = 10.500 lembar
DAFTAR PUSTAKA
http://hotmanpohan.blogspot.com/2010/10/bab-iii-analisis-aktivitas-operasi.html
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/03/engaruh-laba-perlembar-saham-terhadap.html