Epitel Nya Berlapis Gepeng

7
Epitel nya berlapis gepeng, namun tidak mengalami keratinisasi sempurna seperti pada kulit. Di vestibulum, dasar mulut, dan lidah bagian bawah, epitel ini relative tipis dan tidak mengalami keratinisasi. Lamina proprianya longgar, memungkinkan gerak bebas di atas bangunan di bawahnya. Pada pipi ia agak lebih tebal. Epitel tanpa keratinisasi ini tidak menunjukkan zona-zona seperti pada epidermis. Epitel non-keratinisasi tipis pada dasar mulut dan sisi bawah lidah lebih permeable. Sifat ini dimanfaatkan di klinik untuk obat-obat tertentu, seperti nitrogliserin untuk serangan angina pectoris, yang diletakkan di bawah lidah, dan berdifusi melalui epitel masuk ke dalam sirkulasi. Mukosa mulut disarafi luas oleh cabang sensoris nervus trigeminus (V), dan bagian yang menutupi lidah oleh cabang sensoris khusus dari nervus dari nervus facialis (VII) ke organ spesifik untuk sensasi kecap. 1 Kelenjar parotis adalah kelenjar terbesar, terdapat pada bagian kanan dan kiri sebelah anterior di bawah telinga. Jalan keluar secret kelenjar parotis yaitu mll saluran parotis atau Stensen ke vestibula. Kelenjar parotis melintasi arteri karotis eksterna dan saraf cranial VII (fasialis). Kelenjar submandibularis berada di bawah kedua sisi tulang mandibula. Jalan keluar secret yaitu mll saluran mandibularis atau Wharton, yang bermuara di dasar mulut dekat frenulum lingualis. Sedangkan kelenjar sublingualis adalah kelenjar terkecil terletak sebelah anterior terhadap kelenjar submandibularis. Terletak di bawah lidah, di kanan dan kiri frenulum lingualis. Sekret di keluarkan mll bebebrapa (10-12) muara kecil. Bagian terbesar lidah teridir atas anyaman berkas otot rangka terorientasi vertical, horizontal, dan longitudinal dan saling memotong tegak lurus. Susunan ini menjamin luas gerak yang lebih besar dari lidah bagian anterior yang penting untuk pengunyahan, pembentukan suara, dan menelan. Bagian posterior lidah kurang karena menyatu dengan dasar mulut dan tulang hyoid.

description

gepeng

Transcript of Epitel Nya Berlapis Gepeng

Page 1: Epitel Nya Berlapis Gepeng

Epitel nya berlapis gepeng, namun tidak mengalami keratinisasi sempurna seperti pada kulit. Di vestibulum, dasar mulut, dan lidah bagian bawah, epitel ini relative tipis dan tidak mengalami keratinisasi. Lamina proprianya longgar, memungkinkan gerak bebas di atas bangunan di bawahnya. Pada pipi ia agak lebih tebal. Epitel tanpa keratinisasi ini tidak menunjukkan zona-zona seperti pada epidermis.

Epitel non-keratinisasi tipis pada dasar mulut dan sisi bawah lidah lebih permeable. Sifat ini dimanfaatkan di klinik untuk obat-obat tertentu, seperti nitrogliserin untuk serangan angina pectoris, yang diletakkan di bawah lidah, dan berdifusi melalui epitel masuk ke dalam sirkulasi. Mukosa mulut disarafi luas oleh cabang sensoris nervus trigeminus (V), dan bagian yang menutupi lidah oleh cabang sensoris khusus dari nervus dari nervus facialis (VII) ke organ spesifik untuk sensasi kecap.1

Kelenjar parotis adalah kelenjar terbesar, terdapat pada bagian kanan dan kiri sebelah anterior di bawah telinga. Jalan keluar secret kelenjar parotis yaitu mll saluran parotis atau Stensen ke vestibula. Kelenjar parotis melintasi arteri karotis eksterna dan saraf cranial VII (fasialis). Kelenjar submandibularis berada di bawah kedua sisi tulang mandibula. Jalan keluar secret yaitu mll saluran mandibularis atau Wharton, yang bermuara di dasar mulut dekat frenulum lingualis. Sedangkan kelenjar sublingualis adalah kelenjar terkecil terletak sebelah anterior terhadap kelenjar submandibularis. Terletak di bawah lidah, di kanan dan kiri frenulum lingualis. Sekret di keluarkan mll bebebrapa (10-12) muara kecil.

Bagian terbesar lidah teridir atas anyaman berkas otot rangka terorientasi vertical, horizontal, dan longitudinal dan saling memotong tegak lurus. Susunan ini menjamin luas gerak yang lebih besar dari lidah bagian anterior yang penting untuk pengunyahan, pembentukan suara, dan menelan. Bagian posterior lidah kurang karena menyatu dengan dasar mulut dan tulang hyoid. Permukaan dorsal lidah ditutupi epitel relative tebal, melekat erat pada lapisan jaringan ikat padat di bawahnya, yang mencbangkan septa ke bawah di antara-antara berkas-berkas serat otot di bwahanya. Dua perteiga bagian anterior, dan sepertiga posterior lidah berbeda asal embriologiknya dan batas di antarana ditandai alur dangkal berbentuk V, yaitu sulcus terminalis.1

Pada permukaan bawah lidah, membrane mukosanya halus, sedangkan permukaan dorsalnya ireguler, diliputi oleh banyak tonjolan-tonjolan kecil yang dinamakan papillae. Papillae lidah merupakan tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propria yang diduga bentuk dan fungsinya berbeda. Terdapat 4 jenis papilae, yang pertama yaitu papilae filiformis, papilla ini mempunyai bentuk penonjolan langsing dan konis, sangat banyak dan terdapat di seluruh permukaan lidah. Epitelnya tidak mengandung putting kecap (reseptor). Kedua yaitu papilla fungiformis yang menyerupai bentuk jamur karena mereka mempunyai tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar. Papilae ini, mengandung putting pengecap yang terebar pada permukaan atas, secara tidak teratur terdapat di sela-sela antara papilae firiformis. Ketiga yaitu papilae foliate, papilla ini tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat padat sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papilla ini mengandung banyak putting kecap. Dan yang terakhir adalah

Page 2: Epitel Nya Berlapis Gepeng

papilae circumfalata, merupakan paila yang sangat besar dan permukaannya pipih meluas di atas paila lain. Papilae circumfalata tersebar pada daerah V

Mukosa faring tidak memiliki muskularis mukosa dan di dalam lamina propria terdapat lapis fibrosa padat tebal kaya serat elastin yang duduk di atas otot faringeal di bawahnya, yang terdiri atas serat-serat longitudinal dalam oblike luar atau longitudinal bergaris melintang. Lapis fibroelastis menyatu dengan jaringan ikat interstisial dari otot, menyusupkan juluran-juluran di antara berkas serat otot.

Orofaring dan laringofaring dilapisi epitel berlapis gepeng dan di sini terdapat kelenjar-kelenjar mukosa murni. Mereka selalu terdapat di bawah lapis elastic, dan kadang-kadang meyusup sedikit ke dalam otot. Kelenjar campur, mirip yang di permukaaan dorsal palatm molle, hanya terdapat di bagian atas faring, ditutupi epitel bersilia.1

Dinding saluran pencernaan terdiri dari empat lapisan yaitu mukosa, submukosa, tunika muskularis dan serosa. Yang paling dalam yaitu mukosa, terdiri dari epitel pelapis, lamina prorianya yang tipis, dan muskularis mukosa. Epitelya bervariasi tergantung kegunaan organ itu konduktif, sekretori, atau absorptive. Lamina proprianya adalah lapisan jaringan ikat longgar yang sangat vascular yang terdaoat di antara epitel dan muskularis mukosa. Selain fibroblast, sehubungan dengan adanya anyaman serat-serat reticular dan elastin, ia mengandung makrofag, kumpulan jaringan limfoid dan limfosit lepas yang dikerahkan untuk melindung mukosa terhadapa invasi mikroorganisme yang selalu ada dalam jumlah besar dalam lumen. Muskularis mukosa terdiri dari dua lapis kuat otot polos dengan sel-sel lapis dalam orientasi melingkar dan yang dari luar dengan sumbu panjangnya terarah memanjah. Lapis-lapis ini memungkinkan gerak bebas dari mukosa untuk mengubah kontur permukaannya atau mengembalikannya ke keadaan rihat setelah pelebaran lumen.

Submukosa adalah lapisan jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah kecil yang mendarahi mukosa dan pleksusu saraf simpatis (pleksus Meissner) yang mengendalikan motilitas intrinsic pelapis saluran cerna. Pada segmen tertenut, kelenjar tubuloasiner meluas dari mukosa ke dalam submukosa. Tunika muskularis terdiri atas dua lapis otot polos cukup tebal, dengan sel-sel lapis dalam terorientasi melingkar dan yang dari luar memanjang . di antara kedua lapis ini terdapat pleksus (pleksus Auerbach), yang mengkoordinasi kontraksi peristlatik otot yang mendorong isinya spanjang saluran. Bagian paling luar yaitu lapisan serosa, terdiri atas mesotel, yaitu epitel selapis gepepng ang melapisi rongga abdomen dan menutupi organ-organ didalamnya. Mesotel ini umunya didasari selapis tipis jaringan ikatlonggar, namun pada lokasi tertentu, sel-sel adipose mengumpul di lapis ini, sehingga jauh lebih tebal. Untuk sebagian besar panjangnya, sa;uran gastrointestinal ini tergantung pada dinding posterior abdomen ole mesenterium, yaitu lapis tipis jaringan ikat yang ditutupi kedua sisinya oleh mesotel yang menyatu dengan dari serosa yang menutupi saluran cerna1.

Page 3: Epitel Nya Berlapis Gepeng

Esophagus adalah organ tubular yang menghantarkan makanan dari faring ke lambung. Perjalanan esophagus bermula dari servikal setinggi kartilago krikoid pada C6 di leher. Esophagus akan miring ke kiri di daerah leher esophagus kembali ke garis tengah di toraks setinggi T5. Dari situ, esophagus terus turun kea rah bawah dan depan sampai ke pintu esophageal di diafragma (T10). Batas sebelah kanan esophagus disilangi oleh v.azygos dan n.vagus dekstra sehingga daerah ini merupakan tempat insisi bedah yang paling aman.

Esophagus diperdarahi dengan beberapa bagian mengingat panjangnya. Sepertiga atas esophagus diperdarahi oleh a. tiroid inferior, sepertiga tengah diperdarahi cabang esophageal dari aorta torakalis, dan sepertiga bawah diperdarahi cabang gastrika sinsitra dari a. seliaka. Begitu pula pembuluh balik pada esophagus. Sepertiga atas adalah v. tiroid inferior, sepertiga tengah adalah system azigos, dan sepertiga bawah adalah system azigos (system sistemik) dan v.gastrika sinistra (system portal)4. Persarafan esophagus oleh r.anterior et posterior n.vagus (parasimpatis) dan system simpatik oleh n.splanici5. Perjalanan saluran limfe esophagus menuju ke pleksus limfe peri-esofageal dan kemudian kek kelenjar getah bening mediastinal posterior. Dari sini limfe mengalir ke kelenjar getah bening supraklavikula. Esophagus bagian bawah juga mengalirka limfe ke kelenjar getah bening di sekitar pembuluh gastrika sinistra4.

Esophagus mempunyai epitel yang merupakan lanjutan dari epitel berlapis gepeng, pelapis orofaring. Ujung bawah esophagus dengan mendadak beralih dari epitel berlapis gepeng menjadi epitel selapis torak dari lambung. Di bagian atas esophagus tidak terdapat muskularis mukosa atau hanya ada sedikit fasikel otot polos. Lebih ke bawah esophagus membentuk lapisan yang tebal dan kuat. Pada bagian submukosa mengandung berkas serat kolagen dan beberaur dengan banyak serat elastin dan pembuluh darah kecil. Mukosa dan submukosa esophagus yang tidak teregangkan, membentuk lipatan-lipatan besar dan memanjang, yang member lumennya garis bentuk yang sangat tidak teratur. Muskularis eksterna esophagus terdiri dari serat-serat otot longitudinal dan melingkar dalam. Oada bagian awal esophagus, kedua lapis itu adalah otot ranga, di sepertiga tengahnya adalah campuran antara otot rangka dan otot polos dan sepertiga bawahnya adalah otot polos.

Terdapat dua jenis kelenjar esophagus berdasarkan lokasinya. Kelenjar mukosa superficial terdapat pada lamina propria dan jumlahnya terbatas di esophagus bagian atas dan yang dekat dengan bagian lambung, letaknya yang lebih superficial merupakan kelenjar tubulr berkelok dilapisii sel-sel epitel kuboid atau kolumnar yang mirip dengan kelenjar kardiaka lambung. Kelenjar ini mensekresikan secara kontinyu untuk mempertahankan selapis tipis mucus pleumas pada permukaan epitel, namun kecepatan sekresinya akan semakin cepat apabila ada bolus yang masuk. Dan kelenjar submukosa yang tersusun dalam lobuli kecil yang sekretnya dialirkan melalui satu saluran.

Pada batas antara faring dengan esophagus terdapat tonus otot yang tinggi yang disebut sphincter faringesophageal, dan sphincter esofagusgaster yang terletak pada esophagus terminal yang keduany berfungsi untuk mempertahankan tekanan intra-lumen agar sedikit lebih tinggi

Page 4: Epitel Nya Berlapis Gepeng

dari tekanan intra-gaster. Apabila bolus makanan masuk memasuki esophagus, maka rangsangan setempat akan mengawali gelombang peristaltic yang berlanjut kea rah lambung dengan kecepatan 4-6cm/detik. Sfingter esophagus-gaster berelaksasi sebagai persiapan menerima datangnya gelombang peristaltic yang memungkinkan makanan masuk ke dalam lambung.1

Lambung mendapat darah dari cabang araria celiac, yaitu A. gastrica sinistraet dextra, gastro-omentalis (epiploica) dextra et siniter, dan gastric brevis. A. gastric sinistra merupakan cabang langsung dari A. celiac berjalan ke esophagus dan turun kembali ke curvature minor. A. gastric dextra cabang dari a.hepatica communis berjalan pada pinggir pylorus dan curvature minor. A. gastro omentalis dextra merupakan cabang dari a. gastroduodenalis. A. gastro-omentalis sinistra dan a. gastric brevis merupakan cabang dari a.lienalis. pembuluh balik gaster, vena gastrika dextra dan sinistra mengalirkan darah langsung ke vena porta hepatis, sedangkan vena gastroomentals kiri dan vena gastrika brevis masuk ke vena lienalis , dan vena gastroomentalis kanan masuk ke vena messenterica superior terus ke vena porta.

Saluran limfe lambung mengikuti perjalanan arterir sepanjang curvature minor dan major sebagai nodule lympathici. Semua pembuluh limfe dialirkan ke nodi lymphatici celiac. Lambung dipersarafi oleh cabang n.vagus (parasimpatik) dan plexus celiacus (simpatik). Serabut-serabut eferen dari system simpatik berasal dari segemn thoracal 6-9.

Lambung adala reservoir untuk menampung makanan dan pengelolahannya oleh produk kelenjar-kelenja mukosa. Volume secret berkisar 500-1000 ml. getah lambung yang bening mengandung mucus, air HCL, dan enzim pepsin. Sekresi asam mempertahankan lingkungan dalam lambung untuk proteolitis pepsin yang paling aktif dalam pH 2. Hal ini terjadi akibat ion hydrogen dan ion klorida secara aktif ditransportasikan oleh pompa yang berbeda di dalam membrane plasma sel parietal. Ion hydrogen secara aktif dipindahkan melawan gradient konsentrasi yang sangat ebsar, dengan konsentrasi hydrogen di dalam lumen mencapai 3-4 juta kali lebih besar dari konsentrasinya di dalam darah. Karena untuk memindahkan H+ melawan gradient dan membutuhkan energy yang sangat besar, sel-sel parietal memiliki banyak mitokondria sebagai dapur energy. Klorida juga disekresikan secara aktif, tetapi melawan gradien konsentrasi yang jauh lebih kecil. Ion H+ dihasilkan dari hasil metabolism di dalam sel parietal oleh pembentukan dari asam karbonat (H2CO3) untuk menggantikan H+ yang keluar tersebut. Sel-sel parietal memiliki banyak karbonat anhidrase sehingga memudahkan H2O berikatan dengan CO2 yang diproduksi oleh sel parietal melalui proses metabolisme atau berdifusi masuk dari darah. Kombinasi H2O dengan CO2 menghasilkan H2CO3 yang secara parsial terurai menjadi H+ dengan HCO3. HCO3 yang terbentuk akan dipindahkan ke dalam plasma oleh pembawa yang sama dengan yang membawa Cl- dari plasma ke dalam lumen. Ion H+ dengan Cl- akan menjadi HCl dengan bantuan karbonat anhidrase6.