Epilepsi Chika Lita

30
Epilepsi Pembimbing : dr. William, Sp.A Disusun Oleh : Lita Novia Anggraini 0910015024 Chika Ahsanu Amala 0910015052

description

ada

Transcript of Epilepsi Chika Lita

Page 1: Epilepsi Chika Lita

Epilepsi

Pembimbing : dr. William, Sp.A

Disusun Oleh :Lita Novia Anggraini 0910015024Chika Ahsanu Amala 0910015052

Page 2: Epilepsi Chika Lita

Identitas Pasien

Nama : An. YNI Usia : 2 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Jl. Proklamasi 2 RT 54 Agama : Islam Pasien MRS 13 Januari 2014

Page 3: Epilepsi Chika Lita

Keluhan Utama : Kejang Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien kejang 3 x (kejang sebanyak 2 x di rumah dan 1x di IGD) setiap kali kejang ± 5 menit. pasien kejang tanpa disertai dengan demam. Ketika kejang, mata pasien melirik ke atas disertai gerakan tubuh kaku & menghentak hentak secara umum dengan posisi miring. Keluhan juga disertai dengan muntah 2 x sebelum kejang, muntah berisi makanan + ¼ gelas aqua dan muntah tidak menyemprot. Orang tua pasien juga mengeluhkan adanya BAB cair 3x, + ½ gelas aqua, tidak berbau amis, tidak berlendir dan warnanya kuning normal.BAK dalam batas normal

Page 4: Epilepsi Chika Lita

Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien pernah kejang saat berusia 7 bulan dan didiagnosis dengan epilepsi setelah dilakukan pemeriksaan EEG di RS Islam. Namun saat ini, hasil EEG hilang.

Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara, kakaknya tidak pernah mengalami keluhan serupa. Namun saudara sepupu pasien pernah didiagnosis dengan epilepsi namun tidak menjalani pengobatan apapun.

Page 5: Epilepsi Chika Lita

.Pemeliharaan PrenatalPeriksa di : Bidan Penyakit Kehamilan : tidak adaObat-obat yang di minum : vitamin

Riwayat Kelahiran Lahir di : Praktek

bidan Ditolong : bidan Usia Kehamilan : 9 bulan 10

hari Jenis partus :

spontanPemeliharaan Postnatal

Periksa di :-Keadaan anak : Pada usia 7 bulan pasien

didiagnosa epilepsiImunisasi : Tidak lengkap

Page 6: Epilepsi Chika Lita

Riwayat makan dan minumASI : sampai usia 2 tahun

Minum Susu Formula/Buah : Milo bubukBubur susu : 4 bulan

Tim saring : -Makanan padat dan lauknya : mulai usia 1 tahun 6 ublan

Page 7: Epilepsi Chika Lita

Keadaan Umum

Kesadaran : Compos Mentis, anak

aktif

Keadaan Sakit : Sakit Sedang

Nadi : 98 x/menit, reguler, kuat

angkat

Frekuensi Napas : 28 x/menit, teratur

Temperatur : 36.8oC

Pemeriksaan Fisik

Page 8: Epilepsi Chika Lita

Kepala/leher

Rambut hitam, konjungtiva anemis (-/-),

skera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+),mata

cowong (-/-),edem palpebra (-/-), wajah edem

(-) sumbat hidung (-), sekret (-), napas cuping

hidung (-), telinga bersih, sekret (-) bibir

lembab, lidah bersih, faring hiperemis (-),

pembesaran tonsil (-), perdarahan (-) kaku

kuduk (-), pembesaran kelenjar tidak teraba.

Page 9: Epilepsi Chika Lita

Thorax

Pulmo

Inspeksi : gerakan simetris D=S, retraksi ICS

(-), warna kulit normal

Palpasi : pelebaran ICS (-), fremitus raba D=S,

Trakea terletak ditengah, gerakan napas simetris

D = S,

Perkusi : sonor, batas paru hepar ICS V MCL D

Auskultasi : vesikuler (+), rhonki (-), wheezing (-)

Page 10: Epilepsi Chika Lita

Cor

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V MCL

S

Perkusi : normal pada batas jantung

Auskultasi: S1 S2 tunggal, reguler, murmur

(-), gallop (-)

Page 11: Epilepsi Chika Lita

Abdomen

Inspeksi : flat, turgor kulit normal,

pelebaran vena (-).

Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-), massa (-),

H/L tak teraba

Perkusi : Timpani, shifting dullness (-),

fluid wafe (-)

Auskultasi: Bising usus (+) normal

Page 12: Epilepsi Chika Lita

Pemeriksaan PenunjangLaboratorium tanggal 13 Januari 2014

DL Hasil Nilai NormalWBC 5.830 4.000-10.000/UlHGB 9,9 11,0-16,0 %HCT 29,0 37-54 %PLT 274.000 150.000 – 450.000 / UlMCV 74,6 80,0-100 flMCH 25,4 27,0-34,0 pgMCHC 34,1 32,0-36,0 g/dL

Elektrolit Hasil Nilai NormalNa 134 (135-155)K 4,6 (3,0-5,5)Cl 103 (95-108)GDS 57 60-150

Page 13: Epilepsi Chika Lita

Serologi Hasil Nilai NormalHBs Ag Non Reaktif NegatifAb HIV Non Reaktif Negatif

Page 14: Epilepsi Chika Lita

DiagnosisEpilepsi

Penatalaksanaan

Page 15: Epilepsi Chika Lita

Follow up pasien

Page 16: Epilepsi Chika Lita

TINJAUAN PUSTAKA

Page 17: Epilepsi Chika Lita

Definisi Sindrom klinis yang ditandai ≥ 2 bangkitan. Sebagian besar

timbul tanpa provokasi akibat kelainan abnormal primer di otak dan bukan sekunder oleh penyebab sistemik.

Suatu gejala akibat cetusan pada jaringan saraf yang berlebihan dan tidak beraturan. Gejala klinis kompleks disebabkan berbagai proses patologis di otak. ditandai dengan cetusan neuron yang berlebihan dan dapat dideteksi dari gejala klinis, rekaman elektroensefalografi (EEG), atau keduanya.

Epilepsi adalah suatu kelainan di otak yang ditandai adanya bangkitan epileptik yang berulang (lebih dari satu episode).

Epilepsi

Page 18: Epilepsi Chika Lita

Klasifikasi bangkitan epilepsi

Kejang Parsial : Sederhana dan kompleks Kejang Umum : Absens (Petit Mal) Mioklonik Klonik Tonik Atonik Tonik Klonik (grand mall)

Kejang Tidak Dapat Diklasifikasi

Page 19: Epilepsi Chika Lita

Diagnosis

Anamnesis Pola / bentuk serangan Lama serangan Gejala sebelum, selama dan paska serangan Frekuensi serangan Faktor pencetus Ada / tidaknya penyakit lain yang diderita

sekarang Usia saat serangan terjadinya pertama Riwayat kehamilan, persalinan dan perkembangan Riwayat penyakit, penyebab dan terapi

sebelumnya Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga

Page 20: Epilepsi Chika Lita

Pemeriksaan fisik umum dan neurologis

trauma kepala infeksi telinga atau sinus gangguan kongenital gangguan neurologik fokal atau difus. keterlambatan perkembangan Organomegali perbedaan ukuran anggota tubuh

Page 21: Epilepsi Chika Lita

Pemeriksaan penunjang

Elektro ensefalografi (EEG) Rekaman video EEG Pemeriksaan Radiologis

Page 22: Epilepsi Chika Lita

Tatalaksana

Prinsip pengobatan epilepsi:

Mendiagnosis secara pasti, menentukan etiologi, jenis serangan dan sindrom epilepsi

Memulai pengobatan dengan satu jenis obat antiepilepsi

Penggantian obat antiepilepsi secara bertahap apabila obat antiepilepsi yang pertama gagal

Pemberian obat antiepilepsi sampai 1-2 tahun bebas kejang

Page 23: Epilepsi Chika Lita

Jenis-jenis OAE Golongan Hidantoin Golongan Barbiturat Golongan Oksazolindion Golongan Suksinimid Karbamazepin Golongan Benzodiazepin Asam valproat

Page 24: Epilepsi Chika Lita

Obat Epilepsi1. Parsial komplex : Karbamazepin, Fenitoin,

Fenobarbital. Pilihan : Karbamazepin : side efek ringan. Diberikan selama 2 tahun bebas serangan

2. Kejang umum tonik klonik (grandmal) :Phenobarbital, Karbamazepin, Fenitoin, Valproat.

3. Absens : Karbamazepin, Etosuksimid, Valproat4. Binign Rolandic Epilepsi : Epilepsi fokal (daerah

Rolandik) yg dpt menjadi umum waktu tidur.5. Spasme infantil ( Sindroma West) : ACTH atau

Steroid dengan OAE : Valproat, karbamazepin.6. Syndroma Lenox Gestraut : Valproat, Karbam,

Fenitoin, Fenobarb.

Page 25: Epilepsi Chika Lita

Menghentikan Pengobatan Pada Epilepsi

Penghentian OAE dapat didiskusikan dengan pasien atau keluarganya setelah minimal 2 tahun bebas bangkitan

Harus dilakukan secara bertahap, pada umumnya 25% dari dosis semula, setiap bulan dalam jangka waktu 3-6 bulan

Bila digunakan lebih dari satu OAE, maka penghentian dimulai dari satu OAE yang bukan utama

Page 26: Epilepsi Chika Lita

Pembahasan TEORI FAKTA

a. Epilepsi adalah suatu kelainan

di otak yang ditandai adanya

bangkitan epileptik yang

berulang (lebih dari satu

episode).

b. Epilepsi sebagian besar timbul

tanpa provokasi akibat kelainan

abnormal primer di otak dan

bukan sekunder oleh penyebab

sistemik.

Os dibawa oleh ibunya ke RS karena kejang 3 x, sebelumnya pasien telah kejang sebanyak 2 x di rumah dan ketika di IGD AW. Sjahranie kejang kembali terjadi 1 x.

Menurut pengakuan ibunya, pasien kejang tanpa disertai dengan demam sebelumnya.

Teori dan fakta sesuai

Page 27: Epilepsi Chika Lita

TEORI FAKTA

c. Secara etiopatologik, bangkitan epilepsi bisa diakibatkan oleh cedera kepala, stroke, tumor otak, infeksi otak, keracunan, atau juga pertumbuhan jarigan saraf yang tidak normal (neurodevelopmental problems), pengaruh genetik yang mengakibatkan mutasi.

Pemeriksaan fisik umum dan neurologis didapatkan :

• trauma kepala• infeksi telinga atau sinus• gangguan kongenital• gangguan neurologik fokal atau

difus. • adanya keterlambatan

perkembangan, organomegali, perbedaan ukuran antara anggota tubuh dapat menunjukkan awal gangguan pertumbuhan otak unilateral.

Pasien sering jatuh dengan kepala terbentur saat bermain, hal ini dialami pasien sejak pasien mulai belajar jalan hingga sekarang (trauma kepala (+)).

Ibu pasien juga mengaku bahwa saudara sepupu pasien juga pernah didiagnosis dengan epilepsi namun tidak menjalani pengobatan apapun.

Pasien mengalami keterlambatan tumbuh kembang yaituMiring : 5 bulanTengkurap : 7 bulanDuduk : 10 bulanBerjalan : 1 tahun 6 bulan

Teori dan fakta sesuai

Pembahasan

Page 28: Epilepsi Chika Lita

TEORI FAKTA

Pemeriksaan EEG harus dilakukan pada semua pasien epilepsi dan merupakan pemeriksaan penunjang yang paling sering dilakukan untuk rnenegakkan diagnosis epilepsi.Rekaman EEG dikatakan abnormal bila :Asimetris irama dan voltase gelombang pada daerah yang sama di kedua hemisfer otak.Irama gelombang tidak teratur, lebih lambat dibanding seharusnya misal gelombang delta.Adanya gelombang yang biasanya tidak pada anak normal, misalnya gelombang tajam, paku (spike), paku-ombak, paku majemuk, dan gelombang lambat yang timbul secara paroksimal.

Pasien pernah mengalami kejang saat berusia 7 bulan dan ketika di periksakan ke rumah sakit Islam, pasien didiagnosis dengan epilepsi setelah dilakukan pemeriksaan EEG. Namun saat ini, hasil EEG telah hilang.

Page 29: Epilepsi Chika Lita

TERAPITEORI FAKTA

Tatalaksana :Jenis-jenis OAEHidantoin, Barbiturat, Oksazolindion, Suksinimid, Benzodiazepin, Asam valproat(terutama untuk terapi epilepsy umum, dan kurang efektif untuk terapi epilepsy fokal. )Terapi kejangSaat kejang diazepam 0.3-0,5 mg/kgbb iv selama 3 -5 menit atau per rektal 0.5-0.75mg/kgbb atau 5 mg untuk anak BB < 10 kg dan 10 mg untuk anak BB > 10 kg. Atau 5 mg untuk anak < 3 tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak > 3 tahun. Jika kejang belum berhenti Ulang pemberian dengan interval 15 menit sebanyak 2x bila GAGAL Berikan fenitoin iv 10-20 mg/kgbb bila BERHENTI Berikan fenitoin 4-8 mg /kgbb/hari dimulai 12 jam setelah dosis pertama. Terapi demam Parasetamol 10 –15 mg/kg/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Ibuprofen 5-10 mg/kg/kali ,3-4 kali sehari.Terapi kausal : infeksi bakteri beri antibiotik

Tatalaksana :IVFD D51/2 NS 12 tpmAmoxicilyn syrup 3 x 1 cthPCT syrup 3 x 1 cthDiazepam 3 x 2 mgDepakene syrup 2 x 2 cc (golongan asam valproat)

Teori dan fakta sesuai

Page 30: Epilepsi Chika Lita

TERIMA KASIH