EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun, dan organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut. Epidermis merupakan lapisan sel terluar dari daun, bagian bunga, buah dan biji, serta dari batang dan akar sebelum menjalani penebalan sekunder. Epidermis merupakan bagian dari jaringan pelindung pada tumbuhan. Fungsinya antara lain ialah melindungi jaringan lain yang ada di bawahnya. Epidermis berasal dari jaringan meristem, lebih tepatnya yaitu protoderma, dan berdifferensiasi menjadi jaringan pelindung berupa epidermis. Jaringan epidermis juga dapat berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup rambut akar, dan spina. Epidermis biasanya terdapat di seluruh kehidupan organ-organ tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder. Pengertian epidermis secara khusus dan juga morfologi serta anatominya dan juga jenis dan berbagai macam derivatnya patut ditelaah lebih jauh sebagai tujuan dari pembuatan makalah ini. Fungsi dan perkembangan serta modifikasi epidermis, juga akan dibahas dalam makalah ini. 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 1

description

Anatomi tumbuhan

Transcript of EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

Page 1: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun, dan organ reproduksi.

Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim,

sklerenkim, kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut. Epidermis merupakan lapisan sel

terluar dari daun, bagian bunga, buah dan biji, serta dari batang dan akar sebelum menjalani

penebalan sekunder. Epidermis merupakan bagian dari jaringan pelindung pada tumbuhan.

Fungsinya antara lain ialah melindungi jaringan lain yang ada di bawahnya. Epidermis berasal

dari jaringan meristem, lebih tepatnya yaitu protoderma, dan berdifferensiasi menjadi jaringan

pelindung berupa epidermis. Jaringan epidermis juga dapat berkembang dan mengalami

modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup rambut akar, dan spina.

Epidermis biasanya terdapat di seluruh kehidupan organ-organ tumbuhan yang tidak

mengalami penebalan sekunder. Pengertian epidermis secara khusus dan juga morfologi serta

anatominya dan juga jenis dan berbagai macam derivatnya patut ditelaah lebih jauh sebagai

tujuan dari pembuatan makalah ini. Fungsi dan perkembangan serta modifikasi epidermis, juga

akan dibahas dalam makalah ini.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Jaringan epidermis itu?

2. Bagaimana morfologi dan anatomi jaringan epidermis?

3. Apa yang dimaksud dengan derivat epidermis dan jenisnya?

4. Bagaimana morfologi dan anatomi derivat epidermis?

1.3.Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui definisi epidermis dan fungsinya.

2. Untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi jaringan epidermis

3. Untuk mengetahui derivat epidermis dan jenisnya

4. Untuk mengetahui struktur morfologi dan anatomi derivat epidermis

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 1

Page 2: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Definisi Epidermis

Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.

Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun.

Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat.  Fungsi

jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat

pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun.

Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata.

Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan

(membatasi transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak), perubahan temperature dan

hilangnya zat-zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain). Epidermis biasanya terdiri dari satu

lapisan sel, tapi pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang

pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal), dan turunannya membelah lagi sehingga

terjadi epidermis berlapis banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri

dari sesl-sel yang tak terspesialisasi. Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbeda-beda pada

berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain.

Menurut Bagod Sudjadi dan Siti Laila (30 : 2005), jaringan epidermis merupakan lapisan

sel yang paling luar pada daun, akar, buah, biji, dan batang. Kata epidermis berasal dari bahasa

Yunani (epi = di atas / menutupi; derma = kulit). Jaringan epidermis biasanya terdiri atas deretan

sel tunggal yang menutupi dan melindungi semua bagian tumbuhan yang masih muda. Secara

umum, fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung. Namun, sel-sel epidermis

sering kali memiliki cirri dan fungsi khusus yang berkaitan dengan fungsi utama organ yang

ditutupi. Jaringan epidermis dapat juga berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel

rambut akar, sel penutup pada stomata, dan spina. Epidermis, seperti halnya kulit pada tubuh

kita, yang merupakan komponen perlindungan pertama untuk melawan kerusakan fisik dan

organisme-organisme patogenik.

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 2

Page 3: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang  membentuk  lapisan tebal

yang disebut lapisan kutikula misalnya  daun keladi  dan daun pisang;  ada   yang berbulu  halus

misalnya daun durian. Stomata atau mulut daun merupakan  modifikasi  epidermis  yang 

berfungsi  untuk pertukaran gas. Jaringan epidermis batang  ada  yang  membentuk lapisan tebal

(lapisan kutikula) atau  membentuk rambut (trikoma)  sebagai alat  perlindungan. Jaringan

epidermis akar ada yang  menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi menyerap air dan garam

mineral.

Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:

1. Tersusun dari sel-sel hidup.

2. Terdiri atas satu lapis sel tunggal.

3. Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang

antar sel.

4. Tidak memiliki klorofil.

5. Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami

penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan

dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis. 

Jaringan epidermis mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal

stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).

Selain itu, fungsi epidermis secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu sebagai

pelindung

_ Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan

_ Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik

_ Sebagai pelindung terhadap perubahan temperature

_ Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 3

Page 4: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

2.2    Struktur Morfologi dan Anatomi Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis sebagai jaringan yang berfungsi sebagai pelindung, mempunyai

struktur morfologi dan anatomi yang kokoh. Jaringan epidermis terhitung kokoh karena tersusun

dari sel yang rapat satu sama lain. Sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan

hasil metabolisme, seperti plastid dan grana yang sedikit (tidak membentuk klorofil), pati, dan

protein, serta antosianin. Pada dinding sel luar epidermis terdapat daerah dengan luar antar fibril

yang lebar, mengandung kutin yang membentuk lapisan kutikula di permukaan luar epidermis.

Kutikula umumnya tertutup oleh bahan yang bersifat lilin, merupakan lapisan datar atau

berbentuk batang. Sel epidermis secara umum memang mempunyai bentuk, ukuran, serta

susunan yang beragam, tetapi selalu tersusun rapat membentuk lapisan yang kompak tanpa ruang

interseluler. Dalam epidermis petal (daun mahkota), kadang-kadang terbentuk ruang udara,

namun selalu dilapisi oleh kutikula.

Sel epidermis umumnya tubular, pada helaian daun tumbuhan dikotil dinding antiklinal

sel epidermisnya kebanyakan berlekuk-lekuk. Dalam batang, dan teristimewa pada daun

tumbuhan monokotil, sel epidermis bentuknya memanjang. Dalam epidermis biji-bijian tertentu

(Leguminosae dan Punica), sel epidermis dalam arah radial relatif sangat ramping dan berbentuk

tongkat. Dalam tumbuhan tertentu, sel epidermis berbentuk heksagon bila dilihat dari

permukaan. Namun sebenarnya berbentuk polihedron.

a. Struktur Morfologi Jaringan Epidermis pada Daun :

Gambar 2.1. Jaringan epidermis pada daun dikotil dan bagian bawah daun dengan stomata.

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 4

Page 5: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah.

Pada permukaan daun bagian bawah biasa ditemukan bentuk modifikasi dari sel - sel epidermis,

yaitu berupa sel penutup pada stomata. Stomata/ mulut daun merupakan lubang kecil atau pori

yang diapit oleh dua sel penjaga. Dengan cara mengubah bentuknya, sel penutup dapat mengatur

pelebaran (stomata terbuka) dan penyempitan celah (stomata menutup). Ketika stomata terbuka

terjadi pertukaran gas, karbondioksida berdifusi masuk dan oksigen berdifusi keluar.

Epidermis pada daun umumnya terdiri dari selapis sel, tetapi pada tumbuhan lain ada

yang beberapa lapis sel seperti pada tumbuhan Ficus dan Piper sebagai hasil pembelahan

periklinal (pembelahan sejajar dengan permukaan) protoderm. Dinding selnya mengalami

penebalan tidak merata, dinding sel yang menghadap keluar umumnya lebih tebal, terdiri dari

lignin tapi umumnya dari kutin. Penebalan dari kutin ini membentuk suatu lapisan kutikula yang

tebal tipisnya tergantung pada habitat, tumbuhan xerofit umumnya tebal. Pada beberapa jenis

tumbuhan, selain kutin masih terdapat lapisan lilin di atasnya. Lapisan lilil kutikula epidermis

dapat mencegah atau meminimalisasi hilangnya air dari tumbuhan. Sel - sel epidermis tidak

mengandung kloroplas kecuali pada sel penutup, tetapi pada tumbuhan tenggelam dalam air

epidermisnya mengandung kloroplas.

b. Jaringan Epidermis pada Batang

1. Batang Dikotil

       Terdiri atas selapis sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Epidermis

pada batang dikotil mempunyai kutikula serta dinding sel berkutin, yang terdapat pada bagian

paling luar. Padanya terdapat stomata dan berbagai trikomata. Fungsi epidermis untuk

melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan

epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus. Lapisan gabus pada

tumbuhan berguna untuk memperbesar daya perlindungan batang dan mengurangi penguapan

air.  

   2. Batang Monokotil

       Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele

umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe

kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 5

Page 6: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh

membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun

demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya

pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp). Epidermis pada

batang umumnya juga terdapat stomata dan trikomata.

c. Jaringan epidermis pada akar

Epidermis dan bulu akar. Epidermis terdiri dari sel-sel yang rapat tanpa ruang antar sel,

berdinding tipis, memanjang sejajar sumbu akar, pada penampang melintang berbentuk

membulat. Dinding sel disusun oleh selulosa dan pectin yang menyerap air. Bila epidermis

terkelupas waktu akar menua, dinding selnya akan mengalami penebalan dengan kutin dan

suberin. Penyerapan terjadi pada bagian ujung akar. Permukaan sel epidermis sebelah luar

membentuk tonjolan, yaitu rambut akar atau bulu akar. Sel-sel yang membentuk bulu akar

terletak di belakang daerah pembentangan, meliputi sepanjang daerah satu sampai beberapa

centimeter.

Bulu akar sangat berguna dalam proses penyerapanair dan mineral-mineral dari dalam

tanah. Air dan mineral akan masukke dalam tumbuhan melewati sel epidermis. Oleh karena itu,

susunan sel-sel epidermis akar biasanya tidak serapat pada sel-sel epidermis daun. Selain itu,

rambut akar juga dapat membantu tumbuhan menancap/ menempel dengan kokoh.

2.3    Derivat Epidermis

Derivat epidermis adalah suatu suatu bangunan atau alat tambahan pada  epidermis yang

berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang berlainan dengan epidermis itu

sendiri. Macam-macam derivat epidermis antara lain:

a. Stomata

Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi

kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berl;ainan dengan epidermis.

Fungsi stomata:

·         -Sebagai jalan masuknya CO2 dari  udara pada proses  fotosintesis

·         -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 6

Page 7: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

·         -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)

Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam

perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup. Sel penutup letaknya dapat sama

tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan

permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di

bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan

kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian

berlapis lignin.

Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat

dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.

2. Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan

sel induk stomata.

3. Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau

beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.

Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup

dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:

a. Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya

dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.

b. Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada

Cruciferae, Nicotiana, Solanum.

c.  Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel

tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae,

Convolvulaceae, Mimosaceae.

d.  Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang

sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.

 

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 7

Page 8: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

b. Trikomata

Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel epidermis,

struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri, tersusun oleh jaringan epidermis atau

jaringan di bawah epidermis(emergens).

Trikoma dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1.      Trikoma non glandular (tidak menghasilkan sekret)

   Rambut uniselular sederhana atau multiselular uniseriat, yang tidak memipih,

umum dijumpai pada Lauraceae, Moraceae, Triticium, Hordeum, Pelargonium, dan Gossypium.

Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiselular dan memipih nyata sekali. Contohnya pada

Olea dan Cruciferae. Rambut multiselular yang dapat berbentuk bintang atau tempat lilin

bercabang. Misalnya pada Styrak, Platanus, dan Verbacum. Rambut kasar, trikoma kasar

berserat, yang dipangkalnya terdiri atas sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang berdampingan.

2.   Trikoma glandular (menghasilkan sekret)

Trikoma ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom glandular terlibat

dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi garam, trikom sekresi nektar, trikom

sekresi getah, trikom sekresi terpentin, koleter, rambut sengat, rambut akar, dll.       

Fungsi trikoma pada masing-masing organ:

- Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan dan manusia,

meneruskan rangsang.

- Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu untuk menarik serangga membantunpenyerbukan.

- Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji, menyerap air sehingga

biji menjadi lekas berkecambah dan tumbuh.

-  Pada batang untuk mjengurangi penguapan dan untuk memanjat (kaktus, rotan).

c. Litokis

Litokis terdapat pada epidermis Ficus dengan penebalan sentripetal yang tersusun oleh tangkai

selulosa dengan deposisi/ endapan  Ca-carbonat yang membentuk bangunan seperti sarang lebah

dan disebut sistolit.

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 8

Page 9: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

d. Sel Silika dan Sel Gabus

Pada Gramineae, di antara sel-sel epidermis yang memanjang, di sebelah atas tulang daun,

terdapat sel pendek yang terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus. Sel silika dan sel

gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun. Sel-sel silika

yang berkembang sepenuhnya mengandung badan-badan silika yang berupa massa silika yang

isotropik dan di tengah-temgahnya biasanya berupa granula-granula renik. Pada pandangan

permukaan, benda-benda silika itu mungkin berbentuk bulatan, elips, halter, atau bernentuk

pelana. Sel gabus dindingnya mengandung suberin dan sering mengandung bahan organik yang

padat. Distribusinya menyebabkan pengerasan pada kulit batang. Bentuknya segitiga, segiempat,

tidak teratur, angka 8, membulat, dll.

e. Sel Kipas (buliform cell)

Sel-sel ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan sel epidermis, berbentuk seperti kipas,

berdinding tipis dan mempunyai vakuola yang besar. Dindingnya terdiri dari bahan-bahan

selulosa dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan diselubungi kutikula. Plasma sel

berupa selaput yang melekat pada dinding sel dan berfungsi menyimpan air. Jika udara panas, air

dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut sehingga luas permukaan atas daun akan

lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan

mengurangi penguapan lebih lanjut.

f. Lenti Sel

Pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang disebut lenti sel.

Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang dulu dijumpai stoma, setelah stoma

tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena

lubang stoma diisi oleh sel koripeloid, yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus. Sel

gabus tersebut berasal dari kambium gabus yang tidak membentuk felem ke arah luar tetapi

membentuk koripeloid. Semakin lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur keluar,

sehingga dari luar tampak sebagai bintik-bintik.

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 9

Page 10: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

g.Velamen

Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam epidermis

akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen berfungsi untuk menyimpan air

atau menyimpan udara. Epidermis beserta velamen ada yang menyatakan sebagai epidermis

ganda atau multiple epidermis.

h.  Parenkim Air (jaringan air)

Parenkim air merupakan beberapa lapis sel di sebelah dalam epidermis daun tumbuhan

xerofita. Tersusun oleh sel yang besar –besar berdinding tipis dengan vakuola sentral yang besar.

Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air pada tumbuhan xerofita. Epidermis beserta

parenkim air disebut epidermis ganda.

 

2.4    Struktur Anatomi dan Morfologi Derivat Epidermis

a. Stomata

Kesinambungan epidermis terputus-putus oleh lubang-lubang kecil sekali. Bagian tersebut

adalah ruang antar sel yang dibatasi oleh dua sel yang khas disebut dengan sel penjaga. Sel

penjaga bersama-sama dengan lubang di antaranya membentuk stoma. Pada banyak tumbuhan

dapat dibedakan antara sel tetangga atau sel pelengkap. Sel tersebut secara morfologi berbeda

dari sel epidermis yang khas dan merupakan dua atau lebih sel yang membatasi sel penjaga, yang

tampaknya ada hubungan fungsional. Stoma bersama-sama sel tetangga jika ada disebut

perlengkapan stomata atau kelompok stomata.

Jaringan epidermis pada kedua tumbuhan tersebut, memiliki tambahan berupa stomata yang

di dekatnya terdapat sel penjaga.  Sel tetangga biasanya berkembang dari sel protoderm yang

berbatasan dengan sel induk stomatas, tetapi dapat juga berkembang dari sel seasal induk

stomata (de Bary, 1877) seperti yang dikutip dari Anatomi Tumbuhan karya A. Fahn. Seperti

yang telah disebutkan di atas, berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel

tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe: stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel

penjaga asalnya sama; stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang

berdekatan dengan sel induk stomata; dan stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 10

Page 11: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama,

sedangkan yang lainnya tidak demikian. Stomata biasa ditemukan pada bagian tumbuhan yang

berhubungan dengan udara, terutama di daun, batang biasa, dan rizom. Tidak pada akar dan

seluruh permukaan beberapa tumbuhan yang bersifat parasit tanpa klorofil, sepertiu misalnya

Monotropa dan  Neottia. Akan tetapi, pada Orobanche, meskipun juga tanpa klorofil stomata

ditemuka pada batangnya. Stomata terdapat pada beberapa tumbuhan air yang melayang tetapi

tidak umum. Stomata dapat juga ditemukan pada daun mahkota, tangkai sari (contohnya pada

Colchicum), daun buah, dan biji, tetapi biasanya stomata tersebut tidak berfungsi.

Di bawah stomata dan menuju langsung ke arah mesofil ada ruang antar sel yang disebut

ruang substomata. Komposisi kimia dinding sel penjaga sama dengan yang ada pada sel

epidermis biasa tumbuhan yang sama. Biasanya sel epidermis tersebut tertutup kutikula yang

lazimnya berlanjut pada dinding tersebut yang menghadap depan apertur dan juga sampai kepada

sel yang berbatasan dengan ruang substomata.

b. Trikom

Semua tambahan uniseluler maupun multiseluler pada epidermis disebut trikom. Struktur

yang lebih masif, seperti kutil, beberapa struktur sekresi, daun duri (contohnya duri pada Rosa)

yang terdiri atas jaringan epidermis maupun subepidermis, disebut emergensi. Beberapa tipe

trikom :

1)      Trikom tanpa kelenjar

a.       Rambut yang uniseluler sederhana atau multiseluler uniseriat yang tidak memipih, umum

dijumpai pada Lauraceae, Triticum, Hordeum, Pelargonium, dan  Gossypium.

b.      Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiseluler dan memipih secara nyata sekali,

contohnya pada Olea.

c.       Rambut multiseluler yang dapat berbentuk bintang (stelata) contohnya pada Styrax, dll.

d.      Rambut kasar, trikoma kasar multiseriat, yang di pangkalnya terdiri atas sedikitnya dua

atau lebih deretan sel yang berdampingan. Dapat dilihat pada pangkal tangkai daun

Portulaca oleraceae.

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 11

Page 12: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

2)      Trikom berkelenjar

Trikom berkelenjar terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya larutan garam,

larutan gula (nektar), terpentin, dan gom (polisakarida). Trikom yang mengeluarkan sekresi itu

sering disebut kelenjar.

Trikom sekresi garam, (1) rambut seperti gelembung yang terdiri atas sel sekresi yang besar di

ujung tangkai yang menyempit, terdiri atas satu atau kadang-kadang beberapa sel. (2) kelenjar

multiseluler terdiri atas beberapa sel sekresi dan sel pengumpul di pangkal

Trikom sekresi nektar, contohnya pada kelopak Abutilon, pada korola Lonicera japonica dan

Tropaeoium majus. Sitoplas pada tingkat sekresi sangat rapat. Selain itu, terdapat juga kelenjar

sekresi getah, kelenjar sekresi tumbuhan karnivor seperti pada Dionaea.

Trikom sekresi terpentin, (1) rambut berkelenjar, contohnya pada kelenjar Labiatae yang

menghasilkan minyak esensial. Struktur tersebut terdiri atas sel basal, tangkai uniseriate bersel

satu atau beberapa se panjangnya dan kepala berisikan satu atau beberapa sek ekskresi. (2)

Rambut kusut berkelenjar, rambut ini terdiri atas tangkai dan kepala multiseriat, contohnya pada

Cleome.

Koleter. Merupakan trikom yang menghasilkan bahan lengket. Trikom berkelenjar biasanya

terdiri atas kepala multiselular dan tangkai yang kadang-kadang juga tidak ada. Semua sel

epidermis bagian luar dan kerap kali juga sel di sekitarnya mempunyai kemampuan bersekresi.

Bahan yang disekresi itu seringkali merupakan campuran antara terpentin dan getah, sampai ke

permukaan kelenjar oelh pecahnya kutikula yang cepat. Koleter umumnya terlihat pada sisik

kuncup.

Rambut sengat. Rambut sengat Urtica adalah trikom berkelenjar yang sangat khusus. Rambut ini

terdiri atas sel tunggal panjang, yang pangkalnya melebar seperti kandung kemih dan bagian

atasnya menyerupai jarum. Pangkal yang lebar itu dikelilingi sel epidermis yang timbul di atas

sel-sel epidermis yang lain.

Rambut akar. Merupakan sel epidermis berbentuk tabung memanjang. Hanyapada beberapa

tumbuhan rambut tersebut bercabang. Rambut akar mempunyai vakuola lebar dan biasanya

berdinding tipis.

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 12

Page 13: EPIDERMIS DAN DERIVATNYA_misna.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar.

Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun.

Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat.  Fungsi

jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat

pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun.

Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata.

Berdasarkan ontogeni dan fungsi, epidermis dapat dianggap sebagai jaringan terpisah.

Epidermis berkembang dari protoderm oleh pembelahan sel antiklinal yang terus menerus.

Sebagai jaringan yang kompak yang tidak memiliki ruang antar sel dan ditutup dengan kutikula,

epidermis memberi perlindungan bagi semua organ tumbuhan yang secara keseluruhan atau

hampir seluruhya terdiri atas jaringan primer. Sel-sel khusus pada epidermis menarik perhatian

besar karena struktur, perkembangan ontogenetik dan fungsinya yang karakteristik. Sel tersebut

juga merupakan nilai utama dalam studi taksonomi dan evolusi. Sel khusus seperti trikoblas dan

sel penjaga adalah hasil belahan sel yang tidak sama, dan sel tersebut timbul dari dua sel terkecil

yang dibentuk demikian.

Jaringan epidermis dapat memiliki tambahan uniseluler maupun multiseluler yang

memiliki fungsi sendiri, contohnya yaitu stomata dan trikom yang juga dibagi lagi menjadi

beberapa jenis seperti trikom berkelenjar dan tanpa kelenjar. Stomata  memiliki struktur sel yang

merupakan gabungan dari sel penjaga dan lubang yang ada di dekatnya, secara umum berfungsi

untuk respirasi dan transpirasi pada tumbuhan. Trikom dengan beragam jenis dan modifikasinya

juga memiliki fungsi tersendiri yang spesifik.

“Jaringan Epidermis” By : Kelompok 1 13