Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

32
E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng MEI 2014 “ONE TEAM, ONE SPIRIT...TO BE NUMBER ONE” Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp. 8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1 website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

description

FESTIVAL INDUSTRI AGRO

Transcript of Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

Page 1: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

E-PAPER DINPERINDAG Provinsi Jateng

MEI 2014

“ONE TEAM, ONE SPIRIT...TO BE NUMBER ONE”

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 4 Telp.

8311705, 8311708, Fax.8311707, 8451700 S E M A R A N G 5 0 2 4 1

website : http://dinperindag.jatengprov.go.id

Page 2: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

TIM PENYUSUN E-PAPER INFO INDAG Penanggung Jawab : Kepala Dinas

Pengarah : 1. Sekretaris Dinas 2. Para Kepala Bidang/Balai

Ketua Umum : Sigid Adi Brata Sekretaris Ratna Lestari P ,ST

Ketua Redaksi : Nina Veronika Marthahima Redaksi : 1. Yuzi Rosfitasari

2. Enar 3. Ida Yekti 4. Listyati PR

5. Hary Suryanto 6. Angling Aditya

7. Andika Prabowo Sigid Adi Brata

Publikasi TI : 1. Nandhi Nur A ,S.Kom 2.

Sekretariat Operasional

:

1. Rebo Sukimin

2. Suliyati ,ST 3. Nugroho 4. Ludyantoro Sri Marsetyo

INDUSTRI AGRO JAWA TENGAH

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Dalam Peraturan Pemerintah

No.28 tahun 2008 tentang Kebijakan

Industri Nasional, bahwa

pengembangan Industri Nasional

bertujuan untuk meningkatkan daya

saing industri, dan yang memiliki

struktur yang sehat dan berkeadilan,

berkelanjutan, serta mampu

memperkokoh ketahanan nasional.

Kebijakan industri nasional yang

ditetapkan pemerintah meliputi bangun

industri nasional, strategi pembangunan

industri nasional dan fasilitas

pemerintah. Visi Pembangunan Industri

Nasional Jangka Panjang (2025) adalah

Membawa Indonesia pada tahun 2025

untuk menjadi Negara Industri Tangguh

Dunia yang bercirikan Industri kelas

dunia; PDB sektor Industri yang

seimbang antara Pulau Jawa dan Luar

Jawa; dan Teknologi menjadi ujung

tombak pengembangan produk dan

penciptaan pasar.

Strategi Operasional dalam

pembangunan industri nasional adalah

pengembangan lingkungan bisnis yang

Page 3: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

kondusif dan mendorong pertumbuhan

klaster industri prioritas. Klaster industri

adalah sekelompok industri inti yang

terkonsentrasi secara regional maupun

global yang saling berhubungan atau

berinteraksi sosial secara dinamis, baik

dengan industri terkait, industri

penunjang maupun jasa penunjang,

infrastruktur ekonomi dan lembaga

terkait dalam meningkatkan efisiensi,

menciptakan aset secara kolektif dan

mendorong terciptanya inovasi

sehingga tercipta keunggulan

kompetitif.

Kelompok industri agro

merupakan salah satu klaster kelompok

industri prioritas yang dikembangkan.

Industri agro merupakan industri

penyumbang pendapatan negara dari

sektor non migas. Termasuk di Jawa

Tengah, industri agro menjadi andalan

ekspor. Data dari Kementrian

Perdagangan nilai ekspor Non migas dr

tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami

peningkatan, di tahun 2012 nilainya

4.513,00 dan tahun 2013 nilainya

mencapai 4.871,90 (dalam Juta US$).

Dari nilai tersebut hasil agroindustri

masih merupakan andalan. Kelompok

industri agro Jawa Tengah yang meliputi

cabang – cabang industri pengolahan

diantaranya Industri karet dan barang

(Kota Magelang dan Kab. Semarang);

Industri kakao dan coklat (Kudus);

Industri kelapa (dalam bentuk olahan

makanan di Wonosobo, Batang,

Salatiga, Kab. Semarang); Industri Kopi

(Kab. Semarang, Pemalang,

Temanggung, Kota Semarang); Industri

Gula (Kendal, Klaten, Kudus, Blora);

Industri Buah-buahan (beberapa

Kab/Kota di Jawa Tengah); Industri Kayu

dan barang kayu (hampir ada di seluruh

Kab/Kota di Jawa Tengah); Industri hasil

perikanan dan laut (Kab/Kota di pesisir

laut jawa dan pantai selatan); Industri

pulp dan kertas (Kudus, Kota Semarang,

Kab. Magelang); Industri Pengolahan

Susu (Kab. Semarang, Boyolali, Klaten,

Banyumas, Kudus, Wonosobo,

Banjarnegara, Kab. Magelang dan

Purworejo). Dari industri agro tersebut

ada beberapa industri yang masih

mengalami kendala dalam

pengembangan hasil industrinya.

Diantaranya masih lemahnya kualitas

SDM dalam pengembangan hasil olahan

industri agro dan kurangnya pelaku

Page 4: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

industri agro khususnya IKM skala kecil

dalam hal pemasaran produk.

Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Tengah

melalui APBD Provinsi Jawa Tengah dan

APBN Kementrian Perindustrian

berupaya untuk melakukan kegiatan

yang bertujuan untuk meningkatkan

pasokan bahan baku, melakukan

diversifikasi produk, melakukan

optimalisasi kapasitas industri,

meningkatkan mutu produk,

meningkatkan kerjasama dagang,

mengembangkan teknologi pengolahan

dan meningkatkan kompetensi SDM.

Dalam tahun 2014 ini beberapa

kegiatan yang telah dan akan

dilaksanakan Dinas Perindag Jateng

antara lain, Pelatihan Manajemen

Usaha, Bantuan Peralatan produksi

Mocaf, Partisipasi Pameran,

Pendampingan Persiapan SNI Mocaf,

Festival Produk Unggulan Jawa Tengah,

FGD Penguatan industri klaster gula

kelapa, dan beberapa kegiatan lain yang

bertujuan untuk meningkatkan hasil

kualitas produksi dan pemasaran

industri agro Jawa Tengah, sehingga

dapat menyumbang pertumbuhan

ekonomi Jawa Tengah.

Dengan pola pembinaan yang

komprehensip dan melibatkan seluruh

stakeholder diharapkan industri agro

Jawa Tengah dapat berkembang

menjadi industri andalan sekaligus

dapat meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan pelaku bisnis/ IKM agro

di Jawa Tengah.

WASSALAMU’ALAIKUM WR WB.

Semarang, Mei 2014

REDAKTUR

Page 5: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

KEMBANGKAN INDUSTRI MAKANAN SAMPAI KE DENHAAG Oleh: Enar Ratriany Assa

Makanan, siapa saja pasti akan

tergiur dengan yang satu ini. Ya,

dikarenakan makanan merupakan

satu hal pokok dalam keseharian

hidup kita. Bicara tentang makanan,

sekarang ini begitu banyak varian

bisa dipilih. Baik itu masakan hingga

jajanan ringan berupa camilan.

Bahkan industri ini dikenal tiada

matinya. Aneka kreasi terus tumbuh

seiring populasi manusia dan

tuntutan pasar.

Apalagi perkembangan industri

makanan di Indonesia, amat pesat

dari waktu kewaktu. Kita tahu, sejak

zaman nusantara negeri ini kaya

dengan cita rasa aneka ragam

masakan dari penjuru tanah air. Tiap

daerah pun memiliki ciri khas

masakan berlainan. Misalnya Soto,

kita mengenal Soto semarang, Soto

betawi hingga Coto makasar. Belum

lagi masakan khas tiap daerah, ada

Masakan padang terkenal pedas dan

Page 6: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

asin, ada Gudeg yogya yang berasa

manis, ada pula Pempek dari

Palembang.

Apa yang diulas tersebut

merupakan masakan khas Indonesia,

belum lagi aneka makanan ringan

khas daerah, seperti getuk dari

Magelang, ada pula manisan Carica

dari Wonosobo, dan sebagainya.

Melihat begitu pesatnya geliat

industri makanan tanah air terutama

di Jawa Tengah. Pemerintah

menyiapkan programnya berupa

festival makanan. Tiap tahunnya

acara ini diselenggarakan dinas

terkait, diantaranya Dinas

Perindutrian dan Perdagangan Jawa

Tengah (Dinperindag). Menampilkan

aneka makanan khas Jawa Tengah

sebagai wujud dukungan terhadap

industri makanan daerah. Berbagai

makanan khas kabupaten kota

disuguhkan, acara ini diikuti oleh para

pegiat usaha kecil menengah(UKM)

dari perwakilan kabupaten/kota di

Jawa Tengah.

Tahun sebelumnya, 2013

festival makanan Jawa Tengah

bertempat dihalaman kantor

Gubernur Jawa Tengah, di jl.

Pahlawan Semarang. Sementara

acara serupa biasa memakai halaman

gedung Dinperindag atau gedung

Dekranasda Jateng, yang juga

bertempat di jl.Pahlawan Semarang.

Sementara kali ini pemerintah

propinsi Jawa Tengah melakukan

gebrakan yang berbeda dari

biasanya. Bahkan terakhir pemprov

mengikuti ajang Festival Internasional

di Belanda. Guna memopulerkan

industri Jawa Tengah kepada negara

lain, Dinperindag mengikuti ajang

yang satu diantaranya mengikutkan

Industri makanan dari Jawa Tengah,

Mirasa Food Industry Kab. Magelang

(Pemenang Pangan Award 2013 ) ke

Denhaag Belanda.

Acara yang bernamakan, Tong-

Tong Fair 2014 dihadiri oleh banyak

warga dunia, khususnya masyarakat

Belanda. Pada kesempatan tersebut

dilakukan pula Konsultasi Bisnis

Page 7: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

dengan Kedutaan Besar Republik

Indonesia di Belanda dan juga

Business Meeting antara PT. Mirasa

Food Industry dengan salah satu

importir dan distributor produk

makanan dari Netherland, Belanda

PT. Kaitak.

Duta Besar RI untuk Belanda

mendukung penuh terhadap aktivitas

dan kegiatan promosi yang

dilaksanakan oleh Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah seperti

pameran luar negeri yang

dilaksanakan pada pameran Tong-

Tong Fair 2014 ini. Tentunya dari

kegiatan itu diharapkan produk Jawa

Tengah khususnya makanan semakin

dikenal dan diminati mancanegara.

Dengan upaya dukungan

pemerintah provinsi Jawa Tengah,

para pelaku industri makanan

dimotivasi untuk saling bersaing

positif mengembangkan industrinya.

Para pegiat UKM pun diminta tidak

ketinggalan berlomba-lomba

menciptakan kreasi makanan. Selera

pasar dan keuletan adalah kombinasi

untuk sukses berbisnis makanan di

pasar yang makin dinamis dewasa ini.

Page 8: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

REVOLUSI (PUTIH) SUSU JAWA TENGAH

Melihat kondisi persusuan

Jateng sekitar tiga tahun lalu,

pastilah rasa miris menyeruak.

Bagaimana tidak jika ratusan ribu

liter susu sapi segar dibuang begitu

saja karena mendapat penolakan dari

industri pengolah susu. Susu segar

yang kaya kandungan gizi dan nutrisi

dari peternak lokal ini ditolak

mentah-mentah oleh industri

pengolahan susu tersebut.

Akibatnya baik peternak

maupun koperasi pengelola susu

menanggung kerugian yang cukup

besar. Hal ini sangatlah ironis, di

tengah-tengah gencarnya pemerintah

mendengungkan peningkatan gizi

masyarakat, tetapi sumber gizi justru

tidak didapatkan dan menjadi hal

yang sangat memukul bagi pelaku

persusuan di Jateng.

Berawal dari kondisi susu yang

memprihatinkan ini, Dinas Perindag

Provinsi Jateng membentuk klaster

susu terdiri dari berbagai stakeholder

dan pakar persusuan yang berasal

Page 9: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

dari Jateng dan nasional. Akar

permasalahan pembuangan susu

tersebut dicari dan diteliti, kemudian

dikaji agar akhirnya bisa diambil

kesimpulan untuk mengevaluasi serta

memberikan rekomendasi supaya

ditemukan solusi yang tepat.

Tim klaster telah berupaya

sedemikian rupa sejak dari

sosialisasi, pelatihan, Bintek, bantuan

teknologi bahkan menyusun SOP

(Standard Operation Procedure)

untuk pasca panen susu yang baik

dan benar. Upaya penandatangan

kerjasama MoU dengan berbagai

stakeholder juga dilakukan untuk

bersama-sama memperbaiki kondisi

yang ada melalui tahapan aplikasi

SOP tersebut.

Kendati demikian, setahun

berlalu tidak ada perubahan

terhadap kondisi susu Jateng. Artinya

susu Jateng masih relatif tetap

berkualitas jelek bahkan terjelek

diantara susu dari Jatim dan Jabar.

Susu Jateng juga masih mengalami

penolakan-penolakan dari Industri

pengolah susu. Peternak pun masih

belum mendapatkan harga susu yang

sesuai. Dengan kondisi ini tentunya

yang dirugikan tidak hanya peternak

saja, tetapi industri pengolah susu

yang memerlukan dukungan suplai

susu berkelanjutan juga sangat

mengeluhkan kondisi tersebut.

Bahkan ada satu industri

pengolah susu yang sudah

menyatakan akan meninggalkan

Jateng selama tidak ada perbaikan

susu di provinsi ini. Hal ini bisa

dimaklumi, mengingat rutinitas

suplai susu sangat diperlukan untuk

mendukung produksi susu di industr

pengolahan susu tersebut.

Page 10: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

PERSUSUAN JATENG HARUS BERBENAH

Minum susu bagi balita dan

anak – anak merupakan keharusan

untuk memenuhi kebutuhan gizi

sehingga kelak mereka akan tumbuh

menjadi anak yang sehat, cerdas dan

mempunyai ketahanan tubuh yang

prima, tetapi secara keseluruhan

berdasarkan survai tingkat konsumsi

susu masyarakat Indonesia masih

tergolong rendah sekitar 11,09 liter

per kapita per tahun, sedangkan

salah satu negara tetangga Thailand

telah mengkonsumsi lebih dari 33,00

liter per kapita per tahun.

Diharapakan tingkat konsumsi

masyarakat terus meningkat

disamping akan semakin membuat

masyarakat kita sehat, peningkatan

permintaan susu akan berpengaruh

terhadap pertumbuhan industri susu

local.

Produksi susu segar nasional

Page 11: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

tahun ini diperkirakan akan

mencapai 1,2 juta ton atau 9,4%

lebih tinggi dibanding tahun lalu

yang sebanyak 1,1 juta ton.

Sedangkan permintaan pasokan

susu segar dalam negeri sendiri

sebanyak 3,12 juta ton per tahun,

melihat komposisi yang demikian

sebenarnya posisi tawar peternak

sapi seharuhnya lebih

menguntungkan tetapi kenyataan

dilapangan justru berbeda petani

tidak pernah menikmati harga

susu yang baik justru sering

mendapat perlakuan yang tidak

menyenangkan seperti penurunan

harga secara sepihak sampai pernah

terjadi di Kabupaten Semarang

peternak susu membuang produk

susunya sebanyak 15.000 liter,

sementara pemerintah tidak cukup

memiliki instrumen guna mendorong

terjadinya situasi tawar yang

seimbang antara peternak dengan

Industri Pengolah Susu.

Hal ini merupakan pekerjaan

rumah bagi pemerintah untuk

mengemas kebijakan atau aturan

yang dapat mengurai kusutnya pasar

susu segar. Permasalahan lain

industri susu di Jawa Tengah dan

sentra produk susu yang lain adalah

kualitas produk yang sering kali

rusak dalam proses produksi

karena terdapat kandungan bakteri

yang masih tinggi dan hal ini akan

menyulitkan pemasaran produk susu

segar ataupun pasokan ke industri

pengolah susu, ditambah lagi

standart yang ditentukan oleh IPS

dinilai sangat tinggi. Kondisi ini

terjadi karena minimnya fasilitas

infrastruktur untuk produksi susu

yang ideal di kalangan peternak,

rantai distribusi susu dinilai terlalu

panjang juga merupakan

permasalahan yang serius bagi

industri susu.

Upaya meningkatkan

produktivitaspeternak sekaligus

meningkatkan daya tawar peternak

susu terhadap industri pengolahan

susu telah banyak dilakukan oleh

pemerintah. Perbaikan kualitas susu

Page 12: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

yang dihasilkan oleh peternak

ditempuh melalui pemberian

makanan yang berkualitas dan

meningkatkan kebersihan kandang

sapi serta penyediaan sarana dan

prasarana pendukung. Disamping itu

karena tingkat produksi peternak

yang masih rendah pemerintah juga

melakukan penambahan jumlah

populasi ternak sapi melalui impor

sebanyak 2.300 ekor dari Australia.

Sapi impor tersebut akan

dikembangkan di sentra peternakan

sapi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan

Jawa Tengah. Harapannya, sapi-sapi

ini akan mampu menaikkan

populasi sapi perah sebesar4,3%

sehingga produksi susu juga akan

mengalami kenaikan.

Perbaikan dari sisi

kelembagaan sebenarnya telah di

gagas ketika didirikannya Gabungan

Koperasi Susu Indonesia (GKSI).

Melalui upayanya dalam

meningkatkan daya tawar peternak

susu, GKSI mendorong dibuatnya

SKB Menteri Perdagangan,

Perindustrian, dan Koperasi yang

mengharuskan industri pengolahan

susu memprioritaskan penyerapan

susu lokal. Selain itu, harga susu

dinaikkan dua kali dalam setahun,

pada bulan April dan Oktober.

Program itu kemudian terhenti sejak

krisis moneter 1997/1998.Dalam

perkembangannya kemudian

kelembagaan GKSI mendapatkan

tentangan juga dari para peternak

sapi perah. Bahkan sebagian

kelompok koperasi, terutama di Jawa

Tengah, menganggap keberadaan

GKSI justru mengakibatkan semakin

panjang dan tingginya biaya

transaksi dalam memasarkan susu

produksi peternak. Hal inilah yang

mewarnai tumbuh berkembangnya

kelompok koperasi mandiri yang

tidak meleburkan diri kedalam

keanggotaan GKSI, sekaligus mampu

memasok susu peternak langsung ke

IPS sehingga mata rantai pemasaran

susu semakin pendek dan efesien.

Secara nasional pemerintah

juga berupaya meningkatkan

Page 13: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

konsumsi susu masyarakat dari 11,09

menjadi 23 liter/ kapita/ tahun

sehingga disatu sisi kebuhuhan akan

gizi masyarakat terpenuhi, dan

permintaan terhadap susu local

meningkat dengan catatan

pemerintah perlahan mengurangi

impor susu segar. Sementara itu

Pemerintah Provinsi JawaTengah

melalui beberapa SKPD yang

membidangi pengembangan industri

persusuan, berupaya

mengembangkan industri persusuan

dengan selalu memberikan

pembinaan terhadap kemampuan

peternak dalam merawat sapi, teknik

pemerahan susu dan, bantuan

berupa peralatan yang pendukung

peningkatan kualitas susu seperti

colling unit serta mengembangkan

diversifikasi produk susu olahan yang

mempunyai daya saing tinggi.

Disamping itu juga mendorong

peningkatan investasi dengan

menawarkan kepada investor untuk

membangun pabrik pengolahan susu

di sentra produksi susu di Jawa

Tengah, data terakhir Cisarua

Mountain Dairy (Chimory) saat ini

tengah membangun pabrik baru

pengolahan susu di Karangjati,

Semarang, Jawa Tengah. Investasi

awal diperkirakan mencapai Rp 20

miliar, dengan kapasitas produksi

awal 2.000 liter per jam dan

perlahan akan ditingkatkan sampai

mencapai 8.000 liter per jam.

Setelah ini PT Trimitra Hasanah

Prima ( THP) direncanakan

melakukan investasi

pembangunan pabrik di

Kabupaten Boyolali, dengan semakin

banyaknya pabrik pengolahan susu

diharapkan permintaan susu dari

peternak akan meningkat dan harga

akan naik pada giliranya akan

meningkatkan perbaikan kehidupan

peternak. Satu hal lagi yang

perlu difasilitasi oleh pemerintah

adalah perlu adanya hubungan yang

harmonis antara IPS dengan

peternak, IPS diharapkan dapat

melakukan pembinaan langsung

kepada peternak dan koperasi agar

Page 14: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

tercapai standart mutu yang

diharapkan.

Industri susu khususnya di

Jawa Tengah dengan sentra di

Kabupaten Semarang, Boyolali,

Klaten, dan Kota Semarang yang

mendapatkan pembinaan oleh

pemerintah pusat, provinsi,

kabupaten /kota mulai dari aspek

pemasaran, produksi, manajemen

dan kesadaran dari peternak sapi,

kelompok tani susu, koperasi serta

etika baik dari IPS yang membeli

produk susu akan membuat industri

susu semakin berkembang ditandai

dengan semakin meningkatnya

kuantitas dan kualitas

produksi susu.

Page 15: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

RAUP SUKSES KEMBANGKAN GULA AREN DI PURWOREJO

Berhasil menjadi salah satu

pemenang dalam lomba IKM

Pangan Award yang digelar Dinas

Perindustrian dan Perdagangan

(Dinperindag) Jateng belum lama

ini, menjadi bukti keuletan Pujiati dan

kelompoknya yang mayoritas adalah

penderes nira di Tepangsari,

Kecamatan Loano, Kabupaten

Purworejo.

Pujiati awalnya bekerja sebagai

wiyata bakti selama 13 tahun di

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Purworejo tanpa bayaran

sepeserpun. Tapi karena merasa

tidak bisa diangkat menjadi pegawai

negeri sipil, istri Wiluyo BA itu

pun memutuskan untuk keluar.

Untunglah sang

suami bekerja

sebagai kepala

sekolah SD di

sekitar wilayah

tersebut

sehingga memiliki penghasilan

tetap dan bisa membiayai

keluarganya. Karena tak biasa

menganggur, Pujiati pun berpikir

menanam pohon keras di lahan

miliknya seluas 2 hektare. Ia pun

membeli bibit senilai Rp 300 ribu dan

biaya Rp 5 juta untuk mengolah

tanahnya.

Mengingat panen baru bisa

dilakukan setelah 5 tahunan, maka di

sela-sela pohon ditanaminya dengan

pisang, ketela pohon, kencur, dll yang

bisa dipanen untuk mencukupi

kehidupan sehari-harinya.

Setelah dirasa cukup berhasil,

Pujiati tak melupakan warga

sekitarnya yang hidupnya masih

miskin dan rata-

rata hanya

mengandalkan

penghasilan dari

menderes nira.

Ia pun

Page 16: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

membentuk kelompok yang

beranggotakan 69 orang. Kelompok

ini mendapatkan bantuan dari Kebun

Bibit Rakyat (KBR) dari Dinas

Pertanian dan Perkebunan berupa

uang sebesar Rp 50 juta yang lalu

dibelikan bibit sengon Albasia dan

Gemilina sebanyak 65 ribu bibit

bersertifikat. Kesuksesan dalam

menanam pohon keras belum bisa

memuaskan ibu tiga anak tersebut,

sehingga dia berpikir bagaimana

caranya agar anggotanya bisa lebih

sejahtera dan bisa hidup layak.

Tercetuslah ide untuk membuat

gula aren dan gula semut dari hasil

nira yang menjadi sandaran warga.

Teorinya diperoleh dari penyuluh

kehutanan dan berhasil dipraktekan

dengan hasil memuaskan.

Kesuksesan kelompok Pujiati

berbuah manis hingga terdengar oleh

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Purworejo yang lalu mengikutkan

kelompok tersebut dalam lomba

IKM Pangan Award. Juara lima yang

diperoleh memacu kelompok yang

diketuai oleh Pujiati untuk membuat

gula aren dan gula semut lebih baik

lagi dengan harapan saat diikutkan

lomba bisa mendapatkan peringkat

yang lebih baik lagi.

Saat ini Pujiati dan kelompoknya

sudah bisa mendirikan sekretariat

yang dibangun oleh kelompoknya

dengan memanfaatkan lahan yang

dimilikinyadari hasil menjual kencur

dan palawija lainnya di sekitar

tanaman keras.

Pihak dinas terkait merasa

bangga karena ditengah

keterbatasan dan mayoritas

penduduk miskin dan tidak

berpendidikan, Pujiati bisa berupaya

mensejahterakan masyarakat di Desa

Tepangsari Kabupaten Purworejo. Ia

berharap bimbingan dan bantuan

bisa diperoleh secara berkelanjutan

seperti misalnya peralatan

ataupun cara pengemasan yang baik

sehingga produk bisa bersaing

dengan penghasil gula aren dari

wilayah lainnya.

Page 17: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

THE CHARISMATIC OF CENTRAL JAVA "INACRAFT 2014" By listyati pr

Sangat menggembirakan, jateng

mendapat kepercayaan untuk

menjadi icon di pameran kerajinan

terbesar nasional di jakarta yaitu

event INACRAFT 2014. Persiapan

sudah dimulai sejak akhir tahun 2013

dengan berbagai persiapan seperti :

penetapan master kid jateng yang

akhirnya terwujud dalam bentuk

gunungan yg berisi beraneka

kerajinan jateng seperti keris,

wayang, handicraft, batik . Masterkid

akan menjadi ujung tombak awal

promosi event inacraft ke berbagai

lokasi pelaku usaha dalam dan luar

negri. Persiapan selanjutnya tentunya

terkait dengan rencana kemunculan

identitas jateng di arena Jakarta

Conventiom Centre termasuk rencana

ceremony pada saat upacara

pembukaan.

Digelarnya event inacraft

merupakan event tahunan yg selalu

dinanti- nantikan pelaku usaha

maupun konsumen lokal dan

internasional. Tahun 2014 ini

merupakan event ke- 16. Lokasi

pelaksanaan yg sangat representative

yaitu di seluruh lokasi jcc, mampu

menampung 1260 stand dengan

berbagai produk unggulan seluruh

indonesia menempati area seluas

25.070 m2 dengan jumlah peserta

keseluruhan 1600 unit usaha. Sebagai

icon, jateng memanfaatkan sekitar

350 stand mandiri , 54 stand

kabupaten/kota dan SKPD dan 14

stand khusus sbg icon dan menjadi

paviliun jateng khusus untuk display

produk-produk unggulan Jateng.

Digelarnya event ini, dapat menjadi

small industry creatif branding bagi

produk- produk unggulan Lokal. Tema

yg diusung secara umum " from

village to Global Market " dalam arti

produk- produk lokal ini diharapkan

akan menjadi produk global . Khusus

tema Jawa Tengah adalah : The

charismatic of central java " dengan

arti bahwa penampilan jateng

Page 18: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

merupakan

penampilan

kharismatik

dengan

beraneka seni

dan budaya

pendukung

termasuk

sejarah

history

munculnya aneka produk kerajinan

seperti : asal budaya pesisiran,

budaya China, budaya Jawa kuno,

Budaya kraton surakarta, budaya

banyumasan dsb.

Alhamdulilah, event ini dapat

diresmikan oleh bapak Presiden

Susilo Bambang Hudoyono. Beberapa

pesan yang disampaikan oleh bapak

Presiden, al. Segenap pelaku usaha

hendaknya memperhatikan masalah

harga, pelaku usaha dilarang ngepruk

atau terlalu mahal. Harga yg bagus

tentunya akan mampu

mensejahterakan perajin dan

pengusaha. Event ini hendaknya

berkonsentrasi lebih pada pembeli

lokal. Kecintaan terhadap produk

handmade lokal hendaknya mampun

meningkatkan atensi masyarakat

untuk membeli sehingga slogan " AYO

TUKU " menjadi slogan penting yg

diartikan sebagai " AYO BELI " .

Antusias pembeli pada eveny

ini sangat besar . Banyak konsumen

yg menunda belanja, dan menunggu

hadirnya event inacraft ini. Selama

pameran berlangsung, pembeli

dengan gampangnya memilih produk-

pproduk yg berkualitas dan tentunya

dengan label harga yg tidak murah.

Tidak sedikit konsumen dengan

mudahnya membeli batik yang

seharga 2 jt bahkan lebih. Ini

merupakan kesempatan pelaku usaha

Page 19: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

untuk mendapat keuntungan dan

menutup kerugian dari kepesertaan

event- event yg lain. Salah satu

peserta jateng mengatakan bahwa

selama event berlangsung dapat

menjual produknya 3-5 kali lipat

daripada mengikuti event yg lain.

Dengan merogoh kocek yg cukup

mahal untuk menyewa stand secara

mandiri yaitu sekitar 6 - 25 juta

tergantung luasannya, pelaku usaha

akan mampu meraup kentungan lebih

dari 300 persen. Oleh karenanya

sampai dengan akhir pendaftaran dan

waktu pembukaan,,,,masih terdapat

kurang lebih 150 unit usaha yang

indent dan belum mendapatkan

stand.

Pengamatan penulis,

pengunjung yg masuk ke JCC Senayan

tidak pernah sepi, selalu rame, padat

dan bahkan membuat macet sejak

pintu gerbang masuk, dikarenakan

begitu banyak tamu yg akan

berkunjung dan bahkan kantorng-

kantong parkir terdekat dengan lokasi

pameran sudahpasti habis dan

jangkauan parkir sudah cukp jauh.

Pelaku usahapun ternyata

mempunyai strategi ntuk menjual

produknya hanya sebatas display,

namun demikian truk-truk

pengangkut kerajinan tersebut

banyak yg parkir di luar dan siap

mengeluarkan produk barunya setelh

produk yg didisplay laku dijual.

Seandainya inacraft bisa

dilaksanakan di Jateng ? Kpn kita

punya event yg rutin dan menjadi

icon kabupaten kota serta provinsi

lainnnya utk sarana promosi produk2

lokal. Penulis berangan- angan

adanya tempat pameran yg

representative dan strategis di kota

Semarang ini. Ayo, imvestor 2 lokal

......dukung promosi produk

lokal.....Semarang haus

hiburan......silakan berinvestasi......

Salah satunya .... Peluang investasi di

semarang ....perlunya ruang promosi

khusus seperti di Jakarta Convention

Centre Senayan.

Page 20: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

PARCEL DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

Menjelang hari besar keagamaan

seperti Lebaran, Natal dan Tahun Baru

sudah menjadi hal jamak bagi

masyarakat mempersiap kan segala

sesuatu untuk menyambutnya. Tidak

hanya ak-tivitas keagamaan yang

mengalami peningkatan, tetapi

aktivitas sosial, ekonomi dan kultural

juga mengalami peningkatan sig-

nifikan. Berbagai lapisan masyara-kat

berupaya untuk menyiapkan dan

menyongsong hari besar tersebut

dengan sesempurna mungkin. Momen

hari besar keagamaan biasanya

dijadikan ajang untuk meningkatkan

tali silaturahmi dan merekatkan

kembali rasa persauda-raan dan

kekeluargaan. Bagi kalangan pebisnis,

hari raya dijadi- kan pijakan untuk lebih

mempererat hubungan dalam

bisnisnya. Sedang-kan bagi masyarakat

kebanyakan, hari raya dimanfaatkan

sebagai sarana berbagi dengan sesama.

Untuk mempererat silaturahmi

tersebut, tidak sedikit yang meman-

faatkan parcel sebagai medianya.

Bicara tentang isi parcel dari

waktu ke waktu mengalami perubah-an

yang disesuaikan dengan tuntut-an dan

kebutuhan masyarakat. Dahulu parcel

identik dengan makanan atau bahan

makanan yang dikemas secara apik.

Namun seiring perkembangan, parcel

telah me-ngalami perubahan. Isi parcel

tidak hanya melulu soal makanan,

melainkan dipilih yang lebih efektif,

efisien dan praktis serta dapat

dimanfaatkan langsung oleh si

penerima. Oleh karena itu isi parcel

saat ini lebih beraneka ragam sesuai

dengan selera si pengirim/pemesan.

Parcel bisa berujud produk elektronik,

misalnya hand phone, iPad, MP3

Player, peralatan rumah tangga, kain

batik, interior rumah, kosmetik,

aksesoris wanita dan lain-lain. Dilihat

dari nilainya sangat bervariasi dari yang

ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Page 21: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

Momen hari besar keagamaan,

memang menjadi puncak tertinggi lalu-

lintas parcel. Oleh karena itu

menjelang datangnya hari raya

diidentikkan dengan musim parcel.

Namun, acapkali permasalah-an

muncul seiring dengan perkem-bangan

perparcelan. Lantas apa yang perlu

diketahui konsumen me-ngenai parcel

dan apa saja permasalahannya?.

Bagaimana per-lindungan bagi

konsumen, siapa yang

bertanggungjawab bila terjadi klaim

kerugian akibat mengonsumsi parcel?.

Berikut ini kami coba menelaahnya.

Tanggung Jawab

Dalam bisnis parcel setidak-nya ada 5

(lima) unsur pelaku yaitu; pembuat

parcel (pelaku usaha parcel),

industri/pabrik selaku pembuat

produk, jasa pengantar (delivery),

pemesan dan penerima parcel.

Dilihat isi parcel ada dua macam

yaitu bisa merupakan buatan sendiri

dari si pembuat parcel atau dapat

berupa barang-barang yang diproduksi

secara masal (pabrikan). Pembuat

parcel bisa sekaligus ber-peran

langsung sebagai penjual parcel. Atau

pembuat parcel tidak menjual langsung

namun pemasar-annya dikelola pihak

lain seperti ritail atau supermarket.

Jika terjadi permasalahan

terhadap isi parcel maka, bila barang

dalam parcel produk internal pembuat

parcel maka, pembuat parcel

bertanggung jawab penuh. Apabila isi

parcel tersebut merupakan barang

pabrikan maka industri inilah yang

bertanggung jawab. Namun, pembuat

parcel bisa turut serta bertanggung

jawab, tergantung dari permasalahan

yang ditimbulkan. Jika kesalahan

rusaknya barang tersebut bukan

karena kesalahan pabrik tetapi

merupakan kesalahan si pembuat

parcel maka menjadi tanggung jawab si

pembuat parcel. Misalnya pembuat

parcel membeli produk pabrikan. Saat

membeli barang belum atau mendekati

kadaluwarsa. Kemudian pembuat

parcel menjual rangkaian hasil parcel

beberapa bulan kemudian dan ternyata

Page 22: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

barang tersebut sudah kadaluwarsa

maka pembuat parcellah yang ber-

tanggung jawab. Dengan demikian

tanggung jawab mengenai isi parcel

ada 2 yaitu dapat secara sendiri-sendiri

atau dapat merupakan tanggung jawab

renteng antara pembuat parcel dan

pabrikan.

Pilih dengan Cermat

Bagi pengusaha parcel saat mereka

berbelanja terhadap barang-barang

yang nantinya akan dikemas dalam

parcel hendaknya cermat dan hati-hati.

Jangan mudah tergiur terhadap diskon

harga barang yang sangat murah,

terutama barang-barang impor produk

makanan da-lam kemasan. Perhatikan

Page 23: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

labelnya, pilihlah yang telah

menggunakan bahasa Indonesia. Selain

pangan maka untuk parcel yang berisi

produk non pangan seperti elektro-nik,

handphone, alat – alat rumah tangga

juga harus dipilih dengan label

berbahasa Indonesia. Karena

Kementerian Perdagangan telah

merevisi percepatan pemberlakuan

wajib label bahasa Indonesia untuk

produk non-pangan melalui Keputusan

Menteri Perdagangan Nomor 22/M-

DAG/PER/5/2010 pada 21 Mei 2010

tentang Kewajiban pencantuman label

pada barang yang sudah berlaku mulai

tanggal 1 September 2010.

Sebagai konsumen kewaspa-

daan juga diperlukan. Acapkali sela-ma

lebaran banyak beredar produk

makanan impor ilegal, barang-barang

impor yang berkualitas ren-dah dan

berpotensi merugikan konsumen,

membahayakan kesehat-an serta

keselamatan. Salah satu contoh,

beredarnya produk pangan yang

mendekati masa kadaluarsa bahkan

sudah kadaluarsa. Hal ini terjadi akibat

adanya demand yang sangat tinggi di

dalam negeri.

Memilih produk berlabel bahasa

Indonesia sangat penting buat

konsumen karena akan di-ketahui apa

saja kandungan yang ada pada produk

tersebut. Sehingga dapat diminimalisir

adanya kesalahan jika konsumen

mempunyai pantang-an terhadap zat-

zat tertentu. Dan yang tidak kalah

penting adalah pencantuman nama

perusahaan atau nama dan alamat

importer. Jika terjadi permasalahan

terhadap pro-duk yang dikonsumsinya

maka dapat diketahui jelas pihak yang

ber-tanggung jawab atas masuknya

barang ke wilayah hukum Indonesia.

Jika membeli parcel yang berisi

produk ilegal, secara tidak langsung

kita telah berkontribusi merugikan

negara dengan mendukung produk

yang masuk tanpa pajak. Selain

merugikan negara maka konsumen

akan menanggung semua risiko jika

terjadi komplain produk bersangkutan,

karena tidak ada yang dapat dimintai

pertanggungjawaban atas kerugian

Page 24: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

yang ditimbulkan. Memang ada

perusahaan/pabrik namun berada di

luar negeri. Hal ini akan menyulitkan

dan merugikan konsumen.

Untuk pengusaha parcel,

pemilihan produk ilegal juga sangat

merugikan jika terjadi komplain dari

konsumen akhir. Apabila tidak jelas

siapa yang mengimpor atau yang

memproduksi maka 100% si pengusaha

parcel wajib menanggung kerugian

tersebut. Karena dialah yang

mengetahui dari mana asal usul barang

tersebut.

Pangan impor yang masuk secara

legal (sah) tentunya akan

menyantumkan nomor registrasi dari

Badan Pengawasan Obat dan Makanan

(BPOM) RI No.xxxxxxxxxxx di setiap

label kemasannya. Sedangkan dalam

produk ilegal, selain tidak memiliki ijin

edar dari BPOM, biasanya

menggunakan bahasa asli negara asal.

Beruntung bila masih menggunakan

bahasa Inggris, namun jika

menggunakan bahasa dan tulisan

negara asal seperti China atau

Thailand, secara umum masyarakat kita

sulit memahami. Artinya, kita tidak

mengerti maksud dari label. Celakanya,

konsumen bisa salah dalam

mengonsumsi produk tersebut.

Promosi gratis

Mencantumkan alamat atau nomor

telpon bagi si pembuat parcel akan

memberikan keuntungan baik bagi

konsumen maupun pengusaha parcel

itu sendiri. Bagi konsumen jika ada

permasalahan maka konsumen dapat

segera melaporkan permasalahannya.

Laporan konsumen menjadi acuan/

materi evaluasi dan idikator kualitas

produk. Konsumen juga dapat dijadikan

agen-agen promosi yang tidak berbayar

untuk menyebarkan informasi jika kon-

sumen mendapatkan kepuasan atas

produk dan jasanya.

Bagi konsumen akhir (penerima),

jika isi parcel, cara pengemasan, serta

layanannya baik maka penempelan

nama dan alamat perusahaan menjadi

ajang promosi gratis calon-calon

konsumen baru. Kabar dari mulut ke

Page 25: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

mulut konsumen merupakan sarana

beriklan gratis yang justru sangat

efektif. Selain itu pengusaha parcel

akan dapat segera melakukan tindakan

sedini mungkin bila terjadi komplain,

yang berujung meminimalisir kerugian

baik dari sisi konsumen maupun

pengusaha parcel itu sendiri.

Tips memilih parcel:

Sebagai sarana menjalin tali

silaturahmi, keberadaan parcel

memang cukup efektif. Ungkapan

terimakasih, turut bersimpati mau-pun

rasa penghargaan dapat diujudkan

dengan pengiriman parcel. Terlepas

dari pro kontra pengiriman parcel yang

lebih bersifat politis, pemilihan parsel

memang selayaknya perlu

diperhatikan. Jangan sampai niat tulus

mengirim parcel justru berujung celaka

bagi penerima karena ketidakjelian

pengirim dalam memilih parcel.

Untuk itu, ada sedikit kiat-kiat

dalam memilih parcel yang perlu

diperhatikan agar sesuai dengan

maksud dan tujuan baik kita. Hal-hal

yang perlu diperhatikan diantaranya

adalah:

1. Selalu usahakan memilih parcel

yang mencantumkan alamat

pembuat parcel.

2. Amati dan pilih produk pangan

yang sudah di-registrasi oleh

BPOM dengan ciri pencantuman

kode MD untuk makanan dalam

negeri atau ML untuk makanan

impor/luar negeri.

3. Amati dan perhatikan dengan

seksama label pada kemasan

produk. Pilihlah produk yang

berlabel bahasa Indonesia baik

untuk produk pangan maupun

non pangan.

4. Bila produk merupakan barang

impor, maka pilih produk yang

mencantumkan alamat importir.

5. Amati dan perhatikan kondisi

fisik produk. Hindari produk yang

cacat, rusak, penyok (kaleng atau

plastik) dan kotor. Pilih kemasan

yang terkemas dengan baik dan

mulus.

Page 26: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

FASHION ON THE STREET PRODUK “BATIK DAN TENUN”

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

Dalam rangka terus mengembangkan

IKM Jawa Tengah khususnya IKM batik,

tenun dan bordir, berbagai upaya telah

dilakukan Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Tengah baik

melalui penyelenggaraan kegiatan

peningkatan pengetahuan dan

keterampilan SDM IKM, bantuan mesin

dan peralatan IKM, fasilitasi promosi

baik melalui penyediaan show room

kerajinan, partisipasi pada event

pameran tingkat nasional dan

internasional, maupun

penyelenggaraan event pameran batik

dan tenun. Dan untuk produk batik

dan tenun, setiap tahun

diselenggarakan Lomba Rancang

Busana Batik dan Tenun Jawa Tengah

yang ditindaklanjuti dengan

penyelenggaraan Fashion On The

Page 27: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

Street “Batik dan Tenun” yang dapat

disaksikan masyarakat umum.

Bersamaan dengan momentum

Gerakan Konsumen Cerdas 2014, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah kembali

menyelenggarakan “Fashion On The

Street 2014”, pada hari Minggu,

tanggal 18 Mei 2014 di halaman

Gedung Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Provinsi Jawa Tengah,

Jln. Pahlawan No. 4 Semarang dengan

menampilkan rancangan busana hasil

rancangan para desainer dari Kab.

Pekalongan, Kab. Magelang, Kab.

Purworejo, Kab. Jepara, Kab. Semarang

dan Kota Semarang serta rancangan

busana dari desainer yang tergabung

dalam APPMI Jawa Tengah.

Kegiatan tahunan yang pada

tahun 2014 ini merupakan kali kedua

diselenggarakan bertujuan untuk

menumbuhkan rasa bangga pada

generasi muda selaku konsumen pada

produk fashion Jawa Tengah dan

Page 28: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

sekaligus menjadi ajang melestarikan

dan menggali potensi batik dan tenun

Jawa Tengah, serta membuka akses

pasar yang lebih luas melalui promosi.

Nilai seni yang terkandung dalam

sehelai kain batik dan tenun dengan

berbagai macam corak yang eksotis

tidak hanya menambah keindahan

pakaian, tetapi juga mempunyai nlai

ekonomis tinggi. Maka sudah saatnya

produk batik dan tenun diapresiasi

masyarakat Jawa Tengagh melalui

ajang kreativitas ini.

Disamping Fashion on The

Street, digelar juga pameran batik dan

tenun dihalaman Gedung Dinas

Perindag Prov. Jateng yang

menampilkan produk batik dan tenun

dari IKM Dannis Art Batik Pekalongan,

De’Youl Batik Kab. Semarang; Anindya

Batik Art and Tailor Kota Semarang;

KUB Sumber Rejeki Kab.Semarang;

Aneka Kerajinan Tas Kota Semarang;

House of Hoedas Kab.Jepara; Batik

Jazid Bastom Kab. Purworejo; dan

De’cla Kota Semarang. Dengan

Page 29: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

digelarnya Fashion On The Street 2014

dan pameran batik dan tenun ini

diharapkan dapat memberi motivasi

bagi pelaku usaha IKM dan para

perancang busana Jawa Tengah untuk

selalu meningkatkan kreativitas dan

inovasi dalam berkarya. Hal ini tentu

perlu didukung dan kerja keras dan

kerjasama yang sinergis dari sejumlah

pihak terkait, sehingga batik dan tenun

lebih dikenal masyarakat Jawa Tengah

dan para wisatawan.

Page 30: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

SANDAL DARI LIMBAH KELAPA KAB. PURBALINGGA

Selama ini alas kaki sandal kebanyakan

dibuat dari karet atau bahan plastik.

Produk milik Bapak Unardi ini justru

memiliki ciri khas tersendiri, sehingga

tak heran sandal made in Purbalingga

ini laris manis dibanyak kota di Tanah

Air. Kejelian menangkap bisnis kerap

kali membuat orang sukses menjadi

wirausahawan, hal inilah yang dialami

oleh Bapak Unardi perajin sandal dari

limbah tempurung kelapa asal

Purbalingga.

Ide membuat sandal tempurung

kelapa muncul begitu saja, inspirasinya

berawal saat melihat potongan sisa

tempurung yang telah dibuat berbagai

macam kerajinan. Daripada potongan

tempurung kecil-kecil tidak dipakai, ia

lantas dimanfaatkan dengan cara

dirangkai secara vertikal dan

direkatkan dengan rem. Produknya

unik dan menarik, tak heran kemudian

banyak yang tertarik dan memesan

produknya, namun kebanyakan

pesanan sandal tempurung tersebut

untuk souvenir. Pemesan produknya

kebanyakan pedagang dari luar kota

seperti dari Bali, Jakarta dan Bandung.

Sementara di penjualan lokal, tidak

begitu banyak dikenal, bisa jadi, sandal

tempurung buatan Purbalingga ini

justru tidak banyak diketahui jika

orang berasal dari Purbalingga sendiri.

Meski berbahan dasar sebagian

besar dari tempurung kelapa, namun

bagian alas sandal tetap menggunakan

bahan karet atau plastik, sesuai selera

konsumen. Sementara bagian pengikat

kaki, juga sama dengan sandal lainnya,

tempurung hanya digunakan pada

pelapis alas sandal. Harga sepasang

sandal ini juga tidak begitu mahal,

cukup merogoh Rp 35.000, anda sudah

bisa membawa pulang sepasang

sandal unik ini, harga itu berlaku

untuk jenis sandal ukuran apa saja.

Seiring dengan perkembangan

usaha, tidak hanya sandal yang

diproduksi oleh Bapak Unardi, jenis

produknya mulai bertambah seperti

Page 31: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

meja tempurung, tempat tisue, kap

lampu, asbak, tempat minuman dan

sejumlah produk lainnya. Melihat

keberhasilan Bapak Unardi, kini telah

banyak masyarakat sekitar yang

mengikuti jejaknya dan bahkan telah

dibentuk kelompok pengrajin

tempurung 'Manunggal Karya' yang

jumlah anggotanya mencapai 42 orang

anggota. Dari kelompok usaha

tersebut, setidaknya ada 34 macam

hasil kerajinan yang diproduksi dan

dijual ke pasaran di sejumlah kota

besar. Hasil kerajinan ini sebagian

besar untuk keperluan rumah tangga

seperti irus, centong, sendok kayu

kelapa, piring kayu, ciri dan penghalus

sambal, jam tempurung dan

sebagainya. Bahan dasar yang

digunakan selain limbah tempurung,

juga potongan kayu kelapa (glugu),

dan potongan kayu melinjo.

Alamat :

Bpk Unardi

Kel. Purbalingga Wetan,

Kec.Purbalingga, Purbalingga

Page 32: Epaper Dinperindag Jateng Mei 2014

MEI 2014

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Provinsi Jawa Tengah

Jl.Pahlawan No.4 Semarang, Jawa Tengah.

Indonesia

Phone ( 024 ) 8419826 / 8417601

Fax ( 024 ) 8311710

[email protected]

”One Team, One Spirit, One Goal.....To be Number One”

Find Us on Web:

http://dinperindag.jatengprov.go.id