Enzim Katalase - Tika

20
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “Laporan Enzim Katalase“ . Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ada atau tidaknya faktor- faktor yang mempengaruhi enzim katalase melalui percobaan ini. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah dialami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Juriah, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Biologi, yang telah membimbing kami dalam menyelsaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, Penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua. BSD, Oktober 2012 Tim Penyusun 1

Transcript of Enzim Katalase - Tika

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “Laporan Enzim Katalase“ .

Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ada atau tidaknya faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase melalui percobaan ini.

Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah dialami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Juriah, S.Pd. selaku guru mata pelajaran Biologi, yang telah membimbing kami dalam menyelsaikan laporan percobaan ini.

Dalam penyusunan laporan percobaan ini, Penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.

Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.

BSD, Oktober 2012

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR1

DAFTAR ISI2

BAB I PENDAHULUAN31.1 Latar Belakang

3

1

1.2 Tempat dan Waktu Penelitian3

1.3 Rumusan Masalah4

1.4 Hipotesis4

1.5 Tujuan Penelitian4

1.6 Pembatasan Masalah4

BAB II KAJIAN TEORI52.1 Metabolisme52.2 Pengertian Enzim

62.3 Enzim Katalase8

BAB III METODE PENELITIAN10

3.1 Alat103.2 Bahan 103.3 Langkah Kerja10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN12

4.1 Hasil Pengamatan12

4.2 Analisa Data134.3 Pembahasan144.4 Jawaban Soal14

BAB V PENUTUP175.1 Kesimpulan175.2 Saran 17

DAFTAR PUSTAKA18

LAMPIRAN 19

BAB IPENDAHULUAN

2

1.1. Latar Belakang

Manusia mengalami proses metabolisme, yaitu proses yang

berkaitan dengan beribu-ribu proses kimia serta enzim. Dalam suatu

reaksi kimia terdapat senyawa – senyawa yang bersifat menghambat atau

mempercepat reaksi. Senyawa - senyawa yang mempercepat suatu reaksi

dikenal dengan sebutan katalisator. Katalisator berfungsi untuk

mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak

kesetimbangan.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang

disebut dengan enzim. Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai

katalis di dalam tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya dipengaruhi

oleh faktor dalam dan luar enzim.

Oleh karena itu, kami sebagai siswa, mempelajari materi tersebut

serta melakukan praktikum. Penulisan laporan biologi ini kami buat

berdasarkan praktikum enzim katalase pada ekstrak daun papaya dan

ekstrak ubi untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi uji enzim

katalase. Untuk mengetahui faktor luar yang mempengaruhi cara kerja enzim,

kami melakukan praktikum sederhana dengan mengggunakan enzim katalase

sebagai contoh nya.

1.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Labolatorium Biology SMA Negeri 3 Tangerang Selatan

Waktu : Kamis, 13 September 2012

1.3. Rumsan Masalah

1. Bagaimanakah cara kerja enzim katalase dengan perlakuan

berbeda pada substract H2O2?

2. Perlakuan manakah yang paling banyak menghasilkan

gelembung gas dan nyala bara api?

3. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim

katalase?

3

1.4. Hipotesis

1. Menurut kami, senyawa H2O2 berperan dalam penguraian enzim

katalase.

2. Pada suhu yang tinggi enzim katalase tidak akan bekerja dengan

baik, karena enzin katalase bekerja pada suhu optimum ±400C

3. Enzim katalase akan bekerja secara optimum pada pH netral.

4. Fakto-faktor yang mempengaruhi enzim katalase adalah pH dan

suhu.

1.5. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kerja

enzim katalase.

1.6. Pembatasan Masalah

Berdasarkan judul yang telah dipaparkan oleh kami sebelumnya,

maka penulis hanya membatasi pembahasan pada ruang lingkup

penulisan faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase. Agar

tidak timbul kesalahpahaman dalam makalah ini.

BAB IIKAJIAN TEORI

2.1 Metabolisme

Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri oleh produk akhir, yang terjadi di dalam sel. Setiap produk suatu reaksi kimia ini akan mengubah reaktan bagi reaksi berikutnya, sampai produk akhir dari suatu jalur metabolisme terbentuk.

Metabolisme terdiri atas dua proses sebagai berikut :

1. AnabolismeAnabolisme adalah proses-proses penyusunan energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik. Contoh : fotosintesis.

4

2. KatabolismeKatabolisme adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik melalui proses respirasi. Semua reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim, baik oleh reaksi yang sederhana maupun reaksi yang rumit. Contoh : respirasi.

2.2. Pengertian Enzim

Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substart, yaitu di bagian yang disebut sisi aktif (active site).

Beberapa enzim memerlukan komponen nonprotein yang disebut gugus prostetik agar dapat bekerja dalam suatu reaksi. Enzim yang lengkap tersebut disebut holoezim.

Secara kimia, enzim yang langkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian protein dan bagian bukan protein :Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam asam amino. Bagian protein bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman. Contoh : NAD+

Bagian yang bukan protein disebut gugus prostetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul anorganik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa organik kompleks disebut koenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), asam pantotenat (vitamin B5), niasin (asam nikotinat), piridoksin (vitamin B6), biotin, asam folat dan kobalamin (vitamin B12).

5

Koenzim merupakan kofaktor yang terdiri dari molekul organic non-protein kompleks yan terikat renggang dengan enzim. Koenzim bergungsi memindahkan gugus kimia, atom, atau electron dari satu enzim ke enzim yang lain.

• Cara Kerja Enzim

Kerja enzim dapat diterangkan oleh dua teori, yaitu :

1. Teori Kunci dan Gembok 

Sesuai dengan namanya, cara kerja enzim menurut teori ini mirip dengan mekanisme kunci dan anak kunci. Dalam hal ini, enzim diibaratkan sebagai kunci gembok yang bersifat aktif, sedangkan substrat diibaratkan sebagai anak kuncinya. Substrat akan memasuki enzim seperti layaknya anak kunci yang memasuki kunci gembok. Pada proses selanjutnya, substrat akan diubah menjadi produk. Pada tahap selanjutnya, sisi aktif enzim akan melepaskan produk dan siap menerima substrat baru yang lain.

Sisi aktif enzim pada dasarnya mengandung sejumlah kecil asam amino sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentulah yang bisa menjadi substrat bagi enzim.

2. Teori Kecocokan yang Terinduksi

  Pada teori ini, cara kerja enzim adalah dengan cara melakukan penyesuaian bentuk supaya bisa berikatan dengan substrat. Tujuan dari penyesuaian bentuk ini adalah untuk meningkatkan kecocokan dengan substrat sehingga membuat ikatan enzim dan substrat menjadi lebih reaktif. Sisi aktif molekul enzim akan menjadi tempat melekatnya substrat sehingga bisa membentuk molekul kompleks enzim - substrat. Molekul enzim akan berubah ke bentuk semula setelah produk dihasilkan dan siap untuk menerima substrat baru yang lain lagi 

• Sifat-sifat Enzim Sebagai Biokatalisator

1. Enzim bekerja secara spesifik/khusus2. Enzim berfungsi sebagai katalis3. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit4. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik

• Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

a. Suhu 00 C : tidak beaktivitas380C-400C : aktivitas enzim meningkat

6

Diatas 380C : aktivitas enzim menurun600C : aktifitas enzim akan terhenti.

b. Air

c. pH : pH tergantung pada lokasi enzim yang bersangkutan

d. Konsentrasi enzim kecepatan proses pembentukan atau penguraian molekul subtract mengikuti konsentrasi enzim.

e. InhibitorInhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara menempati sisi aktif enzim sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Inihibitor ini dapat dihilangkan dengan penambahan konsentrasi sustrat. Adapun inhibitor non-kompettif bekerja dengan cara menempati bagian lain dari permukaan enzim sehingga dapat mengubah sisi aktifnya. Inhibitor ini dapat dihilangkan dengan penambahankonsentrasi substrat.

2.3 Enzim Katalase

Katalase adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang sama sekali tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alcohol yang juga berbahaya bagi tubuh manusia.

Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup. Enzim ini diproduksi oleh sel di bagian badan mikro, yaitu Perioksisom Bagi sel, enzim ini adalah bodyguard yang melindungi bagian dalam sel dari kondisi oksidatif yang bagi kebanyakan orgnisme ekuivalen dengan kerusakan.

Enzim katalase dari mamalia seperti manusia, ataupun sapi, ataupun mikroba moderat (jamur) misalnya, hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40 derajat celcius. Jika suhu terlalu rendah ( < 100 C) , maka enzim ini akan berhenti bekerja, tetapi tidak mengalami kerusakan (Inaktif) dan akan bekerja kembali jika suhu telah normal. Jika suhu terlalu tinggi ( >400 C), enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai kembali.

Reaksi-reaksi yang berlangsung didalam tubuh makhluk hidup terjadi pada suhu 270 C, misalnya pada tumbuhan dan pada tubuh hewan berdarah dingin; atau pada suhu 370 C, misalnya pada tubuh hewan

7

berdarah panas.Pada suhu tersebut proses oksidasi akan berjalan lambat.Agar reaksi-reaksi berjalan lebih cepat diperlukan katalisator.Katalisator adalah zat yang mempercepat reaksi tetapi zat tersebut tidak ikut bereaksi. Katalisator didalam sel makhluk hidup disebut biokatalisator atau enzim.Pada umumnya, pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, beberapa pengecualian dapat terjadi. Contonya pada lambung manusia, pepsin akan bekerja optimum pada pH 2. Perubahan pH yang cukup tajam juga dapat menyebabkan enzim mengalami denaturasi.

• Fungsi Enzim Katalase

Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga

keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh

memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari

respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup. Kandungan H202 ini

sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase berfungsi

untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut. peran enzim ini juga sebagai

peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen peroksida

sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu

molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi

oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen

yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah berjalan.

• Peran Enzim Katalase

Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam mengkatalis senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya. Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.

• Kerja Enzim Katalase

Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati. Adakalanya jumlah enzim ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.

8

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1. Alat

8 buah tabung rekasi 1 buah rak tabung reaksi 1 buah gelas kimia ukuran 1 buah lampu spiritus 4 buah pipet tetes 1 buah termometer 2 batang lidi Korek api

3.2. Bahan

Aquades NaOH HCl H2O2

Ekstrak daun pepaya Ekstrak ubi

3.3. Langkah Kerja

1) Menyiapkan ekstrak daun papaya dan ekstrak ubi

2) Menyiapkan 4 buah tabung reaksi beri label A,B,C, dan D

3) Memasukan 1 ml hidrogen peroksida (H2O2) pada tabung reaksi

(A,B,C, dan D)

4) Menyiapkan 4 buah tabung yang lain diberi label 1,2,3, dan 4

5) Memasukan 1 ml ekstrak daun pepaya pada keempat tabung reaksi

yang telah disiapkan (1,2,3, dan 4),

dan tambahkan : 4.1 10 tetes HCl pekat pada tabung 2

4.2 10 tetes NaOH 20% pada tabung 3

Untuk tabung reaksi keempat ekstrak daun pepaya dipanaskan,

dengan cara memasukan tabung reaksi tersebut kedalam gelas

kimia yang telah diisi air mendidih, biarkan lebih kurang 2 menit.

9

Setelah diangkat langsung diukur dengan menggunakan

termometer.

6) Memasukan ekstrak daun pepaya yang ada pada:

a) Tabung ke 1 tabung A , tutup dengan ibu jari, amati jumlah

gelembung yang dihasilkan, uji dengan lidi yang membara, amati

perubahan yang terjadi pada bara api.

b) Tabung 2 ke tabung B, tabung ke 3 ke C dan tabung keempat ke

D

Ulangi langkah berikutnya seperti pada tabung 1

c) Perangakat dalam percobaan

1 ml ekstrak 1 ml ekstrak 1 ml ekstrak 1 ml ekstrak

daun pepaya daun pepaya daun pepaya daun pepaya

& 10 tetes HCl & 10 tetes NaOH yang dipanaskan

(20%)

1ml H2O2 1ml H2O2 1ml H2O2 1ml H2O2

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

NO Perlakuan 1

Gelembung

gas Bara api

1 Ekstrak daun pepaya + H2O2 ++ Nyala

2 Ekstrak daun pepaya + HCL + H2O2 + Tidak Nyala

10

3 Ekstrak daun pepaya + NaOH + H2O2 ++ Tidak Nyala

4

Ekstrak daun pepaya + dipanaskan 650C

+ H2O2 + Tidak Nyala

NO Perlakuan 2

Gelembung

gas Bara api

1 Ekstrak ubi + H2O2 +++ Nyala

2 Ekstrak ubi + HCL + H2O2 + Tidak Nyala

3 Ekstrak ubi + NaOH + H2O2 ++ Nyala

4 Ekstrak ubi + dipanaskan 650C + H2O2 + Tidak Nyala

Keterangan :

Kolom gelembung gas : ++++ banyak sekali

: +++ banyak

: ++ sedang

: + sedikit

Kolom bara api : Nyala atau Tidak

4.2 Analisa data

1. Ekstrak daun papaya

Ekstrak daun papaya + H2O2 : pada percobaan ini gelembung

yang dihasilkan sedang dan bara api menyala.

Ekstrak daun papaya + HCl + H2O2 : pada percobaan ini

sedikit gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak

menyala.

Ekstrak daun papaya + NaOH + H2O2 : pada percobaan ini

gelembung yang dihasilkan sedang dan bara api tidak

menyala.

Ekstrak daun papaya + dipanaskan + H2O2 : pada percobaan

ini sedikit gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak

menyala.

2. Ekstrak ubi

11

Ekstrak ubi + H2O2 : pada percobaan ini gelembung yang

dihasilkan banyak dan bara api menyala.

Ekstrak ubi + HCl + H2O2 : pada percobaan ini sedikit

gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala.

Ekstrak ubi + NaOH + H2O2 : pada percobaan ini gelembung

yang dihasilkan sedang dan bara api menyala.

Ekstrak ubi + dipanaskan + H2O2 : pada percobaan ini sedikit

gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala.

4.3 Pembahasan

Dari hasil pengamatan kami, ekstrak ubi mengandung enzim

katalase yang lebih banyak dibandingkan dengan ekstrak pepaya.

Karena pada saat keadaan suhu normal (suhu ruangan) dan pH

netral kedua ekstrak tersebut sama-sama menghasilkan gelembung

dan bara api. Namun, pada ekstrak ubi gelembung yang dihasilkan

lebih banyak dibandingkan pada ekstrak daun papaya. Selain itu

dari hasil pengamatan kami, enzim katalase dapat bekerja optimum

pada suhu ruangan ±400C dan pH netral. Karena pada percobaan

yang kami lakukan apabila ekstrak daun papaya dan ubi

dicampurkan dengan HCl, NaOH atau dipanaskan dengan suhu

±650C, maka gelembung yang dihasilkan sedikit dan bara api tidak

menyala atau menyala sedikit.

4.4 Jawaban Soal

Pertanyaan :

1. Jelaskan variable pada eksperimen :

a. Variabel bebas (manipulasi)

b. Variable terikat (respon)

c. Variable control

2. Mengapa dalam percobaan ini digunakan H2O2 sebagai substratnya?

3. Bandingkan antara hasil pengamatanmu menggunakan ekstrak daun

papaya dengan ekstrak ubi? Dan beri alasan!

12

4. Berdasarkan eksperimen, perlakuan manakah yang paling banyak

menghasilkan gelembung gas? Jelaskan menurut pendapatmu!

5. Pada percobaan, dari manakah gelembung gas dihasilkan?

6. Apakah peranan enzim katalase pada eksperimen tersebut?

7. Organel apakah yang berperan dalam percobaan tersebut?

8. Sebutkan faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase pada

eksperimen?

9. Berdasarkan eksperimen uji enzim katalase. Menurut pendapatmu

buatlah kesimpulan dari eksperimen tersebut !

Jawaban :

1. a. Variabel bebas (manipulasi) : NaOH, HCL, Suhu

b. Variabel terikat (respon) : Gelembung gas dan bara api.

c. Variabel control : H2O2, ekstrak daun papaya, dan ekstrak

ubi.

2. Karena H2O2 merupaka hydrogen peroksida yang berupa senyawa

kimia yang bersifat racun, sehinggga H2O2 dapat diuraikan atau

dinetralkan menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen) dengan adanya

enzim katalase.

3. Dari percobaan yang telah kami lakukan, pada suhu ruangan ±350C

dan ph netral. Ekstrak ubi menghasilkan gelembung banyak dan bara

api yang lebih banyak. Sedangakan dengan ekstrak daun pepaya

menghasilkan gelembung sedang dan bara api. Hal ini membuktikan

bahwa esktrak ubi memiliki enzim katalase yang lebih banyak

dibandingkan daun papaya..

4. Pada ekstrak ubi + H2O2

Karena H2O2 dapat diuraikan atau dinetralkan menjadi H2O (air)

dan O2 (oksigen) dan membantu terjadinya pembakaran.

5. Gelembung gas dihasilkan dari gas O2 (oksigen). Dimana O2 terbentuk

karena adanya pemecahan reaksi H2O2 menjadi H2O (air) dan O2

(oksigen). Sehingga ketika bara api dimasukkan timbullah nyala

api.

6. Berperan dalam menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O (air) dan

O2 (oksigen).

13

7. Peroksisom, karena bekerja pada peroksida (mengandung enzim

katalase).

8. Faktor yang mempengaruhi cara kerja enzim adalah faktor lingkungan.

Diantaranya, suhu, derajat keasaman (pH), inhibitor

(penghambat),serta konsentrasi enzim dan substrat.

pH : Enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal pada pH yang

terlalu asam ataupun basa. Enzim katalase akan bekerja optimal pada

pH netral.

Suhu : Enzim katalase juga tidak dapat bekerja optimal pada suhu

yang terlalu tinggi maupun rendah. Enzim katalase akan bekerja

optimal pada suhu ±400C.

9. Dari percobaan yang kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa

enzim katalase berperan dalam penguraian racun dalam senyawa H2O2

menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen). Dimana kerja enzimnya

dipengaruhi oleh :

pH : Enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal pada pH yang

terlalu asam ataupun basa. Enzim katalase akan bekerja optimal pada

pH netral.

Suhu : Enzim katalase juga tidak dapat bekerja optimal pada suhu

yang terlalu tinggi maupun rendah. Enzim katalase akan bekerja

optimal pada suhu ±400C.

BAB VPENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan yang telah kami

lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa cara kerja enzim katalase

berperan dalam penguraian H2O2 menjadi H2O (air) dan O2 (oksigen).

Selain itu enzim katalase juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ph

14

dan suhu. Dimana enzim katalase akan bekerja secara optimal pada ph

yang netral dan suhu ±400C. pada percobaan ini dibuktikan dengan

adanya gelembung dan bara api yang menyala.

5.2. Saran

Sebaiknya dalam melakukan praktikum harus berhati-hati karena

senyawa-senyawa seperti HCl, NaOH dan H2O2 apabila terkena tangan

atau kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit sebaiknya menggunakan

sarung tangan. Dan juga berhati hati saat memasukan bara api pada lidi

kedalam tabung reaksi, karena yang dimasukan adalah bara apinya bukan

nyala apinya.

DAFTAR PUSTAKA

http://carapedia.com/kerja_enzim_info2562.html

http://biologi.blogsome.com/2011/08/16/metabolisme/http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2009674-factor-faktor-yang-mempengaruhi-kerja/#ixzz27ZWsOZez

http://www.kesehatan123.com/3579/peran-dan-kerja-enzim-katalase/

15

LAMPIRAN

Alat & Bahan Ekstrak Daun Pepaya

Reaksi yang tidak menghasilkan busa Mencampurkan NaOh ke dalam H2O2

16

Ekstrak Ubi

Menuangkan H2O2 ke dalam ekstrak ubi Reaksi menghasilkan busa banyak

Reaksi menghasilkan busa sedang Reaksi tidak menghasilkan busa

17