Enzim dan Penyakit

14
Izhar Ibrahim Panji Mulyotomo Handoyo ENZIM DAN PENYAKIT

Transcript of Enzim dan Penyakit

Page 1: Enzim dan Penyakit

Izhar Ibrahim

Panji Mulyotomo

Handoyo

ENZIM DAN PENYAKIT

Page 2: Enzim dan Penyakit

Sejarah

Wolgemuth • 1908

Kay, kings, bodansky • 1920-1930

La due, Wroblewski dan karmen

• 1955

Page 3: Enzim dan Penyakit

Peran Enzim dalam Metabolisme

Metabolisme merupakan sekumpulan reaksi kimia yang

terjadi pada makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan

hidup. Reaksi yang terjadi adalah anabolisme dan

katabolisme.

Oleh karena kontrol aktivitas enzim yang ketat diperlukan

untuk menjaga homeostasis, malafungsi enzim tunggal

yang penting dapat menyebabkan penyakit genetik.

Pentingnya enzim ditunjukkan oleh fakta bahwa penyakit-

penyakit mematikan dapat disebabkan oleh hanya mala

fungsi satu enzim dari ribuan enzim yang ada dalam tubuh

kita.

Page 4: Enzim dan Penyakit

• Peningkatan jumlah tripsinogen I hingga 400x menunjukkan adanya pankreasitis akut

• Peningkatan ALT serum hingga 100x menunjukkan adanya virus hepatitis

1. Enzim sebagai petanda

• Uricase yg berasal dari jamur Candida utilis dapat digunakan untuk mengukur asam urat

2. Enzim sebagai suata reagensia

diagnosis

• Pada teknik imunoenzimatik ELISA, antibodi mengikat senyawa yang akan diukur, lalu antibodi kedua yg sudah ditandai enzim akan mengikat senyawa yg sama. Lalu kompleks yang terbentuk direaksikan dgn substrat enzim sehngga menghasilkan zat warna

3. Enzim sebagai petanda pembantu

reagensia

Page 5: Enzim dan Penyakit

Pemanfaatan enzim dalam pengobatan meliputi penggunaan enzim sebagai obat, pemberian senyawa kimia untuk memanipulasi kinerja suatu enzim dengan demikian suatu efek tertentu dapat dicapai (enzim sebagai sasaran pengobatan), serta manipulasi terhadap ikatan protein-ligan sebagai sasaran pengobatan.

Pemanfaatan enzim di bidang pengobatan

Page 6: Enzim dan Penyakit

Amilase adalah enzim yang mengkatalis

pemeccahan pati menjadi gula. Amilase hadir padamanusia di air liur . Dimana ia memulai proseskimia pencernaan.

Pada pankreas juga membuat alfa amilase untukmenghidrolisis pati makanan menjadi disakaridadan trisakarida yang dikonversi oleh enzim lainuntuk glukosa unyuk memasok tubuh denganenergi

Enzym Alfa Amilase

Page 7: Enzim dan Penyakit

*

*Amilase pada saliva berasal dari kelenjar

parotis, submandibular, dan sublingual.

Kelenjar ini terbentuk dari unit lebih kecil yang

disebut acinar yang dilapisi oleh sel-sel yang

menghasilkan amilase

Page 8: Enzim dan Penyakit
Page 9: Enzim dan Penyakit

Alfa amilase adalah enzim enzim pencernaan yang diproduksi oleh pankreas. Tes amilase membedakanapendsitis akut dari pankreatitis akut.

Kadar lab : kadar normal amilase umumnya berkisardari 30 hingga 100 U/liter untuk dewasa

Page 10: Enzim dan Penyakit

Enzimalfa

amilase

Peningkatankadar amilasedalam serum darah / urin

Penurunankadar amilasedalam serum darah / urin

Page 11: Enzim dan Penyakit

Peningkatan kadar amilase

Pankreatitis adalah salah satu penyebab paling umummeningkatnya amilase. Penyebab lain adalah penyakitgondok, tukak lambung, dan penyakit ginjal

Page 12: Enzim dan Penyakit
Page 13: Enzim dan Penyakit

Penurunan kadar amilase

Penurunan kada amilase mengindikasikan kerusakanhati serta fibrosis kistik

Page 14: Enzim dan Penyakit

Abstrak

Telah dilakukan kajian aktivitas inhibitor α-glukosidase terhadap

ekstrak kulit batang matoa (Pometia pinnata Spp.). Secara umum penelitian ini

dapat digambarkan sebagai suatu sistem reaksi enzim-subsrat dan enzim-

inhibitor-substrat. Enzim dalam reaksi ini adalah isolat kasar α-glukosidase

yang diisolasi dari usus halus tikus wistar (Rattus novergicus L.), substrat

adalah sukrosa, sedangkan sumber inhibitor adalah ekstrak kulit batang matoa

yang diekstraksi dengan pelarut etanol. Parameter penghambatan enzim

adalah perbandingan konsentrasi gula pereduksi pada perlakuan tanpa ekstrak

dan perlakuan dengan ekstrak. Kadar gula pereduksi ditentukan dengan

metode penentuan gula pereduksi Lane-Eynon. Hasil analisis memberikan

persentase inhibisi ekstrak pada konsentrasi 5; 12,5; 25 dan 50 ppm berturut-

turut adalah 19,56; 24,79; dan 100 %. Analisis fitokimia dilakukan untuk

mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang diduga berperan

sebagai inhibitor α-glukosidase. Hasil analisis fitokimia menunjukan bahwa

ekstrak etanol kulit batang matoa mengandung senyawa flavonoid, tanin,

triterpena dan saponin.