Entrepreneurship 8 13

284
MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI OLEH: MUHAMMAD ZEN, S.AG, LC, MA ENTREPRENEURSHIP

description

Entrepreneurship

Transcript of Entrepreneurship 8 13

Page 1: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

OLEH: MUHAMMAD ZEN, S.AG, LC, MA

ENTREPRENEURSHIP

Page 2: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

DAFTAR ISI1. Mengembangkan semangat wirausaha/menumbuhkan minat2. Meningkatkan produktivitas usaha melalui motivasi3. Wiraswasta dan Wirausaha (Entrepreneur)4. Model wirausaha5. Strategi Pengusaha Sukses6. Peranan Imajinasi dan Intuisi Dalam Entrepreneur7. Peluang Bisnis Keluarga dalam Jaringan Usaha8. Kepemimpinan dalam Bisnis9. Marketing Syariah 10. Business Plan & Pembuatan Proposal11. Success and Failed Story Entrepreneurship12. Entrepreneurship dari segi etika bisnis dan etika agama13. Bentuk usaha

Page 3: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BAB VIII BAB VIII KEPEMIMPINAN DALAM BISNISKEPEMIMPINAN DALAM BISNIS

KEPEMIMPINAN ADALAH PROSES MENGARAHKAN PERILAKU ORANG LAIN KE ARAH PENCAPAIAN TUJUAN TERTENTU DALAM SEBUAH BISNIS/WIRAUSAHA.

WIRAUSAHAWAN YANG BERHASIL MERUPAKAN PEMIMPIN YANG BERHASIL, BAIK MEMIMPIN BEBERAPA ATAU BERATUS2 KARYAWAN.

WIRAUSAHAWAN ADALAH INDIVIDU2 YANG MENGEMBANGKAN GAYA KEPEMIMPINAN MEREKA SENDIRI.

Page 4: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PEMIMPIN ADALAHPikirannya berisi solusi

dan bukan masalah

Page 5: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pemimpin

Seorang pemimpin adalah seseorang yang secara luar biasa mampu menggerakkan orang lain untuk melangkah.  Mereka bisa mengajak orang lain keluar dari zone kenyamanan dan bergerak menuju tujuan mereka.  Mereka mampu membangkitkan gairah, antusiasme, dan tindakan dari para pengikut.Apakah Anda dikenal sebagai seseorang yang mampu menggerakkan orang lain?  Apakah Anda membuat perubahan?

Page 6: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KODOK REBUS

Page 7: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BELAJARLAH DARI “SEMUT”

1. Saling Menghormati2. Tolong Menolong3. Pekerja keras4. Tidak cepat putus asa5. Percaya diri6. Tidak punya musuh7. Egaliter8. Low profile

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 7

Page 8: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Gaya Kepemimpinan Otoriter / AuthoritarianGaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikantelah diberikan

Gaya Kepemimpinan Demokratis / DemocraticGaya Kepemimpinan Demokratis / DemocraticGaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuhsebagai suatu tim yang utuh

Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez FaireGaya Kepemimpinan Bebas / Laissez FairePemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Anda bisa menilai secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Anda bisa menilai bagaimana kualitas manajemen yang ini.bagaimana kualitas manajemen yang ini.

Jenis dan gaya kepemimpinan

Jenis dan gaya kepemimpinan

Page 9: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Peran Seorang Manajer

Setidaknya ada tiga peran utama yang akan dilakukan oleh seorang manajer, yaitu :

Pemelihara Hubungan

Sumber Komunikasi

Pengambil Keputusan

- Penanggung jawab kelompok

- Penggerak kegiatan bawahan

- Penghubung kedalam dan keluar

- Penyedia informasi

- Penyalur informasi

- Penyampai informasi kedalam dan keluar

- Pencetus inovasi- Penanganan

gangguan- Negosiator ulung

penuntas masalah/pengambil keputusan

Page 10: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

1. Berkomunikasi.2. Memusatkan perhatian pada pelanggan.3. Membudayakan mutu.4. Mengadakan inovasi.5. Menampung aspirasi pelanggan.6. Menetapkan struktur lembaga, tanggung-jawab dan

wewenang.7. Mengoreksi kebijaksanaan.8. Mengatasi kendala.9. Mengembangkan tim-tim kecil.10. Mengembangkan mekanisme pemantauan dan

evaluasi keberhasilan.11. Mengadakan kaderisasi.12. Memberdayakan anggota (Empowerment)13. Memotivasi anggota.

KEPEMIMPINAN adalah suatu kegiatan mempengaruhi perilaku orang banyak agar mau bekerjasama untuk

mencapai sesuatu tujuan tertentu.

PERAN PEMIMPIN PERAN PEMIMPIN WIRAUSAHA WIRAUSAHA

Page 11: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

JENIS KEPEMIMPINAN :

• Formal Leader - pemimpin formal, yang diperoleh karena jabatan resmi dan biasanya dijalankan atas dasar aturan baku.

• Informal Leader - pemimpin yang tidak formal, dapat saja karena unsur keagamaan maupun kebudayaan.

Page 12: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Anda sedang mengendarai bis, bis itu lalu berhenti di Halte A dan naiklah

sebanyak 3 orang penumpang dimana sebelumnya sdh ada 5 orang

penumpang di dalamnya, lalu berhenti lg di halte B di halte ini naik juga 7

orang dan turun 10 orang penumpang, kemudian di halte C sang kondektur turun dan membeli minuman, secara

bersamaan naik juga 2 orang dan turun 3 orang penumpang di halte itu

lalu bis itu berhenti di terminal X.

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 12

Bacalah baik - baik

Page 13: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

1. Berapakah jumlah penumpang yang turun di terminal ?

2. Siapakah nama sopir bis itu dan berapakah umurnya ?

3. Dimana alamat sopir itu ?

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 13

Pertanyaan

Page 14: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KASUS PT. Aqua Golden Mississippi

• Dalam semua aktivitas bisnisnya, Tirto Utomo mengingatkan para karyawannya bahwa 60% yang mereka jual adalah service. Oleh karena itu permasahan yang adalah bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan servis yang telah diberikan kepada konsumen.

• Diperlukan waktu selama 20 tahun bagi Tirto Utomo untuk membangun perusahaan menjadi pesaing kelas dunia, sedangkan saat ini banyak sekali bermunculan produk-produk air kemasan dalam botol yang menjadi kompetitor AQUA. Untuk itu, PT. Aqua Golden Mississippi harus memikirkan pula bagaimana cara agar bisnisnya tetap bertahan.

Page 15: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KOMPETISI• Ades, Oasis, Air Sosro telah secara agresif menantang

kepemimpinan Aqua dari pasar dispenser air untuk kantor yang amat menguntungkan di Jakarta.

• Induk perusahaan Air Sosro mengontrol pasar teh botol di Indonesia dengan menjual satu juta botol setiap hari dengan membonceng ketenaran merek Teh Botol Sosro, serta memberikan harga 20% lebih murah dibanding Aqua.

• Bonaqua, suatu produk dari Coca Cola yang dihargai sama dengan Aqua,merupakan nama merek internasional yang memiliki sistem distribusi di Indonesia.

• ABC Pure diproduksi oleh PT.ABC Central Food, suatu distributor besar dari konsentrat minuman ringan tradisional di Indonesia.

Page 16: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MENCIPTAKAN KEPEMIMPINAN

… perusahaan-perusahaan yang hebat, berhasil karena perusahaan-perusahaan tersebut

memiliki pemimpin-pemimpin yang baik yang bisa menumbuh kembangkan pemimpin-

pemimpin baru pada semua tingkatan dalam organisasi

Page 17: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

LEADER PEMIMPIN KHALIFAH

RESPONSIBILITY TANGGUNG JAWAB AMANAH

Page 18: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Manajemen VS Kepemimpinan

MANAJEMEN(Melakukan dengan benar)

KEPEMIMPINAN(Melakukan hal yang benar)

•Administrasi•Perawatan•Sistem/ Struktur•Jangka pendek•Bagaimana?•Kepatuhan•Pengendalian

•Inovasi•Pengembangan•Orang•Jangka panjang•Apa/ Mengapa?•Komitmen •Pemberdayaan

Page 19: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PEMIMPIN, BUKAN PEMIMPIN, BUKAN MANAJER !!MANAJER !!

MANAJERMANAJER PEMIMPINPEMIMPIN

1. Tunduk pada konteks.1. Tunduk pada konteks. 1. Menguasai konteks.1. Menguasai konteks.

2. Mengurus / Mengelola 2. Mengurus / Mengelola organisasi.organisasi. 2. Memperbarui organisasi.2. Memperbarui organisasi.

3. Salinan / Turunan.3. Salinan / Turunan. 3. Asli.3. Asli.

4. Memelihara organisasi.4. Memelihara organisasi. 4. Mengembangkan organisasi.4. Mengembangkan organisasi.

5. Fokus pada sistem dan 5. Fokus pada sistem dan struktur.struktur. 5. Fokus pada orang.5. Fokus pada orang.

6. Menyandarkan diri pada 6. Menyandarkan diri pada struktur.struktur.

6. Didasari oleh rasa percaya diri.6. Didasari oleh rasa percaya diri.

Page 20: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PERBEDAAN ANTARA PEMIMPIN DAN KEPALAPERBEDAAN ANTARA

PEMIMPIN DAN KEPALA

PEMIMPINPEMIMPIN KEPALAKEPALA

* Dipilih * Ditunjuk, diangkat

* Kepercayaan kelompok * Kekuasaan atasan

* Pencetus ide, koordinator * Penguasa * Tanggung-jawab terhadap * Tanggung-jawab terhadap atasan

dan kelompok. atasan.

* Berasal dari kelompok * Bisa bukan berasal dari kelompok

* Punya kelebihan * Belum tentu punya kele- bihan

Page 21: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Geoffry G Meredith (1996:5-6)6 Ciri & Watak Wirausahawan

No Ciri-Ciri Watak

1 Percaya DiriKeyakinan, ketidak ketergantungan dan optimis

2 Berorientasi pada tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi. Berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energic dan inisiatif

3 Pengambilan ResikoKemapuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan

4 Kepemimpinan

Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik

5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel

6 Berorientasi ke masa depan Pandangan kedepan, perspektif

Page 22: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

P E M I M P I N seharusnyaP E M I M P I N seharusnya : :1. Memahami dan mengutarakan pada orang-orangnya makna 1. Memahami dan mengutarakan pada orang-orangnya makna

sesuatu sistemsesuatu sistem : : menjelaskan tujuan-tujuan sistem, dan menjelaskan tujuan-tujuan sistem, dan pentingnya kerja kelompok untuk mencapai tujuan.pentingnya kerja kelompok untuk mencapai tujuan.

2. Membantu orang-orang memandang diri mereka sendiri sebagai 2. Membantu orang-orang memandang diri mereka sendiri sebagai

komponen-komponen dalam suatu sistem:komponen-komponen dalam suatu sistem: untuk membangun untuk membangun kerjasamake arah optimasi usaha-usaha untuk mencapai tujuan.kerjasamake arah optimasi usaha-usaha untuk mencapai tujuan.

Menurut W. Edwards Deming

Page 23: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

3. Mengerti bahwa orang-orang berbeda satu 3. Mengerti bahwa orang-orang berbeda satu dengan lainnya : dengan lainnya : berusaha menciptakan minat, berusaha menciptakan minat, tantangan, dan kegembiraan bagi setiap orang dalam tantangan, dan kegembiraan bagi setiap orang dalam pekerjaan. Berusaha mengoptimasikan latar belakang keluarga, pekerjaan. Berusaha mengoptimasikan latar belakang keluarga, pendidikan, pengalaman, keterampilan, harapan, dan pendidikan, pengalaman, keterampilan, harapan, dan kemampuan setiap orang. Bukan meranking orang-orang, kemampuan setiap orang. Bukan meranking orang-orang, melainkan mengakui adanya perbedaan-perbedaan, dan melainkan mengakui adanya perbedaan-perbedaan, dan berusaha menempatkan setiap orang pada posisi siap berusaha menempatkan setiap orang pada posisi siap berkembang. berkembang.

4. Adalah pengarah (4. Adalah pengarah (coachcoach) dan penasihat, ) dan penasihat, bukan hakim. bukan hakim. Mendorong orang yang dipimpin untuk Mendorong orang yang dipimpin untuk selalu mencari perbaikan prestasi, bukan mencari-cari selalu mencari perbaikan prestasi, bukan mencari-cari kesalahan dan menghukumnya. kesalahan dan menghukumnya.

3. Mengerti bahwa orang-orang berbeda satu 3. Mengerti bahwa orang-orang berbeda satu dengan lainnya : dengan lainnya : berusaha menciptakan minat, berusaha menciptakan minat, tantangan, dan kegembiraan bagi setiap orang dalam tantangan, dan kegembiraan bagi setiap orang dalam pekerjaan. Berusaha mengoptimasikan latar belakang keluarga, pekerjaan. Berusaha mengoptimasikan latar belakang keluarga, pendidikan, pengalaman, keterampilan, harapan, dan pendidikan, pengalaman, keterampilan, harapan, dan kemampuan setiap orang. Bukan meranking orang-orang, kemampuan setiap orang. Bukan meranking orang-orang, melainkan mengakui adanya perbedaan-perbedaan, dan melainkan mengakui adanya perbedaan-perbedaan, dan berusaha menempatkan setiap orang pada posisi siap berusaha menempatkan setiap orang pada posisi siap berkembang. berkembang.

4. Adalah pengarah (4. Adalah pengarah (coachcoach) dan penasihat, ) dan penasihat, bukan hakim. bukan hakim. Mendorong orang yang dipimpin untuk Mendorong orang yang dipimpin untuk selalu mencari perbaikan prestasi, bukan mencari-cari selalu mencari perbaikan prestasi, bukan mencari-cari kesalahan dan menghukumnya. kesalahan dan menghukumnya.

5. Belajar tanpa henti. Mendorong orang-orang agar belajar. Lembagakan sistem pendidikan dan pelatihan untuk selalu meningkatkan kemampuan kerja orang-orang. Mendorong adanya pendidikan berkelanjutan.

5. Belajar tanpa henti. Mendorong orang-orang agar belajar. Lembagakan sistem pendidikan dan pelatihan untuk selalu meningkatkan kemampuan kerja orang-orang. Mendorong adanya pendidikan berkelanjutan.

Page 24: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

6. Memahami sistem yang stabil. 6. Memahami sistem yang stabil. Ia mengetahui Ia mengetahui bahwa kiner-ja setiap orang yang bisa mempelajari sesuatu bahwa kiner-ja setiap orang yang bisa mempelajari sesuatu ketrampilan akan sampai pada suatu keadaan stabil, dan ketrampilan akan sampai pada suatu keadaan stabil, dan pelajaran-pelajaran lebih lanjut tidak akan meningkatkan pelajaran-pelajaran lebih lanjut tidak akan meningkatkan kinerjanya. Dalam keadaan stabil, jika orang tersebut diberi kinerjanya. Dalam keadaan stabil, jika orang tersebut diberi tahu mengenai suatu kekeliruan, perhatiannya akan tahu mengenai suatu kekeliruan, perhatiannya akan terbelokkan ke arah lain.terbelokkan ke arah lain.

7. Ia mempunyai tiga sumber kekuatan : 7. Ia mempunyai tiga sumber kekuatan : otoritas jabatan; pengetahuan; dan kepriba-otoritas jabatan; pengetahuan; dan kepriba-dian, daya persuasi, serta ketaktisan. dian, daya persuasi, serta ketaktisan. Para Para pemimpin sering mengembangkan dan mengguna-kan yang pemimpin sering mengembangkan dan mengguna-kan yang kedua dan yang ketiga, tapi jarang me-ngandalkan yang kedua dan yang ketiga, tapi jarang me-ngandalkan yang pertama. Namun demikian dia me-ngemban kewajiban pertama. Namun demikian dia me-ngemban kewajiban menggunakan otoritas jabatan untuk mengubah proses -- menggunakan otoritas jabatan untuk mengubah proses -- peralatan, bahan-bahan, metode-metode -- untuk mewujudkan peralatan, bahan-bahan, metode-metode -- untuk mewujudkan peningkatan.peningkatan.

( W. Edwards Deming )

Page 25: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

8. Mempelajari/menilai hasil-hasil kinerja 8. Mempelajari/menilai hasil-hasil kinerja dengan tujuan meningkatkan kinerjanya dengan tujuan meningkatkan kinerjanya sebagai pengelola orang-orang. sebagai pengelola orang-orang. Apakah dirinya Apakah dirinya berhasil mengelola orang hingga orang-orang itu mampu berhasil mengelola orang hingga orang-orang itu mampu bekerja dengan sungguh-sungguh dan hasil yang baik.bekerja dengan sungguh-sungguh dan hasil yang baik.

9. Berusaha menemukan siapa, kalau ada, di 9. Berusaha menemukan siapa, kalau ada, di dalam sistem yang membutuhkan bantuan dalam sistem yang membutuhkan bantuan khusus. khusus. Adanya individu-individu yang menghadapi Adanya individu-individu yang menghadapi hambatan sehingga gagal da-lam melaksanakan tugasnya. hambatan sehingga gagal da-lam melaksanakan tugasnya. Bantuan khusus mungkin dalam bentuk pengaturan kerja Bantuan khusus mungkin dalam bentuk pengaturan kerja yang baru.yang baru.

10. Menciptakan kepercayaan. 10. Menciptakan kepercayaan. Ia menciptakan Ia menciptakan lingkungan yang mendorong kebebasan dan inovasi.lingkungan yang mendorong kebebasan dan inovasi.

( W. Edwards Deming )

Page 26: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

11.Tidak mengharapkan kesempurnaan. 11.Tidak mengharapkan kesempurnaan. Tak ada Tak ada orang yang sempurna, tetapi semua harus bisa menyadari orang yang sempurna, tetapi semua harus bisa menyadari kekurangannya dan mau berusaha memperbaiki diri.kekurangannya dan mau berusaha memperbaiki diri.

12. Mendengarkan dan belajar tanpa menjatuh-12. Mendengarkan dan belajar tanpa menjatuh-kan palu hakim pada orang yang ia dengar-kan palu hakim pada orang yang ia dengar-kan. kan. Belajar mendengarkan bawahan untuk diana-lisa dan Belajar mendengarkan bawahan untuk diana-lisa dan dikoreksi, tanpa marah-marah dan menghu-kumnya.dikoreksi, tanpa marah-marah dan menghu-kumnya.

13. Melakukan percakapan informal, spontan, 13. Melakukan percakapan informal, spontan, santai dengan setiap orang setidak-tidaknya santai dengan setiap orang setidak-tidaknya sekali setahun, bukan untuk menghakimi, sekali setahun, bukan untuk menghakimi, melainkan hanya untuk mendengarkannya. melainkan hanya untuk mendengarkannya. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pema-haman Tujuannya adalah untuk mengembangkan pema-haman mengenai orang-orangnya, tujuan-tujuan mereka, harapan-mengenai orang-orangnya, tujuan-tujuan mereka, harapan-harapan serta kekhawatiran-kekhawatiran mereka.harapan serta kekhawatiran-kekhawatiran mereka.

Page 27: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI 27

14. Ia memahami keuntungan-keuntungan 14. Ia memahami keuntungan-keuntungan kerja sama dan kerugian-kerugian dari kerja sama dan kerugian-kerugian dari persaingan antara orang-orang dan persaingan antara orang-orang dan antara kelompok-kelompok. antara kelompok-kelompok. Dorong orang-Dorong orang-orang untuk berkerjasama, saling bantu dan tolong-orang untuk berkerjasama, saling bantu dan tolong-menolong, serta hindari adanya persaingan yang tak menolong, serta hindari adanya persaingan yang tak perlu.perlu.

( W. Edwards Deming, )

Page 28: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI 28

1. Memiliki visi.1. Memiliki visi.

2. Kemampuan kerja keras.2. Kemampuan kerja keras.

3. Tekun dan tabah3. Tekun dan tabah

4. Disiplin.4. Disiplin.

5. Memiliki sikap kepelayanan :5. Memiliki sikap kepelayanan :– Care (Kepedulian)Care (Kepedulian)– Courtesy (Sopan, Berbudi)Courtesy (Sopan, Berbudi)– Concern (Concern (KepedulianKepedulian))– Friendliness (Sikap bersahabat)Friendliness (Sikap bersahabat)

– Helpfulness (Sedia membantu)Helpfulness (Sedia membantu)

SYARAT-SYARAT PEMIMPINSYARAT-SYARAT PEMIMPIN

Page 29: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

HSIFAT-SIFAT SIFAT-SIFAT IDEAL IDEAL PEMIMPINPEMIMPINSIFAT-SIFAT SIFAT-SIFAT IDEAL IDEAL PEMIMPINPEMIMPIN

Imtaq Sabar Jujur Bertanggung-jawab Disiplin Berani Terampil Cerdas Tegas Terbuka Toleran Adil Obyektif Sederhana Sehat Memiliki rasa humor Ing ngarso sung tulodo, ing madya asung karso, tut wuri

handayani.

Page 30: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PEMIMPIN PERLUPEMIMPIN PERLUMEMILIKI WAWASANMEMILIKI WAWASAN

PEMIMPIN PERLUPEMIMPIN PERLUMEMILIKI WAWASANMEMILIKI WAWASAN

VISI (VISION)VISI (VISION)VISI (VISION)VISI (VISION)

* Pandangan jauh ke depan, angan-angan* Impian, idaman, cita-cita.• Misalnya :

Melaksanakan tugas dengan standar kinerja tinggi.

Membersihkan unsur-unsur KKN di daerah.

Mencerdaskan kehidupan bangsa.

Membangun DSM yang mampu bersaing dan bersanding dengan bangsa lain.

Menjadi teladan bagi daerah lain.

Membangun masyarakat daerah yang sejah-tera.

Page 31: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MISI (MISSION)MISI (MISSION) Terkait dengan visi. Membedakan lembaga yang satu dari yang lain. Pelaksanaan tugas jangka panjang. Dapat fleksibel. Penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan PPM. Peningkatan mutu dan memusatkan perhatian pada

pelanggan.

* Prinsip-prinsip untuk mencapai visi dan misi.

* Integritas ilmiah dan moral.

* Pemerataan kesempatan.

* Peningkatan mutu secara berkesinambungan.

NILAI-NILAI (VALUES)NILAI-NILAI (VALUES)

Page 32: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

TUJUAN (GOAL)TUJUAN (GOAL)

• Apa yang ingin dicapai dibawah kepemimpinannya.

• Tujuan yang dapat diraih sesuai dengan kemampuan.

* Realistis sesuai sikon.

• Dapat diukur dan dinilai.

• Sesuai dengan keinginan masyarakat luas.

Page 33: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

33

KEPEMIMPINAN YANG BAIKKEPEMIMPINAN YANG BAIKPemimpin yang baik memiliki lima kebiasaan

dan sepuluh tekad.

KEBIASAANKEBIASAAN T E K A DT E K A D

1. Menantang adanya Proses 1. Mencari kesempatan 2. Mencoba dan Ambil

Risiko.

2. Berbagi visi dengan orang 3. Berfikir Jauh kedepan

lain 4. Mengajak orang lain

3. Memberdayakan orang lain 5. Lakukan Kerjasama untuk bertindak 6. Memperkuat orang lain

4. Membuat Model 7. Memberi contoh

8. Meraih kemenangan kecil

5. Memberi semangat 9. Mengakui Sumbangan

Anggota / Orang lain 10. Rayakan Keberhasilan

Page 34: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Bersama itu Indah-KepeimimpinanBersama itu Indah-Kepeimimpinan

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 34

Page 35: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Bila anda sedang berada di negara 4 musim, kadang anda melihat Angsa terbang

berombongan,pergi ke daerah yang lebih hangat,

menghindari musim dingin…

Perhatikan, mereka terbang dalam formasi “V”

Mungkin anda kepingin tahu kenapa……..

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 35

Page 36: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Dengan terbang dalam formasi “ V “, efisiensi seluruh ”Grup”akan naik sebesar 71 %, dibandingkandengan terbang sendiri sendiri.

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 36

Page 37: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pelajaran 1:

Bekerja secara Team, bergerak ke arah tujuan

yang sama, membuat kita mencapai tujuan lebih cepat dan lebih

ringan.

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 37

Page 38: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Ketika salah satu Angsa meninggalkan formasi. Apa yang terjadi ………?..

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 38

Page 39: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Dia mengalami daya tahan udara yang besar, dan kesulitan terbang sendiri………....

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 39

Page 40: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Akhirnya dia dengan cepat kembali ke” formasi “untuk berbagi efek terbang dalam formasi ..

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 40

Page 41: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pelajaran ke 2:

Selalu kompak di dalam team yang bergerak ke satu tujuan,

akan membutuhkan lebih sedikit energi.

Akan lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk mencapai

tujuan.

Setiap anggota akan merasa berkewajiban untuk menolong

sesama.Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 41

Page 42: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Ketika team leader kelelahan ………...

Apa yang terjadi ……………..?

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 42

Page 43: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

... Dia berpindah ke ujung formasi “V”, sementara itu

Angsa lain akan mengambil tempatnya.

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 43

Page 44: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pelajaran 3:

Berbagi kepeminpinan, harus didasari

saling hormat dan percaya diantara anggota di setiap saat.

Saling bebagi tugas atau masalah yang paling berat

Pusatkan kemampuan, dan bakat team untuk memecahkan

masalah.Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 44

Page 45: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Angsa terbang dalam formasi “V” sambil ber “kotek“hal ini akan memberi semangat terbang ‘Team leader”

Juga dengan cara demikian mereka terbang dengan kecepatan yang sama……...

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 45

Page 46: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pelajaran 4:

Bila mana ada semangat dan “penyemangat,kecepatan penyelesain pekerjaan lebih besar.

Keberadaan “ semangat “akan selalu memotivasi, menolong dan menguatkan…

Akan menghasikan kwalitas yang terbaik.

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 46

Page 47: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Ketika salah satu Angsa sakit ataukelelahan…………

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 47

Page 48: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Dia akan tertinggal dankeluar dari formasi……..

Apa yang terjadi ……….?

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 48

Page 49: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Beberapa Angsa akan keluar juga dari formasi,

dan membentuk formasi baru untuk menolong dan mengawal

dia….sampai. dia sehat dan kembali masuk ke

formasi atau terus dengan formasi tsb

atau jatuh dan meninggal.

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 49

Page 50: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pelajaran 5:

Tinggalah berdampingan dengan yang lain apapun perbedaan kita.

Lebih lebih pada waktu kesulitan dan tantangan yang besar...

Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 50

Page 51: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Jika kita kompak dan saling mendukung…...

Jika kita menjiwai kerja sama yang baik..

Melupakan perbedaan masing masing maka kita akan selalu dapat mengatasi tantangan.

Jika kita selami arti dari persahabatan..

Dan kita selalu bersedia untuk berbagi……….....

HIDUP AKAN LEBIH BERARTI DAN KITA AKAN MELEWATI

WAKTU MENDATANG DENGAN KEBAHAGIAAN. ..Muhammad Zen, MA Modul Manajemen Strategi FSH 51

Page 52: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI Krisis Global Muhammad Zen 52

Thank you!

For further discussion, please contact Muhammad Zen, MA+6221 88954080 (Home)08129563750 [email protected]

Page 53: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Page 54: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Visi Kuat

Potensiberdaya

Peluang teraih

Motivasi luarbiasa

Misi hebat Sukses Insya Allah Insya Allah

Gerakterbaik

Strategiunggul

Visi Potensi Peluang Motivasi Misi SuksesGerakStrategi Bingung

Visi Potensi Peluang Motivasi Misi SuksesGerakStrategi Frustasi

Visi Potensi Peluang Motivasi Misi SuksesGerakStrategi Kalah

Visi Potensi Peluang Motivasi Misi SuksesGerakStrategi Loyo

Visi Potensi Peluang Motivasi Misi SuksesGerakStrategiTanpamakna

Visi Potensi Peluang Motivasi Misi SuksesGerakStrategiTak

Optimal

Visi Potensi Peluang Motivasi Misi Strategi Mimpi

Visi x Potensi x Peluang x Motivasi x Misi x Strategi x Gerak = Sukses

Page 55: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BAB IXPEMASARAN

Page 56: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MARKETING PLAN• PRODUCT• PRICE• PLACE• PROMOTION

Page 57: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MARKETING PLAN MEMUAT• ANALISA SITUASI• TUJUAN PEMASARAN• STRATEGI INTI• JADWAL PELAKSANAAN• ANGGARAN PEMASARAN• KONTROL

Page 58: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MARKETING• PROFESI MARKETING• SENI : KEPANDAIAN DALAM MENJUAL• MENGUASAI PRODUK• KEADAAN PEMBELI• METODE MENJUAL : TELEMARKETING, MLM,

DIRECT POS

Page 59: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PEMASARAN KONVENSIONALPEMASARAN KONVENSIONAL Menurut Karl CaseMenurut Karl Case

““Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen melalui melalui strategi bauran pemasaran (strategi bauran pemasaran (marketing mix) marketing mix) yang terdiri dari yang terdiri dari empat p empat p (product, price,place and(product, price,place and promotion)promotion) ”. ”.

Menurut Philip Kotler: “Sebuah proses sosial dan manajerial dimana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk atau value dari pihak lain yang bersandar pada NWD (need, want and demand)”.

Page 60: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

B. PENGERTIAN PEMASARAN SYARIAHB. PENGERTIAN PEMASARAN SYARIAH

Pemasaran syariah adalah cara pemasaran yang dibenarkan oleh Pemasaran syariah adalah cara pemasaran yang dibenarkan oleh Islam, sebab sepanjang seluruh proses pemasaran baik dari Islam, sebab sepanjang seluruh proses pemasaran baik dari proses penciptaan, penawaran maupun harga dan distribusinya proses penciptaan, penawaran maupun harga dan distribusinya terpelihara dari ketentuan terlarang oleh syariah. (Hermawan & terpelihara dari ketentuan terlarang oleh syariah. (Hermawan & Syakir)Syakir)

Muhammad Syafii Antonio mendefinisikan pemasaran syariah Muhammad Syafii Antonio mendefinisikan pemasaran syariah adalah sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk adalah sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahan dengan mengembangkan mencapai tujuan perusahan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar sasaran tersebut yang harus bertumpu pada mencapai pasar sasaran tersebut yang harus bertumpu pada empat prinsip dasar; ketuhanan (empat prinsip dasar; ketuhanan (rabbaniyah), rabbaniyah), menjunjung tinggi menjunjung tinggi akhlak mulia (akhlak mulia (akhlaqiyaah), akhlaqiyaah), mewaspadai keadaan pasar yang mewaspadai keadaan pasar yang selalu berubah selalu berubah (waqi’ah), (waqi’ah), dan selalu memartabatkan manusia dan selalu memartabatkan manusia dan terpola syarat berbingkai syariah dengan inovasi, efisiensi, dan terpola syarat berbingkai syariah dengan inovasi, efisiensi, servis dan responsibility. servis dan responsibility.

Page 61: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Lanj… M. Zen dalam Tesis “Pemasaran Syariah” menjelaskan M. Zen dalam Tesis “Pemasaran Syariah” menjelaskan

pemasaran syariah merupakan kumpulan petunjuk dan pemasaran syariah merupakan kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokan program pemasaran (produk, harga, promosi dan distribusi) program pemasaran (produk, harga, promosi dan distribusi) dengan peluang pasar, keunggulan kompetitif agar tercapai dengan peluang pasar, keunggulan kompetitif agar tercapai sasaran usaha dengan berbasis syariah yaitu merubah posisi sasaran usaha dengan berbasis syariah yaitu merubah posisi dari apa adanya (dari apa adanya (dasseindassein) kepada apa yang seharusnya ) kepada apa yang seharusnya ((dassolendassolen).).

Jadi, terdapat dua landasan dasar dalam pemasaran Jadi, terdapat dua landasan dasar dalam pemasaran syariah, yang syariah, yang pertama pertama adalah pemasaran ini harus dilandasi adalah pemasaran ini harus dilandasi oleh semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. oleh semangat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. Dan yang Dan yang kedua kedua berusaha semaksimal mungkin bertujuan berusaha semaksimal mungkin bertujuan untuk kesejahteraan bersama, (untuk kesejahteraan bersama, (win-win solutionwin-win solution) bukan ) bukan kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri.kepentingan golongan apalagi kepentingan sendiri.

Page 62: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

SYARIAH MARKETINGSYARIAH MARKETING

• RABBANIYAH (KETUHANAN)RABBANIYAH (KETUHANAN)• AKHLAQIYYAH (AKHLAQ MULIA)AKHLAQIYYAH (AKHLAQ MULIA)• WAQI’AH (KEADAAN PASAR)WAQI’AH (KEADAAN PASAR)• AL-INSYANIYYAH (MARTABAT MANUSIA)AL-INSYANIYYAH (MARTABAT MANUSIA)

Page 63: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PERBEDAANPERBEDAANPENJUALAN (SELLING) & PEMASARAN (MARKETTING)PENJUALAN (SELLING) & PEMASARAN (MARKETTING)

PENJUALANPENJUALAN PEMASARANPEMASARAN

TITIK BERAT PADA PRODUKTITIK BERAT PADA PRODUK TITIK BERAT PADA KEBUTUHAN PELANGGANTITIK BERAT PADA KEBUTUHAN PELANGGAN

PERUSAHAAN PERTAMA-TAMA PERUSAHAAN PERTAMA-TAMA MEMBUAT PRODUK KEMUDIAN MEMBUAT PRODUK KEMUDIAN BERUPAYA MENJUALNYABERUPAYA MENJUALNYA

PERUSAHAAN PERTAMA-TAMA MENENTUKAN PERUSAHAAN PERTAMA-TAMA MENENTUKAN KEBUTUHAN PARA PELANGGAN UNTUK KEBUTUHAN PARA PELANGGAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG/JASA YANG DAPAT MEMPRODUKSI BARANG/JASA YANG DAPAT MEMUASKAN KEBUTUHAN MEREKAMEMUASKAN KEBUTUHAN MEREKA

PIHAK MANAJEMEN BERORIENTASI PIHAK MANAJEMEN BERORIENTASI PADA VOLUME PENJUALANPADA VOLUME PENJUALAN

PIHAK MANAJEMEN BERORIENTASI PADA PIHAK MANAJEMEN BERORIENTASI PADA LABALABA

PERENCANAAN DIORIENTASIKAN PADA PERENCANAAN DIORIENTASIKAN PADA HASIL-HASIL JANGKA PENDEK HASIL-HASIL JANGKA PENDEK BERHUBUNGAN DENGAN PRODUK/JASA BERHUBUNGAN DENGAN PRODUK/JASA DAN PASAR DAN PASAR

PERENCANAAN DIORIENTASIKAN PADA PERENCANAAN DIORIENTASIKAN PADA JANGKA PANJANG, SEHUBUNGAN DENGAN JANGKA PANJANG, SEHUBUNGAN DENGAN PRODUK-PRODUK BARU, PASAR MENDATANG PRODUK-PRODUK BARU, PASAR MENDATANG DAN PERTUMBUHAN MASA DEPAN DAN PERTUMBUHAN MASA DEPAN

Page 64: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ALUR SIRKULASIALUR SIRKULASIOUTPUT MARKETS DAN INPUT MARKETOUTPUT MARKETS DAN INPUT MARKET

SUMBER: SUMBER: Karl Case, Karl Case, Principles of EconomicsPrinciples of Economics, © 2004 Prentice Hall Business Publishing, P.5 , © 2004 Prentice Hall Business Publishing, P.5

Page 65: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

TRIK MARKETING TRIK MARKETING

““SIDIQ, TABLIGH, AMANAH & SIDIQ, TABLIGH, AMANAH & FATHONAH” FATHONAH” LANDASAN LANDASAN KESUKSESAN RASULKESUKSESAN RASUL

STEPHEN R. COVEY DALAM STEPHEN R. COVEY DALAM BUKUNYA , “ THE EIGHT HABIT” BUKUNYA , “ THE EIGHT HABIT” MENJELASKAN ADA MENJELASKAN ADA 8 CARA8 CARA AGAR AGAR USAHA SUKSESUSAHA SUKSES

GOLEKO JENENG DISI, JENANG GOLEKO JENENG DISI, JENANG BURIBURI

ANY FIRST WE MAKE HABIT AND ANY FIRST WE MAKE HABIT AND THE LAST HABIT MAKE YOUTHE LAST HABIT MAKE YOU

Page 66: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MARKETTING BERBASISMARKETTING BERBASISTHE 8TH HABIT THE 8TH HABIT

• BE PROACTIVEBE PROACTIVE• BEGIN WITH THE END IN MIND BEGIN WITH THE END IN MIND • PUT FIRST THINGS FIRST PUT FIRST THINGS FIRST • THINK WIN-WIN THINK WIN-WIN • FIRST TO UNDERSTAND THAN TO BE UNDERSTOOD FIRST TO UNDERSTAND THAN TO BE UNDERSTOOD • SINERGIZE SINERGIZE • SHARPEN THE SAW SHARPEN THE SAW • FIND YOUR VOICE AND INSPIRE FIND YOUR VOICE AND INSPIRE OTHERS TO FIND OTHERS TO FIND

THEIR THEIR

Page 67: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MARKETING MODEL

LEADERSHIP

VISI, MISI

BRANDIMAGE

VALUE

PRODUK

TARGET – SEGMENTASI-POSITIONING

PROSES SERVICE

KEMASAN

KEPUASANCustomerKaryawanLembaga

PEO

PLE

OR

GA

NISA

SI

STR

AT

EG

I

MA

RK

ET

ING

Page 68: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ASPEK LAIN MARKETING:ASPEK LAIN MARKETING:• Kita harus mempunyai nilai tambahKita harus mempunyai nilai tambah• Harus dikomunikasikanHarus dikomunikasikan• Kepada orang yang tepatKepada orang yang tepat• Dalam Jumlah banyakDalam Jumlah banyak• Dengan cara cepat; PROMOSI, SARANA, Dengan cara cepat; PROMOSI, SARANA,

WAKTU DAN TEMPAT WAKTU DAN TEMPAT

Page 69: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

GETHOK TULAR GETHOK TULAR ((WORD OF MOUTHWORD OF MOUTH):):

• Salah satu bentuk promosi yang Salah satu bentuk promosi yang dibantu konsumen karena 3M:dibantu konsumen karena 3M:

(MUTU, MURAH DAN MENGESANKAN)(MUTU, MURAH DAN MENGESANKAN)

Page 70: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PENILAIAN PERUSAHAAN (TERMASUK PRAKTEK PENILAIAN PERUSAHAAN (TERMASUK PRAKTEK PEMASARAN) SESUAI SYARIAH ATAU TIDAK?PEMASARAN) SESUAI SYARIAH ATAU TIDAK?

Dewan Syari'ah Nasional (DSN) menjelaskan:Dewan Syari'ah Nasional (DSN) menjelaskan:• Perusahaan atau lembaga tidak menjalankan usaha perjudian Perusahaan atau lembaga tidak menjalankan usaha perjudian

dan permainan yang tergolong judi, atau perdagangan yang dan permainan yang tergolong judi, atau perdagangan yang dilarang.dilarang.

• Perusahaan atau lembaga bukanlah lembaga yang Perusahaan atau lembaga bukanlah lembaga yang menerapkan riba.menerapkan riba.

• Usaha yang dilakukan perusahaan atau lembaga bukanlah Usaha yang dilakukan perusahaan atau lembaga bukanlah memproduksi, mendistribusikan dan memperdagangkan memproduksi, mendistribusikan dan memperdagangkan makanan dan minuman yang haram.makanan dan minuman yang haram.

• Perusahaan atau lembaga tidak menjalankan usaha Perusahaan atau lembaga tidak menjalankan usaha memproduksi, mendistribusikan, menyediakan barang/jasa memproduksi, mendistribusikan, menyediakan barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudlaratyang merusak moral dan bersifat mudlarat

Page 71: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

HargaDaftar hargaDiskon Potonganperiode pembayaranSyarat kredit

HargaDaftar hargaDiskon Potonganperiode pembayaranSyarat kredit

ProdukRancanganSifat-sifat Keragaman produkMutuNama merkKemasanUkuranPelayananJaminanKeuntungan

ProdukRancanganSifat-sifat Keragaman produkMutuNama merkKemasanUkuranPelayananJaminanKeuntungan

DistribusiSaluranCakupanJenisLokasiSediaanTransportasiSaluran

DistribusiSaluranCakupanJenisLokasiSediaanTransportasiSaluran

Promosi Periklanan Penjualan perorangan penjualan Hubungan masyarakat

Promosi Periklanan Penjualan perorangan penjualan Hubungan masyarakat

Pasar Sasaran

4 P Marketting Mix (product, price, place and

promotion)

BEBAS NILAI

Page 72: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

HargaDaftar hargaDiskon Potonganperiode pembayaranSyarat kredit

HargaDaftar hargaDiskon Potonganperiode pembayaranSyarat kredit

ProdukRancanganSifat-sifat Keragaman produkMutuNama merkKemasanUkuranPelayananJaminanKeuntungan

ProdukRancanganSifat-sifat Keragaman produkMutuNama merkKemasanUkuranPelayananJaminanKeuntungan

DistribusiSaluranCakupanJenisLokasiSediaanTransportasiSaluran

DistribusiSaluranCakupanJenisLokasiSediaanTransportasiSaluran

Promosi Periklanan Penjualan perorangan penjualan Hubungan masyarakat

Promosi Periklanan Penjualan perorangan penjualan Hubungan masyarakat

NORMA AGAMANORMA AGAMA1. TIDAK MAGRIB1. TIDAK MAGRIB2. TIDAK IHTIKAR2. TIDAK IHTIKAR

3. HALA L & 3. HALA L & TOYYIBTOYYIB

4 P Marketting Mix (product, price, place and promotion)

BERBASIS SYARIAH

PASAR DAN PASAR DAN SASARANSASARAN

Page 73: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

SYARIAH DALAM VARIABEL MARKETING MIXSYARIAH DALAM VARIABEL MARKETING MIX

PRODUK

- Tampilan - Keanekaragaman- kualitas- Kemasan- Merk- Pelayanan-

DISTRIBUSI- Jenis saluran / perantara- Lokasi toko / distributor- Gudang- Transportasi dan logistik- Tingkat pelayanan

PROMOSI

- Bauran Promosi: Iklan, media, waktu, personnal selling ; pelatihan, motivasi, alokasi, promosi penjualan , publikasi

HARGA- Daftar harga- Jangka waktu kredit- Potongan harga

-Pilihan dan diskontonya- Fleksibilitas

KompetitifBerkualitas sesuai dengan yang dijanjikan

Tidak Zalim terhadap pesaingLain

Cara Islami: hindari promosi porno, bohong

Syariah dalam variabel bauran pemasaran

Page 74: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MARKETING BERBASIS SYARIAHMARKETING BERBASIS SYARIAH

• TAUHID & BROTHER TAUHID & BROTHER • WORK & PRODUKTIVITYWORK & PRODUKTIVITY• OWNERSHIPOWNERSHIP• (CONSUMTION)(CONSUMTION)• COOPERATIONCOOPERATION• DISTRIBUTIVE JUSTICEDISTRIBUTIVE JUSTICE(Chowdhury)(Chowdhury)

NORMA AGAMANORMA AGAMA1. TIDAK MAGRIB1. TIDAK MAGRIB

2. TIDAK IHTIKAR2. TIDAK IHTIKAR

3. HALAL & TOYYIB3. HALAL & TOYYIB

Page 75: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ISLAMIC BUSINESS VALUEISLAMIC BUSINESS VALUE

Kesetaraan/kemitraan(Partnership)

Kea

dil

an

(Ju

stic

e)

Un

iversalitas (U

niversality)

Transparansi (Transparency)

BUSINESS

Page 76: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ISLAM MEMANDU MARKETING ISLAM MEMANDU MARKETING

As-Sunnah

Al-Qur'an

Qiyas Ijma’ Ijtihad

Pelarangan Riba & Upah Profit and Loss Sharing System

Pembaruan Iman Qalbu

Muamalat

KomoditiHalal dan Thayyib

Asumsi

Page 77: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PRINSIP-PRINSIP BAGI PRINSIP-PRINSIP BAGI MARKETERMARKETER SYARIAH SYARIAH ::

– MEMILIKI KEPRIBADIAN SPIRITUAL (TAKWA)MEMILIKI KEPRIBADIAN SPIRITUAL (TAKWA)– BERPERILAKU BAIK DAN SIMPATIK (BERPERILAKU BAIK DAN SIMPATIK (SHIDQSHIDQ))– BERLAKU ADIL DALAM BISNIS (BERLAKU ADIL DALAM BISNIS (AL-‘ADLAL-‘ADL))– BERSIKAP MELAYANI DAN RENDAH HATI (BERSIKAP MELAYANI DAN RENDAH HATI (KHIDMAHKHIDMAH))– MENEPATI JANJI DAN TIDAK CURANGMENEPATI JANJI DAN TIDAK CURANG– JUJUR DAN TERPERCAYA (JUJUR DAN TERPERCAYA (AL-AMANAHAL-AMANAH))– TIDAK SUKA BERBURUK SANGKA (TIDAK SUKA BERBURUK SANGKA (SU’UZH-ZHANSU’UZH-ZHAN))– TIDAK SUKA MENJELEKKAN-JELEKKAN (TIDAK SUKA MENJELEKKAN-JELEKKAN (GHIBAHGHIBAH))– TIDAK MELAKUKAN SOGOK (TIDAK MELAKUKAN SOGOK (RISYWAHRISYWAH))

Page 78: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ADA APA DENGAN PRINSIP ADA APA DENGAN PRINSIP SYARIAH?SYARIAH?

• LEBIH MANUSIAWILEBIH MANUSIAWI• LEBIH BERKAH DAN TENANG DUNIA AKHIRATLEBIH BERKAH DAN TENANG DUNIA AKHIRAT• TIDAK ADA KECURANGAN/MENZHOLIMITIDAK ADA KECURANGAN/MENZHOLIMI• TIDAK MENIMBUN/MONOPOLITIDAK MENIMBUN/MONOPOLI• BEBAS RIBA (RIBA=JUAL-BELI?)BEBAS RIBA (RIBA=JUAL-BELI?)

– QS. Al-Baqarah [2]:275QS. Al-Baqarah [2]:275. Eوا َب Gالِّر JُلL ِمNْث JُعL Eْي Lَب ال UَمEا Nَّن ِإ JوLا Eل .قا Eوا َب Gالِّر JُلL ِمNْث JُعL Eْي Lَب ال UَمEا Nَّن ِإ JوLا Eل قا

Artinya: “…Artinya: “…Mereka berkata: SMereka berkata: Sesungguhnya jual beli itu sama dengan ribaesungguhnya jual beli itu sama dengan riba .” (QS. Al-Baqarah [2]:275.” (QS. Al-Baqarah [2]:275

– QS. Al-Baqarah [2]:275QS. Al-Baqarah [2]:275. Eوا َب Gالِّر Eَم UِّرEَحEَو EُعL Eْي Lَب ال Jاللُه UُلEَحE .َوEَأ Eوا َب Gالِّر Eَم UِّرEَحEَو EُعL Eْي Lَب ال Jاللُه UُلEَحE َوEَأ

Artinya: “…Artinya: “…padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah [2]:275” (QS. Al-Baqarah [2]:275

Page 79: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Prinsip KonvensionalPrinsip KonvensionalPrinsip SyariahPrinsip SyariahNoNo..

NIKAH FREE SEX

DIFERENSIASIDIFERENSIASI

?

Page 80: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

DIFERENSIASI MK & MSDIFERENSIASI MK & MS

No. Prinsip MARKETING konvensional MARKETING Syariah

11 Konsep Pemasaran hanya terbatas pada pengertian "studi untuk menjual" atau pembuatan strategi dalam produk, harga, distribusi, atau promosi.

Lebih dari itu pemasaran disini diartikan sebagai sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan Values dari inisiator kepada stakeholders-nya

22 Prinsip Ingin menciptakan, merebut hati konsumen agar mengkonsumsi produk yang ditawarkan. Bebas prinsip kehalalan dan keadilan

Tidak beda, dan menggunakan prinsip kehalalan (halal & toyyib) dan keadilan

33 Value Bebas tidak dikenal Value added (yang kaya semakin kaya dengan sistem kapitalisnya)

Value added (sepanjang seluruh proses pemasaran baik dari proses penciptaan, penawaran maupun harga dan distribusinya terpelihara dari ketentuan terlarang oleh syariah)

44 Sumber Hukum Bersumber dari pikiran manusia dan kebudayaan. Berdasarkan hukum positif, hukum alami, dan contoh sebelumnya.

Bersumber dari wahyu Ilahi. Sumber hukum dalam syariah Islam adalah Al-Qur'an, Sunnah atau kebiasaan rasul, ljma', Fatwa Sahabat, Qiyas, lstlhsan, ‘urf’ tradisi dan Mashalih Mursalah

Page 81: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PERBEDAAN Lanj…PERBEDAAN Lanj…

55 "Maghrib" (Maisir, Gharar, dan Riba)

Tidak selaras dengan syariah Islam karena adanya Maisir, Gharar, dan Riba, hal yang diharamkan dalam muamalah.

Bersih dari adanya praktek Gharar, Maisir dan Riba

66 Investasi Bebas melakukan investasi dalam batas-batas ketentuan perundang-undangan, dan tidak terbatasi pada halal dan haramnya obyek atau sistem investasi yang digunakan.

Dapat melakukan investasi sesuai ketentuan perundangan dengan, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bebas dari riba dan tempat-tempat investasi yang terlarang.

77 Sistem Akutansi Menganut konsep akuntansi accru-al basis, yaitu proses akuntansi yang mengakui terjadinya. peristiwa atau keadaan nonkas. Dan mengakui pendapatan, peningkatan aset, expenses, liabilities dalam jumlah tertentu yang baru akan diterima dalam waktu yang akan datang.

Menganut konsep akuntansi cash basis, mengakui apa yang benar-benar telah ada, sedangkan accrual basis dianggap bertentangan dengan syariah karena mengakui adanya pendapatan harta. beban atau utang yang akan terjadi di masa yang akan datang. Sementara apakah itu benar-benar dapat terjadi hanya Allah yang tahu

88 Keuntungan ( Profit )

Profit Oriented Profit & Falah Oriented;bagi hasil (mudharabah) dan mengeluarkan zakat.

99 KERJA MARKETING MIX

Praktek marketing bebas nilai Praktek promosi menghindari promosi porno dan bohong, distribusi tidak zalim terhadap pesaing lain, menetapkan harga kompetitif, produk diberikan berkualitas sesuai yang dijanjikan dan tidak ihtikar.

Page 82: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI Krisis Global Muhammad Zen 82

Thank you!

For further discussion, please contact Muhammad Zen, MA+6221 88954080 (Home)08129563750 [email protected]

Page 83: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BAB X BUSINESS PLAN

Page 84: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

APAKAH BUSINESS PLAN ?

• Busines Plan • adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausahawan yang mengambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun ekternal untuk

memulai kapan waktu usaha yang isinya merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran

permodalan dan manufakktur (produksi pabrik ) dll• BP ADALAH DOKUMEN YANG MENYATAKAN DAYA

TARIK DAN HARAPAN SEBUAH BISNIS.

Page 85: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Dasar-dasar (ISI) Business Plan

Suatu BP sebaiknya memuat hal-hal berikut:Lembar judul ( + Ringkasan Eksekutif)Peluang (+ dan tawaran ) Produk/jasa yang diberikan / direncanakan(+ Latar belakang organisasi)Analisa kondisi /Pasar ( internal dan eksternal)Formulasi strategi (rencana pemasaran, organisasi,

produksi) Analisis finansial dan Analisa Resiko ( +

Rencana Tindak , Action Plan)Lampiran : Terminologi, Data Pendukung dsb

Page 86: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KOMPONEN BISNIS PLAN• ASPEK PASAR DAN PEMASARAN• ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI• ASPEK MANAJEMEN• ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA• ASPEK FINANCIAL• ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK• ASPEK YURIDIS• ASPEK LINGKUNGAN HIDUP• LAMPIRKAN DOKUME2 YANG DIANGGAP PERLU

Page 87: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Competitor Analysis

berapa pesaing yang ada? Apa kekuatan dan kelemahan mereka? Apa yang mendorong kompetisi? Apa yang menjadi andalan mereka ?

87

Page 88: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

POSISI BISNIS PLAN• TUJUAN DAN SASARAN PERUSAHAAN

DAPAT DITETAPKAN MELALUI PERENCANAAN. DG BERTUMBUHNYA PERSH ANDA SEMAKIN BERTAMBAH BESAR AKAN KEBUTUHAN PERENCANAAN

Page 89: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

SWOT Analysis

mengelompokkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis menjadi :Faktor internal : Strength & Weaknesses

(Kekuatan dan Kelemahan)Faktor Eksternal : Opportunities & Threats

(Peluang dan Tantangan)

Page 90: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Analisa Keunggulan Bersaing

Elemen-elemen keunggulan bersaingpotensi keunggulan bersaing : keahlian,

teknologi, sumber daya dllposisi keunggulan bersaing : kapan, dimana

dan bagaimana kita bersaingkinerja yang dihasilkan : kepuasan, loyalitas,

market share, keuntungan

Page 91: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Hal yang harus dihindari dalam menyusun BP:

• tujuan dan sasaran tidak realistis

• kegagalan untuk mengantisipasi masalah yang mungkin timbul

• tidak adanya komitmen dari para pelaku/pembuat keputusan

• tidak adanya ‘market niche’

Page 92: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

RENCANA

SMART

PECIFICEASURABLETTAINABLEELEVANTIMELY

5 W + 1 H

Why What Who When Where How

Page 93: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KERANGKA USAHAKERANGKA USAHA

1. Nama Perusahaan ( Jelas, ada hubungan dengan prodak/perusahaan ).1. Nama Perusahaan ( Jelas, ada hubungan dengan prodak/perusahaan ).2. Lokasi Perusahaan 2. Lokasi Perusahaan Lokasi Perkantoran Lokasi Perkantoran Lokasi PerusahaanLokasi Perusahaan3. Komoditi yang akan diusahakan. 3. Komoditi yang akan diusahakan. Yang perlu diperhatikanYang perlu diperhatikan Permintaan konsumenPermintaan konsumen

Kebutuhan tersembunyi masyarakatKebutuhan tersembunyi masyarakat Kurangnya kompetiterKurangnya kompetiter

Keyakinan mampu bersaingKeyakinan mampu bersaing4. Konsumen yang dituju ( lingkungan terdekat/lingkungan jauh ?)4. Konsumen yang dituju ( lingkungan terdekat/lingkungan jauh ?)5. Pasar yang dimasuki5. Pasar yang dimasuki Pemimpin pasar Pemimpin pasar ( Pengendali harga pasar)( Pengendali harga pasar)

Penantang Pasar ( Penantang Pasar ( Dibawah pemimpin pasar ingin unggul)Dibawah pemimpin pasar ingin unggul)

Pengikut pasar Pengikut pasar ( pelanggan lama dan baru ) ( pelanggan lama dan baru ) Perelung pasar Perelung pasar ( Menjadi pemimpin pasar( Menjadi pemimpin pasar kecil )kecil )

6. Partner Artinya persekutuan dua orang/lebih untuk menjalankan perusahaan.6. Partner Artinya persekutuan dua orang/lebih untuk menjalankan perusahaan. Jeneral partner Jeneral partner

Limited partnerLimited partner

Page 94: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KERSANGKA USAHAKERSANGKA USAHA

7. Personil yang dipercaya.7. Personil yang dipercaya.8. Menyiapkan modal 8. Menyiapkan modal Modal Nihil Modal Nihil

Modal sedikitModal sedikit Menjalin hubungan baik dengan bankMenjalin hubungan baik dengan bank ( Perlu hati-hati dan pertimbangan )( Perlu hati-hati dan pertimbangan )

9. Peralatan yang perlu dipersiapkan9. Peralatan yang perlu dipersiapkan PrestisePrestiseIklanIklan EkonomisEkonomis

10.Penyebaran promosi10.Penyebaran promosi Personal sellingPersonal sellingMemnbuat daya tarikMemnbuat daya tarikInformasi masyarakatInformasi masyarakatPoster Reklame, Spanduk, SlidePoster Reklame, Spanduk, SlidePapan nama perusahaanPapan nama perusahaan

Page 95: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

HASIL BISNIS PLAN DIMANFAATKAN OLEH :

INVESTORKREDITOR

MANAJEMEN PERUSAHAANPEMERINTAHMASYARAKAT

Page 96: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Apa itu Proposal ??• Proposal adalah surat atau

dokumen yang memuat usulan, saran, permintaan dan penawaran kepada pihak tertentu;

»Investor»Kreditur»Donor»Sponsor»Dan lainnya

Page 97: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Bagaimana Proposal Bisnis ?• PROPOSAL BISNIS Adalah pemaparan secara

lengkap suatu rencana usaha (bisnis) untuk meyakinkan semua pihak yang terkait agar berkontribusi dalam bisnis tersebut.

PELUANG BISNIS

PERTANIAN PETERNAKAN PERDAGANGAN PERIKANAN INDUSTRI JASA DAN LAIN2

PIHAK-PIHAK

INVESTOR KREDITUR PENGELOLA DONATUR PASAR SUPLIER DAN LAIN2

PROPOSAL

SE

CT

OR

TE

RK

AIT

BISNIS

Page 98: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

STAGING PROPOSAL BISNIS

TUJUANTARGET

GATHERINGINFORMATION

PROPOSAL BISNIS

NEGOISASIPRESENTASI

EKSEKUSIKERJA SAMA

EVALUASIFEED BACK

Page 99: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

SYARAT PROPOSAL BISNIS

• Detail dan Jelas• Ringkas• Tepat• Sistematis• Kesatu-paduan• Saling Berkaitan (Coherency)• Self Explanatory

Page 100: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

OUT LINE PROPOSAL BISNIS

1. Pendahuluan (Preface)2. Daftar Isi (Content List)3. Resume (Summary)4. Latar Belakang;

– Company Profile– Curriculum Vitae (Perorangan)

5. Aspek Pemasaran (Marketing Aspect)6. Aspek Produksi (Production Aspect)7. Aspek Personalia (Personnel Aspect)

Page 101: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

OUT LINE PROPOSAL BISNIS

8. Aspek Pelaksanaan Bisnis (Implementation)9. Aspek Keuangan (Financial Aspect)10.Aspek Dampak Sosial & Lingkungan11.Kesimpulan & Rekomedasi12.Lampiran

Page 102: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

1. Pendahuluan / Kata Pengantar• Uraian singkat proposal, yang biasanya memuat ;

– Latar Belakang Proposal– Tujuan dan Nama Bisnis– Letak Bisnis– Pelaksana Bisnis– Nilai total investasi, dll.

• Penanggung jawab dan kesediaan untuk memberi informasi tambahan yang belum termuat di proposal

• Harapan yang didasarkan pada uraian singkat propsal

Page 103: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

2. Daftar Isi• KATA PENGANTAR / PENDAHULUAN• DAFTAR ISI• RESUME• LATAR BELAKANG USAHA / CF / CV• ASPEK PEMASARAN• ASPEK PRODUKSI• ASPEK PERSONALIA• ASPEK KEUANGAN• ASPEK ANALISA KEUANGAN• ASPEK ANALISA RISIKO• KESIMPULAN DAN REKOMENDASI• LAMPIRAN2

Hal

iii123579

111316181920

Page 104: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

3. Resume (Garis Besar Proposal)• Nama & Tempat (lokasi) bisnis• Legalitas rencana bisnis (BH, SIUP,TDP, dll.)• Management / Pengelola• Berbagai aspek dijelaskan secara singkat dan

penekanan pada keunggulan bisnis tersebut• Financial Prospect, khususnya; IRR, NPV, dan

tingkat pengembalian, Profit (ROE & ROA), dll.• Kesimpulan & Rekomendasi

Page 105: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

4. Latar Belakang (CP, CV)

• Identitas Perusahaan• Bidang Usaha• Perijinan Usaha• Data dan Alamat Perusahaan• Pengelola Perusahaan

Page 106: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

5. Aspek Pemasaran

• Permintaan pasar / potensi• Pembeli dan harga jual• Kualitas produksi

Page 107: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

6. Aspek Produksi

• Ketersediaan bahan baku• Proses produksi

– Kapasitas produksi– 3 K (Kualitas, Kontiniutas, Kuantitas)– Penyimpanan dll.

• Packaging• Distribution

Page 108: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

7. Aspek Personalia

• Ketersediaan SDM (Kompetensi, Skill)• Alokasi, Pengelolaan & Pengembangan SDM• Reward & Punishment, dll.

Page 109: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

8.Aspek Pelaksanaan Bisnis • Jadwal Pelaksanaan• Siapa ?, Kapan ?, di Mana ?• Lokasi bisnis• Akses ke lokasi• Lingkungan, dll.

Page 110: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

9. Aspek Keuangan• Modal & Pinjaman Dana• Total Investasi

– Break Down Total Investasi– Financial Time Schedule

• Analisis Keuangan– Profitabilitas– Cash Flow– Present Worth & Payback Period, IRR– Sensitivitas, dll.

Page 111: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

10. Aspek Dampak Sosial & Lingkungan

• Dampak sosial• Dampak lingkungan

Page 112: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

11. Kesimpulan & Rekomendasi

• Kesimpulan Hasil Analisa• Rekomendasi ( Feasible or No )

Page 113: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

12. Lampiran

• Copy BH, SIUP, TDP, dll.• Data-data pendukung• Kertas kerja analisis keuangan• Photo-photo bisnis (kalau ada)• Dan lain yang dianggap perlu

LAMPIRAN - LAMPIRANLAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 114: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PENUTUP

Page 115: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PEMASARAN

Page 116: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Manajemen & Strategi Usaha

Akan Menjawab Pertanyaan:1. Bagaimana formulasi perencanaan usaha?2. Bagaimana teknik & strategi pemasaran yg dilakukan oleh p

elaku bisnis?3. Bagaimana teknik pengembangan usaha untuk perusahaan

yang baru berdiri & perusahaan yang sudah eksis ?4. Bagaimana strategi usaha dilakukan dalam praktek bisnis ?

116

Page 117: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Business Plan

• Blue Print tertulis, yg berisi;• misi usaha,• usulan usaha,• operasional usaha,• rincian strategi,• dan peluang yg mungkin diraih.

117

Page 118: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Perencanaan Usaha(Zimmerer)

1. Ringkasan pelaksanaan2. Profil usaha3. Strategi usaha4. Produk & jasa5. Strategi pemasaran6. Analisis pesaing7. Ringkasan karyawan & pemilik8. Rencana operasional9. Data finansial10. Proposal pinjaman11. Jadwal oprasional

118

Page 119: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pengelolaan Keuangan

Bagaimana mengelola:1. Aspek sumber dana2. Aspek rencana & penggunaan dana3. Aspek pengawasan dana

119

Page 120: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Flow of Finance Management

120

Jangka Pendek

Jangka Panjang

1. Equity Capital (modal/investasi- sendiri)

2. Debt Capital (pinjaman)

3. Venture Capital (perusahaan - penyedia – investasi).

SUMBER DANA RENCANA DANA PENGGUNAAN DANA

Aktiva Lancar • Kas• Surat Berharga• Piutang• Persediaan

Aktiva Tetap • Tanah• Gedung• Pabrik• Peralatan

PENGAWASAN & PENGENDALIANPENGAWASAN & PENGENDALIAN

Page 121: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pemasaran

• Kegiatan (terintegrasi) meneliti kebutuhan

• & keinginan konsumen, • menghasilkan barang/jasa,• menentukan harga,• mempromosikan dan• mendistribusikan barang/jasa.

121

Page 122: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Perencanaan Pemasaran

1. Penentuan kebutuhan & keinginan konsumen,

2. Memilih special target market,3. Menempatkan strategi pemasaran dlm

persaingan,4. Pemilihan strategi pemasaran.

122

Page 123: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Kebutuhan & Keinginan Konsumen

Melakukan market research:1. Apa yg dibutuhan konsumen,2. berapa jumlahnya,3. bagaimana kualitasnya,4. siapa yg membutuhkannya,5. kapan dibutuhkan

123Kiat Pemasaran

Page 124: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Special Target Market

Memilih jenis pasar sasaran khusus:1. Individual market2. Niche market3. Segmentation market

124

Page 125: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Menempatkan Strategi

1. Customer orientation,2. Total quality management,3. Convinience,4. Innovation,5. Speed Time Compression

Management,6. Pelayanan & kepuasan pelanggan.

125

Page 126: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

6 MARKET DRIVEN

126

Product & Services

TargetedMarketSegmentsQualityQuality SpeedSpeed

ConvinienceConvinience InovationInovation

Service & CustomerSatisfaction

Service & CustomerSatisfaction

CustomerOrientation

CustomerOrientation

Page 127: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pemilihan Strategi Pemasaran

• Memilih pilihan strategi atas dasar:• Paduan dari kinerja wirausaha,• dengan hasil pengujian market research.

127

Page 128: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Marketing Mix

1. PROBE = market research & Dev’2. PRODUK3. PLACE4. PRICE5. PROMOTION

128

Page 129: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Kiat Pemasaran: Bagi usaha baru

1. Survey mencari peluang pasar2. Menentukan tempat yg tepat3. Menentukan barang yg dibutuhkan4. Menentukan target apa yg hendak

dicapai.

129

Page 130: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Economic of Scale

Perluasan usaha/peningkatan output, dilakukan dgn menambah :•skala PRODUKSI•TENAGA KERJA•TEKNOLOGI•SISTIM DISTRIBUSI•TEMPAT USAHA•Contoh ?

130

Page 131: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Tujuan:

• Efisiensi dengan perluasan usaha • atau peningkatan output• Hingga mencapai titik yang paling

efisien

131

Page 132: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Linear Flow Chart

132

Perluasan Usaha

Economic of Scale Diseconomic of Scale

Go Ahead

choice No Go

Go

Economic of Scope

Page 133: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Economic of Scope

dilakukan dgn DIVERSIFIKASI :• Menambah jenis USAHA baru.• Menambah jenis PRODUK/JASA baru.• Aplikasi teknologi yang berbeda.• Contoh ???

133

Page 134: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Tujuan:

• Efisiensi;• Joint total production cost dalam 2 atau lebih

jenis produk secara bersama-sama,• lebih kecil daripada penjumlahan biaya

produksi,• dari masing-masing produk apabila diproduksi

secara terpisah.

134

Page 135: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Linear Flow Chart

135

Perluasan Cakupan Usaha

Economic of Scope Diseconomic of Scope

Go Ahead

choice No Go

Go ?

Separation orcreate new SBU

Page 136: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Inovasi & Strategi Usaha

• Inovasi adalah;• penciptaan sumber-sumber (resources),• dalam bentuk penemuan,• kegunaan sesuatu,• dari alam.

136

Page 137: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Proses Inovasi

137

WirausahaWirausaha Proses InovasiProses Inovasi

Sebagai alat pemberdayaanresources

Menciptakan nilai Barang & Jasa

Menciptakan nilai Barang & Jasa

Page 138: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Mata Rantai Kreativitas

138

Pengetahuan pengenalan Cara baru

Pengetahuan pengenalan Cara baru

Guna Mengkombinasikanresources

Guna Mengkombinasikanresources

Dan prosesPengembangan PengetahuanSecara sistimatis

Dan prosesPengembangan PengetahuanSecara sistimatis

KedalamSuatu inovasi Yang digunakanDi pasar

KedalamSuatu inovasi Yang digunakanDi pasar

Page 139: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Manajemen Kewirausahaan

Menyangkut semua kekuatan perusahaan,

yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis.

Didukung dengan empat syarat kompetensinya:

139

Page 140: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

4 Kompetensi

1. Fokuskan pada pasar, bukan teknologi.2. Buat ramalan pendanaan, agar cash-

flow baik.3. Bangun team manajemen4. Beri peran tertentu, khusus bagi

wirausaha penemu.

140

Page 141: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Manajemen KWU vs. Strategi KWU

Lingkungan Internal: Manajemen

kewirausahaan menyangkut keputusan-keputusan taktis.

Lingkungan Eksternal: Strategi

kewirausahaan menyangkut kesesuaian:

Kemampuan internal Dan aktivitas

perusahaan dengan lingkungan eksternal

141

Page 142: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Aplikasi Strategi Usaha

Pilihan salah satu strategi:1. Berada pertama di pasar dgn produk & jasa

baru.2. Positioning produk & jasa baru pada relung

pasar yang tidak terlayani.3. Fokus barang & jasa pada relung kecil tetapi

bisa bertahan.4. Merubah karateristik produk, pasar atau

industri.

142

Page 143: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Strategi Bersaing

Page 144: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Marketing Mix; 5P

1. PROBE = market research & Dev’2. PRODUK3. PLACE4. PRICE5. PROMOTION

144

Page 145: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Manajemen Stratejik (Mintzberg)

1. Plan2. Patern;

intended & realized strategy

3. Position4. Perspective;

grand vision

5. Play; taktik

145

Page 146: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Keunggulan Bersaing (Porter)

1. Persaingan merupakan inti keberhasilan & kegagalan.

2. Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yg mampu diciptakan oleh perusahaan bagi pelanggan & pembeli

3. Terdapat dua macam dasar keunggulan bersaing

• Low cost• differentiation

146

Page 147: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Keunggulan Bersaing (Porter)

4. Kedua jenis dasar keunggulan bersaing menghasilkan tiga strategi:

• Low cost• Differentiation• Focus

5. Strategi biaya rendah; Mengandalkan biaya yg relatif rendah dlm

menghasilkan barang & jasa.

147

Page 148: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Keunggulan Bersaing (Porter)

6. Differentiation; Kemampuan untuk menghasilkan barang & jasa

unik dan memiliki nilai lebih dlm bentuk kualitas, sifat-sifat khusus, serta pelayanan lainnya.

7. Focus Strategy; Fokus biaya = mengusahakan keunggulan biaya

dalam segmen sasarannya. Fokus diferensiasi = mengusahakan diferensiasi

dalam segment sasarannya.

148

Page 149: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Generic Strategy

149

1. Kepemimpinan dlm biaya

1. Kepemimpinan dlm biaya 2. Diferensiasi2. Diferensiasi

3. Fokus Biaya3. Fokus Biaya 4. Fokus Diferensiasi4. Fokus Diferensiasi

Biaya Rendah Diferensiasi

TargetLuas

TargetSempit

KEUNGGULAN BERSAING

SC

OP

E B

ER

SA

ING

Page 150: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Resiko Strategi Generik

Biaya Rendah Diferensiasi Fokus

Pesaing meniru Pesaing meniru Strategi fokus ditiru

Teknologi berubah Basis diferensiasi kurang penting bagi pembeli

Segmen sasaran menjadi tidak menarik

Keunggulan biaya tidak bertahan lama

Diferensiasi tidak berlaku lama

Struktur rusak, Permintaan tidak muncul

150

Page 151: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

The New 7-S’s (D’Aveni)

Critical Factor The New 7-S’s

1. Vision of Disruption

• Envisioning disruption that create Superior Stakeholder Satisfaction.

• Using Strategic Soothsaying as a means of seeing & creating opportunities for disruption.

2. General Capabilities for executing disruption

• Building the capability for speed into the organization so the disruption are executed better.

• Creating the capability to surprise opponent so that the disruption are executed more powerfull.

3. Product/market Tactic Used to Deliver the Disruption

• Selecting actions that shift the rules uesed by competitor in their dynamic strategy interactions.

• Using signal to influence future dynamic trategic interaction.

• Executing simultanous & sequential strategic thrusts as a mean of molding the flow of the dynamic strategic interaction that will occur.

151

Page 152: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Ide-Ide Bisnis Temporer

• Contoh kasus dari video Prahalad• Makanan & minuman (terima order diawal)• Jasa laundry• Jasa cuci kendaraan• Printing & office supplies• Penitipan balita• Jasa penataan dokumen/arsip

152

Page 153: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

HASIL BISNIS PLAN DIMANFAATKAN OLEH :

INVESTORKREDITOR

MANAJEMEN PERUSAHAANPEMERINTAHMASYARAKAT

Page 154: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Dr (HC) Ir Ciputra

• Ada yang melihat namun tidak berpikir.• Ada yang berpikir namun tidak mengerti.• Ada yangmengerti namun tidak berkesan.• Adayang berkesan namun tidak beraksi.• Ada yang beraksi namun tidak berentrepreneur.• Ada yang berentrepreneur namun tidak

berhasil.• Entrepreneur sejati gagal 10 kali, namun bangkit

11 kali. ( Jawa Pos, Minggu, 1 Maret 2009).

Page 155: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BAB XI

• Success and Failed Story Entrepreneurship

Page 156: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KUNCI KEBERHASILAN USAHA(Riset : P.D. Riyanti 2002 & Cunningham 1996)

1. Sifat-sifat Kepribadian (49%);2. Kemampuan berhubungan dengan pelanggan

(17%);3. Kemampuan memahami lingkungan bisnis (15%);4. Kemampuan mengembangkan dan memanfaatkan

kemajuan tehnologi (8%);5. Tingkat Pendidikan, pengalaman & usia (11%).

Kunci 1-4 = SIFAT WIRAUSAHA

Page 157: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

17 Sebab Kegagalan Perusahaan (Nitisemito 1980)

1. Kurang ulet dan lekas putus asa2. Kurang tekun dan kurang teliti3. Kurang inisiatif dan kurang kreatif4. Tidak jujur & tidak tepati janji5. Kekeliruan dalam memilih lapangan

usaha6. Memulai usaha langsung secara

besar-besaran7. Memulai usaha tanpa pengalaman

dengan modal pinjaman8. Mengambil kredit tanpa

pertimbangan masak-masak9. Kurang dapat menyesuaikan

dengan selera konsumen

10. Pelayanan kurang baik11. Banyak piutang ragu-ragu12. Banyak pemborosan dan penyelewengan13. Kekeliruan menghitung harga pokok14. Menyamakan perusahaan dengan badan sosial15. Tidak ada pemisah antara

harta pribadi dan harta perusahaan

16. Kemacetan keuangan sering terjadi

17. Kurang pengawasan atau kurang pengendalian

Page 158: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PENYEBAB KEGAGALAN USAHA ( Marbun 1996)

1. Tanpa pengalaman dibidangnya 9%2. Tanpa pengalaman manajemen ……. 18%3. Pengalaman berusaha tidak memadai … 20%4. Tidak cakap/tidak memiliki kemampuan

mengelola perusahaan kecil (tidak ulet, tidak pintar, tidak telaten) 45%5. Lalai ……………………………… 3%6. Penggelapan ………………………… 2%7. Bencana ……………………………… 1%8. lain-lain ……………………………… 2%

_____100%

Page 159: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

SUCCESS

Page 160: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI 160

ORANG GAGAL (THOMAS EDISON)

KEBANYAKAN ORANG GAGAL

ADALAH ORANG YANG TIDAK MENYADARI

BETAPA DEKATNYA MEREKA

KE TITIK SUKSES

SAAT MEREKA

MEMUTUSKAN UNTUK MENYERAH

Page 161: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Memaknai KegagalanMemaknai Kegagalan

• kita mengenal pepatah kita mengenal pepatah “Kegagalan adalah “Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda”keberhasilan yang tertunda”. . Terkadang saat merasakan Terkadang saat merasakan kegagalan kita enggan rasanya kegagalan kita enggan rasanya untuk mendengar pepatah itu.untuk mendengar pepatah itu.

Page 162: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

GAGAL DAN SUKSES

KEGAGALAN:KEGAGALAN:• SEBAB TERANGISME (TERANG AJA DIA SUKSES)SEBAB TERANGISME (TERANG AJA DIA SUKSES)• MALAS DAN NON PERENCANAANMALAS DAN NON PERENCANAAN• TIDAK FOKUS BANYAK TARGETTIDAK FOKUS BANYAK TARGETJALAN KEBERHASILAN:JALAN KEBERHASILAN:• ADA YANG MELALUI JALAN BECEKADA YANG MELALUI JALAN BECEK• ADA YANG MELALUI JALAN RUSAKADA YANG MELALUI JALAN RUSAK• ADA YANG JALAN LURUS/BAIK (KUALITAS ADA YANG JALAN LURUS/BAIK (KUALITAS

PERJALANAN ADALAH JALAN KEBERHASILAN)PERJALANAN ADALAH JALAN KEBERHASILAN)

Page 163: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

√ KOMPETENSI (SDM)

√ TEKNOLOGI

√ MODAL FISIK & DANA

√ KINERJA FINANSIAL GAGAL ?

Bangkrut ?

Page 164: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI DAN BERNILAI LUHUR

SEMANGAT PANTANG

MENYERAH

SEMANGAT JUANG

TIDAK PUTUS ASA

SEMANGAT KERJASAMA

SUKSES BERKELANJUTAN

CITA CITA YANG KUAT

Page 165: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MAU SUKSES & KAYA???TERUSLAH BELAJAR & OPEN MINDED

• BELAJARLAH DENGAN ORANG-ORANG SUKSES• BELAJARLAH DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA YANG

SUKSES• BELAJAR DARI PENGALAMAN• BELAJAR MELALUI PROSES• BELAJAR TIDAK LANGSUNG MELALUI; KASET, BUKU,

INTERNET DSB.

Page 166: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

VARIAN SUKSES• SUKSES FISIK• SUKSES EMOSIONAL• SUKSES INTELEKTUAL• SUKSES SOSIAL• SUKSES FINANSIAL• SUKSES MENTAL/MORAL• SUKSES NILAI

Page 167: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KISAH SUKSES DAN GAGAL

Orang sukses pasti AKAN melewati adanya kegagalan. Dari kisah hidup mereka, pemikiran inovatif serta petualangan fantastis mereka sebenarnya dapat menjadi sumber inspirasi hidup kita.

Page 168: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI 168

SUKSES

VISI / CITA-CITA (+ DO’A)

+

ACTION

Page 169: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI 169

SUKSES

AKUNTABILITAS

KOMPETENSI KOMPETISI

RENSTRA

SUKSES ORGANISASI

Page 170: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI 170

KEGAGALAN

VISI / CITA-CITA (+ DO’A) tanpa ACTION

Atau

ACTION tanpa VISI / CITI-CITA (+DO’A)

Page 171: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BISNIS SUKSES MAMPU MEMBACA PELUANG-PELUANG USAHA

• BANYAK PERUSAHAAN MENAWARKAN PRODUK YANG BAIK. NAMUN PRODUK TADI HANYA SEDIKIT YANG TERJUAL. FAKTOR YANG ADA KAITANNYA DENGAN MENILAI PELUANG PASAR MELIPUTI RISET PASAR, PENGUMPULAN DATA DAN MEMILIH LOKASI BISNIS

Page 172: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Buchari AlmaDari perkembangan 100UKM,50% gagal dalam wkt2 th dari lamanya berdiri, dan pada th ke 5 tinggal 30%Penyebab terbesar adalah:1. Tidak efektif dlm

memimpin2. Tidak bisa menjalin

kerjasama3. Kurang menguasai

TI/Komunikasi

KEUNGGULAN SEORANG

WIRAUSAHA SUKSES

DIBANDINGKAN DENGAN YANG GAGAL ATAU BANGKRUT

YAITU TERLETAK PADA DINAMIKA

DAN EFEKTIFITAS

KEPEMIMPINAN

Page 173: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Rasulullah SAW

Rahasia sukses Rosulullah sebagai seorang usahawan adalah karena kejujuran dan keadilan dalam mengadakan hubungan dagang dengan para pelanggannya, selain itu beliau juga merupakan orang yang cerdas, memiliki kesetiaan dalam memegang janji, rajin dan penuh dedikatif pada usahanya. Atau yang sering kita kenal dengan STAF ( Sidiq, Tablik, Amanah, dan Fatonah )

Page 174: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Abdurrahman bin AufBeliau merupakan seorang pedagang muslim yang sukses dalam

perdagangannya, sholih dalam amalnya, serta beruntung dunia akhirat. Sebab-sebab kesuksesan beliau adalah :

1. Sungguh-sungguh dalam berusaha2. Memiliki kemampuan berkreasi dan berinovasi3. Menjaga waktu dan memanfaatkannya dengan sebaik

mungkin4. Memilih sahabat5. Kemampuan mempengaruhi orang lain6. Dia seorang laki laki sholih yang senantiasa percaya diri dan

menjaga kesuciannya, amanah, dan rasa takutnya pada Allah

7. Ilmu pengetahuan dan pemahamannya

Page 175: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Siti KhodijahRahasia sukses Siti Khodija adalah :1. Keimanan yang kokoh dan spiritual yang tinggi2. Mentalitas wirausaha3. Punya modal dan pandai mengolahnya4. Punya kemampuan merekrut karyawannya dan menjalin

mitra bisnis5. Suka berderma6. Berani mengambil keputusan dan pandai membaca peluang7. Pandai membaca pasar dan terget pasar8. Stabilitas keamanan kota mekah dan letaknya yang

strategis untuk iklim usaha

Page 176: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Hisyam Syahid

Rahasia sukses Hisyam Syahid adalah :1. Kedekatan dengan orang tua dan keluarga2. Memiliki kemauan kuat dan lerja keras dalam berbisnis3. Selalu menjaga kebersihan hati dan jiwa4. Memiliki prinsip bahwa kesuksesan itu tidak hanya di

nikmati oleh diri sendiri tetapi kesuksesan itu sejauh mana orang-orang di sekitar kita dapat merasakan manfaat dari apa yang kita usahakan

Page 177: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Wan Muhammad Hasyim

Kunci sukses Wan muhammad hasyim adalah :1. Tidak hanya mengurusi bisnis yang kita miliki tetapi

yang lebih penting adalah memperbaikinya2. Harus tahu bagaimana seluk beluk bisnis yang di

geluti3. Harus memiliki mimpi yang kuat4. Tidak memiliki mental ingin cepat kaya

Page 178: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KISAH GAGAL DAN SUKSES

1. UST. LIHAN

Page 179: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Lihan, Ustadz pun Bisa Jadi Pegusaha B(e)rilian

Page 180: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Biodata

Nama : LihanTTL : Lianganggang, 9 Juli 1974Pekerjaan : Wiraswasta (Owner PT Tri Abadi Mandiri)Alamat : Cindai Alus RT 2 RW 1 MartapuraIsteri : Jumrahi AdawiyahAnak : Nor Raudhi Zahria, Arini Mayan Fa’AniOrang Tua : H Bahrie (Alm) - Siti Aisyah

Riwayat Pendidikan :- SDN Jaho Kerten Solo (1986)- Mtsn Kelayan Banjarmasin (1990)- Ponpes Darul Hijrah (1995)

Page 181: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Selayang PandangDi benak sebagian orang masih tertanam kuat satu persepsi, bahwa dunia ustadz itu hanya berputar-putar di sekitar masjid, mushola, dan mimbar, dengan mengaji, dzikir, memutar tasbih, dan ceramah sebagai aktivitas yang selalu menemaninya setiap hari. Dengan persepsi ini, tidak sedikit orang yang kemudian menduga (bahkan berkeyakinan?) bahwa seorang ustadz tidak becus menjalankan usaha, apalagi sampai menggapai keberhasilan.

Page 182: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Sukses dalam menekuni dunia usaha itu ternyata bukan semata milik orang-orang berpendidikan, orang-orang yang dibesarkan dengan kakayaan dan kecukupan modal, ataupun orang-orang yang memiliki dukungan dan networking yang luas, tapi milik siapa saja yang memiliki niat yang kuat dan kemauan yang keras untuk menggapai kesuksesan. Tidak terkecuali seorang ustad.

Page 183: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

LIHAN• Pria kelahiran Liangganggang, Kalimantan Selatan, 9 Juli 1974.

Besar dalam keluarga yang sangat terbatas secara ekonomi.• Ayahnya, Bahri sehari-hari bekerja sebagai penambang intan

tradisional.• Ibunya, mengandalkan penghasilan lewat pekerjaan

serabutan. Ia baru dapat uang setelah selesai mengayam bakul yang hasilnya dijual ke pasar.

• Ketika berumur dua tahun Lihan kecil bersama keluarganya merantau ke Kerten, Solo Jawa Tengah. Di sana ayah Lihan bejualan kayu. Di tempat perantauan kehidupan Lihan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Page 184: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Tahun 1986 saat lulus SD, cobaan kembali datang. Ayahnya terkena stroke yang berlangsung dua tahun. Sejak saat itu bukan keuntungan yang didapat melainkan kerugian yang setiap hari dijumpai. Hutang pun kian menumpuk hingga Rp 11 juta. Beban hidup terasa semakin menggunung ketika sang ayah akhirnya dipanggil Sang Kuasa. Bersama ibunya Lihan akhirnya memutuskan untuk pulang kampung, setelah susah payah menyelesaikan tanggungan hutang dan membawa duka mendalam ditinggal bapak.

Page 185: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Awal bisnis

Bisnis pertama kali yang dijalankan Lihan adalah menjalani profesi sebagai makelar kendaraan. Cuma karena terlalu jujur, maka jarang dapat untung. Keuntungan di dapat kalau ada pembeli yang ngasih uang tambahan. Kalau orangnya pelit, ya nggak dapat apa-apa.

Page 186: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Selanjutnya...Dari profesi serabutan itulah akhirnya mempertemukan dirinya dengan seorang pengusaha berlian dari Jakarta yang juga pejabat terkenal. Lihan diberi tugas sebagai penghubung dengan para penambang dan pengusaha berlian di daerah sekitar Banjar. Selama dua tahun menjalani pekerjaan tersebut tak terasa telah berhasil mengumpulkan pendapatan Rp 500.000.000 (Lima ratus Juta).

Page 187: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

selanjutnya...

Merasa belum mampu mengelola uang sebanyak itu, Lihan mempercayakan kepada bosnya yang dianggap mempunyai banyak pengalaman supaya memutar uangnya. Dengan harapan akan mendapat pembagian keuntungan yang lebih banyak.

Page 188: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Tapi boro-boro hasil melipat yang didapatkan, tetapi kerugian yang didapatkan. Karena bos yang telah dipercaya terkena kasus korupsi dan kabur ke luar negeri, uang Rp 500 juta pun ikut raib.

Page 189: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

selanjutnya...Dan bulan itu memang apes untuk Lihan, mobil andalan yang selama ini disewakan juga raib digondol maling. Rentetan peristiwa itu membuat perekonomian menjadi ambruk secara tiba-tiba. Hal itu memaksa dirinya kembali ke habitat semula sebagai pengajar di pesantren dan jadi “tukang hutang” untuk menutupi kebutuhannya.

Page 190: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Senyum Lihan

Tak mau lama-lama tenggelam dalam keterpurukan. Lihan lantas mengaktifkan kembali jaringan pengusaha berlian yang selama ini dikenalnya untuk minta pinjaman modal guna menjalankan bisnis barang mewah yang sebelumnya ditekuni. Tak butuh waktu lama, keuntungan pun mulai diraih dengan jumlah yang tidak sedikit.

 

Page 191: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Tahun 2005Lihan mengibarkan bendera PT. Tri Abadi Mandiri, yang kelak menjelma sebagi induk (holding) perusahaan yang bergerak diberbagai bidang. Dari sana perusahaannya beranak pinak. Kini Lihan telah memiliki banyak perusahaan antara lain PT. Ira Visual Multimedia, PT. Lima Maha Karya, PT. Alhamdulillah, PT. Smart Karya Utama.

Page 192: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

bergerak di beberapa bidang seperti digital printing, TV Kabel, suplaier kabel, Production House, budi daya rumput laut sampai penyewaan helikopter, dari percetakan sampai importir mesin cetak, warnet cafe, perdagangan Intan, Konsultan, wedding organizer, franchise restoran hingga toko permata.

Page 193: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

HASIL LIHAN...?

Page 194: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Dengan penghasilan kotor 14 milyar/bulan dari semua usaha yang di gelutinya,sebagai bentuk penghargaannya atas keberhasilan Lihan dalam berbisnis.Lihan menyisakan minimal 2 milyar perbulan untuk di bagikan ke anak yatim, fakir miskin dan pondok pesantren yang ada disekitar Kalimantan Selatan

Page 195: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

INTAN PUTRI MALU

Page 196: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Tokoh ini tiba-tiba menjadi buah bibir di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan, karena telah membeli sebuah intan seberat 40 gram (terbesar di abad ini setelah intan Trisakti yang ditemukan tahun 1965 seberat 33 gram) dengan harga 3 milyar.

Page 197: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Putri Malu

Intan tersebut baru ditemukan oleh para pendulang intan di pendulangan Sungai Kupang, Antaraku, Pengaron, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada hari Selasa, 1 Januari 2008, pukul 17.00. Intan yang ditaksir sekitar 200 karat yang ditemukan di lahan milik H. Israniansyah itu dibeli Lihan 22 hari kemudian dan diberi nama Putri Malu. Sejak itulah nama Lihan identik dengan Intan Putri Malu.

Page 198: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Lihan....

Beberapa bulan yang lalu Ustadz yang baru berusia 34 tahun ini datang ke Jakarta, kali ini adalah dalam rangka menindaklanjuti pengambil alihan jalur penerbangan Merpati Airline ke Kalimantan. Ia ingin menyelamatkan ribuan karyawan yang akan di-PHK karena penutupan jalur penerbangan tersebut.

Page 199: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

“Lihan menyetor Rp. 28,6 miliar untuk investasi ini. Sampai-sampai Wapres JK ingin tahu siapa Ust. Lihan. Pasalnya jarang sekali ada investor pribadi yang berani menggelontorkan dana sebesar itu saat ini”.“Nantinya di badan pesawat akan ada tulisan Lihan Air”.

Page 200: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Sang Ustadz tidak pernah melupakan shadaqoh. Inilah rahasia utama yang menjadikan bisnisnya terus jaya dan berkembang dari waktu ke waktu. Prinsip berbagi dengan orang lain itu tidak hanya dilakukan saat usahanya mendulang keuntungan besar, tapi juga dilakukan pada saat usahanya dalam posisi rugi.

Page 201: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Success Story Entrepreunership

Page 202: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Kisah sukses Purdi E. Candra (Lembaga Bimbingan Tes Primagama)

Page 203: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Kisah sukses lembaga yang didirikan 10 Maret 1982 di kota pelajar Yogyakarta oleh H. Purdie E. Candra ini merupakan sebuah perjalanan panjang. Pria kelahiran Lampung, 9 September 1959 ini meninggalkan kuliah di UGM dan IKIP Karangmalang. Dengan modal Rp 300.000, dia mendirikan lembaga bimbingan tes Primagama. Sebuah bisnis potensial yang kala itu tak banyak dilirik orang. Ia sukses membuat Primagama beromzet lebih dari Rp 70 miliar per tahun, dengan 300 lebih cabang di hampir seluruh propinsi di Indonesia. Hal ini menjadikan Primagama sebagai Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) terbesar di Indonesia.

Page 204: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Purdi membangun Entrepreneur University (EU). Di lembaga ini, ia memberikan bimbingan serta pencerahan sehingga diharapkan akan lahir kecerdasan entrepreneur, kecerdasan emosional dan spiritual, pada akhirnya berani mengambil keputusan untuk membuka usaha.” Karena maju mundurnya sebuah negara, tergantung dari banyaknya Pengusaha yang ada.” Katanya.

Page 205: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

TAUHIDIKHLASTIDAK MEMINTA-MINTABERMIMPI BESARSUJUD, TAUBAT, & IKHTIARBAHASA SEDERHANATIDAK MENYALAHKAN PIHAK LAINMEMFOKUSKAN PADA PERBAIKAN DIRI SENDIRITEKNOLOGI CANGGIHORIENTASI SOLUSI BUKAN MASALAHMANAJEMEN QALBU

RAHASIA AAGYM KAYA; SUKSES DAKWAH & BISNIS

Page 206: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

MODEL BISNIS ABWS

• Melalui Franchise (PROFIT AND LOSS SHARING)• Poligami Award; Jus Poligami, Jus Sakinah, dan

Kangkung Cah Poligami)• Budaya Organisasi Islam (Kultum sebelum kerja,

wajib jilbab karyawati)• Manajer spiritual Islam (Prof. Dr. Sahrin Harahap,

MA)• Zakat Usaha dan Memiliki Sarana Ibadah

Page 207: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Kisah sukses KFC

Page 208: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Inilah kisah sukses dari kegigihan Kolonel Sanders, pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia memulai kesuksesan ini di usia 66 tahun. Pensiunan angkatan darat Amerika ini tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis. Namun dia memiliki keahlian dalam memasak dan menawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Kolonel Harland Sanders adalah pelopor Kentucky Fried Chicken atau KFC yang telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam industri waralaba makanan siap saji di dunia.

Page 209: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Di usia 6 tahun, ayahnya meninggal dan ibunya sudah tidak mampu bekerja lagi sehingga Harland muda harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Di masa ini dia sudah mulai menunjukkan kebolehannya.

Page 210: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini. Citra Sander semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun 1935 atas kontribusinya bagi negara bagian Cuisine. Dan pada tahun 1939, keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines “Adventures in Good Eating.”

Page 211: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Kisah sukses Bob Sadino

Page 212: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Bob Sadino adalah salah satu sosok pengusaha sukses yang memulai usahanya benar-benar dari bawah dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Bob berwirausaha karena “kepepet”, selepas SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 selama 9 tahun berkelana di Amsterdam dan Hamburg.

Page 213: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Setelah menikah, Bob dan istri memutuskan menetap di Indonesia dan memulai tahap ketidaknyamanan untuk hidup miskin, padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Hal ini karena ia berprinsip bahwa dalam keluarga, laki-laki adalah pemimpin, dan ia pun bertekad untuk tidak jadi pegawai dan berada di bawah perintah orang sejak saat itu ia pun bekerja apa saja mulai dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan hancur, kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari.

Page 214: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Suatu hari seorang temannya mengajaknya untuk memelihara ayam sejak saat itulah ia mulai berwirausaha. Pada awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang, tempat tinggal Bob ketika itu.

Page 215: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Bob sadar kalo dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar biasa yang pernah ia miliki.Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket, kemudian dia pun juga menjual garam, merica, sehingga menjadi makanan. Om Bob pun akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah untuk memenuhi.

Page 216: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Failed Story Entrepreneurship

Page 217: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Kisah kegagalan Hengky Eko Sriyantono

Nama ini kurang akrab, Cak Eko yang hidup dalam kemapanan dan kelimpahan materi. Melainkan sosok pemuda sederhana dengan gaya hidup pas-pasan. Ia pertama kali mengenal bisnis dalam kondisi kepepet. Selepas kuliah Cak Eko mencoba bisnis jual beli handphone seken.

Page 218: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Setelah itu, satu persatu usaha yang coba dirintisnya pun ternyata gagal. Mulai dari menjajal bisnis MLM, usaha di bidang pertanian yakni tawaran bertanam jahe gajah, bisnis tas dan dompet hingga bisnis busana muslim yang ketika itu sedang tren. Tuhan rupanya masih belum memberi jalan.

• Kapok? Ternyata tidak. Awal tahun 2003 ia sempat membuka bisnis catering yang juga akhirnya gagal.

Page 219: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Keberuntungan justru Cak Eko dapatkan saat ia mencoba usaha bakso. Pada awalnya pihak keluarga tidak setuju. Karena jaman dulu berjualan bakso identik dengan mendorong gerobak dan itu yang membuat mereka malu. “Tapi saya merasa yakin, kali ini bakal berhasil,” kenangnya. Terbukti, kini ia sukses mengusung brand Bakso Malang Kota “Cak Eko” yang merambah di 28 kota dengan memiliki 106 gerai. Sebanyak 103 cabang dikelola dengan sistem waralaba. .

Page 220: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Berkali-kali mencoba, berkali-kali pula gagal. Itulah yang terjadi pada pengusaha seperti Cak Eko. Jika gagal satu dua kali, mungkin tidak terlalu memukul mental si pengusaha. Tapi kalau sampai puluhan kali, jelas luar biasa. Jika bukan tidak memiliki mental wirausaha tahan banting bisa dipastikan sudah menyerah kalah sejak lama. Karena kegagalan tidak hanya berpengaruh pada sisi psikologis saja melainkan finansial. Kerugian beruntun yang dialami akan menguras kondisi keuangan yang pada akhirnya sampai ke tahap bangkrut

Page 221: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Kisah kegagalan Matsushita

• Bicara kegagalan, rasanya kita perlu bercermin pada sosok pebisnis dunia asal negara Sakura, Matsushita Konosuke. Matsushita, ketika itu memilih keluar dari pekerjaannya meski memiliki posisi dan fasilitas yang tergolong mapan. Ia mencoba membuka perusahaan sendiri. Dengan dibantu dua rekannya Hayashi dan Morita serta adik ipar Toshio, Matsushita mencoba mengembangkan pabrik fitting lampu pada Juni 1917. Tapi apa yang terjadi? Ketika ia menawarkan fitting tersebut ke pengecer harga yang diperoleh tidak terlalu bagus. Untuk 1000 buah fitting hanya dihargai tidaklebih dari 10 yen. Belum lagi karena faktor perusahaan Masushita yang masih tergolong baru, membuat mereka ragu untuk bekerja sama.

Page 222: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Modal hampir habis, tapi bisnisnya belum juga menunjukkan titik terang. Tiba-tiba seorang pegawai dari perusahaan listrik mendatanginya minta dibuatkan tatakan kipas angin dari adonan hitam yang biasa iagunakan sebagai bahan pembuat fitting. Matsushita pun menyanggupi.

Page 223: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Sebagai uji coba, Masushita diminta membuat sekitar 1000 buah selama setahun. Jika produknya sesuai standar ia berkesempatan memperoleh order antara 20 ribu hingga 30 ribu buah. Berbeda dengan fitting lampu, biaya produksi untuk tatakan kipas angin jauh lebih murah karena tidak memakai bahan logam. Dari pesanan 1000 tatakan ia memperoleh bayaran 160 yen. Separuhnya, 80 yen diakui sebagai keuntungannya. Tidak disangka pesanan tatakan kipas angin mengalir tanpa henti. Omzet yang diraih pun terus membesar. Hingga kemudian Matsushita beroleh julukan sebagai Raja Elektrik Jepang

Page 224: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

"Hanya orang yang berani gagal total, akan meraih

keberhasilan total." John F Kennedy

Page 225: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KESIMPULANDari beberapa contoh para pemebisnis sukses di atas dapat kita simpulkan bahwa sorang wirausahawan yang sukses :

• Harus mewarisi sifat Nabi SAW yaitu Sidiq, Tablig, Amana, Fathonah.

• Senantiasa dekat dengan Allah dan memohon keridhoan orang tua dan keluarga

• Senantiasa berinfaq sebagai wujud rasa syukur.• Harus memiliki pengetahuan dalam bisnis yang di jalani.• Fokus dan tekun dalam menjalankan usaha.• Dan untuk menghindari kegagalan, maka kita harus

terhindar dari beberapa penyebab gagalnya usaha sperti di atas.

Page 226: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI Krisis Global Muhammad Zen 226

Thank you!

For further discussion, please contact Muhammad Zen, MA+6221 88954080 (Home)08129563750 [email protected]

Page 227: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BAB XII

• Entrepreneurship dari segi etika bisnis dan etika agama

Page 228: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ETIKA BISNIS KONVENSIONAL DAN ETIKA BISNIS ISLAM

ETIKA = berasal dari bahasa Yunani Kuno, ethos dalambentuk tunggal dan mempunyai banyak arti seperti tempat tinggal yang biasa; padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak perasaan, sikap, cara berfikir.Sedangkan dalam bentuk jamak (ta etha) artinya adalah: adat kebiasaan. Etika adalah moral.

Dalam konteks Islam, istilah penunjuk etika/moral ini digunakan untuk mendeskripsikan konsep-konsep kebaikan (Khayr), pengabdian (Birr), keadilan (Qist), keseimbangan dan keadilan (‘Adl), kebenaran (Haqq), amal ma’ruf (Ma’ruf),ketakwaan (Taqwa).

Page 229: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BISNIS

• Kata bisnis dalam Al-Qur’an biasanya yang digunakan al-tijarah, al-bai', tadayantum, dan isytara. Tetapi yang seringkali digunakan yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari kata dasar t-j-r, tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir).

Page 230: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ETIKA BISNIS• Etika bisnis adalah norma-norma atau kaidah etik yang dianut

oleh bisnis, baik sebagai institusi atau organisasi, maupun dalam interaksi bisnisnya dengan “stake holders”nya.

• Etika bisnis dalam Islam pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah swt. Bisnis tidak bertujuan jangka pendek, individual dan semata-mata keuntungan yang berdasarkan kalkulasi matematika, tetapi bertujuan jangka pendek sekaligus jangka panjang, yaitu tanggung jawab pribadi dan sosial dihadap masyarakat, Negara dan Allah swt.

Page 231: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Muslim adalah Pengusaha

• Hadits– 19 dari 20 pintu rizqi itu untuk pedagang– 9 dari 10 orang yang dijamin masuk surga adalah

pedagang

• Sirah Rasul:– RasulluLlah s.a.w. adalah pedagang– Pembangunan kota Madinah– Ustman, penggerak ekonomi

Page 232: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

CONTOH HADITS

• “Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya termasuk dalam golongan para nabi, orang-yang benar-benar tulus dan para syuhada.”(HR. Tirmidzi, Darimi dan Daraquthni).

• “Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang bersikap baik ketika menjual, dan membuat suatu pernyataan.” (HR. Bukhari)

Page 233: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

233233

PENDEKATAN DAN CORAK PENDEKATAN DAN CORAK BISNIS KONVENSIONAL DAN BISNIS ISLAMBISNIS KONVENSIONAL DAN BISNIS ISLAM

• PENDEKATANPENDEKATAN– Menghindari moral, budaya, dan agamaMenghindari moral, budaya, dan agama– Berdasarkan moral, budaya, dan agamaBerdasarkan moral, budaya, dan agama

• CORAK BISNIS:CORAK BISNIS:– Kapitalisme/Sosialisme Kapitalisme/Sosialisme

• Materialistik HedonistikMaterialistik Hedonistik• AntroposentrisAntroposentris• Positivistik SekularistikPositivistik Sekularistik

– IslamIslam• FalahFalah• TeosentrismeTeosentrisme• Normatif dan positivistikNormatif dan positivistik

Page 234: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ADA APA DENGAN BISNIS SYARIAH?ADA APA DENGAN BISNIS SYARIAH?

• LEBIH MANUSIAWILEBIH MANUSIAWI• LEBIH BERKAH DAN TENANG DUNIA AKHIRATLEBIH BERKAH DAN TENANG DUNIA AKHIRAT• TIDAK ADA KECURANGAN/MENZHOLIMITIDAK ADA KECURANGAN/MENZHOLIMI• TIDAK MENIMBUN/MONOPOLITIDAK MENIMBUN/MONOPOLI• BEBAS RIBA (RIBA=JUAL-BELI?)BEBAS RIBA (RIBA=JUAL-BELI?)

– QS. Al-Baqarah [2]:275QS. Al-Baqarah [2]:275. Eوا َب Gالِّر JُلL ِمNْث JُعL Eْي Lَب ال UَمEا Nَّن ِإ JوLا Eل .قا Eوا َب Gالِّر JُلL ِمNْث JُعL Eْي Lَب ال UَمEا Nَّن ِإ JوLا Eل قا

Artinya: “…Artinya: “…Mereka berkata: SMereka berkata: Sesungguhnya jual beli itu sama dengan ribaesungguhnya jual beli itu sama dengan riba .” (QS. Al-Baqarah [2]:275.” (QS. Al-Baqarah [2]:275

– QS. Al-Baqarah [2]:275QS. Al-Baqarah [2]:275. Eوا َب Gالِّر Eَم UِّرEَحEَو EُعL Eْي Lَب ال Jاللُه UُلEَحE .َوEَأ Eوا َب Gالِّر Eَم UِّرEَحEَو EُعL Eْي Lَب ال Jاللُه UُلEَحE َوEَأ

Artinya: “…Artinya: “…padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.mengharamkan riba.” (QS. Al-Baqarah [2]:275” (QS. Al-Baqarah [2]:275

Page 235: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Perbedaan Bisnis Konvensional dan Bisnis IslamPerbedaan Bisnis Konvensional dan Bisnis Islam

No. Issues Islam Konvensional

1. Sumber Al Qur’an Daya Fikir Manusia

2. Motif Ibadah Rasional Materialism

3. Paradigma Shariah* Pasar*

4. Pondasi Dasar Muslim* Manusia Ekonomi*

5. Landasan Filosofi Falah* Utilitarian Individualism*

6. Harta Pokok Kehidupan Asset

7. Investasi Bagi Hasil Bunga

8. Distribusi Kekayaan Zakat, Infak, Shadaqah, Hibah/Hadiah, Wakaf & Warisan

Pajak dan Tunjangan

9. Konsumsi – Produksi Mashlahah, Kebutuhan & Kewajiban Ego & Rasional

10. Mekanisme Pasar Bebas & Dalam Pengawasan Bebas

11. Pengawas Pasar Al Hisbah Negara

12. Fungsi Negara Penjamin Kebutuhan Minimal & Pendidikan – Pembinaan melalui Baitul Mal

Penentu Kebijakan melalui Departemen2

13. Bangunan Ekonomi Bercorak Perekonomian Riil Dikotomi Sektoral yang sejajar Ekonomi Riil dan Moneter

Page 236: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

DIFERENSIASIDIFERENSIASI

No.No. Bisnis SyariahBisnis Syariah Bisnis Bisnis KonvensionalKonvensional

11 Berinvestasi pada usaha Berinvestasi pada usaha yg halalyg halal

Bebas nilaiBebas nilai

22 Atas dasar bagi hasilAtas dasar bagi hasil Sistem bungaSistem bunga

33 Besarannya berubah-Besarannya berubah-ubahubah

Besarannya tetapBesarannya tetap

44 Profit dan Falah orientedProfit dan Falah oriented Profit orientedProfit oriented

55 Pola hubungan kemitraanPola hubungan kemitraan Hubungan debitur-Hubungan debitur-krediturkreditur

66 Ada Dewan Pengawas Ada Dewan Pengawas SyariahSyariah

Tidak ada lembaga Tidak ada lembaga sejenissejenis

Page 237: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

7/4/20077/4/2007

PARADIGMA BISNIS ISLAM

T A U H I D / A Q I D A H

Keadilan(adalah)

Menghindari:• Riba

• Gharar• Maysir• Dzalim• Haram

Keseimbangan(tawazun)

• Riil-Financial•Risk – return

•Bisnis – Sosial•Material-Spiritual

•Individu – Kolektif•Pemanfaatan - Pelastarian

Kemaslahatan(maslahah)

•Iman/takwa

•Regenerasi (Keturunan)•Jiwa

•Harta •akal

FALAH

Kesejahteraan Dunia & Akhirat

FILSAFAT SISTEM = FONDASI

NILAI DASAR SISTEM = PILAR

TUJUAN SISTEM

KHILAFAH + NUBUWWAH + UKHUWAH

SYARIAH + AKHLAK

Page 238: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ISLAMIC BUSINESS VALUE

Kesetaraan/kemitraan(Partnership)

Kea

dil

an

(Ju

stic

e)

Un

iversalitas (U

niversality)

Transparansi (Transparency)

BUSINESS

Page 239: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ETIKA BISNIS ISLAM

• TAUHID & BROTHER • WORK & PRODUKTIVITY• OWNERSHIP• (CONSUMTION)• COOPERATION• DISTRIBUTIVE JUSTICE(Chowdhury)

NORMA AGAMANORMA AGAMA1. TIDAK MAGRIB1. TIDAK MAGRIB

2. TIDAK IHTIKAR2. TIDAK IHTIKAR

3. HALA L & TOYYIB3. HALA L & TOYYIB

Page 240: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Prinsip KonvensionalPrinsip KonvensionalPrinsip SyariahPrinsip SyariahNoNo..

NIKAH FREE SEX

DIFERENSIASI ETIKA BISNIS

?

Page 241: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Kaidah Ibadah Kaidah Muamalat

• Semua DILARANG kecuali yang dibolehkan

• Semua BOLEH, kecuali yang dilarang

Page 242: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

ISLAM MEMANDU BISNIS

As-Sunnah

Al-Qur'an

Qiyas Ijma’ Ijtihad

Pelarangan Riba & Upah Profit and Loss Sharing System

Pembaruan Iman Qalbu

Muamalat

KomoditiHalal dan Thayyib

Asumsi

Page 243: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PERBEDAANPENJUALAN (SELLING) & PEMASARAN (MARKETTING)

PENJUALAN PEMASARAN

TITIK BERAT PADA PRODUK TITIK BERAT PADA KEBUTUHAN PELANGGAN

PERUSAHAAN PERTAMA-TAMA MEMBUAT PRODUK KEMUDIAN BERUPAYA MENJUALNYA

PERUSAHAAN PERTAMA-TAMA MENENTUKAN KEBUTUHAN PARA PELANGGAN UNTUK MEMPRODUKSI BARANG/JASA YANG DAPAT MEMUASKAN KEBUTUHAN MEREKA

PIHAK MANAJEMEN BERORIENTASI PADA VOLUME PENJUALAN

PIHAK MANAJEMEN BERORIENTASI PADA LABA

PERENCANAAN DIORIENTASIKAN PADA HASIL-HASIL JANGKA PENDEK BERHUBUNGAN DENGAN PRODUK/JASA DAN PASAR

PERENCANAAN DIORIENTASIKAN PADA JANGKA PANJANG, SEHUBUNGAN DENGAN PRODUK-PRODUK BARU, PASAR MENDATANG DAN PERTUMBUHAN MASA DEPAN

Page 244: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

HargaDaftar hargaDiskon Potonganperiode pembayaranSyarat kredit

HargaDaftar hargaDiskon Potonganperiode pembayaranSyarat kredit

ProdukRancanganSifat-sifat Keragaman produkMutuNama merkKemasanUkuranPelayananJaminanKeuntungan

ProdukRancanganSifat-sifat Keragaman produkMutuNama merkKemasanUkuranPelayananJaminanKeuntungan

DistribusiSaluranCakupanJenisLokasiSediaanTransportasiSaluran

DistribusiSaluranCakupanJenisLokasiSediaanTransportasiSaluran

Promosi Periklanan Penjualan perorangan penjualan Hubungan masyarakat

Promosi Periklanan Penjualan perorangan penjualan Hubungan masyarakat

NORMA AGAMANORMA AGAMA1. TIDAK MAGRIB1. TIDAK MAGRIB2. TIDAK IHTIKAR2. TIDAK IHTIKAR

3. HALA L & 3. HALA L & TOYYIBTOYYIB

4 P Marketting Mix (product, price, place and promotion)

BERBASIS SYARIAH

Page 245: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BISNIS BERBASISTHE 8TH HABIT

• BE PROACTIVE• BEGIN WITH THE END IN MIND • PUT FIRST THINGS FIRST • THINK WIN-WIN • FIRST TO UNDERSTAND THAN TO BE UNDERSTOOD • SINERGIZE • SHARPEN THE SAW • FIND YOUR VOICE AND INSPIRE OTHERS TO FIND

THEIR

Page 246: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Modal Awal Memulai Bisnis: Mental

• Cita-Cita– Cita-cita kemarin adalah kenyataan hari ini– Cita-cita hari ini adalah kenyataan esok hari

• Independen:– Kultur, : Taiwan, Cina

• Sabar: – Pengusaha berhasil rata-rata gagal 5 kali– Yang kita lihat 1 keberhasilan, padalah ada 99 ketidakberhasilan

• Berani Malu, Tidak Gengsian• Risk Taker

– Hubungan positif risiko dan porsi pendapatan

Page 247: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Apakah Perlu Modal DALAM BISNIS?

• Philosophically: Could be No

• In Reality: ABSOLUTELY YES!!!

Page 248: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KELEMAHAN BERWIRUSH• PENDAPATAN TDK PASTI & RISK• BEKERJA KERAS & WKT/JAM KERJA PANJANG• KUALITAS HIDUP MSH RENDAH S/D USAHANYA BERHASIL---

SBB HRS BERHEMAT• TANGGUNG JAWAB SANGAT BESAR, BANYAK KEPUTUSAN

YANG HARUS DIBUAT WALAU KURANG MENGUASAI PERSOALAN

Page 249: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KEUNTUNGAN BERWIR• PELUANG U MENCAPAI TUJUAN YANG

DIKEHENDAKI• PELUANG U MENDEMONSTRASIKAN POTENSI

SESEORANG SECARA PENUH• PELUANG U MEMPEROLEH MANFAAT &

KEUNT. SECR. MAKSIMAL• PELUANG U MEMBANTU MASY DG USAHA

KONKRIT

Page 250: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI Krisis Global Muhammad Zen 250

Thank you!

For further discussion, please contact Muhammad Zen, MA+6221 88954080 (Home)08129563750 [email protected]

Page 251: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BAB XIIIBentuk usaha

(Perseorangan, CV, PT, Koperasi dsb)

Page 252: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Ringkasan Komparatif : Tiga Bentuk Bisnis

Bentuk Bisnis

Tanggung Jawab

Kontuniatas Manajemen Investasi

Usaha Perseorangan

Pribadi, Tidak Terbatas Berakhir dengan Kematian

atau Keputusan Pemilik

Pribadi, Tidak Terbatas Pribadi

PersekutuanPribadi, Tidak Terbatas

Berakhir dengan Kematian atau Keputusan dari Sekutu Lain

Tidak Terbatas atau Tergantung dari Perjanjian Persekutuan

Pribadi, pada Sekutu

KorporasiModal yang Diinvestasikan

Seperti yang Dicantumkan dalam Anggaran Dasar,

Abadi, atau Dalam Jangka Waktu Tertentu

Dibawah Kontrol Dewan Direksi, yang dipilih oleh Para

Pemegang Saham

Pembelian Saham

Page 253: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

BENTUK USAHA• A. Bentuk Usaha Informal yaitu bentuk usaha yang dilakukan

oleh perseorangan yang tidak membutuhkan badan hukum, biasa disebut dengan usaha mikro. Contoh usaha ini adalah para penjual makanan kecil di tepi jalan, warung-warung makan kecil, warung bakso dan lain-lain. Tidak jarang usaha-usaha besar dan formal bermula dari usaha informal (mikro) yang kemudian tumbuh menjadi korporat.

• B. Bentuk Usaha Formal yaitu usaha yang dilakukan oleh perseorangan atau gabungan orang yang mempunyai badan hukum tertentu, bentuk usaha bisa berskala kecil atau berskala besar, lokal atau multi nasional. Ciri utama dari bentuk usaha ini adalah sudah ada pembagian tugas dan wewenang.

Page 254: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Definisi UMKMSkala Usaha & Unsur

Definisi

Sumber Definisi

Kemenkop & UMKM BPS Kemenkeu Bank Indonesia

UU 20/2008 SK Kemenkeu 40/KMK.06/2003 PBI 7/39/PBI/2005

MIKRO

Jumlah tenaga kerja 1 – 4

Aset bersih < Rp 50 juta < Rp 50 juta < Rp 100 juta

Omset tahunan < Rp 300 juta < Rp 300 juta < Rp 100 juta < Rp 100 juta

Plafond pinjaman < Rp 50 juta

KECIL

Jumlah tenaga kerja 5 – 19

Aset bersih Rp 50 juta – Rp 500 juta Rp 50 juta – Rp 500 juta < Rp 200 juta Rp 100 juta – Rp 200 juta

Omset tahunan Rp 300 juta – Rp 2.5 miliar Rp 300 juta – Rp 2.5 miliar Rp 100 juta – Rp 1 miliar Rp 100 juta – Rp 1 miliar

Plafond pinjaman Rp 50 juta – Rp 500 juta

MENENGAH

Jumlah tenaga kerja 20 – 99

Aset bersih Rp 500 juta – Rp 10 miliar Rp 500 juta – Rp 10 miliar Rp 200 juta – Rp 10 miliar

Omset tahunan Rp 2.5 miliar – Rp 50 miliar Rp 2.5 miliar – Rp 50 miliar > Rp 1 miliar

Plafond pinjaman > Rp 500 juta

Page 255: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KRITERIA UMKM (Pendapatan-Tenaga Kerja)

• USAHA MIKRO : <=100 JUTA (---)• USAHA KECIL : <= 200 JUTA (5-9 orang)• USAHA MENENGAH : > 200 JUTA -10 M (20-99

orang)• USAHA BESAR : > 10 MILYAR

(=> 100 orang)

Page 256: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Bentuk Usaha 1. Badan usaha Perorangan• Pemilik : satu orang• Keunggulan :

– Pemilik bebas mengatur usaha– Keuntungan menjadi milik pribadi– Rahasia perusahaan terjamin– Keputusan cepat diambil

• Kelemahan :– Modal terbatas– Kelangsungan perusahaan tergantung pemilik– Resiko ditanggung pemilik

Page 257: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

KRITERIA UMKM (Pendapatan-Tenaga Kerja)

• USAHA MIKRO : <=100 JUTA (---)• USAHA KECIL : <= 200 JUTA (5-9 orang)• USAHA MENENGAH : > 200 JUTA -10 M (20-99

orang)• USAHA BESAR : > 10 MILYAR

(=> 100 orang)

Page 258: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Lanj…

2. Firma• Pemilik : Minimal dua orang• Keunggulan :

– Kelangsungan firma terjamin– Ada pembagian kerja– Modal lebih besar dibanding badan perseorangan– Resiko ditanggung bersama

• Kelemahan :– Satu rugi yang lain juga rugi– Bisa muncul konflik pribadi yang berdampak buruk bagi

kelangsungan usaha

Page 259: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Firma

• Menurut pasal 16 KUHD:Firma adalah tiap-tiap persekutuan perdata yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama.

Page 260: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Lanj …3. CV (Persekutuan Komendeter)• Pemilik : Ada anggota aktif dan anggota pasif• Keunggulan :

– Mudah dibentuk– Modal lebih banyak karena pemilik relatif banyak– Mudah memperoleh kredit dari Bank– Pengelolaan relatif lebih baik

• Kelemahan :– Ada anggota yang tanggung jawabnya terbatas, ada yang

tidak terbatas– Usaha bisa terganggu dari persero diam– Modal persero diam sulit ditarik

Page 261: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Comanditaire Vennootschap (CV)

• Menurut Pasal 19 KUHD:suatu perseroan untuk menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa orang persero yang secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada satu pihak, dan satu orang atau lebih ebagai pelepas uang pada pihak yang lain.

Page 262: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Macam-Macam CV

Dalam kepustakaan. Dikenal ada 3 (tiga) macam CV, yaitu:

• CV dengan diam-diam• CV dengan terang-terangan• CV dengan saham-saham

Page 263: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Lanj …4. PT (Perseroan Terbatas)• Pemilik : Pemilik saham• Keunggulan :

– Mudah mengumpulkan modal melalui penjualan saham– Persero bisa mengalihkan modal ke orang lain– Tanggung jawab pemilik terbatas saham yang dimiliki– Efisien– Perusahaan lebih terjamin

• Kelemahan :– Modal yang dibutuhkan besar– Waktu pendirian lama– Biaya organisasi besar– Dibutuhkan kepemimpinan yang besar untuk memimpin perusahaan– Rahasia kurang terjamin.

Page 264: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Perseroan Terbatas (PT)

Menurut UU No.1 thn 1995 :PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruh terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang di tetapkan dalam UU serta peraturan pelaksanaannya.

Page 265: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Syarat Pendirian PT

1. Nama lengkap, TTL, Pekerjaan, Tempat Tinggal, dan kewarganegaraan pendiri.

2. Susunan nama lengkap, TTL, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan anggota direksi dan komiaris yang pertama kali diangkat.

3. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham, nilai nominal atau nilai yang diperjanjikan dari saham yang telah ditempatkan dan disetor saat pendirian.

Page 266: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Lanj …5. Koperasi• Pemilik : Anggota• Keunggulan :

– Mengutamakan kesejahteraan anggota– Usaha dijalankan anggota– Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama– Pengelolaan demokratis dan terbuka– Keuntungan dibagi pada seluruh anggota

• Kelemahan :– Biasa mendapatkan proteksi dari pemerintah sehingga sulit bersaing

di pasar bebas– Keuntungan tidak cepat menjadi besar.

Page 267: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Koperasi

• Menurut undang-undang perkoperasian koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan

Page 268: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Fungsi dan Peran Koperasi• Menurut UU koperasi:1. membangun dan mengembangkan potensi dan

kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan keejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperoleh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Page 269: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Bank Non Bank

BPR (2.427)BRI Unit Desa (3.694)BKD (5.345)

FormalKSP (1.097)USP Kop. (35.218)LDKP (2.272)

Non FormalBMT (3.038)LSMKSMArisan

Usaha Produktif UMKM 37,8 Juta Usaha Mikro & Kecil (99,9%) 0,052 Juta Usaha Menengah (0,09%)

PETA LKMS

Sumber PINBUK

Page 270: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

No PropinsiJml BMTBerasset

>Rp. 1 Milyar

Jml BMTBerasset

Rp. 500 Jt - 1Milyar

Jml BMTBerasset

Rp. 250 – 500Jt

Jml BMTBerasset

Rp. 50 – 250Jt

Jml BMTBerasset

< Rp. 50 JtTotal

123456789

1011121314151617181920212223242526

AcehSumatera UtaraSumatera BaratRiauJambiBengkuluSumatera SelatanLampungJakartaJawa BaratJawa TengahYogyakartaJawa TimurBaliKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan TimurKalimantan SelatanSulawesi UtaraSulawesi TengahSulawesi TenggaraSulawesi SelatanNusa Tenggara BaratNusa Tengg. TimurMalukuPapuaJ u m l a h

AcehSumatera UtaraSumatera BaratRiauJambiBengkuluSumatera SelatanLampungJakartaJawa BaratJawa TengahYogyakartaJawa TimurBaliKalimantan BaratKalimantan TengahKalimantan TimurKalimantan SelatanSulawesi UtaraSulawesi TengahSulawesi TenggaraSulawesi SelatanNusa Tenggara BaratNusa Tengg. TimurMalukuPapuaJ u m l a h

21121-1157

15351--23-2-

101---

63

78551131

36239

103261194111

5141-2

223

235317202

10141453

29021529

27145475

214

1171412

106

1.202

3787282355

381955

29322514

23037344

3127

8339477

1.260

779

153497

1624499

6212221924

298143

289

76156606512206542

16563751365

6001515102417621123

244938

2118

3.037

Sumber PINBUK

Page 271: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

UKM (Usaha Kecil dan Menengah)

• Adalah suatu unit usaha yang berinteraksi dengan berbagai unsur seperti : regulasi, modal (dana), organisasi, SDM, pembeli, pemasar, investor, supplier, dan jenis-jenis transaksi yang akan dilakukan UKM.

• Transaksi umum yang dilakukan adalah selalu berdampak kepada adanya :– Benefit (manfaat), – Risiko (kerugian), dan – Profit (keuntungan)

Page 272: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)

• PKL: pedagang2 golongan ekonomi lemah yg berjualan aneka barang kebutuhan sehari2 dng modal relatif kecil, baik berjualan di di tempat yg terlarang ataupun tidak (tepi jalan, depan toko, trotoar, dll).

• PKL sangat populer di Indonesia.

Page 273: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Ciri-ciri PKL

1. Kegiatan usaha tdk teorganisir dng baik.2. Tidak memiliki surat ijin usaha (SIU) namun

ditarik retribusi.3. Berlokasi di pusat keramaian masyarakat

(tepi jalan protokol, depan toko, trotoar, bahu jalan samping pasar, dll).

Page 274: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Potensi PKL

1. PKL tidak dpt/sulit dihapus (tak terpisahkan dari unsur & eksistensi budaya masyarakat Indonesia).

2. Bila dikeloa deng baik dpt menjadi ciri (masterpiece) kota dng mengedepankan karakteristik & nilai2 kearifan setempat shg dpt menjadi simbol estetika & obyek pariwisata kota.

Page 275: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Wisata Kaki Lima

Contoh Pariwisata Kaki Lima:• Malioboro, Yogyakarta.• Pasar Klewer, Solo.• Cihampelas, Cibaduyut, Kepatihan Bandung.• Pasar Ular, Pasar Poncol, Taman Puring

Jakarta.• Aneka jajanan, Kuta-Bali, dll.

Page 276: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

FRANCHISING (Waralaba)

Dipelopori oleh perusahaan2 Amerika yg memberi hak kpd partnernya utk menjual/ mendistribusikan produk2nya di negara tertentu, spt: Mc Donald, Kentucky, dsb.

Page 277: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Pengertian • Waralaba: pelimpahan dari pabrikan atau distributor

produk dan/atau jasa yg diberikan kpd agen2 lokal (retailer) dng membayar royalti dng jumlah tertentu (Hisrich Petrs, 1995).

• Waralaba: sebuah peluang bisnis di mana pemilik, produsen atau distributor sbg franchisor dari barang dan/atau jasa, merk tertentu memberi hak kpd franchisee utk menjadi agen lokal & sbg imbalannya franchisor menerima royalti yg telah ditetapkan (Robert T Justis, tanpa tahun atau dalam Alma, Buchari, 2007).

Page 278: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

• Orang yg memberikan waralaba dsbt franchisor & orang yg menerima waralaba dsbt franchisee.

• Setelah kontrak perjanjian (MoU) ditandatangani, maka terbuka peluang bagi franchisee utk mengelola bisnis baru & mempunyai kesempatan untuk merasakan sukses spt franchisor.

Page 279: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Garis Besar Isi Kontrak

• Nama komoditas & usaha.• Rencana pemasaran.• Mekanisme usaha (dokumen, tempat,

komoditas, tenaga kerja, pajak, dll).• Distribusi keuntungan & kerugian.• Batas waktu kerjasama.• Pengembangan usaha.• Aspek hukum, dll.

Page 280: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Komoditas Waralaba

1. Barang dan/atau jasa yg memiliki citra unggul & telah memiliki pangsa pasar luas.

2. Formula, disain paten.3. Nama/merk dagang.4. Konsultan manajemen keuangan, pengawasan,

pendidikan, pelatihan, kursus.5. Promosi pembelian dan advertising.6. Kantor pusat pelayanan, dll.

Page 281: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Keuntungan Waralaba1. Komoditas yg ditawarkan telah diterima kalayak

umum/global.2. Tdk perlu biaya lagi untuk promosi kredibilitas

perusahaan induknya.3. Penyiapan SDM franchisee terjamin.4. Kelengkapan modal mencakup fasilitas

perlengkapan, tata letak, kontrol persedian produk.5. Pengetahuan tentang pasar yg tinggi.6. Pengawasan kualitas layanan, produk &

perlindungan hukum kpd franchisee.

Page 282: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

Contoh Waralaba SukseInternasional:• Mc Donald• KFC, dll.

Nasional:• Kursus Primagama.• Kursus Jarimatika Indonesia.• Mie Langgara.• Wong Solo.• Ayam Goreng Suharti.• Mie Langgara.• Mie Gadjah Mada.

Page 283: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI

CARA MEMULAI USAHA: • Franchise yaitu dengan menggunakan merk sebuah perusahaan dan membayar royalti

kepada perusahaan pemilik, contohnya Alfamart, Indomaret, KFC, Mc Donald. Keuntungannya kita tidak harus memulai usaha dari awal karena biasanya sudah mempunyai nama di masyarakat, selain itu tidak perlu menyediakan sistem dan pelatihan kepada pegawai karena semuanya sudah ada standar yang harus digunakan dari pemilik franchise. Kelemahannya karena sudah punya nama diperlukan dana yang besar,contoh untuk Alfamart diperlukan modal Rp 500 juta.

• Buying Store yaitu dengan membeli sebuah perusahaan lama yang sudah beroperasi tetapi biasanya usahanya sudah mulai menurun bahkan kadang menuju kebangkrutan, contohnya sekolah Dompet Dhuafa Republika di Parung asalnya dari membeli sekolah milik Paramadina Grup yang sudah mulai mengalami kebangkrutan. Keuntungannnya sudah tersedia lokasi sendiri,kita tidak perlu menyewa tempat,serta hanya perlu untuk merubah nama. Kelemahannya Biaya yang dikeluarkan juga cukup besar untuk memulai usaha baru.

• Begin From Zero yaitu kita benar-benar memulai usaha dari awal, dimana segala sesuatunya dimulai dari nol seperti tempat usaha,jenis usaha,sistem,sampai kepada rekruitmen,pelatihan dan pembayaran kepada pegawai. Keuntungannya biaya yang dikeluarkan tidak perlu besar, bahkan kita bisa memulai usaha seorang diri pada awalnya karena masih usaha kecil. Kelemahannya karena mulai dari nol (belum punya nama) untung atau tidaknya usaha bergantung dari diri kita sendiri yag mengelolanya.

Page 284: Entrepreneurship 8 13

MODUL ENTREPRENEURSHIP MUHAMMAD ZEN, MA STEI SEBI Krisis Global Muhammad Zen 284

Thank you!

For further discussion, please contact Muhammad Zen, MA+6221 88954080 (Home)08129563750 [email protected]