Endokrinologi April 2014

37
Laboratorium Laboratorium Penunjang Penunjang penyakit penyakit Endokrin Endokrin Nining Sri Nining Sri Wuryaningsih Wuryaningsih Fak.Kedokteran UKDW

Transcript of Endokrinologi April 2014

Page 1: Endokrinologi April 2014

Laboratorium Laboratorium Penunjang Penunjang penyakit penyakit EndokrinEndokrin

Nining Sri Nining Sri WuryaningsihWuryaningsihFak.Kedokteran

UKDW

Page 2: Endokrinologi April 2014

MENGAPA DISEBUT ENDOKRIN ??MENGAPA DISEBUT ENDOKRIN ??

DISEBUT JUGA HORMONDISEBUT JUGA HORMON KARENA HASIL SEKRESINYA TIDAK KARENA HASIL SEKRESINYA TIDAK

DIBUANG KELUAR TUBUH TETAPI DIBUANG KELUAR TUBUH TETAPI MASUK KE DALAM ALIRAN DARAHMASUK KE DALAM ALIRAN DARAH

SEDANGKAN EKSOKRIN HASIL SEDANGKAN EKSOKRIN HASIL SEKRESINYA DIBUANG KELUAR TUBUH SEKRESINYA DIBUANG KELUAR TUBUH KELENJAR LUDAH, KERINGAT, URINEKELENJAR LUDAH, KERINGAT, URINE

LEBIH KURANG 50 HORMON MERUPAKAN LEBIH KURANG 50 HORMON MERUPAKAN PRODUK SEL DARI SISTEM ENDOKRINPRODUK SEL DARI SISTEM ENDOKRIN

Page 3: Endokrinologi April 2014

SIFAT UMUM HORMONSIFAT UMUM HORMON Suatu chemical mesengger yang dihasilkan oleh Suatu chemical mesengger yang dihasilkan oleh

kel.endokrinkel.endokrin Disekresikan langsung kedalam aliran darahDisekresikan langsung kedalam aliran darah Fungsi:Fungsi:1.1. Katalisator reaksi kimia dalam tubuhKatalisator reaksi kimia dalam tubuh2.2. Kontrol berbagai proses metabolisme; Kontrol berbagai proses metabolisme;

reproduksi,pertumbuhan dan reproduksi,pertumbuhan dan perkembangan,mempertahankan homeostasis, perkembangan,mempertahankan homeostasis, pengadaan, penggunaan dan penyimpanan energipengadaan, penggunaan dan penyimpanan energi

Kadarnya dalam sirkulasi darah dapat Kadarnya dalam sirkulasi darah dapat menggambarkan aktifitas dari kel. Endokrinmenggambarkan aktifitas dari kel. Endokrin

Memiliki organ/jaringan tertentuMemiliki organ/jaringan tertentu Berbentuk amine, polipeptida/protein,steroid,fatty Berbentuk amine, polipeptida/protein,steroid,fatty

acidacid

Page 4: Endokrinologi April 2014

FAKTOR YANG MENGATUR FAKTOR YANG MENGATUR KERJA HORMONKERJA HORMON

Kecepatan sintesa dan sekresiKecepatan sintesa dan sekresi Sistem transport yang spesifik dalam Sistem transport yang spesifik dalam

plasmaplasma Konversi dalam bentuk yang lebih Konversi dalam bentuk yang lebih

aktifaktif Reseptor hormon spesifik pada sitosol Reseptor hormon spesifik pada sitosol

atau membran sel target yang atau membran sel target yang berbedaberbeda

Pemecahan akhir dari hormonPemecahan akhir dari hormon

Page 5: Endokrinologi April 2014

STRUKTUR KIMIAWI STRUKTUR KIMIAWI HORMONHORMON

1. Protein/peptida : hormon tersusun dari 1. Protein/peptida : hormon tersusun dari sekuen asam amino, BM besar.sekuen asam amino, BM besar.

- h. hipofise : GH, prolaktin, FSH, LH, - h. hipofise : GH, prolaktin, FSH, LH, TSHTSH

- h. pankreas : Insulin- h. pankreas : Insulin

2. Steroid : hormon disusun dari suatu 2. Steroid : hormon disusun dari suatu serial reaksi enzimatik dengan memakai serial reaksi enzimatik dengan memakai kolesterol sebagai bahan dasar kolesterol sebagai bahan dasar (cyclopentana phenantrene) (cyclopentana phenantrene)

- gonade : testosteron, estrogen- gonade : testosteron, estrogen

- korteks adrenal : kortisol- korteks adrenal : kortisol

Page 6: Endokrinologi April 2014

3. Derivat tirosin : hormon tersusun 3. Derivat tirosin : hormon tersusun dari turunan tirosin (fenilalanin)dari turunan tirosin (fenilalanin)

- amine biogenik : katekolamine - amine biogenik : katekolamine (medula (medula adrenal)adrenal)

- tironin : tiroksin dan triyodotironin - tironin : tiroksin dan triyodotironin (tiroid) (tiroid)

Page 7: Endokrinologi April 2014

MEKANISME KERJA MEKANISME KERJA HORMONHORMON

Water solubleWater soluble

- mis. H. peptid/protein, h.katekolamin- mis. H. peptid/protein, h.katekolamin

- membran sel : lipid bilayer - membran sel : lipid bilayer

hormon (water soluble): tidak bisa hormon (water soluble): tidak bisa menembus sel, sehingga hormon menembus sel, sehingga hormon mempunyai reseptor di membran, mempunyai reseptor di membran, apabila terdapat kerusakan reseptor apabila terdapat kerusakan reseptor atau terdapat bahan yang mirip hormon, atau terdapat bahan yang mirip hormon, bahan tersebut dapat masuk ke bahan tersebut dapat masuk ke membran. membran.

Page 8: Endokrinologi April 2014

Setelah terikat, reseptor memacu Setelah terikat, reseptor memacu 22ndnd messenger (sistem AMP siklik, messenger (sistem AMP siklik, ion Ca) sehingga terjadi aksi ion Ca) sehingga terjadi aksi intraseluler.intraseluler.

Page 9: Endokrinologi April 2014

2. Lipid soluble2. Lipid soluble

- mis. Hormon tiroid (hormon steroid)- mis. Hormon tiroid (hormon steroid)

- hormon ini bisa menembus - hormon ini bisa menembus membran selmembran sel

- tidak perlu ada reseptor di membran- tidak perlu ada reseptor di membran

- reseptor terdapat di sitoplasmik dan - reseptor terdapat di sitoplasmik dan langsung mempengaruhi nukleus langsung mempengaruhi nukleus untuk mengekspresikan efek hormon untuk mengekspresikan efek hormon melalui mRNA.melalui mRNA.

Page 10: Endokrinologi April 2014

Endokrinologi Endokrinologi metabolikmetabolik

Adalah hormon-hormon yang berperan Adalah hormon-hormon yang berperan dalam pengaturan dan pengarahan dalam pengaturan dan pengarahan proses metabolikproses metabolik

Kelenjar-kelenjar utamanyaKelenjar-kelenjar utamanya

1. Hipofise (pituitari)1. Hipofise (pituitari)

2. Adrenal (suprarenalis)2. Adrenal (suprarenalis)

3. Tiroid 3. Tiroid

4. Paratiroid4. Paratiroid

5. Pankreas 5. Pankreas DM DM

6. Gonade 6. Gonade endokrinologi reproduksi endokrinologi reproduksi

Page 11: Endokrinologi April 2014

POROS HIPOTALAMUS-POROS HIPOTALAMUS-HIPOFISE-KELENJAR HIPOFISE-KELENJAR ENDOKRIN TARGET ENDOKRIN TARGET

Kelenjar endokrin target

Adrenal

ACTH

Gonade

LH/FSH

Sistem syaraf pusat

Page 12: Endokrinologi April 2014

HIPOFISEHIPOFISE Berat dewasa 0,5 gramBerat dewasa 0,5 gram Terletak dalam sella tursica (tulang Terletak dalam sella tursica (tulang

kepala)kepala) Organ kelenjar sentral dalam st. Organ kelenjar sentral dalam st.

endokrinendokrin Secara fisiologis dibagi 3:Secara fisiologis dibagi 3:

1. anterior1. anterior

2. posterior2. posterior

3. medial3. medial

Page 13: Endokrinologi April 2014

The Pituitary gland The Pituitary gland II

GHGHGrowth hormoneGrowth hormone

TSHTSH Thyroid-stimulating hormoneThyroid-stimulating hormone

ProlactinProlactin

ACTHACTHAdrenocorticotropinAdrenocorticotropin

FSH FSH Follicle-stimulating hormoneFollicle-stimulating hormone

LHLHLuteinizing hormoneLuteinizing hormone

Anterior lobeAnterior lobe

Page 14: Endokrinologi April 2014

1. TSH1. TSH

hormon tersusun dari glikoprotein td 2 hormon tersusun dari glikoprotein td 2 rantai polipeptida (rantai polipeptida (αα,,ββ))

rantai rantai αα = gonadotropin = gonadotropin rantai rantai ββ = menentukan aktifitas biologik = menentukan aktifitas biologik sehingga dalam menetapkan jenis sehingga dalam menetapkan jenis

hormon hormon perlu Ab. Ab yg mengenai perlu Ab. Ab yg mengenai rantai rantai αα ada ada kemungkinan bereaksi kemungkinan bereaksi silang dengan silang dengan gonadotropin gonadotropin deteksi hormon dengan deteksi hormon dengan tes Ab rantai tes Ab rantai ββ..

hanya berefek pada tiroid : pengambilan hanya berefek pada tiroid : pengambilan yod, yod, sintesis hormon tiroid, sintesis hormon tiroid, vaskularisasi, ukuran kelenjar, dllvaskularisasi, ukuran kelenjar, dll

Page 15: Endokrinologi April 2014

2. FSH2. FSH- tugas memacu perkembangan folikel - tugas memacu perkembangan folikel

ovarium ovarium ♀♀ dan memacu dan memacu spermatogenesis spermatogenesis epitel germinativum epitel germinativum tubulus testis ♂tubulus testis ♂

3. LH3. LH- berperan dalam pembentukan dan - berperan dalam pembentukan dan sekresi sekresi progesteron pada corpus luteum progesteron pada corpus luteum dengan dengan difasilitasi LHdifasilitasi LH- bersama FSH memacu perkembangan - bersama FSH memacu perkembangan folikel folikel dan ovulasidan ovulasi- memacu sel Leydig testis untuk sintesis - memacu sel Leydig testis untuk sintesis dan dan sekresi testosteronsekresi testosteron

Page 16: Endokrinologi April 2014

4. ACTH4. ACTH- polipeptida dengan 39 as.amino- polipeptida dengan 39 as.amino- memacu perkembangan korteks adrenal dan - memacu perkembangan korteks adrenal dan perubahan kolesterol menjadi pregnenolone, perubahan kolesterol menjadi pregnenolone, sehingga memacu steroidogenesissehingga memacu steroidogenesis

5. GH5. GH- polipeptida dengan 39 as. Amino- polipeptida dengan 39 as. Amino- bersifat spesies spesifik - bersifat spesies spesifik ada perbedaan di ada perbedaan di

sequen as.aminosequen as.amino- disekresi dengan model ‘in burst’ - disekresi dengan model ‘in burst’ terbesar terbesar malam hari (malam hari (deep sleepdeep sleep) & anak ) & anak (tumbuh)(tumbuh)- efek fisiologi hampir semua jaringan - efek fisiologi hampir semua jaringan (kecuali (kecuali SSP)SSP)- tidak diperlukan pada orang dewasa- tidak diperlukan pada orang dewasa

Page 17: Endokrinologi April 2014

6. Prolaktin6. Prolaktin

-mirip GH-mirip GH

- fungsi 1- fungsi 1stst : mengatur produksi air susu : mengatur produksi air susu

- fungsi 2- fungsi 2ndnd : fungsi seksual dan fertilitas : fungsi seksual dan fertilitas dengan dengan menghambat efisiensi menghambat efisiensi gonadotropin gonadotropin

(kadar ↑ : infertilitas)(kadar ↑ : infertilitas)

Page 18: Endokrinologi April 2014

The Pituitary gland The Pituitary gland IIIIPOSTERIORPOSTERIORLOBE (from LOBE (from

Hypotahalamus) Hypotahalamus)

ADHADH Antidiuretic hormone Antidiuretic hormone or Vasopressinor Vasopressin

OxytocinOxytocin

Page 19: Endokrinologi April 2014

Hipofise posteriorHipofise posterior1. 1. VasopresinVasopresin ( (anti diuretik hormone anti diuretik hormone ==ADHADH))- dosis besar menyebabkan kontraksi otot - dosis besar menyebabkan kontraksi otot polos dan menaikkan tekanan darahpolos dan menaikkan tekanan darah- pengaruh anti diuretik menaikkan - pengaruh anti diuretik menaikkan permeabilitas tubulus distalis dan duktus permeabilitas tubulus distalis dan duktus kolektifus ginjal terhadap air sehingga vol kolektifus ginjal terhadap air sehingga vol urin berkurangurin berkurang2. 2. OksitosinOksitosin- efek ke kelenjar mammae - efek ke kelenjar mammae pengeluaran pengeluaran air susuair susu- efek ke miometrium - efek ke miometrium kontraksi kontraksi

Page 20: Endokrinologi April 2014

Kelenjar tiroidKelenjar tiroid

Fungsi: -menjaga keseimbangan metabolisme jaringan, dengan merangsang penggunaan O2 oleh sel jaringan - ikut mengatur metabolisme lemak- pertumbuhan maturasi termasuk pematangan kelenjar kelamin

Page 21: Endokrinologi April 2014
Page 22: Endokrinologi April 2014

Fungsi Hormon TiroidFungsi Hormon Tiroid Proses metabolik protein,lemak, KH, vitamin,mineralProses metabolik protein,lemak, KH, vitamin,mineral Aktivitas enzymAktivitas enzym Sintesis vitamin A dan carotenSintesis vitamin A dan caroten Memacu pembentukan kaloriMemacu pembentukan kalori Memacu sintesis proteinMemacu sintesis protein Menurunkan ekskresi nitrogenMenurunkan ekskresi nitrogen Meningkatkan sintesis glikogen oleh insulinMeningkatkan sintesis glikogen oleh insulin Meningkatkan sintesis kholesterolMeningkatkan sintesis kholesterol Meningkatkan cadangan lemakMeningkatkan cadangan lemak Hematopoetic effects ( meningkatkan produksi Hematopoetic effects ( meningkatkan produksi

eritropoitineritropoitin Skeletal effects ( stimulated bon turnover & bone Skeletal effects ( stimulated bon turnover & bone

reseptin)reseptin)

Page 23: Endokrinologi April 2014

Sintesis hormon tiroid Sintesis hormon tiroid

Tahap Tahap 1. Pengambilan iod (iodine trapping) : TSH1. Pengambilan iod (iodine trapping) : TSH2. Organifikasi : MIT, DIT2. Organifikasi : MIT, DIT3. Perangkaian (coupling) ; T3, T43. Perangkaian (coupling) ; T3, T44. Sekresi hormon ke aliran darah4. Sekresi hormon ke aliran darah

- Kadar T4:T3=40-80:1Kadar T4:T3=40-80:1- T3 T4 terikat TBG (T3 T4 terikat TBG (tiroksin binding tiroksin binding

globulin), globulin), sisanya terikat prealbumin, sisanya terikat prealbumin, sehingga free T4=0,05%, free T3=0,5%sehingga free T4=0,05%, free T3=0,5%

Page 24: Endokrinologi April 2014

Klirens T3 lebih cepat dibandingkan dgn klirens Klirens T3 lebih cepat dibandingkan dgn klirens T4 pemeriksaan kadar T3 kurang pentingT4 pemeriksaan kadar T3 kurang penting

Penentuan kadar T3 total/bebas hanya Penentuan kadar T3 total/bebas hanya diperlukan sbg tambahan dan merup,uji lapis diperlukan sbg tambahan dan merup,uji lapis kedua (second line test) kedua (second line test)

diagnose toksikosis T3 ( tirotoksikosis ditandai diagnose toksikosis T3 ( tirotoksikosis ditandai dengan kadar T3 tinggi dan T4 normal)dengan kadar T3 tinggi dan T4 normal)

Penentuan T3 serum juga tdk berguna untk Penentuan T3 serum juga tdk berguna untk menegakan diagnose hypothyroidi menegakan diagnose hypothyroidi kadarnya baru turun bila hypothyroidi sudah kadarnya baru turun bila hypothyroidi sudah beratberat

Dalam keadaan hypothyroidi TSH meningkat Dalam keadaan hypothyroidi TSH meningkat kel thyroid cenderung mengekskresikan T3 kel thyroid cenderung mengekskresikan T3 lebih banyak dari pada T4lebih banyak dari pada T4

Page 25: Endokrinologi April 2014

Pemeriksaan fungsi Pemeriksaan fungsi tiroidtiroid

1. Menguji kadar hormon, hasil 1. Menguji kadar hormon, hasil metabolisme dan protein pengangkutmetabolisme dan protein pengangkut

2. Menguji poros hipotalamus-hipofise 2. Menguji poros hipotalamus-hipofise direk dinamisdirek dinamis uji kadar TSH dan pemacuan TRHuji kadar TSH dan pemacuan TRH

3. Pengaruh hormon terhadap 3. Pengaruh hormon terhadap sel/jaringan perifersel/jaringan perifer BMR, trigliserida, kolesterol, GOT, BMR, trigliserida, kolesterol, GOT, GPT, LDH, Kreatinin kinase, Alkali GPT, LDH, Kreatinin kinase, Alkali phospatasephospatase

4. Antibodi terhadap unsur tiroid4. Antibodi terhadap unsur tiroid penghambat: anti tiroglobulin, anti penghambat: anti tiroglobulin, anti mikrosom, anti DNAmikrosom, anti DNA

5. Fungsi invivo5. Fungsi invivo

Page 26: Endokrinologi April 2014

Efek Fisiologis Hormon Tiroid:Efek Fisiologis Hormon Tiroid:

1.1. Pada janin; janin sebagian besar tegantung Pada janin; janin sebagian besar tegantung sekresi tiroidnya sendiri perkemb. sekresi tiroidnya sendiri perkemb. otak & pematangan skeletal terganggu otak & pematangan skeletal terganggu kretinisme (retardasi mental & kretinisme (retardasi mental & dwarfisme/cebol )dwarfisme/cebol )

2.2. Pembentukan radikal bebas.Pembentukan radikal bebas.

Hormon tiroid menurunkan SOD Hormon tiroid menurunkan SOD meningkatkan radikal bebas anion meningkatkan radikal bebas anion superoksisuperoksi

33 Hematopetik.Hematopetik.

Meningkatkan kandungan 2.3 Meningkatkan kandungan 2.3 difosfogliserat eritrosit peningkatan difosfogliserat eritrosit peningkatan disosiasi O2 Hb dan meningkatkan disosiasi O2 Hb dan meningkatkan penyediaan O2 pada jaringanpenyediaan O2 pada jaringan

Page 27: Endokrinologi April 2014

Efek fisiologis Hormon Tiroid Efek fisiologis Hormon Tiroid

44 Hipotiroid Anemia:Hipotiroid Anemia: Gangguan sintesis HbGangguan sintesis Hb Gangguan absorbsi besi & asam folat di ususGangguan absorbsi besi & asam folat di usus Defisiensi vitamin B 12Defisiensi vitamin B 12

55 Lipid & KHLipid & KH Glukoneogenisis,glikogenolisis hati & absorbsi Glukoneogenisis,glikogenolisis hati & absorbsi

glukosa usus meningkat.Sintesis & degradasi glukosa usus meningkat.Sintesis & degradasi kolesterol t u HDL kolesterol meningkatkolesterol t u HDL kolesterol meningkat

UJI LABORATORIUM FUNGSI TIROID:UJI LABORATORIUM FUNGSI TIROID:

1.1. Pemeriksaan hormon tiroid dalam darahPemeriksaan hormon tiroid dalam darah

2.2. Penilaian uji axis hipotalamus-hipofisis-Penilaian uji axis hipotalamus-hipofisis-tiroidtiroid

3.3. Autoantibodi tiroidAutoantibodi tiroid

Page 28: Endokrinologi April 2014

UJI DIAGNOSTIK TIROID 1UJI DIAGNOSTIK TIROID 1Uji fungsi tiroid;Uji fungsi tiroid; Tiroksin(T4) bebas=FT4 dan total=T4Tiroksin(T4) bebas=FT4 dan total=T4

Triiodotironin(T3) bebas=FT3 dan total= T3Triiodotironin(T3) bebas=FT3 dan total= T3Tirotrophin(TSH) sensitif=TSHsTirotrophin(TSH) sensitif=TSHsUji isotopikUji isotopik

Uji lengkap iodium (iodine uptake test)Uji lengkap iodium (iodine uptake test)Uji stimuli dan supresiUji stimuli dan supresiUji pelepasan perchlorat (perchlorate dicharge Uji pelepasan perchlorat (perchlorate dicharge

test0test0Uji sekresi iodine dlm urin ( bisa juga non-Uji sekresi iodine dlm urin ( bisa juga non-

isotropik)isotropik)Morfologi Kelenjar tiroid;Morfologi Kelenjar tiroid;

Sidik tiroid (thyroid Scan)Sidik tiroid (thyroid Scan)UltrasonografiUltrasonografiCT Scan dan MRICT Scan dan MRI

Page 29: Endokrinologi April 2014

UJI DIAGNOSTIK TIROID 2UJI DIAGNOSTIK TIROID 2

Etiologi: Antibodi anti reseptor Etiologi: Antibodi anti reseptor TSH(TRAb)TSH(TRAb)

Antibodi antitiroglobulin (ATA)Antibodi antitiroglobulin (ATA)

Antibodi Antibodi Antimikrosomal(AMA)/Anti Antimikrosomal(AMA)/Anti Thyrosune Peroksidase) Anti TPOThyrosune Peroksidase) Anti TPO

Lain lain: Petanda tumorLain lain: Petanda tumor

Sidik seluruh tubuh ( Total Sidik seluruh tubuh ( Total BodyBody Scintigraphy) Scintigraphy)

Biopsi Aspirasi Jarum Halus Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJH)(BAJH)

Page 30: Endokrinologi April 2014

PEMERIKSAAN H.TIROID PEMERIKSAAN H.TIROID DALAM DARAHDALAM DARAH

1.1. FT4 = Free ThyroxineFT4 = Free Thyroxine

2.2. FT3 = Free T3FT3 = Free T3

3.3. Thyroglobulin Ca TiroidThyroglobulin Ca Tiroid

Normal ratio T3/T4 < 20Normal ratio T3/T4 < 20

Hypertiroid > 20Hypertiroid > 20

Page 31: Endokrinologi April 2014

HYPERTHYROIDISM HYPERTHYROIDISM LABORATORY FINDINGLABORATORY FINDING

Primary hyperthyroidism:Primary hyperthyroidism: TSH decreases ,FT4 or FT3 increasesTSH decreases ,FT4 or FT3 increases Low TSH concentration with normal FT4 Low TSH concentration with normal FT4

concentration sub clinical concentration sub clinical hyperthyroidismhyperthyroidism

Secondary hyperthyroidismSecondary hyperthyroidism: TSH : TSH increases,FT4 or FT3 increases,TRH increases,FT4 or FT3 increases,TRH decreasesdecreases

Tertiary hyperthyroidismTertiary hyperthyroidism: TSH increases, : TSH increases, TRH increases and FT4 or FT3 increasesTRH increases and FT4 or FT3 increases

The clinical manifestation of The clinical manifestation of hyperthyroidism are largely independent hyperthyroidism are largely independent of it causeof it cause

Page 32: Endokrinologi April 2014

Hyperthyroidism:Clinical Sign Hyperthyroidism:Clinical Sign and Symptomand Symptom

1.1. Cardiovasculair system:increased cardiac out Cardiovasculair system:increased cardiac out put,tachycardia,atrial fibrillation (10- 20%)put,tachycardia,atrial fibrillation (10- 20%)

2.2. Serum lipid: low total cholesterol.low HDL-CSerum lipid: low total cholesterol.low HDL-C

3.3. Gastrointestinal sistem: weight loss, Gastrointestinal sistem: weight loss, increased gut increased gut motility,hyperphagia,malabsorption, motility,hyperphagia,malabsorption, vomiting, abnormalty in liver function testvomiting, abnormalty in liver function test

4.4. Hematologic system: normochromic Hematologic system: normochromic normocytic anemia normocytic anemia

Page 33: Endokrinologi April 2014

Hyperthyroidism with a high Hyperthyroidism with a high radioiodine uptakeradioiodine uptake

1.1. Grave’s diseaseGrave’s disease2.2. Hashitoxicosis/Hashimoto thyroiditis and Hashitoxicosis/Hashimoto thyroiditis and

thyrotoxicosisthyrotoxicosis3.3. Toxic adenoma and toxic multinodulair Toxic adenoma and toxic multinodulair

goitergoiter4.4. Iodine-induced ang toxic multinodular Iodine-induced ang toxic multinodular

goitergoiter5.5. Tro[phoblastic disease and germ cell tumorTro[phoblastic disease and germ cell tumor6.6. TSH-mediatedd hyperthyroidismTSH-mediatedd hyperthyroidismHyperthyroidism with a low radioiodine Hyperthyroidism with a low radioiodine

uptakeuptake1.1. Subacute thyroiditisSubacute thyroiditis2.2. Ectopic and exogenous hyperthyroidismEctopic and exogenous hyperthyroidism

Page 34: Endokrinologi April 2014

HYPOTHYROIDISM: HYPOTHYROIDISM: LABORATORY FINDINGLABORATORY FINDING

Primary hypothyroidism:Primary hypothyroidism: High serum TSH concentration and low High serum TSH concentration and low

serum FT4 concentrationserum FT4 concentration High serum TSH conc, with normal serum High serum TSH conc, with normal serum

FT4 conc. Sub clinical hypothyroidism.FT4 conc. Sub clinical hypothyroidism.

Secondary Hypothyroidism: low serum FT4 Secondary Hypothyroidism: low serum FT4 conc. With serum TSH conc. That serum is conc. With serum TSH conc. That serum is not appropriately elevated, high serum TRH not appropriately elevated, high serum TRH conc.conc.

Tertiary(central)hypothyroidism: low serum Tertiary(central)hypothyroidism: low serum FT4 conc. With low serum TSH conc. And FT4 conc. With low serum TSH conc. And low serum TRH conc.low serum TRH conc.

Page 35: Endokrinologi April 2014

Hypothyroidsm CauseHypothyroidsm Cause

1.1. Chronic autoimun(Hashimoto’s) Chronic autoimun(Hashimoto’s) thyroiditisthyroiditis

2.2. Iatrogenic disease: thyroidectomy, Iatrogenic disease: thyroidectomy, radioiodine treatment,external radiation radioiodine treatment,external radiation theraphytheraphy

3.3. IodineIodine

4.4. Drugs;Amiodaron, interferon alfa,IL-2Drugs;Amiodaron, interferon alfa,IL-2

5.5. Infiltrative disease: fibrous thyroiditis Infiltrative disease: fibrous thyroiditis (Riedel’s thyroiditis), hemochromatosis, (Riedel’s thyroiditis), hemochromatosis, scleroderma, leukemiascleroderma, leukemia

Page 36: Endokrinologi April 2014

TES LABORATORIUM PENYAKIT TIROID

TSHS

NORMAL

FT4

tinggiRENDAH normal

Tirotoksikosis T3

Hipotiroid SekEfek obat

RENDAH

RENDAH TINGGI NORMAL

FT4

Hipotiroid sek.Pengobatan T3Antitiroid pada tirotolsikosis

FT3

NORMAL TINGGI

Hipertiroid subklinis

Hipertiroid Pemb. T4

Eutiroid

Resisten horman tPengobatan T4 intermiten

RENDAH TINGGI NORMAL

FT4

TINGGI

Hipotiroid primer Hipotiroidsubklinis / kompensata

Hipertiroid sek.Resisten hoermonPengobatan T4 intermiten

Page 37: Endokrinologi April 2014