Emulsi Paraffin

46
PERUMUSAN KARAKTER SEDIAAN Nama Sediaan Jadi : Emulsi Parafin Liquid Nama Sediaan Dasar : Emulsi Karakter Umum Sediaan Dasar : 1. Sediaan Cair 2. Bahan Obat Cair/ Larutan Obat 3. Mempunyai system dua fase, (emulsi m/a atau a/m) 4. Terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil 5. Distabilkan dengan zat pengemulsi (emulgator) 6. Terdispersi dalam cairan pembawa 7. Sifat aliran plastik,pseudiplastik, dan tiksotropik 8. Wadah tertutup dan terhindar dari panas. Syarat umum sediaan dasar No . Parameter Satuan Syarat Farmakope Syarat Lain 1 Sifat aliran Plastik,pseudopla stik, dan tiksotropik 2 Stabilitas Stabil secara fisika,kimia, dan biologi 3 pH

description

praktek semi solid

Transcript of Emulsi Paraffin

PERUMUSAN KARAKTER SEDIAAN

PERUMUSAN KARAKTER SEDIAAN

Nama Sediaan Jadi: Emulsi Parafin Liquid

Nama Sediaan Dasar : Emulsi

Karakter Umum Sediaan Dasar :

1. Sediaan Cair

2. Bahan Obat Cair/ Larutan Obat

3. Mempunyai system dua fase, (emulsi m/a atau a/m)

4. Terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil

5. Distabilkan dengan zat pengemulsi (emulgator)

6. Terdispersi dalam cairan pembawa

7. Sifat aliran plastik,pseudiplastik, dan tiksotropik

8. Wadah tertutup dan terhindar dari panas.

Syarat umum sediaan dasar

No.ParameterSatuanSyarat

FarmakopeSyarat Lain

1Sifat aliranPlastik,pseudoplastik, dan tiksotropik

2StabilitasStabil secara fisika,kimia, dan biologi

3pH

4Ukuran partikelg

Karakter umum sediaan jadi :

1. Mengandung bahan obat cair/ larutan obat

2. Memiliki bahan aktif

3. Terdispersi dalam cairan pembawa

4. Terdispersi dalam cairan lain dalam bentuk tetesan kecil

5. Sifat aliran plastik,pseudoplastik dan tiksotropik

6. Tipe emulsi m/a

7. Distabilkan dengan zat pengemulsi

8. Memerlukan bahan antimikroba (bahan pengawet)

9. Terdapat bahan antioksidan (untuk bahan aktif tertentu)

10. Ditambahkan bahan perasa dan pewarna (sesuai dengan bahan aktif yang akan digunakan)

11. Wadah tertutup dan terhindar dari panas

Syarat umum sediaan jadi :

No.ParameterSatuanSyarat FarmakopeSyarat lain

1.Bahan aktifMemiliki efek terapeutik

2Bahan pembawaTidak bersifat toksik dan tidak merubah stabilitas sediaan

3Bentuk partikelDalam bentuk tetesan kecil

4Sifat aliranPlastik,pseudoplastik,dan tiksotropik

5Tipe emulsim/a

6Bahan pengemulsi

(viskositas)Sebagai penstabil dalam sediaan

7Bahan pengawetEfektif terhadap pencegahan terjadinya kontaminasi eksternal

8Bahan antioksidanEfektif terhadap pencegahan terjadinya reaksi oksidasi

9Bahan pewarnaTidak toksik dan tidak merubah stabilitas sediaan

10Bahan perasaTidak toksik dan tidak merubah stabilitas sediaan

11WadahTertutup dan terhindar dari panas

KOMPONEN UMUM SEDIAAN :

NO.Nama KomponenFungsiContoh Bahan%

Lazim%

PakaiPer

UnitPer

Batch

1Bahan AktifSebagai zat berkhasiatparafin-50%30 gr90 gr

2Bahan PengentalUntuk meningkatkan viskositasGom arab1/4 x zat aktif12,5 %7,5 gr22,5 gr

3Bahan PerasaUntuk menambah rasastrawberry0,2 %0,2 %120 mg360 mg

4AntioksidanSupaya tidak mudah teroksidasi(-tokoferol0,001-0,05%0,05%30 mg90 mg

5Bahan PengawetUntuk mencegah tumbuhnya mikroba dalam sediaanNatrium benzoat0,02-0,5%0,2%120 mg360 mg

6Bahan PemanisUntuk menambah rasaSaccharin Na0,075-0,6%0,5%300 mg900 mg

7Bahan PembawaAgar mudah di tuangAqua destilata-ad 100%ad 60 mlad 180 ml

TAHAPAN-TAHAPAN UMUM PEMBUATAN SEDIAAN1.Persiapan Alat dan Bahan

Penimbangan dan Pengukuran Bahan

Lakukan penimbangan dan pengukuran sesuai dengan Instruksi Kerja penimbangan dan pengukuran.

2.Pencampuran

Lakukan pencampuran fase air dengan fase air dan fase minyak dengan fase minyak

3.Pemanasan

Lakukan pemanasan air dan Parafi liq. sesuai dengan Instruksi Kerja pemanasan

4.Emulsifikasi

Lakukan emulsifikasi sesuai dengan Instruksi Kerja emulsifikasi

5.Evaluasi

Lakukan evaluasi End process Control sesuai Instruksi Kerja evaluasi, yaitu :

Uji organoleptis

Uji volume terpindahkan

Uji viskositas

Uji efektifitas pengawet

Uji penentuan tipe emulsi6.Pengisian dan Pengemasan

Lakukan pengisian dan pengemasan sesuai dengan Instruksi Kerja pengisian dan pengemasanCARA-CARA UMUM PEMBUATAN SEDIAAN

A.Metode Gom Basah ( Metode Inggris )

I bagian gom ditambah 2 bagian air diaduk sampai terbentuk mucilago lalu tambahkan minyak sedikit demi sedikit dengan diaduk cepat sampai terbentuk corpus emulsi ( emulsi inti ) kemudian tambahkan sisa air sedikit demi sedikit.

B.Metode Gom Kering (Metode Kontinental )

Corpus emulsi mula-mula dibuat dengan 4 bagian minyak dan 1 bagian gom diaduk dan dicampur sampai tercampur benar lalu tambahkan 2 bagian air, setelah terbentuk emulsi inti kemudian tambahkan larutan bahan lain ( misal pemanis ) dan sisa air.

C.Metode Baudrimont

Perbandingan minyak : gom : air = 10 : 5 : 7,9

Metode yang dipilih : Metode Gom KeringAlasan : Karena bahan aktif memiliki viskositas yang rendah dan bentuknya cairCARA PENGAWASAN MUTU SEDIAAN

A.In coming Control

NoParameter yang diujiSatuanPengujian/ cara pemeriksaan

1.Man (SDM)

2.Money

3.Metode

4.Mesin/ peralatan

5.Material :

- KemurnianUji kemurnian

- KelarutanUji kelarutan

- ViskositasCpsUji viskositas dengan viscometer

- Stabilitas

Thd mikrobaUji efektifitas pengawet

Cemaran logamUji cemaran logam

pHUji dengan indikator pH

B.In process ControlNoParameter yang diujiSatuanPengujian/ cara pemeriksaan

1.ViskositasIK Pembuatan

2.Volume per unitmlIK Pembuatan

3.HomogenitasIK Pembuatan

4.pHIK Pembuatan

5.Ketepatan warnaIK Pembuatan

C.End process Control

NoParameter yang diujiSatuanPengujian/ cara pemeriksaan

1.Uji Organoleptik-IK Pembuatan

2.Uji volume terpindahkan%IK Pembuatan

3.Uji viskositasIK Pembuatan

4.Uji efektifitas pengawetFI IV Hal 854-855

5.Uji penentuan tipe emulsiIK Pembuatan

6.Uji pHIK Pembuatan

FORMULIR PENGKAJIAN PRAFORMULASI

NoKarakter BahanPengamatanYang DiinginkanRumusan Masalah

1.Sifat Organoleptis

a. WarnaTidak berwarna/ putihTidak barwarna

b. BauTidak berbauTidak berbau

c. RasaTidak berasaManisBahan aktif tidak memiliki rasa

2.Sifat dalam larutan

a. Kelarutan dalam airPraktis tidak larutLarutPemilihan dasar sediaan yang sesuai dengan bahan aktif

b. Kelarutan dalam etanolPraktis tidak larutLarutBahan aktif yang digunakan tidak larut dalam air dan etanol

3.Farmakologi

a. IndikasiSebagai obat pencahar

b. Dosis max/ toksikDewasa 10-30 ml/ hari

c. Kontra indikasiSemua pencahar tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki mual dan muntah

4.FarmakokinetikaParafin cair tidak dicerna dalam usus hanya sedikit diabsorpsi

5.Wadah dan PenyimpananWadah tertutup baik dan terlindung dari cahaya

FORMULIR PEMECAHAN MASALAH/ REKOMENDASINoKomponen

BahanMasalahAlternatif MasalahKeputusan

1.Bahan AktifAda bermacam-macam untuk bahan aktifBahan aktif yang dipakai 2 macam : Parafin liq.

Parafin solidDigunakan parafin liq.Alasan :

Karena digunakan untuk oral

2.Pengental/ emulgatorAir & minyak tidak dapat bercampur sehingga terjadi ketidakstabilanDitambahkan : Polimer hidrofilik alam. Contoh : gom arab, tragakan

Semisintetik

Contoh :Metil selulosa, CMC Na

Digunakan gom arabAlasan :

Umumnya digunakan untuk pembawa air dan penggunaannya internal

Gom arab dapat digunakan bersama surfaktan pada emulsi m/a karena akan menurunkan tegangan antarmuka dan juga meningkatkan kekentalan/ viskositas fase air sehingga mengurangi pembentukan agregat tetesan

3.PerasaBahan aktif tidak memiliki rasaDitambahkan : Strawberry

VanilinTambahkan strawberryAlasan :

Karena sebagai pemberi rasa

4.AntioksidanBahan aktif mudah teroksidasiDitambahkan : Vit C

Vit E

( (-tokoferol)Tambahkan (- tokoferolAlasan :

Mencegah terjadinya oksidasi sehingga dibutuhkan antioksidan

5.Pengawet Fase air mempermudah pertumbuhan mikroorganisme Gom arab dapat sebagai nutrisi dari mikrobaDitambahkan : Natrium benzoat

Etil metil propil dan butil paraben

Senyawa ammonium kuartener seperti vanilinTambahkan natrium benzoatAlasan :

Karena pH nya sama dengan pH gom arab sekitar 4,5 jadi dapat bekerja optimum pada pH tersebut

6.PemanisBahan aktif tidak memiliki rasaDitambahkan :

Saccharin Na Sirup simplex

GlukosaTambahkan Saccharin NaAlasan :

Karena untuk memberi rasa manis pada konsentrasi kecil

7.PembawaPemilihan dasar sediaan yang sesuai dengan bahan aktifDitambahkan : Air

Minyak

Alkohol

Gliserin

KloroformDigunakan airAlasan :

Untuk oral dan bersifat inert dan tidak OTT dengan bahan aktif dan bahan tambahan

INSTRUKSI KERJA

PENIMBANGANHal. Dari

No. 001/Th.2008

Tanggal Berlaku:

Disusun Oleh:

KELOMPOK

Fajar Amirulah

Heni Heryani

Helgario P.

Maznur Theresia

Tgl.3 Desember 2008 Diperiksa Oleh:Disetujui Oleh:Pengganti No.

Tgl.

Tujuan:Memperoleh bahan baku sesuai jenis dan jumlah yang diinginkan

Bahan:1. Parafin Liq

2. Air3. Gom arab

Alat:1. Timbangan

2. Wadah Bahan

3. Label

InstruksiOperator:Pengawas:

Cara Kerja:

1. Beri label pada wadah yang akan digunakan

2. Timbang masing-masing bahan, masukkan ke dalam wadah yang sesuai

No.

Bahan:

Seharusnya:

Penimbangan:

1.

2.

3.

Parafin liq

AirGom arab

INSTRUKSI KERJA

PENGUKURAN VOLUMEHal. Dari

No. 001/Th.2008

Tanggal Berlaku:

Disusun Oleh:

KELOMPOK

Fajar Amirulah

Heni Heryani

Helgario P.

Maznur Theresia

Diperiksa Oleh:Disetujui Oleh:Pengganti No.

Tgl.

Tujuan:Memperoleh bahan baku sesuai jenis dan jumlah yang diinginkan

Bahan:1. Saccharin Na2. Strawberry3. Aqua dest

Alat:1. Timbangan

2. Wadah Bahan

3. Label

InstruksiOperator:Pengawas:

Cara Kerja:

1. Beri label pada wadah yang akan digunakan

2. Ukur volume masing-masing bahan, masukkan ke dalam wadah yang sesuai

No.

Bahan:

Seharusnya:

Penimbangan:

1.

2.

3.Saccharin NaStrawberryAqua dest

3. Tutup setiap wadah dengan rapih4. Siap untuk dicampur

INSTRUKSI KERJA

PELARUTANHal. Dari

No. 001/Th.2008

Tanggal Berlaku:

Disusun Oleh:

KELOMPOK

Fajar Amirulah

Heni Heryani

Helgario P.

Maznur Theresia

Diperiksa Oleh:Disetujui Oleh:Pengganti No.

Tgl.

Tujuan:Memperoleh bahan yang larut sehingga mudah untuk dicampurkan ke dalam corpus emulsi

Bahan:1. Gom arab2. Saccharin Na

3. Aqua destAlat:1. Beaker Glass

2. Spatel

3. Wadah Bahan

4. Label

InstruksiOperator:Pengawas:

Cara Kerja:

1. Siapkan bahan yang akan dilarutkan

2. Larutkan Gom arab, Saccharin Na dengan aqua dest secukupnya sampai larut

3. Siap untuk dicampur

INSTRUKSI KERJA

EMULSIFIKASIHal. Dari

No. 001/Th.2008

Tanggal Berlaku:

Disusun Oleh:

KELOMPOK

Fajar Amirulah

Heni Heryani

Helgario P.

Maznur Theresia

Diperiksa Oleh:Disetujui Oleh:Pengganti No.

Tgl.

Tujuan:Memperoleh sediaan corpus emulsi yang baik

Bahan:1. Parafin liq

2. Gom arab3. aqua destAlat:1. mixer

2. Wadah Bahan

3. Label

InstruksiOperator:Pengawas:

Cara Kerja:

1. Siapkan bahan yang akan diemulsikan

2. Lakukan proses emulsifikasi sampai larut atau tercampur dengan sempurna

3. Masukkan dalam wadah

4. Siap untuk dicampur

INSTRUKSI KERJA

PENCAMPURANHal. Dari

No. 001/Th.2008

Tanggal Berlaku:

Disusun Oleh:

KELOMPOK

Fajar Amirulah

Heni Heryani

Helgario P.

Maznur Theresia

Diperiksa Oleh:Disetujui Oleh:Pengganti No.

Tgl.

Tujuan:Memperoleh sediaan jadi yang baik

Bahan:1. Parafin liq

2. (-tokoferol3. Sodium benzoat4. Gom arab (Akasia)5. Strawberry6. Aqua dest

Alat: 1. Wadah Pencampuran

2. Label

3. Wadah Penympanan

InstruksiOperator:Pengawas:

Cara Kerja:

1. Beri label wadah yang akan dipakai sebagai penyimpanan

2. Masukan bahan yang telah dilarutkan ke dalam corpus emulsi

3. Campur hingga homogen dengan menggunakan mixer

4. Tambahkan sisa air sampai 50 ml, aduk

5. Masukkan ke dalam botol coklat yang telah dikalibrasi

6. Siap dikemas, tutup, dan beri etiket

INSTRUKSI KERJA

PENGISIAN DAN PENGEMASANHal. Dari

No. 001/Th.2008

Tanggal Berlaku:

Disusun Oleh:

KELOMPOK

Fajar Amirulah

Heni Heryani

Helgario P.

Maznur Theresia

Diperiksa Oleh:Disetujui Oleh:Pengganti No.

Tgl.

Tujuan:Memperoleh produk jadi yang baik

Bahan:1. Sediaan Jadi

2. Botol Timbangan

3. Kemasan

4. Label Wadah

5. Brosur

Alat:1. Mesin Pengisi

2. Corong

3. Gelas Ukur

InstruksiOperator:Pengawas:

Cara Kerja:

1. Sediakan sediaan jadi di dalam wadah untuk pengujian

2. Hidupkan mesin pengisi

3. Isikan cairan ke dalam wadah sesuai volume

4. Periksa kembali volume/berat yang diperoleh

5. Lanjutkan pengisian sampai sediaan jadi habis

6. Tutup wadah yang telah diisi

7. Ambil sampel, ukur keragaman volume/berat

8. Ambil sampel, ukur pH

9. Ambil sampel, ukur

10. Masukkan setiap wadah ke dalam wadah kemasan

11. Masukkan brosur ke dalam kemasan

12. Simpan produk jadi yang telah diperoleh

INSTRUKSI KERJA

EVALUASIHal. Dari

No. 001/Th.2008

Tanggal Berlaku:

Disusun Oleh:

KELOMPOK

Fajar Amirulah

Heni Heryani

Helgario P.

Maznur Theresia

Diperiksa Oleh:Disetujui Oleh:Pengganti No.

Tgl.

Tujuan:Memastikan bahwa emulsi yang telah dihasilkan memenuhi kriteria dan syarat yang telah ditetapkan

Bahan:Alat:Alat Evaluasi

InstruksiOperator:Pengawas:

Cara Kerja:

1. Organoleptis

Ambil sediaan 150 ml dari yang telah dibuat, lihat warna, bau, dan rasa dari sediaan

Organoleptis

Diinginkan

Hasil

Warna

Bau

Rasa

Merah mudaBerbau khasmanis

Merah muda

Berbau khas

Manis2. Volume Terpindahkan

Tuangkan isi perlahan-lahan dari tiap wadah kedalam gelas ukur, kering, pisahkan dengan kapasitas gelas ukur 2,5 kali dari vol yang diukur dan telah dikalibrasi, diamkan tidak lebih dari 30

Ukur vol dari tiap campuran vol rata-rata yang diperoleh dari 10 wadah, dari 100% dan tidak satupun vol tuang lebih kecil dari 95% dari vol yang dinyatakan pada etiket.

Jika vol tidak memenuhi syarat lakukan penguraian terhadap 20 wadah tambahan vol rata-rata emulsi yang diperoleh dari 30 wadah, tidak kurang dari 100% dari vol yang tertera pada etiket yang tidak lebih dari satupun dari 30 wadah vol kurang dari 90%.3. Viskositas

Dilakukan dengan menggunakan viskometer brockfield

Kriteria : Viskositas emulsi

Alat : Viskometer Bockfield

Bahan : Emulsi parafin liq

Rumus : Viskositas

Pasang spatel pada gantungan spindel

Turunkan spindel sedemikian rupa hingga batas spindel tercelup kedalam cairan yang akan diukur viskositasnya

Pasang stop kontak lalu nyalakan rotor sambil menekan tombol

Biarkan spindel berputar dan lihat jarum spindel tersebut untuk menghitung viskositas maka akan dikalikan dengan faktor yang dapat dilihat pada label yang terdapat pada brosur alat

Dengan merubah rpm maka diperoleh viskositas pada berbagai rpm

Spindel

du/dr (rpm)

(=faktor xVA

Dial Reading (VA)

2,5

5

10

2050

1004. Penentuan tipe emulsi

sediaan diteteskan diatas kertas saring, jika menyebar maka emulsi tipe m/a jika tidak berarti tipe a/m

kriteria hasil

m/a m/a hasil sediaan yang diteteskan diatas kertas saring akan membentuk cincin m/a, membentuk cincin a/m

5. Keseragaman Kandungan

dilakukan penetapan kadar secara terpisah

ukur seksama sejumlah campuran dari emulsi /bahan padat dalam wadah yang single dose

hitung bobot zat aktif dengan rata-rata satuan-satuan sediaan dengan :

a. menggunakan hasil uji proses penetapan kadar

b. menggunakan hasil uji dan proses pengujian khusus

hitung faktor koreksi ........f = A/B

a. botol zat aktif dengan satu bahan sediaan rata rata diperoleh diprosedur penetapan kadar

b. botol zat aktif dengan sediaan rata rata yanng diperoleh dan prosedur pengujian khusus.

(100 A- () menggunakan f koreksi tidak basah

P

Volume

diinginkan

hasil

6. Uji Penentuan Tipe Emulsi

Dapat diberlakukan dengan berbagai metode

a. dengan sudan III jika dapat larut berarti tipe a/m, dengan sudan III jika tidak dapat larut berarti tipe m/a

Pengamatan

Diinginkan

Hasil

Larutan tipe m/am/a7. Pengukuran pH

a. pH meter dikalibrasi menggunakan buffer standart

b. Ukur pH cairan menggunakan pHmeter yang telah dikalibrasi.

8. Efektivitas Pengawet

a. Lakukan pengujian pada 5 wadah

b. Pindahkan 20 ml sample ke dalam masing-masing 5 tabung bakteriologik bertutup

c. Inokulasi masing-masing wadah / tabung dengan salah satu larutan / sirop mikroba bku, menggunakan perbandingan 0,10 ml inokula setara dengan 20 ml sediaan, dan campur. Mikroba uji dengan jumlah yang harus ditambahkan sedemikian rupa hingga jumlah mikroba di dalam sediaan uji segera setelah inokulasi adalah antara 100.000 dan 1000.000 per ml.

d. Tetapkan jumlah mikroba vriabel di dalam setiap larutan inokula, dan hitung angka awal mikroba tiap ml sediaan yang diuji dengan metode lempeng.

e. Inkubasi wadah atau tabung yg telah diinokulasi pd suhu 20 - 25. Amati wadah/tabung pada hari ke 7, ke 14, ke 21, dan ke 28. Catat tiap perubahan yg terlihat. Hitung perubahan kadar dlam persen tiap mikroba selama pengujian

Volume Sediaan

Kriteria

Hasil Pangamatan

Fajar dan Theresia

Heni dan Helgario

PEMBAHASAN Sifat-sifat rheologi dari sistem farmasetika dapat mempengaruhi pemilihan alat yang akan digunakan untuk memproses produk tersebut dalam pabriknya. Lebih-lebih lagi tidak adanya perhatian terhadap pemilihan alat ini akan berakibat diperolehnya hasil yang tidak diinginkan, paing tidak dalam karakteristik alirannya. Aspek ini dan banyak lagi aspek rheologi yang diterapkan di bidang farmasi. Penggolongan bahan-bahan menurut tipe aliran dan deformasi adalah sebagai berikut :

1. Sistem NewtonHukum Aliran dari Newton

FJika bidang cairan paling atas bergerak dengan suatu kecepatan konstan,setiap lapisan dibawahnya akan bergerak dengan suatu kecepatan yang berbanding lurus dengan jarak dari lapisan dasar yang diam. Perbedaan kecepatan (dv) antara dua bidang cairan dipisahkan oleh suatu jarak yang kecil sekali (dr) adalah perbedaan kecepatan atau rate of shear,dv/dr. Gaya per satuan luas F/A diperlukan untuk menyebabkan aliran,ini disebut shearing stress. Newton adalah orang pertama yang mempelajari sifat-sifat aliran dari cairan secara kuantitatif. Dia menemukan bahwa makin besar viskositas suatu cairan akan makin besar pula gaya per satuan luas (shearing stess) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu rate of shear tetentu. Oleh karena itu rate of shear harus berbanding langsung dengan shearing stress atau Dimana adalah koofisien viskositas,biasanya dinyatakan hanya sebagai viskositas saja. 2. Sistem Non- Newton Jika bahan-bahan non- Newton dianalisis dalam suatu viskometer putar dan hasilnya diplot,diperoleh berbagai kurva konsistensi yang menggambarkan adanya tiga kelas aliran yaitu: plastis,pseudoplastis,dilatan. Aliran plastisKurva aliran plastis tidak melalui titik (0,0), tapi memotong sumbu shearing stess (atau akan memotong,jika bagianlurus dari bagian tesebut diekstrapolasikan ke sumbu) pada suatu titik tertentu yang dikenal sebagai harga yield. Ahli rhelogi menggolongkan Bingham bodies sebagai suatu bahan yang mempunyai atau memperlihatkan Yield value, seperti halnya zat padat. Sedangkan zat-zat yang mulai mengalir pada shearing stress terkecil didefnisikan sebagai cairan. Yield value adalah suatu sifat yang penting dari dispersi-dispersi tertentu.

Aliran plastis berhubungan dengan adanya partikel-partikel yang terflokulasi dalam suspensi pekat. Akibatnya, terbentuk struktur kontinyu di seluruh sistem. Adanya Yield value disebabkan oleh adanya kontak antara partikel-partikel yang berdekatan ( disebabkan oleh gaya van der Waals ), yang harus dipecah sebelum aliran dapat terjadi. Akibatnya Yield value merupakan indikasi dari kekuatan flokulasi. Makin banyak suspensi yang terflokulasi, makin tinggi Yield valuenya.

Aliran Pseudoplastis

Sebagai aturan umum, aliran pseudoplastis diperlihatkan oleh polimer-polimer dalam larutan, yang merupakan kebalikan dari sistem plastis, yang tersusun dari partikel-partikel yang terflokulasi dalam suspensi. Biasanya sejumlah besar produk farmasi termasuk gom alam dan sintetis misalnya metil selulosa dan tragakan menunjukkan aliran pseudoplastis. Kurva konsistensi untk bahan pseudoplastis mulai pada titik (0.0) atau paling tidak mendekati pada rate of shear rendah. Akibatnya tidak ada Yield value. Tetapi karena tidak ada kurva yang linier, maka kita tidak dapat menyatakan viskositas dari suatu bahan pseudoplastis dengan suatu harga tunggal. Viskositas zat psudoplastis berkurang dengan meningkatnya rate of shear. Viskositas nyata bisa diperoleh pada stiap harga rate of shear dari kemiringan tangan ( garis singgung ) pada kurva pada titik yang tertentu. Tetapi penggambaran terbaik untuk bahan pseudoplastis pada saat ini adalah plot dari kurva konsistensi secara keseluruhan.

Aliran Dilatan

Suspensi-suspensi tertentu dengan persentase zat padat terdispesi yang tinggi menunjukkan peningkatan dalam daya hambat untuk mengalir dengan meningkatnya rate of shear. Pada sistem seperti itu sebenarnya volumenya meningkat jka terjadi shear dan oleh karena itu diberi istilah dilatan. Seharusnya dengan segera terlihat bahwa tipe alrian ini adalah kebalikan dari tipe yang dipunyai oleh sistem pseudoplastis. Zat-zat yang mempunyai sifat-sifat aliran dilatan adalah suspensi-suspensi yang berkonsentrasi tinggi ( kira-kira 50 % atau lebih ) dari partikel-partikel kecil yang mengalami deflokulasi dengan pengukuran kuantitatif suatu bahan .

Tiksotropi

Tiksotropi bisa didefinisikan sebagai suatu pemulihan yang isoterm dan lambat pada pendiaman suatu bahan yang kehilangan konsistensinya karena shearing. Sistem tiksotrofik biasanya mengandung partikel-partikel asimetris yang melalui berbagai titik hubungn menyusun kerangka tiga dimensi tersebut. Pada keadaan diam struktur ini mengakibatkan suatu derajat kekakuaan pada sistem tersebut dan menyerupai suatu gel. Ketika digunakan shear dan aliran dimulai, struktur ini memulai memecah apabila titik-titik hubungan tersebut memisah dan parikel-partikel menjadi lurus. Penguuran tiksotropik dapat diakukan dengan beberapa cara. Karakteristik yang paling nyata dai suatu sistem tiksotropik adalah putaran histeresisnya, yang dibentuk oleh kurva menaik dan kurva menurun dari rheogram tersebut.

Tiksotropi Negatif

Tiksotropi Negatif atau antitiksotropi menyatakan kebaikan bukan pengurangan-konsistensi pada kurva menurun. Kenaikan dalam hal kekentalan atau hambatan (resistensi) mengalir dengan bertambahnya waktu shear ini oleh Chong et al. Dalam analisis rheologi dari magma magnesia. Dalam antitiksotropi keadaan keseimbangan adalah sol. Antitiksotropi akan disebabkan oleh meningkatnya frekuensi tumbukan dari partikel-partikel terdispersi atau molekul-molekul polimer dalam suspensi. Hal ini akan meningkatkan ikatan antar partikel dengan bertambahnya waktu. Ini mengubah keadaan asli yang terdiri dari sejumlah besar partikel sendiri-sendiri dan gumpalan-gumpalan kecil menjadi suatu keadaan keseimbanga yang terdiri dari sejumlah kecil gumpalan-gumpalan yang relatif besar. Dalam keadaan diam, gumpalan-gumpalan kecil tersebut pecahbdanlama-lama kembali pada keadaan semula,yang terdiri dari gumpalan-gumpalan kecil dan partikel-partikl tersendiri. Dalam praktikum yang telah dilakukan ( pembuatan emulsi paraffin liq. ) dilakukan pengujian sebagai beriut :

1. Pengujian organoleptisHasil pengujian yang telah dilakukan sesuai dengan yang diinginkan yaitu berwarna merah muda, berbau khas dan memiliki rasa yang manis.

2. Volume TerpindahkanHasil pengujianyang telah dilakukan didapatkan hasil yang sesuai dengan syarat yaitu dari 100% dan tidak satupun vol tuang lebih kecil dari 95% dari vol yang dinyatakan pada etiket. Hasil yang didapatkan yaitu 96 ml ( memenuhi syarat ).

3. Viskositas

4. Penentuan Tipe emulsi

Pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil yaitu sebagai berikut :

Sediaan diteteskan di atas kertas saring dan langsung menyebar membentuk cincin. Ini menunjukkan bahwa sediaan mempunyai tipe emulsi m/a. Hal ini sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Sediaan ditambahkan dengan sudan III dan didapatkan hasil pemisahan antara sudan III dengan sediaan ( tidak larut ). Ini menunjukkan bahwa sediaan mempunyai tipe emulsi m/a.

5. Keseragaman Kandungan

Pengujian tidak dilakukan karena pengujian ini menggunakan uji proses penetapan kadar dengan cara titrasi sedangkan keadaan lab praktikum tidak memungkinkan untuk dilakukan percobaan ini.

6. Pengukuran pH

Pengujian yang dilakukan didapatkan hasil pH= 6

7. Efektifitas Pengawet

Pengujian tidak dilakukan karena memerlukan waktu yang lama dan peralatan yang tidak memadai serta mikroba uji tidak tersedia. Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

Tgl.

A