Empat Pilar Safe Motherhood

6
EMPAT PILAR SAFE MOTHERHOOD WHO mengembangkan konsep Four Pillars of Safe Motherhood untuk menggambarkan ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi (WHO, 1994). Empat pilar upaya Safe Motherhood tersebut adalah keluarga berencana, asuhan antenatal persalinan bersih dan aman, dan pelayanan obstetri esensial. 1. Keluarga berencana. Konseling dan pelayanan keluarga berencana harus tersedia untuk semua pasangan dan individu. Dengan demikian, pelayanan keluarga berencana harus menyediakan informasi dan konseling yang lengkap dan juga pilihan metode kontrasepsi yang memadai, termasuk kontrasepsi darurat. Pelayanan ini harus merupakan bagian dari program komprehensif pelayanan kesehatan reproduksi. Program keluarga berencana memiliki peranan dalam menurunkan risiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan, dan menjarangkan kehamilan. 2. Asuhan antenatal. Dalam masa kehamilan: Petugas kesehatan harus memberi pendidikan pada ibu hamil tentang cara menjaga diri agar tetap sehat dalam masa tersebut. Membantu wanita hamil serta keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi. Meningkatkan kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya risiko tinggi atau terjadinya komplikasi dalam kehamilan/ persalinan dan cara mengenali komplikasi tersebut secara

Transcript of Empat Pilar Safe Motherhood

Page 1: Empat Pilar Safe Motherhood

EMPAT PILAR SAFE MOTHERHOOD

WHO mengembangkan konsep Four Pillars of Safe Motherhood untuk menggambarkan

ruang lingkup upaya penyelamatan ibu dan bayi (WHO, 1994). Empat pilar upaya Safe

Motherhood tersebut adalah keluarga berencana, asuhan antenatal persalinan bersih dan

aman, dan pelayanan obstetri esensial.

1. Keluarga berencana.

Konseling dan pelayanan keluarga berencana harus tersedia untuk semua pasangan dan

individu. Dengan demikian, pelayanan keluarga berencana harus menyediakan informasi dan

konseling yang lengkap dan juga pilihan metode kontrasepsi yang memadai, termasuk

kontrasepsi darurat. Pelayanan ini harus merupakan bagian dari program komprehensif

pelayanan kesehatan reproduksi. Program keluarga berencana memiliki peranan dalam

menurunkan risiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan,

dan menjarangkan kehamilan.

2. Asuhan antenatal.

Dalam masa kehamilan:

Petugas kesehatan harus memberi pendidikan pada ibu hamil tentang cara menjaga diri

agar tetap sehat dalam masa tersebut.

Membantu wanita hamil serta keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi.

Meningkatkan kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya risiko tinggi atau

terjadinya komplikasi dalam kehamilan/ persalinan dan cara mengenali komplikasi

tersebut secara dini. Petugas kesehatan diharapkan mampu mengindentifikasi dan

melakukan penanganan risiko tinggi/komplikasi secara dini serta meningkatkan status

kesehatan wanita hamil.

3. Persalinan bersih dan aman.

Dalam persalinan:

Wanita harus ditolong oleh tenaga kesehatan profesional yang memahami cara

menolong persalinan secara bersih dan aman.

Tenaga kesehatan juga harus mampu mengenali secara dini gejala dan tanda

komplikasi persalinan serta mampu melakukan penatalaksanaan dasar terhadap gejala

dan tanda tersebut.

Page 2: Empat Pilar Safe Motherhood

Tenaga kesehatan harus siap untuk melakukan rujukan kom

plikasi persalinan yang tidak dapat diatasi ke tingkat pelayanan

yang lebih mampu.

 

4. Pelayanan obstetri esensial.

Pelayanan obstetri esensial bagi ibu yang mengalami kehamilan risiko tinggi atau

komplikasi diupayakan agar berada dalam jangkauan setiap ibu hamil. Pelayanan

obstetri esensial meliputi kemampuan fasilitas pelayanan kesehatan ‘untuk melakukan

tindakan dalam mengatasi risiko tinggi dan komplikasi kehamilan/persalinan.

Secara keseluruhan, keempat tonggak tersebut merupakan bagian dari pelayanan

kesehatan primer. Dua di antaranya, yaitu asuhan ante-natal dan persalinan bersih dan

aman, merupakan bagian dari pelayanan kebidanan dasar. Sebagai dasar/fondasi yang

dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan upaya ini adalah pemberdayaan wanita.

Page 3: Empat Pilar Safe Motherhood

Upaya Akselerasi Penurunan Angka Kematian Ibu dan bayi yang telah dilaksanakan

diantaranya adalah program Safe Motherhood, Program kemitraan Bidan dan dukun, Strategi

making Pregnancy safer (MPS), pengembangan Puskesmas PONED, Program Perencanaan

Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), pelatihan klinis seperti Manajemen Terpadu

Balira Sakit (MTBS), Manajemen Asfiksia, Manajemen BeratBayi Lahir Rendah (BBLR)

dan terobosan yang terbaru adalah pemberian Jaminan Persalinan (Jampersal). (Reyta,2011)

Puskesmas PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar)

Puskesmas PONED adalah puskesmas yang memiliki fasilitas dan kemampuan memberikan

pelayanan untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal selama 24

jam. Sebuah Puskesmas PONED harus memenuhi standar yang meliputi standar administrasi

dan manajemen, fasilitas bangunan atau ruangan, peralatan dan obat-obatan, tenaga kesehatan

dan fasilitas penunjang lain. Puskesmas PONED juga harus mampu memberikan pelayanan

yang meliputi penanganan preeklampsi, eklampsi, perdarahan, sepsis, sepsis neonatorum,

asfiksia, kejang, ikterus, hipoglikemia, hipotermi, tetanus neonatorum, trauma lahir, Berat

Badan Lahir Rendah (BBLR), sindroma gangguan pernapasan dan kelainan kongenital

(Tirza,2012)

Pelayanan Obstetrik: Pemberian oksitosin parenteral, antibiotik parenteral dan

sedative parenteral, pengeluaran plasenta manual/kuret serta pertolongan persalinan

menggunakan vakum ekstraksi/ forceps ekstraksi

Pelayanan neonatal: resusitasi bayi asfiksia pemberian antibiotika parenteral,

pemberian antikonvulsan parenteral, pemberian bic-nat intraumbilical/ phenobarbital

untuk mengatasi iky=terus, pelaksanaan thermal control untuk mencegah hipotermia

dan penanggulangan h=gangguan pemberian nutrisi

Jampersal

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 631/MENKES/PER/III/2011

tentang Petunjuk Teknis Jaminan Persalinan, program ini mulai berlaku sejak tanggal 1

Januari 2011. Jaminan Persalinan (Jampersal) merupakam pembiayaan persalinan yang

meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk

pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir yang diberikan kepada seluruh

ibu hamil. Jampersal dimaksudkan untuk mengatasi terhambatnya akses masyarakat

Page 4: Empat Pilar Safe Motherhood

khususnya ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan karena faktor pembiayaan (financial) .

(Reyta, 2011)

Sasaran jampersal:

Ibu Hamil

Ibu Bersalin

Ibu Nifas (sampai 42 hari pasca melahirkan)

Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)

Page 5: Empat Pilar Safe Motherhood

yang tidak memiliki jaminan pembiayaan persalinan

Hal yang tidak boleh dilupakam adalah bahwa Jampersal merupakan paket pelayanan

termasuk didalamnya pelayanan KB pasca persalinan. Sehingga setiap pasien penerima

manfaat jampersal, setelah melahirkan harus mengikuti program KB pasca persalinan.

Dengan demikina, program Jampersal ini akan sejalan dengan program KB. (Depkes 2012)

Dengan dukungan Jampersal diharapkan makin mengurangi hambatan finansial yang

dihadapi masyarakat yang selama ini tidak memiliki jaminan pembiayaan persalinan, agar

mereka dapat mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, dalam upaya percepatan

penurunan angka Kematian Ibu di Indonesia (Depkes 2012)