Embriologi pada reproduksi akhir
-
Upload
elka-simbolon -
Category
Documents
-
view
1.111 -
download
5
description
Transcript of Embriologi pada reproduksi akhir
ANGGOTA KELOMPOK :
Anis Fitriani Dedi Warsono Elka Efrimae S. Esti Rahayu Herni Yunita
Nirmala Sari Lia Iman Sari
Rasmiati Santi Sulisnawati Yeni Rahmawati
PEMBAHASAN A. Tahapan Perkembangan Janin
1. Perkembangan Janin Usia 3 Bulan (Minggu ke-12)2. Perkembangan Janin Usia 4 Bulan (Minggu ke-13 sampai 16)3. Perkembangan Janin Usia 5 Bulan (Minggu ke-17 sampai 20)4. Perkembangan Janin Usia 6 Bulan (Minggu ke-21 sampai 24)5. Perkembangan Janin Usia 7 Bulan (Minggu ke-25 sampai 28)6. Perkembangan Janin Usia 8 Bulan (Minggu ke-29 sampai 32)7. Perkembangan Janin Usia 9 Bulan
B. Tahap Kelahiran
C. Tahap Laktasi
A. TAHAP PERKEMBANGAN JANIN
Masa yang di mulai dari awal bulan ke 3 hingga akhir kehidupan dalam rahim atau yang biasa di kenal sebagai masa janin.Di tandai dengan penyempurnaan jaringan dan organ serta pertumbuhan tubuh yang cepat.Panjang janin biasanya disebutkan sebagai panjang puncak kepala-bokong (PPB) (tinggi duduk) atau sebagai panjang puncak kepala-tumit (PPT), ukuran dari verteks kepala-tumit (tinggi berdiri).
LANJUTAN...Perkembangan janin di dalam rahim terbagi atas tiga tahap, yaitu:
1. Trimester pertama Embrio berkembang menjadi janin dengan
panjang 5,5 cm. Janin sudah dapat menggerakkan tangan dan
kaki.
2. Trimester kedua Panjangnya mencapai 19 cm. Tangan dan kaki telah berkembang dengan
muka tumbuh memanjang. Detak jantung janin mulai dapat dideteksi. Janin bergerak aktif.
LANJUTAN...3. Trimester ketiga
Pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat. Ukuran tubuh sudah proposional. Bergerak dengan sangat aktif. Menjelang kelahiran panjang janin sekitar 48-50 cm. Janin lahir ke dunia dan disebut bayi. Berorgan layaknya organ orang dewasa, namun belum
matang. Pada usia 1-2 tahun, bayi akan mulai belajr berjalan dan mulai
mengendalikan anggota tubuh yang lain, yang akan benar-benar matang pada usia anak-anak.
Usia 5 tahun perkembangan organ tubuh sudah cukup matang kecuali organ reproduksi.
Usia 8-10 tahun disebut masa pubertas , saat dimana organ reproduksi mulai berkembang, dan masa ini berakhir pada usia 15-16 tahun.
Selanjutnya masa menuju dewasa dan yang terakhir masa dimana telah dewasa.
LANJUTAN...Tahap perkembangan janin terbagi atas 8 fase perkembangan, yaitu : Perkembangan usia
janin 3 bulan (minggu ke-12)
Ukuran Janin sekitar 6,3 cm. Semua organ vital bayi
sudah terbentuk. Dengan signal dari otak,
otot akan merespon dan bayi sudah bisa menendang.
Rasa mual dan lelah sang ibu biasanya sudah berkurang atau hilang.
Mengalami cegukan, dengan
frekuensi 90 kali dalam jam. Pemeriksaan jenis kelamin
dengan pemeriksaan luar.
Pendiagnosaan penyakit keturunan.
Perkembangan Janin usia 4 bulan
(minggu ke-13 sampai ke-16)
Panjangnya 18 cm dan beratnya 100 gram.
Perkembangan yakni perpenjangan tubuh janin terjadi dengan cepat.
Setelah janin diberi ruh oleh Allah SWT pada hari ke 120 (bulan keempat), bayi mulai bergerak dalam kantong ketuban yang sering kali gerakan-gerakannya telah dapat dirasakan sang ibu.
PADA MINGGU KE-13
Panjang janin 65-78 mm dan beratnya 20 gram.
Perlambatan pertumbuhan kepala bayi.
Perletakkan organ-organ tubuh mulai pada definitifnya.
Seluruh tubuh janin mulai ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo.
Pertumbuhan tulang.
PADA MINGGU KE-14 Panjangnya 8 cm
dengan beratnya 25 gram.
Organ-organ sudah bereda pada tempat semestinya, definitifnya.
Perkembangan organ-organ tubuh terjadi terjadi dengan sangat nyata, dapat dilihat dengan USG.
Dapat diketahui ada atau tidaknya kelainan atau gangguan pada organ-organ yang
sedang tumbuh dan berkembang.
PADA MINGGU KE-15 Panjang janin sekitar
10-11 cm dengan beratnya 80 gram.
Kehamilan sang ibu mulai terlihat.
Kulit dan otot-otot, terutama di sekitar perut akan melar karena mengalami peregangan luar biasa guna mengakomodasi pembesaran rahim.
Munculnya garis-garis regangan yang disebut striae.
PADA MINGGU KE-16 Panjang janin 16 cm dengan
beratnya 100 gram. Refleks gerak dapat dirasakan
oleh sang ibu. Pertumbuhan dan
perkembangan organ-organ tubuh mendekati sempurna.
Janin memproduksi alfafetoprotein, yaitu protein yang hanya dijumpai pada darah ibu hamil.
Sistem pencernaan janin pun mulai menjalankan fungsinya.
Janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban.
Janin mulai dpat mengenali dan mendengar suara dari luar kantong ketuban
Perkembangan Janin usia 5 bulan (minggu ke-17 sampai ke-20)
Pada minggu ke-17 Panjang janin
13 cm dengan beratnya 120 gram.
Pertumbuhan rahim yang pesat, dan menimbulkan rasa nyeri.
Lemak mulai terbentuk di
bawah kulit bayi.
PADA MINGGU KE-18 Panjang janin sekitar 14
cm dengan beratnya sekitar 150 gram.
Rahim dapat diraba tepat di bawah pusar, ukurannya sebesar buah semangka.
Peningkatan mobilitas persendian ikut mempengaruhi perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan keluhan punggung.
Hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian
terjalin erat.
PADA MINGGU KE-19 Panjang janin
diperkirakan sekitar 13-15 cm dengan taksiran berat 200 gram.
Pertumbuhan dan perkembangan syaraf-syaraf semakin sempurna.
Diproduksinya cairan serebrospinalis yang bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan, yang jumlahnya 500-1500
ml.
PADA MINGGU KE-20Panjang janin
sekitar 14-16 cm dengan beratnya sekitar 260 gram.
Kulit yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua bagian. Lapisan epidermis Lapisan dermis
Kebutuhan darah
pada janin mulai meningkat.
PERKEMBANGAN JANIN USIA 6 BULAN (MINGGU KE-21 SAMPAI KE-24)
Pada minggu ke-21 Panjang janin 18 cm
dengan beratnya 350 gram.
Sistem organ tubuh mengalami pematangan dan perkembangan fungsi organ dan jaringan.
Mulai mengurangi gerakan berupa kontak langsung yang keras yang butuh tenaga besar, tanpa terkecuali
gerakan peregangan.
PADA MINGGU KE-22 Panjangnya 19 cm dan
beratnya 400-500 gram.
Sang ibu mulai bisa beradaptasi dengan kehamilannya.
Nafsu makan mulai meningkat.
Substansi putih mirip pasta penutup kulit tubuh janin yang disebut vernix caseosa.
Organ-organ tubuh muali mengalami
perkembangan pesat dan mulai menjalankan fungsinya.a
PADA MINGGU KE-23Panjangnya 20 cm
dengan beratnya 550 gram.
Kulit masih keriput.Wajah dan tubuh
janin akan mirip saat si janin dilahirkan nanti.
Lanugo berwarna lebih gelap di usia ini.
PADA MINGGU KE-24Panjangnya 21 cm
dengan beratnya 600 gram.
Kelopak-kelopak matanya kian sempurna.
Pendengarannya berfungsi penuh.
PERKEMBANGAN JANIN USIA 7 BULAN (MINGGU KE-25 SAMPAI KE-28)
Pada minggu ke-25 Panjangnya 22 cm dengan
beratnya sekitar 700 gram. Bila ada indikasi medis,
umumnya akan dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk melihat apakah perkembangan bayi terganggu atau tidak.
Jika dari hasil pantauan ternyata tidak terjadi perkembangan semestinya, akan dipertimbangkan untuk
membesarkan janin di luar rahim dengan mengakhiri kehamilan, kelahiran prematur.
PADA MINGGU KE-26Panjangnya sekitar
23 cm dengan beratnya 850 gram.
Denyut jantung sudah jelas terdengan.
Sang ibu mulai merasa tidak nyaman, sampai terkena sembelit.
PADA MINGGU KE-27Panjangnya 34cm
dengan beratnya 1 kg.
Kelopak mata mulai membuka.
Ratina membentuk laisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya dan informasi mengenai pencahayaan itu
sekaligus meneruskannya ke otak.
PADA MINGGU KE-28 Panjangnya sekitar 37-40
cm dengan beratnya 1,25-1,7 kg.
Kepala bayi sudah proposional dengan tubuhnya.
Ada tekanan di bagian diafragma dan perut.
Gerakan janin makin kuat dan sering, dan denyut jantung mulai mubah untuk didengar.
Jumlah jaringan otak meningkat.
Rambut di kepala terus tumbuh dan memanjang.
Alis dan kelopak mata mulai terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.
PERKEMBANGAN JANIN USIA 8 BULAN (MINGGU KE-29 SAMPAI KE-32) Pada minggu ke-29
Panjangnya sekitar 37 cm dengan berat 1250 gram.
Sering terjadi kelahiran prematur. Namun perlu diperhatikan : Meningkatkan
keterlambatan perkembangan fisik maupun mental.
Bayi dapat bernapas walaupun dengan susah payah.
Dapat menangis walaupun lirih.
Kemampuan hidup sangat tipis, karena perkembangan paru-parunya belum sempurna.
PADA MINGGU KE-30Panjangnya sekitar 38 cm dengan beratnya 1,4 kg.
Peningkatan rasa tidak nyaman, terutama pada panggul dan perut.
Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
Keaktifan tersebut akan membentuk simpul-simpul, yang justru berbahaya.
PADA MINGGU KE-31 Panjangnya sekitar 40 cm
dengan beratnya 1,6 kg. Nyeri di bawah tulang iga
sebelah kanan sakit kepala dan penglihatan berkunang-kunang.
Peningkatan tekanan darah tinggi yang mencapai 30 ml/Hg.
Lakukan pencermatan ganguan, semisal aliran darah ke anggota tubuh bagian bawah yang bisa menyebabkan pembengkakan kaki.
PADA MINGGU KE-32 Panjangnya telah
mencapai 42 cm dengan berat sekitar 1,8-2 kg.
Hemodilusi atau pengenceran darah mengalami puncaknya.
Kunjungan rutin untuk pemeriksaan diperketat.
Jika sang ibu mengalami gangguan jantung atau hipertensi, harus sangat berhati-hati karena ; Jumlah darah yang
makin banyak, maka kerja jantung pun
meningkat. Besar peluang terjadinya
penjepitan di pembuluh-pembuluh darah.
Tekanan darah meningkat.
Sering terjadi kelahiran prematur, agar baik ibu ataupun bayi dapat selamat.
PERKEMBANGAN JANIN USIA 9 BULAN (MINGGU KE-33 SAMPAI KE-39)
Pada minggu ke-33Panjangnya sekitar
43 cm dengan beratnya sekitar 2 kg.
Diwaspadai terjadinya abrupsio plasenta atau pelepasan plasenta dari dinding rahim.
Perlu juga diwaspadai adalah
kantunag air ketuban pecah atau bocor.
PADA MINGGU KE-34 Panjangnya 44 cm
dengan berat 2275 gram.
Dilakukan evaluasi otak, jantung dan organ-organ lain maupun tes non-stres dan profil biofisik.
Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan pada ibu yang pengidab diabetes, kehamilan yang bayinya tidak banyak bergerak, kehamilan
resiko tinggi, dan kehamilan lewat waktu.
PADA MINGGU KE-35 Panjangnya 45 cm dengan
berat 2450 gram. Fungsi paru-paru sudah
matang. Kematangan paru-paru
menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
Pemeriksaannya dilakukan melalui pengambilan cairan amnion unuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang menyelubungi
paru-paru.
PADA MINGGU KE-36 Harusnya panjang bayi mencapai
46 cm dengan berat 2,5 kg. Perlu dilakukan tes kematangan
paru-paru, jika muncul keraguan kapan menstruasi terakhir dan bagaimana siklus haidnya, atau pertumbuhan janin yang tidak normal.
Perketat pemeriksaan dengan tujuan meminimalisir resiko-resiko berbahaya, seperti: Kematian ibu melahirkan
(maternal mortality rate). Perdarahan. Infeksi.
Preeklamapsia. Namun dari ketiga resiko-resiko
berbahaya itu hanya preeklamapsia saja yang dapat dicegah dengan ANC (Antenatal Care)
PADA MINGGU KE-37 Panjang 47 dan berat
2950 gram. Bayi sudah dapat
dikatakan aterm atau siap lahir.
Semua organ tubuhnya telah matang dan siap bekerja sendiri.
Dilakukan pemeriksaan untuk mengevaluasi kondisi posisi kepala bayi dan perlunakan
jalan lahir.
PADA MINGGU KE-38 Panjang bayi
mencapai 48-49 cm dengan beratnya 3,1 kg.
Rasa cemas menanti kelahiran, dan mengalami gangguan emosional.
Tidak mengonsumsi obat-obat antidepresan,
namun diganti dengan relaksasi dengan melatih pernapasan.
PADA MINGGU KE-39 SAMPAI TERLAHIR Panjang 49 cm dengan
berat 3,2-3,25 kg. Mencegah agar bayi lahir
postmatur. Jika postmatur maka
plasenta tidak mampu lagi berfungsi.
Penyerapan makanan dari ibu ke anak akan terhambat, kurang gizi.
Penurunan fungsi plasenta dapat diketahui dengan evaluasi pada fungsi dinamik janin,
arus darah, pernapasan, gerak bayi dan denyut jantung melalui CTG (Kardiotokografi), USG, maupun doppler.
B. TAHAP KELAHIRAN Kelahiran bayi sebelum waktunya disebut
prematur, dan jika setelah waktunya disebut postmatur.
Ada 3 kaedah kelahiran, yaitu:1. Kaedah semulajadi
Terbagi atas 3 tahap, yakni:1. Mengambil masa 12 jam atau lebih, dimana rahim akan
berkontruksi secara tetap dan kemudian menjadi semakin kerap yang menyebabkan serviks mula terbuka.
2. Kepala fetus mula bergerak melalui serviks menuju ke arah saluran kelahiran yang mengambil masa kira-kira 1 ½ jam, dan ianya berakhir apabila fetus dapat dikeluarkan sepenuhnya dari badan sang ibu.
3. Fetus tersebut telahpun dilahirkan, namun tali pusarnya masih melekat pada plasenta dalam rahim. Plasenta dan tali pusat yang masih tertinggal di dalam rahim si ibu akan dikeluarkan sepenuhnya, dan ianya mengambil masa selama kira-kira 5 hingga 30menit.
LANJUTAN...2. Kaedah kelahiran Cesarean
Prosedur kelahiran melalui pembedahan untuk mengeluarkan bayi dari rahim dengan membedah abdomen si ibu.
Dilakukan jika menghadapi komplikasi dan memakan masa yang terlalu lama, apabila fetus berada dalam keadaan songsang, ataupun apabila si ibu mengalami pendarahan yang terlalu banyak ketika melalui proses kelahiran semulajadi.
LANJUTAN...
3. Kaedah 'prepared birth‘ Prosesnya adalah lebih kurang sama dengan
kaedah semulajadi, namun pendidikan tentang kelahiran dan teknik relaksasi diterapkan kepada ibu-ibu mengandung sejak peringkat awal proses kehamilan lagi.
Dilakukan untuk membantu mengurangi sakit ketika proses kelahiran dengan memberi pengajaran tentang teknik pernafasan yang betul untuk mengawali peneranan.
Pendidikan psikologi juga diberikan guna membantu mengurangi ketakutan dan tekanan sang ibu yang mengandung serta pasangan mereka menjelang tibanya waktu kelahiran.
LANJUTAN... Ada tujuh faktor yang mempengaruhi
jalannya persalinan normal yaitu:Keadaan fisik umum dan emosi pasienBesarnya janinPresentasi janinKualitas dan jenis kontraksi uterusKeadaan ServiksAnatomi dan volume uterusArsitektur Tulang panggul
C. TAHAP LAKTASI Karena ASI merupakan makanan utama untuk
bayi umur 0-6 bulan pertama kehidupannya. Pembentukan payudara dimulai sejak embrio
berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika mulai menstruasi.
Selama kehamilan hormon prolaktindari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi.
Pada proses laktasi terdapat dua reflek yang berperan, yaitu: Refleks Prolaktin Refleks aliran yang timbul akibat perangsangan
puting susu dikarenakan isapan bayi.
LANJUTAN... Sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah
persalinan, ketika ASI secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh.
Bersifat fisiologis dan dengan penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh bayi, rasa penuh tersebut pulih dengan cepat.
Gizi, kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada jumlah ASI yang dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktifitas ibu itu sendiri.
LANJUTAN... Sebuah teori, maternal depletion syndrome
menyatakan bahwa status gizi ibu setelah peristiwa kehamilan dan persalinan, kemudian diikuti masa laktasi, tidak segera pulih.
Pesan penting bagi ibu menyusui antara lain: Banyak makan sayuran yang beragam dan
banyak minum sedikitnya 8 gelas sehari. Pemakaian bumbu jangan terlalu merangsang,
tidak pedas. Tetap memperhatikan kecukupan gizi rata-rata
dianjurkan (2900 k.kal.). Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.