Eliminasi Urine

43
ELIMINASI URINE WIDIHARTI

description

eliminasi urin

Transcript of Eliminasi Urine

  • ELIMINASI URINEWIDIHARTI

  • A. GinjalBentuk seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri dan kananFungsi ginjal terdiri dari:Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat zat toksik atau rocinMempertahankan suasana keseimbangan cairanMempertahanlan keseimbangan garam garam dan zat zat lain.Mempertahankan keseimbangan kadar asam basa dari cairan tubuh.Mengeluarkan sisa sisa metabolisme hasil akhirndari protein,kreatinin dan amoniak.

  • PROSES PEMBENTUKAN URINEProses FiltrasiTerjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan afferent lebih besar dari permukaan efferent maka terjadi penyerapan darah.

    Proses ReabsorbsiTerjadi ditubulus proksimal, long of henle & tubulus distal penyerapan terjadi kembali.

    Proses SekresiTerjadi di tubulus urinarius (papila veteri), sisanya dari penyerapan di tubuh diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan keluar.

  • URETER

  • VESIKA URINARIA

  • URETRAUrine keluar dari kandung kemih melalui uretra dan keluar dari tubuh melalui meatus uretra.Dalam kondisi normal, aliran urine yang mengalami turbulensi membuat urine bebas bakteri.Uretra pada wanita memiliki panjang 4- 6.5 cm dan pada pria memiliki panjang 20 cm (sebagai saluran perkemihan, jalan keluar sel serta sekresi dari organ reproduksi)

  • Pada wanita meatus urinarius (lubang) terletak antara labia minora, diatas vagina dan dibawah klitorisPada pria terletak pada ujung distal penis

  • KERJA PERKEMIHANKandung kemih dalam kondisi normal dapat menampung 600 ml urine. Namun Keinginan berkemih saat kandung kemih berisi 150 200 ml pada orang dewasa, 50-200ml pada anak kecil.Apabila keinginan berkemih berulang kali diabaikan, daya tampung kandung kemih dapat menjadi maksimal terjadi tekanan pada sfingter sehingga membuat kontrol volunter menjadi rusak.

  • KONDISI YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN PADA ELIMINASI URINEKONDISI PRRENALISPenurunan volume intravaskuler: dehidrasi, perdarahan, luka bakar, syok.Perubahan resitensi vaskular perifer: sepsis, reaksi alergi(anafilatik)Kegagalan pompa jantung: gagal jantung kongestif, infark miokard, penyakit jantung hipertensi, penyakit katup jantung, tamponade, perikardium.

  • KONDISI RENALISObat obatan nefrotoksik(mis: gentamisin)Reaksi tranfusiPenyakit pada glomerulus(mis: glomerulonefritis)Neoplasma ginjalPenyakit sistematik (mis DM)Penyakit herediter (mis penyakit ginjal polikistik infeksi)

  • KONDISI PASCARENALISObstruksi ureter, kandung kemih, uretra: kalkulus, bekuan darah, tumor, striktur Hipertropi prostatKandung kemih neurogenik (neurogenic bladder)Tumor pelvis

  • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URINASIPertumbuhan dan perkembanganSosiokulturalPsikologisProsedur bedah

    Obat obatanKebiasaan pribadiTonus ototStatus volumeKondisi penyakit

  • a.Pertumbuhan dan perkembanganbayi dan anak anak tidak dapat memekatkan urine secara efektif.misalnya pada anak usia 6 bulan dengan berat 6-8 kg mengekskresi urine 400-500 ml/hr.seorang anak tidak dapat menngntrol miksturisi secara volunter sampai berusia 18 -24 bulan

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasiOrang dewasa dalam kondisi normal mengekskresi urine 1500 -1600 ml/hrPada saat istirahat/tidur ginjal memekatkan urine dan aliran darah keginjal juga turun.Perubahan pada fungsi ginjal dan kandung kemih juga terjadi seiring dengan proses penuaan

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasiKecepatan filtrasi dan glomerulus mulai menurun. Sehingga lansia sering mengalami nokturia(kencing pada malam hari)Kandung kemih kehilangan tonus otot dan daya tampungnya untuk menahan urine sehingga menyebabkan peningkatan frekuensi berkemih. Karena kandung kemih tidak efektif sehingga sering menyebabkan residu urine.

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasib. Faktor sosiokulturaladat istiadat tentang privasi berkemih dapat berbeda beda demikian pula dengan peraturan sosial (mis, istirahat sekolah).pendekatan keperawatan terhadap kebutuhan berkemih klien harus mempertimbangkan aspek budaya dan kebiasaan sosial klien

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasic. Faktor psikologisstress dan ansietas emosional dapat menimbulkan dorongan untuk berkemih dan frekuensi meningkatansietas juga dapat menyebabkan orang berkemih tidak tuntas.

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasid. Prosedur bedahstres pembedahan pada awalnya memicu sindrom adaptasi umum.Analgesik narkotik dan anestesi dapat memperlambat laju filtrasi glomerulus, mengurangi haluaran urine. Terutama anestesi spinalis yang menimbulkan resiko retensio urine karena tidak mampu untuk merasakan adanya kebutuhan untuk berkemih dan kemungkinan otot berkemih dan sfingter tidak berspon

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasiPembedahan pada daerah abdomen bawah dan panggul dapat merusak jaringan urinarius akibat trauma lokal.Diversi uranarius diperlukan untuk pasien ca. Kandung kemih.

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasie.Obat obatandiuretik mencegah reabsorbsi air dan elektrolit tertentu untuk meningkatkan haluaran urine. Retensi urine dapat disebabkan obat golongan antikolinergik(mis Atropin). Beberapa obat dapat menyebakan warna urine berubah.klien yang fungsi ginjalnya berubah perlu adanya penyesuaian dengan dosis obat yang disekresi oleh ginjal.

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasif. Kebisaan pribadiPrivasi dan waktu yang adekuat untuk berkemih biasanya penting untuk kebanyakan individu

    g. Tonus ototlemahnya otot abdomen danotot dasar panggul merusak kontraksi kandung kemih dan kontrol sfingter uretra eksterna

  • drainase urine yang berkelanjutan melalui kateter menetap akan myebabkan hilangnya tonus kandung kemih dan atau kerusakan pada sfingter uretra.Pada saat kateter dilepas klien akan mengalami kesulitan dalam mengontrol kemihnya

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasih. Status volumeGinjal mempertahankan keseimbangan sensitif antara retensi dan ekskresi cairan.jumlah haluaran cairan bervariasi tergantung dengan asupan makanan dan cairan.alkohol memnghambat pembentukan horman (ADH) sehingga pembentukan urine akan meningkat.

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasikondisi demam dapat mempengaruhi produksi urinewalaupun volume urine dapat dikurangi tetapi konsistensi urine sangat pekati.Kondisi penyakitbeberapa penyakit dapat mempengaruhi kemampuan untuk berkemih.penyakit yang memperlambat atau menghambat aktivitas fisik mengganggu kemampuan berkemih: artritis rematoid, penyakit sendi degeneratif.

  • Lanjut Faktor yang mempengaruhi urinasiPemeriksaan diagnostikpemeriksaan perkemihan dapat mempengaruhi perkemihan. Prosedur seperti IVP, Sistoskopi. Klien sering mengalami retensi urine setelah menjalani prosedur ini dan dapat mengeluarkan urine berwarnah merah atau merah mudah karena perdarahan akibat trauma pada mukosa kandung kemih

  • PERUBAHAN DALAM ELIMINASI URINERETENSI URINEadalah akumulasi urine yang nyata didalam kandung kemih akibat ketidak mampuan mengosongkan kandung kemih

  • TANDA TANDA RETENSI AKUT:tidak adanya haluran urine selama beberapa jam, terdapat distensi kandung kemihpada retensi urine berat kandung kemih dapat menampung 2000 3000 ml urine. Retensi terjadi akibat obstruksi uretra, trauma bedah, perubahan stimulasi saraf sensorik, motorik kandung kemih, efek sampng obat dan anestesi.

  • b. INFEKSI SALURAN KEMIH BAWAHInfeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi didapat (infeksi nasokomial) dirumah sakit yang paling sering

  • c. INKONTENENSIA URINE

    adalah kehilangan kontrol berkemihTIPE INKONTENESIA URINEFungsionalInvolunter, jalan keluar urine tidak dapat diperkirakan pada klien yang sistem saraf dan sistem perkemihannya tidak utuh.Overflow (Refleks)keluarnya urine secara involunter terjadi pada jarak waktu tertentu yang telah diperkirakan , jumlah urine dapat banyak atau sedikit

  • Lanjut tipe inkotenensia..Strespeningkatan tekanan abdomen yang menyebabkan merembesnya sejumlah kecil urineUrge (Desakan)pengeluaran urine yang tidak disadari setelah merasakan adanya urgensi yang kuat untuk berkemihTotalkeluarnya urine total yang tidak terkontrol dan yang berkelanjutan

  • d. DIVERSI URANARIUS

    stoma urinarius untuk mengalihkan aliran urine dari ginjal secara langsung kepermukaan abdomen dilakukan karena beberapa alasanDiversi uranarius dapat bersifat sementara atau menetap

  • PENGKAJIAN URINEASUPAN DAN HALUARAN:perawat melakukan pengukuran cairan I & OKARAKTERISTIK URINEa. warnab. Kejernihanc. bau

  • PEMERIKSAAN URINE

  • KATETERISASI

  • MACAM MACAM KATETERISASI

  • DEFINISI

    Kateterisasi uretra adalah memasukkan kateter kedalam buli buli melalui uretra dengan berbagai indikasi

  • TUJUAN

    Tujuan diagnosis pemasangan kateter sbagai berikut:Kateter pada wanita dewasa untuk memperoleh contoh urine guna pemerksaan kultur urine. Tindakan ini diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya kontaminasi sample urine oleh bakteri komensial yang terdapat disekitar kulit vulva atau vagina

  • Mengukur residu (sisa) urine yang dikerjakan sesaat setelah pasien miksiMemasukkan bahan kontras untuk pemeriksaan radiologi

  • INDIKASI KATETERISASI

    Pria dengan BPH yang mengalami retensio urine akut maupun kronisPenderita dengan sakit kritis atau pasca operasi dengan produksi urine yang perlu dimonitor secara ketatPenderita pasca operasi daerah uretra ..

  • LANJUTAN INDIKASI KATETERISASIpenderita dengan gangguan fungsi buli buli, misalnya trauma medulla spinalis, diabetes mellitus dengan buli buli neuropathy.Sebagai spalk urethra sekaligus untuk drainase urine, misalnya pada urethtroplasty (tehnik operasi sederhana yang sering dapat digunakan, terutama untuk hipospadia tipe distal.)

  • PERALATAN

    Sarung Tangan SterilAlat tenun (duk) sterilKateter steril sekali pakaiJeliKasa steril

    Cairan antiseptic untuk pembersih area uretraBotol steril untuk pemeriksaan kulturAlas plasticAlat penampung urine (bedpan, urinal/ kantung plastik)Lampu sorot

  • TEKNIK PEMASANGAN KATETER

  • SELAMAT BELAJAR SEMOGA SUKSES

    TERIMAKASIH