elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

25
3. Elemen Pengisi ( Benda Hidup ) Tanaman telah dipergunakan pada dekorasi arsitektural jaman dulu. Beberapa jenis tanaman tertentu menunjukkan makna simbolik yang memiliki arti penting pada berbagai kebudayaan. Pepohonan tertentu keramatkan dan pemujaan terhadap pohon mungkin merupakan bentuk keagamaan yang pertama. Maka pepohonan dijadikan lambang kesuburan, panjang umur, pengetahuan dan bahkan godaan. Termasuk dipakai sebagai simbol pada kebudayaan Mesir Kuno, dan pohon ara dihormati dan dipuja oleh para petani, dikarenakan kayu, buah dan keteduhan yang diberikannya. Pohon-pohon anggur, palem, zaitun, akasia dan alpokat juga dilekati simbol-simbol serupa. ( Laurie, 1985 ). Elemen pengisi Ruang Terbuka Hijau secara umum dapat diketahui adalah tumbuhan atau tanaman atau vegetasi yang sudah diseleksi dan disesuaikan dengan lokasi dan rencana dan rancangan peruntukannya. Lokasi yang berbeda akan memiliki permasalahan yang berbeda pula, dan tentu akan berbeda pula pada rencana dan rancangan RTH-nya. Guna menunjang keberhasilan rancangan, penanaman dan kelestariannya maka sifat, ciri dan kriteria

description

tgs

Transcript of elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

Page 1: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

3. Elemen Pengisi ( Benda Hidup )

Tanaman telah dipergunakan pada dekorasi arsitektural jaman dulu. Beberapa

jenis tanaman tertentu menunjukkan makna simbolik yang memiliki arti

penting pada berbagai kebudayaan. Pepohonan tertentu keramatkan dan

pemujaan terhadap pohon mungkin merupakan bentuk keagamaan yang

pertama. Maka pepohonan dijadikan lambang kesuburan, panjang umur,

pengetahuan dan bahkan godaan. Termasuk dipakai sebagai simbol pada

kebudayaan Mesir Kuno, dan pohon ara dihormati dan dipuja oleh para

petani, dikarenakan kayu, buah dan keteduhan yang diberikannya. Pohon-

pohon anggur, palem, zaitun, akasia dan alpokat juga dilekati simbol-simbol

serupa. ( Laurie, 1985 ).

Elemen pengisi Ruang Terbuka Hijau secara umum dapat diketahui adalah

tumbuhan atau tanaman atau vegetasi yang sudah diseleksi dan disesuaikan

dengan lokasi dan rencana dan rancangan peruntukannya. Lokasi yang

berbeda akan memiliki permasalahan yang berbeda pula, dan tentu akan

berbeda pula pada rencana dan rancangan RTH-nya. 

Guna menunjang keberhasilan rancangan, penanaman dan kelestariannya

maka sifat, ciri dan kriteria arsitektural dan hortikultural tanaman dan

vegetasi penyusun ruang terbuka hijau harus menjadi pertimbangan untuk

pemilihan tanaman atau vegetasi. Jenis tanaman endemik atau jenis tanaman

lokal yang memiliki keunggulan tertentu (ekologis, sosial budaya, ekonomi

dan arsitektural) dapat menjadi bahan yang utama penciri RTH kota serta

dapat diarahkan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati wilayahnya. 

Persyaratan umum tanaman yang dapat ditanam di wilayah perkotaan, ada

beberapa hal yang dapat menjadi pedoman, yakni :

Disenangi dan tidak berbahaya bagi masyarakat kota.

Mampu tumbuh pada lingkungan yang marjinal (tanah tidak subur, udara

dan air yang tercemar).

Page 2: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

Tahan terhadap gangguan fisik.

Perakaran dalam sehingga tidak mudah tumbang.

Tidak gugur daun, cepat tumbuh, bernilai hias dan arsitektural.

 Dapat menghasilkan O2 dan meningkatkan kualitas lingkungan kota.

Bibit/benih mudah didapatkan dengan harga yang murah dan terjangkau

oleh masyarakat.

Prioritas menggunakan vegetasi endemik/lokal.

Keanekaragaman hayati.

3.1 Tanaman

Kelebihan dari arsitektur lansekap dalam menggubah ruang adalah dapat

menggubah ruang dengan komponen material lunak ( soft materials ),

yaitu tanaman atau pepohonan dan air. Tanaman merupakan material

lannsekap yang hidup dan terus berkembang. Pertumbuhan tanaman akan

mempengaruhi ukuran tinggi tanaman, bentuk tanaman, tekstur dan

warna selama masa pertumbuhannya. Dengan demikian kualitas dan

kuantitas ruang terbuka akan terus berkembang dan berubah sesuai

dengan pertumbuhan tanaman. Jadi dalam perancangan lansekap,

tanaman sangat erat hubungannya dengan waktu dan perubahan

karakteristik tanaman.

Dalam kaitannya dengan perancangan lansekap, tata hijau atau planting

design merupakan satu hal pokok yang menjadi dasar dalam

pembentukan ruang luar.

Penataan dan perancangan tanaman mencangkup :

a. Habitat Tanaman

Habitat tanaman adalah tanaman yang dilihat dari segi

botanis/morfologis, sesuai dengan ekologis dan efek visual.

Segi botanis/morfologis, tanaman dibagi menjadi :

Page 3: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

- Pohon : batang berkayu, bercabang jauh dari tanah,

berakar dalam, tinggi diatas 3,00 meter.

- Perdu : batang berkayu, bercabang dekat dengan

tanah, berakar dangkal, tinggi 1,00-3,00

meter.

- Semak : batang tidak berkayu, percabangan dekat

dengan tanah, berakar dangkal, tinggi 50 cm

– 1,00 meter.

- Penutup Tanah: batang tidak berkayu, berakar dangkal,

tinggi 20 cm – 50 cm.

Segi ekologis, tanaman dilihat dari tempat hidupnya :

- Dataran rendah,

- Dataran tinggi,

- Lereng,

- Gurun,

- Danau,

- Pantai.

Secara umum dapat dilihat dari :

1. Pola Pertumbuhannya

2. Sistem Perakarannya

3. Tempat Tumbuhnya

4. Pola Pemeliharaannya

b. Karakteristik Tanaman

Karakteristik fisik tanaman dapat dilihat dari bentuk batang dan

percabangannya, bentuk tajuk, massa daun, massa bunga, warna,

tekstur, aksentuasi, skala ketinggian, dan kesendiriannya.

Pemilihan jenis tanaman dalam suatu desain lansekap merupakan

suatu seni dan ilmu pengetahuan. Seni karena menyangkut

Page 4: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

komposisi elemen desain seperti warna, bentuk, tekstur, dan kualitas

desain yang berubah karena sangat dipengaruhi oleh iklim, usia, dan

faktor alam. Ilmu pengetahuan menyangkut dari teknik peletakkan,

teknik penanaman, dan pertumbuhannya.

Pemilihan jenis tanaman tergantng pada :

o Fungsi tanaman, sesuai dengan tujuan perancangan;

o Peletakkan tanaman, sesuai dengan fungsi tanaman.

Gb. 1. Struktur Sebuah Pohon

Gb. 2. Bentuk Tajuk Tanaman

Gb. 3. Bentuk Pohon dipengaruhi oleh

Struktur Batang dan percabangannya

Page 5: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

Gb. 4. Rendering Pohon dibuat Sesuai dengan Bentuk Daunnya

c. Fungsi Tanaman

Pohon membuat lingkungan kita lebih menyenangkan. Jika

ditempatkan dengan benar dan dipelihara, pohon dapat

meningkatkan nilai ekonomi lingkungan kawasan perumahan.

Sebuah pohon rindang yang besar bila ditempatkan dengan benar,

dapat menghasilkan iklim mikro yang teduh. Tanaman hias

menghasilkan bunga-bunga yang indah, daun, tekstur kulit kayu atau

buah. Pepohonan yang lebat, daun yang rapat, dapat digunakan

sebagai penahan angin. Sebuah pohon atau semak yang

menghasilkan buah dapat menyediakan makanan bagi pemilik atau

menarik burung dan satwa liar ke dalam lansekap rumah. Pohon

jalanan dapat mengurangi silau dari perkerasan, mengurangi

limpasan, menyaring polutan, dan menambahkan oksigen ke udara.

Pohon jalanan juga dapat meningkatkan penampilan secara

keseluruhan dan kualitas hidup di lingkungan kota.

Fungsi tanaman secara ekologis :

- Menyerap CO2, dan menghasilkan O2 bagi makhluk hidup di

siang hari;

- Memperbaiki iklim setempat;

- Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan muka tanah (run off);

- Menyerap air hujan.

Page 6: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

-

Gb. 5. Fungsi Tanaman

Fungsi tanaman dalam perancangan lansekap :

Tanaman tidak hanya mengandung atau mempunyai nilai estetis

saja, tapi juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Berbagai fungsi tanaman dapat dikategorikan sebagai berikut

( Carpenter Philip L, Theodora D. Walker, Lanphear F, 1975, Plant

in the Landscape ) :

a) Kontrol Pandangan ( visual control )

Menahan silau yang ditimbulkan oleh sinar matahari, lampu

jalan, sinar lampu kendaraan pada :

1) Jalan Raya

Dengan peletakkan tanaman di sisi jalan atau di jalur

media jalan. Sebaiknya dipilih pohon atau perdu yang

padat. Pada jalur jalan raya bebas hambatan, penanaman

pohon tidak dibenarkan pada jalur median jalan.

Sebaiknya pada jalur median ditanami tanaman semak,

agar sinar lampu kendaraan dari arah yang berlawanan

dapat dikurangi.

Page 7: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

Gb. 6. Penempatan Tanaman untuk Menghalangi Sinar

Lampu Kendaraan dari arah yang Berlawanan

2) Bangunan

Peletakkan pohon, perdu, semak, ground cover, dapat

menahan jatuhnya sinar matahari ke daerah yang

membutuhkan keteduhan.

Gb. 7. Sketsa Peletakkan Perdu di Luar Rumah

3) Kontrol Pandangan terhadap Ruang Luar

Tanaman dapat dipakai untuk komponen pembentuk

ruang sebagai dinding, atap, dan lantai. Dinding dapat

dibentuk oleh tanaman semak sebagai border. Atap

dibentuk oleh tajuk pohon yang membentuk kanopi atau

tanaman merambat pada pergola. Sedangkan sebagai

lantai dapat dipergunakan tanaman rumput atau penutup

tanah ( ground covers ). Dengan demikian pandangan

dari arah atau ke arah ruang yang diciptakan dapat

dikendalikan.

Page 8: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

Gb. 8. Dinding Tanaman Pembatas

4) Kontrol Pandangan untuk Mendapatkan Ruang Pribadi (

privacy space )

Tanaman dapat dipergunakan untuk membatasi

pandangan dari arah luar dalam usaha untuk

menciptakan ruang pribadi ( privacy space ). Ruang

pribadi ini biasanya ruang yang terlindung dari

pandangan orang lain. Memerlukan penempatan tanaman

pembatas pandangan setinggi 1.50-2.00 meter.

Gb. 9. Tanaman sebagai Privacy Space

5) Kontrol Pandangan terhadap Hal yang Tidak

Menyenangkan

Tanaman dapat pula dimanfaatkan sebagai penghalang

terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan untuk

ditampilkan atau dilihat, seperti timbunan sampah,

tempat pembuangan sampah, dan galian tanah.

Page 9: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

Gb. 10. Tanaman sebagai Penghalang Pandangan

b) Pembatas Fisik ( physical barries )

Tanaman dapat digunakan sebagai penghalang pergerakkan

manusia dan hewan. Selain itu juga berfungsi mengarahkan

pergerakan.

Gb. 11. Tanaman sebagai Pembatas Fisik

c) Pengendali Iklim ( climate control )

Tanaman berfungsi sebagai pengendali iklim untuk kenyamanan

manusia. Faktor iklim yang mempengaruhi kenyamanan

manusia adalah suhu, radiasi sinar matahari, angin, kelembaban,

suara, dan aroma.

- Kontrol Radiasi Sinar Matahari dan Suhu

Tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan

kemudian memantulkannya sehingga menurunkan suhu dan

iklim mikro.

Page 10: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

Gb. 12. Tanaman sebagai Pengontrol Suhu

- Kontrol atau Pengendali Angin

Tanaman berguna sebagai penahan, penyerap, dan

mengalirkan tiupan angin sehingga menimbulkan iklim

mikro. Jenis tanaman yang dipakai harus diperhatikan tinggi

pohon, bentuk tajuk, jenis, kepadatan tajuk tanaman serta

lebar tajuk.

Gb. 13. Tanaman sebagai Pengendali Angin

- Pengendali Suara

Tanaman dapat menyerap suara kebisingan bagi daerah

yang membutuhkan ketenangan. Pemilihan jenis tanaman

tergantung dari tinggi pohon, lebar tajuk, dan komposisi

tanaman.

Gb. 14. Tanaman sebagai Pengendali Suara

Page 11: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

- Penyaring Udara

Tanaman sebagai filter atau penyaring debu, bau, dan

memberikan udara segar.

Gb. 15. Tanaman sebagai Penyaring Udara

d) Pencegah erosi ( erosian control )

Kegiatan manusia dalam menggunakan lahan, selain

menimbulkan efek positif juga menyebabkan efek negatif

terhadap kondisi tanah/lahan. Misal dalam pembentukan muka

tanah, pemotongan, dan penambahan muka tanah ( cut and fill

), penggalian tanah untuk danau buatan. Kondisi tanah menjadi

rapuh atau mudah tererosi karena pengaruh air hujan dan

hembusan angin yang kencang. Akar tanaman dapat mengikat

tanah sehingga tanah menjadi kokoh dan tahan terhadap pukulan

air hujan serta tiupan angin. Selain itu dapat pula berfungsi

untuk menahan air hujan yang jatuh secara tidak langsung ke

permukaan tanah.

Gb. 16. Tanaman sebagai Pencegah Erosi

Page 12: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

e) Habitat Satwa ( wildlife habitats )

Tanaman sebagai sumber makanan bagi hewan serta tempat

berlindung kehidupannya. Hingga secara tidak langsung

tanaman dapat membantu pelestarian kehidupan satwa.

Gb. 17. Tanaman sebagai Habitat Satwa

f) Nilai Estetis ( aesthetic values )

Memberikan nilai estetika dan meningkatkan kualitas

lingkungan ( Austin, Richard L, Designing with Plants. 1982 ).

Nilai estetika dari tanaman diperoleh dari perpaduan antara

warna ( daun, batang, dan bunga ), bentuk fisik tanaman

( batang, percabangan, tajuk ), tekstur tanaman, skala tanaman,

dan komposisi tanaman. Nilai estetika tanaman dapat diperoleh

dari satu tanaman, sekelompok tanaman yang sejenis, kombinasi

tanaman berbagai jenis ataupun kombinasi antara tanaman

dengan elemen lansekap lainnya. Sebagai contoh, tanaman dapat

menimbulkan nilai estetis yang terjadi dari bayangan tanaman

terhadap dinding, lantai dan menimbulkan bayangan yang

berbeda-beda akibat angin dan waktu terjadinya bayangan.

Demikian pula bila tanaman diletakkan pada tepi atau sekeliling

kolam akan menimbulkan bayang-bayang yang dicerminkan

oleh permukaan air ( refleksi ). Ini menghasilkan suatu

pemandangan yang menarik. Dalam konteks lingkungan, kesan

estetis itu menyebabkan nilai kualitasnya akan bertambah.

Page 13: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

o Warna

Warna batang, daun, bunga dari suatu tanaman dapat

menimbulkan efek visual tergantung dari refleksi cahaya

yang jatuh pada tanaman tersebut. Warna daun dan bunga

dari tanaman dapat menarik perhatian manusia, binatang,

dan mempengaruhi emosi yang melihatnya. Efek psikologis

yang ditimbulkan dari warna tersebut telah diuraikan

sebelumnya, yakni warna cerah memberikan rasa senang,

gembira, dan hangat. Sedangkan warna lembut memberikan

kesan tenang dan sejuk. Bila beberapa jenis tanaman dengan

berbagai warna dipadukan dan dikomposisikan akan

menimbulkan nilai estetika.

o Bentuk

Bentuk tanaman dapat dimanfaatkan untuk menunjukan

bentuk 2 atau 3 dimensi, memberi kesan dinamis, indah,

memperlebar atau memperluas pandangan ataupun sebagai

aksentuasi dalam suatu ruangan.

o Tekstur

Tekstur suatu tanaman ditentukan oleh

batang/percabangannya, massa daun serta jarak

pengelihatan terhadap tanaman tersebut. Tekstur tanaman

juga mempengaruhi secara psikis dan fisik bagi yang

memandangnya.

o Skala

Skala atau proporsi tanaman adalah perbandingan besaran

tanaman dengan tanaman lain atau perbandingan antara

tanaman dengan lingkungan sekitarnya.

Page 14: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

It’s difficult to envision a landscape without plants, pernyataan ini

menunjukkan betapa besar arti tanaman dalam pembuatan taman di

suatu tapak. Campur tangan manusia terhadap lingkungan baik

berupa pengisian kekosongan permukaan bumi maupun perbaikan

dan pemeliharaan tanaman yang sudah tum buh secara alami

merupakan prakara yang terpuji dalam melestarikan alam

lingkungannya. ( Ansari, 1983 ).

Carpenter et al ( 1975 ) mengemukakan 2 alasan tanaman dalam

taman, yaitu :

- Merupakan bagian yang mengisi sistem ekologi di atas

permukaan bumi

- Membuat suatu penampilan yang indah sehingga merupakan

daya tarik bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan rohaniah.

Mengenai fungsi tanaman ini diuraikan lebih lanjut sebagai berikut

( Hakim, 1987 dan Sastrapradja, 1978 ) :

1. Sebagai pabrik oksigen ( zat asam, O2 )

2. Mengatur fluktuasi suhu udara dan melindungi manusia dari

terik sinar matahari.

3. Penyaring debu dan penahan gerakan angin ( pohon di

perkotaan ).

4. Menahan kecepatan jatuhnya ir hujan pada permukaan bumi,

mengurangi kecepatan mengalirnya air hujan di permukaan

bumi, memberi kesempatan pada air hujan untuk meresap ke

dalam tanah.

5. Tersedianya lingkungan hidup bagi kehidupan lainnya (habitat).

6. Sebagai visual control yaitu menahan silau yang ditimbulkan

matahari, lampu, pantulan sinar serta digunakan sebagi dinding,

atap, dan lantai ( rumput ) pada ruang luar.

7. Memberikan nilai estetis bila ditinjau dari segi keindahan yang

dipancarkan oleh warnanya.

Page 15: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

d. Penggunaan dan Peletakkan

Peletakkan tanaman haruslah disesuaikan dengan tujuan dari

perancangannya tanpa melupakan fungsi dari tanaman yang dipilih.

Pada peletakkan ini harus pula dipertimbangkan kesatuan dalam

desain atau unity, yaitu sebagai berikut ( Hannebaum, Leroy, 1981,

Landscape Design ) :

- Variasi ( variety )

- Penekanan ( accent )

- Keseimbangan ( ballance )

- Kesederhanaan ( simplicity )

- Urutan ( sequence )

Pengisian ruang terbuka dengan aneka jenis tanaman umumnya telah

menjadi bagian dari perencanaan lansekap. Tanaman mengisi

ruangan mulai dari dalam bangunan, halaman, pinggir jalan, taman

kota dan lain-lain. Penggunaan tanaman ini terutama berdasarkan

keinginan agar tanaman yang ditanam dapat berfungsi sebagai

hiasan. Dengan demikian, jenis-jenis tanaman yang digunakan terdiri

dari tanaman yang telah diterima sebagai tanaman hias.

Penggunaan tanaman berdasarkan fungsi :

A. Tanaman penutup tanah

Berfungsi menahan erosi, khusus untuk rumput dapat dipakai

aktivitas olah raga, piknik dan rekreasi.

Contoh :

Portulaca sp, serunai rambat, verbena, berbagai macam krokot.

B. Tanaman pagar

Batas pemisah daerah kepunyaan pribadi dengan tetangga, jalan,

hak milik orang lain.

Page 16: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

Contoh :

Allamanda, kemuning, kembang sepatu, kacapiring, berbagai

macam bambu hias, berbagai macam puring.

C. Penahan debu

Berfungsi sebagai penahan debu, hiasan taman, bunganya

dimanfaatkan untuk minyak wangi.

Contoh :

Kembang soka, oleander, nusa indah, kenanga, kamboja merah,

kaca piring, cempaka.

D. Penyekat atau border

Berfungsi sebagai pemisah antara penutup tanah ( dalam hal ini

rumput ) dengan tanaman semak dan pohon-pohon tinggi

( daerha yang tidak dipergunakan untuk suatu aktivitas yang rutin

).

Contoh :

Lili paris, maranta, keladi, jawer kotok, sirih hias.

E. Bunga masal

Contoh :

Babandotan, bayam-bayaman, bunga kertas, cosmos, anyelir,

kembang pukul empat, kenikir.

F. Tanaman pergola

Penahan matahari terik pada siang hari ( memberi efek

naungan ).

Contoh :

Nona makan sirih, air mata pengantin, asparagus, bugenvil.

G. Penahan angin

Berfungsi untuk menahan angin dan partikel yang dibawanya

seperti debu.

Contoh :

Cemara dari mulai semak sampai tanaman pohon besar,

flamboyan, kiara payung, tengguli, pinus.

Page 17: elemen pengisi ruang - tanaman & hewan.docx

3.2 Binatang/hewan

Di bumi kita ini kira-kira terdapat satu setengah juta spesies, satu juta

lebih diantarannya ialah spesies hewan yang dibagi menjadi : hewan

yang hidup di darat dan hewan yang hidup di air. ( Soemartono dkk : 977

). Diantara hewan-hewan tersebut, cukup banyak yang hidup berdekatan

dan berasosiasi dengan manusia seperti burung gereja, tikus, kupu-kupu,

anjing, kucing, dan lain-lain, namun masih banyak yang membutuhkan

habitat tertentu untuk kehidupannya. Hutan-hutan dan tanah terbuka

lainnya memberi habitat kepada banyak spesies yang belum dijinakkan

manusia, atau spesies yang belum hidup dengan manusia. Banyak orang

tertarik pada hutan, pesisir, padang pasir, oleh karena adanya

margasatwa.

Masalah margasatwa pada dasarnya sama dengan masalah tanah (ruang)

karena margasatwa memerlukan habitat, yaitu ruang khusus untuk

hidupnya. Jika rawa diubah menjadi persawahan, tanahnya dapat

digunakan oleh banyak orang, akan tetapi tidak lagi dapat digunakan oleh

burung-burung rawa. Dalam pengelolaan margasatwa, seperti halnya

sama dengan sumber-sumber lain kita harus memilih. Pilihan ini

biasanya menyangkut penelitian banyak faktor ekologi yang saling

berinteraksi. Salah satu tujuan pengelolaan margasatwa adalah untuk

menjaga punahnya spesies (Sastrodinoto, 1982).

Banyak contoh yang dapat diberikan dari kenyataan di atas. Misalnya

saja dengan peningkatan penghijauan atau pembuatan tanaman di kota-

kota, akan tampak meningkatkan kehadiran berbagai jenis burung dan

kupu-kupu. Sedangkan untuk mempertahankan Jalak Putih Bali dari

kepunahan, kita harus tetap menjaga kelestarian habitatnya yang

merupakan hutan pantai yang didominir oleh pohon pilang ( Acacia

leucopichea ) dan rumput merakan ( Androcoa contortus ) di Taman

Nasional Bali Barat ( Anonimus, 1986 ).