Elektronika Industri ITB

download Elektronika Industri ITB

of 54

Transcript of Elektronika Industri ITB

PETUNJUK PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA INDUSTRI EL-2246Mengenal Komponen dan Instrumen Dasar

Pengukuran Tegangan dan Arus Listrik

Transistor sebagai Switch dan Penguat

Rangkaian Logika

LABORATORIUMDASARTEKNIKELEKTRO SEKOLAHTEKNIKELEKTRODANINFORMATIKA INSTITUTTEKNOLOGIBANDUNG

PETUNJUKPRAKTIKUM ELEKTRONIKAINDUSTRIEL2246

LaboratoriumDasarTeknikElektro

SEKOLAHTEKNIKELEKTRODANINFORMATIKA INSTITUTTEKNOLOGIBANDUNG

DAFTARISIAturanUmumLaboratorium v vii 1 5 7 11 13 15 25 31 33 35 37 PanduanUmumKeselamatandanPenggunaanPeralatanLaboratorium PercobaanIMengenalKomponendanInstrumenDasar PercobaanIIPengukuranTegangandanArusListrik PercobaanIIITransistorsebagaiSwitchdanPenguat PercobaanIVRangkaianLogika

ApendiksAAkurasi,PresisidanNilaiPenting ApendiksBNilaidanRatingKomponen

ApendiksCInstrumenDasardanAksesoris ApendiksDPrinsipPenggunaanMultimeter ApendiksEPrinsipPenggunaanGeneratorSinyal

ApendiksFPrinsipPenggunaanOsiloskopAnalog ApendiksGPrinsipPenggunaanOsiloskopDigital

iii

AturanUmumLaboratorium

ATURANUMUMLABORATORIUMKELENGKAPAN Setiap praktikan wajib berpakaian lengkap, mengenakan celana panjang/ rok, kemeja dan mengenakansepatu.Praktikanwajibmembawakelengkapanberikut: Modulpraktikum BukuCatatanLaboratorium(BCL) Alattulis(dankalkulator,jikadiperlukan) Nametag KartuPraktikum

PERSIAPANSEBELUMPRAKTIKUM Membacadanmemahamiisimodulpraktikum Mengerjakan halhal yang dapat dikerjakan sebelum praktikum dilaksanakan, misalnya mengerjakan soal perhitungan, menyalin source code, mengisi Kartu Praktikumdll. MengerjakanTugasPendahuluan (TP)setiapPercobaan.TPdapatdilihatdi papan pengumumanLab.Dasardandihttp://labdasar.ee.itb.ac.id Mengisidaftarhadir Mengambil kunci loker dan melengkapi administrasi peminjaman kunci loker (tukarkandengankartuidentitas:KTM/SIM/KTP)

SELAMAPRAKTIKUM Perhatikan dan kerjakan setiap percobaan dengan waktu sebaikbaiknya, diawali dengankehadiranpraktikansecaratepatwaktu KumpulkanKartuPraktikumpadaasisten DokumentasikanpadaBCL(lihatPetunjukPenggunaanBCL)tentanghalhalpenting terkaitpercobaanyangsedangdilakukan

SETELAHPRAKTIKUM PastikanBCLtelahditandatanganiolehasisten Kembalikan kunci loker dan melengkapi administrasi pengembalian kunci loker (pastikankartuidentitasKTM/SIM/KTPdiperolehkembali)

v

AturanUmumLaboratorium Kerjakan laporan sesuai dengan template format laporan yang dapat diperoleh di http://labdasar.ee.itb.ac.id(PanduanPenyusunanLaporanPraktikum) Kumpulkanlaporanpadalemari(sesuainamaasistennya)diLab.Dasar.

PERGANTIANJADWALKASUSBIASA Pertukaranjadwalhanyadapatdilakukanperkelompokdanganmodulyangsama Isi Form Pergantian Jadwal (dapat diperoleh di labdas.ee.itb.ac.id), lalu tunjukkan pada asisten yang bersangkutan, Kordas yang bersangkutan atau TU Lab. Dasar untukditandatangani SerahkanFormPergantianJadwalyangsudahditandatanganitadipadaasistensaat praktikum

KASUSSAKITATAUURUSANMENDESAKPRIBADILAINNYA Isi Form Pergantian Jadwal dengan melampirkan surat keterangan dokter (bagi yangsakit)atausuratterkaitlainnya FormPergantianJadwaldiserahkanpadaTULab.Dasar Praktikan yang bersangkutan sebelum kesempatan jadwal praktikum selanjutnya harusmemintajadwalpraktikumpenggantikeKordaspraktikumterkait

KASUSKEPENTINGANMASSAL Kepentingan massal terjadi jika ada lebih dari 1/3 rombongan praktikan yang tidakdapatmelaksanakanpraktikumpadasatuhariyangsamakarenaalasanyang terkaitkegiatanakademis Isi Form Pergantian Jadwal dan serahkan pada TU Lab. Dasar secepatnya. Jadwal praktikumpenggantisatuhariituakanditentukankemudianolehKordaspraktikum yangbersangkutan

SANKSIPengabaian aturanaturan di atas dapat dikenakan sanksi pengguguran nilai praktikum terkait.

vi

PanduanUmumKeselamatandanPenggunaanPeralatanLaboratorium

PANDUANUMUMKESELAMATANDAN PENGGUNAANPERALATANLABORATORIUMKESELAMATAN Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan partisipasi seluruh praktikan dan asisten pada praktikum yang bersangkutan. Dengan demikian, kepatuhan setiap praktikan terhadap uraian panduan pada bagian ini akan sangat membantu mewujudkanpraktikumyangaman.

BAHAYALISTRIK Perhatikan dan pelajari tempattempat sumber listrik (stopkontak dan circuit breaker)dancaramenyalamatikannya.Jikamelihatadakerusakanyangberpotensi menimbulkanbahaya,laporkanpadaasisten Hindaridaerahataubendayangberpotensimenimbulkanbahayalistrik(sengatan listrik/strum)secaratidakdisengaja,misalnyakabeljalajalayangterkelupasdll. Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada dirisendiri atauoranglain Keringkanbagiantubuhyangbasahkarena,misalnya,keringatatausisaairwudhu Selaluwaspadaterhadapbahayalistrikpadasetiapaktivitaspraktikum

Kecelakaanakibatbahayalistrikyangseringterjadiadalahtersengataruslistrik.Berikutini adalahhalhalyangharusdiikutipraktikanjikahalituterjadi: Janganpanik Matikansemuaperalatanelektronikdansumberlistrikdimejamasingmasingdan dimejapraktikanyangtersengataruslistrik Bantupraktikanyangtersengataruslistrikuntukmelepaskandiridarisumberlistrik Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar anda tentangterjadinyakecelakaanakibatbahayalistrik

BAHAYAAPIATAUPANASBERLEBIH Janganmembawabendabendamudahterbakar(korekapi,gasdll.)kedalamruang praktikumbilatidakdisyaratkandalammodulpraktikum Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas yangberlebihan

vii

PanduanUmumKeselamatandanPenggunaanPeralatanLaboratorium Berikut ini adalah halhal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya api atau panasberlebih: Janganpanik Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar anda tentangterjadinyabahayaapiataupanasberlebih Matikansemuaperalatanelektronikdansumberlistrikdimejamasingmasing Menjauhdariruangpraktikum Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebihpadadirisendiriatauoranglain Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas praktikum

BAHAYABENDATAJAMDANLOGAM Dilarangmembawabendatajam(pisau,guntingdansejenisnya)keruangpraktikum bilatidakdiperlukanuntukpelaksanaanpercobaan Dilarangmemakaiperhiasandarilogammisalnyacincin,kalung,gelangdll. Hindaridaerah,bendaataulogamyangmemilikibagiantajamdandapatmelukai Tidakmelakukansesuatuyangdapatmenimbulkanlukapadadirisendiriatauorang lain

LAINLAIN Dilarangmembawamakanandanminumankedalamruangpraktikum

PENGGUNAANPERALATANPRAKTIKUM Berikutiniadalahpanduanyangharusdipatuhiketikamenggunakanalatalatpraktikum: Sebelummenggunakanalatalatpraktikum,pahamipetunjukpenggunaanalatitu. Petunjuk penggunaan beberapa alat dapat didownload di http://labdasar.ee.itb.ac.id Perhatikandanpatuhiperingatan(warning)yangbiasaterterapadabadanalat Pahami fungsi atau peruntukan alatalat praktikum dan gunakanlah alatalat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkankerusakanpadaalattersebutdanbahayakeselamatanpraktikan Pahami rating dan jangkauan kerja alatalat praktikum dan gunakanlah alatalat tersebutsesuairatingdanjangkauankerjanya.Menggunakanalatpraktikumdiluar

viii

PanduanUmumKeselamatandanPenggunaanPeralatanLaboratorium rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut danbahayakeselamatanpraktikan Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam tajam,api/panasberlebihataulainnyayangdapatmengakibatkankerusakanpada alattersebut Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnyapadabadanalatalatpraktikumyangdigunakan

SANKSIPengabaian uraian panduan di atas dapat dikenakan sanksi tidak lulus mata kuliah praktikumyangbersangkutan.

ix

PanduanUmumKeselamatandanPenggunaanPeralatanLaboratorium

x

PercobaanIMengenalKomponendanInstrumenDasar

PERCOBAANI MENGENALKOMPONENDANINSTRUMENDASARMENGENALKOMPONENTUJUANMengenalkomponenkomponendasar,terutamaresistor,kapasitordaninduktor.

PERALATANKitpraktikumMengenalKomponen

PENDAHULUANTiga komponen dasar yang banyak digunakan di dalam berbagai rangkaian elektronika adalah resistor, kapasitor dan induktor. Penjelasan singkat tentang ketiga komponen ini diuraikandidalamApendiksB.

PERCOBAAN1. Amati berbagai jenis resistor, kapasitor dan induktor pada kit praktikum. Lalu, buatlah simbolketigakomponentersebut. 2. Tentukanhargaberbagaijenisresistor,kapasitordaninduktorpadakitpraktikum.

MENGENALINSTRUMENTUJUAN1. Mengenal power supply, multimeter, osiloskop dan generator sinyal dan memahami fungsinya 2. Memahamibagaimanamenggunakanketigainstrumendiatas

PERALATAN1. KitpraktikumMengenalKomponen 2. PowerSupply 3. Multimeter 4. Osiloskop 5. GeneratorSinyal

1

PercobaanIMengenalKomponendanInstrumenDasar

PENDAHULUANUraiantentangalatalatpraktikumdiatasdiberikanpadaApendiksD,E,FdanG.

PERCOBAANPowerSupply 1. Perhatikandemonstrasipenggunaanpowersupplyolehasisten. Multimeter 2. Perhatikanpenjelasanasistententangfungsidancaramenggunakanmultimeter. 3. Gunakan multimeter untuk mengukur resistansi setiap resistor di dalam kit praktikum MengenalKomponen.Bandingkanhasilperhitunganyangtelahdilakukandenganhasil pengukuran.SelesaikanpercobaantersebutdancatatdenganbentuktabelsepertiTabel 1.1Tabel 1.1 Perbandingan Hasil Perhitungan dan Pengukuran Resistansi Hasil pengukuran No. Kode warna Hasil Perhitungan Multimeter Digital Skala 1. 2. Nilai (Ohm) Multimeter Analog Skala Nilai (Ohm)

GeneratorSinyal 4. Perhatikandemonstrasipenggunaangeneratorsinyalolehasisten. Osiloskop 5. Perhatikandemonstrasipenggunaanosiloskopolehasisten. 6. Bangkitkan(generate)sinyalkotak,sinyalgigigergajidansinyalsinusdengangenerator sinyal. Lalu, tampilkan pada osiloskop dan tentukan frekuensinya. Bandingkan harga frekuensiyangditampikanolehgeneratorsinyaldanhasilpengukurandenganosiloskop. Keterangan: percobaan dilakukan dengan mengeset tiga nilai frekuensi yang berbeda, yaitu100Hz, 1kHzdan10kHz. Selesaikanpercobaantersebutdancatat denganbentuk tabelsepertiTabel1.2. 2

PercobaanIMengenalKomponendanInstrumenDasarTabel 1.2 Hasil Pengukuran Frekuensi Berbagai Sinyal dengan Osiloskop Hasil Pengukuran Frekuensi Berbagai Sinyal dengan Osiloskop No. 1. 2. Frekuensi yg di-set (Hz) 100 10k Sinyal Kotak (Hz) Sinyal Gigi Gergaji (Hz) Sinyal Sinus (Hz)

Gambar 1.1 Kit Praktikum Mengenal Komponen

3

PercobaanIMengenalKomponendanInstrumenDasar

4

PercobaanIIPengukuranTegangandanArusListrik

PERCOBAANII PENGUKURANTEGANGANDANARUSLISTRIK

TUJUAN1. Memahamirangkaianlistriksederhana 2. Memahamicaramengukurtegangandanaruslistrik.

PERALATAN1. MultimeterDigital 2. Osiloskop 3. PowerSupply 4. GeneratorSinyal 5. KitpraktikumPengukuranBesaranBesaranListrik

PENDAHULUANUraiansingkatbagaimanacaramelakukanpengukurantegangan danaruslistrikdiberikan padaApendiksD.

PERCOBAANRangkaianListrik 1. Pahami setiap rangkaian listrik pada kit praktikum. Lalu, gambarkan kembali rangkaian listriktersebutdiBCL. PerhitunganAnalitis 2. Dengannilaitegangan6Volt,hitungnilaitegangandanaruslistrikpadasetiaprangkaian tersebut. Gunakan frekuensi 100 Hz untuk kasus arus bolakbalik (Alternating Current, AC) PengukuranTegangan 3. Dengan nilai tegangan dan frekuensi yang sama (untuk kasus AC) yang sama, lakukan pengukuran tegangan, sesuai gambar rangkaian pada kit praktikum, dengan menggunakanmultimeterdanosiloskop.Bandingkanhasilperhitungandanpengukuran. Keterangan: bangkitkan tegangan arus bolakbalik dengan generator sinyal. Sementara untukteganganarussearah(DirectCurrent,DC),gunakanpowersupply.

5

PercobaanIIPengukuranTegangandanArusListrik PengukuranArusListrik 4. Dengan nilai tegangan dan frekuensi yang sama (untuk kasus AC) yang sama, lakukan pengukuran arus, sesuai gambar rangkaian pada kit praktikum, dengan mengunakan multimeter. 5. SelesaikanseluruhpercobaandiatassehinggaTabel2.1terisi.Lalu,buatlahanalisisdari hasilpercobaanyangtelahdiperoleh.Tabel 2.1 Hasil Perhitungan dan Pengukuran Kombinasi Resistor (Ohm) 1M 100k 1M 1M 100k-100k Hasil Perhitungan dan Pengukuran Tegangan DC Hitung Ukur Arus DC Hitung Ukur Tegangan AC Hitung Ukur Arus AC Hitung Ukur

No.

1. 2. 3.

Gambar 2.1 Kit Praktikum Pengukuran Besaran-Besaran Listrik

6

PercobaanIIITransistorsebagaiSwitchdanPenguat

PERCOBAANIII TRANSISTORSEBAGAISWICTHDANPENGUATTUJUAN1. MemahamirangkaianpadakitpraktikumTransistorsebagaiSwitchdanPenguat 2. Memahamiaplikasitransistorsebagaiswitchdanpenguat

ALATALAT1. PowerSupply 2. Multimeter 3. GeneratorSinyal 4. Osiloskop 5. KitPraktikumTransistorsebagaiSwitchdanPenguat

PENDAHULUANUraiansingkattentangtransistordiberikanpadaApendiksB.

TRANSISTORSEBAGAISWITCHPERCOBAAN

Vin RB

Gambar 3.1 Rangkaian Transistor sebagai Switch

1. Perhatikan penjelasan asisten bagaimana membuat rangkaian Gambar 3.1 dengan kit praktikumyangtersedia.Kemudian,lakukantahap2danseterusnyadibawahini. 2. Hubungkan power supply (dengan kedudukan 0 Volt) pada input rangkaian Vin (perhatikanGambar3.1) 3. AmatihargateganganVBEdanVCEketikalampumasihpadamhinggalampumenyala. 7

PercobaanIIITransistorsebagaiSwitchdanPenguat 4. Naikkanteganganpowersupplyperlahanlahanhinggalampumenyala.Lalu,catatpada teganganVinberapalampumulaimenyala. 5. UlangipercobaandiatasuntuksetiapnilairesistansiRB 6. Lakukananalisisperilakutransistoryangtelahandaamati.

TRANSISTORSEBAGAIPENGUATPERCOBAAN1. Ikuti petunjuk asisten bagaimana merangkai rangkaian penguat tegangan pada kit praktikum 2. LakukanpercobaansehinggaTabel3.1terisiTabel 3.1 Hasil Percobaan Transistor sebagai Penguat SinyalSinusoida(Sin)/ SinyalKotak(Kot) Tegangan BasisEmitor, VBE TeganganPenguatan,VOut Pembacaan Osiloskop Sin Kot Pembacaan Multimeter Sin Kot

Arus Kolektor,IC

Tegangan Input(Vin)

Frekuensi Sin 100Hz Kot Sin Kot

100mV 10kHz 100Hz 50mV 10kHz

8

PercobaanIIITransistorsebagaiSwitchdanPenguat

Gambar 3.5 Kit Percobaan III

9

PercobaanIIITransistorsebagaiSwitchdanPenguat

10

PercobaanIVRangkaianLogika

PERCOBAANIV RANGKAIANLOGIKATUJUAN1. Memahamigerbanglogika 2. Memahamirealisasigerbanglogikapadarangkaianelektronik

ALATALAT1. Multimeter 2. PowerSupply

3. KitPraktikumRangkaianLogika

PENDAHULUANDalam sebuah sistem digital elektronik, dibutuhkan rangkaian logika berupa gerbang gerbang(gates)antaralain:AND,OR,NOT,NANDdanNOR.Gerbanggerbanglogikadiatas dapatdibuat(direalisasikan)denganmerangkaiberbagaikomponen,misalnyaresistordan transistor, sedemikian. Saat ini, di pasaran telah banyak pula tersedia realisasi gerbang logika tersebut dalam bentuk Integrated Circuit (IC). Sebagai contoh, pada praktikum ini digunakanICtypeSN7400yangberisi4buahNANDgatedenganduainput.Skemadari setiapgatenyaadalahsepertiGambar4.1 Gambar 4.1 Nand Gate

PERCOBAAN:1. Perhatikan penjelasan asisten bagaimana cara menjalankan rangkaian logika pada kit praktikum. Kemudian, lakukan secara mandiri tahap 2 dan seterusnya. Keterangan: 11

PercobaanIVRangkaianLogika sebelumdihubungkanpadakitpraktikum,pastikanteganganpowersupplytelahdiatur sebesar5Volt! 2. Buatlah tabel kebenaran gerbang logika AND, OR dan NOT dengan menggunakan kit praktikum. 3. Hubungkan rangkaian AND dan NOT serta OR dan NOT untuk mendapatkan NAND gatedanNORgate.Buatpulatabelkebenarannya. 4. Tentukanlah tabel kebenaran NAND gate dari IC type SN7400. Bandingkan dengan hasilyangdiperolehdaritahap4. 5. Buatlah AND gate dan OR gate dari IC NAND gate SN7400 ini. Tentukan tabel kebenarannya.Bandingkandenganhasilyangdiperolehdaritahap3. 6. Buatlahkesimpulandananalisisdarihasilpercobaanyangtelahdiperoleh

Gambar 4.2 Kit Percobaan IV

12

ApendiksA

APENDIKSAAKURASI,PRESISIDANNILAI PENTINGDisetiapmelakukanpengukuranselalusajaterdapaterrorpadahasilpengukurantersebut. Misalnya, kita akan mendapatkan hasil yang tidak benarbenar sama dari beberapa kali pengulanganpengukurannilaitegangandariterminalyangsamadenganVoltmeter.Lantas, bagaimana cara mengetahui error pengukuran sehingga nilai yang sebenarnya dapat diperoleh? Ada dua parameter yang berkaitan dengan error pengukuran tersebut, yaitu akurasidanpresisi.

AKURASIDANPRESISIAkurasi menyatakan seberapa dekat nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya (true value)ataunilaiyangdianggapbenar(acceptedvalue).Jikatidakadadatabilasebenarnya atau nilai yang dianggap benar tersebut maka tidak mungkin untuk menentukan berapa akurasipengukurantersebut. Presisimenyatakanseberapa dekatnilaihasilduakaliataulebihpengulanganpengukuran. Semakindekatnilainilai hasilpengulanganpengukuranmakasemakin presisipengukuran tersebut.

Gambar 0-1. 1. a) Presisi dan akurasi tinggi; b. Presisi rendah, akurasi tinggi; c. Presisi tinggi, akurasi rendah; d. Presisi dan akurasi rendah

13

ApendiksA

ERRORSISTEMATIKDANERRORACAKError sistematik akan berdampak pada akurasi pengukuran. Jika error sistematik terjadi maka akurasi pengukuran tidak dapat ditingkatkan dengan melakukan pengulangan pengukuran. Biasanya, sumber error sistematik terjadi karena istrumen pengukuran tersebuttidakterkalibrasiataukesalahanpembacaan(errorparalax,misalnya). Error acak akan berdampak pada presisi pengukuran. Error acak hadir memberikan hasil pengukuranyangfluktuatif,diatasdandibawahnilaisebenarnyaataunilaiyangdiangap benar. Presisi pengukuran akibat error acak ini dapat diperbaiki dengan melakukan pengulangan pengukuran. Biasanya, error ini terjadi karena permasalahan dalam memperkirakan (estimating) nilai pengukuran saat jarum berada di antara dua garisskala atau karena nilai yang ditunjukan oleh instrumen tersebut berfluktuasi dalam rentang tertentu.

NILAIPENTINGNilai penting (signifikan) dari suatu pengukuran bergantung pada unit terkecil yang dapat diukur menggunakan instrumen pengukuran tersebut. Dari nilai penting ini, presisi pengukurandapatdiperkirakan. Secara umum, presisi pengukuran adalah 1/10 dari unit terkecil yang dapat diukur oleh suatu instrumen pengukuran. Misalnya, sebuah mistar yang memiliki skala terkecil 1mm akan digunakan untuk mengukur suatu panjang benda. Dengan demikian, pengukuran panjangyangdilakukantersebutdapatdikatakanmemilikipresisisebesar0.1mm. Perkiraanpresisidiatasberbedabilakitamenggunakaninstrumendigital.Biasanyapresisi pengukurandenganinstrumendigitaladalah1/2dariunitterkecilyangdapatdiukuroleh suatu instrumen pengukuran tersebut. Misalnya, nilai tegangan yang ditunjukan oleh Voltmeterdigitaladalah1.523Volt;dengandemikian,presisipengukurantegangantersebut adalah1/2x0.001atausamadengan0.0005Volt.

14

ApendiksB

APENDIKSBNILAIDANRATINGKOMPONENRESISTORFUNGSIResistor berfungsi untuk mengatur aliran arus listrik. Misalnya, resistor dipasang seri denganLED(LightEmittingDiode)untukmembatasibesararusyangmelaluiLED.

KODEWARNA

Gambar B. 1. Resistor

Resistor yang biasa kita jumpai memiliki nilai resistansi yang direpresentasikan oleh kode warnapadabadanresistor.ResistortersebutadalahsepertiyangditunjukanpadaGambar B.1.Tabel C- 1 Kode warna

Warna

Hitam Coklat Merah Jingga Kuning Hijau Biru Ungu Abuabu Putih Warnaemas Warnaperak Tanpawarna

A Angka pertama 1 2 3 4 5 6 7 8 9

B Angkakedua 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

C Faktor penggali 1 10 102 103 104 105 106 101 102

D Toleransi 1% 2% 4% 5% 10% 20%

Labelkodewarnapadabadanresistoradayangberjumlah4,5atau6gelangwarna.Aturan pembacaankodewarnatersebutadalahsebagaiberikut: warnapertama:angkapertamanilairesistansi(resistordengan4,5atau6gelang warna) warna kedua: angka kedua nilai resistansi (resistor dengan 4, 5 atau 6 gelang warna)

15

ApendiksB warna ketiga: faktor pengali (pangkat dari sepuluh) dengan satuan Ohm (resistor dengan4gelangwarna)atauangkaketiganilairesistansi(resistordengan5atau6 gelangwarna) warna keempat: toleransi (resistor dengan 4 gelang warna) atau faktor pengali (pangkatdarisepuluh)dengansatuanOhm(resistordengan5atau6gelangwarna) warnakelima:toleransi(resistordengan5atau6gelangwarna) warna keenam: koefisien temperatur dengan satuan PPM/0C (resistor dengan 6 gelangwarna)

NILAIRESITORResistor tidak tersedia dalam sembarang nilai resistansi. Nilai resistansi setiap resistor mengikutistandardElectronicIndustriesAssociation(EIA).NilairesistansiberdasarkanEIA yangpalingbanyakdijumpaidipasaranadalahseriE6(toleransi20%): 1, 1.5, 2.2, 3.3, 4.7, 6.8, 10, 15, 22, 33, 47, 68, 100, 150, 220, 330, 470, 680,1000,... dst. (Ohm) danseriE12(toleransi10%): 1,1.2,1.5,1.8,2.2,2.7,3.3,3.9,4.7,5.6,6.8,8.2,10,12,15,18,22,27,33,39,47,56,68, 82,100...dst.(Ohm) Terlihatbahwaadaperulangansetiap6deretangka(seriE6)dan12deretangka(seriE12) yangmasingmasingangkatelahdikalikan10. Selainnilainilairesistansidiatas,adanilainilairesistansilebihpresisiyangsukardijumpai. Nilainilai resistansi itu mengukuti standard EIA seri E24 (toleransi 5% dan 2%), E96 (1%) danE192(0.5%,0.25%dan0.1%).Secaralengkap,nilainilairesistansitersebutdapatdilihat di[1].

RATINGDAYAKetika melewati resistor, energi listrik diubah menjadi energi panas. Tentu saja dampak energi panas yang berlebih akan menimbulkan kerusakan pada resistor. Oleh karena itu, resistormemilikiratingdayayangmerepresentasikanseberapabesararusmaksimumyang diperkenankanmelewatiresistor. RatingdayaresistoryangbanyakdigunakanadalahWattatauWatt.Resistortersebut adalah resistor dengan label kode warna yang banyak dipasaran. Selain itu, ada pula resistor dengan rating tegangan 5 Watt atau lebih besar. Untuk resistor jenis ini nilai resistansidanratingtegangannyadapatdibacasecaralangsungdibadanresistornya. Perludiperhatikanbahwagunakeamanandanagarresistortidakmudahrusak(terbakar), pastikan menggunakan resistor yang menghasilkan daya disipasi maksimum sebesar 60% ratingdayadisipasinya.

16

ApendiksB

KAPASITORFUNGSIKapasitor adalah instrumen yang bekerja dengan menyimpan muatan. Aplikasi kapasitor diantaranyadigunakansebagaifilterpadarangkaianpenyearahtegangan. Adaduatipekapasitor,yaitupolardannonpolar/bipolar.Perbedaandarikeduanyaadalah pada ketentuan pemasangan kakikakinya. Polaritas pada kapasitor polar dapat diketahui melalui label polaritas (negatif atau positif) kaki kapasitornya atau panjangpendek kaki kakinya. Pemasangan kapasitor polar ini harus sesuai dengan polaritasnya. Sementara, untuk pemasangan kapasitor nonpolar, tidak ada ketentuan pemasangan polaritas kaki kakinyakarenaitupulapadakapasitornonpolartidakadalabelpolaritasnya. Desain kapasitor, baik polar maupun nonpolar, ada dua bentuk, yaitu aksial dan radial. ContohbentukkapasitoraksialdanradialditunjukanpadaGambarB.2.(perhatikanposisi kakikakinya).

Gambar B. 2. Kapasitor bentuk radial (kiri) [2] dan kapasitor bentuk aksial (kanan) [3]

KAPASITORPOLAR

Gambar B. 3. (Dari kiri) simbol kapasitor polar, kapasitor tantlum dan kapasitor elektrolit [2]

Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah contoh jenis kapasitor polar. Rating tegangankeduakapasitortersebutrendah,yaitu6.3Volt35Volt.Padabadankapasitor tersebut tercetak label polaritas yang menunjukan polaritas kaki komponen yang sejajar denganlabelpolaritastersebut. Saat ini, nilai kapasitansidan rating tegangan kedua jenis kapasitor tersebut dapat dibaca langsung dari label yang tercetak dengan jelas pada badan kapasitornya. Namun, pada kapasitor tantalum biasanya dicetak dengan kode angka. Dahulu, mungkin saat ini juga masih ditemukan di beberapa toko komponen elektronik, nilai kapasitansi dan rating 17

ApendiksB tegangan kapasitor tantalum dicetak dengan label kode warna. Kode warna tersebut mengikutikodewarnastandard(sepertikodewarnapadaresistor). Besarmuatanyangdapatdisimpanolehsuatukapasitorditunjukanolehnilaiyangtertera pada kapasitor tersebut. Besar muatan tersebut biasanya ditulis dalam besaran piko (p), nano(n)danmikro()Farad: =106,1000000F=1F n=109,1000nF=1F p=1012,1000pF=1nF

KAPASITORNONPOLAR

Gambar B. 4. (Dari kiri) simbol kapasitor nonpolar dan jenis-jenis kapasitor nonpolar [5]

Kapasitornonpolarmemilikiratingteganganpalingkecil50Volt.Kapasitornonpolaryang banyakdigunakanbiasanyamemilikiratingtegangan250Voltataulebih.Nilaikapasitansi kapasitornonpolaryangtercetakpadalabelberupakodeangkaataukodewarna.

NILAIKAPASITANSIKAPASITORNONPOLARPerhatikanjenisjeniskapasitorpadaGambarB.4.: Label0.1padakapasitorpalingkiriartinyabahwakapasitortersebutmemilkinilai kapasitansi 0.1F = 100nF. Contoh lain, label 4n7 artinya nilai kapasitansi kapasitortersebutadalah4.7nF. Aturan pembacaan kode warna kapasitor (gambar kedua dari kiri) mirip dengan pembacaankodewarnaresistor.Kodewarnadibacadariwarnapalingatas: warnapertama:angkapertamanilaikapasitansi warnakedua:angkakeduanilaikapasitansi warnaketiga:faktorpengali(pangkatdarisepuluh)dengansatuanpF warnakeempat:toleransi warnakelima:Ratingtegangan Misal, tiga warna pertama kapasitor tersebut adalah coklathitamjingga memiliki artibahwanilaikapasitansinya10x103pF=10000pF. Aturan pembacaan kode angka pada jenis kapasitor seperti tampak pada gambar ketigaadalahsebagaiberikut:

18

ApendiksB angkapertama:angkapertamanilaikapasitansi angkakedua:angkakeduanilaikapasitansi angkaketiga:faktorpengali(pangkatdarisepuluh)dengansatuanpF hurufyangmengikutiangkaangkatersebutadalahnilaitoleransidanrating tegangannya Misalnya, label 102 artinya 10x102pF=1000pF; 472 artinya 4700pF dengan toleransiJ,yaitu5%. Label 470 pada gambar kapasitor nonpolar paling kanan artinya kapasitor tersebutmemilikikapasitansi470pF.Kapasitorjenisini,yaitukapasitorpolystyrene sudahjarangdigunakansaatini.

STANDARDNILAIKAPASITANSINilai kapasitansi berdasarkan standard EIA yang banyak di pasaran adalah seri E6. Perlu dicatat bahwa, seperti pada resistor, kapasitor tidak tersedia dalam sembarang nilai kapasitansi,melainkanmengikutistandardEIA. KapasitorseriE6memilikitoleransi20%.Berikutadalahnilainilaikapasitansinya: 10,15,22,33,47,68,100,150,220,330,470,680,1000,...dst.(dengansatuanpF) Terlihat bahwa ada perulangan setiap enam deret angka yang masingmasing angka telah dikalikan10. Sepertipadaresistor,selainnilainilaikapasitansidiatasadapulanilainilaikapasitansiyang lebihpresisidenganmengikutistandardEIA.

KAPASITORVARIABEL

Gambar B. 5. Kapasitor variabel [5]

Kapasitorjenisinibiasanyadigunakandidalamrangkaiantuningradio.Nilaikapasitansinya relatifkecil,biasanyadiantara100pFdan500pF.

19

ApendiksB

KAPASITORTRIMMER

Gambar B. 6. Kapasitor trimmer [5]

Kapasitortrimmeradalahukuranminidarikapasitorvariabel.Kapasitorinididesainuntuk dapat dipasangkan langsung pada PCB dan untuk diatur nilainya hanya pada saat pembuatanrangkaian.Nilaikapasitansikapasitorinibiasanyakurangdari100pF.Didalam rentang nilai kapasitansinya, kapasitor trimmer memiliki nilai minimum yang lebih besar darinol.

INDUKTORFUNGSIPada rangkaian DC, induktor dapat digunakan untuk memperoleh tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus. Pada rangkai AC, induktor dapat meredam fluktuasi arus yangtidakdiinginkan.

Gambar B. 7. (Dari kiri) simbol induktor dan jenis-jenis induktor [4]

KODEWARNAAda jenis induktor yang desain fisiknya mirip dengan resistor. Nilai induktansinya dinyatakandengankodewarna.InduktorjenisiniditunjukanolehGambarB.8. 20

ApendiksB

Gambar B. 8. Induktor dengan kode warna [5]

Membacakodewarnapadainduktorsamadenganmembacakodewarnapadaresistordan kapasitor: warnapertama:angkapertamanilaiinduktansi warnakedua:angkakeduanilaiinduktansi warnaketiga:faktorpengali(pangkatdarisepuluh)dengansatuanH warnakeempat:toleransi Induktor memiliki rating arus tertemtu. Dalam suatu rangkaian biasanya digunakan stress ratio60%.

DIODAFUNGSIDioda berfungsi untuk membuat arus listrik mengalir pada satu arah saja. Arah arus tersebutditunjukanoleharahtandapanahpadasimboldioda(GambarB.9.). Gambar B. 9. Simbol dioda [5]

FORWARDVOLTAGEDROPSeperti halnya orang yang mengeluarkan energi untuk membuka pintu dan melaluinya, listrikjugamengeluarkanenergisaatmelaluidioda.Teganganlistrikakanberkurangsekitar 0.7Voltsaataruslistrikmelewatidioda(yangterbuatdarisilikon).Tegangansebesar0.7 Voltinidisebutforwardvoltagedrop.

REVERSEVOLTAGEDiodaidealtidakakanmelewatkanarusyangmengalirpadaarahyangberlawanan(dengan panah pada simbol dioda). Namun, secara praktis terdapat kebocoran, yaitu ada arus dilewatkanmaksimumsebesarbeberapaAmeskidapatdiabaikan. Teganganbalikmaksimum(maximumreversevoltage)sebesar50Vataulebihadalahnilai maksimumtegangan(denganaraharusberlawanan)yangmasihdapatditahanolehdioda. 21

ApendiksB Bila tegangan balik melebihi rating tegangan balik maksimum ini maka dioda akan rusak, kebocoranarus.

JENISDIODADiodasignalDioda jenis ini digunakan untuk meneruskan arus dengan nilai arus kecil, yaitu hingga 100mA.Contohdiodajenisiniadalahdioda1N4148yangterbuatdaribahansilikon.

DiodarectifierDioda jenis ini digunakan dalam rangkaian Power Supply. Dioda tersebut berfungsi untuk mengubah arus bolakbalik ke arus searah. Rating maksimum arus yang dapat dilewatkan samadengan1Aataulebihbesardanmaximumreversevoltagesamadengan50Vataulebih besar.

DiodazenerDioda ini digunakan untuk memperoleh tegangan (dioda zener) yang tetap ketika reverse voltagesudahberadadidaerahbreakdown.Ketikareversevoltage,meskinilainyaberubah ubah, asalkan berada di daerah breakdown maka tegangan dioda zener tersebut akan tetap.

TRANSISTORFUNGSITransistorberfungsisebagaipenguatarus.Karenabesararusyangdikuatkandapatdiubah kedalambentuktegangan,makadapatdikatakanjugabahwatransistordapatmenguatkan tegangan.Selainitu,transistorjugadapatberfungsisebagaiswitchelektronik. Ada dua jenis transistor, yaitu NPN dan PNP. Simbol kedua jenis transistor tersebut ditunjukanolehGambarB.10.

Gambar B. 10. Simbol transistor NPN dan PNP (ket.: B = Base, C = Collector dan E = Emitter) [5]

Transistor memiliki tiga kaki yang masingmasing harus dipasang secara tepat. Kesalahan pemasangan kakikaki transistor akan dapat merusakan transistor secara langsung. Perlu dicatat bahwa pada badan transistor tidak ada label yang menunjukan bahwa kaki transistor tersebut adalah B, C atau E. Dengan demikian, sebelum memasang sebuah 22

ApendiksB transistor, pastikan dimana kaki B, C dan E dengan membaca datasheetnya. Di dalam penggunaannya harus pula diperhatikan dua rating: daya disipasi kolektor, yaitu VCE x IC, danbreakdownvoltage,yaituVBEreverse.

DAFTARPUSTAKA[1] [2] [3] [4] www.em.avnet.com/ctf_shared/pgw/df2df2usa/Resistance%20Decade%20Values.pdf www.columbia.k12.mo.us www.banzaieffects.com en.wikipedia.org/wiki/Inductor

[5]

www.kpsec.freeuk.com

23

ApendiksB

24

ApendiksC

APENDIKSCINSTRUMENDASARDANAKSESORISINSTRUMENDASARMULTIMETERDi dalam praktikum yang akan dilakukan nanti, praktikan akan menggunakan dua macam multimeter,yaitumultimeteranalogdanmultimeterdigital(GambarC.1.).

Gambar C. 1. Multimeter digital (kiri) dan multimeter analog (kanan)

GENERATORSINYALGenerator sinyal adalah instrumen yang menghasilkan/ membangkitkan berbagai bentuk gelombang:sinus,kotakdangergaji.

Gambar C. 2. Generator sinyal

25

ApendiksC

OSILOSKOPOsiloskop adalah instrumen ukur yang dapat menampilkan visualisasi dinamis signal teganganyangdiukurnya.

Gambar C. 3. Osiloskop

POWERSUPPLYPerangkat ini adalah instrumen sumber tegangan dan sumber arus. Gambar C.4. adalah gambarPowerSupplyyangdimilikiolehLabdas.JikaandamenggunakanjenisPowerSupply seperti yang ditunjukan oleh gambar di sebelah kanan, pastikan lampu Output menyala agarkitpraktikumyangtelahandahubungkanpadaPowerSupplytersebutbekerja.

Gambar C. 4. Power Supply

26

ApendiksC

KABELAKSESORISKABELKOAKSIALKabelkoaksialmemilikijeniskonektoryangberbedabedauntukfungsiyangberbedapula. Pada bagian ini akan ditunjukan berbagai jenis kabel koaksial berdasarkan konektor yang terpasang.

BNC1banana/4mm

Gambar C. 5. Kabel koaksial dengan konektor BNC dan 1 banana

Gambar C. 6. Konektor BNC (dua gambar kiri) dan 1 banana+lubang untuk kabel ground (paling kanan)

Didalampenggunaanya,kabelsepertitampakpadaGambarC.5.akandigunakanbersama sama dengan kabel seperti pada Gambar C.7. Salah satu ujung kabel Gambar C.7. di dipasangkanpadalubangkonektoruntukGround(GambarC.5.).

27

ApendiksC

Gambar C. 7. Kabel isi kawat tunggal berdiameter 4 mm yang terpasang konektor stackable banana di kedua ujungnya

BNC2unstackblebanana/4mm

Gambar C. 8. Kabel koaksial dengan konektor BNC dan 2 buah unstackable banana

Gambar C. 9. Konektor unstackabel banana

28

ApendiksC

BNCProbekaitdanjepitbuaya

Gambar C. 10. Kabel koaksial dengan konektor BNC dan probe kait + jepit buaya

Kabel ini adalah aksesoris Osiloskop. Pada konektor BNC dan probe kait terdapat fasilitas adjustment.adjustment redaman

skrup adjustmen

Gambar C. 11. (Dari kiri) konektor BNC dengan skrup adjustment (lubang), probe jepit dengan adjustment redaman dan capit buaya (untuk dihubungkan ke Ground)

29

ApendiksC

ADAPTERAdapterdigunakanuntukmenghubungkanduaataulebihkonektoryangberbedajenis.

BNCTconnector

Gambar C. 12. Adapter BNC T-connector

BNCbanana/4mmterminal(bindingpost)

Gambar C. 13. Adapter BNC 4 mm terminal

KABEL4mmSelaintelahditunjukanpadaGambarC.7.,kabel4mmbisasajamemilikikonektoryanglain, misalnyakonektorjepitbuayasatuataukeduaujungnya.

30

ApendiksD

APENDIKSDPRINSIPPENGGUNAANMULTIMETERYang paling umum dalam penggunaan multimeter adalah untuk melakukan pengukuran arus searah, pengukuran tegangan, baik tegangan arus searah maupun bolakbalik dan pengukuran resistansi. Berikut ini adalah halhal yang harus diperhatikan dalam menggunakan multimeter dengan fungsi tersebut. Satu hal lagi yang harus diperhatikan dalam menggunakan multimeter adalah rating multimeter tersebut dan pengaturan skala pembacaan.

MENGUKURARUSSEARAHDalammelakukanpengukuranarussearah,multimeter(Amperemeter)harusdihubungkan secara seri dengan rangkaian yang akan diukur arusnya. Ilustrasi pengukuran tersebut diberikanpadaGambarD.1.

Gambar D. 1. Pengukuran Arus Searah

MENGUKURTEGANGANHubungankan multimeter (Volt meter) secara paralel dengan komponen atau rangkaian yangakandiukurtegangannya.IlustrasipengukurantersebutditunjukanolehGambarD.2.

Gambar D. 2. Pengukuran Tegangan

31

ApendiksD

MENGUKURBESARANLAINPengukuranbesaranlain,misalnyaresistansi,kapasitansiataufrekuensi,dilakukanseperti melakukanpengukurantegangan,yaitudihubungkansecaraparallel.

32

ApendiksE

APENDIKSE PRINSIPPENGGUNAANGENERATORSINYALGenerator sinyal merupakan suatu alat yang menghasilkan sinyal/gelombang sinus (ada juga gelombang segi empat, gelombang segi tiga) dimana frekuensi serta amplitudanya dapat diubahubah. Pada umumnya dalam melakukan praktikum Rangkaian Elektronika (RangkaianListrik),generatorsinyalinidipakaibersamasamadenganosiloskop.

Gambar E. 1. Generator Sinyal

Beberapatombol/saklarpengaturyangbiasanyaterdapatpadageneratoriniadalah: 1. Saklardaya(powerswitch):Untukmenyalakangeneratorsinyal,sambungkangenerator sinyalketeganganjalajala,lalutekansaklardayaini. 2. Pengatur Frekuensi: Tekan dan putar untuk mengatur frekuensi keluaran dalam range frekuensiyangtelahdipilih. 3. Indikatorfrekuensi:Menunjukkannilaifrekuensisekarang 4. Terminal output TTL/CMOS: terminal yang menghasilkan keluaran yang kompatibel denganTTL/CMOS 5. Dutyfunction:Tarikdanputartomboliniuntukmengaturdutycyclegelombang. 6. Selektor TTL/CMOS: Ketika tombol ini ditekan, terminal output TTL/CMOS akan mengeluarkan gelombang yang kompatibel dengan TTL. Sedangkan jika tombol ini ditarik, maka besarnya tegangan kompatibel output (yang akan keluar dari terminal output TTL/CMOS) dapat diatur antara 515Vpp, sesuai besarnya tegangan yang kompatibeldenganCMOS. 7. DCOffset:Untukmemberikanoffset(teganganDC)padasinyal+/10V.Tarikdanputar searah jarum jam untuk mendapatkan level tegangan DC positif, atau putar ke arah 33

ApendiksE yang berlawanan untuk mendapatkan level tegangan DC negatif. Jika tombol ini tidak ditarik, keluaran dari generator sinyal adalah murni tegangan AC. Misalnya jika tanpa offset, sinyal yang dikeluarkan adalah sinyal dengan amplitude berkisar +2,5V dan 2,5V.Sedangkanjikatomboloffsetiniditarik,teganganyangdikeluarkandapatdiatur (dengan cara memutar tombol tersebut) sehingga sesuai tegangan yang diinginkan (misalberkisar+5Vdan0V). 8. Amplitude output: Putar searah jarum jam untuk mendapatkan tegangan output yang maksimal,dankebalikannyauntukoutput20dB.Jikatombolditarik,makaoutputakan diperlemahsebesar20dB. 9. Selektor fungsi: Tekan salah satu dari ketiga tombol ini untuk memilih bentuk gelombangoutputyangdiinginkan 10. Terminaloutpututama:terminalyangmengelurakansinyaloutpututama 11. Tampilanpencacah(counterdisplay):tampilannilaifrekuensidalamformat6x0,3" 12. Selektor range frekuensi: Tekan tombol yang relevan untuk memilih range frekuensi yangdibutuhkan.

13. Pelemahan 20dB: tekan tombol untuk mendapat output tegangan yang diperlemah sebesar20dB.

34

ApendiksF

APENDIKSF PRINSIPPENGGUNAANOSILOSKOPANALOGBEBERAPATOMBOLPENGATURPENTING

Gambar F. 1. Tampilan Muka Osiloskop

Beberapatombolpengaturyangpenting: Power:menghidupkandanmematikanOsiloskop Intensitas:mengaturintensitascahayapadalayar. Fokus:mengaturketajamangambaryangterjadipadalayar Horizontal dan Vertikal: mengatur kedudukan gambar dalam arah horizontal dan vertical Volt/Div(atauVolts/cm),ada2tombolyangkonsentris.Tombolditempatkanpada kedudukanmaksimumkekanan(searahdenganjarumjam)menyatakanosiloskop dalam keadaan terkalibrasi untuk pengukuran. Kedudukan tombol di luar menyatakan besarteganganyangtergambarpadalayarperkotak(percm) dalam arahvertikal Time/Div (atau Time/cm), ada 2 tombol yang konsentris. Tombol di tengah pada kedudukanmaksimumkekanan(searahdenganjarumjam)menyatakanosiloskop dalam keadaan terkalibrasi untuk pengukuran. Kedudukan tombol diluar menyatakan factor pengali untuk waktu dari gambar pada layar dalam arah horizontal Sinkronisasi:mengatursupayapadalayardiperolehgambaryangtidakbergerak 35

ApendiksF Slope:mengatursaattriggerdilakukan,yaitupadawaktusinyalnaik(+)ataupada waktusinyalturun() Kopling:menunjukanhubungandengansinyalsearahataubolakbalik External Trigger: Trigger dikendalikan oleh rangkaian di luar osiloskop. Pada kedudukan ini fungsi tombol sinkronisasi, slope dan kopling tidak dapat dipergunakan Internal Trigger: trigger dikendalikan oleh rangkaian di dalam osiloskop. Pada kedudukan ini fungsi tombol simkronisasi, slope dan kopling dapat dipergunakan

BEBERAPABAGIANPENTINGRANGKAIANTRIGGER Tugasutamadarirangkaiantriggeradalahgambaryangdiperolehpadalayarselalu diam(tidakbergerak) Rangkaian trigger mendapat input dari penguat Y, dan outputnya yang berupa pulsapulsa,akanmenjalankangeneratortimebase Pulsa yang dihasilkan oleh rangkaian ini, selalu bersamaan dengan permulaan periodadarisinyalinputY Dengan adanya pulsa trigger ini, maka sinyal dari generator time base selalu seiringdengansinyalinputY,sehinggagambarpadalayartidakakanbergerak

Gambar F. 2. Rangkaian Trigger

KALIBRATOR Osiloskop biasanya dilengkapi dengan suatu sinyal kalibrasi yang mempunyai bentuktegangansertaperiodetertentu Denganmengamatisinyalinipadalayar,makatime/divdanvolt/divosiloskop dapatdikalibrasi(LihatApendiksH)

PROBEDANPEREDAM Kabel penghubung seringkali dapat merubah bentuk sinyal serta menyebabkan pergeseran fasa ataupun osilasi disebabkan adanya kapasitas pada kabel yang digunakan Jenis probe tertentu dapat digunakan di sini untuk mengkompensasikan hal tersebut Peredam digunakan apabila tegangan sinyal yang akan diukur jauh melampaui kemampuandariosiloskop(LihatApendiksH)

36

ApendiksG

APENDIKSG PRINSIPPENGGUNAANOSILOSKOPDIGITALSama halnya dengan osiloskop analog, osiloskop digital menampilkan sinyal tegangan terhadap waktu. Selain itu, beberapa osiloskop digital dapat menampilkan bentuk sinyal tegangandalamdomainfrekuensi(hasildariFastFourierTransform/FFT).Fituryangkedua tersebutdisediakanolehosiloskopdigitalmerkGWInstektipeGDS806Syangdimilkioleh Lab.DasarTeknikElektroSTEI.Padabagianselanjutnyaakandiuraianlebihjauhmengenai panduanpenggunaanosiloskopdigitalmerkGWInstektipeGDS806S.

KALIBRASI

Gambar G. 1. Kalibrasi Internal

Osiloskop digital memberikan fasilitas kalibrasi internal. Pada panel osiloskop terdapat sumbersinyalkotakdenganteganganpeaktopeaksebesar2Volt,frekuensi1kHz.Untuk menjalankankalibrasiinternal,ikutilangkahlangkahberikut(perhatikanGambarG.1.): NyalakanosiloskopdenganmenekantombolON/STBY(namun,pastikanbahwa kabelpowerterpasangpadajalajaladansaklaryangterletakdibelakangosiloskop sudahdiONkan); PasangkonektorBNCpadapangkalprobkeCH1atauCH2; Pastikanredamandisetpadax1; Pasang/ kaitkan kepala prob pada sumber sinyal kotak, 2V dan jepitkan jepit buayapadaframe/chassisterminal; KemudiantekanAUTOSET. 37

ApendiksH Setelahsemualangkahdiatasdijalankan,padalayarakanditampilkansinyalkotak.Namun, apabila layar tidak menampilkan sinyal berbentuk kotak maka atur skrup adjustmen yang terletakpadapangkalprobhinggapadalayarditampilkanbentuksinyalkotak(perhatikan GambarG.2.).

a

b

c

Gambar G. 2. Tampilan sinyal yang terkalibrasi (a) dan tidak terkalibrasi (b dan c)

REDAMANPadapraktisnya,redamanx1danx10memilikiartisebagaiberikut: BilaredamandisetpadaX1berartinilaiteganganpeaktopeakyangditampilkan padalayeradalahnilaitegangansebenarnya; Bila redaman diset pada X10 berarti nilai tegangan peak to peak yang ditampilkanpadalayeradalah1/10nilaitegangansebenarnya.

Gambar G. 3. Pengatur Redaman x1 dan x10

FITURFITURDASARBerikutiniadalahpenjelasanfungsibeberapabagianpenting(termasuktombol,knopdan terminal)padapaneluntukmenjalankanfiturfiturdasarosiloskop:

38

ApendiksG

a i n l f c g m e b o m d

h k j

Gambar G. 4. Tampilan Muka Osiloskop

MENAMPILKANDANMENGUKURSIGNALa. Tombolini(ON/STBY)adalahtomboluntukmenghidupkandanmematikan/standby osiloskop b. Bagian ini (CH2) adalah terminal BNC, tempat prob dipasang. CH2 menunjukan bahwaprobdipasangpadakanal2.Bilaingindipasangpadakanal1makapasangprob padaterminalCH1 c. Tombolini(AUTOSET)adalahtombolistimewayangdimilikiolehosiloskopdigital. Setelah prob dipasang dan pengukuran siap untuk dilakukan, tekan tombol ini: layar akan menampilkan gambar sinyal yang (biasanya) diinginkan. Langkah selanjutnya adalahmelakukanpengaturandenganmemutarknopd.dane. d. Knop ini (TIME/DIV) berfungsi untuk mengubah skalautama horizontal (waktu). Denganmengubahubahknopini,layarakanmenampilkangambarsignalyangmerapat ataumeregangpadaarahhorizontal.Nilaiskalawaktutersebutditampilkanpadalayar bagianbawah,kotakketigadarikiri(lihatj.) e. Knop ini (VOLTS/DIV) berfungsi untuk mengubah skalautama vertikal (tegangan). Denganmengubahubahknopini,layarakanmenampilkangambarsignalyangmerapat atau meregang pada arah vertikal. Nilai skala waktu tersebut ditampilkan pada layar bagianbawah,kotakketigadarikiri(lihatk.) f. Dengan menekan tombol ini (Measure), pada layar ditampilkan nilainilai, diantaranya: 39

ApendiksH Vpp:teganganpeaktopeak(VmaxVmin) Vrms:teganganRMS Vmax:teganganpeakpositif(amplitudomaksimum) Vmin:teganganpeaknegative(amplitudeminimum) Freq:frekuensisinyal

Dengan menekan tombol, misalnya, F1 berkalikali atau memutar knop Variabel (knop l) maka pada layar akan ditampilkan nilainilai lainnya, misalnya Period yang menyatakanperiodasinyaldanDutyCycleyangmenyatakandutycyclesinyal. g. Tombol ini (CH2) berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan kanal 2. Bila tombol ini ditekan, pada layar ditampilkan menu yang berkaitan dengan kanal 2, diantaranyaberkaitandenganredamanprobe(h.)dancoupling((i.) h. FungsitomboliniberkaitandenganmenuyangditampilkansetelahCH2(atauCH1 untuk kanal 1) ditekan. Nilai redaman ( x1, x10 atau x100) yang tampail pada layarharusdisesuikandenganredamanyangdisetpadaprobdenganmenekantombol ini(F4). i. FungsitomboliniberkaitandenganmenuyangditampilkansetelahCH2(atauCH1 untuk kanal 1) ditekan. Tombol ini (F1) berfungsi untuk mengeset coupling DC, AC atauground: j. Bila diset coupling AC maka pada layar akan ditampilkan sinyal tanpa komponen DCnya.Padakondisiini,sinyalakanberadaditengahtengahposisivertikal(0Volt) Dengan mengeset coupling Ground, akan diperoleh garis horizontal yang menyatakanposisinilai0Volt

Bagianini(kotakketigadarikiri)menunjukanduahal:nilaiskalautamawaktudannilai samplerate(posisinyaberadadiatasnilaiskalautamawaktu)

k. Bagianini(kotakkeduadarikiri)menunjukannilaiskalautamategangan l. Fungsibagianiniberkaitandenganketerangantombolf.

m. Knop ini (Position) berfungsi untuk menggeser signal secara vertikal atau horizontal (perhatikantandapanahpadalabelknoptersebut).

MENGUKURSIGNALDENGANMENUCURSORn. Dengan menekan tombol ini (Cursor), pada layar ditampilkan menu CURSOR yang memberikan fasilitas untuk melakukan, misalnya, pengukuran secara manual selisih tegangan(denganduagarisbatashorizontalputusputus)danfrekuensisinyal(dengan batas oleh duagarisbatas vertikal putusputus) yang ditampilkan pada layar (lihat Gambar G.5.). Ada tiga tombol dan satu knop yang perlu diketahui untuk memanfaatkanfasilitasini: F1untukmengesetsumbersinyalyangakandiukur

40

ApendiksG F2 untuk mengaktifkan duagarisbatas horizontal putusputus. Tekan F2 kembaliuntukmemperolehmodeduagarisbatasberbeda. F3untukmengaktifkanduagarisbatasvertikalputusputus.TekanF3kembali untukmemperolehmodeduagarisbatasberbeda. Variabel untuk menggeser duagarisbatas horizontal atau vertical (tidak bersamaan)bergantungtombolF2atauF3yangditekan.

Gambar G. 5. Tampilan Menu CURSOR

MENAMPILKANMODEXYo. Bila tombol ini (HORI MENU) ditekan, akan ditampilkan menu HMENU pada layar (perhatikan Gambar G.6.). Fasilitas yang biasa digunakan pada menu ini adalah mode XY, yaitu menampilkan grafik tegangan sinyal dari kanal 1 terhadap tegangan sinyal darikanal2.TekantombolF5untukmenampilanmodeXY.

41

ApendiksH

Gambar G. 6. Tampilan Menu H-MENU

42