Elektrokimia
-
Upload
nurul-fatimah -
Category
Documents
-
view
57 -
download
0
Transcript of Elektrokimia
A. JUDUL PERCOBAAN
ANALISIS ELEKTROKIMIA
B. TANGGAL PERCOBAAN
21 Mei 2013 pukul 10.00 WIB
C. SELESAI PERCOBAAN
21 Mei 2013 pukul 12.30 WIB
D. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan potensial kimia Cu2+
2. Analisis Cu2+ secara potensiometri
E. DASAR TEORI
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi
kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan
banyaknya elektron yang dimiliki. Pengujian/prosedur analisis secara elektrokimia yang
diperlukan untuk menganalisis mutu dari berbagai bahan/produk pangan, tanaman,
sampel air, atau cairan. Pengujian elektrokimia ini meliputi pH, potential, konduktivitas,
oksigen terlarut (DO), dan salinitas.
Langkah analisis secara elektrokimia
1. Menyiapkan standar
Bahan-bahan untuk standar di identifikasi sesuai dengan metode standar dan
persyaratan keamanan.
Bahan kimia standar ditimbang, dilarutkan, dan ditera volumenya sesuai
dengan prosedur pembuatan standar yang ditetapkan.
Sifat-sifat standar dicatat, dibandingkannya dengan spesifikasi dan perbedaan
yang ada dicatat dan dilaporkan
2. Menguji sampel
Sampel ditimbang atau diukur sesuai dengan jenis pengujian
Larutan pengkalibrasi dipilih dan disiapkan
Peralatan dinyalakan, dikalibrasi dan dioperasikan sesuai dengan instruksi
kerja alat
Larutan sampel diukur sesuai dengan instruksi kerja alat
Peralatan dimatikan sesuai dengan instruksi kerja alat
Persiapan dari contoh meliputi proses seperti : penggilingan, penghalusan,
penyiapan pelarutan cakram/disc pengabuan, pereflukan dan pengekstrasian,
penyaringan, penguapan, flokulasi, pengendapan dan sentrifugasi/pemusingan.
Instrumen atau alat pengukur yang digunakan untuk menganalisis sebagaimana
dibawah ini :
pH meter
adalah sebuahalat elektronikyang digunakanuntuk mengukur pH (keasaman ataualkalinit
as) dari suatucairan(meskipun probe khusus terkadangdigunakan
untuk mengukur pH zat semi padat). pH meter biasa terdiridari pengukuran khusus probe
(elektrodagelas) yang terhubung kemeteranelektronik yang mengukur danmenampilkan
pH. Prinsip dasar pengukuran pH dengan menggunakan pHmeter
adalah potensial elektrokimia yang terjadi antara larutanyang terdapat di dalam elektroda
gelas yangtelah diketahui denganlarutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak
diketahui.Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akanberinteraksi dengan
ion hidrogen yang ukurannya relatif
kecildanaktif. Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensialelektrokimia dari ion
hidrogen atau diistilahkan denganpotential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit
elektrik dibutuhkan suatuelektrodapembanding.
Teknik analisis elektrokimia merupakan salah satu analisis instrumental,
disamping teknik analisis spektroskopi. Sistem pengukuran dalam analisis elektrokimia
didasarkan pada signal-signal listrik yang timbul sebagai hasil interaksi antara materi
dengan listrik baik berupa potensial maupun hantaran listrik. Beragam teknik analisis
elektrokimia telah banyak dipakai dalam laboratorium sebagai alat-alat instrumen dasar.
Beberapa contoh metode elektroanalitik adalah potensiometri, voltametri, Coulometri,
Konduktometri,dan lain-lain.
Potensiometri adalah cara elektrokimia untuk elektrolisis ion secara kuantitatif
berdasarkan pengukuran potensial dari elektroda yang peka terhadap ion yang
bersangkutan. Potensiometri digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu ion, pH
larutan, atau titik akhir titrasi. Prinsip dasar potensiometri interaksi analit dengan
elektroda. Potensial listrik yang ditimbulkan diukur menggunakan alat potensiometer.
Bagian yang paling penting dalam potensiometri adalah elektroda. Elektroda
berfungsi untuk menangkap sinyal listrik yang diakibatkan oleh analit yang ada dalam
larutan. Elektroda yang digunakan dalam pengukuran elektrokimia terdiri dari elektroda
kerja dan elektroda pembanding.
Elektroda kerja adalah elektroda yang potensial elektrodanya bergantung pada
konsentrasi (aktivitas) analit yang akan diukur. Elektroda kerja harus memiliki
kesesitivan yang tinggi terhadap konsentrasi analit. Tanggapannya terhadap kereaktifan
teroksidasi dan tereduksi harus sedekat mungkin dengan yang diramalkan oleh
persamaan Nerst. Sehingga adanya perbedaan yang kecil dari konsentrasi analit akan
memberikan perbedaan tegangan konsentrasi zat yang sedang diselidiki.
Elektroda pembanding adalah elektroda yang potensial standarnya diketahui,
konsta, dan mengikuti persamaan Nerst. Elektroda pembanding harus sama sekali tidak
peka terhadap komposisi larutan yangsedang diselidiki.
Potensiometri merupakan aplikasi langsung dari persamaan Nerst yang
memberika hubungan antara potensial relatif suatu elektroda dengan konsentrasi ionik
dalam larutan. Misalnya pada reaksi berikut:aA + bB → cC + dD∆ G=∆ G°+RT ln K
∆ G=∆ G°+RT lnaC c ∙ aDd
aAa ∙ aBb
Untuk larutan encer maka a≃c
∆ G=∆ G°+RT ln[ C ]c ∙ [ D ]d
[ A ]a ∙ [ B ]b
△G=−nFE , maka
∆ G=∆ G°+RT ln[ C ]c ∙ [ D ]d
[ A ]a ∙ [ B ]b
−nFE=−nFE°+RT ln[ C ]c ∙ [ D ]d
[ A ]a ∙ [ B ]b
E=E°−RT ln[ C ]c ∙ [ D ]d
[ A ]a ∙ [ B ]b
E
ln [Cu2+]
Persamaan di atas digunakan sebagai dasar perhitungan elektrokimia dan bila
diterapkan untuk kation Cu2+ yang mengalami reduksi menjadi Cu. Sesuai dengan
persamaan berikut:
Cu2+ + 2e- → Cu
Maka persamaan reaksinya menjadi:
ECu2+¿ /Cu=E∘
Cu2+¿ /Cu−RTnF
ln [Cu ]¿¿ ¿ ¿
¿
Persamaan ini dapat diterapkan pada pengukuran potensial dari beberapa konsentrasi
larutan Cu2+ dan Zn2+ serta penentuan konsentrasi Cu2+ dalam sampel. Untuk
menentukan konsentrasi suatu zat, misalnya Cu2+ diperlukan potensial dari larutan Cu2+
dengan berbagai konsentrasi, kemudian dimasukkan dalam grafik seperti di bawah ini:
tg α=slope=gradien=RTnF
Konsentrasi Cu2+ juga dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan garis
y=ax+b. Dengan y adalah E (potensial), a adalah RTnF
, x adalah ln [Cu2+], dan b
adalah E0.
F. RANCANGAN PERCOBAAN:
1. Alat dan Bahan
Alat
- pH meter
- Gelas Kimia
- Pipet Volum
- Labu ukur 100 mL
- Botol semprot
Bahan
- Larutan CuSO4 0,1 M
- Aquades
2. Alur Kerja
Larutan sampel
Potensial sampel
Diukur potensial dengan menggunakan pH meter
Larutan CuSO4 0,1 M
Diencerkan dalam konsentrasi 10-3,2.10-3,4.10-3,8.10-3,16.10-3Diukur potesial pada masing-masing konsentrasiDibuat grafik standar
Konsentrasi sampel Cu2+ dan jumlah elektron
G. HASIL PENGAMATAN :
No Prosedur PercobaanHasil Pengamatan
Dugaan/Reaksi KesimpulanSebelum Sesudah
1 - Larutan CuSO4 :
berwarna biru
- Aquades : tidak
berwarna
- Larutan CuSO4
0,001 M : biru
(--)
- Larutan CuSO4
0,002 M : biru
(-)
- Larutan CuSO4
0,004 M : biru
- Larutan CuSO4
0,008 M : biru
(+)
- Larutan CuSO4
0,0016 M : biru
(++)
Konsentrasi sampel
0,01 M
H. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, mula-mula ditentukan potensial sampel dimana
larutan sampel Cu2+ yang berwarna biru (+++) dimasukkan ke dalam gelas
kimia dan diukur potensialnya dengan menggunakan pH meter dan dicatat
harga potensialnya. Harga potensial Cu2+ yang diperoleh adalah sebesar 96
mV.
Selanjutnya, dibuat sederetan larutan standar (1.10-3, 2.10-3, 4.10-3,
8.10-3, 16.10-3) M dari larutan induk 0,1 M CuSO4 yang berwarna biru
dengan cara mengencerkan dengan aquades yang tidak berwarna.
Pembuatan sederetan larutan standar ini bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi dari larutan sampel yang diberikan. Kemudian sederetan
larutan standar tersebut diukur harga potensialnya dengan menggunakan
pH meter sehingga diperoleh harga potensial sebagai berikut :
Larutan CuSO4 10-3 = biru (--) memiliki harga potensial 68,2 mV.
Larutan CuSO4 2.10-3 = biru (-) memiliki harga potensial 100,3 mV.
Larutan CuSO4 4.10-3 = biru memiliki harga potensial 103,8 mV.
Larutan CuSO4 8.10-3 = biru (+) memiliki harga potensial 93,3 mV.
Larutan CuSO4 16.10-3 = biru (++) memiliki harga potensial 99,2 mV.
Reaksi yang terjadi adalah
Cu Cu2+ + 2e
4H+ + O2 + 4e 2H2O
Berdasarkan konsentrasi dan potensial yang diperoleh dapat dibuat
grafik standar secara regresi untuk menghitung konsentrasi larutan sampel
yang diberikan. Grafik tersebut dapat dillihat pada grafik di bawah ini :
-7.5 -7 -6.5 -6 -5.5 -5 -4.5 -4 -3.50
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
f(x) = 0.00793482272488929 x + 0.136771813565641R² = 0.367338116217281
Grafik
ln C
E
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa konsentrasi dari
larutan sampel yang diberikan dan menentukan jumlah elektron yang
terlibat dalam reaksi dari persamaan berikut:
y = 0,007x + 0,136
sehingga konsentrasi larutan sampel yang diberikan adalah sebesar 96,6 x 10 -3 M
dan jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi adalah 2 elektron.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan :
1) Konsentrasi Cu2+ sampel yang diberikan adalah 96,6 x 10-3 M
2) Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi adalah 2 elektron
3) Harga potensial larutan standar yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Larutan CuSO4 10-3 = biru (--) memiliki harga potensial 68,2 mV.
Larutan CuSO4 2.10-3 = biru (-) memiliki harga potensial 100,3 mV.
Larutan CuSO4 4.10-3 = biru memiliki harga potensial 103,8 mV.
Larutan CuSO4 8.10-3 = biru (+) memiliki harga potensial 93,3 mV.
Larutan CuSO4 16.10-3 = biru (++) memiliki harga potensial 99,2 mV.
4) Grafik standar regresi yang diperoleh adalah :
J. JAWABAN
PERTANYAAN
1. Tuliskan persamaan regresi linier dari hubungan variabel X sebagai
konsentrasi dan Y sebagai potensial?
Jawab :
i. y = 0,007x + 0,163
2. Bagaimana caranya menentukan jumlah elektron yang terlibat dalam
reaksi ? jelaskan !
Jawab :
Cara menentukan jumlah elektron yang terlibat yaitu dengan melihat
persamaan regresi di atas. Persamaan regresi tersebut adalah:
y = ax + b
y = 0,007x + 0,163
E Cu2+/Cu = RTnF
ln [Cu2+] + E° Cu2+/Cu
Sehingga jumlah elektron yang terlibat dalan reaksi adalah
RTnF
=0,0123
8,314 .298n .96500
=0,0123
n = 2,087
Jadi jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi adalah 2.
3. Dapatkah konsentrasi Cu2+ dari harga pH jelaskan !
-7.5 -7 -6.5 -6 -5.5 -5 -4.5 -4 -3.50
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
f(x) = 0.00793482272488929 x + 0.136771813565641R² = 0.367338116217281
Grafik
ln C
E
Jawab :
Konsentrasi Cu2+ dapat diketahui jika harga pH juga diketahui karena
harga pH merupakan log dari konsentrasi. Sehingga konsentrasi Cu2+
dapat diketahui dengan mudah jika harga pH juga diketahui.
4. Tentukan konstanta kesetimbangan dari Cu2+ menjadi Cu !
Jawab
K = [Cu]¿¿
K = 1¿¿
K = 1
0,01
K = 100
K. DAFTAR PUSTAKA
Svehla, G. 1979. Vogel: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan
Semimikro. Edisi Kelima. Terjemahan oleh Ir. L. Setiono dan Dr. A. Hadyana
Pudjaatmaka. 1985. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
Tim Dosen Kimia Analitik. 2013. Panduan Praktikum Kimia Analitik 2. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya
Underwood, A. L. dkk. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.
Wiryawan, Adam. 2011. Analisis Secara Elektrokimia.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/analisis-secara-
elektrokimia/analisis-secara-elektrokimia/
LAMPIRAN
pH meter Saat dihitung potensial
larutan
Perhitungan
[Cu2+] (M)Potensial
(V)
10-3 68,2 x 10-3
2 x 10-3 100,3 x 10-3
4 x 10-3 103,8 x 10-3
8 x 10-3 93,3 x 10-3
16 x 10-3 99,2 x 10-3
Sampel 96,6 x 10-3
-7.5 -7 -6.5 -6 -5.5 -5 -4.5 -4 -3.50
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
f(x) = 0.00793482272488929 x + 0.136771813565641R² = 0.367338116217281
Grafik
ln CE
Maka dihitung konsentrasi dengan persamaan diatas
y=0,0079 x+0,1368
0,0996=0,0079 x+0,1368
0,0079 x=0,0996−0,1368
0,0079 x=−0,0372
x=−0,03720,0079
=−4,708860759
ln x=−0,0408
x=0,009 ≈ 0.01 M