Electrostatic Precipitator
-
Upload
zyaban-dorayakiez-cuphuw -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Electrostatic Precipitator
![Page 1: Electrostatic Precipitator](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/563dbc01550346aa9ab06e53/html5/thumbnails/1.jpg)
Electrostatic Precipitator4/10/2009 HaGe 0 komentar
Artikel kali ini akan membahas mengenai aplikasi dari teori elektrostatis yang pernah dibahas pada artikel
sebelumnya di sini. Aplikasi dari electrostatic pada dunia industri digunakan untuk mengatasi masalah limbah
debu. Industri yang mengaplikasikannya antara lain PLTU, pabrik gula dan pabrik semen, salah satu caranya
adalah dengan menggunakan electrostatic precipitator (ESP).
ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap debu dengan effisiensi tinggi (mencapai
diatas 90%) dan rentang partikel yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan electro static precipitator
(ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan hanya sekitar 0,16 % (efektifitas
penangkapan debu mencapai 99,84%).
Salah satu komponen terpenting dalam proses produksi di Pabrik Gula dan PLTU adalah boiler. Fungsinya
adalah sebagai tempat untuk memanaskan air, sehingga menghasilkan uap yang nantinya akan digunakan untuk
proses selanjutnya. Pada PLTU, uap ini digunakan untuk memutar turbin uap sebagai
penggerak generator.Untuk melakukan kerjanya, boiler membutuhkan adanya panas yang digunakan untuk
memanaskan air. Panas ini disuplai dari bagian yang disebut dengan ruang bakar atau furnace, dimana pada
ruang bakar ini dilengkapi dengan alat pembakaran atau burner. Hasil pembakaran di ruang bakar tersebut
mengandung banyak debu mengingat bahan bakar yang digunakan adalah batubara, dan debu tersebut akan
terbawa bersama gas buang menuju cerobong. Sebelum gas buang tersebut keluar melalui cerobong, maka gas
buang tersebut akan melewati kisi-kisi suatu electrostatic precipitator (ESP).
Gambar 1. Electrostatic precipitator overview.
Gambar 2. Persentase penangkapan partikel debu pada ESP.
Cara Kerja ElectroStatic Precipitator
Cara kerja dari electro static precipitator (ESP) adalah (1) melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan
listrik yang terbentuk antara discharge electrode dengan collector plate, flue gas yang mengandung butiran debu
pada awalnya bermuatan netral dan pada saat melewati medan listrik, partikel debu tersebut akan terionisasi
sehingga partikel debu tersebut menjadi bermuatan negatif (-). (2) Partikel debu yang sekarang bermuatan
negatif (-) kemudian menempel pada pelat-pelat pengumpul (collector plate), lihat gambar 4. Debu yang
dikumpulkan di collector plate dipindahkan kembali secara periodik dari collector plate melalui suatu getaran
![Page 2: Electrostatic Precipitator](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/563dbc01550346aa9ab06e53/html5/thumbnails/2.jpg)
(rapping). Debu ini kemudian jatuh ke bak penampung (ash hopper), lihat gambar 1 dan 2, dan ditransport
(dipindahkan) ke flyash silo dengan cara di vakum atau dihembuskan.
Gambar 3. Bagian-bagian dari electrostatic precipitator.
Gambar 4. Proses ionisasi.
Proses Pembentukan Medan Listrik
Proses pembentukan medan listrik; (1) Terdapat dua jenis electrode, yaitu discharge electrode yang bermuatan
negatif dan collector plate electrode bermuatan positif. (2) Discharge electrode diletakkan diantara collector plate
pada jarak tertentu (memiliki jarak antara discharge electrode dengan collector plate). (3) Discharge electrode
diberi listrik arus searah (DC) dengan muatan minus (lihat gambar 3), pada level tegangan antara 55 – 75 KvDC
(sumber listrik awalnya adalah 380 volt AC, kemudian dinaikkan oleh transformer menjadi sekitar 55 – 75 Kv dan
dirubah menjadi listrik DC oleh rectifier, diambil hanya potensial negatifnya saja). (4) collector plate ditanahkan
(di-grounding) agar bermuatan positif. (5) Dengan demikian, pada saat discharge electrode diberi arus DC maka
medan listrik terbentuk pada ruang yang berisi tirai-tirai electrode tersebut dan partikel-partikel debu akan tertarik
pada pelat-pelat tersebut, Gas bersih kemudian bergerak ke cerobong asap.
Electrostatic precipitator merupakan salah satu cara agar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ataupun
industri lainnya yang berpotensi menghasilkan limbah debu menjadi ramah lingkungan, setidaknya dapat
mengurangi kandungan polutan yang dibuang melalui cerobong.
Pendahuluan
Elektrostatik merupakan salah satu cabang fisika yang berhadapan
dengan gaya yang dikeluarkan oleh medan listrik statik (tidak berubah)
kepada sebuah objek yang bermuatan. Aplikasi elektrostatik dalam dunia
![Page 3: Electrostatic Precipitator](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/563dbc01550346aa9ab06e53/html5/thumbnails/3.jpg)
industri digunakan untuk mengatasi masalah limbah debu. Industri yang
banyak mengaplikasikannya yaitu seperti PLTU (Pembangkit Listrik
Tenaga Uap), pabrik gula, dan pabrik semen. Salah satu penerapannya
yaitu penggunaan electrostatic precipitator (ESP).
ElectroStatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap
debu dengan effisiensi tinggi (diatas 90%) dan rentang partikel yang
didapat cukup besar. Dengan menggunakan electrostatic
precipitator (ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong
diharapkan hanya sekitar 0,16% (dimana efektifitas penangkapan debu
mencapai 99,84%).
Salah satu komponen terpenting dalam proses produksi di Pabrik Gula
dan PLTU adalah boiler yang berfungsi sebagai tempat untuk
memanaskan air, sehingga menghasilkan uap yang nantinya akan
digunakan untuk proses selanjutnya. Pada PLTU, uap ini digunakan
untuk memutar turbin uap sebagai penggerak generator. Untuk
melakukan kerja, boiler membutuhkan adanya panas yang digunakan
untuk memanaskan air. Panas ini disuplai oleh bagian yang disebut
dengan ruang bakar atau furnace, dimana pada ruang bakar ini
dilengkapi dengan alat pembakaran atau burner. Hasil pembakaran di
ruang bakar tersebut akan mengandung banyak debu, mengingat bahan
bakar yang digunakan adalah batubara, kemudian debu tersebut akan
terbawa bersama gas buang menuju cerobong. Sebelum gas buang
tersebut keluar melalui cerobong, maka gas buang tersebut akan
melewati kisi-kisi suatu electrostatic precipitator (ESP).
Cara Kerja ElectroStatic Precipitator
Cara kerja dari electrostatic precipitator (ESP) yaitu sebagai berikut :
(1) Melewatkan gas buang (flue gas) melalui suatu medan listrik yang
terbentuk antaradischarge electrode dengan collector plate, flue gas yang
mengandung butiran debu pada awalnya bermuatan netral dan pada saat
melewati medan listrik, partikel debu tersebut akan terionisasi sehingga
partikel debu tersebut menjadi bermuatan negatif (-).
![Page 4: Electrostatic Precipitator](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/563dbc01550346aa9ab06e53/html5/thumbnails/4.jpg)
(2) Partikel debu yang bermuatan negatif (-) selanjutnya menempel pada
pelat-pelat pengumpul (collector plate), lihat gambar 4. Debu yang
dikumpulkan di collector platedipindahkan kembali secara periodik
dari collector plate melalui suatu getaran (rapping). Debu ini kemudian
jatuh ke bak penampung (ash hopper), lihat gambar 1 dan 2, dan
dipindahkan (transport) ke flyash silo dengan cara dihembuskan
(vacuum).
Gambar a
Gambar b
![Page 5: Electrostatic Precipitator](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/563dbc01550346aa9ab06e53/html5/thumbnails/5.jpg)
Gambar c
Gambar d
Proses Pembentukan Medan Listrik
(1) Terdapat dua jenis electrode, yaitu discharge electrode yang
bermuatan negatif (-) dancollector plate electrode bermuatan positif (+).
(2) Discharge electrode diletakkan diantara collector plate pada jarak
tertentu (jarak antara discharge electrode dengan collector plate).
(3) Discharge electrode diberi listrik arus searah (DC) dengan muatan
minus (lihatgambar 3), pada level tegangan antara 55 – 75 kV DC
(sumber listrik awalnya adalah 380 volt AC, kemudian dinaikkan oleh
![Page 6: Electrostatic Precipitator](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/563dbc01550346aa9ab06e53/html5/thumbnails/6.jpg)
transformer menjadi sekitar 55 – 75 kV dan dirubah menjadi listrik DC
oleh rectifier, diambil hanya potensial negatifnya saja).
(4) Collector plate ditanahkan (di-grounding) agar bermuatan positif.
(5) Dengan demikian, pada saat discharge electrode diberi arus DC, maka
medan listrik terbentuk pada ruang yang berisi tirai-tirai electrode
tersebut dan partikel-partikel debu akan tertarik pada pelat-pelat
tersebut, Gas bersih kemudian bergerak ke cerobong asap.
Pengendap Elektrostatik Sebagai Sebuah Solusi Ramah
Lingkungan
Alat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang
kotor dalam jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya
adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat membersihkan udara secara
cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.
Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang
mempunyai tegangan antara 25 – 100 kv. Alat pengendap ini berupa
tabung silinder di mana dindingnya diberi muatan positif, sedangkan di
tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding
tabung, diberi muatan negatif. Adanya perbedaan tegangan yang cukup
besar akan menimbulkan corona discharga di daerah sekitar pusat
silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah – olah mengalami
ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negatif sedangkan udara bersih
menjadi ion positif dan masing-masing akan menuju ke elektroda yang
sesuai. Kotoran yang menjadi ion negatif akan ditarik oleh dinding
tabung sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder
dan kemudian terhembus keluar.
![Page 7: Electrostatic Precipitator](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081816/563dbc01550346aa9ab06e53/html5/thumbnails/7.jpg)
Gambar (a) menunjukkan diagram skematik dari sebuah pengendap
elektroststik. Potensial listrik negatif yang tinggi tertahan pada
kumparan kawat yang ada di bagian tengah membentuk sebuah
lompatan listrik di sekitar kawat. Gambar (b) menunjukkan contoh
aplikasi pengendap elektrostatik, sedangkan gambar (c) adalah gambar
cerobong tanpa pengendap elektrostatik. Jika dibandingkan, gambar (c)
akan menghasilkan polusi udara lebih besar dibanding gambar (b). Jika
intensitas pembuangan gas (asap pabrik) terlalu banyak, maka akan
merusak lingkungan di sekitarnya. Hal terburuk yang akan terjadi secara
perlahan-lahan adalah rusaknya lapisan ozon di atmosfer yang
merupakan salah satu bentuk penyebab pemanasan global (global
warming).
Electrostatic precipitator merupakan salah satu cara agar industri yang
berpotensi menghasilkan limbah debu menjadi ramah lingkungan,
setidaknya dapat mengurangi kandungan polutan yang dibuang melalui
cerobong.
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Electrostatic_precipitator
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/electrostatic-precipitator.html
Halliday, Resnick, Fundamentals of Physics 8th Edition