Electrocardiogram

56
ELECTROCARDIOGRAM NORMAL Dr. Triyanti K. Ananta Putri Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNSWAGATI

description

Electrocardiogram

Transcript of Electrocardiogram

  • ELECTROCARDIOGRAM NORMALDr. Triyanti K. Ananta PutriBagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNSWAGATI

  • Karakteristik ECG Normal ECG merupakan rekaman aktivitas electrical jantung dalam selang waktu tertentu. ECG digunakan untuk mendapatkan informasi diagnosis yang diperoleh dari analisis detail gelombang-gelombang ECG yang dihasilkan oleh denyut jantung. ECG merupakan rekaman informasi kondisi jantung diambil dengan elektrokardiograf yang ditampilkan melalui monitor atau dicetak pada kertas. Rekaman ECG ini digunakan oleh dokter untuk menentukan kondisi jantung dari pasien.

  • Bentuk gelombang ECGKontraksi irama jantung berawal dari aliran ion dalam membran sel-sel otot jantung. Membran sel dibagi menjadi ekstraselular dan intraselular yang masing-masing memiliki perbedaan konsentrasi ion. Ketika sel distimulasi secara elektrikal, permeabilitas membran berubah. Aliran ion dalam sel membran menghasilkan sinyal elektrik yang dikenal potensial aksi. Perambatan potensial aksi dari atrium dan ventrikle dalam suatu denyut jantung menghasilkan sekumpulan ciri berbeda dalam karakteristik bentuk gelombang ECG. Ciri-ciri ini menunjukkan depolarisasi (pelepasan ion) atau repolarisasi (pemulihan ion) sel-sel otot jantung dalam atrium dan vetrikle.

  • Gelombang PGelombang ini berukuran kecil dan merupakan hasil dari depolarisasi dari atrium kanan dan kiri . nilai normal interval P adalah kurang dari 0,12 detikGelombang Q mempunyai amplituda sebesar minus 25% dari amplituda gekombang R.Gelombang R mempunyai amplitudo maksimum 3 mV.

  • Gelombang Smerupakan defleksi negatif sesdh gelombang R. Gelombang TMerupakan potensial repolarisasi dari ventrikel kanan dan kiri . Gel ombang T mempunyai amplituda minimum 0,1 mV.Gelombang UGelombang ini berukuran kecil dan sering tidak ada, asal dari gelombang ini merupakan hasil repolarisasi dari atria yang sering tidak dikenali karena ukurannya kecil dan terbenam pada gelombang QRS

  • Segmen PRSegmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang P pada QRS. Interval PR menggambarkan waktu dari saat mulainya depolarisasi atrium sampai permulaan depolarisasi ventrikel. Segmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang P pada QRS. Waktu ini juga mencakup perlambatan penjalaran yang terjadi di nodus AV. Interval PR ini normalnya antara 0.120.2 detik.Segmen STSegmen ini merupakan garis iso-elektrik yang menghubungkan gelombang QRS pada T

  • Interval QT Mencakup waktu dari permulaan depolarisasi ventrikel sampai pada akhir repolarisasi ventrikel. Oleh karena itu, interval QT meliputi seluruh peristiwa listrik yang terjadi pada ventrikel. Durasi interval QT sesuai dengan kecepatan denyut jantung. Semakin cepat denyut jantung, semakin cepat jantung berepolarisasi untuk mempersiapkan kontraksi berikutnya, dan akibatnya interval QT semakin pendek. Pada umumnya, interval QT terdiri atas hampir 40% dari siklus jantung normal bila diukur dari satu glmbg R ke glmbg R berikutnya.

  • Kompleks QRS terdiri atas beberapa gelombang. Durasi QRS menunjukkan ukuran waktu terjadinya depolarisasi ventrikel pada setiap denyut jantung. Durasi kompleks QRS normal adalah 0.06 sampai 0.1 dtk dengan perioda rata-rata 0,08 detik.

  • Gelombang EKG ( EKG wave) dan interval

    P wave/ gelombang P : Depolarisasi atrium kanan dan kiri QRS complex/ kompleks QRS : Depolarisasi ventrikel kanan dan kiri ST-T wave : Repolarisasi ventrikel U wave/ gelombang U : asal gelombang ini tidak jelas, tetapi mungkin representasi dari afterdepolarizations di ventrikel. PR interval/ Interval PR : interval waktu dari onset depolarisasi atrium sampai onset depolarisasi ventrikel. QRS duration/ durasi QRS : durasi depolarisasi otot ventrikel. QT interval/ interval QT : durasi dr depolarisai &repolarisasi ventrikelRR interval/ interval RR: durasi dari siklus ventrikel jantung( indicator kecepatan ventrikel) PP interval : durasi dari siklus atrial

  • Aliran listrik di sekeliling jantung selama siklus jantungAktivitas elektrik dalam keadaan normal berawal dari impuls yang dibentuk oleh pacemaker di simpul SinoAtrial (SA) Signal listrik dari SA node mengalir melalui kedua atrium, menyebabkan kedua atrium berkontraksi mengalirkan darah ke ventrikel. Kemudian signal listrik ini mengalir melalui AV node lalu menuju ke berkas His dan terpisah menjadi dua melewati berkas kiri dan kanan dan berakhir pada serabut Purkinye yang mengaktifkan serabut otot ventrikel.

  • Ini menyebabkan kedua ventrikel berkontraksi memompa darah keseluruh tubuh dan menghasilkan denyutan (pulse). Pengaliran listrik yang teratur ini dari SA node ke AV node menyebabkan kontraksi teratur dari otot jantung yang dikenal dengan sebutan denyut sinus (sinus beat).

  • Paru2 dan cairan jaringan di sekitar jantung ikut menghantarkan listrik .Jantung sebenarnya tergantung dlm suatu medium konduktif.Bila satu bagian ventrikel mjd elektronegatif dibandingkan dg sisanya, arus listrik mengalir dr daerah yg depolarisasi ke daerah repolarisasi dlm jakur memutar besar.

  • Impuls jantung pertama2 tiba di dlm ventrikel dlm dinding septum dan segera stlh itu pd permukaan endokardial ventrikel yg tersisa. Ini menimbulkan keadaan elektronegatif pd bagian dlm ventrikel dan elektropositif pd dinding luar ventrikel.Aliran arus listrik rata2 adl dr basis jantung menuju apeks.

  • Pada sebagian besar siklus depolarisasi, arus tersebut terus mengalir dalam arah ini sewaktu impuls menyebar dari permukaan endokardial keluar melalui otot ventrikel.Sebelum gelombang depolarisasi menyelesaikan perjalanannya melalui ventrikel, arah aliran arus membalik selama kira-kira sperseratus detik, kemudian mengalir dari apex menuju basis, karena bagian jantung terakhir yang berdepolarisasi adalah dinding luar ventrikel dekat dengan basis jantung

  • Elektroda yang lebih dekat dengan basis akan negatif bila dibandingkan dengan elektroda yang lebih dekat dengan apex, sehingga terjadi suatu potensial antara kedua elektroda tersebut.Dalam membuat perekaman EKG digunakan bermacam-macam posisi standar untuk menempatkan elektroda, dan positif atau negatifnya polaritas reklaman selama setiap siklus jantung ditentukan oleh orientasi elektroda dengan mengingat aliran arus di dalam jantung.

  • Sadapan elektrokardiografikJantung adalah organ tiga dimensi, sudah seharusnya aktivitas elektriknya pun harus dimengerti dalam tiga dimensi pula. Setiap sadapan elektroda memandang jantung dengan sudut tertentu dengan sensitivitas lebih tinggi dari sudut/bagian yang lain. Sadapan atau lebih dikenal dengan lead, adalah cara penempatan pasangan elektroda berkutub positif dan negatif pada tubuh pasien guna membaca sinyal-sinyal elektrik jantung. Semakin banyak sadapan, semakin banyak pula informasi yang dapat diperoleh Pada rekaman EKG modern, terdapat 12 sadapan elektroda yang terbagi menjadi enam buah sadapan pada bidang vertikal serta enam lainnya pada bidang horizontal.

  • Bidang Vertikal/Frontal :Tiga buah bipolar standard leads atau sadapan Einthoven, yaitu Lead I, II, dan III. Sadapan ini merekam perbedaan potensial dari dua elektroda yang digambarkan sebagai sebuah segitiga sama sisi, segitiga Einthoven.Tiga buah unipolar limb leads atau sadapan Wilson yang sering disebut juga sadapan unipolar ekstremitas, yaitu Lead aVR, aVL, dan aVF. Sadapan ini merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas, elektroda eksplorasi diletakkan pada ekstremitas yang akan diukur.

  • Dalam perekaman sadapan ekstremitas I, ujung negatif elektrokardiograf dihubungkan dengan lengan kanan dan ujung positif dengan lengan kiri.Bila lengan kanan lebih elektronegatif bila dibandingkan dengan lengan kiri, maka elektrokardiograf merekam positif

  • Dalam perekaman sadapan ekstremitas II, ujung negatif elektrokardiograf dihubungkan dengan lengan kanan dan ujung positif dengan tungkai kiriBila lengan kanan lebih negatif dibandingkan dengan tungkai kiri, maka elektrokardiograf merekam positif

  • Dalam perekaman elektrokardiograf sadapan III, ujung negatif elektrokardiograf dihubungkan dengan lengan kiri dan ujung positif dengan tungkai kiriBila lengan kiri lebih negatif dibandingkan tungkai kiri, maka elektrokardiograf merekam positif

  • Bidang Horizontal :Enam buah unipolar chest leads atau sering disebut juga sadapan unipolar prekordial, yaitu lead V1, V2, V3, V4, V5, danV6.Elektroda tersebut dihubungkan dengan ujung positif elektokardiograf, sedangkan elektroda negatifnya dihubungkan melalui tahanan listrik pada lengan kanan, lengan kiri, tungkai kiri

  • Elektroda tersebut ditempatkan pada dinding anterior dada.Setiap sadapan dada merekam potensial listrik otot jantung tepat dibawah elektroda tersebut.

  • Contoh bentuk sinyal yang didapat dari 12 leads (sadapan) EKG

  • Bipolar limb leads (frontal plane): Lead I: RA (-) to LA (+) (Right Left, or lateral) Lead II: RA (-) to LF (+) (Superior Inferior) Lead III: LA (-) to LF (+) (Superior Inferior)

    Augmented unipolar limb leads (frontal plane): Lead aVR: RA (+) to [LA & LF] (-) (Rightward) Lead aVL: LA (+) to [RA & LF] (-) (Leftward) Lead aVF: LF (+) to [RA & LA] (-) (Inferior)

    Unipolar (+) chest leads (horizontal plane): Leads V1, V2, V3: (Posterior Anterior) Leads V4, V5, V6:(Right Left, or lateral)

  • Metode Perekaman ECGRekaman EKG dapat untuk mengetahui berbagai macam keadaan jantung, seperti posisi jantung, kelainan hantaran impuls, kelainan vaskulerisasi, dan kelainan metabolisme

  • Arus listik yg dibangkitkan oleh otot jantung selama tiap denyut jantung selalu mengubah potensial dan polaritas dalam wkt kurang dr 0,03 dtk. Jenis perekam yg paling biasa digunakan saat ini adl jenis perekam pena, dimn pena menulis hasil rekaman langsung pd selembar kertas yg sedanng bergerak.

  • Pena ini sering mrpkn sebuah pipa halus yg salah satu ujungnya dihubungkan dg sebuah bak tinta, dan ujung perekamnya dihubungkan dg sebuah sistem elektromagnetik yg kuat yg mampu menggerakan pena tsb bolak balik dg kecepatan tinggi. Sewaktu kertas itu bergerak maju, pena tsb merekam EKG. Gerakan pena dikontrol dg amplifier yg sesuai yg dihubungkan dg elektroda elektrografik pd penderita.

  • Kertas EKGTerdapat 2 macam kotak dalam EKG yaitu :Kotak kecil dengan ukuran 1 mm x 1 mm atau 0,04 detik x 0,04 detik. Kotak sedang/besar dengan ukuran 5 mm x 5 mm atau 0,20 detik

  • Kabel merah /R : tangan kanan Kabel kuning /L : tangan kiri Kabel hijau /F : kaki kiri Kabel hitam /N : kaki kanan Kabel merah /C1 : SIC IV linea sternalis dextra Kabel kuning /C2 : SIC IV linea sternalis sinistraKabel hijau /C3 : SIC V linea mid axillaris sinistraKabel coklat /C4 : pertengahan elektrode C2 dan C3Kabel hitam /C5 : setinggi C4, linea axillaris anterior sinistra Kabel violet /C6 : setinggi C4, linea axillaris lat sin

  • Interprestasi EKG terdiri dari :

    1. Menghitung Frekuensi Perkiraan Heart Rate (HR):HR = 1500/interval R-R ( untuk kotak kecil )HR= 300/Interval R-R ( untuk kotak besar )2. Menilai RitmeUntuk mengetahui apakan iramanya sudah teratur atau tidak teratur yaitu dengan melihat interval R-R dan P-P.Dikatakan regular jika intervalnya konsisten (jarak R-R sama dari satu siklus ke siklus lainnya

  • 3. Mengenali jenis irama sinus Ada 5 jenis irama listrik jantung :a.Irama sinus Adalah irama denyut jantung yang pemacunya dominan oleh SA node .ciri utamanya adalah gelombang P diikuti QRS. Pada keadaan normal dan istirahat, jantung orang dewasa akan berdenyut secara teratur antara 60-100 detak/menit. Kecepatan dari denyut jantung ditentukan oleh kecepatan dari signal listrik yang berasal dari pemacu jantung, SA node.

  • b. Irama Atrial Adalah irama denyut jantung yang pemacu dominanya adalah sumber implus atrium.Cirinya gelombang P berbeda dengan irama sinus . contoh pada atrial Fluter.

  • c.Irama Junctional Irama denyut jantung yang pemacunya dominan pada nodus AV. Cirinya gelombang P hilang /inverse/ mundur.

  • d.Irama VentrikulerIrama jantung yang pemacunya dominan dari sumber implus ventrikel

  • e.Irama pemacu buatan atau sering disebut pace makerPada beberapa kasus penyakit jantung, penderita dipasang alat bantu berupa pace maker.

  • 4. Mengenal Zona Transisi Zona transisi menunjukan posisi septum interventrikuler Zona transisi berada pada V3-V4 . normalnya gelombang QRS mengalami progresifitas dari lead V1-V6, gelombang R bertambah tinggi dan gelombang S bertambah pendek .Zona transisi adalah area dimana panjang gelombang positip dan negative (S) tampak relative sama.

  • 5. Menilai aksis jantung

    Lead ILead aVFArah aksis+-Deviasi ke kiri++Normal-+Deviasi ke kanan--Deviasi ke kanan ekstrim