Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi...

52
ELECTORAL COMMISSION (KOMISI PEMILIHAN) (Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan 60 Negara di Dunia) Oleh : Erlanda Juliansyah Putra 1306340894 PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA 2013

description

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan instrument penting dalam negara demokrasi yang menganut sistem perwakilan. Untuk itu dibutuhkan suatu penyelenggaraan pemilu secara profesional dengan menempatkan komisi pemilihan sebagai otoritas penyelenggara pemilu yang independen dan memiliki integritas dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Perbandingan ini ditujukan untuk memahami akan peranan komisi pemilihan di negara lain sebagai wujud nyata pelaksanaan pemilu yang berkualitas.

Transcript of Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi...

Page 1: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

ELECTORAL COMMISSION

(KOMISI PEMILIHAN) (Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan

Komisi Pemilihan 60 Negara di Dunia)

Oleh : Erlanda Juliansyah Putra 1306340894

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS INDONESIA

2013

Page 2: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan umum (Pemilu) merupakan instrument penting dalam negara demokrasi

yang menganut sistem perwakilan.1 Pemilu berfungsi sebagai alat penyaring bagi

politikus-politikus yang akan mewakili dan membawa suara rakyat di dalam

lembaga perwakilan. Mereka yang terpilih dianggap sebagai orang atau kelompok

yang mempunyai kemampuan atau kewajiban untuk bicara dan bertindak atas

nama suatu kelompok yang lebih besar melalui partai politik (parpol).2

Pada umumnya, para ilmuwan politik biasa menggambarkan adanya 4 (empat)

fungsi partai politik. Keempat fungsi partai politik itu menurut Miriam Budiardjo,

meliputi sarana.3 (i) sarana komunikasi politik, (ii) sosialisasi politik (political

socialization), (iii) sarana rekruitmen politik (political recruitment), dan (iv) pengatur

konflik (conflict management).

Dalam istilah Yves Meny dan Andrew Knapp4 , fungsi partai politik itu mencakup

fungsi (i) mobilisasi dan integrasi, (ii) sarana pembentukan pengaruh terhadap

perilaku memilih (voting patterns); (iii) sarana rekruitmen politik; dan (iv) sarana

elaborasi pilihan-pilihan kebijakan. Oleh sebab itu, adanya partai politik merupakan

keharusan dalam kehidupan politik modern yang demokratis. Hal ini dimaksudkan

untuk mengaktifkkan dan memobilisasi rakyat, mewakili kepentingan tertentu,

memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang berlawanan, serta menyediakan

1 Ismail Suny, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif, Jakarta, Aksara Baru, 1983, hlm. 96.

2 Mengenai hubungan antara pemilu dan kedaulatan rakyat dapat dilihat dalam Moh.

Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI, Jakarta, cetakan ke V, 1983, hlm. 328-329.

3 Miriam Budiardjo, Pengantar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 2000, hlm. 163-164.

4 Yves Meny and Andrew Knapp, Government and Politics in Western Europe: Britain,

France, Italy, Germany, third edition, Oxford University Press, 1998

Page 3: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

sarana suksesi kepemimpinan politik secara sah dan damai.5 Dengan demikian,

seperti halnya pemilu, parpol pun merupakan komponen penting dari negara

demokrasi. Perlu ditegaskan pembahasan hukum pemilu tidak dapat dilepaskan

dari pembahasan sistem yang mengatur tentang susunan dan kedudukan lembaga

perwakilan, sebab pemilu diselenggarakan dalam rangka mengisi lembaga

perwakilan. Pemilu mutlak diperlukan oleh negara yang mengatur paham

demokrasi.

Semua konstitusi yang pernah berlaku pada periode di Indonesia, yaitu UUD 1945,

Konstitusi RIS, dan UUDS 1950 menganut paham demokrasi sebagai salah atu

asasnya yang fundamental. Demokrasi yang dianut adalah demokrasi perwakilan,

pilihan atas cara perwakilan ini lazim dipergunakan di negara-negara demokrasi,

karena demokrasi langsung dalam arti yang sebenarnya hampir tidak mungkin

dilaksanakan di negara modern.6

Pemilihan umum (pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih

anggota lembaga perwakilan, yaitu DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota. Setelah amandemen keempat UUD 1945 pada 2002, pemilihan

presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan oleh MPR, disepakati

untuk dilakukan langsung oleh rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam

rezim pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada

Pemilu 2004. Pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007,

pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan

sebagai bagian dari rezim pemilu. Di tengah masyarakat, istilah "pemilu" lebih

5 Ichlasul Amal, Teori-teori Mutakhir Partai Politik, yogyakarta, Tiara Wacana yogya, 1988,

hlm. 11. 6 Moh. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Jakarta, Rajawali Pers, 2011, hlm. 61.

Page 4: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

sering merujuk kepada pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden

yang diadakan setiap 5 tahun sekali.7

Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia pasca perubahan Undang Undang

Dasar 1945 telah mengalami perubahan. Diantaranya adalah kehadiran komisi

pemilihan umum yang diatur didalam BAB VII B Tentang Pemilihan Umum Pasal

22 E.8 Ketentuan Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 berbunyi, "Pemilihan umum

diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap,

dan mandiri". Sedangkan ayat (6)-nya berbunyi, "Ketentuan lebih lanjut tentang

pemilihan umum diatur dengan undang-undang".

Komisi Pemilihan Umum memiliki tugas, wewenang dan kewajiban sebagaimana

yang diatur didalam Pasal 8 Undang-undang No. 15 Tahun 2011 tentang

penyelenggaraan pemilihan umum, yang salah satunya adalah Tugas dan

wewenang KPU dalam penyelenggaraan Pemilu anggota Dewan Perwakilan

Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta

menyelenggarakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden. Komisi

Pemilihan Umum selaku lembaga penyelenggara pemilu sering mendapatkan

sorotan yang beragam mengenai kinerja serta prilaku penyelenggara dalam

menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia terutama mengenai beberapa hal

yang berkaitan langsung dengan penyelenggaraan pemilu termasuk fungsi dan

tugas lembaga penyelenggaraan pemilihan umum.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu kiranya dilakukan kajian lebih mendalam

terkait dengan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum di Indonesia terutama

mengenai beberapa persoalan mengenai upaya penanganan keberatan pemilu

7 Pemilu di Indonesia, www.wikipedia.com, diakses pada hari Minggu, Tanggal 6 Oktober

2013, Pukul 12.42 WIB 8 Undang Undang Dasar 1945, Perubahan ke III, 9 November 2011

Page 5: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

guna menemukan mekansime yang ideal. Salah satu metode yang dapat

digunakan adalah metode perbandingan. Metode ini menitik beratkan pada analisa

kandungan dari sistem hukum yang berbeda dari berbagai negara dalam rangka

menemukan solusi guna menjawab berbagai permasalahan hukum. Dalam

penelitian ini akan dibandingkan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan dari berbagai

belahan negara di dunia untuk menemukan konstruksi ideal yang dimungkinkan

diterapkan bagi perbaikan tugas dan fungsi Komisi Pemilihan Umum di

Indonesia.Oleh karena itu, kajian perbandingan ini sangat penting dilakukan untuk

mencari sistem hukum serta bentuk Komisi Pemilihan yang ideal terutama

sehingga dapat menjadi bahan masukan bagi Komisi Pemilihan Umum di

Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana model pengaturan Komisi Pemilihan dalam konstitusi negara-negara

di dunia?

2. Bagaimana sistem penananganan keberatan pemilu dalam konstitusi negara-

negara di dunia?

3. Bagaimanakah pengalaman beberapa negara mengenai penanganan keberatan

pemilu di beberapa negara di dunia?

Page 6: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan memahami tugas dan fungsi serta kewenangan lainnya

yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan dalam konstitusi negara-negara di dunia.

2. Untuk mengetahui dan memahami sistem penanganan keberatan pemilu di

dalam konstitusi negara-negara di dunia.

Page 7: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pengaturan Mengenai Komisi Pemilihan dalam Konstitusi Negara-Negara

di Dunia

Dalam hal pengaturan mengenai Komisi Pemilihan di dalam Konstitusi Negara-

Negara di Dunia, penulis dalam hal ini menemukan setidaknya ada 60 Negara di

Seluruh Dunia yang di dalam konstitusinya mengatur mengenai tugas dan fungsi

serta kewenangan lainnya yang di miliki Komisi Pemilihan yang tidak dimiliki

secara langsung oleh Komisi Pemilihan Umum di Indonesia. Negara-negara

tersebut penulis pilih berdasarkan kesesuaian sistem pemerintahan yang

menganut sistem pemerintahan presidensil seperti di Indonesia serta memasukkan

beberapa negara yang menganut sistem pemerintahan yang berbeda dari sistem

pemerintahan yang dianut di Indonesia. Berikut uraian lebih rinci mengenai

pengaturan Komisi Pemilihan di konstitusi berbagai Negara di dunia.

1. Afghanistan Komisi Pemilihan di Afghanistan di atur di dalam Pasal 61 dan 157 Konstitusi

Negara Afghanistan Tahun 2004, Didalam Konstitusi Afghanistan pengaturan

mengenai komisi pemilihan diatur secara implisit mengenai keberadaan komisi

pemilihan di dalam konstitusi, namun tidak secara jelas menyebutkan nama komisi

tersebut hanya ditekankan kepada pembentukan Komisi Independen yang

diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Rakyat, dalam hal lain

pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya menjelaskan mengenai mekanisme

Pemilihan Presiden yang dimana, Presiden harus dipilih secara langsung dengan

menerima lebih dari lima puluh persen dari suara yang diberikan oleh pemilih

melalui prinsip bebas, umum, rahasia dan langsung . Pemilihan Presiden baru

akan diadakan dalam waktu 30-60 hari sebelum akhir masa jabatan presiden. Jika

di babak pertama tidak ada calon mendapatkan lebih dari lima puluh persen suara,

pemilihan putaran kedua akan diadakan dalam waktu dua minggu dari tanggal

Page 8: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

hasil pemilu yang diproklamasikan, dan, di babak ini, hanya dua calon yang telah

menerima jumlah suara terbanyak di putaran pertama akan berpartisipasi. Dalam

hal salah satu calon presiden meninggal selama pertama atau kedua putaran

pemungutan suara atau setelah pemilu, tetapi sebelum deklarasi hasil, pemilihan

ulang harus dilaksanakan sesuai ketentuan hukum.

AFGHANISTAN ORIGINAL CONSTITUTION The President shall be elected by receiving more than fifty percent of votes cast by voters through free, general, secret and direct voting. The presidential term shall expire on 1st of Jawza of the fifth year after elections. Elections for the new President shall be held within thirty to sixty days prior to the end of the presidential term. If in the first round none of the candidates gets more than fifty percent of the votes, elections for the second round shall be held within two weeks from the date election results are proclaimed, and, in this round, only two candidates who have received the highest number of votes in the first round shall participate. In case one of the presidential candidates dies during the first or second round of voting or after elections, but prior to the declaration of results, re-election shall be held according to provisions of the law.

(Chapter III The President Article 61) The Independent Commission for supervision of the implementation of the Constitution shall be established in accordance with the provisions of the law. Members of this Commission shall be appointed by the President with the endorsement of the House of People.

(Chapter XI Miscellaneous Provisions Article 157)

2. Albania

Komisi Pemilihan di Albania di atur di dalam Pasal 68 ayat (1) dan 69 ayat (1)

Konstitusi Negara Albania Tahun 1998, Didalam Konstitusi Albania tidak

menyebutkan secara jelas mengenai kedudukan dan fungsi dari Komisi Pemilihan,

namun Konstitusi ini mengatur mengenai calon peserta pemilu yang kemudian

diatur melalui peraturan turunan di dalam peraturan perundang-undangan, di Pasal

69 ayat (1) hanya dijelaskan mengenai larangan atau batasan kepada Ketua dan

anggota komisi pemilu untuk tidak mengundurkan diri dari tugas, dan tidak

mencalonkan diri sebagai peserta pemilu.

Page 9: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

ALBANIA ORIGINAL CONSTITUTION Candidates for deputies shall be presented at the level of the electoral zone by political parties, electoral coalitions of political parties as well as by voters. A candidate may be presented by only one of the proposing subjects according to this section. The ranking of the candidates in the multi-name lists may not be changed after the submission of the list to the respective electoral commission. The rules for the registration of the candidates for deputies are determined by the law on elections.

Part 3. The Assembly Chapter II. The Deputies Article 68 (1) Without resigning from duty, the following may not run as candidates or be elected deputies: […] chairmen and members of the electoral commissions;

Part 3. The Assembly Chapter II. The Deputies Article 69 (1)

3. Angola

Komisi Pemilihan di Angola di atur di dalam Pasal 107 dan 163 Konstitusi Negara

Angola Tahun 2010, Didalam Konstitusi Angola hanya menyebutkan mengenai

penyelenggaraan pemilu oleh badan administrasi pemilu yang independen, yang

tidak secara jelas menyebutkan kewenangan secara rinci mengenai Komisi

Pemilihan. Hanya saja konstitusi Negara Angola mengatur mengenai Prosedur

pemilihan yang diselenggarakan oleh badan administrasi pemilu independen yang

struktur, fungsi, komposisi dan tanggung jawab harus ditetapkan oleh hukum.

ANGOLA ORIGINAL CONSTITUTION Electoral procedures shall be organised by independent electoral administration bodies whose structure, functions, composition and responsibilities shall be defined by law.

Title IV. Organization of State Power Chapter I. General Principles Article 107 (Electoral administration)

With regard to other bodies, the National Assembly shall be responsible for: […] d) Electing members of electoral administration bodies, under the terms of the law.

Title IV. Organization of State Power Chapter III. Legislative Power Section IV. Competence Article 163 (Competence in relation to other bodies)

Page 10: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

4. Austria Komisi Pemilihan di Austria di atur di dalam Pasal 26 Konstitusi Negara Austria

Tahun 1945 sebagaimana telah di revisi Tahun 2009, Didalam Konstitusi Austria,

hanya menyebutkan mengenai suatu keadaan disaat prosesi pemilu itu dilakukan

artinya ada badan yang bertanggung jawab secara khusus yang mengaturnya

namun tidak disebutkan secara jelas badan pemilihan seperti apa yang

dimaksudkan di dalam Konstitusi ini, uniknya konstitusi Negara Austria justru

menekankan kepada perlindungan hak warga negaranya dalam keikutsertaannya

di dalam proses pemilu di negaranya, hal ini di jelaskan di dalam Pasal 26

Konstitusi Negara Austria yang berbunyi “orang yang berhak memilih namun

berhalangan hadir pada hari pemilu untuk memberikan suara mereka sebelum

otoritas pemilihan, misalnya untuk absensi, karena alasan kesehatan atau tinggal

di luar negeri dapat menggunakan hak pilihnya dengan pemungutan suara pada

pos yang disediakan dengan menunjukkan alasannya. Identitas pemohon harus

dibuktikan dengan bukti kuat. Pemilih yang memenuhi syarat harus menyatakan

dengan tanda tangan sebagai pengganti sumpah, bahwa pemungutan suara telah

dilemparkan pribadi dan rahasia”.

AUSTRIA ORIGINAL CONSTITUTION Persons entitled to vote presumably prevented on the day of election to cast their vote before the electoral authority, for example for absence, for reasons of health or staying abroad may make use of their right to vote by postal ballot upon application indicating the reason. The identity of the applicant is to be proven prima facie. The qualified voter has to declare by signature in lieu of oath, that the vote has been cast personally and confidentially.

(Chapter II Federal Legislation Section A. The National Council Art. 26)

5. Bahamas Komisi Pemilihan di Bahamas diatur di dalam Bab V Tentang DPR Bagian ke 6

Delimitasi Konstituensi Fungsi Komisaris Parlemen, Didalam Konstitusi Bahamas,

kedudukan Komisi Pemilihan berada pada Komisioner parlemen yang bertanggung

Page 11: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

jawab terhadap pemilu dan sekaligus berfungsi sebagai pengawas. Komisioner

Parlemen harus memiliki tanggung jawab umum, dalam melakukan pengawasan,

pendaftaran pemilih untuk pemilihan anggota Parlemen dan pelaksanaan

pemilihan anggota tersebut harus memiliki kekuatan dan fungsi lain yang berkaitan

dengan pendaftaran dan pemilihan sebagaimana yang telah ditetapkan

BAHAMAS ORIGINAL CONSTITUTION The Parliamentary Commissioner shall have general responsibility for, and shall supervise, the registration of electors for the election of members of the House of Assembly and the conduct of elections of such members and shall have such powers and other functions relating to such registration and such elections as may be prescribed.

(Chapter V Parliament Part 6 Delimitation of Constituencies Function of Parliamentary Commissioner)

6. Bangladesh Komisi Pemilihan di Banglades di atur di dalam Pasal 118 dan Pasal 119,

Konstitusi Negara Bangladesh Tahun 1986 sebagaimana telah direvisi pada Tahun

2011, Didalam Konstitusi Bangladesh Komisi Pemilihan disebutkan secara jelas di

dalam Konstitusi Bangladesh, termasuk pengangkatan dan pemberhentian, serta

batasan-batasan yang di tetapkan kepada komisioner dalam hal memegang

jabatan publik lainnya, dan khusus di Pasal 199 huruf c, pembatasan konstituen

menurut penulis merupakan suatu batasan kepada pemilih yang belum memenuhi

kriteria pemilihan. Komisi Pemilihan Bangladesh terdiri dari Ketua Komisioner

Pemilu dan empat Komisioner Pemilihan pemilihan dan pengangkatan Ketua

komisioner dan anggota komisioner Pemilu lainnya dilakukan oleh Presiden.

BANGLADESH ORIGINAL CONSTITUTION

Establishment of Election Commission

Part VII Elections 118 Establishment of Election Commission There shall an Election Commission for Bangladesh consisting of the Chief Election Commissioner and not more than four Election Commissioners and

Page 12: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

the appointment of the Chief Election Commissioner and other Election commissioners (if any) shall, subject to the provisions of any law made in that behalf, be made by the President.

Part VII Elections 118 Establishment of Election Commission (1) Subject to the provisions of this Constitution the term of office of an Election Commissioner shall be five years from the date on which he enters upon his office, and-

a. a person who has held office as Chief Election Commissioner shall not be eligible for appointment in the service of the Republic;

b. any other election Commissioner shall, on ceasing to hold office as such, be eligible for appointment as Chief Election Commissioner but shall not be otherwise eligible for appointment in the service of the Republic.

Part VII Elections 118 Establishment of Election Commission (2)

The superintendence, direction and control of the preparation of the election rolls for elections to the office of President and to Parliament and the conduct of such elections shall vest in the Election Commission which shall, in accordance with this Constitution and any other law-

a. Hold elections to the office of President; b. Hold elections of members of Parliament; c. Delimit the constituencies for the purpose of elections to Parliament;

and d. Prepare electoral roles for the purpose of elections to the office of

President and to Parliament.

Part VII Elections 119 Function of Election Commission )

7. Barbados Komisi Pemilihan di Barbados di atur di dalam Pasal 41 A s.d 41 E Konstitusi

Negara Barbados Tahun 1966 sebagaimana telah direvisi pada Tahun 2007,

Didalam Konstitusi Barbados, pengaturan mengenai Komisi negara diatur secara

terpisah di dalam Konstitusi Negara Barbados, khusus mengenai Komisi Pemilihan

Page 13: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

disini di jelaskan di dalam Pasal 41 yang menegaskan Pendaftaran pemilih dan

pelaksanaan pemilu di setiap konstituensi atau hal-hal yang muncul kepada Komisi

bersifat insidentil atau konsekuensial dan harus tunduk pada arahan dan

pengawasan Komisi.

BARBADOS ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Electoral and Commission for Barbados (in this Part Boundaries referred to as the “Commission”).

Chapter V Parliament Part 1 Composition of Parliament 41 A (1) The Commission shall consist of a Chairman, a deputy Chairman and three other members.

Chapter V Parliament Part 1 Composition of Parliament 41 A (2) The salaries and allowances of the staff of the Commission are hereby charged on and shall be paid out of the Consolidated Fund.

Chapter V Parliament Part 1 Composition of Parliament 41 B (2) The registration of voters and the conduct of elections in every constituency or any matters that appear to the Commission to be incidental to or consequential upon either, shall be subject to the direction and supervision of the Commission.

Chapter V Parliament Part 1 Composition of Parliament 41 C

)

8. Belarus Komisi Pemilihan Belarus di atur di dalam Pasal 72 Konstitusi Negara Belarus Tahun 1994 sebagaimana telah di revisi pada Tahun 2004, Didalam Konstitusi Negara Belarus, pengaturan mengenai Komisi Pemilihan tidak disebutkan secara jelas, baik nama kelembagaan maupun tugas dan kewenangannya, hanya disebutkan mengenai adanya penentuan secara hukum mengenai penarikan kembali anggota dewan republik, yang artinya mengenai hal ini ada peraturan turunan yang dicantumkan di dalam undang-undang mengenai mekanisme

Page 14: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

pemilihan dan semua prosesi yang berkaitan dengan pemilu termasuk penarikan kembali anggota Dewan Republik

BELARUS ORIGINAL CONSTITUTION

The reason and order for the recall of a member of the Council of the Republic shall be determined by the law.

Section 3 Electoral System. Referendum Chapter 1 Electoral System Article 72

9. Belize Komisi Pemilihan Belize diatur di dalam Pasal 88 ayat (1) Konstitusi Negara Belize

Tahun 1981 sebagaimana telah direvisi pada Tahun 2001, Didalam Konstitusi

Negara Belize pengaturan mengenai Komisi Pemilihan diatur secara umum yaitu

hanya menyebutkan mengenai pengharusan pembentukan Komisi Pemilihan yang

terdiri dari lima anggota yang salah satu dari mereka memegang posisi sebagai

Ketua Komisi Pemilihan yang memiliki integritas.

BELIZE ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Elections and Boundaries Commission which shall consist of a Chairman and four other members who shall be persons of integrity and high national standing.

Part VI The Legislative Powers and Procedure 88 Elections and Boundaries Commission (1)

10. Bhutan Komisi Pemilihan Bhutan diatur di dalam Pasal 15 ayat (4) Konstitusi Negara

Bhutan Tahun 2008, Didalam Konstitusi Negara Bhutan pengaturan mengenai

Komisi Pemilihan di jelaskan di dalam Pasal 15, yang menyebutkan mengenai

hubungan antara Partai Politik dengan Komisi Pemilihan Umum yang memuat

Page 15: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

mengenai kualifikasi persyaratan partai politik melalui penetapan Komisi

Pemilihan.

BHUTAN ORIGINAL CONSTITUTION

A political party shall be registered by the Election Commission on its satisfying the qualifications and requirements set out hereinafter, that:

(a) Its members shall be Bhutanese citizens and not otherwise disqualified under this Constitution;

(b) Its membership is not based on region, sex, language, religion or social origin;

(c) It is broad-based with cross-national membership and support and is committed to national cohesion and stability;

(d) It does not accept money or any assistance other than those contributions made by its registered members, and the amount or value shall be fixed by the Election Commission;

(e) It does not receive money or any assistance from foreign sources, be it governmental, nongovernmental, private organizations or from private parties or individuals;

(f) Its members shall bear true faith and allegiance to this Constitution and uphold the sovereignty, territorial integrity, security and unity of the Kingdom;

(g) It is established for the advancement of democracy and for the social, economic and political growth of Bhutan; and

Article 15 Political Parties 4

11. Botswana Komisi Pemilihan Botswana diatur di dalam Pasal 65 Konstitusi Negara Botswana

Tahun 1966 sebagaimana telah direvisi Tahun 2002, Didalam Konstitusi Negara

Botswana pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara jelas dan terperinci

baik pengangkatannya, tugas dan fungsi, tanggung jawab dan hal-hal lain yang

berkaitan dengan pemilihan umum.selain itu komisi pemilihan juga memiliki

kewajiban untuk Memastikan bahwa pemilu dilakukan secara efisien, baik, bebas

dan adil.

Page 16: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

BOTSWANA ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Independent Electoral Commission which shall consist of Appointment of Independent Electoral Commission art 65 A a Chairman who shall be a judge of the High Court appointed by the Judicial Service Commission; Appointment of Independent Electoral Commission art 65 A (1) The Commission shall be responsible for— Appointment of Independent Electoral Commission art 65 A (12) The conduct and supervision of elections of the Elected Members of the National Assembly and members of a local authority, and conduct of a referendum; Appointment of Independent Electoral Commission art 65 A (12) a Giving instructions and directions to the Secretary of the Commission appointed under section 66 in regard to the exercise of his functions under the electoral law prescribed by an Act of Parliament; Appointment of Independent Electoral Commission art 65 A (12) b Ensuring that elections are conducted efficiently, properly, freely and fairly; and Appointment of Independent Electoral Commission art 65 A (12) c Performing such other functions as may be prescribed by an Act of Parliament. Appointment of Independent Electoral Commission art 65 A (12) d

12. Burundi Komisi Pemilihan Burundi diatur di dalam Pasal 89, Pasal 90 dan Pasal 91

Konstitusi Negara Burundi Tahun 2005, Didalam Konstitusi Negara Burundi

pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara jelas dan terperinci mengenai

penegasan independensi, pengangkatan dan jumlah anggota komisi, dan muatan

Page 17: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

misi ( mutan fungsi) di dalam Pasal 91, Komisi pemilihan Negara Burundi ini terdiri

dari lima orang anggota yang independen yang dipilih berdasarkan keputusan

Majelis Nasional dan Senat dengan mayoritas tiga perempat.

BURUNDI ORIGINAL CONSTITUTION

An independent national electoral Commission guarantees the freedom, the impartiality and the independence of the electoral process.

Title IV of The Election Article 89

The Commission is composed of five independent notable persons. Its members are appointed by decree after having been previously approved separately by the National Assembly and the Senate with a majority of three-quarters.

Title IV of The Election Article 90 The Commission is given the charge of the following missions:

a. To organize the elections at the national level; b. To see to it that the elections are free, regular and transparent; c. To proclaim the provisional results of the elections within a time

period specified by the law; d. To promulgate the arrangements, the code of conduct and the

technical details, including the location of the polls and the hours in which they are open;

e. To hear the claims concerning the respect for the electoral rules and to process them. The decisions of the Commission are without appeal;

f. To see to it, applying the appropriate rules, that the electoral campaigns do not take place in a manner that incites to ethnic violence or in any other manner contrary to this Constitution;

g. To assure the respect for the provisions of this Constitution relative to multi ethnicity and to gender and to take cognizance of the claims in this respect.

Title IV of The Election Article 91

Page 18: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

13. Colombia Komisi Pemilihan Colombia diatur di dalam Pasal 264 Konstitusi Negara Colombia

Tahun 1991 sebagaimana telah direvisi Tahun 2005, Didalam Konstitusi Negara

Colombia pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya menjelaskan mengenai

jumlah keanggotaan komisi dan jangka waktu periodesasi kelembagaan komisi

pemilihan, komisi pemilihan di columbia dikenal dengan sebutan Dewan Pemilihan

Nasional yang terdiri dari sembilan ( 9 ) anggota yang dipilih melalui Kongres

Republik dalam sidang pleno untuk periode kelembagaan selama empat ( 4 )

tahun.

COLOMBIA ORIGINAL CONSTITUTION

The National Electoral Council will be composed of nine (9) members elected by the Congress of the Republic in plenary session for an institutional period of four (4) years……….

Title IX Elections and The Electoral System chapter II The Electoral Authorities Article 264

14. Democratic Republic of Congo (Kongo) Komisi Pemilihan Kongo diatur di dalam Pasal 211 Konstitusi Negara Democratic

Republic of Congo Tahun 2005 sebagaimana telah direvisi Tahun 2011,Didalam

Konstitusi Negara Democratic Republic of Congo (Kongo) pengaturan mengenai

komisi pemilihan dijelaskan secara terperinci mengenai tanggung jawab serta

penjelasan mengenai fungsi komisi pemilihan yang disebutkan di dalam sebuah

undang-undang organik atau peraturan turunan seperti undang-undang yang

kedudukannya lebih rendah dari konstitusi kongo.

Page 19: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

Democratic Republic of Congo (KONGO) ORIGINAL CONSTITUTION

An Independent National Electoral Commission is instituted with juridical personality. The Independent National Electoral Commission is responsible for the organization of the electoral process, notably of the registration of the electors, of the maintenance of the electoral list [fichier électoral], the operations of the vote, of the counting and of any referendum. It assures the regularity of the electoral and referendum process. An organic law establishes the organization and the functioning of the Independent National Electoral Commission.

Title of The Institutions In Support of Democracy Chapter 1 of The Independent National Electoral Commission Article 211

15. Dominica (Dominika) Komisi Pemilihan Diminika diatur di dalam Pasal 38 Konstitusi Negara Dominika

Tahun 1978 sebagaimana telah di revisi tahun 1984, Didalam Konstitusi Negara

Dominika, komisi pemilihan harus memiliki tanggung jawab secara langsung

kepada dewan perwakilan mengenai tujuan dan pelaksanaan pemilihan yang

memiliki kekuatan dan fungsi yang berkaitan dengan pendaftaran dan pemilihan.

DOMINICA (Dominika) ORIGINAL CONSTITUTION

The Electoral Commission shall be responsible for the registration of voters for the purpose of electing Representatives and for the conduct of elections of Representatives and Senators and shall have such powers and other functions relating to such registration and elections as may be prescribed by law.

Chapter III Parliament part I Establishment of Parliament Responsibility For Elections Article 38 (1)

Page 20: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

16. Ecuador (Ekuador) Komisi Pemilihan Ekuador diatur di dalam Pasal 219 Konstitusi Negara Ekuador

Tahun 2008, Didalam Kostitutusi Negara Ekuador, pengaturan mengenai komisi

pemilihan dijelaskan secara jelas dan terperinci termasuk tugas dari pada komisi

tersebut, adapun komisi pemilihan di Ekuador disebut dengan Dewan Pemilihan

Nasional, dewan ini memiliki tugas yang secara terinci dijelaskan di dalam Pasal

219 Konstitusi Negara Ekuador. Adapun tugas dari komisi pemilihan Ekuador

adalah 1). mengatur, mengarahkan , mengawasi , dan memberikan jaminan ,

secara transparan , proses pemilihan , melaksanakan perhitungan pemilu ,

mengumumkan hasil pemilu 2).menunjuk anggota badan pemilihan secara

dekonsentrasi 3).melaksanakan fungsi control terhadap kampanye pemilu

4).untuk memberikan jaminan secara transparan dan memberikan legalitas dari

suatu proses pemilihan secara internal terhadap organisasi politik dan lain-lain

yang ditetapkan oleh hukum.

ECUADOR (Ekuador) ORIGINAL CONSTITUTION

The National Electoral Council shall have the following duties, in addition to those stipulated by law:

1. To organize, direct, oversee, and guarantee, in a transparent fashion, electoral processes, call for the holding of elections, carry out the calculations for elections, announce electoral results, and swear into office those persons winning elections.

2. To designate the members of deconcentrated electoral bodies. 3. To control electoral campaign advertising and spending, to hear and

rule on accounts submitted by political organizations and candidates. 4. To guarantee the transparency and legality of the internal electoral

processes of political organizations and any others stipulated by law……. (article 219)

Page 21: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

17. Eritrea Komisi Pemilihan Eritrea diatur di dalam Pasal 58 Konstitusi Negara Eritrea Tahun

1997, Didalam Konstitusi Negara Eritrea pengaturan mengenai komisi pemilihan

dijelaskan secara umum mengenai pengharusan pembentukan komisi pemilihan

umum yang memiliki tugas secara khusus mengenai hal yang menyangkut prosesi

pemilihan umum.

ERITREA ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be established an Electoral Commission, operating independently, without interference, which shall, on the basis of the electoral law, ensure that free and fair elections are held and administer their implementation; decide on issues raised in the course of the electoral process; and formulate and implement civic educational programs relating to elections and other democratic procedures.

Chapter VII Miscellaneous Provisions Article 58 Electoral Commission 1

18. Ethiopia Komisi Pemilihan Ethiopia diatur di dalam Pasal 102 Konstitusi Negara Ethiopia

Tahun 1994, Didalam Konstitusi Negara Ethiopia pengaturan mengenai komisi

pemilihan dijelaskan secara umum mengenai pengharusan pembentukan komisi

pemilihan yang independen dari pengaruh apapun, namun tugas dan

kewenangannya tidak disebutkan secara jelas didalam Konstitusi Negara Ethiopia.

ETHIOPIA ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be established a National Election Board independent of any influence, to conduct in an impartial manner free and fair election in Federal and State constituencies.

Chapter Eleven Miscellaneous Provisions Article 102 Election Board

Page 22: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

19. Gambia Komisi Pemilihan Gambia diatur di dalam Pasal 42 Konstitusi Negara Gambia

Tahun 1996 sebagaimana telah direvisi Tahun 2004, Didalam Konstitusi Negara

Gambia pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya dijelaskan mengenai

pembentukan komisi pemilihan yang akan menjadi bagian dari pelayanan publik,

namun ketentuan mengenai kewenangan tidak disebutkan secara jelas.

GAMBIA ORIGINAL CONSTITUTION

there shall be an Independent Electoral Commission for The Gambia which shall be part of the public service. Chapter V Representation of The People Part 2 The Independent Electoral Commission Article 42 (1)

The members of the Commission shall be a Chairman and four other members. (42 (2))

20. Ghana Komisi Pemilihan Ghana diatur di dalam Pasal 43 Konstitusi Negara Gambia

Tahun 1992 sebagaimana telah direvisi Tahun 1996, Didalam Konstitusi Negara

Ghana pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya disebutkan mengenai

komposisi anggota komisi pemilihan termasuk komposisi jabatannya yang terdiri

dari satu orang ketua, dua orang wakil ketua, dan empat anggota lainnya yang

menduduki jabatan pada komisi pemilihan tersebut, namun kewenangan mengenai

komisi ini tidak disebutkan secara jelas di dalam Konstitusi Negara Ghana.

GHANA ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Electoral Commission which shall consist of - (a) a Chairman; (b) two Deputy Chairman; and (c) four other members.

Article 43 Electoral Commission

Page 23: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

21. Grenada Komisi Pemilihan Grenada diatur di dalam Pasal 35 ayat (7) Konstitusi Negara

Grenada Tahun 1991 sebagaimana telah direvisi tahun 1992, Didalam Konstitusi

Negara Grenada pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara umum yaitu

salah satunya menjelaskan mengenai penamaan komisi pemilihan yang disebut

dengan supervisor pemilihan yang memiliki fungsi yang berkaitan dengan

pemilihan umum yang diatur didalam peraturan turunan seperti undang-undang.

GRENADA ORIGINAL CONSTITUTION

The Supervisor of Elections shall exercise such other functions in relation to elections (whether to the House of Representatives or to local government authorities) as may be prescribed by or under any law enacted by Parliament.

Article 35 (7) Supervisor of Elections

22. Guinea Komisi Pemilihan Guinea diatur di dalam Pasal 2 Konstitusi Negara Guinea Tahun

2010, Didalam Konstitusi Negara Guinea pengaturan mengenai komisi pemilihan

hanya dijelaskan mengenai pengawasan pemilu yang diawasi khusus oleh Komisi

pemilihan nasional independen namun tidak disebutkan mengenai fungsi dan

kewenangannya.

GUINEA ORIGINAL CONSTITUTION

The elections are organized and supervised by an Independent National Electoral Commission.

Title I of The Sovereignty of The State Article 2

23. Guyana Komisi Pemilihan Guyana diatur di dalam Pasal 161 ayat (1) Konstitusi Negara

Guyana Tahun 1980 sebagaimana telah di revisi tahun 1995, Didalam Konstitusi

Negara Guyana pengaturan mengenai komisi pemilihan dijelaskan mengenai

komposisi anggota komisi pemilihan termasuk posisi ketua dan anggotanya.

Page 24: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

GUYANA ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Elections Commission for Guyana consisting of a Chairman and such other members as may be appointed in accordance with the provisions of this article.

Part 2 Specific Rules Title 2 Parliament 161 Elections Commission (1)

24. Haiti Komisi Pemilihan Haiti diatur di dalam Pasal 191 Konstitusi Negara Haiti Tahun

1987 sebagaimana telah di revisi tahun 2012, Didalam Konstitusi Negara Haiti

komisi pemilihan disebut juga sebagai Dewan Pemilihan yang bertanggung jawab

untuk mengatur dan mengendalikan prosedur pemilihan dan juga mengumumkan

hasil pemilihan umum.

HAITI ORIGINAL CONSTITUTION

The Permanent Electoral Council is responsible for organizing and controlling with complete independence all electoral procedures throughout the territory of the Republic until the results of the election are announced. Title VI Independent Institutitons Chapter In The Permanent Electoral Council

Article 191

25. Indonesia Komisi Pemilihan Indonesia diatur di dalam Pasal 22e Konstitusi Negara Indonesia

Tahun 1945 sebagaimana telah direvisi tahun 2002, Didalam Konstitusi Negara

Indonesia pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya disebutkan secara

general yaitu penyelenggaraan pemilu dilaksanakan oleh suatu komisi pemilihan

umum.

INDONESIA ORIGINAL CONSTITUTION

The general elections shall be organised by a general election commission of a national, permanent, and independent character.

Chapter VII General Elections Article 22e

Page 25: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

26. India Komisi Pemilihan India diatur di dalam Pasal 324 Konstitusi Negara India Tahun

1949 sebagaimana telah direvisi tahun 2002, Didalam Konstitusi Negara India

pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya dijelaskan mengenai fungsi

pengarahan dan pengawasan serta penyusunan daftar pemilih diselenggarakan

oleh suatu komisi, namun komisi ini kemudian diturunkan dalam bentuk peraturan

perundang-undangan yang mengatur khusus mengenai komisi pemilihan.

INDIA ORIGINAL CONSTITUTION

Superintendence, direction and control of elections to be vested in an Election Commission Part XV Elections 324 Superintendence, Direction and Control of Elections to be Vested in an Election Commission The superintendence, direction and control of the preparation of the electoral rolls for, and the conduct of, all elections to Parliament and to the Legislature of every State and of elections to the offices of President and Vice-President held under this Constitution shall be vested in a Commission (referred to in this Constitution as the Election Commission).

27. Iraq Komisi Pemilihan Iraq diatur di dalam Pasal 102 Konstitusi Negara Iraq Tahun

2005, Didalam Konstitusi Negara Iraq pengaturan mengenai komisi pemilihan

hanya disebutkan secara umum mengenai pembentukan beberapa komisi, yang

salah satunya adalah komisi pemilihan yang dianggap sebagai komisi independen

dikarenakan pemantauan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan fungsi mereka

diatur oleh hukum.

Page 26: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

IRAQ ORIGINAL CONSTITUTION

The High Commission for Human Rights, the Independent Electoral Commission, and the Commission on Public Integrity are considered independent commissions subject to monitoring by the Council of Representatives, and their functions shall be regulated by law Section Three Feederal Powers Chapter Four The Independent Commissions

Article 102

28. Kenya Komisi Pemilihan Kenya diatur di dalam BAB 7 Konstitusi Negara Kenya Tahun

2010, Didalam Konstitusi Negara Kenya pengaturan mengenai komisi pemilihan

diatur secara jelas di dalam konstitusi negara Kenya dengan menyebutkan fungsi

dan tugas serta kewenangannya. Hal ini terlihat jelas dari penjelasan beberapa

butir Pasal yang terdapat di dalam konstitusi Negara Kenya terutama penekanan

kepada bentuk tanggung jawab Komisi Pemilihan di Negara Kenya, Komisi

bertanggung jawab untuk melakukan atau mengawasi pemilu kepada badan elektif

atau kantor yang didirikan oleh Konstitusi ini , dan setiap pemilu lainnya seperti

yang ditentukan oleh Undang-undang Parlemen dan, khususnya , untuk

(a) pendaftaran warga sebagai pemilih ; (b) revisi reguler daftar pemilih ; (c) batas- konstituen dan lingkungan ; (d) pengaturan proses dimana pihak mengajukan calon untuk pemilihan ; (e) penyelesaian sengketa pemilu , termasuk sengketa yang berkaitan dengan

atau yang timbul dari nominasi tapi tidak termasuk petisi pemilu dan sengketa setelah deklarasi hasil pemilu ;

(f) pendaftaran calon dalam pemilihan ; (g) pendidikan pemilih ; (h) memfasilitasi pengamatan , pemantauan dan evaluasi pemilihan umum ; (i) pengaturan jumlah uang yang mungkin dihabiskan oleh atau atas nama

calon atau partai sehubungan dengan pemilu apapun; (j) pengembangan kode etik bagi kandidat dan partai ikut dalam pemilu , dan (k) pemantauan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang

dipersyaratkan oleh Pasal 82 ( 1 ) ( b ) berkaitan dengan pencalonan kandidat oleh partai-partai .

Page 27: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

KENYA ORIGINAL CONSTITUTION

The Commission is responsible for conducting or supervising referenda and elections to any elective body or office established by this Constitution, and any other elections as prescribed by an Act of Parliament and, in particular, for-

(a) the continuous registration of citizens as voters; (b) the regular revision of the voters' roll; (c) the delimitation of constituencies and wards; (d) the regulation of the process by which parties nominate candidates for

elections; (e) the settlement of electoral disputes, including disputes relating to or

arising from nominations but excluding election petitions and disputes subsequent to the declaration of election results;

(f) the registration of candidates for election; (g) voter education; (h) the facilitation of the observation, monitoring and evaluation of

elections; (i) the regulation of the amount of money that may be spent by or on

behalf of a candidate or party in respect of any election; (j) the development of a code of conduct for candidates and parties

contesting elections; and (k) the monitoring of compliance with the legislation required by Article 82

(1) (b) relating to nomination of candidates by parties.

Chapter 7 Representation Of The People Part 2 Independent Electoral

29. Kiribati Komisi Pemilihan kribati diatur di dalam Pasal 38 ayat (1) Konstitusi Negara Kribati Tahun 1979 sebagaimana telah direvisi tahun 1995, Didalam Konstitusi Negara Kribati pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya menjelaskan mengenai pengawasan hakim ketua terhadap komisi pemilihan umum terhadap prosesi pemilu di negara Kiribati, antara lain Hakim Ketua harus memiliki pengawasan atas pemilihan ke kantor Beretitenti, yang pemilu dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum.

KRIBATI ORIGINAL CONSTITUTION

The Chief Justice shall have superintendence over elections to the office of Beretitenti, which elections shall be conducted by the Electoral Commission.

Chapter IV Conduct Of Elections Of Beretitenti

Page 28: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

30. Kosovo Komisi Pemilihan Kosovo diatur di dalam Angka 1 dan 4 TentangLembaga Independen (Komisi Pemilihan) Konstitusi Negara Kosovo Tahun 2008, Didalam Konstitusi Negara Kosovo pengaturan mengenai komisi pemilihan disebutkan secara jelas dan terperinci mengenai tugas dan kewenangannya serta komposisi kedudukan anggotanya. Komisi Pemilihan Umum Pusat adalah badan permanen, yang mempersiapkan, mengawasi, mengarahkan, dan memverifikasi semua kegiatan yang berkaitan dengan proses pemilihan

KOSOVO ORIGINAL CONSTITUTION

The Central Election Commission is a permanent body, which prepares, supervises, directs, and verifies all activities related to the process of elections and referenda and announces their results. Independent Institutions [Central Election Commission ] 1.0 Six (6) members shall be appointed by the six largest parliamentary groups represented in the Assembly, which are not entitled to reserved seats. If fewer groups are represented in the Assembly, the largest group or groups may appoint additional members. One (1) member shall be appointed by the Assembly deputies holding seats reserved or guaranteed for the Kosovo Serb Community, and three (3) members shall be appointed by the Assembly deputies holding seats reserved or guaranteed for other Communities that are not in majority in Kosovo.

31. Kyrgyz Republic (Republik Kyrgyz) Komisi Pemilihan Republik Kyrgyz diatur di dalam Pasal 106 Konstitusi Negara Republik Kyrgyz Tahun 2010, Didalam Konstitusi Negara Kyrgyz pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya disebutkan secara umum mengenai persiapan komisi pemilihan umum dalam melakukan pemilihan dan referendum di republiik Kyrgyz.

KYRGYZ ORIGINAL CONSTITUTION

The Central commission on election and referenda shall ensure preparation and conducting elections and referenda in the Kyrgyz Republic.

Section VII Other State Authorities Article 106

Page 29: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

32. Lesotho Komisi Pemilihan Lesotho diatur di dalam Pasal 66 Konstitusi Negara Lesotho Tahun 1993 sebagaimana telah direvisi tahun 1998, Didalam Konstitusi Negara Lesotho pengaturan mengenai komisi pemilihan disebutkan secara jelas di dalam konstitusi negara lesotho dan setiap anggota komisi pemilihan tersebut harus memenuhi beberapa persayaratan untuk memenuhi syarat untuk memagang jabatan tersebut. Yaitu memiliki sifat bermoral tinggi dan memiliki integritas, serta mendapatkan penunjukan langsung oleh raja dan bertindak sesuai dengan saran dari Dewan Negara.

LESOTHO ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Independent Electoral Commission (in this Constitution referred to as "the Electoral Commission") which shall consist of the following members, being persons of high moral character and proven integrity, appointed by the King acting in accordance with the advice of the Council of State -

(a) a Chairman, being a person who holds, has held or qualifies to hold high judicial office; and

(b) two other members, each of whom possesses any of the qualifications referred to in paragraph (a) or who possesses considerable experience and demonstrated competence in administration or in the conduct of public affairs.

Chapter VI Parliament Part 1 Composition Of Parliament and Independent

Electoral Commission Article 66 (1)

33. Liberia 1986 Komisi Pemilihan Liberia diatur di dalam Pasal 82C Konstitusi Negara Liberia Tahun 1986, Didalam Konstitusi Negara Liberia pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya disebutkan mengenai kekuatan atau fungsi pengauditan komisi pemilihan untuk memeriksa serta mengaudit transaksi keuangan partai politik dan kandidat independen (komisioner) dalam komisi pemilihan itu sendiri, artinya pengaturan mengenai fungsi dan kewenangan selain disebutkan diatas tidak dicantumkan di dalam konstitusi negara libia melainkan pencantuman tersebut diturunkan melalui peraturan perundang undangan (UU).

Page 30: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

LIBERIA ORIGINAL CONSTITUTION

The Elections Commission shall have the power to examine into and order certified audits of the financial transactions of political parties and independent candidates and their organizations. The Commission shall prescribe the kinds of records to be kept and the manner in which they shall be conducted by a certified chartered public accountant, not a member of any political party.

Chapter Viii Political Parties And Elections Article 82 C

34. Libya Komisi Pemilihan Libya diatur di dalam Pasal 30 Konstitusi Negara Libya Tahun 2011, Didalam Konstitusi Negara Libya pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara umum dengan pertimbangan konstitusi ini dibentuk secara darurat dikarenakan adanya proses transisi serta transformasi pemerintahan yang baru, yang berada dibawah pengawasan peradilan nasional dan control dari PBB serta organisasi nasional dan internasional.

LIBYA ORIGINAL CONSTITUTION

After the declaration of liberation, the National Transitional Council shall take its principal seat in Tripoli. It shall establish an interim government within a period not exceeding thirty days, within a total period of not more than ninety days since the declaration of liberation. The Council shall do the following: […] 2Appoint the National High Commission on Elections. The National High Commission on Elections (which shall be reconstituted by the National General Congress) shall organize the general elections under the supervision of the national judiciary and the control of the United Nations, international and regional organizations. Chapter Three System Of Government During The Transitional Period Article

(30

Page 31: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

35. Lithuania Komisi Pemilihan Lithuania diatur di dalam Pasal 67 Konstitusi Negara Lithuania Tahun 1992 sebagaimana telah direvisi tahun 2006, Didalam Konstitusi Negara Lithuania pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya disebutkan di dalam Pasal 67 ayat 13 yang menjelaskan mengenai keharusan pembentukan komisi pemilihan dan disertai perubahan komposisinya, artinya tidak disebutkan secara jelas mengenai tugas dan kewenangannya di dalam konstitusi negara Lithuania.

LITHUANIA ORIGINAL CONSTITUTION

13) shall form the Central Electoral Commission and alter its composition;

Chapter V The Seimas Article 67

36. Malawi Komisi Pemilihan Malawi diatur di dalam Pasal 75 Konstitusi Negara Malawi Tahun 1994 sebagaimana telah direvisi tahun 1999, Didalam Konstitusi Negara Malawi pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur didalam Pasal 75 ayat (1), yang membedakan pengaturan komisi ini adalah, komisi pemilihan ini harus terdiri dari seorang ketua yang sekaligus merangkap sebagai hakim pemilu yang diajukan oleh komisi kehakiman sesuai dengan undang-undang parlemen.

MALAWI ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Electoral Commission which shall consist of a Chairman who shall be a Judge nominated in that behalf by the Judicial Service Commission and such other members, not being less than six, as may be appointed in accordance with an Act of Parliament

Chapter VII Elections 75 The Electoral Commission (1).

37. Malaysia Komisi Pemilihan Malaysia diatur di dalam Pasal 113 Konstitusi Negara Malaysia Tahun 1957 sebagaimana telah direvisi tahun 1996, Didalam Konstitusi Negara Malaysia pengaturan mengenai komisi pemilihan disebutkan secara jelas mengenai pengharusan pembentukan komisi pemilihan yang memiliki ketentuan mengenai prosesi pemilihan umum.

Page 32: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

MALAYSIA ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Election Commission, to be constituted in accordance with Article 114, which, subject to the provisions of federal law, shall conduct elections to the House of Representatives and the Legislative Assemblies of the States and prepare and revise electoral rolls for such elections. Part VIII113 Conduct Of Elections (1)

38. Maldives Komisi Pemilihan Maldives diatur di dalam Pasal 167 Konstitusi Negara Maldives Tahun 2008, Didalam Konstitusi Negara Maldives (Maladewa) pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara umum mengenai posisi komisi pemilihan yang independen dan tidak memihak serta bertanggung jawab sesuai dengan konstitusi

MALDIVES ORIGINAL CONSTITUTION

The Elections Commission is an independent and impartial institution. It shall exercise its duties and responsibilities in accordance with the Constitution and laws enacted by the People's Majlis.

Chapter VII Independent Commissions And Offices Part 2 Elections Commission 167 Elections Commission

39. Malta Komisi Pemilihan Malta diatur di dalam Pasal 60 Konstitusi Negara Malta Tahun 1964 sebagaimana telah direvisi tahun 2011, Didalam Konstitusi Negara Malta pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara umum yang memuat tentang pengangkatan serta pemilihan anggota komisi pemilihan oleh presiden dan bertindak sesuai dengan saran dari perdana menteri.

MALTA ORIGINAL CONSTITUTION

The members of the Electoral Commission shall be appointed by the President, acting in accordance with the advice of the Prime Minister, given after he has consulted the Leader of the Opposition.

Chapter VI Parliament Part 1 Composition Of Parliament 60

40. Mauritius Komisi Pemilihan Mauritius diatur di dalam Pasal 140 dan 141 Konstitusi Negara Mauritius Tahun 1968, Didalam Konstitusi Negara Mauritius pengaturan mengenai komisi pemilihan dijelaskan secara jelas dan terperinci mengenai pengharusan

Page 33: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

terbentuknya komisi pemilihan, Komisaris Pemilu harus memiliki kekuatan dan fungsi lain yang berkaitan dengan pendaftaran dan pemilihan sebagaimana yang telah ditetapkan tersebut, dan ia harus menjaga Komisi Pengawas Pemilihan sepenuhnya informasi tentang pelaksanaan fungsi dan berhak untuk menghadiri pertemuan Komisi dan merujuk kepada Komisi untuk meminta saran atau keputusan apapun pertanyaan yang berhubungan dengan fungsinya.

MAURITIUS ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Electoral Commissioner, whose office shall be a public office and who shall be appointed by the Judicial and Legal Service Commission).

Chapter V Part i40. Electoral commissioner The Electoral Commissioner shall have such powers and other functions relating to such registration and elections as may be prescribed, and he shall keep the Electoral Supervisory Commission fully informed concerning the exercise of his functions and shall have the right to attend meetings of the Commission and to refer to the Commission for their advice or decision any question relating to his functions.

Chapter V Part I 41. Functions of Electoral Supervisory Commission And Electoral Commissioner

41. Mexico Komisi Pemilihan Mexico diatur di dalam Pasal 41 Konstitusi Negara Mexico Tahun 1917 sebagaimana telah direvisi tahun 2007, Didalam Konstitusi Negara Mexico pengaturan mengenai komisi pemilihan disebut secara jelas di dalam konstitusi sebagai Institute Pemilihan Federal yang mempunyai kewenangan sebagai salah satu lembaga negara yang memiliki fungsi dan tugas untuk dapat mempublikasikan segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan prosesi penyelenggaraan pemilu, termasuk di dalamnya partai politik dan bentuk pengawasan pemilu itu sendiri. Artinya dari keseluruhan kewenangan yang dimilikinya, institute ini memiliki perbedaan yang sangat berbeda dengan komisi pemilihan di negara lain.

MEXICO ORIGINAL CONSTITUTION

authority to decide on the time which is allocated to the State for its own purposes and to the national political parties for the exercise of their rights, in accordance with the following provisions and the provisions of the law:

a) From the start of the primaries until election day the Federal Electoral Institute shall have forty-eight minutes daily which shall be split up in portions of two to three minutes in each hour of broadcasting in all radio and television channels, in accordance with the timetable referred to in paragraph c) of this section;

Page 34: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

b) During the primaries the political parties shall be entitled jointly to one minute in each hour of broadcasting in all radio and television channels; the remaining time shall be used in accordance with the provisions of the law;

c) During the election campaigns at least eighty-five percent of the available time to which paragraph a) of this section refers must be used in order to allow the political parties to exercise their rights;

d) The broadcasts in all radio and television channels shall be spread over the program scheduled between six o'clock a.m. and midnight;

e) The time set aside for the political parties to exercise their rights shall be distributed among them in accordance with the following principles: thirty percent on an equal basis and the remaining seventy percent in accordance with the percentage of votes they have obtained in the preceding election of federal Deputies;

f) Each national political party without representation in the Congress of the Union shall receive only the amount of time in radio and television which corresponds to the percentage fixed on an equal basis as described in the preceding paragraph;

g) Regardless of the provisions in sections A and B of this basis and in the periods between primary and federal election campaigns, the Federal Electoral Institute shall be given up to twelve percent of the total time of the State in radio and television, in conformity with the law and in whatever form; of this total the Institute shall distribute fifty percent among the national political parties on an equal basis; it shall use the remaining time for its own purposes, or for those of other electoral authorities, federal as well as state authorities. Each national political party shall use the time which is assigned to it in accordance with this concept in a monthly broadcast of five minutes and the remaining time in messages of twenty seconds each. In all cases the broadcasts to which this paragraph is referring shall be made subject to the timetable which the Institute determines in conformity with paragraph d) of this Section. If this appears warranted by special circumstances, the Institute may use the time slots reserved for political messages of a political party.

Second Title Chapter I National Sovereignty And Form Of Government Article 41 Section A

42. Moldova Komisi Pemilihan Moldova diatur di dalam Pasal 62 Konstitusi Negara Moldova Tahun 1994 sebagaimana telah direvisi tahun 2006, : Didalam Konstitusi Negara Moldova pengaturan mengenai komisi pemilihan lebih ditekankan kepada bentuk

Page 35: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

dan jenis pelanggaran yang di ajukan kepada mahkamah konstitusi selaku otoritas yang memiliki kewenangan terhadap pelanggaran konstitusi warga negara termsuk mengenai penyelesaian sengketa pemilu yang berfungsi mencabut mandate anggota parlemen terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan undang-undang pemilu

MOLDOVA ORIGINAL CONSTITUTION

Upon the proposal submitted by the Central Electoral Commission, the Constitutional Court shall rule on the validation or invalidation of the mandate of Parliament member, whenever electoral legislation has been transgressed. Title III Public Authorities Chapter IV Parliament Section In Organisation and Functioning Article 62. Validation of Mandate Of The Parliament Member

.

43. Myanmar Komisi Pemilihan Mynmar diatur di dalam bagian ke 3 tentang Pembentukan Komisi Pemilihan Konstitusi Negara Mynmar Tahun 2008, Didalam Konstitusi Negara Myanmar pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara jelas terperinci mengenai pengharusan pembentukan komisi pemilihan serta penunjukan anggota komisi pemilihan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dalam ini posisi penunjukan komisi pemilihan setara atau sejajar dengan penunjukan menteri yang diatur didalam konstitusi Myanmar.

MYANMAR ORIGINAL CONSTITUTION

The President shall constitute a Union Election Commission. In constituting the Commission, he may appoint a minimum of five members including the chairman of the Union Election Commission in accord with the provisions on appointment of the Union Minister prescribed in this Constitution. Chapter Ix Electionpart 3 Formation Of The Union Election Commission 398

44. Nepal Komisi Pemilihan Nepal diatur di dalam Pasal 157 Konstitusi Negara Nepal Tahun 2006 sebagaimana telah direvisi tahun 2010, Didalam Konstitusi Negara Nepal pengaturan mengenai komisi pemilihan dijelaskan secara jelas baik penyebutan kelembagaan ataupun kewenangan yang dimilikinya, sehingga komisi ini mampu mengendalikan pemilihan Majelis Konstituante ataupun referendum di negara Nepal itu sendiri

Page 36: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

NEPAL ORIGINAL CONSTITUTION

The Election Commission shall, subject to the provisions of this Constitution and other laws, conduct, supervise, direct and control the election to the Constituent Assembly, any referendum to be held under Article 157 of this Constitution and elections to the Local Authorities. For these purposes, the Election Commission shall prepare the electoral rolls.

Part 14 Election Commission 129 Functions Duties And, Powers Of Election Commission

45. Nicaragua Komisi Pemilihan Nicaragua diatur di dalam Pasal 138 Konstitusi Negara Nicaragua Tahun 1987 sebagaimana telah direvisi tahun 2005, Didalam Negara Nicaragua pengaturan mengenai komisi pemilihan atau yang disebut dengan Dewan Pemilihan Agung dilakukan oleh Presiden dan Deputi Majelis Nasional dengan mempertimbangkan masukan dari asosiasi sipil. Untuk memilih anggota Dewan Pemilihan Agung dan sistem pergantian mereka dari daftar terpisah diusulkan untuk setiap posisi oleh Presiden Republik dan Deputi Majelis Nasional, dalam konsultasi dengan asosiasi sipil yang sesuai. Batas waktu untuk penyajian daftar terhitung lima belas hari sejak pemanggilan Majelis Nasional untuk pemilihan mereka. Dengan tidak adanya daftar yang diajukan oleh Presiden Republik, dan Deputi Majelis Nasional. Setiap Hakim harus dipilih dengan suara yang menguntungkan setidaknya enam puluh persen dari Deputi Majelis Nasional.

NICARAGUA ORIGINAL CONSTITUTION

To elect the members of the Supreme Electoral Council and their alternates from separate lists proposed for each position by the President of the Republic and the Deputies of the National Assembly, in consultation with the appropriate civilian associations. The deadline for presenting the lists shall be fifteen days counting from the summoning of the National Assembly for their election. In the absence of lists presented by the President of the Republic, the proposals by the Deputies of the National Assembly shall be enough. Each Judge shall be elected with the favorable vote of at least sixty percent of the Deputies of the National Assembly;

Title VIII The Organization Of The State Chapter II Legislative Branch Article 138

Page 37: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

46. Nigeria Komisi Pemilihan Nigeria diatur di dalam Pasal 154 Konstitusi Negara Nigeria Tahun 1999, Didalam Konstitusi Negara Nigeria pengaturan mengenai komisi pemilihan yang disebut komisi pemilihan nasional independen, diatur secara jelas mengenai tata cara pemilihan (penunjukan ketua dan anggota komisi) dari dewan nasional yudisial (pengadilan) serta mempertimbangkan konsultasi presiden terhadap dewan negara dalam proses penganggkatannya.

NIGERIA ORIGINAL CONSTITUTION

In exercising his powers to appoint a person as Chairman or member of the Independent National Electoral Commission, National Judicial Council, the Federal Judicial Service Commission or the National Population Commission, the President shall consult the Council of State. Chapter VI The Executive Part I Federal Executive Establishment Of Certain Federal Executive Bodies 154

47. Pakistan Komisi Pemilihan Pakistan diatur di dalam Pasal 213 dan 218 ayat (3) Konstitusi Negara Pakistan Tahun 2002 sebagaimana telah direvisi tahun 2003, Didalam Konstitusi Negara Pakistan pengaturan mengenai komisi pemilihan disebutkan secara jelas baik dari tata cara pengangkatan yang dilakukan oleh presiden serta penjelasan mengenai tugas komisi pemilihan untuk mengatur dan melaksanakan pemilu, membuat pengaturan seperti yang diperlukan untuk memastikan bahwa pemilu dilakukan secara jujur, adil, adil dan sesuai dengan hukum.

PAKISTAN ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be a Chief Election Commissioner (in this Part referred to as the Commissioner), who shall be appointed by the President [in his discretion]. Part VIII Elections Chapter 1 Chief Election Commissioner And Election Commission 213 It shall be the duty of the Election Commission constituted in relation to an election to organize and conduct the election and to make such arrangements as are necessary to ensure that the election is conducted honestly, justly, fairly and in accordance with law, and that corrupt practices are guarded against. Part VIII Elections Chapter 1 Chief Election Commissioner And Election Commission 218(3)

Page 38: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

48. Papua New Guinea Komisi Pemilihan Papua New Guinea diatur di dalam Pasal 105 Konstitusi Negara

Papua New Guinea Tahun 1975 sebagaimana telah direvisi tahun 1991, Didalam

Konstitusi Negara Papua New Guinea pengaturan mengenai komisi pemilihan

hanya ditegaskan mengenai penyesuaian tindakan kepala negara berdasarkan

saran komisi pemilihan umum untuk memperbaiki pemungutan suara secara

langsung sesuai dengan tanggal dimana surat perintah untuk pemilihan umum

akan dikembalikan .

PAPUA NEW GUINEA ORIGINAL CONSTITUTION

The Head of State, acting with, and in accordance with, the advice of the Electoral Commission, shall fix the first and last days of the period during which polling shall take place and the date by which the writs for a general election shall be returned. Part VI The National Government division and The National Parliament Subdivision B Composition Of The National Parliament 105 General Elections(2)

49. Peru Komisi Pemilihan Peru diatur di dalam Pasal 178 Konstitusi Negara Peru Tahun 1993 sebagaimana telah direvisi tahun 2009, Didalam Konstitusi Negara Peru pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara terperinci dengan menyebutkan tugas dari komisi pemilihan dalam setiap prosesi tahapan dan program yang berhubungan dengan pemilu, tugas dari Komisi Pemilihan Umum adalah:

1. untuk mengawasi legalitas hak pilih dan pelaksanaan pemilihan, referendum, dan proses pemilihan lainnya, serta menyiapkan daftar pemilih;

2. untuk mempertahankan dan menjaga register organisasi politik; 3. untuk memastikan penegakan aturan organisasi politik serta ketentuan

lainnya tentang pemilu; 4. untuk menegakkan keadilan mengenai hal-hal pemilu; 5. untuk menyatakan pemenang dalam pemilu, dan menerbitkan identitasnya,

serta mengumumkan hasil referendum atau konsultasi lainnya; 6. fungsi lain yang diatur dalam undang-undang.

Dalam hal pemilu, Dewan Pemilu Nasional memiliki kekuatan untuk memulai legislasi, dan untuk tunduk kepada cabang eksekutif rancangan anggaran untuk sistem pemilu dengan memasukkan secara terpisah untuk setiap tubuh sistem dan memelihara hubungan baik dengan Eksekutif di depan Kongres

Page 39: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

PERU ORIGINAL CONSTITUTION

It is the duty of the National Election Board:

1. to oversee the legality of suffrage and the conduct of elections, referenda, and other popular election processes, as well as preparing electoral rolls;

2. to maintain and keep safe the register of political organizations; 3. to ensure the enforcement of rules on political organizations and other

provisions concerning elections; 4. to administer justice on election matters; 5. to declare the winners in elections, and issue their credentials; as well

as to announce the results of referenda or other popular consultations;

6. other functions provided for in the law. In election matters, the National Election Board has the power to initiate legislation, and to submit to the Executive branch the budget draft for the electoral system with separate entries for each body of the system and sustains it before the Executive and then before Congress.

Title IV Structure Of The State Chapter XIII The Electoral System Article 178

50. Philiphina Komisi Pemilihan Philipina diatur di dalam Pasal IX Konstitusi Negara Philipina Tahun 1987, Didalam Konstitusi Negara Philiphina (Filipina) pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara jelas baik pengaharusan pembentukannya serta komposisi anggota dari komisi pemilihan itu sendiri, serta menetapkan beberapa persyaratan, baik akademik maupun pengalaman yang dimiliki oleh tiap-tiap anggota komisi pemilihan.

PHILIPHINA ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be a Commission on Elections composed of a Chairman and six Commissioners who shall be natural-born citizens of the Philippines and, at the time of their appointment, at least thirty-five years of age, holders of a college degree, and must not have been candidates for any elective position in the immediately preceding elections. However, a majority thereof, including the Chairman, shall be members of the Philippine Bar who have been engaged in the practice of law for at least ten years. Article IX Constitutional Commission The Commission On Elections Sec 1(1)

Page 40: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

51. Republik Korea Komisi Pemilihan Republik Korea diatur di dalam Pasal 114 Konstitusi Negara Republik Korea Tahun 1948 sebagaimana telah direvisi tahun 1987, Didalam Konstitusi Negara Republik Korea pengaturan mengenai komisi pemilihan lebiih ditekankan kepada tujuan pembentukan komisi pemilihan atau yang disebut dengan komite manajemen pemilu republik korea yang berurusan dengan urusan administrasi partai politik yang menjadi peserta pemilu.

REPUBLIK KOREA ORIGINAL CONSTITUTION

Election Management Committees shall be established for the purpose of fair management of elections and national referendums, and dealing with administrative affairs concerning political parties. Chapter VII Election Management Article 114

52. Rwanda Komisi Pemilihan Rwanda diatur di dalam Pasal 180 Konstitusi Negara Rwanda Tahun 2003 sebagaimana telah direvisi tahun 2010, Didalam Konstitusi Negara Rwanda pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara jelas dan terperinci baik tanggung jawab serta mengenai program dan laporan kegiatannya sebagai mana yang ditentukan di dalam konstitusi negara Rwanda dan pengaturan yang ditentukan oleh UU.

RWANDA ORIGINAL CONSTITUTION

The National Electoral Commission is an independent commission responsible for local, legislative, presidential elections, referendum and other elections determined by the Law. The National Electoral Commission shall submit each year its program and activity report to the President of the Republic and provide a copy thereof to other State organs as may be determined by the Law. Title VIII National Commissions, Special Organs, National Councils And Public Institutions Chapter II National Commissions Article 180 National Electoral Commission

Page 41: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

53. Sierra Leone Komisi Pemilihan Sierra Leone diatur di dalam Pasal 32 dan 33 Konstitusi Negara Sierra Leone Tahun 1996 sebagaimana telah direvisi tahun 2008, Didalam Konstitusi Negara Sierra Leone pengaturan mengenai komisi pemilihan disebutkan secara jelas dan terperinci baik pengangkatannya yang dilakukan oleh presiden serta tanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan pendaftaran pemilih. Para anggota Komisi Pemilihan diangkat oleh Presiden setelah berkonsultasi dengan para pemimpin dari semua partai politik yang terdaftar dan tunduk pada persetujuan DPR. Fungsi Komisi Pemilihan Umum.

SIERRA LEONE ORIGINAL CONSTITUTION

The members of the Electoral Commission shall be appointed by the President after consultation with the leaders of all registered political parties and subject to the approval of Parliament. Functions of the Electoral Commission. Chapter IV The Representation Of The People article 32(3) Subject to the provisions of this Constitution, the Electoral Commission shall be responsible for the conduct and supervision of the registration of voters for, and of, all public elections and referenda; and for that purpose shall have power to make regulations by statutory instrument for the registration of voters, the conduct of Presidential, Parliamentary or Local Government elections and referenda, and other matters connected therewith, including regulations for voting Chapter IV The Representation Of The People article 33

54. Singapore Komisi Pemilihan singapore diatur di dalam BAB 118 Konstitusi Negara singapore Tahun 1959 sebagaimana telah direvisi tahun 2010, Didalam Konstitusi Negara Singapura pengaturan mengenai komisi pemilihan dijelaskan mengenai prosesi tahapan ketika terjadinya kekosongan posisi jabatan yang dimiliki komisi pemilihan singapura terhadap fungsi serta tanggung jawabnya sebagai otoritas pemilu.

Page 42: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

SINGAPORE ORIGINAL CONSTITUTION

The Chairman of the Public Service Commission shall be the chairman of the Presidential Elections Committee and if he is absent from Singapore or for any other reason unable to discharge his functions, he shall nominate a Deputy Chairman of the Public Service Commission to act on his behalf. Part V The Government Chapter 118 Presidential Elections Committee(3 The Presidential Elections Committee may act notwithstanding any vacancy in its membership. Part V The Government Chapter 118 Presidential Elections Committee(7)

55. Salomond island Komisi Pemilihan Salomond Island diatur di dalam Pasal 58 Konstitusi Negara salomon Island Tahun 1978 sebagaimana telah direvisi tahun 2009, Didalam Konstitusi Negara Salomond Island pengaturan mengenai komisi pemilihan disebutkan secara jelas dan terperinci mengenai tanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap prosesi pemilihan di negara salomon.

SALOMOND ORIGINAL CONSTITUTION

The Electoral Commission shall have general responsibility for, and shall supervise, the registration of electors for the election of members of Parliament and the conduct of elections of such members and the Commission shall have such powers and other functions relating to such registration and such elections as may be prescribed. Chapter VI The National Legislature Party In Parliament Article 58

56. Somalia Komisi Pemilihan Somalia diatur di dalam Pasal 47 Konstitusi Negara Somalia Tahun 2012, Didalam Konstitusi Negara Somalia pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara jelas dan terperinci mengenai peraturan tentang partai politik dan komisi pimilihan independen nasional sesuai dengan peraturan perundang undangan.

Page 43: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

SOMALIA ORIGINAL CONSTITUTION

Electoral System and Political Parties The regulations concerning political parties, their registration, elections at the Federal Government level and the National Independent Electoral Commission shall be defined in special laws enacted by the House of the People of the Federal Parliament. Chapter 4 Public Representation Title Two Elections Article 47 Electoral System And Political Parties

57. South Africa Komisi Pemilihan South Africa diatur di dalam BAB 9 Konstitusi Negara South Africa Tahun 1996 sebagaimana telah direvisi tahun 2012, Didalam Konstitusi Negara Afrika Selatan (South Africa) pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara umum mengenai kekuasaan yang dimiliki komisi pemilihan serta fungsi yang ditentukan oleh undang-undang nasional.

SOUTH AFRICA ORIGINAL CONSTITUTION

The Electoral Commission has the additional powers and functions prescribed by national legislation. Chapter 9 State Institutions Supporting Constitutional Democracy (SS 181–194) Functions Of Electoral Commission Article 190

58. South Sudan Komisi Pemilihan South Sudan diatur di dalam Pasal 163 Konstitusi South Sudan Tahun 2011, Didalam Konstitusi Negara Sudan Selatan (South Sudan) pengaturan mengenai komisi pemilihan hanya menjelaskan secara umum pengharusan pengaturan yang terkait dengan komisi pemilihan nasional negara sudan itu sendiri.

SOUTH SUDAN ORIGINAL CONSTITUTION

Elections to the local government institutions shall be organized and conducted by the National Elections Commission in accordance with the provisions of this Constitution and the law. Article 163

Page 44: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

59. Srilanka Komisi Pemilihan Srilanka diatur di dalam Pasal 103 Konstitusi Negara Srilanka Tahun 1978 sebagaimana telah direvisi tahun 2010, Didalam Konstitusi Negara Srilanka pengaturan mengenai komisi pemilihan diatur secara jelas dan terperinci mengenai pengharusan pembentukan komisi pemilihan disertai tugas dan tanggung jawabnya.

SRILANKA ORIGINAL CONSTITUTION

There shall be an Election Commission (in this Chapter referred to as the “Commission”) consisting of [three] members appointed by the President from amongst persons who have distinguished themselves in any profession or in the fields of administration or education. The President shall [ ] appoint one member as its Chairman. Chapter XIV Election Commission Article 103

60. Thailand Komisi Pemilihan Thailand diatur di dalam Konstitusi 1 Bagian 229 Konstitusi Negara Thailand Tahun 2007, Didalam Konstitusi Negara Thailand Pengaturan mengenai Komisi Pemilihan diatur secara jelas dan terperinci mengenai komposisi kedudukan keanggotaan komisi pemilihan yang ditunjuk oleh raja dengan mempertimbangkan saran dari senat.

THAILAND ORIGINAL CONSTITUTION

The Election Commission consists of a Chairman and other four Commissioners appointed, by the King with the advice of the Senate, from persons of apparent political impartiality and integrity. Chapter XI Organizations Under The Constitution Part 1 Independent Organizations Under The Constitution 1 Section 229

Page 45: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

B. Contoh Sistem Penananganan Keberatan Pemilu Dalam Konstitusi Negara-Negara

B.1. Thailand9

Di banyak negara, otoritas Badan Penyelenggara Pemilu nasional dan komisi-

komisi di bawahnya dalam melakukan penanganan sengketa dan keberatan terkait

dengan Pemilu seringkali tidak jelas di bawah Undang-undang Pemilu. Sebaliknya,

Komisi Pemilu Thailand (Election Commission of Thailand/ECT) telah memberikan

kewenangan yang luar biasa untuk penanganan keberatan sebagai badan

independen yang dibentuk oleh Konstitusi. ECT diberikan hak oleh Undang-

undang untuk menjalankan kewenangan yang luas untuk penyelidikan,

penanganan dan menjatuhkan penalti yang berat untuk menghukum para

pelanggar Undang-undang Pemilu berdasarkan titik berat yang dipertahankan

terus menerus secara historis untuk mencegah “jual beli suara”. ECT

menggunakan kekuasaannya untuk membatalkan hasil Pemilu sebagai cara utama

untuk menghukum dan, kemungkinan juga upaya penjera (terhadap pelanggaran

Pemilu). Pemilu ulang akan diperintahkan dalam hal dimana Pemilu dipandang

tidak adil karena adanya tuduhan pelanggaran yang tersebar luas, khususnya

karena jual beli suara, tanpa memandang apakah pelanggaran menunjukkan telah

mengubah hasil Pemilu. Tradisi ECT untuk memerintahkan Pemilu ulang dan

mengeluarkan “kartu merah” (melarang kandidat tertentu untuk keterlibatan lebih

lanjut dalam Pemilu) dan “kartu kuning” (menuduh kandidat tertentu atas

kemungkinan pelanggaran) akan berdasar kepada tinjauan terhadap tuduhan telah

menjadi mendarah daging di sistem Thailand sebagai sanksi utama untuk

pelanggaran Pemilu. Mekanisme ini mengakibatkan suatu penalty yang berat bagi

kandidat yang dipandang telah melakukan, berkolaborasi atau mengabaikan

9 Robert A. Dahl, Adjudication of Election Complaints: Overview and Assesment of the Legal

Framework and Process, Presentasi di sebuah Konferensi yang disponsori oleh Komisi Pemilu Thailand (Election Commission of Thailand) (Juni, 2008).

Page 46: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

berbagai pelanggaran Pemilu (dengan potensi adanya konsekuensi yang berat

bagi partai politik mereka, yaitu kemungkinan pembubaran jika pimpinan partai

tersebut diputuskan sebagai telah terlibat dalam pelanggaran).

Praktik-praktik yang dijalankan di Thailand mungkin tidak akan dapat dengan

mudah dilaksanakan pada masyarakat dan sistem politik yang lain. Hanya sedikit

pemerintah di dunia ini yang mau untuk memberikan Badan Penyelenggara Pemilu

mereka dengan kewenangan ajudikatif dan penegakan yang sedemikian besar,

yang juga menimbulkan tanggung jawab dan beban yang sangat besar bagi Badan

Penyelenggara Pemilu itu sendiri dan mengundang korupsi. Berbagai peristiwa

yang terjadi barubaru ini membuktikan bahwa kekuasaan luar biasa yang diberikan

kepada ECT dapat menimbulkan atau memperburuk ketegangan politik yang

serius, terlepas dari seberapa adil dan baiknya maksud putusan tersebut diambil.

Sebuah badan penyelenggara Pemilu sekuat ECT mungkin bukan merupakan

model yang ideal untuk negara-negara lain, karena diberlakukannya kekuasaan ini

(atau kegagalan untuk melakukannya) merupakan salah satu pencetus dari

kericuhan politik di Thailand dari 2008 hingga 2010.10

B.2. Ghana

Di Ghana, putusan Komisi Pemilu dapat diajukan banding ke pengadilan, termasuk

kasus-kasus yang melibatkan pendaftaran pemilih dan pencalonan kandidat.

Penyelesaian berbagai gugatan bagi permohonan untuk mendaftar sebagai

pemilih berada di bawah tanggung jawab Komite Peninjauan Pendaftaran Distrik

(District Registration Review Committee) dan keputusannya dapat diajukan

banding ke Ketua Pendaftaran Pemilu/ Hakim Pengadilan Tinggi dari wilayah

tersebut. Untuk keperluan pelaksanaan sidang terkait dengan pendaftaran yang

digugat pada saat pendaftaran, Komite Peninjauan Pendaftaran Distrik (DRCC)

10

Lihat, sebagai contoh., Democrats Under Fire After Ruling, Bangkok Post (13 April 2010), dapat dilihat di http://www.bangkokpost.com/news/politics/36012/democrats-under-fireafter-ruling.

Page 47: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

didirikan di setiap distrik, terdiri dari para perwakilan partai politik aktif yang berada

di dalam suatu distrik dan tidak lebih dari empat orang lokal yang diketahui netral

dan mampu bersikap adil. Sekretaris Komite Peninjau Pendaftaran Tingkat Distrik

adalah Petugas Pemilu Distrik (District Electoral Officer) dan Komisi (Pemilu)

dengan syarat bahwa Petugas Pendidikan Distrik (District Education Officer),

Petugas Polisi Distrik (District Police Officer) dan seorang wakil dari otoritas

tradisional di dalam distrik juga harus menjadi anggota. Komisi lebih lanjut

mengatur bahwa Hakim Pengadilan Tinggi Pengawas (Supervising High Court

Judge) dari setiap provinsi (region) seharusnya adalah Ketua Petugas Peninjau

Pendaftaran (Chief Registration Review Officer) untuk tingkat provinsi dan

seharusnya menentukan gugatan banding (appeal) dari pemilih yang tidak puas

dengan keputusan dari Komite Peninjauan Pendaftaran tingkat Distrik.336

Sanggahan atau keberatan terkait daftar pemilih sementara diselesaikan oleh

Petugas Perbaikan Pendaftaran Distrik (District Registration Revising Officer) yang

merupakan Hakim Pengadilan Negeri (Magistrate of the District Court) dan

keputusan dapat diajukan banding ke Pengadilan Tinggi (High Court). Keabsahan

Pemilu legislatif dapat digugat melalui permohonan yang diajukan ke Pengadilan

Tinggi dalam waktu 21 hari setelah tanggal publikasi dalam Lembaran Resmi

Publikasi hasil Pemilu. Namun, jika sebuah permohonan mempertanyakan Pemilu

atas dasar praktik korup yang melibatkan pembayaran uang, maka hal itu dapat

diajukan ke Pengadilan Tinggi sebelum hasil Pemilu diumumkan secara resmi

pada lembar publikasi hasil Pemilu.

Page 48: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

C. Contoh Negara Yang Memiliki Pengalaman Penanganan Keberatan Pemilu

Komisi Pemilu Filipina (Philippine Commission on Elections/COMELEC)

COMELEC berperan sebagai badan penyelenggara Pemilu di Filipina. Dibentuk

melalui Konstitusi Filipina, COMELEC diberikan kewenangan untuk menegakkan

dan mengatur seluruh Undang-undang dan peraturantentang pelaksanaan Pemilu

dan pelaksanaan Pemilu terkait lainnya.11 Badan ini memiliki wewenang untuk

memutuskan seluruh pertanyaan yang mempengaruhi Pemilu, termasuk

pendaftaran partai politik, tetapi bukan pertanyaan yang terkait hak pilih.12 Badan

ini memiliki otoritas untuk memilih sistem Pemilu terotomatisasi yang layak dalam

setiap Pemilu.13 Selain dari kekuasaan administratif untuk melaksanakan Pemilu,

COMELEC juga diberikan kekuasaan kehakiman untuk menyidangkan dan

memutuskan seluruh gugatan terkait Pemilu, hasil pemilu, dan kualifikasi seluruh

pejabat yang dapat dipilih melalui Pemilu di tingkat daerah, provinsi, dan kota serta

untuk memeriksa banding terhadap seluruh gugatan menyangkut pejabat-pejabat

kota dan desa.14 COMELEC terdiri dari seorang ketua dan enam anggota yang

ditunjuk oleh Presiden untuk jangka waktu tujuh tahun tanpa dapat dipilih

kembali.15

Ketika melakukan penanganan keberatan Pemilu, anggota COMELEC dapat

melibatkan seluruh anggotanya atau dibagi menjadi dua divisi yang masing-masing

berangotakan tiga anggota.16 Konstitusi mengizinkan paling banyak tiga anggota

COMELEC adalah bukan ahli hukum, tetapi dalam praktiknya hanya ahli hukum

yang ditunjuk. Seluruh anggota COMELEC saat ini adalah ahli hukum, tiga

diantaranya pensiunan hakim. COMELEC beroperasi dari kantor pusat di Manila,

11

Const, Pasal IX-C, sec 2(1) (Fil) 12

Const, Pasal IX-C, sec 2(3) (Fil) 13

Sebuah Undang-Undang Yang Mengamandemen Undang-Undang Modernisasi Pemilu, Act Republic Act 9369 (2007) (Fil).

14 Const, Pasal IX-C, sec 2(2) (Fil

15 Const, Pasal IX-C, sec 1 (Fil).

16 Const, Pasal IX-C, sec3 (Fil).

Page 49: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

tetapi dia memiliki kantor di seluruh kota dan provinsi. Walaupun kehadirannya

tersebar luas di seluruh negeri, COMELEC memutuskan persoalan Pemilu secara

sentral di kantornya di Manila.

Page 50: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan penulis, melalui analisis yang dilakukan terhadap 60

Negara yang mengatur kedudukan Komisi Pemilihan umum di dalam konstitusi

maka ada beberapa indikator yang, menurut penulis dapat disimpulkan yaitu :

1. Dari 60 Negara yang memuat mengenai kelembagaan komisi pemilihan,

80% memuat keharusan penyebutan komisi pemilihan di dalam konstitusi

negaranya masing-masing.

2. Dari 60 Negara yang memuat mengenai kelembagaan komisi pemilihan,

15% memuat tugas dan kewenangan serta fungsinya secara terperinci dan

jelas di dalam konstitusi negaranya masing-masing

3. Dari 60 Negara yang memuat mengenai kelembagaan komisi pemilihan, 5%

memuat nama khusus mengenai komisi pemilihan, seperti, majelis

pemilihan, dewan pemilihan nasional, komisi pemilihan independen, dan

komisi pemilihan umum

Dari ketiga indikator kesimpulan tersebut maka dapat disimpulkan masing-masing

negara memiliki kewenangan yang berbeda beda, terutama mengenai fungsi dan

kewenangannya serta tanggung jawab komisi pemilihan dalam menyelenggarakan

pemilihan umum disuatu negara.

Selanjutnya, apabila kita melihat pada konteks Sistem Penananganan Keberatan

Pemilu Dalam Konstitusi Negara-Negara dan Pengalaman Penanganan Keberatan

Pemilu, maka dapat disimpulkan masing-masing komisi pemilihan didunia

diberikan kewenangan yang terbatas terhadap persoalan penyelesaian

Page 51: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

penanganan keberatan pemilu, hanya beberapa negara saja yang diberikan porsi

kewenangan yang lebih untuk dapat menyelesaikan sengketa keberatan pemilu,

selebihnya negara lain memberikan otoritas tersebut kepada lembaga-lembaga

penyelenggara pemilu lainnya selain komisi pemilihan, seperti pengadilan pemilu,

dewan kehormatan etik dan badan penyelenggara pemilu di masing-masing

negara di dunia.

Page 52: Electoral Commission (Komisi Pemilihan) Suatu Tinjauan Analisis Mengenai Perbandingan Komisi Pemilihan di 60 Negara di Dunia

Daftar Pustaka

Ismail Suny, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif, Jakarta, Aksara Baru, 1983

Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia,

Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UI, Jakarta, cetakan ke V, 1983

Miriam Budiardjo, Pengantar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 2000

Yves Meny and Andrew Knapp, Government and Politics in Western Europe:

Britain, France, Italy, Germany, third edition, Oxford University Press, 1998

Ichlasul Amal, Teori-teori Mutakhir Partai Politik, yogyakarta, Tiara Wacana yogya,

1988

Moh. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Jakarta, Rajawali Pers, 201

Robert A. Dahl, Adjudication of Election Complaints: Overview and Assesment of

the Legal Framework and Process, Presentasi di sebuah Konferensi yang

disponsori oleh Komisi Pemilu Thailand (Election Commission of Thailand) (Juni,

2008).