EKSTRAKSI.pptx

16
EKSTRAKSI Oleh : FRIESTA ADE MONITA (A1C312201) RAHMANSYAH (A1C312208) WIDAYANTI (A1C312215)

Transcript of EKSTRAKSI.pptx

Page 1: EKSTRAKSI.pptx

EKSTRAKSI

Oleh :

FRIESTA ADE MONITA (A1C312201)

RAHMANSYAH (A1C312208)

WIDAYANTI (A1C312215)

Page 2: EKSTRAKSI.pptx

2

WHAT IS:

Proses Ekstraksi

cara memisahkan zat terlarut melalui dua buah pelarut (biasanya cair) yang dapat melarutkan zat tersebut namun kedua pelarut ini tidak dapat saling melarutkan. Sampel dilarutkan dalam ‘rafinat’ yang berada dalam kontak dengan ‘ekstraktan’ sehingga terjadi perpindahan molekul zat terlarut karena perbedaan kelarutan didalam kedua jenis pelarut.

Page 3: EKSTRAKSI.pptx

3

Page 4: EKSTRAKSI.pptx
Page 5: EKSTRAKSI.pptx

5

PERISTIWA MIKRO DALAM PROSES EKSTRAKSI

Distribusi dari senyawa-senyawa yang dapat larut dalam

dua jenis pelarut yang tidak dapat bercampur

Jika interaksi zat terlarut berjalan normal dan tidak ada penyimpangan maka distribusi

solut akan mengikuti harga konstan distribusinya.

Page 6: EKSTRAKSI.pptx

6

Interaksi

kimia pada

fase air

•Dalam pelarut polar seperti air memungkinkan senyawa organik yang polar untuk bermuatan dalam pelarut air sangat besar. Dengan demikian, interaksi yang terjadi difase air harus diperhitungkan karena jumlah komponen akan berkurang karena adanya interaksi.

Page 7: EKSTRAKSI.pptx

7

Interaksi kimia pada fase organik

•Bisanya senyawa yang diambil lebih larut dalam pelarut organik dibandingkan dengan pelarut air.

Page 8: EKSTRAKSI.pptx

8

Ekstraksi

“batch”

(Ekstraksi

Tunggal)

• Ekstraksi tunggal dapat dilakukan jika hasil yang didapat dari sekali ekstraksi cukup untuk mengambil sebagian besar zat terlarut dari fase air.

• Cara ekstraksi tunggal juga digunakan untuk mengambil sebagian besar senyawa-senyawa dalam campuran dari matriks alami, misalkan dalam penelitian-penelitian bahan alam. Campuran yang terambil akan digunakan dalam tujuan tertentu atau dilanjutkan dalam proses pemisahan lebih lanjut.

Macam –macam Ekstraksi

Page 9: EKSTRAKSI.pptx

2. Ekstraksi berulang-ulang.Untuk meningkatkan persen

terekstraksi, langkah ekstraksi berulang-ulang dapat dilakukan. Ekstraksi berulang (successive extraction) dilakukan dengan cara membagi salah satu pelarut (biasanya pelarut organiknya) menjadi beberapa bagian dan kemudian ekstraksi dilakukan berurutan dengan cara yang sama. Jumlah pelarut yang digunakan pada akhirnya sama.

Contoh yang sering digunakan dalam buku teks adalah pengambilan asam butirat dari larutan air dengan menggunakan pelarut organik eter

Page 10: EKSTRAKSI.pptx

3. Ekstraksi kontinuekstraksi kontinu sangat penting dalam pemisahan kimia karena cara ini memungkinkan penghematan pelarut dan waktu. Cara ini dipilih jika harga angka distribusi kecil sehingga melakukan ekstraksi berulang-ulang juga tidak menaikkan fraksi terekstraksidengan cepat. Prinsip ini mengandalkan aliran terus-menerus dari pelarut untuk mengambil zat terlarut dengan cara mirip distilasi. Pelarut yang sudah membawa zat terlarut akan diuapkan lagi dan setelah terkondensasi akan kembali melakukan ekstraksi sebagai pelarut baru.Ekstraksi kontinu dimungkinkan dengan desain perangkat ekstraksi yang membuat pelarut yang menguap dan mengembun digunakan lagi untuk proses kedua dan seterusnya.

Page 11: EKSTRAKSI.pptx

4. Metode “counter current” craigMetode pemisahan Craig ini sangat berguna untuk memisahkan campuran dari senyawa-senyawa yang sangat mirip dengan harga angka banding distribusi yang tidak terlalu berbeda sehingga secara fisik sangat sulit untuk melakukan pemisahan.Metode ini disebut juga ``counter current Craig`` dengan banyak tabung craig di mana outlet tabung satu merupakan inlet corong lain.

Page 12: EKSTRAKSI.pptx

12

BEBERAPA TIPE EKTRAKSI MODERN

Ekstraksi

Page 13: EKSTRAKSI.pptx

13

WHAT IS:

Koesfisien Distribusi dan Rasio Distribusi

koefisien distribusi atau koefisien partisi (KD) adalah Perbandingan konsentrasi pada keadaan setimbang di dalam 2 fase

analit seringkali berada dalam bentuk kimia yang berbeda karena adanya disosiasi (ionisasi), protonasi, dan juga kompleksasi atau polimerisasi karenanya ekspresi yang lebih berguna adalah rasio distribusi ataurasio partisi (D)

Page 14: EKSTRAKSI.pptx

14

Faktor-faktor yang memengaruhi

ekstraksi

Pelarut

Suhu Ekstrak

si

Ukuran Bahan

Like what?

Page 15: EKSTRAKSI.pptx

15

Kelarutan Pelarut

Kemampuan tak saling

campur

KerapatanReaktifita

s

Titik didih

Selektifitas Pelarut

Faktor-faktor pemilihan pelarut

Page 16: EKSTRAKSI.pptx

SEKIAN DAN TERIMA KASIH