EKSTRAKSI ITRIUM DARI KONSENTRAT SENOTIM ...
Transcript of EKSTRAKSI ITRIUM DARI KONSENTRAT SENOTIM ...
42 ISSN 0216 - 3128
EKSTRAKSI ITRIUM DARI KONSENTRAT SENOTIM
MENGGUNAKAN D2EHP A-DODEKAN
Dwi BiyantoroPusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
»wi Biyantoro
ABSTRAK /lEKSTRAKSI ITRIUM DARl KONSENTRAT SENOTIM MENGGUNAKAi-( D~-DODEKAN. Telah
dilakukanekstraksi itrium dari konsentrat senotim menggunakan D2EHP4::!!0dekqp. Umpan ekstraksiadalah konsentrat logam tanah jarang senotim (kelompok itria) hasil pemisahan aart!£elompok seria. Prosesstripping menggunakan umpan hasil ekstraksi dengan asam nitrat dan asam sulfat. Penentuan itrium (Y),dan pengotor-pengotor logam tanah jarang yang lain: seperti lanthanum (La), serium (Ce), dan neodimium(Nd) dianalisis menggunakan alat pendar sinar X Tujuan penelitian ini adalah untuk memperolehpemisahan itrium yang relatif murni. Pada proses ekstraksi itrium (Y) variabel yang berpengaruh yaitu :konsentrasi asam nitrat dalam larutan umpan, waktu ekstraksi, dan konsentrasi ekstraktan dalam fasaorganik. Pada proses stripping variabel yang berpengaruh yaitu jenis asam dan konsentrasi asam. Padaproses ekstraksi hasil optimum yang diperoleh pada pemisahan itriun (Y), yaitu : molaritas asam nitrat = I
M, waktu ekstraksi = 15 menit, dan konsentrasi ekstraktan 30% organo fosfor D2EHPA dalam dodekan.Pada kondisi ini diperoleh efisiensi ekstraksi itrium = 98,63%, dengan pengotor La = 198 ppm, Ce = 213ppm dan Nd = 132 ppm. Pada proses stripping hasi/ terbaik menggunakan asam sulfat pada molaritas 8 Mdan waktu stripping selama = 20 menit. Pada kondisi ini diperoleh efisiensi stripping = 79,29%, denganpengotor La = 85 ppm, Ce = 36 ppm, dan Nd = 25 ppm.
ABSTRACT
EXTRACTION OF YTTRIUM FROM XENOTIME CONCENTRATE BY D2EHPA-DODECANE. Extractionyttrium from xenotime concentrate has been done. Feed of extraction was rare earth xenotime concentrate(yttria group) have been separated from ceria group. Stripping process of extract phase used onitric acidand sulphuric acid. Determination of yttrium ro, and impurities of rare earths other was as lanthanum (La),cerium (Ce), and neodymium (Nd) was analyzed by spectrometer X-ray. The perposed of this research wasobtained separated yttrium relative pure. At process of extraction variable influence were concentration ofnitric acid in feed, time of extraction, and concentration of extractant in organic phase. At process ofstripping variable influence were kind of acid and concentration of acid. At this research optimum conditionof extraction process was molarity of nitric acid = 1 M, time of extraction = 15 minutes, and concentration
of extractant = 30% organophosphor D2EHP A in dodecane. At that optimum condition was found extraction
efficiency of yttrium = 98.03%, with impurities of La = 198 ppm, Ce = 213 ppm, and Nd = 132 ppm. Atstripping process was the best acid used sulphuric acid was 8 M and time of stripping was 29 minutes. Atthis condition was found efficiency of stripping = 79.29%, with impurities of La = 85 ppm, Ce = 36 ppm, andNd = 25 ppm.
PENDAHULUAN
Pasir senotim biasa ditulis dengan rumus molekulLTJP04 atau YP04 adalah merupakan salahsatu mineral yang mengandung logam tanah jarang(Y, La, Ce, Nd). Pasir senotim banyak terdapat dipulau Bangka, Singkep, dan Belitung dan biasanyapasir ini digunakan sebagai salah satu sumber untukmendapatkan logam itrium (Y).
Itrium (Y) adalah logam yang mempunyainilai ekonomis yang tinggi, mempunyai kegunaanyang sangat luas, karena secara umum memilikikekuatan mekanis yang baik, titik leleh relatiftinggi, dan memiliki sifat-sifat yang sangatmenguntungkan sehingga dimanfaatkan dalam
berbagai bidang industri seperti baja, alloy, laserNeodymium-yttrium-aluminium garnat (NdY AI),tabung warna TV, campuran tangki reaktor, magnet,dan bahan sel baker padat (solid oxide fuel cell"SOFC").
Proses pemisahan dan pemurnian itrium danlogam tanah jarang dapat dilakukan antara laindengan cara pengendapan, kristalisasi, ekstraksicair-cair, dan kromatografi pertukaran ion. Dariberbagai metode pemisahan logam tanah jarangtersebut, secara umum pemakaian proses ekstraksicair-cair banyak dikerjakan karena relatif lebihsederhana dan lebih cepat dibandingkan teknik yanglain.
Proslding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Dwi Biyantoro ISSN 0216 - 3128 43
Untuk memperoleh itrium dengan kemurniantinggi (sedikit pengotor) perlu dilakukan prosesstripping atau reekstraksi.
Tujuan dari percobaan ini adalah untukmemperoleh itrium (Y) yang relatif murni denganpengotor sekecil mungkin, mencari kondisioptimum pada proses ekstraksi cair-cair dari umpankonsentrat logam tanah jarang hasil olah pasirsenotim senotim dan memperoleh itrium denganpengotor sekecil mungkin pada proses stripping.
Sato, 1984 melakukan ekstraksi daricampuran uranil klorida dan itrium klorida padaberbagai variasi asam menggunakan ektraktanDzEHPA (diester) dan DzEHPA (mono & diester)dalam kerosen pada suhu 20-30 °C diperoleh hasilyang baik pada keasaman yang rendah.
Pada penelitian ini dipakai organo fosforDzEHPA dengan pengencer dodekan memakaiumpan konsentrat logam tanah jarang hasil olahpasir senotim.
Penelitian dan pengembangan terakhir teknikekstraksi cair-cair menggunakan derivat dari organofosfor semakin (uas pemakaiannya untuk pemisahanunsur-unsur logam dan logam tanah jarang karenamempunyai selektivitas dan efisiensi yang tinggi.
Untuk memperbesar nilai faktor pemisahan,biasanya ditambahkan pengkomplek yang dapatlarut, baik dalam fasa air maupun fasa organik.Contoh pengkomplek yang sering digunakan adalahorgano fosfor seperti di- (2- ethyl hexyJLplrusphoric
acid (D2EHPA) dan tributil fosfat (TBP).---------Pemisahan individuallogam tanah jarang dan
pemisahannya sangat suIit, karena unsur-unsurlogam tanah mempunyai sifat kimia yang mirip satudengan yang lain dan diketahui bahwa kristalisasifraksional adalah metoda pemisahan yang baikhanya untuk dua elemen. Sedang metoda ekstraksidan pertukaran ion adalah cara yang sering dipakaiuntuk pemisahan elemen logam tanah jarang.
Berdasarkan alasan tersebut di atas dan
mengingat kandungan itrium yang cukup tinggidalam pasir senotim maka perlu dilakukanpenelitian dalam segi proses untuk pemisahan danpemurnian itrium menggunakan konsentrat logamtanah jarang senotim hasil olah dari pasir senotimyang telah dipisahkan dari kelompok seria ..
Pengembangan terakhir teknik ekstraksi caircair menggunakan di-(2-ethylhexyl)-phosphoricacid (DzEHPA) derivat dari organo fosfor semakinluas pemakainnya untuk ekstraksi itrium dan logamtanah jarang karena selektif dan efisien.
Ekstraksi cair-cair yaitu operasi dimana suatuzat terlarut (solute) dalam suatu fasa cair berpindahke fasa lainnya. Metoda ekstraksi pelarut adalahmetoda yang didasarkan pada perbedaan kelarutanion atau senyawa dalam dua pelarut yang tidakbercampur (pelarut air dan organik). Keberhasilanproses ekstraksi cair-cair ini dapat dilihat dari hasilefisiensi pengambilan itrium yang tinggi dan faktorpisahnya.
Proses stripping atau re-ekstraksi adalahproses pengambilan kembali dari fasa organik kefasa air dengan hasil relatiflebih murni.
TAT A KERJA
Bahan:
Pasir xenotim, standar YZ03,Ce(S04h 4HzO,La(N03h 6HzO, Nd20), HNO), H2S04, H202,
organo fosfor (D2EHPA), dodekan, amonia.
Alat:
Magnetik stirrer yang dilengkapi denganpemanas, tabung pemisah, timbangan analik, stopwatch, almari asam, peralatan gelas, eppendorf, alatpendar sinar - X -
-------Tata kerja
I. Pembuatan umpan konsentrat senotim
Pasir senotim dengan ukuran butir 100-200mesh berat 100 gram didijes dengan 200 mL asamsuIfat pekat dipanaskan selama 4 jam pada suhusekitar 210 Dc. Hasil proses dijesti kemudiandiencerkan dengan ditambah dengan air dan es2000 mL. Filtrat kemudian dipisahkan dari endapandengan cara disaring. Filtrat hasil penyaringandiendapkan dengan dengan natrium sui fat untukmengendapakan kelompok seria. Filtrat hasilpemisahan kaya akan itrium kemudian ditambahamonia pekat. Endapan yang diperoleh didijesdengan NaOH 70% selama 6 jam pada suhu 140°C.Endapan dicuci dengan air panas untukmenghilangkan larutan fosfat. Endapan yangdiperoleh kemudian dikeringkan dalam oven selamaI jam pada suhu 100°C. Endapan kering konsentratsenotim kemudian dilarutkan dalam asam nitrat
dipakai sebagai umpan proses ekstraksi. Untukmengetahui kandungan unsur itrium dan pengotorlogam tanah jarang (La, Ce, Nd), dalam fasa air(FA), filtrat dianalisis menggunakan alat pendarsinar X.
2. Proses ekstraksi cair-cair
Larutan umpan pada berbagai keasaman
diekstraksi menggunakan organo fosfor (D2EHPA)dalam dodekan dengan perbandingan fasa organik
Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
44 ISSN 0216 - 3128 Owi Biyantoro
1 : 1, dan waktu ekstraksi = 15 menit. Daripercobaan diperoleh hasil efisiensi Y, La, Ce danNd terhadap molaritas asam nitrat seperti padaGambar 1.
Dari evaluasi hasil penelitian ditunjukkanbahwa untuk memisahkan Y dari unsur logam tanah
jarang (La, Ce, Nd) memakai umpan konsentrat
senotim memakai D2EHP A dan pengencer dodekan
diperoleh hasil pemisahan itrium cukup tinggidengan nilai efisiensi Y = 98,63%. Hal inikemungkinan dikarenakan pada kondisi ini dodekanorganofosfor pada dengan nitrat mempunyai ikatanyang paling kuat.
b. Pengaruh waktu ekstraksi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhvariasi waktu pengadukan pada proses ekstraksidapat dilihat pada Gambar 2, grafik hubunganantara waktu ekstraksi terhadap efisiensi itrium padaberbagai waktu ekstraksi : 1 menit , 5, 10, 15, 20,dan 30 menit. Waktu pengadukan pada prosesekstraksi sangat besar pengaruhnya, karena terjadikontak antara fasa air dan fasa organik sampaidistribusi logam tanah jarang mencapaikeseimbangan. Pada pengadukan kurang dari 10menit relatif belum optimum, baru tercapai kondisioptimum pada saat pengadukan muJai 10 sampai 15
Hubungan antara molaritas asamnitrat terhadap efisiensi Y, Ce,La,Nd
Dari Gambar 1 tampak bahwa efisiensiterbesar diperoleh pada 0,5 - 1 M. Profil padaGambar di atas dapat dilihat bahwa pada pemakaianpengencer dodekan dalam organo fosfor mulaimolaritas asam nitrat 1 M mulai menurun. Hal inidisebabkan karena pembentukan komplek Y nitrat
D2EHPA lebih kuat pada konsentrasi asam yangrendah, disebabkan terjadi reaksi pertukaran ion.Ekstraksi logam tanah jarang pada keasaman yangtinggi terjadi reaksi solvatasi.
~y
_La-.-Ce-*-Nd
3 4 5 6M HN03
120
100~
80
'(ij
60c Q)'(ij<;:40
W
200
0
Gambar 1.
HASIL DAN PEMBAHASANUmpan yang dipakai untuk proses ekstraksi
adalah konsentrat senotim hasil olah pasir senotim.Proses selanjutnya adalah proses stripping denganumpan ekstrak itrium hasil ekstraksi.
Proses Ekstraksi
a. Pengaruh molaritas asam nitrat
Pada percobaan ini memakai umpan larutankonsentrat senotim nitrat dengan kadar Y = 16849ppm, La = 2946 ppm, Ce = 2666 ppm dan Nd =1341 ppm, Parameter pertama yang dipelajariadalah pengaruh molaritas asam nitrat menggunakan
30% D2EHPA dalam dodekan (fasa organik),
perbandingan fasa air (umpan) dan fasa organik =
dan fasa air = 1 : 1 pada kondisi yang lain tetap,waktu pengadukan = 15 menit, konsentrasi organofosfor = 30%. Setelah mencapai keadaan seimbangdipisahkan antara rafinat dan organik menggunakancorong pisah. Untuk mengetahui hasil ekstraksidilakikan pengukuran kadar Y, La, Ce, dan Ndmenggunakan alat pendar sinar X.
Parameter:
a. Pengaruh molaritas asam nitrat (0,5 M; 1 M;2 M; 4 M; dan 6 M)
b. Pengaruh waktu ekstraksi (1 menit; 5; 10; 15;20, dan 30 menit)
c. Pengaruh konsentrasi D2EHPA (5%; 10%;20%,30%, dan 50%) dalam dodekan
Dari percobaan proses ekstraksi makadiperoleh kondisi optimum pada pemisahanitrium (Y).
3. Proses stripping
Fasa ekstrak (fasa organik) hasil ekstraksidicampur dengan asam suIfat (fasa air) padaberbagai molaritas dengan perbandingan fasaorganik dan fasa air = 1 : 1 selama 15 menit. Setelahmencapai keadaan seimbang dipisahkan antararafinat dan organik menggunakan corong pisah.Untuk mengetahui hasil stripping dilakukanpengukuran kadar Y, La, Ce, dan Nd menggunakanalat pendar sinar X. Percobaan seperti tersebut diatas asam sulfat diganti dengan asam nitrat. Darihasil terbaik pemakaian jenis asam yang dicobakemudian dilakukan percobaan seperti di atasdengan variasi waktu stripping (1 menit; 5; 10; 15;20, dan 30 menit).
Dari proses stripping maka diperoleh kondisiyang optimum pada pemurnian itrium.
Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Owi Biyantoro ISSN 0216 - 3128 45
c. Pengaruh konsentrasi D2EHPA dalamdodekan
Gambar 2. Hubungan antara waktu ekstraksiterhadap efisiensi Y, La, Ce, Nd
menit. Pada kondisi ini distribusi itrium (Y) mulamula dalam fasa air kemudian terdistribusi
membentuk komplek dengan fasa organik D2EHP Arelatif sudah maksimal. Jumlah asam nitrat sudah
sebanding dengan banyaknya kompleks Y
DzEHPA. Perpindahan massa sudah stabil, telah
tercapai keadaan seimbang, unsur logam tanahjarang dalam fasa air dan fase organik sudah tetap.Tampak pada Gambar 2 bahwa unsur Y sudah
optimum pada pengadukan selama 15 menit.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhkonsentrasi fasa organik dalam dodekan dapatdilihat pada Gambar 3, hubungan antara konsentrasi
fasa organik organo fosfor D2EHP A terhadap
efisiensi pada berbagai konsentrasi : 5%, 10%,20%, 30%, dan 50% dalam dodekan. Penentuan
konsentrasi fasa organik (% D2EHPA) penting
dalam proses mekanisme transfer logam tanahjarang dari fasa air ke fasa organik. Semakinbertambahnya konsentrasi fasa organikmemperlihatkan reaksi logam tanah jarang dengan
D2EHPA semakin sempuma. Untuk mengetahui
pengaruh perpindahan logam tanah jarang (Y, La,Ce, Nd) ke fasa organik dapat dilihat kemampuanselektivitas mengikat unsur-unsumya. Akibat
adanya D2EHPA dalam proses ekstraksi, ligan H20
akan diganti oleh D2EHP A dan membentuk
kompleks netral pada fasa organik Semakin besar
konsentrasi D2EHP A, maka semakin besar pula
kemampuan D2EHP A mengikat unsur logam tanah
jarang. Efisiensi pengikatan atau pembentukan
komplek tertinggi pada fasa organik adalah unsuritrium (Y). Hal ini menunjukkan bahwa Y lebih
~ 800
'u;
=j
c: , -+-yQ) 'u; _La"" W -+-Ce20
'""*- Nd
0
0
JO2030405060
3+ +M (a) + 3 (HXh(o) <=> M X6H3(o) + 3 H (a)
120
100
mudah membentuk kompleks dengan DzEHP A,
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
% Konsentrasi D2EHPA dalam dodekan
Gambar 3. Hubungan antara konsentrasi organo fosfor D2EHPA terhadapefisiensi Y, La, Ce, Nd
Dari data Gambar 1 pengaruh molaritas
asam nitrat sangat besar terhadap efisiensi Y danlogam tanah jarang (La, Ce, Nd). Demikian pula
ditunjukkan pada Gambar 2 pengaruh waktu
pengadukan dan Gambar 3 pengaruh konsentrasi
D2EHP A sangat berpengaruh terhadap efisiensi
ekstraksi. Pada proses ekstraksi memakai umpan
larutan konsentrat senotim dengan D2EHPA dalam
dodekan pada kondisi optimum (FO = 30% organo
fosfor D2EHP A dalam dodekan, perbandingan FO :
FA = I : I, dan waktu ekstraksi = 15 menit) hasil
relatif baik pada keasaman yang rendah, yaitu padamolaritas asam nitrat 0,5 - I M. Pada kondisi ini
hampir semua itrium (Y) yang ada dalam larutanumpan dapat terambil ke dalam fasa organik,
diperoleh nilai efisiensi Y = 98.63%, denganpengotor logam tanah jarang La = 198 ppm(6,72%), Ce = 213 ppm (7,99%), dan Nd = 132ppm (9,84%).
Sesuai dengan fenomena yang dijelaskanoleh Sato, 1984, hal ini disebabkan karena
pembentukan komplek itrium dengan organo fosfor
D2EHPA lebih kuat pada konsentrasi asam rendah.
Pada keasaman yang rendah terjadi reaksi
pertukaran ion:
Pemumian itrium memakai organo fosforrelatif baik dikerjakan dengan teknik ekstraksi caircair memakai suasana asam nitrat pada keasaman
rendah. Waktu yang optimum pemisahan untukmendapatkan itrium yang relatif lebih mumi
403010 20
Waktu, menit
/ •• •
-+-y___ La---.- Ce~Nd
•I•I• ••
o
o
IZO
100t80
'w
60c: .!!1(/)
40"" W
ZO
Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
46- ISSN 0216 - 3128 Dwi Biyantoro
012 345 6 7 8 9 1) ft U
M HN03
Gambar 5. Hubungan antara molaritas asamnitrat terhadap efisiensi strippingY, La, Ce, Nd
2. Asam nitrat
Tabel 2. Pengaruh konsentrasi asam nitrat ter-hadap efisiensi Y, La, Ce, Nd.
Umpan = itrium organik nitrat (fasa organik)Rasio FO dan FA = 1 : 1Waktu ekstraksi = 15 menit
B. Pengaruh waktu
Tabel 3. Pengaruh waktu stripping terhadapefisiensi Y, La, Ce, Nd
Umpan = itrium organik nitrat (fasa organik)Asam sulfat = 8 MRasio FO dan FA = 1 : I
HN03 Efisiensi (%)M
YLaCeNd
Umpan
1651716517213132
ppm
ppmppmppm
0,5
----
1,0
--17,0316,76
2,0
18,8827,4518,2721,34
4,0
31,5128,1115,4319,56
6,0
35,2125,2126,4525,67
8,0
33,9230,3125,1733,78
10,0
26,4327,5718,2123,98
-+-y_La__ Ce
_Nd
20
1)0
80
o
'#.~ 60
"(iicQ)
"(ii 40'+=W
diperoleh pada ekstraksi selama = 15 menit. Di atasini relatif sudah stabil keadaan seimbang sudahtercapai.
Proses Stripping
A. Pengaruh konsentrasi asam
1. Asam sulfat
Tabel 1. Pengaruh konsentrasi asam sulfat ter-hadap efisiensi Y, La, Ce, Nd
Umpan = itrium organik nitrat (fasa organik)Rasio FO dan FA = 1 : IWaktu ekstraksi = 15 menit
100
sJ I • y_La-.-Ce
~
60.JI-M-- Nd
"0;
cQ)40
"0; '+=W20
H2SO4
Efisiensi (%)
MY
LaCeNd
Umpan
16517198213132
ppm
ppmppmppm
0,5
----
1,0
6,2725,517,0318,12
2,0
23,0034,028,7021,21
4,0
40,9541,3513,9225,54
6,0
42,3240,1525.3328,76
8,0
76,3542,2115,7325,57
10,0
22,0429,4716,0719,98
o
o I 2 3 4 5 6 7 S 9 10 II 12
M H2S04
Gambar 4. Hubungan antara molaritas asamsulfat terhadap efisiensi strippingY, La, Ce, Nd
Waktu, Efisiensi (%)Menit y
LaCeNd
Umpan
16517198213132oom
Domoomoom1
23,2120,8611,2713,655
35,3232,4312,6714,8710
59,3439,5421,5619,6515
76,3542,2115,7324,4720
79,2943,1216,8718,7630
78,4142,3516,0919,62
Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
Dwi Biyantoro ISSN 0216 - 3128 47
100I~-Y80ii-La -.-Ce- -
_Nd~
60
'w
c:Q) 40'w<;::w
o
o 10 20
Waktu, menit
30
ekstraktan organo fosfor D2EHPA diperolehhasil optimum sebagai berikut : molaritas asamnitrat = 0,5 - 1 M, konsentrasi ekstraktan 30 %
organo fosfor D2EHPA dalam dodekan, danwaktu ekstraksi = 15 menit. Pada kondisi ini
dfiperoleh efisiensi ekstraksi Y = 98,63%,dengan pengotor La = 198 ppm, Ce = 213ppm, dan Nd = 132 ppm.
• Pada proses stripping hasil terbaikmenggunakan asam sulfat pada molaritas 8 Mdan waktu stripping selama 20 menit. Padakondisi ini diperoleh efisiensi pemisahanstripping = 79,29%, dengan pengotor La = 85ppm, Ce = 36 ppm, dan Nd = 25 ppm.
Gambar 6. Hubungan antara waktu strippingterhadap efisiensi Y, La, Ce, Nd
Dari hasil yang ditunjukkan pada Tabel 1 dan2 tampak bahwa hasil proses stripping yang baikmenggunakan asam sulfat dibandingkan denganmemakai asam nitrat. Pada keadaan ini diperolehefisiensi stripping itrium lebih tinggi dibandingkandengan memakai asam nitrat.
Berdasarkan proses stripping itrium (Y)menggunakan asam sulfat ditunjukkan bahwapengaruh konsentrasi asam sulfat sangat besar,semakin tinggi konsentrasi asam suIfat, itrium yangterambil kembali ke dalam fasa air semakin banyak.Hasil maksimal diperoleh konsentrasi asam sulfat 8M. Pada konsentrasi diatas ini hasil yang diperolehmenurun, hal ini disebabkan karena semakin pekatasam yang dipakai, maka distribusi itrium ke fasasulfat semakin keci!. Disamping itu tidakmenguntungkan karena akan merusak fasa organik.Hasil optimal yang diperoleh pada kondisi ini yaituefisiensi itrium (Y) = 76,35%.
Pengaruh waktu pada proses stripping itriumorganik nitrat menggunakan asam sulfat juga sangatbesar, seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Semakinlama waktu stripping maka itrium yang terambilsemakin besar. Hasil optimum diperoleh pada waktustripping = 20 menit. Diatas waktu ini relatif sudahstabil. Efisiensi stripping pada kondisi ini itriumyang terambil yaitu = 79,29% dengan pengotor La =85 ppm, Ce = 36 ppm, dan Nd = 25 ppm.
KESIMPULAN
Dari penelitian ekstraksi itrium dari
konsentrat senotim menggunakan D2EHPA-dodekan diperoleh hasil sebagai berikut :
• Pada proses ekstraksi untuk pemisahan Y darikonsentrat senotim hasil olah pasir senotimdengan cara ekstraksi cair-cair menggunakan
UCAP AN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkantarima kasih kepada Sdr. Atok Suhartanto dan Sdr.Mulyono yang telah membantu dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. MOORE, C. M., Rare Earth Element andYttrium, Mineral Commodity Profiles, Bureauof Mines, United States Departement of theInterior, Washington (1979).
2. ZUCHRl, m., "Proposal Pengolahan bijihMonasit/Xenotim", PPBGN-BA TAN, Jakarta(1987).
3. MICHELSEN, B., "Analysis and Applicationof Rare Earth Materials", Nato AdvancedStudy Institute, Norway (1972).
4. ALADJEM, A., "Analytical Chemistry ofYttrium and Lanthanide Elements", AnnArbor-Humphrey Sciences Publishers, London(1970).
5. BENEDICT, M., PIGFORD, T. H., ANDLEVI, H. W., Nuclear Chemical Engineer,Second Edition, McGraw-Hili BookCompany, New York (1981).
6. BUTLER, T. A. AND KETCHEN, R. E.,Solvent Extraction Separation of Cerium andYttrium, Oak Ridge National Laboratory, OakRidge, Tenn (1961).
7. PEPPARD, D. F., "Fractional of Rare Earth byLiquid-Liquid Extraction Using PhosphorusBased Extractants", Argonne NationalLaboratory, Argonne, lIinois, Progress in theScience an Technology of the Rare Earths,Volume 1, Pergamon Press, Oxford (1964) .
8. SATO, "The Extraction of Uranium (IV),Yttrium (III), and Lantanum (III) from
Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN
Yogyakarta, 10 Juli 2007
48 ISSN 0216 - 3128 Dwi Biyantoro
Hydrochloric Solution by AcidOrganophosphorus Compounds", Proceedingof the International Symposium onActinide/Lanthanide Separation, Honolulu,USA (1984).
TANYAJAWAB
Indra Suryawan
• Mengapa memakai umpan konsentrat senotimhasil olah pasir senotim, tidak memakai umpanlangsung hasil dijesti.
• Mengapa dipilih D2EHPA sebagaiekstraktannya.
Dwi Biyantoro
~ Pemakaian umpan langsung hasil dijestisudah pernah dilakukan. Dengan memakaiumpan hasil olah pasir senotim diperolehhasil relatif lebih baik dibandingkanmemakai umpan langsung hasil dijesti,karena diperoleh hasil ekstrak itrium (Y)dan hasil yang diperoleh relatif lebih murni
disamping itu pemakaian solven lebihhemat.
~ Dipilih D2EHPA sebagai ekstraktan karenalebih selektif terhadap pemisahan itriumsehingga dapat memberikan nilai efisiensidan Kd yang lebih tinggi.
Isyuniarto
• Berapa banyak itrium yang dapat terambildari proses yang saudara kerjakan, karenapada hasil yang saudara tampilkan hanyamenyebutkan % efisiensi saja.
Dwi Biyantoro
~ Banyaknya itrium yang dapat terambil padahasil proses ekstraksi pada kondisioptimum = 98,63% ,
~ artinya yang terambil atau terekstrak =98,63% x umpan= 98,63% x 16.849 ppm= 16.618 ppm
Prosiding PPI - PDIPTN 2007Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BAT AN
Yogyakarta. 10 Juli 2007