Ekspor Bulan Februari Meningkat 0,6%...
Transcript of Ekspor Bulan Februari Meningkat 0,6%...
Jl. M.I. Ridwan Rais No.5Jakarta 10110Gedung Utama Lt,16Telp. +62 21 2352 8683 Fax. +62 21 2352 8693
Email : [email protected] : www.kemendag.go.id
Pusat Kebijakan Perdagangan Luar NegeriBadan Pengkajian & Pengembangan Kebijakan PerdaganganKementerian Perdagangan RI
Pusat Kebijakan Perdagangan Luar NegeriPusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri
April 2014
02 0301
NEWSletter
Ekspor Pertambangan Februari 2014 Turun Drastis, Menekan Total Ekspor Nasional
Jakarta, 1 April 2014 -- Selama
ta h u n 2 0 1 4 e ks p o r s e k to r
p e r t a m b a n ga n m e n ga l a m i
penurunan signifikan. Di bulan
Februari, ekspor pertambangan
turun sebesar 29,1% dari bulan
yang sama tahun sebelumnya
(YoY), atau turun 12,9% dibanding
bulan Januari 2014 (MoM).
Penurunan ini diduga akibat
kebijakan pembatasan ekspor
hasil tambang, yang merupakan
penerapan UU No. 4 tahun 2009
tentang Pertambangan Mineral
Selama bulan Februari 2014, total impor mencapai USD 13,7 miliar, turun 7,6% dari bulan
sebelumnya (MoM) dan turun 10,0% dari bulan yang sama di tahun sebelumnya (YoY). Impor
tersebut terdiri dari impor migas USD 3,5 miliar, turun 2,6% MoM dan 5,1% YoY. Sementara
itu, impor non migas turun 9,1% MoM dan 11,5% YoY menjadi USD 10,3 miliar (Grafik 5).
Secara kumulatif, selama Jan-Feb 2014, impor mencapai USD 28,7 miliar, turun 6,7%
dibanding periode yang sama tahun 2013. Penurunan impor selama periode Jan-Feb tahun
ini didorong oleh penurunan pada sektor migas maupun non-migas. Impor migas nasional
selama Jan-Feb 2014 mencapai USD 7,0 miliar atau turun 7,9% YoY, sementara impor non-
migas mengalami turun 6,3% menjadi USD 21,7 miliar.
Impor periode Jan-Feb 2014 masih didominasi impor bahan
baku/penolong dan barang modal yang masing-masing mencapai
USD 21,8 miliar dan USD 5,0 miliar, atau berkontribusi sebesar 76,1%
dan 17,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Impor
bahan baku/penolong selama Jan-Feb tahun ini mengalami
penurunan sebesar 7,6% YoY, sementara tahun lalu meningkat 11,7%
YoY. Sementara impor barang modal mencapai turun 4,1% dan impor
barang konsumsi turun sebesar 2,2% (Grafik 5). Impor bahan
baku/penolong yang mengalami penurunan signifikan antara lain
Besi Baja dan Benda dari Besi baja yang turun masing-masing 18,7%
dan 15,4%. Sementara barang konsumsi yang turun signifikan seperti
Gandum (turun 21,9%) dan Gula (turun 12,9%).
Impor Bahan Baku/Penolong Ikut Mengalami Penurunan
Neraca perdagangan Indonesia di bulan Februari 2014 surplus USD 0,8 miliar, membaik dari bulan sebelumnya yang mengalami defisit USD 0,4 miliar. Surplus neraca perdagangan di bulan Februari 2014 disebabkan oleh meningkatkan perdagangan non-migas dari USD 0,6 miliar menjadi USD 1,5 miliar dan berkurangnya defisit neraca migas dari USD 1,0 miliar menjadi USD 0,8 miliar (Grafik 6). Surplus perdagangan di bulan Februari 2014 dipicu oleh menurunnya impor baik migas maupun non-migas masing-masing sebesar 5,1% (YoY) dan 11,5%. Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-Februari 2014 surplus USD 0,4 miliar, terdiri dari perdagangan non-migas yang surplus mencapai USD 2,2 miliar dan neraca perdagangan migas yang defisit sebesar USD 1,8 miliar. Neraca perdagangan non migas tersebut merupakan hasil yang membanggakan di tengah adanya kekhawatiran perlambatan ekonomi Cina. GDP Cina tahun 2013 tumbuh 7,7%, atau melambat dibanding tahun 2012 yang tumbuh 7,8%. Sementara pada Q1 2014 diperkirakan hanya tumbuh 7,5%.
Ekspor non migas Indonesia ke Cina selama Januari-Februari 2014 meningkat 3,2%, dan ekspor ke negara non tradisional naik signifikan terutama ke Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Bangladesh yang meningkat masing-masing 165,1%, 80,0%, 74,4%, dan 23,8%. Indikasi lain membaiknya kinerja ekspor Januari-Februari 2014 adalah kenaikan ekspor tertinggi yang dicapai oleh produk manufaktur, terutama yang bernilai tambah tinggi seperti perhiasan/permata naik 106,2% YoY, benda-benda dari besi dan baja (21,7%), berbagai produk kimia (18,1%), mesin-mesin/pesawat mekanik (14,0%), dan kertas/karton (6,4%).
Di Tengah Kekhawatiran Adanya Perlambatan Ekonomi di RRT, Neraca Perdagangan Indonesia Mengalami Surplus
NEGARA USD JUTAGROWTH
(%,YoY)
SHARE
(%)NEGARA
∆ USD
JUTA
GROWTH
(%, YoY)
RRT 3,412.9
3.2
14.3
AUSTRALIA 309.4
72.4
JEPANG 2,338.7
(15.5)
9.8
AFRIKA SELATAN 197.9
165.1
AMERIKA SERIKAT 2,563.3
5.3
10.7
UNI EMIRAT ARAB 190.5
80.0
INDIA 1,580.0
(32.3)
6.6
AMERIKA SERIKAT 129.7
5.3
SINGAPURA 1,698.0
(19.8)
7.1
RRT 107.3
3.2
MALAYSIA 950.8
(27.6)
4.0
ITALIA 59.2
15.9
KOREA SELATAN 913.7
(10.0)
3.8
NIGERIA 51.1
74.4
THAILAND 827.7 (11.7) 3.5 BANGLADESH 37.5 23.8
BELANDA 688.1 (5.7) 2.9 TAIWAN 31.4 5.5
FILIPINA 584.0 (6.4) 2.4 BRAZIL 29.8 13.8
NILAI EKSPOR NON MIGAS TERBESAR KENAIKAN EKSPOR NON MIGAS TERBESAR
0.4
9.5
2.5
2.6
0.4
9.7
1.8
2.7
Pertanian
Industri
Pertambangan
Migas
Ekspor Menurut Sektor(USD Miliar)
Feb-14 Feb-13-10.7
1.2
1.7
-23.5
12.2
1.6
-29.1
3.6
Pertumbuhan yoy (%)
Pertanian3.2%
Industri66.5%
Pertambangan21.7%
Migas18.3%
Struktur Ekspor Menurut SektorFebruari 2014
11.48 10.33
3.97
3.46(0.85)
(7.58)
6.15
6.50
-10.54 -9.98
-30
-20
-10
0
10
20
30
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Jan'13 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'14 Feb*
PersenUSD Miliar Migas Non Migas
Growth Rate of Import (MoM)
Growth Rate of Import (YoY)
Barang Konsumsi
6.6%
Bahan Baku/
Penolong76.1%
Barang Modal17.3%
Jan-Feb 2014
Barang Konsumsi
6.3%
Bahan Baku/
Penolong76.9%
Barang Modal16.8%
Jan-Feb 2013
1.9
21.8
5.0
1.9
23.7
5.2
Barang Konsumsi
Bahan Baku/
Penolong
Barang Modal
Nilai (USD Miliar)
Jan-Feb 2014
Jan-Feb 2013
-2.2
-7.6
-4.1
-16.1
11.7
-12.8
Pertumbuhan (%)
1.2
0.81.1
-0.5
0.0 -0.1-0.5
1.0
0.50.8
2.02.3
0.6
1.6
-1.3-1.1 -1.0
-1.2
-0.5-0.7
-1.9
-1.0-1.3
-0.8-1.2
-0.8-1.0
-0.8
-0.1-0.3
0.1
-1.7
-0.5-0.9
-2.3
0.1
-0.8
0.0
0.8
1.5
-0.4
0.8
(3.00)
(2.00)
(1.00)
-
1.00
2.00
3.00
Jan'13 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan '14 Feb
USD MiliarNon Migas Migas Total
dan Batubara (Minerba). Penurunan ekspor sektor pertambangan ini berkontribusi pada melemahnya
total ekspor nasional. Total ekspor selama Februari 2014 menurun sebanyak 3% (YoY) menjadi USD
14,6 miliar. Sementara itu, ekspor sektor-sektor lain mengalami penguatan (Grafik 1).
Grafik 1. Kinerja Ekspor Menurut Sektor, Februari 2014
Di akhir tahun 2013, ekspor
pertambangan meningkat
tajam, mencapai puncaknya di
bulan Desember sebesar USD
3,1 miliar. Di awal tahun 2014,
Januari dan Februari, ekspor
pertambangan mengalami
penurunan masing-masing
20% dan 29,1% (YoY), dan
33,6% dan 12,9% (MoM). Selain
itu, eskpor pertambangan di
tahun 2014 terus bergerak ke
arah negatif (Grafik 2).
Grafik 2. Perkembangan Ekspor Pertambangan Bulanan, 2012-2014
Ekspor Bulan Februari Meningkat 0,6% MoM
Total ekspor Indonesia selama bulan Februari 2014 mencapai USD
14,6 miliar, meningkat 0,6% dari bulan sebelumnya (MoM), namun
mengalami penurunan 3,0% dari bulan yang sama tahun lalu (YoY).
Ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar USD 2,7 miliar (naik
6,3% MoM dan 3,6% YoY) serta ekspor non-migas sebesar USD 11,9
miliar (turun 0,5% MoM dan 4,3% YoY). Kenaikan ekspor non-migas
bulan Februari terhadap Januari tahun ini ditopang oleh peningkatan
ekspor migas, terutama minyak mentah yang naik 31,2% MoM.
Sementara total ekspor Jan-Feb 2014 mencapai USD 29,0 miliar,
meningkat 4,4% YoY dimana ekspor migas mencapai USD 5,2 miliar
(turun 1,1%) sedangkan ekspor non-migas sebesar USD 23,9 miliar
(turun 5,1%).
Ekspor Non Migas Indonesia ke Negara Emerging Market Meningkat Tajam
Selama Januari-Februari 2014, ekspor non-migas tumbuh
pesat ke beberapa negara emerging market seperti
negara-negara di kawasan Afrika. Ekspor ke Afrika Selatan
meningkat 165,1% atau senilai USD 197,9 juta. Ekspor
Indonesia juga meningkat tajam ke beberapa negara
emerging lainnya seperti Uni Emirat Arab, Nigeria, dan
Bangladesh, masing-masing 80,0%, 74,4%, dan 23,8%.
Sementara itu, ekspor non migas ke negara mitra dagang
utama yang mengalami peningkatan adalah Amerika
Serikat (naik 5,3%) dan RRT (naik 3,2%) (Tabel 1).
Penurunan impor Indonesia selama
periode Jan-Feb 2014 tak terlepas dari
penurunan impor dari beberapa negara
pemasok utama, seperti Jepang,
Singapura, Thailand, Korea Selatan,
Jerman, dan Taiwan yang masing-
masing mengalami penurunan sebesar
7,3%, 5,6%, 16,4%, 22,5%, 21,8%, dan
7,0% (Grafik 4).
Tabel 1. Negara dengan Nilai dan Kenaikan Ekspor Non-Migas Terbesar
Grafik 3. Kinerja Impor Januari-Februari 2014 Menurun Grafik 4. Negara Pemasok Utama Berdasarkan Pertumbuhan Tertinggi
Grafik 5. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang
Grafik 6. Neraca Perdagangan Bulanan: Februari 2014
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)
-40
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
0
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb
2012 2013 2014
%USD Juta
Nilai (USD Juta) YoY Growth (%) MoM Growth (%) Mov.Avg Yr Growth (%)
4.53
3.09
1.70
1.80
1.21
1.61
0.98
0.71
0.87
0.67
4.93
2.87
1.60
1.50
1.31
1.25
0.98
0.75
0.68
0.62
RRT
JEPANG
SINGAPURA
THAILAND
AMERIKA SERIKAT
KOREA SEL ATAN
MALAYSI A
AUSTRALI A
JERMAN
TAIWAN
Nilai Impor (Miliar USD)
Jan-Feb 2013
Jan-Feb 2014*
8.75
-7.33
-5.61
-16.43
8.21
-22.46
-0.52
6.39
-21.77
-7.03
Pertumbuhan (%)
Impor Non Migas Februari 2014 Turun Signifikan