Ekspor Bulan Februari Meningkat 0,6%...

1
Jl. M.I. Ridwan Rais No.5 Jakarta 10110 Gedung Utama Lt,16 Telp. +62 21 2352 8683 Fax. +62 21 2352 8693 Email : [email protected] Website : www.kemendag.go.id Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Badan Pengkajian & Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan RI Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri April 2014 02 03 01 NEWSletter Ekspor Pertambangan Februari 2014 Turun Drastis, Menekan Total Ekspor Nasional Jakarta, 1 April 2014 -- Selama tahun 2014 ekspor sektor pertambangan mengalami penurunan signifikan. Di bulan Februari, ekspor pertambangan turun sebesar 29,1% dari bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY), atau turun 12,9% dibanding bulan Januari 2014 (MoM). Penurunan ini diduga akibat kebijakan pembatasan ekspor hasil tambang, yang merupakan penerapan UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral Selama bulan Februari 2014, total impor mencapai USD 13,7 miliar, turun 7,6% dari bulan sebelumnya (MoM) dan turun 10,0% dari bulan yang sama di tahun sebelumnya (YoY). Impor tersebut terdiri dari impor migas USD 3,5 miliar, turun 2,6% MoM dan 5,1% YoY. Sementara itu, impor non migas turun 9,1% MoM dan 11,5% YoY menjadi USD 10,3 miliar (Grafik 5). Secara kumulatif, selama Jan-Feb 2014, impor mencapai USD 28,7 miliar, turun 6,7% dibanding periode yang sama tahun 2013. Penurunan impor selama periode Jan-Feb tahun ini didorong oleh penurunan pada sektor migas maupun non-migas. Impor migas nasional selama Jan-Feb 2014 mencapai USD 7,0 miliar atau turun 7,9% YoY, sementara impor non- migas mengalami turun 6,3% menjadi USD 21,7 miliar. Impor periode Jan-Feb 2014 masih didominasi impor bahan baku/penolong dan barang modal yang masing-masing mencapai USD 21,8 miliar dan USD 5,0 miliar, atau berkontribusi sebesar 76,1% dan 17,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Impor bahan baku/penolong selama Jan-Feb tahun ini mengalami penurunan sebesar 7,6% YoY, sementara tahun lalu meningkat 11,7% YoY. Sementara impor barang modal mencapai turun 4,1% dan impor barang konsumsi turun sebesar 2,2% (Grafik 5). Impor bahan baku/penolong yang mengalami penurunan signifikan antara lain Besi Baja dan Benda dari Besi baja yang turun masing-masing 18,7% dan 15,4%. Sementara barang konsumsi yang turun signifikan seperti Gandum (turun 21,9%) dan Gula (turun 12,9%). Impor Bahan Baku/Penolong Ikut Mengalami Penurunan Neraca perdagangan Indonesia di bulan Februari 2014 surplus USD 0,8 miliar, membaik dari bulan sebelumnya yang mengalami defisit USD 0,4 miliar. Surplus neraca perdagangan di bulan Februari 2014 disebabkan oleh meningkatkan perdagangan non-migas dari USD 0,6 miliar menjadi USD 1,5 miliar dan berkurangnya defisit neraca migas dari USD 1,0 miliar menjadi USD 0,8 miliar (Grafik 6). Surplus perdagangan di bulan Februari 2014 dipicu oleh menurunnya impor baik migas maupun non-migas masing-masing sebesar 5,1% (YoY) dan 11,5%. Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari- Februari 2014 surplus USD 0,4 miliar, terdiri dari perdagangan non-migas yang surplus mencapai USD 2,2 miliar dan neraca perdagangan migas yang defisit sebesar USD 1,8 miliar. Neraca perdagangan non migas tersebut merupakan hasil yang membanggakan di tengah adanya kekhawatiran perlambatan ekonomi Cina. GDP Cina tahun 2013 tumbuh 7,7%, atau melambat dibanding tahun 2012 yang tumbuh 7,8%. Sementara pada Q1 2014 diperkirakan hanya tumbuh 7,5%. Ekspor non migas Indonesia ke Cina selama Januari-Februari 2014 meningkat 3,2%, dan ekspor ke negara non tradisional naik signifikan terutama ke Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Bangladesh yang meningkat masing-masing 165,1%, 80,0%, 74,4%, dan 23,8%. Indikasi lain membaiknya kinerja ekspor Januari-Februari 2014 adalah kenaikan ekspor tertinggi yang dicapai oleh produk manufaktur, terutama yang bernilai tambah tinggi seperti perhiasan/permata naik 106,2% YoY, benda-benda dari besi dan baja (21,7%), berbagai produk kimia (18,1%), mesin-mesin/pesawat mekanik (14,0%), dan kertas/karton (6,4%). Di Tengah Kekhawatiran Adanya Perlambatan Ekonomi di RRT, Neraca Perdagangan Indonesia Mengalami Surplus NEGARA USD JUTA GROWTH (%,YoY) SHARE (%) NEGARA ∆ USD JUTA GROWTH (%, YoY) RRT 3,412.9 3.2 14.3 AUSTRALIA 309.4 72.4 JEPANG 2,338.7 (15.5) 9.8 AFRIKA SELATAN 197.9 165.1 AMERIKA SERIKAT 2,563.3 5.3 10.7 UNI EMIRAT ARAB 190.5 80.0 INDIA 1,580.0 (32.3) 6.6 AMERIKA SERIKAT 129.7 5.3 SINGAPURA 1,698.0 (19.8) 7.1 RRT 107.3 3.2 MALAYSIA 950.8 (27.6) 4.0 ITALIA 59.2 15.9 KOREA SELATAN 913.7 (10.0) 3.8 NIGERIA 51.1 74.4 THAILAND 827.7 (11.7) 3.5 BANGLADESH 37.5 23.8 BELANDA 688.1 (5.7) 2.9 TAIWAN 31.4 5.5 FILIPINA 584.0 (6.4) 2.4 BRAZIL 29.8 13.8 NILAI EKSPOR NON MIGAS TERBESAR KENAIKAN EKSPOR NON MIGAS TERBESAR 0.4 9.5 2.5 2.6 0.4 9.7 1.8 2.7 Pertanian Industri Pertambangan Migas Ekspor Menurut Sektor (USD Miliar) Feb-14 Feb-13 -10.7 1.2 1.7 -23.5 12.2 1.6 -29.1 3.6 Pertumbuhan yoy (%) Pertanian 3.2% Industri 66.5% Pertambangan 21.7% Migas 18.3% Struktur Ekspor Menurut Sektor Februari 2014 11.48 10.33 3.97 3.46 (0.85) (7.58) 6.15 6.50 -10.54 -9.98 -30 -20 -10 0 10 20 30 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 Jan'13 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'14 Feb* Persen USD Miliar Migas Non Migas Growth Rate of Import (MoM) Growth Rate of Import (YoY) Barang Konsumsi 6.6% Bahan Baku/ Penolong 76.1% Barang Modal 17.3% Jan-Feb 2014 Barang Konsumsi 6.3% Bahan Baku/ Penolong 76.9% Barang Modal 16.8% Jan-Feb 2013 1.9 21.8 5.0 1.9 23.7 5.2 Barang Konsumsi Bahan Baku/ Penolong Barang Modal Nilai (USD Miliar) Jan-Feb 2014 Jan-Feb 2013 -2.2 -7.6 -4.1 -16.1 11.7 -12.8 Pertumbuhan (%) 1.2 0.8 1.1 -0.5 0.0 -0.1 -0.5 1.0 0.5 0.8 2.0 2.3 0.6 1.6 -1.3 -1.1 -1.0 -1.2 -0.5 -0.7 -1.9 -1.0 -1.3 -0.8 -1.2 -0.8 -1.0 -0.8 -0.1 -0.3 0.1 -1.7 -0.5 -0.9 -2.3 0.1 -0.8 0.0 0.8 1.5 -0.4 0.8 (3.00) (2.00) (1.00) - 1.00 2.00 3.00 Jan'13 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan '14 Feb USD Miliar Non Migas Migas Total dan Batubara (Minerba). Penurunan ekspor sektor pertambangan ini berkontribusi pada melemahnya total ekspor nasional. Total ekspor selama Februari 2014 menurun sebanyak 3% (YoY) menjadi USD 14,6 miliar. Sementara itu, ekspor sektor-sektor lain mengalami penguatan (Grafik 1). Grafik 1. Kinerja Ekspor Menurut Sektor, Februari 2014 Di akhir tahun 2013, ekspor pertambangan meningkat tajam, mencapai puncaknya di bulan Desember sebesar USD 3,1 miliar. Di awal tahun 2014, Januari dan Februari, ekspor pertambangan mengalami penurunan masing-masing 20% dan 29,1% (YoY), dan 33,6% dan 12,9% (MoM). Selain itu, eskpor pertambangan di tahun 2014 terus bergerak ke arah negatif (Grafik 2). Grafik 2. Perkembangan Ekspor Pertambangan Bulanan, 2012-2014 Ekspor Bulan Februari Meningkat 0,6% MoM Total ekspor Indonesia selama bulan Februari 2014 mencapai USD 14,6 miliar, meningkat 0,6% dari bulan sebelumnya (MoM), namun mengalami penurunan 3,0% dari bulan yang sama tahun lalu (YoY). Ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar USD 2,7 miliar (naik 6,3% MoM dan 3,6% YoY) serta ekspor non-migas sebesar USD 11,9 miliar (turun 0,5% MoM dan 4,3% YoY). Kenaikan ekspor non-migas bulan Februari terhadap Januari tahun ini ditopang oleh peningkatan ekspor migas, terutama minyak mentah yang naik 31,2% MoM. Sementara total ekspor Jan-Feb 2014 mencapai USD 29,0 miliar, meningkat 4,4% YoY dimana ekspor migas mencapai USD 5,2 miliar (turun 1,1%) sedangkan ekspor non-migas sebesar USD 23,9 miliar (turun 5,1%). Ekspor Non Migas Indonesia ke Negara Emerging Market Meningkat Tajam Selama Januari-Februari 2014, ekspor non-migas tumbuh pesat ke beberapa negara emerging market seperti negara-negara di kawasan Afrika. Ekspor ke Afrika Selatan meningkat 165,1% atau senilai USD 197,9 juta. Ekspor Indonesia juga meningkat tajam ke beberapa negara emerging lainnya seperti Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Bangladesh, masing-masing 80,0%, 74,4%, dan 23,8%. Sementara itu, ekspor non migas ke negara mitra dagang utama yang mengalami peningkatan adalah Amerika Serikat (naik 5,3%) dan RRT (naik 3,2%) (Tabel 1). Penurunan impor Indonesia selama periode Jan-Feb 2014 tak terlepas dari penurunan impor dari beberapa negara pemasok utama, seperti Jepang, Singapura, Thailand, Korea Selatan, Jerman, dan Taiwan yang masing- masing mengalami penurunan sebesar 7,3%, 5,6%, 16,4%, 22,5%, 21,8%, dan 7,0% (Grafik 4). Tabel 1. Negara dengan Nilai dan Kenaikan Ekspor Non-Migas Terbesar Grafik 3. Kinerja Impor Januari-Februari 2014 Menurun Grafik 4. Negara Pemasok Utama Berdasarkan Pertumbuhan Tertinggi Grafik 5. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang Grafik 6. Neraca Perdagangan Bulanan: Februari 2014 Sumber: BPS (diolah Puska Daglu) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu) Sumber: BPS (diolah Puska Daglu) -40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 0 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb 2012 2013 2014 % USD Juta Nilai (USD Juta) YoY Growth (%) MoM Growth (%) Mov.Avg Yr Growth (%) 4.53 3.09 1.70 1.80 1.21 1.61 0.98 0.71 0.87 0.67 4.93 2.87 1.60 1.50 1.31 1.25 0.98 0.75 0.68 0.62 RRT JEPANG SINGAPURA THAILAND AMERIKA SERIKAT KOREA SEL ATAN MALAYSI A AUSTRALI A JERMAN TAIWAN Nilai Impor (Miliar USD) Jan-Feb 2013 Jan-Feb 2014* 8.75 -7.33 -5.61 -16.43 8.21 -22.46 -0.52 6.39 -21.77 -7.03 Pertumbuhan (%) Impor Non Migas Februari 2014 Turun Signifikan

Transcript of Ekspor Bulan Februari Meningkat 0,6%...

Jl. M.I. Ridwan Rais No.5Jakarta 10110Gedung Utama Lt,16Telp. +62 21 2352 8683 Fax. +62 21 2352 8693

Email : [email protected] : www.kemendag.go.id

Pusat Kebijakan Perdagangan Luar NegeriBadan Pengkajian & Pengembangan Kebijakan PerdaganganKementerian Perdagangan RI

Pusat Kebijakan Perdagangan Luar NegeriPusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri

April 2014

02 0301

NEWSletter

Ekspor Pertambangan Februari 2014 Turun Drastis, Menekan Total Ekspor Nasional

Jakarta, 1 April 2014 -- Selama

ta h u n 2 0 1 4 e ks p o r s e k to r

p e r t a m b a n ga n m e n ga l a m i

penurunan signifikan. Di bulan

Februari, ekspor pertambangan

turun sebesar 29,1% dari bulan

yang sama tahun sebelumnya

(YoY), atau turun 12,9% dibanding

bulan Januari 2014 (MoM).

Penurunan ini diduga akibat

kebijakan pembatasan ekspor

hasil tambang, yang merupakan

penerapan UU No. 4 tahun 2009

tentang Pertambangan Mineral

Selama bulan Februari 2014, total impor mencapai USD 13,7 miliar, turun 7,6% dari bulan

sebelumnya (MoM) dan turun 10,0% dari bulan yang sama di tahun sebelumnya (YoY). Impor

tersebut terdiri dari impor migas USD 3,5 miliar, turun 2,6% MoM dan 5,1% YoY. Sementara

itu, impor non migas turun 9,1% MoM dan 11,5% YoY menjadi USD 10,3 miliar (Grafik 5).

Secara kumulatif, selama Jan-Feb 2014, impor mencapai USD 28,7 miliar, turun 6,7%

dibanding periode yang sama tahun 2013. Penurunan impor selama periode Jan-Feb tahun

ini didorong oleh penurunan pada sektor migas maupun non-migas. Impor migas nasional

selama Jan-Feb 2014 mencapai USD 7,0 miliar atau turun 7,9% YoY, sementara impor non-

migas mengalami turun 6,3% menjadi USD 21,7 miliar.

Impor periode Jan-Feb 2014 masih didominasi impor bahan

baku/penolong dan barang modal yang masing-masing mencapai

USD 21,8 miliar dan USD 5,0 miliar, atau berkontribusi sebesar 76,1%

dan 17,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Impor

bahan baku/penolong selama Jan-Feb tahun ini mengalami

penurunan sebesar 7,6% YoY, sementara tahun lalu meningkat 11,7%

YoY. Sementara impor barang modal mencapai turun 4,1% dan impor

barang konsumsi turun sebesar 2,2% (Grafik 5). Impor bahan

baku/penolong yang mengalami penurunan signifikan antara lain

Besi Baja dan Benda dari Besi baja yang turun masing-masing 18,7%

dan 15,4%. Sementara barang konsumsi yang turun signifikan seperti

Gandum (turun 21,9%) dan Gula (turun 12,9%).

Impor Bahan Baku/Penolong Ikut Mengalami Penurunan

Neraca perdagangan Indonesia di bulan Februari 2014 surplus USD 0,8 miliar, membaik dari bulan sebelumnya yang mengalami defisit USD 0,4 miliar. Surplus neraca perdagangan di bulan Februari 2014 disebabkan oleh meningkatkan perdagangan non-migas dari USD 0,6 miliar menjadi USD 1,5 miliar dan berkurangnya defisit neraca migas dari USD 1,0 miliar menjadi USD 0,8 miliar (Grafik 6). Surplus perdagangan di bulan Februari 2014 dipicu oleh menurunnya impor baik migas maupun non-migas masing-masing sebesar 5,1% (YoY) dan 11,5%. Secara kumulatif, neraca perdagangan Januari-Februari 2014 surplus USD 0,4 miliar, terdiri dari perdagangan non-migas yang surplus mencapai USD 2,2 miliar dan neraca perdagangan migas yang defisit sebesar USD 1,8 miliar. Neraca perdagangan non migas tersebut merupakan hasil yang membanggakan di tengah adanya kekhawatiran perlambatan ekonomi Cina. GDP Cina tahun 2013 tumbuh 7,7%, atau melambat dibanding tahun 2012 yang tumbuh 7,8%. Sementara pada Q1 2014 diperkirakan hanya tumbuh 7,5%.

Ekspor non migas Indonesia ke Cina selama Januari-Februari 2014 meningkat 3,2%, dan ekspor ke negara non tradisional naik signifikan terutama ke Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Nigeria, dan Bangladesh yang meningkat masing-masing 165,1%, 80,0%, 74,4%, dan 23,8%. Indikasi lain membaiknya kinerja ekspor Januari-Februari 2014 adalah kenaikan ekspor tertinggi yang dicapai oleh produk manufaktur, terutama yang bernilai tambah tinggi seperti perhiasan/permata naik 106,2% YoY, benda-benda dari besi dan baja (21,7%), berbagai produk kimia (18,1%), mesin-mesin/pesawat mekanik (14,0%), dan kertas/karton (6,4%).

Di Tengah Kekhawatiran Adanya Perlambatan Ekonomi di RRT, Neraca Perdagangan Indonesia Mengalami Surplus

NEGARA USD JUTAGROWTH

(%,YoY)

SHARE

(%)NEGARA

∆ USD

JUTA

GROWTH

(%, YoY)

RRT 3,412.9

3.2

14.3

AUSTRALIA 309.4

72.4

JEPANG 2,338.7

(15.5)

9.8

AFRIKA SELATAN 197.9

165.1

AMERIKA SERIKAT 2,563.3

5.3

10.7

UNI EMIRAT ARAB 190.5

80.0

INDIA 1,580.0

(32.3)

6.6

AMERIKA SERIKAT 129.7

5.3

SINGAPURA 1,698.0

(19.8)

7.1

RRT 107.3

3.2

MALAYSIA 950.8

(27.6)

4.0

ITALIA 59.2

15.9

KOREA SELATAN 913.7

(10.0)

3.8

NIGERIA 51.1

74.4

THAILAND 827.7 (11.7) 3.5 BANGLADESH 37.5 23.8

BELANDA 688.1 (5.7) 2.9 TAIWAN 31.4 5.5

FILIPINA 584.0 (6.4) 2.4 BRAZIL 29.8 13.8

NILAI EKSPOR NON MIGAS TERBESAR KENAIKAN EKSPOR NON MIGAS TERBESAR

0.4

9.5

2.5

2.6

0.4

9.7

1.8

2.7

Pertanian

Industri

Pertambangan

Migas

Ekspor Menurut Sektor(USD Miliar)

Feb-14 Feb-13-10.7

1.2

1.7

-23.5

12.2

1.6

-29.1

3.6

Pertumbuhan yoy (%)

Pertanian3.2%

Industri66.5%

Pertambangan21.7%

Migas18.3%

Struktur Ekspor Menurut SektorFebruari 2014

11.48 10.33

3.97

3.46(0.85)

(7.58)

6.15

6.50

-10.54 -9.98

-30

-20

-10

0

10

20

30

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Jan'13 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'14 Feb*

PersenUSD Miliar Migas Non Migas

Growth Rate of Import (MoM)

Growth Rate of Import (YoY)

Barang Konsumsi

6.6%

Bahan Baku/

Penolong76.1%

Barang Modal17.3%

Jan-Feb 2014

Barang Konsumsi

6.3%

Bahan Baku/

Penolong76.9%

Barang Modal16.8%

Jan-Feb 2013

1.9

21.8

5.0

1.9

23.7

5.2

Barang Konsumsi

Bahan Baku/

Penolong

Barang Modal

Nilai (USD Miliar)

Jan-Feb 2014

Jan-Feb 2013

-2.2

-7.6

-4.1

-16.1

11.7

-12.8

Pertumbuhan (%)

1.2

0.81.1

-0.5

0.0 -0.1-0.5

1.0

0.50.8

2.02.3

0.6

1.6

-1.3-1.1 -1.0

-1.2

-0.5-0.7

-1.9

-1.0-1.3

-0.8-1.2

-0.8-1.0

-0.8

-0.1-0.3

0.1

-1.7

-0.5-0.9

-2.3

0.1

-0.8

0.0

0.8

1.5

-0.4

0.8

(3.00)

(2.00)

(1.00)

-

1.00

2.00

3.00

Jan'13 Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan '14 Feb

USD MiliarNon Migas Migas Total

dan Batubara (Minerba). Penurunan ekspor sektor pertambangan ini berkontribusi pada melemahnya

total ekspor nasional. Total ekspor selama Februari 2014 menurun sebanyak 3% (YoY) menjadi USD

14,6 miliar. Sementara itu, ekspor sektor-sektor lain mengalami penguatan (Grafik 1).

Grafik 1. Kinerja Ekspor Menurut Sektor, Februari 2014

Di akhir tahun 2013, ekspor

pertambangan meningkat

tajam, mencapai puncaknya di

bulan Desember sebesar USD

3,1 miliar. Di awal tahun 2014,

Januari dan Februari, ekspor

pertambangan mengalami

penurunan masing-masing

20% dan 29,1% (YoY), dan

33,6% dan 12,9% (MoM). Selain

itu, eskpor pertambangan di

tahun 2014 terus bergerak ke

arah negatif (Grafik 2).

Grafik 2. Perkembangan Ekspor Pertambangan Bulanan, 2012-2014

Ekspor Bulan Februari Meningkat 0,6% MoM

Total ekspor Indonesia selama bulan Februari 2014 mencapai USD

14,6 miliar, meningkat 0,6% dari bulan sebelumnya (MoM), namun

mengalami penurunan 3,0% dari bulan yang sama tahun lalu (YoY).

Ekspor tersebut terdiri dari ekspor migas sebesar USD 2,7 miliar (naik

6,3% MoM dan 3,6% YoY) serta ekspor non-migas sebesar USD 11,9

miliar (turun 0,5% MoM dan 4,3% YoY). Kenaikan ekspor non-migas

bulan Februari terhadap Januari tahun ini ditopang oleh peningkatan

ekspor migas, terutama minyak mentah yang naik 31,2% MoM.

Sementara total ekspor Jan-Feb 2014 mencapai USD 29,0 miliar,

meningkat 4,4% YoY dimana ekspor migas mencapai USD 5,2 miliar

(turun 1,1%) sedangkan ekspor non-migas sebesar USD 23,9 miliar

(turun 5,1%).

Ekspor Non Migas Indonesia ke Negara Emerging Market Meningkat Tajam

Selama Januari-Februari 2014, ekspor non-migas tumbuh

pesat ke beberapa negara emerging market seperti

negara-negara di kawasan Afrika. Ekspor ke Afrika Selatan

meningkat 165,1% atau senilai USD 197,9 juta. Ekspor

Indonesia juga meningkat tajam ke beberapa negara

emerging lainnya seperti Uni Emirat Arab, Nigeria, dan

Bangladesh, masing-masing 80,0%, 74,4%, dan 23,8%.

Sementara itu, ekspor non migas ke negara mitra dagang

utama yang mengalami peningkatan adalah Amerika

Serikat (naik 5,3%) dan RRT (naik 3,2%) (Tabel 1).

Penurunan impor Indonesia selama

periode Jan-Feb 2014 tak terlepas dari

penurunan impor dari beberapa negara

pemasok utama, seperti Jepang,

Singapura, Thailand, Korea Selatan,

Jerman, dan Taiwan yang masing-

masing mengalami penurunan sebesar

7,3%, 5,6%, 16,4%, 22,5%, 21,8%, dan

7,0% (Grafik 4).

Tabel 1. Negara dengan Nilai dan Kenaikan Ekspor Non-Migas Terbesar

Grafik 3. Kinerja Impor Januari-Februari 2014 Menurun Grafik 4. Negara Pemasok Utama Berdasarkan Pertumbuhan Tertinggi

Grafik 5. Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang

Grafik 6. Neraca Perdagangan Bulanan: Februari 2014

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

Sumber: BPS (diolah Puska Daglu)

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb

2012 2013 2014

%USD Juta

Nilai (USD Juta) YoY Growth (%) MoM Growth (%) Mov.Avg Yr Growth (%)

4.53

3.09

1.70

1.80

1.21

1.61

0.98

0.71

0.87

0.67

4.93

2.87

1.60

1.50

1.31

1.25

0.98

0.75

0.68

0.62

RRT

JEPANG

SINGAPURA

THAILAND

AMERIKA SERIKAT

KOREA SEL ATAN

MALAYSI A

AUSTRALI A

JERMAN

TAIWAN

Nilai Impor (Miliar USD)

Jan-Feb 2013

Jan-Feb 2014*

8.75

-7.33

-5.61

-16.43

8.21

-22.46

-0.52

6.39

-21.77

-7.03

Pertumbuhan (%)

Impor Non Migas Februari 2014 Turun Signifikan