EKSPLORASI NIKEL TAHAP REGIONALDAERAH MALILI

Pendahuluan

• Eksplorasi tahap regional merupakan tahap kegiatan eksplorasi paling awal dalam menentukan layak dan tidaknya untuk dilanjutkan ke tahap tahap eksplorasi selanjutnya hingga proses penambangan

Latar belakang

• Lokasi penelitian berada di Desa Harapan, Kelurahan Lampia, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur di Wilayah IUP Eksplorasi PT. Citra Lampia Mandiri

• dengan luas area 7.324,56 Ha

Maksud dan Tujuan

• Maksud dari penyelidikan ini adalah untuk mengetahui jenis batuan pembawa endapan nikel laterit, kadar, daerah indikasi terdapatnya endapan nikel laterit dan sarana infrastruktur tambang. Adapun tujuannya untuk mengetahui area tersebut dapat ditindak lanjuti ke tahap berikutnya atau tidak.

Lokasi dan Kesampaian Daerah

• Secara administratif lokasi penelitian berada di desa Lampia, kecamatan Lampia, kabupaten Malili, provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi PT. Citra Lampia Mandiri. Dari kendari lokasi penyelidikan dapat ditempuh melalui jalur darat dan udara

Tatanan Tektonik

• Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar yaitu Eurasia Pasifik,dan Eurasia, Pasifik dan Indo-Australia serta sejumlah lempeng lebih kecil (Lempeng Filipina) yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks. Kumpulan batuan dari busur kepulauan, kepulauan batuan bancuh, bancuh ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan, serta proses tektonik lainnya (Van Leeuwen, 1994).

Gambar 3. Tektonik Pulau Sulawesi

Stratigrafi Regional

• Formasi Larona.Formasi Larona terdiri dari satuan batupasir,

konglomerat, dengan batulempung dengan sisipan merupakan Formasi yang berumur Pliosen. Formasi ini terendapkan diatas Formasi Tomata secara tidak selaras.• Kompleks Ultrabasa dan basa.

Kompleks ultrabasa ini terdiri dari batuan dunit, harzburgit, serpentinit, wherlit. Kompleks basa terdiri dari batuan gabro, basal, diorit. Kompleks Ultramafik dan mafik ini merupakan batuan yang tertua pada daerah telitian yang berumur Kapur - Eosen. Secara regional formasi ini terendapkan tidak selaras dengan Melange Watuponda yang berumur Paleosen.

Metode dan Peralatan

• Metode yang di gunakan berupa pemetaan geologi permukaan dan pengambilan conto dengan hand auger dan testpit

• Peralatan yang di gunakan berupa peralatan lapangan (Palu geologi, Kompas geologi, kamera digital, loupe, GPS, peralatan hand Auger dan Testpit)

• Peralatan Studio ( Laptop, printer, ATK, dll).

AKTIVITAS

• Aktivitas yang dilakukan saat melakukan penyelidikan umum terdiri dari studi literatur, persiapan, mobilisasi, orientasi lapangan, pengamatan lokasi dan batuan, pengambilan conto, laboratorium, laporan, evaluasi dan beberapa aktivitas lain seperti mengumpulkan data demografi.

Studi Literatur

• Sebelum keberangkatan ke lokasi penelitian di desa Lampia, tim melakukan studi literatur dengan mempelajari peta lokasi, peta topografi, peta geologi serta letak lokasi penyelidikan umum dilihat melalui citra satelit. Aktivitas ini digunakan untuk membuat suatu rencana kerja dan estimasi anggaran biaya kegiatan

Persiapan Logistik

• Persiapan dilakukan untuk menyiapkan logistik peralatan dan makanan yang dibutuhkan dilapangan

Mobilisasi

• Mobilisasi merupakan perjalanan menuju lokasi penyelidikan menggunakan alat transportasi yang beragam sesuai dengan kebutuhan

Orientasi Lapangan

• Orientasi ini dimaksudkan untuk mengurus perijinan, perangkat desa setempat, mencari lokasi base camp, akses jalan ke lokasi dan orientasi geologi dilokasi penelitian.

Kegiatan Pemetaan Geologi Permukaan

• Pemetaan geologi permukaan ini meliputi pengumpulan data batuan, morfologi, struktur, lateritisasi, batas laterit, tata guna lahan, Jetty dan penentuan titik testpit dan hand auger

• Pada eksplorasi nikel, dalam pemetaan geologi permukaan di bagi beberapa zona penyebaran, antara lain

• Zona Laterite• Zona rocky Laterite• Zona outcrop• Zona Brown soil

Pengambilan Conto

• Pengambilan conto sangat penting dalam penyelidikan umum dengan mengambil sebagian kecil dari tanah laterit untuk mewakili secara keseluruhan agar dapat diketahui kadar dan sifat fisik lainya.

• Adapun metode yang di gunakan dalam pengambilan conto berupa• 1. Hand Auger • 2. Testpit

Hand Auger

conto hand auger ini di ambil pada area yang merupakan indikasi endapan laterit nikel Pengambilan conto hand auger diambil setiap 30 cm secara terus menerus sampai 1 meter. Kemudian conto per 30 cm tersebut di gabung menjadi 1 meter

Testpit

• Tespit merupakan pembuatan lubang galian dengan ukuran tertentu dan biasanya 1x1 m, dengan kedalaman tertentu

• Untuk cara samplingnya berupa channel.

Analisa Laboratorium

• Untuk mengetahui kadar unsur nikel maka conto yang diambil di lapangan dengan metode hand auger dan testpit selanjutnya dianalisa di laboratorium.

Laporan

Laporan ini akan menjelaskan semua kegiatan dan hasil pemetaan geologi permukaan dan melaporkan semua hasil analisa kadar dari conto yang sudah diambil dilapangan. Dalam laporan ini merupakan akhir dari kegiatan untuk menentukan layak dan tidaknya dilanjutkan ke tahap tahap eksplorasi selanjutnya hingga proses penambangan.

kesimpulan

• Setelah pemetaan dan pengambilan conto di lakukan dapat di simpulkan penyebaran luasan laterite, kadar nikel yang terkandung, serta layak dan tidaknya untuk di lanjutkan ke tahap selanjutnya.