EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM PEREDARAN ...kompol.info/wp-content/uploads/2015/03/5-8.pdf2015/03/05...

4
Edisi Perdana/Tahun I/Juni 2015 S eperti beberapa kasus yang terungkap belakangan ini, kasus narkoba yang diselun- dupkan dalam kereta dorong, ka- sus sabu yang diselundupkan da- lam DVD, bayi, dan terakhir yang terkuak adalah kasus perempuan Sukabumi yang diamankan kepoli- sian Peru karena diduga terlibat da- lam peredaran Narkoba. Berbagai modus dilakukan pa- ra Bandar untuk membuat para pe- rempuan tersebut mau menjadi ba- gian dari mata rantai peredaran ge- lap narkoba. Beberapa di antara- nya diperdaya dengan dipacari, la- lu setelah perempuan tersebut ber- hasil diluluhkan hatinya dan men- jalin kasih maka rencana utama me- reka mulai dilancarkan. Perempuan yang lebih menggunakan perasaan PEREMPUAN selalu diidentikan dengan lemah, mudah terperdaya dan lebih mengedepankan perasaan dibandingkan dengan logika. Mungkin hal itu pulalah yang akhirnya membuat para bandar Narko ba tertarik untuk menggunakan kaum perempuan sebagai kurir dalam peredaran gelap Narkotika. EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM PEREDARAN GELAP NARKOTIKA dibandingkan logika akan sangat mudah dipengaruhi, dibujuk, dan dirayu untuk sekedar menjadi per- antara atau kurir dari barang haram tersebut. Modus lain yakni dengan per- kenalan singkat di jejaring sosial, seperti Facebook. Dari perkenalan singkat tersebut perempuan yang mudah tergiur, dan tergoda akan mudah dijebak dalam sindikat per- edaran Narkoba. Beberapa di anta- ranya juga ada yang diiming-imingi dengan upah yang besar atau jalan jalan keliling dunia. Seperti kasus terakhir yang ber- hasil diungkap kepolisian Peru de- ngan ditangkapnya seorang perem- puan asal Sukabumi yang disinya- lir sebagai kurir. Meskipun pada ak- hirnya dinyatakan tidak terlibat, te- tapi modus pendekatan para ban- dar kepada perempuan-perempu- an, khususnya para perempuan In- donesia sudah sangat mengkha- watirkan. Melihat kondisi ini, Badan Nar- kotika Nasional (BNN) mengimbau kepada seluruh masyarakat Indo- nesia, khususnya para perempuan agar tidak mudah tergoda dan ter- makan bujuk rayu pria yang tak di- kenal, apalagi pria-pria tersebut ada- lah warga berkebangsaan asing. BNN juga mengimbau agar di anta- ra masing-masing anggota keluar- ga dapat peduli dan saling menjaga terhadap anggota keluarga lainnya untuk menghindari kejadian-keja- dian tersebut terulang kembali. - HMS BNN Dua Perempuan Indonesia Dijadikan Ujung Tombak Edarkan Narkoba PEREMPUAN In- donesia kembali diper- daya pria Nigeria untuk menjadi ujung tombak peredaran narkoba di negeri sendiri. SA (45), dan AN (34) beberapa waktu lalu diamankan petugas BNN lantaran terlibat dalam transaksi narkoba di kawasan Ja- karta Barat. Kini kedua- nya harus berhadapan dengan hukum dengan ancaman pidana yang berat. Di tempat kejadian perkara, petugas BNN menyita tiga kardus berisi 30 DVD player yang di dalamnya terdapat sabu. Dari total keseluruhan DVD player yang disita, petugas BNN menyita sabu seberat 12.290 gram. Kuat dugaan, barang tersebut diselundup- kan dari Tiongkok melalui paket kiriman. Berdasarkan pengakuan SA, aksi yang ia lakukan atas perin- tah seorang pria Nigeria berinisial K yang kini masih dalam penge- jaran anggota BNN. Kepada petugas, SA sudah berteman dengan K selama satu tahun lebih. SA mengenal K pertama kali saat se- dang nongkrong di sebuah bar di bilangan Jalan Jaksa, Jakarta. Pertemanan yang mereka jalin semakin dekat sehingga akhirnya SA dijadikan kurir narkoba. Selama berteman dengan pria Nigeria tersebut, SA mengaku sudah dua kali mendapat tugas menerima barang. Pertama, bebe- rapa bulan lalu, SA mengaku pernah mendapat tugas untuk me- nyimpan sebuah mesin gerinda di kostnya. Satu hari berselang, mesin itu diambil dan dipindahtangankan kepada kurir lainnya. Upah yang diterima dari pekerjaan pertama sebesar Rp. 20 Juta. Sedangkan tugas kedua, ia kembali diminta untuk menerima kardus berisi DVD player pada 8 Mei 2015 lalu dari seorang kurir berinisial AN di kawasan Hayam Wuruk Jakarta Barat. Rencana- nya, puluhan kardus DVD player itu akan dibawa ke kost SA di kawasan Palmerah dengan menggunakan bajaj. Namun, tak ber- selang lama setelah transaksi dilakukan, kedua perempuan terse- but dicokok petugas BNN untuk dibawa selanjutnya ke kantor BNN untuk menjalani pemeriksaan. Sementara itu, dari keterangan AN, dirinya diperintahkan se- orang pria Nigeria berinisial J yang sampai kini juga masih dila- kukan pengejaran oleh petugas BNN. AN mengaku baru pertama kali melakoni karirnya sebagai kurir narkoba. Ia nekat melakukan pekerjaan ini karena iming-iming uang sebesar Rp 10 juta. Atas perbuatannya, SA diancam dengan pasal 114, ayat (2) Jo Pasal 1 32, ayat (1), Pasal 112, ayat (2) Jo Pasal 132, ayat (1) UU No. 35/2009, sedangkan AN dijerat dengan pasal 114, ayat (2), pasal 112, ayat (2) Subsider 131 UU No.3 5/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati. - HMS BNN Para wanita Indonesia yang terlibat jaringan narkotika.ist SA dan AN, dua wanita yang menjadi kurir sabu dan ditangkap aparat BNN dengan barang bukti 12,29 kilogram sabu.ist Diperdaya Pria Nigeria Pemandu Karaoke Diciduk Polisi Usai Pesta Sabu Bersama Teman Pria POLRES Pamekasan, Madura, menangkap seorang perempuan pemandu lagu di rumah karaoke lantaran kedapatan membawa nar- koba jenis sabu. Kasubag Humas Polres Pamekasan Iptu Ruslan Hi- dayat mengatakan, perempuan ter- sebut berinisial DS (30) dan telah ditahan di Polres Pamekasan. “Ter- sangka berinisial DS (30) warga Ja- lan Jokotole, Pamekasan dan saat ini telah ditahan di Mapolres," kata Ruslan Hidayat di Mapolres Pame- kasan, baru-baru ini.. Ruslan menjelaskan, DS ditang- kap polisi di salah satu gang menu- ju rumahnya di Jalan Jokotole pada Jumat (29/5) lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Hasil penyidikan tim penyidik Polres Pamekasan menyebutkan, DS tidak hanya sebagai pengguna, akan tetapi juga sebagai pengedar. Pelaku ditangkap usai berpes- ta barang haram itu dengan teman lelakinya di salah satu rumah kos di Kelurahan Bugih, Pamekasan. Poli- si membuntuti DS sejak ia baru ke- luar dari rumah kos itu. “Menurut pengakuannya, sabu itu dikonsum- si sendiri, sekaligus dijual apabila ada yang membeli," terang Ruslan Hidayat. Selain menangkap DS, polisi ju- ga menyita sejumlah barang bukti berupa narkoba jenis sabu seberat 1,4 gram. Sementara temannya AD, yang menemani DS pesta narkoba jenis sabu di salah satu rumah kos di Kelurahan Bugih itu, kini men- jadi buronan polisi. Untuk mempertanggungjawab- kan perbuatannya, DS dijerat de- ngan Pasal 112, ayat 1 Juncto Pasal 127, ayat 1 Undang-Undang RI No- mor 35 tahun 2009 tentang Narkoti- ka dengan ancaman hukuman pen- jara maksimal 12 tahun. Selain me- ngejar AD, polisi juga berencana memeriksa pemilik rumah kos ter- sebut, karena mengizinkan peng- huninya, AD menggelar pesta nar- koba. - ANT DS, tersangka pengedar sabu yang diamankan Polres Pamekasan.ist Lo-KER Tabloid KOMPOL membuka kesempatan kepada para insan pers yang ber- minat untuk bergabung dan berkarya dalam Tabloid KOMPOL sebagai jurnalis/ penulis/perwakilan/biro. Untuk persyaratan bergabung, berikut persyaratannya: 1. Foto copy/SIM KTP 2. Foto copy ijazah (SMA/Sarjana) 3. Foto (ukuran apa saja) 4. Karya tulis 5. Pengalaman kerja di media Segera kirimkan lamaran Anda ke Redaksi dan Tata Usaha: Jl. H. Aman, No. 1, Grogol Limo, Depok-Jawa Barat, Phone 021-2742 9191 021-94039191 SMS 08569029191, 081284209191 email: [email protected], [email protected], WebSite: http://kompol.info

Transcript of EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM PEREDARAN ...kompol.info/wp-content/uploads/2015/03/5-8.pdf2015/03/05...

Page 1: EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM PEREDARAN ...kompol.info/wp-content/uploads/2015/03/5-8.pdf2015/03/05  · petugas BNN lantaran terlibat dalam transaksi narkoba di kawasan Ja-karta Barat.

Edisi Perdana/Tahun I/Juni 2015

Seperti beberapa kasus yangterungkap belakangan ini,kasus narkoba yang diselun-

dupkan dalam kereta dorong, ka-sus sabu yang diselundupkan da-lam DVD, bayi, dan terakhir yangterkuak adalah kasus perempuanSukabumi yang diamankan kepoli-sian Peru karena diduga terlibat da-lam peredaran Narkoba.

Berbagai modus dilakukan pa-ra Bandar untuk membuat para pe-rempuan tersebut mau menjadi ba-gian dari mata rantai peredaran ge-lap narkoba. Beberapa di antara-nya diperdaya dengan dipacari, la-lu setelah perempuan tersebut ber-hasil diluluhkan hatinya dan men-jalin kasih maka rencana utama me-reka mulai dilancarkan. Perempuanyang lebih menggunakan perasaan

PEREMPUAN selalu diidentikan denganlemah, mudah terperdaya dan lebih

mengedepankan perasaan dibandingkandengan logika. Mungkin hal itu pulalah

yang akhirnya membuat para bandar Narkoba tertarik untuk menggunakan kaum

perempuan sebagai kurir dalam peredarangelap Narkotika.

EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAMPEREDARAN GELAP NARKOTIKA

dibandingkan logika akan sangatmudah dipengaruhi, dibujuk, dandirayu untuk sekedar menjadi per-antara atau kurir dari barang haramtersebut.

Modus lain yakni dengan per-kenalan singkat di jejaring sosial,seperti Facebook. Dari perkenalansingkat tersebut perempuan yangmudah tergiur, dan tergoda akanmudah dijebak dalam sindikat per-edaran Narkoba. Beberapa di anta-ranya juga ada yang diiming-imingidengan upah yang besar atau jalanjalan keliling dunia.

Seperti kasus terakhir yang ber-hasil diungkap kepolisian Peru de-ngan ditangkapnya seorang perem-puan asal Sukabumi yang disinya-lir sebagai kurir. Meskipun pada ak-hirnya dinyatakan tidak terlibat, te-

tapi modus pendekatan para ban-dar kepada perempuan-perempu-an, khususnya para perempuan In-donesia sudah sangat mengkha-watirkan.

Melihat kondisi ini, Badan Nar-kotika Nasional (BNN) mengimbaukepada seluruh masyarakat Indo-nesia, khususnya para perempuanagar tidak mudah tergoda dan ter-

makan bujuk rayu pria yang tak di-kenal, apalagi pria-pria tersebut ada-lah warga berkebangsaan asing.BNN juga mengimbau agar di anta-ra masing-masing anggota keluar-

ga dapat peduli dan saling menjagaterhadap anggota keluarga lainnyauntuk menghindari kejadian-keja-dian tersebut terulang kembali.

- HMS BNN

Dua Perempuan Indonesia DijadikanUjung Tombak Edarkan Narkoba

PEREMPUAN In-donesia kembali diper-daya pria Nigeria untukmenjadi ujung tombakperedaran narkoba dinegeri sendiri. SA (45),dan AN (34) beberapawaktu lalu diamankanpetugas BNN lantaranterlibat dalam transaksinarkoba di kawasan Ja-karta Barat. Kini kedua-nya harus berhadapandengan hukum dengan ancaman pidana yang berat.

Di tempat kejadian perkara, petugas BNN menyita tiga kardusberisi 30 DVD player yang di dalamnya terdapat sabu. Dari totalkeseluruhan DVD player yang disita, petugas BNN menyita sabuseberat 12.290 gram. Kuat dugaan, barang tersebut diselundup-kan dari Tiongkok melalui paket kiriman.

Berdasarkan pengakuan SA, aksi yang ia lakukan atas perin-tah seorang pria Nigeria berinisial K yang kini masih dalam penge-jaran anggota BNN. Kepada petugas, SA sudah berteman denganK selama satu tahun lebih. SA mengenal K pertama kali saat se-dang nongkrong di sebuah bar di bilangan Jalan Jaksa, Jakarta.Pertemanan yang mereka jalin semakin dekat sehingga akhirnyaSA dijadikan kurir narkoba.

Selama berteman dengan pria Nigeria tersebut, SA mengakusudah dua kali mendapat tugas menerima barang. Pertama, bebe-rapa bulan lalu, SA mengaku pernah mendapat tugas untuk me-nyimpan sebuah mesin gerinda di kostnya. Satu hari berselang,mesin itu diambil dan dipindahtangankan kepada kurir lainnya.Upah yang diterima dari pekerjaan pertama sebesar Rp. 20 Juta.

Sedangkan tugas kedua, ia kembali diminta untuk menerimakardus berisi DVD player pada 8 Mei 2015 lalu dari seorang kurirberinisial AN di kawasan Hayam Wuruk Jakarta Barat. Rencana-nya, puluhan kardus DVD player itu akan dibawa ke kost SA dikawasan Palmerah dengan menggunakan bajaj. Namun, tak ber-selang lama setelah transaksi dilakukan, kedua perempuan terse-but dicokok petugas BNN untuk dibawa selanjutnya ke kantorBNN untuk menjalani pemeriksaan.

Sementara itu, dari keterangan AN, dirinya diperintahkan se-orang pria Nigeria berinisial J yang sampai kini juga masih dila-kukan pengejaran oleh petugas BNN. AN mengaku baru pertamakali melakoni karirnya sebagai kurir narkoba. Ia nekat melakukanpekerjaan ini karena iming-iming uang sebesar Rp 10 juta.

Atas perbuatannya, SA diancam dengan pasal 114, ayat (2)Jo Pasal 1 32, ayat (1), Pasal 112, ayat (2) Jo Pasal 132, ayat (1) UUNo. 35/2009, sedangkan AN dijerat dengan pasal 114, ayat (2),pasal 112, ayat (2) Subsider 131 UU No.3 5/2009 tentang Narkotikadengan ancaman hukuman maksimal pidana mati. - HMS BNN

Para wanita Indonesia yang terlibat jaringan narkotika.ist

SA dan AN, dua wanita yang menjadi kurirsabu dan ditangkap aparat BNN denganbarang bukti 12,29 kilogram sabu.ist

Diperdaya Pria Nigeria

Pemandu Karaoke Diciduk PolisiUsai Pesta Sabu Bersama Teman Pria

POLRES Pamekasan, Madura,menangkap seorang perempuanpemandu lagu di rumah karaokelantaran kedapatan membawa nar-

koba jenis sabu. Kasubag HumasPolres Pamekasan Iptu Ruslan Hi-dayat mengatakan, perempuan ter-sebut berinisial DS (30) dan telahditahan di Polres Pamekasan. “Ter-sangka berinisial DS (30) warga Ja-lan Jokotole, Pamekasan dan saatini telah ditahan di Mapolres," kataRuslan Hidayat di Mapolres Pame-kasan, baru-baru ini..

Ruslan menjelaskan, DS ditang-kap polisi di salah satu gang menu-ju rumahnya di Jalan Jokotole padaJumat (29/5) lalu sekitar pukul 19.00WIB. Hasil penyidikan tim penyidikPolres Pamekasan menyebutkan,DS tidak hanya sebagai pengguna,akan tetapi juga sebagai pengedar.

Pelaku ditangkap usai berpes-ta barang haram itu dengan temanlelakinya di salah satu rumah kos diKelurahan Bugih, Pamekasan. Poli-si membuntuti DS sejak ia baru ke-luar dari rumah kos itu. “Menurut

pengakuannya, sabu itu dikonsum-si sendiri, sekaligus dijual apabilaada yang membeli," terang RuslanHidayat.

Selain menangkap DS, polisi ju-ga menyita sejumlah barang buktiberupa narkoba jenis sabu seberat1,4 gram. Sementara temannya AD,yang menemani DS pesta narkobajenis sabu di salah satu rumah kosdi Kelurahan Bugih itu, kini men-jadi buronan polisi.

Untuk mempertanggungjawab-kan perbuatannya, DS dijerat de-ngan Pasal 112, ayat 1 Juncto Pasal127, ayat 1 Undang-Undang RI No-mor 35 tahun 2009 tentang Narkoti-ka dengan ancaman hukuman pen-jara maksimal 12 tahun. Selain me-ngejar AD, polisi juga berencanamemeriksa pemilik rumah kos ter-sebut, karena mengizinkan peng-huninya, AD menggelar pesta nar-koba. - ANT

DS, tersangka pengedar sabu yangdiamankan Polres Pamekasan.ist

Lo-KERTabloid KOMPOL membuka kesempatan kepada para insan pers yang ber-

minat untuk bergabung dan berkarya dalam Tabloid KOMPOL sebagai jurnalis/penulis/perwakilan/biro. Untuk persyaratan bergabung, berikut persyaratannya:1. Foto copy/SIM KTP2. Foto copy ijazah (SMA/Sarjana)3. Foto (ukuran apa saja)4. Karya tulis5. Pengalaman kerja di media

Segera kirimkan lamaran Anda ke Redaksi dan TataUsaha: Jl. H. Aman, No. 1, Grogol Limo, Depok-JawaBarat, Phone 021-2742 9191 021-94039191 SMS08569029191, 081284209191 email: [email protected],[email protected], WebSite: http://kompol.info

Page 2: EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM PEREDARAN ...kompol.info/wp-content/uploads/2015/03/5-8.pdf2015/03/05  · petugas BNN lantaran terlibat dalam transaksi narkoba di kawasan Ja-karta Barat.

Edisi Perdana/Tahun I/Juni 2015

“Selamat Beristirahat Angeline...”

BEBERAPA pekan terakhir,masyarakat dihebohkan denganberita hilang secara misterius bo-cah berusia delapan tahun siswiSD Sanur 12 bernama Angeline,yang tragisnya ditemukan tewasdikubur di sekitar rumahnya, diJl. Sedap Malam, Denpasar, Bali.Bocah manis yang hilang sejak16 Mei 2015 itu jasadnya ditemu-kan polisi dalam kondisi terbung-kus kain terkubur di belakang ru-mahnya, Rabu (10/6/2015). Polisiberhasil menemukan jasad Ange-line setelah menggali gundukantanah di dekat pohon pisang.

Peristiwa tewasnya Angelinepun mengundang banyak sim-pati dan sorotan publik. Bahkanribuan warga mulai dari pejabatpemerintah pusat, daerah dan ma-syarakat sekitar mengantar jena-zah bocah korban pembunuhanAngeline ke tempat peristiraha-tan terakhirnya di Tempat Pema-kaman Umum (TPU) Tulungrejo,Kecamatan Glenmore, Banyuwa-ngi, Jawa Timur, Selasa (16/6) ma-lam lalu.

Prosesi pemakaman bocahmalang yang dibunuh secara sa-dis ini dilakukan setelah disema-

yamkan di rumah duka selama 30menit. Kemudian warga membawajenazah ke Mushollah Al Hidayah,yang jaraknya hanya 50 meter darirumah duka, untuk disalatkan. Ba-nyaknya warga yang mengantar je-

nazah Angeline ke TPU Tulungrejobahakn membuat polisi menutuptotal akses jalan utama Banyuwa-ngi-Jember guna mempermudah ak-ses rombongan jenazah dari rumahduka menuju TPU. Nampak jugapuluhan anggota Tagana (TarunaSiaga Bencana) ikut dikerahkan,membuat barikade untuk melan-carkan prosesi pemakaman.

Sementara itu, ayah kandungAngeline, Rosidi sangat berterimakasih kepada warga, yang sudahmengantarkan dan membantu pro-sesi pemakaman anaknya. Ia meng-aku sangat terharu dan tidak me-nyangka jenazah Angeline diantarribuan orang. “Saya sangat terha-ru dan berterimakasih kepada ribu-an orang yang mengikuti dan mem-bantu prosesi pemakaman Ange-line,” ungkap Rosidi.

Yang menarik, baru saja sema-lam dimakamkan, makam Angelinedi TPU Tulungrejo ramai dikunju-ngi peziarah. Mereka datang mem-berikan doa di makam Angeline ka-rena prihatin terhadap nasib tragisyang menimpa bocah cantik ini. Takhanya dari Banyuwangi, dari luarkota pun datang ke makam Ange-line hanya ingin berdoa dan meli-hat langsung makam tersebut. Lan-tunan doa dan pembacaan Yasin,silih berganti dilantunkan di ma-kam yang dipenuhi bunga dan ma-inan anak-anak ini. "Tadi malammau ke sini, tapi saya tidak sempat.

Ya, baru bisa siang ini," ujar Pur-wanto, salah seorang peziarah dariJember.

Menurutnya, kasus yang me-nimpa Angeline bukan hanya dukabagi keluarga Angeline, tapi jugaduka bagi seluruh Indonesia. "Sa-ya punya anak kecil seusia dia. Inisaya bawa ke makam Angeline ju-ga. Kita berdoa bersama untuk dia,"

pungkasnya.Hal yang sama juga dilakukan

Zakiyah, peziarah dari Banyuwa-ngi. Ibu dua anak ini tak henti-hen-tinya berdoa sambil menangis dipusara Angeline. Dirinya mengakuprihatin atas kasus yang menimpabocah kelas 2 SD ini. Bahkan dalamdoanya, dia mendoakan pihak ke-polisian untuk segera mengungkapkasus ini hingga tuntas. "Dalamdoa, saya berharap kepolisian bisa

mengungkap kasus ini hingga sam-pai otak pembunuhan," ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Bali, Ir-jen Polisi Ronny Franky Sompie,menjamin penyidik polisi bertindakprofesional dalam upaya mengung-kap kasus pembunuhan Angeline.Ronny mengakui kasus itu telah ja-di sorotan publik. Namun polisi ti-dak bisa mengusutnya berdasarkanopini atau pendapat publik. Polisiharus menyelidiki dan menyidik ka-sus itu sampai dapat dibuktikan se-cara hukum dan ilmiah. “Penanga-nan kasus ini sudah menjadi soro-tan umum. Tapi tentu kita (polisi)tidak bisa hanya berdasarkan opinipublik,” kata Ronny.

Ia menjelaskan, penyidik polisitak cukup mendasarkan penyelidi-kan dan penyidikan pada penga-kuan orang-orang yang telah dite-tapkan sebagai tersangka maupundugaan sebagian kalangan. Penyi-dik wajib membuktikan semua se-hingga layak atau tepat untuk disi-dangkan di pengadilan. Polisi juga

memerlukan waktu untuk menye-laraskan semua keterangan dariorang yang telah ditetapkan se-bagai tersangka, maupun parasaksi.

Hasil pemeriksaan forensikterhadap jenazah korban punpenting sebagai alat bukti untukditingkatkan sampai berita acarapemeriksaan. Semua itu harus didukung hasil olah tempat kejadi-an perkara. “Ini masih dalam pro-

ses pembuktian. Dokter kehaki-man, dan forensik masih bekerja,sehingga didapat pembuktian il-miah (atas semua dugaan): benaratau tidak benar,” katanya.

Menurut Ronny, masih terla-lu dini untuk menyimpulkan ka-sus itu. Soalnya penyidik polisiterus mengembangkan perkara,mulai pembuktian pemeriksaanforensik, penelusuran jejak, kete-rangan tersangka atau saksi, danlain-lain. Karena itu, masih terbu-ka kemungkinan lain, termasuktersangka tambahan dalam pem-bunuhan Angeline.

Sejauh ini tersangka pembu-nuh, Agustinus Tai Mandamai.Sedangkan Margareth Megawe,ibu angkat Angeline menjadi ter-sangka penelantaran anak. Tapitak tertutup kemungkinan Mar-gareth jadi tersangka aktor pem-bunuhan itu, seiring proses pe-nyidikan. “Margareth sejauh inimasih tersangka kasus penelan-taran anak,” katanya. - ED

PerisTiwa

Angeline.ist

Tempat peristirahatan terakhir Angeline di TPU Tulungrejo.ist

Makam Angeline di TPU Tulungrejo banyak dikunjungi peziarah.ist

MANTAN Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol. Muhammad Iqbalmengaku bangga diamanahkan sebagai Kabid Humas Polda MetroJaya. Iqbal akan menggantikan posisi Kombes Pol. MartinusSitompul yang dimutasi menjadi Anjak Madya Bidang Pid DivisiHumas Polri sekaligus Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri(Sespimti).

KABID HUMAS POLDA METRO JAYAKOMBES M. IKBAL SIAP DIHUBUNGI 24 JAM

Terkait promosi jabatan yangdidapatnya, Iqbal mengatakan jika hal itu tidak ada be-

danya dengan promosi-promosi se-belumnya. "Biasa aja, dimana punjabatan itu kan amanah. Kita tetapharus bersinergi dengan pihak ma-na pun, termasuk rekan media," ka-ta Iqbal.

Siap 25 JamMenurut Iqbal, untuk jabatan

barunya sebagai Kabid Humas, di-rinya bakal lebih intens berinteraksidengan para awak media. Namun,

hal tersebut tidak menjadi masalahbagi lulusan Akpol tahun 1991 itu.Pasalnya, dirinya memang dikenalakrab dengan sejumlah awak me-dia saat menjabat Kapolrestro Ja-karta Utara. "Saya siap dihubungikapanpun, selama 24 jam. Intinya,tugas pokok dan tanggung jawabKabid Humas sama dengan tugaspokok dan tanggung jawab jaba-tan itu (Kabid Humas-red.) sebe-lumnya," tuturnya.

Tidak hanya Iqbal, empat Ka-polres Metro berpangkat perwiramenengah (pamen) juga ikut dimu-

tasi. Antara lain, Kapolrestro Jakar-ta Barat, Komisaris Besar Moham-mad Fadil Imran, Kapolrestro Ja-karta Timur Komisaris Besar PriyoWidyanto, Kapolrestro Depok Ko-misaris Besar Ahmad Subarkah danKapolrestro Tangerang KomisarisBesar Irfing Jaya.

Mutasi para pamen tersebut,tertuang dalam Telegram Rahasia(TR) Nomor: ST/1065/V/2015 ter-tanggal 13 Mei 2015. Selain nama-nama di atas, ada puluhan pamenlainnya yang masuk dalam gelom-bang mutasi kali ini. - TIM

Komisaris Besar Martinus Sitompul (kiri) resmi dirotasi jabatannya dari KepalaBidang Humas Polda Metro Jaya pada Jumat lalu. Posisinya digantikanmantan Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Muhammad Iqbal (kanan).

Page 3: EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM PEREDARAN ...kompol.info/wp-content/uploads/2015/03/5-8.pdf2015/03/05  · petugas BNN lantaran terlibat dalam transaksi narkoba di kawasan Ja-karta Barat.

Edisi Perdana/Tahun I/Juni 2015

MENTERI Agama (Menag) Lukman HakimSaifuddin mengatakan. aksi penertibantempat makan ataupun hiburan malam olehoknum atau sekelompok orang tidakdibenarkan.

AKSI PENERTIBAN ILEGAL DI BULANSUCI RAMADAN TIDAK DIBENARKAN

Kemag (Kementerian Agama)tidak dalam posisi untuk menyikapi hal-hal (penertiban

red.) seperti itu. “Kita sebatas me-ngimbau. Tentu kalau menggang-gu ketertiban umum, apalagi meng-ganggu keamanan tentu aparat pe-negak hukum yang memiliki kewe-nangan,” kata Lukman Hakim, dikantor Wakil Presiden (Wapres),Jakarta, baru-baru ini

Namun Lukman meyakini bah-wa aksi penertiban di bulan Rama-dan tahun ini akan lebih sedikit di-bandingkan tahun-tahun sebelum-nya. Apalagi, umat Islam di TanahAir sudah cukup dewasa, sehinggamenghargai adanya perbedaan da-lam masyarakat. “Organisasi mas-sa (ormas) Islam itu dari hari ke harisemakin baik. Saya yakin tahun iniseperti tahun lalu. Tahun lalu jugapenuh dengan kedamaian. Mudahmudahan tahun ini tidak lebih bu-ruk dari tahun lalu,” ujarnya.

Hal senada diingatkan WapresJusuf Kalla (JK). Dengan tegas iamelarang aksi penertiban ilegal tem-pat makan ataupun tempat hiburanmalam selama bulan Ramadan. "(Pe-nertiban-red.) tidak boleh. Puasa,

atau tidak puasa, sweeping (pener-tiban) itu tidak boleh," kata JK dikantor Wapres, Jakarta.

Hanya saja JK mengatakan, pe-larangan penertiban tersebut tidakhanya berlaku selama bulan Rama-dan saja. Sebelumnya, JK memangmengatakan bahwa tempat makan

selama bulan puasa tidak harus tu-tup. Seperti halnya Menteri Agama(Menag) Lukman Hakim Saifuddin

yang mengatakan bahwa tidak adapelarangan bagi tempat makan un-tuk tutup selama bulan puasa.

Tak hanya itu, Kapolri JenderalBadrodin Haiti juga sempat menga-takan bahwa aksi penertiban ilegaltersebut jika dilakukan melanggarhukum dan akan ditindak dengan

tegas. Oleh karena itu, ia mengha-rapkan tidak adanya aksi penerti-ban ilegal oleh ormas atau oknum

tertentu.Sebelumnya, Kapolri Jenderal

Badrodin Haiti juga sempat menga-takan bahwa aksi penertiban ilegalitu melanggar hukum dan akan di-tindak tegas. Ia mengatakan pihak-nya akan menindak tegas siapapunyang melakukan aksi sweeping da-lam bulan suci Ramadhan. “Tak adayang membenarkan sweeping. Sia-pa saja yang melakukan sweeping,tentu akan kami tindak,” kata Ba-drodin di Mabes Polri, Jakarta, be-berapa waktu lalu.

Jelang Ramadhan ini, me-nurutnya, Polri juga berupa-ya meningkatkan antisipa-si pengamanan terhadapkawasan-kawasan ramaiyang rawan terjadi ke-

jahatan.“Se -ba-

gaimana di tahun-tahun sebelum-nya di bulan puasa, kawasan-ka-wasan yang rawan kejahatan se-perti di pusat perbelanjaan, pusatrekreasi, terminal, pelabuhan, ang-kutan umum. Jadi Polri berupayameningkatkan keamanan di tempat-

tempat tersebut,” katanya.Selain itu Polri juga menganti-

sipasi hal-hal lainnya, seperti per-edaran makanan kedaluarsa, peta-san dan kejahatan jalanan. Semen-tara Ia juga mengingatkan AsopsKapolri Irjen Pol. Unggung Cahyo-no yang baru dilantik, untuk mem-persiapkan Operasi Ketupat Tahun2015 dengan maksimal. “Persiap-kan sebaik mungkin Operasi Ketu-pat untuk kelancaran arus mudik,dan arus balik. Tantangan tiap ta-

hun itu sama tapi lokasi dan dimen-sinya berbeda-beda,” katanya

Seperti diketahui, KementerianAgama (Kemag) telah menetapkan1 Ramadan sebagai tanda dimulai-nya ibadah puasa bagi umat mus-lim, pada Kamis (18/6). - ED

Wapres Jusuf Kalla.ist

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.ist

Menag) Lukman Hakim Saifuddin.ist

Irjen Anton Charliyan LuncurkanBuku tentang Kepemimpinan

KEPALA Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan meluncur-kan sebuah buku tentang kepemimpinan. Lewat bukunya, Antonmembahas kearifan lokal nusantara tentang kepemimpinan. Bukuyang berjudul ‘Master Leadership’ menyingkap 99 Rahasia Keari-fan Lokal Nusantara Soal Kepemimpinan itu diluncurkan di Wa-rung Daun, Jakarta Pusat, baru-baru ini. “Buku tersebut berisi 412halaman. Gambarnya (cover) saja kursi, ada pedang, ada mahkota.Jadi kepemimpinan itu ibarat pedang dan mahkota,” kata Antonsaat menjelaskan tentang bukunya.

Dalam kesempatan itu hadir sebagai pembicara, anggota DPRRI Akbar Faizal, Pakar Antropologi UI Profesor Budi Santoso,dan Komisioner Komnas Perlindungan Anak Dewi Motic.

Menurut Anton, teori kepemimpinan saat ini banyak diulasdan dirujuk dari definisi barat. Sedangkan nusantara juga memilikiteori-teori kepemimpinan yang tak kalah dengan barat. “Kepe-mimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin menggerakkanuntuk suatu tujuan, ini teori barat. Jadi, ingin menggerakkan, me-nguasai untuk mencapai tujuan tertentu, akhirnya segala sesuatudihalalkan untuk mencari kursi. Sementara banyak pemimpin kitadulu, seperti Gajah Mada, Wali Songo, Prabu Siliwangi dan lainnyasudah berhasil, tapi mengapa kita bangga pada barat?” ucapnya.

Anton mencontohkan salah satu teori kepemimpinan nusan-tara, dari tanah Sunda yang disebut dengan ‘Konsep ParageuingSunda’. Di teori ini, kepemimpinan bagaimana saling mengingat-kan. “Ini sesuai konsep Islam, ‘mari kita saling mengingatkan’,tanpa terasa untuk mencapai tujuan bersama. Saya bukan antibarat, jadikan barat sebagai pembanding, tapi pijakan kita kearifannasional,” sambungnya.

Anggota DPR RI Akbar Faizal mengatakan, menelurkan karyatulis berupa buku merupakan hal yang jarang dalam kepolisian.Karena itu Akbar berharap apa yang dilakukan Jenderal bintangdua itu bisa menjadi pemicu bagi anggota Polri yang lain untukmenulis buku. ”Saya berharap jangan berhenti dalam buku inisaja ya pak, pikiran cerdasnya bisa memotivasi kepolisian bisalebih maju bertindak,” pungkasnya. ***

sial. Kekerasan Dalam RumahTangga (KDRT), Perlindungananak kini sudah bukan ranah pri-badi, tetapi menjadi tanggungja-wab negara.

Sementara untuk penangan-an kasus penelantaran anak ter-sebut, Kombes Pol Drs. Heru Pra-noto mengatakan bahwa pihak-nya telah melakukan pendekatankepada korban melalui polwan-polwan penyidik, diharapkan sianak akan merasa lebih nyaman.

Sementara itu Deputi Reha-bilitasi BNN Dra. Riza Sarasvitamengatakan pihaknya akan me-lakukan assesment secara seksa-ma dengan waktu 2-3 minggukepada para orang tua anak ter-sebut, apakah mereka memangimpulsif karena narkoba atau su-dah memiliki ciri tersebut sebe-lum menggunakan narkoba.

- Humas Polri

KASUS penelantaran anakyang terjadi di Cibubur beberapahari lalu yang berhasil diungkapoleh Kepolisian menjadi perhati-an banyak pihak. Mari renung-kan bersama pertanyaan berikut.

Sudahkah Anda peduli deng-an berbagai kejadian lingkungansekitar? Bersediakah Anda mela-por kepada polisi jika melihat adaanak yang mengalami tindak ke-kerasan dan penyiksaan? Sing-kirkan jauh-jauh dari pikiran An-da kata ” itu buka urusan saya “.

Ingat… 20-30 tahun lagi, ma-sa depan bangsa dan negeri iniada ditangan mereka, anak-anakyang saat ini masih memerlukanperlindungan kita semua. Masihterkait dengan kasus tersebut,beberapa waktu lalu, Pukul 11.00WIB di lobby gedung Divisi Hu-mas Polri berlangsung diskusiPublik yang mengusung tema Ja-

dikan Rumah sebagai Tempat yangAman Bagi Anak-Anak.

Berbagai narasumber dihadir-kan dalam diskusi tersebut di anta-ranya Seto Mulyadi dari KomnasPerlindungan Anak, DirkrimumPolda Metro Jaya Kombes Pol. Drs.Heru Pranoto, M.Si, Dra. Riza Sa-rasvita, M.Si, MHS, PhD selaku Di-rektur Penguatan Lembaga Reha-bilitasi Komponen Masyarakat De-puti Bidang Rehabilitasi BNN sertaDesi Ratnasari selaku anggota de-wan komisi 8 DPR RI bidang aga-ma, sosial dan pemberdayaan pe-rempuan.

Diskusi yang dibuka sambutandari Kadiv Humas Polri, Irjen PolAnton Charlian MPKN menyam-paikan bahwa rumah seharusnyajadi tempat perlindungan, pendidi-kan dan pembentukan pribadi anaksehingga diharapkan masyarakatmau meningkatkan kepedulian so-

Kalau Bukan Kita, Siapa Lagi?

Page 4: EKSPLOITASI PEREMPUAN DALAM PEREDARAN ...kompol.info/wp-content/uploads/2015/03/5-8.pdf2015/03/05  · petugas BNN lantaran terlibat dalam transaksi narkoba di kawasan Ja-karta Barat.

Edisi Perdana/Tahun I/Juni 2015

BERITA pemberantasan dari peredarangelap Narkotika tak pernah sepi terdengar.Segala cara dan upaya dilakukan demimemerangi Narkoba yang semakin takterkendali di seluruh penjuru negeri.

KONSOLIDASI BNN BERSAMAMAHKUMJAKPOL PERANGI NARKOBA

Seluruh elemen penegak hukum bahu-membahu berusaha menghentikan laju pereda

ran gelap barang haram yang me-ngancam generasi bangsa itu. Dandemi mencapai hal tersebut BadanNarkotika Nasional (BNN) menga-dakan rapat koordinasi pemberan-tasan bersama dengan MahkamahAgung, Kementerian Hukum danHAM, Kejaksaan, dan Kepolisian(Mahkumjakpol) baru-baru ini diHotel IBIS, Jakarta.

Konsolidasi ini merupakan rea-lisasi dari kelanjutan rapat Mah-kumjakpol sebelumnya (5/5), yangdihadiri oleh para pucuk pimpinandari masing-masing instansi di kan-tor BNN, Cawang, Jakarta. Rapatkoordinasi yang dihadiri 194 peser-ta yang terdiri dari pejabat eselonI, II, dan III dari Mahkumjakpol,BNN serta instansi terkait ini meng-angkat tema “Optimalisasi Penang-anan Perkara Tindak Pidana Pencu-cian Uang Hasil Tindak Pidana Nar-

kotika dan Prekursor Narkotika”.Penerapan Tindak Pidana Pen-

cucian uang (TPPU) hasil tindakpidana Narkotika dan PrekursorNarkotika diangkat menjadi temabesar karena merupakan salah satustrategi dalam melumpuhkan ope-rasional jaringan Narkoba, di sam-ping pemberian sanksi yang beratdalam tindak pidana Narkotika.

Beberapa narasumber dalam ra-pat ini di antaranya, Kepala BNN,Hakim Agung MA, Jampidum Ke-

jaksaan Agung, Kepala PPATK,Dirjen AHU (Kemenkumham), Dir-jen Kekayaan Negara (Kemenkeu),dan ahli hukum di bidang TPPU.Masing-masing narasumber terse-but merupakan perwakilan dari jaja-ran penegak hukum terkait denganpenanganan tindak pidana pencu-cian uang hasil tindak pidana Nar-

kotika dan Prekursor Narkotika.Melalui rapat ini diharapkan da-

pat mendorong percepatan pelak-sanaan undang-undang penanga-

nan aset, pemanfaatan harta keka-yaan dari hasil tindak pidana Nar-kotika dan Prekursor Narkotika dantindak pidana pencucian, untuk ke-pentingan pelaksanaan P4GN. Se-lain itu, rapat ini juga dimaksudkanuntuk membangun persamaan per-sepi, komunikasi dan kerjasama ya-ng kuat di antara para aparat pene-

gak hukum sehingga tercipta siner-gitas dalam melumpuhkan jaringankejahatan peredaran gelap Narko-ba. - ED/BNN - Jakarta

Kepala BNN, Anang Iskandar dalam rapat koordinasi pemberantasan bersama Mahkmujakpol.ist

Para narasumber dalam rapat koordinasi pemberantasan bersama BNNdan Mahkmujakpol.ist

Puncak Acara HANI Tahun2015 di Sulawesi Utara

BNN Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) bersama Pemprov dan Ba-dan Musyawarah Perbankan Dae-rah (BMPD) Sulut beberapa waktulalu mengadakan Apel Bersama da-lam rangka memperingati Hari AntiNarkotika Internasional (HANI) ta-hun 2015 dengan tema, "GenerasiEmas, Generasi Sehat Tanpa Nar-koba". Kegiatan lain yang dilaksa-nakan di antaranya jalan sehat, se-nam zumba bersama, pagelaran se-ni budaya dan pameran P4GN.

Rangkaian kegiatan yang didu-kung, antara lain oleh Bank Indone-sia, BMPD Sulut, Polda Sulut, BankArtha Graha, OJK, Perbarindo, Per-banas, Sindo Manado, Tribun Ma-nado, Mayora, PT. Tirta InvestamaAirmadidi, Indomaret dan beberapainstansi terkait ini dihadiri lebih da-

ri 5.000 orang yang terdiri atas For-kopimda Sulut, pegawai di seluruh

SKPD Pemprov Sulut, TNI-Polri, pe-lajar, dan masyarakat.

PenandatangananDeklarasi Anti

NarkobaSelain itu, untuk men-

dukung Gerakan Rehabi-litasi 100.000 Penyalah-guna Narkoba, setelah dilakukannya Apel Bersa-ma, BNN Provinsi Sulutbersama Pemprov, Forko-pimda dan BMPD Sula-wesi Utara mengadakanpenandatanganan Dek-larasi Anti Narkoba di Su-lawesi Utara.

Kegiatan ini juga diikuti selu-ruh oleh peserta dengan menanda

tangani spanduk Anti Narkoba diSulawesi Utara. Acara semakin me-riah dengan adanya Pagelaran senibudaya yang menampilkan berba-gai kebudayaan Sulawesi Utara, se-perti Tarian Kabasaran, Tarian Ma-engket dan Permainan Musik Bam-bu yang melantunkan Lagu MarsBNN.

Dan satu hal yang juga ditung-gu-tunggu oleh semua peserta ke-giatan, adalah pengundian kupondan pemberian door prize. Berba-gai door prize yang disediakanoleh pendukung acara sangat bera-gam mulai dari marchendise, ricecooker, kompor gas, handphone,tablet, laptop, lemari es, sepeda bah-kan 1 buah sepeda motor sebagaigrand prizenya. - ED - Sulut

Kepala BNN Provinsi Sulut, Kombes Pol Sumirat dalam puncak peringatanHANI tahun 2015 di Sulut.ist

Berbagai door prize yang disediakan pendukungacara dalam puncak peringatan HANI tahun 2015di Sulut.ist

Penyelundupan 10 Kg Sabudan Ekstasi Lewat Jalur Laut

LAGI-lagi penyelundupan Narkotika asal Malaysia ke Indo-nesia melalui jalur laut berhasil digagalkan oleh Badan NarkotikaNasional (BNN). Dari penangkapan ini, 2 orang tersangka yangmerupakan ayah dan anak, yaitu M (48) dan RMR (21), besertabarang bukti berupa 10.293,96 gram sabu dan 147 butir ekstasi diamankan BNN di wilayah Tanjung Balai, Sumatera Utara, pada 14Juni 2015. Pengungkapan kasus penyelundupan sabu dan ekstasiini merupakan hasil pemetaan jaringan dan pengembangan kasuspenyelundupan 20 kg sabu dan 580.000 butir ekstasi dari 7 orangtersangka, yang digagalkan BNN pada 8 Mei 2015 lalu.

Dari pengembangan kasus tersebut didapat informasi bahwasindikat Narkoba jaringan Sumatera Utara-Malaysia kembali me-rencanakan penyelundupan sabu dan ekstasi melalui jalur laut.Pada 9 Juni 2015, sebuah kapal berangkat dari Indonesia menujuMalaysia untuk menjemput barang berupa 10 bungkus sabu de-ngan berat mencapai 10.293,96 gram dan 147 butir ekstasi. Kapalyang dinahkodai oleh seorang pria berinisial S, kemudian berlayarkembali menuju Indonesia pada 11 Juni 2015 dan baru tiba pada13 Juni 2015, sore hari, di dermaga Panton, Tanjung Balai, Suma-tera Utara, karena kapal sempat mengalami kerusakan.

14 Juni 2015, sekitar pukul 05.30 WIB, sabu tersebut dibawaS ke sebuah SPBU di kawasan Tanjung Balai, Sumatera Utara,untuk selanjutnya diserahterimakan pada M. M lalu membawatas ransel berisi sabu dan ekstasi itu ke rumahnya. Karena merasadibuntuti petugas, M yang panik kemudian membuang ranselberisi sabu ke rawa-rawa yang berada di belakang rumah saudaraiparnya yang letaknya bersebelahan dengan rumah M. Ia kemudi-an memerintahkan anaknya, yaitu RMR, yang sebelumnya sudahmengetahui pengiriman Narkotika tersebut untuk mengambil danmengamankan tas ransel berisi Narkotika yang telah ia buang.

Pada saat RMR mengambil ransel tersebut di rawa-rawa, iakemudian diamankan petugas BNN dengan barang bukti berupa10.293,96 gram sabu dan 147 butir ekstasi yang berada di dalamransel tersebut. Selanjutnya, petugas mengamankan M di Jl. M.U. Damanik Lk. IV. Pantai Burung, Tanjung Balai Selatan, SumateraUtara. Aksi ini bukan yang pertama kalinya bagi pasangan ayah-anak tersebut. M dan RMR sudah lama dipantau BNN. Keduanyadisinyalir tergabung dalam sindikat Narkoba internasional. Aksi-nya kali ini, M mengaku diperintah seorang pria berinisial TS alsMo, dan jika berhasil membantu TS mengambil sabu dan ekstasitersebut, dijanjikan upah sebesar Rp 50 juta. - HMS BNN