Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern & Global. Pasca Reformasi. Makalah Pancasila
-
Upload
dessy-gilang -
Category
Documents
-
view
111 -
download
3
description
Transcript of Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern & Global. Pasca Reformasi. Makalah Pancasila
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN & GLOBAL
PASCA REFORMASI
MAKALAH PANCASILA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM”
YOGYAKARTA
2011
DI SUSUN OLEH :
NAMA :NUR FAJAR ALFIAN MUBAROK
NIM :11.12.6276
KELAS : J
PROGRAM :STRATA 1 (S1)
KELAS :11 S1SI 13
DOSEN PEMBIMBING : Junaidi Idrus, S.Ag., M.Hum
LATAR BELAKANG MASALAH
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar
kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu
kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan
secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang
terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta
setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.
RUMUSAN MASALAH.
1. ISTILAH MODERNISASI,
2. GLOBALISASI,
3. REFORMASI,
4. KEBERADAAN PANCASILA SETELAH REFORMASI,
5. DAN BAGAIMANA PANCASILA ITU SEHARUSNYA
PANCASILA SECARA HISTORIS DAN YURIDIS
secara historis perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.
Rajiman Widyodiningrat, mengajukan suatu maslah, khususnya akan dibahas pada sidang
tersebut.Masalah tersebut adalah tentang calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk. Proses perumusan Pancasila adalah sebagai berikut :
A. Mr.Muhammad Yamin
Pada tanggal 29 Mei 1945 tersebut BPUPKI mengadakan sidangnya yang pertama. Pada
kesempatan in Mr. Muhammad Yamin mendapat kesempatan yang pertama untuk
mengemukakan pemikirannya tentang dasar negara di hadapan sidang lengkap Badan
Penyelidik.Dalam pidato tersebut merumuskan sebagai berikut
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Peri Kesejahteraan Rakyat
Setelah berpidato beliu merumuskan rancangan UUD RI.sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3.Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
B.Rumusan Soepomo
Pada tanggal 31 Mei 1945, Mr. Soepomo mendapat kesempatan mengemukakan pokok-pokok
pikiran seperti berikut:
1. Negara Indonesia merdeka hendaknya merupakan Negara nasional yang bersatu dalam arti
totaliter atau integralistik. Maksudnya Negara Indonesia merdeka tidak akan mempersatukan diri
dengan golongan yang terbesar, akan tetapi yang mengatasi segala golongan, baik golongan
besar maupun golongan kecil.
2. Setiap warganegara dianjurkan takluk kepada Tuhan, supaya tiap-tiap waktu ingat kepada
Tuhan. Dalam Negara nasional yang bersatu urusan agama akan diserahkan kepada golongan-
golongan agama yang bersangkutan.
3. Mengenai kerakyatan beliau mengusulkan agar dalam pemerintahan Negara Indonesia harus
dibentuk sistim Badan Permusyawaratan. Oleh karena itu kepada Negara harus berhubungan erat
dengan Badan Permusyawaratan agar mengetahui dan merasakan keadilan dan cita-cita rakyat.
4. Dalam lapangan ekonomi, Prof. Soepomo mengusulkan agar sistim perekonomian Negara
nasional yang bersatu itu diatur berdasarkan asas kekeluargaan. Asas ini merupakan sifat dari
masyarakat timur, termasuk masyarakat Indonesia.
5. Mengenai hubungan antar bangsa mengusulkan supaya Negara Indonesia bersifat Negara Asia
Timur Raya yang merupakan anggota dari pada kekeluargaan Asia Timur Raya.
Apabila kita analisis pokok-pokok pikiran Dr. Soepomo di atas, maka dapat kita peroleh adanya
lima hal untuk dasar Negara Indonesia merdeka. Meskipun tidak dituliskan secara
terperinci.Prof. Dr. Soepomo menyarankan Negara Indonesia memilih teori Negara Integralistik
yang dinilai lebih sesuai dengan semangat kekeluargaan. Kelima pokok pikiran tersebut sebagai
berikut:
1. Paham Negara Persatuan
2. Warga Negara hendaknya tunduk kepada Tuhan supaya ingat kepada Tuhan
3. Sistem Badan Permusyawaratan
4. Ekonomi Negara bersifat Kekeluargaan
5.Hubungan antar bangsa bersifat Asia Timur Raya
Jika kita analisis perbandingan dengan rumusan Pancasila yang sekarang (Pembukaan UUD
1945), pokok-pokok pikiran Soepomo itu termasuk dalam rumusan Pancasila.Pokok pikiran
pertama termasuk sila ketiga.Pokok pikiran kedua termasuk sila pertama.Pokok pikiran ketiga
termasuk sila keempat.Pokok pikiran keempat termasuk sila kelima dan pokok pikiran kelima
masuk dalam sila kedua.Hal penting yang disampaikan oleh Soepomo dan diterima adalah
paham Negara integralistik-nya.
PANCASILA PASCA MODERNISASI
Kondisi bangsa yang mulai terberai dan melupakan nilai-nilai Pancasila harus turun
mengambil peran strategisPancasila mendapat tantangan justru dari anak bangsanya
sendiri.Sekelompok masyarakat meragukan Pancasila dalam menjawab tantangan-tantangan baru
yang muncul pasca reformasi.Modernisasi, globalisasi, perkembangan masyarakat di era
keterbukaan seperti sekarang ini dengan sistem demokrasi yang demikian liberal dan mahal,
telah banyak mengoyak nilai-nilai persatuan, kebersamaan.Seiring dengan itu, merebak gerakan
yang menghendaki negara ini diatur atas dasar agama secara formal. Penulis memandang
kenyataan tersebut sebagai ujian komitmen kita sebagai generasi muda, yakni sejauhmana
komitmennya untuk menjaga dan merawat Pancasila.Generasi muda dituntut untuk menggali
kembali nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila untuk dikontekskan dengan kaidah-kaidah sosial-
budaya kekinian.Peran generasi muda harus memberikan pemahaman dan keyakinan
(optimisme) rakyat terhadap Pancasila.Ketika ada gerakan yang meragukan terhadap
pancasilaGenerasi muda dari berbagai organisasi dan kelompok sudah saatnya untuk turun,
apalagi keterkoyakan kebangsaan oleh merebaknya sikap-sikap intoleransi dan
radikalisme.Gerakan bisa dilakukan dengan sederhana melalui dari keluarga, sekolah, dan di
masyarakat. Kalau lingkungan-lingkungan, institusi masyarakat itu bisa mengapresiasi Pancasila,
dan melakukan transfer nilai-nilai Pancasila terhadap lingkungannya, maka akhirnya Pancasila
tidak akan diragukan lagi sebagai dasar kebangsaan kita.
GLOBALISASI
Proses pendidikan merupakan upaya sadar manusia yang tidak pernah ada
hentinya sArus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut
telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda
sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut
jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat
diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari-
hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika
tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang
menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet
saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi
tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral
generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan
bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada
pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif
globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai
nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk
dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-
benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh
globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan
kehilangan kepribadian bangsa.
REFORMASI
Reformasi Pemuda Pancasila jelas diperlukan karena menurut saya adanya konflik kepentingan
yang terjadi di MPN PP, sehingga tidak ada lagi semangat untuk memajukan PP dengan
melakukan reformasi yang jelas akan membuat PP akan semakin terpuruk. Para pengurus MPN
hanya mementingkan kepentingan pribadi untuk legitimasi dirinya dalam dunia politik dan usaha
tanpa lagi memikirkan keadaan organisasi terutama dalam hal finansial dan program regenerasi.
PP memiliki banyak potensi muda yang tidak dapat berkembang untuk meneruskan perjuangan
seniornya karena tidak ada yang legowo untuk mendidik dan memberikan posisinya kepada yang
lebih muda. Memang kita belum memiliki kader yang dapat menggantikan KETUA UMUM
akan tetapi alangkah baiknya jika isi dan semangat di dalam kepengurusannya bisa lebih baik
dengan adanya Kader-kader muda yang masih memiliki semangat yang tinggi.
Untuk itu kita mengharapkan Ketua Umum terpilih hasil MUBES PP februari ini dapat
menempatkan minimal 30 persen pengurus muda dalam setiap semua tingkat kepengurusan dari
tingkat MPN hingga Anak ranting Serta lebih memperjelas status SAPMA sebagai lembaga
pencetak kader muda yang sesuai dengan kebutuhan untuk masa sedepan PP dan melakukan
reformasi dalam beberapa hal yang sudah mendesak memerlukan perubahan sesuai dengan
perubahan jaman..
\
KESIMPULAN DAN SARAN
Jadi, pancasila sangatlah penting karena sebagai pandangan, dan sumber nilai dasar dalam
kehidupan kita untuk menjalankan roda kepemerintahan.
Bagi pemerintah mereka tahu kemana arah yang mereka harus tujuan dalam membangun bangsa
ini sesuai dengan kultur bangsa Indonesia yang beragam suku bangsanya dalam masa
kepemerintahan meraka.
Lalu bagi kita yaitu rakyat sebagai objeknya. Kita harus bisa menjadi pelaksana dan bagian
perwujudan yang baik dalam perencanaan pembangunaan dengan beragamnya tujuan,
pandangan dan keinginan dalam membangun bangsa ini. Kita harus bersatu
Sarannya adalah mulai dari sekarang kita harus memahami makna dari pancasila agar kita dapat
membangun bangsa ini sesuai pancasila
KEBERADAAN PANCASILA SETELAH REFORMASI
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,penduduknya banyak,terdiri dari
suku,agama,adat istiadat.Yang semuanya itu merupakan satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia
yang berbahasa satu bahasa Indonesia berbangsa satu bangsa Indonesia bertanah air satu tanah
air Indonesia.
Satu kesatuan tersebut bisa mewujudkan cita-citanya yaitu masyarakat adil
makmur,merata,sejahtera yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 walaupun masa reformasi
ini tidak populer .Untuk mencapai sejahtera maka bangsa Indonesia harus tercukupi
kebutuhannya yaitu kebutuhan lahir dan kebutuhan batin. Kebutuhan lahir harus diupayakan dan
tidak melupakan kebutuhan batin.Dua-duanya penting.kebutuhan lahir seperti
makan,pakaian,tempat tinggal pendidikan. dan kesehatan.
Penulis berpendapat bahwa perubahan era reformasi ini tidak jelas arahnya,perubahan itu tidak
menentu tujuannya. Maka lebih baik langsung pencapaian tujuannya saja yaitu mencapai
masyarakat adil makmur merata berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Itu jelas bahwa bangsa
Indonesia yang besar ini mempunyai tujuan kearah satu titik dan ada dasarnya. Yaa kalau penulis
mengungkap tentang hasil amandemen UUD 1945 ke IV, ini penulis bertanya kepada rumput
yang bergoyang “ Mau dibawa ke mana bangsa Indonesia ini ?” Jawaban atas pertanyaan
tersebut tidak ada orang yang bersedia menjawabnya.Dengan rasa prihatin, penulis menjawab”
Itulah kondisi bangsa Indonesia yang baru dilanda musibah mudah mudahan cepat
menyelesaikan. Bangsa Indonesia bangkit dengan jiwa proklamasi,jiwa nasionalisme,jiwa
kebangsaan untuk menghadapi musibah itu.
MPR merupakan lembaga negara yang bertugas mengawasi jalannya pemerintahan dan juga
membuat Undang Undang Dasar.Adanya UUD kemudian dijabarkan oleh pemerintah yaitu
adanya undang undang. Tentang pendidikan muncul undang undang pendidikan .Jadi undang-
undang pendidikan itu dibuat oleh pemerintah yang disetujui oleh MPR dan DPR.
Misalnya Apabila terjadi antara UUD dengan undang undang pendidikan tidak singkrun,maka
aturan,tata tertip,undang undang itu tidak sah atau cacat hukum.
UUD atau Hukum dari segala hukum itu sendiri harus baik.
DAN BAGAIMANA PANCASILA ITU SEHARUSNYA
Penafsiran dan pemahaman Pancasila kini semakin terbuka dibanding saat orde lama dan
orde baru.Pancasila seharusnya dijadikan landasan kehidupan bernegara, agar kondisi Indonesia
semakin baik. Abraham Liyanto menganalisa pemahaman Pancasila berdasarkan jaman.Pada
jaman orde lama, saat Soekarno berkuasa, Pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang
banyak terjadi konflik ideologi. Pancasila seringkali digunakan sebagai legitimator tindakan
yang menyimpang, sehingga demokrasi akhirnya tidak berjalan.“Itulah yang menyebabkan orang
menjadi antipati terhadap Pancasila yang bermakna tunggal itu, padahal kita tahu karena
keragaman kita perlu dipelihara dialog, untuk mencari titik-titik persamaan dari Pancasila,“Itulah
yang menyebabkan orang menjadi antipati terhadap Pancasila yang bermakna tunggal itu,
padahal kita tahu karena keragaman kita perlu dipelihara dialog, untuk mencari titik-titik
persamaan dari Pancasila,
ABSTRAK
PANCASILA mestinya tak pernah lekang dari generasi ke generasi Indonesia.Sebab, dia telah
dijadikan lambang negara, Garuda Pancasila. Kalau anak-anak bangsa didorong untuk mengenal
lambang negara, Garuda Pancasila akan selalu melekat dalam ingatan, di mana pun mereka
berada.PANCASILA mestinya tak pernah lekang dari generasi ke generasi Indonesia.Sebab, dia
telah dijadikan lambang negara, Garuda Pancasila. Kalau anak-anak bangsa didorong untuk
mengenal lambang negara, Garuda Pancasila akan selalu melekat dalam ingatan, di mana pun
mereka berada.Sejak masih di sekolah dasar, generasi terdahulu sudah diperkenalkan pada
Pancasila, termasuk makna dan wujud nyata implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.uga
oleh karena perkembangan zaman dan peradaban, Pancasila tak pernah bebas dari tantangan,
baik tantangan dari luar maupun dari dalam. Kita bersyukur bahwa segenap elemen masyarakat
selalu mewaspadai tantangan dari luar.nurut kita, sektor pendidikan memainkan peran sangat
penting untuk menjaga eksistensi Pancasila bagi generasi penerus Kita berharap Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan bisa memformat atau merumuskan kurikulum yang memuat
program sosialisasi Pancasila.