Ekosistem Powerpoint

26
MESSA NASTI PUTRI VITRATUL ILAHI EKOSISTEM

Transcript of Ekosistem Powerpoint

MESSA NASTI PUTRI

VITRATUL ILAHI

EKOSISTEM

A. EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS

Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis sebagai hutan hujan tropis merupakan tipe hutan yang selalu basah atau lembab, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa; yakni kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan-hutan ini didapati di Asia, Australia,Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko dan Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan ini dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowland evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.

1. curah hujan 200-225 cm per tahun2. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda

antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.

3. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi).

4. Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme. 

5. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C.

Ciri-ciri ekosistem hutan hujan tropis

Flora : hujan tropis sering terdapat tumbuhan khas,

yaitu liana (rotan)  anggrek sebagai epifit.Fauna :  kera burung badak babi hutan Harimau burung hantu.

Flora dan fauna ekosistem hutan hujan tropis

B. EKOSISTEM HUTAN BAKAU

Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Ekosistem hutan bakau bersifat khas karena adanya pelumpuran yang

mengakibatkan kurangnya aerasi tanah  salinitas tanahnya yang tinggi serta mengalami daur penggenangan oleh

pasang-surut air laut Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan

hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Ciri-ciri ekosistem hutan bakau

Flora ekosistem hutan mangrove sangat bervariasi, tetapi pada umumnya adalah flora yang bersifat halofit. Jenis-jenis tumbuhan yang hidup di hutan mangrove antara lain adalah : Avicenniaceae (api-api, black mangrove, dll) Combretaceae (teruntum, white mangrove,

zaragoza mangrove, dll) Arecaceae (nypa, palem rawa, dll) Rhizophoraceae (bakau, red mangrove, dll) Lythraceae (sonneratia, dll)

Flora dan fauna ekosistem hutan bakau

Sementara fauna ekosistem hutan mangrove juga sangat beragam mulai dari hewan-hewan vertebrata seperti

berbagai jenis ikan, burung, dan hewan amphibia, dan ular

berbagai jenis hewan invertebrata seperti insects, crustacea (udang-udangan), moluska (siput, keong, dll)

dan hewan invertebrata lainnya seperti cacing, anemon dan koral.

C. EKOSISTEM TERUMBU KARANG

Ekosistem ini terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.

Ekosistem terumbu karang dapat ditemui di perairan jernih 

Terumbu karang terbentuk sebagai hasil dari kegiatan berbagai hewan laut seperti kerang, siput, cacing, Coelenterata dan alga kapur (Halimeda).

Syarat hidup binatang kerang yaitu:a. airnya jernih

b. arus gelombang kecil c. lautnya dangkal.

Ekosistem ini dapat kita temukan di pantai sebelah barat Sumatra, pantai selatan Jawa,Bali, Nusa Tenggara, serta pantai utara Sulawesi dan Maluku.

Ciri-ciri ekosistem terumbu karang

Kesuburan yang dimiliki oleh ekosistem terumbu karang membuat ketertarikan bagi flora dan fauna akuatik. Dimana pada ekosistem terumbu karang banyak flora dan fauna yang hidup dan berkembang biak sehingga terumbu karang memiliki keragaman jenis flora dan fauna yang sangat tinggi. Adapun flora dan fauna yang sering di jumpai di terumbu karang seperti : tumbuhan dari jenis algae, ikan karang ( jenis kerapu ), kerang, lobster, penyu, teripang dan lain-lain.

Ekosistem terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai jenis flora di perairan, berupa ganggang dan rumput laut, seperti : Algae koralin, Algae hijau berkapur, dan lamun. Pada ekosistem terumbu karang juga hidup beragam fauna perairan, seperti : (1) beragam avertebara atau hewan tak bertulang belakang seperti karang batu, juga berbagai krustacea, siput dan kerang-kerangan, echinodermata, seperti

bulu babi, Anemon laut, teripang, bintang laut dan Lilia laut; (2) beragam ikan, seperti ikan karnivora oportunistik, herbivora, omnivora dan

planktovora; dan (3) reptile, seperti : ular laut dan penyu laut.

Flora dan fauna ekosistem terumbu karang

D. EKOSISTEM SAVANA

Savana dari daerah tropika terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi dengan musim kering yang berkepanjangan pada saat api menjadi bagian penting dari lingkungan. Savana yang terluas di dunia terdapat di Afrika; namun di Australia juga terdapat savana yang luas.Berhubung dalam ekosistem savana ini, rerumputan dan pohon-pohon yang hidup harus tahan terhadap musim kering dan api, maka jumlah jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di savana ini tidak banyak, tidak seperti yang hidup di hutan hujan tropik, tidak seperti yang hidup hutan hujan tropik. Rumput-rumput dari marga Panicum, Pennisetum, Andropogon dan Imperata mendominasi lingkungan ini, sedangkan pepohonan yang hidup di sana sama sekali berada dengan jenis pohon yang hidup di hutan hujan tropik.Di Afrika diantaranya terdapat pohon Acacia yang terbesar di savanna. Di Indonesia padang savanna ini dapat ditemukan di Taman Nasional (TN) Baluran dan TN Alas Purwo di Banyuwangi, Jawa Timur.

Ciri Umum :•      Kering, terletak di daerah tropis dan sub tropis.•      Didominasi padang rumput yang luas, semak dan pohon yang berpencar.•      Didominasi oleh serangga, herbivora dan karnivora  

Ciri-ciri ekosistem savana

Flora: Terdapat padang rumput dan hutan savana

yang luas. Tumbuh berbagai jenis rumput diantaranya ; Setaria adhaerens, Chloris barbata, Heteropogon contortus, Themeda gigantea dan Themeda gradiosa yang diselingi oleh pohon lontar (Borassus flobellifer) yang merupakan tumbuhan khas.Fauna:

Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan hyena.

Flora dan fauna ekosistem savana

E. EKOSISTEM PADANG PASIR/GURUN

gurun, padang gurun atau padang pasir adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit – kurang dari 250 mm per tahun. Gurun dianggap memiliki kemampuan kecil untuk mendukung kehidupan. Jika dibandingkan dengan wilayah yang lebih basah hal ini mungkin benar, walaupun jika diamati secara seksama, gurun sering kali memiliki kehidupan yang biasanya tersembunyi (khususnya pada siang hari) untuk mempertahankan cairan tubuh. Kurang lebih sepertiga wilayah bumi adalah berbentuk gurun.

Gurun terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun adalah:

 gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun)Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat

besar Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun

berukuran kecilSelain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan

menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.

Ciri-ciri ekosistem padang pasir/gurun

Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit)seperti: kaktus

Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air seperti: unta sedang untuk hewan-hewan kecilseperti: kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

Flora dan fauna ekosistem padang pasir/gurun

di daerah tropik memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri.

Ekosistem yang memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi

Keanekaragaman ekosistem adalah bagian dari keanekaragaman hayati.Keanekaragaman ekosistemKeanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.

Keanekaragaman ekosistem

> Faktor biotik,merupakan faktor yang dipengaruhi oleh makhluk hidup atau organisme.>Faktor abiotik,merupakan faktor yang dipengaruhi oleh benda mati.¤ Lingkungan abiotik sangat berpengaruh terhadap komposisi biotik suatu ekosistem,oleh karena itu, 2 wilayah dengan kondisi abiotik berbeda umum mengandung komposisi organisme yang beda pula.

Faktor yang mempengahruhi keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman Hayati yang tinggi akan memperkokoh lingkungan ekosistem. Ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang rendah merupakan Lingkunganyang tidak stabil. Contoh adalah peran Orang Utan sebagai penyebar biji. Menurut penelitian Dr. Birute Galdikas, di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan diketahui jika Orang Utan di Kalimantan memakan kira – kira 200 jenis buah – buahan dan menjadi perantara penting bagi penyebaran 70 persen jenis tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi penting.Dengan demikian dapat disimpulkan jika keberadaan Orang Utan di Kalimantan musnah maka kondisi keanekaragaman hayatinya, khususnya tumbuhan juga terancam punah.

Hubungan keanekaragam ekosistem dengan kestabilan lingkungan