Ekosistem Hutan

21
Pengertian Hutan | Definisi Hutan Pengertian hutan atau definisi hutan yang diberikan Dengler adalah suatu kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat dan menutup areal yang cukup luas sehingga akan dapat membentuk iklim mikro yang kondisi ekologis yang khas serta berbeda dengan areal luarnya (Anonimous 1997). Hutan adalah suatu areal yang luas dikuasai oleh pohon, tetapi hutan bukan hanya sekedar pohon. Termasuk di dalamnya tumbuhan yang kecil seperti lumut, semak belukar dan bunga- bunga hutan. Di dalam hutan juga terdapat beranekaragam burung, serangga dan berbagai jenis binatang yang menjadikan hutan sebagai habitatnya. Menurut Spurr (1973), hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-sama dengan lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu siklus energi yang kompleks. Pohon tidak dapat dipisahkan dari hutan, karena pepohonan adalah vegetasi utama penyusun hutan tersebut. Selama pertumbuhannya pohon melewati berbagai tingkat kehidupan sehubungan dengan ukuran tinggi dan diameternya.

description

Ekosistem Hutan

Transcript of Ekosistem Hutan

Page 1: Ekosistem Hutan

Pengertian Hutan | Definisi Hutan

Pengertian hutan atau definisi hutan yang diberikan Dengler adalah suatu

kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat dan menutup areal yang

cukup luas sehingga akan dapat membentuk iklim mikro yang kondisi ekologis

yang khas serta berbeda dengan areal luarnya (Anonimous 1997).

Hutan adalah suatu areal yang luas dikuasai oleh pohon, tetapi hutan bukan

hanya sekedar pohon. Termasuk di dalamnya tumbuhan yang kecil seperti

lumut, semak belukar dan bunga-bunga hutan. Di dalam hutan juga terdapat

beranekaragam burung, serangga dan berbagai jenis binatang yang menjadikan

hutan sebagai habitatnya.

Menurut Spurr (1973), hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan

dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-sama dengan

lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan

lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu siklus energi yang kompleks.

Pohon tidak dapat dipisahkan dari hutan, karena pepohonan adalah vegetasi

utama penyusun hutan tersebut. Selama pertumbuhannya pohon melewati

berbagai tingkat kehidupan sehubungan dengan ukuran tinggi dan diameternya.

Page 2: Ekosistem Hutan

Iklim, tanah dan air menentukan jenis tumbuhan dan hewan yang dapat hidup di

dalam hutan tersebut. Berbagai kehidupan dan lingkungan tempat hidup,

bersama-sama membentuk ekosistem hutan. Suatu ekosistem terdiri dari semua

yang hidup (biotik) dan tidak hidup (abiotik) pada daerah tertentu dan terjadi

hubungan didalamnya.

Ekosistem hutan mempunyai hubungan yang sangat kompleks. Pohon dan

tumbuhan hijau lainnya menggunakan cahaya matahari untuk membuat

makanannya, karbondioksida diambil dari udara, ditambah air (H2O) dan unsur

hara atau mineral yang diserap dari dalam tanah.

Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, mendefinisikan hutan

Page 3: Ekosistem Hutan

sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya

alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam persekutuan dengan

lingkungannya, yang satu dengan lain tidak dapat dipisahkan.

Hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup

dalam lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan

membentuk suatu ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan

dinamis.

Dengan demikian berarti berkaitan dengan proses-proses yang berhubungan

yaitu:

Hidrologis, artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat

menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan

mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan

Page 4: Ekosistem Hutan

secara teratur menurut irama alam. Hutan juga berperan untuk melindungi tanah

dari erosi dan daur unsur haranya.

Iklim, artinya komponen ekosistem alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air),

sinar matahari (suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi

kehidupan yang ada di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.

Kesuburan tanah, artinya tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan

penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah sangat

ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang membentuknya,

kondisi selama dalam proses pembentukan, tekstur dan struktur tanah yang

meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad

jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya

bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan.

Keanekaan genetik, artinya hutan memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan

fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan

kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi

karena hutan semakin berkurang habitatnya.

Sumber daya alam, artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam

yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang inciustri. Selain itu

hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai

pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain kayu juga dihasilkan bahan lain

seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin, kayu putih dan rotan serta tanaman

obat-obatan.

Wilayah wisata alam, artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi,

nilai estetika, etika dan sebagainya.

Menurut Marsono (2004) secara garis besar ekosistem sumberdaya hutan

terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:

Page 5: Ekosistem Hutan

Tipe Zonal yang dipengaruhi terutama oleh iklim atau disebut klimaks iklim,

seperti hutan tropika basah, hutan tropika musim dan savana.

Tipe Azonal yang dipengaruhi terutama oleh habitat atau disebut klimaks habitat,

seperti hutan mangrove, hutan pantai dan hutan gambut.

Sebagian besar hutan alam di Indonesia termasuk dalam hutan hujan tropis.

Banyak para ahli yang mendiskripsi hutan hujan tropis sebagai ekosistem

spesifik, yang hanya dapat berdiri mantap dengan keterkaitan antara komponen

penyusunnya sebagai kesatuan yang utuh. Keterkaitan antara komponen

penyusun ini memungkinkan bentuk struktur hutan tertentu yang dapat

memberikan fungsi tertentu pula seperti stabilitas ekonomi,

produktivitas biologis yang tinggi, siklus hidrologis yang memadai dan lain-lain.

Secara de facto tipe hutan ini memiliki kesuburan tanah yang sangat rendah,

tanah tersusun oleh partikel lempung yang bermuatan negatif rendah seperti

kaolinite dan illite. Kondisi tanah asam ini memungkinkan besi dan almunium

menjadi aktif di samping kadar silikanya memang cukup tinggi, sehingga

melengkapi keunikan hutan ini. Namun dengan pengembangan struktur yang

mantap terbentuklah salah satu fungsi yang menjadi andalan utamanya yaitu

”siklus hara tertutup” (closed nutrient cycling) dan keterkaitan komponen

Page 6: Ekosistem Hutan

tersebut, sehingga mampu mengatasi berbagai kendala/keunikan tipe hutan ini

(Marsono, 1997).

Makhluk hidup dalam perkembangan dan pertumbuhannya tidak dapat hidup

sendiri, selalu memerlukan makhluk lainnya dalam menjalani hidup dan

kehidupannya. Antara makhluk yang satu dengan makhluk yang lain selalu

berhubungan dan mengadakan kontak yang saling menguntungkan. Tetapi ada

juga sebagian kecil mahkluk hidup yang selalu merugikan makhluk lain, biasanya

makhluk ini disebut dengan parasit.

Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal-balik jasad individu, di antara

dan di dalam populasi spesies yang sama, atau di antara komunitas populasi yag

berbeda-beda dan berbagai faktor non hidup (abiotik) yang banyak jumlahnya

yang merupakan lingkungan yang efektif tempat hidup jasad, populasi atau

komunitas itu. Lingkungan efektif itu mencakup kesemberautan pada interaksi

antara jasad hidup itu sendiri. Kaji ekologi itu memungkinkan kita memahami

komunitas itu secara keseluruhan. Guna memastikan kenyataan ini, perlu

kiranya diadakan berbagai percobaan di lapangan, di laboratorium atau di kedua

lingkungan itu sekaligus (Ewusie, 1990).

Adapun ekologi sendiri mencakup suatu keterkaitan antara segenap unsur

lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, sepeti tumbuhan dan sinar

matahari, tanah dengan air, yang pada umumnya dikatakan sebagai hukum alam

yang berimbang dan biasa disebut ekosisitem. Komponen-komponen dalam

ekosistem telah dikelolah oleh alam dan mereka saling berinteraksi. Ada

komponen yang bersifat netral, bekerjasama, menyesuaikan diri, bertentangan

bahkan saling menguasai. Akan tetapi pada akhirnya antara kekuatan-kekuatan

tersebut terjadi keseimbangan (Arief, 1994).

Untuk mengetahui keterkaitan atau interaksi antara komponen abiotik dengan

biotik serta hubungan antara kedua komponen tersebut maka percobaan ini

layak dilakukan, karena untuk mengetahui hubungan antara kedua komponen

Page 7: Ekosistem Hutan

tersebut butuh suatu pengamatan di lapangan. Dalam pengamatan yang

dilakukan, ekosisitem yang diamati itu ada dua tempat yaitu padang rumput dan

hutan. Dari kedua ekosistem ini akan dihasilkan data-data mengenai jenis-jenis

spesies yang ada pada kedua ekosisitem dan dari data yang ada dapat diketahui

perbedaan spesies, keanekaragaman spesies, jumlah spesies, peranan dari

masing-masing spesies yang nantinya berkaitan dengan jaring-jaring makanan

atau food web yang ada pada ekosistem itu serta dari data yang ada dapat

dibuat piramida jumlah spesiesnya berdasarkan peranannya masing-masing.

Jika semua komponen tersebut sudah di dapat atau diketahui maka dapat

diketahui perbedaan dari kedua ekosistem tersebut, dan mengapa hal itu terjadi

serta apa penyebabnya. Hal ini nantinya dikaitkan dengan keadaan dari masing-

masing ekosistem yang diamati.

Satu ciri mendasar pada ekosistem adalah bahwa ekosistem itu bukahlah suatu

sistem yang tertutup, tetapi terbuka dan daripadanya energi dan zat terus-

menerus keluar dan digantikan agar sistem itu terus berjalan. Sejauh yang

berkenaan dengan struktur, ekosistem secara khas mempunyai tiga komponen

biologi, yaitu; produsen (jasad autotrof) atau tumbuhan hijau yang mampu

menambat energi cahaya; hewan (jasad heterotrof) atau kosumen makro yang

menggunakan bahan organik; dan pengurai, yang terdiri dari jasad renik yang

menguraikan bahan organik dan membebaskan zat hara terlarut (Ewusie, 1990).

Hutan

Komponen-komponen ekosistem yang ada pada hutan ini adalah mulai dari

tingkat produsen yaitu semua jenis tanaman heterotrof yang ada, tingkat

konsumen I yaitu belalang, kupu-kupu, ulat dan capung. Konsumen II terdiri dari

semut, nyamuk dan pacat.

Dari tabel hasil yang sudah ada dapat dilihat jenis spesies yang ada pada

ekosistem ini, dimana jenis tumbuhannya sangat beranekaragam dari tingkat

stratum yaitu mulai dari strata A sampai dengan strata tumbuhan bawah tanah

Page 8: Ekosistem Hutan

seperti perdu atau semak. Dari sini dapat dilihat bahwa persaingan yang terjadi

pada ekosistem ini sangat tinggi terutama dalam memperoleh sinar matahari,

karena jumlah produsen pada ekosistem ini sangat banyak dan masing-masing

pasti membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Michael (1995) bahwa bilamana sejumlah organisme bergantung pada

sumber yang sama, persaingan akan terjadi. Persaingan demikian dapat terjadi

antara anggota-anggota spesies yang berbeda (persaingan interspesifik) atau

antara organisme yang sama (persaingan intraspesifik). Persaingan dapat terjadi

dalam makanan atau ruang. Persaingan interspesifik yang dapat terjadi pada

ekosistem ini dapat dilihat dari food web yang terjadi yaitu antara nyamuk

dengan pacat, dimana mereka sama-sama bersaing dalam memakan dengan

kata lain menghisap darah manusia. Sedangkan untuk yang intraspesifik yaitu

antara produsen itu sendiri dalam memperoleh sinar matahari, antara hewan

yang satu dengan hewan yang lain dalam satu jenis seperti belalang dengan

belalang dalam memperoleh tanaman muda yang dapat untuk dimakan.

Hewan yang paling banyak ditemui pada tempat ini adalah semut, hal ini

dikarenakan sifat dari semut itu sendiri yang dapat hidup dimana saja.

Page 9: Ekosistem Hutan

PENTINGNYA EKOSISTEM HUTAN BAGI KEHIDUPAN MANUSIA

Hutan merupakan satu ekosistem yang sangat penting di muka bumi ini, dan

sangat mempengaruhi proses alam yang berlangsung di bumi kita ini. Ada 7

fungsi hutan yang sangat membantu kebutuhan dasar “basic needs” kehidupan

manusia, yaitu:

Hidrologis, hutan merupakan gudang penyimpan air dan tempat menyerapnya air

hujan maupun embun yang pada khirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai

melalui mata air-mata air yang berada di hutan. Dengan adanya hutan, air hujan

yang berlimpah dapat diserap dan diimpan di dalam tanah dan tidak terbuang

percuma.

Melihat topografi Minahasa, bergunung-gunung dan terjal, sehingga banyak

lahan-lahan kritis yang mudah tererosi apabila datang hujan. Keberadaan hutan

sangat berperan melindungi tanah dari erosi dan longsor.

Hutan pula merupakan tempat memasaknya makanan bagi tanaman-tanaman,

dimana di dalam hutan ini terjadi daur unsur haranya (nutrien, makanan bagi

tanaman) dan melalui aliran permukaan tanahnya, dapat mengalirkan

makanannya ke area sekitarnya. Bayangkan jika kita tak punya lagi dapur alami

bagi tanaman-tanaman sekitarnya ataupun bagi tanaman-tanaman air yaang ada

di sungai-sungai, maka bumi Minahasa akan merana.

Fungsi penting hutan lainnya adalah sebagai pengatur iklim, melalui kumpulan

pohon-pohonnya dapat memprduksi Oksigen (O2) yang diperlukan bagi

kehidupan manusia dan dapat pula menjadi penyerap carbondioksida (CO2) sisa

hasil kegiatan manusia, atau menjadi paru-paru wilayah setempat bahkan jika

dikumpulkan areal hutan yang ada di daerah tropis ini, dapat menjadi paru-paru

dunia. Siklus yang terjadi di hutan, dapat mempengaruhi iklim suatu wilayah.

Page 10: Ekosistem Hutan

Hutan memiliki jenis kekayaan dari berbagai flora dan fauna sehingga fungsi

hutan yang penting lagi adalah sebagai area yang memproduksi embrio-embrio

flora dan fauna yang bakal menembah keanegaragaman hayati. Dengan salah

satu fungsi hutan ini, dapat mempertahankan kondisi ketahanan ekosistem di

satu wilayah.

Hutan mampu memberikan sumbangan hail alam yang cukup besar bagi devisa

negara, terutama di bidang industri, selain kayu hutan juga menghasilkan bahan-

bahan lain seperti damar, kopal, terpentein, kayu putih, rotan serta tanaman-

tanaman obat.

Hutan juga mampu memberikan devisa bagi kegiatan turismenya, sebagai

penambah estetika alam bagi bentang alam yang kita miliki.

Dari 7 fungsi penting hutan bagi kehidupan manusia, bagaimana nasibnya

dengan hutan di Minahasa (khususnya di Liandok) yang semakin hari ditebang

saja tanpa ada pengelolaan benar. Padahal areal ini berada pada area

“watershed” di Minahasa bagian selatan. Berada pada posisi awal yang

menangkap air hujan, berada pada area yang kritis yang sulit dijangkau oleh

manusia. Dengan posisi demikian sangat pentinglah fungsi hutan ini bagi

keberadaan sungai-sungai dan kehidupan manusia di wilayah ini. Karena, jika

dibiarkan ditebang dan dimusnahkan dan bahkan dialihfungsikan, maka bakal

terjadi erosi (pengikisan lahan) yang tinggi oleh hujan dan bakal terjadi

kerusakan lahan (seperti longsor) dan bakal mengikis humus (makanan) yang

berada di permukaan tanah sehingga lahan menjadi tandus (miskin makanan).

Hujan yang tak tertampung lagi menjadi penyebab banjir bagi sungai-sungai

sekitarnya.

Hutan Liandok seluas 1600 ha, memang bukan saja milik masyarakat sekitarnya,

tetapi milik semua manusia yang tinggal di Minahasa, di Manado, di Sulawesi

Utara, sehingga semua masyarakat semestinya menjaga dan peduli dengan

cara-cara pengeksploitasiannya (pembabatan yang semena-mena) dengan dalih

dan tameng kebutuhan masyarakat. Karena akibat dari pembabatan yang tak

terkendali ini, akan memberikan dampak langsung bagi semua orang di

Page 11: Ekosistem Hutan

Minahasa bagian selatan dan bahkan semua yang tinggal di Minahasa, tidak

memberikan dampak langsung bagi pengusaha-pengusaha yang hanya datang

dan melakukan ekploitasi. Hanya sesaat kita akan menikmati kekayaan itu yang

selanjutnya adalah “badai’.

Hutan Liandok adalah bagian hutan tropis yang sangat penting yang masih kita

miliki dan tak dimiliki oleh dunia belahan barat. Di hutan ini kita memiliki

keanegaraman hayati yang tinggi yang artinya, kita memiliki jenis-jenis tanaman

dan hewan yang banyak jenisnya namun sedikit jumlahnya, akibatnya jika hutan

ini berkurang maka akan sangat mempengaruhi jumlah jenis flora dan fauna dan

akibat lainnya adalah membuat kondisi ekosistem tidak seimbang. Jika

dibandingkan dengan hutan yang dimiliki daerah benua bagian barat, yang

dikenal dengan hutan “temperate”, dimana jumlah jenis tanaman dan hewan

tidak beraneka ragam dan jumlah setiap jenis banyak jumlahnya sehingga

apabila hutan ini terganggu maka tidak akan mempengaruhi jumlah jenis

(spesies) tanaman dan hewan di hutan itu.

Tanaman-tanaman dan hewan-hewan di hutan tropis seperti di hutan Liandok

sangat penting fungsinya bagi ketahanan Ekosistem di wilayah Minahasa dan

seluruh wilayah Sulawesi Utara, tidak hanya sekarang ini tetapi di masa datang.

Jika dalih, masyarakat sangat membutuhkan pemenuhuan ekonomi sehingga

harus membabat hutan di wilayah ini, rasanya tidak benar. Karena dari hasil

hutan saja sudah dapat kita olah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Kita yang ada di Minahasa dengan luas wilayah yang kita miliki, dibandingkan

dengan saudara-saudara kita di P. Jawa, kita masih memiliki areal yang sangat

luas untuk berusaha dan mnegelola hutan kita. Kita belum pada posisi wilayah

yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dan belum pada tidak memiliki lahan

lagi, jadi kita masih punya kesempatan untuk mengelola hutan kita, untuk tetap

ada dan tetap berfungsi memberikan keuntungan ekologis bagi kehidupan kita

saat ini dan untuk dimasa datang. Sudah terlihat contohnya, jika satu wilayah tak

memiliki hutan lagi seperti P. Jawa, yang kini tak bisa membendung atau

menanggulangi amukan alam. Tak ada lagi tempat menyimpan air bagi daratan

P. Jawa. Semua hutan mereka telah berubah menjadi lahan budidaya dan lahan

Page 12: Ekosistem Hutan

permukiman. Itu adalah contoh yang bisa kita lihat saat ini dan kita di Sulawesi

Utara, di Minahasa, kini telah di “warning” melalui kejadian banjir bandang di

akhir tahun 2000, untuk tidak melakukan hal yang sama. Cobalah masyarakat

memahami untuk melindungi lingkungan hidupnya sendiri, janganlah

meninggalkan “badai” bagi anak cucu di masa datang. Yang saya tahu dan

membaca dari sejarah Minahasa, kita masyarakat Minahasa memiliki etika yang

tinggi terhadap lingkungan hidup kita. Coba lihat, kita selalu meminta

pertolongan dan petunjuk “Opo Wananatas” di dalam melakukan kegiatan.

Jangan sampai kebiasaan ini menjadi hilang akibat ulah investor besar yang

melumpuhkan kebiasaan atau “etika lingkungan” kita. Opo Wananatas akan

sedih dan murka akibatnya.

Page 13: Ekosistem Hutan

Kepentingan Hutan

Hutan dianggap sebagi sumber yang boleh diperbaharui.Benar,tetapi untuk

memperbaharuinya mengambil masa yang lama.Hutan yang sudah

dimusnahkan oleh manusia atas dasar pembangunan,sukar untuk pulih seperti

sediakala.Dengan fungsinya sebagai biodiversiti menjadikan Malaysia sebagi

salah satu khazanah dunia yang kaya dengan pelbagai kehidupan biotik dan

abiotik.Sesungguhnya hutan mempunyai peranan yang sangat besar di dalam

kehidupan manusia.

Hutan dan Sungai

Legeh sungai atau punca sungai kebanyakkanya berasal dari kawasan tanah

tinggi yang dilitupi hutan.Lihat sahaja contohnya sungai Perak dan Sungai

Pahang berasal dari Banjaran Titiwangsa yang merupakan tulang belakang

Negara.Banjaran Titiwangsa menjadi legeh sungai kerana hutan di situ berfungsi

seolah-olah span yang menyerap air.Hutan akan menyimpan air kerana air hujan

diserap ke dalam tanah dan dikeluarkan semula di dalam bentuk punca

sungai( kawasan air terjun dan mata air ).

Hutan sebagai habitat flora dan fauna.

Malaysia diiktiraf sebagai salah satu mega biodiversiti yang hanya berjumlah 12

kawasan sahaja di seluruh dunia.Biodiversiti merujuk kepada keseluruhan

hidupan dari mikro kepada hidupan sebesar gajah yang membentuk ekologi dan

habitat yang sangat unik,rencam serta hebat.Lihat sahaja Malaysia bersama

hutannya gah dengan bunga terbesar di Malaysia,gah dengan pelbagai hidupan

liarnya yang unik.Lihat sahaja orang utan ‘the one and only’! di seluruh

dunia.Hutan yang dipelihara serta dipulihara akan menjadi khazanah dan tempat

tinggal hidupan liar serta perlindungan flora yang hebat.

Hutan Penstabil Suhu Dunia.

Dengan sifatnya yang melakukan fotosintesis,hutan menggunakan karbon

dioksida dapat menyejukkan suhu bumi.Suhu setempat juga dapat dikawal

melalui penanam pokok yang besar,terutama di kawasan Bandar.Hutan penting

Page 14: Ekosistem Hutan

sebagai agen penyejuk serta menyederhanakan kawasan yang panas.Dengan

pembalakan secara berleluasa tanpa kawalan akan menyebabkan suhu dunia

bertambah panas.Fenomena pemanasan global biasanya dikaitkan denga n

kesan rumah hijau dan pertambahan karbon dioksida

Bidang Penyelidikan dan Pembangunan

Dengan kepelbagian biologinya,hutan merupkan khazanah Negara yang sangat

bernilai.kajian tentang perubatan sebenarnya masih meluas dan berpotensi

untuk dimajukan.Dengan nilai perubatan yang sangat tinggi hanya sebahagian

kecil sahaja khasiat perubatan hutan diketahui serta dikaji,antaranya tongkat ali

dan kacip Fatimah yang popular itu.Banyak lagi sebenarnya yang belum

diterokai dan dikaji.

Pencegahan banjir.

Oleh kerana pembalakan yang berleluasa Thailand pada tahun 1988 kalau tida

silap saya mengalami banjir yang dashyat di kota Bangkok.Ini kerana hutan di

sebelah utara Negara itu sudah dimusnahkan secara meluas.Hutan berfungsi

untuk menahan air larian permukaan bila tanah tidak lagi mampu menampung

jumlah air hujan yang turun.Jadi jika hujan turun dengan lebat sekali pun hutan

akan menyerap air dengan baik,kerana titisan air hujan akan turun dengan

perlahan-lahan akibat rintangan daun,ranting ,batang pokok serta humus yang

begitu tebal di kawasan tanah hutan.Dengan ini banjir akan dapat dielakkan.

Hutan dan Komuniti Orang Asli/Pribumi

Sejak sekian lamanya hutan merupakan tempat tinggal orang asli serta

bumiputera di Kepulauan Borne.Walaupun bersama dengan arus

kemodenan,hutan masih merupakn tempat tinggal ramai kaun pribumi di seluruh

dunia.Hutan mampu menjadi tempat tinggal yang sangat sebati dengan

kehidupan pribumi seperti memburu dan bercucuk tanam.Hutan merupakan

perlindungan yang unik,hingga melahirkan budaya hidup dan adat yang unik

menjadi kebanggaan kita bersama.

Page 15: Ekosistem Hutan

Hutan dan Pelancongan

Masyarakat dunia sekarang melihat bahawa gabungan ekologi dan pelancongan

menghasilkan kaedah pelancongan yang hebat.Konsep eko pelancongan sangat

bertepatan dengan Negara kita sebenarnya.Dengan hutan hujan tropika yang

hebat,termasuklah hutan paya bakau mampu menyerlahkan suasana nature

kepada pelancongan,buktinya sudah terbentang di depan mata,Taman Negara

sebagai contohnya merupakan salah satu konsep eko pelancongan yang

menarik untuk diterokai.

Hutan dan Ekonomi Negara

Pembalakan secara terancang boleh menjamin kelangsungan hutan

Negara.Pemuliharaan hutan sangat perlu.Pembalakan secara terpilih,menebang

pokok yang betul-betul matang sahaja perlu dilaksanakan.Penanaman semula

hutan perlu dijalankan secara kerap.Kawasan hutan simpan dan taman Negara

memerlukan pemantaun yang lebih kerap dan terancang.Kawasan hutan yang

menjadi kawasan tadahan air perlu dipantau,tindakan undang-undang perlu

tegas.Undang-undang perlu digubal untuk menjamin kawasan hutan atau

kawasan tadahan air terpelihara.

Sumber makanan.

Hutan sebenarnya berpotensi untuk dimajukan sebagi sumber makanan serta

buah-buahan.Buah-buah atau tumbuhan di dalam hutan boleh menjadi sumber

makanan melalui kajian serta penyelidikan yang mendalam.