Ekonomi Publik
-
Upload
shafira-nurul-firdausta -
Category
Documents
-
view
48 -
download
1
Transcript of Ekonomi Publik
NAMA : SHAFIRA NURUL
NIM : 125134057
KELAS : 2 AMP B
EKONOMI PUBLIK – PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
1. Apa peran keuangan publik bagi perekonomian suatu negara?
Jawab : Untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul mengganggu kemajuan
perekonomian suatu negara. Masalah yang timbul itu dapat memperpelik dan membatasi
tugas kewenangan dalam menetapkan kebijakan anggaran dan stabilitas perekonomian.
2. Uraikan inflasi yang timbul karena meningkatnya permintaan dan alat ukur inflasi!
Jawab : Inflasi yang timbul karena meningkatnya pemintaan bisa disorot dari dua sektor,
yaitu sektor anggaran pemerintah dan sektor swasta. lnflasi yang Diakibatkan Anggaran.
Pertama-tama mari kita bayangkan suatu keadaan di mana kebijakan anggaran bisa menjadi
penyebab inflasi. Anggaplah perekonomian berada pada tingkat tanpa pengangguran
sedangkan pengeluaran publik akan ditingkatkan tanpa menaikkan pajak. Permintaan
agregat meningkat dan akibatnya terjadilah inflasi. Untuk memahami bagaimana inflasi
tersebut berlangsung kita bisa menyimak kembali model penentuan pendapatan yang paling
sederhana di mana kita hanya memperhitungkan konsumsi dan pengeluaran publik, dan
diasumsikan bahwa konsumsi sama dengan pendapatan disposable. Mari kita ubah model
tersebut ke dalam bentuk yang dinamis dan kita identifikasi periode pada saat mana
pengeluaran dilakukan atau pendapatan diperoleh. Kita akan memulainya dengan situasi
ekuilibrium pada kesempatan kerja penuh dengan anggaran yang berimbang. Selanjutnya
kita mengasumsikan bahwa pemerintah menaikkan pengeluaran publik tanpa menaikkan
pungutan pajak; dengan kata lain pengeluaran tambahan tersebut dibiayai dengan anggaran
yang defisit. Pada kondisi perekonomian berada dalam kesempatan kerja penuh, seluruh
kenaikan pengeluaran menyebabkan penurunan nilai uang yang tercermin pada kenaikan
harga. Inflasi yang Ditimbulkan Sektor Swasta. Proses yang sama juga bisa terjadi jika pihak
swasta mengakibatkan perubahan pemintaan, misalnya berupa kenaikan investasi atau
pergeseran fungsi konsumsi ke arah atas. Dan sekali lagi pemerintah melalui instrumen
kebijakan fiskal harus mengambil sikap apakah akan membiarkan atau menekan kenaikan
harga-harga tersebut.
3. Apakah maksud dari pembiayaan dengan pajak atau pinjaman mempunyai efek
ekonomi yang seimbang?
Jawab : Pajak merupakan sumber pendapatan yang berfungsi untuk membiayai
pengeluaran negara , seperti pembiayaan rutin negara, pembiayaan pembangunan , uang
dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yaitu penerimaan dalam negeri dikurangi
pengeluaran rutin. Pinjaman mempunyai efek ekonomi yang seimbang karena pinjaman
dalam jangka waktu pendek dapat menutup deficit APBN, sehingga memungkinkan
pemerintah untuk melaksanakan pembangunan dengan dukungan modal yang lebih besar
tanpa disertai efek peningkatan harga umum. Dengan demikian pemerintah dapat
melakukan ekspansi fiscal untuk mempertinggi laju pertumbuhan ekonomi nasional, yang
selanjutnya memungkinkan untuk meningkatkan pendapatan perkapita.
4. Bersifat apakah kenaikan pengeluaran dan kenaikan pajak ?
Jawab : Pengeluaran pemerintah adalah pengeluaran yang digunakan untuk pemeliharaan
dan penyelenggaraan pemerintah yang meliputi belanja pegawai, belanja barang,
pembayaran bunga utang, subsidi dan pengeluaran rutin lainnya. Kenaiakan pengeluaran
pemerintah dafat bersifat baik jika kenaikan pengeluaran tersebut digunakan untuk
menunjang kelancaran mekanisme sistem pemerintahan serta upaya peningkatan efisiensi
dan produktivitas yang pada gilirannya akan menunjang tercapainya sasaran dan tujuan
setiap tahap pembangunan. Kenaikan pengeluaran pemerintah juga bersifat baik jika
disertai kenaikan pajak, karena kenaikan pajak akan membuat pendapatan pemerintah
semakin besar sehingga nantinya akan dapat menyeimbangkan kenaikan pengeluaran
pemerintah.
5. Apakah akibat dari tindakan ekspasioner yang tidak diantisipasi secara sempurna?
Jawab : Tindakan Ekspansioner adalah aktivitas memperbesar/memperluas usaha
yang ditandai dengan penciptaan pasar baru, perluasan fasilitas, perekrutan pegawai,
dan lain-lain atau dapat dikatakan sebagai peningkatan aktivitas ekonomi dan
pertumbuhan dunia usaha. Tindakan ekspansioner dapat dilihat dalam kebijakan
pemerintah , baik dalam kebijakan fiscal maupun moneter. Kebijakan fiskal ekspansif
sebenarnya sangat efektif dalam meningkatkan PDB. Namun, ada hal yang perlu
diperhatikan dalam kebijakan ini yaitu tingginya pengeluaran pemerintah dan rendahnya
penerimaan pajak sebagai konsekuensi kebijakan fiskal ekspansif akan menyebabkan
defisit anggaran pemerintah. Defisit anggaran pemerintah dapat membahayakan
stabilitas ekonomi makro. Dampak dari defisit fiskal yang kronis dan besarnya utang
pemerintah dapat menimbulkan beberapa akibat. Pertama, Fiskal defisit dapat
meningkatkan rasio utang sehingga dapat meningkatkan beban utang dan menurunkan
investasi yang produktif. Kedua, Peningkatan jumlah bond yang dikeluarkan untuk
menutup fiskal defisit akan menciptakan crowding-out effect, yaitu penurunan investasi
swasta yang produktif, sehingga membahayakan kelangsungan pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, defisit anggaran pemerintah yang kronis dapat mengakibatkan tingginya inflasi.
Defisit fiskal yang dibiayai dari penciptaan uang telah mengakibatkan pesatnya
pertumbuhan uang beredar dan selanjutnya hal tersebut telah mengakibatkan
meroketnya laju inflasi. Inflasi telah mengakibatkan anjloknya daya beli masyarakat dan
tingginya biaya transaksi ekonomi sehingga negara dapat jatuh ke dalam resesi ekonomi.
Sedangkan jika pemerintah melakukan kebijakan moneter ekspansif melalui peningkatan
jumlah uang beredar (money supply atau Ms) di dalam perekonomian maka dengan
adanya ekspansi moneter tersebut, akan menyebabkan tingkat bunga turun dan akan
mendorong investasi (I) naik, dan naiknya investasi selanjutnya menyebabkan
permintaan agregat (AD) juga mengalami kenaikan.