EKONOMI MARITIM Pertahaman Dan Keamanan ranop

60
PERSPEKTIF E Ehonomi Maritim NDONESIA sebagai negara kepulauan terbesar di dunia belum mampu memberdayakan potensi ekonomi maritim. Negeri ini juga belum rnampu mentransformasikan sumber kekayaan laut menjadi sumber kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Indonesia bagaikan negara raksasa yang masih tidur. Indonesia juga memiliki posisi strategit antar benua yang meng- hubungkan negara-negara ekonomi maju. posisi geopolitis stra- tegis tersebut memberikan peluang Lrdonesia sebagai jalur eko- nomi. Pasalnya beberapa selat strategis yang merupakan jalur perekonomian dunia berada di wilayah NKRI, yakni, Selat Malaka, selat sunda, selat Lombok, selat Makassar dan selat ombai-wetar. Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatan Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa. . sebagai negara kepulauan terbesar di dtrnia Lrdonesia memiliki wilayah laut seluas 5,8 juta km persegi yang terdiri dari wirayah teritorial sebesar 3,2 juta km prersegi dan wilayah Zona Ekonomi Eksktusif brdonesia (zEFl)]7 juta km persegi. selain ih& terdapat 17.504 pulaudi lrdonesia dengan garis pantai sepanjang 81.000 km perses. Dengan cakupan yang demikian besar dan luas, tenfu saja maritim L:rdonesia mengandung keanekaragaman alam lautyang potensial, baik hayati dan nonhayati. Sehingga sudah sehamsnya sektor kelautan dijadikan sebagaipentrnjang perekonomian negara ini. Berdasarkan catatan Kementerian Kelautan 9 PEEpehtifMenu,u Masa Depan Marilm tndonesia | 3l

description

ekonomi maritim materi pertahanan dan keamanan

Transcript of EKONOMI MARITIM Pertahaman Dan Keamanan ranop

  • PERSPEKTIF EEhonomi Maritim

    NDONESIA sebagai negara kepulauan terbesar di dunia belummampu memberdayakan potensi ekonomi maritim. Negeri inijuga belum rnampu mentransformasikan sumber kekayaan

    laut menjadi sumber kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia.Indonesia bagaikan negara raksasa yang masih tidur.

    Indonesia juga memiliki posisi strategit antar benua yang meng-hubungkan negara-negara ekonomi maju. posisi geopolitis stra-tegis tersebut memberikan peluang Lrdonesia sebagai jalur eko-nomi. Pasalnya beberapa selat strategis yang merupakan jalurperekonomian dunia berada di wilayah NKRI, yakni, Selat Malaka,selat sunda, selat Lombok, selat Makassar dan selat ombai-wetar.Potensi geopolitis ini dapat digunakan Indonesia sebagai kekuatanIndonesia dalam percaturan politik dan ekonomi antar bangsa.

    .

    sebagai negara kepulauan terbesar di dtrnia Lrdonesia memiliki wilayahlaut seluas 5,8 juta km persegi yang terdiri dari wirayah teritorial sebesar3,2 juta km prersegi dan wilayah Zona Ekonomi Eksktusif brdonesia(zEFl)]7 juta km persegi. selain ih& terdapat 17.504 pulaudi lrdonesiadengan garis pantai sepanjang 81.000 km perses. Dengan cakupan yangdemikian besar dan luas, tenfu saja maritim L:rdonesia mengandungkeanekaragaman alam lautyang potensial, baik hayati dan nonhayati.

    Sehingga sudah sehamsnya sektor kelautan dijadikan sebagaipentrnjangperekonomian negara ini. Berdasarkan catatan Kementerian Kelautan

    9 PEEpehtifMenu,u Masa Depan Marilm tndonesia | 3l

  • dan Perikanan (ICG) sumbangan sektor perikanan terhadap produkdomestik bruto (PDB) memiliki Peranan strategis. Terutama diban-dingkan sektor lain dalam sektor perikanan maupun PDB nasional'

    Pada tahun 2008 saja tercatat PDB pada subsektor perikanan men-capai angka Rp 136,43 triliun. Nilai ini memberikan kontribusi ter-hadap PDB kelompok pertanian menjadi sekitar 19,13 persen ataukontribusi terhadap PDB nasjonal sebesar 2,75 persen. Hingga tri-wulan ke III 2009 PDB perikanan mencapai Rp128,8 triliun ataumemberikan kontribusi 3,36 persen terhadap PDB tanpa migas dan3,L2 persen terhadap PDB nasional.

    Di antaranya, tanamanbahan makanan sebesar Rp347,841, triliun, per-ikanan Rp136,a35 triliun, tanarnan perkebunan Rp106,186 triliun, pe-temakan Rp82,835 triliun, dan kehutanan Rp32,942 kiliun. Kemudianhingga triwulan m 2009, PDB kelompok pertanian, petemakan, ke-hutanan, dan perikanan sebesar Rp654,664 triliun. Dengan rincian, ta-naman bahan makanan Rp331,955 triliun, perikanan Rp12&808 triliun,tanaman perkebunan Rp84936 petemakan Rp 76,022 triliun,dan kehutanan Rp 12&808 triliun. Dari jenis sektor dalam kelompokpertanian, perikanan yang memiliki kenaikan rata-rata tertinggi sejaktahun2004-2008 sebesar27,06 persen. Kemudiansektor tanamanbahanmakanan 2O56 persen, tanaman perkebun Nr 21,22 Persen, peterrtakan19,87 persen dan kehutanan L8,8L persen.

    Catatan ini, semakin menguatkan anggaPan bahwa sek'tor maritimsangat potensial dikembangkan sebagai penunjang ekonomi nasio-nal. Tentu saja, sektor kelautan tidak hanya menghasilkan produkperikanan. Ironis, sebagai negara kepulauan terbesar di duniadengan sumber daya alamberlimpah, perekonomian Indonesia ma-lah semakin terpuruk. Hutang negaraPun terus menggunung. fum-lahnya tidak tanggung-tanggung, mencapai Rp1'64,4 triliun ataumengambil 13,68 persen dari anggaran belanja negara 2011.

    EKONOMI MARITIM

    32 I 9 Pspehtif MsuiuMasa Depan MaridmlndonGia

  • EI(oNOMI MARITIM

    Melambungnya hutang tahun ini disebabkan adanya peningkatanhutang jatuh tempo. Total hutang pemerintah yang membengkakpada fanuan 20[1, mencapai Rp1.695 triliun atau naik Rp17,l3triliun dibanding akhir 2010. Bila dikonversi ke kurs dolar AmerikaSerikat, hutang Indonesia sekitar 197,19 miliar dolar AS.

    sementara jika mengacu pada pendapatan kotor negara sebesarRp6,422 triliun, rasio hutang Indonesia sebesar 25 persen. Jelas iniangka yang tidak kecil. Pertanyaan besar muncuf seberapa besarpemanfaatan sumber kekayaan brdonesia sebagai negara kepulauanbisa menutupi hutang yang menumpuk tersebut?

    Guna menuju langkah ini diperlukan komitrnen yang mengarahkanpemerintah harus fokus pada perekonomian nasional di bidangmaritim. Ini karena Indonesia memiliki potensi pembangunan eko-nomi maritim yang besar dan beragam serta belum sepenuhnyadikelola. Berbagai sektor dapat dikembangkan dalam upaya me-majukan dan memakmurkan perekonomian negara, mulai Jari pe-rikanan tangkap perikanan budidaya, industri pengolahan hasilperikanan, industri bioteknologi maritim, pertambangan dan ener-gi, pariwisata bahari, trngkutan laut, jasa perdagangan, industrimaritim, pembangunan maritim (konstruksi dan rekayasa), bendaberharga dan warisan budaya (cultural heitage), jasa lingkungaokonservasi sampai dengan biodiversitasnya.

    Konsenterasi pembangunan perekonomian di bidang maritim di-harapkan dapat mengatasi keterbatasan pengembangan ekonomiberbasis daratan dan stagnasi perhrmbuhan ekonomi. Terlebih,laut Indonesia memiliki potensi besar yang mampu menghasilkanproduk-produk unggulan. Banyak pihak memprediksi, perrnintaanproduk maritim akan terus meningkat seiring denganbertambahnyapenduduk dunia. sehingga, ekonomimaritimdiyakinidapatmenjadiunggulan kompetitif dalam memecahkan persoalan bangsa.

    9 Per5p.frtitMouiu Me Ocpen Ua*fn mamCa | 33

  • Berd.asarkan kajian yang ditakukan Pusat Kajian Sumber Dayapesisir dan Lautan (PKSPL) IPB dan Badan Perencanaan Pemba-ngunan Nasional dan Puslitbang oseanologi LIPI pada tahunl997-t99& Incremental Capital output Ratio (ICOR) untuk sektor per-ikanan berkisar antara 2,75-3,95. Ini mengindikasikan subsektortersebut memPunyai prospek cukup baik bagi investasi' Sementarasektor pariwisata bahari, merupakan sektor yang paling efisien dan*"*prrr,yui resiko paling kecil dalam penanaman modal diban-dingkan dengan sub sektor'lain.

    Kajian tersebut merekomendasikan tiga hal yang harus dilakukanpemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasio-nal berbasis maritim, yaitu memperbesar dan memperluas di-versifikasi sektor-sektor maritim, memperbanyak investasi denganmemberikan stimulus pada sektor-sektor yang memPunyai Incre-mentalCapitaloutputRafio(ICOR)yangrelatifrendah(perikanandan pariwisata) serta meningkatkan efisiensi yang mencakup alokasi.rrrhu optimum berdasarkan jenis usaha, lokasi dan compatibilityantar sektor maritim.

    Adapun selama ini kontribusi bidang maritim masih didominasisektor pertambangan, diikuti perikanan dan sektor-sektor lain.Hal itu mengindikasikan jika sektor tersebut dipisah, maka gub bi-dang yang ada akan memiliki kontribusi signifikan terhadap per-tumbuhan PDB nasional.

    EKONOMI MARITIM INDONESIA DIKUASAI ASING

    Salah satu potensi perekonomian maritim terbesar yang dimilikiIndonesia adalah sumber minyak bumi dan gas' Sayangnya In-donesia belum bisa memanfaatkannya secara maksimal. Ironisnya,sebagran besar sumber-sumber,energi tidak terbaharukan ini di-

    EKONOMI MARITIM INDONESIA DII(UASAI ASINC

    34 | eecapcmf u"nuiu Me DePrn Mdillm lndoGia

  • kuasai pihak asing. Padahal sangat jelas, Pasal 33 Ayat (3) LruD1945 menyebut "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandungdidalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat" . Alih-alih memakmurkan rakyat, mem-bayar hutang negara pun tidak mampu.

    Salah satu contoh sikap pemerintah yang pro terhadap kepentinganasing adalah polemik blok Migas West Madura. Sekadar informasi,mulanya saham West Madura dimiliki Pertamina (50 persen),Kodeco (25 persen), dan CNOOC (25 persen). Sebulan menjelanghabisnya masa kontrak, Kodeco mengalihkan sebagian sahamnya

    9 Pe6pehdfMenuiu Masa Depan Madtim lhdonsia | 35

  • EKONOMI MARITIM INDONESIA DII(UASAI A5IN6

    ke PT Sinergindo Cahaya Harapan dan CNOOC ke Pure Link Ltd,masing-masing sebesar L2,5 persen. Meski bukan Pemegang sahammayoritas, selama ini blok West Madura dikelola Kodeco, peru-sahaan minyak asal Korea Selatan.

    Sikap pemerintah yang berpihak pada kepentingan perusahaanasing terlihat dari beberapa kebijakannya. Pertama, Pertamina se-jak Mei 2008 telah lima kali meminta kepada pemerintah'agarblok West Madura sepenuhnya dikelola BUMN. Sayang, hinggakini pemerintah belum mengabulkan permintaan tersebut. Di sisilain proses pengalihan saharn dari Kodeco dan CNOOC ke PTSinergindo Citra Harapan (SCH) dan Pure Link Investment Ltd(PLI) hanya berlangsung dalam beberapa hari saja. Itupun tanpatender yang transparan.

    Kedu+ porsi saham Pertamina diWestMadura adalah yang palingbesar. Namun pada kenyataannya yang menjadi pengelola adalahKodeco dengan kemampuan produksi hanya berada pada level 13-14 ribu bph. Di sisi lain, Pertamina menyatakan sangguP menyedotminyak di ladang itu hingga 30 ribu barel per hari.

    Ketiga, potensi cadangan blok tersebut menurut Federasi SerikatPekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) cukup besar, yalai 22,22 iutabarelminyak dan gas sebesar 219,8 BCFG. Jika diasumsikan harga minyakmentah 100 dolar AS per barrel dan gas 4 dolar AS per MMbhr, makanilai potensi migas blok tersebut dapat mencapai Rp28 triliun.

    Jika blok tersebut dapat diproduksi 30 ribu barel migas perhari, ca-dangan tersebut baru habis selama enam tahun. Setelah dipotongcost recoaery 10 dolar AS perbarel, kekayaan yang dapat diraupsekitar Rp4 triliun pertahun. Menyerahkan pengelolaan kepadaKodeco, Pertamina sebagai BUMN tidak mendapat keuntungansebagai operator.

    36 | 9 Pqsgehtif Menuiu MaEDepan Mailim lndomsia

  • EKONOMI MARITIM INDONESIA DII(UAsAI ASINC

    Inilah ironi negara yang kaya migas namtin pengelolaannya justrudidominasi pihak asing. Padahal Pertamina sebagai satu-satunyaBUMN di bidang migas memiliki kemampuan yang tak kalah he-batnya dibanding perusahaan asing. Kondisi ini terjadi karenaterpasung regulasi yang kapitalistis, khususnya UU Migas No2212001,, Pertamina disejajarkan dengan perusahaan-perusahanswasta termasuk asing. Dalam praktiknya bahkan cenderung di-anaktirikan. Walhasil kekayaan negara ini tidak dapat dikuasai dandimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan rakyat.

    Dari aspek sumber daya alam, hrdonesia merupakan negara kaya.limah srrbur kaya mineral, lautan kaya ikan, berbagai barang tambangstrategis, minyak dan gas tertimbun di perut bumi L:rdonesia. Namunjika dicermati satu-persaht intervensi dan penguasaan oleh asingmasih begitu besar dalam pemanfaatan sumberdaya alat tersebut.

    Berdasarkan data Indonesia Energy Statistic 2009, y angdikeluarkanKementerian ESDIvI, total cadangan minyak Indonesia mencapai2998 MMSTB (million standard tanker barrel). Iumlah ini menem-patkan Indonesia sebagai negara penghasil minyak terbesar ke-29di dunia. Sementara cadangan gas mencaPai 159,63 TSCF (triliunstandard cubic feet) atau terbesar ke-LL dunia.

    Indonesia merupakan produsen batu bara terbesar ke-15 dunia.Per 2009 cadangan batubara mencapai 126 miliar ton. Indonesiajuga kaya dengan energi.panas bumi (geotermal) yang telsebar diberbagai penjuru nusantara, potensinya mencapai 28,1 GW. Barangtambangsepertinikel, emas, perak, timah, tembaga danbijibesi jugajumlahnya sangat melimpah. Bahkan Indonesia diketahui memilikikualitas nikel terbaik di dunia.

    Namun, kekayaanalam tersebut justru lebihbanyak dinikmati negaralain ketimbang penduduk Indonesia. Berdasarkan Neraca Energi 2009

    9 kcD.&df titfliu ME D.g.n hfilm lnddEh | 37

  • INDTJSTRI DAN'ASA.URITIM

    dari 346luta barel minyak mentah yang diproduksi di dalam negeri,38 persm diekspor ke luar negeri. Ironisnya pada saat yang samahrdonesia harus mengimpor minyak mentah 129 juta BOE, atau 35persen dari total produksi dalarn negeri. tri terjadi karena 85 persenproduksi minyak Lrdonesia dikuasai swasta termasuk asing. Di sisilain, rakyat terus dibuat sengs,ua akibat harga minyak dinaikkan agarsesuai derrgan standar intemasional.

    Demikian pula dengan gas alam [rdonesia. Produksinya dimonopoliswasta asing. Sebagian besar hasilnya dijual ke luar negeri dengankontrak-kontrak jangka paniang. Dari total produksi 459 juta BOE(banel of oil equfualent)pada2009, hampir 60 persen diekspor ke luarnegeri yang terdiri dari gas alam (12 persen) dan dalam bentuk LNG48 persen. Sisanya dibagi-bagi untuk industri (19 persen), PLN (10persen) dan lain-lain.

    Padahal dengan jumlah tersebut, kebutuhan domestik sangat tidakmemadai. Seiumlah industri menjerit-jerit kekurangan pasokangas. Hal yang sama juga dialami PLN. Akibat kekurangan gas, PLNterpaksa menggunakan minyak yang biaya produksinya jauh lebihmahal. Negeri ini amat kaya, namun perut penduduknya kelaparan.Ibarat anak ayam matidi lumbung padi.

    INDUSTRI DAN JASA MARITIM

    Sebagai negara maritim terbesar di dunia sudah seharusnya Irrdo-nesia menjadi bangsa yang makmur dan disegani. Namun, kenya-taannya dengan potensi sumber daya alam yang berlimpah, ne-gara ini seakan tak berdaya. Apalagi di bidang industri maritim,roda perekonomian Lrdonesia lumpuh terpenjara oleh kepentinganasing. Luas laut Indonesia y.ang mencapai 5,8 juta km persegi, ter-diri dari Q3 juta km persegi perairan teritorial, 2,8 juta km persegi

    38 | 9 P..sp.hdf fiouiu Ma DcFn M.ddm tndonds

  • perairan pedalaman dan kepulauan 2,7 juta km persegi ZonaEkonomi Ekslusif (ZEE), serta dikelilingi lebih dari 77.504 pulau,menyimpan kekayaan yang luar biasa. |ika dikelola dengan baik,potensi kelautan Indonesia diperkirakan dapat memberikan peng-hasilan lebih dari 100 miliar dolar AS per tahun. Namun yang di-kembangkan kurang dari 10 persen.

    Melihatbesarnya potensi lau t nusantara, sudah seharusnya Indonesiamempunyai infrastruktur maritim kuat, seperti, pelabuhan yanglengkap dan modern; sumber daya manusia (SDM) di bidang ma-ritim yang berkualitas; serta kapal berkelas, mulai untuk jasa pe-ngarigkutan manusia, barang, migas, kapal penangkap ikan sampaidengan armada TNI Angkatan Laut (AL).

    Namury kondisi ideal tersebut sulit tercapai. Hai ini terjadi karenaindustri maritirn Indonesia tidak dikelola dengan benar. Sehinggatak satu pun negara yang segan dan menghormati Indonesia sebagai

    9 PerspehrifMenuiu Ma$ Dopen Maritim lndonda | 39

  • INDUSTRI DAN JASA MARITIM

    bangsa maritim. Negara asing menempatkan bangsa Indonesiasebagai pasar produk mereka. Ironisnya, pemerintah hanya berdiamdiri tanpa melakukan langkah perbaikan.

    Padahal, kedepan industri kelautan hrdonesia akan semakin stra-tegis, seiring dengan pergeseran pusat ekonomi dunia dari bagianAtlantik ke Asia-Pasifik. Hd ini terlihat 70 persen perdagangandunia berlangsung di kawasan Asia-Pasifik. Secara detail 75 Persenproduk dan komoditas yang diperdagangkan dikirim melalui lautftrdonesia dengan nilai sekitar ]..300 triliun dolar AS per tahun.

    Potensi ini dimanfaatkan Singapur4 dengan membangun pelabuhanpusat pemindahan (tr anshiprn enf ) kapal-kapal perdagangan dunia.Negara yang luasnya hanya 692.7 km persegi, dengan penduduk4,16lttajiwa itu telah menjacli pusat jasa transportasi laut terbesardi dunia. Bahkan ekspor barang dan komoditas Indonesia 70 persenmelatri Singapura.

    Selama ini sudah menjadi rahasiaumumbila indush'i dan jasa maritimIndonesia berada di bawah kendali Singapura. Lihat saia sebagiankapal yang berlayar menghubungkan antar pulau sebagian besarmenggunakan bendera negeri The Red Dof, khususnya kapal yangmemuat barang-barang terkait dengan berbagai macam industii.

    Sebagai contoh industri perkapalan yang bertebaran di beberapatempat di Kepulauan Riau, khususnya di pulau Batam dan beberapapulau sekitarnya, termasukpulau Karimun. Di sana terdapatinves-tasi bidang perkapalan dan mayoritas pelakunyaberasal dari negeriyang sangat takut terhadap KKOMarinir Indonesia.

    Pertanyaannya mengapa hal demikian bisa terjadi? Tidak sulit untukmerrjawabnya yaitu bisa jadi karena ada pembiaran dari pembuat ke'biiakan di bidang investasi. Bisa pula karena para pembuat kebijakan

    4O I g pcrrfrnf ucnuiu Mas D.p.n Man'dm lndoEla

  • 'NDUSTRI OAN JASA MARITIM

    di negeri ini ddak paham strategisnya dunia maritim bagi Indonesia.Tersiar kabar pul4 ada agen-agen dari Singapura dibeberapa tempatskategis yang siap memotong bila ada kebijakan maritim yangmenguntungkan Indonesia atau sebaliknya merugikan negeri tersebut.Keadaan semakinrumit karena sebagian indush'i perkapalan di dalamnegeri masih harus berurusan dengan Singapura.

    Mengenai pembangunan kapal misalnya, seperti propeler, sistempendorong radar dan lain sebagainya pabrikan subsistem tersebutterkadang tidak mau galangan Indonesia berhubungan langsungdengan kantor pusat mereka di Eropa atau Amerika. Tapi, harusmelewati perwakilan regionatr mereka yang berada di negeri pencuripasir itu. Pertanyaan besar muncuf kapan bangsa Indonesia sadarakan hal ini dan bertindak memlrtus rantai pengendalian negerikecil tersebut?

    Penghambat Industri Maritim

    Di sisi lain, banyak faktor yang menghambat pembangunan in-dustri maritim nasional. Pertama, sistem finansial. Kebijakan sek-tor perbankan atau lembaga keuangan di Lrdonesia yang seba-gian besar keuntungannya diperoleh dari penempatan dana diSertifikat Bank Indonesia (SBI), untuk pembiayaan industri mari-tim sangat tidak mendukung. Ini karena bunga pinjaman sangattings.Berkisar antara 11-12 persen per tahun dengan 100 persenkolateral (senilai pinjaman).

    tsandingkan dengan sistem perbankan Singapura yang hanyamengenakan bunga dua persen+LIBOR dua persen (total seki-tar 4 persen) per tahun. Equity-nya hanya 25 persen sudah bisamendapatkan pinjaman tanpa kolateral terpisah. Sebagai con-toh bagi pengusaha kapal, kapal yang dibelinya bisa menjadi

    9 l@f Mdulu Ma* ocaen uartn naoncaa | 4l

  • jaminan. Tidak heran, jika p,engusaha nasional kesulitan mencaripembiayaan untuk membeli kapal, baik baru maupun bekas mela-lui sistem perbankan Indonesia.

    Kedua, sesuai dengan Kepmmkeu No 370ACtuIK.03l2W3 tentangPelaksanaan Pajak Pertambalnn Nilai yang Dibebasknn Atas hnpor dnnlatauP myerahnn Barang Kena P aj ak Tirtentu danl atau P enyualwn I asa Kena P aj akTertentu, bahwa sektor perknpalan mendapat pembebasan pajak. Narrrun,semua pembebasan pajak itu kembali harus dibayar jika melanggarpasal'I..6, Gntang Pajak Pertambahan Nilai yang terhutang pada imporatau pada saat perolehan Barang Kena Pajak Tertentu disetor kas negaraapabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak impor digunakan tidaksesuai dengan tujuan semula atau dipindahtangankan.

    Artiny+ kebijakan tersebut banci. Jika pengusaha menjual kapatryasebelum 5 tahun harus membayar pajak kepada negara sr.lber;ar 22,5persen dari harga penjualan ePn 10 persen, PPh impor 7,5 persendan bea masuk 5 persen). Padahal di [:rdonesia jarang ada kontrakpenggunaan kapal lebih dari 5 tahurU paling banyak 2 tahun. Supayapengusaha kapal tidak menanggung rugi berkepanjangan mereka ha-rus menjual kapal:rya. Namun, pengusaha harus membayar pajak ter-hutang kepada negara sesuai Pasa1 16 tersebut. Jika demikian, industrimaritim negara ini terhambat oleh kebijakan fiskal yang dianut

    "

    Sebaliknya di Singapura pemerintah akan memberikan insentif,seperti pembebasan bea masuk pembelian kapal, pembebasan pajakbagi perusahaan pelayaran yang bertransaksi di atas 20 juta dolarAS. Mereka sadar bahwa inrrestasi di industri pelayaran bersifatslotn yielding sehingga diperlukan insentif. Kalaupun kapal harusdijual, pemerintah Singapura juga membebaskan pajaknya.

    Pemerintahan di negara maju telah berpikir meski penerimaan pa-jak menurun, tetapi penerimaan dari sektor lain akan bertambah.

    42 | r fcryfUf Ucnuiu Mas DcF.h M.rifin thdon.d.

  • INDUSTRI DAN ,ASA MARITIM

    Misalnya semakin banyak tenaga kerja asing tinggal dan bekerjapada akhimya akan banyak uang yang dibelanjakan di negara ter-sebut. Selain ittu transaksi perbankanbiasanya akan semakinbanyak,sehingga pendapatan negara akan meningkat. Ini adalah pola pikirdan langkah pemerintahan yang dikelola oleh negarawan cerdas.

    Ketiga,buruknya kualitas sumber daya maritim Indonesia menyebab-kan biaya langsung industri maritim menjadi tinggi. Meskipungaji tenaga Indonesia sepertiga gaji dari tenaga kerja asing, tetapikarena rendahnya disiplin dan tanggun gSawab, menyebabkan biayayang harus ditanggung pemilik kapal berbendera dan berawak 100persen orang Indonesia (sesuai dengan UU No 7712008 tentang Pe-layaran) sangat tinggi. Sebaiiknya, jika kapal berawak 100 persenasing yang mahal, ternyata pendapatan perusahaan pelayaran bisameningkat dua kali lipat.

    Keempat, persoalan klasifikasi industri maritim di tangan BadanUsaha Milik Negara (BUMN) dengan kendali Kementerian BUMNdan Kementerian Perhubungary PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI),membuat industri maritim Indonesia semakin terpuruk. Semuakapal yang diklasifikasi atau disertifikasi PT BKI, diduga tidakdiakui asuransi perkapalan kelas dunia. Kalaupun diakui, pemilikkapal harus membayar premi asuransi sangat mahal.

    Disinyalir, kondisi ini terjadi karena dalam melakukan klasifikasi,PT BKI kurang profesional. Penilaiarurya diragukan semua pihak.Patut diduga PT BKI masih menganut pemahaman dengan uangpelicin sernuanya beres. Sebab itu, sebagian pemilik kapal memilihtidak rneregister kapalnya di Indonesia, tetapi di HongkongMalaysia atau Singapura. Akibatrya pelaksanaan UU No 1712008hanya retorika. Karena mereka menganggap klasifikasi yang dike-luarkan PT BKI sebuah'pepesan kosong'yang diragukan industrimaritim global.

    9 P.apkdf Menuiu Ma* Deprn Mrrldfr lndo6ia | 43

  • Jika industri maritim Indonesia mau berkembang dan siap ber-saing dengan industri sejenisnya, maka pemerintah khususnyaKementerian Perhubungan, Kementerian Pendidikan Nasional,Kementerian BUMN dan Kelnenterian Keuangan harus mem-bukamata dan iangan mau dipengaruhi para pelobi yang mewakili pihak-pihak pencari keuntungan, tanpa memikirkan nasib bangsa.Langkah pertama, melakukan revitalisasi atau deregulasi di sektorfiskal sehingga lndonesia bisa kompetitif. Kecuali bangsa ini maumenjadi pecundang terus.

    Selanjutnya lakukan perombakan total di lingkungan lembagapemberi klasifikasi sehingga dunia pelayaran internasional danasuransi kerugian mengakui keberadaannya. Kemudian, susunulang kurikulum lembaga pendidikan maritim oleh Kemendiknasagar Indonesia mempunyai sumber daya manusia maritim yang

    44 | t hrspehtif Menuiu Masa Depan Maritim lndonesia

  • INDUSTRI DAN,'ASA MARITIM

    berkualitas dan bertanggung jawab. Jika tidak industri maritimIndonesia hanya tinggal nama.

    Industri Perkapalan

    Indonesia dengan perairan yang luas, membufuhkan sarana trans-portasi kapal yang mampu men;'angkau pulau-pulau yang jum-lahnya mencapai lebih d ari17 .504pulau. Tidak heran jika kebutuhanindustri perkapalan setiap tahun terus meningkat. Sebagai negarakepulauan, sudah seharusnya Indonesia mengembangkan industriperkapalan nasional. Kebijakan ini didukung dengan adanya InpresNo 5/2005 yang intinya bahwa seluruh angkutan laut dalam negeriharus diangkut kapal berbendera Indonesia. Tetapi, permintaan ter-sebut tidak diimbangi dengan kemampuan memproduksi kapal.

    hrdustri perkapalan merupakan industri padat karya dan padatmodal yang memiliki daya saing tingg. Karena ih1 dukr:ngan pe-merintah sebagai pemegang kewenangan sangat penting. Faktorkebijakan moneter dan fiskal, masih sulitrya akses dana perbankandan tingginya bunga menjadi beban para pelaku usaha. [rdustri kapaliuga diharuskan membayar pajak dua kali lipat. Masalah lain adalahnninimnya keterlibatan perbankan. Perbankan enggan menyalurkankredit kepada industri perkapalan. Mereka beranggapan, industriperkapalan penuh risiko karena kontrol terhadap industri ini sulit.

    Selain itu, masalah lahan yang digunakan industri perkapalan ter-utama galangan kapal besar berada di daerah kerja pelabuhan danhak pengelolaan lahan (HI,L) dikuasai PT Pelindo. Sehingga Industriperkapalan masih sangat tergantung pada HPL. Padahal, jika adakeleluasaan lahan di pelabuhan bukan tidak mungkin industri kapallebih berkembang. Dalam pengernbangan jasa maritim hendaknyadiarahkan untuk meraih empat tujuan secara seimbang yakni: (1)

    9 P.6D.hrif MHuiu M.e Dcg.n Mrfti trdsEd. I 45

  • pertumbuhan ekonomi ti.gg, secara berkelanjutan dengan industridan jasa maritim sebagai salah satu penggerak utama Qrime moaer);(2) peningkatan kesejahteraan seluruh pelaku usaha, khususnyapara pemangku kepentingan yang terkait industri dan jasa maritim;(3) terpeliharanya kelestarian lingkungan dan sumberdaya maritim;dan (a) menjadikan industri dan jasa maritim sebagai salah satu mo-dal bagi pembangunan maritim nasional. Sehingg+ adabenang me-rah yang dapat terlihat antara oceanpolicy dan pengelolaan sumberdaya maritim dengan industri dan jasa maritim sebagai penggerakbagi pertumbuhan sektor maritim.

    Pertumbuhan industri perkapalan dan pelayaran nasional masihterkendala berbagai faktor, bajk dari sisi pottik mauPun pendanaan.Dukungan politik bersumb er daipoliticnl arill pemerintah ddn lembagaDPR melalui regulasi seperrti kewajiban menggunakan produkdalam negeri serta kemudahan perbankan nasional melalui bantuanpenrblayaan industri pekapalan. Selama ini perbankan tidak mauambil resiko terhadap bisnis ini padahal bisnis industri perkapalansangat jelas akan mendorong pertumbuhan ekonomi sektor maritim.

    Produksi industri galangan kapal tahun 2011 ini diprediksi bakalmeningkat mencapai 850.000 dead weight fon (DWT). Menurut dataDirektorat Industri Maritim, Kedirgantaraan dan Alat PertahananKementerian Perindustrian RI, hingga tahun 2009, kapasitas pro-duksi terpasang industri galangan kapal Indonesia adalah sebesar650.000 DWT. Peningkatan order ini salah satunya dipicu olehadanya order pembuatan kapal dari Pertamina.

    Untuk tahun 2010 saja, Pertamina telah memesan enam unit kapaldari industri galangan kapal dalam negeri. Bahkan, hingga 2015nantl, Pertamina berencana menambah 35 unit kapal tankemya.Pertamina mengubah paradigma dengan mengurangi kapal sewaankarena pengalaman tahun 2006lalu saat terjadi bencana tsunami di

    46 | e frerphlif Uenuiu Mas Dcp.n M.ritim lndoEie

  • Aceh. Saatitu kapal sewaan tidak ada yang mau mengantar barangke lokasi bencana, padahal Pertamina sebagai agent of deaelopmentpemerintah harus melakukan pengantaran ke daerah manapun diNKRI termasuk di wilayah yang terkena bencana.

    Pemerintah berupaya mendorong agar industri galangan kapalnasional dapat menikmati pasar di dalam negeri yang terus ber-kenrbang. Terlebih lagi, adanya kebijakan asas cabotage sebenarnyamemberi peluang bagi pelaku industri untuk meningkatkan pro-duksi. Seperti yang diketahui, padaAgustus 2010 empat galangankapal nasional mendapat kepercayaan untuk membangun limaunitkapalbaru milik Pertamina senilai97,38 juta dolarAS. Kelimakapal baru yang dikerjakan di galangan PT PAL Indonesia, PTDPS, PT DRU dan PT Dumas Tanjung Perak tersebut, masing-masing berukuran 3.500 Long Ton Dead Weight (LTDW), 6.500LTDW, dan 17.500 LTDW.

    Pertambahan kapasitas akan dilakukan oleh beberapa perusahaanseperti PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) dan GalanganBrondong Lamongan akan menambah kapasitas sebesar 300 ribuDWT. Saat ini, pembangunan fasilitas galangan kapal baru olehDPS di Lamongan sudah mencapai 80 persen sehingga akan,adatambahan kapasitas terpasang sebesar 300.000 DWT. BahkanGalangan Lamongan sudah mampu menampung pesanan kapalPertamina berukuran 17.500 hingga 30.000 DWT. Di samping itu, PTSamudra Marine Indonesia juga akan menambah kapasitas galangankapal Banten menjadi sekitar 150 ribu DWT-200 ribu DWT. Saat inikapasitasnya baru sekitar 100.000 DWT. Galangan kapal lainnyaberada di Kepulauan Riau. Sementara itu, PT Dok Perkapalan KojaBahari (DI)KB), ekspansinya akan diarahkan untuk masuk dalamproyek elpiji Blok Masella, dan kemungkinan kapasitasnya akantambah sekitar 300 ribu DWT. Pengerjaannya akan bekerja sarnadengan perusahaan Korea Selatan.

    9PGrEp.htif Mcnuiu M.s thp.n Madtim lndonEh | 47

  • INDUSTRI DAN JASA MRITIM

    Industri Perikanan dan Biotr:knologi

    Industri perikanan dan bioteknologi diperkirakan memiliki nilaiekonomi sebesar 82 miliar dolar AS per tatlun. Namun karena pe-merintah belum serius menggaraP sub sektor ini (berdasarkan ka-jian PKSPL IPB; 2006),Lrdonesia diperkirakan kehilangan potensipendapatan dari produk-produk bioteknologi maritim sekitar 1miliar dolar AS per tahun. Hal ini disebabkan karena lemahnyaaplikasi bioteknologi maritim serta jarangnya pengusaha yangterjun ke sektor tersebut. Paclahal berdasarkan inventarisasi DivisiBioteknologi Kelautan PKSPL IPB, terdapat 35.000 biota laut,sehingga Indonesia memPunyai potensi pendapatan miliaran dolar'per tahun dari produk-prodtk bioteknologi.

    Negara-negara maju yang memiliki sumberdaya maritim terbatas,seperti produk bioteknologi rnaritim Amerika Serikat mereka men-dapat pendapatan hingga 4,6 militr dolar AS, sedangkan Inggnsmeraup keuntungan dari sektor ini sekitar 2,3 mihar dolar AS.Pemanfaatan industri perikanan dan bioteknologi ini meliputi induskimakanan dan minuman, farmasi, kosmetika dan bioerrergi. Semuabisa disediakan hrdonesia dengan sumber daya alam yang ada.Adapun produk-produkyang bisa dihasilkan dari hasil rekayasabiotalaut antara lain makanan, tablet, salep suspensi, Pasta glgl, cat, llekstilperekat, karet, film, pelembab, shampo, lotion dan produk wetlook.

    Sebagai contoh, pemanfaatan kurang maksimal yang dilakukanIndonesia adalah rumput laut. Padahal rumPut laut selain sebagaibahan makanan, juga dapat diolah menjadi lebih dari 500 produkkomersil. Sayangny+ Nilai ekspor rumput laut Filipina bisa men-capai 700 juta dolar AS, sementara Indonesia hanya 45 juta dolarAS saja. Padahal 65 persen bahan mentah mereka diimpor dariLrdonesia termasuk dari Sulawesi Utar+ Sulawesi Tengah danSulawesi Selatan.

    48 | gP.cFhIf Mcnuiu Me EEp.ir M..ltim lndoGE

  • Artiny+ Indonesia kurang kuat dalam industri end product ma-ritim karena dukungan teknologi serta formulasi yang tertinggal.Indonesia hany'a mampu memanfaatkan potensi maritim sebatas rbahan baku. Hal ini antara lain disebabkan tidak padunya strategipengelolaan produk. Misalnya, sebagian besar kawasan potensirumput laut ada di Indonesia Timur, nunun pabrik-pabriknya jus-tru masih berpusat di Bekasi, lakarta, Tangerang dan Surabaya. -i

    Melihat keterbatasan sumber daya alam daratan, melalui bioteknologi ,usia pemanfaatan sumber-sumber kehidupan dapat dipertahankanlebih lama. Potersi itu masih berlimpah dan terpendam di dalamlaut. Di bidang perikanan juga banyak aspek yang bisa digali lebihlanjut. Konsurnsi ikan rata-rata orang Lrdonesia juga masih berkisardi 2 kilogram per orang per tahun (2ffi2). Bandingkan denganJepangdengan rata-rata konsumsi di atas 100 kilogram per orang per tahun.

    i

    Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, dalam'Iarnil' (2004) pemah rnemprediksi potensi perikanan hrdonesiaadalah 32 miliar dolarAS per tahun. Sementara hinggalffi,realisasiekspor hanya 1,76 miliar dolar AS. Daniel Mohammad Rosyi4dari Institut Teknologi Surabaya (ITS), menggambarkan potensituna Indonesia mencapai 25 persen dari total produksi dunia yangmencapai 500.000 ton setahun atau setara 160.000 ton per tahun.Namun realisasi yang ada justru baru ribuan ton saja. Belum lagipr akttk ille gal fishing nhntan kapal telah merugikan Indonesia triliunanrupiah setiap tahun dan pemimfaatan tambak yang jauh dari efektif.

    Hal ini menggambarkan masih besarnya peluang pengembanganusaha sekaligus memaparkan betapa Indonesia telah kehilangan ,miliaran dolar AS setiap tahun akibat pengelolaan yang belum ap,::,,.,timal, yang harusnya bisa berkontribusi aktif membayar huthng- ,:negara dari industri pengolahan ikan, kurangnya bahan baku merE, :r. :jadi penyebab tidak berkernbangnya industri ini. Utilitas pabrik

    , , ,r,r,

    ,,r ,

    9 PeEp&if M.nuF Ma Depcn Marftin tndonde | 49

  • INOUSTRI OAN IASA MARITIM

    ya&S r+ta:r-a*almr,rya 45 persm. Ivlerriadi srasalah kareru barryak ha-*t ikltrftyq+g,hngs,Bgffiq q ---kehrarncgeri,terutafiake Thailand dan |epang.

    Pemerintah sebenarnya telah menerbitkan Peraturan Menteri(Permen) Kelautan dan Perikanan No 5/2008 yang melarang eksporlarrgsung hasil tangkapan perikanan. Peraturan ini, secara otomatismewajibkan perusahaan asing untuk bermitra dengan perusahaanlokal dalam membangun inclustri pengolahan di Indonesia. Namunyang menjadi persoalan implementasi Permen tersebut tidak ber-jalan sebagaimana mestinya.

    Sumber permasalah lainnya adalah penangkapan ikan ilegal (illegalfishing), oleh pihak asing -gang nilainya ditaksir mencapai Rp30triliun per tahun. Hal ini bisa diatasi bila Indonesia memiliki kapal-kapal tangkapan ikan dengan skala menengah ke atas. Saat ini jum-Iah kapal ukuran tersebut hanya tiga persen dari kebutuhan. Pe-merintah harus segera membangun dan memperbaiki infrastrukturperikanan dan kelautan yang masih lemah ini. Tanpa upaya itu, sektorperikanan Lrdonesia akan tertinggal jauh negara lain. Sebagai contoh,pembangunan infrastruktur di Lampung yang meruPakan lumbungudang terbesar harus menjadi perhatian serius pemerintah.

    Industri Pertahanan

    Berbicara mengenai konsep negara maritim tidak lepas dari industripertahanan. Sebagai negara yang disatukan lautan, Indonesia tidakhanya harus bisa menjaga kedaulatan, tetapi juga melindungi se-luruh kekayaan alam yang dimilikinya.

    Corrnie Rahakundini Bakrie Analis Pertahanan Maritim melihat ba-nyak sumber daya alam yang dimiliki hrdonesia bisa dimanfaatkan

    5O I ckrD.m4{nuiu Mas DeFn MantE lEdold

  • unhrk kepentiry@ industri mari@ Salah satmya &Hr tri1 Uornrrutrln bafr addah dastr fui ilkrsfri perffimil m, rya.Seperti yarg ditah*an negara ffi,rqt lvfiEreka meiltbiltgttrr foxfwEibui+ ai dibangun pabrik kapat kri straEgis l@na kup"l-kapal besar yarrg mereka bangun sewaktu-waktu bisa merfadi kapalperang- Dalam tiga merrit, mereka mampu merrbuat sahr lerqrerrganbaja Taiwan tercatat sebagai penrbuatbaia teroepat di dunia- Merekabisa dengan mudah mendistribusikanbaja ke pabrik perftuatankapalyang ada di sebelatrnya- Mereka mengekspor kapal-kapalbesake luarnegeri dengan proses pembuatan hanya buflfi waktu 10 minggu.

    Sehingga Connie menilai industri baja sebagai national security,dasar dari pembangunan industri militer. Baja menjadi bahandasar kapal-kapal peran& termasuk kapal induk milik Amerika.Salah jika bangsa lndonesia menjualnya begitu safa- Sebaiknya po-tensi logam ini diolah dengan baik, untuk mendukung industrimaritim nasional. Sebelumnya perlu dimengerti paham pentingnyapertahanan, kita tidak akan pemah sampai semua itu- Kita perlutentara, guna memprotek kedaulatan, tentara perlu alutista, khusus-nya udara dan laut. Alutista harus kitaproduksi dengan membangunindustri baja sebagai dasar dari pembangunan pertahanan kita.

    Namun, pihak asing tidak menginginkan Indonesia besar denganmenguasai bahan logam berharga ini. Sebagai bukti banyak industripertambangan dalam negeri dikuasi pihak asing- Mereka memilikikepentingan dengan sumber-sumber daya alam dan energi di tanahair. Mereka berusaha dengan berbagai cara menguasai bangsa ini-

    Barang Muatan Krpd Tenggelam

    Geografis Indonesia yang strategis yakni di antara dua benua,Asia dan Auskalia, dan di antara dua samudra Hindia dan Pasi-fik,

    9 ftrsFniif lk& Ma Ocaa Uaifn fraorra | 5l

  • INOUSTRI DAN JASA MARITIM

    menjadikan wilayah perairan Indonesia sejak dahulu kala sebagaijalur lalu lintas'pelayaran intemasitrnal yang rlmal yarng meng-hubungkan negara-negara di wilayah Eropa Afrika Timur tengcrh,Asia Selatan dan Asia Timur.

    :

    Tidak mengherankan wilayah perairan Indonesia dikenal sebagaisalah satu wilayah perairan yang dipenuhi ratusan hinggaribuan kapal karam, terutama di ialur pelintasan dan sekitarpusat-pusat perdagangan. Di antara kapal-kapal karam tersebutdiperkirakan membawa benda-benda artefak berupa keramik,logam mulia (emas, perak, dan perunggu), batuan berharga danbenda lainnya yang diperkirakan memiliki nilai tinggi, sehinggabanyak terjadi pencurian drrn penjualan benda-benda asal kapaltenggelam secara ilegal.

    Kapal-kapal karamberikut nruatannya yang dikenal sebagai BendaBerharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) tersebutmerupakan aset negara yang sangat berharga baik ditinjau darinilai ekonomi maupun nilai sejarah dan budaya Pemerintah me-lalui Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Ber-harga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (PANNAS BMKT) me-nyelenggarakan pengelolaan BMKT agar kekayaan laut tersebutdapat memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk negara. '

    Kegiatan pengelolaan BMKT telah berhasil mengangkat BMKTsebanyak 12 (dua belas) dari beberapa lokasi kapal karam yangselanjutrya menjadi prioritas utama PANNAS BMKT untuk pe-manf aatannya, dengan mempertimbangkan kepentingan pelestariannilai-nilai seiarah, ilmu pengetahuan, kebud4yaan dan ekoromi'

    Bedasarkan data dari Menteri Kelautan danPerikanan (KKP) sendirimenyebutkan bahwa ada sekitar 7O0 sampai 800 titik harta karunyang potensial untuk diangkat, namun yang teridenfikasi baru 463

    52 | 9 kpehlif Menuiu Masa Dpan Maritim lntuEia

  • titik. Sampai sekarang lebih kurang 46 titik yang sudah {iangkatatau sekitar 10 persen. Tapi yang teriual melalui proses pglelangandengan baik belum ada.

    rrcr,;

    Direktur lnstitute for National Strategic lnterest O ''inrtop*rrt

    (INSIDe), Muhammad Danial Nafis, mengatakan persoalan BMKTmerupakan persoalan.,yang sangat kompleks, dan membutuhkanpenanganan secara khusus. Aktivitas terhadap kegiatan ini skalanyabesar, yaitu meliputi proses penelitian, surv.gi, ppngangJ5atan, sampaipada lelang. Untuk itu, kata Nafis, Pemerintah RI Berlu membentuklembaga yang legitimate dan mandiri yang bertanggung jawablangsung kepada presiden dan operasionalnya di!,ebankan ryelaluiAPBN. Lembaga yang terbentuk, tetap melakukan koordinasi de-ngan pejabat-pejabat terkait.

    Selain pengelola BMKT yang masih berbentuk panitia nasional,BMJ(I juga dikelola oleh perwakilan berbagai instansi. Hal itu akanmenyulitkan dalam berkoordinasi. Melanjutkan keterangannya Nafismengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga tidakmemperlihatkan keseriusannya dalam mengelola BMKT. Sehinggabagaimana flrau menyelamatkan harta karun yang dibawah lautapabila di intemal mereka saja masih banyak yang harus dibenahi.

    , Selain persoalan tersebuf BMKT juga tidak didasari dengan pe-raturan yang jelas-.Menurutny4 Keppres yang sudah ada (Keppres

    , No 1022000) tidak memberikan aturan secara detil. Padahal katadia, jika BMKT ilq mampu dikelola dengan baik, maka manfaat yangdidapatkan negara sangat besar. Tidak hanya sekadar keuntunganyang bersifat materi yang didapat, tapi jugi keuntungan yang sifatnyanonmateri seperti kebudaayan, pendidikan dan lainnya.

    ::;Menurutny+ keuntungan yang didapat dari satu kapal saj+ mampumenembus angka Rp1 triliun. Maka tak jarang pencurian barang

    9 fhE9*if Mauiu MH mprn Uettn lrrdorrj.a | 53

  • berharga di dalam laut merrjadi incaran para oknum yang tidakbertanggung iawab. Yang sudah banyak di keruk di kawasan BangkaBelitung, danlaututaralawa. Bhrenaihr, diaberharap agarpemerintahmamlm menrberikan ruang gerak dan kepedulian terhadap BMI([Wajib adabadan tersendiriyaurg menangani BMKT dan langsung dibawah presiden serta ada alolcasi perrdanaan secara i,elas.

    Nafis menambahka&' diperhrkan segera revisi terhadap perahrranperundang-undangan yang ada termasuk UU No 5179Pr2 tentangBenda Cagar Budaya maupun peraturan-peraturan dibawahnyayang berhubungan dengan k:langsungan pengelolaan BMI(L

    Selain itu, pe-rlu adanya sanl

  • ,. t:.,]

    Jawa dikarenakan di perairan tersebut banyak mengandung potensikapal tenggelam yang mengandung fVtff. Dijelaskan olehnya,bahwa diwilayah perairan utara Jawa tersebut sejak dahulu kalasudah ramai dilalui kapal-lcapal baik dari Cina, Eropa, SpanyofPortugis, VOC, yang membawa barang&arang berharga untukkegiatan perdagangan dan preng2lglstan dimana merupakan jalur

    .pelayaran yang relatif aman dari keganasan;perairan.

    Mengenai proses perfualan BMKT ituperrdirL Sudirman mengatakansesuai dengan Keputusan Presiden No L92007 Pasal 1 angka 5. Untuktahap pertama, dilakukan .BMKT Cirebon yang diangkatdari Perairan Laut Jawa, 70 n'ril utara Cirebon pada koordinat 05o L4l55'IS dan 108o 5g 3y'BT, hasil sejakApril 20Ot sampaiOktober 2CI5, kurang lebih 27'1.834 aftefak yang sebagian besar berupakeramik, gelas, logam mulia ctan batuan berharga dari Abad ke-10 dariI.ima Dinasti C:r:ra (The EiCIe 4trnstis or St4ag Dyrwsfy), Sasanian E rpi*dan Fatimid Dynasty dari Timur Tengah danAfijka,Pelelangan BMKT Cirehon bersifat terbuka" dapat diikuti perse-orangan atau lembaga baik clari dalam maupun luar negeri yang di-lakukan dalam satu lot dengan harga limit 80 juta dolar AS. Pesertalelang harus menyetor uanp; jaminan penawar;rn lelang sebesar 20persen dari harga limit atau 1,6 juta dolar AS.

    PERIKANAN.l

    Berdasakan data Kementerian' Kelautan dan Perikanan, potensisumberdaya perikanan tangkap 6,4 juta ton per tahun, produksiperikanan tangkap di laut sekitar 4,7

    .!on per tahup dari jumlahtangkapan yang diperbolehk4p maksimum 5,2 juta ton per tahurUsehingga hanya tersisa Q5 juta ton per tahun. Produksi Tuna naik2Q17 persen pada2007, akan tetapi produksi Tuna hanya 4,04per-

    56 | C PecFliif U6uiu Me Dsn M.ririm In6n..ia

  • menterian Kelatltan dan Perikanan telah merintis kelompok pe-ngawas masyarakat (POKWASMAS) di daerah pesisir di bawahpembinaan Direktorat |enderal PSDKP.

    I

    Disinggung mengenai kurang optimalnya PANNAS BMKT dalammelakukan perumganan, Sudirman biasa disapa dengan tegasmenrbantahnya. Menurubrya, penanganan BMKT sudah dilakukanserius dengan cara proses perizinan survei dan perizinan pengang-katan harus melalui penilaian tim teknis dan harus disetujui instansiyang terkait. Kemudian telah dimiliki warehause BMKT untukpenanganan BMKT hasil pengangkatan

    Tidak hanya itu, Sudirman juga mengakui telah dilakukan pen-distribusian sebagian hasil pengangkatan ke 10 lembag+ khususnyalembaga pendidikan dan penelitian untuk tujuan pengkayaan Bo.,leksi dan menunjang ilmu pengetahuan. Sudirman mengataftansaat ini kami terus mengoptimalkan, pengawasan dan pengendalianyang didukung dengan surnberdaya yang memadai dari pegi sa-rana, prasarana dan SDM. Kernudian pelibatan masyarakgqt dalammengawasi BMKT. Sementara nrengenai revisi Keppres Nq 1072000Sudirman mengatakan Keppres No 1072000 sudah l4engalami duakali revisi sejak tahun 2007, yaituKeppres No. L9 Tahun 2007 yang.kemudian direvisi menjadi Keppres No 1212009.

    Sudirman menambahkan, mengenai penggunaan kata harta karun,menurutnya perlu diklarifikasi, dimana penggunaan istilah hartakarun kurang tepat. Mengingat, penggunaan istilah harta karuncenderung dikaitkan dengan aspek ekonomi yang pantinya akanmenjadi incaran banyak para pemblrru harta karun. Harta karunyang dikelola FANNAS BMKT sen$iri merupakanbenda berhargaasal muatan kapal yang tenggelamyang mengandung.aspek seiarah,kebudayaan, ilmu penge&rhua4 d4n ekonomi. Sampai sejauh ini,Sudirman mengakui iika kegiatanpencurian BMKT di pantai Utara

    gF.e.frtfkiu rla OOm ye.tln ruo.rrtr | 55

  • sen dari seluruh produksi pedkanan tangkap. Jumlah nelayan (lautdan perairan umum) sebesar 2.755.794 orang, akan tetapi lebih dari50 persen atau 1.466.666 nelayan berstatus sambilan utama dansambilan tambahan. )umlah nelayan naik terus, yaitu 2,06 persenpada tahun 2006-2007, sedangkzLn ikan makin langka.

    ]umlah RTP/Perusahaan Perikanan Tangkap 958.499 buah, naik 2,60persery tetapi sebanyak 811.453 RTP atau 85 persen RTp berskalakecil tanpa perahu, perahu tanpa motor, dan motor tempel. Armadaperikanan tangkap di laut sebanyak S90.gl4 kapal, akan tetapi 94persen berukuran kurang dari 5 GT dengan sDM berkualitas rendahdan kemampuan produksi rendah. Potensi tambak seluas 1.224.076ha, akan tetapi realisasi baru seluas 612.530 ha. potensi budidayalaut seluas 8.363.501 ha, akan tetapi realisasi hanya seluas 24.s43ha. Jumlah industri perikanan lebih dari 12.000 buah, akan tetapisebagian besar tradisionaf berskala mikro dan kecil.

    9 PeEphtifMenuiu Masa Depan Uafrim raonesia | 57

  • Tenaga kerja budidaya ikan sebanyak 2.91'6.000 oran& akan tetapikepemilikanlahan perkapita rendah danhidupnya memprihatinkan.Industri pengalengan ikan yang terdaftar lebih dari 50 perusahaan,akan tetapi yangberproduksi kurang dari 50 persen dengan kapasitasproduksi maksimum sekitar 60 persen. Ekspor produk perikanan857.783 ton dengan nilai 2.300.000 dolar AS, akan tetapi produksiturun 7,4L percen pada tahun 2006-2007, bahkan volume eksporudang turun 5,04 persen dan nilainya pun furun 6,05 persen.

    Sehingg+ sudah seharusnya sektor kelautan dijadikan sebagai pe-nunjang perekonomian negara ini. Berdasarkan catatan KementerianKelautan dan Perikanan (KKtr), sumbangan sektor perikanan terha-dap Produk Domestik Bruto (PDts) memiliki Peranan strategis. Ter-utama dibandingkan sektor lain datam sektor perikanan mauPunPDB nasional. Tentu saja sektor kelautan tidak hanya menghasilkanproduk perikanan. Menurut pengamat maritim Universitas Dipo-negoro (Undip), Sahala Hutabarat untuk mengembangkan poten-si sumber kekayaan laut pemerintah harus memiliki visi maritim.Karena jika potensi sumber kekayaan laut dioptimalkan mampumensejahterakan masyarakat pesisir.

    Indonesia itu negara kepulauan, artinya laut Lrdonesia ifu lebih luasdari daratannya. ]ika laut dimanfaatkan dengan optimal, riampumensejahterakan masyarakat, khususnya masyarakat pesisir. Untukmengembangkan potensi maritim, pemerintah harus memiliki visinegara maritim yang jelas.

    Sahala juga mengkritikperan pemerintahyang tidakmemilikikonsepvisi negara maritim. Seharusnya, kata Sahal+ kementerian/lembagayang terkait kemaritiman harusnya sudah mulai membangunkonsep negara maritim. Apabila melihatnasib nelayan kita. Merekahidup di bawah garis kemiskanan. ]ika cuaca buruk, nelayan tidakbisa melaut dan otomatis mereka tidak ada penghasilan.

    58 | 9 Pe6pehtifMenuiu Masa Depan Maridm ldonBh

  • Sahala rnengungkapkan bahwa terdapat 12 kementerian yang terkaitdengan kemaritiman dan harus merniliki konsep membangun ne-gara maritime agar dapat mengoptimalkan sumber kekayaan lau!diantaranya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, KementerianPerdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementrian Lingkungan,Kementerian PU, Kementerian Perhubungary Menteri KordinatorKesejahteraan rakyaf dan Kementerian Koperasi.

    Orientasi ekspor pada kebijakanperikanan nasional telah menggerusbahanbaku ikan pada akhirnya memaksa perusahaan dan konsumendomestik untuk bergantung pada produk perikanan impor Hal inidibuktikan dengan tingginya permintaan izin impor ikan dalamdua bulan terakhir yang mencapai tiga juta ton atau 60 persen dariproduksi perikarlan tangkap nasional. Volume yang sangat besar,sehingga dapat dipastikan menghancurkan perekonomian nasio-.,i1, khususnya nelayan tradisional. Pemerintah dalam hal ini, me-nurut dia Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kelautandan Perikanan tidak perlu mengambil langkah kontraproduktif.

    Inisiatif pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menetapkandanmengamankankuota kebutuhanikannasionaf termasuk denganmempertimbangkan peningkatan konsrrmsi ik;in untuk lima tahunke depan sehingga kebutuhan domestik akan tetap terjaga. DataKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan, nilaiekspor hasil perikanan pada periode ]anuari-]uli 2010 mencapaiL,62mihar dolarAS atau naik 16,68 persen dibanding periode yangsama pada 2009. Volume ekspor hasil perikanan sebesar 657193 tonnaik 31,95 persen dibanding tahun 2009. Sejumlah komoditas yangnilai ekspomya meningkat antara lain ikan tuna, kepitiirg dalam ka-leng rumput laut kering, kepiting beku, mutiara dan udang beku.

    Bahan baku ikan masih merupakan persoalan yang diminta untuksegera dipenuhi. Saat ini ada 114 Unit Pengolahan Ikan (UPI), de-

    ,

    li,

    9 Pqrechiif Mauiu Ma Oepal Uaitn tnOomsia | 59

  • ngan utilisasi hanya 50 pers:n akibat kekurangan pasokan ikan,kata siaran pers tersebut Dalam sahr flPI terdiri dari 500-1.000tenaga ke4a dan bila diopthnalkan dapat memenuhi kebutuhannasional atas ikanolahan, sekerligus merryerap tenaga keria nasiorral-Persoalan ini terjadi pula di krdustri pengalengan-

    koni Impor Ikan

    Di tengah upaya mernbangun industrialisasi perikanan dalam ne-ger'r, Kementerian Kelautan dan Perikanan (IC(P) iustm tidak bisamembendung masulirrya ikan impor. Bahkan, ikan dalam kemasanpun betras masuk ke Tempatt Pelelangan Il

  • drastis. Pada 2ffi& stok ikan laut dunia yang bisa dimanfaatkanuntuk meningkatkan produksi tinggal L5 persen. Sebanyak 53persen stok ikan sudah dimanfaatkan secara maksimal dan tidakmungkin dieksploitasi lagi- Sisanya, sudah ooer-exploited atartstoknya menurun.

    Gambaran pemanfaatan sumber daya ikan di seluruh perairanIndonesia yang diterbitkan Komisi Nasional Pengkajian StokSumber Daya Ikan pada 2005 merruniukkan hal yang sama. Tidakmengherankan jika sering terjadi bentrokan fisik antara nelayantradisional danABK kapal asing akibatberebut wilayah penangkapandi tengah laut. Tidak hanya itu, konllik antar nelayan tradisional punkerap terjadi. Berkaitan dengan industrialisasi, membangun gudangikan, sebagaimana diusulkan Kamar Dagang dan [rdustri hrdonesia(Kadin), di sentra-sentra perikanan tangkap, khususnya di IndonesiaTimul,ada dua perspektif ;rr6ssffialisasi perikanan.

    Pertama, 1n6flss6ialisasi perikanan da]am arti sempit yakni mem-bangun pabrik-pabrik pengolahan ikan, yang tuiuannya mening-katkan produksi ikan olahan, baik untuk pasar domestik maupune-kspor. Hal terpenting adalah pertumbuhan produksi teriadi, siapapunpelakunya dandari mana punsurnberbahanbakunya. Perspektifini mirip gayafoot-loose industry yang menjadi ciri industrialisasi diIndnnesia selama iri. Kedua, industrialisasi perikanan dalam artiluas, yakni transformasi ke arah perikanan yang bemilai tambah.Tuiuannya mmingkatkan nilai tambah produksi perikanan lokal yangdinikmati para pelaku usaha kecil dan menengah. Telpenting adalahtransformasi pelaku di hulu ataupun hilir sehingga nelayan danpembudidaya ikan juga menjadi bagian perting dalam proses ini.

    Karena itu, industrialisasi tak sekadar membangtm pabrrk, tetapilebih pada terciptanya sistem yang menjamin meningkatnya mutuproduk perikanan nelayan dan pembudidaya ikan yang bemilai

    9 P.r$.ffifraillu ME oem ualom trcor* | 6l ''

  • rambah, berkelanjutan, dan menyejahterakan- Sehingga industritak semata teknologl tetapi orientasi nilai budaya baru. Perspektifini mirip resoutces-based industry. Di mana industri terkait dengansumber daya lokal secara mendalam yang menjamin keberlanjutanproduksi. Namun langkahini terhambat oleh masalah teknis, sepertistok lkan dan pasokan listrik. Gudang ikan kapasitas 30'ton atauseukuran kontainer 40 feet denganbiaya RpL,5 milia[, memerlukanlistrik 40 ribu waQ dan biaya operasional Rp20 juta per bulan.Pasokan listrik sebesar itu masih belum tersedia di daerah pesisirdan pulau-pulau kecil.

    Bahkan, PLN sendiri masih lcesulitan menerangi permukiman pen-duduk tingkat kecamatan di wilayah timur. Idealrrya, gudang pe-nyimpanan djllengkapr fruz.er selain cold storage. Mesin freezer bisamembekukan ikan hingga rninus 40 derajat celcius untuk mem-pertahankan kualitas ikan dan mencegah berkembangbialmyabakteri. Plo6es pembekuan ini mutlak dibutuhkan sebelum ikandipindahkan ke cold storage dengan suhu minus 18 derajat celciussambil menr.nggu dikapalkan.

    Biaya lain yang harus dihitung adalah beban transportasi. Untukmencukupi kebutuhan bahm olahan industri perikanan di Jawadan Sumatera, dibutuhkan kapal carrier berukuran 200 gross'tonage(GT), mesin minimal 450 PK dengan kapasitas kapal 80-100 ton'Biaya solar (BBM) kapal tersebut sekitar Rp100 juta untuk kebutuhanselama 10 hari melaut trayek putang-pergi.

    Biaya gudang dan transportasi sebesar itu menyebabkan hargaikan lebih mahal belum termasuk biaya Investasi kapal dan biayarutin yang harus dikeluarkan, seperti rtenggaii ABK dan biayaperawatan kapal. Sementara masalah pada budidaya ikan, industritambak harus mengeluarkan biaya ekstra agar bisa bertahan. Untukmenyiasati penyakit dan virus yang merebak akibat kontaminasi

    62 | eruspemf U""riu Ma5 Dsn kridmltuia

  • zat kimia dari konsenh'at pakan, lahan tambak harus dilapisi terpalplastik. Air laut yang sarat pencemaran untuk bahan baku tambakudang, bandeng atau kerapu ltmpur memerlukan perawatankhusus pula agar ikafl tetap sehat. :Tidak hanya itu, mereka juga dihadapkan persoalan melambungnyaharga pakan. Sebalikny+ industri pengolahan pakan juga mem-punvai risiko lebih ti.gg akibat kenaikan tarif listrik, mahalnyabahan baku, dan tuntutan peningkatan kesejahteraan karyawan.

    Jika pemerintah marnpu menurunkan harga pakan hingga 40 per-sen atau menciptakan pakan altematif (organik), budidaya udangdengan sendirinya tumbuh subur. Pengusaha budi daya laut akantertolong untuk mengembangkan usahanya. Atas kondisi ini se-harusnya pemerintah Lrdonesia malu. Sebagai negara kepulauanterbesar yang memiliki potensi perikanan berlimpah, justru meng-impor ikan. Malaysia, walau menganut negara daratan, merekamampu mengekspor ikan kerapu ke Hong Kong denganharga lebihmurah. Padahal, bibib:rya diimpor dari lndonesia. Bahkan, mampunnenyuplai ikan lele ke Batam dengan harga Rp9.000 perkilogram,sedangkan lele lokal diiual di atas Rp10 ribu perkilogram.

    Krisis Ikan Mengancam

    Sebagai negara maritim lndonesia semestinya menjadi penghasilkomoditas ikan yang diperhitungkan. Namun, yang terjadi justrusebaliknya negara ini terancam krisis ikan. World Wide Funil for Na-ture (lNrNF) Indonesia melihat potensi paceklik sumber daya ikandi laut Lrdonesia semakin tingg. Lrdikasinya terlihat dari ketidak-tersedian ikan yang diekspor, sementara permintaan ikan dari im-portir luar negeri semakin meningkat. jika hal ini dibiarkan, bebe-rapa tahun ke depan masyarakat hanya bisa makan sup plankton.

    g l,eEFhritMenuiu M.* egan kdh ltud | 63

  • WWF meruiuk pada penunr++ll tangkapan ikan di perairan Ka-bl*paftrr W*atobi, Sr*lauresi,Tcr4fiara dan sekitamya. Lokasiterst**$:mertlpakan salah sattl"Enpat pertangkapan ikan Tunadi Indonesia, khususnya ienis tuna sirip kuning (yellowfin-Thunnus albacares).

    Berdasarkan data dari L5 koordinator penerimaan potongan (loin)ikan tuna pada 2008-20L1 terjadi Penurunan hasil tangkapan' Pada2008 iumlah ttrna yang ditangkap rata-rata 4,73 ekor per armada'Pada2009,46L ekor per armada. Pada 2010 hanya 4,29 ekor perarmada, dan pada 2011 jumlrrtr tangkapan semakinberkurang men-jadi 3,30 ekor per armada.

    Dari evaluasi WWF, kondisi tersebut disebabkan kurangnya Penge-tahuan masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem lautdalam menangkap ikan. Nelayan sering menangkap ikan berukurankecil sehingga ikan tidak bisa berkembang biak dan lama kelamaanjumlahnya terus berkurang. \AtrWF pun meluncurkanbuku panduanmengenai cara menangkap ikan yang benar, cara menzrngani hewanhasil tangkapan sampingan, dan bagaimana cara mengolah ikanagar bisa dipasarkan baik ke pasar lokal mauPun intemasional.

    Perusahaan importir asal Beland+ Anova Asia melihat kekuranganbahan baku di Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi halyang sangat disayangkan. Padahal, pasar intemasional sedang ba-gus. Permintaan ikan tuna terbesar datang dari Amerikq IePan&dan Eropa. Saat ini Indonesia sedang dilidk pasar dunia karenadianggap sangat potensial menjadi neg:ra pengekspor ikan-

    Sebagai importir, Anova Asia berharap nelayan dan pengusahalebih memahami pentingnya menjaga kelestarian komoditas pe-rikanan. Karena ada ratusan ribu pelaku usaha nelayan yang akanmenganggur jika Indonesia tidakbisa menghasilkan ikan.

    el

  • (risi? ikan diperktuakan akan mrrlai dirasaln krdonesia p. ada 2014.C*rUn ftu,,keilnrangterseean ;i*+ mmcaf,* 11;15 F*a,.,toqL..hiakibat mrdngkatnya konsumsi iharg tetapi tidak diimbangi derganpertumbuhan produksi dan perlindungan pasar dalam negeri.Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritimmelihat data itu dari rencana strategis Kementerian Kelautan danPerikanan (KKP) pada 2010-2014" Mereka memproyeksikan pro-duksi ikan nasional tangkap ataupun budidaya sebesar 22,54 jttaton. Sementara kebutuhan ikan nasional 33,68 juta ton, denganasumsi konsumsi ikan 38,67 kilogram per kapita sehingga teriadidefisit ikan 11,15 juta ton.

    Diperkirakan pada 20'14 ada L8 provinsi yang defisit pasokanikan" ]awa Barat misalnya, produksi ikan 1.,63 jutaton, sedangkankebutuhannya 4,06 juta ton, sehingga defisit 2,43 jfia ton ikan. Dilain pihak, sebanyak 15 provinsi kelebihan produksi ikan. Provinsitersebut adalah Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, NusaTenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawasi Tengatg SulawesiUtara, Gorontalo, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Maluku, SulawesiBarat, Sumatera Selatary Maluku lJtara, Sumatera Barat, danPapua Barat.

    Di sisi lain, beberapa pihak melihatkekurangan pasokanikanuntukkonsumsi dalam negeri semakin parah karena orientasi produksiperikanan untuk ekspor. Padahal, impor perikanan terus naik. Padatriwulan pertama tahun 20L0, impor produk perikanan 7 juta dolarAS, atau naik 32 persen dibandingkan 2009, yakni 58 juta dolar AS.

    Peran pemerintah juga diperlukan untuk menjaga terpenuhinyakebututran ikan di dalam negeri. Diperlukan pemetaan produksidan pemasaran produk nasional, selain menata distribusi produkperikanan antar pulau dan menyediakan infrastruktur perdaganganproduk ikan antar pulau.

    t hpctdf ,ftnqu Ma Degan Urifn rc | 65

  • ZONA EKONOMI EKSLI,,SIF

    Pemerintah juga perlu memperkuatnelayan dan pengusaha perikananagar mereka melebarkan wilayah tangkapannya ke wilayah zonaekonorni eksklusil brdonesia dan laut lepas. Selain itu, ada jaminanpemasaran produk perikanan ke luar negeri hanya apabila produksidan pasokan di dalam negeri inencukupi kebutuhan nasional.

    Ocean Watdr hndonesia (OWD bahkan meminta pemerintah mem-perketat regulasi ekspor-impor dan memprioritaskan keamanankonsumsi nasional. Saat ini darya saing nelayan Indonesia relatif ren-dah. Sekitar 90 persen nelayan menggunakan kapal kecil berbobotmati di bawah 30 gross ton (GT). Selain itu, perikanan budidayaterkendala permodalan dan mahabnya harga Pakan.

    Direktorat Pemasaran I-uar }.legeri KKP tidak bisa menutup matadengan kondisi yang ada. Mereka melihat hal ini terjadi karena ke-bijakan pemerintah. Di mana negara maiu menyubsidi sektor pe-rikanannya sehingga produJ< perikanan mereka meniadi murah.Data World Tiade Repor, (2010) menyebutkan, China menyubsidisektor perikanannya hingga 4,13 miliar dolar AS. Sebaliknya pe-merintah Lrdonesia justru mr:nghapus subsidi bahan bakar mrnyakuntuk kapal nelayan berbobot lebih dari 60 GT. Ironis sekali.

    ZONA EKONOMI EKSKLUSIF

    Berdasarkan konvensi hukum laut 1982, wilayah perairan lndonesiameliputi kawasan seluas 3,L juta meterPersegi terdiri atas perairan,kepulauan seluas 2,8 juta km persegi dan laut sekitar Q3 juta kmpersegi Indonesia juga memiliki hak berdaulat atas berbagai sumberkekayaan alam serta berbagai kepentingan yang melekatpadaZEEseluas 2,7 juta km persegi dan hak partisipasi dalam pengelolaankekayaan alam di laut lepas diluar 200 mil ZEE, serta pengelolaandan pemanfaatan kekayaan alam dasar laut perairan intemasional

    66 | t hEtsllrif Menuru Mae Dpan Maritim ln&nla

  • di luar landas kontinen. Tertuang dalam pasal 792-232 uNCLosmembebankan kewajiban bagi setiap negara pantai untuk mengeloladan melestarikan suriber daya laut rnereka.

    Pada 2005 muncul gagasan dari Dewan Maritime Indonesia untukmembentuk Badan Penataan Batas wilayah dan Zona EkonomiEksklusif Indonesia yang bertujuan untuk mempertegas kedulatanNegara dan rneningkatan keamanan laut. Diketahui Zona EkonomiEksklusif Indonesia adalah daerah di luar Laut Teritorial Lrdonesiasebagaimana ditetapkan berdasarkan undang-undang No 411960tentang Perairan Indonesia, cakupan yang meluas sampai 200 mil lautdari garis pangkal dari mana lebar Laut Teritorial Indonesia diukur.

    Dizona Ekonomi Eksklusif, lndonesia memberlakukan hak berdaulatuntuk tujuan eksplorasi dan eksploitasl pengelolaan dan pelestarianhidup dan sumber daya alam yang tidak hidup dari tanah dan sub_dasar laut dan perairan dan hak-hak kedaulatan berkenaan dengan

    9 PrsphtifMenuiu Masa Depan Madrim tndonGh I 67

  • ZONA EI(ONOMI EIGLUSIF

    kegiatan lain untuk eksploras;i ekonomi dan eksploitasi zona, sepertiproduksi energi dari arus arr, dan angin, dan dari segi yuridis yaitupembentukan dan penggunaan buatan, instalasi pulau dan struktur,penelitian ilmiah kelautan, pelestarian lingkungan laut, dan hak-haklain berdasarkan hukum intemasional.

    Hak berdaulat Indonesia seba5;aimana dimaksud dalam ayat 2 deklarasiini, Pemerintah, sehubungan dengan dasar laut dan lapisan tanaluterus melaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum dan perafuran diftrdonesia tentang Perairan Indonesia dan Landas Kontinen Indonesi4perjanjian intemasional dan hukum intemasional.

    Dalam Zona Ekonomi EkslJusif (ZEE) Indonesia, kebebasan na-vigasi dan penerbangan dan peletakan sub-kabel laut dan pipaakan terus diakui sesuai dengan prinsip-prinsip baru hukum inter-nasional laut. Lalu berikutrya yaitu dimana garis batas ZEE Indo-nesia menimbulkan masalah batas dengan negara berdekatan atausebaliknya Pemerintah Indonesia siap, pada waktu yang tepatuntukmasuk ke dalam perundingan dengan negara yang bersangkutandengan maksud untuk mencapai kesepakatan.

    Pakar Hukum Laut, Prof Hasjim Djalal mengaku sedih dmgan konsepZEE hrdonesia yang tidak berj alan maksimal. Bagaimana tidak, denganposisi strategisnya Lrdonesia dianugerahi 17SCAPulau, panjang garispantai 81.000 km persegf dua pertiga luas wilayah terdiri dari laut,ditambah denganwilayah yangberbatasan dengan tiga negara tetangS4yaitu Malaysra Papua New Guinea, dan Timor Leste, brdonesiabelummampu memaksimalkan korsep ZEE. Padahal dengan melihat lokasihrdonesia yang cukup strategis maka ZEE menjadi sangat penting dansangat disayangkan jika ZEE kita terbengkalai.

    Konsep ZEE mampu memberikan berbagai keuntungan. Misalnya,jka ZEE mampu diterapkan dengan baik, maka keuntungan

    68 I 9 PeEpehlifMenuiu Masa Dpan Maildm lndonesia

  • ZONA EKONOMI EKSLUSIF

    ekonomi akan mengikutinya karena sumber daya perikanan danlainnya di daerah tersebut sangat melimpah. Selain itu, keuntunganpolitis juga bakal diperoleh pemerintah Indonesia, misalnya hasilexercisepenetapan garis batasZEE di Selat Malaka dapat digunakansebagai dokumen teknis dalam perundingan batas ZEE di SelatMalaka dan apabila hasil penetapan dipakai sebagai klaim unilateralgaris batas ZEE Indonesia di Selat Malaka maka dapat dipakaisebagai batas operasional kapal-kapal TNI AL dalam penegakkanhak berdaulat NKRI di Selat Malaka.

    Diketahui, Batas dalam ZEE adalah batas luar dari laut territorial.Zona batas luas tidak boleh melebihi 200 mil dari bibir pantai.Penetapan universal wilayah ZEE seluas 200 mil akan memberikan36 persen dari seluruh total area laut. Walaupun ini porsi yangrelatif kecil, di dalam area 200 mil yang diberikan menampilkansekitar 90 persen dari seluruh simpanan ikan komersial, 87 Persendari simpanan minyak dunia, dan 10 persen simpanan mangan.

    Melanjutkan keterangannya, Prof Hasjim mengatakan ZEE waiibdimasukan dan diberdayakan dalambagian perencanaan pengelolaansumber daya manusi4 teknologi dan in{rastuktur dimana semua ituperlu disokong anggaran yang mernadai. Tentunya kemampuananggaran yang harus ditingkatkan, baik untuk Kementerian Keluatandan Perikanan (KKP), maupun untuk pertahanan laut kita.

    Sementara itu, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat(DPR), Muradi Darmansyah menilai pengelolaan laut menjadiperioritas utamanya. karenanya ZEE perlu mendapat dukungan,agar ekonomi maritim kedepan bisa terkelola optimal. Mengenaihal itu, kelautan akan menjadi prioritas utama ditahun 2011mendatang, namun memang hal tersebut perlu dilakukan kajianakademis dari perguruan tinggi secara komperhensif. Dalamkacamatanya, pemanfaatanZBB masih jauh dari harapary hal itu

    9 PeEpehtifMenuiu Ma* oepen uadrim lndonesia | 69

  • disebabkan karena kurangnya SDM yang memadai, ditambahminimnya infrastruktur dan teknologi yang tidak sebanding de-ngan luas laut Indonesia.

    Ditambah lagi dengan kondisi tapal batas laut Indonesia yangsuatu saat bisa berubah, karena patroli yang dilakukan tidak mak-simal, serta inJrastuktur lairya yang kurang memadai, seperti pem-bangunan mercusuar yang tidak merata.

    Tidak hanya itu, Muradi juga meminta kepada pihak terkait untukselalu memperbaharui peta-peta Indonesia. Dengan kondisi saatini mengenai perubahan iklim, bisa saja adanya perubahan iklimtersebut membuat batas-batas laut kita semakin berkurang. Saat inikita akan mengacu kepada peta lama jamannya kolonial Belanda,seharusnya ada perubahan peta, dicocokan dengan kondisi saatini. ]ika ini tidak dilakukan maka, negara-negara tetangga bisa saiamenjadi mengklaim.

    Ditanya mengenai apa saja yang perlu ditingkatkan untuk penguatanZEE Muradi mengatakan, Pendidikan menjadi modal utama, danpemahaman peiabat akan hak-hak yang ada menurut hukum lautyang berlaku. Tidak hanya itu, penguatan kemanan iuga perluditingkatkan, Muradi memberikan contoh adanya kasus kapal-kapalpatroli banyak yang tidak beroperasi disebabkan Global Positioningsystem (GPS) yang rusak karena batrainya habis. Irri sesuatu hal yang,"hu*rr,yu tidak terjadi. Iungan sampai PenSawasan tidak berjalankarena disebabkan hal-hal kebil yang sangat tidak perlu'

    ZEE datam Keterbatasan SDM dan Infrastruktur

    Zona Ekonomi Eklusif (zEE) adalah zona yang luasnya 200 mil darigaris dasar pantai, yang nlana dalam zona tersebut sebuah neSara

    ZONA EI(ONOMI EKSLUSIF

    70 | e Perspenff uenuiu Mas Degan Maddm lndor resie

  • pantai mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya, dan berhakmenggunakan kebijakan hukumny4 kebebasan bemavigasi, terbangdi atasnya, ataupun rnelakukan penanaman kabel dan pipa.

    Konsep dari ZEE muncul dari kebutuhan yang mendesak. Se-mentara akar sejarahnya berdasarkan pada kebutuhan yang ber-kembang semenjak tahun 1945 untuk memperluas batas yurisdiksinegara pantai atas lautnya, sumbemya mengaor pada persiapanrrntuk UNCLOS III. Namun dalam pengembangannya tidak begitumaksimal, karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM),Infrastruktur dan Iptek yang dianggap sebagai faktor utama,sehingga dengan mudahnya negara-negara yang berbatasan lang-sung dengan Indonesia masuk kewilayah kedaulatan Indonesiasecara bebas.

    Pengamat dari Sekolah Tinggi IlmuMaritim (STIM), Diah S. Koesdinarmengatakan suatu pengelolaan wilayah laut Zona Ekonomi Eksklusif(ZEE) pertama-tama harus mengedepankan kedaulatan negara untukdimanfaatkan sebagai cara memakmurkan dan mensejahterakanrakyat dan negara. Tanpa adanya kedaulatan, satu negara tidak adaartinya. Secara prinsip ZEE sudah mencakup berbagai unsur yangmeliputi pertahanan negar4 pengelolaan sumber daya laut danpengakuan secara intemasional walaupun masih terbatas.

    Namun mengingat luasnya wilayah laftZEE Indonesia dan adanyaoverlap dengan ZEEnegara lairu maka perlu adanya tindakan tegaspemtirintah Indonesia dalam menetapkan garis batas ZEE dengannegara-negara yang berbatasan dengan NKRL "Penetapan b atas ZEEini harus diupayakan dengan aktif dan berkesinambungan untukmenghindari potensi masalah di kemudian hari dengan berbagainegara. Untuk dapat melakukan hal ihr, Indonesia dapat melibatkanpakar dalam bidang masing-masing agar dapat membuahkan strategipengelolaan yang tepat dan bermanfaat bagi Indonesia.

    9 P*ehtif Menuiu Mas Ocp.n Merhlh lndone.i. | 7l

  • ZONA EKONOMI EKSLUSIF

    Bicara mengenai SDM, harus diakui tidak mudah mengelola wilayahlaut NKRI yang luas dengar dana terbatas dan koordinasi terpadudari berbagai instansi pemerintah terkait yang belum efektif. Namunpemerintah harus melihat bahwa pembangunan kelautan adalahsatu kesatuan dengan pembangunam negara. SDM, infrastrukturdan Iptek yang ada harus

  • ZONA EKONOMI EKSLUSIF

    dengan seksama dan berkesinambungan dari sekarang hrdonesia dangenerasi berikutnyalah yang akan merugi.

    ZEE Tanggung jawab Bersama

    Penetapan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia diatur dalamUndang-Undang RI No 5/1983, Melalui pertimbangan presiden pada2LMaret1980 telah dikeluarkan pengumuman pemerintah RI, tentangZEE Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa denganmemanfaatkan seluruh sumber daya alam yang ada di dalamnya.

    Diatur pula semua kegiatan penelitian ilmiah mengenai kelautan diperairan yang berada di bawah kedaulatan dan yurisdiksi lndonesiaharus dilaksanakan sesuai dengan kepentingan negara. Sumberdaya alam hayati dan non hayati yang terdapat di ZEE Indonesiaadalah modal dan milik bersama Bangsa Indonesia sesuai denganWawasan Nusantara. Dalam Konvensi Hukum Laut yang dihasilkanoleh Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum LautKetiga menunjukkan telah diakuinya rezimzona ekonomi eksklusifselebar 200 (dua ratus) mil laut sebagai bagian dari hukum lautinternasional yang baru.

    Dengan hal tersebut di atas tentunya pengelolaan Zona EkonomiEksklusif harus mendapat penanganan serius dari semua pihakyang terkait, Kementerian dan lembaga yang memang dipercayaharus berperan aktif untuk mengembangkanZBB dan menjadikankekayaan laut indonesia bisa bermanfaat untuk kesejahteraanrakyat Indonesia.

    Kepala Pusat Datadan Informasi Kementeriarr Kelautan dan Perikanan(KKP), Soe'nan H Pumomo mengatakan konsep ZEE itu tak hanya tugasKementerian Keluatan dan Perikanan, tapi tugas bersama misalka&KKP mengenai perikanarurya beserta rlset kelautan, lalu Kemerrterian

    9 Persp.hif M6uiu M.* Oepan Uaritim maoeia | 73

  • ZONA EKONOMI ffiUSIF

    Pertahanansoalpertahananlarttnya TNIAI mengenaikemananlautryasementara Kerrerrteriart ESDI\A bicara mengerrai *i8*dan erreqgi, Kenrerrterian Luar Negeri bicara batas wilayah,lalu l(ernerrEian PU bicara merrgerni kawasan perbatasan Bicara ZEE,bukan berard bicara Kemenkrian Keluatan dan Perikanaru melainkansemua lerrbaga baik kerrrerrt:riarr maupun lernbaga lain yang terkaitdan serrrua merrrpunyai peman penting

    SehinggadalammernperlrratllEE, merruruhrya, perluadastrukturisasidimmua lini remrasuk restrukturisasi amrada laut baik untuk segi

    mar{xm segi prngelolaan ikar} karna sampai saat inimenunrt Soe'nan banyak rrelayarrrelayan Indonesia yang memangtidak bisa merranfatkan luas Laut lorna terkendala kapal yang tidakmemadai tlrrya beberapa kapal besar yang bisa meniarrgkau luas laut.

    Perlu diakui bahwa saat ini hanya kapal-kapal kecil kita yang hanyaberkumpul dilaut yang dekat pantai, untuk wilayah yang fauhhanya beberapa kapal besar, untuk konsep ZEE sendiri menumgperlu diperkuat aimada-armada yang cukup merradai baik untukpertahanarinya rurupun pengelolaan hasil lautnya.

    Soe'nan pun membantah jika dalam pengelolaan ZEE pihalmyatidak memiliki SDM yang Sebab, 62 persen abknyadibutuhkan oleh perusahaan swasta di negara fepang. Ini tentunyaakanbernranfaatbesar bagi pendapatanlndonesia, dan keterampilanbekeria. Selain itu, ini artinya SDM kita benar-benar mumpuni,karena anak-anak muda Jepang merurng tidak suka bekeria dilaut,sehingga etoa kerja anak-anak muda kita akan terbiasa denganetos keria nqiara Jepang yang penuh disiptin, sehingga SDM kitatentunyatidak akan kalah dengan negara-negara lain.

    Programkedephn untuk KKP sendiri, Soe'nan akan mengedepankanintmksi Pnesiden yang meminta perkuat ZEE lndonesi4 yaitu

    74 I 9ftrso.hdf Mdiu Me atcp.n Maritim lndoGsia

  • ZONA ErcNOMI EKSLTJSIF

    dengan cara penguatan armada besar, dan penguatan antara lem-baga dan penguatan ZEBkitabaik laut maupun udaranya.

    Sernentara ih1 Pengamat Kelautan Indonesia, Profesor SahalaHutabarat mengaku jika konsep ZEE Indonesia belum begitumaksimal, baik yang dijalankan oleh KKP dan kementerian lainnya.Sahala rrrenyebutka& jika lembaga tersebut belum ada koordinasiyang kuat mak+ ZEEini akan sia-sia.

    Potensi devisa diZEE banyaft 'tercuri'oleh negara lain baik secaralegal maupun illegal, sementara perhatian politik pemerintah atasZEE memang belum optimal. Menurutnya terlalu banyak'pemain'namun lemah dalam koordinasi, serta kemanan laut masih sangatrawan. Batas wilayah dan Kaw"asan perbatasan menjadi tidakbegitu terkontrol.

    Sahala menjelaskan, jika potensi dalam konsep ZEE sendiri sebetulnyasangat besar, dan beraneka ragam. Disebutkan ada banyak potensi,pertama Sumber daya non hayati y,ang didalamnya mencakup Migas,Energi Keluatan dan Sumber Mineral Keluatan. Selain itu terdapatsumber daya hayati dan jasa yang juga didalamnya ada industriBioteknologi kelautan dan pengernbangan pulau buatan, lalu yangterakhir potensi sumber daya perikanan. Sehingga sangat tepat jik4penanganarl ZEE tidak hanya KKP, melainkan kementerian lain jugaturut ikut serta dalam pengelolaan potensi ZEE.

    Dewan Maritim Indonesia sendi{ melalui Sekretaris Bidang Sosialisasi,IrAbdulAlim Salam dalam keterangan terhrlisnya mengenai strategipengelolaan ZEE Indonesia menyebutkan ada beberapa konsep ZEEIndonesi4 yang terbagi menjadi dua altematif, diantaranya altematifpertama pengelolaan secara telpusat oleh negara. Altematif keduayaitu keriasama penp;elolaan dengannegara lain dan juga dengan pe.merintah daerah atau antar sektor.

    9 PcGpcirdfM6qa Ma Ocaen uemm naoncae | 75

  • ZONAEKONOMI EI(SLUSIF

    Altematif pertama unfuk urusan pengawasan pemanfaatan SDAhayati dan non hayati, pengamanan laut dan pulau-pulau perba-tasan, dan pengurusan wilayalirnaritim,,sementara altematif keduamempunyai pengertian bahwa di wilayah perbatasan koordinasibersama untuk penanganan masalah-masalah khusus, sepertikeamanan lau! lalu di wilayah teritorial kerjas;una penanarnan modaldengan swasta asing dan domestik, dan di wilayah ZEEI mengenaiSpecial Anangemenfs dengan negara lain untuk pengelolaan SDA

    Konsep lembaga yang ditrsulkan oleh Dewan Maritim Indonesiauntuk mengelola ZEE ada dua yaitq lembaga yang ada denganpertimbangan dan kekuatanrrya yaitu pertama Unit yang pelaksanasudah mempunyai dukungan administrasistaf dan keuangan dankedua Optimasi pemanfaatan sumberdaya yang ada. Tentunyaterdapat kelemahan yaitu perlu sistem koordinasi yang kuat lalusering tidak terhindarkan adanya conflict of intercst dan yrrg ketigaberbagai kelemahan birokrasi yang ada akan tetap melekat.

    Dewan Maritim Indonesia juga menilai perlu ada badan khususyang menangani ZEE, karena kekuatan dari badan khusus sangatoptimaf dirancang untuk menangani urusiu:I tertentu keduamempunyai visi dan misi yang satu, sehingga etos kerja lebihutuh dan padu dalam satu komando. Kelemahannya yaitu dapatmenambah birokrasi yang ada apabila tidak dilakukan eliminasiunit kerja di lembaga yang ada.

    Sebelumnya, meski ketentuan intemasional tentang Zona EkonomiEksklusif atau UNCLOS 1982 telah diratilikasi dan mulai berlakupada 1994,70 persen ZEE Lrdonesia belum disepakati negaratetangga. Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan KoordinasiSurvei dan Pemetaan Nasional Sobar Sutisna, menjelaskan, ZEEyang belum disepakati berada di perbatasan dengan negara TimorLeste, Palau, Filipina Vietnam, Thailand, dan India. Sejauh ini

    76 | 9 PeBpcfrtif Mduiu Ma$ &pln Madtim lntui.

  • ZONA EI(ONOMI E(SLUSIF

    kesepakatan batas ZEE tercapai dengan pihak Australia dan PapuaNiugini. Dalarn atau United Nations Convention on the Law ofthe Sea, ZEE didefinisikan sebagai hak berdaulat atas pengelolaansumber kekayaan alam pada kolom air.

    Selain ZEE, menurut Sobar, yang juga sebagai Ketua TechnicalWorking Group Batas Maritim hrdonesia, terdapat dua batasyuridiksi maritim y;Lng belum terselesaikan, yaitu batas lautteritorial dan batas landas kontinen. Meski batas:landas kontinentelah ditetapkan berdasarkan Konvensi PBB pada 1958, tetapi prosestersebut belum terselesaikan hingga kini. Untuk landas kontinensekitar 30 persen yang belum disepakati, yaitu yang berbatasandengan Filipina, Palau, dan Timor Leste.

    Selain itu, sampai kini pihak Indonesiabelum mencapai kesepakatantentang batas laut teritorial dengan tiga negara, yaitu Singapur4Malaysia, dan Timor Leste. Panjangnya mencapai 40 persen dariseluruh batas yuridiksi maritim Indonesia.

    Batas laut teritorial dengan Malaysia yang belum terselesaikanada di tiga wilayah, yaitu yang berada di Selat Malaka sepanjang17 mll laut; 12 mil laut di Tanjung Datuk, Kalimantan Bara! dan18 mil di Sebatik, Kalimantan Timur. Sedangkan dengan TimorLestg Pemerintah Indonesia belum menyepakati lebih dari 100 milpanjang batas laut teritorial.

    Sementara itu, berdasarkan perjanjian pada 1973 tentang bataswilayah antara Singapura-Indonesia telah ditetapkan enam titikpangkal yang berada di sebelah barat hingga timur Pulau Batam.Bila dilihat dari sisi Singapur4 titik pangkal itu berada di SultanShoul hingga ke timur Singapura atau sebelah barat Changi. Titik-titik ini sudah definit, tidak terpengaruh dengan perluasan wilayahSingapura karena reklamasi.

    gtuseGHf M.nuiu Mae Orp.n M.ddh ln&o6h l,

  • Bagian yang kini dipermasalahkan adalah ada di bagian baratsefa4ang 14 mil. Sedangkan di sebelah timur meliputi garis batas se-paniang iS

    -it. Pembicaraan penetapan batas wilayah antara Singa-p*, aL hrdonesia telah dimulai lagi tahun lalu' Pihak Singapurai rr,yu menyepakati penetapan wilayah barat dan akan dilakukanpembahasan lebih lanjut. Untuk pembahasan batas wilayah denganSingapur4 terutama di bagian barat, Indonesia berpegang pada petayrt g diUrrut tahun 1973. Seclangkan Singapura saat ini memintaailrt"t*ya survei kembali. Penyelesaian masalah ini diakui tidakdapat ditetapkan target waktunya. Karena harus dicapai kesepakatankedua belah pihak dan kesiapan negara tetangga'

    Namun, bila perundingan dengan Singapura tentang batas wilayahtetap bunhl langkah yang rnungkin ditempuh Indonesia adalah-mengajukannya Le hternational Tribunal for the Lmt of the Sea diHamuurg, Jerman. Dalam mahkamah intemasional ini bisa salahsatu pihak saja yang mengajukan kasusnya' Di antara perundinganbatas wilayah dengan enam negara tetangga Sobar melihat penetap-an batas wilayah paring cepat dapat terealisasi dengan Filipinayang telah menyatakan kesediaannya untuk penyelesaian Prosesirri. pembicaraan kedua belah pihak untuk penetapan batas wilayahdi Laut sulawesi telah dimulai pada 1994. Sementara itu PenetaPanbatas wilayah dengan Palau belum dapat dilakukan karena Indonesiabelum memiliki hubungan diplomatik dengan negara kecil di Pasifikini. saat ini pihak perunding dari hrdonesia menunggu persetujuandari DPR untuk membuka hrrbungan diplomatik dengan Palau.

    SUMBER DAYA MIGAS DAN MINERAL

    Laut selain menjadi sumber Pangan juga mengandung beranekasumber daya energi. Kini,para ahli menaruh perhatian terhadap lautsebagai upaya mencari jawaban terhadap tantangan kekurangan

    SUMBER DAYA MICAS DAN MINERAL

    78 | 9 Pe6Pekif MGNF Me Degan M.titu lffiE

  • SUMBER OAYA MIGAS DAN MINERAL

    energi di masa mendatang. Hasil penelitian Richardson pada 2008menunjukkan bahwa sekitar 70 persen produksi minyak dan gasbumi berasal dari kawasan pesisir dan lautan- Dari 60 cekunganyang potensial mengandung migas,40 cekungan terdapat di lepaspantai, 14 di pesisir, dan hanya enam di daratan. Potensi cadanganminyak buminya 11,3 miliar barel dan gas 101,7 triliun kaki kubik.Belum iama ini, ditemukan jenis energibaru penggantiBBMberupagas hidrat dan biogenik di lepas pantai barat Sumatera, selatan JawaBaraf dan bagian utara Selat Makassar, dengan potensi melebihiseluruh potensi migas.

    Dari hasil penelitian BPPT (1998) dari 60 cekungan minyak yangterkandung dalam alam Indonesia, sekitar 70 persen atau sekitar40 cekungan terdapat di laut. Dari 40 cekungan itu 10 cekungantelah diteliti secara intensif, 11 baru diteliti sebagian, sedangkan29 belum terjamah. Diperkirakan ke-40 cekungan itu berpotensimenghasilkan 1,06,2 miliar barel setara minyak, namun baru1"6,7 miliar barel yang diketahui dengan pastt, 7,5 miliar barel diantaranya sudah dieksploitasi.

    Sisanya sebesar 89,5 miliar barel bempa kekayaan yang belumterjamah. Cadangan minyak yang belum terjamah itu diperkirakan523 miliar barel terkandung di lepas pantai, dan lebih dari se-paruhnya

    .

    atau sekitar 32,8 miliar barel terdapat di laut dalam.Sementara ifu untuk sumberdaya gas bumi, cadangan yang dimilikiIndonesia sampai dengan 1998 mencapai136,5 Triliun Kaki Kubik(TKK). Cadangan ini rnengalami kenaikan bila dibandingkan tahun1955 yang hanya sebesar 123,6 Trrlhtn Kaki Kubik. Sedangkanpotensi kekayaan tambang dasar laut seperti aluminium, mal:rgan,tembaga zirconium, nikel, kobalt, biji besi non titanium, vanadium,dan lain sebagainya yang sampai sekarang belum teridentifikasidengan baik masih diperlukan teknologi yang maju untuk mengem-bangkan potensi tersebut.

    9 P.Ep*df Mnulu Me Orgrn Uertdm rrao* | 79

  • SUMBER DAYA MIGAS DAN MINERAL

    Selain ihr, Indonesia dapat memanfaatkan potensi laut sebagaisumber energi listrik. Yaihr, melalui teknologi panas laut pasangsurut, arus laut, angin, gelombang laut serta bioenergi dari gangganglaut. California Energy Commi:;ion, misalnya memperkirakan jumlahtenagaombak pecah di dunia dapat menghasilkan Z-3ltta megawattenergi, dimana pada lokasi yrrng tepat ombak bisa membangkitkanenergi sekitar 65 megawatt per mil Paniang pesisir.

    Laut juga menyimpan kandu ngan bahan tambang d an mineral yangbernilai ekonomi tinggi. Sanra halnya di daratan, potensi mineraldan tambang terbagi atas tiga kelas sesuai standar indonesia, yaituA, B, dan C. Yang membedakan adalah masalah teknis eksploitasidan penambangannya.

    Prof J.A Katili pernah menrperkirakan terdapat berjuta-juta tonemas di dasar samudra. Para saintis Jepang di The lapan MarineScience andTechnology sudah lama merilis temuan cadangan mineral

    8O I P Pespettif

  • PMIWISATA BAHARI

    yang terbesar di dunia yang mengandung emas dan perak, justruterdapat di dasar laut di kedalaman di atas 1.400 meter.

    Di*il (2004) menuliskan bahwa di dasar laut di lepas pantai Afrikabarat daya, khususnya Narnibia, perolehan intan mencapai 200.000karat per tahun, meskipun intan bukan hal umum di lautan. Parapeneliti juga sudah mensinyalir adanya timbunan 356 miliar tonmangan dalam bentuk nodul di dasar samudra'Pasifik. |umlahtersebut setara dengan penggunaanmangan di seluruh dunia selama400.000 tahun. Tentu sajo kemampuan eksplorasi dan pemahamantentang beragam potensi ini hanya bisa didalami lebih lanjut apabilaada perspektif dan keseriusan mengelola surnber daya kelautan.

    PARIWISATA BAHARI

    Negara bagian Queensland, Australia, dengan paniang garis pantai2.100 kilometer, mampu menghasilkan devisa 2 miliar doiarAS darisektor pariwisata pada tahun 2002. Sementara negara kepulauanSeychelles yang amat kecil di Madagaskar berhasil mendapatkan 70persen pendapatan nasionalnya dari wisata bahari, dan menyokongGDP per kapita (pada 2000) sebesar 7.700 dolar AS yang jumlahnyaberlipat dari Indonesia.

    Hal ini menimbulkan keirian, mengapa Indonesia yang memilkigaris pantai 81.000 km tidak bisa mengembangkan pariwisata ba-harl walau minimal nilainya mendekati apa yang diperoleh negarabagian Queensland tersebut.

    Berdasarkan perhitungan PKSPL IPB, peningkatan kontribusi pa-riwisata bahari terhadap PDB nasional pada 2005 mencapat L,46persen. Angka ini sebenamya bisa meningkat signifikan. Berdasar-kan kajian ini juga, diperoleh proyeksi bahwa pad a 2007 h:ngga2010

  • PARIWSATA BAHARI

    seharusnya kontribusi pariwisata sektor maritim dapat meningkathingga 0,1 persen setiap tahun.

    Asumsiutamayang digunakan adalah sumber daya pulau-pulau kecilyang ada di wilayah nusantara. Bila upaya pengembangan pulau-pulau kecil dilakukan secara serfus, seharusnya dapat mendorongpertumbuhan wisatawan asing b-erkunjung ke [rdonesia.

    Hasil kajian Kusumastanto (2001) m'enunjukkan, nilai ekonomisatu pulau kecil di Indonesia bila dikembangkan nilainya bisamencapai 52.809,37 dolar AS perhektar. Sehingga sangat beralasanbila pemerintah dituntut serius mengembangkan pulau-pulau kecilsebagai specific marine tourism di ledonesia.

    Pembangunan pariwisata bahari pada hakikatrya adalah uPaya me-ngembangkan dan memanfaatkan obyek serta daya tarikwisatabaharidi kawasan pesisir dan lautan Indonesia. Apulug Lrdonesia memilikikekayaan alam dan panorama pantainya yang indah denganpantai yang menantang dibeberapa terrrpat serta keragaman flora danfauna seperti terumbu karang denganberbagaipnis ikan hias.

    Sumber daya hayati pesisir dan lautan Indonesia seperti populasiikan hias yang diperkirakan sekitar 263 jenis, tbrumbu kara4g, pa-dang lamun, hutan mangrove dan berbagai bentimg alam pesisiratau coastal landscape yang rrnik lainnya membentuk suatu peman-dangan alamiah yang begitu menakjubkan

    Kondisi tersebut menjadi daya tarik sangat besar bagi wisatawansehingga pantasbila dijadikan sebagai sumber perekonomiarl wisatabahari. Namun potensi wisata bahari hrdonesia y'dng sangat besar,keanekaragamanhayati, kekayaan alam, dankeipdahiruryaterhdmparluas. Sayang aset berharga bumi khatulfutiv,va irfirblum terjamahseluruhnya. Banyak potensi alam surgawi V3r,r$ ferbengkalai.I

    ,.,1 ,

    82 | f O*rp"hdf U.nulu M.s Dep.n M..lllm lndm6la

  • PARIWSATA BAHARI

    9 PerspehtifMenuiu Ma$ Depan Maridm lndonesia | 83

  • dengan transit di Makassar. Baru ada dua maskapai penerbangan yangmelayani rute Makassar-Wakatobi. Begitu juga ke kawasan wisataDerawan. Dibutuhkan biaya Rp 4 juta per orang untuk transportasidua kali naik pesawat ke Balikpapan dan Berau, kemudian disambungdengan kapal cepat. Biaya itu belum termasuk penyewaan alat selamdan penginapan. Promosi juga menjadi kendala utama di KepulauanDerawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Minimnya promosimembuat daerah wisata ini kurang bergaung di level nasional.Kepulauanini terdiri atas pulau utama Derawan, Kakaban, Sangalaki,dan Maratua. Di sana wisatawan dapat menyaksikan penyu hijau(chelonia mydas), ikan pari (manta ray) disangalaki, dan sensasi ubur-ubur tanpa sengat di Kakaban.

    Sementara keindahan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kabupatenyang sebagian besar wilayahnya berstatus taman nasional itu me-rupakcrr akronim dari empat pulau utama yang membentukny4 yak-ni Wangi-wangi, Kaledupa TomiE dan Binongko. Namun, keindahanpemandangan "permukaan" tersebut baru sebagian dari harta karunkeindahan yang dimiliki Wakatobi. Keistimewaan sesungguhnyaterletak di bawah laut yang menyandang julukan sebagai jantuogsegi tiga karang dunia.

    Dari d ata Kementerian Kehutanary Wakatobi memiliki 25 gugusanterurnbu karang dengan keliling pantai dari pulau-pulau karangsepanjang 600 kilometer. Lebih dari L12 jenis karang dari 13famili hidup di areal seluas 90.000 hektar perairan Wakatobi. Itumenjadi surga bagi pencinta kehidupan bawah laut. Setidaknyaterdapat 100 tempat lokasi menyelam (diving) kelas diamondyang tersebar di hampir seluruh bagian kepulauan. Snorkelingpun bisa dilakukan dengan mudah di pantai-pantai terdekat.

    Perairan Wakatobi juga dipenuhi setidaknya 93 spesies ikan hias.Atraksi lumba-lumba di alambebasbisa dinikmati sepanjang tahun.

    PARIWISATA BAHARI

    9AeEpeh(f Menuiu Mas turan Martttm lndon6i. I 85

  • PARIWI*TA BAHARI

    Pada Agustus-september, mj grasi paus dari Australia yang melintasiWakatobi menjadi pemandangan yang takkan terlupakan.

    12 Kawasan Wisata Bahari Indonesia

    Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) barumempetakan 12 kawasan kepulauan di seluruh wilayah Indonesiasebagai destinasi bahari unggulan, termasuk kepulauan WakatobidanDerawan. Keduabelas pulau ini masuk dalam rencana Pengem-bangan induk (blueprint) wisata bahari pemerintah.

    Kepulauan Padaido, Biak, PapuaKawasan wisata bahari ini sangat ideal untuk kegiatan diaing,wisata cruise. Program pengembangan wisata bahari di kepulauanPadaido, antara lain diversifikasi kegiataan nelayan dengan pe-ngembangan wisata mernancing menggunakan perahu tradisionalnelayan, paket wisata selanr di daerah kapal tenggelam, serta pe-ngembangan cruisercgionail dengan menggunakan kapal pinisi danseaplane untuk menjangkau pulau-pulau kecil.

    Kepulauan Selayal, Takabone Rate, Sulawesi SelatanKawasan wisata bahari ini sangat cocok untuk dizting, snorkeli.ng,berlayar, dan memancing. Program pengembangan wisata bahari diKepulauan Selayar adalah sebagai hub wisata uuise intemasionafregional, dart cruise kapal tradisional seperti pinisi Nusantara.

    Pulau Nias dan Kepulauan Mentawai, Sumatera UtaraKawasan wisata bahari di Pulau Nias sangat ideal unfuk selancardengan pengembangannya ekowisata berbasis komunitas sertaolahraga selancar. Program pengembangan di kawasan ini lebihfokus pada penganekaragaman daya tarik wisata dengan menam-pilkan budaya daerah.

    86 | gPsFhtif Menui! Masa Depan Maddm lndoffiia

  • PARIWISATA BAHARI

    Kepulauan Raia Ampat, Papua baratKawasan wisata bahari di kepulauan ini sangat ideal untuk ke-giatan menyelam. Pengembangan kawasan wisat