Ekonomi makro

38
EKONOMI MAKRO

Transcript of Ekonomi makro

Page 1: Ekonomi makro

EKONOMI MAKRO

Page 2: Ekonomi makro

KELOMPOK 4ANGGOTA KELOMPOK :

Page 3: Ekonomi makro

1

MUHAMMAD IRVAN

Page 4: Ekonomi makro

2

BAYU ARYA CIPTA

Page 5: Ekonomi makro

3

GAYUH KUNCORO SADEWO

Page 6: Ekonomi makro

4

KEVIN PRATAMA

Page 7: Ekonomi makro

5

HARI SAMPURNO

Page 8: Ekonomi makro

6

KIKI YUNITA

Page 9: Ekonomi makro

7

MUJARAJID NASUTION

Page 10: Ekonomi makro

8

HARJUN AGUNG

Page 11: Ekonomi makro

9

Page 12: Ekonomi makro

10

HELDIANSYAH

Page 13: Ekonomi makro

BAB 4

KESEIMBANGAN EKONOMI 2 SEKTOR

Page 14: Ekonomi makro

BAGIAN.1. HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI DAN PENDAPATAN

Perekonomian 2 sektor = Perekonomian yg terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan.

- Hubungan antara konsumsi dan pendapatan Faktor terpenting yg menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga adalah pendapatan rumah tangga.Ciri ciri hubungan pengeluaran dan pendapatan: Pada pendapatan rendah rumah tangga mengambil tabunganKenaikan pendapatan menaikan pengeluaran konsumsiPada pendapatan yg tinggi rumah tangga menabung1. Kecondongan mengkonsumsi marginal (MPC) perbandingan antara pertambahan konsumsi(∆C) yang dilakukan dengan pertambahan disposebel (∆Y) yang

diperoleh. ∆CMPC = -------- ∆Y2. Kecondongan mengkonsumsi rata rata(APC) Perbandingan tingkat konsumsi ( C) dengan tingkat pendapatan disposebel ketika konsumsi tersebut dilakukan (Y) CAPC = ------- Y

Page 15: Ekonomi makro

1. Kecondongan menabung marjinal (MPS)Perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatandisposebel(∆Y) ∆SMPS = -------- ∆Y2. Kecondongan menabung Rata rata (APS)perbandingan antara tabungan (S) dengan pendapatan disposebel(Y) SAPS = ------- YPembuktian kesimpulan 1 dan 21. pendapatan (Y) = konsumsi ( C ) + tabungan (S) Y = C + S Jika rumus tersebut dibagi Y maka Y/Y = C/Y + S/Y Sementara APC = C/Y dan APS = S/Y Maka dapat disimpulkan 1 = APC + APS2. jika pendapatan bertambah maka konsumsi dan tabungan bertambah. Persamaanya ∆Y = ∆C + ∆SJika rumus tersebut dibagi ∆Y maka ∆Y/∆Y = ∆C/∆Y + ∆S/∆YSementara MPC = ∆C/∆Y dan MPS = ∆S/∆Y

maka disimpulkan1 = MPC + MPS

Page 16: Ekonomi makro

BAGIAN .2. FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN

1.Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (Pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.

2.Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (Pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.

3.Penentu - penentu lain konsumsi dan tabungan Keynes berpendapat tingkat konsumsi dan tabungan terutama di tentukan oleh tingkat pendapatan rumah tangga.

Faktor lain yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan adalah :a.) Kekayaan yang telah terkumpulb.) Suku bungac.) Sikap berhematd.) Keadaan Perekonomiane.) Distribusi pendapatanf.) Tersedia tidaknya dana pensiun yg mencukupi

Page 17: Ekonomi makro

BAGIAN.3.INVESTASI (PENANAMAN MODAL)

A.Investasi adalah dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregatB.faktor utama yang menentukan tingkat investasi adalah :1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh2.suku bunga3.ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan4.Kemajuan teknologi5.tingkat penapatan nasional dan perubahannya6.keuntungan yang di peroleh perusahaanC.nilai sekarang pendapatan di masa depan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:Ns = Y1 + Y2 + Y3 + ………. + Yn (Ns= nilai sekarang, y= pendapatan neto,R=suku bunga) (l+r) (l+r)2 (l+r)3 (l+r)nD.Menetukan tingkat pengembalian modal untuk mengtingkat pengembalian modal di gunakan formula sebagai berikut:M = Y1 + Y2 + Y3 + ………. + Yn (M= modal yg di investasikan,Y= pendapatan neto,R=tingkat pengemblian modal) (1+r) (1+r)2 (1+r)3 (l+r)n

Page 18: Ekonomi makro

1.Efisiensi investasi marjinal RO A

B

R2 C

MEI

GB.4.2. INVESTASI (YANG DI PERLUKAN) I0 I1 I2

Page 19: Ekonomi makro

2.suku bunga dan tingkat investasi RO A

R 1 B

R2 C

MEI

GB.4.3. INVESTASI (YANG DI PERLUKAN) I0 I1 I2

Page 20: Ekonomi makro

fungsi investasi kurva yang menunjukan perkaitan di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi invetasi. Bentuk fungsi ialah sejajar dengan sumbu datar (investasi otonomi) dan bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan(invesatasi terpengaruh)

3.bentuk kedudukan fungsi investasi

I2

AKIBAT SUKU BUNGA TURUN (DARI RO KE R2)

IO (RO)

AKIBAT SUKU BUNGA NAIK ( DARI RO KE R1)

I1

GAMBAR.4.4.PENDAPATAN NASIONAL

Page 21: Ekonomi makro

4.Hubungan kurva MEI dengan fungsi investasi 10 A

6 B

4 C

MEIGB.4.5(A). KURVA MEI 5 10 12,5

12,5 I110 I0

5 I2

GB.4.5(B).FUNGSI INVESTASI

Page 22: Ekonomi makro

5.Efek pertumbuhan pendapatan nasional I1 I1

I1

Y0 Y1

GAMBAR.4.7. PENDAPATAN NASIONALkeuntungan perusahaan

semakain besar utntung nya semakin besar pula keuntungannya yang tetatap di simoan oerusahhan. Keuntungan yang smakin besar inai memmungkin kan perusahhanj memperluas usahanya atau mengembangkan usaha baru. Langkah seperti ini akan manabambah inveatasi dqalam perekonominan.

Page 23: Ekonomi makro

BAGIAN.4. PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN EKONOMI

1.Untuk menunjukan proses penentuan tingkat keseimbangan perekonomian Negara dapat digunakan tiga cara, yaitu :• Dengan menggunakan contoh angka yang membandingkan pendapatan nasional dan pengeluaran agregat.• Dengan menggunakan grafik yang menunjukan (a) kesamaan pengeluaran agregat dengan penawaran agregat, dan (b)

kesamaan di antara investasi dan tabungan.• Denganmenggunakan cara penentuan secara aljabar.TABEL4.6. Contoh Angka Keseimbangan Nasional (dalam triliun rupiah)Pendapatan Konsumsi Tabungan Investasi PengeluaranKeadaanNasional(Y) (C) (S) (I) Agregat(AE) Perekonomian(2) (3) (4) (5) (6)0 90 -90 120 210 120 180 -60 120 300240 270 -30 120 390360 360 0 120 480

EXPANSI 480 450 30 120 570600 540 60 120 660720 630 90 120 750840 720 120 120 840

SEIMBANG960 810 150 120 9301080 900 180 120 1020

KONSTRAKSI1200 990 210 120 1110

Page 24: Ekonomi makro

-Kesimpulan : dalam perekonomian dua sektor keseimbangan perekonomian Negara tercapai apabila :Y = C+I, yaitu pendapatan nasional sama sengankonsumsi tambah investasi. Pada kesamaan inipengeluaran agregat (C+I) sama dengan penawaran agregat (Y).

I=S, yaitu investasi sama dengan tabungan.-GRAFIK KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN NEGARA-Pendekatan Penawaran Agregat- Pengeluaran Agregat-PENDEKATAN ALJABAR UNTUK MENENTUKAN KESEIMBANGANSeperti dalam cara grafik dan angka, penentuan tingkat keseimbangan pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan aljabar juga dapat dilakukan dengan dua cara :

– Dengan menggunakan persamaan Y=C+I, dan– Dengan menggunakan persamaan S=I

Page 25: Ekonomi makro

BAGIAN.5. PERUBAHAN KESEIMBANGAN DAN MULTIPLIER

1.Perubahan keseimbangan dan multiplierDari satu periode ke periode lainnya keseimbangan pendapatan nasional akan selalu mengalami perubahan. Dalam perekonomian dua sektor, perubahan tersebut terutama disebabkan karena perubahan dalam investasi. Perkembangan teknologi,misalnya akan menambah memindahkan pengeluaran agregat C + I ke atas maka keseimbangan pendapatan nasional yang baru akan di capai dan pendapatan nasional akan bertambah.2.Peristiwa yang Menimbulkan Proses MultiplierMisalkan para penguasa meminjamkan dari bank-bank perdagangan (bank umum) untuk membiayai perluasan kegiatan yang dilakukan dalam berbagai perusahaan yang mereka miliki. Disamping itu misalkan usaha memperluas kegiatan perusahaan itu adalah berupa menambah produksi dari tingkat yang di capai sekarang kepada suatu tingkat yang lebih tunggi lagi Pembelian barang-barang modal yang baru, penggunaan pekerja-pekerja baru dan pembelian tambahan atas bahan-bahan mentah tersebut akan menaikkan pendapatan nasional 3. Paradoks Berhemat Dalam dilihat dari analisis terdahulu bahwa dari sudut perekonomian Negara, konsumen yang berhemat (kurang melakukan konsumsi) dapat mengurangi tingkat kegiatan ekonomi. Dalam perekonomian dimana pengeluaran agregat adalah penetu utama keseimbangan pendapatan nasional, kenaikan dalam tabungan yang seterus nya mewujudkan pengurangan dalam konsumsi dan pengeluaran /pengeluran agregat, akan merendahkan tingkat pendapatan nasional yang dicapai. Fenomena ini dinamakan paradoks berhemat atau paradoks thrift.

Page 26: Ekonomi makro

BAGIAN.6. KONSEP PENTING-Efisiensi investasi marjinal (MEI) -Fungsi konsumsi-Fungsi tabungan-Fungsi investasi-Investasi bruto -Kecondongan mengkonsumsi -Kecondongan menabung-Keseimbangan pendapatan nasional ekonomi dua sektor -Konsumsi rumah tangga -Makan tabungan-Multipler-Nilai kini-Pendapatan disposebel -Perekonomian dua sektor-Rasio modal produksi

Page 27: Ekonomi makro

TERIMA KASIH ATAS

PERHATIANNYA

CREATED BY : IRVAN.C.

CARDOZO CITIZENS LAB.DESIGN

Page 28: Ekonomi makro
Page 29: Ekonomi makro
Page 30: Ekonomi makro
Page 31: Ekonomi makro
Page 32: Ekonomi makro
Page 33: Ekonomi makro
Page 34: Ekonomi makro
Page 35: Ekonomi makro
Page 36: Ekonomi makro
Page 37: Ekonomi makro
Page 38: Ekonomi makro