EKOLOGIA - IPB University

13

Transcript of EKOLOGIA - IPB University

Page 1: EKOLOGIA - IPB University

EKOLOGIA

JURNAL ILlVIIAH ILMU DASAR DAN LINGKUNGAN HIDUP

Oleh Fakultas Matcmatika dan Ifmu Pengetahuan am

Universitas Pakuan

Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Unpak Jl Pakuan POBox

Hak Cipta eli Oleh

peliama kall oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pakuan

memperbanyak atau seluruh Buku ini tanpa tertulis dari

ISSN 1411 - 9447

Sanksi Pelanggaran Pasal 44 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta 1 Barang siapa dengan sengaja dan hak mengumumkan atau memperbanyak sesuatu

atau memberi izin untuk itn dipidana penjara paling lama 7(tujuh) tahun danatau denda paling banyak Rp 100000000- (Seratus juta rupiah)

2 Barang siapa dengan sengaja menyiarkan memamerkan mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasH pelanggaran Hak Cipta dimaksud dalam ayat (1) dipidana dengan pidana paling lama 5 (lima) tahun danatau denda paling banyak Rp 50000000- (Lima puluh juta rupiah)

ISSN 1411-9447 Vol 10 No I April 2010

Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pakuan

Pclindung KETUA YAYASAN PAKUAN SIUWANGI

PEMBINA UNIVERSITtS PAKU AN

Penanggungjawab REKTOR UNIVERSITAS PAKUAN

Ketua Pengarah Dekan Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuun A lum

Ketua Dewan Redaksi Dr Prasetyorini MS

Anggota Dewan Redaksi Prof Sriwoelan

Dr 00111 Komala MS Ir Dr Tri Panji

H Muhammad Amir MSc Drs Aep Syaepul Rolullan MSi Ir E Mulyati Effendi Ch MS

Drs Sutanto MSi Dra Moerfiah MSi

Sekretaris Redaksi Dra Triastinurmiatiningsih MSi

PenerbitiAlamat Redaksi Fakultas Matematika dan I1mu Pengetahuan Alam

Universitas Pakuan JJ Pakuan POBox 452 Telp 375547

Fax 375547

Terbit PeJ1ama 2001

Eko logia acblah jumal illlli~1h ylI1g diterbitkan untuk mengakomodasi tulisan hasil penelitian bagi siv itas akademika Universitas Pakuan khususnya dan instansi lain di luar Universitas Pakuan pada umumnya Jumal ini memuat artikel primer yang bersumber langsu ng dari hasi l pcnelitian llmu Dasar dan Lingkullgan Hidup

Ekologia diterbitkan dua kali cia lam setahu ll yai tu pada bulan April dan Oktobcr oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamshyUniversitas Pakuan

Semoga Jumal lJ11 bennanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu pengetahuan

Bogor April 20 I 0

Redaksi

V lli I () ~(l I I() I lJ

H UJAN OALAM AIR SUMllR OJ WILAYAI-I JNOUSTRI CI ITEUREUP BOGOR

Sutalto ) Latifall K Darllsmal1 2) Syaiitl AIHvaJ dan Tallia June )

2) Kimia

Agromcl insfifllt Pcrtanian Bogar

ABSTRAK

I1ujall asam dan pcnil1gkatan kadar Ca dalam air sumur akibat hujan asam dipelajari Illelalui data survey lapal1gall di wilayah industri Cibinong-Citeureup Bogor Pcnelitian ini uan nntnk mencntukan pola Imjan asam dan peningkatan kadar Ca dalam air sumu serta hubullgan antara keduanya Scbanyak 12 lokasi air hujan dipantau secara clektrometri pada 30 mel1it pertama tahun 1 2001 2006 2008 dan 2009 Peta isopleth pH dibuat tahun bantuan program surfer kemudian dilakukan overlay seluruh isopleth Sebanyak 16 summ diamati pH secara elektrometri dan kadar Ca secara titrasi kompleksometri EDTA dari tahun 1995 1999 2001 2006 2008 dan 2009 HasH penelitian meunjukkan adanya daerah yang mcngalami hujan asam intensitas (pH lt 5) dan daerah yang jarang mcngalami hujan asam intensitas tinggi Pada daerah yang mengalami hujan asam intcnsitas tinggi kadar Ca dalam air berkorelasi positif 09196 ) terhadap tingkat keasaman air hliJan Kadar Ca air sumur semakin dengan waktu tahun)

k Y 4 662 fI owmengl uti persamaan = 1 x

Kala unci asam air Silmlir

PENOAHULUAN kelJa sabun iOl1shyHujan asam iki pH dan mengendapkan

rendah kurang (Menz antara ion 2004 Manahan Hujan asam dapat membentuk menyebabkan kerusakan

bangunan dan tanah (5) + 2Na

(leaching) air danau serta mempengaruhi makhluk hidup aIr

logam kalsium menuJu

mr sumur merupakan salah satu kriteria penting mr bersih menjadi dapat sementara

Kesadahan sementara disebabkan air antara 70-90 mglL mutu kesadahan bersih dan ion-ion karbonat

air Menuruttetap oleh adanya ion kalsium 416MENKESPERIIXl dan juga Air Pemerintah RI

kalsium magneslllm bahvva kadar maksimum yang

tOn-Ion Inl diperbolehkan Logam Ca (Slitanlo

Vol 10 ~o1 20 I 0 I I ()

Hujan asam masuk ke tanah dapa menyebabkan leaching logam Ca dan akhirnya kedalam sumur Laju

ditentukan tingkat air hujan dan kondisi tanah disekitar sumUL Dalam tanah dapat berbentuk atau

adanya air hujan yang karbon dioksida

larut berdasarkan reaksi

hujan logam Ca berdasarkan reaksi berikut

(s) + H ---+ +

kekanan bilamana jumlah dalam air semakin banyak nilai tetapan kesetimbangan kelarutan karbon dioksida dalam distribusi

maka jumlah apabila pH

2000) asam maka reaksi peJepasan akan

kuat Citeureup dan

merupakan wilayah industri padal berdebu

jurnlah mencapai buah Kepadatan penduduk di daerah ini la-rata 4131 jiwalkm2

Penduduk di wilayah yang rnemanfaatkan sumur sebagai 7563 (BPS 2008)

Studi hujan asam di wilayah industri Citeureup menunjukkan bahwa hujan asam

yaitu pH 47 daerah pusat industri dengan beberapa km Intensitas hujan

menurun dengan jarak dari pusat 10 dan (pH pad a jarak 20 km (Sutanto et al Frekuensi kejadian hujan

ak I Bogor

Pcngamatan hujan di berbagai tempat di daerah kabupaten menunjukkan bahwa air hujan memiliki pH ratashyrata 509 (Diapari 2009) artinya daerah

cenderung mengalami asam secara terus-menerus

Pemelitian ini bCliujllan untllk menentukan pola perubahan hujan asam

industri Cibillong-Citeureup menetukan

perubahan kadar Ca dalam air sumur dan mencan hubungan matematik an tara ti air hujan perubahan dalam sumur

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Penelitian

Penelitian adalah peneiitian dilakukan mulai

bulan Juni melibatkan data dari

(data tahun 1995 yang teJah

dipublikasikan dan data pengamatan tahun 2006 peneiitian adalah Kabupaten meliputi

kecamatan Citeureup Gunung Putri dan

Klapanunggal dengan luas cakupan wilayah penelitian 1 km2

Alat dan Bahan yang digunakan meliputi

peralatan sampling hujan botoljerigen sampling kapasitas 3 liter alat

air hujan dan stanf meter konduktometer neraca analitik air buret dan lainnya Bahanshybahan digunakan adalah asam suI fat asam nitrat Mureksid larutan

pH 7 dan amonium hidroksida dll

Metoda Kerja Memetakan Intensitas lIujan Asam

Pemetaan hujan asam data hUJan asam

tk()ugill Vol 10 No1 pnI2010 I-IU

2000 2002 2006 2008 dan 2009 Masing-masing dibuat isopleth pH menggunakan bantu3n program komputer surfcr 60 pada peta lokasi penelitian hasil digitasi menggunakan program GIS ArcView 33 Masing-masing peta isoplcth dilakukan overlay diatas peta yang lokasi untuk menggambZrkan distribusi dan intensitas hUJan asam di wilayah penelitian Dari peta-peta ini diidentifikasi daerah yang sering dan yang jnrang mengalaml hujan asam intensitas tinggi

Membuat Pola Kecenderungan Penurunan Kualitas Air Hujan

Pola kecenderungan penurunan kualitas dibuat untuk 3 parameter yaitu rata-rata pH rata-rata kadar sulfat dan kadar nitrat Data yang digunakan adalah data tahul1 2000 2002 dan 2006 2008 dan 2009 Untuk maksud ini dilakukan dcngan bantuan komputer program mini tab untuk mendapatkan persamaan matematik dan visualisasi bTafik Y = a + b X Pcrsamaan matematika (regresl ) antara penurunan kualitas air hujan versus tahun b diuji statistik sampai diperoleh persamaan yang cukup valid

Menentukan Persamaan Kecenderungan Perubahan Sumur dan Air Hujan

Pola kecenderungan perubahan kualitas air sumur dilakukan dengan data seri dari tahun 1995 sampai 2009 Untuk mendapatkan persamaan matematik kecenderungan ini akan digunakan bantuan program komputer minitab 14 atau Excel 2003 Untuk menemukan hubungan perubahan kualitas alr sumur akibat perubahan kualitas all hujan akan digunakan data kualitas air sumur dan air hujan tahun 1999 sampai 2009 del)gan bantuan program komputer minitab 14 atau mikrosof excel 2003 Hubungan sederhana antara kualitas aIr hujan dan air sumur abn dibangun dengan model

[ x] ail = k [x] a

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

[xl co konscntrasl parameter kimia tertentu ah = air hujan as = air sumur

k = konstanta Paramcter kualitas air hujan yang

akan dibuat persamaan ini adalah pH dan parameier lain sesuai dengan parametcr air sumur yang diamati yaitu kadar nitrat dan sulfat Scdangkan parameter logam akan dibangun persamaan antma tingkat keasaman dengan kadar Ca

Metoda AnaJisis Kimia Metoda anal isis parameter kimia

merujuk pad a Standar vIethode jar examination of water and waste water American Public Heedt Association (API-lA 2005)

Pengukuran pH Pengukuran pH air hujan dan air

sumur dilakukan dcngan metoda elektrometri mcnggunakan alat ukur pH elektronik (pHmeter) Alat dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 7 dan 10 dcngan mengatur seksama tombol kalibrasi tombol slope clan kompensasi suhu Kertas pH universal digunakan sebagai pengontrollpembanding

Pengukuran Kadar Kalsium Pengukuran kadar kalsium

dilakukan dengan metoda ti trimetri ti trasi kompleksometri Sebagai penitar digunakan larutan standart etilen diamin tetra asetat (EDTA) pada kondisi larutan pH 10 menggunakan indikatQI_ visual Eriokrom Black T Titik akhir titrasi dicapai saat wama biru indikator muncul

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Hujan Asam di WiJayah Industri Keasaman (pH) Air Hujan

Kualitas aIr hujan di wilayah penelitian disajikan berdasarkan data sekunder hasil peneiitian (Sutanto ct aI 1999) hasil penelitian 2001 (Ani Iryani 2001) dan data sekunder tahun 2006 (Sutanto et al tidak dipublikasikan) dan

(SUlanlo elkI)

Ekuogio Vol I () No1 April 20 I () 1-10

data tahun 2008 elan 2009 Data dan posisi sampling disesuaikan sehingga memperlihatkan suatu data seri yang dapat digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas air hujan Hasil pengamatan selama 5 kali (tahun) masingshymasing 16 lokasi dalam kurun waktu 10 tahun menunjukkan bahwa hanya 6 sampel air hujan (1 I) yang tidak mengalami hujan asam yaitu memiliki pH gt56 selebihnya (89) mengalami hujan asam Frekuensi kejadian hujan asam di Cisania Bogor hasil penelitian sebelumnya mencapai 72 (Budiwati et al 2006) Ini berarti peluang hujan asam sangat besar dan dapat dikatakan di wilayah penelitian selalu terjadi hujan asam Tingginya keasaman air hujan di wilayah il11 diakibatkan tingginya kadar polutan di udara Hasil pemantauan kualitas udara eli wilayah penelitian menunjukkan bahva eli pintu Tol Citeureup kadar S02 3096 uglm3 CO2 mencapai 679 uglmJ kadar N02 mencapai 3644 dan debu mencapai 2495 uglm3 (Dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor 2009) dan 6023 uglm3 CO2

( PT Holchim 2009)

Koordinat Sampling dan Peta Distribusi intensitas hujan asam

dibuat melalui overlay peta isopleth pH dengan peta Lokasi penelitian berdasarkan pada koordinat lintang Koordinat sampling diperiukan untuk keperiuan pembuatan peta isopleths Hasil identifikasi kordinat lintang dengan bantuan program Google Eart Posisi paling barat diwakili simpang Bambu Kuning (1068177deg BT) dan paling timur Indosat Narogong (1069353 deg BT) Posisi paling utara diwakili Pertigaan Cilodong (64362degLS) dan paling selatan Pintu TaL Sentul (65326deg LS)

Koordinat sampling air hujan dan air sumur disampaikan pada POSISI sampling paling barat 64850 LS dan 1068432 BT dan paling timur 64459 LS dan 106 9 127 BT Posisi paling utara

Hujan Asam Dan Leaching Logalll Ca

4

adalah Cimpaeun Ci langkap 64457 LS dan I06~563 (BT) dan paling selatan Pintu Tol Sentul 65305 LS dan 1068512 BT

Peta Isopleth pH Hujan Asam Data pH air hujan dipetakan dengan

bantuan computer program surfer 60 menghasilkan peta isopleth pH Peta wilayah diperoleh dari penelusuran dengan computer program Google Earth kemudian peta dilakukan digit ulang dengan bantuan computer program GIS ArcView 33 menghasilkan peta wilayah penelitian Peta isopleth pH selanjutnya dilakukan overlay dengan peta wiJayah penelitian menghasilkan pola distribusi hujan asam di wiJayah penelitian

Hasil penelusuran Google Earth wilayah penelitian dilakukan dan berdasarkan identifikasi Varna Inl kemudian ditandai sebagai daerah poligon ya ng menyatakan Lokasi industri di wilayah penelitian Pemetaan hujan asam di claerah penelitian dilakukan berdasarkan data penelitian tahun 1999 tahun 2001 tahun 2006 tahun 2008 dan tahun 2009 Hasil pemetaan adalah pet a isopleth pH yang menggambarkan distribusi spasial hujan asam di wilayah penelitian dan diperlihatkan pada Gambar 17 18 19 dan 20

Gambar 1 memperlihatkan peta isopleth pH yang dibuat berdasarkan data pH air hujan tahun 1999 Kisaran pH air hujan terukur antara pH 45 -sampai 54 Hujan dengan pH lt5 terjadi pada daerah disekitar PsCiteureup dan desa Gunung Putri meliputi daerah dalam radius 2 km Selain daerah tersebut hanya mengalami hujan asam ringan dengan pH antara 5-54 Pada periode bulan Nopember 1999shyFebruari 2000 rata-rata angin bertiup dmi arah utara dan barat laut dominan dari arah utara mencapai 70 dan dari arah barat laut 30 Kecepatan angin bertiup sangat rendah antara 05 - 21 ms

(Sutanlo dkk)

U()()gill Vol III No pIl12010 1-10

Dali peta isopleth pH (GambaI 2) nampak kendalaan cukup tinggi polutan dari bahwa daerah yang mellgalami hujan as am industri semen sangat mengkin cukup tinggi (pH lt50) adalah daelah menjangkau daerah ini sehingga intensitas Citeureup (Puspanegala) dan daerah hujan asam cukup tinggi Gunung Putri Daerah ini melupakan daerah industl semen Selain kepadatan

t Ilt Ja klla-644

-645

rt

-646 Bog

-647 75 Km

NSUlI9 ai sh p-648 bull Setushp

R~I krltlshp -649 Klliharushl)

1 Jalallshp -11111 10)1 jUwshp-6 50 500 o Alea illchlstlishp

-6 51 Ni

T~jv-652 I

~---E-rrshy-653

Bog

Oeuropok-644 i I l

-645

-------)-646

-647- 75 Km

f

NSlIl1g)ishp-648- middotSeTIIshp --Rel kldshp

-649 K JlihtllIs hp

1 Jalallshp J1111l to I j)IWS hp

-650 o Alea il1 cllistlishp

fl-651

VI -~ - E-652 l i

-653 2 Km

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693

Gambar 2 Peta Isopleth pH air hujan di wilayah industri Cibinong-Citeureup (dibuat dengan pemetaan ulang data pH air hujan tahun 2001)

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca (Su(IIo dkk)

5

bull

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693 2 Km

bull

Ek gi(f Vol 10 No1 April 2010 ]-10

Distribusi hujan asam tahun 2001 (Gambar 2) pola distribllsi hujan asam mirip dengan tahun 1999 (Gambar 1) Pada tahun 2006) distribusi hujan asam bergeser kearah barat hingga jarak 1 km dan melebar Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh angin yang bertiup ke barat Dari peta isopleth pH memperlihatkan bahwa hampir 80 luas area penelitian tahun 2001 mengalami hujan asam intensitas cukup tinggi (pH lt50) Meskipun arah angm dari utara namun kecepatannya sangat rendah (05-21 mdetik) medekati calm Daerah Puspanegara Citeureup mengalami hujan asam dengan intensitas sangat tinggi dengan pH air hujan terukur 361 dan 395 dan rata-rata keseluruhan air hijan mencapal pH 463 Tingginya intensitas hujan asam lI1i mungkin disebabkan arah angin dari utara banyak membawa polutan asam sehingga memperkuat intensitas hujan asam di wilayah ini Pada tahun 2006 hlljan asam di wilayah penelitian terrendah 404 yaitu di Simpang Pemda Bogor dan tertinggi 566 di Wanaherang Namun demikian di daerah Puspanegara dan sekitar pasar Citeureup intensitas hujan asam tetap tinggi dengan pH 445

Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa daerah hujan asam tersebar hampir 50 persen area penelitian Hujan asam intensitas cukup tinggi terjadi mulai dari daerah Wanaherang Tlajung Udik Gunung Putri Citeureup Tajur hingga Cibinong Hujan asam intensitas sangat tinggi (pH lt 45 ) terjadi di daerah Karang Asem Barat (pH 436) dan Puspanegara Citeureup Arah angin pada bulan-bulan pengamatan air hujan tahun 2008 Angin 90 didominasi dal1 arah barat ke timur tetapi dengan kecepatan 05-2 1 mldetik

Berdasarkan pola distribusi hlljan asam dan sumber polutan daerah industri nampak bahwa kecepatan angin yang sangat rendah tidak ban yak mempengaruhi pola distribusi hujan asam Kemungkinan lain adalah arah

Hujal1 Asa m Dan Leaching LogaD1 Ca

angin lokal yang menyebabkan terjadinya pergeseran daerah intensitas hujan asam tinggi kearah barat daya clibandingkan dengan pola distribusi hujan asam tahun 1999 Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup industri setempat dan dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor menyatakan pada bulan Desember 2008 arah angin ke Barat dengan kecepatan lebih kurang 21 kmjam

Pada tahun 2009 Kisaran pH air hujan an tara 375 sampai 83 Daerah intensitas hujan asam tinggi teridentifikasi pada Desa Kranggan Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cibinong dan sebagian kecamatan Citereup Pada peta memperlihatkan bahwa hampir y wilayah penelitian mengalami hujan asam Air Hujan memiliki kisaran pH dari 366 hingga 83 dengan rata-rata 509 Pada Bulan Desember arah angin clominan dari utara dengan kecepatan 21 kmjam sampai 3 kmjam

Daerah Penelitian Yang Sering lVIengalami Hujan Asam Intensitas Tinggi

Berdasarkan pola distribusi selama lima periode pengamatan tersebut nampak bahwa area yang mengalami intensitas hujan asam diperkirakan seluas 2 Km x 2 km = 4 km2

Area seluas ini yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi Selanjutnya disebut pulau hujan asam Pulau hujan asam middot akan bergeser-geser kesegala arah dapat melebar dan dapat juga menyempit tergantung kepada arah dan kekuatan angin Angin yang bertiup kencang akan mendistribusi kan pol utan khususnya debu hingga J angkuan yang lebih luas efeknya terhadap hujan asam adalah menurunkan intensitas hujan asam Terjadinya pergeseran pola distribusi hujan asam intensitas tinggi di wilayah peneJitian menunjukkan bahwa suatu daerah daJam wilayah penelitian tidak selalujarang mengalami in~ensitas hujan asam tinggi

(Sutanto dkk)

6

Ekulugia Vol 10 No 1 l priI2010 1-0

Namun demikian terdapat beberapa daerah yang selalusering Il1cngalami hujan asam intensitas tinggi Daerah-daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi akan memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan hidup dibandingkan dengan daerah yang selalu mengalami hujan asam intensitas tinggi Untuk itu ditetapkan daerah mana saja yang mengalami hujan asam intensitas tinggi

Hasil overlay merupakan daerah msan berbagai pet a isopleth pH ditandai sebagai daerah yang sering mengalami hujan asam Daerah ini ditampilkan dalam Gambar 3 diberi tanda lingkaran berwarna

kemerahan yaitu meliputi desa Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah yang meliputi desa-desa ini seeara tcrus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi dengan pH lt 50 bahkan dapat meneapai pH lt4

Daerah lainnya seperti Sentul Kalapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap iarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

i

I LfJI- aSf PeMI I n - - -

P i

J

- OMl bhdengllo1inten9tas h4t1O _ asam lill991 (pH c S)0

_ ---L--___ _ _ __ ___ _ _ _

Gambar 3 Identifikasi daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi dari hasil overlay peta isopleth pH th 1999-2009 di Wilayah industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah 477 pada tahun 2009 Perubahan pH air YangSering Mengalami Hujan Asam hujan menunjukkan adanya perubahan

Perubahan rata-rata pH air hujan di kadar polutan di udara Semakin setiap lokasi di wilayah penelitian pada menurunnya pH berarti semakin tinggi daerah yang sering mengalami hujan asam kadar polutan penyebab asam Kad ar debu tinggi dali 500 pad a tahun 1999 menj adi eli daerah ini antma 200-315 uglm 3

dan

Huan Asam Dan Leaching Loga m Ca _ (Sulono dkk)

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 2: EKOLOGIA - IPB University

ISSN 1411-9447 Vol 10 No I April 2010

Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pakuan

Pclindung KETUA YAYASAN PAKUAN SIUWANGI

PEMBINA UNIVERSITtS PAKU AN

Penanggungjawab REKTOR UNIVERSITAS PAKUAN

Ketua Pengarah Dekan Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuun A lum

Ketua Dewan Redaksi Dr Prasetyorini MS

Anggota Dewan Redaksi Prof Sriwoelan

Dr 00111 Komala MS Ir Dr Tri Panji

H Muhammad Amir MSc Drs Aep Syaepul Rolullan MSi Ir E Mulyati Effendi Ch MS

Drs Sutanto MSi Dra Moerfiah MSi

Sekretaris Redaksi Dra Triastinurmiatiningsih MSi

PenerbitiAlamat Redaksi Fakultas Matematika dan I1mu Pengetahuan Alam

Universitas Pakuan JJ Pakuan POBox 452 Telp 375547

Fax 375547

Terbit PeJ1ama 2001

Eko logia acblah jumal illlli~1h ylI1g diterbitkan untuk mengakomodasi tulisan hasil penelitian bagi siv itas akademika Universitas Pakuan khususnya dan instansi lain di luar Universitas Pakuan pada umumnya Jumal ini memuat artikel primer yang bersumber langsu ng dari hasi l pcnelitian llmu Dasar dan Lingkullgan Hidup

Ekologia diterbitkan dua kali cia lam setahu ll yai tu pada bulan April dan Oktobcr oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamshyUniversitas Pakuan

Semoga Jumal lJ11 bennanfaat bagi perkembangan hasanah ilmu pengetahuan

Bogor April 20 I 0

Redaksi

V lli I () ~(l I I() I lJ

H UJAN OALAM AIR SUMllR OJ WILAYAI-I JNOUSTRI CI ITEUREUP BOGOR

Sutalto ) Latifall K Darllsmal1 2) Syaiitl AIHvaJ dan Tallia June )

2) Kimia

Agromcl insfifllt Pcrtanian Bogar

ABSTRAK

I1ujall asam dan pcnil1gkatan kadar Ca dalam air sumur akibat hujan asam dipelajari Illelalui data survey lapal1gall di wilayah industri Cibinong-Citeureup Bogor Pcnelitian ini uan nntnk mencntukan pola Imjan asam dan peningkatan kadar Ca dalam air sumu serta hubullgan antara keduanya Scbanyak 12 lokasi air hujan dipantau secara clektrometri pada 30 mel1it pertama tahun 1 2001 2006 2008 dan 2009 Peta isopleth pH dibuat tahun bantuan program surfer kemudian dilakukan overlay seluruh isopleth Sebanyak 16 summ diamati pH secara elektrometri dan kadar Ca secara titrasi kompleksometri EDTA dari tahun 1995 1999 2001 2006 2008 dan 2009 HasH penelitian meunjukkan adanya daerah yang mcngalami hujan asam intensitas (pH lt 5) dan daerah yang jarang mcngalami hujan asam intensitas tinggi Pada daerah yang mengalami hujan asam intcnsitas tinggi kadar Ca dalam air berkorelasi positif 09196 ) terhadap tingkat keasaman air hliJan Kadar Ca air sumur semakin dengan waktu tahun)

k Y 4 662 fI owmengl uti persamaan = 1 x

Kala unci asam air Silmlir

PENOAHULUAN kelJa sabun iOl1shyHujan asam iki pH dan mengendapkan

rendah kurang (Menz antara ion 2004 Manahan Hujan asam dapat membentuk menyebabkan kerusakan

bangunan dan tanah (5) + 2Na

(leaching) air danau serta mempengaruhi makhluk hidup aIr

logam kalsium menuJu

mr sumur merupakan salah satu kriteria penting mr bersih menjadi dapat sementara

Kesadahan sementara disebabkan air antara 70-90 mglL mutu kesadahan bersih dan ion-ion karbonat

air Menuruttetap oleh adanya ion kalsium 416MENKESPERIIXl dan juga Air Pemerintah RI

kalsium magneslllm bahvva kadar maksimum yang

tOn-Ion Inl diperbolehkan Logam Ca (Slitanlo

Vol 10 ~o1 20 I 0 I I ()

Hujan asam masuk ke tanah dapa menyebabkan leaching logam Ca dan akhirnya kedalam sumur Laju

ditentukan tingkat air hujan dan kondisi tanah disekitar sumUL Dalam tanah dapat berbentuk atau

adanya air hujan yang karbon dioksida

larut berdasarkan reaksi

hujan logam Ca berdasarkan reaksi berikut

(s) + H ---+ +

kekanan bilamana jumlah dalam air semakin banyak nilai tetapan kesetimbangan kelarutan karbon dioksida dalam distribusi

maka jumlah apabila pH

2000) asam maka reaksi peJepasan akan

kuat Citeureup dan

merupakan wilayah industri padal berdebu

jurnlah mencapai buah Kepadatan penduduk di daerah ini la-rata 4131 jiwalkm2

Penduduk di wilayah yang rnemanfaatkan sumur sebagai 7563 (BPS 2008)

Studi hujan asam di wilayah industri Citeureup menunjukkan bahwa hujan asam

yaitu pH 47 daerah pusat industri dengan beberapa km Intensitas hujan

menurun dengan jarak dari pusat 10 dan (pH pad a jarak 20 km (Sutanto et al Frekuensi kejadian hujan

ak I Bogor

Pcngamatan hujan di berbagai tempat di daerah kabupaten menunjukkan bahwa air hujan memiliki pH ratashyrata 509 (Diapari 2009) artinya daerah

cenderung mengalami asam secara terus-menerus

Pemelitian ini bCliujllan untllk menentukan pola perubahan hujan asam

industri Cibillong-Citeureup menetukan

perubahan kadar Ca dalam air sumur dan mencan hubungan matematik an tara ti air hujan perubahan dalam sumur

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Penelitian

Penelitian adalah peneiitian dilakukan mulai

bulan Juni melibatkan data dari

(data tahun 1995 yang teJah

dipublikasikan dan data pengamatan tahun 2006 peneiitian adalah Kabupaten meliputi

kecamatan Citeureup Gunung Putri dan

Klapanunggal dengan luas cakupan wilayah penelitian 1 km2

Alat dan Bahan yang digunakan meliputi

peralatan sampling hujan botoljerigen sampling kapasitas 3 liter alat

air hujan dan stanf meter konduktometer neraca analitik air buret dan lainnya Bahanshybahan digunakan adalah asam suI fat asam nitrat Mureksid larutan

pH 7 dan amonium hidroksida dll

Metoda Kerja Memetakan Intensitas lIujan Asam

Pemetaan hujan asam data hUJan asam

tk()ugill Vol 10 No1 pnI2010 I-IU

2000 2002 2006 2008 dan 2009 Masing-masing dibuat isopleth pH menggunakan bantu3n program komputer surfcr 60 pada peta lokasi penelitian hasil digitasi menggunakan program GIS ArcView 33 Masing-masing peta isoplcth dilakukan overlay diatas peta yang lokasi untuk menggambZrkan distribusi dan intensitas hUJan asam di wilayah penelitian Dari peta-peta ini diidentifikasi daerah yang sering dan yang jnrang mengalaml hujan asam intensitas tinggi

Membuat Pola Kecenderungan Penurunan Kualitas Air Hujan

Pola kecenderungan penurunan kualitas dibuat untuk 3 parameter yaitu rata-rata pH rata-rata kadar sulfat dan kadar nitrat Data yang digunakan adalah data tahul1 2000 2002 dan 2006 2008 dan 2009 Untuk maksud ini dilakukan dcngan bantuan komputer program mini tab untuk mendapatkan persamaan matematik dan visualisasi bTafik Y = a + b X Pcrsamaan matematika (regresl ) antara penurunan kualitas air hujan versus tahun b diuji statistik sampai diperoleh persamaan yang cukup valid

Menentukan Persamaan Kecenderungan Perubahan Sumur dan Air Hujan

Pola kecenderungan perubahan kualitas air sumur dilakukan dengan data seri dari tahun 1995 sampai 2009 Untuk mendapatkan persamaan matematik kecenderungan ini akan digunakan bantuan program komputer minitab 14 atau Excel 2003 Untuk menemukan hubungan perubahan kualitas alr sumur akibat perubahan kualitas all hujan akan digunakan data kualitas air sumur dan air hujan tahun 1999 sampai 2009 del)gan bantuan program komputer minitab 14 atau mikrosof excel 2003 Hubungan sederhana antara kualitas aIr hujan dan air sumur abn dibangun dengan model

[ x] ail = k [x] a

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

[xl co konscntrasl parameter kimia tertentu ah = air hujan as = air sumur

k = konstanta Paramcter kualitas air hujan yang

akan dibuat persamaan ini adalah pH dan parameier lain sesuai dengan parametcr air sumur yang diamati yaitu kadar nitrat dan sulfat Scdangkan parameter logam akan dibangun persamaan antma tingkat keasaman dengan kadar Ca

Metoda AnaJisis Kimia Metoda anal isis parameter kimia

merujuk pad a Standar vIethode jar examination of water and waste water American Public Heedt Association (API-lA 2005)

Pengukuran pH Pengukuran pH air hujan dan air

sumur dilakukan dcngan metoda elektrometri mcnggunakan alat ukur pH elektronik (pHmeter) Alat dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 7 dan 10 dcngan mengatur seksama tombol kalibrasi tombol slope clan kompensasi suhu Kertas pH universal digunakan sebagai pengontrollpembanding

Pengukuran Kadar Kalsium Pengukuran kadar kalsium

dilakukan dengan metoda ti trimetri ti trasi kompleksometri Sebagai penitar digunakan larutan standart etilen diamin tetra asetat (EDTA) pada kondisi larutan pH 10 menggunakan indikatQI_ visual Eriokrom Black T Titik akhir titrasi dicapai saat wama biru indikator muncul

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Hujan Asam di WiJayah Industri Keasaman (pH) Air Hujan

Kualitas aIr hujan di wilayah penelitian disajikan berdasarkan data sekunder hasil peneiitian (Sutanto ct aI 1999) hasil penelitian 2001 (Ani Iryani 2001) dan data sekunder tahun 2006 (Sutanto et al tidak dipublikasikan) dan

(SUlanlo elkI)

Ekuogio Vol I () No1 April 20 I () 1-10

data tahun 2008 elan 2009 Data dan posisi sampling disesuaikan sehingga memperlihatkan suatu data seri yang dapat digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas air hujan Hasil pengamatan selama 5 kali (tahun) masingshymasing 16 lokasi dalam kurun waktu 10 tahun menunjukkan bahwa hanya 6 sampel air hujan (1 I) yang tidak mengalami hujan asam yaitu memiliki pH gt56 selebihnya (89) mengalami hujan asam Frekuensi kejadian hujan asam di Cisania Bogor hasil penelitian sebelumnya mencapai 72 (Budiwati et al 2006) Ini berarti peluang hujan asam sangat besar dan dapat dikatakan di wilayah penelitian selalu terjadi hujan asam Tingginya keasaman air hujan di wilayah il11 diakibatkan tingginya kadar polutan di udara Hasil pemantauan kualitas udara eli wilayah penelitian menunjukkan bahva eli pintu Tol Citeureup kadar S02 3096 uglm3 CO2 mencapai 679 uglmJ kadar N02 mencapai 3644 dan debu mencapai 2495 uglm3 (Dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor 2009) dan 6023 uglm3 CO2

( PT Holchim 2009)

Koordinat Sampling dan Peta Distribusi intensitas hujan asam

dibuat melalui overlay peta isopleth pH dengan peta Lokasi penelitian berdasarkan pada koordinat lintang Koordinat sampling diperiukan untuk keperiuan pembuatan peta isopleths Hasil identifikasi kordinat lintang dengan bantuan program Google Eart Posisi paling barat diwakili simpang Bambu Kuning (1068177deg BT) dan paling timur Indosat Narogong (1069353 deg BT) Posisi paling utara diwakili Pertigaan Cilodong (64362degLS) dan paling selatan Pintu TaL Sentul (65326deg LS)

Koordinat sampling air hujan dan air sumur disampaikan pada POSISI sampling paling barat 64850 LS dan 1068432 BT dan paling timur 64459 LS dan 106 9 127 BT Posisi paling utara

Hujan Asam Dan Leaching Logalll Ca

4

adalah Cimpaeun Ci langkap 64457 LS dan I06~563 (BT) dan paling selatan Pintu Tol Sentul 65305 LS dan 1068512 BT

Peta Isopleth pH Hujan Asam Data pH air hujan dipetakan dengan

bantuan computer program surfer 60 menghasilkan peta isopleth pH Peta wilayah diperoleh dari penelusuran dengan computer program Google Earth kemudian peta dilakukan digit ulang dengan bantuan computer program GIS ArcView 33 menghasilkan peta wilayah penelitian Peta isopleth pH selanjutnya dilakukan overlay dengan peta wiJayah penelitian menghasilkan pola distribusi hujan asam di wiJayah penelitian

Hasil penelusuran Google Earth wilayah penelitian dilakukan dan berdasarkan identifikasi Varna Inl kemudian ditandai sebagai daerah poligon ya ng menyatakan Lokasi industri di wilayah penelitian Pemetaan hujan asam di claerah penelitian dilakukan berdasarkan data penelitian tahun 1999 tahun 2001 tahun 2006 tahun 2008 dan tahun 2009 Hasil pemetaan adalah pet a isopleth pH yang menggambarkan distribusi spasial hujan asam di wilayah penelitian dan diperlihatkan pada Gambar 17 18 19 dan 20

Gambar 1 memperlihatkan peta isopleth pH yang dibuat berdasarkan data pH air hujan tahun 1999 Kisaran pH air hujan terukur antara pH 45 -sampai 54 Hujan dengan pH lt5 terjadi pada daerah disekitar PsCiteureup dan desa Gunung Putri meliputi daerah dalam radius 2 km Selain daerah tersebut hanya mengalami hujan asam ringan dengan pH antara 5-54 Pada periode bulan Nopember 1999shyFebruari 2000 rata-rata angin bertiup dmi arah utara dan barat laut dominan dari arah utara mencapai 70 dan dari arah barat laut 30 Kecepatan angin bertiup sangat rendah antara 05 - 21 ms

(Sutanlo dkk)

U()()gill Vol III No pIl12010 1-10

Dali peta isopleth pH (GambaI 2) nampak kendalaan cukup tinggi polutan dari bahwa daerah yang mellgalami hujan as am industri semen sangat mengkin cukup tinggi (pH lt50) adalah daelah menjangkau daerah ini sehingga intensitas Citeureup (Puspanegala) dan daerah hujan asam cukup tinggi Gunung Putri Daerah ini melupakan daerah industl semen Selain kepadatan

t Ilt Ja klla-644

-645

rt

-646 Bog

-647 75 Km

NSUlI9 ai sh p-648 bull Setushp

R~I krltlshp -649 Klliharushl)

1 Jalallshp -11111 10)1 jUwshp-6 50 500 o Alea illchlstlishp

-6 51 Ni

T~jv-652 I

~---E-rrshy-653

Bog

Oeuropok-644 i I l

-645

-------)-646

-647- 75 Km

f

NSlIl1g)ishp-648- middotSeTIIshp --Rel kldshp

-649 K JlihtllIs hp

1 Jalallshp J1111l to I j)IWS hp

-650 o Alea il1 cllistlishp

fl-651

VI -~ - E-652 l i

-653 2 Km

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693

Gambar 2 Peta Isopleth pH air hujan di wilayah industri Cibinong-Citeureup (dibuat dengan pemetaan ulang data pH air hujan tahun 2001)

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca (Su(IIo dkk)

5

bull

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693 2 Km

bull

Ek gi(f Vol 10 No1 April 2010 ]-10

Distribusi hujan asam tahun 2001 (Gambar 2) pola distribllsi hujan asam mirip dengan tahun 1999 (Gambar 1) Pada tahun 2006) distribusi hujan asam bergeser kearah barat hingga jarak 1 km dan melebar Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh angin yang bertiup ke barat Dari peta isopleth pH memperlihatkan bahwa hampir 80 luas area penelitian tahun 2001 mengalami hujan asam intensitas cukup tinggi (pH lt50) Meskipun arah angm dari utara namun kecepatannya sangat rendah (05-21 mdetik) medekati calm Daerah Puspanegara Citeureup mengalami hujan asam dengan intensitas sangat tinggi dengan pH air hujan terukur 361 dan 395 dan rata-rata keseluruhan air hijan mencapal pH 463 Tingginya intensitas hujan asam lI1i mungkin disebabkan arah angin dari utara banyak membawa polutan asam sehingga memperkuat intensitas hujan asam di wilayah ini Pada tahun 2006 hlljan asam di wilayah penelitian terrendah 404 yaitu di Simpang Pemda Bogor dan tertinggi 566 di Wanaherang Namun demikian di daerah Puspanegara dan sekitar pasar Citeureup intensitas hujan asam tetap tinggi dengan pH 445

Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa daerah hujan asam tersebar hampir 50 persen area penelitian Hujan asam intensitas cukup tinggi terjadi mulai dari daerah Wanaherang Tlajung Udik Gunung Putri Citeureup Tajur hingga Cibinong Hujan asam intensitas sangat tinggi (pH lt 45 ) terjadi di daerah Karang Asem Barat (pH 436) dan Puspanegara Citeureup Arah angin pada bulan-bulan pengamatan air hujan tahun 2008 Angin 90 didominasi dal1 arah barat ke timur tetapi dengan kecepatan 05-2 1 mldetik

Berdasarkan pola distribusi hlljan asam dan sumber polutan daerah industri nampak bahwa kecepatan angin yang sangat rendah tidak ban yak mempengaruhi pola distribusi hujan asam Kemungkinan lain adalah arah

Hujal1 Asa m Dan Leaching LogaD1 Ca

angin lokal yang menyebabkan terjadinya pergeseran daerah intensitas hujan asam tinggi kearah barat daya clibandingkan dengan pola distribusi hujan asam tahun 1999 Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup industri setempat dan dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor menyatakan pada bulan Desember 2008 arah angin ke Barat dengan kecepatan lebih kurang 21 kmjam

Pada tahun 2009 Kisaran pH air hujan an tara 375 sampai 83 Daerah intensitas hujan asam tinggi teridentifikasi pada Desa Kranggan Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cibinong dan sebagian kecamatan Citereup Pada peta memperlihatkan bahwa hampir y wilayah penelitian mengalami hujan asam Air Hujan memiliki kisaran pH dari 366 hingga 83 dengan rata-rata 509 Pada Bulan Desember arah angin clominan dari utara dengan kecepatan 21 kmjam sampai 3 kmjam

Daerah Penelitian Yang Sering lVIengalami Hujan Asam Intensitas Tinggi

Berdasarkan pola distribusi selama lima periode pengamatan tersebut nampak bahwa area yang mengalami intensitas hujan asam diperkirakan seluas 2 Km x 2 km = 4 km2

Area seluas ini yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi Selanjutnya disebut pulau hujan asam Pulau hujan asam middot akan bergeser-geser kesegala arah dapat melebar dan dapat juga menyempit tergantung kepada arah dan kekuatan angin Angin yang bertiup kencang akan mendistribusi kan pol utan khususnya debu hingga J angkuan yang lebih luas efeknya terhadap hujan asam adalah menurunkan intensitas hujan asam Terjadinya pergeseran pola distribusi hujan asam intensitas tinggi di wilayah peneJitian menunjukkan bahwa suatu daerah daJam wilayah penelitian tidak selalujarang mengalami in~ensitas hujan asam tinggi

(Sutanto dkk)

6

Ekulugia Vol 10 No 1 l priI2010 1-0

Namun demikian terdapat beberapa daerah yang selalusering Il1cngalami hujan asam intensitas tinggi Daerah-daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi akan memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan hidup dibandingkan dengan daerah yang selalu mengalami hujan asam intensitas tinggi Untuk itu ditetapkan daerah mana saja yang mengalami hujan asam intensitas tinggi

Hasil overlay merupakan daerah msan berbagai pet a isopleth pH ditandai sebagai daerah yang sering mengalami hujan asam Daerah ini ditampilkan dalam Gambar 3 diberi tanda lingkaran berwarna

kemerahan yaitu meliputi desa Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah yang meliputi desa-desa ini seeara tcrus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi dengan pH lt 50 bahkan dapat meneapai pH lt4

Daerah lainnya seperti Sentul Kalapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap iarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

i

I LfJI- aSf PeMI I n - - -

P i

J

- OMl bhdengllo1inten9tas h4t1O _ asam lill991 (pH c S)0

_ ---L--___ _ _ __ ___ _ _ _

Gambar 3 Identifikasi daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi dari hasil overlay peta isopleth pH th 1999-2009 di Wilayah industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah 477 pada tahun 2009 Perubahan pH air YangSering Mengalami Hujan Asam hujan menunjukkan adanya perubahan

Perubahan rata-rata pH air hujan di kadar polutan di udara Semakin setiap lokasi di wilayah penelitian pada menurunnya pH berarti semakin tinggi daerah yang sering mengalami hujan asam kadar polutan penyebab asam Kad ar debu tinggi dali 500 pad a tahun 1999 menj adi eli daerah ini antma 200-315 uglm 3

dan

Huan Asam Dan Leaching Loga m Ca _ (Sulono dkk)

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 3: EKOLOGIA - IPB University

V lli I () ~(l I I() I lJ

H UJAN OALAM AIR SUMllR OJ WILAYAI-I JNOUSTRI CI ITEUREUP BOGOR

Sutalto ) Latifall K Darllsmal1 2) Syaiitl AIHvaJ dan Tallia June )

2) Kimia

Agromcl insfifllt Pcrtanian Bogar

ABSTRAK

I1ujall asam dan pcnil1gkatan kadar Ca dalam air sumur akibat hujan asam dipelajari Illelalui data survey lapal1gall di wilayah industri Cibinong-Citeureup Bogor Pcnelitian ini uan nntnk mencntukan pola Imjan asam dan peningkatan kadar Ca dalam air sumu serta hubullgan antara keduanya Scbanyak 12 lokasi air hujan dipantau secara clektrometri pada 30 mel1it pertama tahun 1 2001 2006 2008 dan 2009 Peta isopleth pH dibuat tahun bantuan program surfer kemudian dilakukan overlay seluruh isopleth Sebanyak 16 summ diamati pH secara elektrometri dan kadar Ca secara titrasi kompleksometri EDTA dari tahun 1995 1999 2001 2006 2008 dan 2009 HasH penelitian meunjukkan adanya daerah yang mcngalami hujan asam intensitas (pH lt 5) dan daerah yang jarang mcngalami hujan asam intensitas tinggi Pada daerah yang mengalami hujan asam intcnsitas tinggi kadar Ca dalam air berkorelasi positif 09196 ) terhadap tingkat keasaman air hliJan Kadar Ca air sumur semakin dengan waktu tahun)

k Y 4 662 fI owmengl uti persamaan = 1 x

Kala unci asam air Silmlir

PENOAHULUAN kelJa sabun iOl1shyHujan asam iki pH dan mengendapkan

rendah kurang (Menz antara ion 2004 Manahan Hujan asam dapat membentuk menyebabkan kerusakan

bangunan dan tanah (5) + 2Na

(leaching) air danau serta mempengaruhi makhluk hidup aIr

logam kalsium menuJu

mr sumur merupakan salah satu kriteria penting mr bersih menjadi dapat sementara

Kesadahan sementara disebabkan air antara 70-90 mglL mutu kesadahan bersih dan ion-ion karbonat

air Menuruttetap oleh adanya ion kalsium 416MENKESPERIIXl dan juga Air Pemerintah RI

kalsium magneslllm bahvva kadar maksimum yang

tOn-Ion Inl diperbolehkan Logam Ca (Slitanlo

Vol 10 ~o1 20 I 0 I I ()

Hujan asam masuk ke tanah dapa menyebabkan leaching logam Ca dan akhirnya kedalam sumur Laju

ditentukan tingkat air hujan dan kondisi tanah disekitar sumUL Dalam tanah dapat berbentuk atau

adanya air hujan yang karbon dioksida

larut berdasarkan reaksi

hujan logam Ca berdasarkan reaksi berikut

(s) + H ---+ +

kekanan bilamana jumlah dalam air semakin banyak nilai tetapan kesetimbangan kelarutan karbon dioksida dalam distribusi

maka jumlah apabila pH

2000) asam maka reaksi peJepasan akan

kuat Citeureup dan

merupakan wilayah industri padal berdebu

jurnlah mencapai buah Kepadatan penduduk di daerah ini la-rata 4131 jiwalkm2

Penduduk di wilayah yang rnemanfaatkan sumur sebagai 7563 (BPS 2008)

Studi hujan asam di wilayah industri Citeureup menunjukkan bahwa hujan asam

yaitu pH 47 daerah pusat industri dengan beberapa km Intensitas hujan

menurun dengan jarak dari pusat 10 dan (pH pad a jarak 20 km (Sutanto et al Frekuensi kejadian hujan

ak I Bogor

Pcngamatan hujan di berbagai tempat di daerah kabupaten menunjukkan bahwa air hujan memiliki pH ratashyrata 509 (Diapari 2009) artinya daerah

cenderung mengalami asam secara terus-menerus

Pemelitian ini bCliujllan untllk menentukan pola perubahan hujan asam

industri Cibillong-Citeureup menetukan

perubahan kadar Ca dalam air sumur dan mencan hubungan matematik an tara ti air hujan perubahan dalam sumur

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Penelitian

Penelitian adalah peneiitian dilakukan mulai

bulan Juni melibatkan data dari

(data tahun 1995 yang teJah

dipublikasikan dan data pengamatan tahun 2006 peneiitian adalah Kabupaten meliputi

kecamatan Citeureup Gunung Putri dan

Klapanunggal dengan luas cakupan wilayah penelitian 1 km2

Alat dan Bahan yang digunakan meliputi

peralatan sampling hujan botoljerigen sampling kapasitas 3 liter alat

air hujan dan stanf meter konduktometer neraca analitik air buret dan lainnya Bahanshybahan digunakan adalah asam suI fat asam nitrat Mureksid larutan

pH 7 dan amonium hidroksida dll

Metoda Kerja Memetakan Intensitas lIujan Asam

Pemetaan hujan asam data hUJan asam

tk()ugill Vol 10 No1 pnI2010 I-IU

2000 2002 2006 2008 dan 2009 Masing-masing dibuat isopleth pH menggunakan bantu3n program komputer surfcr 60 pada peta lokasi penelitian hasil digitasi menggunakan program GIS ArcView 33 Masing-masing peta isoplcth dilakukan overlay diatas peta yang lokasi untuk menggambZrkan distribusi dan intensitas hUJan asam di wilayah penelitian Dari peta-peta ini diidentifikasi daerah yang sering dan yang jnrang mengalaml hujan asam intensitas tinggi

Membuat Pola Kecenderungan Penurunan Kualitas Air Hujan

Pola kecenderungan penurunan kualitas dibuat untuk 3 parameter yaitu rata-rata pH rata-rata kadar sulfat dan kadar nitrat Data yang digunakan adalah data tahul1 2000 2002 dan 2006 2008 dan 2009 Untuk maksud ini dilakukan dcngan bantuan komputer program mini tab untuk mendapatkan persamaan matematik dan visualisasi bTafik Y = a + b X Pcrsamaan matematika (regresl ) antara penurunan kualitas air hujan versus tahun b diuji statistik sampai diperoleh persamaan yang cukup valid

Menentukan Persamaan Kecenderungan Perubahan Sumur dan Air Hujan

Pola kecenderungan perubahan kualitas air sumur dilakukan dengan data seri dari tahun 1995 sampai 2009 Untuk mendapatkan persamaan matematik kecenderungan ini akan digunakan bantuan program komputer minitab 14 atau Excel 2003 Untuk menemukan hubungan perubahan kualitas alr sumur akibat perubahan kualitas all hujan akan digunakan data kualitas air sumur dan air hujan tahun 1999 sampai 2009 del)gan bantuan program komputer minitab 14 atau mikrosof excel 2003 Hubungan sederhana antara kualitas aIr hujan dan air sumur abn dibangun dengan model

[ x] ail = k [x] a

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

[xl co konscntrasl parameter kimia tertentu ah = air hujan as = air sumur

k = konstanta Paramcter kualitas air hujan yang

akan dibuat persamaan ini adalah pH dan parameier lain sesuai dengan parametcr air sumur yang diamati yaitu kadar nitrat dan sulfat Scdangkan parameter logam akan dibangun persamaan antma tingkat keasaman dengan kadar Ca

Metoda AnaJisis Kimia Metoda anal isis parameter kimia

merujuk pad a Standar vIethode jar examination of water and waste water American Public Heedt Association (API-lA 2005)

Pengukuran pH Pengukuran pH air hujan dan air

sumur dilakukan dcngan metoda elektrometri mcnggunakan alat ukur pH elektronik (pHmeter) Alat dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 7 dan 10 dcngan mengatur seksama tombol kalibrasi tombol slope clan kompensasi suhu Kertas pH universal digunakan sebagai pengontrollpembanding

Pengukuran Kadar Kalsium Pengukuran kadar kalsium

dilakukan dengan metoda ti trimetri ti trasi kompleksometri Sebagai penitar digunakan larutan standart etilen diamin tetra asetat (EDTA) pada kondisi larutan pH 10 menggunakan indikatQI_ visual Eriokrom Black T Titik akhir titrasi dicapai saat wama biru indikator muncul

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Hujan Asam di WiJayah Industri Keasaman (pH) Air Hujan

Kualitas aIr hujan di wilayah penelitian disajikan berdasarkan data sekunder hasil peneiitian (Sutanto ct aI 1999) hasil penelitian 2001 (Ani Iryani 2001) dan data sekunder tahun 2006 (Sutanto et al tidak dipublikasikan) dan

(SUlanlo elkI)

Ekuogio Vol I () No1 April 20 I () 1-10

data tahun 2008 elan 2009 Data dan posisi sampling disesuaikan sehingga memperlihatkan suatu data seri yang dapat digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas air hujan Hasil pengamatan selama 5 kali (tahun) masingshymasing 16 lokasi dalam kurun waktu 10 tahun menunjukkan bahwa hanya 6 sampel air hujan (1 I) yang tidak mengalami hujan asam yaitu memiliki pH gt56 selebihnya (89) mengalami hujan asam Frekuensi kejadian hujan asam di Cisania Bogor hasil penelitian sebelumnya mencapai 72 (Budiwati et al 2006) Ini berarti peluang hujan asam sangat besar dan dapat dikatakan di wilayah penelitian selalu terjadi hujan asam Tingginya keasaman air hujan di wilayah il11 diakibatkan tingginya kadar polutan di udara Hasil pemantauan kualitas udara eli wilayah penelitian menunjukkan bahva eli pintu Tol Citeureup kadar S02 3096 uglm3 CO2 mencapai 679 uglmJ kadar N02 mencapai 3644 dan debu mencapai 2495 uglm3 (Dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor 2009) dan 6023 uglm3 CO2

( PT Holchim 2009)

Koordinat Sampling dan Peta Distribusi intensitas hujan asam

dibuat melalui overlay peta isopleth pH dengan peta Lokasi penelitian berdasarkan pada koordinat lintang Koordinat sampling diperiukan untuk keperiuan pembuatan peta isopleths Hasil identifikasi kordinat lintang dengan bantuan program Google Eart Posisi paling barat diwakili simpang Bambu Kuning (1068177deg BT) dan paling timur Indosat Narogong (1069353 deg BT) Posisi paling utara diwakili Pertigaan Cilodong (64362degLS) dan paling selatan Pintu TaL Sentul (65326deg LS)

Koordinat sampling air hujan dan air sumur disampaikan pada POSISI sampling paling barat 64850 LS dan 1068432 BT dan paling timur 64459 LS dan 106 9 127 BT Posisi paling utara

Hujan Asam Dan Leaching Logalll Ca

4

adalah Cimpaeun Ci langkap 64457 LS dan I06~563 (BT) dan paling selatan Pintu Tol Sentul 65305 LS dan 1068512 BT

Peta Isopleth pH Hujan Asam Data pH air hujan dipetakan dengan

bantuan computer program surfer 60 menghasilkan peta isopleth pH Peta wilayah diperoleh dari penelusuran dengan computer program Google Earth kemudian peta dilakukan digit ulang dengan bantuan computer program GIS ArcView 33 menghasilkan peta wilayah penelitian Peta isopleth pH selanjutnya dilakukan overlay dengan peta wiJayah penelitian menghasilkan pola distribusi hujan asam di wiJayah penelitian

Hasil penelusuran Google Earth wilayah penelitian dilakukan dan berdasarkan identifikasi Varna Inl kemudian ditandai sebagai daerah poligon ya ng menyatakan Lokasi industri di wilayah penelitian Pemetaan hujan asam di claerah penelitian dilakukan berdasarkan data penelitian tahun 1999 tahun 2001 tahun 2006 tahun 2008 dan tahun 2009 Hasil pemetaan adalah pet a isopleth pH yang menggambarkan distribusi spasial hujan asam di wilayah penelitian dan diperlihatkan pada Gambar 17 18 19 dan 20

Gambar 1 memperlihatkan peta isopleth pH yang dibuat berdasarkan data pH air hujan tahun 1999 Kisaran pH air hujan terukur antara pH 45 -sampai 54 Hujan dengan pH lt5 terjadi pada daerah disekitar PsCiteureup dan desa Gunung Putri meliputi daerah dalam radius 2 km Selain daerah tersebut hanya mengalami hujan asam ringan dengan pH antara 5-54 Pada periode bulan Nopember 1999shyFebruari 2000 rata-rata angin bertiup dmi arah utara dan barat laut dominan dari arah utara mencapai 70 dan dari arah barat laut 30 Kecepatan angin bertiup sangat rendah antara 05 - 21 ms

(Sutanlo dkk)

U()()gill Vol III No pIl12010 1-10

Dali peta isopleth pH (GambaI 2) nampak kendalaan cukup tinggi polutan dari bahwa daerah yang mellgalami hujan as am industri semen sangat mengkin cukup tinggi (pH lt50) adalah daelah menjangkau daerah ini sehingga intensitas Citeureup (Puspanegala) dan daerah hujan asam cukup tinggi Gunung Putri Daerah ini melupakan daerah industl semen Selain kepadatan

t Ilt Ja klla-644

-645

rt

-646 Bog

-647 75 Km

NSUlI9 ai sh p-648 bull Setushp

R~I krltlshp -649 Klliharushl)

1 Jalallshp -11111 10)1 jUwshp-6 50 500 o Alea illchlstlishp

-6 51 Ni

T~jv-652 I

~---E-rrshy-653

Bog

Oeuropok-644 i I l

-645

-------)-646

-647- 75 Km

f

NSlIl1g)ishp-648- middotSeTIIshp --Rel kldshp

-649 K JlihtllIs hp

1 Jalallshp J1111l to I j)IWS hp

-650 o Alea il1 cllistlishp

fl-651

VI -~ - E-652 l i

-653 2 Km

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693

Gambar 2 Peta Isopleth pH air hujan di wilayah industri Cibinong-Citeureup (dibuat dengan pemetaan ulang data pH air hujan tahun 2001)

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca (Su(IIo dkk)

5

bull

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693 2 Km

bull

Ek gi(f Vol 10 No1 April 2010 ]-10

Distribusi hujan asam tahun 2001 (Gambar 2) pola distribllsi hujan asam mirip dengan tahun 1999 (Gambar 1) Pada tahun 2006) distribusi hujan asam bergeser kearah barat hingga jarak 1 km dan melebar Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh angin yang bertiup ke barat Dari peta isopleth pH memperlihatkan bahwa hampir 80 luas area penelitian tahun 2001 mengalami hujan asam intensitas cukup tinggi (pH lt50) Meskipun arah angm dari utara namun kecepatannya sangat rendah (05-21 mdetik) medekati calm Daerah Puspanegara Citeureup mengalami hujan asam dengan intensitas sangat tinggi dengan pH air hujan terukur 361 dan 395 dan rata-rata keseluruhan air hijan mencapal pH 463 Tingginya intensitas hujan asam lI1i mungkin disebabkan arah angin dari utara banyak membawa polutan asam sehingga memperkuat intensitas hujan asam di wilayah ini Pada tahun 2006 hlljan asam di wilayah penelitian terrendah 404 yaitu di Simpang Pemda Bogor dan tertinggi 566 di Wanaherang Namun demikian di daerah Puspanegara dan sekitar pasar Citeureup intensitas hujan asam tetap tinggi dengan pH 445

Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa daerah hujan asam tersebar hampir 50 persen area penelitian Hujan asam intensitas cukup tinggi terjadi mulai dari daerah Wanaherang Tlajung Udik Gunung Putri Citeureup Tajur hingga Cibinong Hujan asam intensitas sangat tinggi (pH lt 45 ) terjadi di daerah Karang Asem Barat (pH 436) dan Puspanegara Citeureup Arah angin pada bulan-bulan pengamatan air hujan tahun 2008 Angin 90 didominasi dal1 arah barat ke timur tetapi dengan kecepatan 05-2 1 mldetik

Berdasarkan pola distribusi hlljan asam dan sumber polutan daerah industri nampak bahwa kecepatan angin yang sangat rendah tidak ban yak mempengaruhi pola distribusi hujan asam Kemungkinan lain adalah arah

Hujal1 Asa m Dan Leaching LogaD1 Ca

angin lokal yang menyebabkan terjadinya pergeseran daerah intensitas hujan asam tinggi kearah barat daya clibandingkan dengan pola distribusi hujan asam tahun 1999 Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup industri setempat dan dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor menyatakan pada bulan Desember 2008 arah angin ke Barat dengan kecepatan lebih kurang 21 kmjam

Pada tahun 2009 Kisaran pH air hujan an tara 375 sampai 83 Daerah intensitas hujan asam tinggi teridentifikasi pada Desa Kranggan Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cibinong dan sebagian kecamatan Citereup Pada peta memperlihatkan bahwa hampir y wilayah penelitian mengalami hujan asam Air Hujan memiliki kisaran pH dari 366 hingga 83 dengan rata-rata 509 Pada Bulan Desember arah angin clominan dari utara dengan kecepatan 21 kmjam sampai 3 kmjam

Daerah Penelitian Yang Sering lVIengalami Hujan Asam Intensitas Tinggi

Berdasarkan pola distribusi selama lima periode pengamatan tersebut nampak bahwa area yang mengalami intensitas hujan asam diperkirakan seluas 2 Km x 2 km = 4 km2

Area seluas ini yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi Selanjutnya disebut pulau hujan asam Pulau hujan asam middot akan bergeser-geser kesegala arah dapat melebar dan dapat juga menyempit tergantung kepada arah dan kekuatan angin Angin yang bertiup kencang akan mendistribusi kan pol utan khususnya debu hingga J angkuan yang lebih luas efeknya terhadap hujan asam adalah menurunkan intensitas hujan asam Terjadinya pergeseran pola distribusi hujan asam intensitas tinggi di wilayah peneJitian menunjukkan bahwa suatu daerah daJam wilayah penelitian tidak selalujarang mengalami in~ensitas hujan asam tinggi

(Sutanto dkk)

6

Ekulugia Vol 10 No 1 l priI2010 1-0

Namun demikian terdapat beberapa daerah yang selalusering Il1cngalami hujan asam intensitas tinggi Daerah-daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi akan memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan hidup dibandingkan dengan daerah yang selalu mengalami hujan asam intensitas tinggi Untuk itu ditetapkan daerah mana saja yang mengalami hujan asam intensitas tinggi

Hasil overlay merupakan daerah msan berbagai pet a isopleth pH ditandai sebagai daerah yang sering mengalami hujan asam Daerah ini ditampilkan dalam Gambar 3 diberi tanda lingkaran berwarna

kemerahan yaitu meliputi desa Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah yang meliputi desa-desa ini seeara tcrus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi dengan pH lt 50 bahkan dapat meneapai pH lt4

Daerah lainnya seperti Sentul Kalapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap iarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

i

I LfJI- aSf PeMI I n - - -

P i

J

- OMl bhdengllo1inten9tas h4t1O _ asam lill991 (pH c S)0

_ ---L--___ _ _ __ ___ _ _ _

Gambar 3 Identifikasi daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi dari hasil overlay peta isopleth pH th 1999-2009 di Wilayah industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah 477 pada tahun 2009 Perubahan pH air YangSering Mengalami Hujan Asam hujan menunjukkan adanya perubahan

Perubahan rata-rata pH air hujan di kadar polutan di udara Semakin setiap lokasi di wilayah penelitian pada menurunnya pH berarti semakin tinggi daerah yang sering mengalami hujan asam kadar polutan penyebab asam Kad ar debu tinggi dali 500 pad a tahun 1999 menj adi eli daerah ini antma 200-315 uglm 3

dan

Huan Asam Dan Leaching Loga m Ca _ (Sulono dkk)

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 4: EKOLOGIA - IPB University

Vol 10 ~o1 20 I 0 I I ()

Hujan asam masuk ke tanah dapa menyebabkan leaching logam Ca dan akhirnya kedalam sumur Laju

ditentukan tingkat air hujan dan kondisi tanah disekitar sumUL Dalam tanah dapat berbentuk atau

adanya air hujan yang karbon dioksida

larut berdasarkan reaksi

hujan logam Ca berdasarkan reaksi berikut

(s) + H ---+ +

kekanan bilamana jumlah dalam air semakin banyak nilai tetapan kesetimbangan kelarutan karbon dioksida dalam distribusi

maka jumlah apabila pH

2000) asam maka reaksi peJepasan akan

kuat Citeureup dan

merupakan wilayah industri padal berdebu

jurnlah mencapai buah Kepadatan penduduk di daerah ini la-rata 4131 jiwalkm2

Penduduk di wilayah yang rnemanfaatkan sumur sebagai 7563 (BPS 2008)

Studi hujan asam di wilayah industri Citeureup menunjukkan bahwa hujan asam

yaitu pH 47 daerah pusat industri dengan beberapa km Intensitas hujan

menurun dengan jarak dari pusat 10 dan (pH pad a jarak 20 km (Sutanto et al Frekuensi kejadian hujan

ak I Bogor

Pcngamatan hujan di berbagai tempat di daerah kabupaten menunjukkan bahwa air hujan memiliki pH ratashyrata 509 (Diapari 2009) artinya daerah

cenderung mengalami asam secara terus-menerus

Pemelitian ini bCliujllan untllk menentukan pola perubahan hujan asam

industri Cibillong-Citeureup menetukan

perubahan kadar Ca dalam air sumur dan mencan hubungan matematik an tara ti air hujan perubahan dalam sumur

BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat Penelitian

Penelitian adalah peneiitian dilakukan mulai

bulan Juni melibatkan data dari

(data tahun 1995 yang teJah

dipublikasikan dan data pengamatan tahun 2006 peneiitian adalah Kabupaten meliputi

kecamatan Citeureup Gunung Putri dan

Klapanunggal dengan luas cakupan wilayah penelitian 1 km2

Alat dan Bahan yang digunakan meliputi

peralatan sampling hujan botoljerigen sampling kapasitas 3 liter alat

air hujan dan stanf meter konduktometer neraca analitik air buret dan lainnya Bahanshybahan digunakan adalah asam suI fat asam nitrat Mureksid larutan

pH 7 dan amonium hidroksida dll

Metoda Kerja Memetakan Intensitas lIujan Asam

Pemetaan hujan asam data hUJan asam

tk()ugill Vol 10 No1 pnI2010 I-IU

2000 2002 2006 2008 dan 2009 Masing-masing dibuat isopleth pH menggunakan bantu3n program komputer surfcr 60 pada peta lokasi penelitian hasil digitasi menggunakan program GIS ArcView 33 Masing-masing peta isoplcth dilakukan overlay diatas peta yang lokasi untuk menggambZrkan distribusi dan intensitas hUJan asam di wilayah penelitian Dari peta-peta ini diidentifikasi daerah yang sering dan yang jnrang mengalaml hujan asam intensitas tinggi

Membuat Pola Kecenderungan Penurunan Kualitas Air Hujan

Pola kecenderungan penurunan kualitas dibuat untuk 3 parameter yaitu rata-rata pH rata-rata kadar sulfat dan kadar nitrat Data yang digunakan adalah data tahul1 2000 2002 dan 2006 2008 dan 2009 Untuk maksud ini dilakukan dcngan bantuan komputer program mini tab untuk mendapatkan persamaan matematik dan visualisasi bTafik Y = a + b X Pcrsamaan matematika (regresl ) antara penurunan kualitas air hujan versus tahun b diuji statistik sampai diperoleh persamaan yang cukup valid

Menentukan Persamaan Kecenderungan Perubahan Sumur dan Air Hujan

Pola kecenderungan perubahan kualitas air sumur dilakukan dengan data seri dari tahun 1995 sampai 2009 Untuk mendapatkan persamaan matematik kecenderungan ini akan digunakan bantuan program komputer minitab 14 atau Excel 2003 Untuk menemukan hubungan perubahan kualitas alr sumur akibat perubahan kualitas all hujan akan digunakan data kualitas air sumur dan air hujan tahun 1999 sampai 2009 del)gan bantuan program komputer minitab 14 atau mikrosof excel 2003 Hubungan sederhana antara kualitas aIr hujan dan air sumur abn dibangun dengan model

[ x] ail = k [x] a

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

[xl co konscntrasl parameter kimia tertentu ah = air hujan as = air sumur

k = konstanta Paramcter kualitas air hujan yang

akan dibuat persamaan ini adalah pH dan parameier lain sesuai dengan parametcr air sumur yang diamati yaitu kadar nitrat dan sulfat Scdangkan parameter logam akan dibangun persamaan antma tingkat keasaman dengan kadar Ca

Metoda AnaJisis Kimia Metoda anal isis parameter kimia

merujuk pad a Standar vIethode jar examination of water and waste water American Public Heedt Association (API-lA 2005)

Pengukuran pH Pengukuran pH air hujan dan air

sumur dilakukan dcngan metoda elektrometri mcnggunakan alat ukur pH elektronik (pHmeter) Alat dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 7 dan 10 dcngan mengatur seksama tombol kalibrasi tombol slope clan kompensasi suhu Kertas pH universal digunakan sebagai pengontrollpembanding

Pengukuran Kadar Kalsium Pengukuran kadar kalsium

dilakukan dengan metoda ti trimetri ti trasi kompleksometri Sebagai penitar digunakan larutan standart etilen diamin tetra asetat (EDTA) pada kondisi larutan pH 10 menggunakan indikatQI_ visual Eriokrom Black T Titik akhir titrasi dicapai saat wama biru indikator muncul

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Hujan Asam di WiJayah Industri Keasaman (pH) Air Hujan

Kualitas aIr hujan di wilayah penelitian disajikan berdasarkan data sekunder hasil peneiitian (Sutanto ct aI 1999) hasil penelitian 2001 (Ani Iryani 2001) dan data sekunder tahun 2006 (Sutanto et al tidak dipublikasikan) dan

(SUlanlo elkI)

Ekuogio Vol I () No1 April 20 I () 1-10

data tahun 2008 elan 2009 Data dan posisi sampling disesuaikan sehingga memperlihatkan suatu data seri yang dapat digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas air hujan Hasil pengamatan selama 5 kali (tahun) masingshymasing 16 lokasi dalam kurun waktu 10 tahun menunjukkan bahwa hanya 6 sampel air hujan (1 I) yang tidak mengalami hujan asam yaitu memiliki pH gt56 selebihnya (89) mengalami hujan asam Frekuensi kejadian hujan asam di Cisania Bogor hasil penelitian sebelumnya mencapai 72 (Budiwati et al 2006) Ini berarti peluang hujan asam sangat besar dan dapat dikatakan di wilayah penelitian selalu terjadi hujan asam Tingginya keasaman air hujan di wilayah il11 diakibatkan tingginya kadar polutan di udara Hasil pemantauan kualitas udara eli wilayah penelitian menunjukkan bahva eli pintu Tol Citeureup kadar S02 3096 uglm3 CO2 mencapai 679 uglmJ kadar N02 mencapai 3644 dan debu mencapai 2495 uglm3 (Dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor 2009) dan 6023 uglm3 CO2

( PT Holchim 2009)

Koordinat Sampling dan Peta Distribusi intensitas hujan asam

dibuat melalui overlay peta isopleth pH dengan peta Lokasi penelitian berdasarkan pada koordinat lintang Koordinat sampling diperiukan untuk keperiuan pembuatan peta isopleths Hasil identifikasi kordinat lintang dengan bantuan program Google Eart Posisi paling barat diwakili simpang Bambu Kuning (1068177deg BT) dan paling timur Indosat Narogong (1069353 deg BT) Posisi paling utara diwakili Pertigaan Cilodong (64362degLS) dan paling selatan Pintu TaL Sentul (65326deg LS)

Koordinat sampling air hujan dan air sumur disampaikan pada POSISI sampling paling barat 64850 LS dan 1068432 BT dan paling timur 64459 LS dan 106 9 127 BT Posisi paling utara

Hujan Asam Dan Leaching Logalll Ca

4

adalah Cimpaeun Ci langkap 64457 LS dan I06~563 (BT) dan paling selatan Pintu Tol Sentul 65305 LS dan 1068512 BT

Peta Isopleth pH Hujan Asam Data pH air hujan dipetakan dengan

bantuan computer program surfer 60 menghasilkan peta isopleth pH Peta wilayah diperoleh dari penelusuran dengan computer program Google Earth kemudian peta dilakukan digit ulang dengan bantuan computer program GIS ArcView 33 menghasilkan peta wilayah penelitian Peta isopleth pH selanjutnya dilakukan overlay dengan peta wiJayah penelitian menghasilkan pola distribusi hujan asam di wiJayah penelitian

Hasil penelusuran Google Earth wilayah penelitian dilakukan dan berdasarkan identifikasi Varna Inl kemudian ditandai sebagai daerah poligon ya ng menyatakan Lokasi industri di wilayah penelitian Pemetaan hujan asam di claerah penelitian dilakukan berdasarkan data penelitian tahun 1999 tahun 2001 tahun 2006 tahun 2008 dan tahun 2009 Hasil pemetaan adalah pet a isopleth pH yang menggambarkan distribusi spasial hujan asam di wilayah penelitian dan diperlihatkan pada Gambar 17 18 19 dan 20

Gambar 1 memperlihatkan peta isopleth pH yang dibuat berdasarkan data pH air hujan tahun 1999 Kisaran pH air hujan terukur antara pH 45 -sampai 54 Hujan dengan pH lt5 terjadi pada daerah disekitar PsCiteureup dan desa Gunung Putri meliputi daerah dalam radius 2 km Selain daerah tersebut hanya mengalami hujan asam ringan dengan pH antara 5-54 Pada periode bulan Nopember 1999shyFebruari 2000 rata-rata angin bertiup dmi arah utara dan barat laut dominan dari arah utara mencapai 70 dan dari arah barat laut 30 Kecepatan angin bertiup sangat rendah antara 05 - 21 ms

(Sutanlo dkk)

U()()gill Vol III No pIl12010 1-10

Dali peta isopleth pH (GambaI 2) nampak kendalaan cukup tinggi polutan dari bahwa daerah yang mellgalami hujan as am industri semen sangat mengkin cukup tinggi (pH lt50) adalah daelah menjangkau daerah ini sehingga intensitas Citeureup (Puspanegala) dan daerah hujan asam cukup tinggi Gunung Putri Daerah ini melupakan daerah industl semen Selain kepadatan

t Ilt Ja klla-644

-645

rt

-646 Bog

-647 75 Km

NSUlI9 ai sh p-648 bull Setushp

R~I krltlshp -649 Klliharushl)

1 Jalallshp -11111 10)1 jUwshp-6 50 500 o Alea illchlstlishp

-6 51 Ni

T~jv-652 I

~---E-rrshy-653

Bog

Oeuropok-644 i I l

-645

-------)-646

-647- 75 Km

f

NSlIl1g)ishp-648- middotSeTIIshp --Rel kldshp

-649 K JlihtllIs hp

1 Jalallshp J1111l to I j)IWS hp

-650 o Alea il1 cllistlishp

fl-651

VI -~ - E-652 l i

-653 2 Km

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693

Gambar 2 Peta Isopleth pH air hujan di wilayah industri Cibinong-Citeureup (dibuat dengan pemetaan ulang data pH air hujan tahun 2001)

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca (Su(IIo dkk)

5

bull

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693 2 Km

bull

Ek gi(f Vol 10 No1 April 2010 ]-10

Distribusi hujan asam tahun 2001 (Gambar 2) pola distribllsi hujan asam mirip dengan tahun 1999 (Gambar 1) Pada tahun 2006) distribusi hujan asam bergeser kearah barat hingga jarak 1 km dan melebar Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh angin yang bertiup ke barat Dari peta isopleth pH memperlihatkan bahwa hampir 80 luas area penelitian tahun 2001 mengalami hujan asam intensitas cukup tinggi (pH lt50) Meskipun arah angm dari utara namun kecepatannya sangat rendah (05-21 mdetik) medekati calm Daerah Puspanegara Citeureup mengalami hujan asam dengan intensitas sangat tinggi dengan pH air hujan terukur 361 dan 395 dan rata-rata keseluruhan air hijan mencapal pH 463 Tingginya intensitas hujan asam lI1i mungkin disebabkan arah angin dari utara banyak membawa polutan asam sehingga memperkuat intensitas hujan asam di wilayah ini Pada tahun 2006 hlljan asam di wilayah penelitian terrendah 404 yaitu di Simpang Pemda Bogor dan tertinggi 566 di Wanaherang Namun demikian di daerah Puspanegara dan sekitar pasar Citeureup intensitas hujan asam tetap tinggi dengan pH 445

Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa daerah hujan asam tersebar hampir 50 persen area penelitian Hujan asam intensitas cukup tinggi terjadi mulai dari daerah Wanaherang Tlajung Udik Gunung Putri Citeureup Tajur hingga Cibinong Hujan asam intensitas sangat tinggi (pH lt 45 ) terjadi di daerah Karang Asem Barat (pH 436) dan Puspanegara Citeureup Arah angin pada bulan-bulan pengamatan air hujan tahun 2008 Angin 90 didominasi dal1 arah barat ke timur tetapi dengan kecepatan 05-2 1 mldetik

Berdasarkan pola distribusi hlljan asam dan sumber polutan daerah industri nampak bahwa kecepatan angin yang sangat rendah tidak ban yak mempengaruhi pola distribusi hujan asam Kemungkinan lain adalah arah

Hujal1 Asa m Dan Leaching LogaD1 Ca

angin lokal yang menyebabkan terjadinya pergeseran daerah intensitas hujan asam tinggi kearah barat daya clibandingkan dengan pola distribusi hujan asam tahun 1999 Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup industri setempat dan dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor menyatakan pada bulan Desember 2008 arah angin ke Barat dengan kecepatan lebih kurang 21 kmjam

Pada tahun 2009 Kisaran pH air hujan an tara 375 sampai 83 Daerah intensitas hujan asam tinggi teridentifikasi pada Desa Kranggan Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cibinong dan sebagian kecamatan Citereup Pada peta memperlihatkan bahwa hampir y wilayah penelitian mengalami hujan asam Air Hujan memiliki kisaran pH dari 366 hingga 83 dengan rata-rata 509 Pada Bulan Desember arah angin clominan dari utara dengan kecepatan 21 kmjam sampai 3 kmjam

Daerah Penelitian Yang Sering lVIengalami Hujan Asam Intensitas Tinggi

Berdasarkan pola distribusi selama lima periode pengamatan tersebut nampak bahwa area yang mengalami intensitas hujan asam diperkirakan seluas 2 Km x 2 km = 4 km2

Area seluas ini yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi Selanjutnya disebut pulau hujan asam Pulau hujan asam middot akan bergeser-geser kesegala arah dapat melebar dan dapat juga menyempit tergantung kepada arah dan kekuatan angin Angin yang bertiup kencang akan mendistribusi kan pol utan khususnya debu hingga J angkuan yang lebih luas efeknya terhadap hujan asam adalah menurunkan intensitas hujan asam Terjadinya pergeseran pola distribusi hujan asam intensitas tinggi di wilayah peneJitian menunjukkan bahwa suatu daerah daJam wilayah penelitian tidak selalujarang mengalami in~ensitas hujan asam tinggi

(Sutanto dkk)

6

Ekulugia Vol 10 No 1 l priI2010 1-0

Namun demikian terdapat beberapa daerah yang selalusering Il1cngalami hujan asam intensitas tinggi Daerah-daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi akan memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan hidup dibandingkan dengan daerah yang selalu mengalami hujan asam intensitas tinggi Untuk itu ditetapkan daerah mana saja yang mengalami hujan asam intensitas tinggi

Hasil overlay merupakan daerah msan berbagai pet a isopleth pH ditandai sebagai daerah yang sering mengalami hujan asam Daerah ini ditampilkan dalam Gambar 3 diberi tanda lingkaran berwarna

kemerahan yaitu meliputi desa Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah yang meliputi desa-desa ini seeara tcrus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi dengan pH lt 50 bahkan dapat meneapai pH lt4

Daerah lainnya seperti Sentul Kalapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap iarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

i

I LfJI- aSf PeMI I n - - -

P i

J

- OMl bhdengllo1inten9tas h4t1O _ asam lill991 (pH c S)0

_ ---L--___ _ _ __ ___ _ _ _

Gambar 3 Identifikasi daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi dari hasil overlay peta isopleth pH th 1999-2009 di Wilayah industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah 477 pada tahun 2009 Perubahan pH air YangSering Mengalami Hujan Asam hujan menunjukkan adanya perubahan

Perubahan rata-rata pH air hujan di kadar polutan di udara Semakin setiap lokasi di wilayah penelitian pada menurunnya pH berarti semakin tinggi daerah yang sering mengalami hujan asam kadar polutan penyebab asam Kad ar debu tinggi dali 500 pad a tahun 1999 menj adi eli daerah ini antma 200-315 uglm 3

dan

Huan Asam Dan Leaching Loga m Ca _ (Sulono dkk)

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 5: EKOLOGIA - IPB University

tk()ugill Vol 10 No1 pnI2010 I-IU

2000 2002 2006 2008 dan 2009 Masing-masing dibuat isopleth pH menggunakan bantu3n program komputer surfcr 60 pada peta lokasi penelitian hasil digitasi menggunakan program GIS ArcView 33 Masing-masing peta isoplcth dilakukan overlay diatas peta yang lokasi untuk menggambZrkan distribusi dan intensitas hUJan asam di wilayah penelitian Dari peta-peta ini diidentifikasi daerah yang sering dan yang jnrang mengalaml hujan asam intensitas tinggi

Membuat Pola Kecenderungan Penurunan Kualitas Air Hujan

Pola kecenderungan penurunan kualitas dibuat untuk 3 parameter yaitu rata-rata pH rata-rata kadar sulfat dan kadar nitrat Data yang digunakan adalah data tahul1 2000 2002 dan 2006 2008 dan 2009 Untuk maksud ini dilakukan dcngan bantuan komputer program mini tab untuk mendapatkan persamaan matematik dan visualisasi bTafik Y = a + b X Pcrsamaan matematika (regresl ) antara penurunan kualitas air hujan versus tahun b diuji statistik sampai diperoleh persamaan yang cukup valid

Menentukan Persamaan Kecenderungan Perubahan Sumur dan Air Hujan

Pola kecenderungan perubahan kualitas air sumur dilakukan dengan data seri dari tahun 1995 sampai 2009 Untuk mendapatkan persamaan matematik kecenderungan ini akan digunakan bantuan program komputer minitab 14 atau Excel 2003 Untuk menemukan hubungan perubahan kualitas alr sumur akibat perubahan kualitas all hujan akan digunakan data kualitas air sumur dan air hujan tahun 1999 sampai 2009 del)gan bantuan program komputer minitab 14 atau mikrosof excel 2003 Hubungan sederhana antara kualitas aIr hujan dan air sumur abn dibangun dengan model

[ x] ail = k [x] a

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

[xl co konscntrasl parameter kimia tertentu ah = air hujan as = air sumur

k = konstanta Paramcter kualitas air hujan yang

akan dibuat persamaan ini adalah pH dan parameier lain sesuai dengan parametcr air sumur yang diamati yaitu kadar nitrat dan sulfat Scdangkan parameter logam akan dibangun persamaan antma tingkat keasaman dengan kadar Ca

Metoda AnaJisis Kimia Metoda anal isis parameter kimia

merujuk pad a Standar vIethode jar examination of water and waste water American Public Heedt Association (API-lA 2005)

Pengukuran pH Pengukuran pH air hujan dan air

sumur dilakukan dcngan metoda elektrometri mcnggunakan alat ukur pH elektronik (pHmeter) Alat dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 7 dan 10 dcngan mengatur seksama tombol kalibrasi tombol slope clan kompensasi suhu Kertas pH universal digunakan sebagai pengontrollpembanding

Pengukuran Kadar Kalsium Pengukuran kadar kalsium

dilakukan dengan metoda ti trimetri ti trasi kompleksometri Sebagai penitar digunakan larutan standart etilen diamin tetra asetat (EDTA) pada kondisi larutan pH 10 menggunakan indikatQI_ visual Eriokrom Black T Titik akhir titrasi dicapai saat wama biru indikator muncul

HASIL DAN PEMBAHASAN Distribusi Hujan Asam di WiJayah Industri Keasaman (pH) Air Hujan

Kualitas aIr hujan di wilayah penelitian disajikan berdasarkan data sekunder hasil peneiitian (Sutanto ct aI 1999) hasil penelitian 2001 (Ani Iryani 2001) dan data sekunder tahun 2006 (Sutanto et al tidak dipublikasikan) dan

(SUlanlo elkI)

Ekuogio Vol I () No1 April 20 I () 1-10

data tahun 2008 elan 2009 Data dan posisi sampling disesuaikan sehingga memperlihatkan suatu data seri yang dapat digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas air hujan Hasil pengamatan selama 5 kali (tahun) masingshymasing 16 lokasi dalam kurun waktu 10 tahun menunjukkan bahwa hanya 6 sampel air hujan (1 I) yang tidak mengalami hujan asam yaitu memiliki pH gt56 selebihnya (89) mengalami hujan asam Frekuensi kejadian hujan asam di Cisania Bogor hasil penelitian sebelumnya mencapai 72 (Budiwati et al 2006) Ini berarti peluang hujan asam sangat besar dan dapat dikatakan di wilayah penelitian selalu terjadi hujan asam Tingginya keasaman air hujan di wilayah il11 diakibatkan tingginya kadar polutan di udara Hasil pemantauan kualitas udara eli wilayah penelitian menunjukkan bahva eli pintu Tol Citeureup kadar S02 3096 uglm3 CO2 mencapai 679 uglmJ kadar N02 mencapai 3644 dan debu mencapai 2495 uglm3 (Dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor 2009) dan 6023 uglm3 CO2

( PT Holchim 2009)

Koordinat Sampling dan Peta Distribusi intensitas hujan asam

dibuat melalui overlay peta isopleth pH dengan peta Lokasi penelitian berdasarkan pada koordinat lintang Koordinat sampling diperiukan untuk keperiuan pembuatan peta isopleths Hasil identifikasi kordinat lintang dengan bantuan program Google Eart Posisi paling barat diwakili simpang Bambu Kuning (1068177deg BT) dan paling timur Indosat Narogong (1069353 deg BT) Posisi paling utara diwakili Pertigaan Cilodong (64362degLS) dan paling selatan Pintu TaL Sentul (65326deg LS)

Koordinat sampling air hujan dan air sumur disampaikan pada POSISI sampling paling barat 64850 LS dan 1068432 BT dan paling timur 64459 LS dan 106 9 127 BT Posisi paling utara

Hujan Asam Dan Leaching Logalll Ca

4

adalah Cimpaeun Ci langkap 64457 LS dan I06~563 (BT) dan paling selatan Pintu Tol Sentul 65305 LS dan 1068512 BT

Peta Isopleth pH Hujan Asam Data pH air hujan dipetakan dengan

bantuan computer program surfer 60 menghasilkan peta isopleth pH Peta wilayah diperoleh dari penelusuran dengan computer program Google Earth kemudian peta dilakukan digit ulang dengan bantuan computer program GIS ArcView 33 menghasilkan peta wilayah penelitian Peta isopleth pH selanjutnya dilakukan overlay dengan peta wiJayah penelitian menghasilkan pola distribusi hujan asam di wiJayah penelitian

Hasil penelusuran Google Earth wilayah penelitian dilakukan dan berdasarkan identifikasi Varna Inl kemudian ditandai sebagai daerah poligon ya ng menyatakan Lokasi industri di wilayah penelitian Pemetaan hujan asam di claerah penelitian dilakukan berdasarkan data penelitian tahun 1999 tahun 2001 tahun 2006 tahun 2008 dan tahun 2009 Hasil pemetaan adalah pet a isopleth pH yang menggambarkan distribusi spasial hujan asam di wilayah penelitian dan diperlihatkan pada Gambar 17 18 19 dan 20

Gambar 1 memperlihatkan peta isopleth pH yang dibuat berdasarkan data pH air hujan tahun 1999 Kisaran pH air hujan terukur antara pH 45 -sampai 54 Hujan dengan pH lt5 terjadi pada daerah disekitar PsCiteureup dan desa Gunung Putri meliputi daerah dalam radius 2 km Selain daerah tersebut hanya mengalami hujan asam ringan dengan pH antara 5-54 Pada periode bulan Nopember 1999shyFebruari 2000 rata-rata angin bertiup dmi arah utara dan barat laut dominan dari arah utara mencapai 70 dan dari arah barat laut 30 Kecepatan angin bertiup sangat rendah antara 05 - 21 ms

(Sutanlo dkk)

U()()gill Vol III No pIl12010 1-10

Dali peta isopleth pH (GambaI 2) nampak kendalaan cukup tinggi polutan dari bahwa daerah yang mellgalami hujan as am industri semen sangat mengkin cukup tinggi (pH lt50) adalah daelah menjangkau daerah ini sehingga intensitas Citeureup (Puspanegala) dan daerah hujan asam cukup tinggi Gunung Putri Daerah ini melupakan daerah industl semen Selain kepadatan

t Ilt Ja klla-644

-645

rt

-646 Bog

-647 75 Km

NSUlI9 ai sh p-648 bull Setushp

R~I krltlshp -649 Klliharushl)

1 Jalallshp -11111 10)1 jUwshp-6 50 500 o Alea illchlstlishp

-6 51 Ni

T~jv-652 I

~---E-rrshy-653

Bog

Oeuropok-644 i I l

-645

-------)-646

-647- 75 Km

f

NSlIl1g)ishp-648- middotSeTIIshp --Rel kldshp

-649 K JlihtllIs hp

1 Jalallshp J1111l to I j)IWS hp

-650 o Alea il1 cllistlishp

fl-651

VI -~ - E-652 l i

-653 2 Km

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693

Gambar 2 Peta Isopleth pH air hujan di wilayah industri Cibinong-Citeureup (dibuat dengan pemetaan ulang data pH air hujan tahun 2001)

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca (Su(IIo dkk)

5

bull

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693 2 Km

bull

Ek gi(f Vol 10 No1 April 2010 ]-10

Distribusi hujan asam tahun 2001 (Gambar 2) pola distribllsi hujan asam mirip dengan tahun 1999 (Gambar 1) Pada tahun 2006) distribusi hujan asam bergeser kearah barat hingga jarak 1 km dan melebar Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh angin yang bertiup ke barat Dari peta isopleth pH memperlihatkan bahwa hampir 80 luas area penelitian tahun 2001 mengalami hujan asam intensitas cukup tinggi (pH lt50) Meskipun arah angm dari utara namun kecepatannya sangat rendah (05-21 mdetik) medekati calm Daerah Puspanegara Citeureup mengalami hujan asam dengan intensitas sangat tinggi dengan pH air hujan terukur 361 dan 395 dan rata-rata keseluruhan air hijan mencapal pH 463 Tingginya intensitas hujan asam lI1i mungkin disebabkan arah angin dari utara banyak membawa polutan asam sehingga memperkuat intensitas hujan asam di wilayah ini Pada tahun 2006 hlljan asam di wilayah penelitian terrendah 404 yaitu di Simpang Pemda Bogor dan tertinggi 566 di Wanaherang Namun demikian di daerah Puspanegara dan sekitar pasar Citeureup intensitas hujan asam tetap tinggi dengan pH 445

Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa daerah hujan asam tersebar hampir 50 persen area penelitian Hujan asam intensitas cukup tinggi terjadi mulai dari daerah Wanaherang Tlajung Udik Gunung Putri Citeureup Tajur hingga Cibinong Hujan asam intensitas sangat tinggi (pH lt 45 ) terjadi di daerah Karang Asem Barat (pH 436) dan Puspanegara Citeureup Arah angin pada bulan-bulan pengamatan air hujan tahun 2008 Angin 90 didominasi dal1 arah barat ke timur tetapi dengan kecepatan 05-2 1 mldetik

Berdasarkan pola distribusi hlljan asam dan sumber polutan daerah industri nampak bahwa kecepatan angin yang sangat rendah tidak ban yak mempengaruhi pola distribusi hujan asam Kemungkinan lain adalah arah

Hujal1 Asa m Dan Leaching LogaD1 Ca

angin lokal yang menyebabkan terjadinya pergeseran daerah intensitas hujan asam tinggi kearah barat daya clibandingkan dengan pola distribusi hujan asam tahun 1999 Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup industri setempat dan dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor menyatakan pada bulan Desember 2008 arah angin ke Barat dengan kecepatan lebih kurang 21 kmjam

Pada tahun 2009 Kisaran pH air hujan an tara 375 sampai 83 Daerah intensitas hujan asam tinggi teridentifikasi pada Desa Kranggan Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cibinong dan sebagian kecamatan Citereup Pada peta memperlihatkan bahwa hampir y wilayah penelitian mengalami hujan asam Air Hujan memiliki kisaran pH dari 366 hingga 83 dengan rata-rata 509 Pada Bulan Desember arah angin clominan dari utara dengan kecepatan 21 kmjam sampai 3 kmjam

Daerah Penelitian Yang Sering lVIengalami Hujan Asam Intensitas Tinggi

Berdasarkan pola distribusi selama lima periode pengamatan tersebut nampak bahwa area yang mengalami intensitas hujan asam diperkirakan seluas 2 Km x 2 km = 4 km2

Area seluas ini yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi Selanjutnya disebut pulau hujan asam Pulau hujan asam middot akan bergeser-geser kesegala arah dapat melebar dan dapat juga menyempit tergantung kepada arah dan kekuatan angin Angin yang bertiup kencang akan mendistribusi kan pol utan khususnya debu hingga J angkuan yang lebih luas efeknya terhadap hujan asam adalah menurunkan intensitas hujan asam Terjadinya pergeseran pola distribusi hujan asam intensitas tinggi di wilayah peneJitian menunjukkan bahwa suatu daerah daJam wilayah penelitian tidak selalujarang mengalami in~ensitas hujan asam tinggi

(Sutanto dkk)

6

Ekulugia Vol 10 No 1 l priI2010 1-0

Namun demikian terdapat beberapa daerah yang selalusering Il1cngalami hujan asam intensitas tinggi Daerah-daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi akan memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan hidup dibandingkan dengan daerah yang selalu mengalami hujan asam intensitas tinggi Untuk itu ditetapkan daerah mana saja yang mengalami hujan asam intensitas tinggi

Hasil overlay merupakan daerah msan berbagai pet a isopleth pH ditandai sebagai daerah yang sering mengalami hujan asam Daerah ini ditampilkan dalam Gambar 3 diberi tanda lingkaran berwarna

kemerahan yaitu meliputi desa Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah yang meliputi desa-desa ini seeara tcrus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi dengan pH lt 50 bahkan dapat meneapai pH lt4

Daerah lainnya seperti Sentul Kalapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap iarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

i

I LfJI- aSf PeMI I n - - -

P i

J

- OMl bhdengllo1inten9tas h4t1O _ asam lill991 (pH c S)0

_ ---L--___ _ _ __ ___ _ _ _

Gambar 3 Identifikasi daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi dari hasil overlay peta isopleth pH th 1999-2009 di Wilayah industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah 477 pada tahun 2009 Perubahan pH air YangSering Mengalami Hujan Asam hujan menunjukkan adanya perubahan

Perubahan rata-rata pH air hujan di kadar polutan di udara Semakin setiap lokasi di wilayah penelitian pada menurunnya pH berarti semakin tinggi daerah yang sering mengalami hujan asam kadar polutan penyebab asam Kad ar debu tinggi dali 500 pad a tahun 1999 menj adi eli daerah ini antma 200-315 uglm 3

dan

Huan Asam Dan Leaching Loga m Ca _ (Sulono dkk)

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 6: EKOLOGIA - IPB University

Ekuogio Vol I () No1 April 20 I () 1-10

data tahun 2008 elan 2009 Data dan posisi sampling disesuaikan sehingga memperlihatkan suatu data seri yang dapat digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas air hujan Hasil pengamatan selama 5 kali (tahun) masingshymasing 16 lokasi dalam kurun waktu 10 tahun menunjukkan bahwa hanya 6 sampel air hujan (1 I) yang tidak mengalami hujan asam yaitu memiliki pH gt56 selebihnya (89) mengalami hujan asam Frekuensi kejadian hujan asam di Cisania Bogor hasil penelitian sebelumnya mencapai 72 (Budiwati et al 2006) Ini berarti peluang hujan asam sangat besar dan dapat dikatakan di wilayah penelitian selalu terjadi hujan asam Tingginya keasaman air hujan di wilayah il11 diakibatkan tingginya kadar polutan di udara Hasil pemantauan kualitas udara eli wilayah penelitian menunjukkan bahva eli pintu Tol Citeureup kadar S02 3096 uglm3 CO2 mencapai 679 uglmJ kadar N02 mencapai 3644 dan debu mencapai 2495 uglm3 (Dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor 2009) dan 6023 uglm3 CO2

( PT Holchim 2009)

Koordinat Sampling dan Peta Distribusi intensitas hujan asam

dibuat melalui overlay peta isopleth pH dengan peta Lokasi penelitian berdasarkan pada koordinat lintang Koordinat sampling diperiukan untuk keperiuan pembuatan peta isopleths Hasil identifikasi kordinat lintang dengan bantuan program Google Eart Posisi paling barat diwakili simpang Bambu Kuning (1068177deg BT) dan paling timur Indosat Narogong (1069353 deg BT) Posisi paling utara diwakili Pertigaan Cilodong (64362degLS) dan paling selatan Pintu TaL Sentul (65326deg LS)

Koordinat sampling air hujan dan air sumur disampaikan pada POSISI sampling paling barat 64850 LS dan 1068432 BT dan paling timur 64459 LS dan 106 9 127 BT Posisi paling utara

Hujan Asam Dan Leaching Logalll Ca

4

adalah Cimpaeun Ci langkap 64457 LS dan I06~563 (BT) dan paling selatan Pintu Tol Sentul 65305 LS dan 1068512 BT

Peta Isopleth pH Hujan Asam Data pH air hujan dipetakan dengan

bantuan computer program surfer 60 menghasilkan peta isopleth pH Peta wilayah diperoleh dari penelusuran dengan computer program Google Earth kemudian peta dilakukan digit ulang dengan bantuan computer program GIS ArcView 33 menghasilkan peta wilayah penelitian Peta isopleth pH selanjutnya dilakukan overlay dengan peta wiJayah penelitian menghasilkan pola distribusi hujan asam di wiJayah penelitian

Hasil penelusuran Google Earth wilayah penelitian dilakukan dan berdasarkan identifikasi Varna Inl kemudian ditandai sebagai daerah poligon ya ng menyatakan Lokasi industri di wilayah penelitian Pemetaan hujan asam di claerah penelitian dilakukan berdasarkan data penelitian tahun 1999 tahun 2001 tahun 2006 tahun 2008 dan tahun 2009 Hasil pemetaan adalah pet a isopleth pH yang menggambarkan distribusi spasial hujan asam di wilayah penelitian dan diperlihatkan pada Gambar 17 18 19 dan 20

Gambar 1 memperlihatkan peta isopleth pH yang dibuat berdasarkan data pH air hujan tahun 1999 Kisaran pH air hujan terukur antara pH 45 -sampai 54 Hujan dengan pH lt5 terjadi pada daerah disekitar PsCiteureup dan desa Gunung Putri meliputi daerah dalam radius 2 km Selain daerah tersebut hanya mengalami hujan asam ringan dengan pH antara 5-54 Pada periode bulan Nopember 1999shyFebruari 2000 rata-rata angin bertiup dmi arah utara dan barat laut dominan dari arah utara mencapai 70 dan dari arah barat laut 30 Kecepatan angin bertiup sangat rendah antara 05 - 21 ms

(Sutanlo dkk)

U()()gill Vol III No pIl12010 1-10

Dali peta isopleth pH (GambaI 2) nampak kendalaan cukup tinggi polutan dari bahwa daerah yang mellgalami hujan as am industri semen sangat mengkin cukup tinggi (pH lt50) adalah daelah menjangkau daerah ini sehingga intensitas Citeureup (Puspanegala) dan daerah hujan asam cukup tinggi Gunung Putri Daerah ini melupakan daerah industl semen Selain kepadatan

t Ilt Ja klla-644

-645

rt

-646 Bog

-647 75 Km

NSUlI9 ai sh p-648 bull Setushp

R~I krltlshp -649 Klliharushl)

1 Jalallshp -11111 10)1 jUwshp-6 50 500 o Alea illchlstlishp

-6 51 Ni

T~jv-652 I

~---E-rrshy-653

Bog

Oeuropok-644 i I l

-645

-------)-646

-647- 75 Km

f

NSlIl1g)ishp-648- middotSeTIIshp --Rel kldshp

-649 K JlihtllIs hp

1 Jalallshp J1111l to I j)IWS hp

-650 o Alea il1 cllistlishp

fl-651

VI -~ - E-652 l i

-653 2 Km

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693

Gambar 2 Peta Isopleth pH air hujan di wilayah industri Cibinong-Citeureup (dibuat dengan pemetaan ulang data pH air hujan tahun 2001)

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca (Su(IIo dkk)

5

bull

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693 2 Km

bull

Ek gi(f Vol 10 No1 April 2010 ]-10

Distribusi hujan asam tahun 2001 (Gambar 2) pola distribllsi hujan asam mirip dengan tahun 1999 (Gambar 1) Pada tahun 2006) distribusi hujan asam bergeser kearah barat hingga jarak 1 km dan melebar Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh angin yang bertiup ke barat Dari peta isopleth pH memperlihatkan bahwa hampir 80 luas area penelitian tahun 2001 mengalami hujan asam intensitas cukup tinggi (pH lt50) Meskipun arah angm dari utara namun kecepatannya sangat rendah (05-21 mdetik) medekati calm Daerah Puspanegara Citeureup mengalami hujan asam dengan intensitas sangat tinggi dengan pH air hujan terukur 361 dan 395 dan rata-rata keseluruhan air hijan mencapal pH 463 Tingginya intensitas hujan asam lI1i mungkin disebabkan arah angin dari utara banyak membawa polutan asam sehingga memperkuat intensitas hujan asam di wilayah ini Pada tahun 2006 hlljan asam di wilayah penelitian terrendah 404 yaitu di Simpang Pemda Bogor dan tertinggi 566 di Wanaherang Namun demikian di daerah Puspanegara dan sekitar pasar Citeureup intensitas hujan asam tetap tinggi dengan pH 445

Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa daerah hujan asam tersebar hampir 50 persen area penelitian Hujan asam intensitas cukup tinggi terjadi mulai dari daerah Wanaherang Tlajung Udik Gunung Putri Citeureup Tajur hingga Cibinong Hujan asam intensitas sangat tinggi (pH lt 45 ) terjadi di daerah Karang Asem Barat (pH 436) dan Puspanegara Citeureup Arah angin pada bulan-bulan pengamatan air hujan tahun 2008 Angin 90 didominasi dal1 arah barat ke timur tetapi dengan kecepatan 05-2 1 mldetik

Berdasarkan pola distribusi hlljan asam dan sumber polutan daerah industri nampak bahwa kecepatan angin yang sangat rendah tidak ban yak mempengaruhi pola distribusi hujan asam Kemungkinan lain adalah arah

Hujal1 Asa m Dan Leaching LogaD1 Ca

angin lokal yang menyebabkan terjadinya pergeseran daerah intensitas hujan asam tinggi kearah barat daya clibandingkan dengan pola distribusi hujan asam tahun 1999 Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup industri setempat dan dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor menyatakan pada bulan Desember 2008 arah angin ke Barat dengan kecepatan lebih kurang 21 kmjam

Pada tahun 2009 Kisaran pH air hujan an tara 375 sampai 83 Daerah intensitas hujan asam tinggi teridentifikasi pada Desa Kranggan Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cibinong dan sebagian kecamatan Citereup Pada peta memperlihatkan bahwa hampir y wilayah penelitian mengalami hujan asam Air Hujan memiliki kisaran pH dari 366 hingga 83 dengan rata-rata 509 Pada Bulan Desember arah angin clominan dari utara dengan kecepatan 21 kmjam sampai 3 kmjam

Daerah Penelitian Yang Sering lVIengalami Hujan Asam Intensitas Tinggi

Berdasarkan pola distribusi selama lima periode pengamatan tersebut nampak bahwa area yang mengalami intensitas hujan asam diperkirakan seluas 2 Km x 2 km = 4 km2

Area seluas ini yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi Selanjutnya disebut pulau hujan asam Pulau hujan asam middot akan bergeser-geser kesegala arah dapat melebar dan dapat juga menyempit tergantung kepada arah dan kekuatan angin Angin yang bertiup kencang akan mendistribusi kan pol utan khususnya debu hingga J angkuan yang lebih luas efeknya terhadap hujan asam adalah menurunkan intensitas hujan asam Terjadinya pergeseran pola distribusi hujan asam intensitas tinggi di wilayah peneJitian menunjukkan bahwa suatu daerah daJam wilayah penelitian tidak selalujarang mengalami in~ensitas hujan asam tinggi

(Sutanto dkk)

6

Ekulugia Vol 10 No 1 l priI2010 1-0

Namun demikian terdapat beberapa daerah yang selalusering Il1cngalami hujan asam intensitas tinggi Daerah-daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi akan memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan hidup dibandingkan dengan daerah yang selalu mengalami hujan asam intensitas tinggi Untuk itu ditetapkan daerah mana saja yang mengalami hujan asam intensitas tinggi

Hasil overlay merupakan daerah msan berbagai pet a isopleth pH ditandai sebagai daerah yang sering mengalami hujan asam Daerah ini ditampilkan dalam Gambar 3 diberi tanda lingkaran berwarna

kemerahan yaitu meliputi desa Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah yang meliputi desa-desa ini seeara tcrus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi dengan pH lt 50 bahkan dapat meneapai pH lt4

Daerah lainnya seperti Sentul Kalapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap iarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

i

I LfJI- aSf PeMI I n - - -

P i

J

- OMl bhdengllo1inten9tas h4t1O _ asam lill991 (pH c S)0

_ ---L--___ _ _ __ ___ _ _ _

Gambar 3 Identifikasi daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi dari hasil overlay peta isopleth pH th 1999-2009 di Wilayah industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah 477 pada tahun 2009 Perubahan pH air YangSering Mengalami Hujan Asam hujan menunjukkan adanya perubahan

Perubahan rata-rata pH air hujan di kadar polutan di udara Semakin setiap lokasi di wilayah penelitian pada menurunnya pH berarti semakin tinggi daerah yang sering mengalami hujan asam kadar polutan penyebab asam Kad ar debu tinggi dali 500 pad a tahun 1999 menj adi eli daerah ini antma 200-315 uglm 3

dan

Huan Asam Dan Leaching Loga m Ca _ (Sulono dkk)

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 7: EKOLOGIA - IPB University

U()()gill Vol III No pIl12010 1-10

Dali peta isopleth pH (GambaI 2) nampak kendalaan cukup tinggi polutan dari bahwa daerah yang mellgalami hujan as am industri semen sangat mengkin cukup tinggi (pH lt50) adalah daelah menjangkau daerah ini sehingga intensitas Citeureup (Puspanegala) dan daerah hujan asam cukup tinggi Gunung Putri Daerah ini melupakan daerah industl semen Selain kepadatan

t Ilt Ja klla-644

-645

rt

-646 Bog

-647 75 Km

NSUlI9 ai sh p-648 bull Setushp

R~I krltlshp -649 Klliharushl)

1 Jalallshp -11111 10)1 jUwshp-6 50 500 o Alea illchlstlishp

-6 51 Ni

T~jv-652 I

~---E-rrshy-653

Bog

Oeuropok-644 i I l

-645

-------)-646

-647- 75 Km

f

NSlIl1g)ishp-648- middotSeTIIshp --Rel kldshp

-649 K JlihtllIs hp

1 Jalallshp J1111l to I j)IWS hp

-650 o Alea il1 cllistlishp

fl-651

VI -~ - E-652 l i

-653 2 Km

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693

Gambar 2 Peta Isopleth pH air hujan di wilayah industri Cibinong-Citeureup (dibuat dengan pemetaan ulang data pH air hujan tahun 2001)

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca (Su(IIo dkk)

5

bull

10682 10683 10684 10685 10686 10687 10688 10689 10690 10691 10692 10693 2 Km

bull

Ek gi(f Vol 10 No1 April 2010 ]-10

Distribusi hujan asam tahun 2001 (Gambar 2) pola distribllsi hujan asam mirip dengan tahun 1999 (Gambar 1) Pada tahun 2006) distribusi hujan asam bergeser kearah barat hingga jarak 1 km dan melebar Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh angin yang bertiup ke barat Dari peta isopleth pH memperlihatkan bahwa hampir 80 luas area penelitian tahun 2001 mengalami hujan asam intensitas cukup tinggi (pH lt50) Meskipun arah angm dari utara namun kecepatannya sangat rendah (05-21 mdetik) medekati calm Daerah Puspanegara Citeureup mengalami hujan asam dengan intensitas sangat tinggi dengan pH air hujan terukur 361 dan 395 dan rata-rata keseluruhan air hijan mencapal pH 463 Tingginya intensitas hujan asam lI1i mungkin disebabkan arah angin dari utara banyak membawa polutan asam sehingga memperkuat intensitas hujan asam di wilayah ini Pada tahun 2006 hlljan asam di wilayah penelitian terrendah 404 yaitu di Simpang Pemda Bogor dan tertinggi 566 di Wanaherang Namun demikian di daerah Puspanegara dan sekitar pasar Citeureup intensitas hujan asam tetap tinggi dengan pH 445

Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa daerah hujan asam tersebar hampir 50 persen area penelitian Hujan asam intensitas cukup tinggi terjadi mulai dari daerah Wanaherang Tlajung Udik Gunung Putri Citeureup Tajur hingga Cibinong Hujan asam intensitas sangat tinggi (pH lt 45 ) terjadi di daerah Karang Asem Barat (pH 436) dan Puspanegara Citeureup Arah angin pada bulan-bulan pengamatan air hujan tahun 2008 Angin 90 didominasi dal1 arah barat ke timur tetapi dengan kecepatan 05-2 1 mldetik

Berdasarkan pola distribusi hlljan asam dan sumber polutan daerah industri nampak bahwa kecepatan angin yang sangat rendah tidak ban yak mempengaruhi pola distribusi hujan asam Kemungkinan lain adalah arah

Hujal1 Asa m Dan Leaching LogaD1 Ca

angin lokal yang menyebabkan terjadinya pergeseran daerah intensitas hujan asam tinggi kearah barat daya clibandingkan dengan pola distribusi hujan asam tahun 1999 Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup industri setempat dan dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor menyatakan pada bulan Desember 2008 arah angin ke Barat dengan kecepatan lebih kurang 21 kmjam

Pada tahun 2009 Kisaran pH air hujan an tara 375 sampai 83 Daerah intensitas hujan asam tinggi teridentifikasi pada Desa Kranggan Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cibinong dan sebagian kecamatan Citereup Pada peta memperlihatkan bahwa hampir y wilayah penelitian mengalami hujan asam Air Hujan memiliki kisaran pH dari 366 hingga 83 dengan rata-rata 509 Pada Bulan Desember arah angin clominan dari utara dengan kecepatan 21 kmjam sampai 3 kmjam

Daerah Penelitian Yang Sering lVIengalami Hujan Asam Intensitas Tinggi

Berdasarkan pola distribusi selama lima periode pengamatan tersebut nampak bahwa area yang mengalami intensitas hujan asam diperkirakan seluas 2 Km x 2 km = 4 km2

Area seluas ini yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi Selanjutnya disebut pulau hujan asam Pulau hujan asam middot akan bergeser-geser kesegala arah dapat melebar dan dapat juga menyempit tergantung kepada arah dan kekuatan angin Angin yang bertiup kencang akan mendistribusi kan pol utan khususnya debu hingga J angkuan yang lebih luas efeknya terhadap hujan asam adalah menurunkan intensitas hujan asam Terjadinya pergeseran pola distribusi hujan asam intensitas tinggi di wilayah peneJitian menunjukkan bahwa suatu daerah daJam wilayah penelitian tidak selalujarang mengalami in~ensitas hujan asam tinggi

(Sutanto dkk)

6

Ekulugia Vol 10 No 1 l priI2010 1-0

Namun demikian terdapat beberapa daerah yang selalusering Il1cngalami hujan asam intensitas tinggi Daerah-daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi akan memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan hidup dibandingkan dengan daerah yang selalu mengalami hujan asam intensitas tinggi Untuk itu ditetapkan daerah mana saja yang mengalami hujan asam intensitas tinggi

Hasil overlay merupakan daerah msan berbagai pet a isopleth pH ditandai sebagai daerah yang sering mengalami hujan asam Daerah ini ditampilkan dalam Gambar 3 diberi tanda lingkaran berwarna

kemerahan yaitu meliputi desa Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah yang meliputi desa-desa ini seeara tcrus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi dengan pH lt 50 bahkan dapat meneapai pH lt4

Daerah lainnya seperti Sentul Kalapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap iarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

i

I LfJI- aSf PeMI I n - - -

P i

J

- OMl bhdengllo1inten9tas h4t1O _ asam lill991 (pH c S)0

_ ---L--___ _ _ __ ___ _ _ _

Gambar 3 Identifikasi daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi dari hasil overlay peta isopleth pH th 1999-2009 di Wilayah industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah 477 pada tahun 2009 Perubahan pH air YangSering Mengalami Hujan Asam hujan menunjukkan adanya perubahan

Perubahan rata-rata pH air hujan di kadar polutan di udara Semakin setiap lokasi di wilayah penelitian pada menurunnya pH berarti semakin tinggi daerah yang sering mengalami hujan asam kadar polutan penyebab asam Kad ar debu tinggi dali 500 pad a tahun 1999 menj adi eli daerah ini antma 200-315 uglm 3

dan

Huan Asam Dan Leaching Loga m Ca _ (Sulono dkk)

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 8: EKOLOGIA - IPB University

Ek gi(f Vol 10 No1 April 2010 ]-10

Distribusi hujan asam tahun 2001 (Gambar 2) pola distribllsi hujan asam mirip dengan tahun 1999 (Gambar 1) Pada tahun 2006) distribusi hujan asam bergeser kearah barat hingga jarak 1 km dan melebar Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh angin yang bertiup ke barat Dari peta isopleth pH memperlihatkan bahwa hampir 80 luas area penelitian tahun 2001 mengalami hujan asam intensitas cukup tinggi (pH lt50) Meskipun arah angm dari utara namun kecepatannya sangat rendah (05-21 mdetik) medekati calm Daerah Puspanegara Citeureup mengalami hujan asam dengan intensitas sangat tinggi dengan pH air hujan terukur 361 dan 395 dan rata-rata keseluruhan air hijan mencapal pH 463 Tingginya intensitas hujan asam lI1i mungkin disebabkan arah angin dari utara banyak membawa polutan asam sehingga memperkuat intensitas hujan asam di wilayah ini Pada tahun 2006 hlljan asam di wilayah penelitian terrendah 404 yaitu di Simpang Pemda Bogor dan tertinggi 566 di Wanaherang Namun demikian di daerah Puspanegara dan sekitar pasar Citeureup intensitas hujan asam tetap tinggi dengan pH 445

Pada tahun 2008 menunjukkan bahwa daerah hujan asam tersebar hampir 50 persen area penelitian Hujan asam intensitas cukup tinggi terjadi mulai dari daerah Wanaherang Tlajung Udik Gunung Putri Citeureup Tajur hingga Cibinong Hujan asam intensitas sangat tinggi (pH lt 45 ) terjadi di daerah Karang Asem Barat (pH 436) dan Puspanegara Citeureup Arah angin pada bulan-bulan pengamatan air hujan tahun 2008 Angin 90 didominasi dal1 arah barat ke timur tetapi dengan kecepatan 05-2 1 mldetik

Berdasarkan pola distribusi hlljan asam dan sumber polutan daerah industri nampak bahwa kecepatan angin yang sangat rendah tidak ban yak mempengaruhi pola distribusi hujan asam Kemungkinan lain adalah arah

Hujal1 Asa m Dan Leaching LogaD1 Ca

angin lokal yang menyebabkan terjadinya pergeseran daerah intensitas hujan asam tinggi kearah barat daya clibandingkan dengan pola distribusi hujan asam tahun 1999 Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup industri setempat dan dinas Tataruang dan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor menyatakan pada bulan Desember 2008 arah angin ke Barat dengan kecepatan lebih kurang 21 kmjam

Pada tahun 2009 Kisaran pH air hujan an tara 375 sampai 83 Daerah intensitas hujan asam tinggi teridentifikasi pada Desa Kranggan Kecamatan Gunung Putri dan Kecamatan Cibinong dan sebagian kecamatan Citereup Pada peta memperlihatkan bahwa hampir y wilayah penelitian mengalami hujan asam Air Hujan memiliki kisaran pH dari 366 hingga 83 dengan rata-rata 509 Pada Bulan Desember arah angin clominan dari utara dengan kecepatan 21 kmjam sampai 3 kmjam

Daerah Penelitian Yang Sering lVIengalami Hujan Asam Intensitas Tinggi

Berdasarkan pola distribusi selama lima periode pengamatan tersebut nampak bahwa area yang mengalami intensitas hujan asam diperkirakan seluas 2 Km x 2 km = 4 km2

Area seluas ini yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi Selanjutnya disebut pulau hujan asam Pulau hujan asam middot akan bergeser-geser kesegala arah dapat melebar dan dapat juga menyempit tergantung kepada arah dan kekuatan angin Angin yang bertiup kencang akan mendistribusi kan pol utan khususnya debu hingga J angkuan yang lebih luas efeknya terhadap hujan asam adalah menurunkan intensitas hujan asam Terjadinya pergeseran pola distribusi hujan asam intensitas tinggi di wilayah peneJitian menunjukkan bahwa suatu daerah daJam wilayah penelitian tidak selalujarang mengalami in~ensitas hujan asam tinggi

(Sutanto dkk)

6

Ekulugia Vol 10 No 1 l priI2010 1-0

Namun demikian terdapat beberapa daerah yang selalusering Il1cngalami hujan asam intensitas tinggi Daerah-daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi akan memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan hidup dibandingkan dengan daerah yang selalu mengalami hujan asam intensitas tinggi Untuk itu ditetapkan daerah mana saja yang mengalami hujan asam intensitas tinggi

Hasil overlay merupakan daerah msan berbagai pet a isopleth pH ditandai sebagai daerah yang sering mengalami hujan asam Daerah ini ditampilkan dalam Gambar 3 diberi tanda lingkaran berwarna

kemerahan yaitu meliputi desa Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah yang meliputi desa-desa ini seeara tcrus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi dengan pH lt 50 bahkan dapat meneapai pH lt4

Daerah lainnya seperti Sentul Kalapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap iarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

i

I LfJI- aSf PeMI I n - - -

P i

J

- OMl bhdengllo1inten9tas h4t1O _ asam lill991 (pH c S)0

_ ---L--___ _ _ __ ___ _ _ _

Gambar 3 Identifikasi daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi dari hasil overlay peta isopleth pH th 1999-2009 di Wilayah industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah 477 pada tahun 2009 Perubahan pH air YangSering Mengalami Hujan Asam hujan menunjukkan adanya perubahan

Perubahan rata-rata pH air hujan di kadar polutan di udara Semakin setiap lokasi di wilayah penelitian pada menurunnya pH berarti semakin tinggi daerah yang sering mengalami hujan asam kadar polutan penyebab asam Kad ar debu tinggi dali 500 pad a tahun 1999 menj adi eli daerah ini antma 200-315 uglm 3

dan

Huan Asam Dan Leaching Loga m Ca _ (Sulono dkk)

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 9: EKOLOGIA - IPB University

Ekulugia Vol 10 No 1 l priI2010 1-0

Namun demikian terdapat beberapa daerah yang selalusering Il1cngalami hujan asam intensitas tinggi Daerah-daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi akan memiliki dampak yang berbeda terhadap lingkungan hidup dibandingkan dengan daerah yang selalu mengalami hujan asam intensitas tinggi Untuk itu ditetapkan daerah mana saja yang mengalami hujan asam intensitas tinggi

Hasil overlay merupakan daerah msan berbagai pet a isopleth pH ditandai sebagai daerah yang sering mengalami hujan asam Daerah ini ditampilkan dalam Gambar 3 diberi tanda lingkaran berwarna

kemerahan yaitu meliputi desa Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah yang meliputi desa-desa ini seeara tcrus menerus mengalami hujan asam intensitas tinggi dengan pH lt 50 bahkan dapat meneapai pH lt4

Daerah lainnya seperti Sentul Kalapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap iarang mengalami hujan asam intensitas tinggi

i

I LfJI- aSf PeMI I n - - -

P i

J

- OMl bhdengllo1inten9tas h4t1O _ asam lill991 (pH c S)0

_ ---L--___ _ _ __ ___ _ _ _

Gambar 3 Identifikasi daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi dari hasil overlay peta isopleth pH th 1999-2009 di Wilayah industri Citeureup-Cibinong Kabupaten Bogor

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah 477 pada tahun 2009 Perubahan pH air YangSering Mengalami Hujan Asam hujan menunjukkan adanya perubahan

Perubahan rata-rata pH air hujan di kadar polutan di udara Semakin setiap lokasi di wilayah penelitian pada menurunnya pH berarti semakin tinggi daerah yang sering mengalami hujan asam kadar polutan penyebab asam Kad ar debu tinggi dali 500 pad a tahun 1999 menj adi eli daerah ini antma 200-315 uglm 3

dan

Huan Asam Dan Leaching Loga m Ca _ (Sulono dkk)

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 10: EKOLOGIA - IPB University

Ekougiu Vol 10 No1 April 2010 1-10

kadar N02 mencapai 700 ugm sedangkan kadar S02 relatif kecil (Dinas tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bogor 2009) Berdasarkan data ini dapat disimpulkan bahwa keasaman air hujan utamanya disebabkan oleh tingginya polutan N02

Pola perubahan keasaman air hujan pada daerah yang sering mengalami hujan asam adalah tidak linier tetapi mengikuti persamaan polinomial pangkat 3 yaitu y = -00062x3 + 01246x2 - 06968x + 55745 seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dengan koefisien diterminasi R2 = 09857 Nilai koefisien ditenninasi 09857 artinya bahwa hampir 100 di antara perubahan tingkat keasaman (Y) dapat dijelaskan hubungannya dengan persamaan tersebut terhadap tahun pengamatan (X) (Walpole 1995) Nilai R2 dapat digunakan untuk melihat kehandalan model atau persamaan (Mattjik dan Made 2006) Persamaan tersebut juga menunjukkan bahwa tingkat keasaman air hujan fluktuatif dan nilai pH air hujan cenderung menurun Penurunan pH rata-rata terjadi selama 10 tahun sebesar 023 satuan pH Penurunan pH dimungkinkan akibat semakin buruknya kondisi atmosfir diatas wilayah penelitian

55

~ shy 0 45middot

I ltI

~ JS y middotorosagt to 1246x1 bull O6958x 5 5745 x shy 3middot If 0098gt7

l S

~ 1

15

I middot 1999 JOO 2001 2002 2003 2004 2OJ5 lOO6 2007 2008 2003

Gambar 4 Grafik perubahan pH air hujan di wilayah penelitian pada daerah intensitas hujan asam tinggi dari tahun 1999 sampai tahun 2008

Perubahan pH Air Hujan Pada Daerah Yang Jarang Mengalami Hujan Asam

Daerah yang jarang mengalami hujan asam intensitas tinggi meliputi Wanaherang Cibinong Sentul dan Narogong Klapanunggal Pada daerah ini pH hujan asam relatif stabil sekitar lima

bahkan terjadi kecenderul1gtll1 Illcningkat Rata-rata pH aIr hujal1 daerah InI

meningkat dari 514 pada tahun 1999 menjadi 558 pada tahun 2009 Kadar debu N02 dan S02 di daerah ini relatif kecil jauh dibawah baku mutu Illenurut PPRI No 41 tahun 1999

Daerah di wilayah penelitian yang Jarang mengalami hujan (lsam tinggi memiliki pH air hujan sekitar lima Selama 10 tahun terakhir mengalami keaikan pH dari pH 514 menjadi 558 Perubahan keasaman air hujan tidak linier dan mengikuti persamaan y = -O0004x3 + 00266x2 - 02293x + 53385 dengan koefisien ditemlinasi R2 = 09877 Y adalah rata-rata pH air hujan dan x adalah tahun

Kadar Ca Dalam Air Sumur eli Wilayah Penelitian

Kesadahan air sebagai kadar Ca di wilayah penelitian pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung meningkat Secara keseluruhan kesadahan air sumur di wilayah peneltian lnemenuhi syarat air bersih Illaksimum kadar Ca sebesar 12659 mglL Baku mut air bersih menurut KepMenKES No 416MENKESPERJIXl1990 adalah 500 mglL CaC03 setara dengan 200 mglL Ca

Hasil pemantauan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kadar Ca dari 5677mglL pada tahun 1995 menjadi 6561mglL pada lahun 2009 Peningkatan 101 seirama dengan peningkatan rata-rata keasaman air hujan Ipenurunan pH air hujan

Hubungan Antara pH Air Hujan Dengan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Hubungan antara konsentrasi logam Ca dengan dalam air sumur dan pH hujan asam pada daerah yang sering mengalami hujan asam intensitas tinggi mengikuti persamaan Y=00046X + 51108 dengan h)efisien korelasi R 2 =09196 Y adalah pH

Huj an Asam Dan Leaching Logam Cli (51IInnto dkk)

8

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 11: EKOLOGIA - IPB University

Eku()iil Vol j 0 No1 plll 20 I 0 bull 1-10

air hujan clan X adalah kac1m en (laltll11 air sumUL Koetisien korelasi (I) bcrnilai antara -I clan + I Nilai r menclekati I aWu shy1 menunjukknn semakin erat hubungan linier antara dua peubah Nilai r mendekati omenggambarkan hubungan keclua peubah tersebut ticlak linier Koefisien diterminasi atau koefisien korelasi (Mattjik clan Made 2006) dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan linier keclua peubah dalam hal ini adaJah pH air hujan dengan kaclar Ca dalam air sumUL Nilai koefisien ditenninasi yang cliperoleh menjelaskan bahwa terdapat hubungan linier positif antara pH air hujan dengan kadar Ca dalam air sumur yang sangat kuat Semakin tinggi pH air hujan semakin besar kaclar Ca dalam 31r sumur

Pola Perubahan Kadar Ca Dalam Air Sumur

Pola perubahan kadar Ca clalam air sumur diclasarkan kepada data Tabel 4 yaitu rata-rata kadar Ca diplot terhaclap waktu (semester) Gambar 5 memperlihatkan pola perubahan yang climaksucl Kadar Ca berubah ubah fluktuatif non linier mengikuti persamaan pangkat Y = 24662 X 003051 dengan R2 = 07298 Fluktuatif kadar Ca disebabkan adanya perbedaan eurah hujan Pada bulan kering kada Ca rendah dan pada bulan basah kadar Ca tinggi Hal ini sesual dengan penelitian Efe et al 2005

80

J 70

E 60 F ~ 50

n 40 u - 30 y = 24662)(0) ~ ~ i R = 07298 i 20

r 10

o 200 1 2002 2003 2004 200 5 2006 2007 2008 2009

Tlhun peng~mltln Ii sumur

Gambar 5 Pola perubahan kadara Ca pada claerah yang senng mengalami intensitas hujan asam tinggi (pH lt500) di wilayah industri CibinongshyCiteureup Kabupaten Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca

N ilai R 2 ini menunjukkan hubungan yang eukup kuat yang dapat l11enjelaskan peningkatan kadar Ca dengan bertambahnya tahun pengal11atan Keeenderungan peningkatan rata-rata Ca c1alam air sumur dapat dijelaskan dengan persamaan tersebut Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung dan ditentukan waktu (tahun) bilal11ana kadar Ca l11encapai ambang batas baku mutu Ca 200 mglL atau CaC03 500 mglL yaitu dipcroleh plusmn 476 tahun

Peru bah an kadar Ca pada daerah yang iarang mengalami hujan asam tinggi berbeda dengan daerah yang sering mengalami hujan asam tinggi Tingkat kesadahan air sumur di daerah ini termasuk tidak sadah atau lunak dengan kadar Ca lt 75 mglL keeuali sample dari Babakan Tarikolot dan Narogong Kadar Ca cenderung stabil pada daerah ini Pola perubahan yang dimaksud mengikuti persamaan y = 20418x2

- 20207x + 10427 dengan R2 = 03235 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hujan asam berbengaruh positif dengan nilai koefisien korelasi R2 = 09406 terhadap pelepasan logam Ca Semakin asam pH air hujan semakin meningkat kadar logam Ca dalam air sumur Kadar Logam kalsium semaki lama semakin rendah karena intensitas hujan asam semakin tinggi

KESIMPULAN Wilayah industri Cibinong-

Citeureup sebagian sering mengalami hujan asam intensitas tinggi yaitu daerah Cibinong (sebagian) Kranggan (sebagian) Puspasari Gunung Putri (sebagian) Citeureup Karanga Asem Barat (sebagian) dan Karang asem timur Daerah Sentul Klapanunggal (Narogong) Wanaherang Tajur Cibinong bagian barat dan Cilangkap jarang mengalami hujan as am intensitas tinggi

Daerah yang sering mengalami hujan asamm intenstas tinggi kaclar Ca

(Sufanfo dkk)

9

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)

Page 12: EKOLOGIA - IPB University

Uuogiu Vol I() Nll1 ApriI2010 1-10

ualam aIr sumur clipengaruhi oelh keasaman air hujan dengan korelasi positif kuat R 2

= 09196 Pola perubahan kadar Ca dalam air sumur semakin meningkat dengan waktu mengikuti persamaan Y = 24662 X O()305L Ketergantungan kadar Ca dalam air sumur terhadap keasaman air hujan mengikuti persamaan Y=00046X + 51108

DAFT AR PUSTAKA

[BMG] 2009 Badan Meteorologi dan Geofisika Kualitltls Air Hujltln di 1ndonesiaHttp wwwMeteobmggoi d

Bltlck J Satu H Milma T Jukka L 1995 Effect of acid rain on growth and nutrition in scotpine and Norway spruce seeding grown III nutrien-rich soil Emironmenl POlIli on vol 89 no 2

[BPS] 2008 Biro Pusat Statistik Kabupaten Bago riaam Angka BPS Kltlb Bogor

Budiwati T Sri KP Tuti MHW M Prayitno clltln Mulyol1o 2006 Karakteristik Kimia Air Hujan di Pulau Jawa LAP AN wwwdirgantara-lapanorid [27 Juli 2009]

Efe S I Ogban F E Horsfall M Jm Akporhonor E E 2005 Seasonal Variations of Physico-chemical Characteristics in Water Resources Quality in Western Niger Delta Region Nigeria 1 ApplSci Environ Mgt Vo19(l) 191-195

Iryani A 2002 Pengaruh pencemaran udara terhadap kualitas air sumur penduduk (studi kasus air sumur penduduk wilayah industri Cibinong-Citeureup kab Bogor Jawa Barat) Tesis UI Jakarta

Komala 0 Sutanto Ani I Eka H 1999 Pemeriksaan kualita s air sumur penduduk di wilayah kompleks industri Citeureup-Bogor ditinjau dari aspek fisika kimia dan biologi 1 hasil penelitian LPP Univ Pakuan Bogor

Hujan Asam Dan Leaching Logam Ca 10

Manahan S 2005 Environlllent CIlLIIJ1stIV

Lewis Pub Boca Raton

Mattjik AA dan I Made S 2006 Perltlncangltln Percobaan dengan aplikclsi SAS dan MinitabIPBPRESS

Menz Fe dan Hans SM 2004 Acid raIn 111

Europe and the Uniled Slates an update Environmental Scince amp Policy Vo17 253-265

Peraturan Pemcrintah RI No 41 lahlln 1999 tentang Pengendal ian Pencel1l(tr~lI1

Uclara Bapedal 1999

RYltldi S 1984 Pencel11lt1ran air Dltlsar-dasar dan pokok-pokok penltlnggulangannya Penerbit Karya Anda SurabaYltl

Standart Methods For the Examination of Water and Wltlst e Water 14ed APHA Washington DC 2005

Sutanto EkltI H Ani I Budi S 2000 Pemeriksaan kualitas air hujan di wiJayah Cibinong-Cileureup Bogor 1 hasi penelitian LPP univ Pakuan Bogor

Sutanto Ani I Yusnira 2002 Profil hujan asam di wilayah industri CiteureupshyCibinong Bogor Ekgia vol 2 no 2 1-6

Tan K H 1982 Dasar-dasar Kimia Tanah Gadjah Mada Univesity Press Yogyakarta

Tietema A Bridget A Emmett Bernard J C 1998 Applying MERLIN for modeling nitrate leaching in a nitrogen saturated Douglas fir forest in the Netherlands after decreased atmospheric nitrogen input Hydrology and Earth System Science 2(4)431-438

Walpole R E 1995 Pengantar Statistika Edisi ke 3 ab If Bambang Sumantri PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Weiner ER 2000 Applications of Environmental Chemistry Lewis Publisher CRC Press Boca Raton

(SlIlanlo dkk)