EKMA4570 - Modul 6.pptx

43
EKMA4570 – Penganggaran Program Studi Manajemen Oleh: M. Mujiya Ulkhaq Candi Borobudur, Magelang, Jawa Te Modul 6 Seoul, 6 th of October 2013

Transcript of EKMA4570 - Modul 6.pptx

Page 1: EKMA4570 - Modul 6.pptx

EKMA4570 – Pengang-garanProgram Studi Manaje-menOleh: M. Mujiya Ulkhaq

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah

Modul 6

Seoul, 6th of October 2013

Page 2: EKMA4570 - Modul 6.pptx

2

Tinjauan Umum Modul 6

Secara umum, Modul 6 akan membahas tentang penyusunan anggaran sediaan dan penyusunan anggaran utang dan neraca.

Modul 6 terdiri dari dua kegiatan belajar:• Kegiatan Belajar 1 – Penyusunan Anggaran Sediaan;• Kegiatan Belajar 2 – Penyusunan Anggaran Utang dan Neraca.

Setelah mempelajari Modul 6, diharapkan mampu:• Menjelaskan pengertian dan faktor yang mempengaruhi anggaran sediaan;• Menyusunan anggaran sediaan;• Menjelaskan pengertian, kegunaan, dan faktor yang mempengaruhi anggaran

utang;• Menjelaskan langkah penyusunan anggaran utang;• Menyusun anggaran utang;• Menyusun anggaran neraca.

Page 3: EKMA4570 - Modul 6.pptx

3

InventorySediaan adalah barang yang diperoleh dan tersedia dengan maksud untuk dijual atau dipakaidalam produksi atau dipakai untuk keperluan nonproduksi dalam siklus kegiatan normal.Sediaan produk adalah sediaan hasil produksi. Sediaan produk terdiri dari sediaan produk jadi dan sediaan produk dalam proses.Sediaan produk jadi adalah sediaan hasil produksi yang siap dijual.Sediaan produk dalam proses adalah sediaan produk yang belum selesai diproduksi sehingga memerlukan proses produksi lebih lanjut.

Sediaan produk jadi yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah sediaan produk jadi yang dapat dipergunakan/dijual setiap saat, sedangkan sediaan produk jadi yang termasuk kelompok aktiva tidak lancar adalah sediaan minimal yang bersifat permanen (safety stock).Sediaan produk jadi minimal adalah sediaan produk jadi yang jumlahnya harus diper-tahankan untuk menjamin kontinuitas usaha. Sediaan produk jadi minimal tidak boleh dijual/di-gunakan, kecuali dalam keadaan darurat, seperti terdapat pesanan ekstra di atas volume pe-sanan normal, terjadi kerusakan berat alat produksi, terjadi pemogokam buruh, ter-jadi bencana alam, dan lainsebagainya.

Page 4: EKMA4570 - Modul 6.pptx

4

Inventory BudgetAnggaran sediaan adalah anggaran yang dibuat untuk sediaan.

Faktor yang mempengaruhi anggaran sediaan:• Sediaan produk jadi:

• Sifat penyesuaian jadwal produksi dengan pesanan ekstra;• Sifat persaingan industri;• Hubungan antara biaya penyimpanan di gudang dengan biaya kehabisan sediaan.

• Sediaan barang dagangan:• Sifat persaingan dagang;• Hubungan antara biaya penyimpanan di gudang dengan biaya kehabisan sediaan;• Ketersediaan barang di penyalur.

• Sediaan bahan baku:• Anggaran produk;• Harga beli bahan baku;• Biaya penyimpanan bahan baku di gudang (carrying cost) dalam hubungannya dengan

biaya ekstra yang dikeluarkan sebagai akibat dari kehabisan sediaan (stockout cost);• Ketepatan pembuatan kuantitas standar bahan baku yang dipakai;• Ketepatan leveransir (penjual bahan baku) dalam menyerahkan bahan baku yang

dipesan;• Jumlah bahan baku tiap sekali pesan.

Page 5: EKMA4570 - Modul 6.pptx

5

Manufacturing Enter-prise

Dalam perusahaan manufaktur, cara menyusun sediaan bahan baku ada tiga cara:• Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE);• Menetapkan tingkat perputaran sediaan;• Membuat anggaran belian bahan baku.

Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)KPE (Kuantitas Pesanan Ekonomis) atau EOQ (Economic Order Quantity) adalah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah belian yang optimal.

R : Kuantitas standar bahan baku yang dipakai selama periode tertentu;S : Biaya pemesanan setiap kali pesan (ordering cost);P : Harga standar bahan baku per unit;I : Biaya penyimpanan bahan baku di gudang yang dinyatakan dalam persentase

dari nilai sediaan rata-rata dalam satuan mata uang (carrying cost);

P × I : Biaya penyimpanan per unit.

IP

SR2KPE

Page 6: EKMA4570 - Modul 6.pptx

6

Manufacturing Enter-prise

Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)Biaya penyimpanan (carrying cost) disebut juga dengan holding cost atau storage cost meliputi biaya tempat penyimpanan, biaya pemeliharaan bahan, biaya kemungkinan bahan rusak dan hilang, biaya asuransi, biaya modal yang diinvestasikan, biaya pajak, biaya menghitung dan menimbang bahan, dan lain sebagainya.Biaya pemesanan (procerument cost) disebut juga dengan ordering cost atau setup cost meliputi biaya persiapan memesan bahan, biaya pengiriman untuk memesan bahan, biaya penerimaan barang yang dipesan, biaya pembayaran barang yang dipesan, dan lain sebagainya.Asumsi dalam EOQ:• Bahan tidak mudah rusak dan pengiriman barang tidak mudah terlambat;• Biaya pemesanan dan biaya penyimpanan per unit konstan;• Kebutuhan bahan relatif stabil sepanjang periode;• Harga beli barang per unit konstan;• Setiap saat bahan diperlukan bahan selalu tersedia;• Bahan yang dipesan tidak terikat dengan barang lain, kecuali barang tersebut ikut

diper-hitungkan tersendiri.

Page 7: EKMA4570 - Modul 6.pptx

7

Manufacturing Enter-prise

Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)Contoh: Jumlah bahan baku berupa kedelai yang diperlukan untuk memproduksi ke-cap adalah sebanyak 364 ons (satu tahun). Harga bahan baku adalah Rp 160 per ons. Biaya sekali pesan adalah Rp 728 dan biaya penyimpanan bahan baku sebesar 40%.

KPE = 91 ons berarti pembelian bahan baku yang paling optimal adalah 91 ons sekali beli. Apabila dalam satu tahun kebutuhan bahan baku adalah 364 ons, maka dalam se-tahun diperlu-kan pembelian sebanyak (364/91) = 4 kali (pesan setiap tiga bulan sekali).

ons 9140%601

7283642

IP

SR2KPE

Page 8: EKMA4570 - Modul 6.pptx

8

Manufacturing Enter-prise

Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)Pembuktian.Kebutuhan 364 ons per tahun, alternatif kebijakan pembelian bahan baku:a. Dua kali pesan dalam setahun. Sekali pesan 182 ons.

b. Empat kali pesan dalam setahun. Sekali pesan 91 ons.

c. Tujuh kali pesan dalam setahun. Sekali pesan 52 ons.

Nilai rata-rata sediaan (182 ons x Rp 160) / 2 = 14,560Rp

Biaya simpan 40% x Rp 14.560 = 5,824Rp

Biaya pesan 2 x Rp 728 = 1,456Rp

Biaya bahan baku 364 ons x Rp 160 = 58,240Rp

Total biaya 65,520Rp

Nilai rata-rata sediaan (91 ons x Rp 160) / 2 = 7,280Rp

Biaya simpan 40% x Rp 3.640 = 2,912Rp

Biaya pesan 4 x Rp 728 = 2,912Rp

Biaya bahan baku 364 ons x Rp 160 = 58,240Rp

Total biaya 64,064Rp

Nilai rata-rata sediaan (52 ons x Rp 160) / 2 = 4,160Rp

Biaya simpan 40% x Rp 1.189 = 1,664.00Rp

Biaya pesan 7 x Rp 728 = 5,096Rp

Biaya bahan baku 364 ons x Rp 160 = 58,240Rp

Total biaya 65,000Rp

Page 9: EKMA4570 - Modul 6.pptx

9

Manufacturing Enter-prise

Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)Selain KPE, besarnya belian bahan baku tiap kali pesan untuk mendapatkan biaya be-lian yang minimal juga ditentukan oleh saat kembali pesan (reorder point).Saat kembali pesan (reorder point) adalah saat harus memesan kembali bahan yang diperlukan sehingga kedatangan bahan yang dipesan tersebut tepat pada waktu sediaan di atas sediaan kemanan (safety stock) sama dengan nol.Contoh:Keperluan bahan baku kedelai selama setahun 364 ons dan keperluan bahan baku setiap seminggu 7 ons (satu tahun 52 minggu). Lead time (waktu tenggang) 4 minggu dan safety stock ditetapkan 50% dari penggunaan selama lead time. Terpakai selama waktu senggang : 4 x 7 ons = 28 ons.Safety stock : 50% x 28 ons = 14 ons.Reorder point : 28 ons + 14 ons = 42 ons.

Page 10: EKMA4570 - Modul 6.pptx

10

Manufacturing Enter-prise

Menetapkan tingkat perputaran sediaanTPSPJ : Tingkat Perputaran Sediaan Produk JadiHPJ : Harga Pokok Jualan (Harga Pokok Produk Terjual)RSPJ : Rata-rata Sediaan Produk JadiSPJAw : Sediaan Produk Jadi AwalSPJAk : Sediaan Produk Jadi AkhirHPPJ : Harga Pokok Produk JadiTPSPDP : Tingkat Perputaran Sediaan Produk Dalam ProsesRSPDP : Rata-rata Sediaan Produk Dalam ProsesSPDPAw : Sediaan Produk Dalam Proses AwalSPDPAk : Sediaan Produk Dalam Proses AkhirBP : Biaya PabrikBBB : Biaya Bahan BakuBTKL : Biaya Tenaga Kerja LangsungBOP : Biaya Overhead PabrikBlBB : Belian Bahan BakuSBBAw : Sedian Bahan Baku AwalSBBAk : Sediaan Bahan Baku Akhir

RSPJ

HPJTPSPJ

2

SPJAkSPJAwRSPJ

RSPDP

HPPJTPSPDP

2

SPDPAkSPDPAwRSPDP

SPJAk-SPJAwHPPJHPJ

SPDPAk-SPDPAwBPHPPJ

BOPBTKLBBBBP

SBBAk-SBBAwBlBBBBB

Page 11: EKMA4570 - Modul 6.pptx

11

Manufacturing Enter-prise

Menetapkan tingkat perputaran sediaanData Ilustrasi:Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) adalah 65 unit.Sediaan Produk Jadi Awal (SPJAw) adalah 60unit.Komponen Biaya Pabrik ditetapkan sebagai berikut:• Biaya Bahan Baku (BBB) : Rp 20• Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) : Rp 15• Biaya Overhead Pabrik (BOP) : Rp 5Jualan dianggarkan sebanyak 1.000 unit dengan Harga Jual Rp 60.Tingkat Putaran Sediaan Produk Jadi (TPSPJ) ditetapkan 20 kali.Tingkat Putaran Sediaan Produk dalam Proses (TPSPDP) ditetapkan 19.55 kali.

Page 12: EKMA4570 - Modul 6.pptx

12

Manufacturing Enter-prise

Menetapkan tingkat perputaran sediaan

J ualan ? unit @ Rp ? Rp ?

Biaya Bahan Baku (BBB) Rp ?

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) Rp ?

Biaya Overhead Pabrik (BOP) Rp ?

Biaya Pabrik ? unit Rp ?

Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) ? unit Rp ?

Biaya Produksi ? unit Rp ?

Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) ? unit Rp ?

Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) ? unit @ Rp ? Rp ?

Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) ? unit @ Rp ? Rp ?

Produk Siap Dijual ? unit @ Rp ? Rp ?

Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) ? unit @ Rp ? Rp ?

Harga Pokok J ualan (HPJ ) ? unit @ Rp ? Rp ?

Laba Kotor Rp ?

Anggaran Rugi-Laba

Page 13: EKMA4570 - Modul 6.pptx

13

Manufacturing Enter-prise

Menetapkan tingkat perputaran sediaan

J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp

Biaya Bahan Baku (BBB) ?

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?

Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?

Biaya Pabrik ? unit ?

Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit ?

Biaya Produksi ? unit ?

Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) ? unit ?

Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) ? unit @Rp 40 ?

Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp

Produk Siap Dijual ? unit @Rp 40 ?

Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) ? unit @Rp 40 ?

Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp

Laba Kotor ?

Anggaran Rugi-Laba

BBB (Biaya Bahan Baku) 65 unit x 100% x Rp 20 = 1,300Rp

BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung) 65 unit x 60% x Rp 15 = 585Rp

BOP (Biaya Overhead Pabrik) 65 unit x 40% x Rp 5 = 130Rp

2,015Rp

Page 14: EKMA4570 - Modul 6.pptx

14

Manufacturing Enter-prise

Menetapkan tingkat perputaran sediaan

J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp

Biaya Bahan Baku (BBB) ?

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?

Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?

Biaya Pabrik ? unit ?

Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp

Biaya Produksi ? unit ?

Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) ? unit ?

Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) ? unit @Rp 40 ?

Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp

Produk Siap Dijual ? unit @Rp 40 ?

Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) ? unit @Rp 40 ?

Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp

Laba Kotor ?

Anggaran Rugi-Laba

unit 40SPJAk

60220

1000SPJAk

SPJAw2TPSBJ

JualanSPJAk

unit 1.040Dijual SiapProduk

400001.Dijual SiapProduk

SPJAkHPJDijual SiapProduk

unit 980HPPJ

60040.1HPPJ

SPJAwDijual SiapProduk HPPJ

Page 15: EKMA4570 - Modul 6.pptx

15

Manufacturing Enter-prise

Menetapkan tingkat perputaran sediaan

J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp

Biaya Bahan Baku (BBB) ?

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?

Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?

Biaya Pabrik ? unit ?

Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp

Biaya Produksi ? unit ?

Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) ? unit ?

Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) 980 unit @Rp 40 39,200Rp

Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp

Produk Siap Dijual 1.040 unit @Rp 40 41,600Rp

Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) 40 unit @Rp 40 1,600Rp

Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp

Laba Kotor ?

Anggaran Rugi-Laba

1995 RpSPJAk

2015219.55

39200SPDPAk

SPDPAw2TPSDP

HPPJSPDPAk

Misal dianggarkan SPDPAk sebanyak 70 unit dengan tingkat penyelesaian: BBB 90%; BTKL 50%; BOP 60%

unit 1.050Produksi Biaya

70980Produksi Biaya

SPDPAkHPPJProduksi Biaya

41.195 RpProduksi Biaya

1.995 Rp 39.200 RpProduksi Biaya

SPDPAkHPPJProduksi Biaya

Page 16: EKMA4570 - Modul 6.pptx

16

J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp

Biaya Bahan Baku (BBB) ?

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?

Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?

Biaya Pabrik ? unit ?

Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp

Biaya Produksi 1.050 unit 41,195Rp

Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) 70 unit 1,995Rp

Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) 980 unit @Rp 40 39,200Rp

Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp

Produk Siap Dijual 1.040 unit @Rp 40 41,600Rp

Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) 40 unit @Rp 40 1,600Rp

Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp

Laba Kotor ?

Anggaran Rugi-Laba

Manufacturing Enter-prise

Menetapkan tingkat perputaran sediaan

Misal dianggarkan SPDPAk sebanyak 70 unit dengan tingkat penyelesaian: BBB 90%; BTKL 50%; BOP 60%BBB (Biaya Bahan Baku) 980 unit +(70 unit x 90%) - (65 unit x 100%) = 978 unit

BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung) 980 unit +(70 unit x 50%) - (65 unit x 60%) = 976 unit

BOP (Biaya Overhead Pabrik) 980 unit +(70 unit x 60%) - (65 unit x 40%) = 996 unit

BBB (Biaya Bahan Baku) Rp19,560

BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung) Rp14,640

BOP (Biaya Overhead Pabrik) Rp4,980

Biaya Pabrik 39,180Rp

unit 985Pabrik Biaya

65050.1Pabrik Biaya

SPDPAwProduksi BiayaPabrik Biaya

39.180 RpPabrik Biaya

2.015 Rp41.195 RpPabrik Biaya

SPDPAwProduksi BiayaPabrik Biaya

Page 17: EKMA4570 - Modul 6.pptx

17

Manufacturing Enter-prise

Menetapkan tingkat perputaran sediaan

J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp

Biaya Bahan Baku (BBB) ?

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) ?

Biaya Overhead Pabrik (BOP) ?

Biaya Pabrik 985 unit 39,180Rp

Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp

Biaya Produksi 1.050 unit 41,195Rp

Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) 70 unit 1,995Rp

Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) 980 unit @Rp 40 39,200Rp

Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp

Produk Siap Dijual 1.040 unit @Rp 40 41,600Rp

Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) 40 unit @Rp 40 1,600Rp

Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp

Laba Kotor ?

Anggaran Rugi-Laba

BBB (Biaya Bahan Baku) 978 unit x Rp 20 19,560Rp

BTKL (Biaya Tenaga Kerja Langsung) 976 unit x Rp 15 14,640Rp

BOP (Biaya Overhead Pabrik) 996 unit x Rp 5 4,980Rp 20.000 RpKotor Laba

40.000 Rp60.000 RpKotor Laba

HPJJualanKotor Laba

Page 18: EKMA4570 - Modul 6.pptx

18

Manufacturing Enter-prise

Menetapkan tingkat perputaran sediaan

J ualan 1.000 unit @ Rp 60 60,000Rp

Biaya Bahan Baku (BBB) 19,560Rp

Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) 14,640Rp

Biaya Overhead Pabrik (BOP) 4,980Rp

Biaya Pabrik 985 unit 39,180Rp

Sediaan Produk dalam Proses Awal (SPDPAw) 65 unit 2,015Rp

Biaya Produksi 1.050 unit 41,195Rp

Sediaan Produk dalam Proses Akhir (SPDPAk) 70 unit 1,995Rp

Harga Pokok Produk J adi (HPPJ ) 980 unit @Rp 40 39,200Rp

Sediaan Produk J adi Awal (SPJ Aw) 60 unit @Rp 40 2,400Rp

Produk Siap Dijual 1.040 unit @Rp 40 41,600Rp

Sediaan Produk J adi Akhir (SPJ Ak) 40 unit @Rp 40 1,600Rp

Harga Pokok J ualan (HPJ ) 1.000 unit @Rp 40 40,000Rp

Laba Kotor 20,000Rp

Anggaran Rugi-Laba

Page 19: EKMA4570 - Modul 6.pptx

19

Manufacturing Enter-prise

Membuat anggaran belian bahan bakuData ilustrasi:Anggaran Jualan:Januari 1.000 unitFeburari 2.000 unitMaret 3.000 unit

6.000 unitSediaan produk jadi awal sebanyak 100 unit.Perusahaan mengutamakan stabilitas produk dengan anggaran produk jadi di-hasilkan selama tiga bulan sebanyak 6.060 unit.Dengan mengutamakan stabilitas produk, maka tiap bulan diproduksi produk jadi se-banyak 6.060 unit / 3 bulan = 2.020 unit.Produk J adi Dihasilkan 6060 unit

Sediaan Produk J adi Awal 100 unit

Produk Siap Dijual 6160 unit

J ualan 6000 unit

Sediaan Produk J adi Akhir 160 unit

Page 20: EKMA4570 - Modul 6.pptx

20

Manufacturing Enter-prise

Membuat anggaran belian bahan baku

Misalkan Harga Pokok Produk Jadi Variabel dianggarkan Rp 10 per unit.Harga Jual Produk Jadi sebesar Rp 120 per unit.Beban Usaha Variabel sebesar Rp 1 per unit.Beban Tetap ber bulan sebesar Rp 2.000.

Januari Februari MaretJualan 1000 unit 2000 unit 3000 unit 6000 unitSediaan Akhir 1120 unit 1140 unit 160 unit 160 unitProduk Siap Dijual 2120 unit 3140 unit 3160 unit 6160 unitSediaan Awal 100 unit 1120 unit 1140 unit 100 unitProduk 2020 unit 2020 unit 2020 unit 6060 unit

BulanKeterangan Triwulan I

Januari Februari MaretJualan 12,000Rp 24,000Rp 36,000Rp 72,000Rp Harga Pokok Produk Jadi 20,200Rp 20,200Rp 20,200Rp 60,600Rp Sediaan Produk Jadi Awal 1,000Rp 11,200Rp 11,400Rp 1,000Rp Produk Siap Dijual 21,200Rp 31,400Rp 31,600Rp 61,600Rp Sediaan Produk Jadi Akhir 11,200Rp 11,400Rp 1,600Rp 1,600Rp Harga Pokok Jualan 10,000Rp 20,000Rp 30,000Rp 60,000Rp Margin Kontribusi Kotor 2,000Rp 4,000Rp 6,000Rp 12,000Rp Beban Usaha Variabel 1,000Rp 2,000Rp 3,000Rp 6,000Rp Margin Kontribusi Bersih 1,000Rp 2,000Rp 3,000Rp 6,000Rp Beban Tetap 2,000Rp 2,000Rp 2,000Rp 6,000Rp Laba (Rugi) -1,000 Rp -Rp 1,000Rp -Rp

BulanKeterangan Triwulan I

Anggaran Rugi-Laba

Page 21: EKMA4570 - Modul 6.pptx

21

Trading EnterpriseDalam perusahaan dagang, cara menyusun sediaan bahan baku ada tiga cara:• Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE);• Menetapkan tingkat perputaran sediaan;• Membuat anggaran belian bahan baku.

Menentukan kuantitas pesanan ekonomis (KPE)KPE (Kuantitas Pesanan Ekonomis) atau EOQ (Economic Order Quantity) adalah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah be-lian yang optimal.

R : Kuantitas standar bahan baku yang dipakai selama periode tertentu;S : Biaya pemesanan setiap kali pesan (ordering cost);P : Harga standar bahan baku per unit;I : Biaya penyimpanan bahan baku di gudang yang dinyatakan dalam persentase dari

nilai sediaan rata-rata dalam satuan mata uang (carrying cost);P × I : Biaya penyimpanan per unit.

SBDAk = KPE – SBDAwSBDAk : Sediaan Barang Dagangan Akhir;SBDAw : Sediaan Barang Dagangan Awal.

IP

SR2KPE

Page 22: EKMA4570 - Modul 6.pptx

22

Trading EnterpriseMenetapkan tingkat perputaran sediaan

TPSBD : Tingkat Perputaran Sediaan Barang DaganganHPBT : Harga Pokok Barang TerjualRSBD : Rata-rata Sediaan Barang DaganganSBDAw : Sediaan Barang Dagangan AwalSBDAk : Sediaan Barang Dagangan AkhirHPPJ : Harga Pokok Produk Jadi

RSBD

HPBTTPSBD

2

SBDAkSBDAwRSBD

SBDAw2

TPSBD

HPBTSBDAk

Page 23: EKMA4570 - Modul 6.pptx

23

Trading EnterpriseMenetapkan tingkat perputaran sediaanData ilustrasi:Anggaran Jualan:Januari 1.100 kgFeburari 1.200 kgMaret 1.300 kgSediaan barang dagangan awal sebanyak 100 kg.Harga pokok per kg adalah Rp 100 dengan harga jual adalah Rp 120.Perusahaan menetapkan tingkat perputaran sediaan barang dagangan sebulan 8 kali.Beban usaha variabel per kg adalah Rp 15 dengan beban usaha tetap per bulan Rp 6.000.

Sediaan Barang Darangan Akhir:Januari Februari Maret

17.500 RpSBDAk

100010028

1001.100SBDAk

SBDAw2TPSBD

HPBTSBDAk

12.500 RpSBDAk

500.1728

1001.200SBDAk

SBDAw2TPSBD

HPBTSBDAk

20.000 RpSBDAk

500.1228

1001.300SBDAk

SBDAw2TPSBD

HPBTSBDAk

Page 24: EKMA4570 - Modul 6.pptx

24

Trading EnterpriseMembuat anggaran belian barang daganganData ilustrasi:Anggaran belian barang dagangan:Januari 1.175 kgFeburari 1.150 kgMaret 1.375 kgSediaan barang dagangan awal sebanyak 100 kg.Harga pokok per kg adalah Rp 100 dengan harga jual adalah Rp 120.

Januari Februari MaretBelian Barang Dagangan 117,500Rp 115,000Rp 137,500Rp 370,000Rp Sediaan Barang Dagangan Awal 10,000Rp 17,500Rp 12,500Rp 10,000Rp Barang Siap Dijual 127,500Rp 132,500Rp 150,000Rp 380,000Rp Harga Pokok Barang Terjual 110,000Rp 120,000Rp 130,000Rp 360,000Rp Sediaan Barang Dagangan Akhir 17,500Rp 12,500Rp 20,000Rp 20,000Rp

BulanKeterangan Triwulan I

Januari Februari MaretJualan 132,000Rp 144,000Rp 156,000Rp 432,000Rp Harga Pokok Barang Terjual 110,000Rp 120,000Rp 130,000Rp 360,000Rp Margin Kontribusi Kotor 22,000Rp 24,000Rp 26,000Rp 72,000Rp Beban Usaha Variabel 16,500Rp 18,000Rp 19,500Rp 54,000Rp Margin Kontribusi Bersih 5,500Rp 6,000Rp 6,500Rp 18,000Rp Beban Tetap 6,000Rp 6,000Rp 6,000Rp 18,000Rp Laba (Rugi) -500 Rp -Rp 500Rp -Rp

BulanKeterangan Triwulan I

Anggaran Rugi-Laba

Page 25: EKMA4570 - Modul 6.pptx

25

DebtModal terdiri atas modal asing dan modal sendiri dan utang merupakan modal asing.Utang kebalikan dengan piutang, di mana utang adalah kewajiban debitor (peminjam) untuk melaksanakan sesuatu kepada kreditor (pemberi pinjaman) selama jangka waktu tertentu.Utang terdiri atas utang jangka pendek dan utang jangka panjang.Utang jangka pendek adalah utang yang berjangka waktu paling lama satu tahun, seperti utang usaha, beban terutang, wesel bayar, kredit modal kerja, dan lain-lain.Utang jangka panjang adalah utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun, seperti utang obligasi, utang hipotek, kredit investasi, dan lain-lain.

Utang usaha (account payable) adalah utang yang terjadi sebagai akibat membeli barang/jasa secara kredit untuk keperluan rutin/sehari-hari.Beban terutang atau beban akrual (accrued expenses) adalah utang sebagai akibat pengakuan beban pada saat terjadinya walaupun belum dibayar, di antaranya gaji, utang bunga, utang pajak, utang sewa.Wesel bayar (notes payable) adalah utang wesel yang merupakan kebalikan dari piutang wesel. Hal ini terjadi karena suatu perusahaan mengeluarkan surat pengakuan utang yang berisikan kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu pada saat tertentu (biasanya jangka waktu kurang dari 1 tahun).Kredit modal kerja (working capital loan) adalah kredit yang diberikan bank untuk keperluan modal kerja, yang mencakup membayar gaji, membeli bahan baku, membayar utang usaha, dsb.Utang obligasi (bonds debt) adalah utang dalam bentuk surat pengakuan utang yang mempunyai nilai nominal tertentu, biasanya digunakan untuk membeli aset tetap (bangunan, mesin, dan alat).Utang hipotik adalah utang jangka panjang dengan jaminan benda tidak bergerak.Kredit investasi (investment loan) adalah pinjaman yang diberikan bank untuk keperluan memperoleh barang modal (harta tetap), seperti relokasi pabrik, modernisasi, rehabilitas alat/bangunan, ekspansi, dsb.

Page 26: EKMA4570 - Modul 6.pptx

26

Debt BudgetAnggaran utang adalah anggaran untuk memperoleh dan membayar utang.

Faktor yang mempengaruhi anggaran utang:1. Ekspansi;2. Struktur Modal.

Page 27: EKMA4570 - Modul 6.pptx

27

Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 1:Belian dianggarkan sebagai berikut:Januari Rp 20.000Februari Rp 30.000Maret Rp 40.000Syarat pembayaran 5/20/net 30, artinya pembeli mendapat potongan 5% dari barang yang dibeli bila membayar dalam waktu 20 hari sejak barang diterima. Jangka waktu kredit paling lama 30 hari.Berdasarkan kebiasaan membayar:• 50% dari belian setiap bulannya dibayar dalam waktu 20 hari setelah bulan be-

lian;• 30% dibayar dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama;• 20% dibayar dalam bulan kedua sesudah bulan belian.

Page 28: EKMA4570 - Modul 6.pptx

28

Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 1:Utang usaha: Anggaran utang usaha:Februari 50% x Rp 20.000 = 10,000Rp

5% x Rp 10.000 = 500Rp

9,500Rp

30% x Rp 20.000 = 6,000Rp

15,500Rp

Maret 20% x Rp 20.000 = 4,000Rp

50% x Rp 30.000 = 15,000Rp

5% x Rp 15.000 = 750Rp

14,250Rp

30% x Rp 30.000 = 9,000Rp

23,250Rp

April 20% x Rp 30.000 = 6,000Rp

50% x Rp 40.000 = 20,000Rp

5% x Rp 20.000 = 1,000Rp

19,000Rp

30% x Rp 40.000 = 12,000Rp

31,000Rp

Mei 20% x Rp 40.000 = 8,000Rp

J umlah 87,750Rp

J anuari Belian 20,000Rp

Februari 20% x Rp 20.000 = 4,000Rp

Belian 30,000Rp

34,000Rp

Maret 20% x Rp 30.000 = 6,000Rp

Belian 40,000Rp

46,000Rp

Page 29: EKMA4570 - Modul 6.pptx

29

Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 2:Realisasi dan anggaran belian:

Syarat pembayaran:• 30% tunai;• 50% kredit sebulan;• 20% kredit dua bulan.

Realiasi J uli 100Rp

Agustus 80Rp

Anggaran September 100Rp

Oktober 100Rp

Nopember 180Rp

Desember 120Rp

Page 30: EKMA4570 - Modul 6.pptx

30

Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 2:Utang usaha: Anggaran utang usaha:September (September) 30% x Rp 100 = 30Rp

(Agustus) 50% x Rp 80 = 40Rp

(J uli) 20% x Rp 100 = 20Rp

90Rp

Oktober (Oktober) 30% x Rp 100 = 30Rp

(September) 50% x Rp 100 = 50Rp

(Agustus) 20% x Rp 80 = 16Rp

96Rp

Nopember (Nopember) 30% x Rp 180 = 54Rp

(Oktober) 50% x Rp 100 = 50Rp

(September) 20% x Rp 100 = 20Rp

124Rp

Desember (Desember) 30% x Rp 120 = 36Rp

(Nopember) 50% x Rp 180 = 90Rp

(Oktober) 20% x Rp 100 = 20Rp

146Rp

September (Agustus) 20% x Rp 80 = 16Rp

(September) 70% x Rp 100 = 70Rp

86Rp

Oktober (September) 20% x Rp 100 = 20Rp

(Oktober) 70% x Rp 100 = 70Rp

90Rp

Nopember (Oktober) 20% x Rp 100 = 20Rp

(Nopember) 70% x Rp 180 = 126Rp

146Rp

Desember (Nopember) 20% x Rp 180 = 36Rp

(Desember) 70% x Rp 120 = 84Rp

120Rp

Page 31: EKMA4570 - Modul 6.pptx

31

Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 3:Realisasi dan anggaran jualan:

Syarat pembayaran:• 20% tunai dan 80% kredit;• Dari 80% kredit akan diterima 70% sebulan setelah jualan dan 30% dua bulan

setelah jualan.

Realiasi Agustus 100,000Rp

September 80,000Rp

Anggaran Oktober 160,000Rp

Nopember 200,000Rp

Desember 100,000Rp

Page 32: EKMA4570 - Modul 6.pptx

32

Debt BudgetUtang Jangka PendekData ilustrasi 3:Utang usaha:

Anggaran utang usaha:

Oktober (Oktober) 20% x Rp 160.000 = 32,000Rp

(September) 70% x (80% x Rp 80.000) = 44,800Rp

(Agustus) 30% x (80% x Rp 100.000) = 24,000Rp

100,800Rp

Nopember (Nopember) 20% x Rp 200.000 = 40,000Rp

(Oktober) 70% x (80% x Rp 160.000) = 89,600Rp

(September) 30% x (80% x Rp 80.000) = 19,200Rp

148,800Rp

Desember (Desember) 20% x Rp 100.000 = 20,000Rp

(Nopember) 70% x (80% x Rp 200.000) = 112,000Rp

(Oktober) 30% x (80% x Rp 160.000) = 38,400Rp

170,400Rp

Oktober (September) 30% x (80% x Rp 80.000) = 19,200Rp

(Oktober) 80% x Rp 160.000 = 128,000Rp

147,200Rp

Nopember (Oktober) 30% x (80% x Rp 160.000) = 38,400Rp

(Nopember) 80% x Rp 200.000 = 160,000Rp

198,400Rp

Desember (Nopember) 30% x (80% x Rp 200.000) = 48,000Rp

(Desember) 80% x Rp 100.000 = 80,000Rp

128,000Rp

Page 33: EKMA4570 - Modul 6.pptx

33

Debt BudgetUtang Jangka PanjangData ilustrasi:Untuk membeli mesin dan alat oabrik direncanakan dibiayai dengan kredit investasi bank sebesar Rp 10.000.000 dengan ketentuan sebagai berikut:• Bunga 12% setahun dibayar tiap akhir tahun;• Angsuran pinjaman beserta bunganya dihitung secara anuitas;• Angsuran pokok pinjaman dibayar tiap akhir tahun;• Jangka waktu pinjaman terhitung dari awal tahun selama 5 tahun dengan teng-

gang waktu 1 tahun, selama tenggang waktu bunga dibayar.

Angsuran per tahun: Anggaran Utang Jangka Panjang:

3.621.579 Rp

112.01

12.0112.0000.000.11

11

1

15

15

A

A

i

iiPA

tn

tn

Pokok Utang Bunga Utang1 1,320,000Rp -Rp 1,320,000Rp 11,000,000Rp 2 3,621,579Rp 2,301,579Rp 1,320,000Rp 8,698,421Rp 3 3,621,579Rp 2,577,768Rp 1,043,811Rp 6,120,653Rp 4 3,621,579Rp 2,887,101Rp 734,478Rp 3,233,552Rp 5 3,621,579Rp 3,233,552Rp 388,027Rp -0 Rp

BayarAngsuran Sisa UtangTahun

Page 34: EKMA4570 - Modul 6.pptx

34

Capital BudgetModal sendiri adalah selisih lebih harta atas utang.Penyusunan Anggaran Modal:• Penyusunan Anggaran Modal Badan Usaha Perseorangan;• Penyusunan Anggaran Modal Firma;• Penyusunan Anggaran Modal Persekutuan Komanditer;• Penyusunan Anggaran Modal Sendiri Perseoran Terbatas;• Penyusunan Anggaran Modal Sendiri Koperasi.

Page 35: EKMA4570 - Modul 6.pptx

35

ProprietorshipPerusahaan perseorangan adalah badan usaha yang modalnya dimiliki orang satu orang dan pemilik dapat menarik modalnya kapan pun untuk keperluan pribadi yang disebut dengan prive (penarikan oleh pemilik).Pemilik perusahaan bertanggung jawab penuh (tidak terbatas) atas utang perusa-haan.Contoh:Modal awal bulan Januari sebesar Rp 100.000. Pada tanggal 15 Januari direncanakan menyetor uang untuk menambah modal sebesar Rp 50.000. Pada tanggal 28 Januari direncanakan akan menarik uang perusahaan sebesar Rp 10.000 untuk keperluan pribadi. Laba bersih yang dianggarkan pada bulan Januari adalah Rp 15.000.Anggaran perubahan modal:

Modal 1 Januari 100,000Rp Setoran 50,000Rp Laba bersih 15,000Rp

165,000Rp Prive 10,000Rp Modal 31 Januari 155,000Rp

Page 36: EKMA4570 - Modul 6.pptx

36

FirmFirma adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh lebih dari satu orang satu yang yang bertanggung jawab penuh atas perusahaan.Contoh:Modal awal bulan Januari dari pemilik 1 sebesar Rp 100.000 dan dari pemilik 2 sebe-sar Rp 90.000. Bulan Maret keduanya berrencana menambah modal sebesar Rp 30.000 dan Rp 20.000. Pada bukan Juni keduanya berrencana menarik uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp 20.000 dan Rp 10.000. Laba bersih dianggarkan sebesar Rp 40.000 dan dibagi sebanding dengan modal yang dimiliki masing-masing.Anggaran perubahan modal:

Pemilik 1 Pemilik 2Modal 1 Januari 100,000Rp Modal 1 Januari 90,000Rp Setoran 30,000Rp Setoran 20,000Rp

130,000Rp 110,000Rp Prive 20,000Rp Prive 10,000Rp

110,000Rp 100,000Rp Laba 20,952Rp Laba 19,048Rp Modal 31 Desember 130,952Rp Modal 31 Desember 119,048Rp

Modal Keseluruhan 250,000Rp

Page 37: EKMA4570 - Modul 6.pptx

37

Commanditaire Ven-nootschap

Persekutuan komanditer atau CV adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan perusahaan, satu orang (atau lebih) sekutu bekerja dengan tanggung jawab tak ter-batas sebesar modal pernyertaannya dalam perusahaan dan satu orah (atau lebih) sekutu komanditer yang bertanggung jawab terbatas pada modal disetor.Sekutu bekerja atau sekutu pasif tidak model menarik prive namun berhak melakukan pemerik-saan terhadap perusahaan, sedangkan sekutu komanditer atau sekutu aktif boleh menarik prive.Contoh:Modal awal bulan Januari dari sekutu aktif sebesar Rp 100.000 dan dari sekutu pasif sebesar Rp 80.000. Sekutu aktif menambah modal sebesar Rp 20.000 dan sekutu pasif sebe-sar Rp 10.000 pada bulan Februari. Prive ditarik pada bulan Nopember sebesar Rp 15.000. Laba bersih dianggarkan sebesar Rp 30.000 dan dibagi sebanding dengan modal yang dimiliki.Anggaran perubahan modal:

Sekutu Aktif Sekutu PasifModal 1 Januari 100,000.00Rp Modal 1 Januari 80,000.00Rp Setoran 20,000.00Rp Setoran 10,000.00Rp

120,000.00Rp 90,000.00Rp Prive 15,000.00Rp Prive -Rp

105,000.00Rp 90,000.00Rp Laba 16,153.85Rp Laba 13,846.15Rp Modal 31 Desember 121,153.85Rp Modal 31 Desember 103,846.15Rp

Modal Keseluruhan 225,000Rp

Page 38: EKMA4570 - Modul 6.pptx

38

CorporationPerseroan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang modalnya terdiri atas saham den-gan tanggung jawab terbatas pada modal saham yang disetor. Oleh karena tanggung jawab yang terbatas, maka tidak ada prive. Karena biasanya modal saham disetor tidak berubah, sehingga tidak perlu dibuat anggaran perubahan modal, melainkan anggaran laba ditahan (re-tained earning), yang merupakan laba yang belum ada tujuannya.Dividen (dividend) adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham.Contoh:Anggaran laba ditahan:

Laba ditahan awal Januari 200,000Rp Laba bersih 10,000Rp

210,000Rp Dividen 5,000Rp Laba ditahan akhir Desember 205,000Rp

Page 39: EKMA4570 - Modul 6.pptx

39

KoperasiKoperasi merupakan badan usaha berbentuk hukum yang didaftarkan pada Kemen-trian Kehakiman dan HAM dan diumumkan dalam lembaga Negara.Struktur modal terdri atas simpanan pokok, simpanan wajib, modal cadangan, modal sumbangan, dan laba ditahan (sisa hasil usaha/SHU).Contoh:Anggaran perubahan modal:Simpanan pokok 500,000Rp Simpanan wajib awal Januari 200,000Rp Setoran 20,000Rp Dividen 220,000Rp Modal cadangan 30,000Rp Modal sumbangan 50,000Rp Sisa Hasil Usaha awal Januari 40,000Rp Laba bersih 10,000Rp

50,000Rp Sisa Hasil Usaha Dibagikan 15,000Rp Sisa Hasil Usaha akhir Desember 35,000Rp Modal Sendiri per akhir Desember 835,000Rp

Page 40: EKMA4570 - Modul 6.pptx

40

Balanced BudgetAnggaran neraca merupakan tujuan akhir disusunnya anggaran keuangan.Untuk menyusun anggaran neraca harus disusun terlebih dahulu unsur neraca:• Anggaran kas : Modul 5 (Kegiatan Belajar 1)• Anggaran piutang : Modul 5 (Kegiatan Belajar 2)• Anggaran sediaan : Modul 6 (Kegiatan Belajar 1)• Anggaran utang : Modul 6 (Kegiatan Belajar 2)• Anggaran modal : Modul 6 (Kegiatan Belajar 2)• Anggaran harta

Page 41: EKMA4570 - Modul 6.pptx

41

Balanced BudgetData ilustrasi:Anggaran Kas

Triwulan I 1,528,009Rp Triwulan II 397,730Rp Triwulan III 124,459Rp Triwulan IV 71,736Rp

Anggaran Piutang UsahaTriwulan I 5,419,400Rp Triwulan II 8,691,000Rp Triwulan III 8,019,400Rp Triwulan IV 5,938,700Rp

Anggaran Pinjaman Tenaga KerjaTriwulan I 206,125Rp Triwulan II 168,875Rp Triwulan III 131,125Rp Triwulan IV -Rp

Anggaran Sediaan Produk Jadi AkhirTriwulan I 150,850Rp Triwulan II 146,540Rp Triwulan III 150,850Rp Triwulan IV 146,540Rp

Anggaran Sediaan Bahan BakuTriwulan I 200,000Rp Triwulan II 200,000Rp Triwulan III 200,000Rp Triwulan IV 200,000Rp

Anggaran Utang UsahaTriwulan I 2,209,000Rp Triwulan II 2,772,050Rp Triwulan III 2,252,200Rp Triwulan IV 1,588,400Rp

Anggaran Utang BankTriwulan I 2,000,000Rp Triwulan II 2,000,000Rp Triwulan III -Rp Triwulan IV -Rp

Anggaran Utang Jangka PanjangTriwulan I 11,000,000Rp Triwulan II 11,000,000Rp Triwulan III 11,000,000Rp Triwulan IV 8,698,421Rp

Anggaran Laba DitahanTriwulan I 1,820,884Rp Triwulan II 3,076,195Rp Triwulan III 3,668,134Rp Triwulan IV 3,917,155Rp

Modal SahamTriwulan I 22,000,000Rp Triwulan II 22,000,000Rp Triwulan III 22,000,000Rp Triwulan IV 22,000,000Rp

Anggaran Harta Tetap BersihTriwulan I 30,525,500Rp Triwulan II 29,966,000Rp Triwulan III 29,406,500Rp Triwulan IV 28,847,000Rp

Anggaran Harta LainnyaTriwulan I 1,000,000Rp Triwulan II 1,000,000Rp Triwulan III 1,000,000Rp Triwulan IV 1,000,000Rp

Page 42: EKMA4570 - Modul 6.pptx

42

Balanced BudgetAnggaran Neraca

Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IVKas 1,528,009Rp 397,730Rp 124,459Rp 71,736Rp Piutang Usaha 5,419,400Rp 8,691,000Rp 8,019,400Rp 5,938,700Rp Pinjaman Tenaga Kerja 206,125Rp 168,875Rp 131,125Rp -Rp Sediaan Produk Jadi Akhir 150,850Rp 146,540Rp 150,850Rp 146,540Rp Sediaan Bahan Baku 200,000Rp 200,000Rp 200,000Rp 200,000Rp

Harta Lancar 7,504,384Rp 9,604,145Rp 8,625,834Rp 6,356,976Rp Harta Tetap Bersih 30,525,500Rp 29,966,000Rp 29,406,500Rp 28,847,000Rp Harta Lainnya 1,000,000Rp 1,000,000Rp 1,000,000Rp 1,000,000Rp

Harta Tak Lancar 31,525,500Rp 30,966,000Rp 30,406,500Rp 29,847,000Rp Harta 39,029,884Rp 40,570,145Rp 39,032,334Rp 36,203,976Rp

Utang Usaha 2,209,000Rp 2,772,050Rp 2,252,200Rp 1,588,400Rp Utang Bank 2,000,000Rp 2,000,000Rp -Rp -Rp Utang Jangka Pendek 4,209,000Rp 4,772,050Rp 2,252,200Rp 1,588,400Rp Utang Jangka Panjang 11,000,000Rp 11,000,000Rp 11,000,000Rp 8,698,421Rp Utang 15,209,000Rp 15,772,050Rp 13,252,200Rp 10,286,821Rp

Modal Saham 22,000,000Rp 22,000,000Rp 22,000,000Rp 22,000,000Rp Laba Ditahan 1,820,884Rp 3,076,195Rp 3,668,134Rp 3,917,155Rp

Modal Sendiri 23,820,884Rp 25,076,195Rp 25,668,134Rp 25,917,155Rp Utang dan Modal Sendiri 39,029,884Rp 40,848,245Rp 38,920,334Rp 36,203,976Rp

Page 43: EKMA4570 - Modul 6.pptx

EKMA4570 – Pengang-garanProgram Studi Manaje-menOleh: M. Mujiya Ulkhaq

Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah

Modul 6

Terima Kasih

감사합니다

Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Ketujuh

Seoul, 6th of October 2013