Ekg konsep dasar

90
Basic Cardiac Life Support GADAR Medik Indonesia EKG KONSEP DASAR

Transcript of Ekg konsep dasar

Page 1: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

EKG KONSEP DASAR

Page 2: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

• Setelah melaksanakan pelatihan ini

peserta mampu melakukan

pemeriksaan diagnostik EKG , menginterprestasikan hasil dan mengimplementasikan dalam kondisi kegawat daruratan

TUJUAN UMUM

Page 3: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Dapat menjelaskan definisi pemeriksaan

EKG

Dapat menjelaskan maksud dan tujuan

pemeriksaan EKG

Dapat menyebutkan jenis-jenis sadapan EKG

Dapat melakukan pemasangan elektrode dan merekam EKG sesuai standar

Dapat menginterprestasikan hasil

pemeriksaan EKG

TUJUAN KHUSUS

Page 4: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

ELECTROCARDIOGRAM:

MESIN / ALAT UNTUK MEREKAM AKTIFITAS

LISTRIK JANTUNG

ELEKTROCARDIOGRAF :

SERANGKAIAN GRAFIK YANG DIHASILKAN PADA

PEREKAMAN AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG

EKTROCARDIOGRAFI :

ILMU YANG MEMPELAJARI AKTIFITAS LISTRIK

JANTUNG BESERTA KELAINAN KELAINANNYA

PENGERTIAN

Page 5: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

MEREKAM AKTIFITAS LISTRIK

JANTUNG DARI PERMUKAAN TUBUH

TUJUAN PEREKAMAN EKG

Page 6: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :

Aritmia jantung Hipertrofi atrium dan ventrikel Iskemik dan infark miokard Efek obat-obatan seperti ( digitalis,

anti aritmia dll ) Gangguan keseimbangan elektrolit

khususnya kalium Penilaian fungsi pacu jantung

FUNGSI PEREKAMAN EKG

Page 7: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 8: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

ANATOMI SISTIM KONDUKSI.

Page 9: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 10: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

• Terletak di atrium kanan di dekat muara vena kava superior.

• Normalnya menghasilkan impuls listrik sebesar 60-100 kali per menit.

• Sesuai sifatnya sebagai sel generator, nodus SA mampu menghasilkan impuls dengan sendirinya.

SA NODE/ SINO ATRIAL NODUS

Page 11: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Nodus atrioventrikuler (Nodus AV)

Nodus AV terletak di dalam dinding

septum atrium , sekat antara atrium

kanan dan kiri, tepat di atas katup

trikuspidalis dekat muara sinus

koronarius.

Dalam keadaan normal mampu

menghasilkan impuls 40-60 kali per

menit.

Page 12: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Berkas his memiliki fungsi sebagai pengantar impuls listrik dari nodus AV. ( Fathway )

Berkas his terbagi menjadi cabang berkas kiri (left bundle branches, LBB) dan berkas kanan (right bundle branches, RBB).

BERKAS HIS/ HIS BUNDLE

Page 13: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

LBB terdiri dari:1. Fasikulus posterior menghantarkan

impuls listrik ke ventrikel kiri bagian inferior dan posterior.

2. Fasikulus anterior menghantarkan impuls ke ventrikel kiri bagian anterior dan superior.

RBB menghantarkan impuls listrik dari berkas his ke ventrikel kanan.

Pembagian berkas his

Page 14: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

• Serabut bachman

merupakan jalur yang menghubungkanimpuls listrik dari atrium kanan denganatrium kiri.

• Serabut purkinje

terletak di dalam endokardium danmerupakan akhir dari perjalanan impulslistrik untuk disampaikan ke endokardiumagar terjadi depolarisasi di kedua ventrikel.Serabut purkinje secara normal mampumenghasilkan impuls 20-40 kali per menit.

SERABUT DALAM SISTIM KONDUKSI

Page 15: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Kertas EKG

Page 16: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

• 1 KOTAK KECIL = 0,04 SEC

• 5 KOTAK KECIL = 1 KOTAK BESAR

• 1 KOTAK BESAR = 0,04 X 5 = 0,20 SEC

• 1 DETIK = 5 KOTAK BESAR

• 1 DETIK = 25 KOTAK KECIL

• 1 MENIT = 300 KOTAK BESAR

• 1 MENIT = 1500 KOTAK KECIL

HITUNGAN KERTAS PADA KECEPATAN 25

MM/DETIK

Page 17: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

KURVA EKG

Page 18: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

MERUPAKAN HASIL DEPOLARISASI DAN

REPOLARISASI DARI ATRIUM

AKTIFASI DARI SA NODE

SYARAT SUATU EKG IRAMA SINUS

SEPARUH PERJALANAN NAIK DARI GEL

MERUPAKAN PERJALANAN IMPULS DI RA

SEPARUH PERJALANAN TURUN GEL

MERUPAKAN PERJALANAN IMPULS DI LA

GELOMBANG P

Page 19: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

• Normal

• Tinggi : < 0,3 mvolt

• Lebar : < 0,12 detik

• Selalu positif di L II

• Selalu negatif di aVR

• Kepentingan

• Mengetahui kelainan di Atrium

GELOMBANG P

Page 20: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

HASIL DARI DEPOLARISASI

VENTRIKEL

Q : DEPLEKSI KEBAWAH SETELAH

GELOMBANG P

R : DEPLEKSI KEATAS SETELAH

ATAU TANPA GELOMBANG Q

S : DEPLEKSI KEBAWAH SETELAH

GELOMBANG R

GELOMBANG QRS/ QRS DURATION

Page 21: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 22: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 23: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 24: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Interval PR merupakan gambaran dariwaktu yang dibutuhkan untukdepolarisasi atrium dan jalannya aruslistrik melalui berkas His sampaipermulaan depolarisasi ventrikel.

Interval PR diukur dari awalgelombang P sampai permulaangelombang QRS.

INTERVAL P R

Page 25: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 26: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

• Segment ST merupakan awal repolarisasi ventrikel yang berbentuk garis horizontal atau kadang-kadang akan sedikit deviasi keatas atau kebawah dari garis isoelektris, atau sedikit cekung dari titik J (J point).

• Titik J (Junctional Point) adalah titik dimana gelombang S berakhir. Segment ST diukur dari akhir gelombang QRS sampai permulaan gelombang T.

SEGMENT ST

Page 27: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 28: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

• Interval QT adalah waktu yang dibutuhkan saat depolarisasi ventrikel sampai repolarisasi ventrikel, diukur dari permulaan gelombang Q sampai akhir gelombang T.

• Panjang atau pendeknya interval QT tergantung kecepatan laju jantung.

• Semakin cepat jantung berdenyut semakin cepat waktu untuk repolarisasi maka semakin pendek interval QT

Q T INTERVAL

Page 29: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 30: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 31: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 32: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

• Sadapan bipolarSadapan ini merekam dua kutub listrik yang berbeda, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Masing-masing elektrode dipasang di kedua tangan dan kaki.

• Sadapan unipolarSadapan ini merekam satu kutub positif dan lainnya dibuat indifferent. Sadapan ini terbagi menjadi sadapan unipolar ekstremitas dan unipolar prekordial.

SADAPAN EKG

Page 33: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Merekam perbedaan potensial lsitrikantara RA yang dibuat bermuatannegatif dan LA yang dibuatbermuatan positif sehingga arahlistrik jantung bergerak ke sudut 0 derajat (sudutnya ke arah lateral kiri).

Dengan demikian, bagian lateral jantung dapat dilihat oleh sadapan I.

LEAD I

Page 34: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Merekam dari perbedaan listrik antara RA yang dibuat bermuatan negatif dan LF yang bermuatan positif sehingga arah listrik bergerak sebesar positif 60 derajat (sudutnya ke arah inferior).

Dengan demikian, bagian inferior jantung dapat dilihat oleh sadapan II

LEAD II

Page 35: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Merekam dari perbedaan antara LA yang dibuat bermuatan negatif dan RF yang dibuat bermuatan positif sehingga listrik bergerak sebesar positif 120 derajat (sudutnya ke arah inferior).

Dengan demikian, bagian inferior jantung dapat dilihat oleh sadapan III.

LEAD III

Page 36: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

RESUME BIPOLAR

Page 37: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Sadapan unipolar ekstremitas merekam besar potensial listrik pada ekstremitas. Gabungan elektrode pada ekstremitas lain membentuk elektrode indifferent (potensial 0).

Sadapan ini diletakkan pada kedua lengan dan kaki dengan menggunakan kabel seperti yang digunakan pada sadapan bipolar

UNIPOLAR EKSTREMITAS

Page 38: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Sadapan aVR. dari perbedaan antara muatan RA yang dibuat bermuatan positif dengan LA dan LF dibuat indifferent sehingga listrik bergerak ke arah berlawanan sehingga menghasilkan defleksi negatif

LEAD aVR

Page 39: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Sadapan aVL. dari perbedaan antara muatan LA yang dibuat bermuatan positif dengan RA dan LF yang dibuat indifferent sehingga listrik bergerak ke arah -30 derajat (sudutnya ke arah lateral kiri).

Dengan demikian, bagian lateral jantung dapat dilihat juga oleh sadapan aVL. Sedangkan hasil dari sadapan aVL sesuai vektor biasanya dominan positip atau bipasik kecil

LEAD aVL

Page 40: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Sadapan aVF. dari perbedaan antara muatan LF yang dibuat bermuatan positif dengan RA dan LA dibuat indifferent sehingga listrik bergerak ke arah positif 90 derajat (tepat ke arah inferior).

Dengan demikian, bagian inferior jantung selain sadapan II dan III dapat juga dilihat oleh sadapan aVF. Sedangkan hasil dari sadapan aVF sesuai vektor lebih dominan positif

LEAD aVF

Page 41: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

RESUME UNIPOLAR EKSTREMITAS

Page 42: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Merekam besar potensial listrikjantung dengan meletakkanelektrode positif secara horizontal pada dinding dada atau punggungmengelilingi jantung.

Elektrode indiferen didapatdengan menggabungkan ketigaelektrode ekstermitas

UNIPOLAR PREKORDIAL

Page 43: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Lead V1 :Elektrode ditempatkan pada interkostal IV, garis sternum kanan

Lead V2 :Elektrode ditempatkan pada interkostal IV, garis sternum kiri

Lead V3 :Elektrode ditempatkan pada pertengahan antara V2 dan V4

Lead V4 :Elektrode ditempatkan pada interkostal V, garis midklavikula kiri

Lead V5 :Elektrode ditempatkan sejajar dengan V4, garis aksila depan

Lead V6 :Elektrode ditempatkan sejajar dengan V4, garis aksila tengah

Pada umumnya perekaman EKG dibuat 12 lead, tetapi pada keadaan tertentu dapat dibuat sampai 17 lead, meliputi lead V7, V8, V9, V3R dan V4R.

Page 44: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 45: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

LARA

LL

ECG Recordings (QRS Vector pointing leftward, inferiorly

& posteriorly)3 Bipolar Limb Leads:

I = RA vs. LA (+)

Page 46: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

LARA

LL

ECG Recordings (QRS Vector pointing leftward, inferiorly

& posteriorly)3 Bipolar Limb Leads:

I = RA vs. LA (+)

II = RA vs. LL (+)

Page 47: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

LARA

LL

ECG Recordings (QRS Vector pointing leftward, inferiorly

& posteriorly)3 Bipolar Limb Leads:

I = RA vs. LA (+)

II = RA vs. LL (+)

III = LA vs. LL (+)

Page 48: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

LARA

LL

ECG Recordings (QRS Vector pointing leftward, inferiorly

& posteriorly)3 Bipolar Limb Leads:

I = RA vs. LA (+)

II = RA vs. LL (+)

III = LA vs. LL (+)

3 Augmented Limb Leads:

aVR = (LA-LL) vs. RA(+)

Page 49: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

LARA

LL

ECG Recordings (QRS Vector pointing leftward, inferiorly

& posteriorly)3 Bipolar Limb Leads:

I = RA vs. LA (+)

II = RA vs. LL (+)

III = LA vs. LL (+)

3 Augmented Limb Leads:

aVR = (LA-LL) vs. RA(+)

aVL = (RA-LL) vs. LA(+)

Page 50: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

LARA

LL

ECG Recordings (QRS Vector pointing leftward, inferiorly

& posteriorly)3 Bipolar Limb Leads:

I = RA vs. LA (+)

II = RA vs. LL (+)

III = LA vs. LL (+)

3 Augmented Limb Leads:

aVR = (LA-LL) vs. RA(+)

aVL = (RA-LL) vs. LA(+)

aVF = (RA-LA) vs. LL(+)

Page 51: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

V1 V2

V3

V4

V5

V6

6 PRECORDIAL (CHEST) LEADS

Spine

Sternum

Page 52: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

AXIS

Axis yang umum dievaluasi adalah axis dari kompleks QRS dalam bidang frontal (frontal plane) yaitu di lead I dan Avf.

Untuk menilai axis, kita menggunakan Sistem Heksadesial (Hexaxial Reference System).

Page 53: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Tentukan Lead I pada posisi NOL derajat (0 degrees) sistem heksasial. Hitung tinggi dan jumlah kotak gelombang R pada Lead I, kemudian dikurangi jumlah kotak kedalaman Q atau S

Tentukan Lead aVF pada posisi 90 derajat (90 degrees) sistem heksasial. Hitung tinggi dan jumlah kotak gelombang R pada Lead aVF kemudian dikurangi jumlah kotak kedalaman Q atau S

RUMUS AXIS

Page 54: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 55: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 56: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

INTEPRETASI

EKG

Page 57: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 58: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 59: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Rhythm

Rate

Axis

P wave

PR Interval

QRS duration

ST-T change

Hipertrofi

LANGKAH INTERPRETASI

Page 60: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

TERATUR /REGULAR : BILA JARAK KOMPLEK QRS SATU DENGAN YANG LAINNYA TERATUR

IRREGULAR/TIDAK TERATUR : BILA JARAK KOMPLEK QRS SATU DENGAN YANG LAINYA TIDAK TERATUR

CARANYA:

= GUNAKAN KERTAS ATAU ALAT BANTU YANG DILETAKAN DIATAS HASIL EKG.

= CORET KERTAS TERSEBUT PADA PUNCAK QRS SATU DAN BERIKUTNYA

= PINDAHKAN KERTAS ALAT BANTU DENGAN MELETAKAN PADA QRS YANG LAIN

= BILA IRAMA TERATUR MAKA TANDA CORETAN AKAN JATUH TEPAT PADA SETIAP EKG BERIKUTNYA

1. IRAMA / RYTHM

Page 61: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

HITUNG JUMLAH KOTAK BESAR ANTARA GRS SATU DENGAN QRS BERIKUTNYA. RUMUS 300 DIBAGI JUMLAH KOTAK BESAR.

HITUNG JUMLAH KOTAK KECIL ANTARA SATU QRS DENGAN QRS BERIKUTNYA . RUMUS 1500 DIBAGI JUMLAH KOTAK KECIL

2 a. HEART RATE / NADI pada irama teratur

Page 62: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

1500

Jumlah kotak kecil antara R – R’

PADA IRAMA TERATUR

R'R antarabesar kotak Jumlah

300

Page 63: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Kedua cara diatas digunakan apabila irama EKG teratur, bila irama EKG tidak teratur gunakan cara benar.

Ambil rekaman EKG sepanjang 6 detik/ 30 kotak besar, hitung jumlah QRS dalam 6 detik tersebut kemudian kalikan 10 atau ambil rekaman EKG sepanjang 12 detik, hitung jumlah QRS kalikan 5.

HEART RATE PADA IRAMA TAK TERATUR

Page 64: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Interpretasi gelombang P yang normal atau berasal dari SA node, karena adanya gel P tapi belum tentu berasal dari SA node.

Jadi bandingkan di dalam satu lead harus mempunyai bentuk gel P yang sama.

Selalu ada gelombang P yang diikuti komplek QRS dan gel T

Gelombang P wajib positip di lead II Gelombang P wajib negatif di lead aVR

Komplek QRS normal (0,08 - 0,11 detik)

3 .Gelombang P

Page 65: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Interval PR diukur dari awal gelombang P ke awal kompleks QRS, yang biasanya panjangnya 0,12-0,20 ms. Pada pencatatan EKG, ini berhubungan dengan 3-5 kotak kecil.

Interval PR lebih dari 0,20 ms dapat menandakan adanya AV blok

Interval PR yang pendek dapat menandakan sindrom pra-eksitasi melalui jalur tambahanpengaktifan awal ventrikel, seperti pada Sindrom Wolff-Parkinson-White.

Interval PR yang bervariasi dapat menandakan jenis lain blok jantung.

Depresi segmen PR dapat menandakan lesi atrium atau perikarditis.

4. P – R Intervals

Page 66: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

^ Kompleks QRS yang normal berdurasi 0,06-0.10 yang ditunjukkan dengan 3 kotak kecil atau kurang,

^ Setiap ketidak normalan konduksi bisa lebih panjang, dan menyebabkan perluasan kompleks QRS.

^ Tak setiap kompleks QRS memuat gelombang Q, gelombang R, dan gelombang S.

^ Menurut aturan, setiap kombinasi gelombang-gelombang itu dapat disebut sebagai kompleks QRS.

5. QRS Wave

Page 67: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Segmen ST menghubungkan kompleks QRS dan gelombang T serta berdurasi 0,08-0,12 s (80-120 ms). Segmen ini bermula di titik J(persimpangan antara kompleks QRS dan segmen ST) dan berakhir di awal gelombang T

ST SEGMEN SEJAJAR/ ISOELEKTRIS DENGAN P-R INTERVAL

ST DEPRESI/ T INVERTED BILA LEBIH RENDAH DARI PR INTERVAL/ KLINIS PASEN DALAM KONDISI ISCHEMIK

ST ELEVASI BILA LEBIH TINGGI DARI PR INTERVAL/ KLINIS PASEN DALAM KONDISI AKUT MIOKARD INFARK

6. S-T SEGMEN

Page 68: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Gelombang T terbalik (atau negatif) bisa menjadi iskemia koroner, hipertrofi ventrikel kiri.

Gelombang T yang tinggi atau "bertenda" bisa menandakan hiperkalemia. Gelombang T yang datar dapat menandakan iskemia koroner atau hipokalemia.

Penemuan elektrokardiografi awal atas infark otot jantung akut kadang-kadang gelombang T hiperakut, yang dapat dibedakan dari hiperkalemia oleh dasar yang luas dan sedikit asimetri.

7. Gelombang T

Page 69: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Axis normal berada antara -30° sampai 110°. Lebih dari -30° disebut Axis LAD, lebih dari +110° disebut Axis RAD dan lebih dari +180°disebut Axis Ekstrem RAD

AXIS

Page 70: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama : Teratur

Heart Rate : 70x/mnt

Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det

Morfologi sama. Ratio 1:1

P – R Interval : 0.16 det

Durasi QRS : 0.06 det

Kesimpulan Sinus Rithme

Page 71: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama : Teratur

Heart Rate : 40x/mnt

Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det

Morfologi sama. Ratio 1:1

P – R Interval : 0.16 det

Durasi QRS : 0.06 det

Kesimpulan Sinus Bradikardi

Page 72: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama : Teratur

Heart Rate : 40x/mnt

Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det

Morfologi sama. Ratio 1:1

P – R Interval : 0.16 det

Durasi QRS : 0.06 det

Kesimpulan Sinus Bradikardi

Page 73: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama : Teratur

Heart Rate : 130x/mnt

Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det

Morfologi sama. Ratio 1:1

P – R Interval : 0.16 det

Durasi QRS : 0.06 det

Kesimpulan Sinus Takhikardi

Page 74: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 75: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama : Tidak Teratur

Heart Rate : 130x/mnt

Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det

Morfologi sama. Ratio 1:1

P – R Interval : 0.16 det

Durasi QRS : 0.06 det

Kesimpulan Sinus Arithmia

Page 76: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama : Tidak Teratur

Heart Rate : 90x/mnt

Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det

Morfologi beda pd beat 2 ,7

Rasio 1:1 kecuali beat 2 dan 7

P – R Interval : 0.16 det

Durasi QRS : 0.06 det

Kesimpulan Sinus Rthme dan AES

Page 77: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama : Tidak Teratur

Heart Rate : mnt

Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det

Morfologi

Ratio

P – R Interval : 0.16 det

Durasi QRS : 0.06 det

Kesimpulan Sinus Ritme dan ?????

Page 78: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama : Tidak Teratur

Heart Rate : 130x/mnt

Gelombang P : Tinggi 1.5mv, Lebar : 0,08 det

Morfologi sama. Ratio 1:1

P – R Interval : 0.16 det

Durasi QRS : 0.06 det

Kesimpulan Sinus Arithmia

Page 79: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 80: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama :

Heart Rate :

Gelombang P : Tinggi Lebar :

Morfologi . Ratio

P – R Interval :

Durasi QRS :

Kesimpulan

Page 81: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama :

Heart Rate :

Gelombang P : Tinggi , Lebar :

Morfologi Ratio

P – R Interval :

Durasi QRS :

Kesimpulan

Page 82: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 83: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 84: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 85: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama :

Heart Rate :

Gelombang P : Tinggi , Lebar : det

Morfologi . Ratio

P – R Interval :

Durasi QRS :

Kesimpulan

Page 86: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Irama :

Heart Rate : /mnt

Gelombang P : Tinggi mv, Lebar : det

Morfologi . Ratio

P – R Interval :

Durasi QRS :

Kesimpulan

Page 87: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 88: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

ECG featured of Ischemic cell

Page 89: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia

Page 90: Ekg konsep dasar

Basic Cardiac Life Support

GADAR Medik Indonesia