EKBANGMAKALAH3

23
MODEL-MODEL PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN SERTA PENERAPANNYA MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Ekonomi Pembangunan oleh dosen A. Jajang W Mahri, M.Si Dibuat oleh : Rindu Tiara Ningrum ( 060658 ) Rr. Suci Nurdianti (0606994) Hasanita Lestari (0607000) Lucky Nugraha (0607005) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI

Transcript of EKBANGMAKALAH3

Page 1: EKBANGMAKALAH3

MODEL-MODEL PEMBANGUNAN DAN PERTUMBUHAN SERTA PENERAPANNYA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Ekonomi Pembangunan oleh dosen A. Jajang W Mahri, M.Si

Dibuat oleh :

Rindu Tiara Ningrum ( 060658 )Rr. Suci Nurdianti (0606994)Hasanita Lestari (0607000)Lucky Nugraha (0607005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASIJURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2007

Page 2: EKBANGMAKALAH3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Usaha-usaha pembangunan yang sedang giat dilaksanakan oleh Negara-negara

sedang berkembang di dunia umumnya berorientasi kepada bagaimana memperbaiki atau

mengangkat tingkat hidup masyarakat di Negara-negara tersebut agar mereka bisa hidup

seperti masyarakat-masyarakat di Negara maju. Pembangunan ekonomi merupakan salah

satu jawaban yang seakan-akan menjadi suatu kunci keberhasilan bagi suatu Negara

untuk meningkatkan taraf hidup warga negaranya. Oleh karena itu, Ekonomi

Pembangunan memberikan solusi yang tepat untuk masalah-masalah pembangunan

dengan segala macam perubahan yang terjadi dari tahun ke tahunnya.

Latar belakang penyusun mengkaji model-model pembangunan dan pertumbuhan

karena masalah pembangunan yang begitu kompleks sehingga dibutuhkan adanya model

agar lebih mudah memahaminya.

I.2. Perumusan Masalah

Pembahasan tentang teori-teori pembangunan yang sangat kompleks memang

tidak mudah untuk dipahami begitu saja. Oleh karena itu dibuatlah penyederhanaan teori-

teori tersebut ke dalam sebuah model pembangunan. Adapun isi dari makalah ini

membahas tentang model-model pembangunan dan penerapannya. Pokok

pembahasannya dibatasi pada :

1. Pengertian model, model pembangunan, dan model pertumbuhan.

2. Jenis-jenis model pembangunan dan pertumbuhan

3. Penerapan model-model pembangunan dan pertumbuhan dalam kehidupan nyata

2

Page 3: EKBANGMAKALAH3

I.3. Tujuan Pembuatan Makalah

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :

a. Sebagai bahan kajian matakuliah Ekonomi Pembangunan

b. Untuk memberikan informasi khususnya tentang apa saja model-model

pembangunan dan pertumbuhan yang sudah ada dan terus berkembang

hingga sekarang

I.4. Metodologi Penyusunan Makalah

Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan

mengumpulkan bahan-bahan dari buku-buku perpustakaan, artikel dari internet,

mengkajinya, lalu menyusunnya untuk menjadi makalah.

3

Page 4: EKBANGMAKALAH3

BAB IIPEMBAHASAN

II.1 Pengertian Model

Model berasal dari bahasa Italia, yaitu dari kata Modello yang berarti cara, atau

sifat. Dalam arti luas, model dapat diartikan sebagai penguraian sejumlah variabel yang

saling berhubungan dari variabel-variabel tersebut, yang dimaksudkan untuk

menunjukkan beberapa sistem atau proses yang nyata, baik dalam satu keseluruhan

maupun bagian. [ Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah ; 152 ]

Model juga dapat diartikan sebagai penggambaran dari kenyataan. Maksud

penggambaran disini adalah penyederhanaan kenyataan yang bersifat kompleks dan

mengandung banyak detail. Sehingga untuk menjelaskan kenyataan tersebut

digunakanlah sebuah model. [ Kamus Ekonomi ; 329 ]

Williard A Beling dan O Totten mengemukakan ada tiga macam arti fundamental

dari istilah model. Model dapat diartikan sebagai pengganti kata tahap, model dapat

diartikan sebagai pengganti kata strategi, model dapat diartikan sebagai pengganti kata

teori.

Dewasa ini sedikit sulit untuk mengadakan pemisahan antara teori dan model.

Mungkin hal tersebut terjadi karena pemikiran-pemikiran tentang pertumbuhan lazim

disusun dalam bentuk model formal. Sebenarnya antara model dan teori ini tidak perlu

dipermasalahkan secara prinsipal. Suatu teori yang mengandung berbagai konsep

pengertian tentang masalah-masalah ekonomi bisa saja disusun dalam bentuk model.

Model yang bersangkutan merupakan percontohan yang menyajikan penyederhanaan dari

realitas perekonomian yang sangat majemuk.

Relevansi suatu model mengenai pertumbuhan ekonomi bersangkut paut dengan

maksud dan sasaran dalam penyusunan model. Suatu model tentang pertumbuhan

sebenarnya sama sifatnya dengan maksud dan sasaran suatu teori ekonomi pada

umumnya. Model ekonomi mengandung sifat abstraksi dengan menyederhanakan

gambaran tentang realitas ekonomi masyarakat. Model ekonomi, termasuk model

pertumbuhan, harus mengandung arti relevansi yang dapat dipertanggungjawabkan

4

Page 5: EKBANGMAKALAH3

secara ilmiah. Artinya, variabel-variabel dalam model itu harus bisa diuji secara empiris-

kuantitatif.

II.2. Sekilas Tentang Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Seringkali model pertumbuhan dianggap sama dengan model pembangunan,

namun perbedaan antara model pertumbuhan dengan model pembangunan dapat

disimpulkan dari perbedaan dalam proses pertumbuhan dengan proses pembangunan itu

sendiri. Komposisi ekonomi yang beraneka ragam, perbedaan dalam reaksi sektoral, dan

reaksi individual dalam setting kemiskinan seringkali diabaikan dalam model

pertumbuhan, tetapi mereka adalah inti dalam pembangunan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi bersangkut paut dengan proses peningkatan produksi

barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan bahwa

pertumbuhan menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan

meningkatnya hasil produksi dan pendapatan. Dalam pertumbuhan ekonomi, biasanya

ditelaah proses produksi yang melibatkan sejumlah jenis produk dengan menggunakan

sejumlah sarana produksi tertentu. Model-model mengenai pertumbuhan ekonomi harus

bisa diuji dengan pengukuran empiris-kuantitatif.

Pembangunan mengandung arti yang lebih luas. Peningkatan produksi memang

merupakan salah satu ciri pokok dalam proses pembangunan. Selain itu, segi peningkatan

produksi secara kuantitatif, proses pembangunan mencakup perubahan pada komposisi

produksi, perubahan pada pola penggunaan (alokasi) sumber daya produksi diantara

sektor-sektor kegiatan ekonomi, perubahan pada pola pembagian (distribusi) kekayaan

dan pendapatan di antara berbagai golongan pelaku ekonomi, perubahan pada kerangka

kelembagaan dalam kehidupan masyarakat secara menyeluruh.

II.3. Tujuan Mempelajari Model Pembangunan

Pembangunan adalah hal yang sangat kompleks dan penuh dengan detail, maka

dengan adanya model pembangunan dan pertumbuhan akan membuat kita lebih mudah

untuk memahami keseluruhan seluk beluk pembangunan.

Model pembangunan memaksa kita memusatkan perhatian pada unsur paling

dasar dari proses pembangunan : masukan faktor, hubungan pertumbuhan terhadap

keluaran dan terhadap satu sama lainnya, dan peranan kemajuan teknologinya. Namun,

5

Page 6: EKBANGMAKALAH3

karena kemurnian matematis, model-model pembangunan dan pertumbuhan yang dibuat

secara kuantitatif dan terpadu dengan suatu proses lebih sering tampak membingungkan.

Jelaslah, model-model pertumbuhan dan pembangunan ini tidaklah berpengaruh besar.

Jika memang berpengaruh beberapa kebijakan tentunya telah memecahkan masalah-

masalah pembangunan.

II.4. Jenis-jenis Model Pembangunan, Model Pertumbuhan, dan Penerapannya

II.4.1 Model-model Pembangunan

Williard A Beling dan O Totten mengemukakan ada tiga macam arti fundamental

dari istilah model. Model dapat diartikan sebagai pengganti kata tahap, model dapat

diartikan sebagai pengganti kata strategi, model dapat diartikan sebagai pengganti kata

teori.

Terdapat 4 jenis model pembangunan, yaitu :

A. Model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan

Tujuan pokok strategi ini adalah untuk meningkatkan laju produksi.

Kenaikan GNP merupakan focus utama dan merupakan parameter ekonomi dan

social yang paling baik untuk mempengaruhi tingkat hidup suatu masyarakat.

Dalam model ini ada 2 variabel teoritis utama, yaitu pertumbuhan yang

seimbang dan pertumbuhan yang tidak seimbang.

1. Model pembangunan seimbang

Dalam model ini diperlukanmodal investasi secara besar-besaran di segala

bidang secara serentak untuk mencapai tahap di mana dapat dicapai suatu

kenaikan laju pertumbuhan secara keseluruhan. Ada asumsi penting dalam

pendekatan ini, yaitu bahwa terdapat pelengkap-pelengkap (complementary)

teknis dan komersial di antara industri-industri baru pada berbagai tahap produksi

dan sebagai sektor dalam ekonomi yang dalam beberapa hal sesuai dengan

external economic dan produksi yang berskala besar. Oleh sebab itu, teori

pembangunan seimbang dinamakan juga sebagai teori usaha besar-besaran (big-

6

Page 7: EKBANGMAKALAH3

push) atau thesis utama minimum krisis (the critical minimum effort thesis) (Mynt

1967 : bab7).

Walaupun kedua teori tersebut mempunyai implikasi kebijaksanaan yang

sama, yaitu sama-sama menekankan perlunya mengadakan penanaman modal

besar—besaran, tetapi hakikat kedua teori tersebut sangatlah berbeda sekali.

Alasan diperlukannya pembangunan seimbang adalah untuk menjaga agar

dalam pembangunan tersebut tidak mengalami hambatan-hambatan dalam hal :

a) Memperoleh bahan mentah, tenaga ahli, sumber tenaga, dan fasilitas

lainnya.

b) Memperoleh pasaran untuk bahan-bahan hasil produksi.

Teori pembangunan seimbang terutama harus kita kaitkan pada pemikiran

Rosentein-Rodan dan Nurkse, karena teori tersebut pertama kali diciptakan oleh

nurkse, yang kemudian dikemukakan oleh Rosentein Rodan, yang menulis

gagasan untuk menciptakan program pembangunan di Eropa selatan dan tenggara,

yaitu dengan mengadakan industrialisasi secara besar-besaran.

Menurut beliau, pembangunan industri secara besar-besaran akan

menciptakan tiga macam ekonomi ekstern, yaitu ekonomi eksternal akibat

perluasan pasar, ekonomi eksternal akibat industri yang berdekatan, dan ekonomi

eksternal akibat adanya industri secara komplementer.

Sedangkan menurut Nurkse, ia menekankan bahwa pembangunan

ekonomi bukan saja menghadapi kesukaran dalam memperoleh modal yang

diperlukan, tetapi juga dalam mendapatkan pasaran untuk barang-barang yang

dihasilkan oleh berbagai industri yang akan dikembangkan. Oleh karena itu,

menurut beliau faktor yang terpenting dalam menentukan luas pasar adalah

produktivitas.

Agar negara-negara berkembang dapat melepaskan diri dari lingkaran

kemiskinan, perlu dilaksanakan program pembangunan seimbang, yaitu dalam

waktu bersamaan dilaksanakan penanaman modal di berbagai industri yang

mempunyai kaitan erat satu sama lain. Dengan cara ini, luas pasar akan dapat

diperbesar, karena kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat yang diperoleh

dari berbagai industri dapat menciptakan permintaan terhadap barang-barang yang

7

Page 8: EKBANGMAKALAH3

dihasilkan oleh berbagai industri yang dibangun. Pembangunan suatu industri

menciptakan pasar bagi industri lain, dan makin banyak industri yang dibangun

sehingga memungkinkan untuk menggunakan modal lebih intensif dan

efisien.dengan demikian pembangunan seimbang akan menjadi perangsang untuk

memperluas permintaan terhadap modal dan perangsang untuk lebih banyak

mengadakan penanaman modal. Oleh sebab itu pembangunan seimbang dapat

didefinisikan sebagai usaha mengatur penanaman modal secara sedemikian rupa,

sehingga sepanjang proses pembangunan tersebut tidak akan timbul hambatan

dari sumber penawaran maupun permintaan.

2. Model pembangunan tidak seimbang

Model pertumbuhan tidak seimbang mengandalkan para forward dan

backward-linkages effect (efek kaitan ke depan dan ke belakang) antara industri-

industri pada berbagai tahap produksi untuk memberikan dorongan bagi

pertumbuhan.

Pertumbuhan biasanya berkaitan dengan modernisasi. Adanya kenaikan

GNP karena adanya peranan teknologi tinggi dan alat padat model modern

menyebabkan hasil produksi sektor modern dapat bersaing dan diekspor.

Kebaikan dari strategi ini adalah :

a) Meningkatkan prestasi kerja dan produktivitas

b) Produksi nasional akan terus meningkat baik mutu, jenis, maupun jumlah

barang yang diproduksi.

c) Teknologi akan terus berkembang karena adanya inovasi

d) Adanya gerakan-gerakan ekonomi yang menyebabkan :

Pendapatan per kapita meningkat

Perubahan struktur ekonomi

Perubahan pada perdagangan internasional.

Pembangunan tidak seimbang diangap lebih sesuai untuk dilaksanakan di

negara-negara berkembang, karena negara-negara tersebut mengalami masalah

keuangan sumber-sumber daya. Dengan melaksanakan program pembangunan

tidak seimbang, usaha pembangunan pada suatu waktu tertentudipusatkan pada

8

Page 9: EKBANGMAKALAH3

beberapa kegiatan yang akan mendorong peranan modal terpengaruh di berbagai

kegiatan lain pada masa berikutnya.

Dalam teori pembangunan tidak seimbang, persoalan pokok analisisnya

adalah bagaimana cara menentukan proyek-proyek yang harus didahulukan

perkembangannya agar penggunaan berbagai sumber daya yang tersedia

menciptakan tingkat perkembangan ekonomi yang maksimal. Ia menganalisis

masalah alokasi sumber-sumber daya diantara sektor Social Overhead Capital

(SOC) dengan sektor Direct Productivity Activity (DPA), yaitu diantara sektor

prasarana dengan setor yang secara langsung menghasilkan barang-barang.

Terdapat tiga cara pendekatan yang mungkin dilakukan dalam

pengembangan sektor prasarana dan sektor produktif, yaitu pembangunan

seimbang diantara kedua sektor tersebut, pembangunan tidak seimbang dimana

sektor prasarana lebih ditekankan, dan pembangunan tidak seimbang dimana

sektor produktif lebih ditekankan.

B. Model pembangunan yang berorientasi pada penciptaan lapangan kerja

Sasaran yang dicapai adalah peningkatan dalam kesempatan kerja

produktif dan meningkatkan produksi. Redistribusi pendapatan dan harta

produktif melalui perluasan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.

Tekanannya adalah pada sektor informal di perkotaan dan sektor tradisional di

pedesaan melalui pembangunan pedesaan, padat karya di perkotaan, dan

pemanfaatan fasilitas-fasilitas berupa pendidikan, jasa kredit, dan lain-lain.

C. Model Pembangunan yang berorientasi pada penghapusan kemiskinan

Tujuan strategi ini penghapusan kemiskinan, peningkatan kesempatan

kerja produktif dan peningkatan GNP kelompok miskin. Strategi ini dapat

dilakukan dengan redistribusi kekayaan harta produktif melelui kebijakan fiskal

dan kredit, pemanfaatan fasilitas-fasilitas, reorientasi produksi melalui program

padat karya dan realokasi sumber daya produktif yang menguntungkan golongan

miskin melalui pengalihan investasi dan konsumsi serta penekanan sektor

tradisional dan informal di perkotaan.

9

Page 10: EKBANGMAKALAH3

D. Model pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar ( The

basic Neceessty oriented)

Agar dalam melakukan ketidakserentakan di semua sektor melalui

perubahan pada pertumbuhan dan sumber daya produktif dipergunakan dengan

baik, maka harus diusahakan :

(1) a. Tercapainya investasi yang tinggi

b. Pemanfaatan teknologi tepat guna

c. Penggunaan SDA dalam produksi

(2) Perubahan dalam pola redistribusi melalui :

a. Mobilitas penganggur

b. Realokasi pelayanan jasa-jasa umum

c. Landreform

(3) Perubahan kelembagaan (pranata kemasyarakatan) meliputi :

a. Partisipasi masa

b. Dukungan pemerintah

(4) Perubahan dalam tata ekonomi dunia baru, melalui :

a. Pembaharuan struktur perdagangan

b. Pembaharuan kebijaksanaan moneter internasional

c. Pengalihan arus sumberdaya yang lebih banyak dari negara berkembang

d. Peringanan utang luar negeri.

Semua itu bertujuan pada perbaikan kualitas hidup, peningkatan produksi barang-

barang dan jasa, penciptaan lapangan kerja baru dengan upah yang layak, dengan

harapan tercapainya tingkat hidup minimal untuk semua rumah tangga yang

kemudian sampai batas maksimal.

10

Page 11: EKBANGMAKALAH3

II.4.2 Model-model Pertumbuhan

A. Model Harrod-Domar

Model Harrod-Domar didasarkan pada beberapa asumsi-asumsi yang sebagian

besar berdasarkan pada tingkat pertumbuhan pendapatan yang diperlukan bagi

operasi perekonomian secara lancar dan tidak terputus-putus. Sebagian asumsi

yang menjadi dasar gagasan model Harrod-Domar diantaranya :

1. Terdapat tingkat keseimbangan pendapatan dalam keadaan full employment

yang awal.

2. Tidak ada kelambatan penyesuaian antara investasi dengan penciptaan

kapasitas produksi

3. Saving dan investasi berhubungan denganpendapatan pada tahun yang sama.

4. Terdapat perbandingan tetap antara capital dengan tenaga kerja dalam

proses produksi.

Model Harrod-Domar memberikan suatu pengecekan rencana pembangunan

yang berguna untuk penyesuaian investasi, tingkat tabungan, dan tingkat

pertumbuhan.

Dibawah ini adalah hal-hal yang dikemukakan dalam model Harrod-Domar :

1. Tabungan (S) sebagai fungsi dan bagian proporsional yang konstan dari

pendapatan nasional (Y). S = f(Y) dan S = sY

2. Selama periode t, tabungan ex-ante sama dengan tabungan ex-post dan sama

dengan investasi ex-post. Sa = Sp = Ip.

3. Dalam bentuk aljabar, dimana Y adalah pendapatan nasional, K adalah

modal, I adalah investasi, S adalah tabungan, maka tingkat pertumbuhan

G = ∆ Y/Y, rasio tabungan s = S / Y = I / Y. Menurut definisi, investasi

adalah cadangan modal : ∆ K = I.

Dalam sifat-sifat utamanya, maka model Harrod-Domar memperlihatkan

hubungan dinamis antara cadangan modal dan output tunggal.

11

Page 12: EKBANGMAKALAH3

B. Model Solow

Fungsi produksi yang mendasari model solow dapat dinyatakan dalam

rumus

Y=f (K,L,N,t)

Dimana K adalah modal, L adalah tenaga kerja, N adalah sumber daya

alam, sedangkan t mencerminkan perkembangan teknologi dalam perjalanan

waktu.

Sedangkan dipihak lain ketika modal dan tenaga kerja bertambah disertsi

kemajuan teknologi, maka perubahan pada hasil produksi dapat dinyatakan dalam

rumus sebagai berikut:

Y=v.∆K+w.∆L+Y’

Dalam rumus ini v menunjuk pada produktivitas marginal dari modal, w

pada produktivitas dari tenaga kerja dan Y’ mencerminkan peningkatan produksi

yang berkaitan dengan perkembangan teknologi. Sementara v menyatakan

peningkatan hasil produksi berkenaan dengan tambahan satuan(unit) modal,

dalam kondisi ceteris paribus.

Kondisi di atas tidak berlaku dalam hal incremental capital output

ratio(ICOR). Perihal peranan ICOR, produksi berubah karena adanya perubahan

pada semua faktor produksi, masing-masing dan secara bersamaan. Perbedaan

yang serupa juga berlaku antara produktivitas marginal dari tenaga kerja dengan

labour output ratio.

C. Model Kaldor

Sejumlah asumsi dalam gagasan kaldor meliputi hal-hal sebagai beikut:

1.Pertumbuhan kontinue pada produksi total O (=Y) dan pada produktivitas

tenaga kerja ( hasil produksi per tenaga kerja, Y/L).

2. Pertumbuhan kontinue pada capital-labour ratio (K/L) jumlah modal per

tenaga kerja.

3. Tingkat laba ynag stabil sebagai imbalan jasa bagi peranan modal.

4. Capital-Output ratio(k=K/Y) adalah konstan dalam kurun waktu yang

cukup lama.

12

Page 13: EKBANGMAKALAH3

5. Ada korelasi yang tinggi antara laba sebagai bagian proporsional yang

stabil (konstan) dari pendapatan dan investasi sebagai bagian proporsional yang

stabil (konstan) dari produksi (=pendapatan).

Dalam kurun waktu yang bersangkutan, koefisiensi investasi (bagian

investasi dalam produksi total) juga konstan.

Kelak akan menjadi lebih jelas bahwa di antara asumsi yang ditonjolkan

kaldor, ada beberapa yang sesuai dengan kenyataan empiris,namun ada juga yang

kebenarannya masih dipersoalkan ataupun yang tidak dapat dibenarkan sama sekali.

Dalam model kaldor diungkapkan bahwa besarnya laba dalam pendapatan

nasional (laba sebagai bagian proporsional dari pendapatan nasional) ditentukan

oleh besarnya investasi (investasi sebagai bagian proporsional dari pendapatan

nasional). Dalam saat itu, besarnya investasi tersebut tergantung dari laju

pertumbuhan pendapatan dan oleh capital-output ratio. Dengan kata lain, dapat

dikemukakan bahwa tingkat laba sebagai imbalan jasa modal ditentukan oleh laju

pertumbuhan produksi dan pendapatan.

Kaitan antara laba dan investasi didasarkan atas pendapat bahwa tingkat

tabungan yang bersumber pada penerimaan laba jauh lebih tinggi, dibandingkan

dengan tingkat tabungan yang bersumber pada penerimaan upah.

Yaitu:Y=W+P

S=SP.P+SW.W

SP P > SW W

Dimana Y=pendapatan nasional, W=Wage income, P=Profit, dan sp

P=hasrat menabung dari laba yang diterima dan sw W=hasrat menabung dari upah

yang diterima.

13

Page 14: EKBANGMAKALAH3

BAB III

PENUTUP

III.1 KESIMPULAN

Pertumbahan ekonomi berpokok pada proses peningkatan barang dan jasa

dalam kegiatan ekonomi masyarakat.Paham pertumbuhan digunakan dalam teori

dinamika sebagaimana hal itu dikembangkan oleh para pemikir neo-Keynes dan

neo-Klasik. Pembangunan ekonomi mengandung arti yang lebih luas dan

mencakup perubahan pada tata cara susunan ekonomi masyarakat secara

menyeluruh. Untuk lebih mudah memahami tentang konsep pertumbuhan dan

pembangunan maka digunakanlah model-model pembangunan dan juga model

pertumbuhan. Model pembangunan yang kami sajikan adalah model

pembangunan yang dipaparkan oleh golongan neo-Keynes maupun neo-Klasik.

Model-model pembangunan dan pertumbuhan ini biasanya diterapkan di negara-

negara berkembang untuk mensukseskan pembangunan.

III.2 SARAN

Dengan adanya model-model pembangunan dan pertumbuhan ini

diharapkan negara-negara sedang berkembang dapat menigkatkan taraf hidup dan

mutu kehidupan masyarakatnya agar dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti

pangan, sandang, pemukiman, kesehatan dan pendidikan yang selama ini menjadi

kendala di dalam pembangunan negara berkembang.

14

Page 15: EKBANGMAKALAH3

DAFTAR PUSTAKA

Suryana, Dr., M.Si. 2000. Ekonomi Pembangunan, Problematika dan Pendekatan.

Jakarta : Salemba Empat.

Winardi, SE. 1990. Kamus Ekonomi. Bandung : CV Mandar Maju.

Komarudin, Prof., dan Tjuparmah, Yooke, Dra. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah.

Jakarta : Yrama Widya.

Tadang, Ambar, Drs. 1984. Ekonomi Pembangunan, Problema Dasar dan Teori

Pembangunan Ekonomi. Ujung Pandang : PT Bina Ilmu.

Herrick, Bruce dan Kindleberger, P. Charles. 1988. Ekonomi Pembangunan. Jakarta :

Bina Aksara.

Todaro, Michael P. 1983. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Djojohadikusumo, Sumitro. 1994. Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi

Pembangunan. Jakarta : LP3ES.

15