ehklkl

download ehklkl

of 31

Transcript of ehklkl

  • 7/25/2019 ehklkl

    1/31

  • 7/25/2019 ehklkl

    2/31

    REFERAT

    HIPERTENSI PADA KEHAMILAN DAN

    PENATALAKSANAANNYA

    Oleh :

    Iput Syarhil Musthofa

    Shita Ri!"iasih

    #$$%%%%&'(%

    #$$%%%%&%)'

    Pe*+i*+i,:

    -r. A,u, Susato/ Sp. PD

    KEPANITERAAN KLINIK SMF ILM0 PENYAKIT DALAM

    FAK0LTAS KEDOKTERAN 0NS1RS0D DR MOE2ARDI

    S0RAKARTA

    &'%)

    3A3 I

    PENDAH0L0AN

    Hingga saat ini, hipertensi dalam kehamilan masih merupakan masalah

    kesehatan serius di bidang obstetri di seluruh dunia. 2orl- Health Or,ai!atio

    (WHO) memperkirakan di dunia setiap menit perempuan meninggal karena

    komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Dari jumlah kematian

    maternal, prevalensi paling besar adalah pre-eklampsia dan eklampsia sebesar

    1,!" dari keseluruhan kematian ibu. #nsidensi pre eklamsia di #ndonesia sekitar

    $ % 1&", menyebabkan mortalitas maternal sebanyak $!.'" pada tahun &&1, dan

    sebanyak ''.'" pada tahun && (oeshadi, &&*).

    Hipertensi gestasional diartikan sebagai setiap onset baru hipertensi tanpa

    komplikasi selama kehamilan bila tidak ada bukti jelas dari sindrom

    preeklampsia. +edangkan pre eklamsia sendiri merupakan hipertensi pada

    kehamilan yang disertai dengan proteinuria (unningham, &&').

    Hipertensi dalam kehamilan terjadi pada anita yang sebelumnya

    memiliki penyakit hipertensi primer atau dapat juga pada anita dengan

    hipertensi sekunder kronik, dan pada anita tanpa riayat hipertensi dengan onset

    terjadinya hipertensi yang baru munul setelah setengah masa kehamilan.

    Hipertensi pada kehamilan memiliki resiko baik terhadap ibu dan juga

    janinnya. /ada ibu, hipertensi dapat menjadi pre eklamsia atau eklamsia yang

    menganam jia. +edangkan pada bayi akan menyebabkan kematian perinatal,

    '" bayi lahir dengan kelainan ongenital. 0iasanya pada kehamilan pertama, %

    1&" bayi akan lahir premature (kurang dari $* minggu) sebagai konsekuensi dari

    pre eklamsia, tapi pada anita dengan pre eklamsia berat, '&"nya mengalami

    kelahiran preterm.

    2eskipun telah

    dilakukanjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj penelitian yang intensi3 selama beberapadekade, hipertensi yang dapat menyebabkan atau memperburuk kehamilan tetap

    menjadi masalah yang belum terpeahkan. +eara umum, preeklamsi merupakan

    suatu hipertensi yang disertai dengan

    proteinurjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjia yang terjadi pada kehamilan./enyakit ini umumnya timbul setelah minggu ke-& usia kehamilan dan paling

    1

  • 7/25/2019 ehklkl

    3/31

    sering terjadi pada primigravida. 4ika timbul pada multigravida biasanya ada

    3aktor predisposisi seperti kehamilan ganda, diabetes mellitus, obesitas, umurlebih dari $' tahun dan sebab lainnya (unningham, &&').

    2orbiditas janin dari seorang anita penderita hipertensi dalam kehamilan

    berhubungan seara langsung terhadap penurunan aliran darah e3ekti3 pada

    sirkulasi uteroplasental, juga karena terjadi persalinan kurang bulan pada kasus-

    kasus berat. 5ematian janin diakibatkan hipoksia akut, karena sebab sekunder

    terhadap solusio plasenta atau vasospasme dan diaali dengan pertumbuhan janin

    terhambat (#67). Di negara berkembang, sekitar '" mortalitas perinatal

    diakibatkan kelainan hipertensi dalam kehamilan. 2ortalitas maternal diakibatkan

    adanya hipertensi berat, kejang grand mal, dan kerusakan e- organ lainnya

    (0rooks, &&').

  • 7/25/2019 ehklkl

    4/31

  • 7/25/2019 ehklkl

    5/31

    3A3 II

    TIN4A0AN P0STAKA

    A. De5isi -a Klasi5"asi

    8erdapat beberapa perbedaan mengenai klasi3ikasi hipertensi pada

    hipertensi seara umum dengan hipertensi dalam kehamilan. 9H0/:/

    (9ational High 0lood /ressure :duation Working 7roup eport on High

    0lood /ressure in /regnany) memiliki klasi3ikasi tersendiri karena pada

    kehamilan, terjadi beberapa perubahan hemodinamik yang mempengaruhi

    tekanan darah.

    Ta+el &.%. /erbedaan 5lasi3ikasi 5riteria Hipertensi Hamil dan 8idak Hamil

    Klasi5"asi 4N6 7 8Ti-a" Ha*il9

    9ormal;

    8D+ < 1& mmHg

    8DD < & mmHg

    /re Hipertensi;

    8D+ 1& - 1$! mmHg

    8DD & - ! mmHg

    Hipertensi +tage 1;

    8D+ < 1& mmHg

    8DD < & mmHg

    Hipertensi +tage

    8D+ 1& - 1=! mmHg

    8DD 1&& - 11& mmHg

    Hipertensi +tage $

    8D+ 1& - &! mmHg

    8DD 11& - 11! mmHg

    Hipertensi ingan;

    8D+ 1*& -1'& mmHg

    8DD !& - 1&! mmHg

    Hipertensi 0erat

    8D+ > 1& mmHg

    8DD > 11& mmHg

    Klasi5"asi NH3PEP 8Ha*il9

    9ormal?aeptable pada kehamilan

    8D+ < 1*& mmHg

    8DD < !& mmHg

    Hipertensi dalam kehamilan memiliki terminology tersendiri. Disadur

    dari eport on the 9ational High 0lood /ressure :duation /rogram Working

    $

  • 7/25/2019 ehklkl

    6/31

    7roup on High 0lood /ressure in /regnany (@4O7 Aol 1$ ; +1, 4uly &&&),

    hipertensi dalam kehamilan meliputi;%. Hipertesi #estasioal

    Didapatkan tekanan darah > 1*&?!& mmHg untuk pertama kalinya

    pada kehamilan, tidak disertai dengan proteinuria dan tekanan darah

    kembali normal B 1 minggu pasa persalinan.

    Hipertensi gestasional terjadi sekitar " dari total kehamilan dan

    separuhnya berkembang menjadi preeklamsia dengan ditemukannya

    proteinuri. Diagnosis pasti sering dibuat di belakang, 4ika tes laboratorium

    tetap normal dan tekanan darah menurun pasa melahirkan, maka

    diagnosisnya adalah hipertensi gestational (sebelumnya disebut trasiet

    hypertesio9. Wanita dengan hipertensi gestational harus dianggap

    beresiko terjadinya preeklamsia, yang dapat berkembangkan setiap saat,

    termasuk minggu pertama pasa melahirkan. +ekitar 1'" hingga *'"

    perempuan aalnya didiagnosis dengan hipertensi gestational akan

    mengembangkan preeklamsia, dan kemungkinan lebih besar pada pasien

    yang memiliki riayat preeklamsia sebelumnya, misarriage, dan riayat

    hipertensi kehamilan sebelumnya (Davis et.al, &&=).

    &. Pree"la*si

    /reelampsia adalah sindrom yang memiliki mani3estasi klinis

    seperti e;

  • 7/25/2019 ehklkl

    7/31

    ). E"la*si

    +erangan konvulsi pada anita dengan preeklampsia yang tidak dapatdihubungkan dengan sebab lainnya disebut eklamsi. 5onvulsi terjadi seara

    general dan dapat terlihat sebelum, selama, atau setelah melahirkan. /ada

    studi terdahulu, sekitar 1&" anita eklamsi, terutama nulipara, serangan

    tidak munul hingga * jam setelah postpartum. +etelah peraatan prenatal

    bertambah baik, banyak kasus antepartum dan intrapartum sekarang dapat

    diegah, dan studi yang lebih baru melaporkan baha seperempat serangan

    eklampsia terjadi di luar * jam postpartum (unningham, &&').

    =. Hipertesi "roi" -e,a superimposed preeklamsi

    8imbulnya proteinuria > $&& mg? * jam pada anita hamil yang

    sudah mengalami hipertensi sebelumnya. /roteinuria hanya timbul setelah

    kehamilan & minggu.

    >. Hipertesi "roi" 8pree?isti, hypertention)

    Ditemukannya tekanan darah > 1*&? !& mmHg, sebelum kehamilan

    atau sebelum kehamilan & minggu dan tidak menghilang setelah 1

    minggu pasa persalinan. Wanita usia subur dengan hipertensi esensial stage

    # yang tidak memiliki kerusakan organ target dan dalam kondisi kesehatan

    yang baik memiliki prognosis yang baik dalam kehamilan. Walaupun

    terdapat peningkatan resiko terjadi superimposed preelampsia, akan tetapi

    seara 3isiologi akan terjadi penurunan tekanan darah selama kehamilan dan

    penurunan kebutuhan terhadap agen antihipertensi. apaian tatalaksananya

    adalah mempertahankan tekanan darah pada level yang memiliki resiko

    gangguan kardiovaskular dan serebrovaskular pada ibu yang minimal

    (@balos et.al, &&=).

    5adang-kadang, anita dengan hypertensi kehamilan akan tetap

    hipertensi setelah melahirkan. /ada pasien ini kemungkinan besar memiliki

    hipertensi kronis yang sudah ada sebelumnya, yang tertutup?tak tampak di

    aal kehamilan oleh karena respon 3isiologis dari kehamilan yakni

    vasodilasi. 5ejadian hipertensi pada periode pasa melahirkan dan aktu

    maksimum untuk normalisasi tekanan darah belum diketahui. /ada

    '

  • 7/25/2019 ehklkl

    8/31

    umumnya, hipertensi E 1*&?!& mm Hg menetap lebih dari $ bulan pasa

    melahirkan didignosis sebagai hipertensi kronis.

    3. DIA#NOSIS

    +elain pemantauan tekanan darah, diperlukan pemeriksaan laboratorium

    guna memantau perubahan dalam hematologi, ginjal, dan hati yang dapat

    mempengaruhi prognosis pasien dan janinnya. /emeriksaan laboratorium yang

    dianjurkan untuk memantau pasien hipertensi dalam kehamilan adalah

    hemoglobin dan hematokrit untuk memantau hemokonsentrasi yang

    mendukung diagnosis hipertensi gestasional. /emeriksaan enFim @+8, @8,

    dan DH untuk mengetahui keterlibatan hati. 6rinalisis untuk mengetahui

    adanya proteinuria atau jumlah ekskresi protein urin * jam. 5reatinin serum

    diperiksa untuk mengetahui 3ungsi ginjal, yang umumnya pada kehamilan

    kreatinin serum menurun. @sam urat perlu diperiksa karena kenaikan asam urat

    biasanya dipakai sebagai tanda beratnya pre eklampsia. /emeriksaan :57

    diperlukan pada hipertensi kronik. +eperti juga pada kehamilan tanpa

    hipertensi, perlu pula dilakukan pemeriksaan gula darah dan kultur urin

    (+uhardjono, &&=).

    Diagnosis hipertensi dalam kehamilan berarti adalah ditemukannya

    peningkatan tekanan darah pada pemeriksaan @ital si,. +tandar pengukuran

    tekanan darah adalah sebagai berikut. 8ekanan darah sebaiknya diukur pada

    posisi duduk dengan posisi u setinggi jantung. @danya penekanan vena kava

    in3erior oleh uterus gravid pada posisi berbaring dapat mengganggu

    pengukuran sehingga terjadi pengukuran yang lebih rendah. +ebelum

    pengukuran, anita hamil dianjurkan untuk duduk tenang '-1& menit (7ipson

    dan arson, &&!).

    Hipertensi didiagnosa apabila tekanan darah pada aktu beristirahat

    1*&?!& mmHg atau lebih besar, 3ase ke A 5orotko33 digunakan untuk

    menentukan tekanan darah diastolik. Dahulu telah dianjurkan agar peningkatan

    tambahan tekanan diastolik 1' mmHg atau sistolik $& mmHg digunakan

    sebagai kriteria diagnostik, bahkan apabila tekanan darah saat diukur di baah

  • 7/25/2019 ehklkl

    9/31

    1*&?!& mmHg. 5riteria tersebut sekarang ini tidak lagi dianjurkan karena bukti

    menunjukkan baha anita tersebut tidak memiliki keenderungan untukmengalami e3ek samping merugikan saat kehamilan. +ebagai tambahan,

    tekanan darah biasanya menurun pada trimester ke-## kehamilan dan tekanan

    diastolik pada primigravida dengan kehamilan normotensi kadang-kadang naik

    sebesar 1' mmHg. Oedem telah ditinggalkan sebagai kriteria diagnostik karena

    hal tersebut juga banyak terjadi pada anita hamil yang normotensi. Oedem

    dianggap patologis bila menyeluruh dan meliputi tangan, muka, dan tungkai.

    +ebagai atatan, oedem tidak selalu terdapat pada pasien preeklamsi maupun

    eklamsi (0rooks, &&').

    5riteria diagnosis hipertensi dalam kehamilan rekomendasi dariThe

    Assoiety of O+stetriia a- #yaeolo,ists of 6aa-a (4O7 Aol $&

    number $, 2arh &&) adalah; 1. /emeriksaan tekanan darah harus dilakukan

    di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan primer, . Hipertensi dalam

    kehamilan dide3inisikan sebagai tekanan diastoli E!& mmHg, didapatkan pada

    minimal kali pemeriksaan pada lengan yang sama, $.Wanita dengan sistolik

    E1*&mmHg harus dipantau untuk mengaasi adanya perkembangan kea rah

    hipertensi diastoli, *. Hipertensi berat, dide3inisikan sebagai tekanan darah

    sistolik >1& mmHg atau tekanan darah diastoli >11&mHg,'. 6ntuk hipertensi

    tidak berat, pemeriksaan tekanan darah serial harus diatat sebelum

    menegakkan diagnosis hipertensi, . /ada hipertensi berat, kon3irmasi

    pemeriksaan ulang dilakukan setelah 1' menit

    %. Hipertesi #estasioal

    5riteria Diagnosis pada hipertensi gestasional yaitu ;

    8D 1*&?!& mmHg yang timbul pertama kali selama kehamilan.

    8idak ada proteinuria.

    8D kembali normal B 1 minggu postpartum.

    Diagnosis akhir baru bisa ditegakkan postpartum.

    2ungkin ada gejala preeklampsia lain yang timbul, ontohnya nyeri

    epigastrium atau trombositopenia (unningham, &&').

    =

  • 7/25/2019 ehklkl

    10/31

    &. Pre E"la*sia -a E"la*sia5riteria diagnosis pada preeklamsi terdiri dari ;

    5riteria minimal, yaitu ;

    8D 1*&?!& mmHg pada kehamilan E & minggu.

    /roteinuria $&& mg?* jam atau 1C dipstik.

    5emungkinan terjadinya preeklamsi ;

    8D 1&?11& mmHg.

    /roteinuria .& g?* jam atau C dipstik.

    5reatinin serum E 1. mg?d keuali sebelumnya diketahui sudah

    meningkat.

    8rombosit B1&&.&&&?mm$.

    Hemolisis mikroangiopati (peningkatan DH).

    /eningkatan @8 atau @+8.

    9yeri kepala persisten atau gangguan penglihatan atau erebral lain.

    9yeri epigastrium persisten. (unningham, &&')

    0eratnya preeklamsi dinilai dari 3rekuensi dan intensitas

    abnormalitas yang dapat dilihat pada 8abel .. +emakin banyak ditemukan

    penyimpangan tersebut, semakin besar kemungkinan harus dilakukan

    terminasi kehamilan. /erbedaan antara preeklamsi ringan dan berat sulit

    dibedakan karena preeklamsi yang tampak ringan dapat berkembang dengan

    epat menjadi berat.

    2eskipun hipertensi merupakan syarat mutlak dalam mendiagnosis

    preeklampsia, tetapi tekanan darah bukan merupakan penentu absolut

    tingkat keparahan hipertensi dalam kehamilan. ontohnya, pada anita

    deasa muda mungkin terdapat proteinuria C$ dan kejang dengan tekanan

    darah 1$'?' mmHg, sedangkan kebanyakan anita dengan tekanan darah

    menapai 1&?1& mmHg tidak mengalami kejang. /eningkatan tekanan

    darah yang epat dan diikuti dengan kejang biasanya didahului nyeri kepala

    berat yang persisten atau gangguan visual.

  • 7/25/2019 ehklkl

    11/31

  • 7/25/2019 ehklkl

    12/31

    /ada preeklamsia dapat terjadi komplikasi akibat tekanan darah

    yang tinggi sehingga terjadi kejang. 5ejang terjadi tanpa adanya riayatepilepsy dan bukan merupakan proses intraranial. 5eadaan ini dikenal

    sebagai keadaan eklamsia.

    Ta+el &.&. 7ejala berat hipertensi dalam kehamilan (unningham, &&')

    A+or*alitas

    Te"aa -arah

    -iastoli"

    Proteiuria

    Sa"it "epala

    Nyeri perut

    +a,ia atas

    Oli,uria

    KeBa, 8e"la*si9

    Seru* Kreatii

    Tro*+ositopei

    Pei,"ata

    e!i* hati

    Ha*+ata

    pertu*+uha

    Bai

    Oe-e* paru 8idak ada @da

    8idak ada 9yata

    8idak ada

    8idak ada

    9ormal

    8idak ada

    2inimal

    @da

    @da

    2eningkat

    @da

    9yata

    8idak ada

    8idak ada

    8idak ada

    @da

    @da

    @da

    C %'' **H,

    8rae - 1C

    %%' **H,

    /ersisten > C

    ). +uperimposed /reelampsia

    5riteria diagnosis Superi*pose- Preela*psia adalah ;

    /roteinuria $&& mg?* jam pada anita dengan hipertensi yang belum

    ada sebelum kehamilan & minggu.

    /eningkatan tiba-tiba proteinuria atau tekanan darah atau jumlah

    trombosit B1&&.&&&?mm$ pada anita dengan hipertensi atau

    proteinuria sebelum kehamilan & minggu (0rooks, &&').

    !

  • 7/25/2019 ehklkl

    13/31

    =. Hipertesi KroisDiagnosis hipertensi kronis yang mendasari dilakukan apabila ;

    Hipertensi (> 1*&?!& mmHg) terbukti mendahului kehamilan.

    Hipertensi (> 1*&?!& mmHg) diketahui sebelum & minggu, keuali bila

    ada penyakit tro3oblastik.

    Hipertensi berlangsung lama setelah kelahiran.

    Hipertensi kronis dalam kehamilan sulit didiagnosis apalagi anita

    hamil tidak mengetahui tekanan darahnya sebelum kehamilan. /ada

    beberapa kasus, hipertensi kronis didiagnosis sebelum kehamilan usia &

    minggu, tetapi pada beberapa anita hamil, tekanan darah yang meningkat

    sebelum usia kehamilan & minggu mungkin merupakan tanda aal

    terjadinya preeklamsi.

    +ebagian dari banyak penyebab hipertensi yang mendasari dan

    dialami selama kehamilan diatat pada 8abel .. Hipertensi esensial

    merupakan penyebab dari penyakit vaskular pada E !&" anita hamil.

    +elain itu, obesitas dan diabetes adalah sebab umum lainnya. /ada beberapa

    anita, hipertensi berkembang sebagai konsekuensi dari penyakit parenkim

    ginjal yang mendasari.+eperti;

    1.

    .

    $.

    Obesitas

    Hipertensi esensial

    5elainan arterial ; Hipertensi renovaskular

    5oartasi aorta

    *. 7angguan-gangguan endokrin ; Diabetes mellitus

    +indrom ushing

    @ldosteronism primer

    /heohromoytoma

    8hyrotoGiosis

    '.

    .

    7lomerulonephritis (akut dan kronis)

    Hipertensi renoprival ; 7lomerulonephritis kronis

    5etidakukupan ginjal kronis

    1&

  • 7/25/2019 ehklkl

    14/31

    Diabeti nephropathy

    =. /enyakit jaringan konekti3 ; upus erythematosus

    +ystemi slerosis

    /eriarteritis nodosa

    .

    !.

    /enyakit ginjal polikistik

    7agal ginjal

    /ada beberapa anita dengan hipertensi kronis, tekanan darah dapat

    meningkat sampai tingkat abnormal, khususnya setelah * minggu. 4ika

    disertai oleh proteinuria, maka preeklamsi yang mendasarinya dapat

    didiagnosis. /reeklamsi yang mendasari hipertensi kronis ini sering

    berkembang lebih aal pada kehamilan daripada preeklamsi murni, dan hal

    ini enderung akan menjadi lebih berat dan sering menyebabkan hambatan

    dalam pertumbuhan janin. #ndikator tentang beratnya hipertensi sudah

    diperlihatkan pada 8abel .1 dan digunakan juga untuk menggolongkan

    preeklamsi yang mendasari hipertensi kronis tersebut (unningham, &&').

    6. PENATALAKSANAAN

    +etiap anita harus dievaluasi sebelum konsepsi untuk menentukan

    kondisi tekanan darahnya. 4ika terdapat hipertensi, dapat ditentukan beratnya,

    sebab sekunder yang mungkin, kerusakan target organ, dan renana strategis

    penatalaksanaannya. 5ebanyakan anita penderita hipertensi yang

    merenanakan kehamilan harus menjalani skrining adanya 3aeokromositoma

    karena angka morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi apabila keadaan ini

    tidak terdiagnosa pada ante partum.

    /ada umumnya, 3rekuensi kunjungan antenatal menjadi sering pada

    akhir trimester untuk menemukan aal preeklamsi. Wanita hamil dengan

    tekanan darah yang tinggi (1*&?!& mmHg) akan dievaluasi di rumah sakit

    sekitar -$ hari untuk menentukan beratnya hipertensi. Wanita hamil dengan

    hipertensi yang berat akan dievaluasi seara ketat bahkan dapat dilakukan

    11

  • 7/25/2019 ehklkl

    15/31

    terminasi kehamilan. Wanita hamil dengan penyakit yang ringan dapat

    menjalani raat jalan./ada anita penderita hipertensi yang merenanakan kehamilan,

    penting diketahui mengenai penggantian medikasi anti hipertensi yang telah

    diketahui aman digunakan selama kehamilan, seperti metildopa atau beta

    bloker. /enghambat @: dan @0 jangan dilanjutkan sebelum terjadinya

    konsepsi atau segera setelah kehamilan terjadi.

    /eraatan di rumah sakit dipertimbangkan pada anita dengan

    hipertensi berat, terutama apabila terdapat hipertensi yang persisten atau

    bertambah berat atau munulnya proteinuria. :valuasi seara sistematis

    meliputi ;

    /emeriksaan detil diikuti pemeriksaan harian terhadap gejala klinis seperti

    sakit kepala, pandangan kabur, nyeri epigastrium, dan penambahan berat

    badan seara epat.

    /enimbangan berat badan saat masuk rumah sakit dan setiap hari

    setelahnya.

    @nalisis proteinuria saat masuk rumah sakit dan setiap hari.

    /engukuran tekanan darah dengan posisi duduk setiap * jam keuali saat

    pertengahan tengah malam dengan pagi hari.

    /engukuran serum kreatinin, hematokrit, trombosit, dan serum enFim hati,

    3rekuensi pemeriksaan tergantung beratnya penyakit.

    :valuasi berkala tentang ukuran janin dan airan amnion seara klinis dan

    dengan menggunakan ultrasonogra3i (0rooks, &&*).

    +elain itu, pasien juga dianjurkan mengurangi aktivitas sehari-harinya

    yang berlebihan. 8irah baring total tidak diperlukan, begitu pula dengan

    pemberian sedati3. Diet harus mengandung protein dan kalori dalam jumlah

    yang ukup. /embatasan garam tidak diperlukan asal tidak berlebihan

    (unningham, &&').

    1

  • 7/25/2019 ehklkl

    16/31

    %. Pe,o+ata Hipertesi Krois

    Wanita dengan hipertensi tingkat # memiliki risiko rendah untukkomplikasi kardiovaskular selama kehamilan dan hanya menjalani terapi

    perubahan gaya hidup karena tidak ada bukti baha terapi 3armakologis

    meningkatkan prognosis neonatal. ebih lanjut lagi, tekanan darah biasanya

    menurun pada aal kehamilan, disamping itu hipertensi mudah di kontrol

    dengan atau tanpa medikasi. 2odi3ikasi gaya hidup, latihan aerobik ringan

    harus dibatasi berdasarkan teori yang menyatakan baha aliran darah

    plasenta yang inadekuat dapat meningkatkan risiko preeklampsia. Walaupun

    data pada anita hamil bervariasi, banyak ahli yang merekomendasikan

    restriksi ita"e garam sebesar ,* gram. /enggunaan alkohol dan rokok

    harus dihentikan (7ibson dan arson, &&=).

    Wanita hamil dengan hipertensi kronis harus dievaluasi sebelum

    kehamilan sehingga obat-obat yang memiliki e3ek berbahaya terhadap janin

    dapat diganti dengan obat lain seperti metildopa dan labetalol. 2etil dopa

    merupakan obat anti hipertensi yang umum digunakan dan tetap menjadi

    obat pilihan karena tingkat keamanan dan e3ektivitasnya yang baik. 0anyak

    anita yang diterapi dengan diuretika, akan tetapi apakah terapi diuretik

    dilanjutkan selama kehamilan masih menjadi bahan perdebatan. 8erapi

    diuretik berguna pada anita dengan hipertensi sensiti3 garam atau dis3ungsi

    diastolik ventrikel. @kan tetapi diuretik harus dihentikan apabila terjadi

    preeklamsi atau tanda-tanda pertumbuhan janin terhambat. 5eputusan untuk

    memulai terapi anti hipertensi pada hipertensi kronis tergantung dari

    beratnya hipertensi, ada tidaknya penyakit kardiovaskular yang mendasari,

    dan potensi kerusakan target organ. Obat lini pertama yang biasanya

    dipergunakan adalah metil dopa. 0ila terdapat kontra indikasi (menginduksi

    kerusakan hepar) maka obat lain seperti ni3edipin atau labetalol dapat

    digunakan (unningham, &&').

    1$

  • 7/25/2019 ehklkl

    17/31

  • 7/25/2019 ehklkl

    18/31

    Ta+el &.). /ilihan obat pada hipertensi gestasional dan hipertensi kronis

    dalam kehamilanO+at 8resi"o FDA9

    @gen yang

    Dosis Ketera,a

    /ilihan obat berdasar 9H0:/,

    teratat aman pada trimester aal

    umum &.'- $.& gram?hari

    diberikan;

    2ethyldopa

    ini kedua

    abetalol &&-1&& mg?hari Dapat dikaitkan dengan fetal

    ,ro;th restritio

    9i3edipin $&-1&

    dengan

    mg?hari Dapat menghambat persalinan

    preparat dan memiliki e3ek sinergis dengan

    2g+O* untuk menurunkanlepas lambat

    tekanan darah

    HydralaFin &-$&& mg?hari Dapat digunakan bersama agen

    dibagi dalam -* simpatolitik, dapat menyebabkan

    dosis pemberian

    -0loker 8ergantung

    trombositopenia neonates

    tekanan darahpada 2enurunkan

    uretroplasenta,

    stress hipoksia

    agen yang dipilih menyebabkan

    janin, resiko

    ,ro;th restritiopada trimester

    #-## (atenolol), dosis terlalu tinggi

    menyebabkan

    neonates

    HidrohlortiaFid 1.' % ' mg?hari 2enyebabkan

    elektrolit,

    sebagai

    dapat

    kombinasi

    gangguan

    digunakan

    dengan

    hipoglikemi

    metildopa dan vasodilator untuk

    mengurangi retensi airan.

    5ontraindikasi @:-

    inhibitor dan @0

    tipe #

    2enyebabkan

    gangguan

    fetal -eath/

    3etophaty,

    ,ro;th

    jantung,

    oligohidramnion,

    restritio/ renal agenesis dan

    neonatal anuri renal 3ailure

    1*

  • 7/25/2019 ehklkl

    19/31

  • 7/25/2019 ehklkl

    20/31

    8idak ada agen antihipertensi yang aman digunakan pada trimester

    pertama. 8erapi dengan obat diindikasikan pada hipertensi kronis tanpakomplikasi dan saat tekanan diastoli >1&&mmHg. 8atalaksana dengan

    dosis yang lebih rendah diberikan pada pasien dengan diabetes mellitus,

    gagal ginjal, atau kerusakan organ target.

    &. Piliha o+at atihipertesi pa-a Pree"la*psia -a E"la*sia

    /rinsip pengobatan antihipertensi pada pasien dengan preeklamsia

    dan eklamsia adalah untuk menegah hipertensi meningkat seara progresi3,

    mempertahankan tekanan darah pada level yang memiliki resiko terendah

    terhadap gangguan kardiovaskular dan serebrovaskular pada ibu (@balos

    et.al, &&=). /ada keadaan hipertensi yang berat dalam kehamilan,

    dide3inisikan sebagai tekanan darah E 1&?11&mmHg, keadaan ini

    membutuhkan pengobatan karena pada keadaan ini terjadi peningkatan

    resiko terjadinya perdarahaan erebral, terapi pada keadaan ini untuk

    menegah kematian ibu. 8arget pengobatan terhadap kedaruratan hipertensi

    berat dalam kehamilan adalah penurunan tekanan diastoli menjadi !&-

    1&&mmHg.

    Ta+el &.= /ilihan obat dalam ontrol kedaruratan pada Hipertensi 0erat

    dalam kehamilan

    O+at 8resi"o FDA9

    La+etalol

    Dosis -a pe*+eria Ketera,a

    1&-& mg #A, dilanjutkan #nsidensi hipotensi maternal

    &-& mg setiap &-$& lebih rendah dan e3ek

    menit. 2aksimal $&&mg, samping,

    dengan in3use keepatan 1- labetalol

    mg?menit menggantikan

    penggunaan

    saat ini

    hydralaFin,

    tidak diperbolehkan pada

    anita dengan asma dan

    HI.

    Hy-rala!i ' mg, #A atau #2, 2erupakan pilihan obat dari

    telah lamadilanjutkan '-1& mb tiap 9H0:/,

    1'

  • 7/25/2019 ehklkl

    21/31

  • 7/25/2019 ehklkl

    22/31

    &-*& menit. :valuasi diketahui keamanan dan

    tekanan darah setiap $ jam. e3ikasinya

    5eepatan

    1&mg?jam,

    in3use

    bila

    &.'-

    tidak

    berhasil diturunkan dengan

    & mg #A atau $&mg #2,

    diganti obat lain

    Nife-ipi Hanya direkomendasi ebih disarankan preparat

    akandengan tablet, diberikan 1&- yang lo, ati,/

    $&mg per oral, diulang tetapi pada bidang obstetri

    lebih banyak disukaisetiap *' menit bila perlu

    preparat short ati,

    Dia!o?i-e $&-'&mg #A setiap '-1' 4arang

    menit menyebabkan

    digunakan,

    berhentinya

    persalinan, hiperglikemia

    Kotrai-i"asi

    relatif itroprusi-

    Drip &.'-' ug?kg00?menit Dapat

    keraunan

    menyebabkan

    sianoda bila

    digunakan E* jam

    /ada keadaan hipertensi ense3alopati, perdarahan, atau eklamsia

    membutuhkan terapi antihipertensi parenteral untuk menurunkan *ea

    arterial pressure. Wanita dengan preeklamsia,perlu pertimbangan dalam

    memberikan terapi hipertensi berat yang akut. Diberikan dosis yang lebih

    rendah karena pada pasien ini terjadi deplesi volume intravasular dan

    meningkatnya resiko terjadi hipotensi.

    ). Pe,elolaa hipertesi pasa *elahir"a

    /ada masa post partum, anita hamil yang sebelumnya

    normotensive mengalami peningkatan tekanan darah, maksimum pada hari

    kelima post partum, dan pada 1 penelitian 1" pasien menapai tekanan

    diastolik yang melebihi 1&& mmHg. Hal ini diduga konsekuensi dari

    ekspansi volume 3isiologis dan pergerakan airan pada periode post partum.

    /eriode pemulihan tekanan darah seara alamiah dalam hipertensi

    1

  • 7/25/2019 ehklkl

    23/31

    gestational dan preeklamsia tidak diketahui. 8idak ada literature yang pasti

    mengenai obat antihipertensi pada periode post partum. 8an dan de +iet(&&) menyarankan baha obat-obatan antihipertensi diberikan jika

    tekanan darah sistolik melebihi 1'& mmHg atau tekanan darah diastoli

    melebihi 1&& mmHg dalam * hari pertama periode post partum. /ilihan

    agen antihipertensi pada periode post partum dipengaruhi juga dengan

    keadaan menyusui, tetapi pada umumnya agen yang digunakan dalam

    periode antepartum dilanjutkan hingga post partum (tabel .$). 2edikasi

    dihentikan ketika tekanan darah berangsur normal. Hal ini dapat terjadi

    dalam hari bahkan hingga beberapa minggu pasa melahirkan (0eardmore

    dan 2orris, &&).

    Dalam suatu kasus anita dengan preeklamsia berat, tampak

    beberapa man3aat pemberian diuresik 3urosemide pada periode pasa

    melahirkan, khususnya untuk pasien dengan hipertensi disertai gejala edema

    paru dan edema peri3er.

    =. Pe,,uaa atihipertesi *asa *eyusui

    0elum ada penelitian yang diranang dengan baik untuk menilai e3ek

    neonatal dari obat antihipertensi yang dikonsumsi ibu dan kemudian

    dikeluarkan melalui @+#. /engaruh obat yang ditelan oleh bayi menyusu

    tergantung pada volume yang ditelan, interval antara minum obat dan

    menyusui, oral +ioa@aila+ility/ dan kapasitas bayi untuk mengekskresi obat.

    9eonatus yang terpapar methyldopa saat menyusu masih dalam batas aman

    dan biasanya kemungkinannya keil (tabel .'). @tenolol dan metoprolol

    yang terkonsentrasi di @+#, dapat menapai konsentrasi yang memiliki e3ek

    terhadap bayi. +ebaliknya, paparan labetalol dan propranolol konsentrasinya

    rendah. 2eskipun konsentrasi diuretik dalam susu rendah dan dianggap

    aman, agen ini dapat seara signi3ikan mengurangi produksi susu. 8erdapat

    laporan baha alsium hannel bloker dapat masuk ke dalam air susu ibu,

    akan tetapi tanpa e3ek samping. 8erdapat ukup data yang memaparkan

    keamanan obat dari golongan @:inhibitor, yakni aptopril dan enalaprilJ

    1=

  • 7/25/2019 ehklkl

    24/31

  • 7/25/2019 ehklkl

    25/31

    konsentrasi aptopril adalah 1" dari yang ditemukan dalam darah, dengan

    konsentrasi yang diterima bayi &.&$" dari dosis reguler (+hannon et.al,&&&). 5adar enalapril tidak signi3ikan berada di @+#, berdasarkan

    penelitian ini, A*eria Aa-e*y of Pe-iatris menganggap obat ini dapat

    diterima pada masa menyusui. +aat ini tidak ukup data pada penelitian

    terhadap a,iotesi II reeptor +lo"er variasi kadar obat dalam @+#

    hean oba sangat tinggi dan sebagai rekomendasi keamanan, obat jenis ini

    tidak diberikan (8iina dan /hyllis, &&).

    Ta+el &.>. /engobatan antihipertensi ibu yang dapat digunakan saat masa

    menyusui

    aptopril

    DiltiaFem

    :nalapril

    HydralaFine

    HydrohlorothiaFide

    abetalol

    2ethyldopa

    Aerapamil

    Diuretik (3urosemid, hidrohlortiaFid, dan spironolaton) dapat

    2inoGidil

    9adolol

    9i3edipine

    OGprenolol

    /ropranolol

    +pironolatone

    8imolol

    menurunkan produksi @+#. 2etroprolol dapat digunakan pada masa

    menyusui meskipun terkonsentrasi dalam@+#. @ebutolol dan atenolol

    tidak boleh digunakan.

    D. PILIHAN O3AT ANTIHIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

    8ujuan utama dalam mengobati hipertensi kronis dalam kehamilan

    adalah menurunkan risiko maternal, tetapi pemilihan obat anti hipertensi lebih

    memperhatikan keselamatan janin. 8erapi lini # yang banyak disukai adalah

    metil dopa, berdasarkan laporan tentang stabilnya aliran darah uteroplasental

    dan hemodinamika janin dan ketiadaan e3ek samping yang buruk pada

    1

  • 7/25/2019 ehklkl

    26/31

    pertumbuhan anak yang terpapar metil dopa saat dalam kandungan (@balos,

    &&=).8erapi anti hipertensi harus memperhatikan keamanan maternal. +eleksi

    obat anti hipertensi dan rute pemberian tergantung pada antisipasi aktu

    persalinan. 4ika persalinan terjadi lebih dari * jam kemudian, metil dopa oral

    lebih disukai karena keamanannya. @lternati3 lain seperti labetalol oral dan

    beta bloker serta antagonis kalsium juga dapat dipergunakan. 4ika persalinan

    sudah akan terjadi, pemberian antihipertensi parenteral lebih praktis dan

    e3ekti3. @nti hipertensi diberikan sebelum induksi persalinan pada tekanan

    darah diastol 1&'-11& mmHg atau lebih dengan tujuan menurunkannya

    sampai !'-1&' mmHg (unningham, &&').

    4enis-jenis obat yang dipergunakan dalam penanganan hipertensi dalam

    kehamilan ;

    1. 2etildopa

    2erupakan agonis K-adrenergik, dan merupakan satu-satunya

    obat anti hipertensi yang telah terbukti keamanan jangka panjang untuk

    janin dan ibu. Obat ini menurunkan resistensi total peri3er tanpa

    menyebabkan perubahan pada laju jantung dan ar-ia output. Obat ini

    menurunkan tekanan darah dengan menstimulasi reseptor sentral K-

    leat K-metil nore3ine3rin yang merupakan bentuk akti3 metil dopa.

    +ebagai tambahan, dapat ber3ungsi sebagai penghambat K- peri3er leat

    e3ek neurotransmitter palsu. 4ika metil dopa digunakan sendiri, sering

    terjadi retensi airan dan e3ek anti hipertensi yang berkurang. Oleh

    karena itu, metil dopa biasanya dikombinasikan dengan diuretik untuk

    terapi pada pasien yang tidak hamil. Dosis aal '& mg $ kali sehari dan

    ditingkatkan gram?hari. /unak plasma terjadi -$ jam setelah

    pemberian. /aruh akti jam. :3ek maksimal terjadi dlam *- jam

    setelah dosis oral. 5ebanyakan disekresi leat ginjal. :3ek samping yang

    sering dilaporkan adalah sedasi dan hipotensi postural. 8erapi lama (-1

    bulan) dengan obat ini dapat menyebabkan anemia hemolitik dan

    merupakan indikasi untuk memberhentikan obat ini (unningham, &&').

    1!

  • 7/25/2019 ehklkl

    27/31

    . HidralaFin

    2erupakan obat pilihan, golongan vasodilator arteri searalangsung yang dapat menyebabkan takikardi dan meningkatkan ar-ia

    output akibat hasil respon simpatis sekunder yang dimediasi oleh

    baroreseptor. :3ek meningkatkan ar-ia outputpenting karena dapat

    meningkatkan aliran darah uterus. HidralaFin dimetabolisme oleh hepar.

    HidralaFine diberikan dengan ara intravena ketika tekanan

    diastol menapai 11& mmHg atau lebih atau tekanan sistolik menapai

    lebih dari 1& mmHg. Dosis hidralaFine adalah '-1& mg setiap interval

    1'-& menit sampai terapai hasil yang memuaskan, yaitu tekanan darah

    diastol turun sampai !&-1&& mmHg tetapi tidak terdapat penurunan

    per3usi plasenta. :3ek punak terapai dalam $&-& menit dan lama kerja

    *- jam. :3ek samping seperti ushi,/ -i!!iess/ palpitasi, dan angina.

    HidralaFine telah terbukti dapat menurunkan angka kejadian perdarahan

    serebral dan e3ekti3 dalam menurunkan tekanan darah dalam !'" kasus

    preeklamsi (unningham, &&').

    $. abetalol

    abetalol merupakan penghambat beta non selekti3 dan

    penghambat K1-adrenergik post sinaps yang tersedia dalam bentuk oral

    maupun intra vena.

    abetalol diberikan seara intravena, merupakan pemblok L 1 dan

    non selekti3 L, dan digunakan juga untuk mengobati hipertensi akut pada

    kehamilan. /ada sebuah penelitian yang membandingkan labetalol

    dengan hidralaFine menunjukkan baha labetalol menurunkan tekanan

    darah lebih epat dan e3ek takikardi minimal, tetapi hidralaFine

    menurunkan tekanan arteri rata-rata lebih e3ekti3. /rotokol pemberian

    adalah 1& mg intravena. 4ika tekanan darah belum turun dalam 1& menit,

    maka diberikan & mg labetalol. 5emudian 1& menit berikutnya *& mg,

    selanjutnya & mg, pemberian diteruskan sampai dosis maksimal

    kumulati3 menapai $&& mg atau tekanan darah sudah terkontrol. Onset

    kerja adalah ' menit, e3ek punak 1&-& menit, dan durasi kerja *'

    &

  • 7/25/2019 ehklkl

    28/31

    menit- jam. /emberian labetalol seara intra vena tidak mempengaruhi

    aliran darah uteroplasenter. /engalaman membuktikan baha labetaloldapat ditoleransi baik oleh ibu maupun janin. 2enurut 9H0/:/,

    pemberian labetalol tidak melebihi & mg tiap episode pengobatan

    (eynold et.al, &&$).

    *. 5lonidin

    2erupakan agonis K-adrenergik lainnya. 8erapi biasanya dimulai

    dengan dosis &.1 mg kali sehari dan ditingkatkan seara ire*etal

    &.1-&. mg?hari sampai .* mg?hari. 8ekanan darah menurun $&-&

    mmHg. :3ek maksimal -* jam dan lama kerja - jam. @liran darah

    ginjal dan laju 3iltrasi glomerulus dapat terjaga, tetapi ar-ia output

    menurun namun tetap berespon terhadap latihan 3isik. :3ek samping

    adalah Gerostomia dan sedasi. /enghentian klonidin dapat menyebabkan

    krisis hipertensi yang dapat diatasi dengan pemberian kembali klonidin.

    +ampai sekarang belum ada penelitian besar yang mempelajari klonidin

    seperti metil dopa (eynold, &&$).

    '. /raFosin

    2erupakan pemblok kompetiti3 pada reseptor K1-adrenergik.

    Obat ini dapat menyebabkan vasodilatasi pada resistensi dan kapasitas

    pembuluh darah sehingga menurunkan preloa- -a afterloa-. /raFosin

    menurunkan tekanan darah tanpa menurunkan laju jantung, urah

    jantung, aliran darah ginjal, dan laju 3iltrasi glomerulus. Obat ini

    dimetabolisme hampir seluruhnya di hepar. +ekitar !&" ekskresi obat

    melalui kandung empedu ke dalam 3aeses. +elama kehamilan, absorbsi

    menjadi lambat dan aktu paruh menjadi lebih panjang. Dalam sebuah

    penelitian, kadar punak terapai dalam 1' menit pada anita hamil.

    /raFosin dapat menyebabkan hipotensi mendadak dalam $&-!& menit

    setelah pemberian. Hal ini dapat dihindari dengan pemberian sebelum

    tidur. /erobaan binatang menunjukkan tidak ada e3ek teratogenik.

    /raFosin bukan merupakan obat yang kuat sehingga sering

    dikombinasikan dengan beta bloker (eynold, &&$).

    1

  • 7/25/2019 ehklkl

    29/31

    . Diuretik

    Obat ini memiliki e3ek menurunkan plasma dan :I sehinggaurah jantung dan tekanan darah menurun, juga menurunkan resistensi

    vaskular akibat konsentrasi sodium interselular pada sel otot polos.

    Obat diuretika yang poten dapat menyebabkan penurunan per3usi

    plasenta karena e3ek segera meliputi pengurangan volume intravaskular,

    dimana volume tersebut sudah berkurang akibat preeklamsi dibandingkan

    dengan keadaan normal. Oleh karena itu, diuretik tidak lagi digunakan

    untuk menurunkan tekanan darah karena dapat meningkatkan

    hemokonsentrasi darah ibu dan menyebabkan e3ek samping terhadap ibu

    dan janin. /emakaian 3urosemid saat ante partum dibatasi pada kasus

    khusus dimana terdapat edema pulmonal. Obat diuretika seperti

    triamterene dihindari karena merupakan antagonis asam 3olat dan dapat

    meningkatkan risiko de3ek janin (eynold, &&$).

    =. @:-inhibitor

    Obat ini menginduksi vasodilatasi dengan menginhibisi enFim yang

    mengkonversi angiotensi 1 menjadi angiotensin (vasokonstriktor

    poten), tanpa penurunan urah jantung. +ebagai tambahan, obat ini juga

    meningkatkan sintesis prostaglandin vasodilatasi dan menurunkan

    inaktivasi bradikinin (vasodilator poten). ontoh obat ini seperti

    aptopril, enalapril, dam lisinopril 8Natioal Heart/ Lu,/ a- 3loo-

    Istitute/ &''=9.

    . Obat anti hipertensi lain

    9H0/:/ merekomendasikan ni3edipin (a hael +lo"er9.

    Obat ini menginhibisi in3luk transmembran ion kalsium dari :+ ke

    sitoplasma kemudian memblok eksitasi dan kontraksi oupling di

    jaringan otot polos dan menyebabkan vasodilatasi dan penurunan

    resistensi peri3er. Obat ini mempunyai e3ek tokolitik minimal. Dosis 1&

    mg oral dan diulang tiap $& menit bila perlu. 9i3edipin merupakan

    vasodilator arteriol yang kuat sehingga memiliki masalah utama

    hipotensi. /emberian ni3edipin seara sub lingual, menurut penelitian

  • 7/25/2019 ehklkl

    30/31

    yang dilakukan oleh 2abie dan kaan-kaan, menunjukkan baha

    dapat terjadi penurunan tekanan darah yang epat sehingga dapatmenyebabkan hipotensi. 5arena alasan ini, ni3edipin tidak digunakan

    pada pasien dengan #67 atau denyut jantung janin abnormal.

    Walaupun ni3edipin tampak lebih potensial, obat ini masih memerlukan

    penelitian lebih lanjut untuk digunakan dalam kehamilan (eynold,

    &&$).

    /emakaian obat anti hipertensi lain seperti verapamil leat in3us

    '-1& mg per jam dapat menurunkan tekanan darah arteri rata-rata sebesar

    &". Obat lain seperti nimodipin dapat digunakan baik seara oral

    maupun in3us dan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada anita

    penderita preeklamsi berat. Hal ini dinyatakan pada penelitian yang

    dilakukan oleh 0el3orts dan kaan-kaan. /emakaian ketanserin seara

    intra vena juga memberikan hasil yang baik menurut penelitian 0olte dan

    kaan-kaan. 9itroprusid tidak direkomendasikan lagi oleh 9H0/:/

    keuali tidak ada respon terhadap pemberian hidralaFin, labetalol atau

    ni3edipin. +odium nitroprussid dapat menyebabkan vasodilatasi arteri dan

    vena tanpa e3ek terhadap susunan sara3 otonom atau pusat. Onset kerja 1-

    menit, punak kerja terjadi setelah 1- menit, dan lama kerja $-' menit.

    Obat ini sangat e3ekti3 dalam mengontrol tekanan darah dalam hitungan

    menit di #6. ekomendasi penggunaan obat seara intra vena tidak

    lebih dari $& menit pada ibu non parturien karena e3ek samping toksisitas

    sianida dan tiosianat pada janin. 8rimethaphan merupakan pemblok

    ganglionik yang digunakan oleh ahli anestesi dalam menurunkan tekanan

    darah sebelum laringoskopi dan intubasi untuk anestesi umum. :3ek

    samping terhadap janin adalah ileus mekonium. 9itrogliserin diberikan

    seara intra vena sebagai vasodilator vena yang tampak aman bagi janin.

    Obat ini merupakan anti hipertensi potensi sedang (unningham, &&').

    $

  • 7/25/2019 ehklkl

    31/31